Anda di halaman 1dari 30

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN GURU TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMAN 1


SORKAM BARAT

DISUSUN OLEH
Ellen Sabathini Siregar ( A1A121106 )

DOSEN PEMBIMBING

Prof.Dr.Drs.H.Khairinal,D.Pt.,BA., M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
Berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal dengan judul
“Pengaruh Kualitas Pelayanan Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas
Xi Ips Sma N 1 Sorkam Barat”. Proposal ini diajukan sebagai syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah Metodologi Penelitian sekaligus mempelajari tata cara
penulisan skripsi.

Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak


yang telah membantu dalam proses penulisan proposal ini, diantaranya adalah :

1. Prof.Dr.Drs.H.Khairinal,D.Pt.,BA., M.Si selaku dosen pengampu mata


kuliah yang membantu memberikan arahan serta meluangkan waktu dan
tenaga dalam menyelesaikan proposal ini.
2. Teristimewa untuk keluargaku terkasih yaitu, dan ibunda Ibunda M.
Pasaribu kakak-kakak saya Rian Siregar, . Terimakasih atas terima kasih
atas cinta, kasih sayang, doa serta motivasi serta pengorbanan yang selalu
diberikan kepada penulis hingga proposal ini dapat terselesaikan
3. Teman-teman Pendidikan Ekonomi angkatan 2021 yang telah memberikan
doa, dukungan, dan motivasi

Terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian


proposal ini yang tak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu atas semua
bantuan yang diberikan. Penulis menyadari proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik mengenai isi yang terkandung di dalamnya maupun segi
pengejaannya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan yang penulis miliki, untuk
itu sangat diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Akhir kata
penulis berharap proposal ini bermanfaat bagi pembaca.

Siantar, 23 Oktober 2020


Penulis
Ellen sabathini siregar
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Batasan Masalah 3
1.3 Rumusan Masalah3
1.4 Tujuan Penelitian 7
1.5 Manfaat Penelitian 4
1.6 Defenisi Istilah 4
BAB II KAJIAN TEORETIK
2.1 Kajian Teoritis 6
2.1.1 Tinjauan Kualitas Pelayanan Guru 6
2.1.1.1 Karakteristik Pelayanan Guru 8
2.1.1.2 Cara Guru Memberikan Pelayanan 8
2.1.1.3 Indikator Kualitas Pelayanan Guru 10
2.2.2 Tinjauan Motivasi belajar 12
2.2.2.1 Bentuk-Bentuk Motivasi 13
2.2.2.2 Fungsi Motivasi Dalam Belajar 14
2.2.2.3 Indikator Dalam Belajar 15
2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan 15
2.3 Hipotesis 16
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian 18
3.2 Desain Penelitian 18
3.3 Populasi Dan Sampel 18
3.4 Teknik Pengumpulan Data 20
3.5 Teknik Analisis Data 21
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Keadaan Populasi Kelas XI 19
Tabel 3.2 Sampel Penelitian 20
Tabel 3.3 Bobot Kriteria Jawaban Likert 21
Tabel 3.4 Hasil Uji Reabilitas Variabel 23
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Lembaga pendidikan merupakan wadah bagi para pelajar untuk


mendapatkan ilmu secara bersama-sama mengenai nilai serta norma yang harus
diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat agar dapat bersosialisasi dengan baik
dan benar. Berbicara tentang pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan upaya-
upaya yang harus dilakukan untuk menciptakan sumber daya manusia yang
kompeten dan berkualitas. Rendahnya mutu pendidikan dan rendahnya kualitas
pendidikan di Indonesia sangatlah memprihatinkan.Mutu pendidikan berkaitan
erat dengan prestasi belajar. Menurut Winkel (1997) “Prestasi belajar adalah suatu
bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan
kegiatan belajar sesuai dengan bobot yang dicapainya“ (Agustina dan Hamdu,
2011: 92).

Pendidikan merupakan aspek kehidupan yang mendasar bagi


pembangunan bangsa. Melalui pendidikan manusia dapat menemukan hal-hal
baru yang dapat dikembangkan dan diperoleh untuk menghadapi tantangan yang
ada sesuai dengan perkembangan zaman. Sekolah sebagai penyelenggara
pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa. Pendidikan di sekolah
merupakan proses yang melibatkan beberapa unsur yang saling berhubungan yaitu
guru, siswa, kurikulum dan sarana prasarana. Unsur -unsur pendidikan diharapkan
mampu menciptakan pendidikan yang berkualitas melalui proses pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran adalah proses bantuan yang
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan pembentukan sikap peserta didik.

Mutu pendidikan yang baik ditentukan oleh bagaimana cara guru


memberikan pembelajaran atau menguasai proses belajar mengajar dikelas.banyak
hal yang menjadi perhatian ndari seorng pendidik untuk mencapai tujuan
pendidikan yang pertama bagaimana perencanaan pembelajaran nya terkait cara

1
2

mengajar,metode yang dipakai,media pembelajaran yang digunakan dan juga


tidak lupa perlunya perhatian terhadap perkembangan npeserta didik.

Proses pembelajaran yang baik hanya bisa diciptakan melalui perencanaan


yang baik dan tepat. Perencanaan pembelajaran sebenarnya merupakan sesuatu
yang diidealisasikan atau dicita-citakan. Materi yang tertuang dalam perencanaan
pembelajaran itu merupakan keinginan-keinginan. Setiap keinginan kadang dapat
tercapai, kadang tidak tercapai. Ini tergantung pada upaya mewujudkan keinginan
itu. Keberhasilan suatu upaya ditentukan oleh berbagai faktor. Faktor yang paling
mendasar adalah kemampuan seseorang melakukan upaya dalam mewujudkan apa
yang diinginkan. Perencanaan yang dibuat merupakan antisipasi dan perkiraan
tentang apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran, sehingga tercipta suatu
situasi yang memungkinkan terjadinya proses belajar yang dapat mengantar siswa
mencapai tujuan yang diharapkan.

Setiap siswa dalam satu ruang perlu mendapat perhatian yang sama dari
guru agar siswa tidak merasa dikucilkan yang mengakibatkan berkurang nya
motivasi belajar siswa untuk mengikuti pembelajaran disekolah.maka perhatian
dari guru merupakan pelayanan yang harus diterama seluruh siswa ketika prose
belajar mengajar berlangsung maupu setelah proses belajar ,mengajar
berakhir .jadi semua siswa dapat menerima pelayanan yang berkualitas dari guru
baik didalam kelas maupum diluar kelas.

Berikut tanggapan beberapa peserta didik terkait pelayanan guru terkhusus


guru pendidikn ekonomi di SMAN 1 SORKAM BARAT,diantaranya:

1. Menurut Ane Genisa siswa kelas XI IPS , “Ada beberapa guru yang tidak
menunjukkan sifat simpatik di dalam kelas terkadang juga banyak guru yang
tidak datang tepat waktu sehingga pembelajaran tidak efektif,banyak materi
yang tertinggal.sehingga membuat saya kurang tertarik untuk mengikuti
pembelajaran”
2. Menurut Ganda Simamora siswa kelas XI IPS, “Sangat tertarik terhadap
pembelajaran ekonomi berbeda dengan mata pelajaran lain karena cara

2
3

mengajar guru nya menyenangkan,sangat sabar,sehingga yang hitung-hitungan


pun terasa lebih mudah dipahami.”

Dari 2 pendapat yang berbeda diatas dapat kita ketahui bahwa pelayanan
guru berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.dengan kondisi kurang nya
pelayanan guru terhadap siswa tersebut tidak mungkin akan mencapai
pembelajaran yang baik.

Berdasarkan latar belakang inilah, saya ingin melakukan penelitian yang


berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Kelas XI IPS SMAN 1 SORKAM BARAT”.

1.2 Batasan Masalah


Untuk menghindari terjadi perluasan masalah yang tidak terarah,maka
perlu dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Kualitas pelayanan pembelajaran guru ekonomi di SMA N 1 Sorkam Barat.
2. Motivasi belajar siswa yang akan diteliti adalah motivasi belajar pada mata
pelajaran ekonomi kelas XI IPS.
3. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas XI di SMA N 1Sorkam Barat.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang serta batasan masalah yangdijelaskan diatas
dapat diketahui rumusan masalah pada penelitian ini adalah untuk mengetahui
“apakah ada pengaruh antara kualitas pembelajaran guru ekonomi diluar maupun
di dalam kelas terhadap motivasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMAN 1
Sorkam Barat

1.4 Tujuan Penelitian


Sesuai dengan rumusan masalah ,maka tujuan penelitian ada 2,yaitu:
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya “pengaruh kualitas
pelayanan pembelajaran guru ekonomi diluar dan didalam kelas terhadap
motivasi beljar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMAN 1 Sorkam Barat”
2. Tujuan Khusus

3
4

a) Pengaruh antara kualitas pelayanan pembelajaran guru ekonomi siswa


kelas XI IPS di SMAN 1 Sorkam Barat
b) Pengaruh antara kualitas pelayanan pembelajaran guru ekonomi didalam
kelas terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas
XI IPS di SMAN 1 Sorkam Barat
c) Pengaruh antara kualitas pelayanan guru ekonomi diluar dan didalam
kelas secara bersama sama terhadap motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS di SMAN Sorkam Barat
1.5 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah
penegetahuan,mengkaji,dan memperdalam serta menguji keberadaan ilmu
pengetahuan khususnya tentang kualitas pelayanan pembelajaran guru
ekonomi diluar dan didalam kelas dan motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS di SMAN 1 Sorkam Barat
2. Manfaat Praktis
a) Bagi guru,memberikan masukan kepada guru untuk menerapkan
pelayanan pembelajaran yang berkualitas dalam rangka meningkatkan
Motivasi belajar siswa
b) Bagi siswa,memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses
belajar mengajar,baik di dalam maupun diluar kelas
c) Bagi sekolah, memberikan masukan kepada pihak sekolah untuk
menyediakan fasilitas lengkap yang mendukung pembelajaran siswa.

1.6 Defenisi Istilah


Untuk menghindari kesalah pahaman dalam pembahasan tulisan ilmiah ini
penulis terlebih dahulu menjelaskanbeberapa pengertian istilahyang terdapat
pada judul tulisan ilmiah ini,yaitu:
1) Kualitas Pelayanan Guru
kualitas pelayanan guru adalh perpadua antara sifat dan karakteristik yang
menentukan sejauh mana keluaran mampu memenuhi persyaratan
kebutuhan pelanggan dan menjadi ukuran suatu layanan menemui

4
5

kecocokan antara harapan pelanggan dalam dunia pendidikan berarti


siswa dengan penyelenggara kulitas layanan yang berarati komponen
manusiawi dalam proses belajar-mengajar, yang ikut berperan dalam
usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial dibidang
pembangunan perencana,pelaksana dan pengembangan kurikulum bagi
kelasnya dengan tugas utama mendidik, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah yakni guru dengan tata cara yang konsisten dan sesuai dengan
harapan terhadap atribut-atribut pelayanan dalam rangak memenuhi
kebutuhan dan keinginan siswa sebagai penggunja jasa pendidikan.
2) Motivasi belajar
motivasi belajar adalah suatu perubahan energy dalam diri
seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk
mencapai tujuan sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga,psiko-fisik untuk
menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya,yang berarti
menyangka unsur cipta, unsur rasa dan karsa, ranah kognitif dan afektif,
psikomotorik dan sebgai suatu keseluruhan daya penggerak di dalam diri
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dan
memberikan arah kegiatan, sehingga dapat mencapai tujuab dalam
belajar.

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1.2 Kerangka Teoritis


2.1.2 Tinjauan kualitas pelayanan guru
2.1.1 Karakteristik pelayanan guru
Menurut Fandy Tjiptono (2012:28), ada 4 karakteristik kualitas pelayanan,
antara lain:
1) Intangibility (Tidak berwujud)
Pelayanan yang diberikan oleh guru merupkan perbuatan, tindakan,
pengalaman,proses, kinerja yang sifatnya abstrak
2) Variability
Pelayanan / jasa bersifat sangat variabel atau heterogen karena merupakan
non standardizet output artinya bentuk kualitas pelayanan dan jenisnya
sangat beraneka ragam, tergantung pada siapa, kapan dan dimana layanan
tersebut dihasilkan. Dalam dunia pendidikan pelayanan pembelajaran dari
guru diterima siswa baik di dalam maupun diluar kelas.
3) Inseparability
Pelayanan pada umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi
dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.dalam dunia pendidikan
pelayanan pembelajaran guru diberikan dan diterima siswa saat itu juga.
4) Perishability
Pelayanan / jasa adalah suatu pelayanan yang tidak tahan lama,tidak dapat
disimpan untuk pemakian ulang,dijual kembali atau dikembalikan. dalam
dunia pendidikan,guru memberikan pelayanan pembelajaran diluar dan di
dalam kelas kepada siswa dan siswa langsung menerimanya.
Menurut kotler (2005:94), ada 4 karakteristik kualitas pelayanan,antara lain
sebagai berikut :
1) Tidak berwujud (intangibility)
Pelayanan/jasa berbeda dengan barang karena jasa tidak dapat dilihat, dirasa,
diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli.dalam dunia

6
7

pendidikan, pelayanan pembelajaran oleh guru tidak dapat diraba, tetapi


siswa memperoleh hasilnya berupa ilmu pengetahuan.
2) Tidak dipisahkan (inseparability)
Pelayanan/jasa biasanya dijual telebih dahulu,baru kemudian diproduksi dan
dikonsumsi secra bersamaan.dalam pendidikan,pelayanan oleh guru
langsung diberikan dan langsung diterima siswa dalam waktu yang sama.
3) Bervariasi (variability)
Pelayanan bersifat sangat variabel karena merupakan keluaran non baku,
artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa,
kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan.
4) Tidak tahan lama (perishability)
Pelayanan/jasa merupakan pelayanan yang tidak tahan lama dan tidak dapat
disimpan, tetapi langsung diterima siswa dan siswa memperoleh hasilnya
berupa ilmu pengetahuan.
Lebih lanjut menurut David Wijaya(2016:3),ada beberapa karakteristik
kualitas pelayanan/jasa,yaitu:
1) Tidak berwujud (intangibility)
Jasa pendidikan mempunyai sifat kasat mata sehingga menyebabkan
pelanggan jasa pendidikan tidak bisa melihat, mencium, mendengar,
meraba, serta merasakan hasilnya.
2) Tidak dapat dipisahkan (inseparability)
Jasa/pelayanan pendidikan tidak dapat dipisahkan dari sumbernya,yaitu
sekolah
3) Beraneka ragam (variability)
Jasa/pelayanan pendidikan memiliki banyak variasi bentuk,kualitas, dan
jenis yang bergantung pada siapapun, kapan, dan dimanapun.
4) Tidak tahan lama (perishability)
Jasa/pelayanan sifatnya tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.
5) Kepemilikan (ownership)
Siswa membayar dan guru melayani keperluan siswa akan kebutuhan
pendidikanya,berupa ilmu pengetahuan yang diterima siswa baik di dalam
kelas maupun di luar kelas.

7
8

Dari pendapat bebrapa ahli tersebut,maka dapat disimpulkan bahwa


karakteristik kualitas pelayanan guru,yaitu intangibility (tidak
berwuhud),variability (bervariasi) , inseparability yaitu pelayanan yang
dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.perishability yaitu komoditas
yang tidak tahan lama,tidak berwujud (intangibility), tidak dipisahlan
(inseparability), tidak tahan lama (perisshability),kepemilikan (ownership) siswa
membayar dan guru melayani keperluan siswa akan kebutuhan pendidikanya.

2.1.2 Cara guru memberikan pelayanan


1) Pelayanan guru diluar kelas
Menurut joewono dalam buku David Wijaya (2016:17), cara guru
memberikan pelayanan yang berkualitas diluar kelas adalah sebagai berikut:
a) Memahami
Guru memahami keinginan dan kebutuhan siswa diluar kelas yakni
memnerikan pelajaran tambahan bagi yang belum mengerti
b) Menyambut
Guru hadir di depan kelas menyambut siswa dan memberikan nsemangat
bagi siswa sebelum masuk kedalam kelas untuk belajar.
c) Menanggapi
Guru cepat menananggapi siswa jika ada yang bermasalah
d) Menyelesaikan masalah
Guru harus bertindak tegas bagi siswa yang bermasalah disekolah
e) Merekontruksi
Membuat hubungan yang baik anatara siswa dan guru,antara guru dengan
orang tua siswa.
f) Mengedukasi
Memberikan ilmu pengetahuan bukan hanya diruangan,tetapi diluar kelas
juga jika ada siswa yang kurang mengerti akan pelajaran yang telah berlalu.
g) mewakili
menjadi contoh bagi muridnya dalam hal penampilan dan bertindak diluar
kelas.

8
9

2) Pelayanan guru di dalam kelas


Menurut Sodiq Akuntoro dalam buku B.Surypsubroto (2009:78),
beberapa cara guru memberikan pelayanan yang berkualitas di dalam kelas,
antara lain:
a) Pengelompokan anak atas prestasi belajarnya
Artinya guru dapat membedakan cara mengajar di kelas yang siswa nya
mudah menangkap pembelajaran dan dikelas yang masih kurang.
b) Memberikan materi pengayaan pada murid
Guru dala,m kelas hendaknya berusaha dengan afektif memberikan bahan
bahan pengayaan bagi siswa nya di dalam kelas .
c) Memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar bebas
Guru memberi kesempatan dan melatih anak untuk dapat belajar sendiri.
d) Mengembangkan program individual
Guru dalam kelas dapat mencoba mengembangkan program paket untuk
program mini seperti modul.
Sedangkan menurut Turney dalam buku Muliyasa (2011:69),ada beberapa
cara guru memberikan pelayanan yang berkualitas di dalam kelas, antara lain:
a) Menggunakan keterampilan bertanya
Memberikan pertanyaan dasar bagi siswa sebelum memulai pelajaran dan
melanjutkanya dengan pertayaan lanjutan berhubungan dengan pelajaran
yang akan dibahas
b) Memberi penguatan
Pengutan seperti kata-kata pujian bagi siswa yang membutuhkannya.
c) Mengadakan variasi
Kemampuan guru untuk memberikan penjelasan yang mudah dimengerti
siswa atas pelajaran yang dilaksanakan didalam kelas.
d) Menjelaskan
Kemampuan guru untuk memberikan penjelasan yang mudah dimengerti
siswa atas pelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas.
e) Membuka dan menutup pelajaran

9
10

Selama membuka dan menutup proses belajar-mengajar, hendaknya guru


mampu menarik perhatian siswa di dalam kelas agar pembelajaran yang
dilakukan berhasil.
f) Membimbing diskusi kelompok kecil
Membuat kelompok kecil didalam kelas dengan membagi-bagi para siswa
dalam berbagai klompok dan memberikanj topic serta membimbing siswa
menyelesaikan dan meluruskan permasalahan yang timbul dari topic yang
dibahas.
g) Mengelola kelas
Guru harus mampu menciptakan kondisi kelas yang kondusif dan
terkendali.
h) Mengajar kelompok kecil dan perorangan
Guru hendaknya mampu melihat kemampuan dan tingkat kematangan
pemikiran dan kemampuan perorangan peserta didiknya.

Lebih lanjut menurut menurutnya Mulyasa(2011:162), ada beberapa cara


memberikan pelayanan yang berkualitas, seperti:
a) Menyediakan lingkungan belajar yang kondusif
b) Menciptakan iklim pembelajaran yang demokratis
c) Mengembangkan sikap empati
d) Membantu peserta didik menemukan solusi dakam setiap masalahnhya
e) Melibatkan peserta didik secara optimal dalam pembelajaran, bik secara
fisik, sosial, maupun emosional
f) Merespon setiap perilaku peserta didik secara positif
g) Menjadi teladan dalam menegakan aturan dan disiplin dalam pembelajaran.
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, maka penulis menyimpulkan
bahwa cara guru memberikan pelayanan pembelajaran yang berkualitas di dalam
kelas yaitu dengan mengelompokkan anak atas prestasi belajarnya, memberikan
materi pengayaan pada murid, memberikan kesempatan kepada anak untuk
belajar bebas, mengembangkan program individual, menggunakan keterampilan
bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan
menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok kecil, mengelola kelas,

10
11

mengajar kelompok kecil dan perorangan, menyediakan lingkungan belajar yang


kondusif , menciptakan iklim pembelajaran yang demokratis, mengembangkan
sikap empati, membantu peserta didik menemukan solusi dalam setiap
masalahnya, melibatkan peserta didik secara optimal dalam pembelajaran.
2.1.3 Indikator kualitas pelayanan guru
Menurut Heria Windasuri (2017:79), ada beberapa indikator kualitas
pelayanan guru,antara lain:
1) Realibility
Konsistensi kinerja dan keandalan.guru menunjukkan pelayanan segera dan
menghormati janjinyakepada siswa untuk melayani kebutuhan siswa.
2) Responsiveness
Keinginan atau kesiapan guru dalam menyediakan pelayanan
3) Competence
Guru menguasai keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan ketika melayani
siswa.
4) Acces
Kontak yang mudah dan dekat
5) Countesy
Keramahan, respek tenggang rasadan persahabatan dalam pelyanan guru
kepada siswanya.
6) Communication
Guru memastikan siswa mendapatakan informasi dalam bahasa yang mudah
dipahami, serta mendengarkan mereka.
7) Credibility
Meliputi kepercayaan, keyakinan, dan kejujuran meliputi pemuculan kondisi
bahwa guru harus meningkatkan kebutuhan siswanya
8) Security
Rasa aman yaitu perasaan bebas dari bahaya, resiko, atau keraguan
9) Understanding/knowing the customer
Usaha untuk melayani kebutuhan siswa
10) Tangible

11
12

Meliputi fisik dan segala fasilitas dan perlengkapan serta penampilan guru
saat memberikan pelayanan kepada siswanya.

Sedangkan menurut Fandy Tjiptono (2012:174), ada 5 indikator


kualitas pelayanan, antara lain:

1) Realibility atau kendalaan


Yaitu kemampuan sebuah usaha untuk memberikan pelayanan sesuai dengan
yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.
2) Responsivenes atau ketanggapan
Yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang
tepat dan cepat kepada pelanggan,dengan penyampaian informasi yang jelas
3) Assurance atau jaminan dan kepastian
Yaitu pengetahuan, kesopanantunan, dan kemampuan para pegawai sebuah
usaha untu menumbuhkan rasa percaya pada pelangan kepada sebuah usaha
4) Emphati atau perhatian
Yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribasi
yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami
keingionn para pelanggan.
5) Tangible atau bukti fisik
Yaitu kemampuan seorang guru dalam menunjukkan eksitensinya kepada
siswa.

Lebih lanjut menurut David Wijaya (2016:181), terdapat 5 dimensi


kualitas yang diterapkan di dunia pendidikan, yaitu:

1) Reliability (kendala )
Yaitu kemmpuan sekolah menyediakan jasa pendidikan sesuai dengan janji
secra akurat dan terpercaya.
2) Assurance (jaminan)
Yaitu pengetahuan, kesopansantuanan, dan kemmapuan karyawan
pendidikan terhadap sekolah meliputi komunikasi, kepercayaan, keamanan,
kompetensi dan sopan santun.
3) Tangible (berwujud)

12
13

Yaitu kemampuan sekolah untuk menunjukkan keberadaan dirinya pada


pihak eksternal sekolah, dengan menyediakan sarana dan prasarana yang
dipakai guru sebagai media pembelajaran untuk menunjang keberhasilan
siswa dalam memperoleh ilmu pengetahuan baik dalam kelas maupun diluar
kelas.
4) Emphaty (empati)
Yaitu guru memberikan perhatian yang tulus dan pribadi kepada siswa
dengan memahami keinginan siswa.
5) Responsiveness(ketanggapan)
Yaitu kebijakan untuk membantu serta memeberikan jasa pendidikan yang
cepat dan tepat kepada siswa.
Dari pendapat beberapa ahli tersebut maka penulis meyimpulkan bahwa
indikator dari kualitas pelayanan guru adalah keandalan(realibility), keinginan
atau kesiapa guru(responsivennes), guru menguasai pembelajaran yang diberikan
(commpetence), keramahan (counakan gururtesy).dan pelengkap atau fasilitas
yang digunkan guru untuk melayani siswa.

2.1.2 Tinjauan Motivasi Belajar


2.2.1 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar
Menurut Sadirman.A.M (2011: 91), ada beberapa bentuk dan cara untuk
menumbukan motivasi dalam menumbuhkan kegiatan belajar disekolah, yaitu:
1) Memberi angka atau grade
2) Pemberian hadiah
3) Pemberian penghargaan atau ganjaran
4) Keberhasilan dan tingkat aspirasi
5) Pemberian pujian
6) Kompetisi dan kooperasi
Sedangkan menurut kompri(2014:184) dalam memotivasi siswa dalam
bentuk:
1) Pergunakan pujian verbal dalam teks dan nilai secara bijaksana
2) Bangkitkan rasa ingin tau siswa dan keinginan mengadakan eksplorasi untuk
tetap mendapatakan peerhatian

13
14

3) Merangsang hasrat siswa untk belajar


4) Mempergunakan materi-materi yang sudah dikenal
5) Menerapkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam konteks yang unik
dan luar biasa agar siswa menjadi terlibat
6) Pergunakan simulasi dan permainan
Dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa bahwa bentuk-
bentuk motivsi yaiu dengan cara : pemberian hadiah, penghargaan atau ganjara
untuk keberhasilan dan tingkat aspirasi, pemberian pujian,kompetisi dan
kooperasi,pemberian angka atau grade.

2.2.2 Fungsi Motivasi Dalam Belajar


Menurut Sadirman A.M (2011:85), Fungsi motivasi dalam belajar ada 3,
yaitu:
1) Mendorong manusia untuk berbuat,jadi penggerak atau motor untuk
melepaskan energy.
2) Menentukan arah perbuatan, yakni menentukian arah kgiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumus tujuanya
3) Menyelasaikan perbbbuatan
Sedangkan menurut Istriani (2017:63), ada beberapa fungsi motivasi dalam
belajar, anatara lain sebagai berikut:
1) Memberikan kekuatan pada daya belajar
2) Memberi arah belajar yang jelas
3) Mampu mengatai rintangan
4) Mewujudkan belajar mandiri
5) Pendorong belajar terus-menerus
6) Menumbuhkan keinginan berprestasi
7) Peningkatan kualitas belajar
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
fungsi dari motivasi ebelajar siswa adalah mendorong manusia untuk berbuat,
jadi penggerak atau motor yang melepaskan energy dan menentukan arah
perbuatan, yakni menentukan arah kegiatanyang harus dikerjakan sesuai dengan
rumus tujuanya.

14
15

2.2.3 Indikator Motivasi Belajar


Menurut kompri (2017:3), ada beberapa indikator motivasi belajar, yaitu :
1) Durasi kegiatan
2) Frekuensi kegiatan
3) Persistensi pada kegiatan
4) Ketabahan, keuletan, dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan
kesulitan
5) Pengorbanan untuk mencapai tujuan
Sedangkan menurut michaell (2015:60), indikator motivasi belajar ada 3,
yakni:
1) Intesitas
2) Arah
3) Ketekunan
Sedangkan menurut Sardiman (2011:83), ada beberapa indikator motivasi
belajar antara lain sebgai berikut:
1) Tekun menghadapi tugas
2) Ulet mengahadapi kesulitan
3) Lebih sennag bekerja mandiri

Dari pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa indikator
motivasi belajar siswa antara lain: durasi dan frekuensi kegiatan serta persistensi
pada kegiatan beljar siswa, ketabaan,keuletan, dn kemampuan dalam
menghadapi rintangan dan kesulitan saat proses belajar-mengajar, pengorbanan
untuk mencapai tujuan, tekun menghadapi tugas, menghadapi kesulitan, dan
lebih sennag bekerja mandiri, serta selalu senang mencari dan memecahkan
msalah-masalah.
2.2 Penelitian Yang Relevan
Adapun penelitian yang sejenis atau relvan yang pernah dilakukan oleh
peneliti sebelumnya yaitu:

15
16

1. Penelitian yang dilakukan oleh Noventris Ratnawati Radja dkk(2013) dalam


jurnal yang berjudul”pengaruh kualitas layanan atas kepuasan siswa dan
dampaknya terhadap loyalitas siswa di SMK Kristen Salatiga”.dengan hasil
penelitian ada pengaruh kualitas layanan atas kepuasam siswa dan
dampaknya tehadap loyalitas siswa diSMK Kristen Salatiga.beta sebesar
0,693, artinya ada pengaru posiif kualitas layanan terhadap kepuasan
konsumen.
2. Penelitian yang dilakukan oleh M.Amalia (2012) yang bejudul “analisis
pengaruh kualitas pelayan terhadap kepuasan siswa dalam mengikuti kursus
di lembaga bimbingan belajar”.hasil penelitian menunjukan bahwa ada
bahwa ada pengaruh dengan analisis menggunakan regresi dapat diketahui
bahwa variabel bukti fisik,keandalan,daya tanggap,jaminan,dan empati
semuanya berpengaruh positif.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Rani Ristiyanti (2014) uang berjudu
“hunungan layanan bimbingan dannkonseling dengan perilku kedisilinan
siswa SMA N 1 Godean Slemnan yogyakarta”.adapun hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara layanan bimbingan
dan konseling dengan perilaku kedisiplianan siswa. Nilai korelasi sbesar
0,448 brada diantara 0,40-0,70.
2.3 Hipotesis
Hpotesis (hipotesa) berasal dari dua kata yakni “hypo” dan “thesis". “hypo”
artinya kurang dari bawah,sedangkan tesa artinya pendpat,kebenaran.jadi
hipotesis adalahpendapat yang masih kurang tau perlu di uji kebenaranya dan
dijelaskan lagi.hipotesis memungkinkan peneliti menghunungkan teori dengan
pengamatan dilapangan untuk mencari dan menyimpulkan kebenaran.pada
umumnyan hipotesis dirumuskan menggambarkan perbandungan suatu variabel
dan dua sampel.
Dalam penelitian ini telah dirumuskan hipotesis penelitian dalam bentuk
hipotesis kerja (H1) dan hipotesis nol (H0) sebahgai berikut:
(H1) : Ada pengaruh kualitas pelayanan guru terhadap motivasi belajar siswa
Ekonomi kelas XI di SMA N 1 Sorkam Barat

16
17

(H0) : Tidak ada pengaruh kualitas pelayanan guru terhadap motivasi belajar
siswa Ekonomi kelas XI di SMA N 1 Sorkam Barat

17
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Pematang siantar dengan judull,


“Pengaruh Kualitas Pelayanan Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI
SMA N 1 Pematang siantar”, Maka lokasi penelitian secara spesifik adalah:
Nama Sekolah : SMA N 1 Sorkam Barat
Alamat : Jln. Sibolga Barus Km 35 Sorkam Barat
Adapun waktu dari pelaksanaan penelitian ini yaitu pada bulan Juli- Agustus
2022
3.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian desai
survey (Deskriptif Murni),Yaitu penelitian yang memaparkan apa yang benar
terjadi dalam suatu tempat/wilayah tertentu.Pada rumusan masalah memuat satu
variabel bebas yaitu X dan satu variabel terkait yanki Y. Variabel bebas tersebut
adalah kualitas pelayanan guru(X) Dan variabel terikatnya yaitu: Motivasi belajar
siswa(Y)
Adapun langkah-langkah penelitian yang dilakuakan yaitu:
a. Mengidentifikasi dan merumsukan masalah
b. Melakukan studi pendahuluan
c. Merumuskan hipotesis
d. Mengidentifikasi variabel dan desain operasional
e. Menenntukan ransangan dan desain penelitian
f. Menentukan subjek peneitian
g. Melaksanakan penelitian
h. Melakukan analisis data
i. Merumuskan hasil penelitian sekaligus menyusun laporan penelitian
Jadi rancangan penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan
analisi data yang dilakukan secara korelasi agar tujuan peneliti tercapai.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Penelitian

18
19

Suatu langkah yang penting dalam penelitian pendidikan adalah


mendefenisikan populasi dengan jelas.dalam melakukan penelitian menjadi
keseluruhan objek yang diteliti dan ada juga yang mengambil hanya sebagian dari
keseluruhan objek tersebut.
Menurut Sudzana (2005:6) Menyatakan bahwa “populasi adalah totalitas
semua nilai yang mungkin, hasil menghitung apapun pengukuran, kuantitatif
maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua angguta kumpulan
yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”.
Selanjutnya menurut sugiyono (2016:80) “populasi adalah keseluruhan
objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada di
dalam wilayah penelitian,maka penelitian nya peneliti populasi”.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas,penulis menyimpulkan bahwa
popuasi adalah keseluruhan objek penelitian baik hasil perhitungan maupun
pengukuran,bauik kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu
mengenaimsekelompok objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-
sifat nya.
Sesuai dengan judul penelitian yang menjadi populasi dari penelitian ini
adalah siswa IPS Kelas XI SMA N 1 Sorkam Barat, yang terdiri dari 3 kelas
dengan jumlah 10 orang Tahun ajaran 2022/2023 yang akan lebih jelas dengan
melihat tabel berikut:

Tabel 3.1.kedaan populasi kelas XI

Kelas Jumlah
35 Siswa
XI-IS 2 33 Siswa
XI-IS 3 36 Siswa
XI-IS 4 36 Siswa
XI-IS 5 34 Siswa
Jumlah 174 Siswa
(Sumber :Tata Usaha SMA N 1 Sorkam Barat 2022)

19
20

3.3.2 Sampel Penelitian


Adapun jumla sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu
purposive sampling, yaitu sebagian dari jumlah siswa kelas XI IPS SMA N 1
Sorkam Barat Yang berjumlah 104 Siswa.ditunjukan dengan tabel dibawah ini:
Tabel 3.2 Sampel Penelitian

Kelas Jumlah
XI-IS1 35 Siswa
XI-IS 2 33 Siswa
XI-IS 3 36 Siswa
Jumlah 104 Siswa
(Sumber :Tata Usaha SMA N 1 Sorkam Barat, 2022)
3.4 Teknik pengumpulan data
1. Wawancara
Wawancara dilakukan pertama kali dengan siswa IPS Saat Prasurvei
wawancara dilakukan untuk mengetahui motivasi belajar siswa yang ada di
sekolah SMA N Sorkam Barat.Wawancara dilakukan untuk mengingatkan
interview mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas,juga menjadi daftar
pengecekan apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau dinyatakan.
2. Angket/kuisioner
Angket/ kuisioner dengan mnggunakan metode ini lebih mudah digunakan
oleh peneliti karena pertanyaan yang diajukan kepada responden dapat
distandarkan.responded dapat menjawab pada waktu luang nya dan pertanyaanj
yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawaban nya dapat
dipercaya dibanding jawaban secara lisan serta pertanyaan yang akan diajukan
akan lebih tepat.
Kuisioner terdiri dari pertanyan yang berkaitan dengan pengukuran
variabelnpeneitian dalam hal ini kualitas pelayanan guru terhadap motivasi belajar
siswa.Bentuk kuisioner bersift terbuka yaitu responden diberi alternatif pilihan
jawaban pada setiap pertanyan.masing-masing alternatif jawaban diberi nilai
sebagai berikut:
A = sangat tidak setuju
B = tidak setuju

20
21

C = kurang setuju
D = setuju
E = sangat setuju
(sumber: sugiono,2009:135)
Kuisioner terdiri dari pertanyaan yang berkaitan dengan pengukuran
variabelnpenelitian dalam hal ini kualitas pelayanan guru terhadap motivasi
belajar siswa.
3.5 Teknik Analisis Data
Setelah penyebaran angket dan diperoleh data penelitian, selanjutnya
peneliti melakukan analisis data, teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif, yaitu suatu penelitian yang
menggambarkan fenomena yang terjadi dalam bentuk kalimat serta be tuk angka-
angka secara terpeinci yang kemudian disimpulkan dari:
1. HasilPengukuran
Berbagai skala sikap yang dqapat digunakan dalam pengukuran,namun
yang digunakan dalam hasil pengukuran penelitin ini yaitu dengan menggunakan
skala likert. Menurut sugiyono (2008:134).skala likert digunakan untuk mengukur
sifat, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentangt fenomena
sosial.Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan spesifik oleh peneliti
yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.dalam skala likert, variabel
yang diukur dijabarkan menjadi indikatir variabel. Kemudia indikatir tersebut
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyuun item instruen yang dapat berupa
pernyataan atau pertanyaan.

Tabel 3.3. bobot kriteria jawaban skala likert

Keterangan Arti Angka


SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
KS Kurang Setuju 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
(sumber: sugiyono 2009:136)

21
22

2. Uji instrumen
Baik buruknya instrumen peneliti ditunjukkan oleh tingkat keslaahan
(validity) dan kendalan(reability). Uji coba instrumen dimaksudkan untuk
mengetahii reability dan validitas sehingga dapat diketahui layak tidaknya
digunakan untuk pengumpulam data pada siswa kelas XI-PIS SMA N 1 Sorkam
Barat
Ada beberapa uji instrumen, antara lain:
a) Uji validitas instrumen
Uji validitas digunakan untuk mengetahui tingkat ke valitan dari instrumen
(kuisioner) yang digunakan dalam pengumpulan data.suatu kuisioner dinyatakan
valid jika pernyataaan pada kuisioner mampu untuk menungkapkan sesuatu yang
akan di ukur oleh kuisioner tersebut(Gozali2011:252). Peneliti ini menggunakan
confirmatoery faktor analisis (CVA) untuk mengetahui validitas instrumen
penelitian.
Untuk menguji apakah terdapat korelasi antara variabel digunakan uji barlet
test of spericity. Jika hasilnya signifikan > = 0,5 berarti memeilikikorelasi
signifikan dengan sejumlah variabel. Responden yang digunakan dalam
penelitian yaitu siswa yang berjumlah 104 orang.
b) Uji realibilitas
Uji reabilitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana pengukurn tersebut tanpa bias dan menjamin pengukuran yang konsisten
lintas waktu dan lintas berqagam item dalam instrument(sekarang,2016:40).
Untuk mengukur reabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan nilai
koefisien crombat alfa yang mendekati.
Menandakan reabilitas dengan konsistensi yang tinggi,indikator pengukuran
reabilitas menurut sekarang yang membagi tingkatan rebilitas dengan kriteria alfa
sebagai berikut;
0,80-1,0 Reabilitas baik
0,60-0,79 Reabilitas diterima
<0,60 Rebilitas buruk

22
23

Hasil pengujian reabilitas variabel-variabel didapatkan nilai combat alfa


masing-masing variabel disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3.4. hasil uji reabilitas variabel

Variabel Crombat Alfa Keterangan

Kualitas 0,80-1,0 Reabilitas Baik


Pelayanan Guru
Motivasi Belajar <0,60 Rabilitas Buruk
(sumber : sekaran, 2006:40)

23
24

24

Anda mungkin juga menyukai