Oleh
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
BAB I
2
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Efisiensi belajar adalah pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk belajar dengan
mudah, bersenang-senang dan mencapai tujuan pembelajaran dengan cara yang diharapkan oleh
guru.. Pembelajaran merupakan salah satu hal terpenting dalam semua pembelajaran,
pembelajaran merupakan kegiatan yang memiliki nilai pendidikan, karena nilai pendidikan
mewarnai interaksi antara guru dan siswa. Sarana dan prasarana tidak dapat diabaikan dalam
proses pembelajaran. Karena tanpa sarana dan prasarana, penyelenggaraan pendidikan tidak akan
berjalan dengan baik. Pembelajaran siswa dapat mencapai keberhasilan, salah satu hal yang
paling penting untuk dicapai adalah pengelolaan ruang dan prasarana dalam rangkaian
pembelajaran sekolah untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran di kelas.Sarana dan
prasarana pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting dalam menunjang peningkatan
pembelajaran siswa di sekolah, maka dari itu sarana dan prasarana di sekolah haruslah optimal
pengelolaan dan pemanfaatannya agar suatu tujuan yang diinginkan dapat tercapai sesuai yang
diharapkan. Pada dasarnya, sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang
dipergunakan pada saat melakukan proses pendidikan di sekolah dalam proses pembelajaran dan
mengajar, seperti gedung, ruangan kelas, meja, kursi, alat dan media pelaksanaan pembelajaran.
Prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung dipergunakan dalam
pelaksanaan dalam proses pembelajaran di dalam sebuah lembaga pendidikan, seperti halaman
sekolah, taman sekolah, kantin sekolah, tempat parkir di sekolah, toilet sekolah dan sebagainya.
3
Dengan adanya sarana dan prasarana pendidikan di sekolah maka proses belajar mengajar di
sekolah dapat berjalan dengan efektif dan baik, Karena sekolah memiliki sarana dan prasarana,
maka diperlukan peran kepala sekolah dan siswa untuk mengelola sarana dan prasarana sekolah
agar berfungsi atau berfungsi secara efektif dan efisien dalam memelihara lembaga
pendidikannya.
Pengelolaan sarana dan prasarana yang baik dapat menciptakan kondisi yang
menyenangkan bagi siswa dan guru di suatu sekolah. Karena dalam hal ini menjadi tugas
pengelola sarana dan prasarana sekolah untuk mengelola jalannya pembelajaran secara optimal.
Pertama-tama, sekolah dengan siswa berkualitas berpedoman pada segala sesuatu yang
mempengaruhi perkembangan potensi siswa. Salah satu yang dilakukan adalah memperhatikan
pengelolaan tempat dan prasarana lembaga pendidikan tersebut dengan baik. Dengan
pengelolaan sarana dan prasarana yang baik memudahkan belajar siswa, mempercepat dan
memperdalam belajar secara mandiri. Kita tahu bahwa tugas pengelola lembaga dan prasarana
pendidikan adalah mengelola dan memelihara sarana dan prasarana pendidikan agar dapat
berpartisipasi dalam pembelajaran secara optimal. Dalam proses pembelajaran mencakup hal-hal
yang perlu dipersiapkan, yang pertama adalah bagaimana memahami gaya belajar siswa,
mempersiapkan kegiatan yang akan dilakukan dan menggunakan metode dan alat yang
mendukung proses pembelajaran, serta sarana prasarana yang dimiliki kurang memadai,
sehingga sering terjadi kesalahan dalam pengelolaan terkait beberapa masalah seperti penyebaran
sarana dan prasarana yang tidak merata atau pengelolaan yang kurang baik. Seperti kurangnya
manajemen kelas, kurangnya LCD proyektor dalam proses pengajaran dan lain-lain. Selain itu,
banyak sarana dan prasarana penunjang pendidikan yang rusak. Jika semua hal tersebut tidak
mencukupi, otomatis akan mempengaruhi pembelajaran. Pada penelitian yang dilakukan peneliti
mengamati ruangan kelas, laboratorium, dan perpustakaan sekolah masih memiliki sarana
prasana yang pada umumnya, dan masih bisa dikategorikan kurang baik, dan masih kurang
dalam mendukung keberlangsungan pembelajaran para guru dan juga para peserta didik, seperti
bagian laboratorium masih kurang memadai alat di dalamnya, infokus di dalam kelas masih
belum memadai tersedia bagi semua kelas di sekolah SMA N 1 Sipoholon.
4
Dengan begitu, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih jauh tentang
“Pengaruh Manajemen Sarana dan Prasarana terhadap efektivitas pembelajaran di SMA N 1
Sipoholon“.
Perumusan masalah yang dimaksud disini adalah kalimat dalam bentuk tanya, yang akan
digunakan nantinya dalam pelaksanaan penelitian oleh penulis dalam bentuk pertanyaan. Maka
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
Apa yang menjadi pengaruh pengelolaan sarana dan prasarana terhadap efektivitas pembelajaran
di SMA Negeri 1 Sipoholon?
Penelitian yang akan dilakukan ini, maka perlu adanya batasan masalah penelitian.
Dengan adanya batasan masalah maka untuk menyelesaikan penelitian menjadi lebih terarah,
terpadu dan sistematis. Batasan masalah juga dapat bermanfaat guna untuk mencapai tujuan
dalam penelitian.
Oleh Karena itu, pada penelitian ini yang menjadi batasan masalah adalah:
1. Pengelolaan sarana dan prasarana oleh tenaga pendidik sebagai variabel bebas (Y)
2. Efektivitas pembelajaran sebagai variabel terikat (x)
1. 4 Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan yang dilakukan ataupun yang direncanakan pastilah mempunyai suatu
tujuan tertentu. Demikian juga seperti penelitian yang akan dilakukan ini, yang menjadi tujuan
dalam penelitian ini adalah
Untuk mengetahui pengaruh pengelolaan sarana dan prasarana terhadap efektivitas pembelajaran
di SMA negeri 1 Sipoholon.
5
Melalui penelitian dengan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, diharapkan dapat memberi
manfaat. Adapun beberapa manfaat yaitu sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengaruh pengelolaan
sarana dan prasarana terhadap efektivitas pembelajaran di sekolah
2. Mampu memberikan kontribusi positif dan menjadi bahan informasi untuk
penelitian-penelitian selanjutnya.
b. Manfaat Praktis
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh pengelolaan sarana dan prasarana oleh kepala
sekolah terhadap efektivitas pembelajaran
2. Sebagai masukan untuk membantu pengajar dalam meningkatkan efektivitas
pembelajaran melalui penggunaa sarana dan prasarana pendidikan yang telah
disediakan.
3. Untuk menambah wawasan penulis dalam membuat karya ilmiah.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1.1 Pembelajaran
A. Pengertian pembelajaran
Jadi dapat di simpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu interaksi aktif antara guru
yang memberikan bahan pelajaran dengan siswa sebagai objeknya dalam aktivitas belajar serta
dalam usahanya yang terencana untuk memanipulasi sumber belajar agar terjadi belajar dalam
diri siswa
B. Pengertian efektivitas
Menurut Mahmudi (2010: 143) efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan
tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Suatu proses pembelajaran dikatakan efektif apabila
proses kegiatan encapai tujuan dan sasaran akhir.
7
Menurut Beni (2016: 69) Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan atau dapat juga
dikatakan merupakan ukuran seberapa jauh tingkat output, kebijakan dan prosedur dari sebuah
organisasi. Sedangkan Menurut SP. Siagian (2002 : 151 ) adalah tercapainya suatu sasaran yang
telah ditentukan pada waktunya dengan menggunakan sumber-sumber data tertentu yang
dialokasikan untuk menjalankan kegiatan-kegiantan organisasi tertentu.
Jadi dengan demikian dapat dijelaskan bahwa efektivitas sejauh mana suatu kegiatan
dapat melakukan tingkat keefektif dalam mencapai tujuan secara optimal dalam mengukur
kemampuan efesiensi.
Menurut Slavin (2009) ada empat indikator yang dapat kita gunakan untuk mengukur
efektivitas suatu pembelajaran. Keempat Indikator tersebut yaitu:
a.Mutu pengajaran
c.Insentif
d.Waktu
Menurut Hamzah B.Uno indikator yang dapat digunakan untuk menentukan efektivitas dalam
proses pembelajaran adalah :
8
e. Pemberian nilai yang adil.
Manajemen berasal dari kata “to manage” yang artinya mengatur. Manajemen
merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk mengatur berlandaskan urutan dan fungsi-fungsi
manajemen yang telah ditentukan yaitu Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengendalian dan pengawasan dengan menggunakan fungsi ini maka manajemen dalam
pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan yang dengan efektif dan
efisien.
The Liang Gie dalam Prihati. E, manajemen sebagai Perbuatan dalam menggerakkan
kelompok atau mengarahkan segala fasilitas yang ada dalam suatu usaha kerjasama yang baik
demi mencapai tujuan tertentu. Selanjutnya menurut ,Drs Malayu SP. Hasibuan Manajemen
adalah ilmu seni yang mengatur dalam proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-
sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
9
kegiatan pembelajaran di sekolah karena pemakaian sarana dan prasarana akan menjadi sebuah
alat tolak ukur ketercapaiannya dalam meningkatnya mutu pendidikan tersebut. Menurut
Permendiknas No. 24 Tahun 2007 dalam Rusdian prasarana adalah fasilitas-fasilitas dasar atau
utama yang digunakan untuk menjalankan Fungsi sekolah. Menurut Darmawan dalam Hartoni
dkk , prasarana adalah alat yang digunakan secara tidak langsung untuk mencapai tujuan
pendidikan diantaranya; lokasi atau tempat dan bangunan sekolah. Selanjutnya menurut
Syafaruddin, dkk. (2016: 156) dalam buku penghantar manajemen pendidikan Islam prasarana
adalah alat yang secara tidak langsung dapat mendukung tercapainya tujuan. Sedangkan menurut
Mulyasa (2003: 49) prasarana merupakan fasilitas yang secara tidak langsung menunjang proses
pendidikan atau pengajaran.
Menurut Bafada dari buku manajemen sarana prasarana (2018) tujuan sarana dan
prasarana yaitu dapat mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana yang baik memenuhi
kebutuhan sekolah melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang matang dan dana yang sah,
berusaha unruk penggunaan sarana dan prasarana sekolah dengan baik dan efesien, upaya
pemeliharaan sarana dan prasarana infrastruktur pendidikan untuk menjaga semua dengan
kosisten dalam kondisi yang dibutuhkan oleh warga sekolah. Selanjutnya nya menurut
Purnamaningsih dan Purbangkara (2022) Tujuan sarana prasarana yaitu
1. Menciptakan sekolah atau madrasah yang bersih , rapih , indah, sehingga menyenangkan
bagi warga sekolah atau madrasah
2. Adanya sarana prasarana yang memadai baik secara kualitas dan kuantitas dan relevan
dengan kepentingan pendidikan
Sedangkan Bafadal mengatakan tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan yaitu:
10
1. Mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem perencanaan
dan pengadaan yang baik, sehingga sekolah mendapatkan sarana dan prasarana yang
bagus.
2. Menggunakan pemakaian sarana dan prasarana pendidikan dengan tepat dan efisien.
3. Menggunakan sistem pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan, supaya sarana dan
prasarana tetap dalam keadaan baik agar dapat langsung siap pakai pada setiap diperlukan
oleh setiap pihak sekolah.
e. Proses perawatan yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam manajemen sarana dan prasarana
pendidikan
Menurut Minarti (2014:253) yang digunakan dari komponen manajemen sarana dan
prasarana sekolah adalah sebagai berikut:
11
f. Pengawasan sarana dan Prasarana pendidikan
Berdasarkan beberapa asumsi dan pendapat diatas tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa manajemen sarana dan prasarana merupakan upaya pengelolaan fasilitas, perlengkapan,
sarana, dan prasarana yang ada didalam sebuah organisasi untuk memudahkan kegiatan dari
orang-orang yang ada didalamnya. Beberapa indikator manajemen sarana prasarana yaitu:
a.Perencanaan
b.Pemeliharaan.
c.Penggunaan
d.Inventarisasi
e.Penghapusan
Adapun penelitian terdahulu yang telah dilakukan yang hampir sama dengan judul
penelitian ini adalah
1. Menurut Ratnawati dengan judul penelitian “Pengaruh Mutu Sarana Dan Prasarana
Terhadap Efektivitas Pembelajaran Guru MTs. Ardaniah Kota Serang” dikatakan bahwa
tingkat ketercapaian mutu sarana dan prasarana cukup baik dengan pelaporan
68,05%.Kedua, tingkat ketercapaian efektivitas pembelajaran guru adalah sangat baik
dengan pelaporan 86,69%. Ketiga, pengaruh mutu sarana dan prasarana terhadap
efektivitas pembelajaran guru dengan korelasi sebesar 48%. Dapat diartikan semakin
tinggi mutu sarana dan prasarana maka semakin tinggi pula efektifitas pembelajaran .
Melawan semakin rendah kualitas sarana dan prasarana maka semakin rendah pula
efektivitas pembelajaran
2. Menurut Samrotul Fikriyah dengan judul penelitian”PENGARUH MANAJEMEN
SARANA DAN PRASARANA TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN DI
SEKOLAH DASAR ISLAM MOHAMMAD HATTA KOTA MALANG” mengatakan
bahwa Pengaruh manajemen sarana dan prasarana terhadap proses pembelajaran di
Sekolah Dasar Islam Mohammad Hatta berdasarkand yang diperoleh oleh peneliti dari
12
hasil analisis regresi linier sederhana tersebut, maka nilai thitung = 10,900 > ttabel =
2,00856 dengan tingkat signifikansinya sebesar 0,000 < 0,05. Maka dapat dikatakan Ho
ditolak dan Ha diterima.
Kerangka berpikir ini berfungsi bahan perumusan hipotesis, sehingga yang dirumuskan
adalah. Dampak pengelolaan sarana dan prasarana terhadap kinerja pembelajaran. Pengelolaan
sarana dan prasarana dalam administrasi sangat penting untuk meningkatkan efisiensi
pembelajaran suatu lembaga pendidikan, karena setiap sekolah memiliki ruang dan prasarana
belajar yang lengkap, dan sarana dan prasarana belajar merupakan salah satu ukuran untuk
mencapai pembelajaran yang efektif dalam penerapan
Hipotesis adalah jawaban sementara yang dipakai untuk melakukan pembuktian kebenaran
melalui penelitian dengan pembuktian melalui data yang dikumpulkan. Apabila penelitian telah
mendalami permasalahan penelitiannya dengan seksama serta menentukan anggapan dasar, maka
lalu membuat suatu teori sementara, yang kebenarannya masih perlu diuji. Berdasarkan landasan
atau kerangka teoritis yang telah diuraikan di atas, maka penulis berasumsi bahwa hipotesis
dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan Manajemen Sarana dan Prasarana
terhadap efektivitas pembelajaran di SMA Negeri 1 Sipoholon.
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan pada judul ini adalah metode kuantitatif , Sesuai dengan
pendapat Sugiyono mengatakan bahwa metode kuantitatif inferensial yaitu teknik statistik yang
digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik
ini cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan
sampel dari populasi itu dilakukan secara random.
Sesuai dengan judul penelitian ini, manajemen sarana dan prasarana terhadap efektivitas
pembelajaran siswa di SMA Negeri 1 Sipoholon. Adapun alasan penulis memilih lokasi tersebut
adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh manajemen sarana dan prasarana terhadap
efektivitas pembelajaran siswa di SMA Negeri 1 Sipoholon. Dan adapun penelitian ini dilakukan
yaitu pada 25 Oktober sampai dengan bulan November 2023.
A. Populasi
Populasi adalah daerah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Sugiyono (2017:215). Penentuan populasi sangat mempengaruhi
pelaksanaan penelitian. Dengan adanya penentuan populasi yang sudah ditetapkan oleh peneliti,
diharapkan akan membantu proses penelitian berjalan dengan baik. Dengan demikian yang
14
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa berjumlah 600 orang. Melihat
populasi yang cukup besar dan mengingat keterbatasan waktu, biaya, tenaga dan kemampuan
penulis, maka dalam penelitian ini dilakukan penarikan sampel.
B. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dipunyai oleh populasi tersebut.
Sugiyono (2016:118), sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data dalam
penelitian, dimana populasi merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Selanjutnya jika jumlah populasi penelitian lebih dari 100 sebaiknya diambil 10%-15%
atau 20%-25% atau lebih. Karena keterbatasan kemampuan, dana dan waktu maka penulis
mengambil sampel 10% dari jumlah populasi. Alokasi sampel setiap kelas dapat ilihat pada tabel
berikut:
Dalam penelitian yang akan dilaksanakan ada dua variabel yang berhubungan yaitu:
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah proses kerjasama pemanfaatan dari
sebuah semua sarana dan prasarana pendidikan yang dikelola oleh sekolah melalui aktivitas
15
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian dan pengawasan untuk mencapai
tujuan pendidikan yang efektif, efisien, dan sistematis. Penulis memilih prinsip-prinsip dan
substansi manajemen sarana dan prasarana pendidikan dalam peningkatan efektivitas
pembelajaran siswa sebagai indikator manajemen sarana dan prasarana
16