Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP


(GERAK PADA TUMBUHAN)

DISUSUN OLEH:

ASKA INTAN MARIADI


855748381

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

FOTO

Nama : Aska Intan Mariadi


NIM/ID Lainnya : 855748381______________________________________
Program Studi : S1 BI PGSD
Nama Sekolah : UPBJJBandarLampung_____________________________________

DATA TUTOR (PGSD)

FOTO

Nama(Gelar) : SUSI NURUL FITRI, M.Pd.


Nip/Id Lainnya : 19681121 199203 2005/20004396
Instansi Asal : SMAN 1 SIDOMULYO
Nomor Hp : 085274996311
Alamat Email : susinurulfitri@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Aska Intan Mariadi


NIM : 855748381
Program Studi : S1 BI PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan
kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada
klaim atas karya saya ini.

Lampung Selatan,25 Oktober 2021


Yang membuat pernyataan

Aska Intan Mariadi


A. JUDUL PERCOBAAN : CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
(GERAK PADA TUMBUHAN

B. TUJUAN PERCOBAAN

Adapun tujuan dari praktikum kali ini yaitu sebagai berikut:


1. Mengamati gerak seismonasti
2. Mengamati gerak niktinasti
3. Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan

C. ALAT DAN BAHAN

1. Seismonasti dan Niktinasti


a. Tanaman putri malu dalam pot satu buah
b. Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah
c. Stop watch atau jam tangan satu buah
d. Alat-alat tulis dan penggaris

2. Geotropisme
a. Pot berukuran kecil 2 buah
b. Tanah yang subur secukupnya
c. Biji kacang hijau secukupnya
d. Air secukupnya

D. LANDASAN TEORI

Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang dilakukan oleh
tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan pada tumbuhan
sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu.
Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu
(Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019).

Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk melaksanakan aktivitas
hidupnya. Gerak yang terjadi pada tumbuhan berbeda dengan gerak yang dilakukan hewan dan
manusia. Gerak pada tumbuhan bersifat pasif. Selain itu gerak pada tumbuhan merupakan
respon terhadap rangsangan dari lingkungan dan akibat adanya pertumbuhan (Kadaryanto,
2000).

Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar
diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya
rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ
tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif (Campbell, 2004 dalam
Rumanta, 2019).

Pergerakan Tanaman terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap
rangsang atau iritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan baik itu mendekati atau menjauhi arah
rangsangan. Pergerakan dipengaruhi oleh faktor rangsangan luar seperti cahaya, sentuhan dan
gravitasi bumi serta dalam bagian tumbuhan sendiri seperti pergerakan sitoplasma sel.
Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh panjang gelombang, durasi, intensitas, dan arah
datangnya sinar cahaya (Franklin,1991).

Arah gerak pada tumbuhan ada yang ditentukan oleh rangsangan (menuju atau menjauhi sumber
rangsang) dan ada yang tidak ditentukan oleh rangsangan. Umumnya gerak pada tumbuhan
berdasarkan penyebabnyadapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu higroskopik dipengaruhi oleh
kadar air, gerak elsionom dipengaruhi oleh rangsangan luar sedangkan gerak endonom/otonom
disebabkan oleh rangsangan yang diduga berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri (Ferdinand,
2003).

Fototropisme dan geotropisme merupakan aktivitas yang jelas berperan dalam perkembangan
tumbuhan. Respon fototropik menentukan letak atau kedudukan daun dan batang untuk dapat
menangkap sinar matahari sebanyak-banyaknya bagi keperluan fotosintesis. Tropisme
menyebabkan pula tunas tumbuh ke atas dan akar ke dalam tanah (Ismail, 2011).

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Seismonasti
a. Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman putri
malu,lembar kerja alat tulis,dan penggaris.
b. Menyiapkan pot putri malu beberapa hari sebelumnya, sehingga ketika akan dilakukan
percobaan pot tersebut dalam keadaan segar. Caranya carilah tanaman putri malu
ukuran sedang, selanjutnya ambilah tanaman tersebut dan menyodoknya dengan skop
sehingga tanaman tersebut dapat dipindahkan dalam pot tanpa mengganggu akarnya.
c. Letakkan pot putri malu yang telah anda siapkan di atas meja, selanjutnya lakukan
sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun daun putri malu
tersebut dengan menggunakan penggaris.
d. Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja.
2. Niktinasti
a. Sediakan dua buah pot putri malu
b. Berilah tanda A pada pot pertaman dan tanda B pada pot kedua.
c. Letakkan pot A pada tempat terang dan terbuka
d. Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak karton atau
kardus yang kedap cahaya dengan hati hati agar tidak menyentuhnya.
e. Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
f. Setelah ditutup kurang lebih setengah jam, bukalah dengan hati hati (tidak menyentuh
tanaman nya).
g. Amati apa yang etrjadi dengan daun putri malutersebut dan bandingkan dengan daun
putriu malu pada pot A.
h. Catatlah hasil pengamatan pada tabel yang sudah disediakan.

3. GERAK TROPISME (Geotropisme Negatif)


a. Buatlah dua buah pot dengan tanaman kacang hijau. Tanamalh tiga biji kacang hijau
dalam setiap pot ukuran kecil. 1-2 minggu sebelum percobaan dimulai. Sebaiknya
dilakukan pada tempat terbuka agar hasil tanaman berdidi dengan tegak.
b. Beri label A pada pot pertama dan label B pada pot yang lainnya.
c. Letakkan pot B secara horizontal (arah mendatar), sedangkan pot A dibiarkan berdiri
(vertikal) dan simpanlah keduanya pada tempat terbuka.
d. Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama satu minggu.
e. Tuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja.

F. HASIL PENGAMATAN
Adapun hasil pengamatan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 hasil pengamatan seismonasti


No Jenis sentuhan pada
Reaksi daun putri malu Keterangan
. daun putri malu
1 Halus Daun menutup perlahan Waktu cukup lama
2 Sedang Seluruh daun menutup Waktu agak cepat
Seluruh daun dan tangkai
3 kasar Waktu cepat
menutup
Tabel 1.2 hasil pengamatan niktinasi
No Reaksi daun putri malu
Pot putri malu
. Mula-mula ½ jam kemudian
Disimpan di tempat
1. Membuka Tetap membuka
terang
Ditutup dengan
2. penutup yang kedap membuka menutup
cahaya

Tabel 1.3 hasil pengamatan gerak tropisme (geotropisme negatif)


Pengamatan hari ke-
Jenis pot Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
A
5 5,5 6 6,5 6,9 7,2 7,5 Batang lurus ke atas
(pot berdiri)
Batang tanaman
membelok dari
B
5 5,5 5,9 6,4 6,8 7,2 7,4 horizontal menuju
(pot tertidur)
vertikal (menuju
cahaya)

G. PERTANYAAN- PERTANYAAN
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi! Jelaskan alasan anda
memilihnya!
Jawaban: Tanaman daun lamtoro dan Cassia corymbosa yang melipat kebawah pada saat
malam hari.

2. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah anda
lakukan? Jelaskan!
Jawaban: Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran sedangkan niktinasi merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap,
sehingga disebut juga gerak tidur

3. Pada percobaan geotropisme yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga sekaligus telah
membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis fototropisme apakah yang
terjadi? Jelaskan!
Jawaban: Geotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.
Sedangkan fototropisme adalah geotropisme yang disebabkan rangsangan sinar matahari.
Pada percobaan gerak tropisme yang telah dilakukan gerak geotropisme dan gerak
fototropisme terjadi bersamaan yaitu gerak batang menjauhi pusat bumi (geotropisme
negatif) dan geraknya kearah sinar matahari (fototropisme positif).

H. PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan gerak seismonasti yang telah dilakukan (tabel 1.1) pada praktikum kali
ini yaitu daun putri malu akan menutup secara perlahan apabila diberikan sentuhan secara halus
dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menutup keseluruhan daunnya. Seluruh daun
putri malu akan menutup apabila diberikan sentuhan dengan kekuatan sedang dan
membutuhkan waktu yang agak cepat atau lebih cepat dibandingkan saat diberikan sentuhan
secara halus. Sedangkan, seluruh daun dan tangkai putri malu akan menutup dengan waktu yang
cepat apabila diberikan sentuhan secara kasar.

Hal ini menunjukkan bahwa daun putri malu adalah salah satu tanaman yang melakukan gerak
seismonasti karena menunjukkan rangsangan terhadap sentuhan atau getaran karena semakin
kasar sentuhan yang diberikan maka daun dan tangkai putri malu akan membutuhkan waktu
yang lebih cepat untuk menutup.

Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran dan daun
putri malu mengalami hal ini. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan
air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai
mengatup. Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan diri dan
hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi simpanan airnya dan
penguapan yang dikarenakan oleh angin

Dari hasil pengamatan pada tabel 1.2 pada praktikum gerak seismonasti tanaman putri malu
tidak mengalami perubahan saat diletakkan pada tempat terbuka atau terkena cahaya yaitu
tangkai dan daunnya tetap dalam keadaan terbuka. Sedangkan pada perlakuan daun putri malu
ditutp dengan penutup yang kedap cahaya maka setelah setengah jam daun putri malu dalam
kedaan menutup.

Hal ini menunjukkan bahwa tanaman putri malu mengalami gerak niktinasi karena daunnya
menutup saat tidak mendapatkan cahaya. Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti
yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh
suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di
dalam persendian daun.

Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel1.3 batang tanaman kcang hijau menjauh dari tanah
dan bergerak menuju arah cahaya matahari. Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena
pengaruh gravitasi bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif,
misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut
geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Hal ini menunjukkan
bahwa tanaman kacang hijau mengalami gerak geotropisme negatif (menjauhi tanah)dan gerak
fototropisme positif (menuju arah cahaya).

Hal ini sejalan dengan pendapat Ismail,2011 bahwa Respon fototropik menentukan letak atau
kedudukan daun dan batang untuk dapat menangkap sinar matahari sebanyak-banyaknya bagi
keperluan fotosintesis. Tropisme menyebabkan pula tunas tumbuh ke atas dan akar ke dalam
tanah .

Satu dari faktor lingkungan yang paling penting adalah cahaya,


yang menghasilkan perubahan-perubahan kualitatif dan kuantitatif untuk
reaksi geotropisme.

I. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Semakin kasar sentuhan yang diberikan kepada daun putri malu maka akan semakin cepat
daun putri malu akan menutup.
2. Putri malu termasuk tanaman yang melakukan niktinasi karena daunnya akan menutup
apabila tidak ada cahaya atau suasana gelap.
3. Tanaman kacang hijau mengalami gerak geotropime negatif dan gerak fototropisme positif.

J. DAFTAR PUSTAKA

Campbel, 2004. Biologi, edisi ke-2, jilid 2. Erlangga : Jakarta.

Ferdinand, Fiktor. 2003. Praktis Belajar Biologi. Grafindo, Yogyakarta.

Franklin, G. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press : Jakarta.

Ismail, 2011. Fisiologi Tumbuhan. Jurdik Biologi-FPMIPA. Bandung.

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati


Mandiri.
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Menyesuaikan jadwal dan tempat praktikum selama perkuliahan online dikarenakan jarak
alamat anggota satu kelompok yang tidak berdekatan.

SARAN DAN MASUKAN


Menyesuaikan dengan kondisi masing masing anggota.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Diletakkan di tempat terbuka ditutup dengan kardus(tanpa cahaya)

Setelah perlakuan (yang ditutup kardus , daunnya menutup)


Kacang hijau pada pot berdiri pada pot yang horizontal
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
SIMBIOSIS

DISUSUN OLEH:

ASKA INTAN MARIADI


855748381

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

FOTO

Nama : Aska Intan Mariadi


NIM/ID Lainnya : 855748381______________________________________
Program Studi : S1 BI PGSD
: UPBJJ
Nama Sekolah
BandarLampung_____________________________________

DATA TUTOR (PGSD)

FOTO

Nama(Gelar) : SUSI NURUL FITRI, M.Pd.


Nip/Id Lainnya : 19681121 199203 2005/20004396
Instansi Asal : SMAN 1 SIDOMULYO
Nomor Hp : 085274996311
Alamat Email : susinurulfitri@gmail.com

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA


Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Aska Intan Mariadi


NIM : 855748381
Program Studi : S1 BI PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiatisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan
kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada
klaim atas karya saya ini.

Lampung Selatan,25 Oktober 2021


Yang membuat pernyataan

Aska Intan Mariadi


A. JUDUL PERCOBAAN : SIMBIOSIS

B. TUJUAN PERCOBAAN

Adaoun tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut;


1. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar
2. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar
3. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar

C. ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:


1. Alat-alat tulis
2. Lembar pengamatan
3. Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI

Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup
dengan makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk hubungan yang sangat erat
antara satu spesies makhluk hidup dengan spesies makhluk hidup lainnya yang hidup bersama
dalam suatu habitat tertentu yang disebut simbiosis.

Simbiosis merupakan satu di antara pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua
makhluk hidup yang berbeda. Tak bisa dimungkiri, makhluk hidup yang ada di bumi semuanya
saling bergantung dan berhubungan satu sama lain.

Ada 3 jenis simbiosis yang ada di alam, yaitu simbiosis parasitisme, komensalisme, dan
mutualisme.
1. Simbiosisi parasitisme adalah suatu hubungan siantara dua spesies (organisme), dimana satu
spesies mendapatkan keuntungan, sedangkan spesies lainnya (sering disebut inang) atau
dirugikan.

2. Simbiosis komensalisme adalah hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup yang
menguntungkan satu pihak dan pihak yang lain tidak dirugikan maupun diuntungkan. Pada
simbiosis komensalisme ini, hanya satu pihak saja yang diuntungkan, sementara pihak lain
tidak mendapat pengaruh apa pun.

3. Simbiosis mutualisme merupakan hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup yang
berbeda yang saling menguntungkan. Pada simbiosis mutualisme, kedua pihak yang terlibat
simbiosis akan mendapat keuntungan masing-masing.
E. PROSEDUR PERCOBAAN

Adapun prosedur percobaan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun atau hutan
terdekat
3. Coba identifikasi bebrapoa simbiosis parasitisme, mutualisme dan komensalisme yang
terjadi antara hewan dengan tumbuhan,antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan
dengan tumbuhan.
4. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
5. Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja yang sudah disediakan.
6. Cobalah analkisi makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan
(parasitisme), mana yang diuntungkan dan mana yang tidak diuntungkan atau tidak
dirugikan (komensalisme), atau keuntungan apa yang sama –sama diperoleh satu sama lain
(mutualisme).
7. Jenis keuntungan dak kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut?
8. Tulis hasilnya dengan melengkapi tabel!
F. HASIL PENGAMATAN
Adapun hasil pengamatan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

Tabel. 1.1 Simbiosis Parasitisme


Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
Jenis hubungan Jenis Jenis
No. Jenis
parasitisme makhluk makhluk Jenis keuntungan
kerugian
hidup hidup

1. Benalu pada Tanaman Asupan Benalu Mendapat asupan


tanaman Bidara arab bidara arab makanan makanan
berkurang

2. Benalu pada Tanaman Asupan Benalu Mendapat asupan


tanaman jambu air jambu air makanan makanan
berkurang

3. Kutu putih pada Tanaman Batang Kutun Mendapatkan


batang Aglonema sp Aglonema sp mengalami putih nutrisi dari batang
pembusukan inang

4. Ulat kupu-kupu Tanaman Daun Ulat kupu Mendapat ,makana


pada tanaman alpukat berlubang kupu n untuk
alpukat Graphium perkembangan
doson

5. Tali putri pada Tanaman Asupan Tali putri Mendapat asupan


tanman kenikir kenikir makanan makanan
berkurang
dan tidak
dapat
tumbuh

Tabel 1.2 Simbiosis Komensalisme


Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk
Jenis hubungan hidup yang
No. Jenis makhluk
simbiosis Jenis keuntungan tidak untung
hidup dan tidak rugi

Tanaman anggrek Tanaman anggrek Mendapatkan Tanaman


dengan tanaman asupan makanan mangga
mangga

Tabel 1.3 Simbiosis Mutualisme


Pihak 11 yang
Pihak 1 yang diuntungkan
diuntungkan
No Jenis hubungan
. simbiosis Jenis Jenis
Jenis Jenis
makhluk makhluk
keuntungan keuntungan
hidup hidup

1 Kupu-kupu dengan Kupu-kupu Mendapatkan Bunga Dibantu


bunga nektar penyerbukan

2. Cacing tanah dan Cacing tanah Mendapatkan tanaman Mudah


tanaman makanan dari menyerap
daun yang air karna
kering dan cacing
membusuk membuat
lubang pada
tanah

G. PERTANYAAN- PERTANYAAN

1. Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan parasitisme?
Jelaskan!
Jawaban:Iya, karena pada hubungan ini ada satu pihak yang diuntungkan yaitu kutu yang
mendapat makanan dengan menghisap darah anjing, dan satu pihak lain dirugikan yaitu
anjing karena tergangguu oleh kutu dan darahnya dihisap oleh kutu tersebut sehingga
menyebabkan gatal-gatal atau penyakit kulit.

2. Diantara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang menyebabkan kematian
pada inangnya/ jelaskan!

Jawaban: Ada, yaitu antara benalu (Loranthus) dengan pohon mangga, tidak jarang batang
atau cabang dari pohon mangga akan mati dan lapuk sebab asupan makan yang terjadi pada
batang atau cabang dari pohon mangga tersebut telah di ambil atau dihisap oleh benalu. Oleh
sebab itu tumbuhan benalu sangat merugikan pohon yang ditumpanginya untuk hidup, cara
agar benalu tidak semakin berkembang adalah dengan memotong batang atau cabang yang
di tumpangi oleh benalu.

3. Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kerugian pada
inangnya ? jelaskan dan berikan contohnya!

Jawaban: iya, contohnya dua atau lebih tanaman anggrek yang menempel atau hidup pada
tanaman mangga, karena apabila terlalu banyak tanaman anggrek yang hidup pada satu
pohon mangga maka nutrisi pada tanaman mangga akan habis diserap oleh tanaman anggrek
dan akibatnya akan menghambat pada pertumbuhan tanaman mannga itu sendiri.

4. Di dalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba anda sebutkan beberapa
contoh simbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan keuntungan bagi organisme
tersebut dan apa pula keuntungan bagi tubuh kita.

Jawaban: salah satu simbiosis mutualisme yang terjadi pada tubuh kita yaitu antara manusia
dengan bakteri Escheria coli yang ada di usus besar.dengan adanya bakteri ini di dalam
tubuh manusia dapat mengurangi pertumbuhan bakteri jahat dan mempercepat proses
pembusukan di dalam usus besar.sedangkan bagi bakteri E. Coli sendiri mendapatkan
keuntungan karena mendapat makanan dario sisa-sisa makanan pada usus besar.

H. PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan yang saya lakukan di lapangan terdapat beberapa simbiosis yang terjadi
pada lingkungan sekitar, seperti yang tertera pada tabel 1.1.

Terdapat beberapa simbiosis parasitisme yaitu diantaranya antara benalu dan tanaman bidara
arab, bahkan saya menemukan dua benalu pada satu tanaman bidara arab, tanaman benalu
mendapat keuntungan yaitu mendapatkan asupan makanan yang diserap dari tanaman bidara
arab. Namun tanaman bidara arab mengalami kerugian karna asupan makanan nya berkurang
sebab diserap juga oleh benalu, apalagi tidak hanya satu benalu yang menempel pada btang
pohonnya.

Selain itu, terdapat juga benalu yang menempel pada tanaman jambu air,sehingga daun pada
tanaman jambu air tertutup dengan lebatnya daun benalu. Dalam hal ini benalu mendapatkan
keuntungan dengan menyerap makanan dari tanaman jambu air, sedangkan tanaman jambu air
mengalami kerugian karena nutrisi makanan nya berkurang sebab diserap juga oleh benalu,
akibatnya pertumbuhan tanaman jambu biji jadi terhambat.

Simbiosis parasitisme yang saya jumpai selain benalu yaitu adanya larva kupu kupu yang
terdapat pada tanaman alpukat. Kupu-kupu dewasa meletakkan telurnya pada daun alpukat.
Sehingga setelah menetas menjadi larva , maka larva tersebut akan memakan pada daun alpukat
tersebut sebagai maknannya untuk menunjang pertumbuhannya menjadi pupa. Dalam hal ini
larva kupu kupu mengalami keuntungan karna mendapatkan makanan. Sedangkandaun
tanaman alpukat mengalami kerugian karena daunnya berlubang, bbahkan habis dimakan oleh
larva kupu-kupu

Ada juga tanaman tali putri yang menempel pada tanaman kenikir yang menyebabkan tanaman
kenikir tersebut terhambat pertumbuhannya, bahkan nyaris mati karena adanya tali putri
tersebut. Begitu pula dengan kutu putih yang terdapat pada batang dan daun Aglonema sp
menyebabkan daun dan batangnya mengalami pembusukan.

Pengamatan untuk simbiosis komensalisme pada tabel 1.2 contohnya adanya tanaman anggrek
yang menempel pada pohon mangga, yaitu tanaman anggrek dapat menumpang hidup pada
tanaman mangga. Sedangkan dengan adanya tanaman anggrek tanaman mangga tidak
mengalami keuntungan atauupun kerugian.
Tetapi jika terlalu banyak tanaman anggrek yang menempel pada pohon mangga dikhawatirkan
tanaman mangga akan mengalami kerugian karena pertumbuhannya akan terhambat sebab
tertutup oleh tanaman-tanaman anggrek tersebut.

Salah satu contoh simbiosis mutualisme pada tabel 1.3 yang saya temukan langsung yaitu antara
kupu-kupu dengan bunga. Kupu-kupu mendapatkan nektar sebagai maknan nya dengan
menghisap bunga, sedangkan bunga juga mendapatkan keuntungan karena dengan kupu-kupu
menghisap pada nektarnya maka secara otomatis kupu-kupu membantu penyerbukan pada
bunga tersebut.

Selain itu simbiosis mutualisme juga terjadi antara cacing tanah dan tanaman yaitu cacing tanah
membuat lubang pada tanah sehingga memudahkan bagi tanaman untuk menyerap air ataupun
nutrisi yang ada di dalam tanah. Sedangkan cacing juga mendapatkan keuntungan dengan
mendapatkan makanan dari daun tanaman yang gugur dan membusuk. Simbiosis yang paling
menguntungkan adalah simbiosis mutualisme karena tidak ada pihak yang dirugikan.

I. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Simbiosis parasitisme antara tumbuhan dengan tumbuhan yang paling sering dijumpai
disekitar kita yaitu benalu pada tanaman inangnya.
2. Tanaman anggrek yang menempel pada tanaman mangga termasuk simbiosis
komensalisme. Namun, apabila terlalu banyak tanaman anggrek yang menempel maka dapat
merugikan pada tanaman mangga tersebut.
3. Simbiosis yang paling menguntungkan adalah simbiosis mutualisme karena tidak ada pihak
yang dirugikan.
4. Simbiosis mutualisme yang umum dijumpai adalah kupu-kupu dengan bunga dan cacing
tanah dengan tanaman.

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan:


Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI

Keahlian dalam memotret objek yang akan difoto, terutama objek yang bergerak agak sulit
untuk memfokuskan pada objek dan mendapatkan hasil yang maksimal

SARAN DAN MASUKAN

Untuk menambah pengetahuan tentang simbiosis maka dapat dilakukan dengan studi pustaka.

L. FOTO/ VIDEO PENGAMATAN

1. Simbiosis parasitisme

Larva kupu-kupu pada daun alpukat Benalu pada daun jambu air
Tali putri pada kenikir kutu putih pada Aglonema sp

Benalu pada pohon bidara arab

2. Simbiosis komensalisme

Bunga anggrek pada pohon mangga

3. Simbiosis mutualisme

Kupu-kupu dengan bunga


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


HEWAN DAN TUMBUHAN

DISUSUN OLEH:

ASKA INTAN MARIADI


855748381
UPBJJ BANDAR LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021

LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

FOTO

Nama : Aska Intan Mariadi


NIM/ID Lainnya : 855748381______________________________________
Program Studi : S1 BI PGSD
Nama Sekolah : UPBJJBandarLampung_____________________________________

DATA TUTOR (PGSD)

FOTO

Nama(Gelar) : SUSI NURUL FITRI, M.Pd.


Nip/Id Lainnya : 19681121 199203 2005/20004396
Instansi Asal : SMAN 1 SIDOMULYO
Nomor Hp : 085274996311
Alamat Email : susinurulfitri@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Aska Intan Mariadi


NIM : 855748381
Program Studi : S1 BI PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiatisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan
kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada
klaim atas karya saya ini.

Lampung Selatan,25 Oktober 2021


Yang membuat pernyataan

Aska Intan Mariadi


A. JUDUL PERCOBAAN :
1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
2. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN

B. TUJUAN PERCOBAAN

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:


1. untuk mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau
2. untuk mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah

C. ALAT DAN BAHAN

1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN


Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
1. Biji kacang hijau 6 buah
2. Botol selai atau aqua gelas 2 buah
3. Kertas saring secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah

2. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN


Alat dan bahan:
1. Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah
2. Botol selai 3 buah
3. Pisang secukupnya
4. Tape singkong secukupnya
5. Sendok makan satu buah
6. Kertas saring secukupnya
7. Lalat buah

D. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan
bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan
mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk
semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan
perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh
organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang
pertumbuhan.

Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat
dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total
perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang
tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan
diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah
morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara garis besar dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor ini memiliki
peran masing-masing dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan merupakan


faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan. Faktor eksternal tersebut antara lain zat hara,
cahaya, air, suhu, oksigen dan kelembapan. Zat hara adalah unsur makronutrien dan
mikronutrien, misalnya karbondioksida. Selain zat hara, cahaya dan air juga memiliki fungsinya
sendiri sebagai faktor eksternal dalam perkembangan sebuah tumbuhan.

Cahaya membantu proses fotosintesis, sedangkan air berfungsi untuk membantu biji
berkecambah dan sebagai sumber zat fotosintesis. Selain itu, oksigen berfungsi untuk proses
respirasi , sedangkan kelembapan berguna untuk mengatur proses perkecambahan. Faktor
internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri. Yang termasuk ke
dalam faktor internal antara lain gen dan fitohormon.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada hewan, dibagi menjadi dua
bagian yaitu faktor internal (faktor dalam) dan faktor eksternal (faktor luar). Faktor internal,
meliputi gen (genetik) hormon, ras, umur dan jenis kelamin, sedangkan faktor eksternal meliputi
nutrisi makanan, suhu, sinar matahari, aktivitas fisik, lingkungan dan manajemen pemeliharaan.

Biji kacang hijau dapat berkecambah apabila berada pada lingkungan yang memenuhi syarat
perkecambahan yaitu kandungan air dan kelembaban udara di sekitar harus tinggi
(anggrahini,2009)
Drosophilla atau lalat buah adalah lalat yang biasa menempel pada buah yang sudah
membusuk.metamorfosis pada drosopilla yaitu dimulai dari telur, larva, pupa dan lalat dewasa

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Adapun prosedur kerjanya adalah sebagai berikut:


1. Rendam kacang hijau dalam air semalaman
2. Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol. Lalu potong
kelebihannya
3. Gunting kertas saring tersebut dan masukkan kedalam botol sehingga menempel pada
dinding botol bagian dalam
4. Siapkan 6 biji kacang hijau pada botol selai.tambahkan air secukupnya sehingga kertas
saring tetap basah
5. Simpan sediaan pada tempat terangtetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama 2
minggu. Jika air tampak berkuirang maka dapat ditambahkan., sehingga kertas saring tetap
basah tetapi tidak sampai merendam biji
6. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji tumbuhan dari persediaan tersebut. Catatlah
kapan biji kacang hiaju mulai berkecambah, amatilah bagaimana akar, batang dan daun
tumbuh. Dan gambar hasilnya pada akhir dari modul lembar kerja

2. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN


Adapun prosedur percobaan adalah sebagai berikut:
a. Membuat medium lalat buah
Setiap satu botol selai memrlukan dua buah sendok makan medium.
1. Sediakan alat penumbuk, pastikan alat dalam keadaan bersih
2. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape singkong dengan
perbandingan 6 pisang dan sati tape.
3. Sesudah medium tercampr rata masukkan kedalam botol selai
4. Masukkan kertas saring steril atau kertas tisu yang sudah anda lipat ke dalam
setiap botol kultur
b. Menangkap lalat buah
Lalat buah merupakan sejenis lalatyang ukurannya jauh lebih kecil dari lala
rumah.lalat buah biasanya banyak ditemukan di tempat sampah. Mereka bisa
berkerumun pada buah buahan yang membusuk di tong sampah, mungkin karena
itulah disebut lalat buah. Untuk menangkapnya lakukan langkah langkah berikut.
1. Persiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar
2. Pergilah ke tempat tong sampah atau ke tempat yang ada sampahnya
3. Setelah itu kembangkanlah plastik besar dengan mulut plastik terbuka lebar dan
anda pegang pada pangkalnya kemudian arahkan mulut plastik pada tong sampah
kemudian buatlah kejutan dengan memukuln atau mengguncangkan tong
sampah.
4. Biasanya lalat buah akan beterbangan dan akan terperangkap ke dalam kantong
plastik . setelah terlihat ada yang terperangkap tutuplah kantong plastik dengan
cepat sehingga bebrapa lalat buah terperangkap dalam kantong plastik
c. Mengukur lalat buah
Setelah botol kultur medium dan lalat buah siap, maka selanjutnya dilakukan
pembiakan, dengan cara sebagai berikut:
1. Masukkan lalat buah yang terperangkap tadi ke dalam botol kultur . jika susah
gunakan kapas dengan clorofom sehingga lalat terbius, setelah lalat terbius
masukkanlah ke dalam botol kultur. Hati hati jangan sampai terendam medium.
Biasanya dalam waktu 5 menit lalt buah akan siuman
2. Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah
dengan karet gelang
3. Tusuk tusuk tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik
4. Tempatkan botol kultur di tempat yang teduh dan aman
5. Amatilah biakan setiap pagi dan sore secara teraturmisalnya setiap jam 08:00 dan
jam 18:00. Pengamatan meliputi: kapan timbul larva, pupa,pupa berubah warna
dan keluarnya lalat dewasa(imago). Tuangkan hasil pengamatan pada lembar
kerja.

F. HASIL PENGAMATAN

Adapun hasil pengamatan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan


Biji kacang hijau (Vigna radiate)
Panjang (mm)
Ha
Gambar pertumbuhan Batan
ri Akar keterangan
kecambah kacang hijau g
ke (mm)
(mm)
0 Kondisi awal 0 0 Bakal akar terlihat

1 Tumbuh akar 1 2 Jelas terlihat

Terlihat batang Biji kacang


2 2-3 20
terangkat

3 Terlihat batang 5-10 35 Terangkat keatas

4 Terlihat batang 15 47 Terangkat keatas

5 Terlihat batang 23 58 Terangkat keatas

6 Terlihat batang 26 65 Terangkat keatas

7 Terlihat batang 32 73 Terangkat keatas

8 Terlihat batang 35 83 Terangkat keatas

9 Terlihat batang 40 94 Terangkat keatas

10 Terlihat batang 45 110 Terangkat keatas

Tabel 1.2 hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah


Hari ke- Waktu Kejadian atau perubahan
pengamatan

0 pagi Tubuh berwarna kunig agak coklat

1 pagi Tubuh berwarna kuning kecoklatan

2 sore Mulai bertelur(bentuknya bercak putih)

3-4 pagi Telur ulai menetas menjadi larva(mirip brlatung tapi


sangat kecil)

5 sore Larva mulai bergerak

6 sore Tubuhnya mulai memendek, akan membentuk pupa

7-8 pagi Sudah menjadi pupa


9-10 pagi Sudah hampir berbentuk lalat dewasa tapi masih
sangat kecil

11 pagi Sudah menjadi lalat dewasa

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

A. Pada hari keberapa akar kecambah kacang hijau mulai tumbuh?


Jawaban: Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm dan panjang
batang 20 mm

B. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut.adakah yang arah


pertumbuhannya ke atas. Mengapa demikian ?
Jawaban: Akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam toples.
Karena akar mencari sumber air dan batang kacang hijau (Vigna radiate) mencari
datangnya cahaya.

2. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN


A. Pada hari keberapa lalat meletakkan telurnya?
Jawaban:lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua
B. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?
Jawaban:pupa terbentuk pada hari ke 7-8 namun pada hari ke 6 sudah hampir
menyerupai pupa. Lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11

H. PEMBAHASAN
1. Pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan kacang hijau dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik. Pada hari kedua akar sudah mulai terlihat, kemudian pada hari kedua batang
kacang hijau juga sudah terlihat. Setiap harinya kacang hijau mengalami pertumbuhan
dengan bertambahnya ukuran akar, dan batangnya.

Biji kacang hijau dapat berkecambah apabila berada dalam lingkungan yang memenuhi
syarat untuk perkecambahan, yaitu kandungan air kacang hijau dan kelembaban udara
sekeliling yang harus tinggi. Jika kadar air kelembaban terlalu rendah sehingga untuk tahap
perkecambahan biji kacang hijau harus direndam atau diletakkan pada lingkungan yang
jenuh uap air

2. Pertumbuhan dan perkembangan lalat buah


Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan lalat buah berwarna kuning kecoklatan, dan
mulai bertelur pada hari kedua.pada hari ketiga sampai keempat telur mulai menetas menjadi
larva yang bentuknya seperti belatung namun sangat kecil dan berwarna putih. Pada hari
kelima larva tersebut mulai aktif bergerakdan pada hari kedelapan sudah berubah menjadi
pupa.sedangkan pada hari kesepuluh sudah berbentuk lalat buah tetapi masih sangat kecil,
dan pada hari kesebelas lalat tersebut sudah berubah menjadi lalat dewasa sudah bisa
terbang dan siap untuk dilepaskan.

Faktor yang mempengaruhi siklus hidup lalat buah adalah suhu lingkungan,ketersediaan
makanan, tingkat kepadatan botol peliharaan dan intensitas cahaya

I. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dapat dilihat dari bertambahnya ukuran akar,
batang dan daun
2. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah
hormon dan gen
3. Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dan hewan
adalah, suhu , cahaya intensitas air , ketersediaan makanan dll
4. Lalat buah mengalami metamorfosis yang sempurna
5. Lalat buah adalah jenis serangga yang mudah untuk berkembang biak

J. DAFTAR PUSTAKA
Purwono dan Hartono, R.(2005).kacang Hijau.Swadaya:Jakarta
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

Irnaningtyas. (2018). Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013


Revisi. Jakarta: Erlangga

K. KESULITAN YANG DIALAMI


SARAN DAN MASUKAN
Menggunakan kacang hijau yang tepat sehingga dapat tumbuh dengan baik dan memudahkan
dalam pengamatan
Jika tidak ada kertas saring bisa menngunakan tissu yang keras teksturnya

L. FOTO/ VIDEO
Pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau

Tahap Awal
menyiapkan
alat dan
bahan

Pertumbuhan
kecambah
hari ke 2

Pengamatan
hari ke 5
Pertumbuhan dan perkembangan Drossophilla sp

Tahap awal pengembang biakan lalat buah

Lalat buah menetas menjadi telur

Telur menetas menjadi larva


Larva berubah menjadi pupa
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
EKOSISTEM DARAT

DISUSUN OLEH:

ASKA INTAN MARIADI


855748381

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

FOTO

Nama : Aska Intan Mariadi


NIM/ID Lainnya : 855748381______________________________________
Program Studi : S1 BI PGSD
Nama Sekolah : UPBJJBandarLampung_____________________________________

DATA TUTOR (PGSD)

FOTO

Nama(Gelar) : SUSI NURUL FITRI, M.Pd.


Nip/Id Lainnya : 19681121 199203 2005/20004396
Instansi Asal : SMAN 1 SIDOMULYO
Nomor Hp : 085274996311
Alamat Email : susinurulfitri@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Aska Intan Mariadi


NIM : 855748381
Program Studi : S1 BI PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiatisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan
kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada
klaim atas karya saya ini.

Lampung Selatan,25 Oktober 2021


Yang membuat pernyataan

Aska Intan Mariadi


A. JUDUL PERCOBAAN : EKOSISTEM DARAT

B. TUJUAN PERCOBAAN

Adapaun tujuan dalam praktikum ini adalah:


1. Untuk membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan.

C. ALAT DAN BAHAN

Dalam praktikum ini menggunakan alat dan bahan sebagai berikut:


1. Seperangkat alat tulis
2. Loup/kaca pembesar
3. Barometer
4. Lingkungan Sekitar

D. LANDASAN TEORI

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu
tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang
saling memengaruhi.

Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya (alam).
Organisme hidup dalam sebuah sistem yang ditopang oleh berbagai komponen yang saling
berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung. Ekosistem
merupakan hubungan timbale balik antara komponen biotik dengan komponen abiotik.

Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut. Sedangkan
komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Abiotik atau komponen tak hidup adalah
komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya
kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam
ruang dan waktunya.Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa organik.

Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme).
Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen
abiotik (tidak bernyawa).
Ekosistem juga dibagi menjadi 2 yaitu ekosistem alami dan buatan. Ekosistem alami adalah
ekosistem yang terbentuk secara alami atau tanpa campur tangan manusia. Ekosistem buatan
adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan atau keperluan
hidupnya.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat anda
mengajar yang akan kita amati komponen-komponennya.
2. Setelah menemukan tempatnya, kemudian mengamati komponen-komponen abiotiknya
meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah.
3. Untuk mengetahui suhu udara menggunakan barometer, sementara untuk mengetahui
keadaan pencahayaan, angin atau tanah dengan memperkirakannya saja.
4. Mencatat semua datapada tabel dan lembar kerja.
5. Setelah mengamati komponen abiotik , memperhatikan komponen biotiknya. Mencatat
semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
6. Memulai mencatat tumbuhan sebagai produsen yang ada, jika ada melengkapinya
dengan nama latin.
7. Mencatat semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui pada ekosistem tersebut,
baik yang tetap maupun yang hanya singgah (hewan terbang)
8. Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah/dekat
permukaan, atau pada sela-sela daun/batang. Menggunakan kaca peembesar bila perlu.
9. Mencatat semua data pada tabel dalam lembar kerja.
10. Sebagai pembanding, menentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada disekitar
tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar.
11. Melakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai nomor 8 seperti di atas. Kemudian
mencatat semua pada tabel di lembar kerja.
12. Membuat kesimpulan umumtentang perbedaanpada kedua tipe ekosistem tersebut
F. HASIL PENGAMATAN
Adapun hasil pengamatan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 Komponen abiotik ekosistem darat alami (kebun


belakang rumah)

No. Komponen Abiotik Kondisi/keadaan


1 Tanah Kering
2 Udara 33oC
3 Angin Semilir, perlahan
4 Cahaya Tidak Panas
5 Air Jernih

Tabel 1.2 Komponen Biotik Ekosistem Darat Alami

No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Penguraian


1 Pisang Ulat Bakteri,
2 Singkong Belalang Jamur
3 Rumput Katak Mikroba
4 Pohon kelapa Kucing Cacing
5 Pohon salam Semut
6 Pohon alpukat Ayam
7 Pohon bambu Burung dara
8 Pohon pepaya Musang
9 Pohon akasia
10 lengkuas

Tabel 2.1 Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan


(taman depan rumah)

No. Komponen Abiotik Kondisi/keadaan


1 Tanah Kering
2 Udara 33oC
3 Angin Semilir
4 Cahaya Redup
5 Air Tidak Jernih
Tabel 2.2 Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan

No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Penguraian


1 Euphorbia Kupu-kupu Bakteri,
2 Kamboja capung Jamur
3 Pohon kelengkeng semut
4 Aglonema sp Ulat
5 Keladi
6 Seledri
7 Lidah buaya

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

Menurut pendapat Anda, ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik lebih
banyak? mengapa demikian ?Jelaskan secara singkat!

Jawaban:. Ekosistem yang mempunyai komponen biotik lebih banyak adalah ekosistem darat
alami . karena Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan
ekosistem darat buatan. Ekosistem darat alami memiliki jumlah populasi, dan jenis makhluk
hidup yang tidak dikendalikan oleh manusia.sebagai contoh ekosistem hutan yang mana
didalam hutan memiliki berbagai jenis makhluk hidup baik hewan ataupun tumbuhannya

H. PEMBAHASAN

Pengertian lain mengenai ekosistem menurut Campbell (2010),


“Ekosistem adalah komunitas organisme di suatu wilayah beserta faktor-
faktor fisik yang berinteraksi dengan organisme-organisme tersebut”. Dari
beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahawa ekosistem
merupakan adanya interaksi antar komponen biotik maupun abiotik yang
berada di lingkungan tersebut dan saling ketergantungan satu sama lain
hingga membentuk sebuah sistem

Dari hasil pengamatan maka dapat dilihat bahwa ekosistem darat alami kita menjumpai
beberapa tanaman sebagai produsen seperti pohon pisang, pohon kelapa, pohon bambu, pohon
pepaya, pohon akasia dll, seperti pada tabel 1.1. sedangkan untuk konsumen atau hewan yang
dapat dijumpai pada ekosistem darat alami yaitu musang, kucing, burung dara, belalang, ulat,
dan semut. Pengurai yang ada pada ekosistem alami yaitu diantaranya cacing, mikroba dan
jamur. Yang mana antara cacing dan tumbuhan juga mengalami simbiosis mutualisme.

Pada ekosistem darat buatan (taman di depan rumah0 tumbuhan atau produsen yang dapat
dijumpai yaitu tanaman Euphorbia sp, Aglonema sp, kamboja, pohon kelengkeng, tanaman
keladi, seledri dan bunga angggrek. Sedangkan hewan atau konsumennya yaitu larva yatau ulat
yang memakan daun keladi, semut, belalang, capung dan kupu-kupu yang menghisap nektar
pada bunga yang ada di taman.

Dari hasil perbandingan pengamatan ekosistem darat alami memiliki lebih banyak ragam
makhluk hidup dibandingkan pada ekosistem darat buatan baik dari tanaman, hewan ataupun
pengurainya. Hal ini dikarenakan pada ekosistem darat buatan ada campur tangan manusia yang
mengaturnya.

Sedangkan untuk komponen biotik baik pada ekosistem darat alami ataupun pada sistem darat
buatan, tidak terlalu banyak perbedaan baik dari segi cahaya suhu temperatur dll.

I. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Ekoseistem adalah hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik
2. Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama
3. Ekosistem darat alami memiliki komponen biotik yang lebih lengkap dibandingkan
dengan ekosistem darat buatan
4. Komponen biotik Ekosistem darat buatan dapat dikendalikan karena adanya campur
tangan manusia.
J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman.dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang


Selatan: Universitas Terbuka.

https://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem

https://ardra.biz/topik/pengertian-ekosistem-alami-dan-ekosistem-buatan/
http://rickysetiawan96.blogspot.com/2014/07/pengertian-dan-jenis-jenis-ekosistem.html

K. KESULITAN YANG DIALAMI

Adapun kesulitan yang dialami dalam percobaan ini antara lain kesulitan mengambil foto
beberapa komponen biotik dari jenis hewan yang aktif bergerak, sehingga foto yang diperoleh
dalam pengamatan kurang optimal.
SARAN: untuk mendapatkan komponen biotik yang lebih beragam, pengamatan pada
ekosistem darat alami lebih disarankan dibandingkan pada ekosistem darat buatan, karena
keanekaragaman pada ekososistem buatan terbatas.
MASUKAN: Untuk menambah pengetahuan tentang ekosistem darat bisa melakukan studi
pustaka atau melakukan lebih banyak pengamatan pada berbagai jenis ekosistem darat.

L. FOTO-FOTO PADA EKOSISTEM.


1. EKOSISTEM DARAT ALAMI

2. EKOSISTEM DARAT BUATAN


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PENCEMARAN LINGKUNGAN
(PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN)

DISUSUN OLEH:

ASKA INTAN MARIADI


855748381

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

FOTO

Nama : Aska Intan Mariadi


NIM/ID Lainnya : 855748381______________________________________
Program Studi : S1 BI PGSD
Nama Sekolah : UPBJJBandarLampung_____________________________________

DATA TUTOR (PGSD)

FOTO

Nama(Gelar) : SUSI NURUL FITRI, M.Pd.


Nip/Id Lainnya : 19681121 199203 2005/20004396
Instansi Asal : SMAN 1 SIDOMULYO
Nomor Hp : 085274996311
Alamat Email : susinurulfitri@gmail.com

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA


Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Aska Intan Mariadi


NIM : 855748381
Program Studi : S1 BI PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiatisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan
kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada
klaim atas karya saya ini.

Lampung Selatan,25 Oktober 2021


Yang membuat pernyataan

Aska Intan Mariadi

A. JUDUL PERCOBAAN 1: PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN


B. TUJUAN PERCOBAAN

Adapun tujuan dari percobaan ini adalah Untuk mengamati pengaruh deterjen terhadap
perkecambahan kacang hijau.

C. ALAT DAN BAHAN

Dalam percobaan ini menggunakan alat dan bahan sebagai berikut:


1) Neraca Analitik/sendok teh 1 buah
2) Gelas kimia 600mL 10 buah
3) Kertas saring/tisu
4) Kertas timah secukupnya
5) Mistar dengan skala mm 1 buah
6) Kertas untuk label secukupnya
7) Gelas kimia 1000mL 1 buah
8) Air ledeng secukupnya
9) Deterjen serbuk 1 gram

D. LANDASAN TEORI

Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau
komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan
(komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/
udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.

Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai


aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap
pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan.

Pencemaran terhadap lingkungan dapat terjadi di mana saja dengan laju yang
sangat cepat, dan beban pencemaran yang semakin berat akibat limbah industri
dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai,
lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga
mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu
kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah
untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan
dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

Dalam praktikum ini melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menyediaakn larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,1% serta konntrol yang
berupa air ledeng/air PDAM saja. Lalu menyimpan larutan yang telah diberi label sebagai
berikut.
Label I : 100% Label II : 50% Label III : 25% Label IV : 12,5%,
Label V : 6,25%, Label VI : 3,1
Label kontrol :Air ledeng/air PDAM saja
2. Cara menyediakan larutan
Cara menyediakan larutan untuk setiap konsentrasi dalam praktikum ini dapat dilihat pada
cara menyediakan larutan pada percobaan 1: Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar
bawang merah (Allium cepa).
3. Menyediakan enam gelas kimia lain, memberi label kontrol, I, II, III, IV, V,danVI. Masing-
masing diberi lingkaran kertas saring/kertas tisu (lihat Gambar 2.1)
4. Memasukkan kacang hijau kedalam air pada gelas kimia, membuang kacang hijau yang
mengapung, sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan untuk percobaan ini
(kacang hijau terpilih)d
5. Dari kacang hijau terpilih , mengambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam
larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10
butir dalam larutan VI, dan 10 butir dalam larutan kontrol (air ledeng/PDAM). Mmembiarkan
rendaman selama lima menit.
6. Mengatur kacangb hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. Mengatur yang baik agar
hilum mengarah ke bawah.
7. Mengisi gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang berlabel sama,
kira-kira 100Ml.
8. Menutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada ahaya yang dapat masuk.
9. memiliki panjang akar =0 mm. Jika pada pengamatan 2 hari (48 jam) tidak tumbuh akarnya (0
mm), dianggap kacang hijau mati. Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja tabel 2.0
10. Membuat grafik rata-rata pertumbuhan kecambah perkonsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam
(grafik 2.2) dengan menggunakan warna yang berbeda. Misal 24 jam dengan warna merah, 48
jam dengan warna hitam.
F. HASIL PENGAMATAN
Adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:

PENGARUH DETERGEN TERHADAP TUMBUHAN

NO KONSENTRASI LARUTAN
DETERGEN
HARI KE-1 (24)
100 50 25 12.5 % 6.25 % 3.1 % kontrol
% % %
1 1 1 2 2 2 3 4
2 1 2 2 3 3 3 4
3 1 2 3 3 3 4 4
4 1 1 2 2 4 3 5
5 1 2 1 2 3 2 4
6 1 2 2 2 4 2 5
7 1 0 3 1 2 3 6
8 0 2 2 3 2 3 7
9 1 1 1 2 2 4 7
0 0 1 1 3 3 4 6
Jumla 8 14 19 25 28 31 52
h
Rata 1 1 2 2 3 3 5
-
rata

NO KONSENTRASI LARUTAN
DETERGEN
HARI KE-2 (48)
100 50 25 12.5 % 6.25 % 3.1 % kontrol
% % %
1 2 3 2 3 4 4 5
2 3 3 3 4 5 3 6
3 3 3 4 4 4 5 8
4 1 2 3 3 6 4 7
5 0 2 3 2 3 3 8
6 2 3 3 3 5 4 9
7 1 2 4 0 4 5 10
8 3 0 4 3 2 5 8
9 1 3 0 4 3 6 9
0 0 3 2 4 3 6 9
Jumla 16 24 28 30 39 45 89
h
Rata 2 2 3 3 4 5 9
-
rata

Grafik rata- rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 24 jam


100%

90%

80%

70%
0
60% 3.1
6.25
50%
12.5
40% 25
50
30% 100

20%

10%

0%
1 2

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Apa fungsi larutan kontrol (0)


Jawaban: pada percobaan fungsi larutan 0 (kontrol )sebagai pembanding dengan konsentrasi
larutan deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik
dalam pertumbuhan karna tidak mengandung deterjen.

2. Apa kesimpulan anda bila larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati ?
Jawaban: jika pada larutan 0(control) ada yang mati mungkin kacang hijau tesebut bukan
bibit unggul ( mandul)

3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah?
Jawaban: untuk mengurangi penguapan

H. PEMBAHASAN

Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika
tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami
pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun
biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, ledakan alga, kebinasaan
ikan, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan
status ekologi air.

Pada hari pertama kacang hijau pada kontrol ada 5, sedangkan pada harikedua ada 9.
Kemudian pada konsentrasi paling rendah ada 3 kacang hijau pada hari pertama dan lima
kacang hijau pada hari kedua. Pada konsentrasi paling tinngi yaitu 100% bpada hari
pertama hanya ada 1 kacang hijau dan pada hari ke- 2 ada 2 kacang hijau

Berdasarkan percobaan pengamatan pengaruh detergen pada perkecambahan dapat


diketahui bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu (rendah) masih bisa
mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi
kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.

Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan.


Ada 4 tahap pencemaran antara lain pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari
kadar dan waktu. pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen
ekosistem, pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal, pencemaran yang
menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.

I. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah sebagai beriku:

1. kecambah pada kadar konsentrasi tertentu (rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan
walaupun ada hambatan,
2. Pada konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan
dengan optimal dan pada akhirnya akan mati.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman.dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran

https://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_air

K. KESULITAN, SARAN DAN MASUKAN


1) Pelabelan dalam setiap konsentrasi larutan harus teliti agar tidak tertukar ,
sehingga hasil pengamatan dapat diperoleh hasil yang baik.
2) Kacang hijau yang digunakan sebaiknya kacang hijau yang dalam kondisi baik,
agar pertumbuhan yang diamati tepat.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Tahap awal persiapan proses pemberian detergen

Anda mungkin juga menyukai