Asesmen
Tujuan Pembelajaran
• Prinsip • Pengolahan
2 • Pelapora
Penilaian Penilaian n hasil
Belajar
1 3
Pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan. Pendidik dan peserta didik perlu memahami kompetensi
01
yang diharapkan, sehingga keseluruhan proses pembelajaran dapat
digunakan untuk mencapai kompetensi tersebut. Asesmen bukan
sekedar proses untuk mengisi laporan akhir hasil belajar, tapi juga
merupakan proses untuk refleksi dan perbaikan proses pembelajaran
Latar yang berkelanjutan.
02
pengembangan pembelajaran dan asesmen dengan memahami bahwa
setiap peserta didik memiliki kekhasan, termasuk kemampuan sehingga
hal itu menentukan tingkat kecepatan belajar yang juga berbeda.
Perencanaan pembelajaran dan asesmen yang dirancang pendidik harus
menyesuaikan kondisi demikian.
03
tingkat kemampuan peserta didik, namun tujuan akhirnya adalah
menjadi input dalam perbaikan pembelajaran. Maka harapan secara lebih
luas dan jangka panjang sebagai bagian tidak terpisahkan dari
pembelajaran, hasil asesmen akan dapat meningkatkan mutu
pembelajaran.
Prinsip Asesmen
Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan
penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik bagi pendidik, peserta didik, dan orang
tua/wali dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya
Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsinya dengan keleluasaan untuk menentukan
teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran
Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk
menyusun program pembelajaran selanjutnya
Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta
strategi tindak lanjut
Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali
sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran
PRINSIP ASESMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN
Kurikulum
Tujuan Pembelajaran
Proses Proses
Asesmen Pembelajaran
Perubahan Paradigma Penilaian
(Asesmen)
Selama ini pelaksanaan asesmen
cenderung berfokus pada asesmen sumatif
yang dijadikan acuan untuk mengisi laporan
hasil belajar. Hasil asesmen belum
dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk
perbaikan pembelajaran.
berkelanjutan.
Formatif Sumatif
● Terpadu dengan proses pembelajaran, ● Merupakan alat ukur untuk
Karakteristik Asesmen
sehingga asesmen formatif dan mengetahui pencapaian hasil
Formatif dan Sumatif pembelajaran menjadi suatu kesatuan. belajar peserta didik dalam satu
Perencanaan asesmen formatif dibuat lingkup materi atau periode tertentu,
“Pendidik dan satuan menyatu dengan perencanaan misalnya satu lingkup materi, akhir
pembelajaran; semester, atau akhir tahun ajaran;
pendidikan diberikan ● Melibatkan peserta didik dalam ● Capaian hasil belajar untuk
keleluasaan untuk pelaksanaannya (misalnya melalui dibandingkan dengan kriteria
mengatur pelaksanaan penilaian diri, penilaian antarteman, dan capaian yang telah ditetapkan
asesmen formatif refleksi metakognitif terhadap proses ● Digunakan pendidik atau satuan
belajarnya); pendidikan untuk mengevaluasi
maupun sumatif melalui ● Memperhatikan kemajuan efektivitas program pembelajaran.
berbagai teknik guna penguasaan dalam berbagai ranah,
mengukur dan meliputi sikap, pengetahuan, dan
mengintervensi capaian keterampilan, sehingga dibutuhkan
metode/strategi pembelajaran dan
yang dilakukan dalam teknik/instrumen.
pembelajaran”
Kedua memiliki kesamaan yaitu adanya umpan balik untuk pemberian intervensi kepada
peserta didik maupun perbaikan proses pembelajaran berikutnya;
Perbedaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
Dilakukan ketika proses pembelajaran bab Dilakaukan saat akhir pembelajaran
atau kompetensi tertentu berlangsung Pelaksanaan atau kompetensi tertentu
Formatif
pada tujuan pembelajaran
● memberikan umpan balik baik dilakukan walaupun data hasil
untuk peserta didik maupun pengukuran capaian telah didapat
pendidik ● Menggunakan berbagai teknik
● berorientasi pada perubahan, asesmen
bukan sekadar memenuhi
kuantitas nilai yang termuat dalam Hal yang harus diperhatikan
rapor
dalam melaksanakan Sumatif
Sumatif ● bersifat informatif
Asesmen Diagnostik
Asesmen Diagnostik
• Siapa sahabatmu?
• Mengapa kamu memilih dia menjadi sahabatmu?
• Apakah kamu memiliki teman yang berbeda suku atau agama?
• Apakah kamu kamu pandai dalam bergaul?
• Dengan siapa kamu biasanya bermain saat di sekolah?
• Bagaimana caramu menyelesaikan masalah dengan teman saat berselisih?
• Apakah kamu pernah marah dengan temanmu?
• dll
Contoh Soal Diagnostik Minat dan Bakat Siswa
1. Pelajaran yang paling disukai
2. Kegiatan belajar yang paling disukai
3. Kegiatan Ekstrakurikuler yang paling disuka
Mengembangkan
Menentukan teknik Menyusun instrumen
Kriteria
asesmen yang asesmen yang
Ketercapaian Tujuan
relevan dan relevan teknik yang
Pembelajaran
berdiferensiasi ditetapkan
(KKTP) dari TP
Teknik dan Instrumen
Asesmen
Rubrik
“Terdapat berbagai Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam
teknik dalam melakukan bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat secara
bertingkat dari kurang sampai terbaik.
asesmen, pendidik
diberikan keleluasaan Ceklist
Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang
memilih teknik dan Instrumen dituju.
Pengolahan hasil penilaian dapat dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif dan/atau kualitatif terhadap
data hasil pelaksanaan penilaian yang berupa angka dan/atau deskripsi. Pendidik perlu menentukan kriteria
untuk memetakan ketercapaian tujuan pembelajaran.
pembelajaran.
Kriteria yang digunakan 1. Menggunakan deskripsi kriteria
Kriteria ini dikembangkan saat untuk menentukan
pendidik merencanakan asesmen, apakah peserta didik
yang dilakukan saat pendidik telah mencapai tujuan 2. Menggunakan rubrik
menyusun perencanaan pembelajaran dapat
pembelajaran, baik dalam bentuk dikembangkan
menggunakan beberapa 3. Menggunakan interval nilai
rencana pelaksanaan pembelajaran
pendekatan,
ataupun modul ajar.
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta
didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
Kriteria:
Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis teks eksplanasi,
hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas. Laporan menjelaskan
hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga
dapat meyakinkan pembaca.
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik mampu
menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
2. Menggunakan rubrik
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik mampu
menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
3. Menggunakan interval
Tugas : Menyusun KKTP
• Dari TP pada yang ada pada modul ajar yang sudah disusun berdasarkan
Mapel, rumuskan KKTP!
Pendidik telah melaksanakan asesmen untuk salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran
IPAS Fase C: Asesmen sumatif dilaksanakan
Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan di lingkungan sekitar secara periodik setiap selesai satu
atau lebih tujuan pembelajaran.
rubrik penilaiannya dapat dibuat sebagai berikut:
Hasil asesmen perlu diolah menjadi
Bukti Tujuan Perlu Bimbingan Cukup Baik Sangat Baik capaian dari tujuan pembelajaran
Pembelajaran (0-60) (61- (71-80) (81-100) setiap peserta didik. Pendidik dapat
70) menggunakan data kualitatif
1. Mampu Belum mampu Menguraikan Menguraikan Menguraikan
menguraikan menguraikan 1 contoh 2 contoh lebih dari sebagai hasil asesmen tujuan
manfaat manfaat manfaat manfaat 2 contoh pembelajaran peserta didik.
sumber energi sumber energi sumber energi sumber energi manfaat
sumber energi
Namun, dapat juga menggunakan
2. Mampu Memerlukan Melakukan Melakukan Mampu data kuantitatif dan
melakukan bimbingan prosedur prosedur mengarahkan mendeskripsikannya secara
pengamatan dalam pengamatan pengamatan teman yang kualitatif. Pendidik diberi
sesuai melakukan secara mandiri, secara mandiri lain dalam
prosedur namun masih dengan tepat melakukan
keleluasaan untuk mengolah data
prosedur kuantitatif, baik secara rerata
pengamatan ditemukan prosedur
1 atau 2 kali pengamatan maupun proporsional.
kesalahan
Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada kualitas CUKUP, peserta didik dianggap telah
mencapai kriteria ketercapaian kompetensi.
Pengolahan Hasil Asesmen
Berdasarkan hasil asesmen TES untuk indikator 1 dan UNJUK KERJA untuk indikator 2 yang telah dilaksanakan pendidik, untuk pengolahan
hasil asesmen tujuan pembelajaran dapat disajikan seperti dalam tabel berikut ini
Kualitas Kualitas
Nilai
Nama Bukti Bukti Deskripsi
(rerata)
(Indikator 1) (Indikator 2)
Amar Baik Cukup Mampu menguraikan 2 contoh manfaat sumber energi dan 72
(69) dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri
(75) meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan
Badu Perlu Cukup Belum mampu menguraikan manfaat sumber energi tetapi 59*
Bimbingan (63) dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri
(55) meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan
Candra Sangat Baik Baik Mampu menguraikan lebih dari 2 contoh manfaat sumber 87,5
(95) energi serta dapat melakukan prosedur pengamatan secara
(80) mandiri dengan tepat
Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada kualitas CUKUP, peserta didik
dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian kompetensi.
Pengolahan Hasil
Asesmen
Mengolah Capaian Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai
2. Akhir
Penting untuk Diperhatikan
Untuk mendapatkan nilai akhir mata pelajaran tersebut, data kuantitatif langsung diolah,
Pendidik tidak mencampur penghitungan
sedangkan untuk deskripsi, pendidik dapat memberikan penjelasan mengenai
dari hasil asesmen formatif dan sumatif
kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik, mana kompetensi yang belum dikuasai, karena asesmen formatif dan sumatif
dan dapat ditambahkan tindak lanjut secara ringkas bila ada. memiliki fungsi yang berbeda.
Asesmen formatif bertujuan untuk
Contoh Pengolahan Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai Akhir dapat dilakukan memberikan umpan balik pada proses
melalui 2 cara berdasarkan bentuk datanya: sehingga asesmen formatif bukan
menjadi penentu atau pembagi untuk nilai
akhir
Cara 1
Dalam mengolah dan menentukan hasil
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan akhir asesmen sumatif, pendidik perlu
pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian) membagi asesmennya ke dalam
beberapa kegiatan asesmen sumatif agar
peserta didik dapat menyelesaikan
Cara 2 asesmen sumatifnya dalam kondisi yang
optimal (tidak terburu-buru atau tidak
terlalu padat). Untuk situasi ini, nilai akhir
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan merupakan gabungan dari beberapa
pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor) kegiatan asesmen tersebut
Pengolahan Hasil
Asesmen
Cara 1
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
Misalnya, dalam 1 semester ada 6 tujuan
pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian) pembelajaran untuk mapel IPA, 7 tujuan
pembelajaran untuk B.Indonesia, dan 5 tujuan
pembelajaran untuk mapel Agama (contoh
hanya 3 mapel, namun cara ini dapat berlaku
untuk semua mapel).
Pada contoh ini pendidik menyepakati bahwa rentang nilai 0-55 belum mencapai ketuntasan dan 56- 100 sudah mencapai ketuntasan.
Pengolahan Hasil Asesmen
Cara 2