DISUSUN OLEH
Ellen Sabathini Siregar ( A1A121106 )
DOSEN PEMBIMBING
Prof.Dr.Drs.H.Khairinal,D.Pt.,BA., M.Si
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
Berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal dengan judul
“Pengaruh Kualitas Pelayanan Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas
Xi Ips Sma N 1 Sorkam Barat”. Proposal ini diajukan sebagai syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah Metodologi Penelitian sekaligus mempelajari tata cara
penulisan skripsi.
1
2
Setiap siswa dalam satu ruang perlu mendapat perhatian yang sama dari
guru agar siswa tidak merasa dikucilkan yang mengakibatkan berkurang nya
motivasi belajar siswa untuk mengikuti pembelajaran disekolah.maka perhatian
dari guru merupakan pelayanan yang harus diterama seluruh siswa ketika prose
belajar mengajar berlangsung maupu setelah proses belajar ,mengajar
berakhir .jadi semua siswa dapat menerima pelayanan yang berkualitas dari guru
baik didalam kelas maupum diluar kelas.
1. Menurut Ane Genisa siswa kelas XI IPS , “Ada beberapa guru yang tidak
menunjukkan sifat simpatik di dalam kelas terkadang juga banyak guru yang
tidak datang tepat waktu sehingga pembelajaran tidak efektif,banyak materi
yang tertinggal.sehingga membuat saya kurang tertarik untuk mengikuti
pembelajaran”
2. Menurut Ganda Simamora siswa kelas XI IPS, “Sangat tertarik terhadap
pembelajaran ekonomi berbeda dengan mata pelajaran lain karena cara
2
3
Dari 2 pendapat yang berbeda diatas dapat kita ketahui bahwa pelayanan
guru berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.dengan kondisi kurang nya
pelayanan guru terhadap siswa tersebut tidak mungkin akan mencapai
pembelajaran yang baik.
3
4
4
5
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
Meliputi fisik dan segala fasilitas dan perlengkapan serta penampilan guru
saat memberikan pelayanan kepada siswanya.
1) Reliability (kendala )
Yaitu kemmpuan sekolah menyediakan jasa pendidikan sesuai dengan janji
secra akurat dan terpercaya.
2) Assurance (jaminan)
Yaitu pengetahuan, kesopansantuanan, dan kemmapuan karyawan
pendidikan terhadap sekolah meliputi komunikasi, kepercayaan, keamanan,
kompetensi dan sopan santun.
3) Tangible (berwujud)
12
13
13
14
14
15
Dari pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa indikator
motivasi belajar siswa antara lain: durasi dan frekuensi kegiatan serta persistensi
pada kegiatan beljar siswa, ketabaan,keuletan, dn kemampuan dalam
menghadapi rintangan dan kesulitan saat proses belajar-mengajar, pengorbanan
untuk mencapai tujuan, tekun menghadapi tugas, menghadapi kesulitan, dan
lebih sennag bekerja mandiri, serta selalu senang mencari dan memecahkan
msalah-masalah.
2.2 Penelitian Yang Relevan
Adapun penelitian yang sejenis atau relvan yang pernah dilakukan oleh
peneliti sebelumnya yaitu:
15
16
16
17
(H0) : Tidak ada pengaruh kualitas pelayanan guru terhadap motivasi belajar
siswa Ekonomi kelas XI di SMA N 1 Sorkam Barat
17
BAB III
METODE PENELITIAN
18
19
Kelas Jumlah
35 Siswa
XI-IS 2 33 Siswa
XI-IS 3 36 Siswa
XI-IS 4 36 Siswa
XI-IS 5 34 Siswa
Jumlah 174 Siswa
(Sumber :Tata Usaha SMA N 1 Sorkam Barat 2022)
19
20
Kelas Jumlah
XI-IS1 35 Siswa
XI-IS 2 33 Siswa
XI-IS 3 36 Siswa
Jumlah 104 Siswa
(Sumber :Tata Usaha SMA N 1 Sorkam Barat, 2022)
3.4 Teknik pengumpulan data
1. Wawancara
Wawancara dilakukan pertama kali dengan siswa IPS Saat Prasurvei
wawancara dilakukan untuk mengetahui motivasi belajar siswa yang ada di
sekolah SMA N Sorkam Barat.Wawancara dilakukan untuk mengingatkan
interview mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas,juga menjadi daftar
pengecekan apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau dinyatakan.
2. Angket/kuisioner
Angket/ kuisioner dengan mnggunakan metode ini lebih mudah digunakan
oleh peneliti karena pertanyaan yang diajukan kepada responden dapat
distandarkan.responded dapat menjawab pada waktu luang nya dan pertanyaanj
yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawaban nya dapat
dipercaya dibanding jawaban secara lisan serta pertanyaan yang akan diajukan
akan lebih tepat.
Kuisioner terdiri dari pertanyan yang berkaitan dengan pengukuran
variabelnpeneitian dalam hal ini kualitas pelayanan guru terhadap motivasi belajar
siswa.Bentuk kuisioner bersift terbuka yaitu responden diberi alternatif pilihan
jawaban pada setiap pertanyan.masing-masing alternatif jawaban diberi nilai
sebagai berikut:
A = sangat tidak setuju
B = tidak setuju
20
21
C = kurang setuju
D = setuju
E = sangat setuju
(sumber: sugiono,2009:135)
Kuisioner terdiri dari pertanyaan yang berkaitan dengan pengukuran
variabelnpenelitian dalam hal ini kualitas pelayanan guru terhadap motivasi
belajar siswa.
3.5 Teknik Analisis Data
Setelah penyebaran angket dan diperoleh data penelitian, selanjutnya
peneliti melakukan analisis data, teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif, yaitu suatu penelitian yang
menggambarkan fenomena yang terjadi dalam bentuk kalimat serta be tuk angka-
angka secara terpeinci yang kemudian disimpulkan dari:
1. HasilPengukuran
Berbagai skala sikap yang dqapat digunakan dalam pengukuran,namun
yang digunakan dalam hasil pengukuran penelitin ini yaitu dengan menggunakan
skala likert. Menurut sugiyono (2008:134).skala likert digunakan untuk mengukur
sifat, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentangt fenomena
sosial.Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan spesifik oleh peneliti
yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.dalam skala likert, variabel
yang diukur dijabarkan menjadi indikatir variabel. Kemudia indikatir tersebut
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyuun item instruen yang dapat berupa
pernyataan atau pertanyaan.
21
22
2. Uji instrumen
Baik buruknya instrumen peneliti ditunjukkan oleh tingkat keslaahan
(validity) dan kendalan(reability). Uji coba instrumen dimaksudkan untuk
mengetahii reability dan validitas sehingga dapat diketahui layak tidaknya
digunakan untuk pengumpulam data pada siswa kelas XI-PIS SMA N 1 Sorkam
Barat
Ada beberapa uji instrumen, antara lain:
a) Uji validitas instrumen
Uji validitas digunakan untuk mengetahui tingkat ke valitan dari instrumen
(kuisioner) yang digunakan dalam pengumpulan data.suatu kuisioner dinyatakan
valid jika pernyataaan pada kuisioner mampu untuk menungkapkan sesuatu yang
akan di ukur oleh kuisioner tersebut(Gozali2011:252). Peneliti ini menggunakan
confirmatoery faktor analisis (CVA) untuk mengetahui validitas instrumen
penelitian.
Untuk menguji apakah terdapat korelasi antara variabel digunakan uji barlet
test of spericity. Jika hasilnya signifikan > = 0,5 berarti memeilikikorelasi
signifikan dengan sejumlah variabel. Responden yang digunakan dalam
penelitian yaitu siswa yang berjumlah 104 orang.
b) Uji realibilitas
Uji reabilitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana pengukurn tersebut tanpa bias dan menjamin pengukuran yang konsisten
lintas waktu dan lintas berqagam item dalam instrument(sekarang,2016:40).
Untuk mengukur reabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan nilai
koefisien crombat alfa yang mendekati.
Menandakan reabilitas dengan konsistensi yang tinggi,indikator pengukuran
reabilitas menurut sekarang yang membagi tingkatan rebilitas dengan kriteria alfa
sebagai berikut;
0,80-1,0 Reabilitas baik
0,60-0,79 Reabilitas diterima
<0,60 Rebilitas buruk
22
23
23
24
24