Anda di halaman 1dari 48

Penyusunan

Asesmen
Tujuan Pembelajaran

1. Memahami Konsep Asesmen Pembelajaran pada


Kurikulum Merdeka
2. Memahami Perencanaan dan Pelaksanaan
Asesmen Pembelajaran
3. Menyusun Instrumen Asesmen Pembelajaran
4. Memahami Pengolahan dan Pelaporan Hasil
Asesmen Pembelajaran
Materi

• Prinsip • Pengolahan
2 • Pelapora
Penilaian Penilaian n hasil
Belajar

1 3
Pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan. Pendidik dan peserta didik perlu memahami kompetensi

01
yang diharapkan, sehingga keseluruhan proses pembelajaran dapat
digunakan untuk mencapai kompetensi tersebut. Asesmen bukan
sekedar proses untuk mengisi laporan akhir hasil belajar, tapi juga
merupakan proses untuk refleksi dan perbaikan proses pembelajaran
Latar yang berkelanjutan.

Belakang Maka pendidik diharapkan dapat memahami pola pikir tentang

02
pengembangan pembelajaran dan asesmen dengan memahami bahwa
setiap peserta didik memiliki kekhasan, termasuk kemampuan sehingga
hal itu menentukan tingkat kecepatan belajar yang juga berbeda.
Perencanaan pembelajaran dan asesmen yang dirancang pendidik harus
menyesuaikan kondisi demikian.

Tujuan asesmen tidak hanya berhenti pada menentukan atau mengukur

03
tingkat kemampuan peserta didik, namun tujuan akhirnya adalah
menjadi input dalam perbaikan pembelajaran. Maka harapan secara lebih
luas dan jangka panjang sebagai bagian tidak terpisahkan dari
pembelajaran, hasil asesmen akan dapat meningkatkan mutu
pembelajaran.
Prinsip Asesmen

Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan
penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik bagi pendidik, peserta didik, dan orang
tua/wali dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya

Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsinya dengan keleluasaan untuk menentukan
teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran

Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk
menyusun program pembelajaran selanjutnya

Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta
strategi tindak lanjut

Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali
sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran
PRINSIP ASESMEN/PENILAIAN PEMBELAJARAN
Kurikulum

Tujuan Pembelajaran

SIKLUS Profil Pelajar


Pancasila & Profil
PEMBELAJARAN Asesmen Pembelajaran
Pelajar Rahmatal
lil ‘Alamin

Proses Proses
Asesmen Pembelajaran
Perubahan Paradigma Penilaian
(Asesmen)
Selama ini pelaksanaan asesmen
cenderung berfokus pada asesmen sumatif
yang dijadikan acuan untuk mengisi laporan
hasil belajar. Hasil asesmen belum
dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk
perbaikan pembelajaran.

Asesmen SEBAGAI Asesmen UNTUK Proses Asesmen PADA AKHIR


Pada kurikulum merdeka, pendidik Proses Pembelajaran Pembelajaran Proses Pembelajaran
(Assessment AS Learning) (Assessment FOR Learning) (Assessment OF Learning)
diharapkan lebih berfokus pada asesmen
● Asesmen untuk evaluasi
formatif dibandingkan sumatif dan ● Asesmen untuk refleksi ● Asesmen untuk perbaikan
pada akhir proses
proses pembelajaran proses pembelajaran
menggunakan hasil asesmen formatif untuk ● Berfungsi sebagai ● Berfungsi sebagai
pembelajaran
● Berfungsi sebagai
asesmen formatif asesmen formatif
perbaikan proses pembelajaran yang asesmen sumatif

berkelanjutan.
Formatif Sumatif
● Terpadu dengan proses pembelajaran, ● Merupakan alat ukur untuk
Karakteristik Asesmen
sehingga asesmen formatif dan mengetahui pencapaian hasil
Formatif dan Sumatif pembelajaran menjadi suatu kesatuan. belajar peserta didik dalam satu
Perencanaan asesmen formatif dibuat lingkup materi atau periode tertentu,
“Pendidik dan satuan menyatu dengan perencanaan misalnya satu lingkup materi, akhir
pembelajaran; semester, atau akhir tahun ajaran;
pendidikan diberikan ● Melibatkan peserta didik dalam ● Capaian hasil belajar untuk
keleluasaan untuk pelaksanaannya (misalnya melalui dibandingkan dengan kriteria
mengatur pelaksanaan penilaian diri, penilaian antarteman, dan capaian yang telah ditetapkan
asesmen formatif refleksi metakognitif terhadap proses ● Digunakan pendidik atau satuan
belajarnya); pendidikan untuk mengevaluasi
maupun sumatif melalui ● Memperhatikan kemajuan efektivitas program pembelajaran.
berbagai teknik guna penguasaan dalam berbagai ranah,
mengukur dan meliputi sikap, pengetahuan, dan
mengintervensi capaian keterampilan, sehingga dibutuhkan
metode/strategi pembelajaran dan
yang dilakukan dalam teknik/instrumen.
pembelajaran”
Kedua memiliki kesamaan yaitu adanya umpan balik untuk pemberian intervensi kepada
peserta didik maupun perbaikan proses pembelajaran berikutnya;
Perbedaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
Dilakukan ketika proses pembelajaran bab Dilakaukan saat akhir pembelajaran
atau kompetensi tertentu berlangsung Pelaksanaan atau kompetensi tertentu

Untuk mengetahui peningkatan atau


Untuk mengetahui pencapaian siswa
perkembangan siswa terhadap bab atau
komptensi materi pelajaran yang sedang Tujuan dan pemebelajaran yang sudah
dipelajari berakhir daram kurun

Hasil digunakan untuk memperbaiki


proses pemebelajaran bab atau Hasilnya dijadikan sebagai bukti apa
kompetensi yang sedang dipelajari agar Pengaruh yang sudah dikuasai
siswa bisa mencapai penguasaan optimal

Hasil penilaian ini tidak dipakai untuk untuk mengetahui pencapaian


menetukan nilai rapor, presentasi, pembelajaran siswa pada pembelajaran
kenaikan kelas ataupun kelulusan Pelaksanaan suatu unit/bab/kompetensi yang telah
siswa berakhir
Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif

Asesmen Hal yang harus diperhatikan ● Dilakukan untuk mengonfirmasi


dalam melaksanakan Formatif capaian pembelajaran peserta
didik pada periode tertentu (akhir
● Dilakukan secara terus menerus lingkup materi, semester atau
bersamaan dengan proses akhir jenjang)
pembelajaran ● Hasilnya akan digunakan sebagai
● menggunakan berbagai teknik bahan pengolah laporan hasil
asesmen sesuai dengan target belajar
● Pemberian umpan balik tetap

Formatif
pada tujuan pembelajaran
● memberikan umpan balik baik dilakukan walaupun data hasil
untuk peserta didik maupun pengukuran capaian telah didapat
pendidik ● Menggunakan berbagai teknik
● berorientasi pada perubahan, asesmen
bukan sekadar memenuhi
kuantitas nilai yang termuat dalam Hal yang harus diperhatikan
rapor
dalam melaksanakan Sumatif
Sumatif ● bersifat informatif
Asesmen Diagnostik

Asesmen diagnostik adalah asesmen yang dilakukan secara spesifik


untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik,
sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi
dan kondisi peserta didik. Kegiatan asesmen ini harus dilakukan secara
berkesinambungan agar guru bisa memonitor setiap perubahan atau
perkembangan peserta didiknya. Dengan demikian, guru bisa
terus update dan menyempurnakan instrumen pembelajaran yang tepat
untuk peserta didik.
Jenis-Jenis Asesmen Diagnostik

Asesmen Diagnostik

Asesmen Diagnostik Asesmen Diagnostik


Kognitif Non-Kognitif
Apa Fungsi dari Asesmen Diagnostik?
Fungsi asesmen diagnostik adalah untuk mengidentifikasi tingkat kesulitan
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Jika ditinjau dari sisi pendidik,
asesmen ini berfungsi untuk membantu guru dalam mengembangkan rancangan
pembelajaran yang efektif dan efisien.

Apa Manfaat dari Asesmen Diagnostik?


Asesmen diagnostik tidak hanya bermanfaat bagi peserta didik, namun juga guru,
dan kepala sekolah. Adapun manfaat asesmen diagnostik adalah sebagai berikut.
1.Peserta didik akan mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan
kompetensi dan kondisinya.
2.Peserta didik bisa lebih aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
3.Pencapaian peserta didik bisa meningkat.
4.Guru lebih mudah membuat rancangan pembelajaran yang mengakomodir
kompetensi dan kondisi peserta didiknya.
5.Guru bisa mendapatkan umpan balik dari peserta didik di setiap pembelajaran.
Tujuan Asesmen Diagnostik Kognitif
Adapun tujuan asesmen diagnostik kognitif adalah sebagai berikut.
1.Mengidentifikasi pencapaian kompetensi peserta didik.
2.Merancang pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi rata-rata
peserta didik.
3.Membentuk kelas remedial yang mampu mengakomodir peserta didik
dengan kemampuan di bawah rata-rata.

Tujuan Asesmen Diagnostik Non-Kognitif


Adapun tujuan asesmen diagnostik non-kognitif adalah sebagai berikut.
1.Memahami tingkat kesejahteraan psikologi, emosi, dan sosial peserta
didik.
2.Mengetahui aktivitas peserta didik saat belajar di rumah.
3.Memahami kondisi keluarga peserta didik.
4.Memahami latar belakang pergaulan peserta didik.
5.Mengidentifikasi karakter, minat, serta gaya belajar peserta didik.
1. Asesmen Diagnostik Kognitif

Asesmen diagnostik kognitif adalah asesmen yang dilakukan di awal dan


akhir pembelajaran untuk memantau sejauh mana peserta didik bisa
memahami materi pembelajaran. Kegiatan asesmen semacam ini harus
dilakukan secara rutin sebelum Bapak/Ibu memulai dan setelah mengakhiri
pembelajaran atau biasa disebut asesmen formatif. Tidak hanya itu,
asesmen kognitif juga bisa dilakukan di pertengahan atau akhir semester
dalam bentuk ujian atau biasa disebut asesmen sumatif.

Contoh asesmen Diagnostik Kognitif

Contoh bentuk asesmen yang sudah umum dilakukan di sekolah


adalah observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, ulangan harian,
penugasan, tes praktik, proyek, dan portofolio, diskusi, ringkasan
singkat, memcahakan masalah, diskusi, peta konsep, presentasi yang
semuanya disesuaikan dengan karakteristik kompetensi.
2. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Sesuai namanya, asesmen jenis ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan
siswa dalam segi non materi. Biasanya asesmen ini memiliki tiga kelompok
pertanyaan, seperti dukungan keluarga, motivasi diri, sampai sarana dan
prasarana di rumah yang berkaitan dengan pembelajaran.

Contoh Asesmen Diagnostik Non-Kognitif


• Apakah kamu merasa nyaman ketika belajar di kelas?
• Apa kendala yang kamu hadapi ketika belajar di rumah?
• Bagaimana pendapatmu tentang cara Bapak/Ibu Guru mengajar di kelas?
• Apakah orang tua selalu mengawasi kegiatan belajarmu di rumah?
• Kendala apa saja yang kamu hadapi saat belajar di rumah?
• Apakah orang tua selalu mengawasi kegiatanmu saat di rumah?
• Dengan siapa biasanya kamu bergaul saat di madarasah?
• Pelajaran yang paling disukai
• Kegiatan belajar yang paling kamu sukai?
• Kegaiatan ekstrakurikuler yang paling kamu sukai?
Contoh Soal Diagnostik Pergaulan Siswa

• Siapa sahabatmu?
• Mengapa kamu memilih dia menjadi sahabatmu?
• Apakah kamu memiliki teman yang berbeda suku atau agama?
• Apakah kamu kamu pandai dalam bergaul?
• Dengan siapa kamu biasanya bermain saat di sekolah?
• Bagaimana caramu menyelesaikan masalah dengan teman saat berselisih?
• Apakah kamu pernah marah dengan temanmu?
• dll
Contoh Soal Diagnostik Minat dan Bakat Siswa
1. Pelajaran yang paling disukai
2. Kegiatan belajar yang paling disukai
3. Kegiatan Ekstrakurikuler yang paling disuka

Contoh Soal Diagnostik Gaya Belajar Siswa


1. Kalau ada orang yang meminta petunjuk jalan, biasanya saya akan…
2. Saya paling suka permainan…
3. Saya ingin sekali menonton film di bioskop karena…
Contoh Soal Diagnostik Kondisi Keluarga Siswa
Tuliskan tiga kata yang menggambarkan keluargamu?
• Apa tradisi keluargamu?
• Menurutmu, apa yang membuat keluarga bisa dekat?
• Dalam skala 1 sampai 10, seberapa ketat Ibu dan Bapak dalam keluarga ini?
Berapa angka ideal menurutmu?
• Apa peraturan paling penting dalam keluargamu?
• Apakah keluargamu disiplin?
• Apa hal terbaik tentang keluargamu?
• Apakah keluargamu adil?
• dll
Tugas : Mengkaji Panduan PPA

Baca Panduan Pembelajaran dan Asesmen secara Individu!


Identifikasi tentang:
1. Konsep Asesmen Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka
2. Perencanaan dan Pelaksanaan Asesmen Pembelajaran
3. Instrumen Asesmen Pembelajaran
4. Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen Pembelajaran
Dari hasil identifikasi apa yang menjadi pembeda dengan kurikulum
sebelumnya? Diskusikan secara kelompok!
Perencanaan
Asesmen Pembelajaran
Perencanaan Asesmen
Pembelajaran

Mengembangkan
Menentukan teknik Menyusun instrumen
Kriteria
asesmen yang asesmen yang
Ketercapaian Tujuan
relevan dan relevan teknik yang
Pembelajaran
berdiferensiasi ditetapkan
(KKTP) dari TP
Teknik dan Instrumen
Asesmen

Rubrik

“Terdapat berbagai Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam
teknik dalam melakukan bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat secara
bertingkat dari kurang sampai terbaik.
asesmen, pendidik
diberikan keleluasaan Ceklist
Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang
memilih teknik dan Instrumen dituju.

instrumen agar asesmen Asesmen


Catatan Anekdotal
selaras dengan kegiatan Catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Berisi catatan
pembelajaran. Sehingga performa dan perilaku peserta didik yang penting, disertai latar
belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi yang telah
hasil belajar peserta dilakukan.

didik valid dan dapat Grafik Perkembangan


ditindak lanjuti” Grafik atau infografik yang menggambarkan tahap perkembangan
belajar peserta didik.
Teknik dan Instrumen Asesmen

“Terdapat berbagai teknik


dalam melakukan asesmen,
pendidik diberikan
keleluasaan memilih
teknik dan instrumen agar
asesmen selaras dengan
kegiatan pembelajaran.
Sehingga hasil belajar
peserta didik valid dan
dapat ditindak lanjuti”
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Pengolahan hasil penilaian dapat dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif dan/atau kualitatif terhadap
data hasil pelaksanaan penilaian yang berupa angka dan/atau deskripsi. Pendidik perlu menentukan kriteria
untuk memetakan ketercapaian tujuan pembelajaran.

Dalam menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran, ada


Untuk mengetahui apakah peserta beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:
didik telah berhasil mencapai
tujuan pembelajaran, pendidik Tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak (misalnya 75, 80, dan
sebagainya) sebagai kriteria. Yang paling disarankan adalah menggunakan deskripsi,
perlu menetapkan kriteria atau namun jika dibutuhkan, pendidik diperkenankan untuk menggunakan interval nilai
indikator ketercapaian tujuan (misalnya 70 - 85, 85 - 100, dan sebagainya).

pembelajaran.
Kriteria yang digunakan 1. Menggunakan deskripsi kriteria
Kriteria ini dikembangkan saat untuk menentukan
pendidik merencanakan asesmen, apakah peserta didik
yang dilakukan saat pendidik telah mencapai tujuan 2. Menggunakan rubrik
menyusun perencanaan pembelajaran dapat
pembelajaran, baik dalam bentuk dikembangkan
menggunakan beberapa 3. Menggunakan interval nilai
rencana pelaksanaan pembelajaran
pendekatan,
ataupun modul ajar.
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta
didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

1. Menggunakan deskripsi kriteria

Kriteria:
Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis teks eksplanasi,
hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas. Laporan menjelaskan
hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga
dapat meyakinkan pembaca.
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik mampu
menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

2. Menggunakan rubrik
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik mampu
menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

3. Menggunakan interval
Tugas : Menyusun KKTP

• Dari TP pada yang ada pada modul ajar yang sudah disusun berdasarkan
Mapel, rumuskan KKTP!

• Setelah selesai disusun KKTP, lanjutkan dengan dengan membuat contoh


rubrik asesmen sesuai dengan KKTP tersebut!

• Presentasikan secara bergantian!


Pengolahan Hasil
Asesmen
1. Mengolah Hasil Asesmen dalam Satu Tujuan Pembelajaran

Pendidik telah melaksanakan asesmen untuk salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran
IPAS Fase C: Asesmen sumatif dilaksanakan
Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan di lingkungan sekitar secara periodik setiap selesai satu
atau lebih tujuan pembelajaran.
rubrik penilaiannya dapat dibuat sebagai berikut:
Hasil asesmen perlu diolah menjadi
Bukti Tujuan Perlu Bimbingan Cukup Baik Sangat Baik capaian dari tujuan pembelajaran
Pembelajaran (0-60) (61- (71-80) (81-100) setiap peserta didik. Pendidik dapat
70) menggunakan data kualitatif
1. Mampu Belum mampu Menguraikan Menguraikan Menguraikan
menguraikan menguraikan 1 contoh 2 contoh lebih dari sebagai hasil asesmen tujuan
manfaat manfaat manfaat manfaat 2 contoh pembelajaran peserta didik.
sumber energi sumber energi sumber energi sumber energi manfaat
sumber energi
Namun, dapat juga menggunakan
2. Mampu Memerlukan Melakukan Melakukan Mampu data kuantitatif dan
melakukan bimbingan prosedur prosedur mengarahkan mendeskripsikannya secara
pengamatan dalam pengamatan pengamatan teman yang kualitatif. Pendidik diberi
sesuai melakukan secara mandiri, secara mandiri lain dalam
prosedur namun masih dengan tepat melakukan
keleluasaan untuk mengolah data
prosedur kuantitatif, baik secara rerata
pengamatan ditemukan prosedur
1 atau 2 kali pengamatan maupun proporsional.
kesalahan

Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada kualitas CUKUP, peserta didik dianggap telah
mencapai kriteria ketercapaian kompetensi.
Pengolahan Hasil Asesmen
Berdasarkan hasil asesmen TES untuk indikator 1 dan UNJUK KERJA untuk indikator 2 yang telah dilaksanakan pendidik, untuk pengolahan
hasil asesmen tujuan pembelajaran dapat disajikan seperti dalam tabel berikut ini

Kualitas Kualitas
Nilai
Nama Bukti Bukti Deskripsi
(rerata)
(Indikator 1) (Indikator 2)

Amar Baik Cukup Mampu menguraikan 2 contoh manfaat sumber energi dan 72
(69) dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri
(75) meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan

Badu Perlu Cukup Belum mampu menguraikan manfaat sumber energi tetapi 59*
Bimbingan (63) dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri
(55) meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan

Candra Sangat Baik Baik Mampu menguraikan lebih dari 2 contoh manfaat sumber 87,5
(95) energi serta dapat melakukan prosedur pengamatan secara
(80) mandiri dengan tepat

* peserta didik belum memenuhi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.

Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada kualitas CUKUP, peserta didik
dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian kompetensi.
Pengolahan Hasil
Asesmen
Mengolah Capaian Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai
2. Akhir
Penting untuk Diperhatikan

Untuk mendapatkan nilai akhir mata pelajaran tersebut, data kuantitatif langsung diolah,
Pendidik tidak mencampur penghitungan
sedangkan untuk deskripsi, pendidik dapat memberikan penjelasan mengenai
dari hasil asesmen formatif dan sumatif
kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik, mana kompetensi yang belum dikuasai, karena asesmen formatif dan sumatif
dan dapat ditambahkan tindak lanjut secara ringkas bila ada. memiliki fungsi yang berbeda.
Asesmen formatif bertujuan untuk
Contoh Pengolahan Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai Akhir dapat dilakukan memberikan umpan balik pada proses
melalui 2 cara berdasarkan bentuk datanya: sehingga asesmen formatif bukan
menjadi penentu atau pembagi untuk nilai
akhir
Cara 1
Dalam mengolah dan menentukan hasil
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan akhir asesmen sumatif, pendidik perlu
pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian) membagi asesmennya ke dalam
beberapa kegiatan asesmen sumatif agar
peserta didik dapat menyelesaikan
Cara 2 asesmen sumatifnya dalam kondisi yang
optimal (tidak terburu-buru atau tidak
terlalu padat). Untuk situasi ini, nilai akhir
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan merupakan gabungan dari beberapa
pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor) kegiatan asesmen tersebut
Pengolahan Hasil
Asesmen
Cara 1
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
Misalnya, dalam 1 semester ada 6 tujuan
pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian) pembelajaran untuk mapel IPA, 7 tujuan
pembelajaran untuk B.Indonesia, dan 5 tujuan
pembelajaran untuk mapel Agama (contoh
hanya 3 mapel, namun cara ini dapat berlaku
untuk semua mapel).

Asumsi: satuan pendidikan menggunakan


rentang nilai untuk ketercapaian tujuan
pembelajaran. Rentang ini bisa sama untuk
setiap mapel atau berbeda, tergantung
kesepakatan para pendidik di satuan pendidikan.

Ketuntasan ditentukan untuk setiap tujuan


pembelajaran, bukan hasil akhir pengolahan
nilai sumatif per mata pelajaran.
Ketidaktuntasan ditandai (*) di tujuan
pembelajaran tertentu saja. Hal ini bertujuan
untuk mengkomunikasikan kepada orang tua
dan peserta didik tentang tujuan pembelajaran
mana yang belum dituntaskan oleh peserta
didik.

Pada contoh ini pendidik menyepakati bahwa rentang nilai 0-55 belum mencapai ketuntasan dan 56- 100 sudah mencapai ketuntasan.
Pengolahan Hasil Asesmen
Cara 2

Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan


pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor)
•Asumsi:
Tanda centang •Penilaian tujuan pembe
iberikan sesuai menggunakan rubrik 4 k
dengan rubrik
ketercapaian yang
● Perlu bimbingan (1)
ada pada • peserta didik masih
masing-masing
tujuan pembelajaran
bimbingan
● Cukup (2)
Deskriptor • peserta didik masih
tertera pada tujuan pembelajara
rubrik penilaian
yang telah
● Baik (3)
disusun. • peserta didik sudah
indikator tujuan pem
Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor

Contoh Data Kuantitatif Contoh Data Kuantitatif


Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor
Contoh Data Kuantitatif
Contoh Data Kualitatif
Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran
Terdapat 3 opsi dalam menyusun deskripsi capaian kompetensi pada rapor, ketiga opsi tersebut sebagai berikut:

Dalam penyusunan deskripsi


capaian kompetensi,
pendidik harus
mengidentifikasi capaian
kompetensi tertinggi dan
terendah. Untuk melihat
capaian kompetensi tertinggi
ditandai dengan warna hijau
dan capaian kompetensi
terendah ditandai dengan
warna merah

Opsi 1 : Deskripsi Berdasarkan CP 1


Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran

Dalam penyusunan deskripsi


capaian kompetensi, pendidik
harus mengidentifikasi capaian
kompetensi tertinggi dan
terendah. Untuk melihat capaian
kompetensi tertinggi ditandai
dengan warna hijau dan capaian
kompetensi terendah ditandai
dengan warna merah

Opsi 2 : Deskripsi Berdasarkan ATP 2


Penyusunan Deskripsi berdasarkan
Capaian Pembelajaran

Dalam penyusunan deskripsi


capaian kompetensi, pendidik
harus mengidentifikasi capaian
kompetensi tertinggi dan
terendah. Untuk melihat
capaian kompetensi tertinggi
ditandai dengan warna hijau
dan capaian kompetensi
terendah ditandai dengan
warna merah

Opsi 3 : Deskripsi mengambil dari poin-poin


penting dari materi yang sudah diberikan 3
Tugas : Deskripsi capaian pembelajaran

Dari hasil rubrik yang sudah dibuat, dengan mengasumsikan adanya


nilai, maka buatlah contoh deskripsi capaian pembelajaran!
Hasilnya dipresentasikan!

Anda mungkin juga menyukai