PRAKTIKUM IPA DI SD
WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675
UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas
pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya
apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini
atau ada klaim atas karya saya ini.
Wahyu Khusnawiyati
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
(MAKHLUK HIDUP)
WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675
UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 1 KP 1
A. Judul Percobaan
Gerak Pada Tumbuhan
B. Tujuan :
1. Mengamati gerak seismonasti
2. Mengamati gerak niktinasti
3. Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan
C. Alat dan Bahan :
1) Seismonasti dan Niktinasti
a. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah.
b. Kotak karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah.
c. Stop watch atau jam tangan 1 buah.
d. Alat-alat tulis dan penggaris.
2) Geotropisme negative
a. Pot berukuran kecil 2 buah
b. Tanah yang subur secukupnya
c. Biji kacang merah secukupnya
d. Air secukupnya
D. Dasar Teori
Setiap makhluk hidup memiliki ciri – ciri, yang termasuk ke dalam
makhluk hidup contohnya yaitu manusia, tumbuhan dan hewan. Salah satu
ciri – ciri makhluk hidup ialah gerak. Gerak memiliki tujuan untuk beraktivitas,
makhluk hidup dikatakan bergerak jika ia berpindah tempat seperti halnya
hewan dan manusia. Meskipun tidak berpindah tempat tumbuhan juga bisa
bergerak. Gerak pada tumbuhan sangat sulit di amati dibandingkan dengan
hewan, kecuali tumbuhan tertentu seperti [tumbuhan putri malu (mimosa
pudica)]. Putri malu merupakan jenis tanaman yang bersifat sensitif. Dalam
(Budiati, 2010) gerak tumbuhan yaitu gerak esionom. Gerak esionom
merupakan gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi rangsangan yang
berasal dari luar tumbuhan. Sumber rangsangan bermacam – macam antara
lain cahaya, air, gravitasi, suhu, sentuhan, getaran, singgungan, suasana
gelap, dan zat kimia. Gerak esionom ini dibedakan menjadi 3 yaitu, tropisme,
nasti, dan taksis.
Berdasarkan (Rumanta, Praktikum IPA di SD, 2022) gerak tubuh
tumbuhan yaitu, gerak taksis, nasti, dan tropisme. Gerak taksis adalah gerak
pindah tempat dari seluruh tubuh tumbuhan, gerak nasti adalah gerak dari
sebagian tubuh tumbuhan, dimana arah geraknya tidak ditentukan oleh arah
datangnya rangsang, dan gerak tropisme adalah gerak dari sebagian tubuh
tumbuhan dan arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan.
Gerak tropisme dibagi lagi menjadi 2 yaitu, positif (gerak menuju arah datang
rangsangan) sedangkan negatif (gerak yang tidak menuju arah datang
rangsangan).
Menurut (Harahap, 2012) gerak nasti adalah gerak tumbuhan yang
arah geraknya tidak dipengaruhi oleh datangnya rangsangan, tetapi
dipengaruhi oleh tanaman itu sendiri, misalnya karena tekanan tugor. Macam
– macam gerak nasti sebagai berikut:
a. Niktinasti
Niktinasti (rangsang berupa gelap), merupakan gerak tidur pada
tumbuhan yang disebabkan karena keadaan gelap. Proses niktinasti
banyak terjadi pada tumbuhan berdaun majemuk. Niktinasti terjadi
karena sel-sel motor di persendian tangkai daun (anak-anak daun
majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke bagian
lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor. Contoh
niktinasti adalah pada daun lamtoro dan Cassia corymbosa yang melipat
kebawah pada saat malam hari.
b. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan
berupa getaran. Daun putri malu saat disentuh akan menutup, reaksi
menutupnya daun putri malu dikarenakan adanya perubahan tekanan
turgor akibat pemberian rangsang. Dengan jenis sentuhan yang
berbeda, maka reaksi daun putri malu pun berbeda-beda. Jika disentuh
secara halus, daun putri malu menutup secara perlahan mulai dari
pangkal daun sampai ujung daun. Saat disentuh dengan sentuhan
sedang, daun langsung menutup dari pangkal daun hingga tengah
disusul dengan bagian ujung. Sedangkan jika disentuh dengan sentuhan
kasar, daun dan tangkai langsung menutup sekaligus.
E. Cara Kerja
1. Seismonasti
a. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan, seperti pot tanaman
putri malu, lembar kerja, alat tulis dan penggaris.
b. Meletakkan pot tanaman putri malu yang telah disediakan di atas
meja, melakukan sentuhan halus, sedang dan kasar pada daun putri
malu menggunakan penggaris.
c. Mengamati reaksi daun putri malu yang disentuh dan menghitung
waktu reaksinya
d. Mencatat hasil pada tabel pengamatan.
2. Niktinasti
a. Menyediakan dua buah pot tanaman putri malu, pot hitam dan pot
putih.
b. Meletakkan pot putih di tempat terang dan terbuka.
c. Menyimpan pot hitam di atas meja dan menutupnya dengan
menggunakan kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak
menyentuhnya.
d. Membiarkan pot hitam tertutup selama lebih kurang setengah jam (30
menit).
e. Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, membuka kardus dengan
hati-hati (tidak menyentuh tanamannya).
f. Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot hitam
dan membandingkan dengan daun putri malu pada pot putih.
g. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan
Tabel 1.2
Hasil pengamatan niktinasti
Tabel 1.3
Hasil pengamatan geotropisme negatif
Jawaban:
1) Tanaman yang melakukan niktinasti yaitu adalah tumbuhan lamtoro
dan asam jawa. Menururt saya tumbuhan lamtoro dan asam jawa juga
memiliki gerak niktinasti karena mempunyai struktur daun yang sama
dengan tumbuhan putri malu yaitu daun majemuk, selain itu saya juga
telah mengamati tumbuhan lamtoro dan asam jawa ketika malam hari
dan hasilnya sama seperti tumbuhan putri malu ketika dalam keadaan
gelap (ditutup kardus).
2) Perbedaan antara niktinasti dan seismonasti
Niktinasti: gerakan menutupnya daun karena adanya rangsangan
berupa tidak ada cahaya atau keadaan gelap
Seismonasti: gerakan menutupnya daun karena adanya rangsangan
berupa sentuhan atau getaran
3) Berdasarkan praktikum pada percobaan geotropisme juga
menunjukkan gerak fototropisme, dikarenakan fototropisme adalah
gerak tumbuhan yang mengikuti sumber cahaya yaitu yang terdapat
pada pot mendatar dan menunjukkan fototropisme positif karena
menuju rangsangan sumber cahaya.
H. Pembahasan
Dari hasil observasi gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak
geotropisme negatif pada tumbuhan sebagai berikut:
1. Seismonasti
Seismonasti merupakan gerak tumbuhan yang disebabkan karena
adanya rangsangan berupa getaran atau sentuhan. Pada percobaan
ini tumbuhan putri malu diberikan 3 perilaku yang berbeda. Dari hasil
percobaan juga memberikan data yang berbeda juga. Daun putri
malu akan menutup bila mendapatkan sentuhan maupun getaran.
Jika tumbuhan putri malu diberikan sentuhan halus, proses menutup
daunnya lambat dan proses membukanya lebih cepat. Bila
tumbuhan putri malu diberikan sentuhan sedang, reaksinya agak
cepat menutup dan proses membukanya lebih lambat dari sentuhan
halus. Dan jika diberikan sentuhan kasar maka daun akan dengan
cepat menutup daun dan tangkainya serta dalam proses membuka
memerlukan waktu yang lebih lama. Reaksi ini terjadi akibat
perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada
bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun
tangkai mengatup.
2. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan
oleh suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain
disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut
dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian
daun. Dari hasil percobaan niktinasti pada tumbuhan putri malu,
dengan menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan
membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di tempat
tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada
di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai
mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi
pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.
3. Geotropisme negative
Geotropisme adalah gerak tumbuhan karena pengaruh gravitasi
bumi. Akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya
tarik bumi (gaya gravitasi). Kemudian geotropisme dibedakan
menjadi 2 yaitu: geotropisme positif (gerak menuju arah datangnya
rangsangan) dan geotropisme negatif (gerak organ tumbuhan yang
menjauhi pusat bumi). Dari percobaan terlihat bahwa pot yang
diletakkan secara vertikal dan horizontal menunjukkan tumbuhan
tumbuh keatas, sehingga hal ini menunjukkan adanya gerak
geotropisme negatif.
G. Kesimpulan
Setelah melaksanakan percobaan dapat kita simpulkan bahwa:
• Gerak seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi
oleh rangsangan berupa getaran atau sentuhan. Tumbuhan putri
malu juga akan memberikan respon yang berbeda sesuai dengan
perilaku yang diberikan, contohnya jika putri malu diberikan sentuhan
halus maka gerak membuka daunnya akan lebih cepat dibandingkan
dengan putri malu yang diberikan sentuhan kasar.
• Gerak Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
rangsang berupa gelap. Hal ini sesuai dengan percobaan saat
tumbuhan putri malu diletakkan pada kardus atau tempat kedap
cahaya maka daun putri malu akan menutup.
• Gerak geotropisme negatif adalah gerak tumbuhan yang menjauhi
gaya tarik bumi. Hal ini sesuai dengan percobaan saat pot diletakkan
secara vertikal dan horizontal bahwa tumbuhan kacang hijau tumbuh
ke atas.
H. Daftar Pustaka
Budiati, H. (2010). Perbedaan Hasil Belajar SIstem Gerak Pada Tumbuhan
Menggunakan Media Permainan Link and Match Dengan
Pembelajaran Multi Model Pada SIswa Kelas VIII SMP Negeri 22
Surakarta. 407.
Rumanta, M., Isyani, K., & Ratnaningsih, A. (2021). Praktikum IPA di SD.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
K. Foto Praktikum
Percobaan Seismonasti
Gambar Keterangan
Kegiatan awal yaitu mengambil
tumbuhan putri malu, yang
kemudian langsung di letakkan
paada pot
Percobaan niktinasti
Gambar Keterangan
Kegiatan awal yaitu mengambil
tumbuhan putri malu, yang kemudian
langsung di letakkan paada pot
Gambar Keterangan
Keadaan awal tumbuhan putri malu di
pot putih dan hitam yang diletakkan di
tempat terbuka atau terang, seperti
pada gambar daun putri malu terlihat
terbuka
Percobaan geotropisme
GAMBAR KETERANGAN
Membuat 2 media tanam kacang
hijau
GAMBAR KETERANGAN
Meletakkan 1 pot dengan posisi
tegak (vertikal) dan meletakkan
pot yang lainnya dengan posisi
mendatar (horizontal) seperti
gambar.
NIM : 858734675
UPBJJ : UT Surabaya
Tabel 1.2
Hasil pengamatan niktinasti
No. Pot putri malu Reaksi daun putri malu
Mula-mula ½ jam
kemudian
1 Di simpan di tempat Daun Daun terbuka
terang terbuka
2 Ditutup dengan Daun Daun tertutup
penutup yang kedap terbuka
cahaya
2) Geotropisme
Tabel 1.3
Hasil pengamatan Geotropisme Negatif
b. Pembahasan
Dari hasil observasi gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak
geotropisme negatif pada tumbuhan sebagai berikut:
• Seismonasti
Seismonasti merupakan gerak tumbuhan yang disebabkan karena
adanya rangsangan berupa getaran atau sentuhan. Pada percobaan
ini tumbuhan putri malu diberikan 3 perilaku yang berbeda. Dari hasil
percobaan juga memberikan data yang berbeda juga. Daun putri
malu akan menutup bila mendapatkan sentuhan maupun getaran.
Jika tumbuhan putri malu diberikan sentuhan halus, proses menutup
daunnya lambat dan proses membukanya lebih cepat. Bila
tumbuhan putri malu diberikan sentuhan sedang, reaksinya agak
cepat menutup dan proses membukanya lebih lambat dari sentuhan
halus. Dan jika diberikan sentuhan kasar maka daun akan dengan
cepat menutup daun dan tangkainya serta dalam proses membuka
memerlukan waktu yang lebih lama. Reaksi ini terjadi akibat
perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada
bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun
tangkai mengatup.
• Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan
oleh suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain
disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut
dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian
daun. Dari hasil percobaan niktinasti pada tumbuhan putri malu,
dengan menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan
membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di tempat
tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada
di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai
mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi
pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.
• Geotropisme negative
Geotropisme adalah gerak tumbuhan karena pengaruh gravitasi
bumi. Akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya
tarik bumi (gaya gravitasi). Kemudian geotropisme dibedakan
menjadi 2 yaitu: geotropisme positif (gerak menuju arah datangnya
rangsangan) dan geotropisme negatif (gerak organ tumbuhan yang
menjauhi pusat bumi). Dari percobaan terlihat bahwa pot yang
diletakkan secara vertikal dan horizontal menunjukkan tumbuhan
tumbuh keatas, sehingga hal ini menunjukkan adanya gerak
geotropisme negatif.
c. Kesimpulan
Setelah melaksanakan percobaan dapat kita simpulkan bahwa:
• Gerak seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang
dipengaruhi oleh rangsangan berupa getaran atau sentuhan.
Tumbuhan putri malu juga akan memberikan respon yang
berbeda sesuai dengan perilaku yang diberikan, contohnya
jika putri malu diberikan sentuhan halus maka gerak
membuka daunnya akan lebih cepat dibandingkan dengan
putri malu yang diberikan sentuhan kasar.
• Gerak niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang
dipengaruhi oleh rangsangan berupa gelap. Hal ini sesuai
dengan percobaan saat tumbuhan putri malu diletakkan pada
kardus atau tempat kedap cahaya maka daun putri malu akan
menutup.
• Gerak geotropisme negatif adalah gerak tumbuhan yang
menjauhi rangsangan gaya tarik bumi. Hal ini sesuai dengan
percobaan saat pot diletakkan secara vertikal dan horizontal
bahwa tumbuhan kacang hijau tumbuh ke atas.
d. Jawaban Pertanyaan
1) Tanaman yang melakukan niktinasti yaitu adalah tumbuhan
lamtoro dan asam jawa. Menururt saya tumbuhan lamtoro dan
asam jawa juga memiliki gerak niktinasti karena mempunyai
struktur daun yang sama dengan tumbuhan putri malu yaitu daun
majemuk, selain itu saya juga telah mengamati tumbuhan
lamtoro dan asam jawa ketika malam hari dan hasilnya sama
seperti tumbuhan putri malu ketika dalam keadaan gelap (ditutup
kardus).
2) Perbedaan antara niktinasti dan seismonasti
Niktinasti: gerakan menutupnya daun ketika tidak ada cahaya
atau keadaan gelap
Seismonasti: gerakan menutupnya daun karena adanya
sentuhan atau getaran
3) Berdasarkan praktikum pada percobaan geotropisme juga
menunjukkan gerak fototropisme, dikarenakan fototropisme
adalah gerak tumbuhan yang mengikuti rangsangan sumber
cahaya yaitu yang terdapat pada pot mendatar dan menunjukkan
fototropisme positif karena menuju rangsangan sumber cahaya.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
(PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN
DAN PERKEMBANGBIAKAN
MAKHLUK HIDUP)
WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675
UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
A. JUDUL PERCOBAAN
Pertumbuhan, Dan Perkembangan Tumbuhan
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau
D. DASAR TEORI
Makhluk hidup memiliki beberapa ciri – ciri, salah satunya yaitu
pertumbuhan dan perkembangan. Setiap makhluk hidup pasti
mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan, antara lain yaitu
manusia, hewan, dan tumbuhan. Proses pertumbuhan dan
perkembangan berjalan dengan berdampingan, sehingga makhluk hidup
akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara bersamaan.
Pertumbuhan memiliki makna yang berbeda dengan perkembangan.
Pertumbuhan yaitu mengalami pertambahan tinggi badan, berat badan.
Kemudian perkembangan yaitu bertambahnya kemampuan contoh
mampu berdiri tegak, atau mampu terbang. Menurut (Maman Rumanta,
2022) pertumbuhan merupakan proses yang ditandai oleh adanya
pertambahan ukuran, volume, dan berat suatu organisme. Sedangkan
perkembangan secara umum merupakan suatu proses menuju keadaan
yang lebih sempurna. Pada proses perkembangan ini terjadi proses –
proses diferensiasi sel.
E. CARA KERJA
1. Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan :
a. Rendamlah biji kacang hijau dalam air semalaman
b. Lipatlah keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher
botol selai. Bila perlu potonglah kelebihannya
c. Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai
sehingga menempel pada dinding botol bagian dalam
Belum terlihat
pertumbuhan, namun
1 0 0 biji kacang hijau mulai
mengalami perubahan
bentuk.
Akar tumbuh ke
bawah, batang mulai
4 2 4.5 terangkat ke atas dan
beberapa biji mulai
tumbuh daun
G. PERTANYAAN
1) Pada hari ke berapa akar kecambah kacang hijau mulai tumbuh?
2) Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah
yang arah pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawaban
1) Pada hari ke-2 akar kecambah sudah terlihat, namun belum sempurna.
Akar kecambah mulai terlihat berserabut dan menjalar pada hari ke-5.
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum pertumbuhan dan perkecambahan biji
kacang hijau, dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat
perubahan. Pada hari ke dua panjang akar 0,2 cm dan terus bertambah
panjangnya hingga minggu kedua panjang akarnya 5,3 cm dan panjang
batang 21,8 cm. Hal itu dikarenakan sel telur membelah dan
berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral.
Ukuran akar semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya
selalu membelah karena adanya aktivitas meristem apikal. Pertumbuhan
dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1
helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga
dengan bertambah panjangnya batang kecambah. Akar kecambah
tumbuh dan menjalar di alas gelas plastik dikarenakan adanya pengaruh
geotropisme positif dan fototropisme negatif.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan pada pertumbuhan dan perkembangan
dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau
merupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensi sel.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau khususnya dari
waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat
dari bertambahnya tinggi, batang dan akar pada tanaman. Pertumbuhan
dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar
maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari
luar yaitu gen, cahaya, matahari, suhu udara, kelembapan udara, tanah,
nutrisi dan air
J. DAFTAR PUSTAKA
Agustrina, R. (2008). Perkecambahan dan Pertumbuhan Kecambah
Leguminoceae di Bawah Pengaruh Medan Magnet.
A. JUDUL PERCOBAAN
Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp)
dari telur sampai imago ( dewasa )
2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah
D. DASAR TEORI
Makhluk hidup memiliki beberapa ciri – ciri, salah satunya yaitu
pertumbuhan dan perkembangan. Setiap makhluk hidup pasti
mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan, antara lain yaitu
manusia, hewan, dan tumbuhan. Proses pertumbuhan dan
perkembangan berjalan dengan berdampingan, sehingga makhluk hidup
akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara bersamaan.
Pertumbuhan memiliki makna yang berbeda dengan perkembangan.
Pertumbuhan yaitu mengalami pertambahan tinggi badan, berat badan.
Kemudian perkembangan yaitu bertambahnya kemampuan contoh
mampu berdiri tegak, atau mampu terbang. Menurut (Maman Rumanta,
2022) pertumbuhan merupakan proses yang ditandai oleh adanya
pertambahan ukuran, volume, dan berat suatu organisme. Sedangkan
perkembangan secara umum merupakan suatu proses menuju keadaan
yang lebih sempurna. Pada proses perkembangan ini terjadi proses –
proses diferensiasi sel.
E. CARA KERJA
Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan :
a. Membuat Medium Lalat Buah
Untuk setiap botol selai diperlukan 2 sendok makan penuh medium.
Jadi untuk percobaan ini diperlukan 6 sendok makan medium. Dengan
demikian anda dapat memperkirakan banyaknya medium yang akan
dibuat. Cara membuat medium lalat buah ikutilah prosedur berikut :
• Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat
tersebut dalam kadaan bersih
• Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon
dengan perbandingan 6 pisang:1 tape menggunakan penumbuk
atau blender.
• Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukan ke dalam
botol selai, masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah.
• Masukan kertas saring steril atau kertas tisu yang sudah anda lipat
ke dalam setiap botol kultur (botol selai).
Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Lalat Buah
Hari Waktu
Kejadian / Perubahan
ke- Pengamatan
22 Oktober Ada 9 lalat di toples A, 7 lalat di toples B, 7 lalat di
0
2022 toples C
23 Oktober
1 Lalat buah di toples C mati 2
2022
24 Oktober
2 Belum ada kejadian / perubahan
2022
25 Oktober Total lalat buah yang mati di toples C ada 3, di
3
2022 toples A ada 4
26 Oktober
4 Belum ada kejadian / perubahan
2022
27 Oktober
5 Belum ada kejadian / perubahan
2022
28 Oktober
6 Belum ada kejadian / perubahan
2022
29 Oktober Total lalat buah yang mati pada toples C ada 4, di
7
2022 toples A ada 5
30 Oktober Lalat buah yang tersisa pada toples A adalah 2,
8
2022 toples B tersisa 6, dan toples C tersisa 1
Karena lalat buah tidak bertelur dan banyak yang mati,
31 Oktober
9 saya mencoba menyatukan lalat dalam satu toples
2022 (toples B) dan menambahkan potongan mangga.
1 November
10 Tidak ada lalat yang mati, dan lalat masih belum bertelur
2022
2 November Tidak ada lalat yang mati dan tidak ada lalat yang
11
2022 bertelur
G. PERTANYAAN
1) Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
2) Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?
Jawaban
1) Dalam percobaan saya, lalat buah belum meletakkan telur-telurnya hingga
pengamatan hari ke-11.
2) Dalam percobaan saya, saya tidak bisa mengamati pertumbuhan pupa
hingga menjadi lalat dewasa dikarenakan tidak adanya telur yang
dihasilkan.
I. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan saya tidak dapat mengamati pertumbuhan
lalat buah dari telur hingga imago dikarenakan tidak adanya lalat buah
yang berkembang biak
J. DAFTAR PUSTAKA
Helmiyati, fadhillah, & manaf, s. (2013). Siklus hidup beberapa jenis
kupu - kupu papilionidae pada tanaman inang jeruk kalamansi
(citrofurtunella microcarpa). 7.
Link Video :
https://drive.google.com/file/d/1t7bJk0G8TfsctJ3NEVvQjLX9DDESHgrP/vie
w?usp=drivesdk
Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Kacang
Hijau
Belum terlihat
pertumbuhan, namun
1 0 0 biji kacang hijau mulai
mengalami perubahan
bentuk.
Akar tumbuh ke
bawah, batang mulai
4 2 4.5 terangkat ke atas dan
beberapa biji mulai
tumbuh daun
c. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan pada pertumbuhan dan
perkembangan dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau merupakan hasil dari pembelahan sel,
pembesaran sel serta diferensi sel. Pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan kacang hijau khususnya dari waktu ke
waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari
bertambahnya tinggi, batang dan akar pada tanaman. Pertumbuhan
dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari
luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang
faktor dari luar yaitu gen, cahaya, matahari, suhu udara, kelembapan
udara, tanah, nutrisi dan air
d. Jawaban Pertanyaan
1. Pada hari ke-2 akar kecambah sudah terlihat, namun belum
sempurna. Akar kecambah mulai terlihat berserabut dan
menjalar pada hari ke-5.
2. Tidak ada, karena akar kecambah tumbuh ke bawah mengikuti
air, dan menjauhi sinar matahari (fototropisme negatif)
Hari Waktu
Kejadian / Perubahan
ke- Pengamatan
22 Oktober Ada 9 lalat di toples A, 7 lalat di toples B, 7 lalat di
0
2022 toples C
23 Oktober
1 Lalat buah di toples C mati 2
2022
b. Pembahasan
Dalam percobaan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah yang
telah dilakukan, lalat buah tidak mengalami pertumbuhan dan
perkembanga, serta lalat buah tidak bertelur sehingga tidak
mengalami perkembang biakan. Hal ini disebabkan oleh suhu
ruangan yang kurang sesuai dan kurangnya ketersedian makanan di
dalam kultur yang telah disediakan kelompok. Sampai hari terakhir
lalat buah banyak yang mati
c. Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan saya tidak dapat mengamati
pertumbuhan lalat buah dari telur hingga imago dikarenakan tidak
adanya lalat buah yang berkembang biak
d. Jawaban Pertanyaan
1. Dalam percobaan saya, lalat buah belum meletakkan telur-telurnya
hingga pengamatan hari ke-11.
2. Dalam percobaan saya, saya tidak bisa mengamati pertumbuhan
pupa hingga menjadi lalat dewasa dikarenakan tidak adanya telur
yang dihasilkan.
WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675
UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 2 KP 1 Percobaan 1
A. Judul Percobaan
Ekosistem Darat
B. Tujuan :
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan
D. Dasar Teori
Semua makhluk hidup yang berada di alam pasti melakukan aktivitas
interaksi baik dengan makhluk lainnya ataupun dengan lingkungannya.
Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara komponen biotik dan
komponen abiotik. Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup, sedangkan
abiotik terdiri dari air, tanah, dan udara. Ekosistem dibedakan menjadi dua
yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan.
Menurut (Rudyatmi, Peniati, & Setiati, 2016) ekosistem alami, yaitu
jenis ekosistem yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia.
Contoh dari ekosistem alami antara lain ekosistem sungai, danau, laut,
gurun, padang lumut, dan lain – lain. Secara garis besar ekosistem dibagi
menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem darat ialah
ekosistem yang lingkunan fisiknya berupa daratan, sedangkan ekosistem
buatan ialah ekosistem yang dibuat oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhannya.
(Rumanta M. , 2022) secara struktural dalam suatu ekosistem terdapat
komponen biotik yang terdiri dari produsen (tumbuhan), konsumen (hewan),
dan dekomposer (pengurai), serta komponen abiotik yang terdiri dari bahan
anorganik, bahan organik, dan kondisi iklim. Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa pada setiap ekosistem lingkungan biotik pasti memiliki
peran masing – masing yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer
sehingga akan menghasilkan hubungan timbal balik.
Dari penjabaran di atas maka praktikum ini akan membandingkan
komponen – komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan.
E. Cara Kerja
1. Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin
dan jenis/warna tanah
3. Menggunakan barometer untuk mengetahui suhu udara, untuk
mengetahui keadaan pencahayaan, angin, atau tanah menggunakan
perkiraan saja
4. Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
5. Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
6. Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama
latinnya
7. Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik
yang tetap maupun yang singgah, termasuk hewan-hewan yang
berukuran kecil
8. Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam
tanah/dekat permukaan atau pada sela-sela daun/batang, dengan
menggunakan kaca pembesar jika perlu.
9. Mencatat data pada lembar kerja
10. Membandingkan ekosistem darat alami dan buatan
11. Mencatat data pada lembar kerja
12. Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system
tersebut.
F. Hasil Percobaan
Berikut adalah tabel hasil pengamatan ekosistem darat
Tabel 1.1
Komponen abiotik ekosistem darat alami
No. Komponen abiotik Kondisi/Keadaan
1 cahaya panas
2 Angin semilir
3 Tanah Basah dan subur
4 Air Jernih dan cukup
5 suhu 320C
Tabel 1.2
Komponen biotik ekosistem darat alami
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
Tabel 1.3
Komponen abiotik ekosistem darat buatan
No. Komponen abiotik Kondisi/Keadaan
1 Cahaya Panas
2 Angin Semilir
3 Tanah Basah dan subur
4 Air Jernih dan cukup
5 suhu 320C
Tabel 1.4
Komponen biotik ekosistem darat buatan
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Padi Ayam Bakteri
2 Rumput gajah Burung Jamur
3 Pohon kelapa Kambing
4 Pohon pisang Ulat
5 Gulma Katak
G. Pertanyaan
Menurut pendapat Anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis
komponen biotik lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara
singkat!
Jawaban:
Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan
dengan ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah
populasi, dan jenis makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia
(terjadi secara ilmiah), sedangkan ekosistem pada darat buatan lebih
sedikit dikarenakan hanya untuk memenuhi kebutuhan tertentu manusia
contoh hutan tanaman industri, perkebunan, dan sawah tadah hujan .
H. Pembahasan
Ekosistem darat alami merupakan hubungan timbal balik antara
komponen biotik dan komponen abiotik dan tidak ada campur tangan
manusia dalam interaksinya. Selain itu jumlah komponen biotik lebih
banyak dibandingkan dengan komponen abiotik
I. Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama,
ada air, tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya.
Ekosistem darat alami tidak dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa
dikatakan penyusun Ekosistem darat alami lebih lengkap diband ingkan
ekosistem darat buatan.
J. Daftar Pustaka
Gambar Keterangan
Komponen biotik ekosistem darat
alami pohon nangka
Tabel 1.2
Komponen biotik ekosistem darat alami
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Pohon nangka Burung Cacing
2 Pohon pisang Lalat Bakteri
3 Pohon mangga Semut jamur
4 Pohon mengkudu Ayam kumbang
5 Pohon sawo Katak Bekicot (siput)
Tabel 1.3
Komponen abiotik ekosistem darat buatan
No. Komponen abiotik Kondisi/Keadaan
1 Cahaya Panas
2 Angin Semilir
3 Tanah Basah dan subur
4 Air Jernih dan cukup
5 suhu 320C
Tabel 1.4
Komponen biotik ekosistem darat buatan
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Padi Ayam Bakteri
2 Rumput gajah Burung Jamur
3 Pohon kelapa kambing
4 Pohon pisang Ulat
5 Gulma katak
b. Pembahasan
Ekosistem darat alami merupakan hubungan timbal balik antara
komponen biotik dan komponen abiotik dan tidak ada campur tangan
manusia dalam interaksinya. Selain itu jumlah komponen biotik lebih
banyak dibandingkan dengan komponen abiotik.
Hubungan timbal balik anatar komponen biotik dan komponen abiotik
yang terjadi di sawah merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu
terdapat unsur campur tangan manusia diantaranya adalah dalam
menentukan jenis komponen biotik dan jumlah populasi komponen
biotiknya.
c. Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang
sama, ada air, tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen
biotiknya. Ekosistem darat alami tidak dikendalikan jumlah
populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat alami
lebih lengkap diband ingkan ekosistem darat buatan.
d. Jawaban Pertanyaan
Menurut pendapat Anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis
komponen biotik lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara
singkat!
Jawaban:
Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak
dibandingkan dengan ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem
darat alami jumlah populasi, dan jenis makhluk hidupnya tidak
dikendalikan oleh manusia (terjadi secara ilmiah), sedangkan
ekosistem pada darat buatan lebih sedikit dikarenakan hanya untuk
memenuhi kebutuhan tertentu manusia contoh hutan tanaman
industri, perkebunan, dan sawah tadah hujan.
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 2 KP 1 Percobaan 2
A. Judul Percobaan
Ekosistem Perairan
B. Tujuan :
Mengamati komponen-kompnen yang terdapat pada ekosistem perairan
D. Dasar Teori
F. Hasil Percobaan
Berikut adalah tabel hasil pengamatan ekosistem perairan
Tabel 2.1
Komponen abiotik ekosistem perairan alami
No. Komponen abiotik Kondisi/Keadaan
1 Air Jernih, suhu 18 – 28,5°C
2 Oksigen Cukup
3 Cahaya Terang
Tabel 1.2
Komponen biotik ekosistem perairan alami
No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Moss Ikan neon Bakteri anaerob
2 Anubias Udang red cherry Bakteri starter
Keong tanduk
3 Anubias nana
(horn snail)
4 Anubias golden Keong assasin
5 Buchepalanda
6 Anubias petite
G. Pertanyaan
Jelaskan menurut pendapat Anda perbedaan apa yang tampak sangat
jelas antara ekosistem darat pada percobaan 1 dengan ekosistem
perairan ini !
Jawaban:
Perbedaan antara ekosistem darat dengan ekosistem perairan :
1. Komponen abiotik yang paling utamadalam ekosistem perairan ialah
air, sedangkan ekosistem darat ialah tanah.
2. Komponen biotik pada ekosistem darat adalah makhluk hidup yang
hanya bisa bertahan hidup di daratan, sedangkan penyusun komponen
biotik pada ekosistem perairan merupakan makhluk hidup yang di air
dan bisa hidup di darat, misalnya seperti buaya dan katak, kura - kura.
H. Pembahasan
Pada pengamatan diatas adalah pengamatan ekosistem perairan buatan,
yaitu akuarium. Maka komponen penyusunya lebih sedikit dibandingkan
dengan Ekosistem Perairan Alami yang ada di laut. Ekosistem perairan
buatan umumnya hanya hewan air yang dipelihara oleh pemiliknya dan
dikehendaki oleh pemiliknya saja.
I. Kesimpulan
komponen abiotik yang utama pada ekosistem perairan adalah air,
sedangkan penyusun komponen biotik pada ekosistem perairan
merupakan mahkluk hidup yang dipelihara saja.
J. Daftar Pustaka
M. Foto Praktikum
Gambar Keterangan
Foto akuarium yang tediri dari
hewan dan tanaman air.
Gambar Keterangan
Foto tanaman dan ikan pada
akuarium
Lampiran
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 2
EKOSISTEM
Nama : Wahyu Khusnawiyati
NIM : 858734675
UPBJJ : SURABAYA
Tabel 2.2
Komponen biotik ekosistem perairan
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Moss Ikan neon Bakteri anaerob
2 Anubias Udang red cherry Bakteri starter
3 Anubias nana Keong tanduk (horn snail)
4 Anubias golden Keong assasin
5 Buchepalanda
Anubias petite
b. Pembahasan
Pada pengamatan diatas adalah pengamatan ekosistem perairan
buatan, yaitu akuarium. Maka komponen penyusunya lebih sedikit
dibandingkan dengan Ekosistem Perairan Alami yang ada di laut.
Ekosistem perairan buatan umumnya hanya hewan air yang
dipelihara oleh pemiliknya dan dikehendaki oleh pemiliknya saja.
c. Kesimpulan
komponen abiotik yang utama pada ekosistem perairan adalah air,
sedangkan penyusun komponen biotik pada ekosistem perairan
merupakan mahkluk hidup yang dipelihara saja.
d. Jawaban Pertanyaan
Jelaskan menurut pendapat Anda perbedaan apa yang tampak sangat
jelas antara ekosistem darat pada percobaan 1 dengan ekosistem
perairan ini !
Jawaban:
Perbedaan antara ekosistem darat dengan ekosistem perairan :
1. Komponen abiotik yang paling utamadalam ekosistem perairan
ialah air, sedangkan ekosistem darat ialah tanah.
2. Komponen biotik pada ekosistem darat adalah makhluk hidup yang
hanya bisa bertahan hidup di daratan, sedangkan penyusun
komponen biotik pada ekosistem perairan merupakan makhluk
hidup yang di air dan bisa hidup di darat, misalnya seperti buaya
dan katak, kura - kura.
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 2 KP 2
A. Judul percobaan
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah (allium
cepa)
B. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
D. Dasar teori
Berkembangnya IPTEK saat ini memudahkan manusia untuk
beraktivitas. Hal ini dapat diperhatikan dari bertambanya produk makanan
cepat saji, dan berbagai brand deterjen untuk mencuci pakaian yang dapat
memudahkan aktivitas manusia. Namun hal tersebut juga menyebabkan
dampak yang negatif, misalnya sampah anorganik yang dihasilkan dari
produk makanan cepat saji dan limbah air deterjen. Dampak negatif
menyebabkan ketidakseimbangan lingkungan. Adapun dampak
pencemaran air, yaitu: menyebarkan penyakit, menurunya kadar oksigen
dalam air dan mengganggu organisme perairan, serta mengganggu
pernapasan karena bau yang ditimbulkan.
(Pratomo) Pencemaran lingkungan disebabkan oleh limbah. Air
limbah deterjen dapat menggangu keseimbangan pH tanah, sehingga
menyebabkan air tanah kualitasnya menjadi menurun. Menurunnya
kualitas air tanah juga mempengaruhi pertumbuhan mahkluk hidup,
contohnya yaitu tumbuhan bawang merah. Bawang merah merupakan
tanaman yang dapat tumbuh di dataran rendah dengan pH tanah netral.
Limbah air deterjen ini juga dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan, dikarenakan detejen mengandung bahan – bahan kimia.
(Purnamasari, 2014) deterjen terdiri atas tiga komponen utama, yaitu
surfaktan, bahan bulders (senyawa fosfat) dan bahan aditif (pemutih dan
pewangi). Dari penjelasan di atas maka praktikum ini akan memfokuskan
pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah (allium
cepa).
E. Cara kerja
1) Sediakan larutan deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%,
pengenceran 25%, pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%,
pengenceran 3,1%, serta kontrol yang berupa air ledeng / air PDAM
saja. Lalu simpan larutan yang telah diberi label sebagai berikut.
Label 1 : 100%
Label 2 : 50%
Label 3 : 25%
Label 4 : 12,5 %
Label 5 : 6, 25%
Label 6 : 3, 10 %
Label kontrol : air ledeng / air PDAM saja
F. Hasil percobaan
Berikut adalah tabel hasil pengamatan pertumbuhan akar bawang merah
Tabel 1.1
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
NO KONSENTRASI RATA – RATA IG (%)
PANJANG
AKAR
1 Kontrol 3 0
2 3,1 % 1 66
3 6,25 % 0 100
4 12,5 % 0 100
5 25% 0 100
NO KONSENTRASI RATA – RATA IG (%)
PANJANG
AKAR
6 50% 0 100
7 100% 0 100
2,5
1,5
0,5
0
1 2 3 4 5 6 7
Grafik 2.1
Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah
G. Pertanyaan
Berapa konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses
pertumbuhan akarnya?
H. Pembahasan
Limbah yang sering dihasilkan oleh rumah tangga adalah deterjen.
Deterjen mengandung surfaktan, builder, filler, dan aditif. Kandungan
deterjen surfaktan dan builders dapat mempengaruhi secara langsung
dan tidak langsung. Pada percobaan ini menggunakan bawang merah,
karena mudah diamati secara langsung.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi
larutan deterjen dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan akar
bawang merah. Hal tersebut dapat dilihat dari IG setiap larutan deterjen
yaitu sebagai berikut:
1. Konsentrasi 100% = 100
2. Konsentrasi 50 % = 100
3. Konsentrasi 25% = 100
4. Konsentrasi 12,5% = 100
5. Konsentrasi 6,25% = 100
6. Konsentrasi 3,1% = 66
7. Konsentrasi kontrol =0
100
80
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7
konsentrasi IG
Grafik 2.2
Grafik antara IG dengan Konsentrasi deterjen
I. Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum ini dapat kita simpulkan bahwasanya
pencemaran dapat disebabkan oleh produk industri yang sering
digunakan yaitu, deterjen. Hal ini ditandai dengan terhambatnya
pertumbuhan atau bisa berdampak pada kematian.
J. Daftar Pustaka
Pratomo, S. (t.thn.). Pendidikan Lingkungan di SD. 13 - 14.
M. Foto praktikum
GAMBAR KETERANGAN
Menyiapkan alat dan bahan
seadanya, kemudian membuat
larutan deterjen dengan
konsentrasi 100 %
GAMBAR KETERANGAN
Menyiapkan gelas dengan
konsentrasi deterjen yang sudah
ditentukan. Menuangkan ke
dalam gelas berlabel 100%.
Kemudian, mengambil 500ml air
dengan konsentrasi deterjen 100
% dan selanjutnya menambahi
air tersebut dengan 500 mL dan
ditaruh pada gelas berlabel 50%
NIM : 858734675
UPBJJ : Surabaya
A. Kegiatan praktikum:
1. Judul percobaan 1: pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar
bawang merah
a. Hasil pengamatan
Tabel 2.9
Pengaruh detergen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
NO KONSENTRASI RATA – RATA IG (%)
PANJANG
AKAR
1 Kontrol 3 0
2 3,1 % 1 66
3 6,25 % 0 100
4 12,5 % 0 100
5 25% 0 100
6 50% 0 100
7 100% 0 100
b. Pembahasan
Limbah yang sering dihasilkan oleh rumah tangga adalah deterjen.
Deterjen mengandung surfaktan, builder, filler, dan aditif. Kandungan
deterjen surfaktan dan builders dapat mempengaruhi secara langsung
dan tidak langsung. Pada percobaan ini menggunakan bawang
merah, karena mudah diamati secara langsung.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
konsentrasi larutan deterjen dapat menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan akar bawang merah. Hal tersebut dapat dilihat dari IG
setiap larutan deterjen yaitu sebagai berikut:
1. Konsentrasi 100% = 100
2. Konsentrasi 50 % = 100
3. Konsentrasi 25% = 100
4. Konsentrasi 12,5% = 100
5. Konsentrasi 6,25% = 100
6. Konsentrasi 3,1% = 66
7. Konsentrasi kontrol =0
100
80
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7
konsentrasi IG
Grafik 2.1
Grafik antara IG dengan konsentrasi deterjen
c. Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum ini dapat kita simpulkan bahwasanya
pencemaran dapat disebabkan oleh produk industri yang sering
digunakan yaitu, deterjen. Hal ini ditandai dengan terhambatnya
pertumbuhan atau bisa berdampak pada kematian.
d. Jawaban pertanyaan
konsentrasi deterjen yang dapat menghentikan proses pertumbuhan
akar bawang merah yaitu 6,25%.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
(SIMBIOSIS)
WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675
UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 1 KP 2
A. Judul Percobaan
Simbiosis Parasitisme
B. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
C. Alat dan Bahan
1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar
D. Dasar Teori
Simbiosis menjelaskan suatu interaksi antara organisme yang hidup
berdampingan. Menurut (Singon, Suryono, & Prijadi) simbiosis dalam
arsitektur bisa diartikan sebagai hubungan antara dua fungsi atau lebih, yang
dapat berdiri sendiri namun juga dapat berinteraksi antara keduanya dan
dapat saling menguntungkan. Dari pendapat di atas maka simbiosis dapat
saling menguntungkan, salah satu pihak diuntungkan dan pihak lain merasa
tidak dirugikan, atau hubungan yang merugikan.
(Rumanta, Praktikum IPA di SD, 2022) simbiosis dibagi menjadi
beberapa jenis yaitu : Parasitisme, komensalisme, dan mutualisme.
Parasitisme adalah suatu hubungan di antara dua species (organisme),
dimana satu species mendapatkan keuntungan, sedangkan spesies lainnya
(sering disebut inang) dirugikan. Hubungan timbal balik antara dua makhluk
hidup yang satu diuntungkan dan yang lain dirugikan disebut simbiosis
parasitisme (Poppy, 2008). Contoh dari simbiosis parasitisme adalah
tanaman tali putri dengan inangnya. Tali putri diuntungkan dengan cara
menghisap makanan dari tanaman inangnya, sedangkan tanaman inang bisa
mati jika makanannya terus-menerus dihisap oleh tanaman tali putri
(dirugikan).
E. Cara Kerja
1) Siapkan alat yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke
kebun atau hutan terdekat
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara
hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara
tumbuhan dengan tumbuhan
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi
5) Tuliskan hasil identifkasi anda pada lembar kerja
6) Cobalah analisis mahkluk hidup mana yang yang dirugikan dan mana
yang diuntungkan.
7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis
tersebut.
8) Tuangkan hasilnta dengan melengkapi tabel
F. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1
Hasil pengamatan simbiosis parasitisme
Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
Jenis
No. Hubungan Jenis Jenis Jenis
Jenis
Parasitisme mahkluk mahkluk keuntung
kerugian
hidup hidup an
Benalu pada Makanan Menyerap
1 Pohon besar Benalu
pohon besar berkurang makanan
Nyamuk
Menghisap
2 pada Manusia Gatal Nyamuk
darah
manusia
Gatal dan
Kutu pada Menghisap
3 Kucing penyakit Kutu
kucing darah
kulit
Gatal dan
Lalat pada Menghisap
4 Sapi penyakit Lalat
sapi darah
kult
Berkurang
nya unsur
Bunga Mengambil
hara, air
5 dengan Bunga gulma unsur
dan
gulma hara, air
cahaya
matahari
G. Pertanyaan
1) Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan
parasitisme? Jelaskan!
2) Di antara hubungan parasitisme yang anda temukan adakah yang
menyebabkan kematian pada inangnya? Jelaskan!
Jawaban:
1) Hubungan kutu anjing dengan hewan anjing ialah simbiosis
parasitisme. Hal ini ditunjukkan karena hanya ada satu makhluk hidup
saja yang diuntungkan, satu jenis organisme merasa diuntungkan
(kutu anjing) karena dapat menghisap darah dan 1 species lainnya
merasa dirugikan (anjing) karena darah yang selalu berkurang. Selain
itu, hisapan kutu ini dapat menimbulkan gatal – gatal pada anjing yang
kemudian menyebabkan sakit kulit.
2) Ada, yaitu hubungan tanaman tali putri dengan inangnya. Tali putri
yang hidup menempel pada inangnya dapat mengakibatkan tanaman
inang mati. Hal ini terjadi dikarena tanaman tali putri secara terus -
menerus menghisap makanan dari tanaman inang. Jika tanaman tali
putri terus-menerus menghisap makanan dari tanaman inang, maka
tanaman inang akan meranggas, mengering kemudian mati.
H. Pembahasan
Simbiosis parasitisme adalah hubungan timbal balik antara dua
makhluk hidup yang satu diuntungkan dan yang lain dirugikan. Contoh
simbiosis parasitisme antara lain :
• Hubungan antara benalu dengan pohon besar. Benalu diuntungkan
karena dapat menyerap makanan dari pohon besar. Sedangkan pohon
besar dirugikan karena pertumbuhannya dapat terhambat akibat dari
kekurangan makanan.
• Hubungan antara nyamuk dengan manusia. Dalam hubungan ini nyamuk
mendapatkan makanan berupa darah dari manusia, sedangkan manusia
akan mendapatkan kerugikan karena nyamuk menghisap darahnya.
Selain itu, hisapan nyamuk akan mengakibatkan gata-gatal pada kulit
manusia, bahkan nyamuk tertentu dapat mengakibatkan penyakit karena
gigitannya.
• Hubungan antara kutu dan kucing. Dalam hubungan ini kutu
mendapatkan keuntungan berupa makanan darah yang dihisap dari
tubuh kucing. Sedangkan kucing mendapatkan kerugian karena gigitan
kutu menyebabkan kucing merasa gatal.
• Hubungan antara lalat dan sapi. Dalam hubungan ini lalat mendapatkan
keuntungan yaitu dapat menghisap darah pada sapi. Sedangkan sapi
dirugikan, karena dampak dari gigitan lalat mengakibatkan rasa gatal
pada tubuh sapi.
• Hubungan bunga dengan gulma. Dalam hubungan ini gulma
mendapatkan unsur hara, air, dan cahaya matahari, sedangkan unsur
hara, air, dan cahaya matahari yang seharusnya di dapatkan oleh bunga
semakin berkurang.
I. Kesimpulan
Hubungan timbal balik antara 2 makhluk hidup yang satu organisme
merasa diuntungkan sedangkan yang lain merasa dirugikan. Sifat
parasitisme ini dapat mengakibatkan tumbuhan inangnya hingga mati.
Pohon inang yang menyerap sari makanan pada inangnya (nutrisi, air dan
mineral) dapat menyebabkan pohon inangnya meranggas, kemudian
menjadi kering dan akhirnya mati.
J. Daftar Pustaka
Mengambil gambar kutu yang terdapat pada tubuh kucing dengan jelas
(karena kualitas foto hp dengan mega pixel yang rendah).
M. Foto Praktikum
Tabel 1.2
Foto Praktikum Simbiosis Parasitisme
Gambar Keterangan
Benalu dan pohon besar
NIM : 858734675
Tabel 1.1
Hasil pengamatan simbiosis parasitisme
Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
Jenis
No. hubungan Jenis Jenis Jenis
Jenis
Parasitisme mahkluk mahkluk keuntung
kerugian
hidu hidup an
Benalu pada Makanan Menyerap
1 Pohon besar Benalu
pohon besar berkurang makanan
Nyamuk
Menghisap
2 pada Manusia Gatal Nyamuk
darah
manusia
Gatal dan
Lalat pada Menghisap
3 Sapi penyakit Lalat
sapi darah
kult
Gatal dan
Kutu pada Menghisap
4 Anjing penyakit Kutu
anjing darah
kult
Berkurang
nya unsur
Bunga Mengambil
hara, air
5 dengan Bunga gulma unsur hara,
dan
gulma air
cahaya
matahari
b. Pembahasan
Simbiosis parasitisme adalah hubungan timbal balik antara dua
makhluk hidup yang satu diuntungkan dan yang lain dirugikan. Contoh
simbiosis parasitisme antara lain :
• Hubungan antara benalu dengan pohon besar. Benalu diuntungkan
karena dapat menyerap makanan dari pohon besar. Sedangkan pohon
besar dirugikan karena pertumbuhannya dapat terhambat akibat dari
kekurangan makanan.
• Hubungan antara nyamuk dengan manusia. Dalam hubungan ini nyamuk
mendapatkan makanan berupa darah dari manusia, sedangkan manusia
akan mendapatkan kerugikan karena nyamuk menghisap darahnya.
Selain itu, hisapan nyamuk akan mengakibatkan gata-gatal pada kulit
manusia, bahkan nyamuk tertentu dapat mengakibatkan penyakit karena
gigitannya.
• Hubungan antara kutu dan kucing. Dalam hubungan ini kutu
mendapatkan keuntungan berupa makanan darah yang dihisap dari
tubuh kucing. Sedangkan kucing mendapatkan kerugian karena gigitan
kutu menyebabkan kucing merasa gatal.
• Hubungan antara lalat dan sapi. Dalam hubungan ini lalat mendapatkan
keuntungan yaitu dapat menghisap darah pada sapi. Sedangkan sapi
dirugikan, karena dampak dari gigitan lalat mengakibatkan rasa gatal
pada tubuh sapi.
• Hubungan bunga dengan gulma. Dalam hubungan ini gulma
mendapatkan unsur hara, air, dan cahaya matahari, sedangkan unsur
hara, air, dan cahaya matahari yang seharusnya di dapatkan oleh bunga
semakin berkurang.
c. Kesimpulan
Hubungan timbal balik antara 2 makhluk hidup yang satu organisme
merasa diuntungkan sedangkan yang lain merasa dirugikan. Sifat
parasitisme ini dapat mengakibatkan tumbuhan inangnya hingga mati.
Pohon inang yang menyerap sari makanan pada inangnya (nutrisi, air dan
mineral) dapat menyebabkan pohon inangnya meranggas, kemudian
menjadi kering dan akhirnya mati.
d. Jawaban Pertanyaan
1. Hubungan kutu anjing dengan hewan anjing ialah simbiosis
parasitisme. Hal ini ditunjukkan karena hanya ada satu makhluk hidup
saja yang diuntungkan, satu jenis organisme merasa diuntungkan
(kutu anjing) karena dapat menghisap darah dan 1 species lainnya
merasa dirugikan (anjing) karena darah yang selalu berkurang. Selain
itu, hisapan kutu ini dapat menimbulkan gatal – gatal pada anjing yang
kemudian menyebabkan sakit kulit.
2. Ada, yaitu hubungan tanaman tali putri dengan inangnya. Tali putri
yang hidup menempel pada inangnya dapat mengakibatkan tanaman
inang mati. Hal ini terjadi dikarena tanaman tali putri secara terus -
menerus menghisap makanan dari tanaman inang. Jika tanaman tali
putri terus-menerus menghisap makanan dari tanaman inang, maka
tanaman inang akan meranggas, mengering kemudian mati.
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 1 KP 2
A. Judul Percobaan
Simbiosis Komensalisme
B. Tujuan
Mengidentifikasi symbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
C. Alat dan Bahan
1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar
D. Dasar Teori
Simbiosis menjelaskan suatu interaksi antara organisme yang hidup
berdampingan. Menurut (Singon, Suryono, & Prijadi) simbiosis dalam
arsitektur bisa diartikan sebagai hubungan antara dua fungsi atau lebih, yang
dapat berdiri sendiri namun juga dapat berinteraksi antara keduanya dan
dapat saling menguntungkan. Dari pendapat di atas maka simbiosis dapat
saling menguntungkan, salah satu pihak diuntungkan dan pihak lain merasa
tidak dirugikan, atau hubungan yang merugikan.
(Rumanta, Praktikum IPA di SD, 2022) simbiosis dibagi menjadi
beberapa jenis yaitu : Parasitisme, komensalisme, dan mutualisme.
Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan simbiosis, di mana suatu
species makhluk hidup diuntungkan, sedangkan pihak lainnya tidak
diuntungkan ataupun dirugikan. Contoh dari simbiosis komensalisme adalah
katak dengan pohon. Katak sebagai organisme yang diuntungkan karena
dapat berteduh dan berlindung. Sedangkan pohon yang digunakan katak
untuk berteduhdan disini pohon merasa tidak dirugikan maupun diuntungkan.
E. Cara Kerja
1) Siapkan alat yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke
kebun atau hutan terdekat
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis komensalisme yang terjadi antara
hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara
tumbuhan dengan tumbuhan
4) Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi!
5) Tuliskan hasil identifkasi anda pada lembar kerja (Tabel 1.8)
6) Cobalah analisis mahkluk hidup mana yang yang diuntungkan dan mana
yang tidak diuntungkan.
7) Jenis keuntungan apa saja yang diperolehnya? Jelaskan!
8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi table 1.8
F. Hasil Pengamatan
Tabel 1.8
Hasil pengamatan simbiosis komensalisme
G. Pertanyaan
1) Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat
menyebabkan kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan
contohnya !
Jawaban:
Hubungan komensialisme antara dua makhluk hidup dalam
beberapapun kadarnya tidak akan menyebabkan kerugian pada
organisme lainnya. Contohnya pada tanaman tanduk rusa dan inangnya.
Tanaman tanduk rusa merupakan tanaman epifit yang artinya walaupun
tanduk rusa menumpang hidup pada pohon inangnya, tapi tanaman
tanduk rusa tidak merugikan inangnya. Tanaman tanduk rusa tidak
menyerap makanan dari pohon inangnya.
H. Pembahasan
Hubungan dimana satu spesies diuntungkan, sedangkan pihak
lainnya tidak tidak dirugikan dan tidak diuntungkan. Dalam hal ini, salah
satu spesies menumpang hidup pada pihak lain (inang), namun dalam
prosesnya spesies yang menumpang hidup ini mampu membuat atau
mencari makanan sendiri. Sehingga pihak lain (inang) tidak merasa
dirugikan akan kehadiran spesies tersebut.
Contoh hubungan simbiosis komensalisme antara lain :
• Hubungan komensalisme antara tanaman tanduk rusa dengan pohon
besar (inangnya). Tumbuhan tanduk rusa merupakan salah satu jenis
tumbuhan paku-pakuan. Tumbuhan ini menempel pada pohon
dengan tujuan agar tumbuhan tanduk rusan dapat memperoleh
cahaya matahari, sedangkan pohon tidak merasakan keuntungan
maupun kerugian dengan adanya tumbuhan tandu rusa yang
menempel pada pohon tersebut.
• Hubungan komensalisme pada bunga anggrek dan pohon besar dan
tinggi. Dalam hubungan tersebut, bunga anggrek mendapatkan
keuntungan yaitu memiliki tempat untuk hidup, tumbuh, berkembang,
mendapat paparan sinar mataharii, serta zat-zat lainnya yang
dibutuhkan Bungan anggrek untuk melakukan fotosintesis.
Sedangkan pohon besar yang ditempeli tidak merasa mendapatkan
keuntungan maupun kerugian atas hubungan tersebut.
• Hubungan komensalisme antara sirih dengan pohon mangga. Dalam
hubungan ini, tumbuhan sirih merupakan tumbuhan yang menempel
pada pohon mannga (inangnya). Meskipun begitu tumbuhan sirih
termasuk ke dalam tumbuhan hijau yang mampu berfotosintesis
sendiri. Sehingga keberadaaan dari tumbuhan sirih ini tidaklah
mengganggu pohon mangga.
I. Kesimpulan
Proses terjadinya interaksi antara dua makhluk hidup yang
menguntungkan salah satunya dan tidak memberikan pengaruh tertentu
pada inangnya disebut simbiosis komensalisme. Hubungan seperti ini bisa
terjadi pada manusia, tumbuhan, dan hewan.
J. Daftar Pustaka
Singon, J. S., Suryono, & Prijadi, R. (n.d.). One STop Entertainment di Kota
Manado (Simbiosis Mutualisme). 132 - 133.
M. Foto Praktikum
Gambar Keterangan
Tumbuhan tanduk rusa dan
pohon besar dan tinggi
Gambar Keterangan
Bunga anggrek dengan
inangnya
NIM : 858734675
Tabel 1.8
Hasil pengamatan simbiosis komensalisme
b. Pembahasan
Hubungan dimana satu spesies diuntungkan, sedangkan pihak lainnya
tidak tidak dirugikan dan tidak diuntungkan. Dalam hal ini, salah satu
spesies menumpang hidup pada pihak lain (inang), namun dalam
prosesnya spesies yang menumpang hidup ini mampu membuat atau
mencari makanan sendiri. Sehingga pihak lain (inang) tidak merasa
dirugikan akan kehadiran spesies tersebut.
Contoh hubungan simbiosis komensalisme antara lain :
• Hubungan komensalisme antara tanaman tanduk rusa dengan
pohon besar (inangnya). Tumbuhan tanduk rusa merupakan salah
satu jenis tumbuhan paku-pakuan. Tumbuhan ini menempel pada
pohon dengan tujuan agar tumbuhan tanduk rusan dapat
memperoleh cahaya matahari, sedangkan pohon tidak merasakan
keuntungan maupun kerugian dengan adanya tumbuhan tandu
rusa yang menempel pada pohon tersebut.
• Hubungan komensalisme pada bunga anggrek dan pohon besar
dan tinggi. Dalam hubungan tersebut, bunga anggrek
mendapatkan keuntungan yaitu memiliki tempat untuk hidup,
tumbuh, berkembang, mendapat paparan sinar mataharii, serta
zat-zat lainnya yang dibutuhkan Bungan anggrek untuk melakukan
fotosintesis. Sedangkan pohon besar yang ditempeli tidak merasa
mendapatkan keuntungan maupun kerugian atas hubungan
tersebut.
• Hubungan komensalisme antara sirih dengan pohon mangga.
Dalam hubungan ini, tumbuhan sirih merupakan tumbuhan yang
menempel pada pohon mannga (inangnya). Meskipun begitu
tumbuhan sirih termasuk ke dalam tumbuhan hijau yang mampu
berfotosintesis sendiri. Sehingga keberadaaan dari tumbuhan sirih
ini tidaklah mengganggu pohon mangga.
c. Kesimpulan
Proses terjadinya interaksi antara dua makhluk hidup yang
menguntungkan salah satunya dan tidak memberikan pengaruh tertentu
pada inangnya disebut simbiosis komensalisme. Hubungan seperti ini bisa
terjadi pada manusia, tumbuhan, dan hewan.
d. Jawaban Pertanyaan
Hubungan komensialisme antara dua makhluk hidup dalam beberapapun
kadarnya tidak akan menyebabkan kerugian pada organisme lainnya.
Contohnya pada tanaman tanduk rusa dan inangnya. Tanaman tanduk rusa
merupakan tanaman epifit yang artinya walaupun tanduk rusa menumpang
hidup pada pohon inangnya, tapi tanaman tanduk rusa tidak merugikan
inangnya. Tanaman tanduk rusa tidak menyerap makanan dari pohon
inangnya.
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 1 KP 2
A. Judul Percobaan
Simbiosis Mutualisme
B. Tujuan
Mengidentifikasi symbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.
C. Alat dan Bahan
1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar
D. Dasar Teori
Simbiosis menjelaskan suatu interaksi antara organisme yang
hidup berdampingan. Menurut (Singon, Suryono, & Prijadi) simbiosis
dalam arsitektur bisa diartikan sebagai hubungan antara dua fungsi atau
lebih, yang dapat berdiri sendiri namun juga dapat berinteraksi antara
keduanya dan dapat saling menguntungkan. Dari pendapat di atas maka
simbiosis dapat saling menguntungkan, salah satu pihak diuntungkan dan
pihak lain merasa tidak dirugikan, atau hubungan yang merugikan.
(Rumanta, Praktikum IPA di SD, 2022) simbiosis dibagi menjadi
beberapa jenis yaitu : Parasitisme, komensalisme, dan mutualisme.
Menurut (Singon, Suryono, & Prijadi) simbiosis mutualisme adalah
hubungan antar makhluk hidup yang saling menguntungkan. Contoh dari
simbiosis mutualisme adalah lebah dengan bunga. Dimana kedua belah
pihak mendapatkan keuntungan masing – masing.
.
E. Cara Kerja
1) Siapkan alat yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke
kebun atau hutan terdekat .
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi antara
hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara
tumbuhan dengan tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
5) Tuliskan hasil identifkasi anda pada lembar kerja (Tabel 1.9).
6) Jenis keuntungan apa saja yang diperoleh oleh setiap spesies anggota
simbiosis tersebut? Jelaskan!
7) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi table 1.9
F. Hasil Pengamatan
Tabel 1.9
Hasil pengamatan simbiosis mutualisme
Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan
Jenis
No. hubungan Jenis Jenis
Jenis
mutualisme mahklu mahkluk Jenis keuntungan
keuntungan
k hidup hidup
Membutuhkan
Bunga dan Membantu
1 Bunga Lebah nectar untuk
lebah penyerbukan
sumber makanan
Mendapatkan
Mendapatkan
oksigen untuk
karbon dioksida
Manusia dan bernafas dan Tumbuha
2 Manusia dari manusia
tumbuhan dapat berteduh n
untuk melakukan
dari sinar
fotosintesis
matahari
mendapatkan
makanan dari
mendapatkan
Cacing tanah daun kering
Cacing Tumbuha kemudahan
3 dan yang jatuh ke
tanah n dalam
tumbuhan tanah dan
penyerapan air
mengalami
pembusukan
G. Pertanyaan
1) Di dalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba Anda
sebutkan beberapa contoh simbiosis mutualisme yang ada di tubuh
kita! Jelaskan keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula
keuntungan bagi tubuh kita.
Jawaban:
H. Pembahasan
Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang terjadi antara dua
makhluk hidup yang saling menguntungkan.
I. Kesimpulan
M. Foto Praktikum
NIM : 858734675
Tabel 1.8
Hasil pengamatan simbiosis mutualisme
Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan
Jenis
No. hubungan Jenis Jenis
Jenis
mutualisme mahkluk mahkluk Jenis keuntungan
keuntungan
hidup hidup
Membutuhkan
Bunga dan Membantu
1 Bunga Lebah nectar untuk
lebah penyerbukan
sumber makanan
Mendapatkan
Mendapatkan
oksigen untuk
karbon dioksida
Manusia dan bernafas dan Tumbuha
2 Manusia dari manusia
pohon berteduh dari n
untuk melakukan
sinar
fotosintesis
matahari
mendapatka
n makanan
dari daun mendapatkan
Cacing tanah
Cacing kering yang Tumbuha kemudahan
3 dan
tanah jatuh ke n dalam
tumbuhan
tanah dan penyerapan air
mengalami
pembusukan
b. Pembahasan
Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang terjadi antara dua
makhluk hidup yang saling menguntungkan.
c. Kesimpulan
Hubungan yang terjadi antara dua makhluk hidup yang saling
menguntungkan disebut simbiosis mutualisme. Interaksi tersebut membuat
kehidupan dua atau lebih makhluk hidup yang berinteraksi bisa saling
mendukung dan terjaga dengan baik. Tidak ada salah satu yang merasa
dirugikan, sehingga bisa hidup berdampingan dengan baik.
d. Jawaban Pertanyaan
• Bakteri Lactobacillus Acidophilus dengan manusia. Bakteri ini
mendapatkan kentungan dengan hidup dan menetap di dalam usus
halus manusia. Adapun manusia mendapat keuntungan dengan
keberadaan bakteri ini karena membantu proses pencernaan.
• Bakteri Escherichia Coli dengan manusis. Bakteri ini mendapat
keuntungan dengan berhabitat dan menjalankan kehidupannya dalam
usus besar
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
JENIS ZAT DALAM MAKANAN
WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675
UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 3 KP 1
A. Judul Percobaan
1. Pengelompokan bahan makanan
2. Pengelompokan Sayuran
3. Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat 5 sempurna
B. Tujuan :
1. Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat
gizinya.
2. Dapat mengelompokan sayuran berdasarkan macamnya.
3. Dapat membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana
sesuai dengan slogan 4 sehat 5 sempurna.
D. Dasar Teori
Manusia memerlukan makanan untuk bertumbuh, makanan yang
sebaiknya dikonsumsi ialah makanan 4 sehat 5 sempurna. Sering kali kita
mendengar slogan 4 sehat 5 sempurna, slogan tersebut merupakan
makanan yang lengkap dan mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh. Zat makanan merupakan senyawa yang dibutuhkan oleh makhluk
hidup. Zat makanan yang dibutuhkan manusia dibagi menjadi 2 yaitu : zat
makanan makro terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan air sedangkan
zat mikro terdiri dari vitamin dan mineral. (Maman Rumanta, 2022) Jenis
bahan makanan dikelompokkan menjadi :
• Bahan makanan pokok
• Bahan makanan lauk pauk
• Bahan makanan sayur (sayuran daun, buah, akar/umbi, kacang-
kacangan, tunas)
• Bahan makanan buah
Jika dikaitkan dengan kandungan gizi masing-masing jenis pangan
tersebut, pola menu juga dikelompoakan sebagai berikut :
• Pangan pokok sebagai sumber karbohidrat
• Lauk pauk sebagai sumber protein hewani dan nabati
• Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral.
Menurut (Behrman & Arvin, 1996) sayuran merupakan sumber zat besi,
mineral, dan vitamin B kompleks yang baik bagi tubuh. Sayuran mempunyai
kadar air dan serat yang tinggi sehingga umumnya mempunyai umur relatif
pendek, mudah rusak dan tidak dapat disimpan terlalu lama jika tidak
diperlakukan secara khusus. Menurut (Susilawati, 2017) berbagai tanaman
sayuran dapat dimanfaatkan atau dapat dimakan satu, dua bahkan lebih dari
bagian tanaman yang dapat dimakan. Berdasarkan bagian yang dapat
dimakan tanaman sayuran dibedakan menjadi:
• Sayuran bunga: bunga kol, brokoli, bunga turi, jantung pisang, bunga
pepaya
• Sayuran buah: terong, mentimun, tomat, labu siam
• Sayuran polong: buncis, kapri, kacang panjang, kacang merah
• Sayuran daun: bayam, kubis, sawi hijau, sawi putih, kangkung, selada
• Sayuran batang: asparagus, rebung bambu, kailan
• Sayuran umbi: biet merah, lobak, wortel, kentang
• Sayuran umbi lapis: bawang merah, bawang putih, bawang bombay
• Sayuran jamur: jamur kancing, jamur kuping, jamur tiram
Menurut (Maman Rumanta, 2022) makanan juga dapat
dikelompokkan berdasarkan dengan istilah TRIGUNA MAKANAN, yaitu
untuk bergerak, membangun, dan mengatur. Untuk memperjelas
penggolongan makanan berdasarkan fungsi fisiologis sebagai berikut:
• Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung terdapat pada padi
– padian dan umbi – umbian
• Protein disebut juga zat putih telur terdapat pada sayur – sayuran (protein
nabati) dan lauk pauk (hewan/protein hewani)
• Lemak diperlukan tubuh sebagai sumber energi dan cadangan energi
• Garam mineral berfungsi sebagai zat pengatur terdapat pada sayuran,
air, ikan, asin dan buah – buahan
• Vitamin sangat diperlukan tubuh agar organ tubuh bekerja secara
normal, terdapat pada sayuran dan buah – buahan
• Air sangat berguna bagi tubuh yaitu sebagai pelarut. Tubuh kita
membutuhkan air relatif banyak
Makanan 4 sehat 5 sempurna merupakan makanan yang terdapat
kandungan gizi lengkap di dalamnya, kandungannya mulai dari protein,
karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Makanan 4 sehat terdiri dari
beberapa jenis yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah-buahan,
sedangkan 5 sempurna adalah susu yang menjadi nutrisi tambahan.
(Rumanta, 2022) Jenis – jenis makanan 4 sehat 5 sempurna dibagi menjadi
5 kelompok yaitu :
1) Makanan pokok merupakan sumber zat tenaga.
2) Lauk pauk merupakan makanan sumber zat pembangun.
3) Sayuran merupakan bahan makanan sumber zat pengatur.
4) Buah-buahan merupakan bahan makanan sumber zat pengatur seperti
sayuran.
5) Susu merupakan sumber zat pembangun dan pengatur.
E. Cara Kerja
1) Pengelompokan bahan makanan
a. Mengumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam.
b. Mengelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam
kelompok karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.
c. Mencatat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang
sudah disediakan pada lembar kerja.
d. Simpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
2) Pengelompokan Sayuran
a. Mengumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam.
b. Mengelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam
kelompok sayuran daun, sayutran buah, sayuran akar/umbi, sayuran
kacang-kacangan, dan sayuran tunas.
c. Mencatat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang
sudah disediakan pada lembar kerja.
d. Simpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
Jenis bahan
No. Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
makanan
1 Jagung √
2 Kentang √
3 Ubi √
4 Nasi √
5 Roti √
6 Ikan √
7 Telur √
8 Susu √ √
9 Daging √ √
10 Kacang hijau √
11 Kacang tanah √ √
12 Kelapa √
13 Wortel √
14 Tomat √
15 Bayam √
16 kangkung √
17 Sawi √
18 Jeruk √
19 Pisang √
20 Mangga √
2. Pengelompokkan Sayuran
Pengelompkkan Sayuran
Sayuran
Jenis bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran
No. kacang-
makanan daun buah akar/umbi tunas
kacangan
1 Bayam √
2 Kangkung √
3 Sawi √
4 Kubis √
5 Daun papaya √
6 Melinjo √
7 Tomat √
8 Cabai √
9 Terong √
10 Timun √
11 Paprika √
12 Kentang √
13 Wortel √
14 Ubi √
15 Kacang panjang √
16 Buncis √
17 Kacang merah √
18 Kedelai √
19 Rebung √
20 tauge √
3. Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat 5 sempurna
G. Pertanyaan
➢ Pengelompokkan bahan makanan
1) Zat makanan (zat gizi) apakah yang sangat di perlukan balita?
2) Zat makanan apakah yang terutama diperlukan untuk orang yang
bekerja ?
3) Pada Manusia lanjut zat makanan apakah yang sangat diperlukan?
Jawaban
1) Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan balita adalah
• Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
• Zat pengatur : protein, air
2) Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan untuk orang bekerja adalah:
• Zat tenaga : hidrat arang/karbohidrat, lemak, protein
• Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
• Zat pengatur : protein, air
3) Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan pada usia lanjut
• Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
• Zat pengatur : protein, air
➢ Pengelompokkan Sayuran
1) Bila dilihat dari “Triguna Makanan” sayuran termasuk ke dalam
kelompok zat makanan apa saja?
2) Termasuk ke dalam kelompok sayuran manakah melinjo, brokoli,
cabe, bawang merah, dan terong?
Jawaban
1) Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk pada zat
pembangun, karena sumber zat pembangun merupakan zat yang
digunakan untuk pembentukan, pertumbuhan, serta pemeliharaan,
misalnya bahan makanan yang mengandung protein baik nabati maupun
hewani.
2) - Melinjo termasuk kelompok sayuran kacang-kacangan.
- Brokoli termasuk kelompok sayuran daun
- Cabe termasuk kelompok sayuran buah
- Bawang merah termasuk kelompok sayuran umbi
- Terong termasuk kelompok sayuran buah
Jawaban
1) Makanan 4 sehat 5 sempurna adalah makanan yang terdapat
kandungan gizi lengkap di dalamnya. Kandungannya mulai dari protein,
karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Makanan 4 sehat terdiri dari
beberapa jenis. Yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah-
buahan. Sedangkan 5 sempurna adalah susu yang menjadi nutrisi
tambahan.
2) Triguna makanan berdasarkan zat gizinya di bagi menjadi 3 kelompok
yaitu :
• Zat tenaga
Zat Tenaga terdiri dari karbohidrat dan lemak. Bermanfaat untuk
memberikan tubuh kita tenaga agar dapat melakukan kegiatan sehari-
hari.
Contoh : nasi, roti, kentang, ubi, dan lain-lain.
• Zat pembangun
Zat Pembangun adalah protein yang berguna untuk tubuh agar dapat
bertambah tinggi dan berat. Sumber protein dibagi menjadi protein
hewani dan protein nabati.
Contoh : susu, telur, kacang dan lain-lain.
• Zat pengatur
Zat Pengatur adalah zat vitamin dan mineral yang berfungsi untuk
mengatur agar organ organ tubuh bekerja dengan baik. Sumber zat
pengatur adalah syuran dan buah-buahan.
Contoh : wortel, tomat, jeruk, sawi, pisang, mangga dan lain-lain.
H. Pembahasan
➢ Pengelompokkan bahan makanan
Makhluk hidup membutuhkan makanan untuk bertahan hidup dan
bertumbuh. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam
mengerjakan aktivitas sehari - harinya. Makanan merupakan sumber
energi bagi manusia. Setiap jenis zat gizi yang kita dapatkan mempunyai
fungsi yang berbeda.
• Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-
hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat
adalah nasi.
• Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik
otak maupun tubuh kita. Protein terlibat dalam sistem kekebalan
sebagai antibody, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut,
contohnya susu, telur
• Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan
sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh
kekurangan karbohidrat, contohnya kacang tanah, susu, kelapa .,
daging.
• Vitamin sangat penting untuk sumber vitalitas tubuh serta menjaga
kesehatan tubuh kita. Kita membutuhkan vitamin untuk melengkapi
karbohidrat kalori, mineral, dll. Vitamin juga sangat penting sebagai
zat untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit,
meningkatkan serta menjaga kebugaran tubuh dan memperlambat
proses penuaan.
➢ Pengelompokan Sayuran
Sayuran merupakan bahan pangan yang biasanya menggunakan
bahan vegetatif dari tumbuhan seperti daun, batang, tangkai, atau bonggol
umbi. Bahan makanan sayuran dibagi menjadi beberapa kelompok :
• Sayuran daun
Sayuran daun merupakan jenis sayuran yang dapat dikonsumsi bagian
daunnya.
Contoh : bayam, kangkung, sawi, kubis, daun singkong.
• Sayuran buah
Sayuran buah dihasilkan dari penyerbukan dan pertumbuhan yang terjadi
pada organ bunga, sehingga yang dimanfaatkan bagian buahnya.
Contoh : tomat, timun, cabai, paprika, terong.
• Sayuran akar/umbi
Sayuran akar berupa umbi-umbian, karena umbi merupakan akar yang
menggembung. Sayuran akar banyak mengandung karbohidrat dan
berbagai nutrisi sehat lainnya.
Contoh : kentang, wortel, ubi.
• Sayuran kacang-kacangan/polong
Sayur polong yang dimanfaatkan tidak hanya dibagian polongnya saja
tetapi kulitnya bisa ikut dimakan juga.
Contoh : kacang panjang, buncis, kedelai.
• Sayuran tunas
Sayuran dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas tanaman
Contoh : tauge, rebung
2. Pengelompokan Sayuran
Dari hasil pengamatan yang dilakukan menunjukkan bahwa bahan
makanan berupa sayuran dapat dibedakan menjadi :
1. Sayuran daun terdiri dari bayam, kangkong, sawi, kubis, daun papaya.
2. Sayuran buah terdiri dari tomat, cabai, terong, timun dan paprika.
3. Sayuran umbi/akar terdiri dari kentang, kangkong dan ubi.
4. Sayuran kacang-kacangan terdiri dari buncis, mlinjo, kacang panjang
dan kedelai.
5. Sayuran tunas terdiri dari rebung dan tauge.
G. Daftar Pustaka
Behrman, K., & Arvin, N. (1996). Ilmu Kesehatan Anak Nelson Vol 1 E/15.
Jakarta: Buku Kedokteran.
Gambar Keterangan
➢ Pengelompokan Sayuran
Gambar Keterangan
Bahan masakan
Nasi capcay
WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675
UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 3 KP 2
A. Judul Percobaan
Uji makanan (Karbohidrat, Lemak, dan Protein)
B. Tujuan
1. Uji Karbohidrat
➢ Piring plastik 1 buah
➢ Pipet 1 buah
➢ Pisang 1 iris kecil
➢ Apel 1 iris kecil
➢ Nasi 2 – 3 butir
➢ Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
➢ Tahu putih 1 iris kecil
➢ Margarin seujung sendok
➢ Biscuit 1 potongan kecil
➢ Tepung terigu 1 sendok kecil
➢ Gula pasir 1 sendok kecil
➢ Kentang 1 iris kecil
➢ Kalium iodide 0,1 M 10 mL
2. Uji Lemak
➢ Piring plastic 1 buah
➢ Pipet 2 buah
➢ Kertas coklat sampul buku ukuran 10 x 10 cm 12 lembar
➢ Lampu senter 1 buah
➢ Lilin 1 buah
➢ Sendok 1 buah
➢ Kemiri 2 buah
➢ Margarine 1 sendok kecil
➢ Wortel 1 buah
➢ Seledri 1 tangkai
➢ Biji jagung kering 1 genggam
➢ Singkong kering 1 iris
➢ Kacang tanah yang dikupas kering 3 – 5 butir
➢ Pepaya 1 potong kecil
➢ Santan 1 – 3 sendok the
➢ Minyak goreng 5mL
➢ Susu 1 – 3 sendok the
➢ Air 5 mL
3. Uji Protein
➢ Piring plastic 1 buah
➢ Pipet 2 buah
➢ Lilin 1 buah
➢ Alas gelas/piring kecil (untuk menyimpan liilin yang menyala) 1
buah
➢ Cangkir plastic 1 buah
➢ Sendok makan 1 buah
➢ Korek api 1 dus
➢ Jepitan jemuran/ penjeit tabung reaksi 1 buah
➢ Kertas label
➢ Air kapur 10 mL
➢ Air 10 mL
➢ Gula pasir 1 sendok
➢ Putih telur yang telah direbus 1 iris
➢ Roti 1 iris kecil
➢ Tempe 1 iris kecil
➢ Daging ayam 1 iris kecil
➢ Tepung terigu 1 sendok makan
➢ Tembaga sulfat 2 sendok makan
➢ Bulu ayam 1 helai
➢ Seledri 1 batang
➢ Kangkung 1 batang
D. Dasar Teori
E. Cara kerja
1. Uji Kabrohidrat
➢ Semua pengamatan harus dicatat dan atau Digambar langsung
dalam lembar kerja yang diperuntukkan bagi percobaan ini
➢ Menyusun semua wakanan dan beri nama bahan – bahan
makanan yang akan diuji di atas piring plastic seperti gambar
berikut
➢ menetesi satu per satu bahan makanan dengan dua sampai tiga
tetes larutan yodium dalam KI?lugol. perhatikan dan catat
perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi larutan
yodium. Catatatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukkan
warna ungu – biru setelah ditetesi larutan yodium
➢ mencatat semua hasil pengamatan ke dalam Lembar Kerja dan
buatlah kesimpulan tentang zat – zat manakah yang mengandung
amilum
2. Uji Lemak
➢ Membuat 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong –
potong dengan ukuran 10 x 10 cm 2
➢ mengambil pipet isap air dengan pipet dan teteskan di atas salah
satu kertas coklat
➢ mengambil pipet yang lain, isap minyak dengan ppipet dan teteskan
di atas kertas coklat yang lainnya
➢ membiarkan kedua kertas selama sekitar sepuluh menit. Sesudah
itu periksa keduanya dengan menghadap cahaya. Amati dan catat
keadaan permukaan kertas tersebut. Manakah kertas yang masih
meninggalkan bekas? Catatan: gunakan hasil ini sebagai
pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak
➢ mengambil sepuluh kertas coklat yang sama seperti 1) berilah
nomor dan nama, jenis bahan makanan yang diuji. Bahan makanan
ang diuji (1) kemiri, (2) margarine, (3) seledri, (4) wortel, (5) biji
jagung kering, (singkong kering, (7) kacang tanah kering, (8)
papaya, (9) santan, (10) susu
➢ Menghaluskan kemiri, usap – usap di atas kertas coklat kira – kira
sepuluh kali dan bersihkan sisa kemiri. Biarkan sekitar lima sampai
sepuluh menit
➢ Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan
bahan makanan lain. Cairkan margarine di atas kertas coklat.
Biarkan sekitar sepuluh menit
➢ Mengusapkan seledri di atas kertas coklat kira – kira sepuluh kali.
Potonglah wortel dan usap – usapkan di atas kertas coklat berulang
kali. Usap – usapkanlah jagung kering di atas kertas coklat berulang
– ulang atau sebanyak sepuluh kali. Lakukanlah hal yang sama
untuk singkong kering dan kacang tanah kering. Potong – potong
papaya dan usap – usapkan di atas kertas coklat sebanyak sepuluh
kali. Teteskan air santan pada kertas coklat. Teteskan pula susu
pada kertas coklat yang terakhir. Biarkan kesepuluh kkertas coklat
ini selama sepuluh menit
➢ Setelah sepuluh menit, amati kertas coklat satu per satu.
Pergunakanlah lampu atau senter kea rah bekas usapan dari bahan
– bahan makanan yang diuji. Kertas manakah yang meninggalkan
bekas noda minyak? Catatlah hasil pengamatan pada table di
Lembar kerja.
3. Uji Protein
➢ Menyalakan lilin, dirikan di atas gelas (piring kecil atau alas lainnya).
Jepitlah bulu ayam dengan penjepit jemuran/ tabung reaksi,
kemudian bakarlah di atas nyala lilin. Amatilah dan jelaskan bau
yang ditimbulkannya. Gunakanlah bulu ayam terbakar ini sebagai
control
➢ Menjepit satu per satu bahan yang akan diuji, kemudia bakarlah di
atas nyala llilin. Bahan yang diuji adalah seledri, kangkong, putih
telur, roti, tempe, dan daging tempe. Dan daging ayam. Amati bau
yang ditimbulkan. Manakah dari bahan yang dibakar tersebut
baunya sama seperti bau bulu ayam yang terbakar
➢ Membuat kesimpulan, manakah bahan makanan yang
mengandung protein berdasarkan uji pembakaran
F. Hasil Percobaan
1. Uji Karbohidrat
Tabel 1.1
Hasil pengamatan uji karbohidrat
WARNA
SEBELUM SETELAH
NO BAHAN MAKANAN KETERANGAN
DIBERI DIBERI
YODIUM YODIUM
1 Pisang Kuning Ungu kebiruan Mengandung
karbohidrat
2 Apel Putih Putih Tidak
mengandung
karbohidrat
3 Nasi Putih Biru tua Mengandung
karbohidrat
4 Telur rebus (bagian putih) Putih Putih Tidak
mengandung
karbohidrat
5 Tahu putih Putih Putih Tidak
mengandung
karbohidrat
6 Margarin Kuning Kuning Tidak
mengandung
karbohidrat
7 Biskuit Coklat Ungu kebiruan Mengandung
karbohidrat
8 Tepung terigu putih Biru tua Mengandung
karbohidrat
9 Gula pasir Putih Putih Tidak
mengandung
karbohidrat
10 Kentang Kentang Ungu kebiruan Mengandung
karbohidrat
2. Uji Lemak
Tabel 1.2
Hasil pengamatan uji lemak
MENINGGALKAN
BAHAN YANG
NO BEKAS NODA MINYAK KETERANGAN
DIUJI
YA TIDAK
1 Kemiri V Mengandung lemak
2 Margarin V Mengandung lemak
3 Wortel V Tidak mengandung lemak
MENINGGALKAN
BAHAN YANG
NO BEKAS NODA MINYAK KETERANGAN
DIUJI
YA TIDAK
4 Seledri V Tidak mengandung lemak
5 Biji jagung kering V Tidak mengandung lemak
6 Singkong kering V Tidak mengandung lemak
7 Kacang tanah V Mengandung lemak
8 Pepaya V Tidak mengandung lemak
9 Santan V Mengandung lemak
10 Minyak goreng V Mengandung lemak
11 Susu V Mengandung lemak
12 Air V Tidak mengandung lemak
3. Uji Protein
Tabel 1.3
Hasil pengamatan uji protein
MENGANDUNG
NO BAHAN YANG DIUJI PROTEIN KETERANGAN
YA TIDAK
1 Bulu ayam V Aroma yang
tidak enak
2 Seledri V Aroma lain
3 Kangkung V Aroma lain
4 Putiih telur V Aroma seperti
bulu ayam
dibakar
5 Roti V Aroma lain
6 Tempe V Aroma seperti
bulu ayam
dibakar
7 Daging ayam V Aroma seperti
bulu ayam
dibakar
G. Pertanyaan
1. Uji karbohidrat
1) Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula
pasir. Setelah diberi larutan, yodium, apakah semuanya
menunjukkan warna biru ungu? Jika tidak, mengapa. Bukankah
semua bahan makanan tersebut termasukgoongan karbohidrat?
Jika ya, jelaskan mengapa?
2) Mengapa ada bahan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang
tidak setelah ditetesi larutan yodium?
3) Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah
yang terasuk sumber karbohidrat?
4) Simpulan apa yang dapat dibuat dari hasil percobaan ini?
Jawaban:
• Makanan nasi, tepung terigu, kentang, dan gula pasir tidak
berubah warna menjadi biru ungu. Hal ini dikarenakan dari
bahan – bahan makanan tersebut setelah ditetesi larutan
yodium tidak semuanya berubah menjadi biru, ungu, atau
hitam. Hanya beberapa yang berubah cokelat, putih
kekuningan, dan ada juga yang warnanya tidak berubah
(tetap)
• Ada sebagian warna makanan yang berubah setelah
ditetesi dengan larutan yodium, hal ini dikarenakan bahan
makanan mengandung karbohidrat (amilum), sedangkan
bahan makanan yang ditetesi dengan larutan yodium
namun warnanya tetap maka bahan makanan tersebut
tidak mengandung karbohidrat (amilum)
• Bahan makanan yang mengandung karbohidrat adalah
pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang
• Kesimpulan yang didapatkan dari praktikum ialah kita
dapat mengetahui bahan makanan yang mengandung
karbohidrat dan yang tidak mengandung karbohidrat.
Selain itu, kita dapat mengetahui bahan makanan yang
mengandung karbohidrat itu tidak semua sama kandungan
karbohidratnya dari bahan yang satu dengan yang lainnya.
Ketika bahan yang mengandung karbohidrat warnanya
berubah menjadi biru keunguan
2. Uji lemak
1) Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan
pepaya. Bagaimanakah terasanya bekas usapan/tetesan tersebut
di tangan anda.
2) Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot
dengan lampu/senter, bagaimana terlihatnya?
3) Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan
sumber lemak?
Jawaban:
• Kertas coklat yang diberi kemiri terasa licin, sedangkan
kertas coklat seledri, dan pepaya terasa kasar seperti kertas
coklat sebelumnya
• Kertas coklat kemiri ketika diberi sorotan senter
menunjukkan kertas yang transparan, sedangkan seledri
dan wortel tidak menunjukkan kertas transparan
• Bahan makanan yang mengandung lemak: kacang tanah,
minyak goreng, kemiri, santan, susu, dan margarin
3. Uji protein
1) Perhatikan putih telur rebus, roti, dan tempe waktu dibakar.
Identifikasi bau yang ditimbulkannya, jelaskan kira – kira bau apa
dari masing – masing bahan makanan yang dibakar tersebut.
2) Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan
sumber protein?
Jawaban:
• Putih telur ketika dibakar aromanya seperti aroma bulu ayam
ketika dibakar, sedangkan roti ketika dibakar aromanya tidak
seperti bulu ayam yang dibakar. Tempe ketika dibakar
menghasilkan aroma seperti bulu ayam yang dibakar
• Bahan makanan yang mengandung protein adalah daging
ayam, putih telur, dan tempe
H. Pembahasan
1. Uji karbohidrat
Pada praktikum uji karbohidrat untuk mengetahui kandungan makanan
karbohidrat menggunakan larutan yodium. Jika makanan yang ditetesi
yodium berubah warna menghitam, maka makanan tersebut
mengandung karbohidrat. Jika warna semakin hitam berarti makanan
tersebut banyak mengandung karbohidrat. Berikut merupakan hasil
yang diperoleh dari praktikum yang telah dilakukan:
➢ Pisang: saat potongan pisang ditetesi dengan larutan yodium
warnanya berubah menjadi ungu kebiruan. Hal ini menunjukkan
bahwa pisang mengandung karbohidrat (amilum)
➢ Apel: potongan apel yang ditetesi larutan yodium warnanya
berubah menjadi cokelat. Hal ini menunjukkan bahwa apel tidak
mengandung karbohidrat (amilum)
➢ Nasi: kumpulan nasi yang ditetesi oleh larutan yodium
warnanya berubah menjadi ungu pekat / biru kehitaman. Hal ini
menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat (amilum)
➢ Telur rebus (bagian putihnya): saat putih telur ditetesi larutan
yodium menghasilkan warna putih kekuning – kuningan. Hal ini
menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat
(amilum), karena bila memiliki karbohidrat setelah ditetesi
larutan yodium akan berubah menjadi biru kehitaman
➢ Tahu putih: saat tahu ditetesi dengan larutan yodium berubah
warna menjadi putih kecokelatan. Hal ini menunjukkan bahwa
tahu tidak mengandung karbohidrat (amilum)
➢ Margarin: saat ditetesi dengan larutan yodium warnanya tidak
berubah. Hal ini menunjukkan bahwa margarin tidak
mengandung karbohidrat (amilum)
➢ Biskuit: saat biskuit ditetesi dengan larutan yodium warnanya
berubah menjadi hitam. Hal ini menunjukkan bahwa biskuit
mengandung karbohidrat (amilum)
➢ Tepung terigu: saat kumpulan tepung terigu ditetesi dengan
larutan yodium warnanya berubah menjadi biru kehitaman. Hal
ini menunjukkan bahwa tepung terigu mengandung karbohidrat
(amilum)
➢ Gula pasir: saat gula pasir ditetesi dengan larutan yodium
warnanya berubah menjadi cokelat. Hal ini menunjukkan bahwa
gula pasir tidak mengandung karbohidrat (amilum)
➢ Kentang: saat potongan kentang ditetesi dengan larutan yodium
warnanya berubah menjadi hitam. Hal ini menunjukkan bahwa
kentang mengandung karbohidrat (amilum)
2. Uji lemak
➢ Kemiri yang dihaluskan kemudian digosok pada kertas coklat,
dan kemudian dibiarkan selama 10 menit menunjukkan adanya
kertas yang tembus pandang, hal ini menunjukkan bahwa kemiri
mengandung lemak.
➢ Margarin yang digosok pada kertas coklat, dan kemudian
dibiarkan selama 10 menit menunjukkan adanya kertas yang
tembus pandang, hal ini menunjukkan bahwa margarin
mengandung lemak.
➢ Wortel yang dihaluskan kemudian digosok pada kertas coklat,
dan kemudian dibiarkan selama 10 menit menunjukkan tidak
adanya kertas yang tembus pandang, hal ini menunjukkan
bahwa wortel tidak mengandung lemak.
➢ seledri yang digosok pada kertas coklat, dan kemudian
dibiarkan selama 10 menit menunjukkan tidak adanya kertas
yang tembus pandang, hal ini menunjukkan bahwa seledri tidak
mengandung lemak.
➢ Biji jagung kering yang dihaluskan kemudian digosok pada
kertas coklat, dan kemudian dibiarkan selama 10 menit tidak
menunjukkan adanya kertas yang tembus pandang, hal ini
menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak mengandung lemak.
➢ Singkong yang digosok pada kertas coklat, dan kemudian
dibiarkan selama 10 menit tidak menunjukkan adanya kertas
yang tembus pandang, hal ini menunjukkan bahwa singkong
tidak mengandung lemak.
➢ Kacang tanah yang dihaluskan kemudian digosok pada kertas
coklat, dan kemudian dibiarkan selama 10 menit menunjukkan
adanya kertas yang tembus pandang, hal ini menunjukkan
bahwa kacang tanah mengandung lemak.
➢ Pepaya yang digosok pada kertas coklat, dan kemudian
dibiarkan selama 10 menit tidak menunjukkan adanya kertas
yang tembus pandang, hal ini menunjukkan bahwa pepaya tidak
mengandung lemak.
➢ Santan yang digosok pada kertas coklat, dan kemudian
dibiarkan selama 10 menit menunjukkan adanya kertas yang
tembus pandang, hal ini menunjukkan bahwa santan
mengandung lemak.
➢ Susu yang digosok pada kertas coklat, dan kemudian dibiarkan
selama 10 menit menunjukkan adanya kertas yang tembus
pandang, hal ini menunjukkan bahwa susu mengandung lemak.
➢ Minyak goreng yang digosok pada kertas coklat, dan kemudian
dibiarkan selama 10 menit menunjukkan adanya kertas yang
tembus pandang, hal ini menunjukkan bahwa minyak goreng
mengandung lemak.
3. Uji protein
Dalam praktikum uji protein menggunakan bahan makanan seperti
daging ayam, putih telur, tempe, seledri, kangkung, dan roti.
Sebelumnya kita melakukan pengujian dengan pembakaran bulu
ayam, kemudian bulu ayam ini dijadikan sebagai kontrol dalam
praktikum dan kami mengamati aroma yang ditimbulkan dari
pembakaran bulu ayam tersebut.
Kemudian kami membakar semua bahan – bahan makanan yang
sudah disediakan, ternyata yang memiliki aroma seperti bulu ayam
yang dibakar adalah daging ayam, putih telur, dan tempe.
I. Kesimpulan
1. Uji karbohidrat
Dari hasil praktimum uji karbohidrat dengan larutan yodium didapatkan
data sebagai berikut:
➢ Bahan makanan yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi,
biskuit, tepung terigu, dan kentang
➢ Bahan makanan yang tidak mengandung karbohidrat: apel,
putih telur, tahu, margarin, dan gula pasir
2. Uji lemak
Dari hasil praktikum uji lemak dengan kertas coklat dan senter
didapatkan data sebagai berikut:
➢ Bahan yang mengandung lemak: kemiri, margarin, kacang
tanah, santan, susu, dan minyak goreng
➢ Bahan yang tidak mengandung lemak: wortel, seledri, biji
jagung kering, singkong, dan pepaya
3. Uji protein
Dari hasil praktikum uji protein dengan pembakaran (bulu ayam
dibakar sebagai kontrol) didapatkan hasil sebagai berikut:
➢ Bahan yang mengandung protein: daging ayam, tempe, dan
putih telur
➢ Bahan yang tidak mengandung protein: kangkung, seledri, dan
roti
J. Daftar Pustaka
Hanum, G. R. (2017). Biokimia Dasar. Sidoarjo: Umsida Press.
1. Uji karbohidrat
GAMBAR KETERANGAN
Menyiapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan
3. Uji Protein
Gambar Keterangan
Membakar bulu ayam,
kemudian memperhatikan bau
yang ditimbulkan. Kemudian
bau bulu ayam dijadikan
sebagai kontrol. Jika bahan
makanan yang dibakar
memiliki bau yang sama, maka
bahan makanan tersebut
mengandung protein
Gambar Keterangan
Kemudian membakar putih
telur, tempe, dan daging ayam.
Setelah itu mengamati bau
yang ditimbulkan. Dari hasil
pengamatan bau yang
ditimbulkan seperti bau bulu
ayam yang dibakar, sehingga
putih telur, tempe, dan daging
ayam mengandung protein
WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675
UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 4 KP 2
A. Judul Percobaan
Gerak
B. Tujuan
1. Mengetahui Gerak Lurus Beraturan (GLB)
2. Mengetahui Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
D. DASAR TEORI
Suatu benda dikatakan gerak jika mengalami perubahan posisi
atau tempat. Sehingga gerak dapat diartikan sebagaiperpindahan atau
pergeseran benda. Gerak sering dialami dalam kehidupan sehari – hari,
misalnya ketika berjalan, berlari, dan bersepeda. Gerak memiliki
kecepatan, kecepatan bisa kita ketahui dengan adanya speedometer
pada sepeda motor. Menurut (Supriyatna & Roza, 2021) gerak lurus
beraturan (GLB) terjadi apabila ada suatu benda yang bergerak dengan
kecepatan tetap (konstan), sedangkan gerak lurus berubah beraturan
(GLBB) adalah gerak lurus yang menempuh lintasan lurus yang
kecepatannya mengalami perubahan yang sama setiap detiknya . suatu
kendaran memiliki kecepatan yang berkurang secara teratur, maka dapat
dikatakan bahwa kendaraan tersebut mengalami gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) diperlambat dan sebaliknya jika suatu kendaraan
memiliki kecepatan yang bertambah secara teratur maka dapat dikatakan
bahwa kendaraan tersebut mengalami gerak luras berubah beraturan
(GLBB) dipercepat.
Menurut (Maman, 2022) gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak
suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap.
Kecepatan suatu benda yang bergerak lurus adalah tetap bila dalam
selang waktu, jarak ditempuh dan arahnya sama. Kecepatannya dapat
ditulis dengan persamaan sebagai berikut:
𝑠
𝑣=𝑡
Dimana V = kecepatan (meter/ detik atau meter/sekon)
S= jarak yang ditempuh benda
T= waktu yang diperlukan (detik atau sekon)
(Maman, 2022) gerak lurus berubah beraturan adalah gerak yang
lintasannya berupa garis dan kecepatannya selalu berubah secara tetap
(beraturan) serta memiliki percepatan tetap. Besaran – besaran yang
terdapat pada GLBB sebagai berikut:
𝑣𝑡 = 𝑣0 ± 𝑎𝑡
𝑣𝑡2 = 𝑣02 ± 2𝑎𝑠
1
𝑠 = 𝑣0 𝑡 ± 𝑎𝑡 2
2
Dimana: 𝑣𝑡 = kecepatan sesaat benda (m/sekon)
𝑣0 = kecepatan awal benda (m/sekon)
s = jarak yang ditempuh benda (m)
a = percepatan benda (m/sekon)
E. CARA KERJA
F. HASIL PERCOBAAN
Tabel 4.2
Pengamatan GLBB
No Bebas (gr) SAB (cm) TAB (sek) Ssc (cm) Tsc (sek)
1. 200 gr 18 3,32 12 2,71
2. 200 gr 20 3,50 10 2,47
3. 200 gr 22 3,67 8 2,21
4. 200 gr 24 3,83 6 1,92
5. 200 gr 26 3,98 4 1,56
G. PERTANYAAN:
1. Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t)
berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu
horizontal).
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas!
3. Buatlah kesimpulannya!
4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB)
pada percobaan GLBB.
5. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik di atas!
6. Buatlah kesimpulannya.
7. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB (S
fungsi t)!
JAWABAN:
1. Grafik hubungan antara (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data
pengamatan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu horizontal).
GRAFIK HUBUNGAN JARAK DENGAN WAKTU
PADA GLB
0,35
0,3
0,25
0,2
s (m)
0,15
0,1
0,05
0
0 1 2 3 4 5
t (s)
2. V = s/t
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3 Percobaan 4 Percobaan 5
V = s/t V = s/t V = s/t V = s/t V = s/t
= 0,30/4,75 = 0,25/3,96 = 0,20/3,16 = 0,15/2,38 = 0,100/1,58
= 0,063 m/s = 0,063 m/s = 0,063 m/s = 0,063 m/s = 0,063 m/s
3. Kesimpulan :
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang
lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap. Kecepatan ini
dipengaruhi oleh waktu tempuh dan lintasan, semakin dekat jarak
lintasanya maka akan semakin cepat waktu tempuhnya, sebaliknya
semakin jauh jarak lintasanya maka akan semakin lama waktu
tempuhnya. Panjang lintasan juga ikut memengaruhi waktu tempuh.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan beban yang sama beratnya,
makin dekat jaraknya maka akan semakin cepat waktu yang diperlukan.
Dari data di atas bisa dilihat bahwa dipraktikum pertama dengan jarak
0,30 m maka waktu yang diperlukkan adalah 4,75 s, sedangkan pada
praktik kedua dengan jarak 0,25 m maka waktu yang diperlukan adalah
3,96 s. Hal tersebut membuktikan bahwa semakin dekat jaraknya maka
akan semakin cepat waktu yang diperlukan.
4. Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada
percobaan GLBB.
GRAFIK HUBUNGAN JARAK DAN WAKTU
PADA GLBB
0,3
0,25
0,2
S (m)
0,15
0,1
0,05
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5
t (s)
0,03
0,025
a (m/s2)
0,02
0,015
0,01
0,005
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5
t (s)
GRAFIK HUBUNGAN KECEPATAN DAN WAKTU
PADA GLBB
0,14
0,12
0,1
V (m/s)
0,08
0,06
0,04
0,02
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5
t (s)
s = V0 . t + ½ a.t2 s = V0 . t + ½ a.t2
0,18 = 0 + ½ x a x 0,20 = 0 + ½ x a x
(3,32)2 (3,50)2
0,18 = ½ x a 0,20 = ½ x a x 12,25
x11,0224 0,20 = 6,125 a
0,18 = 5,5112 a a = 0,20/6,125
a = 0,18/5,5112 a = 0,033 m/s2
a = 0,033 m/s2
6. Kesimpulan:
Dari praktikum ini dapat kita simpulkan bahwa:
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah
mendatar dengan kecapatan yang berubah setiap saat, ini terjadi
dikarenakan adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda
yang melakukan gerak dari keadaan yang melakukan gerak dari
keadaan diam atau mullai dengan kecepatan awal akan berubah
kecepatannya karena ada percepatan (a=+).
Jadi ciri GLLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah,
semakin lama semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari
waktu ke waktu mengalami percepatan/perlambatan. Untuk nillai
percepatan positif (+) maka dikatakan dengan Gerakan mengalami
percepatan.
H. PEMBAHASAN
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Berdasarkan hasil percobaan yang telah kami lakukan dapat
disimpulkan bahwa, dari kelima percobaan tentang gerak lurus
berarturan dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh
mempunyai nilai yang sama yaitu 0,063 m/s. Hal tersebut
membuktikan bahwa gerak lurus beraturan merupakan suatu gerak
benda yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya tetap.
Selain itu, dari percobaan tersebut juga menunjukkan bahwa
semakin panjang jaraknya, maka waktu yang diperlukan juga
semakin banyak.
Seperti contoh pada tabel pengamatan, percobaan pertama
pada GLB dengan jarak 0,30 m membutuhkan waktu 4,75 s.
Sedangkan pada percobaan kedua dengan jarak 0,25 m
membutuhkan waktu 3,96. Hal tersebut membuktikan bahwa
semakin besar jarak, maka akan semakin besar p waktu yang
diperlukan.
Dari grafik di atas juga terlihat bahwa grafik hubungan antara
jarak sebagai fungsi waktu pada percobaan Garis Lurus Beraturan
merupakan grafik linier.
I. KESIMPULAN
Kesimpulan yang bisa diambil dari percobaan yang telah dilakukan, yaitu :
1. Gerak suatu benda memiliki lintasan berupa garis lurus dengan
kecepatan tetap, maka gerak tersebut adalah gerak lurus beraturan
(GLB).
2. Suatu gerak benda memilliki lintasan berupa garis lurus dan
kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta
memiliki percepatan yang sama/tetap, maka gerak tersebut adalah
gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
J. DAFTAR PUSTAKA
M. FOTO PRAKTIKUM
1. GERAK LURUS BERATURAN
GAMBAR KETERANGAN
Alat dan bahan yang
digunakan pada percobaan
GLB
WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675
UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 3 KP 3
A. Judul Percobaan
Struktur Sistem Pencernaan
B. Tujuan
Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan
D. Dasar Teori
Setiap manusia memerlukan energi untuk mereka beraktivitas. Energi
tersebut diperoleh dari makanan yang kita konsumsi dan diolah menjadi
energi di dalam tubuh. Karena terjadi sebuah proses di dalam sistem
pencernaan, makanan yang dikonsumsi pastinya akan berbeda mulai dari
bentuk, rasa, aroma , dan tekstur ketika dikeluarkan dalam bentuk feses.
Menurut (Harahap D. G., 2019) secara umum sistem pencernaan terdiri
atas struktur dan saluran atau organ pencernaan. Saluran atau organ
pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan (esophagus), lambung, usus
halus, usus besar, rektum atau anus.
• Amilase
Enzim amilase diproduksi di kelenjar liur, pankreas, dan usus halus.
Enzim ini bertugas memecah zat pati atau karbohidrat menjadi gula
(glukosa). Saat makanan yang mengandung karbohidrat dikunyah,
kelenjar liur di dalam mulut akan menghasilkan amilase.
Setelah tertelan, makanan tersebut akan dicerna lebih lanjut di usus
halus oleh enzim amilase yang dihasilkan oleh pankreas. Di dalam usus,
amilase terus memecah molekul zat pati hingga menjadi glukosa, yang
nantinya akan diserap ke dalam sirkulasi darah melalui dinding usus
halus.
• Protease
Enzim protease adalah enzim pencernaan yang bertugas untuk
memecah protein dalam makanan menjadi asam amino atau amino
acids. Enzim ini diproduksi di lambung, pankreas, dan usus halus.
Terdapat beberapa jenis enzim protase, yaitu pepsin (enzim pencernaan
utama di lambung), tripsin, dan kimotripsin.
• Lipase
Lipase adalah enzim yang memiliki tugas memecah lemak menjadi asam
lemak dan gliserol (zat gula yang mengandung alkohol). Organ tubuh
yang berperan dalam menghasilkan enzim ini adalah pankreas dan
lambung. Enzim lipase juga ditemukan di dalam ASI, fungsinya untuk
membantu bayi mencerna molekul lemak saat menyusu.
• Maltase
Enzim ini diproduksi oleh usus halus dan memiliki fungsi untuk
menghancurkan maltosa. Zat gula maltosa ini banyak ditemukan pada
tumbuhan, seperti biji-bijian, gandum dan ubi.
• Laktase
Laktase adalah jenis enzim pencernaan yang memecah gula laktosa.
Gula ini ditemukan dalam susu dan makanan atau minuman yang
terbuat dari susu. Orang dengan intoleransi laktosa sering kali
disarankan untuk mengonsumsi enzim laktase tambahan saat
mengonsumsi susu.
• Sukrase
Sukrase adalah enzim yang diproduksi oleh usus halus. Fungsi enzim ini
adalah memecah sukrosa menjadi gula sederhana, seperti fruktosa dan
glukosa. Gula sukrosa banyak ditemukan pada tanaman, seperti
tebu, sorgum, dan bit gula. Sukrosa juga ditemukan pada madu, namun
dalam jumlah sedikit.
E. Cara Kerja
1) Perhatikan gambar system pencernaan yang terdapat pada lembar
kerja.
2) Mengurutkan system pencernaan mulai dari mulut.
3) Menulis bagian-bagian system pencernaan pada lembar kerja.
4) Menyimpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan ini.
F. Hasil Percobaan
1. Gambar Sistem pencernaan manusia
Mulut
Kerongkongan
Lambung
Lambung adalah organ berbentuk huruf ‘J’ yang berukuran sekitar dua kepalan
tangan. Lambung terletak di antara esofagus dan usus halus pada perut bagian
atas. Di dalam lambung terjadi proses pencernaan secara kimiawi melalui
enzim – enzim. Ada enzim pepsin yang ebrfungsi untuk mengubah protein
menjadi asam amino, enzim renin yang berfungsi mengubah protein menjadi
kasein, dan juga HCl (asam klorida) yang berfungsi memecah protein serta
melawan virus dan bakteri yang masuk melalui sistem pencernaan.
Usus Halus
Usus halus adalah saluran kecil selebar 2,5 cm dengan panjang sekitar 10
meter. Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus dua belas jari),
jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan). Di dalam usus halus ini
makanan kembali diproses secara kimiawi yang dibantu oleh enzim – enzim
dari pankreas, empedu, dan hati seperti tripsin, amilase, maltase, sukrase,
laktase, dan lipase.
Usus Besar
Usus besar membentuk huruf ‘U’ terbalik di sekitar usus halus yang berlipat-
lipat. Saluran ini dimulai dari sisi kanan bawah tubuh dan berakhir di sisi kiri
bawah. Panjang usus besar sekitar 5 – 6 meter dan terdiri dari tiga bagian, yaitu
sekum, kolon, dan rektum. Sisa – sisa makanan mengalami pembusukan di
usus besar dan diubah menjadi feses (kotoran)
Sisa isi usus besar yang telah menjadi feses kemudian disalurkan ke arah
rektum. Saat rektum sudah mulai penuh, otot-otot di sekelilingnya akan
terangsang untuk mengeluarkan feses. Inilah yang membuat kita merasa mulas
dan ingin buang air besar. Feses nantinya akan dikeluarkan melalui anus.
Anus merupakan bagian paling akhir dari saluran pencernaan manusia yang
berbatasan langsung dengan lingkungan luar. Fungsi anus tak lain adalah
sebagai tempat keluarnya feses.
G. Pertanyaan
1. Sebutkan bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim !
2. Enzim apa saja yang dihasilkan oleh organ-organ tersebut ?
3. Enzim-enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan
menjadi apa ? Uraikan dengan jelas !
Jawaban:
1. Sistem pencernaan yang menghasilkan enzim adalah
• Mulut
• Lambung
• Usus halus
2. Enzim yang terdapat pada organ pencernaan yaitu:
• Mulut menghasilkan enzim amylase
• Lambung menghasilkan enzim pepsin, renin, tripsin.
• Usus halus menghasilkan enzim amylase, tripsin dan sukrase.
3. Fungsi enzim yaitu:
• Pepsin adalah enzim pencernaan yang fungsi utamanya memecah
protein yang ada dalam makanan menjadi bagian kecil yang disebut
pepton. Pepton mengandung asam amino yang sangat baik untuk
fungsi otak dan pertumbuhan.
• Enzim renin berfungsi untuk mencerna protein dalam susu atau
produk yang mengandung susu, lalu mengubahnya menjadi peptida
agar bisa diuraikan oleh pepsin.
• Enzim tripsin berfungsi protein menjadi asam amino. Tripsin
dihasilkan oleh pankreas dalam bentuk tidak aktif yang disebut
tripsinogen. Tripsinogen masuk ke usus kecil melalui saluran
empedu dan diubah menjadi tripsin aktif. Tripsin aktif bersama
enzim pepsin dan kimotripsin, kemudian bekerja memecah
protein menjadi peptida dan asam amino yang sangat penting
untuk pertumbuhan otot, produksi hormon dan mendukung
fungsi tubuh lainnya.
• enzim amylase berfungsi zat tepung menjadi menjadi gula (glukosa).
enzim ini juga dihasilkan oleh kelenjar ludah yang bertugas
untuk memecah kabohidrat agar nutrisinya mudah diserap oleh
tubuh. Itulah kenapa saat makan, disarankan mengunyah
makanan secara menyeluruh agar enzim amilase dalam air liur
dapat bekerja dengan baik.
• Sukrase adalah jenis enzim yang dihasilkan oleh usus yang
berfungsi untuk memecah sukrosa menjadi fruktosa dan
glukosa, gula sederhana yang dapat diserap oleh tubuh.
H. Pembahasan
Dari hasil pengamatan sistem organ pencernaan terdiri dari organ –
organ yang memiliki tugasnya masing-masing dalam mengolah makanan.
Sistem pencernaan pada manusia terdiri dari beberapa bagian yaitu
sebagai berikut :
1. Mulut
2. Kerongkongan
3. Lambung
Lambung terletak di antara esofagus dan usus halus pada perut bagian
atas. Lambung memiliki peranan yaitu mencampur makanan dari
kerongkongan dengan cairan pencernaan yang diproduksinya, seperti
asam dan enzim. Zat asam dan enzim melanjutkan proses pencernaan.
Makanan yang masuk ke lambung ini diolah menjadi cairan pekat atau
berupa pasta, dan selanjutnya akan didorong menuju usus halus. Selain
memecah makanan, lambung juga akan membunuh mikroorganisme
yang mungkin terdapat pada makanan atau minuman. Pada lambung,
terjadi pula proses pencernaan secara kimiawi melalui enzim-enzim
seperti pepsin dan renin.
4. Usus Halus
Proses penguraian makanan menjadi bentuk yang lebih kecil berakhir di
usus halus. Usus halus adalah saluran kecil selebar 2,5 cm dengan
panjang sekitar 10 meter. Organ pencernaan ini terdiri dari tiga bagian,
yaitu duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan ileum
(usus penyerapan). Dinding bagian dalam usus halus penuh dengan
tonjolan dan lipatan. Fungsi lipatan usus halus ini memaksimalkan
pencernaan makanan dan penyerapan zat gizi. Di usus halus ini
makanan kembali diproses secara kimiawi yang dibantu oleh enzim-
enzim seperti amylase, tripsin dan sukrase.
5. Usus Besar
Usus besar membentuk huruf ‘U’ terbalik di sekitar usus halus yang
berlipat-lipat. Saluran ini dimulai dari sisi kanan bawah tubuh dan
berakhir di sisi kiri bawah. Panjang usus besar sekitar 5 – 6 meter dan
terdiri dari tiga bagian, yaitu sekum, kolon, dan rektum. Sekum adalah
kantung pada bagian awal usus besar. Area ini menyalurkan hasil
pencernaan makanan yang telah diserap dari usus halus menuju usus
besar. Sementara itu, kolon adalah tempat cairan dan garam diserap dan
memanjang dari sekum ke rektum. Fungsi utama dari usus besar yaitu
membuang air dan mineral elektrolit dari ampas makanan yang tidak
tercerna, lalu membentuk limbah padat yang dapat dikeluarkan.
I. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa sistem pencernaan
manusia adalah suatu proses yang dilakukan oleh sistem organ
pencernaan untuk mengolah makanan agar nutrisi yang ada pada makanan
dapat diserap oleh tubuh dan diubah menjadi energi. Sehingga sistem
pencernaan manusia dapat menghasilkan nutrisi dan energi dari berbagai
jenis makanan atau minuman serta energi ini mampu digunakan untuk
beraktivitas. Keduanya diperlukan dalam proses metabolisme, perbaikan
sel dan jaringan tubuh, serta menunjang aktivitas sehari-hari, seperti
bergerak, bernapas, belajar, dan bekerja.
Dapat disimpulkan bahwa proses pencernaan makanan dibagi
menjadi 2 yaitu :
• Pencernaan secara mekanik
Proses pencernaan makanan yang melibatkan gerakan-gerakan seperti
menggigit, mengunyah sehingga dapat merubah makanan menjadi
kecil. Pencernaan ini terjadi pada organ mulut.
• Pencernaan secara kimiawi
Proses pencernaan makanan yang melibatkan bantuan enzim mislanya
pada pada mulut ada enzim amylase, lambung terdapat enzim pepsin
dan renin serta pada usus halus terdapat enzim amylase, tripsin dan
sukrase.
System pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, dan rektum serta anus.
Proses pencernaan dimulai dari memasukan makanan ke dalam
mulut (Injesti), di dalam mulut makanan diubah menjadi kecil dan lembut
dengan cara dikunyah oleh gigi (Pencernaan mekanik), melalui
kerongkongan makanan masuk ke dalam lambung dengan proses kimiawi
dengan bantuan berupa enzim pencernaan, sehingga makanan tersebut
menjadi bentuk pasta kemudian masuk ke dalam usus halus, hasil
pencernaan makanan yang telah diserap dari usus halus akan menuju usus
besar dan sisa-sisa makanan akan menuju rektum dan akhirnya sisa-sisa
makanan tersebut akan keluar melalui anus.
J. Daftar Pustaka
Kerongkongan
Makanan masuk ke lambung melalui
kerongkongan.
Lambung
Makanan dicerna menjadi bentuk pasta
dengan bantuan enzim pencernaan.
Usus Halus
Tempat pencernaan makanan secara kimiawi.
Usus halus menyerap nutrisi dari proses
pencernaan
Usus Besar
Membuang air dan mineral elektrolit dari
ampas makanan yang tidak tercerna
Wahyu Khusnawiyati
858734675
UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
A. JUDUL PERCOBAAN
1. Gaya Listrik Statis
2. Gaya Magnet
3. Gaya Pegas
B. TUJUAN
1. Mengetahui adanya gaya listrik statis
2. Mengetahui jenis-jenis benda yang dapat ditarik oleh magnet
3. Mengetahui adanya gaya pegas
2. Gaya Magnet
a. Magnet batang
b. Jarum jahit
c. Alumunium
d. Seng
e. Seutas benang jahit
f. Potongan plastic
g. Statif
h. Isolasi plastik
3. Gaya Pegas
a. Karet gelang
b. Penggaris
c. Beban 20gr
d. Statif
C. DASAR TEORI
Listrik statis dapat terjadi ketika benda – benda yang memiliki aliran
listrik saling berpautan tanpa adanya sumber daya listrik, bisa dikatakan
juga benda tersebut mampu menghasilkan proton dan electron tanpa
menggunakan elemen pembangkit listrik. Listrik statis dapat disebut dengan
muatan listrik diam.
Magnet adalah sebuah benda yang memiliki kemampuan untuk
menarik benda. Salah satu ciri khas magnet adalah memiliki gaya tarik
terhadap beberapa jenis logam tertentu. Benda – benda yang dapat ditarik
oleh magnet disebut benda magnetik, contoh benda yang dapat ditarik oleh
magnet yaitu benda yang terbuat dari besi, nikel, dan kobalt. Selain benda
magnetik, juga ada benda non magnetik (benda yang tidak dapat ditarik
oleh magnet). Dari kemampuanya itu magnet memiliki sifat magnetis (dapat
menarik benda – benda besi, nikel, dan kobalt).
Menurut (Sari, Prihandono, & Sudarti, 2015) medan magnet adalah
daerah di sekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh magnet. Medan
magnet terjadi karena adanya kutub – kutub magnet yang memiliki gaya
tarik – menarik dan tolak menolak yang besar. Medan magnet bersifat tidak
menghalangi dan mampu menembus. Magnet memiliki dua buah kutub
yang biasanya diberi warna merah dan biru. Pada umumnya kutub pada
magnet akan selalu menunjuk ke arah utara dan selatan. Kutub utara
magnet akan mengarah pada utara bumi, biasanya diberi warna merah dan
tulisan N (north), sedangkan kutub selatan magnet akan mengarah pada
selatan bumi dan biasanya diberi warna biru serta tulisan S (south). Prinsip
dasar magnet inilah yang diterapkan pada penggunaan kompas. Apabila
kutub utara dan selatan magnet didekatkan, maka akan saling tarik menarik
dan apabila kedua kutub yang sama didekatkan maka akan saling tolak
menolak.
Menurut (Elisa & Claudya, 2016) pegas merupakan benda elastik
yang banyak digunakan dalam kehidupan untuk membuat benda menjadi
nyaman ketika digunakan. Di dalam sebuah pegas terdapat gaya pemulih,
yaitu gaya yang berlawanan dengan perpindahan sistem sehingga
mendorong atau menarik sistem kembali pada posisi kesetimbangan.
D. CARA KERJA
1. Gaya Listrik Statis
a. Mengisi lembar kerja sesuai dengan petunjuk.
b. Menyisir rambut kering yang agak tebal dengan sisir plastik.
c. Mendekatkan sisir plastic ke potongan-potongan kertas kecil.
2. Gaya Magnet
a. Mengisi lembar kerja sesuai dengan petunjuk.
b. Mendekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi
tidak sampai bersentuhan.
c. Mengamati reaksi yang terjadi.
d. Memasukkan data ke dalam table.
3. Gaya Pegas
a. Mengambil seutas karet gelang dan menggantungkan salah satu
ujungnya pada statif.
b. Menggantungkan sebuah beban pada ujung karet yang satunya lagi.
c. Menarik beban ke bawah kemudian di lepaskan.
E. HASIL PERCOBAAN
Tabel 4.1
Pengamatan Gaya Listrik Statis
NO KEADAAN SISIR KEADAAN KERTAS
1. Sebelum digosok ke rambut Tidak bergerak / tertarik
2. Setelah digosok ke rambut Bergerak / tertarik kearah sisir
Tabel 4.2
Pengamatan Gaya Magnet
NO TERTARIK / TAK
MAGNET BAHAN
TERTARIK
1. Magnet Jarum jahit Tertarik
2. Magnet Alumunium Tertarik sangat lemah
Tabel 4.3
Pengamatan Gaya Pegas
NO PERLAKUAN KEADAAN KARET
Tergantung dengan beban
1. Sebelum beban di tarik
dibawah
2. Saat beban ditarik ke bawah Karet memanjang
Beban terlempar ke atas dan
3. Saat beban dilepaskan karet perlahan kembali ke
ukuran semula
Kembali ke bentuk dan ukuran
4. Setelah beban di tarik
semula
F. PERTANYAAN
1. Gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh sisir plastik
yang digosokkan dengan rambut kering?
3. Apa yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang bila
ditarik ke bawah akan kembali ke atas?
Jawaban :
1) Potongan kertas dapat ditarik oleh sisir dikarenakan adanya gaya
listrik statis yang ditimbulkan oleh sisir yang digosokkan ke rambut
yang agak tebal dan kering.
G. PEMBAHASAN
1. Gaya Listrik Statis
Praktikum dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adanya gaya
listrik statis dengan menggunakan sisir plastik, rambut yang agak tebal
dan kering, serta potongan-potongan kertas kecil. Pada praktikum ini,
sisir plastik digosokkan ke rambut yang agak tebal dan kering, setelah
itu sisir plastik didekatkan dengan potongan – potongan kertas kecil.
Setelah itu, yang terjadi ialah potongan – potongan kertas kecil akan
tertarik ke arah sisir plastik dan menempel.
Hal itu disebabkan karena sisir plastik yang telah digunakan untuk
menyisir rambut (digosok ke rambut) telah memuat / mengandung gaya
kelistrikan. Adanya gaya kelistrikan itulah yang membuat sisir plastik
dapat menarik potongan – potongan kertas kecil. Gaya listrik statis ini
berlangsung untuk sementara waktu, dikarenakan setelah beberapa
saat, sisir plastik tidak akan bermuatan listrik lagi dan potongan-
potongan kertas kecil tidak akan tertarik kearah sisir atau bersifat netral.
2. Gaya Magnet
Data yang dihasilkan dari praktikum, menunjukkan beberapa benda
tertentu mampu ditarik oleh magnet batang seperti jarum jahit. Namun
ada juga benda yang memiliki gaya tarik menarik yang sangat lemah
dengan magnet, seperti alumunium. Benda – benda yang mampu
tertarik apabila magnet didekatkan memiliki sifat magnetis dan disebut
dengan benda magnetik, oleh karena itu apabila magnet batang
didekatkan akan saling tarik menarik.
Sedangkan beberapa benda yang lain tidak mampu ditarik oleh
magnet batang seperti seutas benang jahit, potongan plastik, seng, dan
isolasi plastik. Benda-benda yang tidak tertarik oleh magnet memiliki
sifat non-magnetis atau disebut juga dengan benda non-magnetik
sehingga magnet batang tidak dapat menarik benda tersebut.
3. Gaya Pegas
Setelah melakukan praktik karet gelang yang diberi beban bila
ditarik ke bawah selama beberapa kali akan kembali ke atas. Hal ini
dikarenakan oleh kelenturan dan gaya dorong pada karet gelang yang
menimbulkan gaya pegas. Karet gelang merupakan salah satu benda
yang memiliki sifat elastis yang apabila dikenai gaya maka dapat
kembali ke bentuk semula meskipun gaya yang diberikan telah hilang.
Oleh karena itu, beban yang mula-mula ditarik ke bawah dapat
H. KESIMPULAN
1. Gaya Listrik Statis
Potongan – potongan kertas kecil dapat tertarik oleh sisir plastik
yang digunakan untuk menyisir rambut yang agak tebal dan kering. Hal
tersebut terjadi dikarenakan gesekan sisir dengan rambut
menghasilkan gaya listrik statis. Adanya gaya listrik statis inilah yang
menyebabkan potongan kertas tertarik dan menempel pada sisir.
2. Gaya Magnet
Benda – benda yang terbuat dari besi, nikel, dan kobalt dapat ditarik
oleh magnet, hal ini menunjukkan bahwa magnet memiliki sifat
magnetis. Benda – benda yang dapat tertarik oleh magnet batang
disebut dengan benda magnetik. Sedangkan benda-benda lain yang
tidak tertarik saat magnet batang didekatkan disebut dengan benda
non-magnetik.
3. Gaya Pegas
Gaya pegas adalah gaya yang timbul akibat sifat elastis dari suatu
benda. Pada percobaan ini, karet gelang yang ditarik dapat
melemparkan beban ke atas kemudian kembali lagi ke bawah
dikarenakan adanya gaya pegas pada karet. Karet gelang merupakan
benda yang memiliki sifat elastis karena mampu kembali ke bentuk
semula meskipun gaya yang diberikan telah hilang.
I. DAFTAR PUSTAKA
L. FOTO PRAKTIKUM
1. Gaya Listrik Statis
GAMBAR KETERANGAN
WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675
UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 6 KP 1
A. JUDUL PERCOBAAN
1. Jenis – jenis gelombang
2. Sifat pemantulan gelombang
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati bentuk dan jenis gelombang tranversal dan gelombang
longitudinal.
2. Mengamati sifat pemantulan gelombang.
D. DASAR TEORI
Gelombang merupakan rambatan energi getaran yang merambat
melalui medium atau tanpa melalui medium (Halliday & Walker, 2010).
Gelombang dibedakan menjadi dua berdasarkan mediumnya yaitu
gelombang mekanik dan elektromagnetik. Menurut (Yasid, Yushardi, &
Handayani, 2016) gelombang mekanik adalah gelombang yang arah
rambatnya memerlukan medium perantara sedangkan gelombang
elektromagnetik adalah gelombang yang arah rambatannya tanpa
menggunakan medium.
Gelombang berdasarkan rambatannya dibedakan menjadi dua yaitu
gelombang transversal dan longitudinal. Menurut (Bambang & Prihambodo ,
2009) gelomabang transversal merupakan gelombang yang rambatan sejajar
dengan getaran dan mediumnya sedangkan gelombang longitudinal adalah
gelombang yang rambatannya sejajar dengan getaran dan mediumnya.
Menurut (Mashuri, 2008) gelombang transversal merupakan
gelombang yang arah pergerakan partikel pada medium (arah getarnya)
tegak lurus terhadap rambatnya. Tinjau sebuah pegas (slinky) yang
diregangkan secara horizontal, kemudian koil pada ujung kanan diikat dan
koil pada ujung kiri diberi gangguan dengan cara menggetarkannya ke atas
dan ke bawah sehingga terbentuk gelombang seperti gambar berikut:
E. LANGKAH KERJA
1. Percobaan bentuk dan jenis gelombang
a. Mengambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin. Kemudian
mengikat salah satu ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk
menahannya atau dipegang oleh salah satu teman atau anggota
kelompok. Ujung yang lainnya di pegang sendiri.
b. Usikan ujung slinki yang sedang di pegang dengan cara menggerakan
ujung slinki dengan cepat kekiri dan kekanan seperti gambar berikut.
Mengamati gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada
ujung slinki? Apa yang merambat pada slinki? Apa gelombang itu?
c. Usikan lagi ujung slinki berulang-ulang seperti Langkah b. Amati arah
getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang
terjadi ini disebut gelombang transversal. Bagaimanakah arah getar
dan arah rambat gelombang transversal itu?
d. Mengikatkan karet gelang di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung
slinki yang dipegang berulang—ulang. Mengamati karet gelang
tersebut, ktika gelombang berjalan, ikut berpindahkah karet gelang
tersebut? Adakah energi yang merambat melalui pegas? Jika ada,
darimana asalnya?
e. Melakukan percobaan dari Langkah a sampai d sekali lagi. Kali ini
slinki diganti kabel listrik. Menyamakan hasilnya dengan
menggunakan slinki. Menyebutkan perbedaannya jika ada.
f. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin serta mengikatkan
salah satu ujungnya pada tiang yang kokoh dan ujung yang lain
dipegang sendiri. Kemudian mengusikan ujung slinki yang sedang
dipegang secara berulang-ulang dengan cara menggerakan ujung
slinki dengan cepat kebelakang dan kedepan. Amati arah getar (arah
berikut.
Mengamati perambatan setengah gelombang (denyut) sampai
gelombang tersebut hilang. Jika pola perambatan gelombang tersebut
belum teramati dengan jelas, getarkan lagi ujung slinki tersebut,
dapatkah gelombang dipantulkan? Bagaimana fase gelombang pantul
dibandingkan dengan fase gelombang asalnya?
d. Mengikat ujung slinki yang sebelumnya terikat pada tiang dengan
benang yang panjangnya + 1,5 m. mengikatkan ujung benang yang
jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ke tiang yang kokoh atau dipegang oleh
teman sendiri. Ujung slinki dapat bergerak bebas, oleh karena itu kita
sebut slinki ujung bebas.
e. Menggetarkan ujung slinki satu kali sehingga membentuk setengah
Panjang gelombang seperti percobaan 2 langkah 2. Mengamati
perambatan setengah Panjang gelombang. Dengan ujung bebas ini,
bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan dengan
gelombang asalnya?
F. HASIL PERCOBAAN
1. Jenis-jenis gelombang
Memperhatikan Slinki yang
diusik ke kanan dan kiri, maka
akan membentuk getaran yang
menghasilkan gelombang ke
kanan dan kiri. Jika diusik ke
arah atas bawah maka akan
membentuk getaran
gelombang yang bergerak ke
arah atas dan bawah juga.
Slinki yang diusik kea rah
depan dan belakang akan
menghasilkan getaran
gelombang berupa rapatan dan
renggangan searah/sejajar
dengan arah rambatannya.
Karet gelang diletakkan di
tengah-tengah slinki lalu ujung
slinki yang dipegang diusik
secara berulang-ulang.
Ternyata karet gelang tersebut
ikut berpindah bersama
gelombang, dan juga karet
gelang berpindah karena
adanya energi yang merambat
melalui slinki. Energi ini berasal
dari usikan slinki (pada saat
ujung slinki digerakkan).
G. PERTANYAAN
1. Jika sebuah batu dilemparkan ke kolam, Anda akan melihat gelombang
berjalan di permukaan air. Apakah yang berjalan di permukaan air seperti
yang Anda lihat? Jelaskan!
2. Cahaya juga merupakan gelombang; dari jenis gelombang
elektromagnet. Berdasarkan sifat gelombang itu, apa yang dirambatkan
oleh cahaya?
3. Perhatikan gambar berikut.
Seutas tali salah satu ujungnya diikatkan pada sebuah garputala. Ujung
yang lain dari tali diikatkan pada bang, kemudian garputala digetarkan
terus-menerus. Gambarkan bentuk gelombang yang terjadi pada tali
tersebut!
4. Mengapa jika tegangan tali diubah, pewaktu ketik harus digeser untuk
menimbulkan gelombang?
5. Pada setiap penambahan beban, Anda memperoleh Panjang gelombang
yang berbeda panjangnya. Berubah jugakah frekuensi gelombang itu?
Jelaskan jawaban Anda itu!
JAWABAN :
1. Terdapat gelombang dipermukaan air ketika batu dilempar ke kolam.
Gelombang ini termasuk gelombang tranversal, dikarenakan arah
getarannya tegak lurus terhadap arah rambatannya.
2. Cahaya merupakan gelombang electromagnet, maka cahaya
merambatkan partikel-partikel yang bermuatan positif dan negatif dengan
frekuensi gelombang pendek dan gelombangnya bergerak lurus ke
semua arah.
3. Gelombang yang terbentuk merupakan gelombang transversal yang
terdiri dari bukit dan lembah dengan arah rambat dan getarnya tegak
lurus.
4. Hal itu dilakukan untuk menjaga elastisitas tali yang bisa menimbulkan
gelombang dengan daya tertentu.
5. Jika Panjang gelombang berbeda, maka frekuensinya tetap atau sama.
H. PEMBAHASAN
I. Jenis-jenis Gelombang
1. Gelombang atau getaran akan terjadi ketika slinki diusik kearah
kanan dan kiri. Getaran slinki yang terbentuk ikut bergerak ke arah
kanan dan kiri membentuk gelombang yang bergerak tegak lurus
dengan arah rambatannya ke arah depan. Jenis gelombang yang
dihasilkan pada kegiatan tersebut adalah gelombang transversal.
2. Ketika di tengah slinki diberi karet gelang kemudian slinki diusik
secara berulang-ulang yang menghasilkan gelombang, maka karet
ikut bergerak sejalan dengan pergerakan arah gelombang. Hal ini
disebabkan karena adanya energi yang ikut bergerak sejalan dengan
pergerakan gelombang tersebut.
3. Jika slinki diganti menggunakan kabel listrik dan mendapat perlakuan
yang sama, maka akan mendapatkan hal yang sama pula yaitu ketika
kabel listrik diusik ke kanan dan ke kiri maka akan memunculkan
getaran yang menghasilkan gelombang. Selain itu, jika diletakkan
karet gelang di tengah kabel listrik kemudian diusik, maka karet
gelang akan bergerak dan berpindah tempat mengikuti arah
pergerakan gelombang yang dihasilkan.
4. Jika slinki diberi usikan dengan menggerakkan secara berulang-
ulang ke arah depan dan belakang maka akan membentuk suatu
rapatan dan renggangan yang bergerak sejajar/searah dengan arah
rambatannya kea rah depan. Gerakan yang berupa rapatan dan
renggangan ini disebut gelombang longitudinal.
5. Perbedaan yang paling mendasar antara gelombang transversal dan
longitudinal adalah jika gelombang transversal membentuk suatu
lembah dan bukit yang bergerak secara tegak lurus dengan arah
rambatannya. Sedangkan gelombang longitudinal menghasilkan
suatu rapatan dan renggangan yang bergerak searah/sejajar dengan
arah rambatannya.
II. Sifat Pemantulan Gelombang
Pada saat kerikil dijatuhkan di genangan air atau kolam,
gelombang yang dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah
gelombang tegak lurus dengan arah rambatannya. Dan dibagian
pinggir/sisi bak yang dikenai gelombang, gelombang dipantulkan
kembali.
Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan
digetarkan ujung lainnya dengan tangan sampai membentuk ½
gelombang, ternyata gelombang dapat dipantulkan dan fase
gelombang berlawanan arah dengan gelombang asalnya. Sementara
pada slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan longgar/tali
panjangnya 150 cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata
fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama.
I. KESIMPULAN
I. Jenis-jenis Gelombang
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
berdasarkan arah rambatannya gelombang dibagi menjadi dua yaitu,
gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Penjelasan dari
masing-masing gelombang seperti di bawah ini:
1. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarannya
tegak lurus dengan arah rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya
searah dengan arah rambatannya.
J. DAFTAR PUSTAKA
Bambang, M., & Prihambodo , T. (2009). Fisika Dasar Untuk Mahasiswa
Ilmu Komputer & Informatika. Yokyakarta: CV Andi Offset.
Halliday, R., & Walker. (2010). Fisika Dasar Edisi Ke 7. Jakarta: Erlangga.
Mashuri. (2008). Fisika Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelompok
Non- Teknologi Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.
Yasid, A., Yushardi, & Handayani, R. D. (2016). Pengaruh Frekuensi
Gelombang Bunyi Terhadap Perilaku Lalat Rumah (Musca
Domestica). Jurnal Pembelajaran Fisika, 190.
WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675
UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
Modul 7 KP 1
A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan Pemantulan Cahaya
B. TUJUAN
Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin;
C. DASAR TEORI
(Rumanta, Isyani, & Ratnaningsih, 2021) cahaya tergolong gelombang
elektromagnetik karena cahaya dapat merambat tanpa zat antara
(medium). Cahaya merambat menurut garis lurus. Hubungan antara
kecepatan cahaya (c), frekuensi (f) dan panjang gelombangnya (𝜆) adalah
sebagai berikut:
𝑐 = 𝑓𝜆
Kecepatan cahaya dalam ruang hampa maupun udara adalah 𝑐0 =
3.108 𝑚/𝑠.
gambar 7.5
Susunan Percobaan Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar
b. Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya
berkas cahaya pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin
datar.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (b), sehingga
tampak sudut datang dan sudut pantulnya.
d. Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul (r).
e. Meletakkan lilin di depan cermin datar dan mengamati bayangan
selama benda digeser-geserkan didepan cermin datar.
f. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk ooleh
cermin datar.
gambar 7.6
Susunan Percobaan Pemantulan Cahaya pada Cermin Cembung.
b. Menyalakan lilin dan mengamati jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (b), sehingga
Nampak sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang
terbentuk.
d. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung.
3. Percobaan Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cekung.
a. Menyusun alat seperti pada gambar 7.7
gambar 7.7
Susunan Percobaan Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung
b. Menyalakan lilin dan mengamati jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (b), sehingga
Nampak sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang
terbentuk.
d. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung.
e. Mengatur jarak benda atau letak layar agar pada layar terbentuk
bayangan yang jelas dan tajam. Selanjutnya, mengukur jarak benda
dan jarak bayangan.
f. Jika benda didepan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin,
maka pada jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak
nampak). Mengukur jarak benda dari cermin cekung pada keadaan
tersebut (s).
E. HASIL PERCOBAAN
1. Pemantulan Cahaya Pada Cermin Datar
a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar.
F. PERTANYAAN
1. Pada saat bayangan benda menghilang (tidak tampak) dalam cermin
cekung, berarti bayangan yang dibentuk cermin cekung ada di jauh tak
terhingga (s’ = ~). Dengan menggunakan persamaan (7.5) pada landasan
teori, tentukan jarak fokus cermin cekung tersebut!
2. Agar cermin cekung yang memiliki jarak fokus 10 cm dapat membentuk
bayangan pada jarak dua kali jarak bendanya, di manakah benda harus
diletakkan dari cermin cekung tersebut?
3. Agar lensa cembung yang memiliki jarak fokus 20 cm dapat membentuk
bayangan nyata pada jarak setengah kali jarak bendanya, dimanakah
benda harus di letakkan terhadap lensa cembung tersebut?
4. Sebutkan warna – warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu pada TL
pada percobaan kegiatan 3!
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa difraksi, interferensi, dan
dispersi!
Jawaban:
1) Benda akan berada tepat di fokus karena Ketika benda berada di
fokus maka tidak terjadi bayangan disebabkan berkas sinar pantul
merupakan sinar sejajar atau bayang berada jauh tak terhingga.
2) f = 10-1 cm, s’ = 2 x s
1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′
1 1 1
−1
= +
10 𝑠 2𝑠
1 2+1
=
10−1 2𝑠
2𝑠 = 3 𝑥 10−1
3
𝑠 = 𝑥 10−1
2
𝑠 = 1,5 𝑥 10−1
𝑠 = 15 𝑐𝑚
Jadi jarak benda adalah 15 cm
3) Benda harus diletakkan pada jarak 60 cm dari lensa cembung. Hal
tersebut dapat dibuktikan dengan perhitungan berikut:
𝑠′
𝑀=
𝑠
𝑠 ′ = 𝑀𝑥 𝑠
1
𝑠′ = 𝑠
2
1 1 1
= +
20 𝑠 0,5 𝑠
1 1 2
= +
20 𝑠 𝑠
1 3
=
20 𝑠
𝑠 = 2 𝑥 30
𝑠 = 60 𝑐𝑚
4) Lampu TL akan memancarkan warna-warna cahaya merah, biru,
kuning dan violet atau ungu.
5) Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena
adanya halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang
semakin besar, Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya
polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku,
hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan. Hal ini
membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai
cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang sedangkan
Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah.
Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat
membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga
gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua
gelombang tersebut.
G. PEMBAHASAN
1. Pemantulan Cahaya Pada Cermin Datar
Dari hasil percobaan sebagai berikut, mula – mula sinar datang (sinar
datang), kemudian sinar tersebut dipantulkan (sinar pantul). Sudut yang
dibentuk sinar datang terhadap garis normal disebut sudut datang (i),
sudut yang dibentuk sinar pantul terhadap garis normal disebut sudut
pantul (r). Kemudian sinar dipantulkan secara teratur karena permukaan
kaca yang rata, licin, dan mengkilap. Hal tersebut sesuai dengan syarat
terjadinya pemantulan teratur. Apabila sudut pada sinar datang diubah-
ubah maka sudut pantulnya akan mengikutinya. Karena besar sudut
datang akan selalu sama dengan besar sudut pantul.
H. KESIMPULAN
• Bayangan yang dihasilkan pada cermin datar adalah sama besar,
terbalik, dan maya serta sudut atau jarak benda terhadap cermin akan
selalu sama dengan sudut atau jarak bayangan terhadap cermin.
• Bayangan yang dihasilkan pada cermin cembung bersifat nyata, tegak,
dan diperkecil.
• Bayangan yang dihasilkan pada cermin cekung dipengaruhi oleh jarak
benda. Benda di ruang I menghasilkan bayangan yang tegak, maya, dan
diperbesar. Benda di ruang II menghasilkan bayangan yang nyata,
terbalik, dan diperbesar. Benda di ruang III menghasilkan bayangan yang
nyata, terbalik di perkecil. Apabila benda tepat di titik fokus maka
bayangan yang dihasilkan adalah maya, tegak dan diperbesar dan
benda yang diletakkan tepat di titik kelengkungan maka akan
menghasilkan bayangan yang bersifat nyata, terbalik, dan sama besar.
I. DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. (2007). IPA Fisika SMP dan MTs untuk Kelas VIII. Jakarta:
Esis.
Rumanta, M., Isyani, K., & Ratnaningsih, A. (2021). Praktikum IPA di SD.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
L. FOTO PRAKTIKUM
GAMBAR KETERANGAN
WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675
UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 7 KP 2
A. JUDUL PERCOBAAN
1. Lensa cembung
2. Cermin cekung
B. TUJUAN
1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2. Menentukan kekuatan lensa cembung (P)
3. Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung
C. ALAT DAN BAHAN
1. Meja optik lengkap
2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar
5. Sumber cahaya (lilin atau lampu)
D. DASAR TEORI
Ket :
f = Titik fokus
s = Jarak benda
s’ = Jarak bayangan
E. CARA KERJA
1. Percobaan lensa cembung
a. Menyusun lensa pada dudukannya dan letaknya di antara layar
dan
b. Menyalakan sumber cahaya, kemudian mengatur posisi benda
dan lensa agar pada layar terbentuk bayangan yang paling tajam
c. Mengukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Mengulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda
yang berbeda
2. Percobaan cermin cekung
a. Menyusun alat seperti gambar
F. HASIL PERCOBAAN
1. Lensa cembung
NO JARAK BENDA JARAK BAYANGAN
(CM) (CM)
1 6 30
2 7 17,5
3 8 13,3
4 9 11,3
5 10 10
1 1 1
• = 𝑠 + 𝑠′
𝑓
1 1 1
= +
𝑓 7 17,5
1 17,5 7
= +
𝑓 122,5 122,5
122,5
𝑓= =5
24,5
1 1 1
• = 𝑠 + 𝑠′
𝑓
1 1 1
= +
𝑓 8 13,3
1 13,3 8
= +
𝑓 106,4 106,4
106,4
𝑓= = 4,99 = 5
21,3
1 1 1
• = 𝑠 + 𝑠′
𝑓
1 1 1
= +
𝑓 9 11,3
1 11,3 9
= +
𝑓 101,7 101,7
101,7
𝑓= =5
20,3
1 1 1
• = +
𝑓 𝑠 𝑠′
1 1 1
= +
𝑓 10 10
1 2
=
𝑓 10
10
𝑓= =5
2
2. Cermin cekung
NO JARAK BENDA JARAK
(CM) BAYANGAN (CM)
1 3 6
NO JARAK BENDA JARAK
(CM) BAYANGAN (CM)
2 5 3,3
3 7 2,8
4 9 2,6
5 11 2,4
1 1 1
• = 𝑠 + 𝑠′
𝑓
1 1 1
= +
𝑓 3 6
1 2 1
= +
𝑓 6 6
6
𝑓= =2
3
1 1 1
• = 𝑠 + 𝑠′
𝑓
1 1 1
= +
𝑓 5 3,3
1 3,3 5
= +
𝑓 16,5 16,5
16,5
𝑓= = 1,98 = 2
8,3
1 1 1
• = +
𝑓 𝑠 𝑠′
1 1 1
= +
𝑓 7 2,8
1 2,8 7
= +
𝑓 19,6 19,6
19,6
𝑓= =2
9,8
1 1 1
• = 𝑠 + 𝑠′
𝑓
1 1 1
= +
𝑓 9 2,6
1 2,6 9
= +
𝑓 23,4 23,4
23,4
𝑓= =2
11,6
1 1 1
• = 𝑠 + 𝑠′
𝑓
1 1 1
= +
𝑓 11 2,4
1 2,4 11
= +
𝑓 26,4 26,4
26,4
𝑓= = 1,97 = 2
13,4
G. PERTANYAAN
1. Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang Anda gunakan dalam
percobaan!
2. Tentukan kekuatan lensa (P) yang Anda pergunakan dalam
percobaan!
3. Tentukan jarak fokus (f) cermin cekung yang Anda gunakan dalam
percobaan!
Jawaban :
1. Jarak fokus lensa cembung adalah 5 cm
2. Kekuatan lensa adalah
100 100
𝑃= = = 20 dioptri
𝑓 5
3. Jarak fokus cermin cekung
1 1 1
= + ′
𝑓 𝑠 𝑠
1 1 1
= +
𝑓 3 6
1 2 1
= +
𝑓 6 6
1 3
=
𝑓 6
6
𝑓 = = 2 𝑐𝑚
3
H. PEMBAHASAN
1. Lensa cembung
Dari praktikum lensa cembung dengan perlakuan yang dilakukan
sebanyak lima kali dengan variasi jarak benda ke lensa (s) diperoleh data
sebagai berikut:
• Dimulai dari jarak benda 6 cm, menunjukkan jarak bayangan 30
cm
• Percobaan kedua dengan jarak benda 7 cm, menunjukkan jarak
bayangan 17,5 cm
• Percobaan ketiga dengan jarak benda 8 cm, menunjukkan
jarak bayangan 13,3 cm
• Percobaan keempat dengan jarak benda 9 cm, menunjukkan
jarak bayangan 11,3 cm
• Dan percobaan terakhir dengan jarak benda 10 cm,
menunjukkan jarak bayangan 10 cm
2. Cermin cekung
Dari praktikum cermin cekung dengan perlakuan sebanyak lima kali
percobaan dengan variasi jarak benda (s) ke cermin cekung diperoleh
hasil sebagai berikut:
• Dimulai dari jarak benda 3 cm, menunjukkan jarak bayangan 6
cm
• Percobaan kedua dengan jarak benda 5 cm, menunjukkan jarak
bayangan 3,3 cm
• Percobaan ketiga dengan jarak benda 7 cm, menunjukkan
jarak bayangan 2,8 cm
• Percobaan keempat dengan jarak benda 9 cm, menunjukkan
jarak bayangan 2,6 cm
• Dan percobaan terakhir dengan jarak benda 11 cm,
menunjukkan jarak bayangan 2,4 cm
I. KESIMPULAN
1. Dari hasil di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa titik fokus (f) pada
lensa cembung dari percobaan ini diperoleh nilai 5 cm, Meskipun jarak
benda diubah menjadi beberapa pun fokusnya (Titik apinya) tidak akan
berubah dan sifat bayangan benda yang terbentuk tergantung dengan
jarak benda dan jarak bayangan.
2. Kemudian kekuatan lensa cembung (P) yaitu diperoleh dengan rumus
100
𝑃= .
5
100
𝑃= = 20, dan semakin jauh jarak benda dengan lensa, maka jarak
5
bayangan semakin dekat.
3. Dari hasil di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai titik fokus (f)
pada cermin cekung yaitu 2 cm semakin jauh jarak benda dengan
cermin cekung, maka jarak bayangan semakin dekat.
J. DAFTAR PUSTAKA
WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675
UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 8 KP 1
A. Judul Percobaan
Arus dan Tegangan Listrik
B. Tujuan Percobaan
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik
2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian
D. Dasar Teori
1. Muatan Listrik
Menurut (Amiruddin, Lailli, & Marsya) muatan listrik
merupakan sifat atau muatan dasar yang dibawa oleh partikel dasar
sehingga menyebabkan partikel tersebut mengalami gaya tarik atau
gaya tolak. Muatan listrik dari suatu partikel dasar bisa berjenis
positif dan negatif. Muatan positif pada bahan dibawa oleh proton,
sedangkan muatan negatif oleh elektron. Muatan yang bertanda
sama saling tolak menolak, muatan dengan tanda berbeda saling
tarik menarik. Satuan muatan 1”Coulomb (C)”, muatan proton adalah
+1,6 x 10-19C, sedangkan muatan elektron -1,6x 10-19C. Prinsip
kekekalan menjadi- kan muatan selalu konstan. Bila suatu benda
diubah menjadi energi, sejumlah muatan positif dan negatif yang
sama akan hilang.
2. Arus Listrik
Menurut (Soraya) arus listrik adalah mengalirnya elektron secara
terus menerus dan berkesinambungan pada konduktor akibat
perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah
elektronnya tidak sama. Satuan arus listrik adalah ampere. Arus listrik
mengalir dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan
aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang
bergerak dari terminal negatif (-) ke teerminal positif (+), arah arus
listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron.
Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir
tiap detik melalui suatu penghantar. Simbol kuat arus adalah I.
Satuan kuat arus listrik ialah Ampere yang diambil dari nama seorang
ilmuwan Perancis yaitu : Andrey Marie Ampere (1775 – 1836).
Misalkan bahwa dalam waktu t detik mengalir muatan listrik sebesar
q coulomb dalam suatu penghantar berpenampang A, maka
dirumuskan:
I=q/t
Keterangan: I : kuat arus listrik (A)
q : muatan listrik yang mengalir (C)
t : waktu yang diperlukan (s)
3. Potensial Listrik
Menurut (Susanti, Noviani, & Fran, 2019) Potensial listrik adalah
fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda
potensialnya. Dari hal tersebut, kita mengetahui adanya perbedaan
potensial listrik yang sering disebut “potential difference atau
perbedaan potensial”. Satuan dari potential difference adalah volt.
“satu volt adalah beda potensial antara dua titik saat melakukan
usaha satu joule untuk memindahkan muatan listrik satu coulomb”.
Formulasi beda potensial atau tegangan adalah: V = W/Q
Dimana:
V = beda potensial atau tegangan dalam volt
W= usaha dalam newton meter atau Nm atau joule
Q= muatan listrik dalam coulomb
E. Cara Kerja
➢ Percobaan Arus Listrik
1) Menyusun 3 buah baterai secara seri! Kemudian membuat
gambar rangkaiannya.
2) Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam
pada kutub (-).
3) Salah satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah
terpasang bola lampu (memilih saah satu dari bola lampu 2,5
volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan adanya
aliran arus listrik dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika
belum menyala langgsung memeriksa sebabanya.
4) Mencatat besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
dengan menggunakan amperemeter yang dipasang secara
seri, tetapi jika tersedia AVO meter, nyala lampu sudah cukup
membuktikan adanya arus yang mengalir.
5) Lalu menyusun rangkaiannya seperti gambar berikut.
6) Tentukan jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor,
dengan cara mengisi hasil pengamatan anda pada table
pengamatan.
F. Hasil Percobaan
Berdasarkan percobaan diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Percobaan Arus Listrik
Lampu Konduktor
No Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak
1 Kawat Besi √ √
2 Kawat Tembaga √ √
3 Sendok Perak √ √
4 Kayu √ √
5 Karet Penghapus √ √
Grafit
6 √ √
(mata pensil)
7 Kertas √ √
Lampu Konduktor
No Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak
8 Tas Plastik √ √
9 Air Keran √ √
10 Air Garam √ √
Menyala lebih
2 Baterai
terang
Menyala
3 baterai Tidak menyala
sangat terang
G. Pertanyaan
1. Dari hasil pengamatan Anda, Jelaskan pengertian arus listrik dan
tegangan listrik!
Jawab:
Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan
berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan jumlah
elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama.
Tegangan listrik adalah kekuatan yang ada pada listrik yang
dipengaruhi oleh kuat lemahnya arus listrik yang ada.
2. Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?
Jawab:
Pada percobaan 1 listrik dirangkai seri supaya arus yang mengalir
pada rangkaian bernilai sama dan nyala lampu menyala terang.
3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik!
Jawab:
Besarnya tegangan listrik dalam sebuah rangkaian sebanding
dengan kuat arus listrik. Pernyataan ini di kenal sebagai hukum
Ohm. Hukum Ohm menyatakan bahwa tegangan listrik dalam
rangkaian akan bertambah jika arus yang mengalir dalam rangkaian
bertambah. Hubungan tersebut dapat dituliskan dalam persamaan
sebagai berikut:
V = I.R
V = tegangan (volt)
I = kuat arus listrik (A)
R = Hambatan (Ohm)
J. Daftar Pustaka
Amiruddin, M. Z., Lailli, W. Q., & Marsya, Z. D. (t.thn.). Hukum Coulumb.
ResearchGate, 2.
Soraya, A. (t.thn.). Kelistrikmagnetan. jurnal.stain-manila.ac.id, 4.
Susanti, R. J., Noviani, E., & Fran, F. (2019). Pemodelan Matematis
Untuk Persamaan Beda Potensial Listrik. 691.
L. Saran
Dalam percobaan ini disarankan menggunakan dudukan baterai
sehingga menghemat waktu dan arus akan mengalir dengan mudah.
M. Foto Percobaan
Gambar Keterangan
Gambar Keterangan
Interaksi lalat dengan sapi
WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675
UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 8 KP 2
A. Judul Percobaan
1. Bentuk Medan Magnet
2. Mengamati sifat-sifat magnet
3. Cara membuat magnet
B. Tujuan
1. Menunjukkan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan
serbuk-serbuk besi
2. Untuk menjelaskan sifat-sifat magnet
3. Dapat membuat magnet dengan cara gesekan, elektromagnetik, dan
magnet induksi
D. Dasar Teori
a. Asal mula Magnet
(Fadila, t.thn.) magnet berasal dari nama suatu wilayah di Yunani
kuno, istilah magnet, kemagnetan dan magnetik muncul sekitar tahun
600-an SM. Di wilayah bernama Magnesia, bangsa Yunani menenmukan
sebuah batu alam yang dapat menarik besi dengan kuat
b. Pengertian Magnet
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Magnet juga dapat diartikan sebagai suatu benda yang memiliki
gejala dan sifat yang dapat mempengaruhi bahan-bahan tertentu yang
berada di sekitarnya (dapat menarik benda tertentu). Karakteristik medan
magnet yaitu mampu menembus sebagian besar bahan material seperti
banguanan, pepohonan, dan objek lainnya lebih baik dibandingkan
medan listrik (Soesanto, 1996)
Setiap magnet bagaimanapun bentuknya selalu memiliki dua
kutub, kutub utara dan kutub selatan, dimana di tempat ini gaya yang
dikerahkan oleh magnet adalah yang paling besar (Tipler, 2001).
d. Medan Magnet
Walaupun gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada kutub-
kutub magnet, gaya-gaya magnet tidak hanya berada pada kutub-
kutubnya. Gaya-gaya magnet juga timbul di sekitar magnet. Daerah di
sekitar magnet yang terdapat gaya-gaya magnet disebut medan magnet
(Gusnawati, 2008).
Untuk menentukan medan magnet dapat menggunakan serbuk
besi yang ditaburkan di atas kertas dan dapat pula menggunakan
kompas. Arah medan magnet yang berupa garis-garis yang
menghubungkan kutub-kutub magnet disebut dengan garis gaya
magnet. Garis gaya magnet memiliki ciri, yaitu:
1) Garis gaya magnet memiliki arah meninggalkan kutub utara dan
menuju kutub selatan.
2) Garis gaya magnet selalu tidak berpotongan.
3) Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan
medan magnetik yang kuat, sedangkan daerah yang garis-garis
gaya magnetiknya kurang rapat menunjukkan medan magnetik yang
lemah.
Gaya lorentz adalah gaya yang dialami kawat berarus listrik di
dalam medan magnet. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Gaya Lorentz
dapat timbul dengan syarat sebagai berikut:
1) Ada kawat pengahantar yang dialiri arus
2) Penghantar berada di dalam medan magnet
e. Terjadinya Kemagnetan
Sifat magnetik disebabkan gerak elektron dalam atom-atom
tersebut. Setiap atom di dalam suatu bahan megnetik seperti sebuah
magnet kecil yang disebut magnet atom. Dalam keadaan normal, atom-
atom tersebut menunjuk ke semua arah secara acak sehingga
kemagnetan tidak tampak.
f. Pembuatan Magnet
Magnet ada dua jenis yaitu magnet alam dan magnet buatan.
Berikut adalah berbagai cara untuk membuat magnet:
1. Menggosokkan Magnet Tetap
Cara ini dapat dilakukan dengan benda-benda kecil misalnya
jarum atau paku apabila didekatkan dengan sebatang besi atau
sebatang baja tidak akan tertarik oleh besi atau baja tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa besi dan baja bukanlah magnet. Akan tetapi,
besi dan baja dapat dibuat menjadi magnet dengan cara
menggosokkan salah satu ujung magnet secara tetap di sepanjang
batang besi, atau baja ke satu arah secara berulang-ulang.
E. Cara Kerja
➢ Bentuk Medan Magnet
1. Meletakkan sebuah magnet batang di atas meja
2. Menaruh selembar karton putih di atas magnet batang
3. Menaburkan serbuk-serbuk besi secara merata di atas karton
kemudian mengetuk karton secara perlahan beberapa kali
4. Mengamati dan menggambar pola-pola yang dibentuk serbuk besi
tersebut
5. Membuat kesimpulan tentang medan magnet
➢ Sifat-sifat Magnet
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh hasil pengamatan berikut:
1. Kutub selatan magnet yang dipegang didekatkan ke kutub selatan
magnet batang yang digantung secara perlahan-lahan,
menunjukkan kedua magnet saling menjauhi.
2. Kutub utara magnet yang dipegang didekatkan pada kutub selatan
magnet batang yang digantung secara perlahan-lahan,
menunjukkan kedua magnet saling mendekati atau tarik menarik
3. Kutub selatan magnet yang dipegang didekatkan pada kutub utara
magnet yang digantung, menunjukkan kedua magnet saling
mendekati atau tarik menarik
4. Kutub utara magnet yang dipegang didekatkan pada kutub utara
magnet yang digantung, menunjukkan kedua magnet saling
menjauhi.
G. Pertanyaan
➢ Bentuk medan magnet
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan medan magnet?
2. Apakah sebuah magnet selalu memiliki kutub Utara dan Kutub
Selatan? Berilah penjelasan!
3. Jelaskan 3 macam aturan melukiskan garis-garis medan magnet!
4. Gambarkanlah garis-garis medan magnet dari pasangan magnet
batang berikut!
Jawaban:
1. Medan magnet adalah daerah disekitar magnet yang masih
mengalami atau dipengaruhi oleh gaya magnet. Medan magnet
digambarkan dengan garis - garis gaya magnet dari kutub utara ke
kutub selatan.
2. Iya, setiap magnet dengan berbagai bentuk selalu memiliki 2 kutub
yaitu: kutub utara dan kutub selatan. Sebuah magnet jarum yang
berputar pada porosnya (contohnya Kompas) dalam keadaan diam,
salah satu ujung magnet akan selalu menunjuk ke arah utara,
sedangkan ujung yang lain menunjuk ke arah selatan. Ujung kompas
yang menunjuk ke arah utara disebut kutub utara, sedangkan ujung
yang menunjuk ke arah selatan disebut kutub selatan. Sehingga
apabila sebuah magnet dipotong menjadi beberapa bagian, maka
bagian tersebut akan selalu memiliki dua kutub magnet yaitu kutub
Utara dan kutub Selatan.
3. Tiga aturan dalam melukiskan garis-garis gaya magnet antara lain:
a. Garis-garis gaya magnet tidak boleh saling berpotongan.
b. Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara magnet dan
masuk ke kutub selatan magnet.
c. Tempat yang garis-garis gaya magnetnya rapat menunjukkan
medan magnetnya kuat, sebaliknya tempat yang garis-garis
magnetiknya renggang menunjukkan medan magnetnya lemah.
4.
➢ Sifat-sifat magnet
1. Jelaskan sifat-sifat magnet!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dipol magnet?
3. Apabila sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil,
mungkinkah bagian kecil magnet tersebut hanya memiiki sebuah
kutub? Jelaskan!
4. Dari hasil percobaan yang Anda lakukan, berilah kesimpulan tentang
sifat-sifat magnet!
Jawaban
1. Sifat-sifat magnet antara lain:
a. Mempunyai dua ujung yakni kutub-kutub magnet, yang
mempunyai sifat kemagnetan paling kuat
b. Kutub magnet selalu menunjuk ke utara dan kutub magnet lain
menunjuk ke selatan.
c. Dua magnet yang saling didekatkan akan melakukan gaya satu
sama lain
• Gaya tolak-menolak, akan terjadi apabila kutub-kutub yang
didekatkan sejenis (kutub utara dengan kutub utara, kutub
selatan dengan kutub selatan).
• Gaya tarik-menarik akan terjadi jika kutub-kutub magnet yang
didekatkan berlawanan jenis (kutub utara dengan kutub
selatan).
2. Dipol magnet adalah magnet selalu mempunyai dua kutub.
3. Jika sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil,
maka bagian kecil magnet tersebut tetap mempunyai 2 buah kutub
magnet (asas piranti (kompas)). Setiap magnet apapun bentuknya
pasti mempunyai 2 kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan.
4. Berdasarkan percobaan kami, sifat-sifat magnet terjadi antara lain:
a. Kutub magnet yang sejenis jika di dekatkan maka magnet tersebut
akan saling menjauhi (tolak-menolak).
b. Kutub magnet yang tidak sejenis jika didekatkan maka magnet
tersebut akan tarik-menarik (mendekat).
Jawaban
1. Cara membuat magnet ada 3 jenis, yaitu :
a. Dengan cara digesek-gesekkan (gosokan)
Pembuatan magnet dapat dilakukan dengan cara menggesekkan
besi dengan salah satu ujung magnet, semakin banyak gesekan
semakin kuat sifat kemagnetan paku tersebut. Sifat kemagnetan
berlangsung sementara.
b. Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik)
Arus listrik dapat menimbulkanmedan magnet. Magnet yang terjadi
karena arus listrik disebut elektromagnetik, jika arus listrik diputus
sifat kemagnetannya akan hilang.
c. Dengan cara induksi
Benda magnetis yang menempel pada magnet dapat menjadi sifat
seperti magnet. Benda ini dapat menarik benda-benda magnetis
lainnya. Jika benda dilepaskan dari magnet, maka sifat
kemagnetannya akan hilang.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan magnet antara lain:
a. Jarak magnet terhadap benda magnetic
b. Besar kecilnya arus listrik
c. Ketebalan yang menjdi penghalang antara magnet dan benda
magnetis
d. Waktu (lama tidaknya gesekan)
e. Jumlah lilitan kumparan
3. Hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan
arus listrik yaitu semakin banyak jumlah lilitan kumparan, maka makin
besar arus listrik yang mengalir sehingga kekuatan magnet makin
besar pula. Jadi banyaknya jumlah lilitan kumparan sangat
mempengaruhi terhadap kekuatan magnet.
H. Pembahasan
➢ Bentuk medan magnet
Dari gambar yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa disekitar kutub
magnet, garis yang terbentuk dari serbuk pasir sangat rapat sedangkan di
bagian tengah magnet garis yang terbentuk lebih renggang. Hal ini
menunjukkan kekuataan yang dialami oleh kutub magnet utara dan
selatan yang ditempatkan dalam medan magnet disebut dengan intensitas
medan magnet. Sedangkan, arus-arus yang membentuk pola lengkungan
dalam medan magnet disebut dengan garis-garis gaya magnet atau dapat
didefinisikan juga dengan garis-garis khayal magnet yang menunjukan
arah medan magnet. Hal tersebut sesuai dengan konsep garis gaya
magnet yakni garis-garis gaya magnet yang terjadi tidak saling
berpotongan. Garis-garis gaya magnet tersebut selalu keluar dari kutub
utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet. Dari percobaan ini
dapat disimpulkan bahwa suatu daerah yang memiliki garis-garis gaya
magnet yang rapat menunjukkan medan magnet kuat. Begitupula
sebaliknya, daerah yang garis-garis magnetiknya renggang menunjukkan
medan magnet lemah.
➢ Sifat-sifat magnet
Dari hasil praktikum yang sudah dilakukan dengan memberikan tanda S
dan dan tanda U pada kutub – kutub magnet batang. Kemudian kami
gantungkan salah satu magnet dengan benang pada statis. Lalu kami
dekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan
magnet batang yang digantung. Dan menghasilkan data bahwa terjadi
pergerakan magnet batang yang digantung yaitu menjauhi magnet yang
dipegang. Selanjutnya kami dekatkan kutub selatan magnet yang
dipegang pada kutub utara magnet yang digantung. Ternyata magnet
batang yang digantung mendekati magnet yang dipegang. Jika dengan
cara yang sama didekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada
kutub utara magnet yang digantung, maka kedua kutub akan tarik
menarik. Kemudian kami dekatkan kutub utara magnet yang dipegang
pada kutub utara magnet yang digantung, ternyata magnet yang
digantung menjauhi magnet yang dipegang.
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan
1. Garis gaya magnet keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub
selatan magnet dengan garis yang rapat berada pada ujung-ujung
magnet yang menandakan gaya magnet terkuat berada pada ujung
magnet. Gaya-gaya magnet tidak hanya berada pada kutub-kutubnya
tetapi juga timbul di sekitar magnet. Daerah di sekitar magnet yang
terdapat gaya-gaya magnet disebut medan magnet.
2. Jika kutub yang sama saling didekatkan maka akan saling tolak –
menolak. Contohnya kutib utara dengan kutub selatan dan magnet akan
tarik menarik jika kutub yang di dekatkan berbeda contohnya kutub utara
dan kutub selatan.
4. Cara membuat magnet dapat dilakukan dengan gesekan,
elektromagnetik, dan magnet induksi. Sifat kemagnetan pada besi
tersebut adalah sementara baik dengan metode gesekan,
elektromagnetik, dan magnet induksi.
J. Daftar Pustaka
Brady, S. M. (2004). Basic Of MRI. Oxford: Oxford University.
Tipler, P. A. (2001). Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi ketiga Jilid 2.
Jakarta: Erlangga.
M. Foto Praktikum
Gambar Keterangan
Alat dan bahan percobaan bentuk
medan magnet yang terdiri dari
magnet batang, kertas putih, dan
serbuk besi
Gambar Keterangan
Tahap menaburkan serbuk besi
diatas kertas putih yang di
bawahnya kertas terdapat magnet
batang