Anda di halaman 1dari 227

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTIKUM IPA DI SD

WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675

UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Wahyu Khusnawiyati


NIM/ID Lainnya : 858734675
Program Studi : S-1 PGSD BI
Nama Sekolah : SD Negeri Semanding I

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Sari Fitriyaningsih,S.Pd.,M.Pd.,M.Sc


NIP/Id Lainnya : 71002245
Instansi Asal : Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
Nomor Hp : 0815-5971-9051
Alamat Email : Sarifilan.sf@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Wahyu Khusnawiyati


NIM : 858734675
Program Studi : S-1 PGSD BI

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas
pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya
apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini
atau ada klaim atas karya saya ini.

Tuban, 4 Desember 2022


Yang Membuat Pernyataan,

Wahyu Khusnawiyati
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
(MAKHLUK HIDUP)

WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675

UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 1 KP 1
A. Judul Percobaan
Gerak Pada Tumbuhan
B. Tujuan :
1. Mengamati gerak seismonasti
2. Mengamati gerak niktinasti
3. Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan
C. Alat dan Bahan :
1) Seismonasti dan Niktinasti
a. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah.
b. Kotak karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah.
c. Stop watch atau jam tangan 1 buah.
d. Alat-alat tulis dan penggaris.
2) Geotropisme negative
a. Pot berukuran kecil 2 buah
b. Tanah yang subur secukupnya
c. Biji kacang merah secukupnya
d. Air secukupnya
D. Dasar Teori
Setiap makhluk hidup memiliki ciri – ciri, yang termasuk ke dalam
makhluk hidup contohnya yaitu manusia, tumbuhan dan hewan. Salah satu
ciri – ciri makhluk hidup ialah gerak. Gerak memiliki tujuan untuk beraktivitas,
makhluk hidup dikatakan bergerak jika ia berpindah tempat seperti halnya
hewan dan manusia. Meskipun tidak berpindah tempat tumbuhan juga bisa
bergerak. Gerak pada tumbuhan sangat sulit di amati dibandingkan dengan
hewan, kecuali tumbuhan tertentu seperti [tumbuhan putri malu (mimosa
pudica)]. Putri malu merupakan jenis tanaman yang bersifat sensitif. Dalam
(Budiati, 2010) gerak tumbuhan yaitu gerak esionom. Gerak esionom
merupakan gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi rangsangan yang
berasal dari luar tumbuhan. Sumber rangsangan bermacam – macam antara
lain cahaya, air, gravitasi, suhu, sentuhan, getaran, singgungan, suasana
gelap, dan zat kimia. Gerak esionom ini dibedakan menjadi 3 yaitu, tropisme,
nasti, dan taksis.
Berdasarkan (Rumanta, Praktikum IPA di SD, 2022) gerak tubuh
tumbuhan yaitu, gerak taksis, nasti, dan tropisme. Gerak taksis adalah gerak
pindah tempat dari seluruh tubuh tumbuhan, gerak nasti adalah gerak dari
sebagian tubuh tumbuhan, dimana arah geraknya tidak ditentukan oleh arah
datangnya rangsang, dan gerak tropisme adalah gerak dari sebagian tubuh
tumbuhan dan arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan.
Gerak tropisme dibagi lagi menjadi 2 yaitu, positif (gerak menuju arah datang
rangsangan) sedangkan negatif (gerak yang tidak menuju arah datang
rangsangan).
Menurut (Harahap, 2012) gerak nasti adalah gerak tumbuhan yang
arah geraknya tidak dipengaruhi oleh datangnya rangsangan, tetapi
dipengaruhi oleh tanaman itu sendiri, misalnya karena tekanan tugor. Macam
– macam gerak nasti sebagai berikut:
a. Niktinasti
Niktinasti (rangsang berupa gelap), merupakan gerak tidur pada
tumbuhan yang disebabkan karena keadaan gelap. Proses niktinasti
banyak terjadi pada tumbuhan berdaun majemuk. Niktinasti terjadi
karena sel-sel motor di persendian tangkai daun (anak-anak daun
majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke bagian
lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor. Contoh
niktinasti adalah pada daun lamtoro dan Cassia corymbosa yang melipat
kebawah pada saat malam hari.
b. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan
berupa getaran. Daun putri malu saat disentuh akan menutup, reaksi
menutupnya daun putri malu dikarenakan adanya perubahan tekanan
turgor akibat pemberian rangsang. Dengan jenis sentuhan yang
berbeda, maka reaksi daun putri malu pun berbeda-beda. Jika disentuh
secara halus, daun putri malu menutup secara perlahan mulai dari
pangkal daun sampai ujung daun. Saat disentuh dengan sentuhan
sedang, daun langsung menutup dari pangkal daun hingga tengah
disusul dengan bagian ujung. Sedangkan jika disentuh dengan sentuhan
kasar, daun dan tangkai langsung menutup sekaligus.

Gerak yang disebabkan rangsangan gaya gravitasi disebut geotropisme.


Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi)
dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh
akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang
menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif (Rumanta, Isyani, &
Ratnaningsih, 2021).
Berdasarkan penjelasan di atas maka percobaan ini akan mengamati
gerak tumbuhan putri malu (mimosa pudica) pada gerak seismonasti,
seismonasti, geotropisme negatif.

E. Cara Kerja
1. Seismonasti
a. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan, seperti pot tanaman
putri malu, lembar kerja, alat tulis dan penggaris.
b. Meletakkan pot tanaman putri malu yang telah disediakan di atas
meja, melakukan sentuhan halus, sedang dan kasar pada daun putri
malu menggunakan penggaris.
c. Mengamati reaksi daun putri malu yang disentuh dan menghitung
waktu reaksinya
d. Mencatat hasil pada tabel pengamatan.

2. Niktinasti
a. Menyediakan dua buah pot tanaman putri malu, pot hitam dan pot
putih.
b. Meletakkan pot putih di tempat terang dan terbuka.
c. Menyimpan pot hitam di atas meja dan menutupnya dengan
menggunakan kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak
menyentuhnya.
d. Membiarkan pot hitam tertutup selama lebih kurang setengah jam (30
menit).
e. Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, membuka kardus dengan
hati-hati (tidak menyentuh tanamannya).
f. Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot hitam
dan membandingkan dengan daun putri malu pada pot putih.
g. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan

3. Gerak tropisme (Geotropisme negatif)


a. Membuat dua buah pot tanaman kacang hijau. Caranya menanam 3
biji kacang hijau dalam setiap pot ukuran kecil 1 sampai 2 minggu
sebelum percobaan dimulai. Pembuatan pot kacang hijau ini
sebaiknya dilakukan ditempat terbuka sehingga tanaman yang
dihasilkan berdiri dengan tegak.
b. Jika sudah mendapatkan dua pot tanaman kacang hijau yang cukup
baik dan berdiri dengan tegak, selanjutnya memberi label A untuk
pertama dan label B untuk pot yang lainnya.
c. Meletakkan pot B secara horiontal (arah mendatar) sedangkan pot A
dibiarkan berdiri (vertikal) dan menyimpan keduanya di tempat
terbuka.
d. Melakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
e. Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja.
F. Hasil Percobaan
Berikut adalah tabel hasil pengamatan gerak tumbuhan:
Tabel 1.1
Hasil pengamatan seismonasti
NO JENIS SENTUHAN REAKSI DAUN PUTRI KETERANGAN
PADA DAUN PUTRI MALU
MALU
1 HALUS Daun menutup dengan Daun membuka kembali
lambat dalam waktu 3.41.93
2 SEDANG Daun menutup agak cepat Daun membuka kembali
dalam waktu 8.21.68
3 KASAR Daun menutup dengan cepat Daun membuka kembali
dalam waktu 10.44.16

Tabel 1.2
Hasil pengamatan niktinasti

NO POT PUTRI MALU REAKSI DAUN PUTRI MALU


MULA - ½ JAM
MULA KEMUDIAN
1 Di simpan di tempat terang Daun terbuka Daun terbuka
2 Ditutup dengan penutup yang kedap Daun terbuka Daun tertutup
cahaya

Tabel 1.3
Hasil pengamatan geotropisme negatif

JENIS PENGAMATAN HARI KE - KETERANGAN


POT 1 2 3 4 5 6 7
A (vertikal) 0cm 0,2 1,5 5 11 16 20 Batang tumbuh gerak
mm cm cm cm cm cm
B 0cm 0,2 1,5 6 12 18 23 Batang tumbuh
(horizontal) mm cm cm cm cm cm membelok mengikuti
cahaya matahari
(menjauhi titik pusat
bumi)
G. Pertanyaan
1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti!
Jelaskan alasan anda memilihnya!
2) Apa perbedaan antara Niktinasti dengan seismonasti pada percobaan
yang telah anda lakukan? Jelaskan!
3) Pada percobaan geotropisme yang telah Anda lakukan sebenarnya
Anda juga sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme.
Mengapa? jenis fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!

Jawaban:
1) Tanaman yang melakukan niktinasti yaitu adalah tumbuhan lamtoro
dan asam jawa. Menururt saya tumbuhan lamtoro dan asam jawa juga
memiliki gerak niktinasti karena mempunyai struktur daun yang sama
dengan tumbuhan putri malu yaitu daun majemuk, selain itu saya juga
telah mengamati tumbuhan lamtoro dan asam jawa ketika malam hari
dan hasilnya sama seperti tumbuhan putri malu ketika dalam keadaan
gelap (ditutup kardus).
2) Perbedaan antara niktinasti dan seismonasti
Niktinasti: gerakan menutupnya daun karena adanya rangsangan
berupa tidak ada cahaya atau keadaan gelap
Seismonasti: gerakan menutupnya daun karena adanya rangsangan
berupa sentuhan atau getaran
3) Berdasarkan praktikum pada percobaan geotropisme juga
menunjukkan gerak fototropisme, dikarenakan fototropisme adalah
gerak tumbuhan yang mengikuti sumber cahaya yaitu yang terdapat
pada pot mendatar dan menunjukkan fototropisme positif karena
menuju rangsangan sumber cahaya.

H. Pembahasan
Dari hasil observasi gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak
geotropisme negatif pada tumbuhan sebagai berikut:
1. Seismonasti
Seismonasti merupakan gerak tumbuhan yang disebabkan karena
adanya rangsangan berupa getaran atau sentuhan. Pada percobaan
ini tumbuhan putri malu diberikan 3 perilaku yang berbeda. Dari hasil
percobaan juga memberikan data yang berbeda juga. Daun putri
malu akan menutup bila mendapatkan sentuhan maupun getaran.
Jika tumbuhan putri malu diberikan sentuhan halus, proses menutup
daunnya lambat dan proses membukanya lebih cepat. Bila
tumbuhan putri malu diberikan sentuhan sedang, reaksinya agak
cepat menutup dan proses membukanya lebih lambat dari sentuhan
halus. Dan jika diberikan sentuhan kasar maka daun akan dengan
cepat menutup daun dan tangkainya serta dalam proses membuka
memerlukan waktu yang lebih lama. Reaksi ini terjadi akibat
perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada
bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun
tangkai mengatup.
2. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan
oleh suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain
disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut
dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian
daun. Dari hasil percobaan niktinasti pada tumbuhan putri malu,
dengan menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan
membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di tempat
tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada
di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai
mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi
pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.
3. Geotropisme negative
Geotropisme adalah gerak tumbuhan karena pengaruh gravitasi
bumi. Akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya
tarik bumi (gaya gravitasi). Kemudian geotropisme dibedakan
menjadi 2 yaitu: geotropisme positif (gerak menuju arah datangnya
rangsangan) dan geotropisme negatif (gerak organ tumbuhan yang
menjauhi pusat bumi). Dari percobaan terlihat bahwa pot yang
diletakkan secara vertikal dan horizontal menunjukkan tumbuhan
tumbuh keatas, sehingga hal ini menunjukkan adanya gerak
geotropisme negatif.

G. Kesimpulan
Setelah melaksanakan percobaan dapat kita simpulkan bahwa:
• Gerak seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi
oleh rangsangan berupa getaran atau sentuhan. Tumbuhan putri
malu juga akan memberikan respon yang berbeda sesuai dengan
perilaku yang diberikan, contohnya jika putri malu diberikan sentuhan
halus maka gerak membuka daunnya akan lebih cepat dibandingkan
dengan putri malu yang diberikan sentuhan kasar.
• Gerak Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
rangsang berupa gelap. Hal ini sesuai dengan percobaan saat
tumbuhan putri malu diletakkan pada kardus atau tempat kedap
cahaya maka daun putri malu akan menutup.
• Gerak geotropisme negatif adalah gerak tumbuhan yang menjauhi
gaya tarik bumi. Hal ini sesuai dengan percobaan saat pot diletakkan
secara vertikal dan horizontal bahwa tumbuhan kacang hijau tumbuh
ke atas.

H. Daftar Pustaka
Budiati, H. (2010). Perbedaan Hasil Belajar SIstem Gerak Pada Tumbuhan
Menggunakan Media Permainan Link and Match Dengan
Pembelajaran Multi Model Pada SIswa Kelas VIII SMP Negeri 22
Surakarta. 407.

Campbell, N. A., Reece, J. B., & Mitchell, L. G. (2003). Biology. Jakarta:


Erlangga.

Harahap, F. (2012). Fisiologi Tumbuhan. Medan: Unimed Press.

Maman Rumanta, dkk. (2022). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka.

Rumanta, M., Isyani, K., & Ratnaningsih, A. (2021). Praktikum IPA di SD.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

I. Kesulitan yang dialami


1. Pengambilan tumbuhan putri malu
2. Suasana yang mendung mempengaruhi percobaan
J. Saran dan Masukan
Percobaan seismonasti dan niktinasti disarankan melakukan percobaan
pada siang hari agar siperoleh hasil yang maksimal, karena tanaman putri
malu dalam kondisi daun masih membuka.

K. Foto Praktikum

Percobaan Seismonasti
Gambar Keterangan
Kegiatan awal yaitu mengambil
tumbuhan putri malu, yang
kemudian langsung di letakkan
paada pot

Menyiapkan alat dan bahan yang


akan digunakan dalam percobaan
seismonasti yaitu: stopwatch,
penggaris, tumbuhan putri malu,
Gambar Keterangan
pensil, dan lembar kerja pada
buku

Keadaan awal tumbuhan putri


malu terlihat bahwa semua daun
masih membuka, kemudian
setelah diberikan sentuhan halus
maka daun akan menutup secara
perlahan dan dalam waktu
Kondisi awal Daun menutup Daun membuka 3.41.93 daun mulai membuka
kembali
Keadaan awal tumbuhan putri
malu terlihat bahwa semua daun
masih membuka, kemudian
setelah diberikan sentuhan
sedang maka daun akan menutup
sedikit lebih cepat dan dalam
waktu 8.21.68 daun mulai
Kondisi awal Daun menutup Daun membuka membuka kembali
Keadaan awal tumbuhan putri
malu terlihat bahwa semua daun
masih membuka, kemudian
setelah diberikan sentuhan kasar
maka daun akan menutup
dengan cepat dan dalam waktu
Kondisi awal Daun menutup Daun membuka 10.44.16 daun mulai membuka
kembali

Percobaan niktinasti

Gambar Keterangan
Kegiatan awal yaitu mengambil
tumbuhan putri malu, yang kemudian
langsung di letakkan paada pot
Gambar Keterangan
Keadaan awal tumbuhan putri malu di
pot putih dan hitam yang diletakkan di
tempat terbuka atau terang, seperti
pada gambar daun putri malu terlihat
terbuka

Tumbuhan putri malu pot putih


diletakkan di tempat terang atau
terbuka dalam waktu ½ jam, dan
hasilnya menunjukkan tidak adanya
perubahan (daun membuka)

Tumbuhan putri malu pada pot hitam


di letakkan di dalam ruangan dan
ditutup dengan kardus (suasana
kedap cahaya) selama ½ jam.

Setelah dibiarkan selama ½ jam,


ternyata daun tumbuhan putri malu
menutup dan seperti layu.

Percobaan geotropisme

GAMBAR KETERANGAN
Membuat 2 media tanam kacang
hijau
GAMBAR KETERANGAN
Meletakkan 1 pot dengan posisi
tegak (vertikal) dan meletakkan
pot yang lainnya dengan posisi
mendatar (horizontal) seperti
gambar.

Pada hari pertama, pertumbuhan


biji kacang hijau belum terlihat di
permukaan tanah.

Pada hari kedua, tumbuhan


kacang hijau mulai tumbuh sekitar
0.2 mm.

Pada hari ke tiga tumbuhan


kacang hijau sudah berukuran
tinggi kurang lebih 1.5 cm.

Pada hari keempat, ukuran


tumbuhan kacang hijau berukuran
±5 cm untuk tanaman di pot
vertical / tegak, dan ±6cm untuk
tanaman di pot horizontal /
mendatar.

Pada hari kelima, tanaman


kacang hijau tumbuh hingga
±11cm untuk pot tegak, dan
±12cm untuk pot mendatar.
GAMBAR KETERANGAN

Pada hari keenam, tanaman


kacang hijau tumbuh hingga ±16
cm untuk pot tegak, dan ±18 cm
untuk pot mendatar.

Pada hari ketujuh, tanaman


kacang hijau tumbuh hingga
±20cm untuk pot tegak, dan
±23cm untuk pot mendatar.
Lampiran

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD


PDGK4107 MODUL I
MAKHLUK HIDUP

Nama : Wahyu Khusnawiyati

NIM : 858734675

UPBJJ : UT Surabaya

A. KEGIATAN PRAKTIKUM I: CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP


3. Gerak Pada Tumbuhan
a. Hasil pengamatan
1) Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.1
Hasil pengamatan seismonasti
No. Jenis Sentuhan Pada Reaksi daun putri Keterangan
Tumbuhan Daun Putri malu
Malu
1 Daun menutup dengan Daun membuka kembali Daun menutup
lambat dengan waktu 3.41.93 dengan lambat
2 Daun menutup agak Daun membuka kembali Daun menutup
cepat dengan waktu 8.21.68 agak cepat
3 Daun menutup dengan Daun membuka kembali Daun menutup
cepat dengan waktu 10.44.16 dengan cepat

Tabel 1.2
Hasil pengamatan niktinasti
No. Pot putri malu Reaksi daun putri malu
Mula-mula ½ jam
kemudian
1 Di simpan di tempat Daun Daun terbuka
terang terbuka
2 Ditutup dengan Daun Daun tertutup
penutup yang kedap terbuka
cahaya
2) Geotropisme
Tabel 1.3
Hasil pengamatan Geotropisme Negatif

JENIS PENGAMATAN HARI KE - KETERANGAN


POT 1 2 3 4 5 6 7
A (vertikal) 0cm 0,2 1,5 5 11 16 20 Batang tumbuh gerak
mm cm cm cm cm cm
B 0cm 0,2 1,5 6 12 18 23 Batang tumbuh
(horizontal) mm cm cm cm cm cm membelok mengikuti
cahaya matahari
(menjauhi titik pusat
bumi)

b. Pembahasan
Dari hasil observasi gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak
geotropisme negatif pada tumbuhan sebagai berikut:
• Seismonasti
Seismonasti merupakan gerak tumbuhan yang disebabkan karena
adanya rangsangan berupa getaran atau sentuhan. Pada percobaan
ini tumbuhan putri malu diberikan 3 perilaku yang berbeda. Dari hasil
percobaan juga memberikan data yang berbeda juga. Daun putri
malu akan menutup bila mendapatkan sentuhan maupun getaran.
Jika tumbuhan putri malu diberikan sentuhan halus, proses menutup
daunnya lambat dan proses membukanya lebih cepat. Bila
tumbuhan putri malu diberikan sentuhan sedang, reaksinya agak
cepat menutup dan proses membukanya lebih lambat dari sentuhan
halus. Dan jika diberikan sentuhan kasar maka daun akan dengan
cepat menutup daun dan tangkainya serta dalam proses membuka
memerlukan waktu yang lebih lama. Reaksi ini terjadi akibat
perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada
bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun
tangkai mengatup.
• Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan
oleh suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain
disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut
dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian
daun. Dari hasil percobaan niktinasti pada tumbuhan putri malu,
dengan menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan
membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di tempat
tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada
di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai
mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi
pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.
• Geotropisme negative
Geotropisme adalah gerak tumbuhan karena pengaruh gravitasi
bumi. Akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya
tarik bumi (gaya gravitasi). Kemudian geotropisme dibedakan
menjadi 2 yaitu: geotropisme positif (gerak menuju arah datangnya
rangsangan) dan geotropisme negatif (gerak organ tumbuhan yang
menjauhi pusat bumi). Dari percobaan terlihat bahwa pot yang
diletakkan secara vertikal dan horizontal menunjukkan tumbuhan
tumbuh keatas, sehingga hal ini menunjukkan adanya gerak
geotropisme negatif.
c. Kesimpulan
Setelah melaksanakan percobaan dapat kita simpulkan bahwa:
• Gerak seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang
dipengaruhi oleh rangsangan berupa getaran atau sentuhan.
Tumbuhan putri malu juga akan memberikan respon yang
berbeda sesuai dengan perilaku yang diberikan, contohnya
jika putri malu diberikan sentuhan halus maka gerak
membuka daunnya akan lebih cepat dibandingkan dengan
putri malu yang diberikan sentuhan kasar.
• Gerak niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang
dipengaruhi oleh rangsangan berupa gelap. Hal ini sesuai
dengan percobaan saat tumbuhan putri malu diletakkan pada
kardus atau tempat kedap cahaya maka daun putri malu akan
menutup.
• Gerak geotropisme negatif adalah gerak tumbuhan yang
menjauhi rangsangan gaya tarik bumi. Hal ini sesuai dengan
percobaan saat pot diletakkan secara vertikal dan horizontal
bahwa tumbuhan kacang hijau tumbuh ke atas.

d. Jawaban Pertanyaan
1) Tanaman yang melakukan niktinasti yaitu adalah tumbuhan
lamtoro dan asam jawa. Menururt saya tumbuhan lamtoro dan
asam jawa juga memiliki gerak niktinasti karena mempunyai
struktur daun yang sama dengan tumbuhan putri malu yaitu daun
majemuk, selain itu saya juga telah mengamati tumbuhan
lamtoro dan asam jawa ketika malam hari dan hasilnya sama
seperti tumbuhan putri malu ketika dalam keadaan gelap (ditutup
kardus).
2) Perbedaan antara niktinasti dan seismonasti
Niktinasti: gerakan menutupnya daun ketika tidak ada cahaya
atau keadaan gelap
Seismonasti: gerakan menutupnya daun karena adanya
sentuhan atau getaran
3) Berdasarkan praktikum pada percobaan geotropisme juga
menunjukkan gerak fototropisme, dikarenakan fototropisme
adalah gerak tumbuhan yang mengikuti rangsangan sumber
cahaya yaitu yang terdapat pada pot mendatar dan menunjukkan
fototropisme positif karena menuju rangsangan sumber cahaya.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
(PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN
DAN PERKEMBANGBIAKAN
MAKHLUK HIDUP)

WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675

UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM

A. JUDUL PERCOBAAN
Pertumbuhan, Dan Perkembangan Tumbuhan

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau

C. ALAT DAN BAHAN


1. Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan :
• Biji kacang hijau 6 buah
• Botol jam (selai) 2 buah
• Kertas saring secukupnya
• Kertas label secukupnya
• Gunting 1 buah

D. DASAR TEORI
Makhluk hidup memiliki beberapa ciri – ciri, salah satunya yaitu
pertumbuhan dan perkembangan. Setiap makhluk hidup pasti
mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan, antara lain yaitu
manusia, hewan, dan tumbuhan. Proses pertumbuhan dan
perkembangan berjalan dengan berdampingan, sehingga makhluk hidup
akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara bersamaan.
Pertumbuhan memiliki makna yang berbeda dengan perkembangan.
Pertumbuhan yaitu mengalami pertambahan tinggi badan, berat badan.
Kemudian perkembangan yaitu bertambahnya kemampuan contoh
mampu berdiri tegak, atau mampu terbang. Menurut (Maman Rumanta,
2022) pertumbuhan merupakan proses yang ditandai oleh adanya
pertambahan ukuran, volume, dan berat suatu organisme. Sedangkan
perkembangan secara umum merupakan suatu proses menuju keadaan
yang lebih sempurna. Pada proses perkembangan ini terjadi proses –
proses diferensiasi sel.

Makhluk hidup salah satu contohnya adalah kacang hijau (Vigna


radiata), dalam perkembangannya kacang hijau mengalami
perkecambahan. Menurut (Putri, Roslim, & Herman) perkecambahan
adalah proses awal pertumbuhan individu baru pada tanaman yang
diawali dengan munculnya radikel pada testa benih. Proses
perkecambahan dan pertumbuhan kecambahan sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan air dalam medium pertumbuhan untuk diabsorsi dan
memacu aktifitas enzim – enzim untuk metabolisme perkecambahan di
adalam benih (Agustrina, 2008).

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 2


(Junaidi & Ahmad, 20221) Ada dua tipe perkecambahan biji yaitu
perkecambahan epigeal dan hipogeal. 1. Perkecambahan epigeal: Tipe
perkecambahan epigeal ditandai dengan hipokotil yang tumbuh
memanjang sehingga plumula dan kotiledon terangkat ke atas
(permukaan tanah). Kotiledon dapat melakukan fotosintesis selama daun
belum terbentuk. Contoh tumbuhan ini salah satunya kacang hijau. Organ
pertama yang muncul ketika biji berkecambah adalah radikula.

Berdasarkan penjelasan di atas maka kita akan mengamati


pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau untuk
mengetahui pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau.

E. CARA KERJA
1. Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan :
a. Rendamlah biji kacang hijau dalam air semalaman
b. Lipatlah keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher
botol selai. Bila perlu potonglah kelebihannya
c. Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai
sehingga menempel pada dinding botol bagian dalam

Gambar 1.1 Cara memasang kertas saring dalam botol selai


d. Sisipkan 6 biji kacang hijau pada botol selai. Tambahkan air
secukupnya sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya)
e. Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari
langsung selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring
mongering) tambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap
basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
f. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari
sediaan tersebut. Catatlah kapan biji kacang hijau mulai berkecambah,
amatilah bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Masukkan
hasilnya ke dalam lembar kerja.

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 3


F. HASIL PERCOBAAN
Berikut adalah tabel hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan:
Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkecambahan Biji Kacang Hijau
Hari Gambar Pertumbuhan Panjang (cm) Keterangan
ke- Kecambah Kacang Hijau Akar Batang
Biji kacang hijau
diletakkan sesuai
0 0 0
perintah dalam
percobaan

Belum terlihat
pertumbuhan, namun
1 0 0 biji kacang hijau mulai
mengalami perubahan
bentuk.

Mulai tumbuh akar


0,2 –
2 0 dengan ukuran yang
0,3
sangat kecil

Akar mulai terlihat


3 1,3 0,5 jelas dan batang mulai
tumbuh

Akar tumbuh ke
bawah, batang mulai
4 2 4.5 terangkat ke atas dan
beberapa biji mulai
tumbuh daun

Akar mulai tumbuh


serabut kecil dan
menjalar, batang
5 3 7
terangkat ke atas dan
seluruh biji telah
tumbuh daun

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 4


Hari Gambar Pertumbuhan Panjang (cm) Keterangan
ke- Kecambah Kacang Hijau Akar Batang

Serabut akar mulai


menjalar, batang
mulai tegak dan
6 4 16,5
epikotil kecambah
sudah terlihat
sempurna

Akar menjalar panjang


di alas gelas plastik,
7 4,5 19 batang dan daun
tumbuh dengan
sempurna

Akar menjalar panjang


di alas gelas plastik,
8 5,3 21,8 batang dan daun
tumbuh dengan
sempurna

Akar menjalar panjang


di alas gelas plastik,
batang dan daun
9 6 22,5 tumbuh dengan
sempurna, namun
tanaman terlihat
merunduk

Akar menjalar panjang


di alas gelas plastik,
batang dan daun
10 6,8 23,5 tumbuh dengan
sempurna, namun
tanaman terlihat
merunduk

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 5


Hari Gambar Pertumbuhan Panjang (cm) Keterangan
ke- Kecambah Kacang Hijau Akar Batang
Akar menjalar panjang
di alas gelas plastik,
batang dan daun
11 7,5 24 tumbuh dengan
sempurna, namun
tanaman terlihat
merunduk

kar menjalar panjang


di alas gelas plastik,
batang dan daun
12 8,2 25 tumbuh dengan
sempurna, namun
tanaman terlihat
merunduk

kar menjalar panjang


di alas gelas plastik,
batang dan daun
13 10 26 tumbuh dengan
sempurna, namun
tanaman terlihat
merunduk

Akar menjalar panjang


di alas gelas plastik,
batang dan daun
14 10,5 27 tumbuh dengan
sempurna, namun
tanaman terlihat
merunduk

G. PERTANYAAN
1) Pada hari ke berapa akar kecambah kacang hijau mulai tumbuh?
2) Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah
yang arah pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?

Jawaban
1) Pada hari ke-2 akar kecambah sudah terlihat, namun belum sempurna.
Akar kecambah mulai terlihat berserabut dan menjalar pada hari ke-5.

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 6


2) Tidak ada, karena akar kecambah tumbuh ke bawah mengikuti air, dan
menjauhi sinar matahari (fototropisme negatif)

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum pertumbuhan dan perkecambahan biji
kacang hijau, dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat
perubahan. Pada hari ke dua panjang akar 0,2 cm dan terus bertambah
panjangnya hingga minggu kedua panjang akarnya 5,3 cm dan panjang
batang 21,8 cm. Hal itu dikarenakan sel telur membelah dan
berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral.
Ukuran akar semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya
selalu membelah karena adanya aktivitas meristem apikal. Pertumbuhan
dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1
helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga
dengan bertambah panjangnya batang kecambah. Akar kecambah
tumbuh dan menjalar di alas gelas plastik dikarenakan adanya pengaruh
geotropisme positif dan fototropisme negatif.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan pada pertumbuhan dan perkembangan
dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau
merupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensi sel.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau khususnya dari
waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat
dari bertambahnya tinggi, batang dan akar pada tanaman. Pertumbuhan
dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar
maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari
luar yaitu gen, cahaya, matahari, suhu udara, kelembapan udara, tanah,
nutrisi dan air

J. DAFTAR PUSTAKA
Agustrina, R. (2008). Perkecambahan dan Pertumbuhan Kecambah
Leguminoceae di Bawah Pengaruh Medan Magnet.

Junaidi, & Ahmad, F. (20221). Pengaruh Suhu Perendaman Terhadap


Pertumbuhan Vigor Biji Lampung (Coffeacanephora). Jurnal
Inovasi Penelitian, 1912.

Maman Rumanta, d. (2022). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka.

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 7


Putri, R. F., Roslim, D. I., & Herman. (t.thn.). Daya Tumbuh Kecambah
dan Waktu Bertunas Kacang Hijau. Repository University Of Riau,
6.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


1. Mengukur panjang akar yang ada di alas gelas
2. Batang dan daun yang mudah patah ketika proses pengukuran

L. SARAN DAN MASUKAN


1. Menggunakan media pipa silinder bening tanpa alas, agar saat
tumbuh akar dapat diukur dengan udah
2. Melakukan pengukuran dengan hati – hati agar batang dan daun tidak
patah

M. FOTO PRAKTIKUM dan VIDEO


Percobaan Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
GAMBAR KETERANGAN
Kelompok kami bekerja
bersama untuk
mempersiapkan
percobaan. Kami
menyiapkan alat dan bahan
seperti yang tertera di buku
Modul, serta kami juga
menyiapkan biji kacang
hijau yang telah kami
rendam sehari sebelum
percobaan.
Kertas saring dipotong
sesuai dengan ukuran
gelas yang akan kami
gunakan untuk percobaan.

Setelah kertas di potong,


kami memasang kertas
saring ke dalam gelas
percobaan dengan hati-hati
agar tepat menempel pada
dinding gelas.

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 8


GAMBAR KETERANGAN
Setelah kertas saring
terpasang, kami menyusun
biji kacang hijau dan
meletakkannya di antara
kertas saring dan dinding
gelas.
Setelah semua siap, kami
menuangkan air ke dalam
gelas percobaan.

Biji kacang hijau siap untuk


diamati selama 14 hari
kedepan.

Link video: https://youtube.com/shorts/QswdDMQBlbo?feature=share

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 9


KEGIATAN PRAKTIKUM

A. JUDUL PERCOBAAN
Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp)
dari telur sampai imago ( dewasa )
2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah

C. ALAT DAN BAHAN


Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan :
• Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah
• Botol jam (selai) 3 buah
• Pisang ambon secukupnya
• Tape ketela pohon secukupnya
• Sendok makan 1 buah
• Kertas saring secukupnya
• Lalat buah (Drosopila sp.) ± 20 ekor.

D. DASAR TEORI
Makhluk hidup memiliki beberapa ciri – ciri, salah satunya yaitu
pertumbuhan dan perkembangan. Setiap makhluk hidup pasti
mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan, antara lain yaitu
manusia, hewan, dan tumbuhan. Proses pertumbuhan dan
perkembangan berjalan dengan berdampingan, sehingga makhluk hidup
akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara bersamaan.
Pertumbuhan memiliki makna yang berbeda dengan perkembangan.
Pertumbuhan yaitu mengalami pertambahan tinggi badan, berat badan.
Kemudian perkembangan yaitu bertambahnya kemampuan contoh
mampu berdiri tegak, atau mampu terbang. Menurut (Maman Rumanta,
2022) pertumbuhan merupakan proses yang ditandai oleh adanya
pertambahan ukuran, volume, dan berat suatu organisme. Sedangkan
perkembangan secara umum merupakan suatu proses menuju keadaan
yang lebih sempurna. Pada proses perkembangan ini terjadi proses –
proses diferensiasi sel.

Makhluk hidup salah satu contohnya adalah lalat buah (drosophila


sp), dalam perkembangannya lalat buah mengalami suatu siklus hidup
yang disebut dengan metamorfosis. Menurut (Helmiyati, Fadhillah, &

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 10


Manaf, 2013) metamorfosis merupakan serangkaian perubahan bentuk
dan ukuran dari telur hingga menjadi imago (hewan dewasa).

(Rumanta, 2022) siklus hidup lalat buah (drosophila sp) sebagai


berikut : telur drosophila sp berbentuk lonjong dengan panjang ± 0,5 𝑚𝑚.
Setelah yelur menetas akan terbentuk larva. Larva tumbuh membesar
dengan beberapa kali pergantian kulit. Larva besar kemudian akan
bergerak menuju tutup botol dan lama – lama pergerakannya melamban
dan siap menjadi pupa. Pupa biasanya akan menempel pada dinding
kaca dekat sumbat botol adn pada kertas asring. Mula – mula pupa
berwarna kuning, kemudian menjadi coklat tua dan akhirnya menetas
menjadi imago (lalat dewasa).

Berdasarkan penjelasan di atas maka kita akan mengamati


pertumbuhan dan perkembangan hewan lalat buah untuk mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan lalat buah dan mengetahui lamanya
siklus hidup lalat buah.

E. CARA KERJA
Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan :
a. Membuat Medium Lalat Buah
Untuk setiap botol selai diperlukan 2 sendok makan penuh medium.
Jadi untuk percobaan ini diperlukan 6 sendok makan medium. Dengan
demikian anda dapat memperkirakan banyaknya medium yang akan
dibuat. Cara membuat medium lalat buah ikutilah prosedur berikut :
• Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat
tersebut dalam kadaan bersih
• Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon
dengan perbandingan 6 pisang:1 tape menggunakan penumbuk
atau blender.
• Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukan ke dalam
botol selai, masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah.
• Masukan kertas saring steril atau kertas tisu yang sudah anda lipat
ke dalam setiap botol kultur (botol selai).

b. Menangkap Lalat Buah


Lalat buah merupakan sejenis lalat yang ukuranya jauh lebih kecil dari
lalat rumah. Lalat buah biasanya banyak ditemukan di tempat
sampah. Mereka bisa berkerumun pada buah-buahan yang
membusuk di tong sampah, mungkin karena itulah disebut lalat buah.
Untuk menangkapnya lakukan langkah-langkah berikut.
• Persiapkanlah botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar.

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 11


• Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan
sampah
• Setelah sampai ditempat sampah, kembangkanlah kantong plastik
besar dengan mulut plastik terbuka lebar dan anda pegang pada
pangkalnya kemudian arahkan mulut plastik ke mulut tong sampah
terbuka dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau
mengguncang-guncang tong sampah.
• Setelah terlihat ada beberapa yang terperangkap, kemudian
langsung menutup kantong plastik dengan cepat agar lalat buah
yang terperangkap tidak kabur.

Gambar 1.2 Cara menangkp lalat buah (Rumanta, 2002)

c. Mengkultur Lalat Buah


• Memasukkan lalat buah yang terperangkap dalam plastik
kedalam botol kultur dengan penuh hati-hati
• Dengan bantuan teman, meminta teman untuk menutup botol
kultur dengan plastik, dan mengikatnya dengan karet.
• Kemudian menusuk-nusuk plastik dengan jarum pentul agar ada
sirkulasi udara
• Meletakkan dan menyimpan botol kultur diruangan yang teduh
dan terhindar dari sinar matahari langsung
• Mengamati perkembangbiakan setiap pagi dan sore 06.00 dan
16.30 setiap hari secara teratur selama 11 hari. Dan menuangkan
hasil pengamatan pada lembar kerja

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 12


F. HASIL PERCOBAAN

Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Lalat Buah
Hari Waktu
Kejadian / Perubahan
ke- Pengamatan
22 Oktober Ada 9 lalat di toples A, 7 lalat di toples B, 7 lalat di
0
2022 toples C
23 Oktober
1 Lalat buah di toples C mati 2
2022
24 Oktober
2 Belum ada kejadian / perubahan
2022
25 Oktober Total lalat buah yang mati di toples C ada 3, di
3
2022 toples A ada 4
26 Oktober
4 Belum ada kejadian / perubahan
2022
27 Oktober
5 Belum ada kejadian / perubahan
2022
28 Oktober
6 Belum ada kejadian / perubahan
2022
29 Oktober Total lalat buah yang mati pada toples C ada 4, di
7
2022 toples A ada 5
30 Oktober Lalat buah yang tersisa pada toples A adalah 2,
8
2022 toples B tersisa 6, dan toples C tersisa 1
Karena lalat buah tidak bertelur dan banyak yang mati,
31 Oktober
9 saya mencoba menyatukan lalat dalam satu toples
2022 (toples B) dan menambahkan potongan mangga.
1 November
10 Tidak ada lalat yang mati, dan lalat masih belum bertelur
2022
2 November Tidak ada lalat yang mati dan tidak ada lalat yang
11
2022 bertelur

G. PERTANYAAN
1) Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
2) Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?

Jawaban
1) Dalam percobaan saya, lalat buah belum meletakkan telur-telurnya hingga
pengamatan hari ke-11.
2) Dalam percobaan saya, saya tidak bisa mengamati pertumbuhan pupa
hingga menjadi lalat dewasa dikarenakan tidak adanya telur yang
dihasilkan.

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 13


H. PEMBAHASAN
Dalam percobaan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah yang telah
dilakukan, lalat buah tidak mengalami pertumbuhan dan perkembanga,
serta lalat buah tidak bertelur sehingga tidak mengalami perkembang
biakan. Hal ini disebabkan oleh suhu ruangan yang kurang sesuai dan
kurangnya ketersedian makanan di dalam kultur yang telah disediakan
kelompok. Sampai hari terakhir lalat buah banyak yang mati.

I. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan saya tidak dapat mengamati pertumbuhan
lalat buah dari telur hingga imago dikarenakan tidak adanya lalat buah
yang berkembang biak

J. DAFTAR PUSTAKA
Helmiyati, fadhillah, & manaf, s. (2013). Siklus hidup beberapa jenis
kupu - kupu papilionidae pada tanaman inang jeruk kalamansi
(citrofurtunella microcarpa). 7.

Maman rumanta, d. (2022). Praktikum ipa di sd. Tangerang selatan:


universitas terbuka.

Rumanta, m. (2022). Praktikum ipa di sd. Tangerang selatan:


universitas terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


1. Menangkap lalat buah
2. Mengkultur lalat buah sampai bertelur
3. Menjaga lalat buah agar tidak mati

L. SARAN DAN MASUKAN


1. Persiapkan waktu yang cukup, kesabaran, dan kehati – hatian ketika
menangkap lalat buah
2. Selalu amati ketersediaan makanan pada kultur pada toples kultur
3. Tempatkan media pada lingkungan yang ideal dengan suhu yang
tepat dan intensitas cahaya yang tidak terlalu terang (remang –
remang)

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 14


M. FOTO PRAKTIKUM dan Video
Percobaan Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
GAMBAR KETERANGAN
Kami memasang perangkap pada pohon
jambu, kami menggunakan obat pemikat
lalat buah agar lalat buah dapat masuk ke
dalam perangkap.

Setelah lalat buah siap, kami menyiapkan


alat dan bahan sesuai yang tertera pada
modul.

Haluskan pisang dan tape dengan


berbandingan 6:1 untuk media kultur lalat
buah.

Setelah halus dan tercampur rata,


letakkan media kultur ke dalam gelas /
toples

Tambahkan kertas saring/tisu diatas


media kultur

Pindahkan lalat buah ke dalam gelas


yang telah berisi media kultur

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 15


GAMBAR KETERANGAN
Lalat buah siap diamati selama 11 hari
kedepan

Link Video :
https://drive.google.com/file/d/1t7bJk0G8TfsctJ3NEVvQjLX9DDESHgrP/vie
w?usp=drivesdk

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 16


Lampiran
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL I
MAKHLUK HIDUP

Nama : Wahyu Khusnwiyati


NIM : 858734675
UPBJJ : UT Surabaya
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 3: PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN
PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
a. Hasil Pengamatan

Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Kacang
Hijau

Hari Gambar Pertumbuhan Panjang (cm) Keterangan


ke- Kecambah Kacang Hijau Akar Batang
Biji kacang hijau
diletakkan sesuai
0 0 0
perintah dalam
percobaan

Belum terlihat
pertumbuhan, namun
1 0 0 biji kacang hijau mulai
mengalami perubahan
bentuk.

Mulai tumbuh akar


0,2 –
2 0 dengan ukuran yang
0,3
sangat kecil

Akar mulai terlihat


3 1,3 0,5 jelas dan batang mulai
tumbuh

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 17


Hari Gambar Pertumbuhan Panjang (cm) Keterangan
ke- Kecambah Kacang Hijau Akar Batang

Akar tumbuh ke
bawah, batang mulai
4 2 4.5 terangkat ke atas dan
beberapa biji mulai
tumbuh daun

Akar mulai tumbuh


serabut kecil dan
menjalar, batang
5 3 7
terangkat ke atas dan
seluruh biji telah
tumbuh daun

Serabut akar mulai


menjalar, batang
mulai tegak dan
6 4 16,5
epikotil kecambah
sudah terlihat
sempurna

Akar menjalar panjang


di alas gelas plastik,
7 4,5 19 batang dan daun
tumbuh dengan
sempurna

Akar menjalar panjang


di alas gelas plastik,
8 5,3 21,8 batang dan daun
tumbuh dengan
sempurna

Akar menjalar panjang


di alas gelas plastik,
batang dan daun
9 6 22,5 tumbuh dengan
sempurna, namun
tanaman terlihat
merunduk

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 18


Hari Gambar Pertumbuhan Panjang (cm) Keterangan
ke- Kecambah Kacang Hijau Akar Batang
Akar menjalar panjang
di alas gelas plastik,
batang dan daun
10 6,8 23,5 tumbuh dengan
sempurna, namun
tanaman terlihat
merunduk

Akar menjalar panjang


di alas gelas plastik,
batang dan daun
11 7,5 24 tumbuh dengan
sempurna, namun
tanaman terlihat
merunduk

kar menjalar panjang


di alas gelas plastik,
batang dan daun
12 8,2 25 tumbuh dengan
sempurna, namun
tanaman terlihat
merunduk

kar menjalar panjang


di alas gelas plastik,
batang dan daun
13 10 26 tumbuh dengan
sempurna, namun
tanaman terlihat
merunduk

Akar menjalar panjang


di alas gelas plastik,
batang dan daun
14 10,5 27 tumbuh dengan
sempurna, namun
tanaman terlihat
merunduk

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 19


b. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum pertumbuhan dan perkecambahan biji
kacang hijau, dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat
perubahan. Pada hari ke dua panjang akar 0,2 cm dan terus
bertambah panjangnya hingga minggu kedua panjang akarnya 5,3
cm dan panjang batang 21,8 cm. Hal itu dikarenakan sel telur
membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas
meristem lateral. Ukuran akar semakin panjang dikarenakan pada
ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktivitas
meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada
daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai
yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah
panjangnya batang kecambah. Akar kecambah tumbuh dan menjalar
di alas gelas plastik dikarenakan adanya pengaruh geotropisme
positif dan fototropisme negatif.

c. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan pada pertumbuhan dan
perkembangan dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau merupakan hasil dari pembelahan sel,
pembesaran sel serta diferensi sel. Pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan kacang hijau khususnya dari waktu ke
waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari
bertambahnya tinggi, batang dan akar pada tanaman. Pertumbuhan
dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari
luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang
faktor dari luar yaitu gen, cahaya, matahari, suhu udara, kelembapan
udara, tanah, nutrisi dan air
d. Jawaban Pertanyaan
1. Pada hari ke-2 akar kecambah sudah terlihat, namun belum
sempurna. Akar kecambah mulai terlihat berserabut dan
menjalar pada hari ke-5.
2. Tidak ada, karena akar kecambah tumbuh ke bawah mengikuti
air, dan menjauhi sinar matahari (fototropisme negatif)

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan


a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Lalat Buah

Hari Waktu
Kejadian / Perubahan
ke- Pengamatan
22 Oktober Ada 9 lalat di toples A, 7 lalat di toples B, 7 lalat di
0
2022 toples C
23 Oktober
1 Lalat buah di toples C mati 2
2022

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 20


Hari Waktu
Kejadian / Perubahan
ke- Pengamatan
24 Oktober
2 Belum ada kejadian / perubahan
2022
25 Oktober Total lalat buah yang mati di toples C ada 3, di
3
2022 toples A ada 4
26 Oktober
4 Belum ada kejadian / perubahan
2022
27 Oktober
5 Belum ada kejadian / perubahan
2022
28 Oktober
6 Belum ada kejadian / perubahan
2022
29 Oktober Total lalat buah yang mati pada toples C ada 4, di
7
2022 toples A ada 5
30 Oktober Lalat buah yang tersisa pada toples A adalah 2,
8
2022 toples B tersisa 6, dan toples C tersisa 1
Karena lalat buah tidak bertelur dan banyak yang mati,
31 Oktober
9 saya mencoba menyatukan lalat dalam satu toples
2022 (toples B) dan menambahkan potongan mangga.
1 November
10 Tidak ada lalat yang mati, dan lalat masih belum bertelur
2022
2 November Tidak ada lalat yang mati dan tidak ada lalat yang
11 bertelur
2022

b. Pembahasan
Dalam percobaan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah yang
telah dilakukan, lalat buah tidak mengalami pertumbuhan dan
perkembanga, serta lalat buah tidak bertelur sehingga tidak
mengalami perkembang biakan. Hal ini disebabkan oleh suhu
ruangan yang kurang sesuai dan kurangnya ketersedian makanan di
dalam kultur yang telah disediakan kelompok. Sampai hari terakhir
lalat buah banyak yang mati
c. Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan saya tidak dapat mengamati
pertumbuhan lalat buah dari telur hingga imago dikarenakan tidak
adanya lalat buah yang berkembang biak

d. Jawaban Pertanyaan
1. Dalam percobaan saya, lalat buah belum meletakkan telur-telurnya
hingga pengamatan hari ke-11.
2. Dalam percobaan saya, saya tidak bisa mengamati pertumbuhan
pupa hingga menjadi lalat dewasa dikarenakan tidak adanya telur
yang dihasilkan.

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 21


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
EKOSISTEM DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675

UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 2 KP 1 Percobaan 1
A. Judul Percobaan
Ekosistem Darat

B. Tujuan :
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan

C. Alat dan Bahan :


1. Alat Tulis
2. Kaca pembesar
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar

D. Dasar Teori
Semua makhluk hidup yang berada di alam pasti melakukan aktivitas
interaksi baik dengan makhluk lainnya ataupun dengan lingkungannya.
Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara komponen biotik dan
komponen abiotik. Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup, sedangkan
abiotik terdiri dari air, tanah, dan udara. Ekosistem dibedakan menjadi dua
yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan.
Menurut (Rudyatmi, Peniati, & Setiati, 2016) ekosistem alami, yaitu
jenis ekosistem yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia.
Contoh dari ekosistem alami antara lain ekosistem sungai, danau, laut,
gurun, padang lumut, dan lain – lain. Secara garis besar ekosistem dibagi
menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem darat ialah
ekosistem yang lingkunan fisiknya berupa daratan, sedangkan ekosistem
buatan ialah ekosistem yang dibuat oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhannya.
(Rumanta M. , 2022) secara struktural dalam suatu ekosistem terdapat
komponen biotik yang terdiri dari produsen (tumbuhan), konsumen (hewan),
dan dekomposer (pengurai), serta komponen abiotik yang terdiri dari bahan
anorganik, bahan organik, dan kondisi iklim. Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa pada setiap ekosistem lingkungan biotik pasti memiliki
peran masing – masing yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer
sehingga akan menghasilkan hubungan timbal balik.
Dari penjabaran di atas maka praktikum ini akan membandingkan
komponen – komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan.

E. Cara Kerja
1. Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin
dan jenis/warna tanah
3. Menggunakan barometer untuk mengetahui suhu udara, untuk
mengetahui keadaan pencahayaan, angin, atau tanah menggunakan
perkiraan saja
4. Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
5. Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
6. Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama
latinnya
7. Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik
yang tetap maupun yang singgah, termasuk hewan-hewan yang
berukuran kecil
8. Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam
tanah/dekat permukaan atau pada sela-sela daun/batang, dengan
menggunakan kaca pembesar jika perlu.
9. Mencatat data pada lembar kerja
10. Membandingkan ekosistem darat alami dan buatan
11. Mencatat data pada lembar kerja
12. Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system
tersebut.

F. Hasil Percobaan
Berikut adalah tabel hasil pengamatan ekosistem darat

Tabel 1.1
Komponen abiotik ekosistem darat alami
No. Komponen abiotik Kondisi/Keadaan
1 cahaya panas
2 Angin semilir
3 Tanah Basah dan subur
4 Air Jernih dan cukup
5 suhu 320C
Tabel 1.2
Komponen biotik ekosistem darat alami
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai

1 Pohon nangka Burung Cacing


2 Pohon pisang Lalat Bakteri
3 Pohon mangga Semut jamur
4 Pohon mengkudu Ayam kumbang
5 Pohon sawo Katak Bekicot (siput)

Tabel 1.3
Komponen abiotik ekosistem darat buatan
No. Komponen abiotik Kondisi/Keadaan
1 Cahaya Panas
2 Angin Semilir
3 Tanah Basah dan subur
4 Air Jernih dan cukup
5 suhu 320C

Tabel 1.4
Komponen biotik ekosistem darat buatan
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Padi Ayam Bakteri
2 Rumput gajah Burung Jamur
3 Pohon kelapa Kambing
4 Pohon pisang Ulat
5 Gulma Katak

G. Pertanyaan
Menurut pendapat Anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis
komponen biotik lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara
singkat!
Jawaban:
Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan
dengan ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah
populasi, dan jenis makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia
(terjadi secara ilmiah), sedangkan ekosistem pada darat buatan lebih
sedikit dikarenakan hanya untuk memenuhi kebutuhan tertentu manusia
contoh hutan tanaman industri, perkebunan, dan sawah tadah hujan .
H. Pembahasan
Ekosistem darat alami merupakan hubungan timbal balik antara
komponen biotik dan komponen abiotik dan tidak ada campur tangan
manusia dalam interaksinya. Selain itu jumlah komponen biotik lebih
banyak dibandingkan dengan komponen abiotik

Hubungan timbal balik anatar komponen biotik dan komponen abiotik


yang terjadi di sawah merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu
terdapat unsur campur tangan manusia diantaranya adalah dalam
menentukan jenis komponen biotik dan jumlah populasi komponen
biotiknya.

I. Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama,
ada air, tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya.
Ekosistem darat alami tidak dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa
dikatakan penyusun Ekosistem darat alami lebih lengkap diband ingkan
ekosistem darat buatan.

J. Daftar Pustaka

Rudyatmi, E., Peniati, E., & Setiati, N. (2016). Ekosistem. Jakarta,


Jakarta.

Rumanta, M. d. (2022). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka.

K. Kesulitan yang dialami


Kesulitan dialami dalam paktikum ini adalah mengambil gambar untuk
pengurai.

L. Saran dan Masukan


Disarankan dalam pengambilan gambar bakteri bisa diuji coba
menggunakan mikroskop.
M. Foto Praktikum

Gambar Keterangan
Komponen biotik ekosistem darat
alami pohon nangka

Komponen biotik ekosistem darat


alami pohon sawo

Komponen biotik ekosistem darat


alami pohon mangga

Komponen biotik ekosistem darat


alami pohon pisang

Komponen biotik ekosistem darat


alami pohon mengkudu
Gambar Keterangan
Komponen biotik ekosistem darat
alami burung

Komponen biotik ekosistem darat


alami lalat

Komponen biotik ekosistem darat


alami semut

Komponen biotik ekosistem darat


alami ayam

Komponen biotik ekosistem darat


alami katak

Komponen biotik ekosistem darat


alami pengurai (cacing)
Gambar Keterangan
Komponen biotik ekosistem darat
alami pengurai (kumbang)

Komponen biotik ekosistem darat


alami pengurai (bekicot)

Komponen biotik ekosistem darat


alami pengurai (jamur)

Komponen biotik ekosistem darat


buatan pohon pisang, pohon
kelapa, dan gulma dilingkungan
persawahan

Komponen biotik ekosistem darat


buatan padi dan rumput gajah
dilingkungan persawahan

Komponen biotik ekosistem darat


buatan kambing di lingkungan
persawahan

Komponen biotik ekosistem darat


buatan pengurai (jamur)
Lampiran
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 2
EKOSISTEM
Nama : Wahyu Khusnawiyati
NIM : 858733675
UPBJJ : SURABAYA

A. KEGIATAN PRAKTIKUM I: EKOSISTEM


1. Ekosistem Darat
a. Hasil pengamatan
Tabel .11
Komponen abiotik ekosistem darat alami
No. Komponen abiotik Kondisi/Keadaan
1 Cahaya panas
2 Angin semilir
3 Tanah Basah dan subur
4 Air Jernih dan cukup
5 suhu 320C

Tabel 1.2
Komponen biotik ekosistem darat alami
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Pohon nangka Burung Cacing
2 Pohon pisang Lalat Bakteri
3 Pohon mangga Semut jamur
4 Pohon mengkudu Ayam kumbang
5 Pohon sawo Katak Bekicot (siput)

Tabel 1.3
Komponen abiotik ekosistem darat buatan
No. Komponen abiotik Kondisi/Keadaan
1 Cahaya Panas
2 Angin Semilir
3 Tanah Basah dan subur
4 Air Jernih dan cukup
5 suhu 320C
Tabel 1.4
Komponen biotik ekosistem darat buatan
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Padi Ayam Bakteri
2 Rumput gajah Burung Jamur
3 Pohon kelapa kambing
4 Pohon pisang Ulat
5 Gulma katak

b. Pembahasan
Ekosistem darat alami merupakan hubungan timbal balik antara
komponen biotik dan komponen abiotik dan tidak ada campur tangan
manusia dalam interaksinya. Selain itu jumlah komponen biotik lebih
banyak dibandingkan dengan komponen abiotik.
Hubungan timbal balik anatar komponen biotik dan komponen abiotik
yang terjadi di sawah merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu
terdapat unsur campur tangan manusia diantaranya adalah dalam
menentukan jenis komponen biotik dan jumlah populasi komponen
biotiknya.

c. Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang
sama, ada air, tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen
biotiknya. Ekosistem darat alami tidak dikendalikan jumlah
populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat alami
lebih lengkap diband ingkan ekosistem darat buatan.

d. Jawaban Pertanyaan
Menurut pendapat Anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis
komponen biotik lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara
singkat!
Jawaban:
Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak
dibandingkan dengan ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem
darat alami jumlah populasi, dan jenis makhluk hidupnya tidak
dikendalikan oleh manusia (terjadi secara ilmiah), sedangkan
ekosistem pada darat buatan lebih sedikit dikarenakan hanya untuk
memenuhi kebutuhan tertentu manusia contoh hutan tanaman
industri, perkebunan, dan sawah tadah hujan.
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 2 KP 1 Percobaan 2

A. Judul Percobaan
Ekosistem Perairan

B. Tujuan :
Mengamati komponen-kompnen yang terdapat pada ekosistem perairan

C. Alat dan Bahan :


1. Alat tulis.
2. Loup
3. Barometer
4. Termometer.
5. Lingkungan sekitar

D. Dasar Teori

Semua makhluk hidup yang berada di alam pasti melakukan aktivitas


interaksi baik dengan makhluk lainnya ataupun dengan lingkungannya.
Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara komponen biotik dan
komponen abiotik. Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup, sedangkan
abiotik terdiri dari air, tanah, dan udara. Berdasarkan tempat terjadinya
ekosistem dibedakan menjadi dua yaitu ekosistem darat dan ekosistem
perairan.
Ekosistem perairan adalah ekosistem dimana faktor lingkungannya
sebagian besar ialah air. Menurut (Utomo & Chalif) yang dimaksud ekosistem
perairan tawar adalah lingkungan perairan yang terdapat di daratan
perairand darat adalah perairan yang terdapat di permukaan daratan dan
umumnya letaknya lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah, sampai setinggi
air di permukaan laut. Dikarenakan letaknya yang berada di daratan
sehingga ekosistem perairan darat masih dipengaruhi dengan iklim daratan,
contoh ekosistem perairan daratan salah satunya ialah kolam.
(Rumanta M. , 2022) secara struktural dalam suatu ekosistem terdapat
komponen biotik yang terdiri dari produsen (tumbuhan), konsumen (hewan),
dan dekomposer (pengurai), serta komponen abiotik yang terdiri dari bahan
anorganik, bahan organik, dan kondisi iklim. Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa pada setiap ekosistem lingkungan biotik pasti memiliki
peran masing – masing yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer
sehingga akan menghasilkan hubungan timbal balik.
Dari penjabaran di atas maka praktikum ini akan mengamati
komponen – komponen yang terdapat pada ekosistem perairan.
E. Cara Kerja
1. Ekosistem perairan buatan di sekitar tempat tinggal atau sekolah
ditentukan.
2. Komponen abiotik diamati dan dicatat semua data.
3. Komponen biotik diamati dan dicatat data yang di peroleh
4. Kesimpulan dibuat secara singkat

F. Hasil Percobaan
Berikut adalah tabel hasil pengamatan ekosistem perairan

Tabel 2.1
Komponen abiotik ekosistem perairan alami
No. Komponen abiotik Kondisi/Keadaan
1 Air Jernih, suhu 18 – 28,5°C
2 Oksigen Cukup
3 Cahaya Terang

Tabel 1.2
Komponen biotik ekosistem perairan alami
No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Moss Ikan neon Bakteri anaerob
2 Anubias Udang red cherry Bakteri starter
Keong tanduk
3 Anubias nana
(horn snail)
4 Anubias golden Keong assasin
5 Buchepalanda
6 Anubias petite

G. Pertanyaan
Jelaskan menurut pendapat Anda perbedaan apa yang tampak sangat
jelas antara ekosistem darat pada percobaan 1 dengan ekosistem
perairan ini !
Jawaban:
Perbedaan antara ekosistem darat dengan ekosistem perairan :
1. Komponen abiotik yang paling utamadalam ekosistem perairan ialah
air, sedangkan ekosistem darat ialah tanah.
2. Komponen biotik pada ekosistem darat adalah makhluk hidup yang
hanya bisa bertahan hidup di daratan, sedangkan penyusun komponen
biotik pada ekosistem perairan merupakan makhluk hidup yang di air
dan bisa hidup di darat, misalnya seperti buaya dan katak, kura - kura.
H. Pembahasan
Pada pengamatan diatas adalah pengamatan ekosistem perairan buatan,
yaitu akuarium. Maka komponen penyusunya lebih sedikit dibandingkan
dengan Ekosistem Perairan Alami yang ada di laut. Ekosistem perairan
buatan umumnya hanya hewan air yang dipelihara oleh pemiliknya dan
dikehendaki oleh pemiliknya saja.

I. Kesimpulan
komponen abiotik yang utama pada ekosistem perairan adalah air,
sedangkan penyusun komponen biotik pada ekosistem perairan
merupakan mahkluk hidup yang dipelihara saja.

J. Daftar Pustaka

Rumanta, M. (2022). Praktikum Ipa di SD. Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka.

Utomo, S. W., & Chalif, S. A. (t.thn.). Ekosistem Perairan. Tangeran


Selatan: Universitas Terbuka.

K. Kesulitan yang dialami


Kesulitan yang dialami yaitu mengidentifikasi jenis hewan air dan tanaman
air.

L. Saran dan Masukan


sebelum melakukan percobaan sebaiknya patut mengidentifikasi jenis-
jenis hewan dan tanaman perairan

M. Foto Praktikum

Gambar Keterangan
Foto akuarium yang tediri dari
hewan dan tanaman air.
Gambar Keterangan
Foto tanaman dan ikan pada
akuarium
Lampiran
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 2
EKOSISTEM
Nama : Wahyu Khusnawiyati
NIM : 858734675
UPBJJ : SURABAYA

A. KEGIATAN PRAKTIKUM I: EKOSISTEM


2. Ekosistem Perairan
a. Hasil pengamatan
Tabel 2.1
Komponen abiotik ekosistem perairan
No. Komponen abiotik Kondisi/Keadaan
1 Air Jernih, suhu 18 – 28,5°C
2 Oksigen Cukup
3 Cahaya Terang

Tabel 2.2
Komponen biotik ekosistem perairan
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Moss Ikan neon Bakteri anaerob
2 Anubias Udang red cherry Bakteri starter
3 Anubias nana Keong tanduk (horn snail)
4 Anubias golden Keong assasin
5 Buchepalanda
Anubias petite

b. Pembahasan
Pada pengamatan diatas adalah pengamatan ekosistem perairan
buatan, yaitu akuarium. Maka komponen penyusunya lebih sedikit
dibandingkan dengan Ekosistem Perairan Alami yang ada di laut.
Ekosistem perairan buatan umumnya hanya hewan air yang
dipelihara oleh pemiliknya dan dikehendaki oleh pemiliknya saja.

c. Kesimpulan
komponen abiotik yang utama pada ekosistem perairan adalah air,
sedangkan penyusun komponen biotik pada ekosistem perairan
merupakan mahkluk hidup yang dipelihara saja.

d. Jawaban Pertanyaan
Jelaskan menurut pendapat Anda perbedaan apa yang tampak sangat
jelas antara ekosistem darat pada percobaan 1 dengan ekosistem
perairan ini !
Jawaban:
Perbedaan antara ekosistem darat dengan ekosistem perairan :
1. Komponen abiotik yang paling utamadalam ekosistem perairan
ialah air, sedangkan ekosistem darat ialah tanah.
2. Komponen biotik pada ekosistem darat adalah makhluk hidup yang
hanya bisa bertahan hidup di daratan, sedangkan penyusun
komponen biotik pada ekosistem perairan merupakan makhluk
hidup yang di air dan bisa hidup di darat, misalnya seperti buaya
dan katak, kura - kura.
KEGIATAN PRAKTIKUM

MODUL 2 KP 2
A. Judul percobaan
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah (allium
cepa)

B. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah

C. Alat dan bahan


1) Neraca analitik 1 buah
2) Tabung reaksi 14 buah
3) Rak tabung reaksi 1 buah
4) Gelas kimia 1000 mL 7 buah
5) Pengaduk 7 buah
6) Mistar dengan skala mm 1 buah
7) Kertas untuk label secukupnya
8) Air/ ledeng/ air PDAM secukupnya
9) Bawang merah 14 siung
10) Deterjen serbuk 1 gram

D. Dasar teori
Berkembangnya IPTEK saat ini memudahkan manusia untuk
beraktivitas. Hal ini dapat diperhatikan dari bertambanya produk makanan
cepat saji, dan berbagai brand deterjen untuk mencuci pakaian yang dapat
memudahkan aktivitas manusia. Namun hal tersebut juga menyebabkan
dampak yang negatif, misalnya sampah anorganik yang dihasilkan dari
produk makanan cepat saji dan limbah air deterjen. Dampak negatif
menyebabkan ketidakseimbangan lingkungan. Adapun dampak
pencemaran air, yaitu: menyebarkan penyakit, menurunya kadar oksigen
dalam air dan mengganggu organisme perairan, serta mengganggu
pernapasan karena bau yang ditimbulkan.
(Pratomo) Pencemaran lingkungan disebabkan oleh limbah. Air
limbah deterjen dapat menggangu keseimbangan pH tanah, sehingga
menyebabkan air tanah kualitasnya menjadi menurun. Menurunnya
kualitas air tanah juga mempengaruhi pertumbuhan mahkluk hidup,
contohnya yaitu tumbuhan bawang merah. Bawang merah merupakan
tanaman yang dapat tumbuh di dataran rendah dengan pH tanah netral.
Limbah air deterjen ini juga dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan, dikarenakan detejen mengandung bahan – bahan kimia.
(Purnamasari, 2014) deterjen terdiri atas tiga komponen utama, yaitu
surfaktan, bahan bulders (senyawa fosfat) dan bahan aditif (pemutih dan
pewangi). Dari penjelasan di atas maka praktikum ini akan memfokuskan
pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah (allium
cepa).

E. Cara kerja
1) Sediakan larutan deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%,
pengenceran 25%, pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%,
pengenceran 3,1%, serta kontrol yang berupa air ledeng / air PDAM
saja. Lalu simpan larutan yang telah diberi label sebagai berikut.
Label 1 : 100%
Label 2 : 50%
Label 3 : 25%
Label 4 : 12,5 %
Label 5 : 6, 25%
Label 6 : 3, 10 %
Label kontrol : air ledeng / air PDAM saja

2) Cara menyediakan larutan


a) Larutan, satu gram deterjen serbuk ke dalam air ledeng/ PDAM
hingga 1000 mL. Kemudian beri label 100%
b) Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, lalu tambahkan air ledeng /
PDAM hingga 1000 mL. Kemudian beri label 50%
c) Ambil 500 mL larutan deterjen 50%, lalu tambahkan air ledeng/
PDAM hingga 1000mL. Kemudian beri label 25%
d) Ambil 500 mL larutan deterjen 25%, lalu tambahkan air ledeng/
PDAM hingga 1000mL. Kemudian beri label 12,5%
e) Ambil 500 mL larutan deterjen 12,5%, lalu tambahkan air ledeng/
PDAM hingga 1000mL. Kemudian beri label 6,25%
f) Ambil 500 mL larutan deterjen 6,25%, lalu tambahkan air ledeng/
PDAM hingga 1000mL. Kemudian beri label 3,10%

3) Sediakan bawang merah berukuran sama yang memiliki diameter


hampir sama dengan diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14
buah. Kupas kulit epidermis untuk menghindari bahan kimia tersisa
yang terdapat di kulit epidermis tersebut. kupas juga bagian akar
primordial yang berwarna kecoklatan dari bawang merah tersebut. hati
– hati agar lingkaran primordial itu tetap tersisa untuk pertumbuhan
akar
4) Isikan larutan deterjen yang sudah disediakan ke dalam tabung reaksi
hingga penuh. Setiap konsentrasi larutan yang sama diisikan ke dalam
dua tabung reaksi

5) Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial terletak


di bawahhingga menyentuh larutan deterjen
6) Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan
bawang merah lain di atas tabung kontrol (yang hanya berisi air ledeng
/ PDAM )

7) Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak


berkurang tambahkan lagi hingga penuh

8) Setelah 72 jam, angkat bawang merah tersebut lalu hitung panjang


akarnya. Rata – ratakan panjang akar yang diperoleh untuk setiap
perlakuan. Jika ada panjang akar yang mencolok perbedaannya
diabaikan (tidak usah dirata – ratakan). Tuliskan hasil pengamatan
Anda pada tabel 2.9 dalam lembar kerja di belakang modul ini.

9) Hitung hambatan pertumbuhannya pertumbuhannya untuk setiap


konsentrasi larutan dengan menggunakan rumus:

𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑜𝑙 − 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑥


𝐼𝐺 = ×
𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
100%

10) Buatlah grafik IG 50/hambatan pertumbuhannyapada grafik 2.1 dalam


Lembar Kerja di belakang modul ini.

F. Hasil percobaan
Berikut adalah tabel hasil pengamatan pertumbuhan akar bawang merah
Tabel 1.1
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
NO KONSENTRASI RATA – RATA IG (%)
PANJANG
AKAR
1 Kontrol 3 0
2 3,1 % 1 66
3 6,25 % 0 100
4 12,5 % 0 100
5 25% 0 100
NO KONSENTRASI RATA – RATA IG (%)
PANJANG
AKAR
6 50% 0 100
7 100% 0 100

Grafik Hambatan Pertumbuhan Akar Bawang Merah


3,5

2,5

1,5

0,5

0
1 2 3 4 5 6 7

konsentrasi rata - rata panjang akar

Grafik 2.1
Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah

G. Pertanyaan
Berapa konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses
pertumbuhan akarnya?

Jawaban : konsentrasi deterjen yang dapat menghentikan proses


pertumbuhan akar bawang merah yaitu 6,25%.

H. Pembahasan
Limbah yang sering dihasilkan oleh rumah tangga adalah deterjen.
Deterjen mengandung surfaktan, builder, filler, dan aditif. Kandungan
deterjen surfaktan dan builders dapat mempengaruhi secara langsung
dan tidak langsung. Pada percobaan ini menggunakan bawang merah,
karena mudah diamati secara langsung.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi
larutan deterjen dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan akar
bawang merah. Hal tersebut dapat dilihat dari IG setiap larutan deterjen
yaitu sebagai berikut:
1. Konsentrasi 100% = 100
2. Konsentrasi 50 % = 100
3. Konsentrasi 25% = 100
4. Konsentrasi 12,5% = 100
5. Konsentrasi 6,25% = 100
6. Konsentrasi 3,1% = 66
7. Konsentrasi kontrol =0

Grafik antara IG dengan Konsentrasi Deterjen


120

100

80

60

40

20

0
1 2 3 4 5 6 7

konsentrasi IG

Grafik 2.2
Grafik antara IG dengan Konsentrasi deterjen

Pertumbuhan akar bawang merah terhambat karena terdapat


surfaktan dan builders. Surfaktan dapat menyebabkan busa – busa di
permukaan air sehingga menurunkan oksigen terlarut, sehingga
menyebabkan organisme air kekurangan oksigen dan dapat
menyebabkan kematian. Builders yang dimanfaatkan ialah phosphate.
Phosphate menyebabkan unsur hara (eutrofikasi) dalam air menurun.
Dari pengamatan akar tidak tumbuh dengan optimal pada konsentrasi
3,1%. Hal ini disebabkan kelebihan penambahan larutan. Banyaknya
kemajuan IPTEK saat ini ternyata dapat mengganggu keseimbangan
lingkungan yang berdampak negatif salah satunya yaitu pencemaran.
Pencemaran yaitu masuknya suatu bahan / energi ke dalam
lingkungan yang dapat menyebabkan timbulnya suatu perubahan yang
tidak diharapkan, sehingga dapat mengganggu organisme, kesehatan,
dan aktivitas manusia.

I. Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum ini dapat kita simpulkan bahwasanya
pencemaran dapat disebabkan oleh produk industri yang sering
digunakan yaitu, deterjen. Hal ini ditandai dengan terhambatnya
pertumbuhan atau bisa berdampak pada kematian.

J. Daftar Pustaka
Pratomo, S. (t.thn.). Pendidikan Lingkungan di SD. 13 - 14.

Purnamasari, E. N. (2014). Karakteristik Kandungan Linear Alkyl Benzene


Sulfonat (Las) Limbah Cair Laundry . Jurnal Media Teknik Vo. 11,
32.

K. Kesulitan yang dialami


1. Mencari air PDAM

L. Saran dan masukan


1. Melakukan praktikum dengan memperhatikan ketersedian air PDAM di
sekitar rumah

M. Foto praktikum
GAMBAR KETERANGAN
Menyiapkan alat dan bahan
seadanya, kemudian membuat
larutan deterjen dengan
konsentrasi 100 %
GAMBAR KETERANGAN
Menyiapkan gelas dengan
konsentrasi deterjen yang sudah
ditentukan. Menuangkan ke
dalam gelas berlabel 100%.
Kemudian, mengambil 500ml air
dengan konsentrasi deterjen 100
% dan selanjutnya menambahi
air tersebut dengan 500 mL dan
ditaruh pada gelas berlabel 50%

Menyiapkan gelas dengan


konsentrasi deterjen yang sudah
ditentukan. Kemudian,
mengambil 500ml air dengan
konsentrasi deterjen 50 % dan
selanjutnya menambahi air
tersebut dengan 500 mL dan di
taruh di gelas 25%. Serta
mengambil air 500mL dari
konsentrasi 25 % ditambah air
500mL dan ditaruh di gelas
berlabel 12,5%, dan mengulangi
lagi kemudian ditaruh pada gelas
berlabel 6,25%
Menyiapkan gelas dengan
konsentrasi deterjen yang sudah
ditentukan. Kemudian,
mengambil 500ml air dengan
konsentrasi deterjen 6,25 % dan
selanjutnya menambahi air
tersebut dengan 500 mL dan
diletakkan pada gelas berlabel
3,1%. Dan mengambil air PDAM
sebagai kontrol
Meletakkan bawang merah di
atas dengan cara digantung,
serta mengarahkan akar bawang
merah di air (sebelumnya di
kupas kulit terluar dan dipotong
bagiang akarnya)
GAMBAR KETERANGAN
Setelah dilakukan pengamatan
selama 5 hari, ternyata akar
bawang merah tumbuh pada air
dengan konsentrasi deterjen
3,1% dan air PDAM. Namun
terdapat perbedaan yaitu, pada
air PDAM akar bawang merah
lebih panjang den banyak.
Lampiran

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD


PDGK4107 MODUL 2
PENCEMARAN LINGKUNGAN

Nama : Wahyu Khusnawiyati

NIM : 858734675

UPBJJ : Surabaya

A. Kegiatan praktikum:
1. Judul percobaan 1: pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar
bawang merah
a. Hasil pengamatan
Tabel 2.9
Pengaruh detergen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
NO KONSENTRASI RATA – RATA IG (%)
PANJANG
AKAR
1 Kontrol 3 0
2 3,1 % 1 66
3 6,25 % 0 100
4 12,5 % 0 100
5 25% 0 100
6 50% 0 100
7 100% 0 100
b. Pembahasan
Limbah yang sering dihasilkan oleh rumah tangga adalah deterjen.
Deterjen mengandung surfaktan, builder, filler, dan aditif. Kandungan
deterjen surfaktan dan builders dapat mempengaruhi secara langsung
dan tidak langsung. Pada percobaan ini menggunakan bawang
merah, karena mudah diamati secara langsung.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
konsentrasi larutan deterjen dapat menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan akar bawang merah. Hal tersebut dapat dilihat dari IG
setiap larutan deterjen yaitu sebagai berikut:
1. Konsentrasi 100% = 100
2. Konsentrasi 50 % = 100
3. Konsentrasi 25% = 100
4. Konsentrasi 12,5% = 100
5. Konsentrasi 6,25% = 100
6. Konsentrasi 3,1% = 66
7. Konsentrasi kontrol =0

Grafik antara IG dengan Konsentrasi Deterjen


120

100

80

60

40

20

0
1 2 3 4 5 6 7

konsentrasi IG

Grafik 2.1
Grafik antara IG dengan konsentrasi deterjen

Pertumbuhan akar bawang merah terhambat karena terdapat


surfaktan dan builders. Surfaktan dapat menyebabkan busa – busa di
permukaan air sehingga menurunkan oksigen terlarut, sehingga
menyebabkan organisme air kekurangan oksigen dan dapat
menyebabkan kematian. Builders yang dimanfaatkan ialah phosphate.
Phosphate menyebabkan unsur hara (eutrofikasi) dalam air menurun.
Dari pengamatan akar tidak tumbuh dengan optimal pada konsentrasi
3,1%. Hal ini disebabkan kelebihan penambahan larutan. Banyaknya
kemajuan IPTEK saat ini ternyata dapat mengganggu keseimbangan
lingkungan yang berdampak negatif salah satunya yaitu pencemaran.
Pencemaran yaitu masuknya suatu bahan / energi ke dalam
lingkungan yang dapat menyebabkan timbulnya suatu perubahan yang
tidak diharapkan, sehingga dapat mengganggu organisme, kesehatan,
dan aktivitas manusia.

c. Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum ini dapat kita simpulkan bahwasanya
pencemaran dapat disebabkan oleh produk industri yang sering
digunakan yaitu, deterjen. Hal ini ditandai dengan terhambatnya
pertumbuhan atau bisa berdampak pada kematian.

d. Jawaban pertanyaan
konsentrasi deterjen yang dapat menghentikan proses pertumbuhan
akar bawang merah yaitu 6,25%.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
(SIMBIOSIS)

WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675

UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 1 KP 2
A. Judul Percobaan
Simbiosis Parasitisme
B. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
C. Alat dan Bahan
1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar

D. Dasar Teori
Simbiosis menjelaskan suatu interaksi antara organisme yang hidup
berdampingan. Menurut (Singon, Suryono, & Prijadi) simbiosis dalam
arsitektur bisa diartikan sebagai hubungan antara dua fungsi atau lebih, yang
dapat berdiri sendiri namun juga dapat berinteraksi antara keduanya dan
dapat saling menguntungkan. Dari pendapat di atas maka simbiosis dapat
saling menguntungkan, salah satu pihak diuntungkan dan pihak lain merasa
tidak dirugikan, atau hubungan yang merugikan.
(Rumanta, Praktikum IPA di SD, 2022) simbiosis dibagi menjadi
beberapa jenis yaitu : Parasitisme, komensalisme, dan mutualisme.
Parasitisme adalah suatu hubungan di antara dua species (organisme),
dimana satu species mendapatkan keuntungan, sedangkan spesies lainnya
(sering disebut inang) dirugikan. Hubungan timbal balik antara dua makhluk
hidup yang satu diuntungkan dan yang lain dirugikan disebut simbiosis
parasitisme (Poppy, 2008). Contoh dari simbiosis parasitisme adalah
tanaman tali putri dengan inangnya. Tali putri diuntungkan dengan cara
menghisap makanan dari tanaman inangnya, sedangkan tanaman inang bisa
mati jika makanannya terus-menerus dihisap oleh tanaman tali putri
(dirugikan).

E. Cara Kerja
1) Siapkan alat yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke
kebun atau hutan terdekat
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara
hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara
tumbuhan dengan tumbuhan
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi
5) Tuliskan hasil identifkasi anda pada lembar kerja
6) Cobalah analisis mahkluk hidup mana yang yang dirugikan dan mana
yang diuntungkan.
7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis
tersebut.
8) Tuangkan hasilnta dengan melengkapi tabel

F. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1
Hasil pengamatan simbiosis parasitisme
Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
Jenis
No. Hubungan Jenis Jenis Jenis
Jenis
Parasitisme mahkluk mahkluk keuntung
kerugian
hidup hidup an
Benalu pada Makanan Menyerap
1 Pohon besar Benalu
pohon besar berkurang makanan
Nyamuk
Menghisap
2 pada Manusia Gatal Nyamuk
darah
manusia
Gatal dan
Kutu pada Menghisap
3 Kucing penyakit Kutu
kucing darah
kulit
Gatal dan
Lalat pada Menghisap
4 Sapi penyakit Lalat
sapi darah
kult
Berkurang
nya unsur
Bunga Mengambil
hara, air
5 dengan Bunga gulma unsur
dan
gulma hara, air
cahaya
matahari

G. Pertanyaan
1) Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan
parasitisme? Jelaskan!
2) Di antara hubungan parasitisme yang anda temukan adakah yang
menyebabkan kematian pada inangnya? Jelaskan!
Jawaban:
1) Hubungan kutu anjing dengan hewan anjing ialah simbiosis
parasitisme. Hal ini ditunjukkan karena hanya ada satu makhluk hidup
saja yang diuntungkan, satu jenis organisme merasa diuntungkan
(kutu anjing) karena dapat menghisap darah dan 1 species lainnya
merasa dirugikan (anjing) karena darah yang selalu berkurang. Selain
itu, hisapan kutu ini dapat menimbulkan gatal – gatal pada anjing yang
kemudian menyebabkan sakit kulit.
2) Ada, yaitu hubungan tanaman tali putri dengan inangnya. Tali putri
yang hidup menempel pada inangnya dapat mengakibatkan tanaman
inang mati. Hal ini terjadi dikarena tanaman tali putri secara terus -
menerus menghisap makanan dari tanaman inang. Jika tanaman tali
putri terus-menerus menghisap makanan dari tanaman inang, maka
tanaman inang akan meranggas, mengering kemudian mati.

H. Pembahasan
Simbiosis parasitisme adalah hubungan timbal balik antara dua
makhluk hidup yang satu diuntungkan dan yang lain dirugikan. Contoh
simbiosis parasitisme antara lain :
• Hubungan antara benalu dengan pohon besar. Benalu diuntungkan
karena dapat menyerap makanan dari pohon besar. Sedangkan pohon
besar dirugikan karena pertumbuhannya dapat terhambat akibat dari
kekurangan makanan.
• Hubungan antara nyamuk dengan manusia. Dalam hubungan ini nyamuk
mendapatkan makanan berupa darah dari manusia, sedangkan manusia
akan mendapatkan kerugikan karena nyamuk menghisap darahnya.
Selain itu, hisapan nyamuk akan mengakibatkan gata-gatal pada kulit
manusia, bahkan nyamuk tertentu dapat mengakibatkan penyakit karena
gigitannya.
• Hubungan antara kutu dan kucing. Dalam hubungan ini kutu
mendapatkan keuntungan berupa makanan darah yang dihisap dari
tubuh kucing. Sedangkan kucing mendapatkan kerugian karena gigitan
kutu menyebabkan kucing merasa gatal.
• Hubungan antara lalat dan sapi. Dalam hubungan ini lalat mendapatkan
keuntungan yaitu dapat menghisap darah pada sapi. Sedangkan sapi
dirugikan, karena dampak dari gigitan lalat mengakibatkan rasa gatal
pada tubuh sapi.
• Hubungan bunga dengan gulma. Dalam hubungan ini gulma
mendapatkan unsur hara, air, dan cahaya matahari, sedangkan unsur
hara, air, dan cahaya matahari yang seharusnya di dapatkan oleh bunga
semakin berkurang.

I. Kesimpulan
Hubungan timbal balik antara 2 makhluk hidup yang satu organisme
merasa diuntungkan sedangkan yang lain merasa dirugikan. Sifat
parasitisme ini dapat mengakibatkan tumbuhan inangnya hingga mati.
Pohon inang yang menyerap sari makanan pada inangnya (nutrisi, air dan
mineral) dapat menyebabkan pohon inangnya meranggas, kemudian
menjadi kering dan akhirnya mati.

J. Daftar Pustaka

Poppy, D. K. (2008). ILMU PENGETAHUAN ALAM SD dan MI KELAS IV.


Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rumanta, M. (2022). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas


Terbuka.

Singon, J. S., Suryono, & Prijadi, R. (t.thn.). One STop Entertainment di


Kota Manado (Simbiosis Mutualisme). 132 - 133.

K. Kesulitan yang dialami

Mengambil gambar kutu yang terdapat pada tubuh kucing dengan jelas
(karena kualitas foto hp dengan mega pixel yang rendah).

L. Saran dan Masukan


Pergunakan kamera dengan mega pixel yang tinggi untuk mengambil
gambar lebih jelas dan fokus.

M. Foto Praktikum
Tabel 1.2
Foto Praktikum Simbiosis Parasitisme
Gambar Keterangan
Benalu dan pohon besar

Nyamuk dan manusia


Gambar Keterangan

Kutu dan kucing

Lalat dan sapi

Bunga dengan tanaman gulma


Lampiran

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD


PDGK4107 MODUL I
SIMBIOSIS

Nama : Wahyu Khusnawiyati

NIM : 858734675

UPBJJ : PGSD BI 2022. 2 Kalijaga

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 2: SIMBIOSIS


1. Simbiosis Parasitisme
a. Hasil pengamatan

Tabel 1.1
Hasil pengamatan simbiosis parasitisme
Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
Jenis
No. hubungan Jenis Jenis Jenis
Jenis
Parasitisme mahkluk mahkluk keuntung
kerugian
hidu hidup an
Benalu pada Makanan Menyerap
1 Pohon besar Benalu
pohon besar berkurang makanan
Nyamuk
Menghisap
2 pada Manusia Gatal Nyamuk
darah
manusia
Gatal dan
Lalat pada Menghisap
3 Sapi penyakit Lalat
sapi darah
kult
Gatal dan
Kutu pada Menghisap
4 Anjing penyakit Kutu
anjing darah
kult
Berkurang
nya unsur
Bunga Mengambil
hara, air
5 dengan Bunga gulma unsur hara,
dan
gulma air
cahaya
matahari
b. Pembahasan
Simbiosis parasitisme adalah hubungan timbal balik antara dua
makhluk hidup yang satu diuntungkan dan yang lain dirugikan. Contoh
simbiosis parasitisme antara lain :
• Hubungan antara benalu dengan pohon besar. Benalu diuntungkan
karena dapat menyerap makanan dari pohon besar. Sedangkan pohon
besar dirugikan karena pertumbuhannya dapat terhambat akibat dari
kekurangan makanan.
• Hubungan antara nyamuk dengan manusia. Dalam hubungan ini nyamuk
mendapatkan makanan berupa darah dari manusia, sedangkan manusia
akan mendapatkan kerugikan karena nyamuk menghisap darahnya.
Selain itu, hisapan nyamuk akan mengakibatkan gata-gatal pada kulit
manusia, bahkan nyamuk tertentu dapat mengakibatkan penyakit karena
gigitannya.
• Hubungan antara kutu dan kucing. Dalam hubungan ini kutu
mendapatkan keuntungan berupa makanan darah yang dihisap dari
tubuh kucing. Sedangkan kucing mendapatkan kerugian karena gigitan
kutu menyebabkan kucing merasa gatal.
• Hubungan antara lalat dan sapi. Dalam hubungan ini lalat mendapatkan
keuntungan yaitu dapat menghisap darah pada sapi. Sedangkan sapi
dirugikan, karena dampak dari gigitan lalat mengakibatkan rasa gatal
pada tubuh sapi.
• Hubungan bunga dengan gulma. Dalam hubungan ini gulma
mendapatkan unsur hara, air, dan cahaya matahari, sedangkan unsur
hara, air, dan cahaya matahari yang seharusnya di dapatkan oleh bunga
semakin berkurang.
c. Kesimpulan
Hubungan timbal balik antara 2 makhluk hidup yang satu organisme
merasa diuntungkan sedangkan yang lain merasa dirugikan. Sifat
parasitisme ini dapat mengakibatkan tumbuhan inangnya hingga mati.
Pohon inang yang menyerap sari makanan pada inangnya (nutrisi, air dan
mineral) dapat menyebabkan pohon inangnya meranggas, kemudian
menjadi kering dan akhirnya mati.

d. Jawaban Pertanyaan
1. Hubungan kutu anjing dengan hewan anjing ialah simbiosis
parasitisme. Hal ini ditunjukkan karena hanya ada satu makhluk hidup
saja yang diuntungkan, satu jenis organisme merasa diuntungkan
(kutu anjing) karena dapat menghisap darah dan 1 species lainnya
merasa dirugikan (anjing) karena darah yang selalu berkurang. Selain
itu, hisapan kutu ini dapat menimbulkan gatal – gatal pada anjing yang
kemudian menyebabkan sakit kulit.
2. Ada, yaitu hubungan tanaman tali putri dengan inangnya. Tali putri
yang hidup menempel pada inangnya dapat mengakibatkan tanaman
inang mati. Hal ini terjadi dikarena tanaman tali putri secara terus -
menerus menghisap makanan dari tanaman inang. Jika tanaman tali
putri terus-menerus menghisap makanan dari tanaman inang, maka
tanaman inang akan meranggas, mengering kemudian mati.
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 1 KP 2

A. Judul Percobaan

Simbiosis Komensalisme
B. Tujuan
Mengidentifikasi symbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
C. Alat dan Bahan
1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar
D. Dasar Teori
Simbiosis menjelaskan suatu interaksi antara organisme yang hidup
berdampingan. Menurut (Singon, Suryono, & Prijadi) simbiosis dalam
arsitektur bisa diartikan sebagai hubungan antara dua fungsi atau lebih, yang
dapat berdiri sendiri namun juga dapat berinteraksi antara keduanya dan
dapat saling menguntungkan. Dari pendapat di atas maka simbiosis dapat
saling menguntungkan, salah satu pihak diuntungkan dan pihak lain merasa
tidak dirugikan, atau hubungan yang merugikan.
(Rumanta, Praktikum IPA di SD, 2022) simbiosis dibagi menjadi
beberapa jenis yaitu : Parasitisme, komensalisme, dan mutualisme.
Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan simbiosis, di mana suatu
species makhluk hidup diuntungkan, sedangkan pihak lainnya tidak
diuntungkan ataupun dirugikan. Contoh dari simbiosis komensalisme adalah
katak dengan pohon. Katak sebagai organisme yang diuntungkan karena
dapat berteduh dan berlindung. Sedangkan pohon yang digunakan katak
untuk berteduhdan disini pohon merasa tidak dirugikan maupun diuntungkan.

E. Cara Kerja
1) Siapkan alat yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke
kebun atau hutan terdekat
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis komensalisme yang terjadi antara
hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara
tumbuhan dengan tumbuhan
4) Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi!
5) Tuliskan hasil identifkasi anda pada lembar kerja (Tabel 1.8)
6) Cobalah analisis mahkluk hidup mana yang yang diuntungkan dan mana
yang tidak diuntungkan.
7) Jenis keuntungan apa saja yang diperolehnya? Jelaskan!
8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi table 1.8
F. Hasil Pengamatan
Tabel 1.8
Hasil pengamatan simbiosis komensalisme

Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk


Jenis hubungan hidup yang tidak
No. Jenis
Simbiosis Jenis untung dan tidak
mahkluk
keuntungan rugi
hidup
Untuk
Tumbuhan tanduk
Tumbuhan mendapatkan
1 rusa dengan pohon Pohon besar
tanduk rusa cahaya
besar
matahari
Sebagai
Bunga anggrek Bunga
2 tempat untuk Pohon
dengan inangnya anggrek
hidup
Mendapatkan
tempat
Sirih dengan pohon tinggal dan
3 Sirih Pohon mangga
mangga mendapatkan
sinar
matahari

G. Pertanyaan
1) Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat
menyebabkan kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan
contohnya !

Jawaban:
Hubungan komensialisme antara dua makhluk hidup dalam
beberapapun kadarnya tidak akan menyebabkan kerugian pada
organisme lainnya. Contohnya pada tanaman tanduk rusa dan inangnya.
Tanaman tanduk rusa merupakan tanaman epifit yang artinya walaupun
tanduk rusa menumpang hidup pada pohon inangnya, tapi tanaman
tanduk rusa tidak merugikan inangnya. Tanaman tanduk rusa tidak
menyerap makanan dari pohon inangnya.
H. Pembahasan
Hubungan dimana satu spesies diuntungkan, sedangkan pihak
lainnya tidak tidak dirugikan dan tidak diuntungkan. Dalam hal ini, salah
satu spesies menumpang hidup pada pihak lain (inang), namun dalam
prosesnya spesies yang menumpang hidup ini mampu membuat atau
mencari makanan sendiri. Sehingga pihak lain (inang) tidak merasa
dirugikan akan kehadiran spesies tersebut.
Contoh hubungan simbiosis komensalisme antara lain :
• Hubungan komensalisme antara tanaman tanduk rusa dengan pohon
besar (inangnya). Tumbuhan tanduk rusa merupakan salah satu jenis
tumbuhan paku-pakuan. Tumbuhan ini menempel pada pohon
dengan tujuan agar tumbuhan tanduk rusan dapat memperoleh
cahaya matahari, sedangkan pohon tidak merasakan keuntungan
maupun kerugian dengan adanya tumbuhan tandu rusa yang
menempel pada pohon tersebut.
• Hubungan komensalisme pada bunga anggrek dan pohon besar dan
tinggi. Dalam hubungan tersebut, bunga anggrek mendapatkan
keuntungan yaitu memiliki tempat untuk hidup, tumbuh, berkembang,
mendapat paparan sinar mataharii, serta zat-zat lainnya yang
dibutuhkan Bungan anggrek untuk melakukan fotosintesis.
Sedangkan pohon besar yang ditempeli tidak merasa mendapatkan
keuntungan maupun kerugian atas hubungan tersebut.
• Hubungan komensalisme antara sirih dengan pohon mangga. Dalam
hubungan ini, tumbuhan sirih merupakan tumbuhan yang menempel
pada pohon mannga (inangnya). Meskipun begitu tumbuhan sirih
termasuk ke dalam tumbuhan hijau yang mampu berfotosintesis
sendiri. Sehingga keberadaaan dari tumbuhan sirih ini tidaklah
mengganggu pohon mangga.

I. Kesimpulan
Proses terjadinya interaksi antara dua makhluk hidup yang
menguntungkan salah satunya dan tidak memberikan pengaruh tertentu
pada inangnya disebut simbiosis komensalisme. Hubungan seperti ini bisa
terjadi pada manusia, tumbuhan, dan hewan.
J. Daftar Pustaka

Poppy, D. K. (2008). ILMU PENGETAHUAN ALAM SD dan MI KELAS IV.


Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rumanta, M. (2022). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas


Terbuka.

Singon, J. S., Suryono, & Prijadi, R. (n.d.). One STop Entertainment di Kota
Manado (Simbiosis Mutualisme). 132 - 133.

K. Kesulitan yang dialami


Tidak ada kesulitan saat melakukan pengamatan simbiosis komensalisme

L. Saran dan Masukan


Tidak ada saran dan masukan karena tidak terdapat kesulitan

M. Foto Praktikum

Gambar Keterangan
Tumbuhan tanduk rusa dan
pohon besar dan tinggi
Gambar Keterangan
Bunga anggrek dengan
inangnya

Tumbuhan sirih dengan


pohon mangga
Lampiran

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD


PDGK4107 MODUL I
SIMBIOSIS

Nama : Wahyu Khusnawiyati

NIM : 858734675

UPBJJ : PGSD BI 2022. 2 Kalijaga

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 2: SIMBIOSIS


3. Simbiosis Komensalisme
a. Hasil pengamatan

Tabel 1.8
Hasil pengamatan simbiosis komensalisme

Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk


Jenis hubungan hidup yang
No. Jenis
Simbiosis Jenis tidak untung
mahkluk
keuntungan dan tidak rugi
hidup
Tumbuhan tanduk Untuk
Tumbuhan
1 rusa dengan pohon mendapatkan Pohon besar
tanduk rusa
besar cahaya matahari
Bunga anggrek Bunga Sebagai tempat
2 Pohon
dengan inangnya anggrek untuk hidup
Mendapatkan
tempat tinggal
Sirih dengan pohon
3 sirih dan Pohon mangga
mangga
mendapatkan
sinar matahari

b. Pembahasan
Hubungan dimana satu spesies diuntungkan, sedangkan pihak lainnya
tidak tidak dirugikan dan tidak diuntungkan. Dalam hal ini, salah satu
spesies menumpang hidup pada pihak lain (inang), namun dalam
prosesnya spesies yang menumpang hidup ini mampu membuat atau
mencari makanan sendiri. Sehingga pihak lain (inang) tidak merasa
dirugikan akan kehadiran spesies tersebut.
Contoh hubungan simbiosis komensalisme antara lain :
• Hubungan komensalisme antara tanaman tanduk rusa dengan
pohon besar (inangnya). Tumbuhan tanduk rusa merupakan salah
satu jenis tumbuhan paku-pakuan. Tumbuhan ini menempel pada
pohon dengan tujuan agar tumbuhan tanduk rusan dapat
memperoleh cahaya matahari, sedangkan pohon tidak merasakan
keuntungan maupun kerugian dengan adanya tumbuhan tandu
rusa yang menempel pada pohon tersebut.
• Hubungan komensalisme pada bunga anggrek dan pohon besar
dan tinggi. Dalam hubungan tersebut, bunga anggrek
mendapatkan keuntungan yaitu memiliki tempat untuk hidup,
tumbuh, berkembang, mendapat paparan sinar mataharii, serta
zat-zat lainnya yang dibutuhkan Bungan anggrek untuk melakukan
fotosintesis. Sedangkan pohon besar yang ditempeli tidak merasa
mendapatkan keuntungan maupun kerugian atas hubungan
tersebut.
• Hubungan komensalisme antara sirih dengan pohon mangga.
Dalam hubungan ini, tumbuhan sirih merupakan tumbuhan yang
menempel pada pohon mannga (inangnya). Meskipun begitu
tumbuhan sirih termasuk ke dalam tumbuhan hijau yang mampu
berfotosintesis sendiri. Sehingga keberadaaan dari tumbuhan sirih
ini tidaklah mengganggu pohon mangga.
c. Kesimpulan
Proses terjadinya interaksi antara dua makhluk hidup yang
menguntungkan salah satunya dan tidak memberikan pengaruh tertentu
pada inangnya disebut simbiosis komensalisme. Hubungan seperti ini bisa
terjadi pada manusia, tumbuhan, dan hewan.

d. Jawaban Pertanyaan
Hubungan komensialisme antara dua makhluk hidup dalam beberapapun
kadarnya tidak akan menyebabkan kerugian pada organisme lainnya.
Contohnya pada tanaman tanduk rusa dan inangnya. Tanaman tanduk rusa
merupakan tanaman epifit yang artinya walaupun tanduk rusa menumpang
hidup pada pohon inangnya, tapi tanaman tanduk rusa tidak merugikan
inangnya. Tanaman tanduk rusa tidak menyerap makanan dari pohon
inangnya.
KEGIATAN PRAKTIKUM

MODUL 1 KP 2
A. Judul Percobaan
Simbiosis Mutualisme
B. Tujuan
Mengidentifikasi symbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.
C. Alat dan Bahan
1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar

D. Dasar Teori
Simbiosis menjelaskan suatu interaksi antara organisme yang
hidup berdampingan. Menurut (Singon, Suryono, & Prijadi) simbiosis
dalam arsitektur bisa diartikan sebagai hubungan antara dua fungsi atau
lebih, yang dapat berdiri sendiri namun juga dapat berinteraksi antara
keduanya dan dapat saling menguntungkan. Dari pendapat di atas maka
simbiosis dapat saling menguntungkan, salah satu pihak diuntungkan dan
pihak lain merasa tidak dirugikan, atau hubungan yang merugikan.
(Rumanta, Praktikum IPA di SD, 2022) simbiosis dibagi menjadi
beberapa jenis yaitu : Parasitisme, komensalisme, dan mutualisme.
Menurut (Singon, Suryono, & Prijadi) simbiosis mutualisme adalah
hubungan antar makhluk hidup yang saling menguntungkan. Contoh dari
simbiosis mutualisme adalah lebah dengan bunga. Dimana kedua belah
pihak mendapatkan keuntungan masing – masing.
.
E. Cara Kerja
1) Siapkan alat yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke
kebun atau hutan terdekat .
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi antara
hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara
tumbuhan dengan tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
5) Tuliskan hasil identifkasi anda pada lembar kerja (Tabel 1.9).
6) Jenis keuntungan apa saja yang diperoleh oleh setiap spesies anggota
simbiosis tersebut? Jelaskan!
7) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi table 1.9
F. Hasil Pengamatan
Tabel 1.9
Hasil pengamatan simbiosis mutualisme
Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan
Jenis
No. hubungan Jenis Jenis
Jenis
mutualisme mahklu mahkluk Jenis keuntungan
keuntungan
k hidup hidup
Membutuhkan
Bunga dan Membantu
1 Bunga Lebah nectar untuk
lebah penyerbukan
sumber makanan
Mendapatkan
Mendapatkan
oksigen untuk
karbon dioksida
Manusia dan bernafas dan Tumbuha
2 Manusia dari manusia
tumbuhan dapat berteduh n
untuk melakukan
dari sinar
fotosintesis
matahari
mendapatkan
makanan dari
mendapatkan
Cacing tanah daun kering
Cacing Tumbuha kemudahan
3 dan yang jatuh ke
tanah n dalam
tumbuhan tanah dan
penyerapan air
mengalami
pembusukan

G. Pertanyaan
1) Di dalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba Anda
sebutkan beberapa contoh simbiosis mutualisme yang ada di tubuh
kita! Jelaskan keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula
keuntungan bagi tubuh kita.

Jawaban:

• Bakteri Lactobacillus Acidophilus dengan manusia. Bakteri ini


mendapatkan kentungan untuk hidup dan menetap di dalam usus
halus manusia. Adapun manusia mendapat keuntungan dengan
keberadaan bakteri ini sebab membantu proses pencernaan.
• Bakteri Escherichia Coli dengan manusis. Bakteri ini mendapat
keuntungan dengan berhabitat dan menjalankan kehidupannya dalam
usus besar manusia. Adapun manusia mendapat keuntungan dengan
adanya bakteri ini karena membantu proses pembusukan sisa
makanan di usus besar.

H. Pembahasan
Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang terjadi antara dua
makhluk hidup yang saling menguntungkan.

• Hubungan simbiosis mutualisme antara bunga dan lebah yaitu lebah


mendapatkan nektar sebagai makanannya di tumbuhan (bunga),
sedangkan bunga juga merasa diuntungkan karena dengan adanya
lebah dapat membantu proses penyerbukan. Proses penyerbukan ini
termasuk kedalam perkembang biakan secara generatif.
• Hubungan simbiosis mutualisme antara manusia dengan pohon,
manusia merasa diuntungkan karna mendapatkan pasokan
udara bersih atau oksigen dari keberadaan pohon, selain itu
pohon juga dapat digunakan sebagai tempat berteduh. Begitu
pula dengan pohon, pohon juga merasa untung karena dapat
pasokan karbondioksida untuk melaksanakan proses
fotosintesis.
• Hubungan simbiosis mutualisme antara cacing tanah dan tumbuhan.
Tumbuhan mendapatkan kemudahan dalam penyerapan air dan
oksigen dari tanah yang gembur dan berlubang karena adanya
aktivitas cacing di bawah tanah. Sementara itu, cacing tanah
mendapatkan makanan dari daun kering yang jatuh ke tanah
dan mengalami pembusukan.

I. Kesimpulan

Hubungan yang terjadi antara dua makhluk hidup yang saling


menguntungkan disebut simbiosis mutualisme. Interaksi tersebut membuat
kehidupan dua atau lebih makhluk hidup yang berinteraksi bisa saling
mendukung dan terjaga dengan baik. Tidak ada salah satu yang merasa
dirugikan, sehingga bisa hidup berdampingan dengan baik.
J. Daftar Pustaka

Rumanta, M. (2022). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka.

p Entertainment Di Kota Manado (Simbiosis Mutualisme). 132.

Singon, J. S., Suryono, & Prijadi, R. (t.thn.). One STop Entertainment di


Kota Manado (Simbiosis Mutualisme). 132 - 133.

K. Kesulitan yang dialami


Tidak ada kesulitan ketika melakukan praktikum ini.

L. Saran dan masukan


Tidak ada saran maupun masukan pada praktikum ini, karena pengamat
tidak menemukan kesulitan yang berarti ketika melaksanakan praktikum.

M. Foto Praktikum

Manusia dengan pohon


Bunga dengan Lebah
Cacing tanah dan tumbuhan
Lampiran

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD


PDGK4107 MODUL I
SIMBIOSIS

Nama : Wahyu Khusnawiyati

NIM : 858734675

UPBJJ : PGSD BI 2022. 2 Kalijaga

G. KEGIATAN PRAKTIKUM 2: SIMBIOSIS


1. Simbiosis Mutualisme
a. Hasil pengamatan

Tabel 1.8
Hasil pengamatan simbiosis mutualisme
Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan
Jenis
No. hubungan Jenis Jenis
Jenis
mutualisme mahkluk mahkluk Jenis keuntungan
keuntungan
hidup hidup
Membutuhkan
Bunga dan Membantu
1 Bunga Lebah nectar untuk
lebah penyerbukan
sumber makanan
Mendapatkan
Mendapatkan
oksigen untuk
karbon dioksida
Manusia dan bernafas dan Tumbuha
2 Manusia dari manusia
pohon berteduh dari n
untuk melakukan
sinar
fotosintesis
matahari
mendapatka
n makanan
dari daun mendapatkan
Cacing tanah
Cacing kering yang Tumbuha kemudahan
3 dan
tanah jatuh ke n dalam
tumbuhan
tanah dan penyerapan air
mengalami
pembusukan
b. Pembahasan
Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang terjadi antara dua
makhluk hidup yang saling menguntungkan.

• Hubungan simbiosis mutualisme antara bunga dan lebah yaitu lebah


mendapatkan nektar sebagai makanannya di tumbuhan (bunga),
sedangkan bunga juga merasa diuntungkan karena dengan adanya
lebah dapat membantu proses penyerbukan. Proses penyerbukan ini
termasuk kedalam perkembang biakan secara generatif.
• Hubungan simbiosis mutualisme antara manusia dengan pohon,
manusia merasa diuntungkan karna mendapatkan pasokan
udara bersih atau oksigen dari keberadaan pohon, selain itu
pohon juga dapat digunakan sebagai tempat berteduh. Begitu
pula dengan pohon, pohon juga merasa untung karena dapat
pasokan karbondioksida untuk melaksanakan proses
fotosintesis.
• Hubungan simbiosis mutualisme antara cacing tanah dan tumbuhan.
Tumbuhan mendapatkan kemudahan dalam penyerapan air dan
oksigen dari tanah yang gembur dan berlubang karena adanya
aktivitas cacing di bawah tanah. Sementara itu, cacing tanah
mendapatkan makanan dari daun kering yang jatuh ke tanah
dan mengalami pembusukan.

c. Kesimpulan
Hubungan yang terjadi antara dua makhluk hidup yang saling
menguntungkan disebut simbiosis mutualisme. Interaksi tersebut membuat
kehidupan dua atau lebih makhluk hidup yang berinteraksi bisa saling
mendukung dan terjaga dengan baik. Tidak ada salah satu yang merasa
dirugikan, sehingga bisa hidup berdampingan dengan baik.

d. Jawaban Pertanyaan
• Bakteri Lactobacillus Acidophilus dengan manusia. Bakteri ini
mendapatkan kentungan dengan hidup dan menetap di dalam usus
halus manusia. Adapun manusia mendapat keuntungan dengan
keberadaan bakteri ini karena membantu proses pencernaan.
• Bakteri Escherichia Coli dengan manusis. Bakteri ini mendapat
keuntungan dengan berhabitat dan menjalankan kehidupannya dalam
usus besar
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
JENIS ZAT DALAM MAKANAN

WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675

UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 3 KP 1
A. Judul Percobaan
1. Pengelompokan bahan makanan
2. Pengelompokan Sayuran
3. Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat 5 sempurna

B. Tujuan :
1. Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat
gizinya.
2. Dapat mengelompokan sayuran berdasarkan macamnya.
3. Dapat membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana
sesuai dengan slogan 4 sehat 5 sempurna.

C. Alat dan Bahan


1. Pengelompokan bahan makanan
a. Piring
b. 20 macam bahan makanan
2. Pengelompokan Sayuran
a. Piring
b. macam bahan makanan
3. Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat 5 sempurna
a. Piring
b. Berbagai bahan makanan

D. Dasar Teori
Manusia memerlukan makanan untuk bertumbuh, makanan yang
sebaiknya dikonsumsi ialah makanan 4 sehat 5 sempurna. Sering kali kita
mendengar slogan 4 sehat 5 sempurna, slogan tersebut merupakan
makanan yang lengkap dan mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh. Zat makanan merupakan senyawa yang dibutuhkan oleh makhluk
hidup. Zat makanan yang dibutuhkan manusia dibagi menjadi 2 yaitu : zat
makanan makro terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan air sedangkan
zat mikro terdiri dari vitamin dan mineral. (Maman Rumanta, 2022) Jenis
bahan makanan dikelompokkan menjadi :
• Bahan makanan pokok
• Bahan makanan lauk pauk
• Bahan makanan sayur (sayuran daun, buah, akar/umbi, kacang-
kacangan, tunas)
• Bahan makanan buah
Jika dikaitkan dengan kandungan gizi masing-masing jenis pangan
tersebut, pola menu juga dikelompoakan sebagai berikut :
• Pangan pokok sebagai sumber karbohidrat
• Lauk pauk sebagai sumber protein hewani dan nabati
• Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral.
Menurut (Behrman & Arvin, 1996) sayuran merupakan sumber zat besi,
mineral, dan vitamin B kompleks yang baik bagi tubuh. Sayuran mempunyai
kadar air dan serat yang tinggi sehingga umumnya mempunyai umur relatif
pendek, mudah rusak dan tidak dapat disimpan terlalu lama jika tidak
diperlakukan secara khusus. Menurut (Susilawati, 2017) berbagai tanaman
sayuran dapat dimanfaatkan atau dapat dimakan satu, dua bahkan lebih dari
bagian tanaman yang dapat dimakan. Berdasarkan bagian yang dapat
dimakan tanaman sayuran dibedakan menjadi:
• Sayuran bunga: bunga kol, brokoli, bunga turi, jantung pisang, bunga
pepaya
• Sayuran buah: terong, mentimun, tomat, labu siam
• Sayuran polong: buncis, kapri, kacang panjang, kacang merah
• Sayuran daun: bayam, kubis, sawi hijau, sawi putih, kangkung, selada
• Sayuran batang: asparagus, rebung bambu, kailan
• Sayuran umbi: biet merah, lobak, wortel, kentang
• Sayuran umbi lapis: bawang merah, bawang putih, bawang bombay
• Sayuran jamur: jamur kancing, jamur kuping, jamur tiram
Menurut (Maman Rumanta, 2022) makanan juga dapat
dikelompokkan berdasarkan dengan istilah TRIGUNA MAKANAN, yaitu
untuk bergerak, membangun, dan mengatur. Untuk memperjelas
penggolongan makanan berdasarkan fungsi fisiologis sebagai berikut:
• Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung terdapat pada padi
– padian dan umbi – umbian
• Protein disebut juga zat putih telur terdapat pada sayur – sayuran (protein
nabati) dan lauk pauk (hewan/protein hewani)
• Lemak diperlukan tubuh sebagai sumber energi dan cadangan energi
• Garam mineral berfungsi sebagai zat pengatur terdapat pada sayuran,
air, ikan, asin dan buah – buahan
• Vitamin sangat diperlukan tubuh agar organ tubuh bekerja secara
normal, terdapat pada sayuran dan buah – buahan
• Air sangat berguna bagi tubuh yaitu sebagai pelarut. Tubuh kita
membutuhkan air relatif banyak
Makanan 4 sehat 5 sempurna merupakan makanan yang terdapat
kandungan gizi lengkap di dalamnya, kandungannya mulai dari protein,
karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Makanan 4 sehat terdiri dari
beberapa jenis yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah-buahan,
sedangkan 5 sempurna adalah susu yang menjadi nutrisi tambahan.
(Rumanta, 2022) Jenis – jenis makanan 4 sehat 5 sempurna dibagi menjadi
5 kelompok yaitu :
1) Makanan pokok merupakan sumber zat tenaga.
2) Lauk pauk merupakan makanan sumber zat pembangun.
3) Sayuran merupakan bahan makanan sumber zat pengatur.
4) Buah-buahan merupakan bahan makanan sumber zat pengatur seperti
sayuran.
5) Susu merupakan sumber zat pembangun dan pengatur.
E. Cara Kerja
1) Pengelompokan bahan makanan
a. Mengumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam.
b. Mengelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam
kelompok karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.
c. Mencatat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang
sudah disediakan pada lembar kerja.
d. Simpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

2) Pengelompokan Sayuran
a. Mengumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam.
b. Mengelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam
kelompok sayuran daun, sayutran buah, sayuran akar/umbi, sayuran
kacang-kacangan, dan sayuran tunas.
c. Mencatat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang
sudah disediakan pada lembar kerja.
d. Simpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

3) Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat 5 sempurna


a. Menyiiapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu
makanan.
b. Dari bahan makanan tersebut buatlah menu sederhana yang
memenuhi syarat 4 sehat 5 sempurna.
c. Sebutkan masakan yang dihasilkan dari bahan makanan tersebut
serta masukan ke dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar
kerja.
d. Mengelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam
kelompok makanan pokok.
e. Mencatat semua data masing-masing kelompok itu ke dalam kolom
yang sudah disediakan pada lembar kerja.
f. Simpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
F. Hasil Pengamatan
1. Pengelompokkan bahan makanan
Pengelompokkan bahan makanan berdasarkan zat gizi.

Jenis bahan
No. Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
makanan
1 Jagung √
2 Kentang √
3 Ubi √
4 Nasi √
5 Roti √
6 Ikan √
7 Telur √
8 Susu √ √
9 Daging √ √
10 Kacang hijau √
11 Kacang tanah √ √
12 Kelapa √
13 Wortel √
14 Tomat √
15 Bayam √
16 kangkung √
17 Sawi √
18 Jeruk √
19 Pisang √
20 Mangga √
2. Pengelompokkan Sayuran

Pengelompkkan Sayuran

Sayuran
Jenis bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran
No. kacang-
makanan daun buah akar/umbi tunas
kacangan
1 Bayam √
2 Kangkung √
3 Sawi √
4 Kubis √
5 Daun papaya √
6 Melinjo √
7 Tomat √
8 Cabai √
9 Terong √
10 Timun √
11 Paprika √
12 Kentang √
13 Wortel √
14 Ubi √
15 Kacang panjang √
16 Buncis √
17 Kacang merah √
18 Kedelai √
19 Rebung √
20 tauge √
3. Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat 5 sempurna

Jenis Zat makanan


Kelompok
No. Jenis makanan bahan
makanan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
makanan
Makanan
1 Nasi Capcay Nasi √
pokok
Sayuran Wortel √
Kapri √
Sawi √
Brokoli √
Buah Tomat √
Lauk pauk Ayam √
Lauk pauk Telur √
2 Jus jeruk susu Buah Jeruk √
Minuman Susu √

G. Pertanyaan
➢ Pengelompokkan bahan makanan
1) Zat makanan (zat gizi) apakah yang sangat di perlukan balita?
2) Zat makanan apakah yang terutama diperlukan untuk orang yang
bekerja ?
3) Pada Manusia lanjut zat makanan apakah yang sangat diperlukan?
Jawaban
1) Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan balita adalah
• Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
• Zat pengatur : protein, air
2) Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan untuk orang bekerja adalah:
• Zat tenaga : hidrat arang/karbohidrat, lemak, protein
• Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
• Zat pengatur : protein, air
3) Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan pada usia lanjut
• Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
• Zat pengatur : protein, air

➢ Pengelompokkan Sayuran
1) Bila dilihat dari “Triguna Makanan” sayuran termasuk ke dalam
kelompok zat makanan apa saja?
2) Termasuk ke dalam kelompok sayuran manakah melinjo, brokoli,
cabe, bawang merah, dan terong?

Jawaban
1) Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk pada zat
pembangun, karena sumber zat pembangun merupakan zat yang
digunakan untuk pembentukan, pertumbuhan, serta pemeliharaan,
misalnya bahan makanan yang mengandung protein baik nabati maupun
hewani.
2) - Melinjo termasuk kelompok sayuran kacang-kacangan.
- Brokoli termasuk kelompok sayuran daun
- Cabe termasuk kelompok sayuran buah
- Bawang merah termasuk kelompok sayuran umbi
- Terong termasuk kelompok sayuran buah

➢ Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat 5 sempurna


1) Apa yang dimaksud dengan empat sehat lima sempurna? Jelaskan!
2) Apa yang dimaksud dengan triguna pangan? Jelaskan!

Jawaban
1) Makanan 4 sehat 5 sempurna adalah makanan yang terdapat
kandungan gizi lengkap di dalamnya. Kandungannya mulai dari protein,
karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Makanan 4 sehat terdiri dari
beberapa jenis. Yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah-
buahan. Sedangkan 5 sempurna adalah susu yang menjadi nutrisi
tambahan.
2) Triguna makanan berdasarkan zat gizinya di bagi menjadi 3 kelompok
yaitu :
• Zat tenaga
Zat Tenaga terdiri dari karbohidrat dan lemak. Bermanfaat untuk
memberikan tubuh kita tenaga agar dapat melakukan kegiatan sehari-
hari.
Contoh : nasi, roti, kentang, ubi, dan lain-lain.
• Zat pembangun
Zat Pembangun adalah protein yang berguna untuk tubuh agar dapat
bertambah tinggi dan berat. Sumber protein dibagi menjadi protein
hewani dan protein nabati.
Contoh : susu, telur, kacang dan lain-lain.
• Zat pengatur
Zat Pengatur adalah zat vitamin dan mineral yang berfungsi untuk
mengatur agar organ organ tubuh bekerja dengan baik. Sumber zat
pengatur adalah syuran dan buah-buahan.
Contoh : wortel, tomat, jeruk, sawi, pisang, mangga dan lain-lain.

H. Pembahasan
➢ Pengelompokkan bahan makanan
Makhluk hidup membutuhkan makanan untuk bertahan hidup dan
bertumbuh. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam
mengerjakan aktivitas sehari - harinya. Makanan merupakan sumber
energi bagi manusia. Setiap jenis zat gizi yang kita dapatkan mempunyai
fungsi yang berbeda.
• Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-
hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat
adalah nasi.
• Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik
otak maupun tubuh kita. Protein terlibat dalam sistem kekebalan
sebagai antibody, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut,
contohnya susu, telur
• Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan
sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh
kekurangan karbohidrat, contohnya kacang tanah, susu, kelapa .,
daging.
• Vitamin sangat penting untuk sumber vitalitas tubuh serta menjaga
kesehatan tubuh kita. Kita membutuhkan vitamin untuk melengkapi
karbohidrat kalori, mineral, dll. Vitamin juga sangat penting sebagai
zat untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit,
meningkatkan serta menjaga kebugaran tubuh dan memperlambat
proses penuaan.
➢ Pengelompokan Sayuran
Sayuran merupakan bahan pangan yang biasanya menggunakan
bahan vegetatif dari tumbuhan seperti daun, batang, tangkai, atau bonggol
umbi. Bahan makanan sayuran dibagi menjadi beberapa kelompok :
• Sayuran daun
Sayuran daun merupakan jenis sayuran yang dapat dikonsumsi bagian
daunnya.
Contoh : bayam, kangkung, sawi, kubis, daun singkong.
• Sayuran buah
Sayuran buah dihasilkan dari penyerbukan dan pertumbuhan yang terjadi
pada organ bunga, sehingga yang dimanfaatkan bagian buahnya.
Contoh : tomat, timun, cabai, paprika, terong.
• Sayuran akar/umbi
Sayuran akar berupa umbi-umbian, karena umbi merupakan akar yang
menggembung. Sayuran akar banyak mengandung karbohidrat dan
berbagai nutrisi sehat lainnya.
Contoh : kentang, wortel, ubi.
• Sayuran kacang-kacangan/polong
Sayur polong yang dimanfaatkan tidak hanya dibagian polongnya saja
tetapi kulitnya bisa ikut dimakan juga.
Contoh : kacang panjang, buncis, kedelai.
• Sayuran tunas
Sayuran dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas tanaman
Contoh : tauge, rebung

➢ Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat 5 sempurna


• Makanan pokok
Makanan 4 sehat 5 sempurna adalah makanan yang lengkap dan
mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, dalam hal ini
karbohidrat merupakan jenis makanan pokok. Karbohidrat adalah salah
satu kelompok makanan dasar. Manfaat karbohidrat adalah sebagai
energi utama di dalam tubuh. Sumber makanan pokok yang masuk ke
dalam makanan 4 sehat 5 sempurna banyak ragamnya. Contohnya : nasi
yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Selain itu, kentang
juga merupakan salah satu makanan pokok di Indonesia. Tidak hanya itu,
makanan pokok seperti roti, ubi dan singkong juga banyak dikonsumsi
sebagai makanan pokok.
• Makanan lauk pauk
Selain makanan pokok, lauk pokok juga masuk ke dalam jenis makanan 4
sehat 5 sempurna. Lauk pauk yang masuk dalam kategori tersebut adalah
sumber protein yang baik maka dari itu, perlu adanya protein lengkap
untuk kesehatan tubuh. Protein tersebut bisa didapatkan dari berbagai
sumber, seperti sumber hewani yaitu ikan, telur, dan daging. Selain pada
hewan, protein juga bisa didapatkan dari sumber nabati atau tumbuhan
yaitu seperti tahu, tempe, kedelai dan kacang-kacangan.
• Sayuran
Sayuran juga masuk ke dalam jenis makanan 4 sehat 5 sempurna. Selain
sebagai sumber protein, sayuran juga menjadi sumber terbaik dari mineral
dan vitamin untuk tubuh. Sayuran adalah makanan yang sangat sehat,
selain bergizi, sayuran juga kaya akan serat sehingga baik untuk
pencernaan.
• Buah
Seperti halnya sayuran, buah-buahan juga termasuk jenis makanan 4
sehat 5 sempurna. Di dalam buah-buahan banyak terkandung serat,
vitamin dan mineral. Keduanya memiliki peran dan fungsi yang sangat
baik untuk tubuh. Buah-buahan juga memiliki beragam antioksidan yang
baik untuk meningkatkan kesehatan.
Di dalam buah-buahan juga terdapat serat yang bisa membantu
kesehatan.
• Susu
Jenis terakhir dari makanan 4 sehat 5 sempurna adalah susu. Susu adalah
sumber dari kalsium, protein, fosfor dan mineral penting lainnya. Banyak
manfaat yang di dapat dari minum susu.
I. Kesimpulan
1. Pengelompokan bahan makanan
Berdasarkan data yang diperoleh menujukan bahwa zat makanan dibagi
menjadi :
• Karbohidrat sebagai sumber zat tenaga.
Contoh : kentang, nasi, jagung, ubi, roti.
• Protein sebagai zat pembangun.
Contoh : telur, ikan, daging, kacang tanah, susu
• Lemak sebagai sumber energi dan cadangan energy.
Contoh : daging, kelapa
• Vitamin sebagai zat pembangun.
Contoh : wortel, tomat, jeruk, sawi, pisang, mangga.

2. Pengelompokan Sayuran
Dari hasil pengamatan yang dilakukan menunjukkan bahwa bahan
makanan berupa sayuran dapat dibedakan menjadi :
1. Sayuran daun terdiri dari bayam, kangkong, sawi, kubis, daun papaya.
2. Sayuran buah terdiri dari tomat, cabai, terong, timun dan paprika.
3. Sayuran umbi/akar terdiri dari kentang, kangkong dan ubi.
4. Sayuran kacang-kacangan terdiri dari buncis, mlinjo, kacang panjang
dan kedelai.
5. Sayuran tunas terdiri dari rebung dan tauge.

3. Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat 5 sempurna


Dari pengamatan dapat disimpulkan bahwa menu makanan setiap hari
harus mengandung gizi yang seimbang atau dikenal sebagai empat sehat lima
sempurna, yaitu terdiri dari makanan pokok berupa nasi, lauk pauk berupa
ayam dan telur, sedangkan makanan sayuran berupa wortel, sawi, kapri. Dan
makanan buah bisa berupa tomat dan jeruk serta minuman segar yaitu jus
jeruk susu.

G. Daftar Pustaka

Behrman, K., & Arvin, N. (1996). Ilmu Kesehatan Anak Nelson Vol 1 E/15.
Jakarta: Buku Kedokteran.

Rumanta, M. d. (2022). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka.

Susilawati. (2017). Mengenal Tanaman Sayuran. Palembang: Unsri Press.

H. Kesulitan yang dialami


Membedakan sayuran buah dan buah
I. Saran dan Masukan
Sebelum melakukan pengamatan ini sebaiknya membaca sumber yang
terkait dengan ciri-ciri dan definisi tentang sayuran buah maupun buah.
J. Foto Praktikum
➢ Pengelompokan bahan makanan

Gambar Keterangan

Jenis makanan mengandung karbohidrat

Jenis makanan mengandung protein

Jenis makanan mengandung lemak

Jenis makanan mengandung Vitamin

➢ Pengelompokan Sayuran
Gambar Keterangan

Kelompok sayuran daun

Kelompok sayuran buah

Kelompok sayuran akar/umbi

Kelompok sayuran kacang-kacangan

Kelompok sayuran tunas

➢ Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat 5 sempurna


Gambar Keterangan

Bahan masakan

Nasi capcay

Jus jeruk susu


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
UJI MAKANAN
(UJI KARBOHIDRAT, LEMAK, dan
PROTEIN)

WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675

UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 3 KP 2
A. Judul Percobaan
Uji makanan (Karbohidrat, Lemak, dan Protein)

B. Tujuan

1. Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat


2. Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung lemak
3. Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung protein

C. Alat dan Bahan

1. Uji Karbohidrat
➢ Piring plastik 1 buah
➢ Pipet 1 buah
➢ Pisang 1 iris kecil
➢ Apel 1 iris kecil
➢ Nasi 2 – 3 butir
➢ Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
➢ Tahu putih 1 iris kecil
➢ Margarin seujung sendok
➢ Biscuit 1 potongan kecil
➢ Tepung terigu 1 sendok kecil
➢ Gula pasir 1 sendok kecil
➢ Kentang 1 iris kecil
➢ Kalium iodide 0,1 M 10 mL

2. Uji Lemak
➢ Piring plastic 1 buah
➢ Pipet 2 buah
➢ Kertas coklat sampul buku ukuran 10 x 10 cm 12 lembar
➢ Lampu senter 1 buah
➢ Lilin 1 buah
➢ Sendok 1 buah
➢ Kemiri 2 buah
➢ Margarine 1 sendok kecil
➢ Wortel 1 buah
➢ Seledri 1 tangkai
➢ Biji jagung kering 1 genggam
➢ Singkong kering 1 iris
➢ Kacang tanah yang dikupas kering 3 – 5 butir
➢ Pepaya 1 potong kecil
➢ Santan 1 – 3 sendok the
➢ Minyak goreng 5mL
➢ Susu 1 – 3 sendok the
➢ Air 5 mL

3. Uji Protein
➢ Piring plastic 1 buah
➢ Pipet 2 buah
➢ Lilin 1 buah
➢ Alas gelas/piring kecil (untuk menyimpan liilin yang menyala) 1
buah
➢ Cangkir plastic 1 buah
➢ Sendok makan 1 buah
➢ Korek api 1 dus
➢ Jepitan jemuran/ penjeit tabung reaksi 1 buah
➢ Kertas label
➢ Air kapur 10 mL
➢ Air 10 mL
➢ Gula pasir 1 sendok
➢ Putih telur yang telah direbus 1 iris
➢ Roti 1 iris kecil
➢ Tempe 1 iris kecil
➢ Daging ayam 1 iris kecil
➢ Tepung terigu 1 sendok makan
➢ Tembaga sulfat 2 sendok makan
➢ Bulu ayam 1 helai
➢ Seledri 1 batang
➢ Kangkung 1 batang

D. Dasar Teori

Manusia mengalami pertumbuhan dan berkembang secara fisik


serta mental. Agar manusia dapat tumbuh dan berkembang secara
maksimal, maka manusia harus memperhatikan hal – hal sebagai berikut:
gen keluarga, kualtias tidur (istirahat), dan makan makanan yang bergizi.
Kandungan makanan yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral,
dan air.
(Rumanta, 2022) karbohidrat atau amilum merupakan senyawa
yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Untuk mengetahui
amilum di dalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian larutan
iodium dalam KI. Amilum yang ditetesi larutan iodium memperlihatkan
perubahan warna menjadi warna biru tua, atau biru – ungu. (Hanum, 2017)
Fungsi karbohidrat yang utama sebagai pasokan energi tubuh, setiap
gram karbohidrat mengandung 4 kalori.
Menurut (Yazid & Nursanti, 2006) bahwa dari rumus umum
karbohidrat, dapat diketahui bahwa senyawa ini adalah suatu polimer
yang tersusun atas monomer-monomer. Berdasarkan monomer yang
menyusunnya, karbohidrat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu
monosakarida, disakarida dan polisakarida.
a. Monosakarida
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat sederhana yang
terdiri dari 1 gugus cincin. Contoh dari monosakarida yang
banyak terdapat di dalam sel tubuh manusia adalah glukosa,
fruktosa dan galaktosa. Glukosa di dalam industri pangan lebih
dikenal sebagai dekstrosa atau juga gula anggur. Di alam,
glukosa banyak terkandung di dalam buah-buahan, sayuran
dan juga sirup jagung. Fruktosa dikenal juga sebagai gula buah
dan merupakan gula dengan rasa yang paling manis. Di alam
fruktosa banyak terkandung di dalam madu (bersama dengan
glukosa), dan juga terkandung diberbagai macam buah-buahan.
Sedangkan galaktosa merupakan karbohidrat hasil proses
pencernaan laktosa sehingga tidak terdapat di alam secara
bebas. Selain sebagai molekul tunggal, monosakarida juga
akan berfungsi sebagai molekul dasar bagi pembentukan
senyawa karbohidrat kompleks pati (starch) atau selulosa.
b. Disakarida
Disakarida merupakan jenis karbohidrat yang banyak
dikonsumsi oleh manusia di dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap molekul disakarida akan terbentuk dari gabungan 2
molekul monosakarida. Contoh disakarida yang umum
digunakan dalam konsumsi sehari-hari adalah sukrosa yang
terbentuk dari gabungan 1 molekul glukosa dan fruktosa dan
juga laktosa yang terbentuk dari gabungan 1 molekul glukosa &
galaktosa, kemudia maltosa yang terdiri dari 2 molekul glukosa .
Di dalam produk pangan, sukrosa merupakan pembentuk
hampir 99% dari gula pasir atau gula meja (table sugar) yang
biasa digunakan dalam konsumsi sehari-hari sedangkan
laktosa merupakan karbohidrat yang banyak terdapat di dalam
susu sapi dengan konsentrasi 6.8 gr / 100 ml.
c. Polisakarida
Polisakarida disebut juga glikan, yang berbeda dalam
kandungan unit monosakarida, panjang rantai, dan
percabangan. Terdapat dua jenis polisakarida yaitu
homopolisakarida yang mengandung hanya satu jenis unit
monomer contoh pati yang mengandung hanya unit D-glukosa,
dan heteropoli sakarida yang mengandung dua atau lebih jenis
monosakarida yang berdeda, contoh asam hialuronat pada
jaringan pengikat, yang mengandung secara berganti-ganti
residu dari dua jenis gula. Polisakarida penyimpan yang paling
penting adalah pati yang khas sebagai polisakarida tanaman
dan glikogen pada hewan. Pati dan glikogen terdapat dalam sel
dalam bentuk gumpalan atau granula (Haribi, 2009).

(Rumanta, 2022) lemak merupakan senyawa terdiri dari unsur


karbon, hidrogen, dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari
karbohidrat. Untuk mengetahui ciri – ciri sumber makanan yang
mengandung lemak dapat dilakukan sebagai berikut, misalnya minyak
goreng jika dipegang atau diraba akan terasa licin, dan bila ditempelkan
pada koran, maka kertas akan meninggalkan bekas minyak. Lemak dan
minyak merupakan sumber energi yang paling efektif dibandingkan
dengan protein dan karbohidrat, 1 gram lemak akan menghasilkan 9 kkal
sedangkan protein dan karbohidrat hanya menghasilkan kalori kurang
lebih 4 kkal (Pargiyanti, 2019)

(Rumanta, 2022)Protein adalah zat makanan penting untuk


pertumbuhan, perkembangan, dan mengganti bagian sel – sel tubuh yang
rusak. Protein dapat diuji dengan cara membakar bahan yang akan diuji.
Bahan makanan yang mengandung protein jika dibakar dapat
mengeluarkan bau yang tidak enak seperti bau bulu ayam yang terbakar.

E. Cara kerja

1. Uji Kabrohidrat
➢ Semua pengamatan harus dicatat dan atau Digambar langsung
dalam lembar kerja yang diperuntukkan bagi percobaan ini
➢ Menyusun semua wakanan dan beri nama bahan – bahan
makanan yang akan diuji di atas piring plastic seperti gambar
berikut
➢ menetesi satu per satu bahan makanan dengan dua sampai tiga
tetes larutan yodium dalam KI?lugol. perhatikan dan catat
perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi larutan
yodium. Catatatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukkan
warna ungu – biru setelah ditetesi larutan yodium
➢ mencatat semua hasil pengamatan ke dalam Lembar Kerja dan
buatlah kesimpulan tentang zat – zat manakah yang mengandung
amilum

2. Uji Lemak
➢ Membuat 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong –
potong dengan ukuran 10 x 10 cm 2
➢ mengambil pipet isap air dengan pipet dan teteskan di atas salah
satu kertas coklat
➢ mengambil pipet yang lain, isap minyak dengan ppipet dan teteskan
di atas kertas coklat yang lainnya
➢ membiarkan kedua kertas selama sekitar sepuluh menit. Sesudah
itu periksa keduanya dengan menghadap cahaya. Amati dan catat
keadaan permukaan kertas tersebut. Manakah kertas yang masih
meninggalkan bekas? Catatan: gunakan hasil ini sebagai
pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak
➢ mengambil sepuluh kertas coklat yang sama seperti 1) berilah
nomor dan nama, jenis bahan makanan yang diuji. Bahan makanan
ang diuji (1) kemiri, (2) margarine, (3) seledri, (4) wortel, (5) biji
jagung kering, (singkong kering, (7) kacang tanah kering, (8)
papaya, (9) santan, (10) susu
➢ Menghaluskan kemiri, usap – usap di atas kertas coklat kira – kira
sepuluh kali dan bersihkan sisa kemiri. Biarkan sekitar lima sampai
sepuluh menit
➢ Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan
bahan makanan lain. Cairkan margarine di atas kertas coklat.
Biarkan sekitar sepuluh menit
➢ Mengusapkan seledri di atas kertas coklat kira – kira sepuluh kali.
Potonglah wortel dan usap – usapkan di atas kertas coklat berulang
kali. Usap – usapkanlah jagung kering di atas kertas coklat berulang
– ulang atau sebanyak sepuluh kali. Lakukanlah hal yang sama
untuk singkong kering dan kacang tanah kering. Potong – potong
papaya dan usap – usapkan di atas kertas coklat sebanyak sepuluh
kali. Teteskan air santan pada kertas coklat. Teteskan pula susu
pada kertas coklat yang terakhir. Biarkan kesepuluh kkertas coklat
ini selama sepuluh menit
➢ Setelah sepuluh menit, amati kertas coklat satu per satu.
Pergunakanlah lampu atau senter kea rah bekas usapan dari bahan
– bahan makanan yang diuji. Kertas manakah yang meninggalkan
bekas noda minyak? Catatlah hasil pengamatan pada table di
Lembar kerja.

3. Uji Protein
➢ Menyalakan lilin, dirikan di atas gelas (piring kecil atau alas lainnya).
Jepitlah bulu ayam dengan penjepit jemuran/ tabung reaksi,
kemudian bakarlah di atas nyala lilin. Amatilah dan jelaskan bau
yang ditimbulkannya. Gunakanlah bulu ayam terbakar ini sebagai
control
➢ Menjepit satu per satu bahan yang akan diuji, kemudia bakarlah di
atas nyala llilin. Bahan yang diuji adalah seledri, kangkong, putih
telur, roti, tempe, dan daging tempe. Dan daging ayam. Amati bau
yang ditimbulkan. Manakah dari bahan yang dibakar tersebut
baunya sama seperti bau bulu ayam yang terbakar
➢ Membuat kesimpulan, manakah bahan makanan yang
mengandung protein berdasarkan uji pembakaran

F. Hasil Percobaan

1. Uji Karbohidrat
Tabel 1.1
Hasil pengamatan uji karbohidrat
WARNA
SEBELUM SETELAH
NO BAHAN MAKANAN KETERANGAN
DIBERI DIBERI
YODIUM YODIUM
1 Pisang Kuning Ungu kebiruan Mengandung
karbohidrat
2 Apel Putih Putih Tidak
mengandung
karbohidrat
3 Nasi Putih Biru tua Mengandung
karbohidrat
4 Telur rebus (bagian putih) Putih Putih Tidak
mengandung
karbohidrat
5 Tahu putih Putih Putih Tidak
mengandung
karbohidrat
6 Margarin Kuning Kuning Tidak
mengandung
karbohidrat
7 Biskuit Coklat Ungu kebiruan Mengandung
karbohidrat
8 Tepung terigu putih Biru tua Mengandung
karbohidrat
9 Gula pasir Putih Putih Tidak
mengandung
karbohidrat
10 Kentang Kentang Ungu kebiruan Mengandung
karbohidrat

2. Uji Lemak
Tabel 1.2
Hasil pengamatan uji lemak
MENINGGALKAN
BAHAN YANG
NO BEKAS NODA MINYAK KETERANGAN
DIUJI
YA TIDAK
1 Kemiri V Mengandung lemak
2 Margarin V Mengandung lemak
3 Wortel V Tidak mengandung lemak
MENINGGALKAN
BAHAN YANG
NO BEKAS NODA MINYAK KETERANGAN
DIUJI
YA TIDAK
4 Seledri V Tidak mengandung lemak
5 Biji jagung kering V Tidak mengandung lemak
6 Singkong kering V Tidak mengandung lemak
7 Kacang tanah V Mengandung lemak
8 Pepaya V Tidak mengandung lemak
9 Santan V Mengandung lemak
10 Minyak goreng V Mengandung lemak
11 Susu V Mengandung lemak
12 Air V Tidak mengandung lemak

3. Uji Protein
Tabel 1.3
Hasil pengamatan uji protein
MENGANDUNG
NO BAHAN YANG DIUJI PROTEIN KETERANGAN
YA TIDAK
1 Bulu ayam V Aroma yang
tidak enak
2 Seledri V Aroma lain
3 Kangkung V Aroma lain
4 Putiih telur V Aroma seperti
bulu ayam
dibakar
5 Roti V Aroma lain
6 Tempe V Aroma seperti
bulu ayam
dibakar
7 Daging ayam V Aroma seperti
bulu ayam
dibakar

G. Pertanyaan

1. Uji karbohidrat
1) Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula
pasir. Setelah diberi larutan, yodium, apakah semuanya
menunjukkan warna biru ungu? Jika tidak, mengapa. Bukankah
semua bahan makanan tersebut termasukgoongan karbohidrat?
Jika ya, jelaskan mengapa?
2) Mengapa ada bahan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang
tidak setelah ditetesi larutan yodium?
3) Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah
yang terasuk sumber karbohidrat?
4) Simpulan apa yang dapat dibuat dari hasil percobaan ini?

Jawaban:
• Makanan nasi, tepung terigu, kentang, dan gula pasir tidak
berubah warna menjadi biru ungu. Hal ini dikarenakan dari
bahan – bahan makanan tersebut setelah ditetesi larutan
yodium tidak semuanya berubah menjadi biru, ungu, atau
hitam. Hanya beberapa yang berubah cokelat, putih
kekuningan, dan ada juga yang warnanya tidak berubah
(tetap)
• Ada sebagian warna makanan yang berubah setelah
ditetesi dengan larutan yodium, hal ini dikarenakan bahan
makanan mengandung karbohidrat (amilum), sedangkan
bahan makanan yang ditetesi dengan larutan yodium
namun warnanya tetap maka bahan makanan tersebut
tidak mengandung karbohidrat (amilum)
• Bahan makanan yang mengandung karbohidrat adalah
pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang
• Kesimpulan yang didapatkan dari praktikum ialah kita
dapat mengetahui bahan makanan yang mengandung
karbohidrat dan yang tidak mengandung karbohidrat.
Selain itu, kita dapat mengetahui bahan makanan yang
mengandung karbohidrat itu tidak semua sama kandungan
karbohidratnya dari bahan yang satu dengan yang lainnya.
Ketika bahan yang mengandung karbohidrat warnanya
berubah menjadi biru keunguan

2. Uji lemak
1) Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan
pepaya. Bagaimanakah terasanya bekas usapan/tetesan tersebut
di tangan anda.
2) Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot
dengan lampu/senter, bagaimana terlihatnya?
3) Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan
sumber lemak?

Jawaban:
• Kertas coklat yang diberi kemiri terasa licin, sedangkan
kertas coklat seledri, dan pepaya terasa kasar seperti kertas
coklat sebelumnya
• Kertas coklat kemiri ketika diberi sorotan senter
menunjukkan kertas yang transparan, sedangkan seledri
dan wortel tidak menunjukkan kertas transparan
• Bahan makanan yang mengandung lemak: kacang tanah,
minyak goreng, kemiri, santan, susu, dan margarin

3. Uji protein
1) Perhatikan putih telur rebus, roti, dan tempe waktu dibakar.
Identifikasi bau yang ditimbulkannya, jelaskan kira – kira bau apa
dari masing – masing bahan makanan yang dibakar tersebut.
2) Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan
sumber protein?

Jawaban:
• Putih telur ketika dibakar aromanya seperti aroma bulu ayam
ketika dibakar, sedangkan roti ketika dibakar aromanya tidak
seperti bulu ayam yang dibakar. Tempe ketika dibakar
menghasilkan aroma seperti bulu ayam yang dibakar
• Bahan makanan yang mengandung protein adalah daging
ayam, putih telur, dan tempe

H. Pembahasan

1. Uji karbohidrat
Pada praktikum uji karbohidrat untuk mengetahui kandungan makanan
karbohidrat menggunakan larutan yodium. Jika makanan yang ditetesi
yodium berubah warna menghitam, maka makanan tersebut
mengandung karbohidrat. Jika warna semakin hitam berarti makanan
tersebut banyak mengandung karbohidrat. Berikut merupakan hasil
yang diperoleh dari praktikum yang telah dilakukan:
➢ Pisang: saat potongan pisang ditetesi dengan larutan yodium
warnanya berubah menjadi ungu kebiruan. Hal ini menunjukkan
bahwa pisang mengandung karbohidrat (amilum)
➢ Apel: potongan apel yang ditetesi larutan yodium warnanya
berubah menjadi cokelat. Hal ini menunjukkan bahwa apel tidak
mengandung karbohidrat (amilum)
➢ Nasi: kumpulan nasi yang ditetesi oleh larutan yodium
warnanya berubah menjadi ungu pekat / biru kehitaman. Hal ini
menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat (amilum)
➢ Telur rebus (bagian putihnya): saat putih telur ditetesi larutan
yodium menghasilkan warna putih kekuning – kuningan. Hal ini
menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat
(amilum), karena bila memiliki karbohidrat setelah ditetesi
larutan yodium akan berubah menjadi biru kehitaman
➢ Tahu putih: saat tahu ditetesi dengan larutan yodium berubah
warna menjadi putih kecokelatan. Hal ini menunjukkan bahwa
tahu tidak mengandung karbohidrat (amilum)
➢ Margarin: saat ditetesi dengan larutan yodium warnanya tidak
berubah. Hal ini menunjukkan bahwa margarin tidak
mengandung karbohidrat (amilum)
➢ Biskuit: saat biskuit ditetesi dengan larutan yodium warnanya
berubah menjadi hitam. Hal ini menunjukkan bahwa biskuit
mengandung karbohidrat (amilum)
➢ Tepung terigu: saat kumpulan tepung terigu ditetesi dengan
larutan yodium warnanya berubah menjadi biru kehitaman. Hal
ini menunjukkan bahwa tepung terigu mengandung karbohidrat
(amilum)
➢ Gula pasir: saat gula pasir ditetesi dengan larutan yodium
warnanya berubah menjadi cokelat. Hal ini menunjukkan bahwa
gula pasir tidak mengandung karbohidrat (amilum)
➢ Kentang: saat potongan kentang ditetesi dengan larutan yodium
warnanya berubah menjadi hitam. Hal ini menunjukkan bahwa
kentang mengandung karbohidrat (amilum)

2. Uji lemak
➢ Kemiri yang dihaluskan kemudian digosok pada kertas coklat,
dan kemudian dibiarkan selama 10 menit menunjukkan adanya
kertas yang tembus pandang, hal ini menunjukkan bahwa kemiri
mengandung lemak.
➢ Margarin yang digosok pada kertas coklat, dan kemudian
dibiarkan selama 10 menit menunjukkan adanya kertas yang
tembus pandang, hal ini menunjukkan bahwa margarin
mengandung lemak.
➢ Wortel yang dihaluskan kemudian digosok pada kertas coklat,
dan kemudian dibiarkan selama 10 menit menunjukkan tidak
adanya kertas yang tembus pandang, hal ini menunjukkan
bahwa wortel tidak mengandung lemak.
➢ seledri yang digosok pada kertas coklat, dan kemudian
dibiarkan selama 10 menit menunjukkan tidak adanya kertas
yang tembus pandang, hal ini menunjukkan bahwa seledri tidak
mengandung lemak.
➢ Biji jagung kering yang dihaluskan kemudian digosok pada
kertas coklat, dan kemudian dibiarkan selama 10 menit tidak
menunjukkan adanya kertas yang tembus pandang, hal ini
menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak mengandung lemak.
➢ Singkong yang digosok pada kertas coklat, dan kemudian
dibiarkan selama 10 menit tidak menunjukkan adanya kertas
yang tembus pandang, hal ini menunjukkan bahwa singkong
tidak mengandung lemak.
➢ Kacang tanah yang dihaluskan kemudian digosok pada kertas
coklat, dan kemudian dibiarkan selama 10 menit menunjukkan
adanya kertas yang tembus pandang, hal ini menunjukkan
bahwa kacang tanah mengandung lemak.
➢ Pepaya yang digosok pada kertas coklat, dan kemudian
dibiarkan selama 10 menit tidak menunjukkan adanya kertas
yang tembus pandang, hal ini menunjukkan bahwa pepaya tidak
mengandung lemak.
➢ Santan yang digosok pada kertas coklat, dan kemudian
dibiarkan selama 10 menit menunjukkan adanya kertas yang
tembus pandang, hal ini menunjukkan bahwa santan
mengandung lemak.
➢ Susu yang digosok pada kertas coklat, dan kemudian dibiarkan
selama 10 menit menunjukkan adanya kertas yang tembus
pandang, hal ini menunjukkan bahwa susu mengandung lemak.
➢ Minyak goreng yang digosok pada kertas coklat, dan kemudian
dibiarkan selama 10 menit menunjukkan adanya kertas yang
tembus pandang, hal ini menunjukkan bahwa minyak goreng
mengandung lemak.

3. Uji protein
Dalam praktikum uji protein menggunakan bahan makanan seperti
daging ayam, putih telur, tempe, seledri, kangkung, dan roti.
Sebelumnya kita melakukan pengujian dengan pembakaran bulu
ayam, kemudian bulu ayam ini dijadikan sebagai kontrol dalam
praktikum dan kami mengamati aroma yang ditimbulkan dari
pembakaran bulu ayam tersebut.
Kemudian kami membakar semua bahan – bahan makanan yang
sudah disediakan, ternyata yang memiliki aroma seperti bulu ayam
yang dibakar adalah daging ayam, putih telur, dan tempe.

I. Kesimpulan

1. Uji karbohidrat
Dari hasil praktimum uji karbohidrat dengan larutan yodium didapatkan
data sebagai berikut:
➢ Bahan makanan yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi,
biskuit, tepung terigu, dan kentang
➢ Bahan makanan yang tidak mengandung karbohidrat: apel,
putih telur, tahu, margarin, dan gula pasir

2. Uji lemak
Dari hasil praktikum uji lemak dengan kertas coklat dan senter
didapatkan data sebagai berikut:
➢ Bahan yang mengandung lemak: kemiri, margarin, kacang
tanah, santan, susu, dan minyak goreng
➢ Bahan yang tidak mengandung lemak: wortel, seledri, biji
jagung kering, singkong, dan pepaya

3. Uji protein
Dari hasil praktikum uji protein dengan pembakaran (bulu ayam
dibakar sebagai kontrol) didapatkan hasil sebagai berikut:
➢ Bahan yang mengandung protein: daging ayam, tempe, dan
putih telur
➢ Bahan yang tidak mengandung protein: kangkung, seledri, dan
roti

J. Daftar Pustaka
Hanum, G. R. (2017). Biokimia Dasar. Sidoarjo: Umsida Press.

Haribi, R. (2009). Biokimia 1. Karbohidrat dan Denaturasi Protein.


Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.
Pargiyanti. (2019). Optimasi Waktu Ekstraksi Lemak Dengan Metode
Soxhlet Menggunakan Perangkat Alat Mikro Soxhlet. Indonesian
Journal Of Laboratory, 29.
Rumanta, M. (2022). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
Yazid, E., & Nursanti, L. (2006). Penuntun Praktikum Biokimia. Yogyakarta:
Penerbit ANdi.

K. Kesulitan yang dialami


• Mengamati aroma yang ditimbulkan saat bahan makanan dibakar (uji
protein) dikarenakan seluruh anggota dalam keadaan batuk pilek
L. Saran dan masukan
Menjaga kondisi tubuh agar dapat mengamati aroma saat uji protein
dengan baik
M. Foto praktikum

1. Uji karbohidrat
GAMBAR KETERANGAN
Menyiapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan

Bahan – bahan makanan


sebelum ditetesi larutan yodium,
warnanya masih aslinya

Bahan – bahan makanan ketika


ditetesi dengan larutan yodium,
setelah itu diamati perubahannya

Setelah beberapa menit bahan –


bahan makanan mengalami
perubahan warna. Bahan
makanan nasi, pisang, kentang,
tepung terigu, dan biskuit
berubah warna kehitaman, hal ini
menunjukkan bahwa bahan
makanan tersebut mengandung
karbohidrat. Sedangkan warna
yang tetap menunjukkan tidak
mengandung karbohidrat.
2. Uji lemak
Gambar Keterangan
Menetesi kertas coklat dengan
minyak goreng dan air.
Setelah itu, ditunggu 10 menit
dan mengamati perubahan
yang terjadi. Kertas yang
diberi air lama – kelamaan
tidak ada perubahan, hal ini
menunjukkan bahwa air tidak
mengandung lemak.
Sedangkan pada kertas yang
diberi minyak akan tembus
pandang, hal ini menunjukkan
bahwa minyak mengandung
lemak. Kemudian kedua
kertas ini dijadikan sebagai
pembanding

Bahan – bahan makanan di


gosokkan pada kertas coklat,
dan ditunggu beberapa menit.

Setelah beberapa menit,


kertas kemiri, santan, kacang
tanah, susu, dan margarin
menunjukkan seperti kertas
coklat yang diberi minyak
goreng. Sehingga kemiri,
santan, kacang tanah, susu,
dan margarin mengandung
lemak
Gambar Keterangan

Setelah beberapa menit,


kertas seledri, biji jagung,
singkong, wortel, dan pepaya
tidak mengandung lemak. Hal
ini dikarenakan kertas tidak
menunjukkan adanya tembus
pandang

3. Uji Protein
Gambar Keterangan
Membakar bulu ayam,
kemudian memperhatikan bau
yang ditimbulkan. Kemudian
bau bulu ayam dijadikan
sebagai kontrol. Jika bahan
makanan yang dibakar
memiliki bau yang sama, maka
bahan makanan tersebut
mengandung protein
Gambar Keterangan
Kemudian membakar putih
telur, tempe, dan daging ayam.
Setelah itu mengamati bau
yang ditimbulkan. Dari hasil
pengamatan bau yang
ditimbulkan seperti bau bulu
ayam yang dibakar, sehingga
putih telur, tempe, dan daging
ayam mengandung protein

Kemudian membakar seledri,


kangkung, dan roti. Setelah itu
mengamati bau yang
ditimbulkan. Dari hasil
pengamatan bau yang
ditimbulkan tidak seperti bau
bulu ayam yang dibakar,
sehingga seledri, kangkung,
dan roti tidak mengandung
protein
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MEKANIKA
(GERAK LURUS BERATURAN DAN
GERAK LURUS BERUBAH
BERATURAN)

WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675

UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 4 KP 2
A. Judul Percobaan
Gerak

B. Tujuan
1. Mengetahui Gerak Lurus Beraturan (GLB)
2. Mengetahui Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

C. ALAT DAN BAHAN

1. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)


a. Katrol gantung tunggal
b. Stop watch
c. Penggaris
d. Beban gantung 100 gr (2 buah)
e. Statif dan kelm
f. Benang kasur
g. Plastisin
h. Beban tambahan

2. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)


a. Katrol gantung tunggal
b. Stop watch
c. Penggaris
d. Beban gantung 100 gr (2 buah)
e. Statif dan kelm
f. Benang kasur
g. Plastisin
h. Beban tambahan

D. DASAR TEORI
Suatu benda dikatakan gerak jika mengalami perubahan posisi
atau tempat. Sehingga gerak dapat diartikan sebagaiperpindahan atau
pergeseran benda. Gerak sering dialami dalam kehidupan sehari – hari,
misalnya ketika berjalan, berlari, dan bersepeda. Gerak memiliki
kecepatan, kecepatan bisa kita ketahui dengan adanya speedometer
pada sepeda motor. Menurut (Supriyatna & Roza, 2021) gerak lurus
beraturan (GLB) terjadi apabila ada suatu benda yang bergerak dengan
kecepatan tetap (konstan), sedangkan gerak lurus berubah beraturan
(GLBB) adalah gerak lurus yang menempuh lintasan lurus yang
kecepatannya mengalami perubahan yang sama setiap detiknya . suatu
kendaran memiliki kecepatan yang berkurang secara teratur, maka dapat
dikatakan bahwa kendaraan tersebut mengalami gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) diperlambat dan sebaliknya jika suatu kendaraan
memiliki kecepatan yang bertambah secara teratur maka dapat dikatakan
bahwa kendaraan tersebut mengalami gerak luras berubah beraturan
(GLBB) dipercepat.
Menurut (Maman, 2022) gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak
suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap.
Kecepatan suatu benda yang bergerak lurus adalah tetap bila dalam
selang waktu, jarak ditempuh dan arahnya sama. Kecepatannya dapat
ditulis dengan persamaan sebagai berikut:
𝑠
𝑣=𝑡
Dimana V = kecepatan (meter/ detik atau meter/sekon)
S= jarak yang ditempuh benda
T= waktu yang diperlukan (detik atau sekon)
(Maman, 2022) gerak lurus berubah beraturan adalah gerak yang
lintasannya berupa garis dan kecepatannya selalu berubah secara tetap
(beraturan) serta memiliki percepatan tetap. Besaran – besaran yang
terdapat pada GLBB sebagai berikut:
𝑣𝑡 = 𝑣0 ± 𝑎𝑡
𝑣𝑡2 = 𝑣02 ± 2𝑎𝑠
1
𝑠 = 𝑣0 𝑡 ± 𝑎𝑡 2
2
Dimana: 𝑣𝑡 = kecepatan sesaat benda (m/sekon)
𝑣0 = kecepatan awal benda (m/sekon)
s = jarak yang ditempuh benda (m)
a = percepatan benda (m/sekon)
E. CARA KERJA

1. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)


a. Merakit alat dan bahan seperti tampak pada gambar 4.8.
b. Mengusahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas
bila turun dan naik.
c. Menandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi
dengan titik A.
d. Mengukur Panjang BC.
e. Membiarkan sistem bergerak turun dan naik. Catat waktu yang
diperlukan untuk bergerak dari B ke C.
f. Mengulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang
berbeda-beda (tinggi A tetap, B tetap, C berubah).
g. Mencatat datanya pada tabel di bawah ini.
2. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)
a. Menyusun alat seperti pada gambar 4.9
b. Menentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB > BC).
c. Membiarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik,
usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas B.
d. Mengukur waktu yang dibutuhkan (M1 + M) dari A ke B (tAB) dan M1
untuk bergerak dari B ke C.
e. Melakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C
tetap, B berubah) dan catat datanya pada tabel berikut ini.

F. HASIL PERCOBAAN

1. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)


Tabel 4.1
Pengamatan GLB
No Jarak BC Waktu
S (m) t (s)
1. 0,30 4,75
2. 0,25 3,96
3. 0,20 3,16
4. 0,15 2,38
5. 0,10 1,58
2. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)

Tabel 4.2
Pengamatan GLBB
No Bebas (gr) SAB (cm) TAB (sek) Ssc (cm) Tsc (sek)
1. 200 gr 18 3,32 12 2,71
2. 200 gr 20 3,50 10 2,47
3. 200 gr 22 3,67 8 2,21
4. 200 gr 24 3,83 6 1,92
5. 200 gr 26 3,98 4 1,56

G. PERTANYAAN:
1. Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t)
berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu
horizontal).
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas!
3. Buatlah kesimpulannya!
4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB)
pada percobaan GLBB.
5. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik di atas!
6. Buatlah kesimpulannya.
7. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB (S
fungsi t)!
JAWABAN:
1. Grafik hubungan antara (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data
pengamatan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu horizontal).
GRAFIK HUBUNGAN JARAK DENGAN WAKTU
PADA GLB
0,35
0,3
0,25
0,2
s (m)

0,15
0,1
0,05
0
0 1 2 3 4 5
t (s)

2. V = s/t
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3 Percobaan 4 Percobaan 5
V = s/t V = s/t V = s/t V = s/t V = s/t
= 0,30/4,75 = 0,25/3,96 = 0,20/3,16 = 0,15/2,38 = 0,100/1,58
= 0,063 m/s = 0,063 m/s = 0,063 m/s = 0,063 m/s = 0,063 m/s

3. Kesimpulan :
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang
lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap. Kecepatan ini
dipengaruhi oleh waktu tempuh dan lintasan, semakin dekat jarak
lintasanya maka akan semakin cepat waktu tempuhnya, sebaliknya
semakin jauh jarak lintasanya maka akan semakin lama waktu
tempuhnya. Panjang lintasan juga ikut memengaruhi waktu tempuh.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan beban yang sama beratnya,
makin dekat jaraknya maka akan semakin cepat waktu yang diperlukan.
Dari data di atas bisa dilihat bahwa dipraktikum pertama dengan jarak
0,30 m maka waktu yang diperlukkan adalah 4,75 s, sedangkan pada
praktik kedua dengan jarak 0,25 m maka waktu yang diperlukan adalah
3,96 s. Hal tersebut membuktikan bahwa semakin dekat jaraknya maka
akan semakin cepat waktu yang diperlukan.

4. Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada
percobaan GLBB.
GRAFIK HUBUNGAN JARAK DAN WAKTU
PADA GLBB
0,3

0,25

0,2
S (m)

0,15

0,1

0,05

0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5
t (s)

GRAFIK HUBUNGAN PERCEPATAN DAN WAKTU


PADA GLBB
0,035

0,03

0,025
a (m/s2)

0,02

0,015

0,01

0,005

0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5
t (s)
GRAFIK HUBUNGAN KECEPATAN DAN WAKTU
PADA GLBB
0,14
0,12
0,1
V (m/s)

0,08
0,06
0,04
0,02
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5
t (s)

5. Perhitungan percepatan benda berdasarkan grafik GLBB


Percobaan 1 Percobaan 2
S = 0,18 m S = 0,20 m
t = 3,32 s t = 3,50 s

s = V0 . t + ½ a.t2 s = V0 . t + ½ a.t2
0,18 = 0 + ½ x a x 0,20 = 0 + ½ x a x
(3,32)2 (3,50)2
0,18 = ½ x a 0,20 = ½ x a x 12,25
x11,0224 0,20 = 6,125 a
0,18 = 5,5112 a a = 0,20/6,125
a = 0,18/5,5112 a = 0,033 m/s2
a = 0,033 m/s2

Percobaan 3 Percobaan 4 Percobaan 5


S = 0,22 m S = 0,24 m S = 0,26 m
t = 3,67 s t = 3,83 s t = 3,98 s

s = V0 . t + ½ a.t2 s = V0 . t + ½ a.t2 s = V0 . t + ½ a.t2


0,22 = 0 + ½ x a x 0,24 = 0 + ½ x a x 0,26 = 0 + ½ x a x
(3,67)2 (3,83)2 (3,98)2
0,22 = ½ x a x 13,4689 0,24 = ½ x a x 14,6689 0,26 = ½ x a x 15,8404
0,22 = 6,73445 a 0,24 = 6,73445 a 0,26 = 7,9202 a
a = 0,22/6,73445 a = 0,24/7,33445 a = 0,26/7,9202
a = 0,033 m/s2 a = 0,033 m/s2 a = 0,033 m/s2

6. Kesimpulan:
Dari praktikum ini dapat kita simpulkan bahwa:
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah
mendatar dengan kecapatan yang berubah setiap saat, ini terjadi
dikarenakan adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda
yang melakukan gerak dari keadaan yang melakukan gerak dari
keadaan diam atau mullai dengan kecepatan awal akan berubah
kecepatannya karena ada percepatan (a=+).
Jadi ciri GLLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah,
semakin lama semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari
waktu ke waktu mengalami percepatan/perlambatan. Untuk nillai
percepatan positif (+) maka dikatakan dengan Gerakan mengalami
percepatan.

7. Perbedaan grafik GLB dengan grafik GLBB


Perbedaan GLB dan GLBB dapat kita perhatikan pada grafik di atas
sebelumnya bahwa: grafik GLB berupa garis lurus, karena kecepatan
suatu benda yang bergerak lurus adalah tetap bila dalam selang waktu
jarak tempuh dan arah sama. Sedangkan grafik GLBB berupa garis
lurus tetapi berubah-ubah, dikarenakan mengalami percepatan yang
tetap/konsisten.

H. PEMBAHASAN
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Berdasarkan hasil percobaan yang telah kami lakukan dapat
disimpulkan bahwa, dari kelima percobaan tentang gerak lurus
berarturan dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh
mempunyai nilai yang sama yaitu 0,063 m/s. Hal tersebut
membuktikan bahwa gerak lurus beraturan merupakan suatu gerak
benda yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya tetap.
Selain itu, dari percobaan tersebut juga menunjukkan bahwa
semakin panjang jaraknya, maka waktu yang diperlukan juga
semakin banyak.
Seperti contoh pada tabel pengamatan, percobaan pertama
pada GLB dengan jarak 0,30 m membutuhkan waktu 4,75 s.
Sedangkan pada percobaan kedua dengan jarak 0,25 m
membutuhkan waktu 3,96. Hal tersebut membuktikan bahwa
semakin besar jarak, maka akan semakin besar p waktu yang
diperlukan.
Dari grafik di atas juga terlihat bahwa grafik hubungan antara
jarak sebagai fungsi waktu pada percobaan Garis Lurus Beraturan
merupakan grafik linier.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa, dari kelima percobaan garis lurus berubah
beraturan dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh masing-
masing percobaan mempunyai nilai yang berbeda – beda. Namun
mempunyai persamaan, yaitu dalam hal percepatan. Percepatan
masing-masing percobaan adalah 0,033 m/s2. Hal tersebut
membuktikan bahwa gerak lurus berubah beraturan merupakan
suatu gerak lurus yang mempunyai kecepatan yang sealu berubah
di setiap saat, namun mempunyai nilai percepatan yang sama/tetap.
Grafik pada percobaan garis lurus berubah beraturan yang
menunjukkan hubungan antara jarak sebagai fungsi waktu pada
berbentuk kurva.

I. KESIMPULAN
Kesimpulan yang bisa diambil dari percobaan yang telah dilakukan, yaitu :
1. Gerak suatu benda memiliki lintasan berupa garis lurus dengan
kecepatan tetap, maka gerak tersebut adalah gerak lurus beraturan
(GLB).
2. Suatu gerak benda memilliki lintasan berupa garis lurus dan
kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta
memiliki percepatan yang sama/tetap, maka gerak tersebut adalah
gerak lurus berubah beraturan (GLBB).

J. DAFTAR PUSTAKA

Maman, R. (2022). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas


Terbuka.
Supriyatna, & Roza, L. (2021). Analisis Keakuratan Sensor Inframerah
Dan Stopwatch Pada Praktik GLB dan GLBB. Journal Inovasi
Penelitian, 72.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Ketika kami melakukan percobaan, benang yang digunakan pada saat
percobaan sedikit kusut.

L. SARAN DAN MASUKAN


Ketika ingin melakukan percobaan GLB dan GLBB pastikan
menggunakan benang yang baru (yang tidak kusut).

M. FOTO PRAKTIKUM
1. GERAK LURUS BERATURAN
GAMBAR KETERANGAN
Alat dan bahan yang
digunakan pada percobaan
GLB

Mengamati dan mengukur


waktu yang diperlukan beban
pada percobaan GLB
GAMBAR KETERANGAN
Mencatat waktu yang
diperlukan beban untuk
bergerak pada percobaan
GLB sesuai hasil pengukuran

2. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN


GAMBAR KETERANGAN
Alat dan Bahan yang diperlukan
pada percobaan GLBB
GAMBAR KETERANGAN
Mengamati dan mengukur
waktu yang diperlukan beban
pada percobaan GLB

Mencatat waktu yang


diperlukan beban untuk
bergerak pada percobaan GLB
sesuai hasil pengukuran
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PENCERNAAN MAKANAN

WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675

UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 3 KP 3

A. Judul Percobaan
Struktur Sistem Pencernaan

B. Tujuan
Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan

C. Alat dan Bahan


• Gambar sistem pencernaan.
• Alat Tulis.

D. Dasar Teori
Setiap manusia memerlukan energi untuk mereka beraktivitas. Energi
tersebut diperoleh dari makanan yang kita konsumsi dan diolah menjadi
energi di dalam tubuh. Karena terjadi sebuah proses di dalam sistem
pencernaan, makanan yang dikonsumsi pastinya akan berbeda mulai dari
bentuk, rasa, aroma , dan tekstur ketika dikeluarkan dalam bentuk feses.
Menurut (Harahap D. G., 2019) secara umum sistem pencernaan terdiri
atas struktur dan saluran atau organ pencernaan. Saluran atau organ
pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan (esophagus), lambung, usus
halus, usus besar, rektum atau anus.

(SMP, 2021) Sistem pencernaan adalah proses yang dilakukan oleh


sistem organ pencernaan untuk mengolah makanan agar dapat diserap
nutrisinya dan diubah menjadi energi. Sistem organ pencernaan pun terdiri
dari organ-organ yang memiliki peranannya masing-masing dalam
mengolah makanan.
(Azizah, 2022)Sistem pencernaan, atau sistem gastrointestinal,
terdiri dari beberapa organ pencernaan. Alat pencernaan manusia dibagi
menjadi dua kelompok utama, yaitu organ dalam saluran pencernaan dan
organ pencernaan pelengkap. Saluran pencernaan manusia, atau disebut
juga dengan saluran gastrointestinal, merupakan saluran yang memanjang
dari mulut hingga ke anus. Saluran ini berfungsi untuk mencerna,
memecah, dan menyerap zat gizi makanan yang kemudian dialirkan melalui
peredaran darah.
Organ-organ saluran pencernaan meliputi :
• Mulut
• esofagus (kerongkongan)
• lambung
• usus halus
• usus besar
• rectum
• anus
Sementara itu, organ-organ pencernaan pelengkap adalah mulut, kantong
empedu, kelenjar air liur, hati, dan pankreas.

(Susilowati, 2008) menyatakan bahwa di dalam mulut makanan


dipotong – potong oleh gigi depan dan dikunyah oleh gigi belakang.
Makanan didorong melalui kerongkongan (esofagus) oleh gelombang
kontraksi dan relaksasi otot titmik yang disebut dengan peristaltik. Lambung
berfungsi sebagai gudang makanan yang berkontraksi secara ritmik untuk
mencampur makanan dengan enzim – enzimnya. Fungsi usus halus yaitu
dalam proses pencernaan dan penyerapan yang dibantu oleh gerakan
peristaltik. Usus besar berbentuk cairan tetapi ketika mencapai rektum
bentuknya berubah menjadi padat. Bentuknya bakteri yang terdapat di
dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu
penyerapan zat – zat giji. Selanjutnya menurut (Hartatiek, 2009)
mengatakan bahwa anus berfungsi sebagai lubang pada ujung saluran
pencernaan untuk mengeluarkan sisa – sisa makanan yang tidak dicerna
(feses)
(Rumanta, 2022) Makanan yang ada di luar tubuh kita tersusun dari
molekul-molekul yang sangat kompleks. Agar makanan dapat dipergunakan
oleh tubuh, maka diperlukan adanya proses yang dapat menyederhanakan
molekul-molekul tersebut yang dapat di serap oleh tubuh. Enzim
memegang peranan paling penting dalam pencernaan.
Secara umum, proses pencernaan terdiri atas dua jenis, yaitu proses
pencernaan mekanis dan kimiawi. Proses pencernaan mekanis merupakan
proses pencernaan makanan yang dilakukan dengan gerakan-gerakan
seperti mengunyah, menelan, memompa, menghancurkan, dan meremas
makanan. Pencernaan mekanis bertujuan untuk mengubah ukuran
makanan menjadi lebih kecil. Sedangkan, proses pencernaan kimiawi
adalah proses pencernaan makanan yang melibatkan enzim. Pencernaan
kimiawi ini bertujuan untuk mengubah partikel makanan yang kecil menjadi
bentuk yang siap diserap oleh tubuh.
(Agustin, 2021) Enzim pencernaan diproduksi secara alami
oleh sistem pencernaan di dalam tubuh. Mereka bertugas memecah
komponen makanan seperti lemak, karbohidrat, dan protein. Tujuannya
adalah agar nutrisi yang berasal dari makanan dapat diserap ke dalam
aliran darah untuk menunjang fungsi sel-sel tubuh. Tubuh memproduksi
berbagai macam enzim pencernaan untuk memecah nutrisi di dalam
makanan yang Anda konsumsi agar dapat diserap. Berbeda jenis nutrisi,
berbeda juga enzim pencernaannya. Berikut beberapa macam enzim
pencernaan yang ada di tubuh:

• Amilase
Enzim amilase diproduksi di kelenjar liur, pankreas, dan usus halus.
Enzim ini bertugas memecah zat pati atau karbohidrat menjadi gula
(glukosa). Saat makanan yang mengandung karbohidrat dikunyah,
kelenjar liur di dalam mulut akan menghasilkan amilase.
Setelah tertelan, makanan tersebut akan dicerna lebih lanjut di usus
halus oleh enzim amilase yang dihasilkan oleh pankreas. Di dalam usus,
amilase terus memecah molekul zat pati hingga menjadi glukosa, yang
nantinya akan diserap ke dalam sirkulasi darah melalui dinding usus
halus.
• Protease
Enzim protease adalah enzim pencernaan yang bertugas untuk
memecah protein dalam makanan menjadi asam amino atau amino
acids. Enzim ini diproduksi di lambung, pankreas, dan usus halus.
Terdapat beberapa jenis enzim protase, yaitu pepsin (enzim pencernaan
utama di lambung), tripsin, dan kimotripsin.
• Lipase
Lipase adalah enzim yang memiliki tugas memecah lemak menjadi asam
lemak dan gliserol (zat gula yang mengandung alkohol). Organ tubuh
yang berperan dalam menghasilkan enzim ini adalah pankreas dan
lambung. Enzim lipase juga ditemukan di dalam ASI, fungsinya untuk
membantu bayi mencerna molekul lemak saat menyusu.
• Maltase
Enzim ini diproduksi oleh usus halus dan memiliki fungsi untuk
menghancurkan maltosa. Zat gula maltosa ini banyak ditemukan pada
tumbuhan, seperti biji-bijian, gandum dan ubi.
• Laktase
Laktase adalah jenis enzim pencernaan yang memecah gula laktosa.
Gula ini ditemukan dalam susu dan makanan atau minuman yang
terbuat dari susu. Orang dengan intoleransi laktosa sering kali
disarankan untuk mengonsumsi enzim laktase tambahan saat
mengonsumsi susu.
• Sukrase
Sukrase adalah enzim yang diproduksi oleh usus halus. Fungsi enzim ini
adalah memecah sukrosa menjadi gula sederhana, seperti fruktosa dan
glukosa. Gula sukrosa banyak ditemukan pada tanaman, seperti
tebu, sorgum, dan bit gula. Sukrosa juga ditemukan pada madu, namun
dalam jumlah sedikit.

E. Cara Kerja
1) Perhatikan gambar system pencernaan yang terdapat pada lembar
kerja.
2) Mengurutkan system pencernaan mulai dari mulut.
3) Menulis bagian-bagian system pencernaan pada lembar kerja.
4) Menyimpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan ini.
F. Hasil Percobaan
1. Gambar Sistem pencernaan manusia

Mulut

Proses pencernaan dimulai dari dalam mulut, pada mulut terjadinya


pencernaan secara mekanis dan secara kimiawi. Mulut berfungsi untuk
mengunyah makanan menjadi lebih halus agar lebih mudah untuk dicerna. Di
dalam mulut terjadi pencernaan secara mekanis oleh gigi dan kimiawi oleh
enzim amilase saliva

Kerongkongan

Esofagus (kerongkongan) adalah saluran yang menghubungkan mulut dengan


lambung. Saluran ini merupakan jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari
mulut menuju proses pencernaan selanjutnya di dalam lambung. Di
kerongkongan terdapat gerakan peristaltik untuk mendorong makanan menuju
lambung.

Lambung

Lambung adalah organ berbentuk huruf ‘J’ yang berukuran sekitar dua kepalan
tangan. Lambung terletak di antara esofagus dan usus halus pada perut bagian
atas. Di dalam lambung terjadi proses pencernaan secara kimiawi melalui
enzim – enzim. Ada enzim pepsin yang ebrfungsi untuk mengubah protein
menjadi asam amino, enzim renin yang berfungsi mengubah protein menjadi
kasein, dan juga HCl (asam klorida) yang berfungsi memecah protein serta
melawan virus dan bakteri yang masuk melalui sistem pencernaan.

Usus Halus

Usus halus adalah saluran kecil selebar 2,5 cm dengan panjang sekitar 10
meter. Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus dua belas jari),
jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan). Di dalam usus halus ini
makanan kembali diproses secara kimiawi yang dibantu oleh enzim – enzim
dari pankreas, empedu, dan hati seperti tripsin, amilase, maltase, sukrase,
laktase, dan lipase.

Usus Besar

Usus besar membentuk huruf ‘U’ terbalik di sekitar usus halus yang berlipat-
lipat. Saluran ini dimulai dari sisi kanan bawah tubuh dan berakhir di sisi kiri
bawah. Panjang usus besar sekitar 5 – 6 meter dan terdiri dari tiga bagian, yaitu
sekum, kolon, dan rektum. Sisa – sisa makanan mengalami pembusukan di
usus besar dan diubah menjadi feses (kotoran)

Rektum dan Anus

Sisa isi usus besar yang telah menjadi feses kemudian disalurkan ke arah
rektum. Saat rektum sudah mulai penuh, otot-otot di sekelilingnya akan
terangsang untuk mengeluarkan feses. Inilah yang membuat kita merasa mulas
dan ingin buang air besar. Feses nantinya akan dikeluarkan melalui anus.

Anus merupakan bagian paling akhir dari saluran pencernaan manusia yang
berbatasan langsung dengan lingkungan luar. Fungsi anus tak lain adalah
sebagai tempat keluarnya feses.

G. Pertanyaan
1. Sebutkan bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim !
2. Enzim apa saja yang dihasilkan oleh organ-organ tersebut ?
3. Enzim-enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan
menjadi apa ? Uraikan dengan jelas !

Jawaban:
1. Sistem pencernaan yang menghasilkan enzim adalah
• Mulut
• Lambung
• Usus halus
2. Enzim yang terdapat pada organ pencernaan yaitu:
• Mulut menghasilkan enzim amylase
• Lambung menghasilkan enzim pepsin, renin, tripsin.
• Usus halus menghasilkan enzim amylase, tripsin dan sukrase.
3. Fungsi enzim yaitu:
• Pepsin adalah enzim pencernaan yang fungsi utamanya memecah
protein yang ada dalam makanan menjadi bagian kecil yang disebut
pepton. Pepton mengandung asam amino yang sangat baik untuk
fungsi otak dan pertumbuhan.
• Enzim renin berfungsi untuk mencerna protein dalam susu atau
produk yang mengandung susu, lalu mengubahnya menjadi peptida
agar bisa diuraikan oleh pepsin.
• Enzim tripsin berfungsi protein menjadi asam amino. Tripsin
dihasilkan oleh pankreas dalam bentuk tidak aktif yang disebut
tripsinogen. Tripsinogen masuk ke usus kecil melalui saluran
empedu dan diubah menjadi tripsin aktif. Tripsin aktif bersama
enzim pepsin dan kimotripsin, kemudian bekerja memecah
protein menjadi peptida dan asam amino yang sangat penting
untuk pertumbuhan otot, produksi hormon dan mendukung
fungsi tubuh lainnya.
• enzim amylase berfungsi zat tepung menjadi menjadi gula (glukosa).
enzim ini juga dihasilkan oleh kelenjar ludah yang bertugas
untuk memecah kabohidrat agar nutrisinya mudah diserap oleh
tubuh. Itulah kenapa saat makan, disarankan mengunyah
makanan secara menyeluruh agar enzim amilase dalam air liur
dapat bekerja dengan baik.
• Sukrase adalah jenis enzim yang dihasilkan oleh usus yang
berfungsi untuk memecah sukrosa menjadi fruktosa dan
glukosa, gula sederhana yang dapat diserap oleh tubuh.
H. Pembahasan
Dari hasil pengamatan sistem organ pencernaan terdiri dari organ –
organ yang memiliki tugasnya masing-masing dalam mengolah makanan.
Sistem pencernaan pada manusia terdiri dari beberapa bagian yaitu
sebagai berikut :

1. Mulut

Proses mengolah makanan pada manusia dimulai dari mulut yaitu


makanan digigit, dikunyah, dan dihaluskan. Makanan yang bercampur
dengan air liur akan dipecah menjadi potongan yang lebih kecil oleh gigi,
sehingga teksturnya menjadi lunak dan mudah ditelan. Lidah memiliki
peran yaitu mencampur makanan dengan air liur, mengarahkan
makanan di dalam mulut agar tergigit secara merata oleh gigi, dan
kemudian mendorongnya ke dalam kerongkongan untuk ditelan. Dengan
demikian pada mulut terjadi proses pencernaan mekanik yang
dilakukan oleh gigi, sedangkan proses pencernaan kimiawi yaitu dibantu
oleh beberapa enzim seperti amilase.

2. Kerongkongan

Dalam proses menelan makanan, organ sistem pencernaan manusia


yang berperan adalah kerongkongan (esofagus). Kerongkongan
merupakan saluran yang memiliki panjang sekitar 25 cm dan berfungsi
menyalurkan makanan dan minuman dari mulut ke dalam lambung.
Makanan dapat terdorong masuk dikarenakan terdapat gerak peristaltik.

3. Lambung
Lambung terletak di antara esofagus dan usus halus pada perut bagian
atas. Lambung memiliki peranan yaitu mencampur makanan dari
kerongkongan dengan cairan pencernaan yang diproduksinya, seperti
asam dan enzim. Zat asam dan enzim melanjutkan proses pencernaan.
Makanan yang masuk ke lambung ini diolah menjadi cairan pekat atau
berupa pasta, dan selanjutnya akan didorong menuju usus halus. Selain
memecah makanan, lambung juga akan membunuh mikroorganisme
yang mungkin terdapat pada makanan atau minuman. Pada lambung,
terjadi pula proses pencernaan secara kimiawi melalui enzim-enzim
seperti pepsin dan renin.

4. Usus Halus
Proses penguraian makanan menjadi bentuk yang lebih kecil berakhir di
usus halus. Usus halus adalah saluran kecil selebar 2,5 cm dengan
panjang sekitar 10 meter. Organ pencernaan ini terdiri dari tiga bagian,
yaitu duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan ileum
(usus penyerapan). Dinding bagian dalam usus halus penuh dengan
tonjolan dan lipatan. Fungsi lipatan usus halus ini memaksimalkan
pencernaan makanan dan penyerapan zat gizi. Di usus halus ini
makanan kembali diproses secara kimiawi yang dibantu oleh enzim-
enzim seperti amylase, tripsin dan sukrase.

5. Usus Besar
Usus besar membentuk huruf ‘U’ terbalik di sekitar usus halus yang
berlipat-lipat. Saluran ini dimulai dari sisi kanan bawah tubuh dan
berakhir di sisi kiri bawah. Panjang usus besar sekitar 5 – 6 meter dan
terdiri dari tiga bagian, yaitu sekum, kolon, dan rektum. Sekum adalah
kantung pada bagian awal usus besar. Area ini menyalurkan hasil
pencernaan makanan yang telah diserap dari usus halus menuju usus
besar. Sementara itu, kolon adalah tempat cairan dan garam diserap dan
memanjang dari sekum ke rektum. Fungsi utama dari usus besar yaitu
membuang air dan mineral elektrolit dari ampas makanan yang tidak
tercerna, lalu membentuk limbah padat yang dapat dikeluarkan.

6. Rectum dan Anus


Proses pengolahan dan pencernaan makanan hingga menjadi tinja
umumnya memerlukan waktu kurang lebih 30–40 jam. Ketika rektum
sudah terisi penuh dan tinja di dalamnya siap dikeluarkan melalui anus,
kita akan merasakan mulas dan muncul dorongan untuk buang air besar.
Anus merupakan bagian paling akhir dari saluran pencernaan manusia
yang berbatasan langsung dengan lingkungan luar. Fungsi anus tak lain
adalah sebagai tempat keluarnya feses.

I. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa sistem pencernaan
manusia adalah suatu proses yang dilakukan oleh sistem organ
pencernaan untuk mengolah makanan agar nutrisi yang ada pada makanan
dapat diserap oleh tubuh dan diubah menjadi energi. Sehingga sistem
pencernaan manusia dapat menghasilkan nutrisi dan energi dari berbagai
jenis makanan atau minuman serta energi ini mampu digunakan untuk
beraktivitas. Keduanya diperlukan dalam proses metabolisme, perbaikan
sel dan jaringan tubuh, serta menunjang aktivitas sehari-hari, seperti
bergerak, bernapas, belajar, dan bekerja.
Dapat disimpulkan bahwa proses pencernaan makanan dibagi
menjadi 2 yaitu :
• Pencernaan secara mekanik
Proses pencernaan makanan yang melibatkan gerakan-gerakan seperti
menggigit, mengunyah sehingga dapat merubah makanan menjadi
kecil. Pencernaan ini terjadi pada organ mulut.
• Pencernaan secara kimiawi
Proses pencernaan makanan yang melibatkan bantuan enzim mislanya
pada pada mulut ada enzim amylase, lambung terdapat enzim pepsin
dan renin serta pada usus halus terdapat enzim amylase, tripsin dan
sukrase.
System pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, dan rektum serta anus.
Proses pencernaan dimulai dari memasukan makanan ke dalam
mulut (Injesti), di dalam mulut makanan diubah menjadi kecil dan lembut
dengan cara dikunyah oleh gigi (Pencernaan mekanik), melalui
kerongkongan makanan masuk ke dalam lambung dengan proses kimiawi
dengan bantuan berupa enzim pencernaan, sehingga makanan tersebut
menjadi bentuk pasta kemudian masuk ke dalam usus halus, hasil
pencernaan makanan yang telah diserap dari usus halus akan menuju usus
besar dan sisa-sisa makanan akan menuju rektum dan akhirnya sisa-sisa
makanan tersebut akan keluar melalui anus.

J. Daftar Pustaka

Agustin, d. S. (2021). Ketahui Macam-macam Enzim Pencernaan dan


Fungsinya. ALODOKTER.

Azizah, V. N. (2022). Sistem Pencernaan Manusia: Sebuah Perjalanan


Panjang. AkuPintar.

Harahap, D. G. (2019). Efektivitas Metode Inkuiri Dalam Pembelajaran


Biologi Materi Sistem Pencernaan Manusia Kelas XI SMA Negeri 4
Padangsidimpuan. Jurnal Education and Development, 151.

Hartatiek, R. I. (2009). Ringkasan Materi Biologi. Klaten: Dunia Jendela.

Rumanta, M. d. (2022). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka.

SMP, P. W. (2021). Proses Pencernaan Dalam Tubuh Manusia. Jakarta:


Direktorat Sekolah Menengah Pertama.

Susilowati. (2008). Kurikuler SMA. Jakarta: Universitas Terbuka.

K. Kesulitan yang dialami


Pada gambar terdapat beberapa organ pencernaan ada tidak terlihat jelas
L. Saran dan Masukan
Dalam melakukan percobaan ini disarankan menggunakan video
pembelajaran agar terlihat jelas bagian – bagian dari alat pencernaan
manusia dan proses yang terjadi di dalamnya
M. Foto Praktikum
Gambar Keterangan
Mulut
Makanan dikunyah oleh gigi menjadi
potongan-potongan kecil.

Kerongkongan
Makanan masuk ke lambung melalui
kerongkongan.

Lambung
Makanan dicerna menjadi bentuk pasta
dengan bantuan enzim pencernaan.

Usus Halus
Tempat pencernaan makanan secara kimiawi.
Usus halus menyerap nutrisi dari proses
pencernaan

Usus Besar
Membuang air dan mineral elektrolit dari
ampas makanan yang tidak tercerna

Rektum dan Anus


Rektum adalah bagian akhir dari usus besar
yang berfungsi sebagai tempat penampungan
feses sementara sebelum dikeluarkan dari
tubuh.
Anus adalah sebagai tempat keluarnya feses.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
GAYA

Wahyu Khusnawiyati
858734675

UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM

A. JUDUL PERCOBAAN
1. Gaya Listrik Statis
2. Gaya Magnet
3. Gaya Pegas

B. TUJUAN
1. Mengetahui adanya gaya listrik statis
2. Mengetahui jenis-jenis benda yang dapat ditarik oleh magnet
3. Mengetahui adanya gaya pegas

B. ALAT DAN BAHAN


1. Gaya Listrik Statis
a. Sisir plastic
b. Rambut seseorang yang agak tebal dan kering
c. Potongan-potongan kertas kecil

2. Gaya Magnet
a. Magnet batang
b. Jarum jahit
c. Alumunium
d. Seng
e. Seutas benang jahit
f. Potongan plastic
g. Statif
h. Isolasi plastik

3. Gaya Pegas
a. Karet gelang
b. Penggaris
c. Beban 20gr
d. Statif

C. DASAR TEORI

Gaya merupakan sesuatu yang dapat mengubah bentuk benda, arah


benda, dan posisi benda. (Rumanta, Praktikum IPA di SD, 2022) gaya
merupakan suatu besaran yang memiliki besar dan arah (besaran vector).
Gaya dapat menyebabkan benda diam menjadi bergerak juga dapat pula
menyebabkan benda bergerak menjadi berhenti. Sebagai contoh adanya
gaya pegas, dapat ditemukan pada ketapel yang mana dapat membuat

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 2


kerikil terlempar sangat jauh atau ketika berkendara dengan mobil, kita bisa
tetap merasakan nikmat meskipun jalannya bergelombang atau ada yang
berlubang dikarenakan adanya pegas. Gejala gaya listrik statis dapat dilihat
dengan menggosokkan sisir plastik ke rambut yang kering, sedangkan gaya
magnet dapat dilihat jika mendekatkan magnet batang pada sebuah logam
yang kecil. Menurut (Amiruddin, Lailli, & Marsya) muatan listrik bersifat
abstrak, dapat dirasakan atau diketahui gejalanya namun tidak dapat dilihat
dengan kasat mata. Atau muatan listrik ibarat angin yang dapat dirasakan
namun dapat dilihat gejalanya.

Listrik statis dapat terjadi ketika benda – benda yang memiliki aliran
listrik saling berpautan tanpa adanya sumber daya listrik, bisa dikatakan
juga benda tersebut mampu menghasilkan proton dan electron tanpa
menggunakan elemen pembangkit listrik. Listrik statis dapat disebut dengan
muatan listrik diam.
Magnet adalah sebuah benda yang memiliki kemampuan untuk
menarik benda. Salah satu ciri khas magnet adalah memiliki gaya tarik
terhadap beberapa jenis logam tertentu. Benda – benda yang dapat ditarik
oleh magnet disebut benda magnetik, contoh benda yang dapat ditarik oleh
magnet yaitu benda yang terbuat dari besi, nikel, dan kobalt. Selain benda
magnetik, juga ada benda non magnetik (benda yang tidak dapat ditarik
oleh magnet). Dari kemampuanya itu magnet memiliki sifat magnetis (dapat
menarik benda – benda besi, nikel, dan kobalt).
Menurut (Sari, Prihandono, & Sudarti, 2015) medan magnet adalah
daerah di sekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh magnet. Medan
magnet terjadi karena adanya kutub – kutub magnet yang memiliki gaya
tarik – menarik dan tolak menolak yang besar. Medan magnet bersifat tidak
menghalangi dan mampu menembus. Magnet memiliki dua buah kutub
yang biasanya diberi warna merah dan biru. Pada umumnya kutub pada
magnet akan selalu menunjuk ke arah utara dan selatan. Kutub utara
magnet akan mengarah pada utara bumi, biasanya diberi warna merah dan
tulisan N (north), sedangkan kutub selatan magnet akan mengarah pada
selatan bumi dan biasanya diberi warna biru serta tulisan S (south). Prinsip
dasar magnet inilah yang diterapkan pada penggunaan kompas. Apabila
kutub utara dan selatan magnet didekatkan, maka akan saling tarik menarik
dan apabila kedua kutub yang sama didekatkan maka akan saling tolak
menolak.
Menurut (Elisa & Claudya, 2016) pegas merupakan benda elastik
yang banyak digunakan dalam kehidupan untuk membuat benda menjadi
nyaman ketika digunakan. Di dalam sebuah pegas terdapat gaya pemulih,
yaitu gaya yang berlawanan dengan perpindahan sistem sehingga
mendorong atau menarik sistem kembali pada posisi kesetimbangan.

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 3


Sebuah gaya pemulih yang ditimbulkan oleh sebuah pegas ditentukan
dengan hukum Hooke. Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan
mengenai gaya dalam ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari
sebuah pegas. Ukuran elastisitas pegas berbeda – beda sesuai dengan
ukuran kekuatan pegas tersebut.

D. CARA KERJA
1. Gaya Listrik Statis
a. Mengisi lembar kerja sesuai dengan petunjuk.
b. Menyisir rambut kering yang agak tebal dengan sisir plastik.
c. Mendekatkan sisir plastic ke potongan-potongan kertas kecil.

2. Gaya Magnet
a. Mengisi lembar kerja sesuai dengan petunjuk.
b. Mendekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi
tidak sampai bersentuhan.
c. Mengamati reaksi yang terjadi.
d. Memasukkan data ke dalam table.

3. Gaya Pegas
a. Mengambil seutas karet gelang dan menggantungkan salah satu
ujungnya pada statif.
b. Menggantungkan sebuah beban pada ujung karet yang satunya lagi.
c. Menarik beban ke bawah kemudian di lepaskan.

E. HASIL PERCOBAAN
Tabel 4.1
Pengamatan Gaya Listrik Statis
NO KEADAAN SISIR KEADAAN KERTAS
1. Sebelum digosok ke rambut Tidak bergerak / tertarik
2. Setelah digosok ke rambut Bergerak / tertarik kearah sisir

Tabel 4.2
Pengamatan Gaya Magnet
NO TERTARIK / TAK
MAGNET BAHAN
TERTARIK
1. Magnet Jarum jahit Tertarik
2. Magnet Alumunium Tertarik sangat lemah

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 4


NO TERTARIK / TAK
MAGNET BAHAN
TERTARIK
3. Magnet Seng Tak tertarik
4. Magnet Benang jahit Tak tertarik
5. Magnet Plastik Tak tertarik
6. Magnet Kertas Tak tertarik

Tabel 4.3
Pengamatan Gaya Pegas
NO PERLAKUAN KEADAAN KARET
Tergantung dengan beban
1. Sebelum beban di tarik
dibawah
2. Saat beban ditarik ke bawah Karet memanjang
Beban terlempar ke atas dan
3. Saat beban dilepaskan karet perlahan kembali ke
ukuran semula
Kembali ke bentuk dan ukuran
4. Setelah beban di tarik
semula

F. PERTANYAAN
1. Gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh sisir plastik
yang digosokkan dengan rambut kering?

2. Mengapa benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet


batang?

3. Apa yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang bila
ditarik ke bawah akan kembali ke atas?

Jawaban :
1) Potongan kertas dapat ditarik oleh sisir dikarenakan adanya gaya
listrik statis yang ditimbulkan oleh sisir yang digosokkan ke rambut
yang agak tebal dan kering.

2) Karena magnet memiliki sifat dapat menarik benda magnetis yaitu


benda yang terbuat dari logam, sehingga apabila didekatkan dengan
magnet batang akan terjadi tarik menarik antara magnet batang
dengan benda logam.

3) Beban yang digantung akan kembali ke atas setelah ditarik


disebabkan oleh adanya gaya pegas dari karet gelang. Karet gelang

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 5


memiliki sifat elastis yang mana saat dikenai gaya maka akan berubah
kembali ke bentuk semula.

G. PEMBAHASAN
1. Gaya Listrik Statis
Praktikum dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adanya gaya
listrik statis dengan menggunakan sisir plastik, rambut yang agak tebal
dan kering, serta potongan-potongan kertas kecil. Pada praktikum ini,
sisir plastik digosokkan ke rambut yang agak tebal dan kering, setelah
itu sisir plastik didekatkan dengan potongan – potongan kertas kecil.
Setelah itu, yang terjadi ialah potongan – potongan kertas kecil akan
tertarik ke arah sisir plastik dan menempel.
Hal itu disebabkan karena sisir plastik yang telah digunakan untuk
menyisir rambut (digosok ke rambut) telah memuat / mengandung gaya
kelistrikan. Adanya gaya kelistrikan itulah yang membuat sisir plastik
dapat menarik potongan – potongan kertas kecil. Gaya listrik statis ini
berlangsung untuk sementara waktu, dikarenakan setelah beberapa
saat, sisir plastik tidak akan bermuatan listrik lagi dan potongan-
potongan kertas kecil tidak akan tertarik kearah sisir atau bersifat netral.

2. Gaya Magnet
Data yang dihasilkan dari praktikum, menunjukkan beberapa benda
tertentu mampu ditarik oleh magnet batang seperti jarum jahit. Namun
ada juga benda yang memiliki gaya tarik menarik yang sangat lemah
dengan magnet, seperti alumunium. Benda – benda yang mampu
tertarik apabila magnet didekatkan memiliki sifat magnetis dan disebut
dengan benda magnetik, oleh karena itu apabila magnet batang
didekatkan akan saling tarik menarik.
Sedangkan beberapa benda yang lain tidak mampu ditarik oleh
magnet batang seperti seutas benang jahit, potongan plastik, seng, dan
isolasi plastik. Benda-benda yang tidak tertarik oleh magnet memiliki
sifat non-magnetis atau disebut juga dengan benda non-magnetik
sehingga magnet batang tidak dapat menarik benda tersebut.

3. Gaya Pegas
Setelah melakukan praktik karet gelang yang diberi beban bila
ditarik ke bawah selama beberapa kali akan kembali ke atas. Hal ini
dikarenakan oleh kelenturan dan gaya dorong pada karet gelang yang
menimbulkan gaya pegas. Karet gelang merupakan salah satu benda
yang memiliki sifat elastis yang apabila dikenai gaya maka dapat
kembali ke bentuk semula meskipun gaya yang diberikan telah hilang.
Oleh karena itu, beban yang mula-mula ditarik ke bawah dapat

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 6


terlempar setelah karet gelang dilepaskan, kemudian kembali ke atas
seperti posisi awal saat percobaan.

H. KESIMPULAN
1. Gaya Listrik Statis
Potongan – potongan kertas kecil dapat tertarik oleh sisir plastik
yang digunakan untuk menyisir rambut yang agak tebal dan kering. Hal
tersebut terjadi dikarenakan gesekan sisir dengan rambut
menghasilkan gaya listrik statis. Adanya gaya listrik statis inilah yang
menyebabkan potongan kertas tertarik dan menempel pada sisir.

2. Gaya Magnet
Benda – benda yang terbuat dari besi, nikel, dan kobalt dapat ditarik
oleh magnet, hal ini menunjukkan bahwa magnet memiliki sifat
magnetis. Benda – benda yang dapat tertarik oleh magnet batang
disebut dengan benda magnetik. Sedangkan benda-benda lain yang
tidak tertarik saat magnet batang didekatkan disebut dengan benda
non-magnetik.

3. Gaya Pegas
Gaya pegas adalah gaya yang timbul akibat sifat elastis dari suatu
benda. Pada percobaan ini, karet gelang yang ditarik dapat
melemparkan beban ke atas kemudian kembali lagi ke bawah
dikarenakan adanya gaya pegas pada karet. Karet gelang merupakan
benda yang memiliki sifat elastis karena mampu kembali ke bentuk
semula meskipun gaya yang diberikan telah hilang.

I. DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, M. Z., Lailli, W. Q., & Marsya, Z. D. (t.thn.). Hukum Coulumb. 2.

Elisa, & Claudya, Y. (2016). Penentuan Konstanta Pegas Dengan Cara


Statis dan Dinamis. Jurnal Fisika Edukasi, 4.

Rumanta, M. (2022). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas


Terbuka.

Sari, R. E., Prihandono, T., & Sudarti. (2015). APLIKASI MEDAN


MAGNET EXTREMELY LOW FREQUENCY (ELF) 100µT. Jurnal
Pendidikan Fisika, 194.

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 7


J. KESULITAN YANG DIALAMI
1. Membuat kertas menempel pada sisir saat praktikum gaya listrik statis.
2. Melakukan percobaan pada alumunium saat praktikum gaya magnet.
3. Menjaga agar beban yang ditarik agar tidak terlempar terlalu jauh saat
praktikum gaya pegas.

K. SARAN DAN MASUKAN


1. Melakukan percobaan berulang kali dan menyisir sedikit lebih lama agar
gaya listrik statis yang dihasilkan mampu menarik cukup banyak kertas.
2. Berhati-hati saat mendekatkan magnet ke alumunium dikarenakan gaya
magnet yang dihasilkan sangat lemah bahkan hamper tidak terasa.
3. Berhati-hati saat menarik beban pada karet gelang serta memegang
statis dengan tangan lainnya agar beban tidak terlempar jauh.

L. FOTO PRAKTIKUM
1. Gaya Listrik Statis
GAMBAR KETERANGAN

Foto alat dan bahan yang


digunakan dalam percobaan

Langkah pertama, menyisir rambut


dengan sisir plastik

Setelah itu, mendekatkan sisir


plastik ke potongan kecil kertas

Kemudian, sisir diangkat

Terlihat kertas menempel pada sisir


dikarenakan gaya listrik statis

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 8


2. Gaya Magnet
GAMBAR KETERANGAN

Percobaan 1: magnet dan jarum


jahit saling tarik menarik dengan
sangat kuat

Percobaan 2: magnet dan


alumunium saling tarik menarik
dengan sangat lemah, hampir tak
terasa.

Percobaan 3: magnet dan seng


tidak saling tarik menarik

Percobaan 4: magnet dan


benang jahit tidak saling tarik
menarik

Percobaan 5: magnet dan plastik


tidak saling tarik menarik

Percobaan 6: magnet dan kertas


tidak saling tarik menarik

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 9


3. Gaya Pegas
GAMBAR KETERANGAN

Alat dan bahan percobaan

Posisi mula-mula karet


gelang dan beban

Karet gelang yang diberi


beban ditarik kebawah

Perubahan posisi karet


gelang dikarenakan gaya
pegas setelah dilepaskan
→ →

Setelah karet gelang


terlempar ke atas, karet
kembali ke posisi awal
(dibawah)
→ →

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 10


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG
(JENIS-JENIS GELOMBANG & SIFAT
PEMANTULAN GELOMBANG)

WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675

UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 6 KP 1

A. JUDUL PERCOBAAN
1. Jenis – jenis gelombang
2. Sifat pemantulan gelombang

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati bentuk dan jenis gelombang tranversal dan gelombang
longitudinal.
2. Mengamati sifat pemantulan gelombang.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Jenis – jenis gelombang
a. Slinki.
b. Kabel listrik, Panjang 5 m, ꬿ= 0,5 cm.
c. Benang kasur Panjang 3 m.
d. Karet gelang.

2. Sifat pemantulan gelombang


a. Slinki.
b. Benang Kasur.
c. Kerikil.

D. DASAR TEORI
Gelombang merupakan rambatan energi getaran yang merambat
melalui medium atau tanpa melalui medium (Halliday & Walker, 2010).
Gelombang dibedakan menjadi dua berdasarkan mediumnya yaitu
gelombang mekanik dan elektromagnetik. Menurut (Yasid, Yushardi, &
Handayani, 2016) gelombang mekanik adalah gelombang yang arah
rambatnya memerlukan medium perantara sedangkan gelombang
elektromagnetik adalah gelombang yang arah rambatannya tanpa
menggunakan medium.
Gelombang berdasarkan rambatannya dibedakan menjadi dua yaitu
gelombang transversal dan longitudinal. Menurut (Bambang & Prihambodo ,
2009) gelomabang transversal merupakan gelombang yang rambatan sejajar
dengan getaran dan mediumnya sedangkan gelombang longitudinal adalah
gelombang yang rambatannya sejajar dengan getaran dan mediumnya.
Menurut (Mashuri, 2008) gelombang transversal merupakan
gelombang yang arah pergerakan partikel pada medium (arah getarnya)
tegak lurus terhadap rambatnya. Tinjau sebuah pegas (slinky) yang
diregangkan secara horizontal, kemudian koil pada ujung kanan diikat dan
koil pada ujung kiri diberi gangguan dengan cara menggetarkannya ke atas
dan ke bawah sehingga terbentuk gelombang seperti gambar berikut:

Menurut (Mashuri, 2008) gelombang longitudinal merupakan


gelombang yang arah pergerakan partikel pada medium (arah getarnya)
sejajar dengan arah rambatnya. Tinjau sebuah pegas (slinky) yang
diregangkan secara horizontal, kemudian koil pada ujung kanan diikat dan
koil pada ujung kiri diberi gangguan dengan cara menggetarkannya ke kanan
dan ke kiri sehingga terbentuk gelombang seperti pada gambar berikut:

Menurut (Mashuri, 2008) gelombang permukaan (surface wave)


merupakan gelombang yang arah pergerakan partikel pada medium (arah
getanya) membentuk gerak melingkar. Gelombang permukaan merupakan
perpaduan dari gelombang transversal dan gelombang longitudinal pada
suatu medium. Contoh dari gelombang permukaan ialah gelombang
permukaan air, jari – jari lingkaran yang dibentuk oleh partikel semakin
mengecil dengan bertambahnya kedalaman air.
(Yasid, Yushardi, & Handayani, 2016) bunyi merupakan gelombang
mekanik jenis longitudinal yang merambat dan sumbernya berupa benda
yang bergetar. Bunyi bisa didengar sebab getaran benda sebagai sumber
bunyi menggetarkan udara di sekitar dan melalui medium udara bunyi
merambat sampai ke gendang telinga, sebenarnya merupakan variasi
tekanan udara secara periodik di sepanjang lintasan perambatannya.

E. LANGKAH KERJA
1. Percobaan bentuk dan jenis gelombang
a. Mengambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin. Kemudian
mengikat salah satu ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk
menahannya atau dipegang oleh salah satu teman atau anggota
kelompok. Ujung yang lainnya di pegang sendiri.
b. Usikan ujung slinki yang sedang di pegang dengan cara menggerakan
ujung slinki dengan cepat kekiri dan kekanan seperti gambar berikut.

Mengamati gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada
ujung slinki? Apa yang merambat pada slinki? Apa gelombang itu?
c. Usikan lagi ujung slinki berulang-ulang seperti Langkah b. Amati arah
getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang
terjadi ini disebut gelombang transversal. Bagaimanakah arah getar
dan arah rambat gelombang transversal itu?
d. Mengikatkan karet gelang di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung
slinki yang dipegang berulang—ulang. Mengamati karet gelang
tersebut, ktika gelombang berjalan, ikut berpindahkah karet gelang
tersebut? Adakah energi yang merambat melalui pegas? Jika ada,
darimana asalnya?
e. Melakukan percobaan dari Langkah a sampai d sekali lagi. Kali ini
slinki diganti kabel listrik. Menyamakan hasilnya dengan
menggunakan slinki. Menyebutkan perbedaannya jika ada.
f. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin serta mengikatkan
salah satu ujungnya pada tiang yang kokoh dan ujung yang lain
dipegang sendiri. Kemudian mengusikan ujung slinki yang sedang
dipegang secara berulang-ulang dengan cara menggerakan ujung
slinki dengan cepat kebelakang dan kedepan. Amati arah getar (arah

usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang terjadi adalah


gelombang longitudinal.

g. Apa perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang


longitudinal?
2. Sifat Pemantulan Gelombang
a. Melakukan percobaan tersebut dikolam, dibak air atau bejana yang
berisi air. Menjatuhkan kerikil diatas permukaan air yang ada didalam
bak cucian. Kemudian mengamati gelombang yang terjadi
dipermukaan air. Bagaimana bentuk gelombangnya, kemudian
memperhatikan sisi bak yang dikenai gelombang. Dan menentukan
apakah ada gelombang yang dipantulkan?
b. Merentangkan slinki sejauh 1,5m. Ikat ujung slinki pada tiang dimana
ujung tidak boleh bergeser (disebut ujung terikat).
c. Memegang ujung slinki lainnya, kemudian getarkan satu kali sehingga
membentuk setengah Panjang gelombang, seperti pada Gambar 6.9

berikut.
Mengamati perambatan setengah gelombang (denyut) sampai
gelombang tersebut hilang. Jika pola perambatan gelombang tersebut
belum teramati dengan jelas, getarkan lagi ujung slinki tersebut,
dapatkah gelombang dipantulkan? Bagaimana fase gelombang pantul
dibandingkan dengan fase gelombang asalnya?
d. Mengikat ujung slinki yang sebelumnya terikat pada tiang dengan
benang yang panjangnya + 1,5 m. mengikatkan ujung benang yang
jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ke tiang yang kokoh atau dipegang oleh
teman sendiri. Ujung slinki dapat bergerak bebas, oleh karena itu kita
sebut slinki ujung bebas.
e. Menggetarkan ujung slinki satu kali sehingga membentuk setengah
Panjang gelombang seperti percobaan 2 langkah 2. Mengamati
perambatan setengah Panjang gelombang. Dengan ujung bebas ini,
bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan dengan
gelombang asalnya?

F. HASIL PERCOBAAN
1. Jenis-jenis gelombang
Memperhatikan Slinki yang
diusik ke kanan dan kiri, maka
akan membentuk getaran yang
menghasilkan gelombang ke
kanan dan kiri. Jika diusik ke
arah atas bawah maka akan
membentuk getaran
gelombang yang bergerak ke
arah atas dan bawah juga.
Slinki yang diusik kea rah
depan dan belakang akan
menghasilkan getaran
gelombang berupa rapatan dan
renggangan searah/sejajar
dengan arah rambatannya.
Karet gelang diletakkan di
tengah-tengah slinki lalu ujung
slinki yang dipegang diusik
secara berulang-ulang.
Ternyata karet gelang tersebut
ikut berpindah bersama
gelombang, dan juga karet
gelang berpindah karena
adanya energi yang merambat
melalui slinki. Energi ini berasal
dari usikan slinki (pada saat
ujung slinki digerakkan).

2. Sifat Pemantulan Gelombang


Pada saat kerikil dijatuhkan ke
atas air yang berada di dalam
kolam gelombang yang
dihasilkan mirip gelombang
transversal dimana arah
gelombang tegak lurus dengan
arah rambatannya.

G. PERTANYAAN
1. Jika sebuah batu dilemparkan ke kolam, Anda akan melihat gelombang
berjalan di permukaan air. Apakah yang berjalan di permukaan air seperti
yang Anda lihat? Jelaskan!
2. Cahaya juga merupakan gelombang; dari jenis gelombang
elektromagnet. Berdasarkan sifat gelombang itu, apa yang dirambatkan
oleh cahaya?
3. Perhatikan gambar berikut.
Seutas tali salah satu ujungnya diikatkan pada sebuah garputala. Ujung
yang lain dari tali diikatkan pada bang, kemudian garputala digetarkan
terus-menerus. Gambarkan bentuk gelombang yang terjadi pada tali
tersebut!
4. Mengapa jika tegangan tali diubah, pewaktu ketik harus digeser untuk
menimbulkan gelombang?
5. Pada setiap penambahan beban, Anda memperoleh Panjang gelombang
yang berbeda panjangnya. Berubah jugakah frekuensi gelombang itu?
Jelaskan jawaban Anda itu!

JAWABAN :
1. Terdapat gelombang dipermukaan air ketika batu dilempar ke kolam.
Gelombang ini termasuk gelombang tranversal, dikarenakan arah
getarannya tegak lurus terhadap arah rambatannya.
2. Cahaya merupakan gelombang electromagnet, maka cahaya
merambatkan partikel-partikel yang bermuatan positif dan negatif dengan
frekuensi gelombang pendek dan gelombangnya bergerak lurus ke
semua arah.
3. Gelombang yang terbentuk merupakan gelombang transversal yang
terdiri dari bukit dan lembah dengan arah rambat dan getarnya tegak
lurus.

4. Hal itu dilakukan untuk menjaga elastisitas tali yang bisa menimbulkan
gelombang dengan daya tertentu.
5. Jika Panjang gelombang berbeda, maka frekuensinya tetap atau sama.
H. PEMBAHASAN
I. Jenis-jenis Gelombang
1. Gelombang atau getaran akan terjadi ketika slinki diusik kearah
kanan dan kiri. Getaran slinki yang terbentuk ikut bergerak ke arah
kanan dan kiri membentuk gelombang yang bergerak tegak lurus
dengan arah rambatannya ke arah depan. Jenis gelombang yang
dihasilkan pada kegiatan tersebut adalah gelombang transversal.
2. Ketika di tengah slinki diberi karet gelang kemudian slinki diusik
secara berulang-ulang yang menghasilkan gelombang, maka karet
ikut bergerak sejalan dengan pergerakan arah gelombang. Hal ini
disebabkan karena adanya energi yang ikut bergerak sejalan dengan
pergerakan gelombang tersebut.
3. Jika slinki diganti menggunakan kabel listrik dan mendapat perlakuan
yang sama, maka akan mendapatkan hal yang sama pula yaitu ketika
kabel listrik diusik ke kanan dan ke kiri maka akan memunculkan
getaran yang menghasilkan gelombang. Selain itu, jika diletakkan
karet gelang di tengah kabel listrik kemudian diusik, maka karet
gelang akan bergerak dan berpindah tempat mengikuti arah
pergerakan gelombang yang dihasilkan.
4. Jika slinki diberi usikan dengan menggerakkan secara berulang-
ulang ke arah depan dan belakang maka akan membentuk suatu
rapatan dan renggangan yang bergerak sejajar/searah dengan arah
rambatannya kea rah depan. Gerakan yang berupa rapatan dan
renggangan ini disebut gelombang longitudinal.
5. Perbedaan yang paling mendasar antara gelombang transversal dan
longitudinal adalah jika gelombang transversal membentuk suatu
lembah dan bukit yang bergerak secara tegak lurus dengan arah
rambatannya. Sedangkan gelombang longitudinal menghasilkan
suatu rapatan dan renggangan yang bergerak searah/sejajar dengan
arah rambatannya.
II. Sifat Pemantulan Gelombang
Pada saat kerikil dijatuhkan di genangan air atau kolam,
gelombang yang dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah
gelombang tegak lurus dengan arah rambatannya. Dan dibagian
pinggir/sisi bak yang dikenai gelombang, gelombang dipantulkan
kembali.
Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan
digetarkan ujung lainnya dengan tangan sampai membentuk ½
gelombang, ternyata gelombang dapat dipantulkan dan fase
gelombang berlawanan arah dengan gelombang asalnya. Sementara
pada slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan longgar/tali
panjangnya 150 cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata
fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama.

I. KESIMPULAN
I. Jenis-jenis Gelombang
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
berdasarkan arah rambatannya gelombang dibagi menjadi dua yaitu,
gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Penjelasan dari
masing-masing gelombang seperti di bawah ini:
1. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarannya
tegak lurus dengan arah rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya
searah dengan arah rambatannya.

Perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal


terletak pada arah rambatannya yaitu bila transversal tegak lurus
sedangkan longitudinal searah rambatannya.
II. Sifat Pemantulan Gelombang
1. Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan Kembali
2. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang
pantulnya fase gombang berlawanan arah.
3. Ujung slinki yang terikat bebas, gelombang datang gelombang
pantulnya.

J. DAFTAR PUSTAKA
Bambang, M., & Prihambodo , T. (2009). Fisika Dasar Untuk Mahasiswa
Ilmu Komputer & Informatika. Yokyakarta: CV Andi Offset.
Halliday, R., & Walker. (2010). Fisika Dasar Edisi Ke 7. Jakarta: Erlangga.
Mashuri. (2008). Fisika Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelompok
Non- Teknologi Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.
Yasid, A., Yushardi, & Handayani, R. D. (2016). Pengaruh Frekuensi
Gelombang Bunyi Terhadap Perilaku Lalat Rumah (Musca
Domestica). Jurnal Pembelajaran Fisika, 190.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Selama kegiatan berlangsung tidak ada kesulitan yang saya temukan.
L. SARAN DAN MASUKAN
Tidak ada saran dan masukan yang bisa diberikan, karena saya tidak
menemukan kesulitan.
M. FOTO PRAKTIKUM
1. Jenis-jenis gelombang
Gambar Keterangan
Menyiapkan alat dan bahan,
yaitu slinki, benang Kasur
dan karet gelang.

Mengusikkan slinki kea rah


kanan dan kiri secara
bergantian.

Meletakkan karet gelang di


tengah-tengah slinki, lalu
mengusiknya ke kanan dan
kiri.

Mengusikkan slinki ke arah


depan dan belakang,
sehingga Nampak rapatan
dan renggangan.

2. Sifat pemantulan gelombang


Gambar Keterangan
Menjatuhkan kerikil ke
dalam kolam.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
SIFAT CAHAYA

WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675

UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
Modul 7 KP 1

A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan Pemantulan Cahaya

B. TUJUAN
Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin;

B. ALAT DAN BAHAN


1. Cermin datar (3 x 6 cm2)
2. Cermin cembung
3. Cermin cekung
4. Lampu senter
5. Busur derajat
6. Kertas putih
7. Lilin
8. Layar (tabir kertas)
9. Celah cahaya

C. DASAR TEORI
(Rumanta, Isyani, & Ratnaningsih, 2021) cahaya tergolong gelombang
elektromagnetik karena cahaya dapat merambat tanpa zat antara
(medium). Cahaya merambat menurut garis lurus. Hubungan antara
kecepatan cahaya (c), frekuensi (f) dan panjang gelombangnya (𝜆) adalah
sebagai berikut:
𝑐 = 𝑓𝜆
Kecepatan cahaya dalam ruang hampa maupun udara adalah 𝑐0 =
3.108 𝑚/𝑠.

Menurut (Cicilia, 2008) pemantulan ialah saat gelombang mengenai


sebuah penghalang datar seperti cermin, gelombang – gelombang baru
dibangkitkan dan bergerak menjauhi penghalang. Pemantulan terjadi pada
bidang batas antara dua medium berbeda, seperti permukaan udara dan
kaca, dalam kejadian dimana sebagian energi datang dipantulkan dan
sebagian ditranmisikan (diteruskan).
Menurut (Tipler, 2001) terbentuknya gelombang baru tersebut
berdasar pada prinsip Huygens, yang menyatakan bahwa setiap titik pada
bidang gelombang primer berkelakuan sebagai sumber anak gelombang
sekunder yang kemudian berkembang dengan laju dan frekuensi yang
sama dengan gelombang primernya.
Hukum pemantulan cahaya menyatakan bahwa:
• Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul bertemu pada satu
titik dan terletak pada satu bidang datar
• Sudut datang = sudut pantul

Cahaya akan selalu dipantulkan dengan sudut datang yang sama


dengan sudut pantul karena cahaya akan mengambil lintasan dengan
waktu tempuh terpendek. Apabila cahaya merambat dari satu titik ke tiik
lain melewati bidang pantul maka sudut lintasan yang diambil adalah
lintasan yang menghasilkan waktu tepuh terpendek dan lintasan tersebut
menghasilkan sudut datang dans udut pantul yang sama (Abdullah, 2007)

Pemantulan pada permukaan datar terjadi pada cermin datar. Cahaya


yang mengenai permukaan hampir seluruhnya dipantulkan, pemantulan
pada cermin datar merupakan pemantulan teratur atau pemantulan
spekuler. Pemantulan pada permukaan kasar contohnya yaitu pada
permukaan kertas. Pemantulan ini disebut dengan pemantulan baur atau
difusi (menyebar). Keuntungan dari pemantulan ini yaitu memantulkan ke
segala arah sehingga mata dapat melihat bendannya. Pemantulan pada
permukaan lengkung, pemantulan ini digambarkan dengan garis normal
yang menyinggung pada permukaan kengkungannya. Garis yang dibuat
tegak lurus dengan garis singgung merupakan garis normal.
Pembiasan merupakan peristiwa ketika seberkas cahaya mengenai
sebuah permukaan bidang batas yang memisahkan dua medium berbeda,
misalnya udara – kaca, cahaya tersebut dipantulkan dan sebagian lagi
memasuki medium kedua, sinar yang ditranmisikan/diteruskan disebut
sinar bias. Menurut (Tipler, 2001) gelombang yang dilewatkan tidak berjalan
di dalam medium sejauh gelombang datang aslinya. Jadi kecepatan
gelombang yang dilewatkan lebih kecil daripada kecepatan gelombang
datang.
D. CARA KERJA
1. Percobaan Pemantulan Cahaya Pada Cermin Datar.
a. Menyusun lampu senter dan celah cahaya di depan cermin datar
seperti gambar 7.5

gambar 7.5
Susunan Percobaan Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar
b. Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya
berkas cahaya pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin
datar.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (b), sehingga
tampak sudut datang dan sudut pantulnya.
d. Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul (r).
e. Meletakkan lilin di depan cermin datar dan mengamati bayangan
selama benda digeser-geserkan didepan cermin datar.
f. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk ooleh
cermin datar.

2. Percobaan Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cembung.


a. Menyusun alat seperti pada gambar 7.6

gambar 7.6
Susunan Percobaan Pemantulan Cahaya pada Cermin Cembung.
b. Menyalakan lilin dan mengamati jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (b), sehingga
Nampak sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang
terbentuk.
d. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung.
3. Percobaan Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cekung.
a. Menyusun alat seperti pada gambar 7.7

gambar 7.7
Susunan Percobaan Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung
b. Menyalakan lilin dan mengamati jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (b), sehingga
Nampak sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang
terbentuk.
d. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung.
e. Mengatur jarak benda atau letak layar agar pada layar terbentuk
bayangan yang jelas dan tajam. Selanjutnya, mengukur jarak benda
dan jarak bayangan.
f. Jika benda didepan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin,
maka pada jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak
nampak). Mengukur jarak benda dari cermin cekung pada keadaan
tersebut (s).

E. HASIL PERCOBAAN
1. Pemantulan Cahaya Pada Cermin Datar
a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar.

b. Besar sudut datang (i) dan sudut pantul (r).


Tabel 7.2
No i (derajat) r (derajat)
1. 60° 60°
2. 50° 50°
3. 45° 45°
4. 30° 30°
No i (derajat) r (derajat)
5. 25° 25°

c. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar:


1) Maya / tidak nyata
2) Sama besar
3) Sama tegak
4) Sama tinggi
5) Jarak benda ke cermin = jarak bayangan ke cermin (S = S’)

2. Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cembung


a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung.

b. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung:


1) Maya / tidak nyata
2) Sama tegak
3) Bayangan lebih kecil dari pada bendanya / diperkecil
c.
Tabel 7.3
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1. 5 -1,43
2. 6 -1,50
3. 7 -1,56
4. 8 -1,60
5. 9 -1,64

3. Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cekung


a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung.

b. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung:


1) R I = tegak, maya, diperbesar
2) R II = nyata, terbalik, diperbesar
3) R III = nyata, terbalik, diperkecil
4) Titik fokus = maya, tegak, diperbesar
5) Titik kelengkungan = nyata, terbalik, sama besar
c.
Tabel 7.4
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1. 3 6
2. 5 3,3
3. 7 2,8
4. 9 2,6
5. 11 2,4

F. PERTANYAAN
1. Pada saat bayangan benda menghilang (tidak tampak) dalam cermin
cekung, berarti bayangan yang dibentuk cermin cekung ada di jauh tak
terhingga (s’ = ~). Dengan menggunakan persamaan (7.5) pada landasan
teori, tentukan jarak fokus cermin cekung tersebut!
2. Agar cermin cekung yang memiliki jarak fokus 10 cm dapat membentuk
bayangan pada jarak dua kali jarak bendanya, di manakah benda harus
diletakkan dari cermin cekung tersebut?
3. Agar lensa cembung yang memiliki jarak fokus 20 cm dapat membentuk
bayangan nyata pada jarak setengah kali jarak bendanya, dimanakah
benda harus di letakkan terhadap lensa cembung tersebut?
4. Sebutkan warna – warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu pada TL
pada percobaan kegiatan 3!
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa difraksi, interferensi, dan
dispersi!
Jawaban:
1) Benda akan berada tepat di fokus karena Ketika benda berada di
fokus maka tidak terjadi bayangan disebabkan berkas sinar pantul
merupakan sinar sejajar atau bayang berada jauh tak terhingga.
2) f = 10-1 cm, s’ = 2 x s
1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′
1 1 1
−1
= +
10 𝑠 2𝑠
1 2+1
=
10−1 2𝑠
2𝑠 = 3 𝑥 10−1
3
𝑠 = 𝑥 10−1
2
𝑠 = 1,5 𝑥 10−1
𝑠 = 15 𝑐𝑚
Jadi jarak benda adalah 15 cm
3) Benda harus diletakkan pada jarak 60 cm dari lensa cembung. Hal
tersebut dapat dibuktikan dengan perhitungan berikut:
𝑠′
𝑀=
𝑠
𝑠 ′ = 𝑀𝑥 𝑠
1
𝑠′ = 𝑠
2

1 1 1
= +
20 𝑠 0,5 𝑠
1 1 2
= +
20 𝑠 𝑠
1 3
=
20 𝑠
𝑠 = 2 𝑥 30
𝑠 = 60 𝑐𝑚
4) Lampu TL akan memancarkan warna-warna cahaya merah, biru,
kuning dan violet atau ungu.
5) Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena
adanya halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang
semakin besar, Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya
polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku,
hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan. Hal ini
membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai
cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang sedangkan
Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah.
Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat
membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga
gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua
gelombang tersebut.

G. PEMBAHASAN
1. Pemantulan Cahaya Pada Cermin Datar
Dari hasil percobaan sebagai berikut, mula – mula sinar datang (sinar
datang), kemudian sinar tersebut dipantulkan (sinar pantul). Sudut yang
dibentuk sinar datang terhadap garis normal disebut sudut datang (i),
sudut yang dibentuk sinar pantul terhadap garis normal disebut sudut
pantul (r). Kemudian sinar dipantulkan secara teratur karena permukaan
kaca yang rata, licin, dan mengkilap. Hal tersebut sesuai dengan syarat
terjadinya pemantulan teratur. Apabila sudut pada sinar datang diubah-
ubah maka sudut pantulnya akan mengikutinya. Karena besar sudut
datang akan selalu sama dengan besar sudut pantul.

2. Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cembung


Berdasarkan percobaanyang telah dilakukan di dapatkan data
bahwa jarak benda tidak mempengaruhi sifat bayangan yang dihasilkan
karena bayangan yang dihasilkan selalu bersifat nyata, tegak dan
diperkecil hal tersebut dikarenakan perpotongan sinar-sinar istimewa
pada cerming cembung selalu berada di ruang I. Sebagaimana yang
tertulis dalam Dalil Esbach yang berbunyi (1) Jumlah nomor ruang benda
dan bayangan sama dengan lima, (2) untuk setiap benda nyata dan
tegak, bayangan di depan cermin bersifat nyata dan terbalik, sedangkan
bayangan di belakang cermin bersifat maya dan tegak, (3) Apabila nomor
ruang bayangan lebih kecil daripada nomor ruang benda maka ukuran
bayangan lebih kecil daripada bendanya.

3. Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cekung


Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan bahwa, jarak antara
benda dan cermin dapat mempengaruhi bayangan yang dihasilkan.
Apabila benda terletak sangat dekat dengan cermin cekung (ruang I)
maka bayangan yang akan dihasilkan bersifat tegak, maya / tidak nyata
(berada di belakang cermin), dan diperbesar. Apabila benda diletakan
dengan jarak normal (ruang II) maka bayangan yang akan dihasilkan
bersifat nyata, terbalik dan diperbesar. Apabila benda diletakkan dengan
jarak yang jauh dari cermin (ruang III) maka bayangan yang akan
dihasilkan bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil.
Jika benda diletakkan tepat pada titik fokus cermin cekung maka
bayangan yang akan dihasilkan bersifat maya, tegak, diperbesar serta
berada pada jarak (s’) tak terhingga namun apabila digambar tidak akan
terlihat letak bayangan, hal tersebut dikarenakan bayangan terletak di
perpotongan dua sinar pantul yang tak terhingga. Apabila benda
diletakkan tepat pada titik kelengkungan maka bayangan yang akan
dihasilkan bersifat nyata, terbalik, dan sama besar, hal tersebut
dikarenakan bayangan yang terbentuk dari perpotongan sinar pantul
terletak tepat dibawah benda.

H. KESIMPULAN
• Bayangan yang dihasilkan pada cermin datar adalah sama besar,
terbalik, dan maya serta sudut atau jarak benda terhadap cermin akan
selalu sama dengan sudut atau jarak bayangan terhadap cermin.
• Bayangan yang dihasilkan pada cermin cembung bersifat nyata, tegak,
dan diperkecil.
• Bayangan yang dihasilkan pada cermin cekung dipengaruhi oleh jarak
benda. Benda di ruang I menghasilkan bayangan yang tegak, maya, dan
diperbesar. Benda di ruang II menghasilkan bayangan yang nyata,
terbalik, dan diperbesar. Benda di ruang III menghasilkan bayangan yang
nyata, terbalik di perkecil. Apabila benda tepat di titik fokus maka
bayangan yang dihasilkan adalah maya, tegak dan diperbesar dan
benda yang diletakkan tepat di titik kelengkungan maka akan
menghasilkan bayangan yang bersifat nyata, terbalik, dan sama besar.

I. DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. (2007). IPA Fisika SMP dan MTs untuk Kelas VIII. Jakarta:
Esis.

Cicilia, M. W. (2008). Pemahaman Siswa Tentang Perambatan,


Pemantulan, Dan Pembiasan Cahaya.

Rumanta, M., Isyani, K., & Ratnaningsih, A. (2021). Praktikum IPA di SD.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Tipler, P. A. (2001). Fisika Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

J. KESULITAN YANG DIALAMI


1. Meletakkan benda tepat pada titik fokus dan titik kelengkungan cermin
cekung agar terlihat bayangan yang sesuai.
2. Ruangan yang terlalu terang sehingga bayangan tidak terlalu terlihat.

K. SARAN DAN MASUKAN


1. Melakukan percobaan dengan perlahan sehingga diketahui jarak yang
tepat pada titik fokus dan titik kelengkugan cermin cekung
2. Menggunakan kertas atau penutup lain untuk meminimalisir cahaya yang
ada pada saat percobaan.

L. FOTO PRAKTIKUM
GAMBAR KETERANGAN

Foto percobaan praktikum dengan


menggunakan kertas sebagai
penutup untuk meminimalisir
cahaya.

Pengukuran menggunakan busur


derajat.

Catatan hasil pengukuran


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
OPTIK

WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675

UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 7 KP 2
A. JUDUL PERCOBAAN
1. Lensa cembung
2. Cermin cekung
B. TUJUAN
1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2. Menentukan kekuatan lensa cembung (P)
3. Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung
C. ALAT DAN BAHAN
1. Meja optik lengkap
2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar
5. Sumber cahaya (lilin atau lampu)

D. DASAR TEORI

Definisi lensa adalah sebuah medium yang sifatnya transparan.


Lensa merupakan benda bening untuk mengumpulkan atau menyebarkan
cahaya. Lensa terdapat dua macam yaitu, lensa cembung dan lensa
cekung. (Sarojo, 2011) bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama
merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan kedua akan
membuat bayangan akan membuat bayangan akhir. Lensa dapat
membentuk bayangan yang diperkecil atau diperbesar, sehingga lensa
banyak digunakan dalam alat – alat optik seperti kaca mata, mikroskop,
lup, kamera, dan teropong.

Menurut (Giancoli, 2001) jika berkas – berkas yang paralel dengan


sumbu lensa (garis lurus yang melewati pusat lensa dan tegak lurus
terhadap kedua permukaannya) jatuh pada lensa tipis, maka akan
difokuskan pada satu titik yang dibeut dengan titik fokus (f). Titik fokus
merupakan titik bayangan untuk benda pada jarak tak terhingga dari
sumbu utama.

Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal


dari pada bagian tepinya. Lensa cembung terdiri atas 3 macam bentuk
yaitu lensa bikonveks (cembung rangkap), lensa plankonveks (cembung
datar) dan lensa konkaf konveks (cembung cekung). Lensa cembung
memiliki sifat dapat mengumpulkan cahaya sehingga disebut juga lensa
konvergen.
Sinar – sinar yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan menuju
suatu titik atau seakan – akan berasal dari suatu titik, titik tersebut disebut
dengan Titik Fokus utama ( Titik Api ). Titik ini terletak dibelakang lensa.
Lensa cembung memiliki 2 titik fokus yaitu F1 dan F2, F1 disebut sebagai
fokus aktif dan F2 disebut sebagai fokus pasif. Titik fokus pada lensa
cembung pada dasarnya sama dengan pada cermin cekung karena
memiliki nilai positif ( + ), sehingga disebut dengan lensa positif.
Hubungan antara titik fokus dengan jarak benda dan jarak bayangan :

Ket :
f = Titik fokus
s = Jarak benda
s’ = Jarak bayangan

Cermin adalah sebuah benda yang memiliki kemampuan untuk


memantulkan cahaya (reflektor) dan merefleksikan bayangan. Cermin
juga dibedakan menjadi dua yaitu cermin cembung dan cermin cekung.
Cermin hanya memiliki satu sisi yang dapat memantulkan cahaya yang
disebut sisi muka, sedangkan pada sisi yang tidak dapat memantulkan
disebut sisi belakang. (Sari, 2007) Cermin cekung berfungsi untuk
memantulkan dan kemudian memfokuskan cahaya datang. Cermin
cekung (konkaf) biasa disebut cermin positif karena bersifat memfokuskan
sinar cahaya (konvergen)

E. CARA KERJA
1. Percobaan lensa cembung
a. Menyusun lensa pada dudukannya dan letaknya di antara layar
dan
b. Menyalakan sumber cahaya, kemudian mengatur posisi benda
dan lensa agar pada layar terbentuk bayangan yang paling tajam
c. Mengukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Mengulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda
yang berbeda
2. Percobaan cermin cekung
a. Menyusun alat seperti gambar

b. Menyalakan sumber cahaya dan mengatur kedudukan benda dan


layar agar pada layar terbentuk bayangan paling tajam
c. Mengukur jarak benda (s) dan jarank bayangan (s’)
d. Mengulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda
yang berbeda

F. HASIL PERCOBAAN
1. Lensa cembung
NO JARAK BENDA JARAK BAYANGAN
(CM) (CM)

1 6 30

2 7 17,5

3 8 13,3

4 9 11,3

5 10 10

Tabel di atas diperoleh dari perhitungan berikut:


1 1 1
• = 𝑠 + 𝑠′
𝑓
1 1 1
= +
𝑓 6 30
1 5 1
= +
𝑓 30 30
30
𝑓= =5
6

1 1 1
• = 𝑠 + 𝑠′
𝑓
1 1 1
= +
𝑓 7 17,5
1 17,5 7
= +
𝑓 122,5 122,5
122,5
𝑓= =5
24,5
1 1 1
• = 𝑠 + 𝑠′
𝑓
1 1 1
= +
𝑓 8 13,3
1 13,3 8
= +
𝑓 106,4 106,4
106,4
𝑓= = 4,99 = 5
21,3
1 1 1
• = 𝑠 + 𝑠′
𝑓
1 1 1
= +
𝑓 9 11,3
1 11,3 9
= +
𝑓 101,7 101,7
101,7
𝑓= =5
20,3
1 1 1
• = +
𝑓 𝑠 𝑠′
1 1 1
= +
𝑓 10 10
1 2
=
𝑓 10
10
𝑓= =5
2

2. Cermin cekung
NO JARAK BENDA JARAK
(CM) BAYANGAN (CM)

1 3 6
NO JARAK BENDA JARAK
(CM) BAYANGAN (CM)

2 5 3,3

3 7 2,8

4 9 2,6

5 11 2,4

Tabel di atas diperoleh dari perhitungan sebagai berikut:

1 1 1
• = 𝑠 + 𝑠′
𝑓
1 1 1
= +
𝑓 3 6
1 2 1
= +
𝑓 6 6
6
𝑓= =2
3
1 1 1
• = 𝑠 + 𝑠′
𝑓
1 1 1
= +
𝑓 5 3,3
1 3,3 5
= +
𝑓 16,5 16,5
16,5
𝑓= = 1,98 = 2
8,3
1 1 1
• = +
𝑓 𝑠 𝑠′
1 1 1
= +
𝑓 7 2,8
1 2,8 7
= +
𝑓 19,6 19,6
19,6
𝑓= =2
9,8
1 1 1
• = 𝑠 + 𝑠′
𝑓
1 1 1
= +
𝑓 9 2,6
1 2,6 9
= +
𝑓 23,4 23,4
23,4
𝑓= =2
11,6
1 1 1
• = 𝑠 + 𝑠′
𝑓
1 1 1
= +
𝑓 11 2,4
1 2,4 11
= +
𝑓 26,4 26,4
26,4
𝑓= = 1,97 = 2
13,4

G. PERTANYAAN
1. Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang Anda gunakan dalam
percobaan!
2. Tentukan kekuatan lensa (P) yang Anda pergunakan dalam
percobaan!
3. Tentukan jarak fokus (f) cermin cekung yang Anda gunakan dalam
percobaan!

Jawaban :
1. Jarak fokus lensa cembung adalah 5 cm
2. Kekuatan lensa adalah
100 100
𝑃= = = 20 dioptri
𝑓 5
3. Jarak fokus cermin cekung
1 1 1
= + ′
𝑓 𝑠 𝑠
1 1 1
= +
𝑓 3 6
1 2 1
= +
𝑓 6 6
1 3
=
𝑓 6
6
𝑓 = = 2 𝑐𝑚
3

H. PEMBAHASAN
1. Lensa cembung
Dari praktikum lensa cembung dengan perlakuan yang dilakukan
sebanyak lima kali dengan variasi jarak benda ke lensa (s) diperoleh data
sebagai berikut:
• Dimulai dari jarak benda 6 cm, menunjukkan jarak bayangan 30
cm
• Percobaan kedua dengan jarak benda 7 cm, menunjukkan jarak
bayangan 17,5 cm
• Percobaan ketiga dengan jarak benda 8 cm, menunjukkan
jarak bayangan 13,3 cm
• Percobaan keempat dengan jarak benda 9 cm, menunjukkan
jarak bayangan 11,3 cm
• Dan percobaan terakhir dengan jarak benda 10 cm,
menunjukkan jarak bayangan 10 cm
2. Cermin cekung
Dari praktikum cermin cekung dengan perlakuan sebanyak lima kali
percobaan dengan variasi jarak benda (s) ke cermin cekung diperoleh
hasil sebagai berikut:
• Dimulai dari jarak benda 3 cm, menunjukkan jarak bayangan 6
cm
• Percobaan kedua dengan jarak benda 5 cm, menunjukkan jarak
bayangan 3,3 cm
• Percobaan ketiga dengan jarak benda 7 cm, menunjukkan
jarak bayangan 2,8 cm
• Percobaan keempat dengan jarak benda 9 cm, menunjukkan
jarak bayangan 2,6 cm
• Dan percobaan terakhir dengan jarak benda 11 cm,
menunjukkan jarak bayangan 2,4 cm

Pada jarak tertentu akan didapatkan satu titik cahaya yang


difokuskan, kemudian titik tersebut disebut dengan titik fokus.

I. KESIMPULAN
1. Dari hasil di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa titik fokus (f) pada
lensa cembung dari percobaan ini diperoleh nilai 5 cm, Meskipun jarak
benda diubah menjadi beberapa pun fokusnya (Titik apinya) tidak akan
berubah dan sifat bayangan benda yang terbentuk tergantung dengan
jarak benda dan jarak bayangan.
2. Kemudian kekuatan lensa cembung (P) yaitu diperoleh dengan rumus
100
𝑃= .
5
100
𝑃= = 20, dan semakin jauh jarak benda dengan lensa, maka jarak
5
bayangan semakin dekat.
3. Dari hasil di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai titik fokus (f)
pada cermin cekung yaitu 2 cm semakin jauh jarak benda dengan
cermin cekung, maka jarak bayangan semakin dekat.
J. DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, D. C. (2001). Fisika Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Sari, Y. A. (2007). Peningkatan Pemahaman Materi Lensa Cermin Pada


Mata Pelajaran Fisika Dengan Menggunakan Strategi Belajar
Contextual Teaching And Learning (CTL) .

Sarojo, G. (2011). Gelombang dan Optika. Jakarta: Salemba T.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


1. Menentukan bayangan benda yang jelas
L. SARAN DAN MASUKAN
Dari kesulitan tersebut, saran dari kelompok kami yaitu bisa lebih teliti
dalam menentukan bayangan yang terbentuk. Serta melakukan
percobaan dengan beberapa pengulangan agar mendapatkan data yang
lebiih akurat.
M. FOTO PRAKTIKUM

Percobaan cermin cekung Percobaan lensa cembung


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
KELISTRIKAN

WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675

UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 8 KP 1

A. Judul Percobaan
Arus dan Tegangan Listrik

B. Tujuan Percobaan
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik
2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian

C. Alat Dan Bahan


1. Baterai 1,5 volt 3 buah
2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
3. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/ 0,007 A 3 buah
4. AVO meter 1 buah
5. Isolasi
6. Kawat besi
7. Kawat tembaga
8. Sendok perak
9. Kayu
10. Karet penghapus
11. Grafit (mata pensil)
12. Kertas
13. Tas plastik
14. Air keran
15. Air Garam

D. Dasar Teori
1. Muatan Listrik
Menurut (Amiruddin, Lailli, & Marsya) muatan listrik
merupakan sifat atau muatan dasar yang dibawa oleh partikel dasar
sehingga menyebabkan partikel tersebut mengalami gaya tarik atau
gaya tolak. Muatan listrik dari suatu partikel dasar bisa berjenis
positif dan negatif. Muatan positif pada bahan dibawa oleh proton,
sedangkan muatan negatif oleh elektron. Muatan yang bertanda
sama saling tolak menolak, muatan dengan tanda berbeda saling
tarik menarik. Satuan muatan 1”Coulomb (C)”, muatan proton adalah
+1,6 x 10-19C, sedangkan muatan elektron -1,6x 10-19C. Prinsip
kekekalan menjadi- kan muatan selalu konstan. Bila suatu benda
diubah menjadi energi, sejumlah muatan positif dan negatif yang
sama akan hilang.

2. Arus Listrik
Menurut (Soraya) arus listrik adalah mengalirnya elektron secara
terus menerus dan berkesinambungan pada konduktor akibat
perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah
elektronnya tidak sama. Satuan arus listrik adalah ampere. Arus listrik
mengalir dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan
aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang
bergerak dari terminal negatif (-) ke teerminal positif (+), arah arus
listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron.
Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir
tiap detik melalui suatu penghantar. Simbol kuat arus adalah I.
Satuan kuat arus listrik ialah Ampere yang diambil dari nama seorang
ilmuwan Perancis yaitu : Andrey Marie Ampere (1775 – 1836).
Misalkan bahwa dalam waktu t detik mengalir muatan listrik sebesar
q coulomb dalam suatu penghantar berpenampang A, maka
dirumuskan:
I=q/t
Keterangan: I : kuat arus listrik (A)
q : muatan listrik yang mengalir (C)
t : waktu yang diperlukan (s)
3. Potensial Listrik
Menurut (Susanti, Noviani, & Fran, 2019) Potensial listrik adalah
fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda
potensialnya. Dari hal tersebut, kita mengetahui adanya perbedaan
potensial listrik yang sering disebut “potential difference atau
perbedaan potensial”. Satuan dari potential difference adalah volt.
“satu volt adalah beda potensial antara dua titik saat melakukan
usaha satu joule untuk memindahkan muatan listrik satu coulomb”.
Formulasi beda potensial atau tegangan adalah: V = W/Q
Dimana:
V = beda potensial atau tegangan dalam volt
W= usaha dalam newton meter atau Nm atau joule
Q= muatan listrik dalam coulomb

E. Cara Kerja
➢ Percobaan Arus Listrik
1) Menyusun 3 buah baterai secara seri! Kemudian membuat
gambar rangkaiannya.
2) Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam
pada kutub (-).
3) Salah satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah
terpasang bola lampu (memilih saah satu dari bola lampu 2,5
volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan adanya
aliran arus listrik dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika
belum menyala langgsung memeriksa sebabanya.
4) Mencatat besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
dengan menggunakan amperemeter yang dipasang secara
seri, tetapi jika tersedia AVO meter, nyala lampu sudah cukup
membuktikan adanya arus yang mengalir.
5) Lalu menyusun rangkaiannya seperti gambar berikut.
6) Tentukan jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor,
dengan cara mengisi hasil pengamatan anda pada table
pengamatan.

➢ Percobaan Tegangan Listrik


1. Membuat rangkaian berikut!
a) Membuat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

menutup saklar S, kemudian mengamati apakah lampu


menyala? Mengapa demikian?

b) Kemudian membuat ragkaian seperti gambar berikut.

Menutup saklar S dan mengamati apakah lampu (tidak


menyala, menyala redup, menyala lebih terang, menyala
sangat terang) mengapa demikian?
c) Melanjutkan dengan membuat rangakian seperti gambar
berikut.

Menutup saklar S, apakah lampu (tidak menyala, menyala


redup, menyala lebih terang, menyala sangat terang)
mengapa demikian?

d) Melakukan hal yang sama pada langkah a, b, dan c


dengan melakukan 3 buah baterai yang dirangkai secara
seri.

2. Mengamati mengapa pada percobaan b, c dan d nyala lampu


berbeda?

F. Hasil Percobaan
Berdasarkan percobaan diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Percobaan Arus Listrik
Lampu Konduktor
No Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak
1 Kawat Besi √ √
2 Kawat Tembaga √ √
3 Sendok Perak √ √
4 Kayu √ √
5 Karet Penghapus √ √
Grafit
6 √ √
(mata pensil)
7 Kertas √ √
Lampu Konduktor
No Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak
8 Tas Plastik √ √
9 Air Keran √ √
10 Air Garam √ √

2. Percobaan Tegangan Listrik

Jumlah Nyala Lampu

Baterai Rangkaian a Rangkaian b Rangkaian c

1 Baterai Tidak menyala Menyala redup

Menyala lebih
2 Baterai
terang
Menyala
3 baterai Tidak menyala
sangat terang

G. Pertanyaan
1. Dari hasil pengamatan Anda, Jelaskan pengertian arus listrik dan
tegangan listrik!
Jawab:
Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan
berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan jumlah
elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama.
Tegangan listrik adalah kekuatan yang ada pada listrik yang
dipengaruhi oleh kuat lemahnya arus listrik yang ada.
2. Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?
Jawab:
Pada percobaan 1 listrik dirangkai seri supaya arus yang mengalir
pada rangkaian bernilai sama dan nyala lampu menyala terang.
3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik!
Jawab:
Besarnya tegangan listrik dalam sebuah rangkaian sebanding
dengan kuat arus listrik. Pernyataan ini di kenal sebagai hukum
Ohm. Hukum Ohm menyatakan bahwa tegangan listrik dalam
rangkaian akan bertambah jika arus yang mengalir dalam rangkaian
bertambah. Hubungan tersebut dapat dituliskan dalam persamaan
sebagai berikut:

V = I.R
V = tegangan (volt)
I = kuat arus listrik (A)
R = Hambatan (Ohm)

4. Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3


buah baterai yang disusun seri atau paralel?
Jawab:
Rangkaian yang lebih tahan lama adalah dengan menggunkan tiga
buah baterai yang disusun secara pararel karena muatan listrik yang
mengalir lebih sedikit dari nyala lampu redup.
5. Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan Anda tentang:
a. Arus listrik
b. Tegangan listrik
Jawab:
a. Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan
dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik
dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
b. Tegangan listrik (kad,ang disebut sebagai Voltase) adalah
perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik,
dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi
potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya
aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.
H. Pembahasan
➢ Percobaan Arus Listrik
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh data
bahwa bahan yang dapat menghantarkan arus listrik antara lain Kawat
besi, kawat tembaga, sendok perak, grafit, dan air garam. Hal tersebut
dibuktikan dengan menyalanya lampu indikator. Lampu yang menyala
ini membuktikan bahwa adanya arus listrik yang mengalir. Benda yang
dapat menyalakan lampu tergolong konduktor. Konduktor atau
penghantar listrik adalah suatu material yang mudah menghantarkan
arus listrik. Sifat hantarannya adalah memindahkan elektron-elektron
dari satu titik kelistrikan ke titik kelistrikan lainnya secara mudah.
Kegunaan utama dari penghantar listrik adalah mengalirkan arus
listrik. Konduktor memiliki inti atom dengan elektron yang terikat
secara lemah dan dapat bergerak secara bebas. Proses
penghantaran listrik terjadi ketika material yang bermuatan positif
dihubungkan dengan penghantar listrik.
Sedangan lampu yang tidak menyala menandakan tidak adanya
arus istrik yang dapat mengalir. Benda yang tidak dapat
menghantarkan listrik (isolator) antara lain kayu, karet penghapus,
kertas, tas kresek, dan air keran. Benda-benda tersebut tergolong
isolator. Isolator adalah sebuah bahan atau zat yang tidak dapat
menghantarkan panas dan juga listrik. Benda yang memiliki sifat
sebagai isolator tentu akan sangat sulit untuk menghambat aliran
panas pada konduktor. Selain itu, isolator juga dapat memisahkan
konduktor tanpa mengeluarkan aliran listrik. Bahan isolator memiliki
hambatan besar. Hal ini dikarenakan hambatan jenisnya besar. Bahan
isolator diketahui mempunyai beberapa elektron pada kulit atom
terluar yang gaya tariknya dengan inti atom sangat kuat. Jika setiap
ujung isolator terhubung dengan tegangan kecil, maka elektron terluar
tidak akan mampu melepaskan gaya ikat inti. Maka dari itu, tidak ada
elektron yang mengalir dalam isolator. Selain itu, tidak ada arus listrik
yang bisa berpindah melalui isolator.
➢ Percobaan Tegangan Listrik
Pada percobaan a yang menggunakan satu baterai, ketika saklar
S ditutup ternyata lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut
merupakan rangkaian terbuka sehingga tidak ada tegangan listrik.
Sedangkan syarat agar arus mengalir adalah rangkaian harus tertutup
Pada percobaan b ketika saklar S ditutup lampu dapat menyala
namun redup. Hal ini dikarenakan hanya menggunakan satu baterai
dengan tegnagan 1,5 volt sehingga arus yang terjadi tidak terlalu
besar.
Pada percobaan c dengan mengunakan 2 buah baterai sehingga
tegangannya 3 volt, ketika saklar s ditutup lampu dapat menyala lebih
terang dari percobaab b karena arus listrik mengalir lebih besar.
Pada percobaan a dengan menggunakan 3 buah baterai, lampu
tertap tidak menyala karena rangkaian yang terjadi merupakan
rangkaian terbuka, sedangkan syarat agar arus mengalir adalah
rangkaian harus tertutup.
Pada percobaan b yang menggunakan 3 buah baterai, lampu
dapat menyala sangat terang karena tergangan yang dimiliki sebesar
4,5 volt yang menyebabkan arus listrik mengalir lebih besar pada
rangkaian.
Dari semua percobaan yang telah dilakukan memperoleh hasil
yang sesuai dengan Hukum Ohm yang menyatakan bahwasanya
besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya
tegangan listrik dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
Hal ini dapat dilihat juga dari persamaan matematis:
V = I.R
V = tegangan (volt)
I = kuat arus listrik (A)
R = Hambatan (Ohm)
I. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan daapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Terdapat dua rangkaian yaitu terbuka dan tertutup. Arus listrik dapat
mengalir pada rangakian tertutup. Arus listrik dapat mengalir karena
adanya sebuah konduktor. Benda yang tergolong konduktor adalah
Kawat besi, kawat tembaga, sendok perak, grafit, dan air garam.
2. Arus yang mengalir pada rangkaian bernilai sama disemua titik
dikarenakan menggunakan rangkaian seri. Semakin besar tegangan
yang diberikan pada rangkaian maka semakin besar pula kuat arus
listrik yang mengalir dan lampu menyala akan semakin terang.

J. Daftar Pustaka
Amiruddin, M. Z., Lailli, W. Q., & Marsya, Z. D. (t.thn.). Hukum Coulumb.
ResearchGate, 2.
Soraya, A. (t.thn.). Kelistrikmagnetan. jurnal.stain-manila.ac.id, 4.
Susanti, R. J., Noviani, E., & Fran, F. (2019). Pemodelan Matematis
Untuk Persamaan Beda Potensial Listrik. 691.

K. Kesulitan Yang Dialami


Kesulitan yang dialami dalam percobaan ini adalah merangkai kutub
positif dan negatif antar baterai karena tidak menggunakan dudukan
baterai. Sehingga jika terlepas sedikitb arus tidak mengalir.

L. Saran
Dalam percobaan ini disarankan menggunakan dudukan baterai
sehingga menghemat waktu dan arus akan mengalir dengan mudah.

M. Foto Percobaan
Gambar Keterangan
Gambar Keterangan
Interaksi lalat dengan sapi

Percobaan arus listrik besi


sebagai konduktor

Percobaan arus listrik kawat


tembaga sebagai konduktor

Percobaan arus listrik sendok


perak sebagai konduktor

Percobaan arus listrik grafit


sebagai konduktor

Percobaan arus listrik kayu


sebagai isolator
Gambar Keterangan
Percobaan arus listrik karet
penghapus sebagai isolator

Percobaan arus listrik kertas


sebagai isolator

Percobaan arus listrik tas


plastik sebagai isolator

Percobaan rangkaian terbuka


a dengan 1 baterai

Percobaan rangkaian tertutup


b dengan 1 baterai

Percobaan rangkaian tertutup


c dengan 2 baterai
Gambar Keterangan
Percobaan rangkaian tertutup
b dengan 3 baterai
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
KEMAGNETAN

WAHYU KHUSNAWIYATI
858734675

UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 8 KP 2

A. Judul Percobaan
1. Bentuk Medan Magnet
2. Mengamati sifat-sifat magnet
3. Cara membuat magnet

B. Tujuan
1. Menunjukkan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan
serbuk-serbuk besi
2. Untuk menjelaskan sifat-sifat magnet
3. Dapat membuat magnet dengan cara gesekan, elektromagnetik, dan
magnet induksi

C. Alat dan Bahan


➢ Bentuk Medan Magnet
1. Karton putih 1 lembar
2. Magnet batang 1 buah
3. Serbuk besi secukupnya
➢ Mengamati sifat-sifat magnet
1. Magnet batang 2 buah
2. Statis
3. Benang secukupnya
➢ Cara membuat magnet
1. Klip kertas 3-5 buah
2. Magnet batang 1 buah
3. Kabel kecil berukuran 1 m 5 buah
4. Paku besi 4 buah
5. Isolasi secukupnya

D. Dasar Teori
a. Asal mula Magnet
(Fadila, t.thn.) magnet berasal dari nama suatu wilayah di Yunani
kuno, istilah magnet, kemagnetan dan magnetik muncul sekitar tahun
600-an SM. Di wilayah bernama Magnesia, bangsa Yunani menenmukan
sebuah batu alam yang dapat menarik besi dengan kuat
b. Pengertian Magnet
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Magnet juga dapat diartikan sebagai suatu benda yang memiliki
gejala dan sifat yang dapat mempengaruhi bahan-bahan tertentu yang
berada di sekitarnya (dapat menarik benda tertentu). Karakteristik medan
magnet yaitu mampu menembus sebagian besar bahan material seperti
banguanan, pepohonan, dan objek lainnya lebih baik dibandingkan
medan listrik (Soesanto, 1996)
Setiap magnet bagaimanapun bentuknya selalu memiliki dua
kutub, kutub utara dan kutub selatan, dimana di tempat ini gaya yang
dikerahkan oleh magnet adalah yang paling besar (Tipler, 2001).

c. Pengaruh dan sifat-sifat Magnet


Setiap magnet memiliki kutub, pada kutub inilah terdapat gaya
magnetyang paling terbesar. Oleh karena itu, setiap magnet mempunyai
dua buah kutub yaitu kutub utara (U) dan kutub selatan (S). Apabila
magnet tersebut dipotong menjadi beberapa bagian maka setiap bagian
magnet akan tetap memiliki kutub utara dan selatan. Jika kutub utara
didekatkan dengan kutub selatan maka akan terjadi tarik menarik. Begitu
juga dengan sebaliknya, jika kutub selatan didekatkan dengan kutub
selatan maka magnet tersebut akan saling tolak menolak. Magnet
mampu menarik benda – benda yang terbuat dari besi, nikel, dan baja.
Benda – benda ini disebut dengan benda magnetik, dan kemampuan ini
disebut dengan sifat magnetis. Selain benda magnetik juga terdapat
benda non magnetik

d. Medan Magnet
Walaupun gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada kutub-
kutub magnet, gaya-gaya magnet tidak hanya berada pada kutub-
kutubnya. Gaya-gaya magnet juga timbul di sekitar magnet. Daerah di
sekitar magnet yang terdapat gaya-gaya magnet disebut medan magnet
(Gusnawati, 2008).
Untuk menentukan medan magnet dapat menggunakan serbuk
besi yang ditaburkan di atas kertas dan dapat pula menggunakan
kompas. Arah medan magnet yang berupa garis-garis yang
menghubungkan kutub-kutub magnet disebut dengan garis gaya
magnet. Garis gaya magnet memiliki ciri, yaitu:
1) Garis gaya magnet memiliki arah meninggalkan kutub utara dan
menuju kutub selatan.
2) Garis gaya magnet selalu tidak berpotongan.
3) Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan
medan magnetik yang kuat, sedangkan daerah yang garis-garis
gaya magnetiknya kurang rapat menunjukkan medan magnetik yang
lemah.
Gaya lorentz adalah gaya yang dialami kawat berarus listrik di
dalam medan magnet. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Gaya Lorentz
dapat timbul dengan syarat sebagai berikut:
1) Ada kawat pengahantar yang dialiri arus
2) Penghantar berada di dalam medan magnet

Dengan mengamati bentuk medan magnet dan gaya gerak magnet


dengan benar maka akan diperoleh (Brady, 2004):
1) Makin besar arus listrik yang mengalir, makin besar pula gaya yang
bekerja dan makin cepat batang penghantar bergulir.
2) Bila polaritas sumbu dirubah, maka penghantar akan bergerak dalam
arah yang berlawanan dengan gerak sebelumnya

e. Terjadinya Kemagnetan
Sifat magnetik disebabkan gerak elektron dalam atom-atom
tersebut. Setiap atom di dalam suatu bahan megnetik seperti sebuah
magnet kecil yang disebut magnet atom. Dalam keadaan normal, atom-
atom tersebut menunjuk ke semua arah secara acak sehingga
kemagnetan tidak tampak.

f. Pembuatan Magnet
Magnet ada dua jenis yaitu magnet alam dan magnet buatan.
Berikut adalah berbagai cara untuk membuat magnet:
1. Menggosokkan Magnet Tetap
Cara ini dapat dilakukan dengan benda-benda kecil misalnya
jarum atau paku apabila didekatkan dengan sebatang besi atau
sebatang baja tidak akan tertarik oleh besi atau baja tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa besi dan baja bukanlah magnet. Akan tetapi,
besi dan baja dapat dibuat menjadi magnet dengan cara
menggosokkan salah satu ujung magnet secara tetap di sepanjang
batang besi, atau baja ke satu arah secara berulang-ulang.

2. Aliran Arus Listrik


Cara ini yaitu dengan mengaliri dengan arus listrik. Misalnya
sebuah paku besar dililit dengan sebuah kumparan setelah
dihubungkan dengan baterai dan kemudian didekatkan dengan
paku-paku kecil, ternyata paku kecil tersebut akan menempel pada
paku besar tersebut. Apabila baterai atau sumber arus listrik searah
diganti dengan sumber arus listrik bolak-balik bertegangan rendah
maka, paku besar tetap bersifat sebagai magnet. Jika arus listrik
diputus maka paku-paku kecil yang menempel pada paku besar
tersebut dalam hitungan detik akan berjatuhan atau lepas. Hal ini
menunjukkan bahwa paku besar tersebut sudah hilang
kemagnetannya. Jadi, sifat kemagnetan paku besar hanya terjadi
selama ada aliran listrik.
Dikatakan bahwa paku besi menjadi magnet sementara.
Seandainya paku besi diganti dengan logam baja, maka setelah arus
listrik diputus, baja tersebut tetap bersifat sebagai magnet. Karena,
baja dapat dibuat magnet yang bersifat permanen (tetap). Secara
fisik dapat dijelaskan bahwa medan listrik yang sudah ditimbulkan
oleh arus listrik akan mempengaruhi posisi domain yang
mengakibatkan posisi yang tidak teratur berubah menjadi teratur dan
searah. Dengan posisi searah akan mempunyai kekuatan yang
bersifat magnet.
3. Induksi
Cara ini dengan mendekatkan paku besar dengan sebuah
magnet yang ditaruh pada statif maka paku akan menempel pada
magnet. Paku besar yang telah menempel pada magnet jika
didekatkan dengan paku-paku kecil dan menarik paku tersebut. Hal
ini disebabkan oleh paku besar yang berada di dalam medan magnet
telah terjadi induksi sehingga bersifat sebagai magnet. Secara
konsep sama dengan pembuatan magnet cara digosok atau dililit
dengan kumparan yang dialiri arus listrik. Akibat dari pengaruh
medan magnet sehingga paku yang menempel pada magnet
permanen memungkinkan posisi domain-domainnya menjadi teratur
dengan bersifat sebagai benda magnet.

E. Cara Kerja
➢ Bentuk Medan Magnet
1. Meletakkan sebuah magnet batang di atas meja
2. Menaruh selembar karton putih di atas magnet batang
3. Menaburkan serbuk-serbuk besi secara merata di atas karton
kemudian mengetuk karton secara perlahan beberapa kali
4. Mengamati dan menggambar pola-pola yang dibentuk serbuk besi
tersebut
5. Membuat kesimpulan tentang medan magnet

➢ Mengamati Sifat-sifat magnet


1. Memberi tanda S untuk kutub selatan, dan U untuk kutub utara pada
kedua magnet batang yang tersedia
2. Menggantungkan salah satu magnet dengan menggunakan benang
pada statis seperti pada gambar.
3. Mendekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub
selatan magnet batang yang digantungkan secara perlahan-lahan
kemudian mengamati apa yang terjadi pada magnet batang yang
digantung
4. Mendekatkan kutub utara magnet yang dipegang ke kutub selatan
magnet batang yang digantungkan secara perlahan-lahan kemudian
mengamati apa yang terjadi pada magnet batang yang digantung
5. Dengan cara yang sama, mendekatkan kutub selatan magnet yang
dipegang ke kutub utara magnet batang yang digantungkan secara
perlahan-lahan kemudian mengamati apa yang terjadi pada magnet
batang yang digantung
6. Mendekatkan kutub utara magnet yang dipegang ke kutub utara
magnet batang yang digantungkan secara perlahan-lahan kemudian
mengamati apa yang terjadi pada magnet batang yang digantung

➢ Cara Membuat Magnet


Anda dapat menciptakan magnet buatan melalui 3 cara, yaitu dengan cara
gesekan, elektromagnetik, dan cara magnet induksi.
1. Membuat magnet melalui gesekan
a) Menyiapkan sebuah paku besi yang bukan magnet, lalu
mendekatkan ujung paku tersebut pada beberapa klip kertas dan
mengamati apakah paku tersebut dapat menarik klip kertas?
b) Geseklah paku besi pada sebuah magnet batang dalam satu arah
saja secara berulang-ulang kira-kira 10 detik lamanya. Kemudian
mendekatkan batang paku besi yang telah digosok pada
beberapa klip. Mengamati apa yang terjadi pada klip?
c) Melakukan hal yang sama seperti pada nomor b tetapi dalam
waktu yang lebih lama, misalnya 40 detik. Kemudian mengamati
apa yang terjadi pada klip?

2. Membuat magnet dengan cara elektromagnetik


a) Merangkai alat seperti gambar berikut ini
Mengamati apakah paku menjadi magnet atau tidak? Mengapa
demikian?
b) Menutup saklar S, lalu mendekatkan sebuah paku yang lain pada
paku yang dililiti kumparan. Mengamati apakah paku tersebut
sudah menjadi magnet?
c) Melakukan hal yang sama seperti nomor a dan b tetapi dengan
cara mengurangi jumlah lilitan kumparan pada paku. Mengamati
apakah kemagnetan yang terjadi pada paku besar atau makin
kecil?

3. Membuat magnet dengan cara induksi


a) Memegang sebuah magnet batang pada salah satu kutubnya,
sedangkan kutub yang lain menjadi pusat bumi.
b) Mendekatkan sebuah klip tepat diujung salah satu kutub magnet
batang. Mengamati apa yang terjadi?
c) Mendekatkan sebuah klip kedua tepat di ujung klip yang pertama.
Mengamati apa yang terjadi?
d) Melakukan hal yang sama seperti nomor b dan c hingga
menggunakan klip sebanyak 4 buah. Mengamati apa yang terjadi?
F. Hasil Percobaan
➢ Bentuk Medan Magnet
Hasil praktikum yang dilakukan berupa gambar berikut:

➢ Sifat-sifat Magnet
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh hasil pengamatan berikut:
1. Kutub selatan magnet yang dipegang didekatkan ke kutub selatan
magnet batang yang digantung secara perlahan-lahan,
menunjukkan kedua magnet saling menjauhi.
2. Kutub utara magnet yang dipegang didekatkan pada kutub selatan
magnet batang yang digantung secara perlahan-lahan,
menunjukkan kedua magnet saling mendekati atau tarik menarik
3. Kutub selatan magnet yang dipegang didekatkan pada kutub utara
magnet yang digantung, menunjukkan kedua magnet saling
mendekati atau tarik menarik
4. Kutub utara magnet yang dipegang didekatkan pada kutub utara
magnet yang digantung, menunjukkan kedua magnet saling
menjauhi.

➢ Cara Membuat Magnet


1. Membuat magnet melalui gesekan (paku digesekkan dengan
salah satu kutub magnet)
Sebelum Setelah Setelah
digesekkan digesekkan digesekkan
(10 detik) (40 detik)
Sifat kemagnetan Paku besi memiliki Paku besi dmemiliki
belum ada sehingga sifat kemagnetan sifat kemagnetan
paku tidak dapat dan dapat menarik dan dapat menarik
menarik klip kertas klip kertas namun klip kertas lebih
lemah kuat
2. Membuat magnet dengan cara elektromagnetik
Pada awal pecobaan saklar tidak ditutup sehingga tidak ada rus
yang mengalir dan tidak terjadi sifat kemagnetan. Ketika saklar
ditutup dan mendekatkan sebuah paku yang lain pada paku yang
dililiti kumparan, ternyata paku tersebut menjadi magnet karena
arus listrik dapat mengalir.
a. Percobaan dengan mengurangi jumlah lilitan kumparan pada
paku, menyebabkan kemagnetan pada paku makin kecil.
b. Percobaan dengan menambah jumlah lilitan kumparan pada
paku menimbulkan kemagnetan pada paku makin besar.

3. Membuat magnet dengan cara induksi


Klip pertama menempel pada ujung magnet yang artinya klip
tersebut dapat menjadi magnet dan bisa menarik klip kedua. Klip
kedua juga dapat menjadi magnet sehingga dapat menarik klip
ketiga.

G. Pertanyaan
➢ Bentuk medan magnet
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan medan magnet?
2. Apakah sebuah magnet selalu memiliki kutub Utara dan Kutub
Selatan? Berilah penjelasan!
3. Jelaskan 3 macam aturan melukiskan garis-garis medan magnet!
4. Gambarkanlah garis-garis medan magnet dari pasangan magnet
batang berikut!

Jawaban:
1. Medan magnet adalah daerah disekitar magnet yang masih
mengalami atau dipengaruhi oleh gaya magnet. Medan magnet
digambarkan dengan garis - garis gaya magnet dari kutub utara ke
kutub selatan.
2. Iya, setiap magnet dengan berbagai bentuk selalu memiliki 2 kutub
yaitu: kutub utara dan kutub selatan. Sebuah magnet jarum yang
berputar pada porosnya (contohnya Kompas) dalam keadaan diam,
salah satu ujung magnet akan selalu menunjuk ke arah utara,
sedangkan ujung yang lain menunjuk ke arah selatan. Ujung kompas
yang menunjuk ke arah utara disebut kutub utara, sedangkan ujung
yang menunjuk ke arah selatan disebut kutub selatan. Sehingga
apabila sebuah magnet dipotong menjadi beberapa bagian, maka
bagian tersebut akan selalu memiliki dua kutub magnet yaitu kutub
Utara dan kutub Selatan.
3. Tiga aturan dalam melukiskan garis-garis gaya magnet antara lain:
a. Garis-garis gaya magnet tidak boleh saling berpotongan.
b. Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara magnet dan
masuk ke kutub selatan magnet.
c. Tempat yang garis-garis gaya magnetnya rapat menunjukkan
medan magnetnya kuat, sebaliknya tempat yang garis-garis
magnetiknya renggang menunjukkan medan magnetnya lemah.

4.
➢ Sifat-sifat magnet
1. Jelaskan sifat-sifat magnet!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dipol magnet?
3. Apabila sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil,
mungkinkah bagian kecil magnet tersebut hanya memiiki sebuah
kutub? Jelaskan!
4. Dari hasil percobaan yang Anda lakukan, berilah kesimpulan tentang
sifat-sifat magnet!

Jawaban
1. Sifat-sifat magnet antara lain:
a. Mempunyai dua ujung yakni kutub-kutub magnet, yang
mempunyai sifat kemagnetan paling kuat
b. Kutub magnet selalu menunjuk ke utara dan kutub magnet lain
menunjuk ke selatan.
c. Dua magnet yang saling didekatkan akan melakukan gaya satu
sama lain
• Gaya tolak-menolak, akan terjadi apabila kutub-kutub yang
didekatkan sejenis (kutub utara dengan kutub utara, kutub
selatan dengan kutub selatan).
• Gaya tarik-menarik akan terjadi jika kutub-kutub magnet yang
didekatkan berlawanan jenis (kutub utara dengan kutub
selatan).
2. Dipol magnet adalah magnet selalu mempunyai dua kutub.
3. Jika sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil,
maka bagian kecil magnet tersebut tetap mempunyai 2 buah kutub
magnet (asas piranti (kompas)). Setiap magnet apapun bentuknya
pasti mempunyai 2 kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan.
4. Berdasarkan percobaan kami, sifat-sifat magnet terjadi antara lain:
a. Kutub magnet yang sejenis jika di dekatkan maka magnet tersebut
akan saling menjauhi (tolak-menolak).
b. Kutub magnet yang tidak sejenis jika didekatkan maka magnet
tersebut akan tarik-menarik (mendekat).

➢ Cara membuat magnet


1. Jelaskan cara membuat magnet!
2. Jelaskan faktor apakah yang dapat mempengaruhi kekuatan magnet!
3. Jelaskan hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan
kumparan dan arus listrik!

Jawaban
1. Cara membuat magnet ada 3 jenis, yaitu :
a. Dengan cara digesek-gesekkan (gosokan)
Pembuatan magnet dapat dilakukan dengan cara menggesekkan
besi dengan salah satu ujung magnet, semakin banyak gesekan
semakin kuat sifat kemagnetan paku tersebut. Sifat kemagnetan
berlangsung sementara.
b. Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik)
Arus listrik dapat menimbulkanmedan magnet. Magnet yang terjadi
karena arus listrik disebut elektromagnetik, jika arus listrik diputus
sifat kemagnetannya akan hilang.
c. Dengan cara induksi
Benda magnetis yang menempel pada magnet dapat menjadi sifat
seperti magnet. Benda ini dapat menarik benda-benda magnetis
lainnya. Jika benda dilepaskan dari magnet, maka sifat
kemagnetannya akan hilang.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan magnet antara lain:
a. Jarak magnet terhadap benda magnetic
b. Besar kecilnya arus listrik
c. Ketebalan yang menjdi penghalang antara magnet dan benda
magnetis
d. Waktu (lama tidaknya gesekan)
e. Jumlah lilitan kumparan
3. Hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan
arus listrik yaitu semakin banyak jumlah lilitan kumparan, maka makin
besar arus listrik yang mengalir sehingga kekuatan magnet makin
besar pula. Jadi banyaknya jumlah lilitan kumparan sangat
mempengaruhi terhadap kekuatan magnet.

H. Pembahasan
➢ Bentuk medan magnet
Dari gambar yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa disekitar kutub
magnet, garis yang terbentuk dari serbuk pasir sangat rapat sedangkan di
bagian tengah magnet garis yang terbentuk lebih renggang. Hal ini
menunjukkan kekuataan yang dialami oleh kutub magnet utara dan
selatan yang ditempatkan dalam medan magnet disebut dengan intensitas
medan magnet. Sedangkan, arus-arus yang membentuk pola lengkungan
dalam medan magnet disebut dengan garis-garis gaya magnet atau dapat
didefinisikan juga dengan garis-garis khayal magnet yang menunjukan
arah medan magnet. Hal tersebut sesuai dengan konsep garis gaya
magnet yakni garis-garis gaya magnet yang terjadi tidak saling
berpotongan. Garis-garis gaya magnet tersebut selalu keluar dari kutub
utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet. Dari percobaan ini
dapat disimpulkan bahwa suatu daerah yang memiliki garis-garis gaya
magnet yang rapat menunjukkan medan magnet kuat. Begitupula
sebaliknya, daerah yang garis-garis magnetiknya renggang menunjukkan
medan magnet lemah.

➢ Sifat-sifat magnet
Dari hasil praktikum yang sudah dilakukan dengan memberikan tanda S
dan dan tanda U pada kutub – kutub magnet batang. Kemudian kami
gantungkan salah satu magnet dengan benang pada statis. Lalu kami
dekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan
magnet batang yang digantung. Dan menghasilkan data bahwa terjadi
pergerakan magnet batang yang digantung yaitu menjauhi magnet yang
dipegang. Selanjutnya kami dekatkan kutub selatan magnet yang
dipegang pada kutub utara magnet yang digantung. Ternyata magnet
batang yang digantung mendekati magnet yang dipegang. Jika dengan
cara yang sama didekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada
kutub utara magnet yang digantung, maka kedua kutub akan tarik
menarik. Kemudian kami dekatkan kutub utara magnet yang dipegang
pada kutub utara magnet yang digantung, ternyata magnet yang
digantung menjauhi magnet yang dipegang.

➢ Cara membuat magnet


Besi yang digesek-gesekkan (gosokan) pada kutub magnet dapat
menimbulkan sifat kemagnetan. Semakin banyak gesekan yang dilakukan
maka semakin kuat sifat kemagnetan paku tersebut. Sifat kemagnetan
berlangsung sementara. Sedangkan magnet yang dibuat dengan cara
elektromagnetik (aliran listrik) maka arus listrik tersebut dapat
menimbulkan medan magnet. Sifat kemagnetannya adalah sementara
karena jika arus listrik diputus sifat kemagnetannya akan hilang. Dengan
cara induksi, benda magnetis yang menempel pada magnet dapat menjadi
sifat seperti magnet. Benda ini dapat menarik benda-benda magnetis
lainnya. Jika benda dilepaskan dari magnet, maka sifat kemagnetannya
akan hilang.

I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan
1. Garis gaya magnet keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub
selatan magnet dengan garis yang rapat berada pada ujung-ujung
magnet yang menandakan gaya magnet terkuat berada pada ujung
magnet. Gaya-gaya magnet tidak hanya berada pada kutub-kutubnya
tetapi juga timbul di sekitar magnet. Daerah di sekitar magnet yang
terdapat gaya-gaya magnet disebut medan magnet.
2. Jika kutub yang sama saling didekatkan maka akan saling tolak –
menolak. Contohnya kutib utara dengan kutub selatan dan magnet akan
tarik menarik jika kutub yang di dekatkan berbeda contohnya kutub utara
dan kutub selatan.
4. Cara membuat magnet dapat dilakukan dengan gesekan,
elektromagnetik, dan magnet induksi. Sifat kemagnetan pada besi
tersebut adalah sementara baik dengan metode gesekan,
elektromagnetik, dan magnet induksi.

J. Daftar Pustaka
Brady, S. M. (2004). Basic Of MRI. Oxford: Oxford University.

Fadila, F. (t.thn.). Diambil kembali dari gramedia.com:


https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-dan-karakteristik-
magnet/

Gusnawati, D. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu dan Kontekstual


SMP Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.

Soesanto, S. (1996). Medan Elektromagnetik. Medan: Media Litbangkes.

Tipler, P. A. (2001). Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi ketiga Jilid 2.
Jakarta: Erlangga.

K. Kesulitan yang dialami


Kesulitan yang terjadi adalah mencari serbuk besi dari pasir

L. Saran dan Masukan


Saran yang dapat diberikan untuk memperoleh serbuk besi yaitu dengan
membeli serbuk besi jadi di Marketplace atau e-commerce.

M. Foto Praktikum
Gambar Keterangan
Alat dan bahan percobaan bentuk
medan magnet yang terdiri dari
magnet batang, kertas putih, dan
serbuk besi
Gambar Keterangan
Tahap menaburkan serbuk besi
diatas kertas putih yang di
bawahnya kertas terdapat magnet
batang

Bentuk medan magnet hasil


percobaan

Percobaan menentukan sifat


magnet dengan mendekatkan
kutub utara dengan kutub utara

Percobaan menentukan sifat


magnet dengan mendekatkan
kutub utara dengan kutub selatan

Percobaan menentukan sifat


magnet dengan mendekatkan
kutub selatan dengan kutub utara
Gambar Keterangan
Percobaan menentukan sifat
magnet dengan mendekatkan
kutub selatan dengan kutub
selatan

Percobaan membuat magnet


dengan cara menggesek paku besi
menggunakan kutub magnet

Setelah paku digesek searah


dengan magnet maka dapat
mengangkat klip

Proses pelilitan kumparan pada


paku

Proses pengaliran arus listrik pada


pembuatan magnet dengan cara
elektromagnetik
Gambar Keterangan
paku yang dililiti kumparan dapat
menjadi magnet sehingga dapat
menarik paku lain

klip pertama didekatkan dengan


kutub utara magnet sehingga klip
tersebut dapat menjadi magnet
dengan cara induksi

Paku pertama juga menjadi


magnet dan memiliki kutub utara
selatan sehingga dapat menarik
klip kedua

Anda mungkin juga menyukai