Anda di halaman 1dari 62

Template LKP (Laporan Kegiatan Praktikum)

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM BIMBINGAN (CIRI-CIRI


MAKHLUK HIDUP FAN PERTUMBUHAN,
PERKEMBANGAN DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP)

(SYAMSU RIKA WIRAH ADIKUSUMAH) (859392148)

UPBJJ MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU


PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2023

LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA

Nama : NURLIA BASRI

NIM/ID Lainnya : 859392148

Program Studi : PGSD S1

Nama Sekolah :

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : LILI SURYANI,S.Pd.,M.Pd

Nip/Id Lainnya : 196605041988122002

Instansi Asal : SMANEGERI 3 PALOPO

Nomor Hp : 08124218942

Alamat Email : suryani.lili947@gmail.com


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : SYAMSU RIKA WIRAH ADIKUSUMAH


NIM : 859392148
Program Studi : PGSD S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas
pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya
apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini
atau ada klaim atas karya saya ini.

BARRU, ……. Oktober 2023


Yang membuat pernyataan

SYAMSU RIKA WIRAH ADIKUSUMAH

SISTEMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM IPA


DAN SKOR PER KOMPONEN PENILAIAN

LEMBAR DATA*

LEMBAR KESEDIAAN*
A. JUDUL PERCOBAAN
B. TUJUAN PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
C. ALAT DAN BAHAN (SKOR ≤ 2)
D. LANDASAN TEORI (SKOR ≤ 10)

E. PROSEDUR PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)

F. HASIL PENGAMATAN (SKOR ≤ 30)


G. PERTANYAAN-PERTANYAAN (SKOR ≤ 15)

H. PEMBAHASAN (SKOR ≤ 15)

I. KESIMPULAN (SKOR ≤ 15)


J. DAFTAR PUSTAKA (SKOR ≤ 2)

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤


2)

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM (SKOR ≤ 5)

*Lembar data dan Lembar Kesediaan tidak perlu ada di setiap LKP. Kedua lembar
tersebut hanya WAJIB ada di laporan seluruh praktikum/LKP.

LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107 MODUL 1 KEGIATAN


PRAKTIKUM 1 MAKHLUK HIDUP GERAK PADA
TUMBUHAN

A. JUDUL PERCOBAAN
Gerak pada tumbuhan
B. TUJUAN PERCOBAAN
1) Mengamati gerak seismonasti
2) Mengamati gerak niktinasti
3) Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan

C. ALAT DAN BAHAN


1) Seismonasti dan Niktinasi
a) Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
b) Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas 1 hitam
buah
c) stop watch atau jam tangan 1 buah
d) Alat- alat tulis dan penggaris
2) Geotropisme
a) Pot berukursn kecil 2 buah
b) Tanah yang subur secukupnya
c) Biji kacang merah secukupnya
d) Air secukupnya.

D. LANDASAN TEORI
Gerak pada tumbuhan merupakan salah satu ciri khas makhluk hidup.
Gerakan pada tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan
kepekaan terhadap rangsang atau iritabilita yang dimiliki oleh tumbuhan
tersebut. Gerak pada tumbuhan adalah respons tumbuhan terhadap
rangsangan eksternal, seperti cahaya, gravitasi, sentuhan, atau perubahan
suhu. Dua jenis gerak utama pada tumbuhan adalah gerak nistinasti dan
gerak geotropisme.
1. Gerak Nistinasti: Gerak nistinasti adalah gerakan tumbuhan yang dipicu
oleh rangsangan non-gravitasi eksternal, seperti cahaya atau sentuhan.
2. Gerak Geotropisme: Gerak geotropisme adalah gerakan tumbuhan yang
dipicu oleh gravitasi. Ada dua jenis gerak geotropisme:
a. Geotropisme positif: Tumbuhan tumbuh menuju arah gravitasi.
Akar tumbuh menuju bawah, ke arah gravitasi, sementara batang
dan tunas tumbuh menjauhi gravitasi, menuju atas.
b. Geotropisme negatif: Tumbuhan tumbuh menjauhi arah gravitasi.
Misalnya, ketika biji tumbuhan benih tumbuh keluar dari tanah,
mereka akan tumbuh menjauh dari gravitasi dan menuju ke
permukaan tanah.
3. Gerak Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya
rangsangan berupa getaran.Daun putri malu bila disentuh akan menutup,
reaksi menutupnya daun putrid maludikarenakan adanya perubahan
tekanan akibat pemberian rangsang.Dengan jenissentuhan yang berbeda,
maka reaksi daun putrid malupun berbeda-beda. Jika disentuhsecara
halus, daun putri malu menutup secara perlahan mulai dari pangkal
daunsampai ujung daun. Jika sentuhannya sedang daun langsung
menutup dari pangkal daun hingga tengah disusul bagian ujung daun.
Sedangkan jika disentuh dengan kasar,maka daun dan tangkai langsung
menutup sekaligus.
Semua gerakan ini diatur oleh hormon tumbuhan, seperti auksin, gibberellin,
dan sitokinin, serta respon terhadap rangsangan lingkungan. Gerak
tumbuhan adalah cara tumbuhan berinteraksi dengan lingkungannya untuk
bertahan hidup dan berkembang.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Seismonasti dan Niktinasti 1)
Seismonasti
1) Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan, seperti tanaman
putri malu, lembar kerja, alat tulis dan penggaris.
2) Mengamati tanaman putri malu yang telah ditemukan,
melakukan sentuhan halus, sedang dan kasar pada daun putri
malu menggunakan penggaris,
3) Mengamati reaksi daun putri malu yang disentuh dan
mencatatnya pada tabel pengamatan.

2) Niktinasti
1) Mengamati 2 tanaman putri malu.
2) Tanaman putri malu A ditempat terang/terbuka
3) Tanam putri malu B ditutup dengan menggunakan kotak
karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar
tidak menyentuhnya.
4) Membiarkan tanaman putri malu B tertutup selama lebih
kurang 30 menit.
5) Setelah ditutup lebih kurang 30 menit, membuka dengan
hatihati (tidak menyentuh tanamannya).
6) Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu B dan
membandingkan dengan daun putri malu A.
7) Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

2) Gerak tropisme (Geotropisme negatif)


a) Menanam tanaman kacang hijau pada pot A dan pot B, satu minggu
sebelum kegiatan praktikum ipa.
b) Meletakkan pot A secara vertical dan pot B secara horizontal.
c) Mengamati pertumbuhan kacang hijau setiap hari
d) Mencatat pertumbuhan kacang hijau pada tabel pengamatan.

F. HASIL PENGAMATAN
1. Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2
Hasil pengamatan seismonasti
No Jenis Senntuhan pada Reaksi daun putri malu Keterangan
daun putri malu

1 Halus Daun menutup Waktu cukup


perlahan dari pangkal lama
daun ke ujung, hanya
anak daun di ujung
saja yang mengatup.

2 Sedang Seluruh daun waktu agak lama


menutup

3 Kasar Seluruh daun dan waktu lebih


tangkai menutup, arah cepat
gerak daun dengan
sentuhan kasar pada
ujung akan melipat
dari ujung sampai
pangkal daun dengan
cepat.

Tabel 1.3
Hasil pengamatan niktinasti

No Tanaman Putri Malu Reaksi daun putri malu

Mula-mula ½ jam kemudian

1 Tanaman berada di tempat Membuka Tetap Membuka


terang

2 Tanaman yang ditutup Membuka Menutup


dengan penutup yang kedap
cahaya.
2. Geotropisme
Tabel 1.4
Hasil pengamatan geotropisme negatif

Jenis Pengamatan hari ke Keterangan


Pot 1 2 3 4 5 6 7
A 0,4 1,5 2,5 3 3,8 4,2 5,7 Batang tumbuh tegak

B 0,6 1,4 2,5 3,4 4,2 5,3 6,1 Batang tumbuh membelok
mengikuti cahaya
matahari
(menjauhi titik pusat
bumi)

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi!
Jelaskan alasan anda memilihnya!
Dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti adalah
Pohon Cassia corymbosa dan Lamtoro. Alasan memilih kedua jenis
tanaman ini adalah karena keduanya dapat melakukan gerakan
niktinasti ketika suasana gelap atau malam hari. Gerakan niktinasti
adalah gerakan nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga
disebut juga gerak tidur. Pada malam hari, daundaun tumbuhan
polong-polongan akan menutup dan akan membuka keesokan
harinya ketika matahari terbit.
2. Apa perbedaan antara niktinasi dengan seismonasti pada percobaan
yang telah anda lakukan? Jelaskan!
Pada percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pada
Seismonasti terjadi akibat rangsangan sentuhan atau getaran pada
tumbuhan seperti putri malu sedangkan pada Niktinasti terjadi
akibat dipengaruhi adanya rangsangan dari cahaya.
3. Pada percobaan geotropisme yang telah anda lakukan sebenarnya
anda juga sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme.
Mengapa? Jeniss fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!
Pada percobaan geotropisme diatas sekaligus membuktikan
fototropismekarena arah tumbuh batang menuju kearah cahaya
matahari. Jenis fototropisme yangterjadi adalah fototropisme positif
karena arah tumbuh batang mernuju sumberrangsang cahaya.

H. PEMBAHASAN
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan
berupa getaran.Daun putri malu akan menutup bila disentuh.perlakuan
sentuhan yang berbeda.Pengaruhnya juga berbeda, jika sentuhan halus,
proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang reaksinya agak
cepat menutup.Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat
menutupdaun dengan tangkainya.Reaksi ini terjadi akibat perubahan tibatiba
dalam keseimbangan airyang terjadi pada batang daun yang kehilangan
tekanan air sehingga daun maupun tangkaimengatup/menutup.
Niktinasti merupakan gerak nasty yang disebabkan oleh suasana
gelap, sehinggadisebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana
gelap, gerak tidur”daun-daun tersebut dapat terjadi perubahan tekanan tirgor
didalam persendian daun. Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putrid
malu, dengan menyimpan putrid malu di tempat terang atauterbuka dan
membandingkannya dengan putrid malu yang diletakkan ditempat tertutup
ataukedap cahaya. Pada tumbuhan putrid malu yang berada ditempat kedap
cahaya. Daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup.
Geotropisme negatif adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh
gravitasi bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropism
positif, misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi
rangsang disebut geotropism negatif misalnya gerak tumbuh batng menjauhi
tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang
secara normalmenuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal
pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah vertical secara
bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat geraktumbuh batang menjauhi
tanah.

I. KESIMPULAN
1. Sentuhan halus pada daun putri malu meneyebabkan gerak menutup
daun dengan pelan, sentuhan sedang menyebabkan gerak daun mentup
dengan agak cepat dan sentuhan kasar menyebabkan gerak menutup
daun dengan cepat.
2. Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya , daundaun
putri malu tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu
yang berada di tempat terang, daunnya tetap membuka.
3. Kacang merah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan
membengkok ke atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut
geotropism negative.

J. DAFTAR PUSTAKA

Andrews Wa, A. B. (1983). Discovering Biological Science. Ontario:


Prentice Hall, Canada Inc.

Browse PMc. (1979). Plant Propagation. New York: mitchell Beazley Publ.
Limited.
Hopsons and Wessels. (1990). Essentials of Biology. New York:
McGrawHill Publ.Co.

Kimbal, J. (1967). Biology: A Laboratory Introduction. Massachusetts:


Addison-Wesley Publ. Co.

Kimbal, J. (1983). Biology. 5th Ed. Massachusetts: Addison-Wesley Publ.


Co.

Parjatmo, W. (1994). Petunjuk Praktikum biologi, Modul 3. Jakarta:


Karunika Ut.
Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit
UT.

K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN 1.


KESULITAN
Dalam melakukan kegiatan praktikum, kendala yang dialami
adalah perubahan suhu atau cuaca yang sangat panas. Kemudian
ketersediaan bahan praktikum seperti kacang merah yang susah
dapat di daerah saya, sehingga harus pergi ke luar daerah untuk
mencari kacang merah tersebut.

2. SARAN DAN MASUKAN


Sebaiknya dalam melaksanakan praktikum percobaan gerak pada
seismonasti dan niktinasti. Pertumbuhan geotripisme pada kacang
merah juga harus dilakukan observasi serta alat

L. FOTO/VIDIO PRAKTIKUM

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan


yaitu pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Tahap-tahap Foto Makhluk Hidup Deskripsi Kegiatan


kegiatan

Sentuhan halus pada daun putri


malu meneyebabkan gerak
menutup daun dengan pelan.

Tahap Awal
sentuhan sedang menyebabkan
gerak daun mentup dengan
agak cepat

sentuhan kasar pada daun putri


malu menyebabkan gerak
menutup daun dengan cepat.

Vidio praktikum gerak


niktinasti pada tumbuhan putri
malu

https://youtu.be/-
ZSeiJ2YqEo?si=vghGD6WQ2osRvUjR

Proses Kegiatan
Pertumbuhan gerak
geotropisme pada tumbuhan
kacang merah.
Mencatat hasil praktikum pada
setiap tabel praktikum.

Tahap Akhir

LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107 MODUL 1 KEGIATAN


PRAKTIKUM 3 PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN
PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN

A. JUDUL PERCOBAAN
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pertumbuhan dan perkembangan kacang merah.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Biji kacang merah 6 buah.
2) Botol jam (selai) 2 buah.
3) Kertas saring secukupnya.
4) Kertas label secukupnya.
5) Gunting 1 buah.

D. LANDASAN TEORI
Perkecambahan adalah proses di mana embrio dalam biji tumbuh
menjadi tanaman baru, yang terjadi ketika kondisi lingkungan yang sesuai
terpenuhi. Proses ini melibatkan suhu yang cocok, pasokan air yang
memadai, oksigen yang cukup, kelembapan, dan cahaya. Struktur kecambah
akan bervariasi tergantung pada jenis biji, baik monokotil maupun dikotil.
Pada tanaman monokotil, kecambahnya terdiri dari radikula, akar
primer, plumula, koleoptil, dan daun pertama. Di sisi lain, pada tanaman
dikotil, kecambahnya terdiri dari akar primer, hipokotil, kotiledon, epikotil,
dan daun pertama.
Terdapat dua jenis perkecambahan, tergantung pada apakah kotiledon
tumbuh di atas tanah atau tetap berada dalam tanah. Perkecambahan epigeal
terjadi ketika hanya hipokotil yang tumbuh ke atas tanah, sementara
kotiledon diangkat ke atas tanah. Sementara perkecambahan hipogeal terjadi
ketika epikotil yang memanjang, dan kotiledon tetap berada dalam tanah.
Pada perkecambahan epigeal, hanya bagian kait pada hipokotil yang
menembus tanah, sehingga bagian plumule yang halus tidak terkena tanah
dan dilindungi oleh kotiledon yang menutupinya. Sementara pada
perkecambahan hipogeal, epikotil membentuk kait yang kembali
melindungi ujung plumule.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman.
2. Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher
botol selai. Bila perlu potonglah kelebihannya.
3. Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai
sehingga menempel pada dinding botol bagian dalam.
4. Sisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air
secukupnya sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10-nya).
5. Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari
langsung selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring
mengering) tambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap
basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
6. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari
sediaan tersebut. Catatlah kapan biji kacang merah mulai berkecambah,
amatilah bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Dan gambarlah
hasilnya pada Lembar Kerja.

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1.10
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah
Hari Gambar pertumbuhan Panjang (mm) Keterangan
ke- kecambah kacang
merah
Akar Batang

0 Kondisi awal 0 mm 0 mm Awal menaruh bibit

1 Tumbuh akar 1-2 mm 0 mm Bibit mulai berkecambah


2 Terlihat batang 2-3 mm 20 mm Biji kacang
terangkat katas

3 Terlihat batang 5-10 mm 30 mm Terangkat ke atas

4 Terlihat batang 15 mm 50 mm Terangkat ke atas

5 Terlihat batang 20 mm 62 mm Terangkat ke atas

6 Terlihat batang 24 mm 70 mm Terangkat ke atas

7 Terlihat batang 29 mm 79 mm Terangkat ke atas

8 Terlihat batang 34 mm 85 mm Terangkat ke atas

9 Terlihat batang 40 mm 96 mm Terangkat ke atas

10 Terlihat batang 45 mm 110 mm Terangkat ke atas

11 Terlihat batang 51 mm 120 mm Terangkat ke atas


semakin panjang

12 Terlihat batang 57 mm 125 mm Terangkat ke atas


semakin panjang

13 Terlihat batang 62 mm 130 mm Terangkat ke atas


semakin panjang

14 Terlihat batang 70 mm 138 mm Terangkat ke atas


semakin panjang

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada hari ke berapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
Pada hari ke-2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm.
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah
yang arah pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergorombol pada dasar kapas. Hal
ini disebabkan karena adanya gaya tarik bumi yang disebut
geotropisme.
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama
terdapat perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1 mm dan terus
bertambah panjang hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 70 mm,
begitu terus juga batang dan tumbuhnya daun. Hal ini dikarenakan sel terus
membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem
lateral. Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan ujung akar selselnya
selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuahan
dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai
kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan
bertambahnya panjang batang kecambah.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan
hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensia sel. Proses
pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke
waktu mengalami pertumbuhan tanaman apabila dilihat dari bertambahnya
tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan
dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar
maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari
luar yaitu cahaya, suhu udara, kelembaban, nutrisi dan air.

J. DAFTAR PUSTAKA

Andrews Wa, A. B. (1983). Discovering Biological Science. Ontario:


Prentice Hall, Canada Inc.
Browse PMc. (1979). Plant Propagation. New York: mitchell Beazley
Publ. Limited.

Hopsons and Wessels. (1990). Essentials of Biology. New York:


McGraw-Hill Publ.Co.
Kimbal, J. (1967). Biology: A Laboratory Introduction.
Massachusetts: Addison-Wesley Publ. Co.

Kimbal, J. (1983). Biology. 5th Ed. Massachusetts: AddisonWesley Publ.


Co.

Parjatmo, W. (1994). Petunjuk Praktikum biologi, Modul 3.


Jakarta: Karunika Ut.

Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4.


Jakarta: Pusbit UT.

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Praktikum yang dilakukan membutuhkan waktu yang panjang dan
dokumentasi praktikum yang sedikit (Terhapus sebagian)

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107 MODUL 1 KEGIATAN


PRAKTIKUM 3 PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN
PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN
A. JUDUL PERCOBAAN
Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan

B. TUJUAN PERCOBAAN
1) Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp)
dari telur sampai imago (dewasa).
2) Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah.
2) Botol jam (selai) 3 buah.
3) Pisang ambon secukupnya.
4) Tape ketela pohon secukupnya.
5) Sendok makan I buah.
6) Kertas saring secukupnya.
7) Lalat buah (Drosophila sp.) ± 20 ekor.

D. LANDASAN TEORI

Adapun siklus hidup Drosophila sp adalah sebagai berikut. Telur Drosophila


sp. berbentuk lonjong dengan panjang 0,5 mm. Setelah telur menetas akan
terbentuk larva. Larva tumbuh membesar dengan beberapa kali pergantian
kulit. Larva besar kemudian akan bergerak menuju tutup botol dan lamalama
pergerakannya melamban dan siap menjadi pupa. Pupa biasanya akan
menempel pada dinding kaca dekat sumbat botol dan pada kertas saring.
Mula-mula pupa berwarna kuning, kemudian menjadi coklat tua dan
akhirnya menetas menjadi imago (lalat dewasa).

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium.
Jadi untuk percobaan ini diperlukan 6 sendok makan penuh medium.
Dengan demikian dapat diperkirakan banyaknya medium yang akan
dibuat. Cara membuat medium lalat buah ikutilah prosedur berikut :
a) Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut
dalam keadaan bersih.
b) Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon
dengan perbandingan 6 pisang: 1 tape menggunakan penumbuk atau
blender.
c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam
botol selai, masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah.
d) Masukan kertas saring steril atau kertas tisu yang sudah dilipat ke
dalam setiap botol kultur (botol selai).
2. Menangkap lalat buah
Lalat buah merupakan sejenis lalat yang ukurannya jauh lebih kecil dari
lalat rumah. Lalat buah biasanya banyak ditemukan di tempat sampah.
Mereka bisa berkerumun pada buah-buahan yang membusuk di tong
sampah, mungkin karena itulah disebut lalat buah. Untuk
menangkapnya lakukan langkah-langkah berikut.
a) Persiapkanlah botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar.
b) Pergilah ke tempat di mana terdapat tong sampah/tumpukan
sampah.
c) Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik
besar dengan mulut plastik terbuka lebar dan pegang pada
pangkalnya kemudian arahkan mulut plastik ke mulut tong sampah
terbuka dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau
mengguncang-guncang tong sampah.
d) Biasanya lalat buah akan beterbangan dan akan terperangkap ke
dalam kantong plastik yang dipegang. Setelah terlihat ada yang
terperangkap tutuplah mulut kantong plastik dengan cepat sehingga
beberapa ekor lalat buah sekarang terperangkap dalam kantong
plastik.
3. Mengkultur lalat buah
Setelah botol kultur medium dan lalat buah siap, maka selanjutnya
dilakukan pembiakan, dengan cara sebagai berikut.
a) Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan
hati-hati ke dalam botol kultur, Pekerjaan ini agak sulit dan mintalah
bantuan teman. Jika kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam
plastik tersebut dengan ether/chloroform yang dimasukkan bersama
segumpal kapas. Setelah tampak terbius tumpahkanlah di atas
sehelai kertas. Selagi terbius masukkan ke dalam botol kultur lebih
kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan sampai terendam/ terkena
medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring. Biasanya
dalam waktu lebih kurang 5 menit lalat buah akan siuman.
b) Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan
ikatlah dengan karet gelang.
c) Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya
baik.
d) Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
e) Amatilah biakan setiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya
setiap jam 08.00 dan jam 18.00. Pengamatan meliputi kapan timbul
telur, larva, pupa, pupa berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa
(imago). Tuangkanlah hasil pengamatan pada Lembar Kerja.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.11
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah

Hari ke Waktu Pengamatan Kejadian/perubahan

1 Pukul 08.00 Belum tanda-tanda


Pukul 18.00 Terjadi perkawinan antara lalat buah betina
danjantan

2 Pukul 08.00 Terdapat beberapa lalat buah betina yang hamil

Pukul 18.00 Belum ada tanda-tanda

Pukul 08.00 Ada satu lalat buah betina yang bertelur dan sudah
menetas menjadi larva
3 dan 4
Pukul 18.00 Larva berubah/mengalami perubahan fase ke-2

5 Pukul 08.00 Larva berubah/mengalami perubahan fase ke-3

6 Pukul 08.00 Larva berubah menjadi pupa

8 Pukul 08.00 Larva berubah menjadi imago

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
Pada hari ke-3.
2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?
Hari ke-6 menjadi pupa dan hari ke-8 menjadi lalat dewasa.

H. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa lalat mengalami metamorfosis
sempurna. Lalat mengalami 4 tahapan yaitu telur, larva, pupa, dan imago.
Lalat mengalami pertumbuhan dari teur sampai imago membutuhkan waktu
selama 8 hari. Waktu yang diperlukan dalam metamorfosis lalat buah dari
periode-periode tidak sama antara telur menjadi larva, larva menjadi pupa,
dan pupa menjadi imago. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa
tidak semua lalat mengalami perkembangan secara sempurna dengan waktu
yang sesuai untuk metamorfosis lalat buah pada umumnya mulai dari fase
telur sampai dewasa.

I. KESIMPULAN
Tahap-tahapan fase pertumbuhan Drosophilla s adalah; telur – larva instar I
– larva instar II – larva instat III – prepupa – pupa – imago. Pada
pengamatan, praktikum perlu mengetahui dan mempelajari siklus hidup
Drosophilla sp sebelumnya. Dengan mempelajari siklus hidunya akan lebih
mudah untuk diamati fase-fase pergiliran keturunannya dan mudah diamato
proses penurunan sifatnya.

J. DAFTAR PUSTAKA

Andrews Wa, A. B. (1983). Discovering Biological Science. Ontario:


Prentice Hall, Canada Inc.

Browse PMc. (1979). Plant Propagation. New York: mitchell Beazley Publ.
Limited.

Hopsons and Wessels. (1990). Essentials of Biology. New York:


McGrawHill Publ.Co.

Kimbal, J. (1967). Biology: A Laboratory Introduction. Massachusetts:


Addison-Wesley Publ. Co.

Kimbal, J. (1983). Biology. 5th Ed. Massachusetts: Addison-Wesley Publ.


Co.

Parjatmo, W. (1994). Petunjuk Praktikum biologi, Modul 3. Jakarta:


Karunika Ut.

Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit


UT.

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Saran dan Masukan
Proses praktikum ini memerlukan banyak waktu dan kesabaran dalam
menangkap lalat buah, karena lalat buah yang dibutuhkan banyak sedangkan
lalat buah yang hinggap di penangkap lalat hanya 1 dan sedikit sehingga
menghambat proses pengerjaan. Pengerjaan praktikum mesti dilakukan
secara optimal.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107 MODUL 1 KEGIATAN


PRAKTIKUM 3 PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN
PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN

A. Tujuan Percobaan
Mengamati struktur bunga.
B. Alat dan Bahan
1) Loup (kaca pembesar) 1 buah
2) Pinset 1 buah
3) Pisau/silet 1 buah.
4) Bunga kembang sepatu 1 buah

C. Landasan Teori
Perkembangbiakan tumbuhan tinggi (angiospermae) dilakukan dengan alat
khusus yang disebut bunga. Bunga, pada umumnya terdiri atas tangkai
bunga, dasar bunga, dan hiasan bungam namun bagian yang terpenting bagi
bunga adalah benang sari, sebagai alat kelamin jantan dan putik, sebagai alat
kelamin betina. Bunga sendiri dibedakan atas 2 golongan, yaitu bunga
lengkap dan bunga tidak lengkap. Disebut bunga lengkap jika suatu bunga
mengandung seluruh komponen bunga seperti kelopak, mahkota bunga,
benang sari, dan putik; sebaliknya bila salah satu komponen bunga tersebut
tidak ada maka disebut bunga tidak lengkap.

D. Prosedur Percobaan
1) Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya,
perhatikan bagian kelopak, mahkota, benang sari, putik, dan dasar
bunganya.
2) Gambarlah hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Gambar
1.1), dan lengkapilah dengan keterangan gambar.
3) Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopak
yang amati.
4) Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya!
5) Untuk mengamati benang sari, Anda harus menyingkirkan bagian
mahkota bunga. Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah
benang sari melekat pada mahkota bunga? Catatlah hasil
pengamatan Anda. Dengan menggunakan kaca pembesar (loup),
amatilah bagian kepala sari (anthera). Apakah Anda melihat adanya
serbuk sari yang bentuknya mirip debu pada kepala sari?
6) Amatilah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah
bunga. Catatlah bagaimana bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan
bagian ovarium, tangkai putik, dan kepala putiknya.
7) Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik, dan
kepala putik. Tuangkan hasilnya pada Lembar kerja.
E. Hasil Pengamatan

Gambar 1.1
Morfologi bunga sepatu

Gambar 1.1
Sayatan vertikal bunga sepatu

F. Pertanyaan-pertanyaan
1) Berapa buah benang sari bunga sepatu yang diamati?
Pada bunga sepatu yang saya amati terdapat 85 buah benang sari.
2) Apa fungsi benang sari dan putik? Jelaskan?
Benang sari merupakan alat kelamin jantan dan putik merupakan
alat kelamin betina dan pada proses penyerbukan akan melibatkan
dua bagian bunga tersebut.

G. Pembahasan
1) Kelopak bunga. Kelopak bunga merupakan bagian paling besar,
sebernanya adalah pucuk daun yang memiliki modifikasi. Fungsinya
melindungi bunga sepatu kuncup.
2) Mahkota bunga. Mahkota bunga terletak dibagian dalam kelopak
tersusun bertumpuk-tumpuk. Mahkota berbentuk bundar dan lebar,
pangkalnya kecil, warnanya merah. Karena warnanya yang cantik
dan bunga yang harum sehingga menjadi daya tarik serangga untuk
datang menghidap madu dan membantu proses penyerbukan.
3) Benang sari. Benang sari ada dibagian dalam mahkota bunga. Benang
sari bentuknya panjang dan kecil. Pada ujungnya terdapat kepala sari.
Warnanya merah kekuning-kuningnan. Benang sari fungsinya
sebagai alat perkembangbiakan jantan.
4) Putik. Puti ada di dalam mahkota bunga. Bentuknya bundar dan
fungsi putik sebagai alat perkembangbiakan betina.
5) Bunga disayat secara vertikal. Ketika bunga disayat akan terlihat
ovarium (bakal buah), yaitu suatu rongga pada bagian dasar karpel
dengan dinding tebal di sekelilingnya dan di daialamnya terdapat satu
atau lebih ovarium yang nantinya ovarium ini berkembang menjadi
buah. Selain ovarium juga terlihat ovarium (bakal biji) pada
tumbuhan berbiji, suatu struktur yang berisi gamet betina yang
setelah dibuahi gamet jantan berkembang menjado embrio. Ovulum
ini melekat pada dinding ovarium melalui sebuah tangkai.
H. Kesimpulan
Bunga sepatu memiliki struktur kelengkapan bunga tapi tidak bias
melakukan perkembangan secara generatif. Hal tersebut terjadi karena letak
putik berada diatas benang sari, sehingga sulit yerjadi penyerbukan dan
pembuahan. Bunga sepatu dikembangbiakan melalui cara vegetatif buatan
yaitu dengan stek batang dan mencangkok.

I. Daftar Pustaka

Andrews Wa, A. B. (1983). Discovering Biological Science. Ontario:


Prentice Hall, Canada Inc.

Browse PMc. (1979). Plant Propagation. New York: mitchell Beazley Publ.
Limited.

Hopsons and Wessels. (1990). Essentials of Biology. New York:


McGrawHill Publ.Co.

Kimbal, J. (1967). Biology: A Laboratory Introduction. Massachusetts:


Addison-Wesley Publ. Co.

Kimbal, J. (1983). Biology. 5th Ed. Massachusetts: Addison-Wesley Publ.


Co.
Parjatmo, W. (1994). Petunjuk Praktikum biologi, Modul 3. Jakarta:
Karunika Ut.

Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit


UT.

J. Kesulitan yang dialami


Saran dan masukan
Kesulitan yang dialami yaitu waktu mengamati bagian-bagian struktur
bunga sepatu.

K. Foto/Video Praktikum
Link
Video Praktikum https://youtu.be/kYsPH6Jkad4?feature=shared
LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107 MODUL 1
KEGIATAN
PRAKTIKUM 3 PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN
PERKEMBANGBIAKAN PERKEMBANGBIAKAM VEGETATIF ALAMI

A. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangan secara vegetatif
alami.

B. Alat dan Bahan


1) Alat-alat tulis dan lembar pengamatan
2) Tumbuhan yang ada disekitar 3) Cangkul kecil atau sekop

C. Landasan Teori
Menurut penelitian ilmiah berjudul perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif
(2012) yang ditulis oleh Rahman dan kawan-kawan, bahwa
perkembanganbiakan vegetatif pada tumbuhan adalah reproduksi tumbuhan
dengan menggunakan bagian-bagian seperti batang, cabang, ranting, pucuk,
umbi dan akar untuk menghasilkan tanaman baru. Adapun
perkembangbiakan vegetatif alami adalah proses reproduksi pada tumbuhan
yang dapat diketahui pada tumbuhan muda yang baru tumbuh dan
berkembang dari bagian-bagian vegetatif dari tumbuhan induk.
D. Prosedur Percobaan
1) Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke kebun yang ada di sekitar tempat tinggal Anda.
3) Carilah jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan
vegetatif
4) alami (misalnya: dengan cara bertunas, akar rimpang, geragih, dan
umbi). Galilah tanaman, jika Anda ingin meyakinkan umbi atau akar
rimpang.
5) Gambarkan morfologi tumbuhan yang melakukan
perkembangbiakan vegetatif alami tuangkan hasilnya pada Lembar
Kerja.

E. Hasil Pengamatan
Tabel 1.12
Perkembangan aseksual alami pada tumbuhan
Nama tumbuhan dan jenis Gambar tumbuhan dengan
perkembangbiakan aseksual perkembangbiakan aseksual

1 Pisang (tunas)

2 Ketela (umbi akar)


3 Bawang merah (umbi lapis)

4 Rebung (tunas)

5 Jahe (akar tnggal)

F. Pembahasan
Tunas tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda
menjadi tumbuhan baru dan tumbuh disekitar induknya. Tunas tidak
bergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas akan terus
tumbuh. Akar tunggal merupakan batang yang seluruhnya berada dan
tumbuh menjalar di permukaan tanah. Tunas tumbuh di setiap buku-buku
akar tunggal. Umbi akar merupakan akar yang membesar yang berisi
cadangan makanan. Jika ditanam bersama dengan pangkal batang maka
akan tumbuh tunas. Umbi lapis seperti pelepah daun yang berlapis-lapis.
Perkembangbiakan umbi lapis dimulai dengan tumbuhnya siung pada tunas
yang paling luar. Diawal pertumbuhannya, siung mengambil makanan dari
induknya. Ketika siung telah berdaun dan berakar, siung dapat membuat
makanannya sendiri dengan proses fotosintesis.

G. Kesimpulan
Perkembangbiakan secara alami atau biasa disebut dengan vegetatif alami,
tumbuhan dapat bereproduksi dengan berbagai cara. Ada yang yang
bertunas, umbi akar, umbi lapis, dan juga akar tunggal.
H. Daftar Pustaka

Andrews Wa, A. B. (1983). Discovering Biological Science. Ontario:


Prentice Hall, Canada Inc.

Browse PMc. (1979). Plant Propagation. New York: mitchell Beazley Publ.
Limited.

Hopsons and Wessels. (1990). Essentials of Biology. New York:


McGrawHill Publ.Co.

Kimbal, J. (1967). Biology: A Laboratory Introduction. Massachusetts:


Addison-Wesley Publ. Co.

Kimbal, J. (1983). Biology. 5th Ed. Massachusetts: Addison-Wesley Publ.


Co.

Parjatmo, W. (1994). Petunjuk Praktikum biologi, Modul 3. Jakarta:


Karunika Ut.

Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit


UT.

I. Kesulitan yang dialami


Saran dan masukan
Kesulitan yang dialami adalah saat mengamati reburn karena tanaman
reburn sendiri mengakibatkan gatal-gatal pada kulit tangan dan tempat untuk
dokumentasinya di hutan.

J. Foto/Video Praktikum
LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107 MODUL 1 KEGIATAN
PRAKTIKUM 3 PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN
PERKEMBANGBIAKAN PERKEMBANGBIAKAM VEGETATIF
BUATAN

A. Tujuan Percobaan
Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara
menyambung, okulasi, dan mencangkok.

B. Alat dan Bahan


a. Gunting stek
b. Pisau tajam
c. Tanah gembur dan humus
d. Plastik/sabut kelapa
e. Tanaman untuk keperluan stek, okulasi, nyambung dan cangkok
f. Vaselin

C. Landasan Teori
Menurut penelitian ilmiah berjudul perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif
(2012) yang ditulis oleh Rahman dan kawan-kawan, bahwa
perkembanganbiakan vegetatif pada tumbuhan adalah reproduksi tumbuhan
dengan menggunakan bagian-bagian seperti batang, cabang, ranting, pucuk,
umbi dan akar untuk menghasilkan tanaman baru. Adapun
perkembangbiakan vegetatif buatan adalah proses reproduksi tumbuhan
yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya, seperti
mencangkok, menempel, dan menyambung.

D. Prosedur Percobaan
1) Okulasi (menempel)
a. Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel, misalnya
tanaman mangga simanalagi.
b. Tentukan pula jenis tanaman mangga yang masih muda
dengan diameter batang = 1 cm (sebesar jari kelingking) dan
berasal dari biji serta mempunyai sifat batang dan perakaran
yang kuat, untuk dijadikan batang bawah.
c. Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5x2 cm pada
batang bawah.
d. Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang
akan ditempel dengan ukuran yang sama dengan torehan
pada batang bawah. Tempelkan kulit bertunas pada batang
bawah dan ikat dengan tali rafia dan tutuplah celahcelah yang
ada dengan menggunakan vaselin.
e. Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan
potonglah bagian atas dari tanaman bawah
2) Menyambung
a. Carilah tanaman bawah (root stock), kira-kira sebesar jari
kelingking.
b. Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih
kurang 5 cm dari permukaan tanah dan beri sedikit sayatan
pada potongan tersebut.
c. Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai
sifat-sifat yang kita inginkan dan ukurannya kira-kira sama
dengan ukuran batang bawah dan dipotong dengan
kemiringan yang sama dengan kemiringan potongan batang
bawah dan diberi sedikit sayatan pada potongan batang
bawah tersebut.
d. Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu
ikatlah dengan menggunakan selotip transparan atau tali
rapia.
e. Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman
tersebut agar tidak terkena sinar matahari terlalu banyak.
3) Mencangkok
a. Tentukan jenis tanaman yang Anda inginkan untuk
dicangkok (tanaman mangga, jambu, rambutan, atau yang
lainnya dengan syarat memiliki kambium dan mudah Anda
jumpai).
b. Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5
cm dan tidak berpenyakit.
c. Kuliti cabang tanaman tersebut sepanjang 10 cm dan
berjarak 10-15 cm dari pangkal cabang.
d. Buanglah kambiumnya dengan cara mengeroknya sampai
bersih.
e. Biarkan mengering selama 6-2 jam.
f. Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang
gembur dicampur kompos secukupnya.
g. Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah
kedua ujungnya .

E. Hasil Pengamatan
1) Menempel
Tabel 1.13
Menempel (okulasi)
No Kondisi tempelan hari ke

1 Keadaan awal

2 Belum ada perubahan

3 Belum ada perubahan

4 Belum ada perubahan

5 Belum ada perubahan

6 Belum ada perubahan

7 Mulai terlihat adanya perubahan

8 Mata tunas mulai merekat

9 Mata tunasmulai tumbuh mengencang

10 Mata tunas mulai mengalami perubahan ukuran

2) Menyambung
Tabel 1.14
Menyambung (stek)
No Kondisi tempelan hari ke

1 Keadaan awal

2 Belum ada perubahan

3 Belum ada perubahan

4 Belum ada perubahan

5 Belum ada perubahan

6 Belum ada perubahan

7 Mulai terlihat adanya perubahan

8 Mulai terlihat daun

9 Ukuran daun mengalami perubahan ukuran

10 Daun makin melebar


3) Mencangkok
Tabel 1.15
Mencangkok
No Kondisi tempelan hari ke

1 Keadaan awal

2 Belum ada perubahan

3 Belum ada perubahan

4 Belum ada perubahan

5 Belum ada perubahan

6 Belum ada perubahan

7 Sedikit merekat dan mulai menyatu dengan batang lama

8 Kambium menyatu dengan kedua batang

9 Akar baru nampak jelas

10 Menunggu agar kuat, kemudian siap dipindahkan

F. Pertanyaan-pertanyaan
1) Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi
sebaiknya diolesi dengan vaselin? Jelaskan!
Agar udara dan karbonasi tidak keluar melalui celah-celah serta
terhindar dari kotoraan pertikel kecil.
2) Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah
harus dipotong?
Agar mempercepat pertumbuhan tunas karena tanaman bawah
merupakan kultur jaringan yang rentan terhadap serangan
hama/penyakit.
3) Pada hari ke berapa tunas-tunas batang yang disambung pada
percobaan menyambung (enten) mengalami pertumbuhan? Pada
hari ke-15 setelah disambung (enten) dalam minggu kedua dan
ketiga tunas/daun mengalami pertumbuhan.
4) Pada hari ke berapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan
kuat?
Pada hari ke-13 atau minggu kedua dan ketiga setelah proses enten
dan sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat.
5) Pada percobaan mencangkok, setelah kambium dikerok, sebaiknya
sayatan dikeringkan selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan
tersebut?
Agar kambium tetap kering dan bisa menghasiljan cangkokan yang
baik.
6) Pada hari ke berapa akar cangkokan yang dikerjakan mulai tumbuh
dan pada hari ke berapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan
siap disemaikan?
Pada hari ke 15, 16 atau 2 minggu setelah proses cangkok
dikerjakan, kemudian bisa dipindahkan ke pot lain setelah 4 minggu
atau 5 minggu karena akarnya sudah mulai kuat.

G. Pembahasan
Pada percobaan tersebut, tumbuhan dapat dikembangbiakan dengan cara
buatan (vegetatif buatan) diantaranya dengan menempel (okulasi),
menyambung (enten), dan mencangkok. Pada percobaan, butuh waktu yang
agak lama untuk mengetahui hasil, seperti pada kegiatan menempel, pada
minggu pertama belum terlihat perubahan, tapi memasuki minggu kedua
terlihat sedikit perubahan, dimana tunas terlihat mulai tumbuh dan
mengencang, hal ini juga terjadi pada kegiatan menyambung dan
mencangkok. Hasil tempelan, sambungan, atau cangkokan bisa dipindahkan
pada pot lain dengan melihat seberapa kuat hasil cangkokan tersebut, jika
dirasa sudah kuat, bisa dipindahkan ke pot lain. Pada perkembangbiakan
tersebut ada syarat tertentu, misalnya menempel dilakukan pada batang yang
kuat dan mata tunas memiliki sifat serupa dengan tumbuhan yang akan
ditempeli. Dalam mencangkok dibutuhkan tumbuhan yang sudah memiliki
kambium.
H. Kesimpulan
Perkembanbiakan tidak hanya terjadi secara alami tapi juga bsia
menggunakan cara lain yang disebut dengan vegetatif buatan. Contoh dari
vegetatif buatan yaitu menempel, menyambung dan mencangkok. Dengan
cara-cara tersebut, dapat dihasilkan produk baru dan juga bisa meningkatkan
kualitas tumbuhan seperti yang diinginkan.

I. Daftar Pustaka

Andrews Wa, A. B. (1983). Discovering Biological Science. Ontario:


Prentice Hall, Canada Inc.

Browse PMc. (1979). Plant Propagation. New York: mitchell Beazley Publ.
Limited.
Hopsons and Wessels. (1990). Essentials of Biology. New York:
McGrawHill Publ.Co.

Kimbal, J. (1967). Biology: A Laboratory Introduction. Massachusetts:


Addison-Wesley Publ. Co.

Kimbal, J. (1983). Biology. 5th Ed. Massachusetts: Addison-Wesley Publ.


Co.

Parjatmo, W. (1994). Petunjuk Praktikum biologi, Modul 3. Jakarta:


Karunika Ut.

Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit


UT.

J. Kesulitan yang dialami Saran dan masukan kesulitan yang dialami dalam
proses pertumbuhan dari vegetatif buatan mengalami kendala dikarenakan
percobaan praktikum pada musim kemarau dan kondisi udara sangat panas
sehingga mengakibatkan beberapa tanaman tersebut mati kekeringan
walaupun selalu dilakukan proses penyiraman secara rutin.
K. Foto/Video Praktikum

Link Video Praktikum


https://youtu.be/oO5bTh9wI5M?si=rCNOK9ycsUncwMsP
Template LKP (Laporan Kegiatan Praktikum)
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM MANDIRI
(SIMBIOSIS)

(SYAMSU RIKA WIRAH ADIKUSUMAH)


(859392148)

UPBJJ MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU


PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : SYAMSU RIKA WIRAH ADIKUSUMAH

NIM/ID Lainnya : 859392148

Program Studi : PGSD S1

Nama Sekolah :

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : LILI SURYANI,S.Pd.,M.Pd

Nip/Id Lainnya : 196605041988122002

Instansi Asal : SMANEGERI 3 PALOPO

Nomor Hp : 08124218942

Alamat Email : suryani.lili947@gmail.com


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : SYAMSU RIKA WIRAH ADIKUSUMAH


NIM : 859392148
Program Studi : PGSD S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas
pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya
apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini
atau ada klaim atas karya saya ini.

BARRU, ……. Oktober 2023


Yang membuat pernyataan

SYAMSU RIKA WIRAH


ADIKUSUMAH

SISTEMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM IPA


DAN SKOR PER KOMPONEN PENILAIAN

LEMBAR DATA*

LEMBAR KESEDIAAN*
A. JUDUL PERCOBAAN
B. TUJUAN PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
C. ALAT DAN BAHAN (SKOR ≤ 2)
D. LANDASAN TEORI (SKOR ≤ 10)

E. PROSEDUR PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)

F. HASIL PENGAMATAN (SKOR ≤ 30)


G. PERTANYAAN-PERTANYAAN (SKOR ≤ 15)

H. PEMBAHASAN (SKOR ≤ 15)

I. KESIMPULAN (SKOR ≤ 15)

J. DAFTAR PUSTAKA (SKOR ≤ 2)

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤


2)

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM (SKOR ≤ 5)

*Lembar data dan Lembar Kesediaan tidak perlu ada di setiap LKP. Kedua lembar
tersebut hanya WAJIB ada di laporan seluruh praktikum/LKP.

LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107 MODUL 1 KEGIATAN


PRAKTIKUM 2 SIMBIOSIS

A. JUDUL PERCOBAAN
Simbiosis

B. TUJUAN PERCOBAAN
a. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
b. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
c. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI

Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis
yang berarti kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme
yang hidup berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat
erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup
yang melakukan simbiosis disebut simbion.
Parasitisme adalah suatu hubngan di anatar dua spesies (organisme), di
mana satu spesies mendapatkan keuntungan, sedangkan spesies lainnya (sering
disebut inang) dirugikan Contoh simbiosis parasitisme adalah antara cacing
perut (cacing gelang) dengan manusia. Dalam hubungan ini cacing gealng
mendapatkan makanan yang banyak di dalam usus halus manusia, sedangkan
manusia akan mendapat banyak kerugian karena banyak zat-zat makanan yang
hilang oleh parasit tersebut. Selain itu dalam jumlah yang sangat banyak parasit
tersebut dapat merusak usus halus manusia. Selain cacing gelang, juga ada
cacing pita, cacing hati, atau panu pada manusia.
Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan simbiosis, di mana suatu
spesies makhluk hidup diuntungkan, sedangkan pihak lainnya tidak
diuntungkan ataupun dirugikan. Contoh umum adalah tanaman epifit yang
banyak hidup di hutan tropis. Tanaman epifit tersebut menumpang hidup di
pohon atau cabang dan ranting pohon tanpa merugikan pohon yang
ditumpanginya.
Simbiosis mutualisme adalah hidup bersama diantara dua spesies makhluk
hidup, di mana kedua spesies tersebut mendapatkan keuntungan. Pada hasil
pengamatan menunjukkan keduanya mendapat keuntungan, seperti manusia
dengan tumbuhan, burung jalak dan kerbau, kupu-kupu dan bunga, dan lainnya.
Manusia dapat bernafas dengan oksigen dari tumbuhan dan tumbuhan dapat
melakukan fotosintesis yang dihasilkan manusia. Burung jalak yang memakan
kutu kerbau dan kerbau kutunya berkurang. Adapun kupu-kupu yang
menghisap nektar bunga sehingga membantu bunga dalam penyerbukan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke
kebun atau hutan terdekat
3) Amatilah makhluk hidup sekitar dan cobalah identifikasi beberapa simbiosis
mutualisme, simbiosis parasitisme, simbiosis komensalisme yang terjadi
antara hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan; atau antara
tumbuhan dengan tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
5) Ambillah gambar atau foto makhluk hidup yang termasuk dalam salah satu
simbiosis. 6) Tulislah hasil identifikasi Anda pada Lembar kerja.
7) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diuntungkan.
8) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis
tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme

No. Jenis Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan


hubungan Jenis Jenis Jenis Jenis
parasitisme mahluk kerugian mahluk keuntungan
hidup hidup

1 Kutu dengan Manusia Darah manusia Kutu Kutu


memperoleh
Manusia yang diisap
makanan dari
Kutu manusia yaitu
darahnya.

2 Pohon mangga Pohon Produksi Benalu Menyerap


dengan benalu mangga makanan makanan dari
berkurang dan inangnya
tidak bisa
berbuah.

3 Tumbuhan mie Teh - Tumbuhan teh Mie – Mengambil


miean dengan tehan miean nutrisi makanan
– tehan
tetehan dari tumbuhan
diambil
yang ditempeli.
nutrisinya
sehingga
pertumbuhan
the-tehan

menjadi
terhambat.
4 Manusia Manusia Darah Nyamuk Memperoleh
dengan Manusia makanan
Nyamuk dari
diisap mengisap darah
manusia
Nyamuk
dan
dapat juga
menyebabkan
penularan
penyakit
malaria
dan
demam
berdarah serta
cikungunya
5 Jamur panu dan Manusia Gatal –gatal Jamur Dapat
manusia pada kulit melangsungkan
kehidupan

Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme


No. Jenis hubungan Pihak yang diuntungkan Jenis mahluk
simbiosis hidup yang tidak
Jenis mahluk Jenis diuntungkan
hidup keuntungan atau dirugikan

1 Anggrek dengan Anggrek Mendapat Pohon mangga


tempat tinggi
Pohon Mangga
untuk
memperoleh
cahaya
matahari
2 Sirih dan tumbuhan Sirih Mendapat Tumbuhan Inang
inangnya tempat tinggi
untuk
memperoleh
cahaya matahri

3 Tumbuhan paku dan Tumbuhan Tumbuhan paku Pohon Mangga


pohon Mangga bisa
Paku
mendapatkan
sinar matahari
untuk
melaksanakan
fotosintesis.

4 Tumbuhan Paku Tumbuhan Mendapatkan Tumbuhan


cahaya inangnya
Tanduk Rusa dan paku tanduk
matahari yang
Inangnya rusa lebih baik.

5 Udang dan Mentimun Udang Mendapatkan Timun Laut


sisa –sisa
Laut
makanan dari
timun laut

Tabel 1.3 Hasil Pengamatan Simbiosis Mutualisme

No. Jenis hubungan Pihak I yang Pihak II yang


simbiosis diuntungkan diuntungkan

Jenis Jenis Jenis Jenis


mahluk keuntungan mahluk keuntungan
hidup hidup
1 Kupu-kupu dengan Kupukupu Mendapat Bunga Membantu
tanaman berbunga nektar dari penyerbukan
bunga

2 Semut rang-rang Semut Dapat Tumbuhan Melindungi


dan tumbuhan rang rang membuang tumbuhan
sarang pada dari serangan
tumbuhan hama.

3 Lebah dengan Lebah Mendapat Bunga Membantu


bunga nektar dari penyerbukan
bunga

4 Ular sawah dan Ular sawah Makan tikus Petani Hama tikus
petani sawah berkurang

5 Kerbau dan burung Burung Mendapat Kerbau Badannya


jalak makanan menjadi
jalak
berupa kutu bersih dari
dari badan kutu
kerbau

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
a. Simbiosis Parasitisme
1) Apakah hubungan kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
simbiosis parasitisme?Jelaskan !
2) Diantara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang
menyebabkan kematian pada inangnya ? Jelaskan !
Jawaban :

1) Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan


parasitisme, karena kutu anjing diuntungkan dengan cara
menghisap darah anjing. Sedangkan anjing dirugikan karena
darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit).
2) Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan
kematian misalnya hubungan antara nyamuk, sel kanker dan
manusia. Nyamuk aides aygepty dapat menyebabkan penyakit
demam berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan maka dapat
mengakibatkan kematian, nyamuk cikungunya dapat
mengakibatkan kelumpuhan pada manusia, begitu juga sel kanker,
jika mencapai stadium akhir dapat menyebabkan kematian
.
b. Simbiosis Komensalisme
1) Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat
menyebabkan kerugian pada inangnya ? Jelaskan dan berikan
contohnya!

Jawaban : Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat


merugikan pihak lain. Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga,
atau lebih pada satu pohon mangga juga dapat menghambat
pertumbuhan pohon mangga atau berkurangnya produktivitas
buah mangga karena intensitas cahaya matahari yang diperoleh
menjadi berkurang

c. Simbiosis Mutualisme
1) Di dalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis , coba anda
sebutkan beberapa contoh mutualisme yang ada di tubuh
kita ! Jelaskan keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula
keuntungannya bagi tubuh kita!
Jawaban :
a. Escherichia Coli dan Manusia
Hasil simbiosis mutualisme ini adalah E coli yang terdapat dalam
usus besar manusia mendapatkan keuntungan berupa makanan
sedangkan manusia mendapatkan keuntungan berupa proses
pembusukan makanan sehingga mudah dikeluarkan dari tubuh
manusia, selain itu manusia diuntungkan dengan adanya
pembentukan vitamin K yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh
manusia.
b. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa
menghasilkan zat antibiotik pada tubuh.

H. PEMBAHASAN
a. Simbiosis Parasitisme
Tabel 1.1 menunjukkan adanya hubungan parasitisme antara dua
makhluk hidup. Hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup dimana
yang satu pihak dirugikan dan pihak yang lain diuntungkan. Adanya
simbiosis parasitisme sangat diperlukan guna menjaga kelangsungan hidup
organisme didalam suatu ekosistem.
Hubungan antara kutu pada rambut manusia yaitu kutu memperoleh
keuntungan dikarenakan ia mendapat makaanan dengan cara menghisap
darah dari kulit manusia. Sedangkan manusia rugi manusia merasa dirugikan
karena gara-gara dihisap darahnya. Selain itu kehadirang kutu sangat
mengganggu karena menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman.
Selanjutnya ,pola interaksi benalu dan inangnya yaitu pohon
mangga juga termasuk salah satu contoh simbiosis parasitisme. Benalu
sesungguhnya memiliki klorofil dan dapat melakukan proses fotosintesis
secara mandiri. Namun ia mengambil alih air dan unsur hara (mineral)
yang berasal dari pohon mangga. Hal ini mengingat benalu tak punyai
akses akar yang menuju ke tanah. Tumbuhan inang seperti pohon mangga
dirugikan sebab separuh dari hasil penyerapan akar digunakan untuk
perkembangan tanaman benalu.
Saat awal-awal tumbuhan mie miean bersimbiosis dengan
tumbuhan teh - tehan , tumbuhan mie –miean hanya membelit, melilit, dan
kemudian hanya sedikit mengisap sari makanan dari tumbuhan teh – tehan
. Kebutuhan nutrisi, air, dan mineral untuk melanjutkan kehidupannya
diambil dari tumbuhan inang. Semakin lama tumbuhan mie – miean tidak
hanya “sedikit menghisap” nutrisi dari inangnya. Bahkan, tumbuhan
miemiean juga dapat beradu memperebutkan area dan pembagian cahaya
matahari dengan inangnya. Hal tersebut sangat menganggu tumbuhan
inang yaitu teh tehan dalam fotosintesis. .
Demam berdarah adalah hasil salah satu simbiosis parasitisme yang
terjadi antara manusia dengan nyamuk. Nyamuk yang terlibat dalam kasus
ini adalah jenis nyamuk Aides Aegypti yang akan menyerang saluran darah
pada manusia. Hal tersebut terkadang tidak manusia sadari, mengetahui
jenis nyamuk ini hampir sama dengan jenis nyamuk yang biasanya
menyerang mereka sehingga terkadang dibiarkan begitu saja. Tentunya
kejadian ini sangat merugikan manusia karena bisa menyebabkan
kematian dan memberi keuntungan bagi nyamuk untuk menyebarkan
penyakit serta berkembang biak.
Contoh simbiosis parasitisme yang terakhir dapat kita temukan pada
pola interaksi antara jamur panu dengan manusia. Jamur panu
mendapatkan keuntungan karena ia memperoleh tempat hidup sekaligus
makanan dari penyerapan protein di kulit manusia. Manusia dalam hal ini
mendapat kerugian karena merasa gatal dan ketidaknyamanan.

b. Simbiosis Komensalisme
Contoh simbiosis komensalisme yang kedua adalah interaksi antara
tanaman anggrek dengan pohon mangga Dalam hal ini, tanaman anggrek
akan melekat atau merambat pada pohon mangga dengan tujuan untuk
mendapatkan air, sinar matahari dan senyawa lainnya. Semuanya
dibutuhkan untuk melaksanakan fotosintesis. Cara tanaman anggrek
mendapatkan air adalah dengan menyerap air dan juga mineral yang
terdapat pada kulit pohon mangga tersebut. Selain itu, juga sanggup
menyerap dari batang yang telah lapuk. Kejadian ini sebetulnya untung bagi
tanaman anggrek, akan tetapi tidak memberi pengaruh apapun bagi pohon
mangga.
Tumbuhan sirih yang merupakan salah satu jenis tanaman yang
kerap ditemukan di lingkungan sekitar kita. Tanaman ini merupakan salah
satu contoh dari simbiosis komensalisme. Dalam hal ini tumbuhan sirih
akan tumbuh dengan cara merambat dan menyesuaikan dengan tanaman
yang ditempatinya atau tanaman inangnya. Tujuan tumbuhan sirih
selanjutnya tidak lain adalah untuk mendapatkan sinar matahari yang
memadai agar bisa dilakukan proses fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini
pastinya akan memberi tambahan keuntungan bagi tanaman sirih, akan
tetapi tidak memberi dampak apa pun bagi tanaman inangnya.
Pada tumbuhan paku yang melekat pada tumbuhan jati ini serupa
halnya dengan 2 contoh sebelumnya. Dimana tanaman paku akan melekat
pada tanaman jati. Hal ini dilakukan agar tumbuhan paku bisa mendapatkan
sinar matahari untuk melaksanakan fotosintesis demi kelangsungan
hidupnya. Tanaman jati sendiri yang dijadikan sebagai tempat
menempelnya tentu tidak mendapatkan apa apa dari tumbuhan paku.
Tanaman paku tanduk rusa merupakan tanaman yang unik terkecuali
diamati dari faktor bentuk daunnya, perihal ini membawa dampak beberapa
orang menjadikannya sebagai tanaman hias untuk ditanaman pekarangan
tempat tinggal mereka. Jika diamati di dalam lingkungan kurang lebih kita,
tentu dulu menyaksikan tanaman paku tanduk rusa yang melekat erat di
pohon inangnya. Dalam persoalan ini, paku rusa punyai karakter yang serupa
dengan tanaman anggrek, yaitu mereka akan melekat atau ditempelkan pada
suatu pohon dengan obyek untuk mendapatkan sinar matahari yang lebih
baik dan beberapa bahan lain untuk fotosintesis. Meskipun tanaman ini
melekat di suatu pohon, akan tetapi tanaman ini tidak merugikan tanaman
yang ditempelinya sebab tidak menyita cadangan makanan dari tanaman
yang ditempelinya.
Hubungan yang selanjutnya adalah interaksi antara udang dengan
mentimun laut Pada persoalan kali ini seekor udang akan mendekati timun
laut dan hidup diatasnya agar bisa mendapatkan makanan yang berasal dari
sisa makanan yang ada disekitar timun laut. Dalam perihal ini, udang
mendapatkan keuntungan dengan menyita sisa makanannya.
Akan tetapi timun laut tidak dirugikan sama sekali dengan kehadirannya.

c. Simbiosis Mutualisme
Makna kata “mutual” adalah saling. Sehingga simbiosis mutualisme
adalah suatu interaksi antara 2 makhluk hidup yang saling menguntungkan
kedua belah pihak. Jadi ketika terjadi interaksi antara 2 makhluk hidup yang
berbeda, maka keduanya akan mendapatkan manfaat dari. Pada umumnya
makhluk hidup yang melakukan simbiosis mutualisme akan mengalami
kerugian, apabila tidak melakukan simbiosis. Oleh karena itu kehadiran
makhluk hidup lain menjadi begitu penting bagi dirinya.
Contoh simbiosis mutualisme yang pertama adalah interaksi antara
kupu-kupu dengan bunga. Kupu-kupu pada umumnya menyukai memakan
sari manis atau nektar pada bunga. Sedangkan bunga sebagai organ
reproduksi pada tumbuhan terbantu karena serangga cantik ini membantu
menyebarkan serbuk sari. Ketika kupu-kupu hinggap di bunga, kakinya
akan menyentuh bagian putik dan benang sari pada bunga. Sehingga
mengakibatkan serbuk sari menempel pada putik dan terjadi proses
penyerbukan pada bunga.
Selain kupu-kupu terdapat serangga lain seperti lebah yang bisa
membantu proses penyerbukan pada bunga agar lebih maksimal. Lebah
biasanya hinggap pada bunga karena ingin memperoleh madu atau nektar
sebagai makanannya. Keberadaan lebah ini dapat membuat proses
penyerbukan pada bunga bisa berlangsung dengan mudah. Sehingga bunga
diuntungkan dengan kehadiran lebah yang hinggap pada dirinya.
Semut Rang Rang adalah serangga yang biasa kita jumpai pada
tanaman-tanaman buah seperti mangga, nangka, dan lain-lain. Mungkin
bagi kita keberadaan semut ini sangat mengganggu karena membuat kita
kesulitan mengambil buah dari pohon. Namun keberadaan semut ini sangat
menguntungkan tumbuhan-tumbuhan tersebut. Hal ini dikarenakan semut
Rangrang akan melindungi tumbuhan dari serangan hama yang merusak
tanaman. Semut Rang - Rang memperoleh keuntungan karena dapat
membuat sarang pada tumbuhan. Sehingga ketika terdapat hama yang
menyerang tumbuhan tersebut, artinya hama itu menyerang sarang semut
Rang Rang. Serangga kecil ini pun tidak akan tinggal diam sehingga dia

akan menyerang balik hama yang menyerang tumbuhan.


Selain hewan hewan diatas, ada simbiosis antara ular sawah dan
petani. Ular sawah memakan tikus. Tikus adalah hewan yang sangat
merugikan karena memakan padi petani di sawah. Menurunnya populasi
tikus disawah karena dimangsa oleh ular sawah sangat memberi
keuntungan bagi para petani sehingga petani dapat meningkatkan produksi
panen padinya.
Simbiosis yang terakhir adalah hubungan antara kerbau dan burung
jalak. Hubungan antara keduanya sangatlah unik, mengingat tubuh kerbau
yang besar ini sangat nyaman sekali dihinggapi oleh kawanan burung
jalak. Dalam interkasi kali ini, burung jalak akan mencari makanannya
yang berupa kutu yang banyak ditemukan pada tubuh kerbau yang besar
tersebut. Disisi lain, kerbau yang jarang membersihkan dirinya tersebut
merasa beruntung dengan kehadiran burung jalak tersebut. Hal ini
dikarenakan burung jalak tersebut dapat mengurangi kutu yang terdapat
pada tubuhnya dan tentunya membuat kerbau menjadi lebih nyaman.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa :
a. Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang
berbeda dimana pihak yang satu mendapat untung dan merugikan pihak
yang lain. Simbiosis parasitisme berpengaruh buruk pada tumbuhan yang
ditumpanginya. Namun parasit tidak akan membunuh tumbuhan inanngya (
tumbuhan yang ditumpanginya ) karena kalau inangnya mati, maka
parasitnya juga akan mati karena kekurangan makanan.
b. Simbiosis komensalisme adalah dua spesies makhluk hidup dimana yang
satu diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan atau
dirugikan. Simbiosis komensalisme ini juga dapat berpengaruh buruk bagi
tumbuhan yang ditumpanginya jika terjadi terus – menerus karena dapat
menghambat pertumbuhan atau berkurangnya produktivitas tumbuhan
inangnya.
c. Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang
hidup bersama dan saling menguntungkan satu sama lain.

I. DAFTAR PUSTAKA

Andrews Wa, A. B. (1983). Discovering Biological Science. Ontario:


Prentice Hall, Canada Inc.

Browse PMc. (1979). Plant Propagation. New York: mitchell Beazley Publ.
Limited.

Hopsons and Wessels. (1990). Essentials of Biology. New York:


McGrawHill Publ.Co.

Kimbal, J. (1967). Biology: A Laboratory Introduction. Massachusetts:


Addison-Wesley Publ. Co.

Wulandari, T. (2022). 10 Contoh Simbiosis Komensalisme dari Hewan dan


Tumbuhan. Diambil kembali dari detikEdu:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6426621/10contohsimbiosis-
komensalisme-dari-hewan-dan-tumbuhan
Putri, A. R. (2023). 17 Contoh Nyata Simbiosis Mutualisme, Ajarkan ke
Anak. Diambil kembali dari orami.co.id:
https://www.orami.co.id/magazine/simbiosis-mutualisme

Rizky, A. (2022). Pengertian Simbiosis Mutualsime dan Beragam


Contohnya. Diambil kembali dari detikEdu:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-
6433770/pengertiansimbiosis-mutualisme-dan-beragam-contohnya
Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit
UT.
J. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN SARAN DAN
MASUKAN
Dokumentasi yang diperlukan dalam praktikum sulit untuk ditemukan di
wilayah saya.

K. FOTO/VIDIO PRAKTIKUM

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan


yaitu pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Jenis Simbiosis Foto Makhluk Hidup Deskripsi Kegiatan

Parasitisme Pohon Mangga dan benalu.

Parasitisme Manusia dan kutu rambut.


Parasitisme Nyamuk dan Manusia

Komensalisme Anggrek dan Pohon Mangga

Komensalisme Sirih dan Tanaman Inangnya

Komensalisme Tumbuhan paku dan pohon mangga


Mutualisme Semut ranrang dan tumbuhan

Mutualisme Lebah dan tanaman bunga

Mutualisme Kupu-kupu dan tanaman Bunga

Anda mungkin juga menyukai