Anda di halaman 1dari 54

PTK

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATERI ASMAUL HUSNA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 3

MATARAM UDIK KECAMATAN BANDAR MATARAM KABUPATEN

LAMPUNG TENGAH

Disusun

Oleh :

DEWIK ENDARWATI, S.Pd.I

SDN 3 MATARAM UDIK

KECAMATAN BANDAR MATARAM

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas ini dengan judul, “Peningkatan hasil
belajar pendidikan agama islam materi asmaulhusna melalui metode
pembelajaran discovery learning pada siswa kelas II SDN 3 Mataram Udik”.

Penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai salah satu bagian dari
bentuk kepedulian terhadap Pendidikan di SD Negeri 3 Mataram Udik Kecamatan
Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah, dan juga sebagai syarat untuk
Mengikuti Lokakarya Penelitian Tindakan Kelas pada Pendidikan Profesi Guru (PPG)
dalam Jabatan Guru PAI Tahun 2023.

Dalam upaya penyelesaian Penelitian Tindakan Kelas ini, penulis telah


menerima banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rakhmat Suprayogi,S.Pd.SD selaku kepala
SD Negeri 3 Mataram Udik yang telah memfasilitasi penulis dalam melaksanakan
Penelitian Tindakan Kelas ini. Ibu Jariah,S.Pd., selaku wali kelas II yang telah
memberi bimbingan yang sangat berharga dalam mengarahkan dan memberi motivasi.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Guru SD Negeri 3
Mataram Udik yang telah menyediakan waktu dan pikiran dalam rangka
pengumpulan data. Tidak kalah pentingnya, rasa sayang danterima kasih penulis
haturkan kepada Bapak, Ibu, Suami dan Keluarga yang senantiasa mendo’akan dan
memberi dukungan dalam menyelesaikan pendidikan ini.

Tak lupa penulis menyampaikan ucapan terimaksih kepada Ibu Dosen Dr.
Nurul Hidayah, M.Ag. selaku dosen pembimbing dan Bapak Nurqolis Imam Suja’i,
M.Pd.I. selaku guru pamong yang selama ini sudah memberikan arahan dan
bimbingannya. Kritik dan saran demi perbaikan Penelitian Tindakan Kelas ini
sangat diharapkan. Akhir kata semoga penelitian yang telah dilakukan bermanfaat
bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan Agama Islam.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
B. PEMBATASAN DAN RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN

BAB II KERANGKA TEORI


A. LANDASAN TEORI
B. PENELITIAN TERDAHULU
C. HIPOTESIS PENELITIAN (jika ada)

BAB III METODE PENELITIAN


A. JENIS PENELITIAN
B. VARIABEL PENELITIAN
C. POPULASI DAN SAMPEL
D. JENIS, SUMBER DAN TEKNIK
PENGUMPULANDATA
E. TEKNIK ANALISIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
(jika ada)
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Berdasarkan Pengamatan pembelajaran di SD Negeri 3 Mataram
Udik Kabupaten Lampung Tengah Kelas II Semester I Tahun 2023/2024
khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam belum berjalan sepenuhnya
seperti yang diharapkan. Untuk pelaksanaan pembelajaran masih sangat sulit,
metode atau teknik sama sekali belum tepat begitu juga untuk kelancaran
indikator dasar pembelajaran.
Pembelajaran terasa membosankan siswa dan sangat monoton.
Pembelajaran seperti tersebut sangat berdampak pada rendahnya hasil
belajar. Rendahnya hasil belajar terindikasi atau ditandai dengan siswa yang
mencapai KKM ≥71 hanya sekitar 45%, sedangkan siswa yang belum mencapai
ketuntasan belajarnya berkisar 55%, hanya 9 orang siswa yang mendapat nilai
71, sedangkan yang rendah mendapat nilai di bawah 50.
Peneliti/penulis melaksanakan pembelajaran cukup jelas di Kelas II
Semester I SD Negeri 3 Mataram Udik Kabupaten Lampung Tengah
Tahun
2023/2024,khususnya pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Peningkatan yang ingin dilaksanakan adalah terjadinya ketuntasan belajar
siswa 85% siswa yang mencapai KKM dengan Nilai rata-ratanya pun meningkat
menjadi 65 s/d 80.
Untuk mengatasi rendahnya hasil pembelajaran tersebut di atas, penulis
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan memberdayakan siswa.
Sehingga penulis/peneliti menggunakan sebuah Model Pembelajaran
Discovery learning Materi Asmaul Huna sehingga hasil belajar siswa meningkat
seperti yang diharapkan. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada siswa Kelas
II SD Negeri
3 Mataram Udik Kabupaten Lampung Tengah, maka peneliti mengambil judul
sebagai berikut: “Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi

4
Asmaul Husna Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Pada Siswa
Kelas II Sd Negeri 3 Mataram Udik Kabupaten Lampung Tengah”

5
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

Sehubungan dengan latar belakang diatas, penulis dapat merumuskan


masalah untuk mencapai tujuan pembelajaran, yaitu :

1. Bagaimana aktifitas guru dan siswa dalam meningkatkan hasil


belajar materi Asmaul Huna melalui model discovery learning pada
siswa kelas II?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa melalui model
pembelajaran discovery learning pada siswa kelas II?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan Rumusan dan latar belakang masalah diatas, maka tujuan


Penelitian tindakan kelas ini, yaitu :

1. Untuk mengetahui penerapan hasil belajar materi Asmaul Huna


melalui model discovery learning pada siswa kelas II
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui model
pembelajaran discovery learning pada siswa kelas II

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi siswa

Melaui penerapan Metode Pembelajaran Discovery sangat normal untuk


meningkatkan semangat dan motivasi serta hasil belajar siswa mengenai Materi
Asmaul Huna.

2. Manfaat bagi guru

Penelitian tindakan kelas ini dijadikan penelitian yang relevan untuk


melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran
yang diteliti.

6
3. Manfaat bagi sekolah

Bagi satuan pendidikan, penelitian ini bermanfaat bahwa hasil penelitian


tindakan kelas ini dapat dijadikan masukan atau input untuk menetapkan
kebijakan-kebijakan baru guna peningkatan mutu pendidikan pada SD Negeri
3
Mataram Udik Kabupaten Lampung Tengah.

7
BAB II

LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teoritis
1. Pengertian Hasil Belajar

Masalah belajar adalah masalah bagi setiap manusia, dengan belajar


manusia memperoleh keterampilan, kemampuan sehingga terbentuklah sikap dan
bertambahlah ilmu pengetahuan. Jadi hasil belajar itu adalah suatu hasil
nyata yang dicapai oleh siswa dalam usaha menguasai kecakapan jasmani dan
rohani di sekolah yang diwujudkan dalam bentuk raport pada setiap semester.

Untuk mengetahui perkembangan sampai di mana hasil yang telah dicapai oleh
seseorang dalam belajar, maka harus dilakukan evaluasi. Untuk menentukan
kemajuan yang dicapai maka harus ada kriteria (patokan) yang mengacu pada
tujuan yang telah ditentukan sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh
strategi belajar mengajar terhadap keberhasilan belajar siswa.

Menurut Dimyati (2006 : 20) pengertian hasil belajar merupakan suatu puncak
proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil
belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring. Dampak
pengajaran adalah hasil belajar peserta didik yang dapat diukur dengan segera
atau secara langsung. Dampak pengiring adalah hasil belajar peserta didik
yang tampak secara tidak langsung atau merupakan transfer hasil belajar.
Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan peserta didik.1

Menurut Sudjana (2009 : 22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang


dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar
terbagi menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah
psikomotorik. Ketiga ranah tersebut menjadi obyek penilaian hasil belajar.
Di
antara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh
para

8
1
Dimyati dan Mudjiono,Belajar dan Pembelajaran,(Jakarta:PT Rineka Cipta,2006)

9
guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para peserta didik dalam
menguasai isi bahan pengajaran.

Menurut Aqib (2010 : 51) hasil belajar berupa perubahan perilaku, baik yang
menyangkut kognitif, psikomotorik, maupun afektif. Menurut Driscoll dalam2

Smaldino (2011:11) belajar didefinisikan sebagai perubahan terus menerus dalam


kemampuan yang berasal dari pengalaman pembelajar dan interaksi pembelajar
dengan dunia.

Menurut Rusmono (2017) menyatakan bahwa Hasil belajar adalah perubahan


perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan pisikomotorik.
Perubahan perilaku tersebut diperoleh setelah siswa menyelesaikan program
pembelajarannya melalui interaksi dengan berbagai sumber belajar dan
lingkungan belajar.

Dari uraian di atas disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah
laku peserta didik yang terjadi setelah mengikuti pembelajaran. Perubahan
tersebut meliputi aspek kognitif (kemampuan hapalan, pemahaman, penerapan,
analisis, sintesis, dan evaluasi), afektif (penerimaan, partisipasi, penilaian,
organisasi, dan karakterisasi) dan psikomotorik (persepsi, kesiapan, gerakan
terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks dan kreativititas). Hasilnya
dituangkan dalam bentuk angka atau nilai.

Dari definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah
prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar
dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang.
Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar dapat dikatakan berhasil, setiap
guru memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan filsafatnya. Namun
untuk menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman pada kurikulum yang
berlaku saat ini yang telah disempurnakan, antara lain bahwa suatu proses
belajar mengajar tentang suatu bahan pembelajaran dinyatakan berhasil
apabila tujuan
pembelajaran khususnya dapat
dicapai.

8
2
Aqib, Zainal,Profesionalisme guru dalam pembelajaran,(Surabaya:Penerbit Insan Cendekia,2010)

9
Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran khusus, guru perlu
mengadakan tes formatif pada setiap menyajikan suatu bahasan kepada siswa.
Penilaian formatif ini untuk mengetahui sejauh mana siswa telah
menguasai tujuan pembelajaran khusus yang ingin dicapai.

2. Indikator Hasil Belajar


Siswa

Yang menjadi indikator utama hasil belajar siswa adalah sebagai


berikut:

a. Ketercapaian Daya Serap terhadap bahan pembelajaran


yang diajarkan, baik secara individual maupun kelompok.
b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah
dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.

Namun demikian, menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (dalam
buku Strategi Belajar Mengajar 2002:120) indikator yang banyak dipakai
sebagai tolak ukur keberhasilan adalah daya serap.

3. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Siswa

Secara umum Hasil belajar dipengaruhi 3 hal atau faktor Faktor-faktor


tersebut akan saya uraikan dibawah ini, yaitu :

a. Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi Hasil belajar yang pertama
adalah Aspek fisiologis. Untuk memperoleh hasil Hasil belajar yang baik,
kebugaran tubuh dan kondisi panca indera perlu dijaga dengan cara :
makanan/minuman bergizi, istirahat, olah raga. Tentunya banyak
kasus anak yang prestasinya turun karena mereka tidak sehat secara fisik.
b. Faktor eksternal
Selain faktor internal, Hasil belajar juga dipengaruhi oleh faktor
eksternal. Faktor eksternal meliputi beberapa hal, yaitu:
 Lingkungan sosial, meliputi : teman, guru, keluarga
dan masyarakat.

1
 Lingkungan non-sosial, meliputi : kondisi rumah,
sekolah, peralatan, alam (cuaca). Non-sosial seperti hal nya
kondiri rumah (secara fisik), apakah rapi, bersih, aman, terkendali
dari gangguan yang menurunkan Hasil belajar.

4. Penilaian Hasil
Belajar

Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes prestasi belajar dapat


digolongkan ke dalam jenis penilaian, sebagai berikut:

a. Tes Formatif, penilaian ini dapat mengukur satu atau beberapa


pokok bahasan tertentu dan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang
daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan
untuk memperbaiki proses belajar mengajar dalam waktu tertentu.

b. Tes Subsumatif, tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang
telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh
gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar atau hasil
belajar siswa.

c. Tes Sumatif, tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap
bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau
dua bahan pelajaran.

B. Materi Asmaul Husna

1. Pengertian Asmaul Husna

Asmaul Husna adalah : Nama-nama baik yang hanya dimiliki Allah


Subhana
wata‟ala. Jumlah Asmaul Husna
99.

Dalil Asmaul Husna Q.S. Al- ‘Araf :


180

‫ۦهئمسأ ىف نودحلي نيذلٱ اورذو اهب هوعدٱف ىنسحلٱ مسْلٱ ِلّلو نولمعي اوناك ام نوزجيسَءا‬

1
Artinya : Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya
dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang
yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya.
Nanti

1
mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.

2. Menunjukkan bukti Asmaul Husna Al-Hafiz, Al-Wali, Al-‘Alim,


Al- Khabir:
a. Sifat Al-Hafiz
Makna Al-Hafiz adalah yang maha
memelihara. Pengakuan atas sifat Al-Hafiz antara lain
sebagai berikut :
 Allah swt menjaga alam semesta
 Allah swt menjaga semua amal manusia
 Allah swt menjaga manusia dari hal-hal yang
membahayakannya

b. Sifat Al-Wali
Makna Al-Wali adalah maha melindungi
Pengakuan atas sifat Al-Wali antara lain sebagai berikut :
 Allah swt mengeluarkan hamba-Nya dari kegelapan kepada
cahaya iman
 Allah swt juga menolong dan membela hamba-Nya
yang saleh
 Allah swt menghilangkan kesulitan dengan memberikan rasa
tenteram

c. Sifat Al-‘Alim
Makna Al-‘Alim adalah Allah yang mengetahui

Pengakuan atas sifat Al-‘Alim antara lain sebagai berikut:

1
 Allah swt mengetahui segala sesuatu yang terjadi
 Allah juga mengetahui berbagai peristiwa besar lainnya
 Allah swt mengetahui waktu setiap manusia akan lahir dan
wafat
 Allah swt mengetahui waktu terjadinya kiamat

d. Sifat Al-Khabir
Makna Al-Khabir adalah Allah SWT yang maha teliti
Pengakuan atas sifat Al-Khabir antara lain sebagai berikut :
 Allah mengetahui apa yang ada dihati kita
 Allah mengetahui segala perbuatan makhluk baik yang
terlihat maupun yang tidak
 Tidak ada sesuatupun baik dilangit ataupun bumi yang
luput dari pengetahuan Allah swt

3. Hikmah menyakini Asmaul Husna


Membaca Asmaul Husna mengajarkan kita untuk selalu bersukur
atas rahmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, Sifat-sifat
Allah yang ada dalam Asmaul Husna akan menyadarkan kita pada
kenikmatan, keselamatan dan berkah-berkah yang telah Allah
berikan dalam hidup kita
Selain itu hikmah dari mempelajari Asmaul Husna yaitu
:
 Mendekatkan diri kepada Allah SWT
 Untuk pertahanan dan keselamatan
 Untuk kebahagiaan dunia akhirat
 Dan untuk ketenangan jiwa

1
4. Dalil Asmaul Husna; Al-Hafiz, Al-Wali, Al-‘Alim dan Al-
Khabir a. Dalil Al-Hafiz
Al-Hafiz artinya : Yang maha memelihara
Perilaku yang sesuai :
 Memelihara hati dari penyakit hati
 Istiqamah dalam beribadah
 Selalu bersyukur atas nikmat Allah swt
 Menajaga kerukunan

Dalil :

1. Surah Hud Ayat 57

- ‫ظيفح ءيش لك ىلع يبر نا اـيش هنورضت َلو مك ريغ اموق يبر فلختسيو مكيلا هب تلسرا ام مكتغلبا دقف اولوت ناف‬
٥٧
Artinya: “Maka jika kamu berpaling, maka sungguh, aku telah menyampaikan
kepadamu apa yang menjadi tugasku sebagai rasul kepadamu. Dan Tuhanku akan
mengganti kamu dengan kaum yang lain, sedang kamu tidak dapat mendatangkan
mudarat kepada-Nya sedikit pun. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pemelihara segala
sesuatu.”(QS. Al Hud [11]:57)

Maknanya :
Allah swt yang melindungi segala makhluk-Nya dan
menjaga dari segala kerusakan.

b. Dalil Al-Wali
Al-Wali artinya Yang Maha Melindungi
Perilkau yang sesuai :
 Menolong sesama
 Selalu berdo’a sebelum memulai aktivitas
 Tidak menyekutukan Allah Swt

1. Surah Al Ghafir Ayat 51

‫ ميلع نولمعت امب ين ا اح‬- ٥١َ‫ لاص اولمعاو تبيطلا نم اولك لسرلا اهياي‬Artinya:

“Allah berfirman, “Wahai para rasul! Makanlah dari


(makanan) yang baik-baik, dan kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku
Maha
1
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(QS. Al Ghafir [23]: 51)

c. Dalil Al-‘Alim
Al ‘Alim artinya Yang Maha Mengetahui
Perilaku Yang sesuai :
 Tidak bersifat sombong
 Menuntut ilmu dengan tekun
 Tidak mudah putus asa
 Selalu berbuat baik
1. Surah Al Baqarah Ayat 127

‫عيمسلا تنا كنا انم لبقت انبر ليعمساو تيبلا نم دعاوقلا مهربا عفري ذاو ميلعلا‬
١٢٧

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan


pondasi Baitullah bersama Ismail, (seraya berdoa), “Ya
Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh,
Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”(QS.
Baqarah {2}:127)

Maknanya :
Allah Swt adalah zat yang mengetahui segala perkara
tidak terbatas oleh ruang dan waktu.

1
d. Dalil Al Khabir
Al Baqi artinya Yang Maha Teliti
Perilaku yang sesuai :
 Selalu berupaya menaati segala perintah Allah Swt
 Menjauhkan diri dari sikap sombong
 Menumbuhkan rasa selalu di awasi oleh Allah Swt
 Teliti dan berhati-hati dalam mengerjakan sesuatu
1. Surah Ar-Ra’d Ayat 9

٩ – ‫لاعتملا ريبكلا ةداهشلاو بيغلا ملع‬

Artinya: “(Allah) Yang mengetahui semua yang gaib dan


yang nyata; Yang Mahabesar, Mahatinggi.”(QS. Ar Ra’d
[13]:9)

Maknanya :
Allah Swt mengetahui isi hati hamba-Nya dan
mengetahui setiap doa-doa manusia.

1
C. Metode Pembelajaran Discovery
Learning

1. Pengertian Discovery
Learning

Discovery learning adalah model pembelajaran yang mengarahkan peserta didik


untuk menemukan sendiri pengetahuan yang ingin disampaikan dalam
pembelajaran. Penjelasan tersebut senada dengan pendapat Hanafiah (2012,
hlm.77) yang menyatakan bahwa model pembelajaran discovery learning adalah
rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh
kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis,
kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan,
sikap, dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku.3

Discovery Learning Menurut Para


Ahli

a. Arends, Discovery Learning adalah model pembelajaran yang


menekankan proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan
sebelumnya belum diketahui dan sebelumnya dengan cara tidak disampaikan
terlebih dahulu akan tetapi siswa menemukannya secara mandiri (Daryanto dan
Karim, 2017).4

d. Saefuddin dan
Berdiati,

Model Pembelajaran discovery learning didefinisikan sebagai proses


pembelajaran yang terjadi bila pembelajar tidak disajikan dengan pelajaran
dalam bentuk finalnya, tetapi melalui proses menemukan (Saefuddin & Berdiati,
2014, hlm. 56).5

e. Larasati, menjelaskan bahwa model discovery learning merupakan model


yang melibatkan peserta didik secara langsung, agar peserta didik dapat
menemukan tujuan dari suatu pembelajaran dan pendidik hanya membimbing
dan
memberikan intruksi.( Larasati, 2020, hlm.40
)
1
3
Hanafiah N, Konsep Strategi Pembelajaran,(Bandung:Rafika Aditama,2012) hal.77
4
Arends.R.I,Learning to teach(10th ed),(New York: McGraw-HillInternational
Edition,2015)

5
Saefuddin A & Berdiati I,Pembelajaran Efektif,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya)hal.56

1
2. Langkah Langkah Model Pembelajaran Discovery
Learning

Menurut Syah (2017, hlm. 243) langkah atau tahapan dan prosedur
pelaksanaan
Discovery learning adalah sebagai
berikut:

a. Stimulation (stimulus), memulai kegiatan proses mengajar belajar dengan


mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar
lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah;

b. Problem statement (pernyataan / identifikasi masalah), yakni memberi


kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-
agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya
dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas
pertanyaan masalah);

c. Data collection (pengumpulan data), memberi kesempatan kepada para


siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk
membuktikan benar atau tidaaknya hipotesis;

d. Data processing (pengolahan data),mengolah data dan informasi


yang telah diperoleh para siswa melalui wawancara, observasi, dan sebagainya,
lalu ditafsirkan;

e. Verification (pembuktian), yakni melakukan pemeriksaan secara cermat


untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi,
dihubungkan dengan hasil data processing;

f. Generalization (generalisasi), menarik sebuah simpulan yang


dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah
yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.

3. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Discovery


Learning

Menurut Hanafiah (2012, hlm. 79) kelebihan model pembelajaran


discovery learning adalah sebagai berikut.
1
6

6
Hanafiah N,Konsep Strategi Pembelajaran,(Bandung:Rafika Aditama,2012)hal.79

1
 Membantu peserta didik untuk mengembangkan, kesiapan, serta
penguasaan keterampilan dalam proses kognitif.
 Peserta didik memperoleh pengetahuan secara individual sehingga dapat
dimengerti dan mengendap dalam pikirannya;
 Dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar peserta didik untuk
belajar lebih giat lagi;
 Memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai dengan
kemampuan dan minat masing-masing;
 Memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses
menemukan sendiri karena pembelajaran berpusat pada peserta
didik dengan peran guru yang sangat terbatas.

Sementara itu, kelemahan model discovery learning menurut Hanafiah

(2012, hlm. 79) adalah sebagai berikut :

 Siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mental, siswa harus berani
dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik.
Terkadang terhitung sangat sulit untuk mewujudkannya.
 Dalam keadaan di kelas gemuk atau yang memiliki jumlah siswa
terlalu banyak, maka metode ini tidak akan mencapai hasil yang
memuaskan. Guru akan kesulitan untuk benar-benar memperhatikan
proses pembelajaran setiap murid.
 Guru dan siswa yang sudah sangat terbiasa dengan PBM gaya lama maka
metode discovery learning ini akan mengecewakan.
 Ada kritik yang menyatakan bahwa bahwa proses dalam model
discovery terlalu mementingkan proses pemahaman saja, sementara
perkembangan sikap dan keterampilan siswa dikhawatirkan kurang
menjadi sorotan.
4 Tujuan Model Pembelajaran Discovery
Learning Bell (dalam Hosnan, 2014, hlm. 284) mengemukakan
beberapa tujuan spesifik dari model pembelajaran discovery learning,
yakni sebagai berikut
:

1
 Dalam discovery learning siswa memiliki kesempatan untuk
terlibat secara aktif dalam pembelajaran.
 Melalui pembelajaran dengan discovery learning, siswa belajar
menemukan pola dalam situasi konkret maupun abstrak, juga
siswa banyak meramalkan (extrapolate) informasi tambahan
yang diberikan.
 Siswa belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak
rancu dan menggunakan tanya jawab sebagai alat untuk
memperoleh informasi yang bermanfaat dalam
menemukan pengetahuan.
 Pembelajaran dengan discovery learning membantu siswa
membentuk cara kerja bersama yang efektif, saling membagi
informasi, serta mendengar dan mengaplikasikan ide-ide
orang lain.
 Terdapat beberapa fakta yang menunjukkan bahwa
keterampilan-keterampilan, konsep-konsep dan prinsip-
prinsip yang dipelajari melalui discovery learning lebih
bermakna.

5. Ciri Ciri Model Pembelajaran Discovery


Learning

Tentunya melalui karakteristiknya yang unik dan diklasifikasikan sebagai


model pembelajaran khusus, discovery learning akan memiliki penanda
atau ciri yang menjadikannya berbeda dengan model pembelajaran lain.
Hosnan (2014, hlm. 284) menyatakan bahwa ciri utama pembelajaran
menemukan atau discovery leraning adalah sebagai berikut :7

 Mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan,


menggabungkan, dan menggeneralisasi pengetahuan.
 Pembelajarannya berpusat pada siswa.
 Kegiatan pembelajaran dilaksanakan untuk menggabungkan
pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah mapan.

2
7
Hosna M, Pendekatan Saintifik dan kontekstual dalam Pembelajaran,(Jakarta:Galia Indonesia,2014)hal.284

2
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan, karena penitian


dilakukan untuk memecahkan masalah. Penelitian ini juga termasuk penelitian
tindakan kelas sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran
diterapkan dan bagaimana hasil yang di inginkan dapat dicapai. Dan ada empat
pengelompokkan penelitian tindakan kelas ini yaitu :
1. Guru bertindak sebagai
peneliti
2. Penelitian tindakan
kolaboratif
3. Simultan
terintegratif
4. Administrasi social
ekperimental
Dalam penelitian guru sebagai peneliti dan penanggungjawab penuh
penelitian tindakan adalah praktisi atau guru. Tujuan utama dari
penelitian tindakan untuk peningkatan model pembelajaran discovery
learning, dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari
perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

B. Variabel Penelitian

2
Variabel yang terlibat dalam penelitian ini mencakup variabel indipenden/
variabel bebasdan variabel dependen/ variabel terikat.

2
Adapun kedua variabel, yaitu :
~ variabel indipenden : memahami asmaul husna
~ variabel dependen : pengembangan pemikiran anak

C. Populasi dan Sempel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik SDN 3 Mataram Udik,
sedangkan objek yang akan menjadi populasi penelitian ini adalah seluruh
peserta didik kelas II SDN 3 Mataram Udik yang berjumlah 14 orang anak

D. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data


Data atau informasi yang penting-penting dikumpulkan dan dikaji, yang
sebagian besar berupa data kualitatif. Menurut sumbernya data penelitian dapat
digolongkan menjadi dua yaitu :
1. Daata primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya
untuk diamati dan dicatat dalam bentuk pertama kalinya sebagai bahan
utama peneliti.
2. Data skunder adalah data yang diperoleh dan digunakan untuk pendukung
data primer. Sumber data tidak langsung diberikan, lewat orang lain atau
lewat dokumen, misalkan kepala sekolah, karyawan, siswa segala arsip
dan dokumen resmi SDN 3 Mataram Udik.

Teknik pengumpulan data merupakan langkah-langkah yang paling utama


dalam suatu penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang akan diterapkan. Adapun
teknik yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :
1. Observasi

Observasi yang dilakukan dengan menggunakan lembaran instrumen


untuk melihat kegiatan siswa dalam proses pembelajaran diantaranya adalah
aktivitas siswa pada saat melakukan diskusi dengan teman dikelompoknya dan
diskusi kelas, observasi yang dilakukan oleh guru kolaborasi sebagai
observer pada saat Proses belajar mengajar berlangsung.
2. wawancara
wawancara adalah sebuah dialog atau tanya jawab yang dilakukan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara baik secara
langsung maupun tidak langsungdengan sumber data. Berdasarkan pengertian
diatas dapat dijelaskan bahwa metode wawancara adalah suatu metode
pengumpulan informasi dengan cara mengajukan pertanyaan dengan lisan.
Ciri utama metode ini adalah kontak langsung dengan tatap muka antar
pencari informasi, metode ini digunakan sebagai metode pendukung untuk
mengetahui
2
sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai oleh guru dalam kegiatan
belajar mengajar.

Hal-hal yang dibicarakan dalam wawancara adalah yang pernah


menjabat sebagai kepala sekolah di SD Negeri 3 Mataram Udik, keadaan
guru, anak didik, jumlah guru dan pegawai serta pengajaran dan metode
pengajaran, hasil belajar anak didik semester ganjil pelajaran PAI & BP.

3. Teknik Analisis

Teknik analisis data merupakan tindak lanjut kegiatan peneliti sesudah


data terkumpul untuk segera digarap oleh staf peneliti untuk mengolah data.

Data dari hasil pengamatan diolah dengan analisis deskriptif untuk


menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator keberhasilan tiap
siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan model discovery learning yang
dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dengan indikator keaktifan dalam
proses pembelajaran pendidikan agama Islam.

Cara pelaksanaan tindakan kelas dilakukan dengan dua kali siklus, tiap
siklus terdiri dari empat prosedur yaitu perencanaan, palaksanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi.

a. Siklus Kegiatan

Peneliti akan melaksanakan penelitian dalam dua siklus yaitu siklus I

dan siklus II. Siklus II merupakan penyempurnaan dari siklus I. Jika

dalam
siklus II indikator penyampaian sudah tercapai maka penelitian
dapat diakhiri.

Prosedur yang diterapkan pada penelitian ini meliputi tahapan-

tahapan sebagai berikut:

1. Perencanaan

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,


dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Pada
tahap menyusun rancangan, peneliti menentukan fokus peristiwa yang
perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian
membuat instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam
fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.
2
2. Pelaksanaan (Tindakan)

Pelaksanaan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan,

yaitu mengenai tindakan di kelas. Dalam tahap pelaksanan guru harus

ingat dan

berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan,


tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat.

3. Pengamatan

Kegiatan pengamatan dilakukan oleh observer atau pengamat.

Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan pembelajaran berlangsung

yakni terkait pembelajaran tentang asmaulhusna.

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang


sudah dilakukan. Kegiatan ini sangat tepat dilakukan guru ketika
pelaksanaan sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan
dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan
tindakan.

2
BAB IV
HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Obyek Penelitian


Sekolah Dasar Negeri 03 Mataram Udik beralamatkan di Jl. Raya
Peteran Dusun Sukalilo, RT 04, RT 02 Desa Mataram Udik Kecamatan Bandar
Mataram kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung . Dalam menjalankan
program sekolah,SDN 03 Mataram Udik didukung oleh tenaga pendidik dan
Komite sekolah dibantu masyarakat setempat. Secara normatif guru SD Negeri 03
Mataram Udik sudah cukup profesional, karena sebagian besar telah memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemampuan yang cukup baik untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Disamping itu guru SD Negeri 03 Mataram Udik memiliki kompetensi dasar
yang harus dimiliki oleh pendidik profesional yang meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi personal atau kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional
yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Keadaan siswa pada lima tahun terakhir relative stabil, Jumlah siswa seluruhnya
saat ini berjumlah 13 rombel. Sarana prasana pendidikan yang ada di SD Negeri
03
Mataram Udik meliputi Ruang kelas,ruang belajar yang lain, ruang kantor dan ruang
penunjang yang lain serta memiliki 1 unit rumah dinas ruang serba guna, WC, tempat
parkir, UKS dan lain-lain.

SDN 03 Mataram Udik memiliki satu ruang kepala sekolah beserta kamar kecil,
satu ruangan majlis guru, satu ruangan tata usaha, dua belas ruangan belajar, satu ruang
pustaka, satu ruang UKS, satu musholla kecil, satu unit rumah dinas, tersedia tempat
cuci tangan tiap – tiap ruangan belajar beserta ruang majlis guru dan enam ruang WC.

2
1. Profil Sekolah
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SD NEGERI 3 MATARAM UDIK
2 NPSN : 10801724
3 Jenjang Pendidikan : SD
4 Status Sekolah : Negeri
JL. RAYA VETERAN, DUSUN SUKOLILO, RT 04, RW 02
5 Alamat Sekolah :

RT / RW : 3 / 4
Kode Pos : 34169
Kelurahan : Mataram Udik
Kecamatan : Kec. Bandar Mataram
Kabupaten/Kota : Kab. Lampung Tengah
Provinsi : Prov. Lampung
Negara : Indonesia
6 Posisi Geografis : -4.5616 Lintang
105.599 Bujur
3. Data Pelengkap
7 SK Pendirian Sekolah : 011/KP/1979
8 Tanggal SK Pendirian : 1979-07-14
9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
1
SK Izin Operasional : 420/1258/01/D.1/2016
0
1 Tgl SK Izin
: 2016-05-09
1 Operasional
1 Kebutuhan Khusus
:
2 Dilayani
1
Nomor Rekening : 3850005010212
3
1
Nama Bank : BPD LAMPUNG...
4
1
Cabang KCP/Unit : BPD LAMPUNG CABANG BANDAR JAYA...
5
1
Rekening Atas Nama : SDN3MATARARAMUDIK...
6
1
MBS : Ya
7
1
Memungut Iuran : Tidak
8
1
Nominal/siswa : 0
9
2
Nama Wajib Pajak : SDN 3 MATARAM UDIK
0
2
NPWP : 001255231321000
1
25
3. Kontak Sekolah
2
Nomor Telepon : 081369151311
0
2
Nomor Fax :
1
2
Email : sdn3mataramudik@gmail.com
2
2
Website : http://
3
4. Data Periodik
2
Waktu Penyelenggaraan : Pagi/6 hari
4
2
Bersedia Menerima Bos? : Ya
5
2
Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat
6
2
Sumber Listrik : PLN
7
2
Daya Listrik (watt) : 900
8
2
Akses Internet : 10 Mb
9
3
Akses Internet Alternatif : Tidak Ada
0
5. Sanitasi
Sustainable Development Goals
(SDG)
3
Sumber air : Sumur terlindungi
1
3
Sumber air minum : Disediakan oleh siswa
2
3
Kecukupan air bersih : Cukup sepanjang waktu
3
Sekolah menyediakan jamban yang
3 dilengkapi dengan fasilitas pendukung
: Ya
4 untuk digunakan
oleh siswa berkebutuhan khusus
3
Tipe jamban : Leher angsa (toilet duduk/jongkok)
5
3 Sekolah menyediakan pembalut
: Tidak ada
6 cadangan
Jumlah hari dalam seminggu siswa
3
mengikuti kegiatan cuci tangan : 5 hari
7
berkelompok
3
Jumlah tempat cuci tangan : 15
8
3
Jumlah tempat cuci tangan rusak : 0
9

26
4 Apakah sabun dan air mengalir pada
: Ya
0 tempat cuci tangan
Sekolah memiiki saluran
4 Ada saluran pembuangan air limbah ke
pembuangan air limbah dari :
1 tangki septik atau IPAL
jamban
Sekolah pernah menguras tangki septik
4 dalam 3 hingga 5 tahun terakhir dengan
: Ya
2 truk/motor sedot tinja

Stratifikasi UKS :
4 Sekolah memiliki selokan untuk
: Ya
3 menghindari genangan air
Sekolah menyediakan tempat sampah
4 di setiap ruang kelas (Sesuai
: Ya
4 permendikbud tentang standar
sarpras)

4 Sekolah menyediakan tempat


sampah tertutup di setiap unit : Ya
5
jamban perempuan
4 Sekolah menyediakan cermin di setiap : Tidak
6 unit jamban perempuan
Sekolah memiliki tempat pembuangan
4
sampah sementara (TPS) yang tertutup : Ya
7

4 Sampah dari tempat pembuangan


sampah sementara diangkut secara : Ya
8
rutin
Ada perencanaan dan penganggaran
4 untuk kegiatan pemeliharaan dan
: Ya
9 perawatan sanitasi sekolah

Ada kegiatan rutin untuk


5 melibatkan siswa untuk
: Ya
0 memelihara dan merawat
fasilitas sanitasi di sekolah

: Ada, dengan pemerintah


daerah
5 Ada kemitraan dengan pihak luar untuk Ada, dengan perusahaan
1 sanitasi sekolah swasta
✓ Ada, dengan puskesmas
✓ Ada, dengan lembaga non-
pemerintah
Jamban
5
: perem
2
Jumlah jamban dapat digunakan Jamban laki-laki puan
4 4
5 Jumlah jamban tidak dapat Jamban
:
3 digunakan Jamban laki-laki perem
27
puan
0 0 0
Sekolah memiliki kegiatan dan media komunikasi, informasi dan edukasi
(KIE) tentang sanitasi sekolah
Kegiatan dan Media Komunikasi,
Informasi dan Edukasi (KIE)
R
Variabel ua
Ruan g ng Ka
Gur Kelas Toile t Selas U nti
u ar KS n
5 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
3 Cuci tangan pakai sabun
5 ✓ ✓ ✓
4 Kebersihan dan kesehatan
5 Pemeliharaan dan perawatan toilet ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
5
5 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
6 Keamanan pangan
5 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
7 Ayo minum air

28
b. Data Pendidik dan Kependidikan

Status
No Nama JK Tempat Lahir Tanggal Lahir NIP Jenis PTK
Kepegawaian
1 Dewik Endarwati P Jati Datar 1992-08-20 Guru Honor Sekolah Guru Mapel
2 Gagas Alwicaksana L TANJUNG KARANG 1990-12-18 Guru Honor Sekolah Guru Mapel
3 I WAYAN RUDIANA L DHARMA AGUNG 1993-09-16 199309162023211008 PPPK Guru Mapel
4 Ika Yuniarti P Tanjung Kesuma 1993-06-15 199306152020122013 PNS Guru Kelas
5 Jariah P Mataram Udik 1988-09-01 198809012022212026 PPPK Guru Kelas
6 Jumiatun P PACITAN 1966-05-06 196605062014102001 PNS Guru Kelas
7 Marta Rosdiana P SUKADANA 1982-03-01 198203012022212033 PPPK Guru Mapel
8 Masnun P LAMPUNG TENGAH 1974-06-09 197406092023212005 PPPK Guru Kelas
9 Miyatini P Gunung Kidul 1969-05-01 196905012007012035 PNS Guru Kelas
10 Ninik Setiowati P MATARAM UDIK 1983-07-01 198307012022212024 PPPK Guru Kelas
11 NUR KHOLIQ L PATI 1988-02-02 198802022019031005 PNS Guru Mapel
12 Ponirah P LAMPUNG TENGAH 1966-10-22 196610221988072002 PNS Guru Kelas
13 Puji Waluyo L GUNUNG KIDUL 1967-08-09 196708092007011033 PNS Guru Kelas
14 Puput Ekawati P REJOKATON 1995-06-14 199506142023212014 PPPK Guru Kelas
15 Rakhmat Suprayogi L KALIREJO 1964-03-06 196403061985031009 PNS Kepala Sekolah
16 Rizki Trigunawan L SENDANG AGUNG 1988-11-14 Guru Honor Sekolah Guru Mapel
17 Septi Eni P Mataram Udik 1986-09-17 198609172021212001 PPPK Guru Kelas
18 Siti Muharomah P MATARAM UDIK 1994-08-20 Guru Honor Sekolah Guru Kelas
19 Sudarmi P Metro 1965-03-11 196503111986032004 PNS Guru Kelas
20 Sutimah P Lampung Tengah 1965-07-14 196507141986032006 PNS Guru Kelas
2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah SDN 03 Mataram Udik
Berdasarkan surat keputusan kepala sekolah menimbang dalam
rangka mencapai cita – cita sekolah perlu dirumuskan visi, misi dan tujuan sekolah di
satuan pendidikan SDN 03 Mataram Udik untuk itu menetapkan visi, misi dan tujuan
sekolah
tahun 2019 s/d 2023.
VISI SEKOLAH
“Terciptanya Generasi Yang Taqwa, Berakhlak Mulia, Cerdas, Terampil, Bersih
Dan
Sehat Untuk Menyongsong Era Globalisasi”
MISI SEKOLAH
1. Melaksanakan kurikulum sekolah dasar yang menghasilkan tamatan
yang berkualitas
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas peserta didik, menuju jenjang yang
lebih tinggi
3. Menanamkan keimanan dan ketaqwaan melalui pengamalan agama
4. Menanamkan dan meningkatkan disiplin warga sekolah
5. Meningkatkan SDM melalui pembinaan guru, peningkatan daya serap
untuk pencapaian target kurikulum
6. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan

TUJUAN SEKOLAH

1. Mewujudkan mutu kelulusan yang berdaya saing tinggi


2. Menjalin kerja sama yang baik antar warga sekolah
3. Menciptakan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan atau
sekolah adiwiyata
4. Mengamalkan ajaran agama dari hasil proses pembelajaran dan
kegiatan pembiasaan dalam kehidupan sehari – hari sesuai dengan nilai – nilai
budaya melayu
5. Meningkatkan prestasi siswa dibidang keterampilan, olahraga dan seni
budaya lokal

3
6. Mewujudkan sekolah yang diminati masyarakat
3. Uraian Tugas
Sebagai seorang guru sudah sepatutnya selalu ingat akan tugas pokok dan
fungsinya, agar sosok guru senantiasa melekat seiring dengan perubahan zaman yang
semakin maju. Dengan menyadari tugas pokok nya maka ia berhak untuk selalu
disebut sebagai guru profesional. Namun yang tak kalah penting adalah agar proses
pembelajaran berjalan dengan efektif serta efisien yang berbasis PAIKEM
(Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,dan Menyenangkan).
Tugas pokok dan fungsi kepala sekolah SDN 03 Mataram Udik Permendiknas Nomor
19 Tahun 2007 tentang Standar pengelolaan sekolah:
Tugas kepala sekolah dalam perencanaan program yaitu:
1) Merumuskan, Menetapkan, Dan Mengembangkan Visi Sekolah,
2) Merumuskan, Menetapkan, Dan Mengembangkan Misi Sekolah,
3) Merumuskan, Menetapkan, Dan Mengembangkan Tujuan Sekolah,
4) Membuat Rencana Kerja Sekolah (Rks) Dan Rencana Kegiatan Dan Anggaran
Sekolah (Rkas), Dan
5) Membuat Perencanaan Program Induksi.
Tugas kepala sekolah dalam pelaksanaan rencana kerja, kepala sekolah bertugas:
1) Menyusun Pedoman Kerja
2) Menyusun Struktur Organisasi Sekolah
3) Menyusun Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Sekolah Per Semester Dan Tahunan
4) Menyusun Pengelolaan Kesiswaan
5) Menyusun KTSP, Kalender Pendidikan, Dan Kegiatan Pembelajaran
6) Mengelola Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
7) Mengelola Sarana Dan Prasarana
8) Membimbing Guru Pemula
9) Mengelola Keuangan Dan Pembiayaan
10) Mengelola Budaya Dan Lingkungan Sekolah
11) Memberdayakan Peran Serta Masyarakat Dan Kemitraan Sekolah
12) Melaksanakan Program Induksi.

3
Tugas kepala sekolah dalam hal pengawasan dan evaluasi yaitu:
1) Melaksanakan program supervisi

2) Melaksanakan Evaluasi Diri Sekolah (EDS)

3) Melaksanakan evaluasi dan pengembangan KTSP

4) Mengevaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan, dan

5) Menyiapkan kelengkapan akreditasi sekolah.


Tugas Pokok Dan Fungsi Guru Tugas Pokok Guru
Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :
1) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;

2) Menyusun silabus pembelajaran;

3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);

4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran;

5) Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;

6) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaaran
di kelasnya;

7) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;

8) Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan


hasil penilaian dan evaluasi;
9) Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggungjawabnya
(khusus guru kelas);
10) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
tingkat sekolah/ madrasah dan nasional;
11) Membimbing guru pemula dalam program induksi;

12) Membimbing peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;

13) Melaksanakan pengembangan diri

3
14) Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif;
dan

15) Melakukan presentasi


ilmiah.

Tugas Tambahan Wakil


Kurikulum

1) Pengelolaan
kelas

2) Berinteraksi dengan orang tua/wali kelas peserta


didik

3) Penyelenggaraan adminstrasi
negara
4) Penyusunan dan laporan kemajuan belajar kemajuan belajar peserta
didik.

5) Pembuatan catatan khusus tentang peserta


didik.

6) Memberikan motivasi kepada peserta didik agar sungguh-sungguh


belajar.

7) Menangani/mengatasi hambatan dan gangguan peserta didik dalam


pembelajaran.

8) Mengerahkan peserta didik mengikuti kegiatan-kegiatan


sekolah.

9) Membimbing peserta didik melaksanakan


ekstrakulikuler.

10) Tugas utama : membuat kelas secara bersama-sama berhasil menjalankan


fungsi pembelajaran
B. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Penelitian Data Siklus 1

Kegiatan penelitian pada siklus 1 meliputi empat tahap yaitu tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut uraian mengenai keempat tahap
tersebut.
a. Perencanaan Tindakan Siklus 1

3
Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut
:
2. Menyusun RRP siklus 1

3. Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru

4. Menyiapkan soal-soal post test siklus 1

5. Menyiapkan laptop dan LCD Proyektor

3
b. Pelaksanaan tindakan siklus 1

Pembelajaran siklus 1 dilakukan selama 1 kali pertemuan pada hari Sabtu,


28
Oktober tahun 2023 dengan rincian kegiatan sebagai
berikut:
1. Kegiatan Awal :

Guru memberi salam dan menyapa siswa, kemudian meminta ketua kelas
untuk memimpin do’a. Guru mengabsen siswa, kemudian memberikan
motivasi dan apersepsi. Guru memberikan penjelasan singkat terkait tujuan
pembelajaran.
2. Kegiatan Inti :

Guru meminta siswa untuk mengamati video, dan mengamati gambar


yang terdapat pada buku paket PAI kelas II halaman 62. Siswa membaca materi
Asmaul Husna melalui PPT yang
ditayangkan

guru. Guru dan siswa bertanya jawab tentang pengertian asmaulhusna beserta arti al-
hafiz dan al-wali. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait
permasalahan yang dihadapi siswa tentang nama- Nama Asmaul Husna .setelah
itu guru membagi siswa menjadi dua kelompok untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut .Kemudian guru menjelaskan apa yang harus dikerjakan siswa selama
berdiskusi. Guru membimbing siswa dalam berdiskusi.Setelah berdiskusi, siswa
diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya melalui perwakilan kelompok
sedangkan kelompok lain memberikan masukan/tanggapan. Setelah itu guru
mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan tentang hasil diskusi sesuai masukan
yang diterima.Pada tahap diskusi ini, guru sudah menerapkn seluruh
prosedur/sintak dari talking stick yaitu orientasi siswa pada masalah,
mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individu dan
kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan menganalisis dan
evaluasi hasil proses pemecahan masalah.Setelah berdiskusi, siswa membaca
percakapan yang sudah disiapkan guru dan mengerjakan LKPD.
3). Kegiatan
Akhir :

3
Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi.Setelah itu, merefleksi proses
pembelajaran dengan meminta tanggapan dari siswa. Guru menyampaikan
materi

3
pertemuan selanjutnya. Guru menutup pertemuan dengan meminta ketua kelas untuk
memimpin do’a.
c. Pengamatan Siklus 1
Pengamatan siklus 1 dilakukan pada saat proses pembelajaran sedang
berlangsung. Pengamatan dilakukan oleh guru/ peneliti berdasarkan kegiatan
pembelajaran selama proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah
dibuat,dan hasil belajar ranah kognitif dan ranah keterampilan.Selain itu,
pengamatan juga dilakukan oleh rekan sejawat dalam hal ini adalah wali kelas II,
yang bertugas mengamati peneliti selama proses pembelajaran berlangsung melalui
instrument yang sudah disediakan oleh peneliti
Berikut adalah hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan rekan
sejawat

Table Hasil Belajar PesertaDidik siklus

NO NAMA SISWA L/P KKM Nilai Keterangan


1 AFNAN FARIZ NAUFAL L 70 65 TT'
2 NADIA ASYIFA AZZAHRA P 70 75 T
3 SYAHLA HUMAIRA P 70 55 TT
4 TIARA RAMADANI P 70 60 TT
5 ARGANTA BIMANTARA L 70 70 T
6 VANIA LARISA HENDRAWAN P 70 75 T
7 GISELLA MAHARANI P 70 70 T
8 GILANG RAMADHAN L 70 60 TT
9 SYAFA CLARA AYUNDA P 70 65 TT
10 MUTIA NUR AZIZAH P 70 55 TT
11 HABIB MAULANA AL HATZFI L 70 70 T
12 KANZA ADIBA P 70 70 T
13 NDA IAN AGITA L 70 75 T
14 ZULFA ABBIYAH NU’MA L 70 70 T
Jumlah 935
Rata-Rata 67
Nilai Tertinggi 75
Nilai terendah 55
Jumlah peserta didik tuntas 8
Jumlah peserta didik belum tuntas 6
Prosentase ketuntasan 57%
Prosentase belum tuntas 43%

3
Grafik Ketuntasan siklus 1
1000
900
800
700
600
500
400
300
200 Series1
100
0
Series2
Series3

Berdasarkan data yang diperoleh bahwa hasil belajar kognitif Siklus nilai
rata- rata kelas II adalah 67 dan yang belum tuntas 6 siswa sedangkan yang tuntas 8
siswa dengan daya serap klasikal 67%.
d. Refleksi siklus 1

Refleksi merupakan tahap mengkaji dan melihat hasil tindakan yang telah
dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi, perlu dilakukan perbaikan. Perbaikan yang
perlu dilakukan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang terjadi pada saat
proses pembelajaran berlangsung antara lain :
1. Guru kurang memberikan motivasi yang lebih pada siswa untuk lebih
bersemangat dalam kegiatanpembelajaran
2. Terdapat beberapa siswa yang masih bingung dalam
mengeksporasi ide mereka untuk menentukan masalah yang sering
ditemui dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi
3. Sebagian besar siswa masih bingung dengan tugas masing-masing
saat berdiskusi
4. Kebanyakan siswa masih pasif dan belum berani mengungkapkan

3
pendapat saat diskusi kelas maupun saat mempresentasikan
tugas mereka.

5. Keaktifan diskusi masih didominasi oleh anak-anak yang pintar,


sementara yang lainnya terlihat pasif.
6. Siswa terlihat ragu untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan
guru.
7. Siswa terlihat takut dan ragu untuk bertanya tentang materi yang
belum difahami
8. Belum dikatakan tuntas secara klasikal karna siswa yang tuntas
kurang dari 80%.

Dari hambatan-hambatan yang terjadi pada siklus 1 maka pada siklus


2 guru melakukan perbaikan-perbaikan, yaitu
1) Memberikan semangat kepada siswa yang kurang bersemangat,
memberikan nasihat bahwa dengan belajar dengan tekun akan
membawa peserta didik menggapai cita-citanya kelak.
2) Guru memberikan siswa kesempatan untuk menulis pertanyaannya
dulu, kemudian baru disampaikansecara lisan
3) Perlu perombakan RPP dalam pembagian kelompok, siswa dibagi
dalam kelompok-kelompok kecil yaitu menjadi 4 kelompok dan
memberikan LKPD untuk tugas diskusi kelompok.
4) Guru memberikan motivasi yang lebih bagi siswa untuk bisa
meningkatkan rasa percaya diri siswa
5) Perlu bimbingan yang lebih bagi siswa-siswa yang pasif saat proses
diskusi berlangsung
6) Guru memberikan motivasi untuk meningkatkan rasa percaya diri
siswa melalui pembiasaan.
7) Guru memberikan motivasi untuk meningkatkan rasa percaya diri
siswa melalui pembiasaan.
8) Menerapkan model problem based learning dalam pembelajaran
secara tepat

3
PEMBAHASAN

Pada kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus telah dilakukan
pengambilan data dengan evaluasi menggunakan model Discovery Learning
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam materi Asmaulhusna di kelas II SD Negeri 03 Mataram Udik,
terdapat adanya nilai peserta didik yang masih 43% tidak tuntas dari hasil belajar
siswa dan berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa
pada siklus 1 yaitu 67% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 8 siswa.
Dalam pelaksanaan siklus I belum mencapai kriteria ketuntasan sehingga dilanjutkan
pada siklus II dengan persentase hasil belajar siswa mencapai 85% dengan jumlah siswa
yang tuntas sebanyak 14 siswa.

4
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta : PT


RajaGrafindo PersadaAqib, Zainal. 2010. Profesionalisme Guru
dalam Pembelajaran. Surabaya :Penerbit Insan Cendekia.

Arends, R. I. (2015). Learning to teach (10th ed). New York:


McGraw-HillInternational Edition.
Aisyah ,dkk. 2017. Analisis Faktor Penyebab Rendahnya Hasil Belajar.
Palembang : Jurnal Profit Volume 4, Nomor 1, Mei 2017
Daryanto, Karim, S. (2017). Pembelajaran Abad 21. Yogyakarta:
Gava Media.Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Djaali. 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta :


PT GrasindoErtikanto, C. (2016). Teori Belajar dan
Pembelajaran. Yogyakarta: Media Akademi.
Hanafiah, N. (2012). Konsep strategi pembelajaran. Bandung: Rafika
Aditama. Hosnan, M. (2014). Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam
pembelajaranabad 21. Jakarta: Ghalia Indonesia.

4
LK 11b : Penyusunan Instrumen PTK

TRANSKIP HASIL WAWANCARA


Topik wawancara : meningkatkan hasil belajar PAI materi asmaulhusna melalui
model pembelajaran discovery learning
Narasumber : Jariah, S.Pd.SD
Jabatan : Wali kelas II SDN 3 Mataram Udik
Tempat : Ruang Guru

No Pewawancara Narasumber
1. Apakah ada upaya yang dilakukan oleh Tentu saja ada. Apalagi kita selalu
guru SDN 3 Mataram Udik dalam mengedepankan mutu siswa guna
meningkatkan pembelajaran ? meluluskan siswa yang berprestasi
2. Apakah guru-guru di SDN 3 Mataram Guru PAI ( Bapak Nurkholiq ) itu salah
Udik selalu memberikan contoh teladan satu guru teladan di SDN 3 Mataram
yang baik kepada peserta didiknya ? Udik, gurur yang selalu jadi panutan buat
para peserta didik, karena beliau
memiliki sifat tenang dan sabar
3. Apakah guru-guru selalu memberikan Tentu saja. Wali kelas selalu
nasihat kepada siswa untuk selalu memeberikan nasihat kepada siswa untuk
meningkatkan belajar ? selalu meningkatkan belajar baik di
sekolah maupun dirumah
4. Apakah wali kelas selalu memberikan Iya jelas. Wali kelas selalu memberikan
dorongan kepada peserta didik untuk dorongan kepada peserta didik ketika
selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran kegiatan pembelajaran di dalam kelas,
di dalam kelas agar suasana kelas menjadi mengajak siswa agar lebih aktif baik
lebih hidup ? dalam bentuk individu maupun kerja
kelompok
5. Apakah guru SDN 3 Mataram Udik Tentu saja. Wali kelas selalu mengajak
selalu memberi kesempatan kepada dan memberikan kesempatan kepada
setiap kelompok untuk siswa setiap belajar dengan metode
mempresentasikan hasil diskusi nya discovery untuk menampilkan hasil
diskusi nya bersama dengan teman
kelompoknya

Wali kelas II

Jariah, S.Pd.

4
2.PENGAMATAN ( OBSERVASI )
KISI PEDOMAN OBSERVASI TENTANG PROSES PEMBELAJARAN DISCOVERY
LEARNING

No Variabel Indikator Sub Indikator Teknik Alat


Pengumpulan Pengumpulan
data data
1. Sikap siswa Menunjukkan Mampu menunjukkan Observasi Lembar
terhadap kesenangan siswa kesungguhan observasi
pembelajaran terhadap siswa dalam mengikuti
PAI pembelajaran PAI pembelajaran pada
pembelajaran PAI
2. Sikap siswa Menunjukkan Mampu menunjukkan Observasi Lembar
terhadap manfaat yang tingkat observasy
pembelajaran diperoleh siswa kesenangan siswa
PAI yang selama terhadap
menggunakan pembelajaran dari pembelajaran PAI
model model discovery setelah menggunakan
Discovery learning model
learning Discovery learning
3. Sikap siswa Menunjukkan Mampu menunjukan Observasi Lembar
terhadap soal sikap senang peningkatan observasi
soal dalam kemampuan siswa
PAI mengerjakan soal- dalam
soal PAI menyelesaikan soal-soal
PAI
4. Sikap siswa Menunjukkan Mampu menunjukan Observasi Lembar
setelah sikap meneladani manfaat observasi
belajar asmaulhusna penerapan pembelajaran
mengenai dalam kehidupan asmaulhusna
asmaulhusna dalam kehidupan sehari

LEMBAR OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN DISCOVERY


LEARNING KELAS II SDN 3 MATARAM UDIK
Nama :...............................
Umur :..............................
. Jenis kelamin
:...............................
Petunjuk : pilihlah salah satu alternatif jawaban yang tersedia dengan jujur
dan sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya pada item pengamatan yang ada,
dengan
memberikan tanda ceklis pada lembar observasi.

Penilaian
No Item pengamatan
SM M KM BM
4
1. Berbuat adil kepada

4
semua teman
2. Bersikap bijaksana
dalam
mengemukakan
pendapat kelompok
lain
3. Menghargai pendapat
teman yang berbeda
dengannya
4. Mau membantu
temannya pada saat
kesulitan
dalam materi
Keterangan: catatan : skor masing-masing 25
SM = Sangat Mampu
M = Mampu
KM = Kurang Mampu
BM = Belum Mampu

SKOR KEMAMPUAN PEMBELAJARAN


No Skor Pembelajaran kelas II
1 81-100 Sangat Mampu
2 71-80 Mampu
3 60-74 Kurang Mampu
4 10-59 Belum Mampu

No Nama peserta didik Skor Keterangan


1 Afnan 85 Sangat Mampu
2 Gilang 90 Sangat Mampu
3 Nadia 85 Sangat Mampu
4 Tiara 80 Mampu
5 Kanza 72 Kurang Mampu
6 Gisella 80 Mampu
7 Zulfa 80 Mampu
8 Mutia 85 Sangat Mampu
9 Syafa 80 Mampu
10 Syahla 80 Mampu
11 Arganta 70 Kurang Mampu
12 Nda ian 85 Sangat Mampu
13 Habib 80 Mampu
14 Vania 80 Mampu

4
SAMPEL PENGAMATAN
Skor Nilai :
81-100 = sangat mampu
71-80 = mampu
60-74 = kurang mampu
10-59 = belum mampu

Anda mungkin juga menyukai