Anda di halaman 1dari 16

Ragam Asessmen dan Cara

Penerapannya Agar Dapat


Menunjang Pembelajaran Peserta
Didik

Kelompok 8
Kurikulum Pendidikan IPS
Anggota Kelompok

Anggreyani K
Meilani R Rahmatulloh Wiwit Yuliani Shafadella H
Sanjaya
3. Ragam
Assesmen
Roadmap timeline 5. Kesimpulan

4. Cara
1. Latar Belakang Penerapannya

2. Assesmen
Latar
01 Belakang
Asesmen penilaian telah berkembang seiring evolusi pendidikan,
beralih dari pendekatan tradisional menuju holistik. Pengakuan
terhadap keragaman cara siswa mengekspresikan pemahaman
mereka menjadi kunci dalam pengembangan ragam asesmen. Peran
teknologi memberikan kontribusi signifikan dengan memungkinkan
asesmen yang adaptif dan disesuaikan. Asesmen bukan hanya
mengukur pencapaian, tetapi juga berfungsi sebagai instrumen
penting dalam membimbing dan mendukung kemajuan peserta didik
selama pembelajaran. Perubahan paradigma ini menuju pendekatan
inklusif, holistik, dan adaptif bertujuan memberikan gambaran akurat
dan mendalam tentang pencapaian siswa, memotivasi mereka,
meningkatkan kinerja, dan memfasilitasi perkembangan berkelanjutan.
02 Assesmen
Asesmen merupakan proses sistematika dalam mengumpulkan data seseorang yang fungsinya untuk melihat
kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan dalam menentukan apa yang
sesungguhnya dibutuhkan. Penilaian merupakan proses mengumpulkan peristiwa dan mendokumentasikan
pertumbuhan dan pembelajaran anak.
Asesmen dalam pembelajaran bukan merupakan alat untuk menaikkan nilai peserta didik, tetapi membekali
peserta didik dengan pengetahuan yang digunakan secara aktif untuk menyelesaikan masalah atau tugas

Mengacu pada prinsip dasar asesmen, pada dasarnya asesmen digunakan untuk
meningkatkan pembelajaran peserta didik. Asesmen mengacu pada prosedur penilaian yang
digunakan untuk memberikan informasi tentang prestasi atau kinerja yang digunakan untuk
pengambilan keputusan dalam proses pembelajaran di kelas. Hal tersebut jelas berkaitan
dengan penilaian kelas yang merupakan serangkaian aktivitas yang dirancang untuk
memperoleh informasi kualitatif dan kuantitatif baik di awal pembelajaran, di saat/sedang
melaksanakan pembelajaran, dan di akhir pembelajaran yang dapat membantu peserta didik
untuk mengetahui apa yang dipelajari peserta didik di kelas dan ketuntasan perserta didik
dalam mencapai kompetensi menjelaskan asesmen sebagai komponen penting dari siklus
belajar mengajar
Mengacu pada prinsip dasar asesmen, pada dasarnya asesmen
digunakan untuk meningkatkan pembelajaran peserta didik. Asesmen
mengacu pada prosedur penilaian yang digunakan untuk memberikan
informasi tentang prestasi atau kinerja yang digunakan untuk pengambilan
keputusan dalam proses pembelajaran di kelas. Hal tersebut jelas
berkaitan dengan penilaian kelas yang merupakan serangkaian aktivitas
yang dirancang untuk memperoleh informasi kualitatif dan kuantitatif baik
di awal pembelajaran, di saat/sedang melaksanakan pembelajaran, dan di
akhir pembelajaran yang dapat membantu peserta didik untuk mengetahui
apa yang dipelajari peserta didik di kelas dan ketuntasan perserta didik
dalam mencapai kompetensi menjelaskan asesmen sebagai komponen
penting dari siklus belajar mengajar
Ragam
03 Assesmen
Assesmen Formatif Assesmen Sumatif
Asesmen yang bertujuan untuk memberikan Proses penilaian yang dilakukan untuk menyelesaikan
informasi atau umpan balik bagi pendidik dan peserta satu lingkup materi, akhir semester, atau akhir tahun
didik untuk memperbaiki proses belajar yang ajaran. Pelaksanaan evaluasi sumatif dalam proses
ditujukan memenuhi kebutuhan guru dalam belajar mengajar dilaksanakan untuk merekam
merancang pembelajaran bukan untuk penilaian hasil pencapaian siswa dan sebagai laporan pendidik di akhir
belajar tapi untuk memenuhi kebutuhan guru. Guru masa studi peserta didik. Evaluasi sumatif adalah
dapat melaksanakan asesmen formatif untuk metode untuk menilai kurikulum pada akhir silabus
mengetahui perkembangan peserta didik dan yang fokusnya adalah pada hasil.
sekaligus memberikan umpan balik yang cepat
sepanjang atau di tengah kegiatan atau langkah
pembelajaran ataupun di akhir pembelajaran

Assesmen
Diagnistik
Bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta
didik. Hasilnya digunakan pendidik sebagai rujukan dalam merencanakan
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Dalam
kondisi tertentu, informasi terkait latar belakang keluarga, kesiapan belajar,
motivasi belajar, minat peserta didik, dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan
dalam merencanakan pembelajaran
Cara
Penerapan
04 Ragam
Assesmen
Assesmen Formatif
1 Pengumpulan Informasi
Pada tahap ini, pendidik mengumpulkan bukti-bukti mengenai penguasaan materi/kompetensi yang
dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik.

2 Pengolahan dan Interpretasi Informasi


Pada tahap ini, pendidik dengan cepat mengolah data penilaian yang telah diperoleh. Walaupun
pengolahan informasi penilaian formatif akan lebih akurat apabila dilakukan secara formal,
pengolahan data tersebut umumnya bersifat informal biasanya tidak memerlukan teknis analisis
formal. Pendidik dapat dengan spontan ‘mengolahnya dalam otak’ lalu melakukan interpretasi saat
itu juga.

Pengambilan Tindakan berdasarkan


3 hasil interpretasi penilaian
Pada tahap ini pendidik memberikan umpan balik (feedback) yang meliputi pemberitahuan
mengenai tingkat penguasaan peserta didik, materi mana yang sudah dikuasai, mana yang belum,
dan bagaimana tindak lanjut pembelajarannya. Bagian terpenting dari tahap ini adalah melakukan
kegiatan pembelajaran kepada peserta didik yang difasilitasi pendidik.
Assesmen Sumatif
Asesmen sumatif dapat dilakukan setelah pembelajaran berakhir, misalnya pada akhir satu lingkup
1 materi (dapat terdiri atas satu atau lebih tujuan pembelajaran), pada akhir semester, atau pada akhir
fase. Sementara khusus pada akhir semester, asesmen sumatif bersifat pilihan.

2 Asesmen sumatif bisa dilakukan pada akhir semester jika guru merasa masih memerlukan
konfirmasi atau informasi tambahan untuk mengukur pencapaian hasil belajar murid. Sebaliknya,
jika guru merasa bahwa data hasil asesmen yang diperoleh selama 1 semester telah mencukupi,
maka tidak perlu lagi dilakukan asesmen pada akhir semester.

3 Umpan balik dari assesmen hasil akhir sumattif dapat digunakan untuk mengukur perkembangan
murid, untuk memandu guru merancang aktivitas pada pembelajaran berikutnta
Assesmen Diagnostik
1 Assesmen Diagnostik non kognitif

2 Assesmen Diagnostik Kognitif


Kesimpulan

Asesmen atau penilaian memiliki peran yang sangat penting dalam proses
pembelajaran. Asesmen yang baik tidak hanya berfungsi sebagai alat ukur hasil belajar,
tetapi juga sebagai sarana untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik dan
pendidik. Asesmen formatif, sumatif, dan diagnostik memiliki peran masing-masing dalam
mendukung pembelajaran. Pentingnya asesmen dalam konteks pembelajaran abad ke-
21 juga ditekankan, di mana karakteristik pembelajaran tidak hanya mengutamakan hard
skills, tetapi juga soft skills seperti kemampuan beradaptasi, kolaborasi, kemandirian,
dan komunikasi. Panduan asesmen dan pembelajaran dari Kementerian Pendidikan juga
menekankan pentingnya pembelajaran berpusat pada peserta didik. Pendidikan nasional
memiliki tujuan yang mulia, yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter
serta peradaban bangsa. Implementasi tujuan ini memerlukan kerja sama dari semua
pihak, termasuk pendidik dan peserta didik. Pendidik perlu memfasilitasi proses
pencapaian tujuan tersebut dengan memahami peserta didik dan menjadikan mereka
pembelajar aktif.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai