Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas – Tugas Mata Kuliah


Administrasi Sarana dan Prasarana

DOSEN PENGAMPU :

DODI PRAMANA, S.Sos., M.Si.

ALYA NAJAH ZULINDA

NIM : 7203144002

PEND. ADMINISTRASI PERKANTORAN B 2020

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

Pendahuluan Kedua Jurnal ................................................................................... 1

BAB II RINGKASAN ................................................................................................... 4

Ringkasan Kedua Jurnal ...................................................................................... 4

BAB III PEMBAHASAN .............................................................................................. 6

Rumusan Masalah Kedua Jurnal .......................................................................... 6

Metode Penelitian Kedua Jurnal .......................................................................... 7

Hasil Penelitian Kedua Jurnal .............................................................................. 8

BAB IV PENUTUP ....................................................................................................... 12

Penutup Kedua Jurnal .......................................................................................... 12

Daftar Pustaka Kedua Jurnal ................................................................................ 13

Lampiran Kedua Jurnal........................................................................................ 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN

 JURNAL UTAMA
Pengelolaan sarana dan prasarana sangat penting karena dengan
adanya pengelolaan sarana dan prasarana lembaga pendidikan akan terpelihara
dan jelas kegunaanya. Dalam pengelolaan pihak sekolah harus dapat
bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana terutama kepala sekolah
yang langsung menangani sarana dan prasarana tersebut. Dan pihak
sekolahpun harus dapat memelihara dan memperhatikan sarana dan prasarana
sekolah yang sudah ada. Maka dengan adanya sarana dan prasarana di sekolah
siswa dapat belajar dengan maksimal dan seefesien mungkin.
Proses Belajar Mengajar (PBM) atau Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) akan semakin sukses bila ditunjang dengan sarana dan prasarana
sekolah yang memadai, sehingga pemerintah pun selalu berupaya untuk terus-
menerus melengkapi sarana dan prasarana sekolah bagi seluruh jenang
tingkatan pendidikan, sehingga kekayaan fisik negara yang berupa sarana dan
prasarana sekolah sangat besar menurut Ari H. Gunawan (1996:114)
Seperti halnya keberadaan SMPN 5 Bukittinggi yang merupakan
sebuah lembaga atau institusi yang bergerak dibidang pendidikan yang terletak
di daerah Sarojo Mandiangin Bukittinggi, sarana dan prasarananya masih
kurang memadai atau belum lengkap. Baik dari lingkungan sekolahnya,
gedung, maupun fasilitas-fasilitas yang lain, dan secara umum mengenai
pengelolaan, pemeliharaan serta pengadaan sarana dan prasarana masih
kurang optimal. Terutama dalam pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan yang ada di sekolah ini masih kurang terlaksana seperti yang
seharusnya dilakukan serta pemanfaatan belum sepenuhnya bisa dimanfaatkan
oleh semua pihak yang memakai sarana dan prasarana pendidikan tersebut.
Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu proses untuk
pengadaan dan mengawasi suatu tujuan tertentu dalam pendidikan. Jika tidak
ada pengelolaan maka pengadaan, penggunaan, serta pemeliharaan sarana dan

1
prasarana pendidikan akan kurang diperhatikan oleh pihak-pihak lembaga
pendidikan. Jadi fenomena yang akan dibahas adalah bagaimana peningkatan
pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yang penting untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.Karena pentingnya peranan
sarana dan prasarana sekolah bagi kelancaran proses belajar mengajar, maka
diperlukan usaha-usaha ke arah pengelolaan, pengadaan, penggunaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah secara efektif dan efisien mungkin.

 JURNAL PEMBANDING
Pembelajaran disebut berkualitas jika pembelajaran itu aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan. Salah satu ciri pembelajaran tersebut adalah guru-
guru menggunakan berbagai sumber belajar dan alat bantu belajar saat
berlangsungnya proses pembelajaran di sekolah. Tujuan pendidikan dapat
tercapai apabila di sekolah mengelola dan memanfaatkan sarana dan prasarana
pendidikan guna memperlancar proses belajar mengajar (Depdiknas, 2002:23).
Namun, adapun permasalahan yang sering terjadi yaitu meskipun
sarana dan prasarananya telah memadai tetapi pengelolaan dan
penggunaannya belum optimal, kurangnya sarana dan prasarana yang
memadai sedangkan minat dan kebutuhan warga sekolah terhadap sarana dan
prasarana tidak dapat dielakkan. Sarana pendidikan yang ada di sekolah-
sekolah jika tidak diperhatikan dan dimanfaatkan dengan baik maka akan
mengalami kerusakan yang nantinya akan mengganggu kelancaran program
pembelajaran dan pengajaran. Memang hal ini tidak akan terlihat dampaknya
secara langsung terhadap mutu lulusan sebagai produk pendidikan namun
lambat laun akan menyebabkan turunnya prestasi dan mutu produk itu sendiri,
apalagi di era globalisasi dan reformasi dimana segala sesuatu yang berkaitan
dengan teknologi dan pengetahuan yang lebih canggih. Dengan produk yang
kurang berkualitas tentu saja akan sulit bagi generasi muda untuk bersaing di
era globalisasi tersebut (Iskandar, Rohiat & Puspa Djuwita, 2017:512).
Dari hasil observasi yang dilakukan di MAN 4 Aceh Besar terdapat
sarana dan prasarana yang belum memadai, baik dari lingkungan sekolah
seperti lapangan bola lokasinya kurang luas karena di bagi dua dengan MIN
Tungkob. Fasilitasfasilitas lain seperti perpustakaan dan ruang kelas, secara

2
umum masih belum efektif mengenai pengelolaan dan pemeliharaannya.
Sedangkan untuk ruang laboraturiumnya kurang memadai karena untuk
tingkat SMA seharusnya sudah ada laboraturium Biologi, Kimia dan Fisika
tetapi di MAN 4 Aceh Besar hanya ada laboraturium IPA yang semua alat
peraganya ada dalam satu ruangan.
Oleh karena itu, pengelolaan terhadap sarana dan prasarana harus lebih
ditekankan lagi dalam lembaga pendidikan seperti sekolah. Dan harus ada
yang bertanggung jawab atas pengelolaan sarana dan prasarana tersebut.
Dengan pengelolaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah, kepala sekolah
dapat merencanakan dan mendata apa saja sarana dan prasarana yang harus
digunakan di sekolah tersebut. Jika semua langkah-langkah pengelolaan telah
berjalan dengan baik seperti yang diharapkan maka akan berdampak positif
terhadap siswa-siswa dalam proses belajar mengajar dan tercapainya tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien (Rika Megasari, 2014:637).

3
BAB II

RINGKASAN

A. RINGKASAN JURNAL

 JURNAL UTAMA
Pengelolaan sarana dan prasarana sangat penting karena dengan
adanya pengelolaan sarana dan prasarana lembaga pendidikan akan terpelihara
dan jelas kegunaanya. Dalam pengelolaan pihak sekolah harus dapat
bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana terutama kepala sekolah
yang langsung menangani sarana dan prasarana tersebut. Dan pihak
sekolahpun harus dapat memelihara dan memperhatikan sarana dan prasarana
sekolah yang sudah ada. Maka dengan adanya sarana dan prasarana di sekolah
siswa dapat belajar dengan maksimal dan seefesien mungkin.Jadi pengelolaan
terhadap sarana dan prasarana harus lebih ditekankan lagi dalam lembaga
pendidikan seperti sekolah. Dan harus ada yang bertanggung jawab atas
pengelolaan sarana dan prasarana tersebut. Dengan pengelolaan sarana dan
prasarana yang ada di sekolah kepala sekolah dapat merencanakan dan
mendata apa saja sarana dan prasarana yang harus digunakan di sekolah
tersebut. Jika semua langkah-langkah pengelolaan telah berjalan dengan baik
seperti yang diharapkan maka akan berdampak positif terhadap siswa-siswa
dalam proses belajar mengajar dan tercapainya tujuan pendidikan secara
efektif dan efisien. Maka penyelenggara pendidikan baik itu pemerintah,
kepala sekolah, guru, personil sekolah yang lainnya maupun masyarakat perlu
terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan tuntutan
zaman.

 JURNAL PEMBANDING
Penelitian ini berjudul “Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di MAN 4 Aceh Besar”. Pada
proses pembelajaran sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat
diperlukan sekolah untuk menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran.

4
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengelolaan sarana dan
prasarana pendidikan, (2) hambatan dalam pengelolaan sarana dan prasarana
pendidikan, (3) solusi dari hambatan sarana dan prasarana pendidikan, (4)
usaha-usaha yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subjek dalam penelitian ini adalah wakil kepala bidang sarana dan prasarana
MAN 4 Aceh Besar sedangkan objek dalam penelitian ini adalah pengelolaan
sarana dan prasarana pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pengelolaan sarana dan prasarana
pendidikan dilakukan dengan melibatkan seluruh komponen sekolah seperti
kepala sekolah, wakil, dan guru-guru, untuk pengadaan berdasarkan
kebutuhan yang diprioritaskan dan disesuaikan dengan dana, baik itu dana
BOS maupun bantuan dari pihak lain. Kemudian dicatat dalam buku inventaris
untuk jangka waktu satu tahun. Sedangkan untuk penghapusan sampai saat ini
belum pernah dilakukan. (2) Hambatan dalam pengelolaan sarana dan
prasarana pendidikan ialah kurangnya kesadaran siswa terhadap perawatan
dan penjagaan sarana dan prasarana. (3) Solusinya ialah guru memberi nasehat
kepada para siswa agar lebih menjaga dan memelihara sarana dan prasarana
yang ada. (4) Usaha yang dilakukan ialah dengan melengkapi sarana dan
prasarana pendidikan serta memotivasi siswa agar lebih giat dalam belajar.

5
BAB III

PEMBAHASAN

A. RUMUSAN MASALAH

 JURNAL UTAMA
1) Bagaimana Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Di SMP N 5
Bukittinggi ?
2) Bagaimana Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Di SMP N 5
Bukittinggi ?
3) Bagaimana Penyimpanan Sarana dan Prasarana Pendidikan Di SMP N
5 Bukittinggi ?
4) Bagaimana Penyaluran Sarana dan Prasarana Pendidikan Di SMP N 5
Bukittinggi ?
5) Bagaimana Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Di SMP N
5 Bukittinggi ?
6) Bagaimana Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pendidikan Di SMP N 5
Bukittinggi ?

 JURNAL PEMBANDING
1) Bagaimana Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Di MAN 4
Aceh Besar ?
2) Apa Saja Hambatan Dalam Proses Pengelolaan Sarana Dan Prasarana
Di MAN 4 Aceh Besar ?
3) Bagaimana Solusi Dari Hambatan Pengelolaan Sarana Dan Prasarana
Di MAN 4 Aceh Besar ?
4) Apa Saja Usaha Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Di MAN
4 Aceh Besar ?

6
B. METODE PENELITIAN

 JURNAL UTAMA
a) Jenis Dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan berupa penelitian Kualitatif, dengan
menggunakan pendekatan Studi Naratif. Pendekatan ini bisa didefinisikan
sebagai studi yang berfokus pada narasi, cerita, atau deskripsi tentang
serangkaian peristiwa terkait dengan pengalaman manusia. yang bertujuan
untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dan lebih mendalam, sehingga
tujuan penelitian dapat tercapai.

b) Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian ini dilakukan di SMP N 5 Bukittinggi. Waktu
pelaksanaan penelitian tahun 2020.

c) Sumber Data
Dalam penelitian ini data dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan.
Dengan menggunakan sistem wawancara yang dilakukan kepada
guru dan kepala sekolah SMP N 5 Bukittinggi pada proses
pembelajaran daring.

 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh Dengan
menggunakan sistem wawancara yang dilakukan kepala sekolah
dan orangtua/wali murid pada proses pembelajaran daring di SMA
N 5 Bukittinggi yang sifatnya selalu berkaitan dengan masalah
pada obyek penelitian.

 JURNAL PEMBANDING
a) Jenis Dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan berupa penelitian Kualitatif, dengan
menggunakan pendekatan Deskriptif. Nana Syaodih Sukmadinata
(2010:60) menyatakan penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa,
aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara
individual maupun kelompok.

7
b) Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di MAN 4 Aceh Besar. Waktu
pelaksanaan penelitian pada 2019.

c) Sumber Data
 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan.
Dengan menggunakan sistem wawancara yang dilakukan kepada
Wakil Kepala bidang Sarana dan Prasarana MAN 4 Aceh Besar.

C. HASIL PENELITIAN

 JURNAL UTAMA
Dalam perencanaan sarana dan prasarana pendidikan yang ada di
SMPN 5 Bukittinggi ini terlihat adanya perencanaan pengadaan bangku atau
meja belajar siswa, perencanaan untuk memmbeli buku pelajaran yang baru
bagi siswa, perencanaan perluasan ruangan-ruangan yang ada di sekolah, dan
perencanaan untuk membuat lapangan parkir untuk kendaraan guru dan siswa.
Dari segi perencanaan di sekolah ini telah berjalan lancar. Karena apa-apa saja
sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan oleh siswa dan guru untuk
menunjang proses belajar mengajar telah direncanakan jauh-jauh hari dan
telah disepakati secara bersama-sama oleh kepala sekolah, wakil sarana
prasarana, karyawan tata usaha yang mengatur mengenai sarana dan prasarana
serta guru-guru yang disampaikan dalam rapat bersama. Semua kebutuhan
yang diperlukan dalam proses belajar mengajar telah telah dibicarakan secara
bersama-sama oleh pihak sekolah.
Pengadaan merupakan segala kegiatan untuk menyediakan semua
keperluan sarana dan prasarana pendidikan. Pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan dapat dilakukan dengan cara membeli, menyewa, dan menerima
hibah dari pihak lain. Di SMPN 5 Bukittinggi mengenai pengadaan sarana dan
prasarana pendidikan dilakukan oleh pihak sekolah. Misalnya mengenai
pengadaan perabotan sekolah seperti meja dan kursi pengadaannya dilakukan
dengan membeli kepada perusahaan yang membuat kursi dan meja. Kalau
pengadaan alat peraga, media dan alat-alat pratikum serta alat-alat kantor
dengan jumlah yang besar diadakan melalui tender dengan pihak lain.
Sedangkan kekurangan alat tulis kantor dengan jumlah yang sedikit dapat
dibeli melalui dana taktis. Sedangkan pengadaan buku-buku paket sekolah
dapat diadakan dengan membeli sendiri dan menerima bantuan dari
Pemerintah. Kadang kala ada peralatan sekolah yang dibutuhkan oleh guru
maka guru mengajukannya kepada wakil kepala bagian sarana dan prasarana.
Kalau sekolah tidak menanggapi keperluan barang tersebut kadang kala guru
meminta siswa-siswa untuk secara bersama-sama membeli kebutuhan tersebut.

8
Seperti kebutuhan taplak meje, serber tangan dan hiasan-hiasan yang ada di
dalam ruang belajar.
Setelah pengadaan sarana prasarana pendidikan selanjutkan dilakukan
penyimpanan sarana prasarana tersebut. Untuk menjaga keamanan sarana
prasarana yang telah dibeli maka perlu disimpan dengan baik. Kegiatan
penyimpanan meliputi kegiatan menerima barang, menyimpan barang dan
mengeluarkan atau mendistribusikan barang-barang tersebut. Untuk keperluan
penyimpanan biasanya menggunakan gudang. Untuk itu setiap petugas yang
mengelola sarana dan prasarana harus memperhatikan bagaimana lokasi,
ketentuan tata letak barang dan kontruksi bangunan gudang. Di SMPN 5
Bukittinggi terdapat satu buah gudang penyimpanan barang.
Penyaluran sarana dan prasarana pendidikan adalah suatu kegiatan
yang menyangkut pendistribusian atau membagi barang sesuai kebutuhan guru
atau siswa untuk keperluan kegiatan belajar mengajar. Untuk penyaluran
sarana prasarana ini dilakukan atas persetujuan kepala sekolah yang mengatur
bagaimana penyaluran sarana prasarana pendidikan. Di SMPN 5 Bukittinggi
ini terlihat dari pengamatan yang ada di sekolah bahwa meja dan kursi yang
baru dibeli diberikan kepada kelas-kelas yang mayoritas siswanya berprestasi
karena menurut pihak sekolah kalau di ruang kelas yang siswanya berprestasi
perlu untuk diberikan fasilitas yang bagus untuk memotivasi siswa dalam
belajar. Karena siswa-siswa inilah yang dapat menaikan rengking nilai
sekolah.
Sekolah SMPN 5 Bukittinggi, pihak sekolah juga menghimbau agar
semua pihak-pihak yang terkait agar bisa melakukan pemeliharaan terhadap
sarana dan prasarana yang telah ada.Terutama siswasiswa diharapkan agar
bisa memelihara sarana dan prasaeana yang ada seperti memelihara meja dan
kursi belajar agar tidak dicoret-coret. Serta memelihara ruang belajar agar
dipelihara dan dirawat. Memelihara sarana olah raga agar tidak dirusak dan
dikembalikan setelah dipakai. Namun dibalik itu semua ada juga siswa yang
tidak menghiraukan apa yang dihimbau oleh pihak sekolah mereka justru
menjadi perusak dari sarana dan prasarana yang ada seperti mereka mencoret-
coret tembok sekolah, mencoret meja dan menghilangkan bola saat bermain
bola pada jam pelajaran olah raga. Begitu juga dengan guru-gurunya. Ada juga
satu atau beberapa orang guru setelah mengunakan media dalam pembelajaran
tidak menempatkan kembali media yang dipakainya pada tempat semula.
Kerusakan yang terjadi di sekolah SMPN 5 Bukittinggi mengenai
sarana dan prasarana terjadi pada WC siswa. Wc siswanya yang hanya
berjumlah empat buah tidak seimbang dengan jumlah siswa yang berjumlah
500 orang siswa. Ditambah lagi dengan WC yang bisa berfungsi hanya dua
buah saja. Makanya guru-guru telah mengusulkan kepada wakil sarana
prasarana dan pihak-pihak yang mengurus sarana prasarana sekolah agar
segera dilakukan rehabilitasi terhadap bangunan Wcnya. Namun karena
dananya belum turun juga dari Pemerintah maka WC tersebut belum juga
direhab. Keadaan yang demikian sangat mengangu kegiatan belajar mengajar

9
karena siswa harus antri dulu jika ingin ke belakang. Begitu juga dengan atap
ruangan yang bocor sangat menggangu jika hujan tiba karena mengganggu
siswa yang sedang belajar. Pihak sekolah siap untuk merehab bangunan yang
bermasalah tersebut. Jika dana dari Pemerintah ada maka Kepala sekolah siap
untuk merehab bangunan tersebut.

 JURNAL PEMBANDING
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan pada tanggal 16
september 2019 mengenai pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan di
MAN 4 Aceh Besar, beliau mengatakan bahwa pengelolaan sarana dan
prasarana dimulai dengan rapat pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
terlebih dahulu dengan seluruh komponen sekolah seperti kepala sekolah,
wakil, dan koordinator serta guru-guru. Rapat pengadaan barang tersebut
diperkirakan untuk jangka pendek dan jangka panjang, misalnya untuk jangka
panjang dalam satu tahun apa yang harus dikerjakan terlebih dahulu
berdasarkan poin-poin yang sudah dibuat pada saat rapat. Kemudian
pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan tersebut disesuaikan dengan
dana yang ada, baik itu dana BOS maupun sumbangan dari pihak lain.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan pada tanggal 19
september 2019 bahwa hambatan yang dialami MAN 4 Aceh Besar adalah
terdapat pada sarana atau fasilitas yang rusak seperti kursi dan meja yang
patah, kipas angin yang rusak, WC kurang bersih serta dinding yang dicoret-
coret. Selain itu terdapat juga sampah bekas makanan dan minuman di
lingkungan sekolah. Hal ini disebabkan oleh siswa yang kurang menjaga
kebersihan dan fasilitasfasilitas yang ada di sekolah. Sehingga dari pernyataan
diatas, dapat disimpulkan bahwa fasilitas-fasilitas di sekolah masih memiliki
kekurangan dalam hal perawatan dan penjagaan seperti kursi, meja, dinding,
kipas angin, dan WC. Oleh karena itu, diperlukan solusi agar pengelolaan
sarana dan prasarana di sekolah berjalan dengan efektif dan efisien.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, solusi dari hambatan
proses pengelolaan sarana dan prasrana di MAN 4 Aceh Besar ialah
memberikan nasehat kepada para siswa agar lebih menjaga dan memelihara
sarana dan prasarana yang ada sehingga sarana tersebut dapat bertahan lama
serta menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan ruang kelas agar terciptanya
suasana belajar yang kondusif. Selain itu dilakukan juga pemeriksaan rutin
terhadap kondisi sarana dan prasarana pendidikan. Sehingga siswa dan siswi
dapat belajar dengan nyaman dan bisa mengunakan fasilitas-fasilitas yang
memadai untuk kegiatan di sekolah.
Usaha yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran di MAN 4 Aceh Besar ialah dengan melengkapi sarana dan
prasarana pendidikan, memotivasi siswa agar lebih giat dalam belajar dan
tidak terlepas dari guru yang berperan aktif untuk meningkatkan proses belajar

10
mengajar. Adapun hubungan sarana dan prasarana dengan kualitas
pembelajaran sangat berkaitan misalnya diperpustakaan sudah banyak dan
lengkap buku-buku mata pelajaran sehingga siswa tidak perlu lagi membeli
buku diluar. Buku tersebut digunakan untuk memudahkan siswa pada saat
proses pembelajaran, sehingga akan memotivasi siswa untuk lebih giat dalam
belajar dan diharapkan dapat bekerja sama dengan guru didalam kelas.

11
BAB IV

PENUTUP

A. PENUTUP

 JURNAL UTAMA
Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan itu sangat penting untuk
di kelola dengan baik. Sarana dan prasarana merupakan salah satu sumber
daya pendidikan yang perlu dan sangat penting dikelola dengan baik serta
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manajemen pendidikan.
Seperti gedung, tanah, perlengkapan administrasi sampai pada sarana yang
digunakan langsung dalam proses belajar mengajar di kelas. Fungsi
pengelolaan sarana dan prasarana sangat mendasar sekali dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran, menciptakan iklim sosio emosional dan mengelola
proses kelompok, sehingga keberhasilan guru dalam menciptakan kondisi
yang memungkinkan, indikator proses belajar mengajar berlangsung secara
efektif. Dari Uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa di SMPN 5
Bukittinggi pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran yang dibatasi pada pengelolaan, pengadaan,
pemanfaatan dan pemeliharaan sudah berjalan. Namun di sekolah ini
pelaksanaannya belum optimal. Padahal sarana dan prasarana pendidikan itu
sangat penting untuk penunjang kegiatan belajar mengajar.

 JURNAL PEMBANDING
Adapun beberapa kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan
ialah sebagai berikut:
1) Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan dengan
melibatkan seluruh komponen sekolah seperti kepala sekolah, wakil,
dan guru-guru, untuk pengadaan berdasarkan kebutuhan yang
diprioritaskan dan disesuaikan dengan dana, baik itu dana BOS
maupun bantuan dari pihak lain. Kemudian dicatat dalam buku

12
inventaris untuk jangka waktu satu tahun. Sedangkan untuk
penghapusan sampai saat ini belum pernah dilakukan.
2) Hambatan dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan ialah
kurangnya kesadaran siswa terhadap perawatan dan penjagaan sarana
dan prasarana.
3) Solusinya ialah guru memberi nasehat kepada para siswa agar lebih
menjaga dan memelihara sarana dan prasarana yang ada.
4) Usaha yang dilakukan ialah dengan melengkapi sarana dan prasarana
pendidikan serta memotivasi siswa agar lebih giat dalam belajar.

B. DAFTAR PUSTAKA
Nurabadi, A., Bafadal, I., Priyatni, E. T., & Gunawan, I. (2020, December). Analysis
of the availability of school facilities and infrastructure as an effort to
accelerate school quality improvement. In 6th International Conference on
Education and Technology (ICET 2020) (pp. 89-92). Atlantis Press.

Meimuharani, M., Nazaruddin, N., & Anggraini, I. (2019). Pengelolaan Sarana Dan
Prasarana Pendidikan Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Di MAN
4 Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi, 1(2).

C. LAMPIRAN
 JURNAL UTAMA

13
 JURNAL PEMBANDING

14

Anda mungkin juga menyukai