Anda di halaman 1dari 4

Cara untuk Menyusun Perangkat Pembelajaran Berdiferensiasi pada Kurikulum Merdeka Belajar

Menjadi guru merupakan tanggungjawab yang besar, perannya tidak main-main membentuk
karakter dan mencetak generasi penerus bangsa. Tugasnya tak hanya transfer ilmu, tetapi terdapat
rangkaian yang cukup panjang untuk menuju proses belajar di kelas itu sendiri, salah satunya dengan
menyusun perangkat pembelajaran.
Sebelum mengenal apa itu pembelajaran berdiferensiasi, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu
pembelajaran. Dalam definisinya, pembelajaran merupakan proses kerjasama antara guru dan
peserta didik dengan tujuan memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada. Seorang tokoh
psikologi aliran Behaviorisme menyatakan bahwa belajar ialah proses adaptasi atau penyesuaian
tingkah laku individu yang berlangsung secara progresif.
Guru wajib menyusun perangkat pembelajaran untuk proses belajar mengajar guna menjadikannya
sebagai pedoman atau petunjuk penyelenggaraan pembelajaran, sehingga tujuannya memenuhi
keberhasilan guru dalam pembelajaran.
Lalu, apa itu perangkat pembelajaran? Nah, perangakat pembelajaran diartikan sebagai segala
sesuatu atau alat yang digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar. Maka dari itu
perangkat pembelajaran sangat penting disipakan untuk proses belajar baik di kelas, luar kelas,
laboratorium dan secamanya.
Apa saja jenis-jenis perangkat pembelajaran?
Silabus
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran yang cakupannya
antara lain ; standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator
penialaian, alokasi waktu bahan ajar. Penyusunan silabus dilaksanakan secara sistematis dengan
memuat seluruh komponen yang saling berkaitan guna mencapai penguasaan kompetensi dasar.
Prota
Prota atau singkatan dari Program Tahunan merupakan rencana penetapan alokasi waktu satu tahun
ajaran guna mencapai goals yang disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu ini haruslah sesuai kalender pendidikan, sehingga
memudahkan guru dalam penyusunan program tahunan. Prota memuat penjabaran alokasi waktu
tiap-tiap standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk tiap semester dan tiap kelas selama satu
tahun pelajaran.

Promes

Promes merupakan singkatan dari Program Semester yang didefinisikan sebagai penjabaran lebih
rinci dari program tahunan dan tersusun guna menjawab minggu keberapa dan kapan pembelajaran
untuk mencapai kompetensi dasar.

Program semester merupakan rancangan kegiatan belajar mengajar secara garis besar dan tentunya
tersusun dalam jangka waktu satu semester, sehingga penyusunannya wajib memperhatikan
program tahunan serta alokasi waktu tiap minggunya.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran ialah rancangan pembelajaran mata pelajaran setiap unit yang
akan ditetapkan oleh guru dalam proses belajar mengajar di kelas. Maka dari itu, RPP bisa disebut
juga sebagai upaya untuk memperkirakan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. RPP berkembang
guna menkoordinasikan komponen-komponen pembelajaran, yakni kompetensi dasar, materi
standar, indikator hasil belajar, serta penilaian/ evaluasi belajar.

Kalender Akademik

Menuju akhir tahun ajaran biasanya para guru disibukkan dengan penyusunan kalender akademik
yang nantinya akan segera dibagikan di papan informasi sekolah. Apa itu kalender akademik ?
Kalender akademik jadwal yang telah disusun untuk mengatur waktu kegiatan-kegiatan
pembelajaran para peserta didik selama satu tahun kedepan alias dua semester.

Rincian Pekan Efektif

Rincian Pekan Efektif (RPE) ialah perhitungan hari-hari efektif yang terdapat pada tahun pelajaran
berlangsung, Dalam penyusunan RPE, guru wajib memperhatikan kalender akademik yang tengah
berlangsung dan menjadikannya pedoman sekolah dalam menetapkan jumlah minggu/pekan efektif.

Setelah mengenali apa saja perangkat pembelajaran, kini kita bahas apa itu pembelajaran
berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan proses pembelajaran yang dan memenuhi
kebutuhan belajar sesuai dengan kesiapan, minat, dan profil belajar peserta didik. Jadi, perangkat
pembelajaran yang berdiferensiasi adalah perangkat pembelajaran yang sangat disesuaikan dengan
kesiapan, minat serta profil siswa.

Dalam kurikulum Merdeka Belajar, penyusunan Perangkat Pembelajaran mempunyai tahap-tahap


yang harus dijalani, berikut tahap-tahapnya;

a. Pemetaan Profil Peserta Didik

Dalam tahap ini, guru wajib mengumpulkan data siswa guna memetakan gaya belajarnya,
kecerdasan majemuknya, serta lingkungan belajarnya.

Misalnya;

Nama : Bella Nurani

Gaya Belajar : Kinestetik

Kecerdasan Majemuk : Verbal Linguistik

Lingkungan Belajar : Menyukai belajar dalam dan memimpin presentasi

Untuk memperoleh data tersebut, guru memang wajib mengadakan tes terlebih dahulu,
yakni psikotes yang mana dijadikan lampiran pendukung profil siswa. Sebelumnya guru perlu
mempelajari tentang jenis-jenis kecerdasan majemuk dan gaya belajar siswa. Ini dapat
dipelajari dalam buku-buku Psikologi Pendidikan. Iya, tak hanya guru BK saja yang perlu
memiliki buku pegangan Psikologi Pendidikan, tetapi semua guru penting untuk memilikinya
karena dengan itu akan mempermudah guru itu sendiri dalam memberlangsungkan proses
belajar mengajar.
b. Menyusun Langkah Pembelajaran Berdiferensiasi

Setelah memetakan profil peserta didik, strategi selanjutnya ialah guru wajib melakukan
penyusunan langkah pembelajaran berdiferensiasi. Misalnya, jenis diferensiasi yang
digunakan yaitu dari aspek proses dan produk. Sehingga beberapa kegiatan dasar yang telah
tersusun yakni kegiatan pendahuluan, inti dan kegiatan penutup. Rangkaian kegiatan
tersebut akan berorientasi pada karya atau produk yang nantinya menjadi hasil penialain
dan hasil dari produk peserta didik itu sendiri.

c. Membuat Sumber Belajar yang Tepat, Terpercaya dan Menyusun Asesmen

Langkah akhir dari penyusunan perangkat pembelajaran berdiferensiasi yaitu guru dapat
memutuskan sumber belajar yang akan digunakan. Guru juga dapat melakukan duplikasi
atau menyebar-luaskan sumber belajar yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Tapi perlu dpastikan sumber belajar yang digunakan merupakan sumber belajar yang sesuai
dan terpercaya, tidak asal comot dan perlu sekali ditelaah terlebih dahulu. Sehingga bisa
dipertanggungjawabkan.

Terakhir, dalam proses asesmen guru juga harus memastikan kesesuaannya dengan
konten dan sumber belajar yang disampaikan. Apabila Anda masih belum memahami
proses penyusunannya, maka anda bisa bertanya pada senior yang sudah lebih
berpengalaman dalam penyusunan RPP berdiferensiasi. Pasti terdapat template
yang sudah disediakan oleh pihak sekolah agar memudahkan guru dalam menyusun
perangkat pembelajaran.

Menyusun program pembelajaran di sekolah memang bukan tugas yang mudah. Guru tak
hanya bertanggungjawab dalam proses belajar di kelas, tetapi rangkaian hal yang harus
dilakukan para pendidik cukup panjang sebelum proses belajar itu dilaksanakan. Selain itu
guru juga wajib melakukan update ilmu guna meningkatkan kualitas pembelajaran,
meningkatkan wawasan yang nantinya pasti berguna untuk proses belajar mengajar.

Cara guru upgrade kemampuan dan pengetahuan bisa dari mengikuti diklat-diklat yang
dilakukan kemendikbud maupun pihak-pihak swasta, melakukan update wawasan dengan
sering membaca dan mengikuti informasi terkini, belajar tentang psikologi perkembangan
guna meningkatkan pemahaman pada perkembangan para peserta didik. Selain itu, guru
juga wajib terus menerus mau dan mampu menerima perubahan yang dilakukan oleh
Kemendikbud sebab tujuan pemerintah tentunya sangat baik, maka dari itu para guru juga
perlu untuk selalu siap siaga dalam mendapati perubahan kurikulum atau peraturan
pemerintah lainnya di bidang pendidikan.

Itulah langkah-langkah yang dapat dilakukan guru dalam penyusunan perangkat


pembelajaran berdiferensiasi pada kurikulum Merdeka Belajar. Penyusunan perangkat
pembelajaran perlu kerjasama antara pihak sekolah, guru itu sendiri, para peserta didik dan
para wali murid yang mengenali anak-anak mereka sebagai pelajar.

Anda mungkin juga menyukai