Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah [nama mata kuliah] dengan
judul "Kualitas Pendidikan di Indonesia".
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
dan sumber materi berbagai laman. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada laman Google, yang telah
memberikan referensi, dan sumber terpercaya selama proses penyusunan
makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan
menjadi salah satu sumbangan kecil dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Semoga makalah ini dapat diterima dengan baik oleh pembaca.
Terima kasih.
I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………..I
Daftar Isi……………………………………………………………………II
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………..........1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….2
1.3 Tujuan...…………………………………………………………... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pembahasan………………………………………………………...3
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………7
3.2 Saran………………………………………………………………..7
II
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mendeskripsikan mengenai masalah yang terjadi pada pendidikan di
Indonesia
2. Mendeskripsikan cara meningkatkan kualitas guru
3. Mendeskripsikan mengenai kualitas pendidikan di Indonesia
4. Mendeskripsikan hal apa saja yang perlu diperbaiki dari kualitas pendidikan
di Indonesia
5. Mendeskripsikan strategi pembelajaran yang mampu meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan di Indonesia masih tertinggal karena beberapa faktor,
seperti anggaran yang kurang, kualitas guru yang rendah, infrastruktur
pendidikan yang buruk, dan masalah sosial. Oleh karena itu, pemerintah harus
melakukan upaya untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia, agar
generasi Indonesia bisa bersaing secara global.
Guru yang baik adalah guru yang dapat mendidik muridnya agar
menjadi murid yang memiliki semangat belajar, berkarakter baik, dan memiliki
tujuan yang jelas untuk masa depan. Apabila guru tidak dapat menjalankan hal-
hal tersebut maka kemungkinan besar kualitas sumber daya manusia yang
dihasilkan tidak akan optimal.
Masalah kompetensi guru yang rendah ini merupakan masalah terbesar yang
harus dihadapi oleh tokoh-tokoh pendidikan Negara Indonesia.
Setiap murid memiliki minat yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Minat besar atau biasa dikenal sebagai passion tidak dapat langsung diketahui
begitu saja. Murid harus mengeksplorasi dirinya seluas mungkin untuk dapat
mengetahui jawabannya masing-masing.
Tugas guru adalah membantu mereka dalam proses eksplorasi menemukan
minat besar muridnya dengan cara yang menyenangkan. Apabila setiap murid
sudah menyadari minat besarnya masing-masing, maka mereka akan
memperdalam ilmu yang diminatinya dan pada akhirnya mereka akan menjadi
sumber daya manusia yang unggul.
Akan tetapi, banyak guru yang tidak memahami hal tersebut sehinga masih
banyak murid yang belum mengetahui minat besarnya. Bahkan, hingga salah
memilih jurusan di jenjang pendidikan selanjutnya. Maka dari itu, peningkatan
kompetensi guru sangatlah diperlukan demi kelancaran proses eksplorasi minat
besar setiap murid.
Bukti yang paling terlihat jelas dari rendahnya kompetensi mayoritas guru di
Indonesia adalah banyaknya guru yang mengajar dengan cara yang
membosankan. Rasanya, murid hanya dituntut untuk mendapatkan nilai baik
dengan cara memperhatikan guru, mau menghafal, dan rajin mengerjakan tugas
saja.
3
Hal ini pada akhirnya membuat kebanyakan murid saat ini menganggap bahwa
belajar disekolah adalah beban. Sehingga saat libur ataupun jam kosong, murid
akan merasa bahagia dan terbebaskan dari beban tersebut.
Murid yang sudah mengetahui minat besar pribadinya biasanya menghabiskan
waktunya untuk belajar sendiri di rumah. Ataupun, mengikuti kursus ditempat
lain yang dapat membantunya belajar dengan baik.
Sedangkan, murid yang belum mengetahui apa minat besar yang dimiliki oleh
dirinya tidak akan belajar. Mereka akan banyak bermain-main saat belajar di
kelas untuk menghilangkan kebosanan. Sementara saat di rumah, mereka akan
menghabiskan waktunya dengan bermain social media.
Pendidikan yang berkualitas tentu dimulai dari tenaga pendidik yang
berkualitas pula. Beberapa peningkatan kualitas guru dapat dilakukan dengan
berbagai cara.
Tidak bisa dimungkiri jika semakin tinggi jenjang pendidikan juga akan
menghasilkan kualitas guru yang lebih baik. Jenjang yang lebih tinggi bukan
hanya sekadar mampu melakukan penambahan gelar di belakang nama saja
namun bisa terimplementasikan pada prestasi-prestasi yang dimiliki. Dengan
pendidikan yang lebih tinggi, ilmu yang akan didapatkan akan lebih banyak
lagi.
Dengan cara mengikuti seminar dan pelatihan penunjang guru berkualitas maka
akan ada perubahan yang terjadi dalam sistem dan metode belajar siswa yang
akan di ajarkan. Selain menambah skill dan kemampuan yang belum pernah
dilakukan guru juga dapat mengexplor dirinya lebih berkembang lagi terhadap
dunia luar.
4
3. Aktif melakukan penelitian
Dengan selalu melakukan penelitian guru akan lebih memilki daya pikir dan
analisis yang baik. Kemampuan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengajar
siswa yang memiliki daya nalar dan keinginan yang lebih dalam terhadap
sesuatu hal.
Pertama, dan yang terpenting adalah untuk mengubah standar penilaiannya itu
sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun solusi yang dapat diberikan dari permasalahan di atas antara lain
dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem
pendidikan, dan meningkatkan kualitas guru serta prestasi siswa.
3.2 Saran