Nita Suherneti
DALAM PEMBELAJA
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI RI
NOMOR 21 TAHUN 2022
TENTANG : STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
• Pasal 3
(1)Prosedur Penilaian hasil belajar Peserta Didik meliputi:
a. perumusan tujuan Penilaian;
Penilaian atau asesmen sumatif pada Asesmen sumatif dapat berfungsi untuk:
jenjang pendidikan dasar dan • alat ukur untuk mengetahui pencapaian
menengah bertujuan untuk menilai hasil belajar peserta didik dalam satu
pencapaian tujuan pembelajaran atau lebih tujuan pembelajaran di
dan/atau CP peserta didik sebagai dasar periode tertentu;
penentuan kenaikan kelas dan/atau • mendapatkan nilai capaian hasil belajar
kelulusan dari satuan pendidikan. untuk dibandingkan dengan kriteria
capaian yang telah ditetapkan; dan
Penilaian pencapaian hasil belajar • menentukan kelanjutan proses belajar
peserta didik dilakukan dengan siswa di kelas atau jenjang berikutnya
membandingkan pencapaian hasil
belajar peserta didik dengan kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Asesmen
Sumatif
•Jika pendidik merasa bahwa data hasil
•Asesmen sumatif dapat dilakukan setelah asesmen yang diperoleh selama 1 semester
pembelajaran berakhir, misalnya pada akhir telah mencukupi, maka tidak perlu melakukan
satu lingkup materi (dapat terdiri atas satu asesmen pada akhir semester.
atau lebih tujuan pembelajaran), pada akhir •Hal yang perlu ditekankan, untuk asesmen
semester dan pada akhir fase; khusus sumatif, pendidik dapat menggunakan teknik
asesmen pada akhir semester, asesmen ini dan instrumen yang beragam, tidak hanya
bersifat pilihan. berupa tes, namun dapat menggunakan
observasi dan performa (praktik, menghasilkan
•Jika pendidik merasa masih memerlukan
produk, melakukan projek, dan membuat
konfirmasi atau informasi tambahan portofolio)
untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik, maka dapat melakukan
asesmen pada akhir semester.
Bagaimana Merencanakan
Asesmen ?
Rencana asesmen dimulai dengan Beberapa hal yang perlu diperhatikan
perumusan tujuan asesmen. dalam memilih/mengembangkan
Tujuan ini tentu berkaitan erat dengan instrumen, antara lain:
• karakteristik peserta didik,
tujuan pembelajaran.
• kesesuaian asesmen dengan rencana/
tujuan pembelajaran dan tujuan
asesmen,
Setelah tujuan dirumuskan, pendidik
• kemudahan penggunaan instrumen
memilih dan/atau mengembangkan
untuk memberikan umpan balik
instrumen asesmen sesuai tujuan.
kepada peserta didik dan pendidik
Perhatikanlah rangkaian dialog humor berikut:
A: “Lho, saya hanya menceritakan bahwa saya sudah mengajari kucing saya, bukan
menyatakan bahwa kucing itu jadi bisa meniup seruling.”
Apakah anda menemukan analogi antara dialog tersebut dengan pembelajaran dan
asesmen?
12
Sudah seperti ini kah Proses Perancangan Kegiatan Pembelajaran
yang Bapak dan Ibu telah lakukan?
Review kembali: Paradigma Asesmen
Penerapan Pola Pikir Sekolah diberikan
Bertumbuh (Growth Yang Harus keleluasaan untuk
Mindset Diperhatikan menentukan teknik dan
Dalam jenis asesmen.
Menentukan
Asesmen
Terpadu dimana Asesmen Khusus SMK, terdapat juga bentuk
mencakup kompetensi pada asesmen khas yang membedakan
ranah sikap, pengetahuan, dan dengan jenjang yang lain, yaitu
keterampilan yang saling Asesmen Praktek Kerja Lapangan,
Uji Kompetensi Kejuruan dan uji
terkait. Keleluasaan dalam unit kompetensi
menentukan kriteria
ketercapaian tujuan
pembelajaran.
Asesmen Awal Pembelajaran
DISKUSI KELAS
- Mengembangkan kemampuan PRODUK
berkomunikasi dan berinteraksi antar Bentuk - Mengembangkan kkreatifitas
siswa.
Asesmen - Meningkatkan ketelitian dan jiwa
- Belajar berdemokrasi, menghargai
seni.
pendapat orang lain serta berani Formatif dan
berpendapat.
Sumatif
DRAMA
TES LISAN
- Melatih kepercayaan diri dan - Meningkatkan kemampuan
jiwa seni. berbicara
- Belajar bekerjasama, - mengkonfirmasi pemahaman.
komunikasi serta berfikiri kritis. PRESENTASI - Menerapkan umpan balik
- Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi.
- Belajar memahami topik secara
mendalam, berfikir dan bernalar
kritis.
(Infografis)
Contoh
2. Mengidentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan untuk
mengukur pembelajaran secara formatif maupun sumatif.
Contoh
3. Membuat
instrumen asesmen
formatif dan
sumatif bersamaan
dengan menyusun
modul ajar.
• Idemu mengingatkan
saya pada …
• Saya bisa melihat
• Saya • Pernahkah kamu pekerjaan …ini bisa
berpikir tentang … saya gunakan juga
membayangkan
• Bagaimana kalau • Saya belajar … dari
bagaimana jika …
• Apakah mungkin jika menambahkan … jawabanmu
• Bisakah kamu
• Bagian ini efektif …
• Saya belum paham menghapus bagian
karena … …
• Apa yang kamu • Ini menarik karena … bagaimana …
• Bagaimana kamu Apresiasi
maksud dengan … • Ini ide yang bagus
• Bisa tolong jelaskan bisa…
untuk … Saran
lagi tentang …
• Bagaimana itu bisa Perhatian
terjadi?
Penilaian
Klarifikasi
1. menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai kriteria tersebut
maka dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran,
2. menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta didik mencapai
tujuan pembelajaran,
3. menggunakan skala atau interval nilai , atau pendekatan lainnya sesuai dengan
kebutuhan dan kesiapan pendidik dalam mengembangkannya.
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C:
“peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
Menggunakan
deskripsi
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C:
“peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
Menggunakan
rubrik
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C:
“peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
Menggunakan
rubrik
(Lanjutan)
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C:
“peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
Menggunakan Interval
Menggunakan interval nilai yang diolah dari rubrik. Pendidik
Untuk nilai yang berasal dari nilai tes tertulis atau ujian, pendidik
dapat menetapkan empat kriteria ketuntasan:
menentukan interval nilai.
1. menunjukkan kemampuan penulisan teks eksplanasi
dengan runtut
0 - 40%
2. menunjukkan hasil pengamatan yang jelas
belum mencapai, remedial di seluruh bagian
3. menceritakan pengalaman secara jelas
4. menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai
41 - 65 %
dengan argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan
belum mencapai ketuntasan, remedial di bagian yang diperlukan
pembaca
66 - 85 %
Untuk setiap kriteria terdapat 4 (empat) skala pencapaian (1-4).
sudah mencapai ketuntasan, tidak perlu remedial
Pendidik membandingkan hasil tulisan peserta didik dengan
rubrik untuk menentukan ketercapaian peserta didik
86 - 100%
sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan atau tantangan lebih
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C:
“peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
41 - 65 %
belum mencapai ketuntasan, remedial di bagian yang diperlukan
66 - 85 %
sudah mencapai ketuntasan, tidak perlu remedial
86 - 100%
sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan atau tantangan lebih
Instrumen asesmen awal pembelajaran yang digunakan adalah soal isian singkat dan
soal cerita yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari terkait keliling segiempat,
segitiga, dan lingkaran. Atas jawaban peserta didik, pendidik mengidentifikasi kesiapan
peserta didik di kelasnya, yaitu:
1. Mayoritas peserta didik telah memahami konsep keliling dan dapat menghitung
keliling bangun datar.
2. Beberapa peserta didik dapat memahami konsep keliling, namun belum lancar dalam
menghitung keliling bangun datar.
3. Beberapa peserta didik belum memahami konsep keliling. Berdasarkan data
tersebut, pendidik melakukan pembelajaran terdiferensiasi sebagai berikut:
Mengolah hasil asesmen dalam satu tujuan pembelajaran
Contoh:
Pendidik telah melaksanakan asesmen untuk salah satu tujuan
Pendidik juga dapat menentukan angka kuantitatif pada
pembelajaran mata pelajaran IPAS Fase C: Menyelidiki ragam
sumber energi yang dapat dimanfaatkan di lingkungan setiap kualitas yang disajikan, misalnya
sekitar, dengan indikator terdiri atas: 0-60 perlu bimbingan
1. mampu menguraikan manfaat sumber energi; dan 61-70 cukup
2. mampu melakukan pengamatan sesuai prosedur. 71-80 baik
81-100 Sangat baik
Indikator 1 menggunakan teknik tes tertulis pilihan ganda atau
essay.
Indikator 2 menggunakan unjuk kerja.
• Capaian tujuan pembelajaran peserta didik menjadi bahan yang diolah menjadi
nilai akhir mata pelajaran dalam kurun waktu pelaporan (biasanya satu semester).
• Untuk mendapatkan nilai akhir mata pelajaran tersebut, data kuantitatif langsung
diolah, sedangkan untuk deskripsi, pendidik dapat memberikan penjelasan
mengenai kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik, mana kompetensi yang
belum dikuasai, dan dapat ditambahkan tindak lanjut secara ringkas bila ada
Pembelajaran dilaksanakan menggunakan prinsip mastery learning yang sangat sesuai dengan
pembelajaran berdiferensiasi atau pembelajaran sesuai tahap capaian (teaching at the right level).
Setiap peserta didik mempelajari tujuan pembelajaran yang sama dalam setiap pertemuan, namun
bagi peserta didik yang tidak dapat mencapai kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran perlu
ditindaklanjuti dengan memberikan perlakukan khusus agar dapat mencapainya. Dengan kata lain,
tindakan untuk peserta didik yang berisiko tidak seharusnya menunggu hingga tahun ajaran, tetapi
perlu segera diberikan.
Penting !
• Apabila terdapat tujuan pembelajaran pada mata pelajaran tertentu yang tidak
tercapai sampai saatnya kenaikan kelas, maka pada rapor peserta didik tersebut
dituangkan nilai aktual yang dicapai dan dideskripsikan bahwa peserta didik
tersebut masih memiliki tujuan pembelajaran yang perlu ditindaklanjuti di kelas
berikutnya.
• Dalam proses penentuan peserta didik tidak naik kelas, perlu dilakukan
musyawarah dan pertimbangan yang matang sehingga opsi tidak naik kelas
menjadi pilihan paling akhir apabila seluruh pertimbangan dan perlakuan telah
dilaksanakan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa tinggal kelas tidak
memberikan manfaat signifikan untuk peserta didik, bahkan cenderung
memberikan dampak buruk terhadap persepsi diri peserta didik
Mekanisme Kelulusan Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan/
Penentuan kelulusan dari satuan program pendidikan setelah:
pendidikan dilakukan dengan 1. menyelesaikan seluruh program
mempertimbangkan laporan kemajuan pembelajaran; dan
belajar yang mencerminkan pencapaian 2. mengikuti penilaian sumatif yang
peserta didik pada semua mata pelajaran diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
dan ekstrakurikuler serta prestasi lain Kelulusan peserta didik ditetapkan oleh
pada: satuan/ program pendidikan yang
1. kelas V dan kelas VI untuk sekolah bersangkutan.
dasar atau bentuk lain yang sederajat;
dan Peserta didik yang dinyatakan lulus dari
2. setiap tingkatan kelas untuk sekolah satuan/ program pendidikan diberikan
menengah pertama atau bentuk lain ijazah. Ijazah diberikan pada akhir semester
yang sederajat dan sekolah menengah genap pada setiap akhir jenjang. Ketentuan
atas atau bentuk lain yang sederajat mengenai ijazah dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Laporan Hasil Belajar (Rapor)
Yang perlu diperhatikan dalam melaporkan hasil belajar:
• Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan dan mengolah nilai lebih
singkat.
• Pengumpulan dan pengolahan hasil akhir lebih mudah.
Mengidentifikasi apa saja yang sudah berhasil dan apa saja yang perlu diperbaiki.
• Identifikasi keberhasilan dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai sudut pandang, seperti
kegiatan diskusi dengan teman sejawat, menggunakan data asesmen, maupun penilaian dari peserta
didik.
Nita Suherneti 68