Anda di halaman 1dari 37

Asesmen Pembelajaran dalam

Kurikulum Merdeka

Tim Pengembang Kurikulum Pendis


Pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan. Pendidik dan peserta didik perlu memahami kompetensi
yang diharapkan, sehingga keseluruhan proses pembelajaran
01 dapat digunakan untuk mencapai kompetensi tersebut. Asesmen bukan
sekedar proses untuk mengisi laporan akhir hasil belajar, tapi juga
merupakan proses untuk refleksi dan perbaikan proses pembelajaran
Latar yang berkelanjutan.

Belakang Maka pendidik diharapkan dapat memahami pola pikir tentang


pengembangan pembelajaran dan asesmen dengan memahami bahwa
02 setiap peserta didik memiliki kekhasan, termasuk kemampuan sehingga
hal itu menentukan tingkat kecepatan belajar yang juga berbeda.
Perencanaan pembelajaran dan asesmen yang dirancang pendidik harus
menyesuaikan kondisi demikian.

Tujuan asesmen tidak hanya berhenti pada menentukan atau mengukur


tingkat kemampuan peserta didik, namun tujuan akhirnya adalah menjadi
03 input dalam perbaikan pembelajaran. Maka harapan secara lebih luas dan
jangka panjang sebagai bagian tidak terpisahkan dari pembelajaran, hasil
asesmen akan dapat meningkatkan mutu pembelajaran.

Pusdiklat Tenaga Teknis pusdiklat_teknis Pusdiklat Tenaga Teknis


Apa yang akan kita pelajari?

Konsep Dasar
Asesmen

Perencanaan
Asesmen
Pembelajaran
Asesmen
Pembelejaran
Pengolahan Hasil
Asesmen

Pelaporan
Kemajuan Belajar

Pusdiklat Tenaga Teknis pusdiklat_teknis Pusdiklat Tenaga Teknis


KONSEP ASESMEN PEMBELAJARAN

Pusdiklat Tenaga Teknis pusdiklat_teknis Pusdiklat Tenaga Teknis


Perubahan Paradigma Penilaian
(Asesmen)
Selama ini pelaksanaan asesmen
cenderung berfokus pada asesmen
sumatif yang dijadikan acuan untuk
mengisi laporan hasil belajar. Hasil
asesmen belum dimanfaatkan
sebagai umpan balik untuk
perbaikan pembelajaran.

Pada kurikulum merdeka, pendidik


diharapkan lebih berfokus pada Asesmen SEBAGAI Asesmen UNTUK Proses Asesmen PADA AKHIR
Proses Pembelajaran Pembelajaran Proses Pembelajaran
asesmen formatif dibandingkan (Assessment AS Learning) (Assessment FOR Learning) (Assessment OF Learning)
sumatif dan menggunakan hasil ● Asesmen untuk evaluasi
● Asesmen untuk refleksi ● Asesmen untuk perbaikan
asesmen formatif untuk perbaikan proses pembelajaran proses pembelajaran pada akhir proses
pembelajaran
● Berfungsi sebagai ● Berfungsi sebagai
proses pembelajaran yang asesmen formatif asesmen formatif ● Berfungsi sebagai
asesmen sumatif
berkelanjutan.
Prinsip Asesmen
1.Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan
penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali
dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya
Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsinya dengan keleluasaan untuk menentukan
teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran

Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan
kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program
pembelajaran selanjutnya
Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi
tindak lanjut
Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai
bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran

Pusdiklat Tenaga Teknis pusdiklat_teknis Pusdiklat Tenaga Teknis


Karakteristik Asesmen
Formatif Sumatif
Formatif dan Sumatif
● Terpadu dengan proses pembelajaran, ● Merupakan alat ukur untuk
sehingga asesmen formatif dan mengetahui pencapaian hasil
“Pendidik dan satuan pembelajaran menjadi suatu kesatuan. belajar peserta didik dalam satu
Perencanaan asesmen formatif dibuat lingkup materi atau periode tertentu,
pendidikan diberikan menyatu dengan perencanaan misalnya satu lingkup materi, akhir
keleluasaan untuk pembelajaran; semester, atau akhir tahun ajaran;
● Melibatkan peserta didik dalam ● Capaian hasil belajar untuk
mengatur pelaksanaan pelaksanaannya (misalnya melalui dibandingkan dengan kriteria
asesmen formatif penilaian diri, penilaian antarteman, dan capaian yang telah ditetapkan
refleksi metakognitif terhadap proses ● Digunakan pendidik atau satuan
maupun sumatif belajarnya); pendidikan untuk mengevaluasi
melalui berbagai teknik ● Memperhatikan kemajuan efektivitas program pembelajaran.
penguasaan dalam berbagai ranah,
guna mengukur dan meliputi sikap, pengetahuan, dan
mengintervensi capaian keterampilan, sehingga dibutuhkan
metode/strategi pembelajaran dan
yang dilakukan dalam teknik/instrumen.
pembelajaran” Kedua memiliki kesamaan yaitu adanya umpan balik untuk pemberian
intervensi kepada peserta didik maupun perbaikan proses pembelajaran
berikutnya.
Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif

Hal yang harus diperhatikan ● Dilakukan untuk


dalam melaksanakan Formatif mengonfirmasi capaian
Asesmen ● Dilakukan secara terus
pembelajaran peserta didik
pada periode tertentu (akhir
menerus bersamaan dengan lingkup materi, semester atau
proses pembelajaran akhir jenjang)
● menggunakan berbagai teknik ● Hasilnya akan digunakan
asesmen sesuai dengan sebagai bahan pengolah
target pada tujuan
Formatif ●
pembelajaran
memberikan umpan balik baik

laporan hasil belajar
Pemberian umpan balik tetap
dilakukan walaupun data hasil
untuk peserta didik maupun pengukuran capaian telah
pendidik didapat
● berorientasi pada perubahan, ● Menggunakan berbagai teknik
bukan sekadar memenuhi asesmen

Sumatif kuantitas nilai yang termuat


dalam rapor Hal yang harus diperhatikan
● bersifat informatif dalam melaksanakan Sumatif
PERENCANAAN ASESMEN PEMBELAJARAN
Perencanaan Asesmen Pembelajaran

Pendidik dalam merancang asesmen pembelajaran mendasarkan pada kondisi peserta didik,
karakteristik materi, dan kompetensi yang akan dipelajari oleh peserta didik. Bentuk teknik dan
instrumen yang digunakan dapat menyesuaikan dengan keragaman peserta didik dan materi
yang akan dipelajari. Pendidik dapat menggunakan lebih dari satu teknik dan instrument
asesmen yang dibutuhkan untuk memfasilitasi keragaman peserta didik.

1.Mengembangkan Menyusun instrumen


Menentukan teknik
Kriteria Ketercapaian asesmen yang relevan
asesmen yang relevan
Tujuan Pembelajaran teknik yang
dan berdiferensiasi
(KKTP) dari TP ditetapkan
Observasi

Peserta didik diamati secara berkala, dengan fokus secara


keseluruhan maupun individu. Observasi bisa dilakukan dalam
tugas atau aktivitas rutin/harian.
Teknik Asesmen Pembelajaran

Penilaian Kinerja (Performance Test)

Asesmen performa dapat berupa praktik, menghasilkan produk,


“Terdapat berbagai teknik melakukan projek, dan membuat portofolio.
dalam melakukan
asesmen, pendidik
diberikan keleluasaan Tes Tertulis
memilih teknik dan
instrumen agar asesmen Teknik Asesmen Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis.
selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga
hasil belajar peserta didik Tes Lisan
valid dan dapat ditindak
Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik
lanjuti” menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal
ketika pembelajaran

Portofolio

Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya


peserta didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan
perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu.
Rubrik
Teknik dan Instrumen Asesmen
Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam
bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat secara
bertingkat dari kurang sampai terbaik.
“Terdapat berbagai teknik
dalam melakukan
asesmen, pendidik Ceklist
diberikan keleluasaan
memilih teknik dan Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang
instrumen agar asesmen Instrumen Asesmen dituju.
selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga
Catatan Anekdotal
hasil belajar peserta didik
valid dan dapat ditindak Catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Berisi
lanjuti” catatan performa dan perilaku peserta didik yang penting,
disertai latar belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi
yang telah dilakukan.

Grafik Perkembangan

Grafik atau infografik yang menggambarkan tahap


perkembangan belajar peserta didik.
PENGOLAHAN HASIL ASESMEN
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)
Dalam menentukan kriteria ketercapaian tujuan
• Pengolahan hasil penilaian dapat pembelajaran, ada beberapa hal penting yang perlu
dilakukan dengan menganalisis diperhatikan:
secara kuantitatif dan/atau kualitatif
terhadap data hasil pelaksanaan • Tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak (misalnya
penilaian yang berupa angka dan/atau 75, 80, dan sebagainya) sebagai kriteria. Yang paling
deskripsi. Pendidik perlu menentukan disarankan adalah menggunakan deskripsi, namun jika
kriteria untuk memetakan dibutuhkan, pendidik diperkenankan untuk menggunakan
interval nilai (misalnya 70 - 85, 85 - 100, dan sebagainya).
ketercapaian tujuan pembelajaran.
• Kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah peserta
didik telah mencapai tujuan pembelajaran dapat dikembangkan
• Untuk mengetahui apakah peserta menggunakan beberapa pendekatan; deskripsi kriteria, rubrik,
didik telah berhasil mencapai tujuan dan interval nilai.
pembelajaran, pendidik perlu
menetapkan kriteria atau indikator
ketercapaian tujuan pembelajaran.
1. Menggunakan deskripsi kriteria
• Kriteria ini dikembangkan pendidikan
saat menyusun perencanaan
pembelajaran, baik dalam bentuk 2. Menggunakan rubrik
rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) ataupun modul ajar. 3. Menggunakan interval nilai
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C:
“peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

1. Menggunakan deskripsi kriteria

Kriteria:
Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis teks eksplanasi,
hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas. Laporan menjelaskan
hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga
dapat meyakinkan pembaca.
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik mampu
menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

2. Menggunakan rubrik
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik
mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

3. Menggunakan interval
Pengolahan Hasil Asesmen

Mengolah Hasil Asesmen dalam



(1)
Satu Tujuan Pembelajaran

Mengolah Capaian Tujuan



(2)
Pembelajaran menjadi Nilai Akhir

Pusdiklat Tenaga Teknis pusdiklat_teknis Pusdiklat Tenaga Teknis


Pengolahan Hasil Asesmen

Asesmen sumatif dilaksanakan


1 Mengolah Hasil Asesmen dalam Satu Tujuan Pembelajaran
secara periodik setiap selesai
satu atau lebih tujuan
Pendidik telah melaksanakan asesmen untuk salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran IPAS pembelajaran.
Fase C: Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan di lingkungan sekitar
Hasil asesmen perlu diolah
Rubrik penilaiannya dapat dibuat sebagai berikut:
menjadi capaian dari tujuan
pembelajaran
Bukti Tujuan Perlu Bimbingan Cukup Baik Sangat Baik
Pembelajaran (0-60) (61-70) (71-80) (81-100) setiap peserta didik. Pendidik
dapat
1. Mampu Belum mampu Menguraikan Menguraikan Menguraikan menggunakan data kualitatif
mengurai menguraikan 1 contoh 2 contoh lebih dari
kan manfaat manfaat manfaat 2 contoh sebagai hasil asesmen tujuan
manfaat sumber energi sumber energi sumber energi manfaat pembelajaran peserta didik.
sumber energi
sumber
energi Namun, dapat juga
2. Mampu Memerlukan Melakukan Melakukan Mampu
menggunakan data kuantitatif
melakuka bimbingan prosedur prosedur mengarahkan dan mendeskripsikannya secara
n dalam pengamatan pengamatan teman yang kualitatif. Pendidik diberi
pengama melakukan secara mandiri, secara mandiri lain dalam
prosedur namun masih dengan tepat melakukan keleluasaan untuk mengolah
tan
pengamatan ditemukan prosedur data kuantitatif, baik secara
sesuai
1 atau 2 kali pengamatan rerata maupun proporsional.
prosedur kesalahan

Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada kualitas
CUKUP, peserta didik dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian kompetensi.
Pengolahan Hasil Asesmen
Berdasarkan hasil asesmen TES untuk indikator 1 dan UNJUK KERJA untuk indikator 2 yang telah dilaksanakan pendidik, untuk
pengolahan hasil asesmen tujuan pembelajaran dapat disajikan seperti dalam tabel berikut ini

Kualitas Bukti Kualitas Bukti Nilai


Nama Deskripsi
(Indikator 1) (Indikator 2) (rerata)

Amar Baik Cukup Mampu menguraikan 2 contoh manfaat sumber energi dan dapat 72
(75) (69) melakukan prosedur pengamatan secara mandiri meskipun masih
ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan

Badu Perlu Cukup Belum mampu menguraikan manfaat sumber energi tetapi dapat 59*
Bimbingan (63) melakukan prosedur pengamatan secara mandiri meskipun masih
(55) ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan

Candra Sangat Baik Baik Mampu menguraikan lebih dari 2 contoh manfaat sumber energi 87,5
(95) (80) serta dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri
dengan tepat

* peserta didik belum memenuhi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.

Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada
kualitas CUKUP, peserta didik dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
Pengolahan Hasil Asesmen

Mengolah Capaian Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai Penting untuk Diperhatikan


2 Akhir
Untuk mendapatkan nilai akhir mata pelajaran tersebut, data kuantitatif langsung Pendidik tidak mencampur
diolah, sedangkan untuk deskripsi, pendidik dapat memberikan penjelasan penghitungan dari hasil asesmen
mengenai kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik, mana kompetensi yang formatif dan sumatif karena asesmen
belum dikuasai, dan dapat ditambahkan tindak lanjut secara ringkas bila ada. formatif dan sumatif memiliki fungsi
yang berbeda.
Asesmen formatif bertujuan untuk
memberikan umpan balik pada
Contoh Pengolahan Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai Akhir dapat proses sehingga asesmen formatif
dilakukan melalui 2 cara berdasarkan bentuk datanya: bukan menjadi penentu atau
pembagi untuk nilai akhir

Cara 1
Dalam mengolah dan menentukan
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan hasil akhir asesmen sumatif, pendidik
perlu membagi asesmennya ke
pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian) dalam beberapa kegiatan asesmen
sumatif agar peserta didik dapat
menyelesaikan asesmen sumatifnya
Cara 2 dalam kondisi yang optimal (tidak
terburu-buru atau tidak terlalu padat).
Untuk situasi ini, nilai akhir
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan merupakan gabungan dari beberapa
pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor) kegiatan asesmen tersebut
Pengolahan Hasil Asesmen

Cara 1
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan Misalnya, dalam 1 semester ada 6 tujuan
pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian) pembelajaran untuk mapel IPA, 7 tujuan
pembelajaran untuk B.Indonesia, dan 5
tujuan pembelajaran untuk mapel Agama
(contoh hanya 3 mapel, namun cara ini
dapat berlaku untuk semua mapel).

Asumsi: satuan pendidikan


menggunakan rentang nilai untuk
ketercapaian tujuan pembelajaran.
Rentang ini bisa sama untuk setiap mapel
atau berbeda, tergantung kesepakatan para
pendidik di satuan pendidikan.

Ketuntasan ditentukan untuk setiap


tujuan pembelajaran, bukan hasil akhir
pengolahan nilai sumatif per mata
pelajaran. Ketidaktuntasan ditandai (*) di
tujuan pembelajaran tertentu saja. Hal ini
bertujuan untuk mengkomunikasikan
kepada orang tua dan peserta didik
tentang tujuan pembelajaran mana yang
belum dituntaskan oleh peserta didik.

Pada contoh ini pendidik menyepakati bahwa rentang nilai 0-55 belum mencapai ketuntasan dan 56- 100 sudah mencapai ketuntasan.
Pengolahan Hasil Asesmen

Cara 2
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan Asumsi:
pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor) Penilaian tujuan pembelajaran ini
dilakukan dengan menggunakan
rubrik 4 kategori yaitu:
● Perlu bimbingan (1)
peserta didik masih kesulitan
Tanda centang dan sangat bergantung pada
iberikan sesuai bimbingan
dengan rubrik ● Cukup (2)
ketercapaian peserta didik masih kesulitan
yang ada pada dalam mencapai sebagian
masing-masing tujuan pembelajaran
● Baik (3)
tujuan
peserta didik sudah
pembelajaran menuntaskan sebagian besar
indikator tujuan pembelajaran
Deskriptor ● Sangat Baik (4)
tertera pada peserta didik mengikuti
rubrik penilaian pembelajaran selanjutnya dan
yang telah dilibatkan diberikan
disusun. pengayaan
Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor
Contoh Data Kuantitatif
Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor
Contoh Data Kualitatif
Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran

Terdapat 3 opsi dalam menyusun deskripsi capaian kompetensi pada rapor, ketiga opsi tersebut sebagai
berikut:
Dalam penyusunan deskripsi
capaian kompetensi,
pendidik harus
mengidentifikasi capaian
kompetensi tertinggi dan
terendah. Untuk melihat
capaian kompetensi tertinggi
ditandai dengan warna hijau
dan capaian kompetensi
terendah ditandai dengan
warna merah

Opsi 1 : Deskripsi Berdasarkan CP 1


Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran

Dalam penyusunan deskripsi


capaian kompetensi,
pendidik harus
mengidentifikasi capaian
kompetensi tertinggi dan
terendah. Untuk melihat
capaian kompetensi tertinggi
ditandai dengan warna hijau
dan capaian kompetensi
terendah ditandai dengan
warna merah

Opsi 2 : Deskripsi Berdasarkan ATP 2


Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran

Dalam penyusunan deskripsi


capaian kompetensi,
pendidik harus
mengidentifikasi capaian
kompetensi tertinggi dan
terendah. Untuk melihat
capaian kompetensi tertinggi
ditandai dengan warna hijau
dan capaian kompetensi
terendah ditandai dengan
warna merah

Opsi 3 : Deskripsi mengambil dari poin-poin


penting dari materi yang sudah diberikan 3
PELAPORAN KEMAJUAN BELAJAR
Pengolahan Hasil Asesmen

Pelaporan hasil penilaian (asesmen) dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan belajar. Laporan
hasil belajar merupakan dokumen yang disusun berdasarkan pengolahan hasil Penilaian.

Bentuk-bentuk laporan hasil belajar diantaranya:`

1 Rapor

2 Portofolio

3 Diskusi/Konferensi

4 Pameran Karya
Bentuk Laporan Hasil Belajar

1 Rapor
Sebagaimana diuraikan pada prinsip asesme, laporan
hasil belajar hendaknya bersifat sederhana dan
informatif. Dapat memberikan informasi yang bermanfaat
tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta
strategi tindak lanjut bagi pendidik, satuan pendidikan dan
orang tua untuk mendukung capaian pembelajaran.

Komponen pada Rapor DIKDASMEN

1. Identitas peserta didik


Catatan:
2. Nama satuan pendidikan Format dapat disesuaikan berdasarkan
3. Kelas struktur kurikulum masing-masing
4. Semester jenjang.
5. Mata pelajaran
Deskripsi capaian kompetensi peserta
6. Nilai didik berisi informasi tentang
7. Deskripsi kompetensi yang sudah dicapai dan
8. Catatan guru kompetensi yang perlu ditingkatkan.
Deskripsi menggunakan kalimat positif
9. Presensi
dan memotivasi.
10. Kegiatan ekstrakurikuler.
Bentuk Laporan Hasil Belajar

2 Portofolio
Tujuan dari portofolio adalah kumpulan dokumen dari hasil
karya peserta didik. Isi portofolio adalah hasil karya peserta
didik yang dipilih oleh peserta didik, berdasarkan hasil diskusi
dengan pendidik. Portfolio bisa berupa foto, video, infografis,
poster atau karya apapun yang bukan berupa lembar soal -
jawaban.
Bentuk Laporan Hasil Belajar

3 Diskusi/Konferensi
Tujuan diskusi adalah berbagi informasi antara pendidik,
peserta didik dan orang tua. Sekolah perlu menentukan
fungsi dari suatu diskusi untuk dapat mengembangkan struktur,
dan kegiatannya melibatkan menentukan target belajar. Diskusi
atau konferensi bisa dalam struktur formal maupun informal.
Bentuk Laporan Hasil Belajar

4 Pameran Karya
Tujuan dari pameran karya adalah sebagai perayaan proses
belajar peserta didik dan juga sebagai asesmen sumatif.
Pameran karya berisi proses dari pembelajaran hingga produk
dari sebuah proyek belajar. Pameran karya bisa mengundang
orang tua peserta didik, komunitas sekolah maupun
mengundang peserta didik dan pendidik dari sekolah lain untuk
saling belajar dan mendapatkan umpan balik dari audiens yang
lebih luas selain pendidik kelas
Mekanisme Kenaikan Kelas

Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,


Apabila terdapat tujuan
SMK/MAK, atau sederajat, kenaikan kelas Dalam Kurikulum Merdeka penggunaan fase dalam Capaian pembelajaran pada
mempertimbangkan pencapaian peserta Pembelajaran adalah salah satu alasan mengapa peserta didik mata pelajaran tertentu
didik pada semua mata pelajaran dan dapat terus naik kelas bersama teman-teman sebayanya yang tidak tercapai
meskipun ia dinilai belum sepenuhnya mencapai kompetensi sampai saatnya
ekstrakurikuler serta prestasi lain selama 1
yang ditetapkan dalam Capaian Pembelajaran di fase kenaikan kelas, maka
(satu) tahun ajaran sebelumnya atau tujuan pembelajaran yang ditargetkan untuk pada rapor peserta didik
dicapai pada kelas tersebut. tersebut dituangkan
nilai aktual yang dicapai
a. Laporan kemajuan belajar yang dan dideskripsikan bahwa
mencerminkan pencapaian peserta peserta didik tersebut
didik pada semua mata pelajaran Pembelajaran dilaksanakan menggunakan prinsip masih memiliki tujuan
mastery learning yang sangat sesuai dengan pembelajaran yang perlu
b. Laporan pencapaian projek
ditindaklanjuti di kelas
penguatan profil pelajar Pancasila pembelajaran berdiferensiasi atau pembelajaran
berikutnya
c. Portofolio sesuai tahap capaian (teaching at the right level).
d. Paspor keterampilan (skill passport) Dalam proses penentuan
Setiap peserta didik mempelajari tujuan pembelajaran peserta didik tidak naik
dan rekognisi pembelajaran lampau kelas, perlu dilakukan
yang sama dalam setiap pertemuan, namun bagi
pada peserta didik jenjang SMK musyawarah dan
peserta didik yang tidak dapat mencapai kriteria pertimbangan yang matang
e. Prestasi akademik dan non-
ketercapaian tujuan pembelajaran perlu sehingga opsi tidak naik
akademik kelas menjadi pilihan
ditindaklanjuti dengan memberikan perlakukan
f. Ekstrakurikuler paling akhir apabila
khusus. Tidak seharus menunggu hingga tahun seluruh pertimbangan dan
g. Penghargaan peserta didik
ajaran, tetapi perlu segera diberikan. perlakuan telah
h. Tingkat kehadiran dilaksanakan.
Isu-isu terkait Kenaikan Kelas

Contoh Isu Pertimbangan yang Diambil Sekolah Setiap peserta didik memiliki
kecepatan belajar yang berbeda-
Peserta didik mempunyai tujuan Peserta didik dapat dipertimbangkan naik di kelas berikutnya dengan beda. Peserta didik perlu diberi
pembelajaran yang belum pendampingan tambahan untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran kesempatan dan keluasan waktu
tuntas yang belum tercapai/tuntas.
(ada tujuan-tujuan
dalam mencapai tujuan
pembelajaran pembelajaran (TP) yang akan
yang hasilnya belum memenuhi diukur pada satu fase tertentu.
pencapaian minimum).
Apabila terdapat peserta didik yang
belum menuntaskan capaian tujuan
Peserta didik mempunyai Dapat dipertimbangkan dengan mengetahui alasan ketidakhadiran. pembelajaran pada tahapan
masalah Jika peserta didik tidak hadir karena kondisi keluarga (siswa yang tertentu, seperti akhir semester
presensi/ketidakhadiran membantu orang tua bekerja karena alasan ekonomi) atau masalah
yang banyak (Banyaknya jumlah kesehatan peserta didik, maka dapat dipertimbangkan naik dengan
atau akhir kelas maka peserta didik
ketidakhadiran disepakati oleh catatan khusus. Jika alasan ketidakhadiran karena “malas”, meskipun berhak memperoleh kesempatan
satuan pendidikan) kecil kemungkinan untuk naik kelas; peserta didik tetap dapat untuk belajar pada tahapan
dipertimbangkan naik dengan catatan di rapor bagian sikap yang
selanjutnya (termasuk kenaikan
perlu ditindaklanjuti di kelas berikutnya. Misalnya, permasalahan
ketidakhadiran harus diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun kelas), dengan tetap menuntaskan
dengan cara konseling atau behavior treatment lain. Khusus tujuan pembelajaran yang belum
permasalahan ketidakhadiran, wali kelas harus dapat mendeteksi diselesaikan.
permasalahan ini sedini mungkin, sehingga tidak terjadi penumpukan
jumlah ketidakhadiran dari peserta didik di akhir semester.
Pusdiklat Tenaga Teknis pusdiklat_teknis Pusdiklat Tenaga Teknis

Anda mungkin juga menyukai