Anda di halaman 1dari 6

Nursilni Z _2101020155 _Semester IV _D1 PAI Ma’had

TUGAS
“UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)”
Mata Kuliah
DESAIN PEMBELAJARAN
Dosen Pengampu : Nurman Ginting, M.Pd

OLEH

NAMA : NURSILNI Z
NPM : 2101020155
KELAS : D1 PAI MA’HAD PAGI

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2023
Nursilni Z _2101020155 _Semester IV _D1 PAI Ma’had

1. Pengertian dan Fungsi :


a. Kurikulum adalah :
Seperangkat pengaturan dan rencana mengenai tujuan, isi, dan materi
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman kegiatan
pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan.

Fungsi Kurikulum :

1. Bagi Siswa, Sebagian acuan belajar.


Dengan adanya kurikulum, siswa mengetahui materi apa saja yang
harus dipelajari dan juga dipahami. Sehingga siswa dapat
mempersiapkan ujian dengan lebih baik.
2. Bagi Guru adalah sebagai pedoman pengajaran pada siswa.
Kurikulum memberikan patokan yang jelas tentang proses
pengajaran juga materi yang harus diberikan pada anak didik.
3. Bagi Kepala Sekolah sebagai pemimpin penyelenggaraan
pendidikan di sekolah adalah sebagai pedoman pengelolaan sistem
pendidikan.
Kurikulum juga berfungsi sebagai patokan pengawasan kepala
sekolah juga indikator keberhasilan pembelajaran.
4. Bagi Masyarakat atau Orang Tua sebagai pedoman dalam
pengawasan siswa. Pemahaman orang tua terhadap kurikulum, dapat
menentukan pola didik dan tercapainya keberhasilan kurikulum
pendidikan sekolah pada seorang anak

b. Kalender Pendidikan adalah


Pengaturan waktu dalam kegiatan mengajar selama satu tahun ajaran.
Kalender ini mencakup permulaan tahun ajaran baru, waktu
pembelajaran efektif, minggu efektif belajar, dan juga hari libur.

Fungsinya adalah :
ntuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran di
sekolah maupun perguruan tinggi. Selain itu, kalender pendidikan bisa
menjadi acuan untuk menyelaraskan hari efektif dengan hari libur
sekolah, sehingga memudah guru dalam mengatur Prota, Prosem serta
RPP .

c. Program Tahunan adalah :


Rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan
pembelajaran (Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar). Penetapan
alokasi waktu diperlukan agar seluruh Kompetensi Dasar dapat tercapai
dan dikuasai oleh peserta didik. Penentuan alokasi waktu pada jumlah
jam pelajaran sesuai struktur kurikulum yang berlaku dan juga
keluasan materi yang harus peserta didik kuasai.

Fungsinya adalah :
Sebagai pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya,
seperti program semester (promes), rencana mingguan, rencana harian,
silabus, dan juga sistem penilaian pembelajaran.
Nursilni Z _2101020155 _Semester IV _D1 PAI Ma’had

d. Program Semester adalah :


program yang berisi garis-garis besar tentang hal-hal yang akan dicapai
dalam satu semester. Semester adalah satuan waktu untuk
penyelenggaraan program pendidikan.

Fungsinya adalah :
Memudahkan guru dalam mengajarkan materi untuk dikuasai peserta
didik dalam satu semester.

e. Silabus Pembelajaran adalah


rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar

Fungsinya adalah :
1. Silabus dapat menjadi pedoman dalam penyusunan buku siswa.
Buku siswa memuat tentang materi pelajaran, aktivitas peserta didik,
dan evaluasi pembelajaran.
2. Silabus menjadi acuan dalam penyusunan rencana pembelajaran,
untuk semua kajian mata pelajaran, atau pun pengelolaan kegiatan
pembelajaran dan pengembangan penilaian hasil pembelajaran.
3. Hasil pengembangan Silabus dalam bentuk perangkat pembelajaran
berfungsi sebagai alat untuk aktualisasi kurikulum secara
operasional pada tingkat satuan pendidikan, sehingga memudahkan
guru melakukan pembelajaran

f. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah :


Perencanaan kegiatan pembelajaran yang disusun guru sebelum
melaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas yang disusun secara
lengkap dan sistematis. Rencana Pelaksanaan pembelajaran ini
dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta
didik dalam upaya mencapai KD.

Fungsinya adalah :
1. Sebagai Fungsi Perencanaan
RPP mendorong agar guru lebih siap dalam melaksanakan
pembelajaran yang matang.
2. Sebagai Fungsi Pelaksanaan
RPP memberikan pedoman agar pembelajaran dilaksanakan secara
sistematis, dan pelaksanaan pembelajaran berjalan secara efektif
sesuai dengan yang direncanakan, dan pembelajaran yang dijalankan
sesuai dengan kebutuhan peserta didik, Sangat jelas bahwa tujuan
penyusunan RPP sendiri adalah agar pelaksanaan pembelajaran
dapat berjalan lebih efektif.
Nursilni Z _2101020155 _Semester IV _D1 PAI Ma’had

2. Jenis-Jenis Asement
a. Asesmen Dianostik adalah :
Asesmen atau penilaian yang dilakukan secara spesifik guna
mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, dan kelemahan siswa sehingga
pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi
siswa.

Fungsi Asesmen Dianostik :


 Siswa akan mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan
kondisi dan kompetensinya.
 Memungkinkan siswa untuk bersikap lebih aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
 Pencapaian siswa dapat meningkatkan.
 Memudahkan guru dalam menyusun rancangan pembelajaran yang
mengakomodir kompetensi dan kondisi siswa.
 Guru mendapatkan umpan balik dari siswa pada setiap
pembelajaran.

b. Asesmen Formatif
Proses mengumpulkan data mengenai sejauh mana kemajuan peserta
didik dalam menguasai kompetensi, menginterpretasikan data tersebut,
dan memutuskan kegiatan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik
agar dapat menguasai materi/kompetensi secara optimal.

Fungsinya Asesmen Formatifadalah :


Untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran, serta
mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran

c. Asesmen Sumatif
Penilaian yang dilakukan pada setiap akhir satu satuan waktu. Di
dalam penilaian sumatif mencakup lebih dari satu pokok bahasan yang
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah dapat
berpindah dari suatu unit pembelajaran ke unit pembelajaran
berikutnya.

Fungsinya Asesemen Sumatif adalah :


1. Mengukur kemampuan dan pemahaman peserta didik dan sebagai
sarana memberikan umpan balik kepada peserta didik.
2. Memberikan umpan balik kepada staf akademik sebagai ukuran
keberhasilan pembelajaran, akuntabilitas dan standar pemantauan
staf akademik, serta sebagai sarana untuk memotivasi peserta didik.
Nursilni Z _2101020155 _Semester IV _D1 PAI Ma’had

3. Prinsip-prinsip Asesmen pada pembelajaran Kurikulum Merdeka


1. Asesmen merupakan Bagian Terpadu
Asesmen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses
pembelajaran, fasilitas pembelajaran, dan penyediaan informasi yang
holistik sebagai umpan balik untuk siswa, guru, dan orang tua agar
dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran
berikutnya.
Guru dapat melakukan asesmen di awal pembelajaran sebagai bagian
dari merancang pembelajaran. Guru dapat melibatkan siswa dalam
proses asesmen, seperti melalui penilaian diri, penilaian antarteman,
refleksi diri sendiri, hingga memberikan umpan balik kepada teman
lainnya
2. Dirancang dan Dilakukan sesuai dengan Fungsi Asesmen
Asesmen dimulai dengan membuat perencanaan terlebih dahulu, baru
kemudian dilaksanakan sesuai dengan fungsi dari asesmen tersebut.
Guru dapat menggunakan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar
lebih efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa
teknik asesmen yang dapat digunakan sesuai fungsi dan tujuannya,
antara lain asesmen formatif dan sumatif.
Sebelum melakukan asesmen, guru juga harus memberikan penjelasan
kepada siswa terkait tujuan diadakannya asesmen di awal pembelajaran.
Sebagai contoh, asesmen formatif digunakan untuk mengetahui kesiapan
siswa dalam belajar, sedangkan asesmen sumatif digunakan untuk
pelaporan hasil belajar siswa kepada orang tua dan satuan pendidikan
lainnya.
3. Dirancang secara Adil, Proporsional, Valid, dan Dapat Dipercaya
(Reliable)
Asesmen memang sudah seharusnya dirancang secara adil proporsional,
valid, dan dapat dipercaya sebab hasil dari asesmen akan digunakan
untuk menjelaskan kemajuan belajar siswa. Selain itu, guru
menggunakan hasil asesmen untuk menentukan keputusan tentang
langkah dan dasar dalam menyusun program pembelajaran berikutnya.
Karena tujuannya begitu kompleks, sebaiknya asesmen memang
dipersiapkan dengan matang. Diperlukan waktu dan durasi yang cukup
sehingga asesmen tidak hanya berperan sebagai sebuah sistem penilaian,
tetapi juga bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran.
4. Laporan Bersifat Sederhana dan Informatif
Prinsip asesmen selanjutnya adalah laporan asesmen harus disajikan
secara sederhana dan informatif. Hal ini bertujuan agar siswa dan orang
tua lebih mudah dalam memahaminya. Informasi yang disajikan berupa
penilaian karakter dan kompetensi yang dicapai siswa sekaligus strategi
untuk pembelajaran ke depannya.
Pada saat penyerahan hasil belajar, guru juga perlu memberikan umpan
balik kepada siswa dan mendiskusikan strategi belajar yang akan
digunakan ke depan secara bersama-sama. Tidak hanya guru dan siswa
saja, namun orang tua juga harus diikutsertakan dalam pemberian
umpan balik dan diskusi strategi pembelajaran.
5. Hasil Asesmen Digunakan sebagai Bahan Refleksi
Asesmen atau penilaian tidak hanya digunakan untuk mengetahui hasil
belajar siswa. Namun asesmen merupakan bahan refleksi dari capaian
pembelajaran yang didapat siswa sehingga guru dapat menentukan
adanya tindak lanjut atau perbaikan. Tidak hanya digunakan oleh guru,
namun asesmen ini juga sangat bisa digunakan oleh siswa dan orang
sebagai bahan refleksi dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran.

4. Prosedur dan Langkah-langkah melakukan Asesmen


Nursilni Z _2101020155 _Semester IV _D1 PAI Ma’had

1. Mendiskripsikan masalah atau kondisi peserta didik baik menurut


pengamatan guru, yang dirasakan oleh orang tua, dan informasi
beberapa orang terdekat tentang kondisi peserta didik.
2. Menentukan kebutuhan informasi dari beberapa aspek peserta didik,
misalnya informasi tentang cara komunikasi, kata-kata verbal yang dapat
diucapkan, perilaku yang maldaptif yang sering ditunjukkan,
kemampuan bantu diri, serta respon-respon sosial yang dapat dilakukan
oleh anak.
3. Kebutuhan informasi itu diinventarisasi atau ditentukan, serta diurutkan
secara prioritas menurut informasi pokok dan informasi tambahan
sebagai penguatan dari informasi pokok. Seorang siswa yang selalu
mengalami kesalahan di bidang berhitung perkalian dengan cara
menurun akan dicari informasi secara diagnostik letak kesalahannya
4. Menentukan sumber informasi. Sumber ditentukan mulai dari
sumber yang terdekat dengan anak kemudian meluas ke sumber-
sumber yang berkaitan dengan masalah yang terjadi pada anak
5. Menentukan metode atau cara untuk memperoleh informasi
6. Penentuan rujukan.
7. Pertemuan tim asesmen

5. Contoh Asesmen
1. Asesmen Diagnostik contohnya :
Asesmen diagnosis yang dilakukan sebelum pembelajaran di antaranya
adalah: rubrik, observasi, kuesioner, refleksi, dan esai.
2. Asesmen Formatif contohnya :
Meminta siswa untuk menuliskan beberapa hal yang telah dipelajari
ketika kelas masih berlangsung; bisa juga dalam bentuk diskusi setelah
melakukan eksperimen, atau melakukan penilaian diri sendiri atau
sesama. .
3. Asesmen Sumatif contohnya :
Praktik, melakukan projek, tes tulis, tes lisan, atau penugasan. Semua
tes tersebut untuk mengukur hasil pembelajaran yang telah dilakukan
oleh peserta didik secara keseluruhan. Dan umumnya, asesmen ini
dilakukan sekali dalam satu semester

Anda mungkin juga menyukai