Anda di halaman 1dari 23

2 BIMBINGAN DAN PELATIHAN

KOORDINATOR WILAYAH BIDANG PENDIDIKAN


KECAMATAN PARANGGUPITO

KKG GURU GUGUS SUDIRMAN


ASESMEN FORMATIF
( Implementasi Kurikulum Merdeka )
OLEH
Pengawas SD
SUYANTO, M.Pd
Paranggupito, 12 Oktober 2023
Jenis Asesmen

Asesmen

As (sebagai) For (untuk) Of (terhadap)

Asesmen Asesmen sebagai Asesmen


Asesmen sebagai Asesmen untuk
Formatif evaluasi pada akhir Sumatif
refleksi proses perbaikan proses
proses
pembelajaran pembelajaran
pembelajaran

Learning (pembelajaran)
Konsep Asesmen Formatif

Asesmen Formatif

•Metode evaluasi yang dilakukan untuk evaluasi proses pemahaman

murid, kebutuhan pembelajaran, dan kemajuan akademik selama

pembelajaran.

•Asesmen formatif memantau pembelajaran murid dan memberikan

umpan balik yang berkala, dan berkelanjutan.


Konsep Asesmen Formatif
1. Bagi murid

Asesmen formatif berfungsi membantu murid mengidentifikasi kekuatan dan

aspek yang perlu dikembangkan.

2. Bagi guru dan sekolah

Asesmen formatif berfungsi memberikan informasi mengenai tantangan apa

saja yang dihadapi murid dalam proses pembelajaran projek sehingga

dukungan yang memadai dapat diberikan.

• Asesmen formatif dapat diberikan oleh guru, teman, atau diri sendiri.
Teknik Asesmen Formatif

1. Praktik (Unjuk Kerja)

2. Produk

3. Proyek

4. Fortopolio

5. Tes Tertulis

6. Tes Lisan
Hasil / Dokumentasi Asesmen Formatif

1. Produk Hasil Belajar

2. Jurnal Refleksi Peserta Didik

3. Rencana Tindak Lanjut Atas Hasil Asesmen

4. Catatan Hasil Observasi

5. Catatan Anekdotal

6. Nilai Berupa Angka


Asesmen Formatif (As and For learning)

Fungsi :

1. Mendiagnosis kemampuan awal dan kebutuhan belajar peserta didik.

2. Umpan balik bagi pendidik untuk memperbaiki proses pembelajaran agar menjadi lebih bermakna.

3. Umpan balik bagi peserta didik untuk memperbaiki strategi pembelajaran.

4. Mendiagnosis daya serap materi peserta didik dalam aktivitas pembelajaran di kelas.

5. Memacu perubahan suasana kelas sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik

dengan programprogram pembelajaran yang positif, suportif, dan bermakna.


Pelaksanaan Asesmen Formatif
1. Dilaksanakan bersamaan dalam proses pembelajaran, yang kemudian ditindaklanjuti untuk

memberi perlakuan berdasarkan kebutuhan peserta didik serta perbaikan proses pembelajaran.

2. Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti observasi, performa (kinerja, produk, proyek,

portofolio), maupun tes.

3. Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan langsung dengan memberikan umpan balik atau

melakukan intervensi.

4. Pendidik dapat mempersiapkan berbagai instrumen seperti rubrik, catatan anekdotal, lembar

ceklist untuk mencatat informasi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.


Kapan Penilaian Formatif Dilakukan?

1. Awal pembelajaran: Penilaian formatif dapat dilakukan di awal pembelajaran untuk mendapatkan pemahaman awal
tentang pengetahuan dan keterampilan siswa sebelum memasuki topik atau materi baru
2. Selama pembelajaran: Penilaian formatif dapat dilakukan secara teratur selama proses pembelajaran berlangsung.
Guru dapat memberikan tugas singkat, tes formatif, atau latihan evaluasi yang membantu mengukur pemahaman
siswa secara berkala.
3. Selama kegiatan kelas: Penilaian formatif juga dapat terjadi dalam bentuk diskusi kelas, pertanyaan dan jawaban,
atau kegiatan kolaboratif.
4. Evaluasi formatif: Evaluasi formatif, seperti ulangan harian atau tugas formatif, juga merupakan bagian dari
penilaian formatif. Evaluasi ini memberikan gambaran tentang pemahaman siswa pada titik tertentu dalam
pembelajaran.
5. Akhir pembelajaran: Meskipun penilaian formatif lebih berfokus pada proses pembelajaran, namun juga dapat
dilakukan di akhir pembelajaran.
Penekanan pada Asesmen Formatif

Kondisi saat ini Harapan dengan


kurikulum baru

Assessment Assessment Assessment


Assessment for as of Assessment Assessment
of Learning Learning Learning for as
Learning Learning Learning

Mengutamakan assessment as learning dan


Assessment of learning paling dominan dilakukan oleh Guru assessment for learning
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
Untuk Guru Untuk Guru
• Mengawasi pembelajaran Kedua Asesmen • Mengukur apakah murid sudah
murid memenuhi capaian pembelajaran dan
• Memastikan perkembangan • Merupakan cara untuk sejauh mana sudah mencapai akhir
murid menilai pembelajaran
unit pembelajaran
murid
• Mengecek pemahaman murid • • Meningkatkan pengajaran dan
Merupakan
kesempatan untuk pembelajaran selanjutnya
Untuk Murid menerima dan
• Mengevaluasi pembelajaran memberikan umpan Untuk Murid
sendiri balik • Memahami performa di akhir unit
• Membangun pengetahuan • Merupakan cara untuk
mengevaluasi
pembelajaran
• Mengidentifikasi kekuatan keefektifan • Memahami apakah mereka sudah
dan kelemahan pengajaran dan memenuhi capaian pembelajaran dan
• Meningkatkan kemampuan pembelajaran sejauh mana sudah mencapai akhir
unit pembelajaran
Penekanan pada Asesmen Formatif
Fungsi Asesmen Formatif dan Sumatif

Penting!
Asesmen
Pada kurikulum ini guru diharapkan
Sumatif
memberikan proporsi lebih banyak pada
pelaksanaan asesmen formatif daripada
Asesmen
menitikberatkan orientasi pada asesmen
Formatif sumatif.
Harapannya, ini akan mendukung proses
penanaman kesadaran bahwa proses lebih
Proporsi fungsi Assessment as, for, dan of penting daripada sebatas hasil akhir.
learning.
Penekanan pada Asesmen Formatif
Membangun Keseimbangan Asesmen Formatif dan
Sumatif
• Jumlah asesmen formatif sebaiknya lebih banyak
dari jumlah asesmen sumatif
Asesmen • Jelaskan tujuan asesmen formatif adalah untuk
Sumatif perbaikan dan pengembangan diri. Asesmen formatif
dapat membantu mereka mendapatkan nilai yang lebih baik
dalam asesmen sumatif di akhir, juga untuk
Asesmen mengoptimalkan kegiatan pembelajaran.
• Bangun keterkaitan antara asesmen sumatif dan
Formatif formatif. Dengan merancang asesmen formatif yang
berkontribusi pada tugas sumatif dapat menurunkan beban
kerja murid dan memperjelas relevansi tugas formatif.

Proporsi fungsi Assessment as, for, dan of learning.


Penekanan pada Asesmen Formatif
Mengapa Keseimbangan Asesmen Formatif dan Sumatif penting?

Mengubah paradigma belajar yang


Asesmen menitikberatkan pada nilai menjadi belajar
Sumatif yang menitikberatkan pada proses.

Asesmen
Jika ketergantungan pada asesmen sumatif masih
Formatif
terjadi dengan umpan balik yang sedikit, maka
dapat menghambat proses murid untuk

Proporsi fungsi Assessment as, for, dan of learning. “mengalami pengetahuan”.


Bentuk Asesmen Formatif
Contoh bentuk asesmen tidak tertulis
DISKUSI KELAS
•Mengembangkan kemampuan berkomunikasi murid di depan DRAMA
publik dan mengemukakan pendapat. •Mengembangkan kemampuan seni peran dan
•Melatih murid untuk belajar berdemokrasi, mendengarkan dan berkomunikasi murid.
menerima pendapat orang lain yang mungkin berbeda •Mendorong murid untuk melihat sebuah masalah dari
dengannya, juga merespons pendapat tersebut dengan cara yang perspektif yang berbeda sehingga dapat menumbuhkan
sopan dan simpatis. jiwa empati dan berpikiran kritis murid.

PRODUK PRESENTASI
. Membuat model miniatur 3 dimensi (diorama), produk digital, produk Tes Lisan
seni, dll. •Kuis tanya jawab secara lisan
•Mengembangkan kreativitas •Mengonfirmasi pemahaman murid
•Menanamkan pengertian mengenai sebuah peristiwa •Menerapkan umpan balik
•Mengembangkan kemampuan berkomunikasi
•Mendorong murid untuk memahami topik presentasi dengan mendalam
Bentuk Asesmen Formatif
Contoh bentuk asesmen tertulis
JURNAL
REFLEKSI •Melatih kemampuan murid untuk mengorganisasi dan
•Melatih murid untuk berperan aktif dalam mengevaluasi mengekspresikan ide/pemikiran mereka dalam bentuk
pembelajaran mereka sendiri dan memikirkan bagaimana cara tulisan.
mereka dapat memperbaiki diri. •Biasanya ditulis dengan bahasa yang kurang formal
•Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat sisi lain sehingga memberikan murid kebebasan berpikir kreatif.
proses pembelajaran murid •Menjadi alat untuk murid merefleksikan perkembangan
mereka secara berkesinambungan.

ESAI
•Mengasah keterampilan menulis akademis Poster
murid, seperti mengembangkan argumen, Mendorong kemampuan murid untuk TES TERTULIS
menyajikan bukti, mencari sumber terpercaya mengeksplorasi topik dan •Kuis pilihan ganda
untuk mendukung argumen, dan mengkomunikasikan pemahaman •Kuis pertanyaan
menggunakan referensi dengan tepat. mereka dengan cara semenarik mungkin •Menerapkan umpan balik
•Mengembangkan cara berpikir kritis dan
daya analisis murid.
CONTOH DAFTAR NILAI INTRAKULRIKULER
DAFTAR NILAI
SD NEGERI ….....

KELAS : II (DUA)
MATA PELAJARAN : Agama
KKTP : 66

Penilaian Formatif
NISN L/ Lingkup Materi 1 Lingkup Materi 2 Lingkup Materi 3 Lingkup Materi 4 Lingkup Materi 5 Lingkup Materi 6
No Nama
/ NIS P deskripsi
TP1 TP2 TP3 TP4 TP1 TP2 TP3 TP4 TP1 TP2 TP3 TP4 TP1 TP2 TP3 TP4 TP1 TP2 TP3 TP4 TP1 TP2 TP3 TP4
1 Ani 1 0
2 Budi 2 p
3 Cici 3 l

Interval Niai Deskripsi


0 - 40 belum mencapai, remedial di seluruh bagian
41 - 65 belum mencapai ketuntasan, remedial di bagian yang diperlukan
66 - 85 sudah mencapai ketuntasan, tidak perlu remedial
86 - 100 sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan atau tantangan lebih
Umpan Balik

Mengapa umpan balik


penting? Bagi guru
Umpan balik merupakan kumpulan Memberi informasi perkembangan
informasi mengenai bagaimana murid untuk memodifikasi pengajaran
seseorang melakukan suatu kegiatan. dan pembelajaran di masa depan.

Umpan balik biasanya berisi hal baik


yang sudah dilakukan, hal yang butuh BAGI MURID
perbaikan dan hal yang bisa Membantu murid untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan mereka sehingga murid dapat mengatur dan
dikembangkan untuk aktivitas merasa berperan dalam proses pembelajaran mereka.
selanjutnya Memberikan umpan balik kepada sesama teman juga
memberikan kesempatan bagi murid untuk belajar dari
satu sama lain.
10 Prinsip
Pemberian Umpan
Balik yang Efektif

Prinsip ini diterjemahkan dan diadopsi dari Model


Pemberian Umpan Balik yang dua arah (dialogical) dari
Nicol, D. (2010) From monologue to dialogue: improving
written feedback processes in mass higher education.
Assessment & Evaluation in Higher Education, 35(5),
501-517
Umpan Balik
Membuat umpan balik yang efektif
•Harus terdiri dari
✔ feed up (mengklarifikasi tujuan dengan murid),
✔ feedback (tanggapan atas pekerjaan murid dan kemajuan mereka)
✔ feed forward (saran bagi murid untuk dipakai di masa depan menggunakan data dari feedback).
•Membutuhkan tujuan dan sasaran yang jelas dan dapat dimengerti oleh murid dan guru.
•Memungkinkan murid untuk mengidentifikasi:
✔ apa yang mereka ketahui,
✔ apa yang mereka pahami,
✔ di mana mereka membuat kesalahan,
✔ di mana mereka memiliki kesalahpahaman
✔ kapan mereka terlibat / tidak terlibat dalam pembelajaran.
Umpan Balik
Membuat umpan balik yang efektif
Umpan Balik Guru (Teacher Feedback)
Pertanyaan panduan untuk guru:
Umpan Balik Teman (Peer Feedback)
•Apa saja komponen penting yang perlu ada? Pertanyaan panduan untuk murid:
•Dokumen apa yang bisa dipakai guru untuk menjadi •Apa saja komponen penting yang perlu ada?
acuan penulisan umpan balik yang efektif dan objektif? •Apa yang bisa kamu pakai untuk membantu kamu
•Apakah ada format umpan balik yang sederhana dan memberikan umpan balik yang efektif dan objektif bagi
temanmu?
mudah dipahami oleh murid?
•Apa hal baik yang sudah dilakukan oleh temanmu?
•Seberapa sering umpan balik harus diberikan?
•Apa hal yang bisa diperbaiki/ dikembangkan lagi oleh
•Seberapa panjang dan detail penulisan umpan balik temanmu?
yang efektif (apabila diberikan tertulis)? •Apa yang bisa dilakukan oleh temanmu agar karyanya bisa
•Bagaimana agar murid tertarik untuk membaca umpan lebih baik lagi di kemudian hari?
balik dan mendapatkan manfaat yang maksimal? •Informasi apa yang kamu rasa akan bermanfaat untuk
membantu pengembangan diri temanmu?

Anda mungkin juga menyukai