PRAKTIKUM IPA DI SD
BANDAR LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................i
Daftar isi..............................................................................................................ii
Lembar Data Mahasiswa......................................................................................................... iii
Lembar Data Tutor.................................................................................................................. iv
Pernyataan Keaslian Karya...................................................................................................... V
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : Ciri-ciri Makhluk Hidup. .............................................................. 1
Gerak Pada Tumbuhan........................................................................................................... 1
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : Simbiosis...................................................................................... 8
Simbiosis Parasitisme.............................................................................................................. 8
Simbiosis Komensalisme....................................................................................................... 12
Simbiosis Mutualisme........................................................................................................... 15
KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : Pertumbuhan , Perkembangan , dan Perkembangbiakan
Makhluk Hidup........................................................................................................................18
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan...................................................................... 18
Perkembangbiakan Vegetatif Buatan (Okulasi/Menempel)...................................................22
KEGIATAN PRAKTIKUM 4 : Ekosistem.................................................................................... 26
Ekosistem Darat..................................................................................................................... 26
KEGIATAN PRAKTIKUM 5 : Pencemaran Lingkungan.............................................................. 31
Pengaruh Detergen terhadap Perkecambahan...................................................................... 31
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
Nama : Anita Sintya Dewi
NIM : 855739343
Program Study : S1-PGSD
Nama Sekolah : SD NEGERI 2 JOJOG
DATA TUTOR (PGSD) INSTRUKTUR ( PGSM)
Nama (Gelar) : Aziz Syaifudin, M. Pd.
NIP : 20004427
Literasi Asal : Universitas Terbuka
Nomor HP : 085380008887
Alamat E-mail : Azizmawaddah@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan gara-gara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan
pelanggaran akademik dalam karya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
iii
Kegiatan Praktikum 1
Ciri-ciri Makhluk Hidup
B. Tujuan Percobaan
1.Mengamati gerak seismonasti.
2.Mengamati gerak niktinasti.
3.Mengamati gerak Geotropisme negatif pada tumbuhan.
D. Landasan Teori
#Gerak seismonasti adalah gerak yang disebabkan oleh getaran atau sentuhan.
#Gerak niktinasti merupakan gerak tidur pada tumbuhan yang disebabkan karena
keadaan gelap. Banyak terjadi pada tumbuhan berdaun majemuk. Terjadinya
niktinasti karena sel-sel motor di persendian tangkai daun atau pulvinus memompa
satu ion K+ dari satu bagian ke bagian lainnya yang menyebabkan perubahan
tekanan turgor.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Nasti)
# Gerak Geotropisme atau gravitropisme adalah gerak tropisne yang disebabkan
oleh rangsangan gaya gravitadsi bumi. Jika gerak responnya menuju ke bumi atau
menuju ke bawah disebut Geotropisme positif, jika gerak responnya menjauhi bumi
disebut Geotropisme negatif.
E. Prosedur Percobaan
1.Seismonasti dan Niktinasti
a. Seismonasti
1.Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman putri
malu, lembar kerja alat-alat tulis, dan penggaris.
2. Pot putri malu yang disiapkan beberapa hari sebelumnya sehingga ketika
dilakukan percobaan pot dalam keadaan segar. (Caranya, cari tanaman putri malu
berukuran sedang selanjutnya ambil tanaman dengan menyodokan dengan skop
atau alat lainnya sehingga bisa dipindahkan ke dalam pot tanpa mengganggu bagian
akarnya).
3. Letakkan pot putri malu yang telah disiapkan di atas meja, selanjutnya lakukan
sentuhan halus, sedang, kasar terhadap daun-daun putri malu tersebut
menggunakan penggaris.
4.Catat hasil pengamatan pada Lembar Kerja.1
b. Niktinasti
1.Sediakan 2 pot putri malu.
2.Beri tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
3.Letakkan pot A pada tempat terang dan terbuka.
4.Simpan pot B di atas meja dan tutup menggunakan kotak kardus yang kedap
cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
5.Biarkan pot B tertutup lebih kurang setengah jam.
6.Bukalah hati-hati agar tidak menyentuh tanamannya.
7.Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan bandingkan
dengan daun putri malu pada pot A.
8.Catat hasil pengamatan dan buatlah tabel hasil pengamatan.
(2)
Hasil Pengamatan Niktinasti
______________________________________________________________________
No. Pot Putri malu Reaksi daun putri malu
______________________________________
Mula-mula ½ jam kemudian
______________________________________________________________________
1.Disimpan di tempat terang Daun terbuka Daun tetap terbuka
______________________________________________________________________
2.Ditutup dengan penutup Daun membuka Daun menutup
_______________________________________________________________________
2. Gerak Geotropisme Negatif
a. Buatlah 2 buah pot tanaman kacang merah. Caranya tanamlah 3 biji merah dalam
setiap pot ukuran kecil 1-2 minggu sebelum percobaan di mulai. Pembuatan pot
tanaman kacang merah ini sebaiknya dilakukan di tempat terbuka sehingga
tanaman yang dihasilkan berdiri dengan tegak.
b. Jika sudah didapatkan 2 pot tanaman kacang merah yang cukup Baik dan berdiri
tegak, selanjutnya beri label A untuk pot pertama dan B untuk pot yang lainnya.
c. Letakkan pot B secara horizontal dan pot A dibiarkan berdiri tegak (vertikal) dan
simpan keduanya di tempat terbuka.
d. Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.ni q
e. Tuangkan hasil pengamatan pada Lembar Kerja.
Hasil Pengamatan Geotropisme negatif
____________________________________________________________________
Jenis pot Pengamatan hari ke Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
_____________________________________________________________________
A 0,5 1,5 2,5 3 3,7 4,2 4,7 Batang tumbuh tegak
B 0,6 1,4 2,5 3,4 4,2 5,3 6 Barang tumbuh membelok
Mengikuti cahaya matahari
G. Pertanyaan-pertanyaan
1.Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti! Jelaskan alasan
Anda memilihnya!
Jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti adalah pohon sutra (Albizzia
Julibrisin) dan pohon hujan (Samaria). Pada malam hari, ujung anak daun yang
berhadapan pada Albizzia menutup terangkat ke atas dan menunjukkan ke arah
bawah( distal rakila) ,sedangkan pada pohon hujan (Samaria) terlipat ke atas bukan
ke bawah.
2.Apa perbedaan antara Seismonasti dan Niktinasti pada percobaan yang telah
Anda lakukan?
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat kita bedakan bahwa, Seismonasti adalah
Gerak menutupnya daun tumbuhan putri malu yang disebabkan oleh rangsangan
Rangsangan getaran atau sentuhan
Niktinasti adalah gerak menutupnya daun puti malu karena rangsangan cahaya
(gelap).
3.Pada percobaan Geotropisme yang telah kita lakukan sebenarnya kita telah
Membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis fototropisme apa yang
terjadi? Jelaskan!
Percobaan Geotropisme sekaligus membuktikan adanya gerak fototropisme karena
Batang kacang merah selalu tumbuh mengikuti arah datangnya matahari yaitu ke
Ke atas. Ketika pot diletakkan horizontal, maka batang kacang merah akan
Membengkok mengikuti arah datangnya sinar matahari.
Fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif yaitu pertumbuhan tanaman
Mengikuti arah datangnya cahaya matahari.
H. Pembahasan
Seismonasti adalah Menutupnya daun putri malu karena rangsangan
getaran/sentuhan. Sentuhan halus yang diberikan kepada pohon putri malu akan
mengakibatkan daun putri malu menutup/mengatup sedikit dan tidak terlalu rapat
dan akan cepat membuka kembali. Kemudian apabila pohon putri malu diberi
sentuhan sedang maka daun putri malu menutup/mengatup lebih rapat dan sedikit
lebih cepat dan akan membuka dalam waktu 2-3 menit. Dan apabila putri malu
diberikan sentuhan kasar maka daun putri malu akan menutup dengan cepat dan
rapat, dan akan membuka kembali dalam waktu 4-5 menit
Niktinasti adalah Menutupnya daun putri malu karena pengaruh cahaya
(gelap) sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap,
gerak tidur daun putri malu terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam
persendian daun. Putri malu yang disimpan di tempat terang maka daunnya akan
tetap terbuka dan apabila putri malu ditutup dengan penutup kedap cahaya selama
lebih kurang 30 menit maka daun putri malu akan menutup. Itulah sebabnya daun
putri malu akan terbuka pada siang hari dan menutup pada malam hari.
Gerak Geotropisme adalah gerak dari sebagian tubuh tumbuhan yang arah
geraknya dipengaruhi arah gravitasi bumi. Geotropisme positif, jika arah geraknya
menuju pusat bumi/ ke bawah. Contoh: gerak tumbuhnya akar yang selalu ke
bawah. Pada percobaan yang telah kita lakukan, pertumbuhan kacang merah yang
terjadi adalah contoh gerak Geotropisme negatif, karena batang tumbuh ke atas
dan arahnya menjauhi pusat bumi.
I. Kesimpulan
Tumbuhan dapat bergerak dan bereaksi terhadap rangsangan lingkungan
sekitar(iritabilitas) yang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Rangsangan itu
misalnya dari sentuhan dan cahaya matahari. Gerakan tumbuhan dapat diamati
dengan kamera selang waktu.
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan
getaran.
Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
gelap.
Geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan
gravitasi bumi.
J. Daftar Pustaka
a. Rumanta, maman dkk. 2019.Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan
Universitas Terbuka.
b. http://id.wikipedia.org/wiki/Nasti/praktikum-gerak-pada tumbuhan.
(6)
( 7)
Kegiatan Praktikum 2
Simbiosis
A. Judul Percobaan : Simbiosis Parasitisme
B. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
D. Landasan Teori
Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara
makhluk hidup dengan makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk
hubungan yang sangat erat antara satu spesies makhluk hidup dengan spesies
makhluk hidup lainnya yang hidup bersama dalam suatu habitat tertentu disebut
simbiosis. Ada beberapa jenis simbiosis yang ada di alam, namun umumnya
dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu parasitisme, komensalisme, dan
mutualisme.
Simbiosis parasitisme adalah suatu hubungan di antara dua spesies
(organisme), di mana suatu spesies mendapatkan keuntungan sedangkan spesies
lainnya (sering disebut inang) dirugikan.
E. Prosedur Percobaan
1.Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal,, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat.
3.Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
4.Tentukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
5.Tuliskan hasil identifikasi pada Lembar Kerja (Tabel 1.7)
6. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diuntungkan.
7.Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis
tersebut.
8.Tuangkan hasilnya dalam Tabel 1.7.
(8)
F. Hasil Pengamatan
Tabel 1.7
Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme
Pihak yang Pihak yang
Jenis dirugikan diuntungkan
No. Hubungan Jenis makhluk Jenis Jenis makhluk Jenis
Simbiosis hidup kerugian hidup keuntungan
G. Pertanyaan-pertanyaan
1.Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme? Jelaskan!
Jawab : Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan contoh simbiosi
parasitisme. Anjing merasa gatal dan tidak nyaman dengan adanya kutu anjing.
Sedangkan kutu mendapatkan makanan dan tempat tinggal yang nyaman.
(9)
H. Pembahasan
Ada dua jenis parasitisme yang memiliki tempat hidup berbeda.
1.Ektoparasitisme adalah parasit yang hidup di luar tubuh inang. Contoh : kutu
Yang menempel di tubuh kerbau, benalu dengan pohon.
2.Endoparasitisme adalah parasit yang hidup di dalam tubuh inang. Contoh : virus
Bakteri, cacing pipih, cacing gelang, dan lintah.
I. Kesimpulan
Parasitisme adalah suatu hubungan di antara dua spesies (organisme), di mana
satu spesies mendapatkan keuntungan, sedangkan spesies lainnya (inang)
dirugikan.
J. Daftar Pustaka
Rumanta, maman dkk. 2019.Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan Universitas
Terbuka.
(10)
L. Foto/Video Praktikum.
(11)
A. Judul Percobaan : Simbiosis Komensalisme
B. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi simbiosis Komensalisme di lingkungan sekitar.
C. Alat dan Bahan
1.Alat-alat tulis
2.Lembar pengamatan
3.Lingkungan Sekitar
D. Landasan Teori
Simbiosis Komensalisme adalah suatu hubungan simbiosis, di mana suatu spesies
makhluk hidup diuntungkan, sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan ataupun dirugikan.
E. Prosedur Percobaan
1.Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2.Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat.
3. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis Komensalisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
4.Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi!
5.Tuliskan hasil identifikasi pada Lembar Kerja (Tabel 1.8)
6.Cobalah analisis makhluk hidup mana yang diuntungkan dan mana yang tidak
diuntungkan ataupun dirugikan.
7.Jenis keuntungan apa saja yang diperolehnya? Jelaskan!
8.Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.8
F. Hasil Pengamatan
Tabel 1.8
Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme
Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk hidup
No. Jenis hubungan Jenis makhluk Jenis yang tidak untung
Simbiosis hidup keuntungan dan tidak rugi
1.Simbiosis paku tanduk mendapatkan tempat pohon kedondong
Komensalisme rusa tinggi untuk mencari
Makan dan sinar matahari
G. Pertanyaan-pertanyaan
Apakah hubungan Komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan
kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawab : Hubungan Komensalisme dalam kadar berlebihan dapat menyebabkan
kerugian/terganggu pada inangnya. Contohnya: akar tumbuhan sirih yang tumbuh
berlebihan akan menutupi batang pohon. Sehingga batang tidak akan tumbuh
dengan baik.
H. Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, terjadi hubungan timbal balik di antara dua
organisme, di mana satu organisme diuntungkan tanpa merugikan yang lain. Seperti
salah satunya hubungan antara pohon anggrek dan pohon mangga. Pohon anggrek
diuntungkan karena mudah mendapatkan cahaya matahari untuk kelangsungan
fotosintesis tanpa merugikan pohon mangga sedikit pun karena anggrek dapat
membuat makanannya sendiri.
I. Kesimpulan
Simbiosis Komensalisme terjadi antara dua makhluk hidup yang berhubungan, yang
satu diuntungkan tanpa merugikan makhluk hidup yang lain.
J. Daftar Pustaka
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan Universitas
Terbuka.
(13)
L. Foto/Video Praktikum
(14)
A. Judul Percobaan : Simbiosis Mutualisme
B. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.
D. Landasan Teori
Simbiosis mutualisme adalah hidup bersama di antara dua spesies makhluk hidup,
di mana kedua spesies tersebut mendapatkan keuntungan.
E. Prosedur Percobaan
1.Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2.Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat.
3.Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
4.Tentukan setidaknya 3 hubungan yang terjadi!
5.Tuliskan hasil identifikasi pada Lembar Kerja (Tabel 1.9).
6. Jenis hubungan apa saja yang diperoleh oleh setiap spesies anggota simbiosis
tersebut? Jelaskan!
7.Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.9.
F. Hasil Pengamatan
Tabel 1.9
Hasil Pengamatan Simbiosis Mutualisme
No. Jenis Pihak l yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan
Hubungan Jenis makhluk Jenis Jenis makhluk Jenis
Simbiosis hidup keuntungan hidup keuntungan
G. Pertanyaan-pertanyaan
Di dalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, sebutkan beberapa contoh
simbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan keuntungan bagi organisme
tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita.
Jawaban : Bakteri E. Coli di dalam usus besar. Bakteri E. Coli mendapatkan
keuntungan karena mendapatkan makanan dari sisa makanan. Di dalam usus besar,
bakteri E. Coli berfungsi mempercepat proses pembusukan sisa makanan.
H. Pembahasan
Dari contoh hubungan timbal balik yang ditemukan antara dua makhluk hidup yang
diamati, menunjukkan adanya hubungan yang saling menguntungkan di antara
keduanya. Itulah yang membedakan simbiosis mutualisme dengan simbiosis yang
lainnya.
I. Kesimpulan
Simbiosis mutualisme adalah hubungan timbal balik antara du jenis makhluk hidup
yang berbeda yang saling menguntungkan.
J. Daftar Pustaka
Rumanta, maman dkk. 2019.Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan. Universitas
Terbuka.
(16)
L. Foto/Video Praktikum
(17)
Kegiatan Praktikum 3
Pertumbuhan, Perkembangan, dan Perkembangbiakan Makhluk Hidup
A. Judul Percobaan : Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
B. Tujuan Percobaan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.
D. Landasan Teori
E. Prosedur Percobaan
2.Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai.
Bila perlu potonglah kelebihannya.
3.Gulunglah kertas saring dan masukkan ke dalam botol selai sehingga menempel
Pada dinding botol bagian dalam.
(18)
4..Sisipkan 6 buah kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah (Kira-kira 1/10 nya)
5.Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang, (kertas saring mengering) tambahkan
air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak
merendam biji.
F. Hasil Pengamatan
G. Pertanyaan-pertanyaan
Arah pertumbuhan akar tidak ada yang tumbuh ke atas. Akar bergerombol pada
dasar kapas dalam botol selai. Pertumbuhan akar selalu ke bawah ini menunjukkan
contoh gerak Geotropisme positif pada akar tumbuhan.
H. Pembahasan
I Kesimpulan
J Daftar Pustaka
Rumanta, maman dkk. Praktikum IPA di SD.Tangerang-Selatan Universitas
Terbuka..
L Foto/Video Praktikum
(21)
A Judul Percobaan : Perkembangbiakan Vegetatif Buatan (Okulasi /menempel)
B Tujuan Percobaan
Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara okulasi/menempel.
D Landasan Teori
Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri makhluk hidup guna kelangsungan jenisnya.
Perkembangbiakan tumbuhan dapat secara generatif maupun vegetatif. Perkembangbiakan
generatif pada tumbuhan dapat terjadi melalui penyerbukan. Perkembangbiakan generatif
pada tumbuhan dapat terjadi secara alami dan buatan. Perkembangbiakan vegetatif alami
misalnya dengan tunas, akar rimpang, geragih dan umbi. Perkembangbiakan vegetatif
buatan pada tumbuhan dapat terjadi melalui stek, cangkok, dan menempel.
Teknik okulasi merupakan teknik penempelan mata tunas dari tanaman batang atas ke
batang bawah yang keduanya bersifat unggul. Dalam okulasi batang bawah disebut rootstoc
dan batang atas disebut entres. Dengan cara ini akan terjadi penggabungan sifat-sifat baik
dari dua tanaman dalam waktu yang relatif pendek dan memperlihatkan pertumbuhan yang
seragam.
E Prosedur Percobaan
1.Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel, yaitu tanaman durian yang menghasilkan
buah lebat dan manis.
2.Tentukan pula jenis tanaman durian yang masih muda dengan diameter batang 1 cm
(Sebesar jari kelingking) dan berasal dari biji serta mempunyai sifat batang dan perakaran
yang kuat, untuk dijadikan batang bawah.
3.Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang bawah.
(22)
4.Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan ditempel dengan
ukuran yang sama dengan torehan pada batang bawah.
5.Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia dan tutuplah
celah-celah yang ada dengan menggunakan vaselin.
6.Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikat nya dan potonglah bagian atas dari
tanaman bawah.
F Hasil Pengamatan
Okulasi dilaksanakan di pagi hari pukul 10.00 karena pada pagi hari tanaman sedang aktif
berfotosintesis sehingga kambium tanaman masih dalam kondisi aktif dan optimum.
Menggunakan peralatan okulasi yang steril sehingga okulasi tidak terkontaminasi. Setelah
selesai menempel diolesi dengan vaselin untuk mencegah air dan udara masuk ke dalam
sela-seka tempelan.
Okulasi berhasil dan ditandai dengan tumbuhnya tunas baru pada hari ke 10 setelah
okulasi. Dan setelah tunas baru tumbuh, tanaman bawah dipotong supaya tanaman baru
yang tumbuh adalah tanaman dari tunas baru yang berasal dari induk durian yang memiliki
buah lebat dan manis.
G Pertanyaan-pertanyaan
1.Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya diolesi dengan
vaselin? Jelaskan!
Pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya diolesi dengan vaselin agar air
dan udara tidak masuk di antara pohon penerima dan tempelan mata tunas. Air yang masuk
memicu pembusukan dan udara yang masuk mengakibatkan kambium cepat kering.
2.Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus dipotong?
Setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus dipotong dengan tujuan
agar tanaman baru yang tumbuh adalah tanaman durian dengan kualitas unggul yang
menghasilkan buah yang baik seperti tanaman induk dan memiliki perakaran yang kuat.
H Pembahasan
Praktikum pembiakan vegetatif yang telah dilaksanakan yaitu tentang okulasi (budding),
tanaman yang di okulasi adalah pohon durian. Memilih dan menentukan tanaman yang
akan ditempel harus memenuhi beberapa ciri, di antaranya tanaman harus satu varietas,
tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda, tanaman yang sehat, sehingga dipilih pohon durian
muda yang memiliki akar dan batang yang kuat dan pohon durian dewasa yang memiliki
buah lebat dan manis.
Keuntungan dari menempel atau okulasi adalah tanaman dapat berproduksi dengan
cepat, hasil produksi dapat sesuai dengan keinginan tergantung bahan atas yang digunakan.
Kelemahan dari pembiakan tanaman secara vegetatif dengan cara ovulasi yaitu: tanaman
hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya keserasian antara batang
bawah dan batang atas. Bila ada salah satu syarat dalam kegiatan pelaksanaan okulasi tidak
terpenuhi, kemungkinan gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.
Waktu yang tepat dalam melakukan okulasi adalah pagi hari antara jam 07.00-11 00
karena pada waktu tersebut tanaman sedang aktif berfotosintesis sehingga kambium
tanaman masih dalam kondisi aktif dan optimum. Apabila di atas jam 12.00 siang maka
daun-daun mulai layu, tetapi hal itu bisa diatasi dengan melakukan penempelan di tempat
yang teduh yang terhindar dari sinar matahari langsung.
Gunakan alat okulasi yang bersih dan steril untuk menghindari kontaminasi dan
pembusukan pada tempelan Jika perlu masukkan cairan alkohol agar bakteri mati. Setelah
selesai menempel, ikat dengan tali kuat dan olesi dengan vaselin untuk mencegah air dan
udara masuk yang dapat memicu pembusukan dan kambium cepat kering.
Setelah okulasi sukses maka segera buka ikatan agar tunas dapat tumbuh dengan bebas.
Tanda bahwa okulasi sukses adalah menyatunya tempelan dan mata tunas yang sudah
tumbuh.
I Kesimpulan
Teknik okulasi merupakan pembiakan tanaman dengan cara penggabungan dua bagian
tanaman sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan tumbuh sebagai satu tanaman
setelah terjadi regenerasi jaringan pada bekas luka sambungan atau tautannya. Waktu
pelaksanaan okulasi yang tepat antara 07.00-11.00 pagi. Sebaiknya menggunakan alat
okulasi yang bersih dan tajam. Seka-sela tempelan diolesi vaselin untuk mencegah air dan
udara masuk di sela-sela tempelan. Setelah tunas baru tumbuh, batang bawah harus
dipotong agar tanaman baru yang dihasilkan adalah tanaman dari tunas baru yang berasal
dari tanaman induk unggul yang berbuah lebat dan manis
J Daftar Pustaka
Rumanta, maman dkk. 2019.Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan Universitas Terbuka.
K Kesulitan yang Dialami
Tidak ada kesulitan dan hambatan dalam praktik okulasi karena menggunakan alat dan
bahan yang sesuai serta menggunakan prosedur okulasi yang tepat dan sesuai.
Saran dan Masukan
-Laksanakan okulasi di pagi hari antara jam 07.00-11.00 .
- Gunakan alat okulasi yang steril dan tajam.
(24)
- Lapisi sela-sela tempelan dengan vaselin.
- Setelah okulasi sukses maka segera lepas ikatan.
L. Foto/Video Praktikum
(25)
Kegiatan Praktikum 4
Ekosistem
A Judul Percobaan : Ekosistem Darat
B Tujuan Percobaan
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan.
C Alat dan Bahan
1.Seperangkat alat tulis
2.Loup/kaca pembesar
3.Barometer
4.Lingkungan sekitar
D Landasan Teori
Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi
dari organisme dengan lingkungannya meliputi aliran energi, rantai/jaring makanan, siklus
biogeokimiawi, perkembangan dan pengendalian.
Secara struktural dalam suatu ekosistem terdapat komponen biotik yang terdiri dari
produsen (tumbuhan), konsumen (hewan), dan dekomposer (pengurai), serta komponen
abiotik yang terdiri dari bahan anorganik, bahan organik dan kondisi iklim. Dengan demikian
setiap ekosistem mempunyai keenam jenis komponen pembentukannya yang saling
berinteraksi.
Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat dua jenis ekosistem yaitu ekosistem alami
misalnya hutan, padang rumput, laut, danau, padang pasir, pantai, dan ekosistem buatan
misalnya kolam ikan, sawah, ladang/kebun, akuarium.
Aliran energi yang terdapat dalam suatu ekosistem dari tumbuhan sebagai produsen
menuju ke berbagai organisme sebagai konsumen terjadi melalui proses berurutan
memakan dan dimakan yang dikenal dengan istilah rantai makanan.
E Prosedur Percobaan
1.Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal yang akan kita amati komponen-
komponennya.
(26)
2.Setelah ditemukan tempatnya, kemudian amati komponen-komponen abiotiknya meliputi
suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah.
3.Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui keadaan
pencahayaan, angin, atau tanah, Anda dapat memperkirakannya saja.
4.Catat semua data pada Lembar Kerja.
5.Setelah mengamati komponen abiotik, perhatikan komponen biotik nya. Catatlah semua
makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
6.Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika dapat lengkapi
dengan nama latinnya.
7.Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang Anda temui di ekosistem tersebut, baik
yang tetap maupun yang hanya singgah (hewan terbang).
8.Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah/dekat
permukaan, atau pada sela-sela daun/bata1ng.
9.Semua data dicatat pada Lembar Kerja.
10.Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada di sekitar tempat
tinggal.
11Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti di atas. Kemudian
semua data dicatat dalam Lembar Kerja.
12.Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut
F Hasil Pengamatan
Tabel 2.1 Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami
___________________________________________________________________________
No. Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1 Suhu 28*C
2. Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur, basah
5 Air Cukup
(27)
Tabel 2.2 Komponen Biotik Ekosistem Darat Alami
1 Angin Semilir
2 Air Mengalir sedikit
3 Tanah Kering
4 Suhu 28*C
5 Cahaya Cukup
G. Pertanyaan-pertanyaan
1.Jelaskan perbedaan ekosistem alami dan ekosistem buatan dan berikan contohnya!
Jawab: Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk akibat pengaruh alam sekitar
bukan akibat dari campur tangan manusia. Contoh : sungai, laut dan gunung.
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang dibentuk dengan campur tangan manusia. Contoh:
sawah, kolam ikan, akuarium, waduk.
2.Ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik lebih banyak? Jelaskan!
Komponen biotik pada ekosistem Darat alami lebih banyak dibandingkan dengan ekosistem
Darat buatan. Karena ekosistem Darat alami jumlah populasinya dan jenis makhluk
hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.
3.Jelaskan pengertian komponen biotik dan komponen abiotik dan berikan contohnya!
Jawab : Komponen biotik adalah komponen hidup yang ada di alam dan meliputi semua
makhluk hidup, seperti tumbuhan dan hewan.
Komponen abiotik adalah seluruh unsur yang tak hidup, misalnya tanah, air, angin, suhu dan
cahaya.
H. Pembahasan
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi pada
alam seperti pada hutan merupakan ekosistem Darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada
campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotik nya tidak dikendalikan
oleh manusia.
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi di
sawah merupakan ekosistem buatan. Di mana terdapat unsur campur tangan manusia di
antaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotik dan jumlah populasi komponen
biotiknya.
I Kesimpulan
Ekosistem Darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air, tanah,
dan udara. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem Darat alami tidak
dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun ekosistem Darat alami
lebih lengkap dibandingkan ekosistem Darat buatan.
J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.
(30)
Kegiatan Praktikum 5
Pencemaran Lingkungan
A .Judul Percobaan : Pengaruh Detergen terhadap Perkecambahan
B. Tujuan Percobaan
Mengamati pengaruh detergen terhadap perkecambahan kacang hijau.
D. Landasan Teori
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan khususnya pada
tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio di dalam biji yang semula berada
pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan
tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan muda yang dikenal dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji baik tanah,
udara, maupun media lainnya. Perubahan yang dapat diamati adalah membesarnya ukuran
biji yang disebut tahap imbibisi ( tahap “minum”). Biji yang menyerap air dari lingkungan
sekelilingnya baik dari tanah maupun udara, efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran
biji karena sel-sel embrio membesar dan biji melunak. Proses ini murni fisik kehadiran air di
dalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat
menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat.
(31)
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan di antaranya :
1.Faktor internal :
a. Gen
b. Hormon
2.Faktor eksternal
a. Air, f. Nutrisi
b. Cahaya g. Ketinggian tempat
c. Angin h. Ph
d. Suhu i. Oksigen
e. Kelembaban j. Karbon dioksida
Detergen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu
pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibandingkan dengan
sabun, detergen mempunyai keunggulan di antaranya mempunyai daya cuci yang lebih baik
serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen merupakan garam Natrium dari Asam
sulfonat.
E. Prosedur Percobaan
1) Sediakan larutan detergen 100 %, 50 %,25 %, 12,5 %,6,25 %, 3,10 % serta kontrol yang
berupa air ledeng/PDAM. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia yang masing -masing diberi
lingkaran kertas saring/kertas tissue dan diberi label sebagai berikut :
a) Label I = 100%
b) Label II = 50%
c) Label III = 25%
d) Label IV = 12,5%
e) Label V = 6 25%
f) Label VI = 3.1%
g) Label kontrol = (air ledeng/PDAM).
3) Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang mengapung,
sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan dalam percobaan ini (kacang hijau
yang terpilih ).
4) Dari kacang hijau yang terpilih, ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam
larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10
butir dalam laritan VI, dan 10 butir dalam larutan kontrol (air ledeng/PDAM). Biarkan
rendaman selama 5 menit.
5) Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. Atur yang baik agar
hilum mengarah ke bawah.
6) Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang berlabel
sama, Kira-kira 100 mL.
7) Tutup ke lima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang dapat
masuk.
8) Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan ukurlah
panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang tidak tumbuh akarnya
dianggap memiliki panjang=0 mm. Jika pada pengamatan 2 hari (48 jam) tidak tumbuh
akarnya (0 mm) dianggap kacang hijau itu mati. Catatlah hasil pengamatan pada Lembar
kerja.
9) Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48
jam dengan menggunakan warna yang berbeda. Misal 24 jam dengan warna merah, 48 jam
dengan warna hitam.
(33)
F. Hasil Pengamatan
Pengaruh detergen terhadap perkecambahan
1 1 1 2 2 2 3 5
2 1 2 2 2 3 4 6
3 1 2 3 3 3 4 6
4 1 2 2 2 3 3 5
5 1 1 2 O 4 3 7
6 0 2 3 2 3 4 7
7 1 0 0 2 3 4 6
8 1 1 2 2 2 3 7
9 0 2 0 2 3 3 6
10 1 0 0 3 3 4 7
Jumlah 8 13 16 20 29 35 62
Rata-rata 1 1 2 2 3 4 6
1 2 2 3 3 3 5 7
2 3 3 3 3 3 5 6
3 2 3 2 4 4 4 6
4 1 3 4 3 4 3 7
5 2 2 4 0 4 6 7
6 0 3 3 3 3 3 6
7 3 0 0 3 3 4 7
8 2 2 4 3 3 6 8
9 0 3 0 4 4 3 7
10 3 0 0 4 4 6 8
Jumlah 18 21 20 30 35 45 69
Rata-rata 2 2 3 3 4 5 9
G. Pertanyaan-pertanyaan
1.Apa fungsi larutan 0 (kontrol)?
Jawab : Sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan detergen dan sebagai bukti
bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan karena tidak
mengandung detergen.
2.Apa kesimpulan Anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?
Jawab : Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau itu
bukan bibit unggul.
3.Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas
timah?
Jawab : Agar tidak terkena cahaya matahari, karena perkecambahan lebih cepat di tempat
yang gelap.
H. Pembahasan
Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan.
Ada 4 tahap pencemaran :
- Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar waktu
- Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem.
- Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi fatal.
- Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.
I Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah dengan kadar pencemaran
konsentrasi tertentu (rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada
hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi kecambah masih hidup namun tidak mengalami
pertumbuhan dan pada akhirnya mati.
(35)
J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.
(36)
L. Foto/Video Praktikum
(37)
(38)