Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

BIMBINGAN TUWEB 1
GERAK PADA TUMBUHAN

ALFIARI, S.Pd.
NIM : 859161142

UPBJJ - UT MATARAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : ALFIARI, S.Pd.


NIM : 859161142
Program Studi : PGSD (BI)

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum IPA ini merupakan
hasil karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas
pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya
apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau
ada klaim atas karya saya ini.

Demikian lembar pernyataan kesediaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat
dipergunakan dengan semestinya.

Sumbawa Besar, April 2020


Yang membuat pernyataan

ALFIARI, S.Pd.
NIM. 859161142
LAPORAN PRAKTIKUM BIMBINGAN TUWEB 1
GERAK PADA TUMBUHAN

A. Tujuan
1) Mengamati gerak seismonasti,
2) Mengamati gerak niktinasti,
3) Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.

B. Alat dan Bahan

1. Seismonasti dan niktinasti


Alat:
a) Kamera
b) Alat tulis
Bahan:
a) Tanaman putri malu

2. Geotropisme
Alat:
a) Alat tulis dan penggaris
b) Gelas plastik
Bahan:
a) Kapas secukupnya
b) Biji kacang hijau secukupnya
c) Air secukupnya

C. Landasan Teori
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang
dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun
manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh
tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas,
bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu (Ferdinand, 2003
dalam Rumanta, 2019).
Arah gerak pada tumbuhan ada yang ditentukan oleh rangsangan (menuju
atau menjauhi sumber rangsang) dan ada yang tidak ditentukan oleh
rangsangan. Umumnya gerak pada tumbuhan berdasarkan penyebabnya dapat
dibagi menjadi tiga bagian yaitu higroskopik dipengaruhi oleh kadar air, gerak
elsionom dipengaruhi oleh rangsangan luar sedangkan gerak endonom/otonom
disebabkan oleh rangsangan yang diduga berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri
(Ferdinand, 2003).
Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme.
Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan
arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut
geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat
bumi disebut geotropisme negatif (Campbell, 2004 dalam Rumanta, 2019).
Menurut Wiraatmaja (2017), gerak nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang
dipengaruhi oleh rangsangan. namun arahnya tidak dipengaruhi oleh arah
datangnya rangsangan. Kata nasti berasal dari bahasa Yunani, yaitu nastos yang
berarti dipaksa mendekat. Oleh karena itu, arah gerak dari bagian tubuh
tumbuhan yang melakukan gerak nasti ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri.
Macam-macam gerak nasti:
a) Niktinasi
Niktinasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap. Istilah
niktinasti berasal dari bahasa Yunani, nux yang berarti malam.
Umumnya, daun-daun tumbuhan polong-polongan (Leguminosaceae)
akan menutup pada waktu malam. Daun-daun tersebut akan membuka
kembali pada pagi hari. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak
“tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor
di dalam persendian daun.Contoh niktinasti adalah pada daun lamtoro
dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Siang hari Malam hari

Sumber: http://sabenggo1.blogspot.com/2015/08/gerak-pada-tumbuhan.html

b) Tigmonasti/Seismonasti
Tigmonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan mekanis
berupa sentuhan atau tekanan. Istilah tigmonasti berasal dari bahasa
Yunani, yaitu thigma yang berarti sentuhan. Gerak tigmonasti disebut
juga dengan seismonasti. Misalnya: Gerak mengatupnya daun putri malu
karena terkena sentuhan. Respon mengatup (seperti layu) akan terjadi
dalam waktu singkat sekitar 1-2 detik. Untuk kembali ke posisi semula,
tumbuhan putri malu membutuhkan waktu lebih kurang 10 menit.
Mekanisme gerak ini juga disebabkan oleh pengaruh perubahan tekanan
turgor di dalam sel-sel padapersendian daun.Contoh dapat dilihat
dibawah ini:

Sebelum disentuh Setelah disentuh

Sumber: http://sabenggo1.blogspot.com/2015/08/gerak-pada-tumbuhan.html

D. Cara Kerja
1) Seismonasti dan Niktinasti
a. Seismonasti
 Mencari lokasi tumbuhan tanaman putri malu serta menyiapkan
lembar kerja dan kamera HP.
 memberikan sentuhan halus hingga sentuhan paling kasar terhadap
daun-daun putri malu dengan menggunakan tangan.
 Mencatat hasil ada pada lembar kerja (Tabel 1.2)

b. Niktinasti
 Mengamati tumbuhan putri malu yang tumbuh di tempat terbuka/
terkena cahaya matahari pada siang hari.
 Mengamati tumbuhan puti malu pada malam hari saat tidak ada cahaya
matahari.
 Mencatat kesimpulan hasil pengamatan pada dua waktu yang berbeda
dan menuangkan hasil pengamatan pada tabel pengamatan (Tabel 1.3)
2) Gerak Tropisme (Geotropisme negatif )
 Menanam tanaman kacang hijau pada pot A dan pot B, 1 minggu.

 Meletakkan pot A secara vertical dan pot B secara horizontal.

 Mengamati pertumbuhan kacang hijau setiap hari.


 Mencatat pertumbuhan kacang hijau pada tabel pengamatan. (Tabel
1.4)

E. Hasil Pengamatan
1. Seismonasti dan Niktinasti

Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Seismonasti

Jenis sentuhan pada Reaksi daun putri


No Keterangan
daun putri malu malu
Daun menutup dengan
1 Halus Waktu yang diperlukan
lambat ± 10 detik

Daun menutup dengan Waktu yang diperlukan


2 Sedang
agak cepat ± 6 detik

Daun menutup dengan Waktu yang diperlukan


3 Kasar
± 3 detik
cepat

Tabel 1.3
Hasil Pengamatan Niktinasti

No Waktu pengamatan putri malu Reaksi putri malu


1. Siang hari Daunnya terbuka
2. Malam hari Daunnya tertutup
2. Geotropisme

Tabel 1.4
Hasil pengamatan geotropisme negatif

Pengamatan Hari Ke
Jenis Pot Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
A 0,5 1,5 2,5 3 3,7 4 3,7 Batang tumbuh tegak
Batang tumbuh
B 0,6 1,4 2,5 3,4 4,2 5,3 6,1 membelok mengikuti
cahaya matahari

F. Pertanyaan
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti! Jelaskan alasan
anda memilihnya!
2. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah
anda lakukan? Jelaskan!
3. Pada percobaan geotropisme yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis
fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!

Jawaban dari Pertanyaan


1. Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak
(Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Daun-daun
tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika matahari
terbit.

2. Pada percobaan di atas, diketahui bahwa,


Niktinasti : Gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya
Seismonasti : Gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan

3. Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena


arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang
terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber
rangsang cahaya.
G. Pembahasan
Berdasarkan data hasil pengamatan, tumbuhan mengalami berbagai jenis gerak.
Gerak pada tumbuhan terjadi sesuai dengan perlakuan yang diberikan. Pada percobaan
putri malu, dua jenis gerak yang teramati ialah seismonasti (gerak karena diberikan
sentuhan) dan gerak niktinasti (gerak pada keadaan gelap).

Gerak seismonasti pada putri malu yang teramati berbeda – beda sesuai dengan
perlakukan yang diberikan. Ada tiga perlakukan yang diberikan yaitu sentuhan pelan,
sedang dan cepat. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat sekita 10 detik. Bila
disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup sekitar 6 detik. Dan jika
disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya dengan waktu
sekitar 3 detik. Reaksi ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air
yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun
tangkai mengatup.

Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu dilakukan pada dua keadaan
yaitu siang dan malam. Daun putri malu pada siang hari terbuka sedangkan pada
malam hari menutup. Hal ini sesuai dengan ciri dari gerak niktinasi (nyktos = malam)
dimana gerak nasti disebabkan oleh suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur.
Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi
akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun. Tumbuhan putri malu yang
berada di tempat gelap atau pada malam hari, daun-daun putri malu tersebut mengatup.
Hal inilah yang disebut sebagai gerak tidur pada tumbuhan putri malu.

Selanjutnya pengamatan gerak pada tanaman kacang hijau. Tanaman kacang


hijau di tanam pada dua pot berbeda. Tujuan dari hal tersebut ialah untuk
membaandingkan gerak yang terjadi. Selama pengamatan, tanaman kacang hijau
mengalami gerak geotropisme dimana gerak ini terjadi pada bagian tumbuhan karena
pengaruh gravitasi bumi. Gerak ini terbagi atas gerak geotropisme positif dan gerak
geotropisme negatif. Hai ini dapat dibedakan dengan kondisi : jika arah geraknya
menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah dan
jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak
tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami
pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan
horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara
bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah,
maka gerak tanaman kacang hijau tergolong gerak geotropisme negatif.

H. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang


berupa getaran/sentuhan.

2. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang


berupa gelap.

3. Geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi


bumi (jika arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme
negatif).

I. Daftar Pustaka
Rumanta, mamandkk. 2020. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan:

Rumanta, M. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT.Prata Sejati Mandiri.

Wiraatmaja, I Wayan. 2017. Gerak Pada Tumbuhan. Denpasar : Universitas Udayana.

Anonim. 2015.Gerak Pada Tumbuhan. http://sabenggo1.blogspot.com/2015/08/gerak-


pada-tumbuhan.html. Diakses Pada tanggal 1 Mei 2022.

J. Kesulitan yang dialami : Saran & Masukan


Saat percobaan putri malu, saya kesulitan dalam memberikan sentuhan yang
konsiten. Saya cenderung menyentuh putri malu untuk perlakuan lambat dan sedang
hampir sama.
K. DOKUMENTASI PRAKTIKUM

KEGIATAN DOKUMENTASI DESKRIPSI

Persiapan untuk menanam


kacang hijau

Awal /
Persiapan

Mengunjungisekolah yang
memiliki tumbuhan putri malu

Kondisi putri malu siang hari

Kondisi putri malu setelah


Proses diberikan sentuhan
Kegiatan

Kondisi putri malu saat


diberikan sentuhan. Proses
sentuhan dapat dilihat pada
video berikut ini:
https://drive.google.com/file/d/
1G14bPzugFn5IU3CmDnYp4c
gOJqnkMn-
T/view?usp=drivesdk
KEGIATAN DOKUMENTASI DESKRIPSI

Kondisi putri malu saat malam


hari

Kondisi tumbuhan kacang


hijau saat di tidurkan / keadaan
horizontal

Perbedaan Kondisi tumbuhan


kacang hijau saat di tidurkan /
keadaan horizontal dengan saat
vertikal

Kondisi tumbuhan kacang


hijau saat di vertikal
KEGIATAN DOKUMENTASI DESKRIPSI

Mengerjakan laporan hasil


Tahap Akhir
pengamatan

Anda mungkin juga menyukai