Anda di halaman 1dari 147

Template LKP (Laporan Kegiatan Praktikum)

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM


(LKP 1 - 14)

(ELLY FARIDATUS SHOLIKHAH)


(858719809)

UPBJJ (SURABAYA)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

FOTO

Nama : ELLY FARIDATUS SHOLIKHAH


NIM/ID Lainnya : 858719809
Program Studi : S-1 PGSD
: Universitas
Nama Sekolah
Terbuka_____________________________________

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : SARI FITRIYANINGSIH, S.Pd., M.Pd., M.Sc.


Nip/Id Lainnya : 0089050601
Instansi Asal : Universitas PGRI Ronggolawe
Nomor Hp : 0815-5971-9051
Alamat Email : sarifilan.sf@gmail.com______________________________________
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : ELLY FARIDATUS SHOLIKHAH


NIM : 858719809
Program Studi : S-1 PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Tuban, 03 Desember 2021


Yang membuat pernyataan

(ttd)

Elly Faridatus Sholikhah


LKP 1 MODUL 1 KP 1

MAKHLUK HIDUP
CIRI – CIRI MAKHLUK HIDUP

A. JUDUL PERCOBAAN
Gerak Pada Tumbuhan
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati gerak seismonasti
2. Mengamati gerak niktinasti
3. Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan
C. ALAT DAN BAHAN
1. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah.
2. Kotak karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah.
3. Stop watch atau jam tangan 1 buah.
4. Alat-alat tulis dan penggaris.
D. LANDASAN TEORI
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang dilakukan
oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan
pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya
dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar,
ataupun pada bagian lembar daun tertentu (Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019).

Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak
akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju
arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif.
Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme
negatif (Campbell, 2004 dalam Rumanta, 2019). Nasti adalah gerak bagian tumbuhan
yang tidak dipengaruhi oleh rangsang. Gerak ini disebabkan oleh adanya perubahan
tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Karena tidak dipengaruhi oleh arah
sehingga tidak ada nasti positif atau negatif.

Macam-macam gerak nasti:


a) Niktinasi
Niktinasti (rangsang berupa gelap), merupakan gerak tidur pada tumbuhan yang
disebabkan karena keadaan gelap. Proses niktinasti banyak terjadi pada tumbuhan
berdaun majemuk. Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian tangkai daun
(anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke bagian
lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor. Contoh niktinasti adalah
pada daun lamtoro dan Cassia corymbosa yang melipat kebawah pada saat malam hari.
b) Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran.
Daun putri malu saat disentuh akan menutup, reaksi menutupnya daun putri malu
dikarenakan adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Dengan
jenis sentuhan yang berbeda, maka reaksi daun putri malu pun berbeda-beda. Jika
disentuh secara halus, daun putri malu menutup secara perlahan mulai dari pangkal
daun sampai ujung daun. Saat disentuh dengan sentuhan sedang, daun langsung
menutup dari pangkal daun hingga tengah disusul dengan bagian ujung. Sedangkan jika
disentuh dengan sentuhan kasar, daun dan tangkai langsung menutup sekaligus.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Seismonasti
a. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan, seperti pot tanaman putri malu,
lembar kerja, alat tulis dan penggaris.
b. Meletakkan pot tanaman putri malu yang telah disediakan di atas meja, melakukan
sentuhan halus, agak kasar dan kasar pada daun putri malu menggunakan penggaris.
c. Mengamati reaksi daun putri malu yang disentuh dan mencatatnya pada tabel
pengamatan.
Niktinasti
a. Menyediakan dua buah pot tanaman putri malu, memberikan tanda A pada pot
pertama dan tanda B pada pot kedua.
b. Meletakkan pot A di tempat terang/terbuka.
c. Menyimpan pot B di atas meja dan menutupnya dengan menggunakan kotak karton
atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
d. Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam (30 menit).
e. Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, membuka dengan hati-hati (tidak
menyentuh tanamannya).
f. Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot B dan
membandingkan dengan daun putri malu pada pot A.
g. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan
Geotropisme negatif
a. Menanam tanaman kacang hijau pada pot A dan pot B, 1 minggu sebelum kegiatan
praktikum IPA.
b. Meletakkan pot A secara vertical dan pot B secara horizontal.
c. Mengamati pertumbuhan kacang hijau setiap hari.
d. Mencatat pertumbuhan kacang hijau pada tabel pengamatan.

F. HASIL PENGAMATAN
Berikut adalah tabel hasil pengamatan gerak seismonasti :
Tabel 1.2
Hasil pengamatan seismonasti

No Jenis sentuhan pada Reaksi daun putri malu Keterangan


daun putri malu
1. Halus Daun menutup dengan Daun cepat membuka
lambat kembali
2. Sedang Daun mneutup agak Daun perlu waktu ± 2
cepat menit untuk membuka
kembali.
3. Kasar Daun menutup dengan Daun perlu waktu ± 4
cepat menit untuk membuka
kembali

Berikut adalah tabel hasil pengamatan gerak niktinasti :


Tabel 1.3
Hasil pengamatan niktinasti

No Pot putri malu Reaksi daun putri malu


Mula – mula ½ jam kemudian
1. Disimpan di tempat terang Daun terbuka Daun terbuka
2. Ditutup dengan penutup yang Daun terbuka Daun tertutup
kedap cahaya

Tabel 1.4
Hasil pengamatan geotropisme negatif
Jenis Pengamatan hari ke- Keterangan
pot 1 2 3 4 5 6 7
A 0,5 1,5 2,5 3 3,7 4,2 3,7 Batang tumbuh tegak
B 0,6 1,4 2,5 3,4 4,2 5,3 6,1 Batang tumbuh membelok
mengikuti cahaya matahari
(menjauhi titik pusat matahari)

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti!
2. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah
anda lakukan? Jelaskan!
3. Pada percobaan geotropisme yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis
fototropisme apakah yang terjadi?Jelaskan!

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak
geotropisme negatif pada tumbuhan.
Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran.
Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda,
pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila
disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar
akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan
tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan
tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap,
sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur”
daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian
daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu
di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang
diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada
di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang
menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri
malu.
Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah
geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju
tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya
gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami
pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan
horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara
bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

I. KESIMPULAN
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang
berupa gelap. Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi
oleh gravitasi bumi (jika arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut
geotropisme negatif).
J. DAFTAR PUSTAKA (SKOR ≤ 2)
Andrews WA, Andrews BJ, Balconi DA, and Purcell NJ. (1983).
Discovering Biological Science. Ontario: Prentise-Hall, Canada Inc.
Browse PMc. (1979). Plant Propagation. New York: Mitchell Beazly Publ.
Limited.
Kimbal JW. (1967), Biology: A Laboratory Introduction. Massachusetts:
Addison-Wesley Publ. Co
Kimbal JW. (1967), Biology: 5th Ed. Massachusetts: Addison-Wesley Publ. Co
Rumanta, M. (2002). Pratikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit UT.
Parjatmo, W. (1994). Petunjuk Pratikum Biologi. Modul 3. Jakarta: Karunika UT.
Hopsons and Wessels. (1990). Essential of Biology. New York: McGraw-
Hill Publ. Co

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2)


1. Mencari tumbuhan putri malu agak sulit karena saya berada di lingkungan yang
penuh/padat penduduk. Sedangkan toko bunga juga tidak menjual.
2. Hendaknya ada alternatif lain untuk mengganti tanaman yang mudah diperoleh.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM (SKOR ≤ 5)


FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Tahap Awal / Pembukaan

Deskripsi foto/video
Melakukan sentuhan halus, agak kasar dan
kasar pada daun putri malu menggunakan
penggaris sesuai dengan tahapan pratikum.,
gerak seismonasti
Proses Kegiatan

Deskripsi foto/video
Menyimpan pot B di atas meja tidak dapat
dilakukan karena tanaman mati setelah
dipindah maka, tanaman tetap ditempatnya
tumbuh dan menutupnya dengan menggunakan
kotak karton atau kardus yang kedap cahaya
dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
Gerak niktinasti.
Tahap Akhir

Deskripsi foto/video
Batang tumbuh membelok mengikuti cahaya
matahari, gerak geotropism negative.
LKP 2 MODUL 1 KP 2

MAKHLUK HIDUP
CIRI – CIRI MAKHLUK HIDUP

1. Simbiosis Parasitisme
2. Simbiosis Komensalisme
3. Simbiosis Mutualisme

A. JUDUL PERCOBAAN
Simbiosis Parasitisme

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.

C. ALAT DAN BAHAN


5. Alat-alat tulis
6. Lembar pengamatan
7. Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI
Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara makhluk
hidup dengan makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk hubungan yang
sangat erat antara satu spesies makhluk hidup dengan spesies makhluk hidup lainnya
yang hidup bersama dalam suatu habitat tertentu yang disebut simbiosis.
Ada 3 jenis simbiosis yang ada di alam, yaitu simbiosis parasitisme, komensalisme, dan
mutualisme. Simbiosisi parasitisme adalah suatu hubungan siantara dua spesies
(organisme), dimana satu spesies mendapatkan keuntungan, sedangkan spesies lainnya
(sering disebut inang) atau dirugikan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
b. Pergilah kelingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat.
c. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
d. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi
e. Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja (tabel 1.7)
f. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan
g. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut?
h. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel 1.7

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.7.
Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme? Jelaskan!
2) Di antara hubungan parasitisme yang Anda temukan, adakah yang
menyebabkan kematian pada inangnya? Jelaskan!
H. PEMBAHASAN
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya
menguntungkan sepihak saja dan pihak lainnya dirugikan.
- Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi) sehingga sapi
merasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
- Benalu menyerap bahan makanan dari inangnya yaitu pada pohon kopi, sehingga
pertumbuhan pohon kopi itu akan terhambat.
- Kutu pada anjing menghisap darah anjing sehingga anjing dirugikan. Selain dirugikan,
anjing juga akan merasa gatal.
- Tali putri yang biasanya menempel pada pohon cemiti/tetehan (tanaman pagar)
menyerap bahan makanan dari inangnya, sehingga pertumbuhan pohon cemiti/tetehan
itu akan terhambat.
- Nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap darah manusia. Manusia
dirugikan karena nyamuk menyebabkan gatal dan menyebabkan penyakit yang
berbahaya yang mengancam kehidupan manusia (nyamuk aides aygepty dan nyamuk
cikungunya.
- Cacing kremi yang hidup di saluran pencernaan manusiamenyerap sari makanan yang
telah dicerna manusia, sehingga pencernaan manusia terganggu.

I. JAWABAN PERTANYAAN
A. Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme, karena
kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing. Sedangkan anjing
dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit).

B. Ada, yaitu hubungan parasitisme antara manusia dengan nyamuk. Pada hubungan
tersebut dapat mengakibatkan kematia. Nyamuk Aides Aygepty dapat menyebabkan
penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan maka dapat
mengakibatkan kematian. Nyamuk cikungunya dapat mengakibatkan kelumpuhan pada
manusia.
J. KESIMPULAN
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak untung
dan pihak lain dirugikan, disebut simbiosis parasitisme. Sifat parasit yaitu tidak akan
membunuh inangnya karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati
karena kekurangan sumber makanan.

K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

L. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2)


1. Pencarian bahan yang masih agak sulit ditemukan
A. JUDUL PERCOBAAN
Simbiosis Komensalisme

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat-alat tulis
2. Lembar pengamatan
3. Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI
Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan simbiosis, dimana suau spesies
makhluk hidup diuntungkan, sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan atau
dirugikan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
b. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun
atau hutan terdekat
c. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
d. Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi
e. Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja (tabel 1.8)
f. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan
g. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis
tersebut?
h. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel 1.8
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.8.
Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme

No Jenis Hubungan Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk


simbiosis hidup yang tidak
Jenis makhluk Jenis keuntungan
untung dan tidak
hidup
rugi

1 Tumbuhan paku dan Tumbuhan paku Mendapat Pohon andong


pohon andong tempat hidup

2 Anggrek dan pohon Anggrek Mendapat Pohon cengkih


cengkih tempat hidup

3 Pohon dan pohon buah Pohon buah Mendapat Pohon


naga naga tempat hidup

4 Ikan remora dan ikan hiu Ikan remora Terhindar dari Ikan hiu
musuh dan
mendapat sisa-
sisa makanan

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Apakah hubungan komensalisme dalm kadar tertentu dapat menyebabkan
kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!

H. PEMBAHASAN
Tumbuhan paku menempel pada pohon andong namun tidak menyerap makanan dari
inangnya karena tumbuhan paku dapat membuat makanan sendiri.
Anggrek yang hidup dengan cara menempel pada pohon cengkih tidak mnyerap
makanan dari inangnya karena anggrek dapat membuat maknan sendiri.
Buah naga hidup dengan cara menempel pada pohon andong tidak menyerap makanan
dari inangnya karena buah naga dapat membuat makanan sendiri.
Dalam hubungan ikan remora dan ikan hiu, ikan remora bisa berada di sekitar ikan hiu
agar terhindar dari bahaya musuh dan bisa mendapat makanan sisa ikan hiu tanpa
mengganggu ikan hiu.

I. JAWABAN PERTANYAAN
Apabila dalam hubungan komensalisme terjadi kelebihan kadar maka dapat merugikan
pihak lain (yang ditempeli), tetapi hal tersebut bisa terjadi jika dalam 1 pohon (tempat
menempel) ditanami lebih dari satu tumbuhan (yang menempel), hal tersebut dapat
mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan/berkurangnya produktivitas pada pohon
tempat menempel.

J. KESIMPULAN
Pada simbiosis komensalisme melibatkan dua individu dimana yang satu
diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.

K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

L. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2)


1. Pencarian bahan yang masih agak sulit ditemukan.
A. JUDUL PERCOBAAN
Simbiosis Mutualisme

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar

C. ALAT DAN BAHAN


4. Alat-alat tulis
5. Lembar pengamatan
6. Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI
Simbiosis mutualisme adalah hidup bersama diantara dua spesies makhluk hidup, di
mana kedua spesies tersebut mendapatkan keuntungan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
b. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun
atau hutan terdekat
c. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
d. Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi
e. Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja (tabel 1.9)
f. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan
g. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis
tersebut?
h. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel 1.9
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.8.
Hasil Pengamatan Simbiosis Mutualisme

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Didalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba anda sebutkan
beberapa contoh simbiosis mutualisme yang ada ditubuh kita! Jelaskan keuntungan
bagi organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita

H. PEMBAHASAN
Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang menguntungkan kedua belah pihak
Dalam hubungan kupu-kupu dan bunga, kupu-kupu membantu bunga dalam
penyerbukan sedangkan kupu-kupu dapat menghisap madu dari bunga. Jadi keduanya
sama-sama diuntungkan.
Ular sawah dapat membantu petani mengurangi tikus dengan cara memangsa tikus-
tikus tersebut yang merusak dan makan padi.
Bakteri Rhizobium mendapatkan habitat habitat hidupnya pada akar tanaman polongan,
sedangkan tanaman polonganmendapat keuntungan berupa nitrogen yang didapat dari
bakteri Rhizobium.Tanpa bakteri tersebut, polongan tidak dapat mengambil nitrogen
dari udara bebas.
Burung jalak yang hinggap di punggung kerbau memakan kutu-kutu kerbau, sedangkan
kerbau merasa nyaman karena kutu-kutu di tubuhnya berkurang.

I. JAWABAN PERTANYAAN
Didalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba anda sebutkan
beberapa contoh simbiosis mutualisme yang ada ditubuh kita! Jelaskan keuntungan
bagi organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita.
Jawab : Contoh simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu :
1. Bakteri Eschereria coli yang hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi
membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan
vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah.
2. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa menghasilkan
zat antibiotik

J. KESIMPULAN
Dalam hubungan simbiosis mutualisme kedua belah pihak sama-sama mendapat
keuntungan.

K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

L. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2)


Pencarian bahan yang masih agak sulit ditemukan.
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Tahap Awal / Pembukaan

Deskripsi foto/video
Benalu yang ada di pohon mangga, simbiosis
parasitisme
Proses Kegiatan

Deskripsi foto/video
Anggrek dan pohon, simbiosis komensalisme
Tahap Akhir

Deskripsi foto/video
Lebah dan bunga, simbiosis mutualisme
LKP 3 MODUL 1 KP 3
MAKHLUK HIDUP
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN PERKEMBANGBIAKAN
MAKHLUK HIDUP

1. Pertumbuhan, Perkembangan Tumbuhan

A. JUDUL PERCOBAAN
Pertumbuhan, Perkembangan Tumbuhan.
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Biji Kacang hijau 6 buah
2. Botol selai 2 buah
3. Kertas saring secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah
D. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi
karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang
tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena
adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil
interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat
genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur
dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.
Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu
suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman. Pada tanaman, aktifitas
perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung
akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran
batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi
berlangsung.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rendamlah biji kacang hijau dalam air semalaman
2. Lipatlah keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila
perlu potonglah kelebihannya
3. Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam
4. Sisipkan 6 biji kacang hijau pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga
kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya)
5. Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering) tambahkan air
secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam
biji.
6. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.
Catatlah kapan biji kacang hijau mulai berkecambah, amatilah bagaimana akar,
batang dan daun tumbuh. Masukkan hasilnya ke dalam lembar kerja

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1.10.
Hasil Pengamatan Dan Perkecambahan Biji Kacang hijau

Hari Gambar pertumbuhan Panjang


Keterangan
ke Kecambah Kacang hijau Akar Batang
0 Kondisi awal 1 mm 2-3 mm Bakal akar terlihat
1 Tumbuh akar 1-1,5mm 8-10 mm Jelas terlihat
2 Terlihat batang 2-3 mm 20 mm Biji kacang
terangkat
3 Terlihat batang, dan tunas 5-10 mm 40 mm Terangkat keatas
daun
4 Tumbuh daun 10 mm 15 cm Tumbuh daun
5 Batang semakin panjang 10-15 mm 15 cm Daun bertambah
6 Batang semakin panjang 15-20 cm 23 cm Bertambah panjang
7 Batang semakin panjang 5 cm 26 cm Bertambah panjang
8 Batang semakin panjang 7 cm 29 cm Bertambah panjang
9 Batang semakin panjang 8 cm 30 cm Bertambah panjang
10 Batang semakin panjang 9 cm 33 cm Bertambah panjang
11 Batang semakin panjang 10 cm 36 cm Bertambah panjang
12 Batang semakin panjang 12 cm 40 cm Bertambah panjang
13 Batang semakin panjang 13 cm 43 cm Bertambah panjang
14 Batang semakin panjang 14 cm 45 cm Bertambah panjang
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang hijau mulai tumbuh?
Jawab : Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm dan panjang
batang 20 mm.

2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang


pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawab : Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam botol
selai

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama hingga
minggu kedua terdapat perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus
bertambah panjangnya hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga
batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan
berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang
semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena
adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada
daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian
membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan
sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman jagung dan kacang tanah khususnya dari waktu ke waktu mengalami
perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun,
diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman
tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam
berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara,
kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2)


Untuk pratikum pertumbuhan kacang tanah agak sulit saya lakukan karena tidak
segera berkecambah, maka saya ganti dengan kacang hijau.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM (SKOR ≤ 5)
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Tahap Awal / Pembukaan

Deskripsi foto/video
Hari ke- 0 atau Kondisi awal, bakal akar
terlihat
Proses Kegiatan

Deskripsi foto/video
Hari ke-4, sudah mulai tumbuh daun.
Tahap Akhir

Deskripsi foto/video
Hari ke-10, batang bertambah panjang, daun
mulai bertambah banyak.
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan

A. JUDUL PERCOBAAN
Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
B. TUJUAN PERCOBAAN
4. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan ulat hongkong (Meal Worm) dari
telur sampai imago (dewasa).
5. Mengetahui lamanya siklus hidup ulat hongkong.
C. ALAT DAN BAHAN
8. Wadah seperti triplek atau kotak kayu, kotak plastik, dan toples
9. Oatmeal dan dedak/bekatul (biasanya untuk pakan ayam)
10. Kapas
11. Bekas karton telur/ kertas tisu
12. Limbah sayur
13. Ulat hongkong (MealWorm) ± 20 ekor
D. LANDASAN TEORI
Ulat hongkong atau disebut dengan MealWorm merupakan larva dari kumbang
beras (Tenebrio molitor). Ulat ini mempunyai panjang sekitar 13-17 mm yang nantinya
akan menjadi kumbang dewasa.
Ulat hongkong mempunyai siklus hidup yang sama seperti ulat pada umumnya, yaitu
mulai dari telur, lalu menetas menjadi larva (ulat hongkong), setelah itu menjadi pupa
(ketika sudah mencapai ukuran masimal), lalu menjadi kumbang muda, dan fase
terakhir adalah kumbang dewasa.

SIKLUS HIDUP ULAT HONGKONG

1. Fase Pertama
Tuangkan Oatmeal atau dedak/bekatul ke dalam kandang yang nantinya akan menjadi
media tempat tinggal bagi ulat hongkong. Untuk tinggi media tempat tinggal untuk
ulat adalah ¼ cm yang dihitung dari dasar wadah (kotak kayu, kotak plastik, dan
toples). Setelah itu masukkan indukan ulat hongkong dewasa dengan ciri-ciri yang
sudah kami sebutkan di atas.
Proses perubahan dari ulat dewasa menjdai kumbang tentunya tidak sebentar, maka
dari itu perlu kesabaran dan usaha yang maksimal untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan.

Pada fase ini ulat hongkong dewasa diberikan pakan dengan menggunakan potongan
buah apel/ potongan kentang/ dan dedak/bekatul. Hal ini dimaksudkan agar mencegah
timbulnya jamur yang cepat di dalam kandang karena pakan terlalu banyak
mengandung air.

Walaupun ulat hongkong ini bisa makan apa saja, akan tetapi harus dipilah mana yang
pertumbuhan jamurnya lambat dan cepat, sehingga ulat tidak keracunan makanan
yang menyebabkan kegagalan dalam budidaya. Kemudian kandang bisa ditutup
dengan menggunakan penutup dan di letakkan di tempat yang gelap dan hangat.

Pemberian pakan pada ulat hongkong dilakukan secara bertahap saja karena pakan
tidak langsung habis dalam satu hari. Dan tentunya harus rutin mengecek dan
membersihkan sisa-sisa makanan yang sudah habis atau sisa pergantian kulit dari ulat
hongkong yang ada di dalam kandang.

2. Fase Kedua
Fase kedua yaitu mengecek bibit ulat hongkong yang sudah berubah menjadi
kepompong ketika disimpan di dalam kandang selama 3 bulan atau 90 hari.

Dalam satu kandang tentunya tidak semua ulat honkong berubah menjadi kepompong.
Akan tetapi ulat yang memiliki panjang rata-rata 15 mm dan lebar 3 mm yang akan
mulai berubah lebih dulu menjadi kepompong selama 7-10 hari secaara bergantian.

Jika ulat hongkong dalam satu kandang sudah berubah menjadi kepompong semua,
maka tidak perlu pindah ke kandang lagi. Akan tetapi jika ulat hongkong yang berubah
menjadi kepompong sebagian saja, maka harus dipisaknan ke kandang baru agar
pertumbuhannya bisa maksimal.
3. Fase Ketiga
Fase ketiga adalah fase perubahan dari kepompong menjadi kumbang muda yang
berwarna putih. Proses ini terjadi ketika kepompong sudah bertahan hidup selama 10
hari.

Pindahkan kumbang muda ke dalam wadah aru yang suda ada media tinggal seperti
sebelumnya.

Proses dari kumbang muda menjadi kumbang dewasa ditandai dengan perubahan
warna dari putih menjadi hitam pekat. Proses ini memerlukan waktu beberapa hari
untuk berubah.

4. Fase Keempat
Fase ini merupakan proses reproduksi kumbang dengan cara kawin dan bertelur. Di
dalam kandang ini berikan kapas yang berfungsi sebagi tempat untuk menaruh telur
bagi kumbang betina.

pindahkan kapas yang sudah ada telur kumbang ke kandang baru yang sudah
diberikan media tinggal. Kemudian berikan kapas lagi agar kumbang bisa kembali
meletakkan telur di kapas.

5. Fase Kelima
Fase ini merupakan fase terakhir yaitu menetasnya telur kumbang menjadi ulat
hongkong muda. Biarkan ulat muda ini sampai berumur 30 hari dahulu agar
berkembang menjadi ulat dewasa dan pindahkan ke kotak khusus untuk ulat yang
sudah dewasa.

Tanda ulat hongkong dewasa yang sudah siap panen yaitu sudah berumur sekitar 50
hari. Itulah 5 fase yang dilalui dalam budidaya ulat hongkong.

Untuk pemberian pakan yang diberikan untuk ulat hongkong muda sama seperti fase
pertama yaitu potongan buah apel/ potongan kentang/ dan dedak/bekatul.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Membuat medium ulat hongkong
Media budidaya ini fungsinya adalah sebagai media tempat tinggal, media untuk
bertelur dan juga untuk menjaga kelembaban di dalam kotak agar ulat hongkong
tidak cepat mati.

Media untuk tempat tinggal yang bisa dipakai yaitu menggunakan oatmeal dan
dedak/bekatul (biasanya untuk pakan ayam). Cara penggunaan tinggal tuangkan ke
dalam wadah yang telah disiapkan secara merata hingga tingginya mencapa 2.5 cm
dari dasar kotak atau toples .
Sedangkan media untuk tempat bertelur kumbang dewasa adalah kapas. Kapas ini
berfungsi untuk memudahkan dalam pemindahan telur.

Selain itu bisa disiapkan beberapa karton untuk di taruh di dalam wadah karena ulat
hongkong menyukai tempat yang gelap. karton bisa menggunakan bekas karton telur
atau isi dari tisu toilet.

2) Menyiapkan indukan ulat hongkong


Siapkan ulat hongkong sebanyak 20 ulat yang dimasukkan kedalam 1 kandang dengan
kriteria panjang kurang lebih 15 mm dan lebar 4 mm. Hal ini bertujuan agar ulat
hongkong yang berubah menjadi kepompong bisa berubah secara maksimal.

3) Menyiapkan pakan/ Mengkultur ulat hongkong


Untuk pakan bisa meliputi, dedak/bekatul, ampas tahu, potongan apel, potongan
kentang, daun seledri, daun selada, limbah sayur, tepung gandum,dan lainnya.

Ulat hongkong bisa memakan semua jenis makanan, akan tetapi yang diprioritaskan
adalah makanan yang tidak cepat berjamur apabila di masukkan ke dalam media
tinggal ulat.

Tuangkanlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja (Tabel 1).


F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Ulat hongkong

Hari Kejadian/perubahan
ke-
0 Tubuh berwarna kuning kecokelatan
1 Tubuh berwarna kuning kecokelatan
2 Tubuh berwarna kuning kecokelatan
3 Tubuh berwarna kuning kecokelatan
4 Tubuh berwarna kuning kecokelatan
5 Tubuh berwarna kuning kecokelatan

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Pada hari ke berapa ulat hongkong meletakkan telur-telurnya?
2) Pada hari ke berapa pupa dan kumbang dewasa terjadi?
H. PEMBAHASAN
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup ulat hongkong Pengamatan dilakukan
selama dua kali sehari selama 5 hari setiap pagi dan sore. Dimana ulat hongkong
disimpan didalam botol i yang sudah ada makanannya kemudian diletakkan di ruangan
yang teduh.

Pada hari ke-0 s/d 5 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan dan belum ada
perubahan sama sekali. Karena perubahan menjadi kepompong akan terjadi pada hari
ke-30.

I. JAWABAN PERTANYAAN
1) belum terjawab sebab siklus hidup kumbang ulat hongkong menacapai 3 bulan dan
belum terlaksana sampai LKP ini dibuat.
J. KESIMPULAN
Tahapan fase daur hidup ulat hongkong mulai dari telur, lalu menetas menjadi larva
(ulat hongkong), setelah itu menjadi pupa (ketika sudah mencapai ukuran masimal),
lalu menjadi kumbang muda, dan fase terakhir adalah kumbang dewasa.

K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

L. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2)


3. Fase daur hidup ulat hongkong sangat lama sehingga tidak bisa mencaapi tenggat
waktu yang diharapkan untuk pembuatan LKP.
4. Seharusnya lalat buah sudah sangat pas untuk waktu fase daur hidupnya namun
pencariannya yang sangat sulit.

M. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM (SKOR ≤ 5)


FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Tahap Awal / Pembukaan

Deskripsi foto/video
Fase pertama, 0 hari adalah ulat kecil
berwarna kuning kecoklatan
Proses Kegiatan

Deskripsi foto/video
Fase pertama, 3 hari adalah ulat kecil dengan
ukuran bertambah panjang tetapi masih
berbentuk kuning kecokelatan.

Tahap Akhir

Deskripsi foto/video
Fase pertama, 5 hari adalah masih ulat kecil
dengan ukuran agak panjang. Mulai lahap
makan sayuran, seperti sawi.
LKP 4 MODUL 1 KP 1 DAN KP 2
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
MODUL 1 KP 1
Pencemaran Lingkungan (Pengaruh Deterjen Pada Perkecambahan)

A. JUDUL PERCOBAAN
PENGARUH DETERJEN PADA PERKECAMBAHAN (KACANG HIJAU)

B. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk membuktikan dan mengetahui pengaruh
pemberian deterjen dengan kadar tertentu pada perkecambahan kacang hijau.

C. ALAT DAN BAHAN


1. 7 buah gelas plastik aqua bekas (sebagai pot)
2. Penggaris
3. Botol aqua ukuran sedang (sebagai penampung larutan deterjen)
4. Alat tulis
5. Kacang hijau
6. Air
7. Deterjen
8. Tisu (sebagai media tanam, pengganti tanah)

D. LANDASAN TEORI
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya
pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji yang semula
berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang
menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan
muda ini dikenal dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah,
udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran
biji yang disebut tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji yang menyerap air dari
lingkungan sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun/ uap air,
efek yang terjadi adalah membesarnya membesarnya ukuran biji karna sel-sel embrio
membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik kehadiran air kehadiran air didalam
sel mengaktivkan sejumlah enzim perkecambahan awal.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Menyediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta kontrol
berupa air ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia yang telah diberi label Hasil
Pengamatan
a) Label I : 100%
b) Label II : 50 %
c) Label III: 25 %
d) Label IV: 12,5 %
e) Label V : 6, 25 %
f) Label VI :3,1 %
g) Label kontrol : air PDAM
2.Cara menyediakan larutan
a.larutkan, 50 gram deterjen serbuk kedalam air ledeng /PDAM hingga 1000 ml .
kemudian beri label 100 %
b.ambil 500 ml larutan deterjen 100 %,lalu tambahkan air ledeng /PDAM hingga 1000
ml. Kemudian beri label 50 %.
c.ambil 500 ml larutan deterjen 50%,lalu tambahkan air PDAM hingga 1000 ml.
Kemudian beri label 25 %
d.ambil 500 ml larutan deterjen 25 % ,lalu tambahkan air PDAM ,hingga 1000 ml ,
kemudian beri label 12,50 %
e.ambil 500 ml larutan deterjen 12,50 % ,lalu tambahkan air PDAM hingga 1000 ml
kemudain beri label 6,25 %
f.ambil 500 ml larutan deterjen 6,25 % lalu tambahkan air PDAM hingga 1000
ml.kemudian beri label 3,10 %
3.sediakan tujuh gelas beri label kontrol, I, II, III, IV, V,VI
4.masukkan kacang hijau kedalam air pada gelas. Buanglah kacang yang mengapung ,
sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan dalam percobaan ini (kacang
hijau yang terpilih)
5. dari kacang hijau terpilih ,ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan 1, 10 butir dalam
larutan II, 10 butir dalam larutan III,10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan
V, 10 butir dalam larutan VI,dan butir dalam larutan kontrol (air ledeng / PDAM).
Biarkan rendaman selama lima menit.
6.aturlah kacang hijau dalam gelas dengan label yang sesuai,dan atur yang baik agar
hilum mengarah kebawah.
7.isilah gelas yang telah di isi kacang hijau tersebut dengan larutan yang berlabel
sama,kira-kira 100 ml.
8.lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam.pada setiap pengamatan ,ukurlah
panjang akar dengan mistar dari luar gelas.
Kacang hijau yang tidak tumbuh akarnya di anggap memiliki panjang akar = 0mm. Jika
pada pengamatan dua hari (48 jam)tidak tumbuh akarnya (0 mm) dianggap kacang
hijau mati

F. HASIL PENGAMATAN
Pengaruh derterjen terhadap tumbuhan
Kosentrasi Larutan Deterjen
No Hari Ke-1 ( 24 jam )
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% kontrol
1 - - 1 mm 1 mm 1,5 cm 2,5 cm
2 - - 2 mm 0,5 mm 1 cm 2 cm
3 - - 0 0,5 mm 1 cm 1,5 cm
4 - - 0 1 mm 1,5 cm 2 cm
5 - - 0 0 1,5 cm 2 cm
6 - - 0 0 1,5 cm 2 cm
7 - - 0 0 1,5 cm 1,5 cm
8 - - 0 0 2 cm 2,5 cm
9 - - 0 0 0,5 cm 1,5 cm
10 - - 0 0 1 cm 2 cm
Jumlah 0 0 3 mm 0 3 mm 13 cm 19,5 cm
Rata-rata 0 0 0,3 mm 0 0,3 mm 1,3 cm 1,9 cm

Kosentrasi Larutan Deterjen


No Hari Ke-2 ( 48 jam )
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% kontrol
1 - - 3 mm 2 mm 3 cm 5 cm
2 - - 5 mm 1 mm 2,5 cm 4 cm
3 - - 1 mm 1 mm 2,5 cm 4 cm
4 - - 1 mm 0 3 cm 3 cm
5 - - 1 mm 0 3 cm 4 cm
6 - - 0 0 3 cm 4 cm
7 - - 0 0 3 cm 3 cm
8 - - 0 0 3,5 cm 5 cm
9 - - 0 0 1,5 cm 3 cm
10 - - 0 0 2,5 cm 3,5 cm
Jumlah 0 0 11 mm 0 4 mm 27,5 cm 38,5 cm
Rata-rata 0 0 1,1 mm 0 0,4 mm 2,7 cm 3,8 cm

A. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1) Apa fungsi larutan 0 ( kontrol )
2) Apa kesimpulan Anda bila pada larutan 0 ( kontrol ) ada kacang hijau yang mati ?
B. PEMBAHASAN
Fungsi larutan kontrol adalah sebagai perbandingan dengan konsentrasi larutan deterjen
dan sebagai bukti bahwa larutan kontrol merupakan larutan yang paling baik untuk
perkecambahan hijau. Kesimpulan jika pada larutan 0 ( kontrol ) ada kacang hijau yang
mati, menandakan bahwa biji kacang hijau tersebut bukan merupakan bibit yang
unggul.

C. KESIMPULAN
Deterjen dapat berpengaruh dalam proses pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau bisa
tumbuh ditempat yang telah tercemar oleh deterjen tetapi dalam pertumbuhannya itu
lambat. Kacang hijau tidak dapat tumbuh dalam lingkungan yang telah tercemar
deterjen dengan persentase yang tinggi.

D. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Safitri

,http://dziks0508.blogspot.com/2016/04/praktikum-ipa-perkecambahan.html

E. KESULITAN YANG DIALAMI


Dalam pengamatan kendala yang dialami adalah percobaan yang pertama gagal karena
kacang hijau tidak keluar kecambahnya, sehingga dilakukan percobaan yang kedua kalinya
baru bisa kacang hijau keluar kencambahnya
F. Foto Praktikum

Tahap Awal / Pembukaan

Deskripsi foto/video
Masukkan kacang hijau kedalam air pada
gelas. Buanglah kacang yang mengapung ,
sementara kacang hijau yang tenggelam yang
digunakan dalam percobaan ini (kacang hijau
yang terpilih)

Proses Kegiatan

Deskripsi foto/video
Dari kacang hijau terpilih ,ambil 10 butir lalu
rendam dalam larutan 1, 10 butir dalam
larutan II, 10 butir dalam larutan III,10 butir
dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V,
10 butir dalam larutan VI,dan butir dalam
larutan kontrol (air ledeng / PDAM). Biarkan
rendaman selama lima menit.
Tahap Akhir

Deskripsi foto/video
Mengatur kacang hijau dalam gelas dengan
label yang sesuai,dan atur yang baik agar
hilum mengarah kebawah.
MODUL 1 KP 2

MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA


EKOSISTEM

A. JUDUL PERCOBAAN
EKOSISTEM DARAT

B. TUJUAN
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan ekosistem
darat buatan.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Alat Tulis
2) Kertas folio
3) Kaca pembesar
4) Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI
Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya
(alam). Organisme hidup dalam sebuah system yang ditopang oleh berbagai komponen
yang saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun tidak
langsung. Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen biotic
dengan komponen abiotik.
Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut.
Sedangkan komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi
menjadi 2 yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2) Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan
jenis/warna tanah
3) Mencatat data dalam lembar kerja
4) Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
5) Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
6) Mencatat hewan yang ada, baik yang tetap maupun yang singgah, termasuk hewan-
hewan yang berukuran kecil
7) Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel.Komponen abiotik ekosistem darat alami
No. Komponanabiotik Kondisi/keadaan
1 Suhu Sedang
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur
5 Air SangatCukup

Tabel. Komponen Biotik ekosistem alami


No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai

1 Rumput Teki Ular Rayap


2 Rumut Ilalang Belalang Bakteri
4 Pohon Beringin Ulat

Tabel Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan


No. Komponen abiotik Kondisi/Keadaan

1 Angin Semilir
2 Tanah Kering
3 Air Mengalir sedikit
4 Cahaya Sangat Cukup
5 Suhu sedang

Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan

No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Pohon jagung Ayam Kampung
2 Rumput Pegagan Burung Bakteri
3 RumputTeki Katak
4 Pohon pisang Tikus

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1. Bagaimana hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik ?

H. PEMBAHASAN
Hubungan timbal balik antara komponen biotic dan komponen abiotik yang terjadi
pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali
tidak ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak
dikendalikan oleh manusia sedangkan Hubungan timbale balik anatar komponen
biotik dan komponen abiotik yang terjadi di sawah merupakan ekosistem buatan.
.Dimana disitu terdapat unsure campur tangan manusia diantaranya adalah dalam
menentukan jenis komponen biotic dan jumlah populasi komponen biotiknya.

I. KESIMPULAN
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air,
tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami
tidak dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem
darat alami lebih lengkap dibandingkan ekosistem darat buatan.

J. DAFTAR PUSTAKA
Sumardi,yosaphat,dkk(2009).KonsepDasar IPA Di SD. Modul 5.Jakarta: Universitas
Terbuka.
Ichan,M.dkk.(2001). IlmukesehatandanGizi.Jakarta :Universitas Terbuka.
tetiwardani.blogspot.com/2015/06/modul-2-praktikum-ipa-di-sd.html

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Dalam praktikum ini kendala yang dialami adalah dalam mengukur suhu di lingkungan
L. FOTO PRAKTIKUM
Tahap Awal / Pembukaan

Deskripsi foto/video
Komponen Biotik ekosistem alami, pohon
beringin dan ulat.

Proses Kegiatan

Deskripsi foto/video
Biotik Ekosistem Darat Buatan, Ayam
kampong.
Tahap Akhir

Deskripsi foto/video
Biotik Ekosistem Darat Buatan, kebun
jagung.
LKP 5 MODUL 3 KP 1
MAKANAN
JENIS ZAT DALAM MAKANAN

1. Pengelompokkan bahan makanan


2. Pengelompokkan sayuran
3. Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat 5 sempurna

A. JUDUL PERCOBAAN
Pengelompokkan bahan makanan
B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya.
C. ALAT DAN BAHAN
14. Tempat plastik
15. 20 macam bahan makanan
D. LANDASAN TEORI
Bahan makanan dikelompokkan menjadi: bahan makanan pokok, bahan makanan lauk
pauk, bahan makanan sayur dan bahan makanan buah.
Jika dihubungkan dengan kandungan gizi masing-masing jenis pangan tersebut, pola
menu juga dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pangan pokok umumnya sebagai sumber karbohidrat
2. Lauk pauk sebagai sumber protein hewani dan nabati
3. Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam
2. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok
karbohidrat, protein, lemak dan vitamin.
3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
F. HASIL PENGAMATAN
No Jenis bahan karbohidrat protein lemak vitamin
makanan
1 Kentang √
2 Tepung √
3 Jagung √
4 Uwi √
5 Pisang √
6 Mangga √
7 Telur √
8 Beras √
9 Ikan √
10 Daging √
11 Kedelai √
12 Kacang tanah √
13 Susu √
14 Kacang hijau √ √
15 Wortel √
16 Tomat √
17 Bayam √
18 Kacang merah √
19 Jeruk √
20 Kulit ayam √

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN DAN JAWABAN


1.Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan balita adalah
a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
b Zat pengatur : protein, air
2.Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan untuk orang bekerja adalah:
a. Zat tenaga : hidrat arang/karbohidrat, lemak, protein
b. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
c. Zat pengatur : protein, air
3. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan pada usia lanjut
a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
b. Zat pengatur : protein, air

H. PEMBAHASAN
Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung merupakan makanan pokok yang
berguna sebagai sumber zat tenaga. Karbohidrat terdapat pada padi-padian atau umbi-
umbian, misal kentang, jagung, ubi jalar, gandum, tepung beras, beras merah. Protein
sebagai zat pembangun terdiri 2 jenis :

1. Protein nabati bersumber dari tumbuhan. Contoh : kacang hijau, kedelai, dan kacang
tanah, kacang merah

2. Protein hewani bersumber dari hewan.


Contoh : susu, telur Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan
energi. Terdapat pada kelapa, kemiri, gajih. Vitamin berguna sebagai zat pembangun
Contoh :
a. Tomat, wortel sebagai sumber prekusor vitamin A (Betakarotin)
b. Bayam, daun pepaya sebagai mereduksi pembentukan kolesterol.

I. KESIMPULAN
Kesimpulan Berdasarkan pengamatan pengelompokkan bahan makanan berdasarkan
zat gizi ada 4 jenis:
1. Karbohidrat sebagai sumber zat tenaga. Contoh : kentang, tepung beras, jagung
2. Protein sebagai zat pembangun. Contoh : telur, ikan, daging, kedelai
3. Lemak sebagai sumber energi dan cadangan energy. Contoh : gajih
4. Vitamin sebagai zat pembangun. Contoh : wortel, tomat, bayam.
A. JUDUL PERCOBAAN
Pengelompokkan sayuran.
B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya..
C. ALAT DAN BAHAN
1. Tempat plastik
2. 20 macam bahan makanan
D. LANDASAN TEORI
Sayuran merupakan kelompok komoditas pangan yang pada umumnya sangat banyak
dikonsumsi oleh masyarakat, baik sebagai sayuran mentah (lalapan) ataupun dengan
cara dimasak terlebih dahulu. Mengonsumsi sayuran memberi sumbangan terutama
vitamin A dan C, serta serat yang sangat penting bagi tubuh. Sayuran diklasifikasikan
sebagai tanaman hortikultura.
Umur panen sayuran pada umumnya relatif pendek (kurang dari satu tahun) dan secara
umum bukan merupakan tanaman musiman, artinya hampir semua jenis tahun, tidak
mengenal musim. Karakteristik ini sedikit berbeda dengan beberapa jenis buahbuahan
seperti mangga, durian dan sebagainya yang hanya dijumpai pada musim-musim
tertentu satu kali dalam satu tahun.
Jenis-jenis sayuran yang sering dengan mudah dijumpai, baik di pasar-pasar tradisional
maupun di pasar swalayan meliputi: wortel, tomat, sawi hijau dan putih, kangkung,
buncis, bayam, seledri,
daun bawang, labu siam, selada, terong, kentang dan sebagainya.
Pengelompokan Sayuran
Sayuran dapat dikelompokkan kedalam dua hal yaitu berdasarkan bagian dari tanaman
dan berdasarkan iklim tempat tumbuh. Berbagai-bagian dari tanaman misalnya akar,
umbi, batang, daun, buah, bunga, biji dan sebagainya dapat dimanfaatkan sebagai
sayuran konsumsi, antara lain wortel, kentang, yang diambil dari bagian umbinya,
kangkung, bayam, selada, sawi yang diambil dari bagian daun, asparagus, rebung dari
bagian batang yang masih muda, tomat, cabe, labu siam, terong dari bagian buahnya,
kacang merah, kacang hijau dari bagian buah bijinya.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam

2. Kelompokkan masing-masing sayuran tersebut ke dalam kelompok sayuran daun,


sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan dan sayuran tunas.

3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

F. HASIL PENGAMATAN
No Jenis bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran
makanan daun buah akar/ubis kacang - tunas
sayuran kacangan
1 Bayam √
2 Kangkung √
3 Sawi √
4 Daun singkong √
5 Daun papaya √
6 Tomat √
7 Terong √
8 Cabe √
9 Mlinjo √
10 Waluh √
11 Wortel √
12 Kentang √
13 Kacang panjang √ √
14 Kacang merah √
15 Kacang √
16 Buncis √
17 Timun √
18 Rebung √
19 Tauge √
20 Kapri √
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Bila dilihat dari TRIGUN MAKANAN sayuran termasuk kedalam kelompok zat
makanan apa saja?
2) Termasuk dalam sayuran manakah mlinjo, brokoli, cabe, bawang merah dan terong

H. JAWABAN
1) Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk zat pembangun.
2) Termasuk ke dalam kelompok makanan :
a. Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan
b. Brokoli termasuk sayuran
c. Cabe termasuk sayuran buah
d. Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar
e. Terong termasuk sayuran buah

I. PEMBAHASAN
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah
diolah menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
1) Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan
makanan adalah bagian daunnya.
Contoh: bayam, kangkung, sawi, daun, singkong dan daun pepaya.
2) Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah buahnya.
Contoh: tomat, terong, cabe, melinjo, nangka dan waluh.
3) Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah bagian umbi/akarnya.
Contoh: wortel dan kentang.
4) Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan.
Contoh: kacang panjang, kacang tanah, buncis dan kapri.
5) Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas
tanaman.
Contoh: tauge dan rebung.
J. KESIMPULAN
Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu :
1) Sayuran daun
2) Sayuran buah
3) Sayuran umbi/akar
4) Sayuran kacang-kacangan
5) Sayuran tunas

A. JUDUL PERCOBAAN
Membuat Menu Makanan Berdasarkan 4 Sehat 5 Sempurna
B. TUJUAN PERCOBAAN
Membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai dengan slogan 4
sehat 5 sempurna.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Tempat plastik
2. Berbagai bahan makanan
D. LANDASAN TEORI
Makanan 4 sehat 5 sempurna merupakan pedoman makanan sehat dalam waktu yang
lalu, saat ini pedoman itu sudah berganti menjadi pedoman gizi seimbang, hal ini
dikarenakan pada pedoman 4 sehat 5 sempurna ditemukan berbagai kekurangan yang
justru akan memberikan beban baru pada masalah gizi di indonesia.

Karena itulah, dibuat pedoman baru berupa pedoman gizi seimbang, yang tergambar
pada tumpeng gizi seimbang di bawah ini.

Kita sudah tidak menggunakan pedoman 4 sehat 5 sempurna karena makanan 4 sehat
yang terdiri dari 4 kelompok makanan itu belum tentu sehat sebab tidak ditentukan
porsi dan jenis yang disesuaikan dengna kebutuhan tubuh.

Sedangkan pada pedoman gizi seimbang memberikan gambaran besaran porsi, juga
termasuk keamanan makanan yang akan dikonsumsi, juga tentang aktifitas fisik, dan
beberapa poin lainnya yang berkaitan dengan pola hidup sehat.
Selain itu, makanan 5 sempurna berupa susu ditempatkan khusus padahal susu adalah
sumber protein. yang dalam pedoman gizi seimbangn disatukan dalam kelompok
sumber protein hewani bersama dengan ikan, telur, dan daging.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Siapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu makanan
2) Dari bahan makanan tersebut buatlah menu sederhana yang memenuhi syarat 4 sehat
5 sempurna
3) Sebutkan masakan yang dihasilkan dari bahan makanan tersebut serta masukkan ke
dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar kerja
4) Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kolom yang sudah
disediakan dalam lembar kerja
5) Catat semua data masing-masing kelompok itu ke dalam kolom yang sudah
disediakan dalam lembar kerja
6) Simpulan apa yang diambil dari percobaan ini?

F. HASIL PENGAMATAN
G. JAWABAN PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Empat sehat lima sempurna : cara sederhana dan mudah untuk menyusun menu
seimbang yang berstandar pada nilai gizi dan kebutuhan zat makana yang
dibutuhkan tubuh yaitu : nasi, lauk pauk, sayuran, buah, dan susu.
2. Triguna pangan : pengelompokkan makanan berdasarkan fungsi fisiologisnya
yaitu:
a. Untuk begerak : merupakan zat tenaga
Misal : karbohidrat, lemak, protein
b. Untuk membangun : merupakan zat pembangun
Misal : protein, mineral, vitamin, air
c. Untuk mengatur : merupakan zat pengatur
Misal : protein dan air

H. PEMBAHASAN
Bahan makanan sayuran adalah segala sesuatu yang dapat dimasak dan diolah untuk
dihidangkan.
Bahan makanan dikelompokkan menjadi:
a Bahan makanan pokok
Bahan makanan yang sudah dimasak merupakan makanan utama
Contoh: Nasi, jagung, sagu, ubi, talas
b. Bahan makanan lauk-pauk : bahan makanan yang setelah diolah merupakan penerta
dari makanan utama.
Contoh: daging, telur dadar, perkedel
c. Bahan makanan sayuran : bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah
diolah merupakan penyerta makanan utama.
Contoh: sayur, sambal goreng, sayur lodeh, dll.
Buah-buahan : bahan makanan dari buah tumbuhan
Contoh: mentimun, pisang, jeruk, dll.
d. Minuman : merupakan pelepas dahaga
Contoh: susu segar, es campur

I. KESIMPULAN
Zat makanan atau zat gizi adalah komponen-komponen yang terkandung pada bahan
makanan. Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh adalah karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral.

J. DAFTAR PUSTAKA (SKOR ≤ 2)


Burton, I. J. (2001). Biology. United Kingdom: Cambridge University Press.

Carola, R., et al. (1992). Human Anatomy & Phsysiology, 2nd Ed. New York:
Mc Graw Hill Inc.
Guyer, MY, & Charles. E.L (1964). Animal Biology, 5th Ed. New York: Harper and
Row Publicing.
Idel, A. & A. Halim. Pintar Biologi untuk SMP kelas 1, 2, 3. Surabaya: Gitamedia
Press.
Ichsan, M. dkk. (2001). Ilmu Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Universitas Terbuka.
Martin, J. (2002). Biology. London: Cambridge University Press.
Muchtadi, D.(2003). Pangan dan Gizi. Jakarta: Pusat Penerbit Universitas Terbuka,
Jakarta
Rifai M. A. (2002). Kamus Biologi. Jakarta: Balai Pustaka, Jakarta.
Riyadi, H. (1999). Gizi dan Kesehatan Keluarga. Jakarta: Universitas Terbuka,
Jakarta.
Wahyuningsih, T. (2002). Pratikum Biologi III. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka, Jakarta.
Ward, B.R. (1982). Makanan & Pencernaan. Semarang: Penerbit PT Mandira.

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2)

Beberapa bahan yang tidak dapat diperoleh bisa diganti dengan bahan yang lain.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM (SKOR ≤ 5)
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Deskripsi foto/video
Mengelompokkan bahan makanan berdasarkan
kandungan zat gizinya.

Deskripsi foto/video
Mengelompokkan sayuran berdasarkan
macamnya.

Deskripsi foto/video
Membuat menu makanan 4 sehat 5 sempurna.
LKP 6 MODUL 3 KP 2
UJI MAKANAN
UJI KARBOHIDRAT, LEMAK DAN PROTEIN

1. Uji Karbohidrat
2. Uji Lemak
3. Uji Protein

A. JUDUL PERCOBAAN
Uji Karbohidrat
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Lumpang porselin / piring plastik 1 buah
2. Pipet 1 buah
3. Pisang 1 diiris kecil
4. Apel 1 diiris kecil
5. Nasi 2-3 butir
6. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
7. Tahu putih 1 iris kecil
8. Margarin seujujng sendok
9. Biskuit 1 potong kecil
10. Tepung terigu 1 sendok kecil
11. Gula pasir 1 sendok kecil
12. Kentang 1 iris kecil
13. Kalium Iodide 0,1 M 10 mL

D. LANDASAN TEORI
Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan zat makanan
seperti: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan zat dalam
makanan dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah
kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan
cara yang kompleks. Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon
(C), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang umumnya dikenal sebagai senyawa gula.

Ada 3 (tiga) golongan karbohidrat yaitu :


a) Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus kimia:
C6H12O6. Contoh: glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada makanan adalah:
madu dan rasa manis pada air buah.

b) Golongan Disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)2.

c) Golongan Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)n. Contoh: amilium (pati/zat tepung). Contoh pada bahan makanan
adalah: semua makanan yang mengandung zat tepung (amilium), misalnya nasi
(beras), roti (terigu), ubu, keladi, sagu. Pada buah-buahan misalnya : alpukat, durian,
nangka, mangga manalagi (harum manis).

Untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian
larutan lugol. Amilium yang ditetesi larutan lugol akan memperlihatkan perubahan
warna larutan lugol dalam bahan makanan menjadi berwarna biru tua (biru ke hitam-
hitaman). Jadi bahan makanan yang mengandung amilium jika ditetesi dengan larutan
lugol, maka bagian yang ditetesi akan berwarna biru-ungu atau biru ke hitam-hitaman.

Untuk membantu agar warna dapat diidentifikasi secara jelas, maka usahakan memilih
bahan makanan yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam penggunaan
larutan lugol, maka yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu pekat dalam
mencampur larutan karena larutan lugol beracun dan dapat membuat iritasi kulit.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
5. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja
yang diperuntukkan bagi percobaan ini
6. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji
diatas piring plastik
7. Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium
dalam KI/lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang
ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukkan
warna ungu-biru setelah ditetesi larutan yodium
8. Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan
tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum.

F. HASIL PENGAMATAN
Data Hasil Pengamatan Uji Karbohidrat

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir, setelah diberi
larutan yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru ungu? Jika tidak, mengapa.
Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika ya,
jelaskan mengapa?
Jawab: Tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi
dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau
hitam. Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap
seperti warna semula.
2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak setelah
ditetesi larutan yodium?
Jawab : Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung
karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk sumber
karbohidrat ?
Jawab: Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
4. Apa simpulan dari kegiatan praktikum di atas?
Jawab: Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan
yang tidak, dan kita tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua sama
kandungan amilumnya dari bahan yang satu dengan yang lainnya. Ketika bahan
yang mengandung Amilum warnya berubah menjadi Biru keunguan.

H. PEMBAHASAN
c. Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol yang
digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat
(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan
tersebut mengandung karbohidrat.
Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai
pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
1) Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan larutan
yodium / reagen lugol dan tidak menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal itu berarti
pisang mengandung karbohidrat (amilum).

2) Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium
/ lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
3) Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa
nasi mengandung karbohidrat (amilum).

4) Telur Rebus (bagian putihnya)


Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium
/ reagen lugol menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak
menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat (amilum), karena
bila memiliki karbohidrat (amilum), setelah di uji seharusnya memiliki warna biru
kehitaman / hitam / ungu.

5) Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna menjadi putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu
tidak mengandung karbohidrat (amilum).

6) Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol tidak
berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung
karbohidrat (amilum).

7) Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan
yodium/lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit
mengandung karbohidrat (amilum).

8) Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji
mengandung karbohidrat (amilum).

9) Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
10) Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah
warna menjadi hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung
karbohidrat (amilum).

I. KESIMPULAN
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-
bahan makanan ( pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit,
tepung terigu, gula pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium/reagen
lugol maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada
pula yang tidak mengandung karbohidrat seperti sebagai berikut :
1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan
kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu,
margarin, dan gula pasir.
MODUL 3 KP 2
UJI MAKANAN
UJI KARBOHIDRAT, LEMAK DAN PROTEIN

K. JUDUL PERCOBAAN
Uji Lemak.
L. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak..
M. ALAT DAN BAHAN

1. Lumpang porselin / piring plastik 1 buah

2. Pipet 1 buah

3. Kemiri 2 butir

4. Wortel 1 buah

5. Seledri 1 tanggai

6. Biji jagung kering 1 genggam

7. Singkong kering 1 iris

8. Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir

9. Pepaya 1 potong kecil

10. Santan 1-3 sendok teh

11. Minyak goreng 5 mL

12. Susu 1-3 sendok teh

13. Air 5 mL

N. LANDASAN TEORI
Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon,
hidrogen dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat
dijumpai pada berbagai bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.

Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging,
jerohan, krim, susu, mentega dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal
dari tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng, margarine, kacang
tanah, kemiri dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin
dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas
tersebut.
Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air akan
menguap sehingga kertas akan kering kembali maka bekas minyak tidak akan hilang
dari kertas karena minyak tidak menguap.

1. Struktur Kimia Lemak


Lemak atau lipida tersusun oleh C, H, dan O, dan kadang-kadang fosforus (P) serta
nitrogen (N). Lemak merupakan ester dari asam lemak dengan gliserin yang
membentuk trigliserida, yaitu zat yang tersusun oleh satu senyawa gliserol dan tiga
senyawa asam lemak. Berdasar komposisi kimianya, lemak dibedakan menjadi tiga
macam yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan derivat lemak. Berdasarkan ikatan
kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak
tidak jenuh.

2. Sumber Lemak

Lemak nabati adalah lemak tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, zaitun, kemiri,
berbagai jenis tanaman kacang, dan buah avokado. Lemak hewani adalah lemak hewan
yang dapat diperoleh dari keju, lemak daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan,
dan telur.

3. Fungsi Lemak

Di dalam tubuh kita lemak berfungsi penting antara lain:

a. Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah

b. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K

c. Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital ( antra lain jantung dan lambung), yaitu
sebagai bantalan lemak

d. Sebagai penghasil energi tertinggi

e. Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel

f. Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol)
g. Sebagi salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat dan hormon seks

4. Metabolisme Lemak

Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak, dan selanjutnya
diangkut oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil menuju ke pembuluh
getah bening kiri pembuluh dada terus ke pembuluh balik bawah selangka. Selanjutnya
lemak disimpan dijaringan adiposa ( jaringan lemak). Hal ini terjadi apabila masih ada
glukosa yang dipergunakan sebagi sumber energi. Jika dibutuhkan, lemak akan
diangkut ke hati dalam bentuk senyawa lesitin.

O. PROSEDUR PERCOBAAN
5. Buatlah 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan
ukuran 5 x 5 cm.

6. Ambil pipet, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas
coklat. (boleh dioleskan menggunakan jari tangan)
7. Biarkan tersebut selama sekitar 10 menit. Sesudah itu periksa dengan menghadap
cahaya. Amatilah dan catat keadaan permukaan kertas tersebut. Apakah
meninggalkan bekas? Catatan: gunakan hasil ini sebagai pembanding untuk bahan
yang mengandung minyak atau tidak.
8. Ambilah sepuluh kertas coklat yang sama seperti, berilah nomor dan mana, jenis
bahan makanan yang diuji.
9. Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan
bersihkan sisa kemiri. Biarkanlah sekitar 5-10 menit.
10. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan
lain (margarine, seledri, wortel, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah
kering, papaya, santan, dan susu). Termasuk margarine oleskan kekertas coklat
dan biarkan 10 menit.
11. Setelah 10 menit, amati kertas cokelat satu persatu. Pergunakanlah lampu atau
senter ka arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas manakah
yang meninggalkan bekas noda minya? Catatlah hasil pengamatan pada tabel di
lembar kerja.
P. HASIL PENGAMATAN
Tabel Hasil Pengamatan Uji Lemak

Q. PERTANYAAN-PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya. Bagaimanakah
terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda?
Jawab : bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan
papaya tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas coklat
biasa.
2. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu/senter,
bagaimana terlhatnya?
Jawab : setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan
bekas seledri dan papaya tidak terlihat transparan.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makan sumber lemak?
Jawab: Bahan yang mengandung lemak: kemiri, margarine, kacang tanah kering,
santan, dan minyak goreng. Bahan yang tidak mengandung lemak: wortel, seledri, biji
jagung kering, singkong kering, papaya, dan susu.
R. PEMBAHASAN
Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini
dapat di ketahui bahwa :
1. Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri
mengandung lemak.
2. Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
margarin mengandung lemak.
3. Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel mengandung
vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata.
4. Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak.
5. Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak mengandung lemak.
6. Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak mengandung lemak.
7. Kacang tanah kering.
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa kacang tanah kering mengandung lemak.
8. Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung lemak.
9. Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa santan mengandung lemak.
10. Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
susu tidak mengandung lemak.
11. Minyak goreng
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa minyak goreng mengandung lemak.

S. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan pada praktiukum uji lemak dengan menggunakan
contoh bahan-bahan makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering, kacang tanah kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng), maka
ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang
teridentifikasi tidak mengandung lemak seperti sebagai berikut:
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, dan
minyak goreng.

2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, papaya, dan susu.
MODUL 3 KP 2
UJI MAKANAN
UJI KARBOHIDRAT, LEMAK DAN PROTEIN

A. JUDUL PERCOBAAN
Uji Protein
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein.
C. ALAT DAN BAHAN

1. Piring plastik 1 buah


2. Pipet 2 buah
3. Lilin 1 buah
4. Alas galas/tempat lilin 1 buah
5. Cangkir plastik 1 buah
6. Jepitan jemuran/penjepit
7. Tabung reaksi 1 buah
8. Korek api 1 dus
9. Sendok makan 1 buah
10. Air kapur 10 ml
11. Air 10 ml
12. Gula pasir 1 sendok
13. Putih telur (direbus) 1 iris kecil
14. Roti 1 iris kecil
15. Tempe 1 iris kecil
16. Ikan 1 iris kecil
17. Tepung terigu 1 sdm
18. Tembaga sulfat 1 sdm
19. Bulu ayam 1 helai
20. Seledri 1 batang
21. Kangkung 1 batang
D. LANDASAN TEORI
Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan,
mengganti bagian yang rusak dan sebagainya. Protein terdapat dalam bahan makanan
seperti susu, daging, kacang-kacangan dan lain-lain. Perlu diketahui protein tidak dapat
dibuat atau disimpan sebagai bahan cadangan tubuh. Jadi, harus dikonsumsi secara
teratur.

Secara sederhana, keberadaan protein dapat diuji dengan cara pembakaran bahan yang
diuji atau dengan cara pemberian larutan tembaga sulfat. Perlu diingat bahwa larutan
tembaga sulfat adalah racun. Jadi hati-hati, jangan sampai tertelan. Bahan makanan
yang mengandung protein jika dibakar akan menghasilkan bau seperti bau bulu ayam
yang terbakar.

Dalam pemakaian larutan penguji tembaga sulfat, terhadap bahan makanan yang diuji
sebelumnya diberi larutan air kapur dulu. Baru kemudian diberi larutan tembaga sulfat.
Dengan pemberian air kapur dan larutan tembaga sulfat akan terbentuk warna ungu.
Semakin gelap warna ungu yang terjadi semakin tinggi kadar protein dalam bahan uji
tersebut.

1. Struktur Kimia Protein


Protein adalah suatu senyawa organik yang tersusun oleh unsur-unsur C, H, O, N, dan
kadang-kadang juga mengandung unsur P dan belerang (S). Komponen dasar dari
senyawa protein adalah asam amino. Protein adalah ikatan asam-asam amino yng
membentuk rantai panjan

2. Sumber Protein
Protein nabati adalah biji kacang-kacangan, gandum, kelapa, dan beberapa jenis
sayuran seperti daun melinjo. Protein hewani adalah protein yang terkandung dalam
tubuh hewan.

3. Fungsi Protein
Protein berfungsi sebagai pengembang tubuh, sebagai enzim, antibodi, dan hormon.
Protein pembangun tubuh disebut protein struktural. Protein sebagai enzim, antibodi,
atau hormon dikenal sebagai protein fungsional.
4. Metabolisme Protein
Protein diserap tubuh dalam bentuk asam amino. Asam amino tersebut merupakan hasil
pembongkaran protein oleh enzim tertentu. Penyerapan asam amino terjadi di dalam
usus halus dan berlangsung secara osmosis. Selain itu terdapat pula protein yang
masuk ke dalam usus melalui pinositosis atau faogositosis.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Uji Melalui Pembakaran

1. Nyalakan lilin, berdirikan di atas gelas (piring kecil). Jepitlah bulu ayam dengan
penjepit jemuran atau tabung reaksi, kemudian bakarlah di atas nyala lilin. Amati dan
jelaskan bau yang ditimbulkannya. Gunakanlah bulu ayam terbakar ini sebagai kontrol.

2. Jepitlah satu per satu bahan yang akan diuji, kemudian bakarlah di atas nyala lilin.
Bahan yang diuji adalah seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, dan daging ayam.
Amati bau yang ditimbulkannya. Manakah yang baunya seperti bau bulu yang terbakar!

3. Buatlah kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung protein


berdasarkan uji pembakaran!

Uji dengan menggunakan Tembaga Sulfat

1. Larutkan dua sendok makan tembaga sulfat ke dalam satu cangkir air.

2. Aturlah bahan makanan yang akan diuji di atas piring plastik. Bahan makanan yang
akan diuji meliputi gula pasir, putih telur, roti, tempe, ikan, seledri, tepung terigu dan
kangkung.

3. Siapkan pipet sebanyak dua buah, satu untuk menghisap air kapur dan yang lainnya
untuk menghisap larutan tembaga sulfat. Harus diingat bahwa kedua pipet tersebut
jangan saling tertukar, artinya jika sejak pertama dipakai untuk menghisap air kapur
seterusnya dipakai untuk menghisap air kapur demikian pula jika pertama dipakai untuk
menghisap larutan tembaga sulfat maka seterusnya untuk larutan tembaga sulfat.
4. Berikan dua tetes larutan kapur untuk setiap bahan makanan yang diuji. Pada daerah
bekas tetesan air kapur, berikan pula 2 tetes tembaga sulfat. Amati dan catat perubahan
warna yang terjadi.

F. HASIL PENGAMATAN

Data Hasil Pengamatan Uji Protein Melalui Pembakaran

Kesimpulan:

1. Yang berbau seperti bulu ayam berarti mengandung protein, yaitu: putih telur dan
daging ayam.

2. Yang berbau aroma lain, tidak atau kurang mengandung protein, yaitu: sledri,
kangkung dan sledri.

Tabel Hasil Pengamatan Uji Protein Menggunakan Tembaga Sulfat

Kesimpulan:

1. Bahwa semua jenis makanan yang mengandung protein jika ditetesi larutan tembaga
sulfat dan air kapur akan berubah menjadi ungu.
2. Semua jenis makanan yang tidak mengandung protein jika ditetesi larutan tembaga
sulfat dan air kapur tidak berubah menjadi ungu.

G. JAWABAN PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang sama?

Jawab : tidak

2. Perhatikan putih telur rebus, roti, tempe waktu dibakar. Indentifikasi bau yang
ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa dari masing-masing bahan makanan yang di
bakar tersebut!

Jawab:
a. Putih telur setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan
oleh bulu ayam yang dibakar;
b. Roti setelah di bakar baunya tidak seperti/tidak sama dengan bau yang
ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.
c. Tempe setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan
oleh bulu ayam yang dibakar.

3. Pada saat diberi air kapur dan larutan tembaga sulfat terhadap putih telur rebus, tempe,
dan daging ayam, manakah yang menunjukkan warna ungu? Apakah keunggulannya
sama? Manakah yang ungunya lebih muda dan yang paling tua? Mengapa demikian?

Jawab: Yang berwarna ungu adalah putih telur rebus, tempe, dan daging ayam.
Keunggulannya tidak sama. Warna ungu lebih muda pada daging ayam dan
tempe sedangkan umgu yang lebih tua pada putih telur rebus. Karena Putih telur
rebus kandungan proteinnya lebih besar daripada pada daging ayam dan tempe
yang ditunjukkan dengan warna ungu lebih muda pada kedua bahan tersebut.

4. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber protein?

Jawab:
a. Bahan yang mengandung sumber protein: Putih telur, tempe, daging ayam,
dan seledri;
b. Bahan yang tidak mengandung protein: Roti dan kangkung.

.
H. PEMBAHASAN
Setelah kami melakukan pengamatandalam uji protein, kami menyiapkan berbagai
bahan makanan seperti seledri, kangkung, putih telur yang telah direbus, roti, tempe,
dan daging ayam sebagai bahan makanan yang akan di ujikan melalui proses
pembakaran. Bahan makanan seperti gula pasir, putih telur yang telah direbus, roti,
tempe,daging ayam, dan tepung terigu kami uji melalui proses penetesan dengan larutan
kapur dan asam sulfat.

Dalam proses pembakaran, kami terlebih dahulu mengambil sampel bahan makanan
dan menyalakan lilin kemudian kami menyiapkan bulu ayam untuk kemudian dibakar
sebagai kontrol dalam percobaan ini. Kami pun membakar bulu ayam tersebut dan
mengamati/mencium aroma bulu ayam yang dibakar tersebut.

Kami membakar seledri kemudian mencium aroma seledri yang telah dibakar dan
membandingkan aromanya dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar
kangkung kemudian mencium aroma kangkung yang telah dibakar dan
membandingkan aromanya dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar
putih telur yang telah direbus kemudian mencium aroma putih telur yang telah dibakar
dan membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang dibakar.

Kami membakar roti kemudian mencium aroma roti yang telah dibakar dan
membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar tempe
kemudian mencium aroma tempe yang telah dibakar dan membandingkannya dengan
aroma bulu ayam yang telah dibakar, dan kami membakar daging ayam kemudian
mencium aroma daging ayam yang telah dibakar dan membandingkannya dengan
aroma bulu ayam yang dibakar.

Hasil pembakaran tersebut kami mengamati adanya perubahan aroma-aroma tertentu.


Seledri yang dibakar ternyata menghasilkan seperti aroma bulu ayam yang dibakar,
kangkung yang dibakar menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar,
putih telur yang dibakar menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar,
roti yang dibakar menghasilkan aroma lain, tempe yang dibakar menghasilkan aroma
seperti aroma bulu ayam yang dibakar, dan daging ayam menghasilkan aroma seperti
aroma bulu ayam yang dibakar.

Dalam uji protein melalui proses penetesan dengan larutan kapur dan tembaga sulfat,
kami menyiapkan bahan-bahan makanan tersebut ke dalam plate tetes. Gula pasir, putih
telur yang telah di rebus, roti, tempe, daging ayam, dan tepung terigu kami ambil
sampelnya ke dalam plate tetes.

Kami meneteskan larutan kapur sebanyak 2-3 tetes ke dalam gula pasir, putih telur yang
telah direbus, roti, tempe, daging ayam, dan tepung terigu kemudian dilanjutkan dengan
meneteskan larutan tembaga sulfat kedalam sampel bahan makanan yang telah ditetesi
larutan kapur tersebut. Kami mengamati adanya perubahan warna pada beberapa bahan
makanan tersebut.

Sebelum di beri lerutan kapur dan tembaga sulfat warna bahan makanan tersebut masih
berupa warna dasar bahan makanan semula akan tetapi setelah diberi larutan kapur dan
tembaga sulfat menunjukkan adanya perubahan warna. Gula pasir tidak berubah dari
warna putih tetap berwarna putih. Putih telur yang telah direbus berubah warna dari
putih menjadi ungu.

Roti tidak berubah dari warna putih tetap berwarna putih. Tempe berubah warna dari
putih menjadi ungu. Daging ayam berubah warna dari cokelat menjadi ungu. Tepung
terigu berubah warna dari putih menjadi ungu.

I. KESIMPULAN
Setelah kami melakukan praktikum dari hasil pengamatan diatas, bahwa bahan
makanan yang berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar diantaranya seledri,
kangkung, putih telur, tempe dan daging ayam. Sedangkan bahan makanan yang tidak
berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar yaitu roti. Berdasarkan hasil pengamatan
diatas bahwa bahan makanan yang tidak berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar
menunjukkan bahan makanan tersebut mengandung protein sedangkan bahan makanan
yang tidak berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar tidak mengandung protein.
Adapun bahan makanan yang ditetesi larutan kapur disertai larutan tembaga sulfat yang
mengalami perubahan warna menjadi ungu diantaranya putih telur (telur yang di rebus),
tempe, daging ayam, dan tepung terigu. Sedangkan bahan makanan yang tidak
mengalami perubahan warna menjadi ungu yaitu roti dan gula

J. DAFTAR PUSTAKA (SKOR ≤ 2)


Burton, I. J. (2001). Biology. United Kingdom: Cambridge University Press.

Carola, R., et al. (1992). Human Anatomy & Phsysiology, 2nd Ed. New York:
Mc Graw Hill Inc.
Guyer, MY, & Charles. E.L (1964). Animal Biology, 5th Ed. New York: Harper and
Row Publicing.
Idel, A. & A. Halim. Pintar Biologi untuk SMP kelas 1, 2, 3. Surabaya: Gitamedia
Press.
Ichsan, M. dkk. (2001). Ilmu Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Universitas Terbuka.
Martin, J. (2002). Biology. London: Cambridge University Press.
Muchtadi, D.(2003). Pangan dan Gizi. Jakarta: Pusat Penerbit Universitas Terbuka,
Jakarta
Rifai M. A. (2002). Kamus Biologi. Jakarta: Balai Pustaka, Jakarta.
Riyadi, H. (1999). Gizi dan Kesehatan Keluarga. Jakarta: Universitas Terbuka,
Jakarta.
Wahyuningsih, T. (2002). Pratikum Biologi III. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka, Jakarta.
Ward, B.R. (1982). Makanan & Pencernaan. Semarang: Penerbit PT Mandira.

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2)

Beberapa bahan yang tidak dapat diperoleh bisa diganti dengan bahan yang lain.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM (SKOR ≤ 5)
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Deskripsi foto/video
Uji karbohidrat dengan meneteskan
iodium/betadin ke bahan makanan

Deskripsi foto/video
Uji lemak dengan mengusap bahan makanan ke
kertas cokelat.

Deskripsi foto/video
Uji protein dengan membakar bahan makanan
dan membandingkannya dengan bau bulu ayam
yang terbakar.
LKP 7 MODUL 3 KP 3
MAKANAN
PENCERNAAN MAKANAN

A. JUDUL PERCOBAAN
Struktur Sistem Pencernaan
B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengurutkan bagian bagian dari sistem pencernaan.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Gambar system pencernaan
2. Alat tulis

D. LANDASAN TEORI
Pencernaan makanan terbagi atas dua macam, yaitu pencernaan mekanik dan
pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanik terjadi ketika makanan dikunyah, dicampur,
dan diremas. Pencernaan mekanik contoh terjadi di dalam mulut, yaitu pada saat
makanan dihancurkan oleh gigi. Pencernaan kimia terjadi ketika reaksi kimia yang
menguraikan molekul besar makanan menjadi molekul yang lebih kecil. Pencernaan
kimiawi pada proses pencernaan biasanya dilakukan dan dibantu oleh enzim-enzim
pencernaan, seperti enzim amilase yang terdapat pada mulut.
Urutan jalur pencernaan makanan pada manusia diawali dari mulut, selanjutnya
melewati kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan terakhir anus.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Perhatikan gambar sistem pencernaan yang terdapat pada lembar kerja di akhir modul
2. Urutkan sistem pencernaan tersebut mulai dari mulut
3. Tuliskanlah sistem pencernaan tersebut pada lembar kerja
4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

F. HASIL PENGAMATAN
Bagian Bagian utama saluran pencernaan pada manusia adalah:
a. Rongga mulut
b. Kerongkongan
c. Lambung
d. Usus besar
e. Usus halus
f. Anus
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Sebutkan Bagian dari system pencernaan yang mengeluarkan enzim
Jawaban:
Mulut, lambung, usus halus
2. Enzim apasaja yangdihasilkan oleh organ tersebut
Jawaban:
a. Mulut : lipase lingual, amylase saliva, lisozim, haptocorrin
b. Lambung : pepsin, Asam Klorida (HCL), factor intrinsic (IF), mucin, gastrin,
lipase lambung
c. Usus halus : secretin, cholecystokinin (CCK), gastrin inhibitory peptide (GIP),
motilin, somastin
d. Pankreas : enzim lipase, amylase, tripsinogen (tripsin).
3. Enzim-enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan menjadi apa?
Uraikan dengan jelas!
a. Enzim ptialin (amylase ludah) menguraikan amilun menjadi maltase.
Pepsin adalah protease yang berperan memecah molekul protein jadi
peptisokarase mencerna sokarosa menjadi glukosa dan fruktosa. Mlatase
mencerna maltosa menjadi dua glukosa.
b. Laktase mencerna laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
Enzim lipase pancreas mencerna zat lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Enzim amylase pankreas → mencerna amilum menjadi maltosa.
Enzim Tripsin → mencerna protein dan peptone menjadi peptida dan asam
amino.

H. PEMBAHASAN
1. Bagian Mulut
Mulut adalah bagian terdepan dari sistem pencernaan manusia. Mulut dianggap
sebagai pintu bagi makanan dan minuman yang telah konsumsi untuk masuk dan
diteruskan kepada sistem pencernaan selanjutnya. Bagian mulut terdapat beberapa
bagian penting, diantaranya adalah lidah.
Lidah berfungsi untuk merasakan makanan, serta memposisikan makanan agar mudah
dikunyah dan membantu makanan agar mudah ditelan. Kemudian gigi, bagian ini
berfungsi untuk mengunyah makanan yang dikonsumsi agar menjadi lebih halus dan
lebih mudah dicerna. Yang terakhir adalah ludah yang akan membantu Anda menelan
makanan dengan lebih mudah lagi dan juga berfungsi sebagai pelindung rongga
mulut.
2. Bagian Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan atau Esofagus berasal dari bahasa ilmiah. Kerongkongan merupakan
lorong yang akan dimasuki makanan yang selesai di kunyah dan telah diproses di
dalam mulut. Kegiatan ini terjadi diantara rongga mulut menuju lambung dan melalui
proses pencernaan yang selanjutnya.
Gerakan peristaltic adalah gerakan yang membantu mendorong makanan yang sudah
dikunyah agar masuk ke dalam lambung secara perlahan-lahan. Berdasarkan
penelitian makanan akan melewati kerongkongan biasanya hanya terjadi dalam waktu
6 detik.
3. Bagian Lambung
Lambung atau dalam bahasa ilmiah disebut Ventrikulus. Lambung berbentuk seperti
kantong yang menggelembung dan letaknya pada bagian kiri dalam rongga di perut.
Lambung secara garis besar terdiri dari 3 bagian. Ia memiliki fungsi penting dalam
sistem pencernaan salah satunya adalah menghasilkan asam klorida yang akan
membasmi semua mikroorganisme yang ada pada makanan yang kita makan.
4. Bagian Usus Halus
Usus Halus memiliki beberapa bagian, diantaranya adalah usus dua belas jari, usus
kosong dan usus penyerapan. Ada banyak proses kimia yang terjadi pada usus halus,
karena di dalam usus halus juga memproduksi berbagai macam enzim yang dapat
mengubah beberapa zat makanan menjadi kandungan yang dibutuhkan tubuh agar
lebih mudah diserap.
5. Bagian Usus Besar
Usus besar adalah tempat sisa makanan kemudian berada dan nantinya akan
dibusukkan menggunakan bakteri Escherichia coli sehingga bisa menjadi kotoran
(feses) yang kemudian akan dibuang melalui anus.
6. Rektum dan Anus
Rektum adalah bagian paling ujung dari usus besar. Rektum inilah yang disebut
sebagai jalur yang akan dilalui kotoran menuju ke tempat pembuangan terakhirnya
yaitu anus. Pada saat kotoran memasuki rektum maka itu berarti tempat penyimpanan
kotoran yang berada di atasnya sudah penuh dan pada saat itulah seseorang akan
merasakan sakit perut serta keinginan untuk buang air besar. Sedangkan anus seperti
yang kita semua ketahui merupakan lubang dimana kotoran akan dikeluarkan dari
dalam tubuh untuk dibuang.

I. KESIMPULAN
Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem penting yang membantu manusia
dalam mencerna makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih
mudah dicerna oleh tubuh dan diambil berbagai kandungan penting di dalamnya yang
bermanfaat untuk organ dalam dan bagian tubuh secara keseluruhan.

Hal ini terjadi karena adanya proses perubahan makanan dan penyerapan sari makanan
yang berupa nutrisi- nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim yang
memcah molekul makanan kompleks menjadi sederhana sehingga mudah dicerna
tubuh.

Sistem Pencernaan Manusia dimulai dari Proses memasukan makanan ke dalam mulut
(Injesti), Proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut (dikunyah) oleh gigi
(Pencernaan mekanik), Proses mengubah molekul makanan kompleks menjadi
sederehana oleh enzim, asam, ‘bile’ dan air (Pencernaan Kimiawi). Penyerapan Nutrisi
dan Pembuangan Kotoran (Proses Penyingkiran).
M. DAFTAR PUSTAKA (SKOR ≤ 2)
Burton, I. J. (2001). Biology. United Kingdom: Cambridge University Press.

Carola, R., et al. (1992). Human Anatomy & Phsysiology, 2nd Ed. New York:
Mc Graw Hill Inc.
Guyer, MY, & Charles. E.L (1964). Animal Biology, 5th Ed. New York: Harper and
Row Publicing.
Idel, A. & A. Halim. Pintar Biologi untuk SMP kelas 1, 2, 3. Surabaya: Gitamedia
Press.
Ichsan, M. dkk. (2001). Ilmu Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Universitas Terbuka.
Martin, J. (2002). Biology. London: Cambridge University Press.
Muchtadi, D.(2003). Pangan dan Gizi. Jakarta: Pusat Penerbit Universitas Terbuka,
Jakarta
Rifai M. A. (2002). Kamus Biologi. Jakarta: Balai Pustaka, Jakarta.
Riyadi, H. (1999). Gizi dan Kesehatan Keluarga. Jakarta: Universitas Terbuka,
Jakarta.
Wahyuningsih, T. (2002). Pratikum Biologi III. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka, Jakarta.
Ward, B.R. (1982). Makanan & Pencernaan. Semarang: Penerbit PT Mandira.

N. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2)


Hampir tidak ada kesulitan sebab pencarian data sekarang sudah banyak referensi di
modul ataupun di internet.
LKP 8 MODUL 4 KP 2
MEKANIKA
GERAK

1. PERCOBAAN 1 GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

A. JUDUL PERCOBAAN
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk mengetahui perbandingan jarak dan waktu benda yang dibutuhkan benda
bergerak lurus beraturan.
2. Untuk mengetahui kecepatan benda yang bergerak
C. ALAT DAN BAHAN
1. Katrol gantung tunggal
2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100gr (2 buah)
5. Statif dan klem
6. Benang kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan

D. LANDASAN TEORI
Gerak lurus beraturan adalah gerak lurus suatu obyek dimana dalam gerak ini
kecepatannya tetap atau tanpa percepatan, sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak
lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu. Suatu benda dikatakan melakukan gerak
lurus beraturan jika kecepatannya selalu konstan. Kecepatan konstan artinya besar
kecepatan alias kelajuan dan arah kecepatan selalu konstan. Karena besar kecepatan
alias kelajuan dan arah kecepatan selalu konstan maka bisa dikatakan bahwa benda
bergerak pada lintasan lurus dengan kelajuan konstan.
Misalnya sebuah mobil bergerak lurus ke arah timur dengan kelajuan konstan 10 m/s.
Ini berarti mobil bergerak lurus ke arah timur sejauh 10 meter setiap sekon. Karena
kelajuannya konstan maka setelah 2 sekon, mobil bergerak lurus ke arah timur sejauh
20 meter, setelah 3 sekon mobil bergerak lurus ke arah timur sejauh 30 meter… dan
seterusnya.sehingga bisa dikatakan bahwa arah kecepatan mobil = arah perpindahan
mobil = arah gerak mobil.
Gerak lurus beraturan dapat dirumuskan sebagai berikut :
S = V.t , dimana S = jarak tempuh (m)
V = kecepatan (m/s)
T = waktu (m)

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Isilah lembar kerja sesuai dengan pentunjuk !
1) Rakitlah alat dan bahan.
2) Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2
naik
3) Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A
4) Ukur panjang BC
5) Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan
M1 untuk bergerak dari B ke C
6) Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A tetap,
B tetap, C berubah)
7) Catat datanya pada tabel di bawah ini

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan GLB
No. Jarak BC s (m) Waktu (sekon)
1 0,22 0,70
2 0,20 0,60
3 0,18 0,50
4 0,16 0,40
5 0,14 0,30
G. PEMBAHASAN

Setelah melakukan percobaan dan di lihat dari data pengamatan tersebut dapat
diketahui bahwa pada gerak lurus beraturan (GLB) suatu benda, semakin jauh
jaraknya maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bergerak. Dengan beban
yang sama beratnya, makin dekat jaraknya makin cepat pula waktu yang diperlukan.

H. KESIMPULAN

Perbandingan antara jarak dan waktu suatu benda untuk bergerak lurus beraturan (GLB)
adalah berbanding lurus. Sedangkan kecepatan yang digunakan adalah konstan.
MODUL 4 KP 2
MEKANIKA
GERAK

2. PERCOBAAN 2 GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)

A. JUDUL PERCOBAAN
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk mengetahui perbandingan jarak dan waktu benda yang dibutuhkan benda bergerak
lurus berubah beraturan
2. Untuk mengetahui percepatan benda yang bergerak

C. ALAT DAN BAHAN


1. Katrol gantung tunggal
2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100 gram (2 buah)
5. Statif dan klem
6. Benang Kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan

D. LANDASAN TEORI
GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan linear tetap
dengan kecepatan (percepatan positif), maka kecepatannya semakin lama semakin
cepat yang disebut dengan GLBB dipercepat. Sebaliknya apabila percepatan
berlawanan arah maka kecepatannya semakin lama semakin lambat dan akhirnya
berhenti. Hal tersebut dinamakan GLBB diperlamabat.

Ciri-ciri benda GLBB adalah :


1. Perpindahan tiap selang waktunya berubah secara berurutan
2. Kecepatannya berubah secara beraturan
3. Percepatannya tetap
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda dalam lintasan garis lurus
dengan percepatan tetap. Percepatan ini dapat berupa perubahan kecepatan yang
semakin cepat atau semakin berkurang (perlambatan). GLBB memiliki percepatan
tetap karena pertambahan kecepatan rata-ratanya sama besar dalam selang waktu yang
sama besar pula.
Grafik dibawah ini menggambarkan hubungan yang terjadi pada GLBB ;
Untuk GLBB yang memiliki kecepatan awal (Vo), maka ;

(1)
dimana :
S = jarak (m)
t = selang waktu (s)
Vo = kecepatan awal (m/s)
Vt = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan (m/s2)

Pada selang waktu t, terjadi perubahan kecepatan (∆v) dari Vo menjadi Vt , sehingga
kecepatan rata-rata dapat dituliskan,

(2)
Apabila persamaan (1) dan (2) digabung, akan didapat ,

(3)
Kita ketahui bahwa untuk mencari jarak (S),dapat digunakan rumus
bila persamaan (1) dan (2) dimasukan ke dalam rumus itu maka diperoleh ;

(4)
Adapun contoh GLBB adalah :
1. Gerak Jatuh Bebas (GJB)
Ciri khasnya adalah benda jatuh tanpa kecepatan awal (Vo = 0). Semakin ke
bawah gerak benda semakin cepat. Percepatan yang dialami oleh setiap benda jatuh
bebas selalu sama, yakni sama dengan percepatan gravitasi bumi (a = g = 9,8 m/s2).
Persamaan gerak jatuh bebas sama dengan GLBB, hanya saja untuk jarak (s) diganti
oleh tinggi (h).

Untuk mengetahui waktu yang diperlukan benda untuk mencapai permukaan tanah atau
ketinggian tertentu, dapat menggunakan persamaan ke tiga;

2. Gerak Vertikal ke Atas


Selama bola bergerak vertikal ke atas, gerakan bola melawan gaya gravitasi yang
menariknya ke bumi, sehingga bola bergerak diperlambat. Akhirnya setelah mencapai
ketinggian tertentu yang disebut tinggi maksimum (h max), bola tak dapat naik lagi.
Pada saat ini kecepatan bola nol (Vt= 0). Oleh karena tarikan gaya gravitasi bumi tak
pernah berhenti bekerja pada bola, menyebabkan bola bergerak turun. Pada saat ini bola
mengalami jatuh bebas. Jadi bola mengalami dua fase gerakan. Saat bergerak ke atas
bola bergerak GLBB diperlambat (a= -g) dengan kecepatan awal tertentu lalu setelah
mencapai tinggi maksimum bola jatuh bebas yang merupakan GLBB dipercepat dengan
kecepatan awal nol
3. Gerak Vertikal ke Bawah
Berbeda dengan gerak jatuh bebas, gerak vertikal ke bawah yang dimaksudkan adalah
gerak benda-benda yang dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan awal tertentu
(Vo ≠ 0). Jadi seperti gerak vertikal ke atas hanya saja arahnya ke bawah.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Susunlah alat seperti pada gambar
b. Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB > BC)
c. Biarkan system bergerak(M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban
tambahanm tertinggal di ring pembatas B
d. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (t AB) dan M1 untuk bergerak dari
B ke C (tBC)
e. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B berubah)
dan catat datanya pada tabel
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel pengamatan GLBB

No. Beban (gr) S ab (cm) t ab (Sekon) S bc (cm) t bc (sekon)


1 100 45 2,05 40 1,12
2 100 50 2,12 35 0,98
3 100 55 2,32 30 0,79
4 100 60 2,43 25 0,69
5 100 65 2,50 20 0,44

G. PEMBAHASAN

Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai kecepatan awal akan berubah
kecepatannya karena adanya suatu percepatan.

I. KESIMPULAN

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan
kecepatan yang berubah setiap saat karrena adanya percepatan yang tetap. Dengan kata
lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal
akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a = t) atau perlambatan (a = -).

Jadi, ciri utama GLBB adalah bahwa dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah,
semakin lama semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu
mengalami percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatn positif (+) maka dengan
dikatakan gerakan mengalami percepatan.

J. BERIKUT INI JAWABAN DARI PERTANYAAN GLB DAN GLBB


1. Grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t)berdasarkan data percobaan
GLB (s sumbu vertical dan t sumbu horizontal)
No SAB (m) tAB (sekon) aAB (m/s2)

1 0,7 3,5 0,057

2 0,75 3,75 0,053

3 0,8 4 0,050

4 0,85 4,25 0,047

5 0,9 4,5 0,044


1.4
J 1.2
A 1
R 0.8
A
0.6
K
0.4
0.2
0
4 4.5 5 5.5 6

WAKTU

2. Kecepatan benda berdasarkan grafik GLB


No SBC (m) TBC (sekon) VBC (m/s)

1 0,8 4 0,2
2 0,9 4,5 0,2
3 1 5 0,2
4 1,1 5,5 0,2
5 1,2 6 0,2

𝑠 0,8 𝑠 0,8
𝑎. 𝑉 = = = 0,2 𝑚⁄𝑠 𝑑. 𝑉 = = = 0,2 𝑚⁄𝑠
𝑡 4 𝑡 4
𝑠 0,9 𝑠 0,8
𝑏. 𝑉 = = = 0,2 𝑚⁄𝑠 𝑒. 𝑉 = = = 0,2 𝑚⁄𝑠
𝑡 4,5 𝑡 4
𝑠 0,8
𝑐. 𝑉 = = = 0,2 𝑚⁄𝑠
𝑡 4
3. Kecepatan beban saat bergerak dari titik B ke C selalu sama dengan jarak yang berbeda-
beda dan pertambahan waktu yang selalu konstan sehingga kecepatan benda selalu tetap
4. Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (t AB) pada percobaan GLBB
1
0.8
J
A 0.6
R 0.4
A
K 0.2
0
3.5 3.75 4 4.25 4.5

WAKTU

5. Percepatan benda berdasarkan grafik GLBB


𝑠 0,7
𝑎. 𝑉 = = = 0,2 𝑚⁄𝑠
𝑡 3,5
𝑉𝑡 = 𝑉0 + 𝑎. 𝑡
0,2 = 0 + a (3,5)
0,2
a = 3,5 = 0,057 𝑚⁄𝑠 2

𝑠 0,75
𝑏. 𝑉 = = = 0,2 𝑚⁄𝑠
𝑡 3,75
𝑠 0,85
𝑉𝑡 = 𝑉0 + 𝑎. 𝑡 𝑑. 𝑉 = = = 0,2 𝑚⁄𝑠
𝑡 4,25

0,2 = 0 + a (3,75) 𝑉𝑡 = 𝑉0 + 𝑎. 𝑡
0,2
a = 3,75 = 0,053 𝑚⁄𝑠 2 0,2 = 0 + a (4,25)
𝑠 0,8 0,2
𝑐. 𝑉 = = = 0,2 𝑚⁄𝑠 𝑎= = 0,047 𝑚⁄𝑠 2
𝑡 4 4,25
𝑠 0,9
𝑉𝑡 = 𝑉0 + 𝑎. 𝑡 𝑒. 𝑉 = = = 0,2 𝑚⁄𝑠
𝑡 4,5

0,2 = 0 + a (4) 𝑉𝑡 = 𝑉0 + 𝑎. 𝑡
0,2
a= = 0,050 𝑚⁄𝑠 2 0,2 = 0 + a. (4,5)
4
0,2
𝑎= = 0,044 𝑚⁄𝑠 2
4,5

6. Tampak pada hasil pengamatan semakin Panjang jarak yang ditempuh kecepatannya
semakin menurun. Percepatannya semakin menurun. Percepatan sepert ini disebut dengan
perlambatan
7. Secara sepintas tidak ada yang berbeda pada grafik di atas, tetapi :
a. Pada GLB kecepatannya selalu tetap meskipun jarak dan waktunya berubah
b. Pada GLBB dengan percepatan diperlambat, percepatannya semakin berkurang
seiring dengan bertambahnya jarak yang ditempuh.

K. FOTO/VIEDO PRAKTIKUM GLB DAN GLBB

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Tahap Awal / Pembukaan

Deskripsi foto/video
Mempersiapkan Alat dan bahan yang dibutuhkan
untuk percobaan GLB dan GLBB
Proses Kegiatan

Deskripsi foto/video
Merangkai alat yang digunakan sesuai dengan
gambar. Memasang beban pada statip dan
mencatat keceparan gerakan dengan stopwatch
Tahap Akhir

Deskripsi foto/video
Membiarkan benda bergantungan dan mencatat
hasil pengamatan pada tebel

L. DAFTAR PUSTAKA (SKOR ≤ 2)


Ichwan. (2000). PETUNJUK PRAKTIKUM KONSEO DASAR IPA I, Modul 11.
Jakarta: Universitas Terbuka.

Mujadi. (2000). PETUNJUK PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA 1, Modul 11.


Jakarta: Universitas Terbuka.

Resnick, R., Halliday, D., Krane, K.S. (1992). FISIKA DASAR 1 (terjemahan silaban).
Jakarta: Erlangga.

Sudomo, Joko. (2000). PETUNJUK PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA 1, Modul 11.
Jakarta: Universitas Terbuka.

Tim Penyusun Kamus Besar Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka,
Depdikbud.

M. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2)

Hampir tidak ada kesulitan sebab pencarian data sekarang sudah banyak referensi di modul
ataupun di internet
LKP 9 MODUL 6 KP 1
GELOMBANG
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

PERCOBAAN 1 PERCOBAAN JENIS-JENIS GELOMBANG

A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan jenis-jenis gelombang.
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan longitudinal
C. ALAT DAN BAHAN
1. Slinki
2. Benang kasur panjang 3 m
3. Kabel listrik, Panjang 5 m
4. Karet gelang
D. LANDASAN TEORI
Gelombang dapat didefenisikan sebagai getaran yang merambat melalui medium yang
dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Gelombang terjadi karena adanya sumber getaran
yang bergerak terus-menerus. Medium pada proses perambatan gelombang tidak selalu
ikut berpindah tempat bersama dengan rambatan gelombang. Misalnya bunyi yang
merambat melalui medium udara, maka partikel-partikel udara akan bergerak osilasi
(lokal) saja.
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi,yang dapat di kelompokkan
berdasarkan arah rambat dan medium perambatannya.Berdasarkan arah rambatnya,
gelombang di bedakan menjadi gelombang longitudinal dan gelombang
transversal.Sedangkan medium perambatannya gelombang di bedakan menjadi
gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.Selain itu sifat-sifat umum
gelombang dapat di bedakan menjadi 5 yaitu dapat di biaskan, dapat di pantulkan, dapat
di lenturkan, dapat di padukan dan dapat di kutubkan. Sedangkan karakteristik
gelombang dapat di badakan yaitu periodik, terjadi karena getaran, merambat dan dapat
di nyatakan dalam bentuk persamaan.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki pada tiang
yang cukup kokoh untuk menahannya atau di[egang oleh teman anda. Ujung yang lain
dipegang sendiri.
2. Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakan ujung slinki
dengan cepat ke kiri lain ke kanan seperti pada gambar berikut.
a. Amatilah gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada ujung
slinki? Apa yang merambat pada slinki?
3. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah 2. Amati arah getar (arah usikan)
dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang
transversal. Bagaimana arah getar dan arah gelombang tersebut?
4. Ikatkan karet gelang tersebut di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki yang
anda pegang berulang-ulang. Amatilah karet gelang tersebut, ketika gelombang
berjalan, ikut pindahkah karet gelang tersebut? Adakah energi yang merambat melalui
pegas? Jika ada, darimanakah asalnya?
5. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada tiang ynag
cukup kokoh atau dipegang dengan anda. Ujung yang lain dipegang sendiri. Usiklah
ujung slinki yang anda pegang berulang-ulang dengan cara menggerakan ujung slinki
dengan cepat ke belakang lain kedepan seperti gambar di berikut.
a. Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang
terjadi di sebut gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah
rambat gelombang longitudinal tersebut?
b. Apa perbedaan antara gelombang transversal dengan gelombang longitudinal?

F. HASIL PENGAMATAN
Apabila diusik ke kanan dan kekiri maka rambatan gelombang sama ke kanan dan kekiri/
gelombang transversal.
Apabila di slinki di ikat karet maka karet akan berpindah saat bergetar lalu ke tempat
semula. Apabila slinki di gerakan maju mundur maka rambatan gelombang lurus /
longitudinal.
G. PEMBAHASAN

1. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri
dan ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara
menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi
rambatan pada slinki yang membentuk gelombang.
Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.
2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan
dan rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah
rambatannya.Hal demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang
arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya.
3. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang
dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah
bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya energi yang
merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki
digerakkan ).
4. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik.Langkahnya sama yaitu diberi
usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang
salah seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki.Bedanya adalah pada
kabel listrik tidak muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah
kabel,ternyata karet gelang tidak berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi
pada kabel listrik tersebut.

5. Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai,salah satu ujungnya diikat pada
tiang atau dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan berulang-ulang
dengan cepat kebelakang dan kedepan,seperti pada gambar berikut:
N. KESIMPULAN
Jenis gelombang yang ditimbulkan oleh slinki tergantung pada besaran gaya yang
diberikan dan arah usikan.
O. JAWABAN DARI PERTANYAAN
Apakah perbedaan gelombang transversal dan longitudinal?
Jawab :
Gelombang transversal Adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus
dengan arah getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali. Arah
getar gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatnva horizontal sehingga arah
getar dan arah rambatnva satins.
Gelombang longitudinal Adalah gelombang yang memiliki arah getar sejajar dengan
arah rambatnya contohnya adalah gelombang pada slinki yang digerakkan maju
mundur.

P. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Tahap Awal / Pembukaan

Deskripsi foto/video
Mempersiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan untuk percobaan slinki, benang Kasur,
karet gelang, dan kabel listrik
Proses Kegiatan

Deskripsi foto/video
Mengusik ujung slinki secara berulang-ulang dan
mengamati yang terjadi.
Tahap Akhir

Deskripsi foto/video
Usiklah slinki secara berulang-ulang dan semakin
renggang, kemudian catatlah yang terjadi
PERCOBAAN 2 SIFAT DAN PEMANTULAN GELOMBANG

A. JUDUL PERCOBAAN
Sifat dan pemantulan gelombang
B. TUJUAN
Mengamati sifat pemantulan gelombang
C. DASAR TEORI

Pengertian Pemantulan Gelombang (Refleksi)


Gelombang adalah gejala rambatan dari suatu getaran/usikan. Gelombang akan
terus terjadi apabila sumber getaran ini bergetar terus menerus. Gelombang membawa
energi dari satu tempat ke tempat lainnya.Sedangkan refleksi (pemantulan) gelombang
adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian dari suatu gelombang jika
gelombang tersebut bertemu dengan bidang batas antara dua medium.
Pada peristiwa pemantulan gelombang akan berlaku hukum pemantulan
gelombang yaitu sudut pantul sama dengan sudut datang. Artinya, ketika berkas
gelombang datang membentuk sudut terhadap garis normal (garis yang tegak lurus
permukaan pantul), maka berkas yang dipantulkan akan membentuk sudut terhadap
garis normal. Jika gelombang melalui suatu rintangan atau hambatan, misalnya benda
padat, maka gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan ini merupakan salah
satu sifat dari gelombang. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan mengalami
perubahan bentuk atau fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas tidak
mengubah bentuk atau fasenya.
Berdasarkan Arah Getar dan Arah Rambatnya, Gelombang dibagi
menjadi dua, yaitu :

a. Gelombang Transversal
Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah
rambatannya. Bentuk Getarannya berupa lembah dan bukit (dapat dilihat pada gambar
di bawah).

Gelombang
Transversal

Berdasarkan gambar di atas dapat saya jelaskan bahwa :


Arah rambat gelombang di atas adalah ke kiri dan ke kanan, sedangkan arah getarnya
adalah ke atas dan ke bawah. Jadi itulah yang dimaksud arah rambat tegak lurus
dengan arah getarnya. Contohnya adalah gelombang pada tali yang saya contohkan
di atas.

b. Gelombang Longitudinal

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah
getarannya. Bentuk getarannya berupa rapatan dan renggangan (Dapat dilihat pada
gambar di bawah).

Gelombang Longitudinal

Berdasarkan gambar kita ketahui bahwa :


Arah rambat gelombangnya ke kiri dan ke kanan, dan arah getarnya ke kiri dan ke kanan
pula. Oleh karena itu gelombang ini adalah gelombang longitudinal yang arah getar dan
arah rambatnya sejajar. Contoh gelombang ini adalah Gelombang bunyi, di udara yang
dirambati gelombang ini akan terjadi rapatan dan renggangan pada molekul-
molekulnya, dan saat ada rambatan molekul-molekul ini juga bergetar. Akan tetapi
getaranya hanya sebatas gerak maju mundur dan tetap di titik keseimbang, sehingga
tidak membentuk bukit dan lembah.

Pemantulan gelombang (Refleksi) terjadi pada saat sebuah gelombang yang


merambat dalam suatu media sampai di bidang batas medium tersebut dengan media
lainnya. Dengan demikian, pemantulan (refleksi) sebuah gelombang adalah bidang
batas antara dua medium yang berbeda. Contoh lainnya adalah pemantulan gelombang
pada tali. Pada saat gelombang tali sampai di ujung tali (batas antara tali dan medium
lain), maka gelombang tersebut akan dipantulkan kembali ke dalam tali itu.

Pemantulan Gelombang atau Refleksi Gelombang

Pemantulan gelombang transversal pada tali dengan (a) ujung tali diikat dan (b) ujung
tali bebas.
Sebuah gelombang merambat pada tali, jika ujung tali diikat pada suatu
penopang (Gambar a), gelombang yang mencapai ujung tetap tersebut memberikan
gaya ke atas pada penopang. Penopang memberikan gaya yang sama tetapi berlawanan
arah ke bawah pada tali. Gaya ke bawah pada tali inilah yang membangkitkan
gelombang pantulan yang terbalik. Pada Gambar b, ujung yang bebas tidak ditahan
oleh sebuh penopang. Gelombang cenderung melampaui batas. Ujung yang melampaui
batas memberikan tarikan ke atas pada tali dan inilah yang membangkitan gelombang
pantulan yang tidak terbalik.
D. ALAT DAN BAHAN
- Slinki
- Benang kamar
- Karikil
E. CARA KERJA
a. Lakukan percobaan tersebut di kolam, di bak air, atau di bejana yang berisi air, jatuhkan
krikil keatas permukaan air. Kemudian amati gelombang yang terjadi dipermukaan air?
Perhatikan sisi kolam, bak, atau bejana yang dikenai gelombang. Adakah gelombang
yang dipantulkan?
b. Rentangkan slinki sejauh 1,5m. ikatkan salah satu ujungnya pada tiang yang kokoh atau
di pegang teman anda, ujung yang satu ini harus tetap pada tempat yang tidak bergeser
(disebut ujung terikat).
c. Ujung slinki lainnya anda pegang, getarkan satu kali sehingga membentuk setengah
panjang gelombang, seperti pada gambar berikut.

Amati perambatan setelah gelombang (denyut) sampai gelombang tersbut hilang.


Jika pola perambatan gelombang tersebut belum teramati dengan jelas, getarkan
lagi ujung slinki tersebut, dapatkah gelombang dipantulkan? Bagaimana fase
gelombang pantul dibandingkan dengan fase gelombang asalnya?

d. Ujung slinki yang terikat atau yang dipegan oleh teman anda sekarang ikat dengan
benang yang panjangnya kurang lebih 1,5m. ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5m
dari ujung slinki ke tian yang kokoh atau di pegang saja oleh teman anda. Ujung slinki
ini sekarang dapat bergerak bebas oleh karena itu kita sebut slinki ujung bebas.
e. Getarkan ujung slinki yang anda pegang satu kali sehingga membentuk setengah
gelobang seperti percobaan 2 langkah 2. Amati perembatan setengah panjang
gelombang ini. Dengan ujung bebas ini, bagaimanakah fase gelombang pantul
dibanding dengan gelombang asalnya?
F. HASIL PENGAMATAN
a. Setelah kerikil di jatuhkan ke dalam air, ternyata terjadi gelombang dipermukaan
yang menyebar ke seluruh arah bentuknya searah dengan arah rambatannya
b. Pada percobaan slinki yang direntangkan sejauh 1,5 m dan salah satu ujungnya
diikat pada tiang dan ujung slinki lain di pegang dapat diamati, perambatan setengah
gelombang sampai gelombang tersebut menghilang. Dan yang terjadi adalah
gelombang tersebut dipantulkan kembali dengan fase gelombang pantul akan
berbeda 0,5 dengan fase gelombang dating
c. Pada percobaan slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan benang yang
penyangga 1,5 m sehingga ujung slinki dapat bergerak bebas ternyata fase
gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama
G. PEMBAHASAN
Percobaan ini di lakukan disebuah bejana yang berisi air, lalu diambil beberapa
kerikil dan dijatuhkan krikil tersebut keatas permukaan air yang ada di dalam bejana.
Ketika diamati ternyata terjadi gelombang pada dipermukaan air di bejana tersebut. Dan
pada sisi bejana yang dikenai gelombang terjadi pemantulan gelombang.

Ketika slinki sejauh 1,5m direntangkan. Dan salah satu ujungnya dikatkan pada
tiang yang kokoh atau di pegang teman saya, sedangkan ujung slinki yang satunya lagi
tetap pada tempat yang tidak bergeser (disebut ujung terikat). Ujung slinki lainnya saya
pegang, lalu saya getarkan satu kali sehingga membentuk setengah panjang gelombang.
Setelah kami amati perambatan setelah gelombang (denyut) sampai gelombang tersebut
hilang. Ternyata gelombang (denyut) dapat dipantulkan. Dan fase gelombang pantul
dibandingkan dengan fase gelombang asalnya adalah sama besar.

Sekarang ujung slinki yang tadinya terikat atau yang tadinya dipegan oleh
teman saya, sekarang saya ikat dengan benang yang panjangnya kurang lebih 1,5m.
Lalu saya ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5m dari ujung slinki ke tian yang kokoh
atau di pegang saja oleh teman saya. Dan ujung slinki ini sekarang dapat bergerak bebas
oleh karena itu di sebut slinki ujung bebas. Sekarang saya getarkan ujung slinki yang
saya pegang satu kali sehingga membentuk setengah gelobang seperti percobaan 2
langkah 2 tadi. Setelah kami amati perembatan setengah panjang gelombang ini.
Ternyata dengan ujung bebas seperti ini, fase gelombang pantul lebih kecil (tidak
terlihat).
H. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum tersebut akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa:
 Pemantulan adalah peristiwa dimana gelombang memantul ketika mengenai suatu
penghalang, dan gelombang itu akan dipantulkan kembali oleh penghalangnya.
 Gelombang permukaan air dapat berupa gelombang lurus atau gelombang
lingkaran.
 Apabila slinki digerakan atau di dorong kedepan maka gelombang pantulnya akan
kembali kebelakang. Jadi gelombang pantul selalu berlawanan arah dengan
gelombang asal.
 Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantul
 Fase gelombang pantul dengan gelombang asal adalah sama

I. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Tahap Awal / Pembukaan

Deskripsi foto/video
Mempersiapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan dalam percobaan ini (slinki, batu
kerikil, benang wol)
Proses Kegiatan

Deskripsi foto/video
Rentangkan slinki sejauh 1,5 m dan salah satu
ujungnya. Ujung slinki anda pegang dan
getarkan 1 x sehingga membentuk setengah
Panjang gelombang. Berkali-kali dan
kembalikan ke bentuk semula
Tahap Akhir

Deskripsi foto/video
Percobaan dengan salah satu ujung slinki
terikat

DAFTAR PUSTAKA
MODUL 6

Augusta, R. Ristasa. (1995). SISTEM SARAF, HORMON DAN ALAT INDERA PADA
HEWAN DAN MANUSIA. Dirjen Dikluspora, Jakarta.

Haslam, Andrew. (1997). TUBUH. Alih Bahasa Esther S. Mandjani Quality Press, PO. Box
331, CPA 15418, Jakarta

Kimball, John W. (1983). BIOLOGY. Addinson Wesley Publishing Company. London

Parker, Steve. (2002). INDERA. PT Mandiri Jaya Abadi, Semarang


LKP 10 MODUL 7 KP 1
OPTIK
SIFAT CAHAYA

A. JUDUL PERCOBAAN
Pemantulan cahaya
B. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan dapat :
1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya
2. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin
3. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa
4. Menentukan focus cermin cekung
5. Menentukan focus lensa cembung
C. ALAT DAN BAHAN
1. Cermin datar (3 x 6 cm2)
2. Cermin cembung
3. Cermin cekung
4. Lampu senter
5. Busur derajat
6. Kertas putih
7. Lilin
8. Layar
9. Celah cahaya

D. LANDASAN TEORI
Peristiwa pemantulan cahaya adalah peristiwa kembalinya cahaya ketika mengenai
benda bening tidak tembus cahaya.

Hukum pemantulan ada dua, yaitu :

a. Hukum pertama : bila cahaya dipantulkan oleh suatu bidang pemantul maka sinar
datang, sinar pantul, dan garis normal bertemu pada satu titik dan terletak pada satu
bidang yang sama.
b. Hukum kedua : sudut pantul (r) sama dengan sudut datang (i)
Kembalinya cahaya pantul ada yang bersifat mengumpul dan ada yang menyebar
tergantung permukaan yang memantulkan cahaya.
Cermin cekung adalah cermin yang akan mengumpulkan kembali sinar-sinar pantul
yang terjadi saat berkas cahaya mengenai permukaan pantulnya (konvergen). Cermin
cekung biasa digunakan sebagai reflector (benda yang memantulkan cahaya) misalnya
pada senter, lampu sepeda, dan lampu mobil.
Posisi bayangan yang dibentuk cermin cekung letaknya tergantung letak bendanya.
Hubungan antara jarak fokus (f), jarak benda (so), dan jarak bayangan (si) ditujukkan
oleh rumus sebagai berikut :
Letak benda sejati yang telah diketahui diletakkan di depan cermin, maka posisi
bayangannya dapat diketahui letaknya. Bayangan benda yang akan berada di ruang III
bila bendanya berada di ruang II. Bayangan benda yang akan berada di ruang II, bila
benda berada ruang III. Sedangkan ruang IV adalah ruang di belakang cermin.
Sinar istimewa pada cermin cekung, yaitu :
a) Sinar datang yang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.
b) Sinar datang yang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.
c) Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan kembali
melalui titik tersebut.
Cermin cembung akan menyebarkan cahaya pantul (divergen). Oleh karena itu, untuk
mengetahui posisi bayangan yang dibentuk cermin cembung pada layar harus
diusahakan benda dari cermin ini bersifat maya. Jika ruang IV cermin cekung, maka
ruang IV cermin cembung ini ada di depan. Hubungan antara jarak benda, jarak
bayangan, dan jarak fokus sama seperti yang digunakan cermin cekung di atas.
Sinar istimewa cermin cembung, yaitu :
Cahaya selain dapat dipantulkan, dapat juga dibelokkan atau dibiaskan. Pembiasan
cahaya ini dapat terjadi bila berkas cahaya tersebut mengenai benda bening tembus
cahaya, misal lensa. Jenis lensa ada yang disebut lensa positif (lensa cembung) dan
lensa negatif ( lensa cekung). Kedua lensa ini berbeda sifat, lensa positif akan
membiaskan cahaya yang jatuh pada permukaan biasnya dengan arah yang
mengumpulkan.
Sifat bayangan pada cermin cembung selalu maya, tegak, dan diperkecil.
Sedangkan sifat bayangan pada cermin cekung sebagai berikut.
a) Jika benda berada di ruang I, maka bayangan berada di ruang IV. Sifat bayangannnya
adalah maya, tegak, dan diperbesar.
b) Jika benda berada di ruang II, maka bayangan berada di ruang III. Sifat
bayangannnya adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.
c) Jika benda benda berada di ruang III, maka bayangan berada di ruang II. Sifat
bayangannya adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.

E. Sinar istimewa lensa cembung, yaitu :


a) Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus F
b) Sinar melalui F dibiaskan sejajar sumbu utama
c) Sinar melalui pusat optik tidak dibiaskan
Lensa negatif akan membiaskan cahaya dengan arah yang menyebar. Akibat sifat
lensa negatif ini, maka bayangan yang dibentuknya akan selalu bersifat maya
(semu) selama bendanya bersifat sejati, demikian juga cermin cembung.
Sifat bayangan lensa cembung, yaitu:
a) Jika benda di ruang I, maka bayangan yang terbentuk adalah maya, tegak,
diperbesar.
b) Jika benda di ruang II, maka bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik,
diperbesar.
c) Jika benda di ruang III, maka bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik,
diperkecil.
Sinar istimewa lensa cekung, yaitu :
a) Sinar datang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan seakan-akan berasal dari titik
fokus aktif F1
b) Sinar datang seakan-akan menuju titik fokus pasif F2 dibiaskan sejajar sumbu
utama
c) Sinar datang melalui titik pusat optik O diteruskan tanpa pembiasan.
Sifat bayangan lensa cekung, yaitu: selalu maya, tegak, dan diperkecil.

F. PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar
1. Susunlah lampu senter dan celah cahaya di depan cermin datar seperti gambar di
bawah ini

2. Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin datar
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah 2, sehingga tampak sudut dating
dan sudut pantulnya
4. Ukurlah besar sudut dating I dan besar sudut pantul r
5. Letakkan sebuah benda di depan cermin datar dan amati bayangannya selama benda
itu anda geser-geserkan di depan cermin datar
6. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar tersebut
Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung
1. Susunlah alat seperti gambar di bawah ini

2. Nyalakanlah lilin dan amati dengan baikjalannya berkas cahaya pada saat sebelum
dan sesudah mengenai cermin cembung
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah 2, sehingga Nampak sudut
dating dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk
4. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
tersebut
Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
1. Susunlah alat seperti gambar di bawah ini

2. Nyalakanlah lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum
dan sesudah mengenai cermin cekung
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah 2, sehingga tampak sudut dating
dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk
4. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung tersebut
5. Aturlah jarak benda atau letak layer agar pada layer terbentuk bayangan yang jelas
dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan
c. Jika benda berada di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka
pada jarak tertentu bayangan benda akan menghilang. Ukur jarak benda pada
cermin cekung pada keadaan tersebut (s)

G. HASIL PENGAMATAN
Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar
3. gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar

4. besar sudut dating (i) dan sudut pantul (r)


No Sudut dating (i) derajat Sudut pantul ( r ) derajat
0
1 20 200
2 300 300
3 400 400
4 500 500
5 600 600
5. Sifat bayangan yang dibentuk cermin datar adalah
- Tegak
- Maya
- Sama besar
- Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin
Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung
3. gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung
4. sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
- maya
- tegak
- diperbesar
Hasil pengamatan
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1 5 - 8
2 8 - 5
3 10 - 4
4 20 - 2
Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
3. gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung
Jika benda diletakkan di luar pusat kelengkungan

Jika benda diletakan diantara titik focus dan titik potong sumbu utama dengan
cermin cekung ( 0 )

Jika diletakkan diantara titik pusat kelengkungan (p) dan titik focus (f)

Jika benda diletakkan tepat pada titik focus (f)


Jika benda diletakkan tepat di pusat kelengkungan cermin (f)

4. sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung :


i. Jika benda diletakkan di luar pusat kelengkungan (p) : nyata, terbalik, diperkecil
ii. Jika benda diletakkan diantara titik focus (f) dan titik potong sumbu utama
dengan cermin cekung (0) : maya, tegak, diperbesar
iii. Jika benda diletakkan diantara titik pusat kelengkungan (p) dan titik fokus
cermin : nyata, terbalik, diperbesar
iv. Jika benda diletakkan tepat pada titik focus (f) : bayangan maya tak terhingga
v. Jika benda diletakkan tepat pusat kelengkungan cermin (p) : nyata, terbalik,
sama besar
5. berikut data yang dIdapat pada saat pengamatan
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan
(cm)
1 5 8
2 8 5
3 10 4
4 20 2
Jika jarak benda tepat pada titik focus cermin cembung maka bayangan benda akan tidak
tampak, karena bayangan terletak di jarak yang tak terhingga

G. PEMBAHASAN

o cermin datar adalah cermin yang memiliki permukaan datar seperti sebuah garis
lurus. Bayangan benda yang dibentuk cermin datar memiliki dimensi ukuran sama
persis dengan dimensi benda
o cermin cembung adalah cermin yang memiliki bentuk lengkung, dimana
permukaan cermin yang memantulkan cahaya melengkung keluar. Sifat bayangan
yang dibentuk cermin cekung adalah maya, tegak, diperkecil
cermin cekung adalah cermin yang berbentuk lengkung dimana permukaan cermin
cekung yang memantulkan cahaya melengkung ke dalam. Sifat bayangan yang
terbentuk oleh cermin dating tergantung pada letak benda
Q. KESIMPULAN
o Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar : tegak, maya, sama besar. Dan
jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin
o Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung : maya, tegak, diperkecil
o sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung :
1. jika benda diletakkan diluar pusat kelengkungan (p) : nyata, terbalik, diperkecil
2. jika benda diletakkan diantara focus (f) dan titik potong sumbu utama dengan
cermin cekung (0) : maya, tegak, diperbesar
3. jika benda diletakkan diantara pusat kelengkungan (p) dan titik focus cermin :
nyata, terbalik, diperbesar
4. jika benda diletakkan tepat pada titik focus (f) : bayangan maya tak terhingga
jika benda diletakkan tepat pusat kelengkapan (p) : nyata, terbalik, sama besar
PERCOBAAN 2 PEMBIASAN CAHAYA

A. JUDUL PERCOBAAN
Pembiasan cahaya
B. TUJUAN
Untuk mengetahui sifat bayangan pada lensa cembung dan cekung
C. DASAR TEORI
Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau pembelokan cahaya karena
melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Arah pembiasan cahaya
dibedakan menjadi dua macam yaitu :
a. Mendekati garis normal
Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari medium optik
kurang rapat ke medium optik lebih rapat, contohnya cahaya merambat dari udara ke
dalam air.
b. Menjauhi garis normal
Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya merambat dari medium optik lebih
rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya cahaya merambat dari dalam air ke
udara.
Syarat-syarat terjadinya pembiasan :
1) Cahaya melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya;
2) Cahaya datang tidak tegaklurus terhadap bidang batas (sudut datang lebih kecil dari
90o)
Beberapa contoh gejala pembiasan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
diantaranya :
1. Dasar kolam terlihat lebih dangkal bila dilihat dari atas.
2. Kacamata minus (negatif) atau kacamata plus (positif) dapat membuat jelas
pandangan bagi penderita rabun jauh atau rabun dekat karena adanya pembiasan.
3. Terjadinya pelangi setelah turun hujan.
Hukum Snell
Pada sekitar tahun 1621, ilmuwan Belanda bernama Willebrord Snell (1591 –1626)
melakukan eksperimen untuk mencari hubungan antara sudut datang dengan sudut bias.
Hasil eksperimen ini dikenal dengan nama hukum Snell yang berbunyi :
1. sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
2. hasil bagi sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan
tetap dan disebut indeks bias.
Ketika cahaya melintas dari suatu medium ke medium lainnya, sebagian cahaya datang
dipantulkan pada perbatasan. Sisanya lewat ke medium yang baru. Jika seberkas cahaya
datang membentuk sudut terhadap permukaan (bukan hanya tegak lurus), berkas
tersebut dibelokkan pada waktu memasuki medium yang baru. Pembelokan ini disebut
Pembiasan.
D. Sudut bias bergantung pada laju cahaya kedua media dan pada sudut datang. Hubungan
analitis antara q1 dan q2 ditemukan secara eksperimental pada sekitar tahun 1621 oleh
Willebrord Snell .
Hubungan ini dikenal sebagai Hukum Snell dan dituliskan:
n1 sin q1 = n2 sin q2
q1 adalah sudut datang, dan q2 adalah sudut bias (keduanya diukur terhadap garis yang
tegak lurus permukaan antara kedua media). n1 dan n2 adalah indeks-indeks bias materi
tersebut. Berkas-berkas datang dan bias berada pada bidang yang sama, yang juga
termasuk garis tegak lurus terhadap permukaan. Hukum Snell merupakan dasar Hukum
pembiasan.
Jelas dari hukum Snell bahwa jika n2 > n1, maka q2 > q1, artinya jika cahaya memasuki
medium dimana n lebih besar (dan lajunya lebih kecil), maka berkas cahaya dibelokkan
menuju normal. Dan jika n2 > n1, maka q2 > q1, sehingga berkas dibelokkan menjauhi
normal
Sinar yang masuk bidang pembias I akan sejajar dengan sinar yang keluar dari bidang
pembias II dan mengalami pergeseran. Pergeseran sinar tersebut dirumuskan :
t = d sin (i-r)/cos r

E. ALAT DAN BAHAN


- Lampu senter
- Celah cahaya
- Balok kaca
- Kertas putih
- Busur derajat
- Lensa cembung
- Lensa cekung
- Layer
- Lilin
- Penggaris Panjang (100 cm)
F. CARA KERJA
1. Susunlah lampu senter, celah dan balok kaca seperti pada gambar di bawah ini

2. Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas sinar pada saat sebelum
dan sesudah menembus balok kaca
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar tersebut, sehingga tampak sudut dating dan sudut
bias tersebut
4. Pergunakanlah lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku dengan jarak
yang relative deka tantara lensa dan huruf. Kemudian geserkan lensa perlahan-lahan
menjauhi huruf tersebut sampai bayangan bayangan huruf menjadi sangat besar dan
kabur atau tidak tampak. Ukur jarak huruf ke lensa pada saat tersebut dan catat
bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung tersebut
5. Susunlah lensa cembung, layer, lilin, dan penggaris seperti pada gambar di bawah ini

6. Atur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin paling tajam
pada tabir. Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’) dan catat sifat-sifat bayangan
yang dibentuk lensa cembung tersebut
7. Pergunakanlah lensa cekung untuk mengamati huruf pada buku anda, dengan jarak
yang relative dekat. Kemudian geserkan lensa secara perlahan-lahan menjauhi huruf
tersebut. Catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung
tersebut
G. HASIL PENGAMATAN
3. gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca

 No  Sudut datang (i)  Sudut bias (r)


 1 
30 0 
190
 2 
450 
280
 3 
500 
360
 4 
900 
420
sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung adalah nyata, terbalik, dan diperkecil

 No  Jarak benda ( cm )  Jarak bayangan (


cm )
 1  3  2
 2  2  2
 3  2  3
 4  1,5  2
Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung adalah nyata, terbalik, dan
diperkecil sifat bayanganyang dibentuk oleh lensa cekung adalah maya, tegak,
dan diperkecil
H. PEMBAHASAN
Lensa cembung merupakan lensa yang bagian tengahnya memiliki ketebalan lebih
daripada bagian tepi, lensa cembung bersifat konvergen (mengumpulkan cahaya)
Lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian telinga.
Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung adalah maya, tegak, dan diperkecil
I. KESIMPULAN
1. Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung adalah nyata, terbalik, dan diperkecil
2. Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung adalah maya, tegak, dan diperkecil

PERCOBAAN 3 DIFRAKSI, INTERFERENSI, DAN DISPERSI

A. JUDUL PERCOBAAN
Difraksi, Interferensi, Dan Dispersi.
B. TUJUAN
Untuk membuktikan proses penguraian cahaya monokromatik menjadi berbagai
macam komponen warna cahaya atau cahaya polikromatik.
C. DASAR TEORI
Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya monokromatik menjadi cahaya
polikromatik (merah, jingga, kuning,hijau,biru,nila, dan ungu) yang disebabkan oleh
perbedaan indeks bias dari komponen- komponen warna. Cahaya polikromatik adalah
cahaya yang tersusun dari bermacam- macam warna cahaya
Cahaya ungu memiliki indeks bias terbesar dan cahaya merah memiliki indeks bias
terkecil.
Disfraksi adalah peristiwa lenturan gelombang cahaya yang terjadi ketika gelombang
cahaya melewati celah sempit. Difraksi cahaya dapat terjadi jika cahaya melalui celah
tunggal. Difraksi pada celah tunggal dapat mengakibatkan pola difraksi Franhoufer.
Menurut prinsip Huygens tiap bagian celah berlaku sebagai sumber gelombang. Cahaya
dari satu bagian celah dapat berinterferensi dengan cahaya dari bagian lainnya.
Difraksi pada celah sempit, bila cahaya yang dijatuhkan polikhromatik (cahaya
putih\banyak warna), selain akan mengalami peristiwa difraksi, juga akan terjadi
peristiwa interferensi, hasil interferensi menghasilkan pola warna pelangi.
Berkas cahaya jatuh pada celah tunggal, seperti pada gambar , akan dibelokan dengan
sudut belok θ. Pada layar akan terlihat pola gelap dan terang.Pola gelap dan terang
akan terjadi bila mengalami peristiwa interferensia.
Interferensi merupakan perpaduan dua gelombang cahaya sehingga membentuk
gelombang cahaya baru. Interferensi cahaya terjadi ketika dua gelombang cahaya
datang bersamaan pada suatu tempat. Dua gelombang tersebut dapat berinterferensi jika
:
1. Kedua sumber cahaya koheren, yaitu keduanya harus memiliki beda fase selalu
tetap dan memiliki frekuensi yang sama
2. kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitudo yang hampir sama
Macam-macam interferensi cahaya
1. Interferensi pada celah ganda
2. interferensi minimum
3. interferensi maksimum
4. Interferensi pada lapisan tipis

D. ALAT DAN BAHAN


- Lampu TL
- Kisi difraksi

E. CARA KERJA
1. Susun lampu TL, penggaris Panjang, dan kisi seperti gambar di bawah ini

2. Setelah lampu TL dinyalakan, lakukan pengamatan dengan menggunakan kisi


3000 celah/cm atau d = 1/300 cm. jika yang dipilih warna ungu, ukurlah jarak
warna ungu yang anda lihat di lampu TL, catat orde ungu warna ungu ke berapa
dari lampu TL yang anda amati tersebut (k). ukur jarak kisi ke lampu TL
F. HASIL PENGAMATAN
Yungu Ykuning Ymerah
L d
No n kanan kiri Rata- kanan kiri
Rata- kanan kiri
Rata-
(m) (m)
rata rata rata
1 0,2 105 1 75.10- 75.10- 75.10 729.10 729.10 729.10 125.10 125.10 125.10-
- - - - - -

4 4 4 3 3 3 4 4 4

2 0,2 105 2 12.10- 12.10- 12.10- 145.10- 145.10- 145.10- 16.10-3 16.10-3 16.10-3
3 3 3 4 4 4

G. PEMBAHASAN
Pada kertas manila muncul berbagai spektrum warna cahaya. Yang
menyebabkan terjadi adalah karena perbedaan indeks bias pada cahaya. Indeks bias
yang paling besar terjadi pada cahaya ungu dan indeks bias yang terkecil pada warna
merah. Perbedaan indeks bias tersebut karena sinar merah memiliki panjang gelombang
terbesar, maka indeks biasnya paling kecil. Sedangkan warna ungu memilki indeks bias
terbesar karena memiliki panjang gelombang terkecil.
H. KESIMPULAN
Cahaya monokromatik (putih) dapat diuraikan menjadi cahaya polikromatik
(me,ji,ku,ni,hi,bi,ni,u). Cahaya monokromatik dapat terurai karena memiliki kerapatan
yang berbeda dan terurai melalui dua medium yang berbeda
I. JAWABAN PERTANYAAN

SIFAT CAHAYA

1. Diketahui :
S=~
S=6
Ditanya ? f
1 1 1 1
Jawab : 𝑓 = + = 𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑓 = 6
6 ~ 6

2. Diketahui :
f = 10 cm
s1 = 25
Ditanya ? s
1 1 1
Jawab = 𝑓 = +
𝑠 25
1 2 1 3 30
= + = jadi s = = 15 𝑐𝑚
10 25 25 25 2
3. Diketahui : i = 300 , r = 190 , n udara = 1
Ditanya : n kaca ?
Jawab :
Nudara . sin i = nkaca. Sin r
1 . sin 300 = nkaca. Sin 190
1 . ½ = nkaca . (0,365)
0,5
Nkaca 0,326 = 1,53
Jadi indeks bias kaca adalah 1,53
Cepat rambat cahaya dalam balok kaca
Diketahui : i= 300 , r = 190 , c = 3 x 108 m/s
Ditanya : vkaca ?
Jawab :
Vkaca . sin i = c. sin r
𝑐 .sin 𝑟 (3 𝑥 108 ) sin 190 (3 𝑥 108 ) 𝑥 (0,32)
Vkaca = = = = 1,92 𝑥 108 𝑚⁄𝑠
sin 𝑖 sin 300 0,5
Jadi kecepatan rambat cahaya dalam balok kaca adalah 1,92 x 10 8 m/s
1
4. Diketahui : f= 20, s1 = 2 𝑠
Ditanya : s ?
Jawab :
1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠1
1 1 1
= + 1
20 𝑠 𝑠
2
1 1⁄2 1
= +
20 1⁄2 𝑠 1⁄2 𝑠
1 3⁄
2
= 1⁄ 𝑠
20 2
1 3
= 𝑠 = 20 . 3 = 60 𝑐𝑚
20 5
Jadi benda harus diletakkan 60 cm di depan lensa cembung
5. Warna-warna yang dipancarkan lampu TL adalah merah – jingga – kuning – biru – nila –
ungu
6. Difraksi adalah peristiwa lenturan gelombang cahaya yang terjadi ketika gelombang cahaya
melewati celah sempit
Interferensi adalah perpaduan dua gelombang cahaya sehingga membentuk gelombang
cahaya baru
Disperse adalah peristiwa penguraian cahaya monikromatik (putih) menjadi cahaya
polikromatik (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu) yang disebabkan
perbedaan indeks bias dari komponen-komponen warna

R. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM PEMANTULAN DAN PEMBIASAN CAHAYA

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Tahap Awal / Pembukaan

Deskripsi foto/video
Mempersiapkan alat dan bahan yang
digunakan dalam percobaan ini. Penyusunan
alat-alat yang telah disiapkan
Proses Kegiatan

Deskripsi foto/video
Percobaan pembiasan cahaya cermin cekung
Tahap Akhir

Deskripsi foto/video
Percobaan pembiasan pada cermin cembung
dan cermin datar

DAFTAR PUSTAKA
MODUL 7

I Made Padri. (2000). PETUNJUK PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA 1, Modul 5. Jakarta
: Universitas Terbuka

Al Maryanto, dkk, (2000). PETUNJUK PRAKTIKUM FISIKA DASAR II. Yogyakarta:


FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Resnick, R., Halliday, D., Krane, K.S., (1992). FISIKA DASAR 1 (terjemah silaban), Jakarta:
Erlangga.

Soejoto & Sustini, Euis. (1993). PETUNJUK PRAKTIKUM FISIKA DASAR. Jakarta:
Depdikbud.
Sumardjono, dkk. (2000). FISIKA DASAR 1. Universitas Negeri Malang.

Tim Penyusun Kamus Besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1995). Kamus
Besar Indonesia Edisi kedua. Jakarta: Balai Pustaka, Depdikbud.

Kimbal JW. (1983). BIOLOGY. 5th Ed. Massachusetts: Addison-Wesley Publ. Co.

Mackean, DG. (1988). EXPERIMENTAL WORK IN BIOLOGY. London: Combined Ed.


John Murray Ltd.

Martin, J. (2002). BIOLOGY. 2nd Ed. New York: Cambridge University Press.
LKP 11 MODUL 7 KP 2
OPTIK
LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

A. JUDUL PERCOBAAN
Lensa Cembung Dan Cermin Cekung
B. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat :
1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2. Menentukan kekuatan lensa cembung (P)
3. Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung
C. ALAT DAN BAHAN
1. Meja optic lengkap
2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar
5. Sumber cahaya (lilin atau lampu)

D. LANDASAN TEORI
a. Cermin cembung
Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal dari pada bagian
tepinya. Lensa cembung terdiri atas 3 macam bentuk yaitu lensa bikonveks (cembung
rangkap), lensa plankonveks (cembung datar) dan lensa konkaf konveks (cembung
cekung). Lensa cembung memiliki sifat dapat mengumpulkan cahaya sehingga disebut
juga lensa konvergen.
Sinar – sinar yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan menuju suatu titik atau seakan
– akan berasal dari suatu titik, titik tersebut disebut dengan Titik Fokus utama ( Titik
Api ). Titik ini terletak dibelakang lensa. Lensa cembung memiliki 2 titik fokus
yaitu F1 dan F2, F1 disebut sebagai fokus aktif dan F2 disebut sebagai fokus pasif.
Titik fokus pada lensa cembung pada dasarnya sama dengan pada cermin cekung
karena memiliki nilai positif ( + ), sehingga disebut dengan lensa positif.
Hubungan antara titk fokus dengan jarak benda dan jarak bayangan :

Ket :
f = Titik fokus
s = Jarak benda
s’ = Jarak bayangan
b. Cermin cekung
Salah satu jenis cermin yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah cermin
cekung. Cermin cekung adalah cermin yang bentuknya lengkung, dimana permukaan
cermin yang memantulkan cahaya, melengkung ke belakang. Bayangan yang
dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya. Cermin cekung bersifat konvergen, yaitu
bersifat mengumpulkan sinar. Berkas sinar sejajar sumbu utama dipantulkan
mengumpul pada satu titik yang dinamakan titik fokus. Cermin cekung di sebut juga
cermin konkaf atau cermin positif.
Salah satu penerapan dari cermin cekung digunakan pada lampu senter dan lampu
depan mobil. Penggunaan cermin cekung pada lampu senter ataupun lampu depan
mobil untuk memparalelkan cahaya sehingga semua cahaya dapat bergerak lurus ke
depan. Jika kaca penutup depan lampu senter dibuka, dan melepaskan cermin cekung
maka cahaya senter yang dihasilkan melebar ke semua arah dan tidak dapat menerangi
benda atau permukaan jalan pada jarak jauh.

Gambar 2.1 Bagian-bagian Cermin Cekung


Keterangan :
P : Titik pusat kelengkungan cermin.
F : Titik fokus.
O : Titik pusat permukaan cermin.
OF : Jarak fokus, panjangnya ½ jari-jari kelengkungan cermin,
OP : Sumbu utama
R1, R2, R3 : Ruang di depan cermin.
R4 : Ruang di belakang cermin.

c. Titik Fokus Cermin Cekung


Jika permukaan cermin cekung yang memantulkan cahaya dihadapkan pada benda yang
sangat jauh misalnya matahari, maka berkas cahaya yang dipancarkan matahari akan
sejajar dengan sumbu utama cermin cekung. Sumbu utama adalah garis khayal yang
tegak lurus dengan bagian tengah permukaan cermin cekung.
Ketika menumbuk permukaan cermin cekung, masing-masing berkas cahaya atau sinar
cahaya mematuhi hukum pemantulan cahaya. Di antara sinar datang dan sinar pantul
terdapat garis normal yang tegak lurus dengan permukaan cermin yang dilalui sinar
cahaya, tetapi garis normal tidak digambarkan. Sudut antara sinar datang dengan garis
normal sama dengan sudut antara sinar pantul dengan garis normal. Berbeda dengan
cermin datar yang mempunyai permukaan datar sehingga semua garis normal searah,
pada cermin cekung garis normal tidak searah karena permukaan cermin cekung
melengkung dan tidak datar. Semua sinar pantul tersebut berpotongan pada satu titik
yang berhimpit dengan sumbu utama yang dinamakan titik fokus (F). Dengan kata lain,
titik fokus merupakan titik bayangan dari benda yang berjarak sangat jauh dari
permukaan cermin cekung, misalnya matahari dan bintang.

Gambar 2.2. Titik Fokus Cermin Cekung


d. Sinar-Sinar Istimewa Pada Cermin Cekung
Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak bayangan sebuah
benda yang berada di depan cermin cekung, yaitu :
1. Sinar yang datangnya sejajar sumbu utama cermin akan dipantulkan melalui titik
fokus.

Gambar 2.3. Sinar Datang Sejajar Sumbu Utama


2. Sinar yang datangnya melewati titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.

Gambar 2.4. Sinar Datang Melalui Titik Fokus


3. Sinar yang datangnya melewati titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan
kembali melalui lintasan yang sama dengan sinar datangnya.

Gambar 2.5 Sinar Datang Menuju Pusat Kelengkungan


e. Persamaan pada Cermin
Hubungan antara jarak benda (s), jarak fokus (F) dan jarak bayangan (s’) pada cermin
cekung dapat ditentukan dengan persamaan :
Jarak fokus sama dengan setengah dari jarak pusat kelengkungan cermin, F = 1/2 R,
sehinggarsamaan cermin cekung dapat juga dituliskan dalam bentuk :

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan Lensa Cembung
a. Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layer dan sumber cahaya

b. Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan lensa agar pada
layer terbentuk bayangan yang paling tajam
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s1)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda
Percobaan Cermin Cekung
a. Susunlah alat seperti pada gambar

b. Nyalakan sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layer agar pada layer
terbentuk bayangan paling tajam
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s1)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda

f. HASIL PENGAMATAN
g. Lensa cembung
No Jarak benda (s ) cm Jarak bayangan (s1) cm

1 7 cm 42 cm

2 9 cm 18 cm

3 11 cm 13,2 cm
4 13 cm 11,1 cm

5 15 cm 10 cm

h. Cermin cekung
No Jarak benda (s ) cm Jarak bayangan (s1) cm

1 6 cm 30 cm

2 7 cm 17,5 cm

3 8 cm 13,3 cm

4 11 cm 9,2 cm

5 12 cm 8,6 cm

G. PEMBAHASAN

 Pada percobaan lensa cembung dan cermin cekung. Jarak benda (s) dan jarak
1 1
bayangan benda (s1) dihubungkan dengan jarak titik api (f) berlaku rumus = +
𝑓 𝑠
1
𝑠1
 Jari-jari kelengkungan cermin mempunyai harga negative, dan bayangan maya,
diperkecil dan sama tegak. Sifatnya menyebar cahaya
 Bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung akan sama tegak dengan bendanya
jika jarak benda lebih kecil dari jrak focus. Bayangannya nyata dan selalu terbalik.
Bila suatu benda ditempatkan pada jarak lebih kecil dari jarak focus di depan cermin
bayangannya maya.

S. KESIMPULAN
1. Untuk menentukan jarak titik api (f) lensa cembung dan cermin cekung dapat
1 1 1
ditentukan dari hubungan : 𝑓 = +
𝑠 𝑠1
1
2. Sedangkan kekuatan lensa (p) dinyatakan dengan 𝑝 = 𝑓

T. JAWABAN PERTANYAAN
1. Jarak focus lensa cembung
Diketahui : s = 7 cm, s1 = 42 cm
Ditanya : f ?
Jawab :
1 1 1 1 7
= + 1 =
𝑓 𝑠 𝑠 𝑓 42
1 1 1 42
= + 𝑓=
𝑓 7 42 7
1 6 1
= + 𝑓=6
𝑓 42 42
2. Kekuatan lensa (p)
Diketahui : f = 6 cm = 0,06 m
Ditanya : p ?
1 1
Jawab : 𝑝 = 𝑓 = = 16,67 𝑑𝑖𝑜𝑝𝑡𝑟𝑖
0,05
Jadi kekuatan lensa cembung = 16,67 dioptri
3. Jarak focus cermin cekung
Diketahui : s = 6 cm, s1 = 30 cm
Ditanya : f ?
Jawab :
1 1 1 1 6
= + =
𝑓 𝑠 𝑠1 𝑓 30
1 1 1 30
= + 𝑓= =5
𝑓 6 30 6
1 5 1
= +
𝑓 30 30
Jadi jarak focus cermin cekung adalah 5 cm

U. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Tahap Awal / Pembukaan

Deskripsi foto/video
Mempersiapkan alat dan bahan yang
digunakan dalam percobaan

Deskripsi foto/video
Nyalakan smber cahaya dan atur kedudukan
Proses Kegiatan benda dan layer. Ukur jaraknya dan catat
hasilnya
Tahap Akhir

Deskripsi foto/video
Ulangi percobaan tersebut dan matikan
sumber cahaya jika sudah selesai

DAFTAR PUSTAKA
MODUL 7

I Made Padri. (2000). PETUNJUK PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA 1, Modul 5. Jakarta
: Universitas Terbuka

Al Maryanto, dkk, (2000). PETUNJUK PRAKTIKUM FISIKA DASAR II. Yogyakarta:


FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Resnick, R., Halliday, D., Krane, K.S., (1992). FISIKA DASAR 1 (terjemah silaban), Jakarta:
Erlangga.

Soejoto & Sustini, Euis. (1993). PETUNJUK PRAKTIKUM FISIKA DASAR. Jakarta:
Depdikbud.

Sumardjono, dkk. (2000). FISIKA DASAR 1. Universitas Negeri Malang.

Tim Penyusun Kamus Besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1995). Kamus
Besar Indonesia Edisi kedua. Jakarta: Balai Pustaka, Depdikbud.

Kimbal JW. (1983). BIOLOGY. 5th Ed. Massachusetts: Addison-Wesley Publ. Co.

Mackean, DG. (1988). EXPERIMENTAL WORK IN BIOLOGY. London: Combined Ed.


John Murray Ltd.

Martin, J. (2002). BIOLOGY. 2nd Ed. New York: Cambridge University Press.
LKP 12 MODUL 7 KP 2
LISTRIK DAN MAGNET
KELISTRIKAN

I. PERCOBAAN 1 MUATAN LISTRIK

A. JUDUL PERCOBAAN
Muatan Listrik
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang tibul dari sifat
muatan.
2. Memperlihatkan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Bola pingpong 2 buah.
2. Benang jahit secukupnya.
3. Tas plastic.
4. Isolasi.
5. Sisir plastic.
6. Potongan kertas yang kecil-kecil

D. LANDASAN TEORI
Muatan listrik, Q, adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Satuan Q adalah
coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki
oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun elektron (muatan negatif).
Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan
elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya
muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan
materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah
proton akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan
total yang netral atau tak bermuatan.

Alat pengukur torsi (gaya yang sangat lemah) buatan Charles Coulomb untuk
mengukur muatan listrik.

I. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menggantungkan sebuah bola pinpong pada bagian pinggir meja dengan
menggunakan benang dan isolasi. Menggosokan tas plastic pada baju beberapa
kali, kemudian mendekatkannya pada bola pingpong dan mengamati apa yang
terjadi?
2. Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada
potongan-potongan kertas yang terletak diatas meja dan mengamati apa yang
terjadi?
3. Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan mengamati apa yang
terjadi?
4. Mengikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian
menggantungkannya kebagian pinggir meja (ditempelkan menggunakan isolasi).
Setelah itu mendekatkan pada kedua buah bola tetapi jangan sampai bersentuhan.
Serta mengamati apa yang terjadi?
5. Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu mendekatkan
keduanya dan mengamati yang terjadi?
6. Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.

F. HASIL PENGAMATAN

Bola pingpong Bola pingpong kanan digosok dengan


kiri digosok
dengan wool plastik nilon
Wool tarik menarik tarik menarik tarik menarik
Plastik tarik menarik tolak menolak tarik menarik
Nilon tarik menarik tarik menarik tolak menolak

G. PEMBAHASAN

 Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.
 Ada muatan listrik.
 Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah
habis.
 Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
 Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan
 listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.

H. KESIMPULAN
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda.

I. JAWABAN PERTANYAAN
1. Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
2. Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3. Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C menarik
D. Diketahui A bermuatan negative maka:
- B bermuatan positif
- C bermuatan negatif
- D bermuatan positif
4. Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik
menarik.

J. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Tahap Awal / Pembukaan

Deskripsi foto/video
Mempersiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam pratikum
Proses Kegiatan

Deskripsi foto/video
Mempersiapkan percobaan bola pingpong dan
mengamati apa yang terjadi jika didekatkan.
Namun sebelumnya menggosokkan kantung
plastic pada baju dan didekatkan.

Tahap Akhir

Deskripsi foto/video
Gosokkan sisir pada rambut beberapa kali dan
dekatkan dengan potongan kertas kecil-kecil.
Bola pingpong yang diusap dengan benang
wool.
II. PERCOBAAN 2 ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK

A. JUDUL PERCOBAAN
Arus Dan Tegangan Listrik
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Baterai 1,5 volt 3 buah.
2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
3. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/ 0,007 A 3buah.
4. AVO meter 1 buah.
5. Dudukan baterai 3 buah.

D. LANDASAN TEORI
Arus listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik
dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam
kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere ( )
seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA)
seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan
resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam
sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan
internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere
didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya
sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas
penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa
udara.
Tegangan listrik(kadang disebut sebagai Voltase)
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian
listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari
sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah
konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan
listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara
definisi tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari
tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah
arus listrik konvensional didalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi
menuju tegangan rendah.

J. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan arus listrik:
a. Menyusun 3 buah baterai secara seri! Kemudian membuat gambar
rangkaiannya.

b. Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
c. Salah satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu
(memilih saah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala
menandakan adanya aliran arus listrik dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi
jika belum menyala langgsung memeriksa sebabanya.
d. Mencatat besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan
menggunakan amperemeter yang dipasang secara seri, tetapi jika tersedia AVO
meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
2. Percobaan 2 tegangan listrik
a. Membuat rangkaian seperti gambar dibawah ini.

b. Kemudian membuat rangkaian seperti gambar berikut.


c. Melanjutkan dengan membuat rangakian seperti gambar brikut.

d. Melakukan hal yang sama pada langkah a, b, dan c dengan melakukan 3 buah
baterai yang dirangkai secara seri.
e. Mengapa pada percobaan b, c dan d nyala lampu berbeda

G. HASIL PENGAMATAN
Tabel Hasil Pengamatan Jenis Bahan

No Bahan Lampu Konduktor


Menyala Tidak Ya Tidak
1 Kawat besi √ √
2 Kawat tembaga √ √
3 Sendok kawat √ √
4 Kayu √ √
5 Karet penghapus √ √
6 Grafit (mata √ √
pensil)
7 Kertas √ √
8 Tas plastic √ √
9 Air keran √ √
10 Air garam √ √

G. PEMBAHASAN

Analisis percobaan arus listrik


 Menyusun rangkaian listrik dangan 3 baterai secara seri:
 Menghubungkan kabel merah dengan kutub (+) dan kabel hitam dengan kutub
(-).
 Salah satu ujung kabel merah dan hitam dipasang bola lampu. Ternyata lampu
menyala.
 Hal ini menandakan adanya aliran listrik dari kutub positif menuju kutub
negative.
 Nyala lampu menunjukkan adanya arus yang mengalir.
Hasil Pengamatan: Tegangan Listrik
a. Membuat Rangkaian listrik
Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada
tegangan listrik
b. Membuat rangkaian listrik
Saklar (s) ditutup, ternyata lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang
mengalir lebih besar.
c. Membuat rangkaian listrik:
Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena muatan listrik
yang mengalir lebih besar lagi. Hal ini disebabkan jumlah baterainya juga lebih
banyak.
d. Membuat rangkaian seri dengan 3 buah baterai:
e. Setelah saklar ditutup, lampu menyala sangat terang karena jumlah baterai bamyak,
sehingga muatan listrik yang mengalir juga besar.

H. KESIMPULAN
1. Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
2. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.

I. JAWABAN PERTANYAAN
1. Arus listrik adalah aliran muatan listrik dari potensial tinggi ke potensial rendah
Tegangan listrik adalah selisih jumalh electron antara kutup positif dengan kutup
negatif
2. Pada percobaan 1 baterai disusun secara seri karena untuk menghasilkan arus listrik
yang maksimum, sehingga menghasilkan nyala lampu yang lebih terang
3. Antara arus listrik dan tegangan listrik berbanding lurus V = i.R artinya, semakin besar
tegangan listriknya maka arus listrik yang dihasilkan juga semakin besar
Baterai yang disusun secara seri lebih cepat habis daripada baterai yang disusun secara
pararel, hal ini dikarenakan pada susunan seri arus yang digunakan semakin besar

J. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Tahap Awal / Pembukaan

Deskripsi foto/video
Mempersiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam pratikum
Proses Kegiatan

Deskripsi foto/video
Mencoba rangkaian yang telah dipersiapkan
apakah lampu menyala

Tahap Akhir

Deskripsi foto/video
Nyala lampu yang semakin lama semakin
terang

DAFTAR PUSTAKA
MODUL 8

Ground, Kirby. (1991). (1993). LONGMAN A- LEVEL PHYSICS. Essex: Longman Group
UK Limited.

Roger, M. (1991). A-LEVELPHYSICS. Chestenham: Stanley Thornes Publisher Limited.

Young. H.D. (1992) UNIVERSITY PHYSICS, 8th Edition. Addison-Wesley Publishing


Company, Inc.
LKP 13 MODUL 8 KP 2
LISTRIK DAN MAGNET
KEMAGNETAN

I. PERCOBAAN 1 MENGAMATI SIFAT-SIFAT MAGNET

A. JUDUL PERCOBAAN
Mengamati Sifat-Sifat Magnet
B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk menjelaskan sifat – sifat magnet
C. ALAT DAN BAHAN
1. Magnet batang 2 buah
2. Statis
3. Benang secukupnya
4. Benda – benda yang dapat ditarik magnet (misalnya besi, alumunium, kaca, dan
seng)

D. LANDASAN TEORI
Sifat-Sifat Magnet secara Umum
Seperti yang diungkapkan pada bagian awal tadi, bahwa sifat umum magnet sebenarnya
adalah menarik benda-benda berbahan logam. Namun ternyata, sifatnya tidak hanya itu
saja. Berikut beberapa sifat magnet lain yang bisa kita pahami bersama.

1. Magnet Mampu Menarik Benda


Secara mendasar, magnet mampu menarik benda -benda berbahan logam untuk
mendekat ke arahnya. Sifat ini adalah hal alami yang dimiliki magnet, yang kemudian
banyak dimanipulasi untuk kepentingan manusia dan membantu kerja banyak hal.

2. Medan Magnet Membentuk Gaya Magnet


Meski secara umum gaya tarik magnet terletak di bagian kutubnya saja (Utara dan
Selatan) namun magnet juga memiliki gaya di setiap bagiannya. Gaya ini menjadi
medan magnet, dimana kemampuan magnet untuk menarik benda masih ada. Biasanya
untuk memperlihatkan hal ini digunakan bubuk logam dan ditaburkan di sekitar magnet.

3. Memiliki Dua Kutub Berlawanan


Sifat magnet yang berikutnya adalah soal dua kutub yang dimilikinya. Magnet memiliki
dua kutub yang berlawanan, Utara dan Selatan.

Kedua kutub magnet ini berada di dua sisi yang berlawanan dari magnet. Posisi atau
energi magnet paling kuat akan terletak di ujungnya. Sifat -sifat magnet ini akan
berhubungan dengan sifat keempat.
4. Kutub Magnet Memiliki Interaksi Unik
Jika biasanya hal yang memiliki sifat dan nama serupa akan saling berdekatan, berbeda
dengan magnet.

Kutub yang sama ketika didekatkan justru akan saling menolak dan menjauh atau
disebut gaya tolak-menolak magnet. Sebaliknya, kutub yang berbeda ketika didekatkan
akan memiliki gaya tarik-menarik magnet.
5. Hilangnya Sifat-Sifat Magnet
Sifat-sifat magnet yang ada padanya tidak bersifat abadi, dan bisa hilang ketika
mendapatkan perlakuan tertentu. Misalnya saja akibat dibakar secara terus menerus,
atau dibenturkan terus menerus atau terjatuh. Sifat ini bisa melemah, dan kemudian
menghilang.

K. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Beri tanda S untuk kutub selatan dan U untuk kutub utara pada kedua magnet
batang yang tersedia.
2. Gantunglah salah satu magnet dengan menggunakan benang pada statis.
3. Dekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan magnet
batang yang digantung secara pelahan-lahan.
Amatilah apa yang terjadi pada magnet batang yang digantung.
4. Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub selatan magnet batagn
yang digantung secara perlahan-lahan.
Amatilah apa yang terjadi pada magnet batang yang digantung.
5. Dengan cara yang lama, dekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada kutub
utara magnet yang digantung. Amati apa yang terjadi.
6. Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub selatan magnet yang
digantung. Amati apa yang terjadi.

H. HASIL PENGAMATAN

1. Jika didekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan magnet
batang yang digantung secara perlahan-lahan, maka yang terjadi akan menjauhi magnet
yang dipegang.
2. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub selatan magnet batang
yang digantung secara perlahan-lahan, maka yang terjadimagnet batang yang digantung
menjadi magnet yang dipegang.
3. Jika dilakukan cara yang lama, didekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada
kutub utara magnet yang digantung, maka yang terjadi kedua kutub akan tarik menarik.
4. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet
yang digantung, maka yang terjadi akan menjauhi magnet yang dipegang.

G. PEMBAHASAN

Berdasarkan gambar diatas kami melakukan pengamatan mengenai sifat-sifat magnet.


Kami memberi tanda S untuk kutub selatan dan U untuk kutub utara pada kedua magnet
batang. Kemudian kami gantung salah satu magnet dengan benang pada statis. Lalu
kami dekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan magnet
batang yang digantung. Secara perlahan-lahan dan terjadi adalah magnet batang yang
digantung menjauhi magnet yang dipegang. Selanjutnya kami dekatkan kutub selatan
magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung. Ternyata magnet
batang yang digantung menjauhi magnet yang dipegang.Jika dengan cara lama
didekatkan kutup selatan magnet yang dipegang pada kutup utara magnet yang
digantung, maka kedua kutub akan tarik menarik. Terakhir kami dekatkan kutub utara
magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung, ternyata magnet yang
digantung mendekati magnet yang dipegang.

H. KESIMPULAN
Sebuah magnet selalu mempunyai kutub utara dan kutub selatan.
Kutub-kutub yang sejenis akan saling tolak menolak, sedangkan kutub-kutub yang
tidak sejenis akan tarik-menarik.

I. JAWABAN PERTANYAAN
1.Sifat-sifat magnet
a. Mempunyai dua ujung yang disebut kutub-kutub magnet, yang merupakan bagian-
bagian magnet yang mempunyai kemagnetan paling kuat.
b. Salah satu ujung magnet selalu menunjuk ke utara dan magnet lain menunjuk ke
selatan.
c. Dua magnet yang saling didekatkan akan melakukan gaya satu sama lain.
- Gaya tolak-menolak, akan terjadi apabila kutub-kutub yang didekatkan
sejenis (kutub utara dengan kutub utara, kutub selatan dengan kutub
selatan).
- Gaya tarik-menarik akan terjadi jika kutub-kutub magnet yang didekatkan
berlawanan jenis (kutub utara dengan kutub selatan).
2. Dipol magnet adalah magnet selalu mempunyai 2 kutub
3. Jika sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, maka
bagian kecil magnet tersebut tetap mempunyai 2 buah kutub, karena hal ini
merupakan asas piranti (kompas). Setiap magnet apapun bentuknya pasti
mempunyai 2 kutub yaitu kutup utara dan kutub selatan.
4. Berdasarkan percobaan kami, sifat-sifat magnet adalah :
a. Jika kedua kutub magnet yang sejenis di dekatkan maka magnet tersebut akan
saling menjauhi (tolak-menolak)
b. Jika kutub-kutub magnet yang berlawanan (berbeda kutubnya atau tidak
sejenis) didekatkan maka magnet tersebut akan tarik-menarik (mendekat).

J. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Tahap Awal / Pembukaan

Deskripsi foto/video
Mempersiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam pratikum
Proses Kegiatan

Deskripsi foto/video
Gantunglah salah satu magnet dengan
menggunakan benang pada statis. Dekatkan
kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke
kutub selatan magnet batang yang digantung
secara pelahan-lahan.

Tahap Akhir

Deskripsi foto/video
Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang
pada kutub selatan magnet yang digantung.
II. PERCOBAAN 2 CARA MEMBUAT MAGNET

A. JUDUL PERCOBAAN
Cara Membuat Magnet
B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat membuat magnet dengan cara gesekan, elektromagnetik, dan magnet induksi.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Klip kertas
2. Magnet batang 1 buah
3. Kabel kecil berukuran 1 m 5 buah
4. Baterai 1,5 volt 4 buah
5. Paku besi 4 buah.
6. Isolasi secukupnya.

D. LANDASAN TEORI

1. Cara Membuat Magnet dengan Menggesek


Cara membuat magnet yang pertama adalah dengan menggesek. Anda hanya
membutuhkan magnet permanen dan benda yang ingin Anda aliri. Benda yang bisa
dialiri magnet adalah benda yang telah memiliki sifat kemagnetan, misalnya besi dan
baja. Benda tersebut terdiri atas domain maupun magnet kecil yang disebut dengan
magnet elementer.
Caranya adalah dengan menggesekkan magnet permanen pada benda yang ingin Anda
jadikan magnet. Gosokkan secara satu arah dengan beraturan. Gerakan yang searah dan
beraturan membuat aliran magnet permanen terhadap benda menjadi terpengaruh
magnet.
Untuk menentukan kutub utara dan selatan magnet buatan, Anda hanya perlu melihat
ujung magnet permanen yang Anda gesekkan. Maka, benda yang Anda gunakan untuk
menerima aliran magnet adalah kutub yang berlawanan dengan ujung magnet
permanen.

2. Cara Membuat Magnet dengan Elektromagnetik


Cara membuat magnet yang kedua adalah dengan elektromagnetik. Sesuai namanya,
elektromagnetik merupakan alternatif membuat magnet dengan cara aliran arus listrik.
Sumber listrik yang dapat Anda manfaatkan bisa berupa batu baterai segala ukuran.
Elektromagnetik membutuhkan arus listrik searah atau direct current (DS). Hal ini
berarti Anda butuh dua buah batu baterai agar bisa mempraktikkan cara ini. Selain itu,
siapkan benda yang ingin Anda ubah menjadi magnet, misalnya paku besi. Siapkan juga
kabel kumparan atau kawat besi sebagai perantara aliran.
Lalu, caranya, pertama, tumpuk dua batu baterai untuk dihubungkan dengan kabel
kumparan. Hubungkan kedua ujung kabel dengan kutub positif dan negatif baterai.
Jangan lupa untuk mengupas ujung kabel kumparan menggunakan gunting.
Selanjutnya, lilitkan kabel pada paku besi. Maka, magnet buatan Anda telah siap
digunakan.
Untuk menentukan kutub utara dan selatan magnet buatan, Anda bisa menggunakan
kaidah tangan kanan, yaitu dengan menggenggam paku besi tadi pada posisi ibu jari
dibuka, sedangkan jari lain tetap menggenggam. Dengan demikian, ibu jari
menunjukkan arah kutub utara magnet.

3. Cara Membuat Magnet dengan Induksi


Cara membuat magnet yang ketiga adalah dengan cara induksi. Cara kerja induksi
terjadi karena pengaruh gaya magnet pada sebuah benda magnet elementer atau
konduktor.
Siapkan magnet permanen dengan benda yang ingin Anda ubah menjadi magnet.
Letakkan dua benda tersebut secara berdekatan dengan posisi vertikal.
Kemudian, letakkan jarum atau benda lain yang bisa menempel dengan magnet.
Pastikan posisi magnet permanen dan konduktor tidak berubah-ubah. Amati gerakan
jarum yang telah Anda letakkan di bawah konduktor. Pelan-pelan, jarum tersebut akan
menempel pada konduktor.
Namun, jika magnet permanen dijauhkan, secara otomatis konduktor akan kehilangan
sifat kemagnetannya. Berbeda ceritanya jika konduktor yang anda gunakan adalah
batang baja. Batang baja masih bisa menarik jarum meski magnet permanen telah
dijauhkan.

L. PROSEDUR PERCOBAAN
Anda dapat membuat magnet buatan melalui 3 cara, yaitu dengan cara menggesekkan,
elektromagnetik, dan induksi.
1. Membuat magnet melalui gesekan
a. Siapkan sebuah paku besi yang bukan magnet, lalu dekatkan ujung paku tersebut
pada beberapa klip kertas.
Amati apakah paku tersebut dapat menarik klip kertas?
b. Geseklah paku besi pada sebuah magnet batang dalam satu arah saja secara
berulang-ulang kira-kira 10 detik lamanya. Dekatkan batang paku besi yang telah
digosok pada beberapa klip. Amati apa yang terjadi pada klip!
c. Lakukan hal yang sama seperti pada nomer 2, tetapi dalam waktu yang lebih lama,
misalnya 40 detik. Amati apa yang terjadi pada klip!
2. Membuat magnet melalui elektromagnetik
a. Rangkailah alat seperti gambar berikut ini!
Amatilah, apakah paku menjadi magnet atau tidak?
Mengapa demikian?
b. Tutuplah saklar S, lalu dekatkan sebuah paku yang lain pada paku yang diiliti
kumparan. Amatilah apakah paku tersebut sudah menjadi magnet?jelaskan!
c. Lakukan hal yang sama pada nomor a dan nomor b, tetai dengan cara mengurangi
jumlah lilitan kumparan pada paku. Amatilah apakah kemagnetanyang terjadi
pada paku makin besar atau maik kecil? Beri penjelasan!
d. Lakukan hal yang sama pada nomor c, tetapi dengan cara menambah llilitan
kumparan paku!
3. Membuat magnet melalui induksi.
a. Peganglah sebuah magnet batang di salah satu kutubnya, sedangkan kutub yang
lain menjadi pusat bumi.
b. Dekatkan sebuah klip tepat di ujung slah satu kutub magnet batang. Amati apa
yang terjadi?
c. Dekatkan lagi sebuah klip kedua tepat di ujung klip yang pertama. Amati apa yang
trejadi?
d. Lakukan hal yang sama pada nomor b dan nomor c hingga menggunakan klip
sebanyak 4 buah. Amati apa yang terjadi?

I. HASIL PENGAMATAN
1. Membuat magnet melalui gesekan (paku digesekkan dengan salah satu kutub magnet)

Bahan Percobaan Sebelum digesekkan Setelah digesekkan Setelah digesekkan


(10 detik) (40 detik)

Paku besi dan klip Belum ada magnet, Paku besi dapat Paku besi dapat
kertas paku tidak dapat menarik klip kertas menarik klip kertas
menarik klip kertas namun lemah lebih kuat
Membuat magnet dengan cara Elektromagnetik

a. Berdasarkan rangkaian di atas, ternyata paku tidak bias menjadi magnet karena saklar
dalam keadaan terbuka, sehingga arus listrik tidak dapat mengalir.
b. Saklar ditutup, lalu kami mendekatkan sebuah paku yang lain pada paku yang dililiti
kumparan, ternyata paku tersebut telah menjadi magnet kaena saklar telah tertutup
sehingga arus listrik dapat mengalir.
c. Kami mengurangi jumlah lilitan kumparan pada paku, ternyata kemagnetan pada paku
makin kecil karena jumlah lilitan kumparan berkurang, sehingga arus listrik juga ikut
berkurang.
d. Kami menambah jumlah lilitan kumparan pada paku, ternyata kemagnetan pada paku
makin besar karena jumlah lilitan kumparan bertambah banyak, sehingga arus listrik
juga bertambah kuat.

Membuat magnet dengan cara induksi

a. Kami pegang sebuah magnet batang disalah satu kutubnya, sedangkan kutub yang lain
menjadi pusat bumi.
b. Kami dekatkan sebuah klip tepat di ujung salah satu kutub magnet batang, ternyata
klip tepat di ujung tadi melekat/menempel pada magnet batang.
c. Lalu kami dekatkan lagi sebuah klip kedua tepat di ujung klip yang pertama, ternyata
klip kedua menempel pada klip pertama.
Selanjutnya kami dekatkan lagi sebuah klip ketiga di ujung klip kedua,ternyata klip
ketiga menempel di ujung klip kedua, serta klip ke empat dapat menempel pada ujung
klip ketiga.
G. PEMBAHASAN

1. Cara Membuat Magnet dengan Menggesek


Cara membuat magnet yang pertama adalah dengan menggesek. Anda hanya
membutuhkan magnet permanen dan benda yang ingin Anda aliri. Benda yang bisa
dialiri magnet adalah benda yang telah memiliki sifat kemagnetan, misalnya besi dan
baja. Benda tersebut terdiri atas domain maupun magnet kecil yang disebut dengan
magnet elementer.

2. Cara Membuat Magnet dengan Elektromagnetik


Cara membuat magnet yang kedua adalah dengan elektromagnetik. Sesuai namanya,
elektromagnetik merupakan alternatif membuat magnet dengan cara aliran arus listrik.
Sumber listrik yang dapat Anda manfaatkan bisa berupa batu baterai segala ukuran.
3. Cara Membuat Magnet dengan Induksi
Cara membuat magnet yang ketiga adalah dengan cara induksi. Cara kerja induksi
terjadi karena pengaruh gaya magnet pada sebuah benda magnet elementer atau
konduktor.

K. KESIMPULAN
Magnet dapat dibuat dengan 3 cara, yaitu :
Dengan cara menggesek antara besi (paku) dengan kutub sebuah magnet
Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik)
Dengan cara induksi.

L. JAWABAN PERTANYAAN

1. Cara membuat magnet ada 3, yaitu :


1. Dengan cara digesek-gesekkan (gosokan). Pembuatan magnet dapat dilakukan
dengan cara menggesekkan besi dengan salah satu ujung magnet, semakin banyak
gesekan semakin kuat sifat kemagnetan paku tersebut. Sifat kemagnetan
berlangsung sementara.
2. Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik), Arus listrik dapat
menimbulkanmedan magnet. Magnet yang terjadi karena arus listrik disebut
elektromagnetik, jika arus listrik diputus sifat kemagnetannya akan hilang.Dengan
cara induksi. Benda magnetis yang menempel pada magnet dapat menjadi sifat
seperti magnet. Benda ini dapat menarik benda-benda magnetis lainnya. Jika benda
dilepaskan dari magnet, maka sifat kemagnetannya akan hilang.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan magnet adalah :
1. Jarak magnet terhadap benda magnetik.
2. Besar kecilnya arus listrik.
3. Ketebalan yang menjdi penghalang antara magnet dan benda magnetis
4. Waktu; lama tidaknya gesekan.
5. Jumlah lilitan kumparan.
3. Hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan arus listrik
adalah :
Makin banyak jumlah lilitan kumparan, maka makin besar arus listrik yang mengalir
sehingga kekuatan magnet makin besar pula. Jadi banyaknya jumlah lilitan kumparan
sangat mempengaruhi terhadap kekuatan magnet.

M. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Tahap Awal / Pembukaan

Deskripsi foto/video
Mempersiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam pratikum
Proses Kegiatan

Deskripsi foto/video
Geseklah paku besi pada sebuah magnet
batang dalam satu arah saja secara berulang-
ulang kira-kira 10 detik lamanya. Dekatkan
batang paku besi yang telah digosok pada
beberapa klip
Tahap Akhir

Deskripsi foto/video
Lakukan hal yang sama pada nomor b dan
nomor c hingga menggunakan klip sebanyak
4 buah.

DAFTAR PUSTAKA
MODUL 8

Ground, Kirby. (1991). (1993). LONGMAN A- LEVEL PHYSICS. Essex: Longman Group UK
Limited.

Roger, M. (1991). A-LEVELPHYSICS. Chestenham: Stanley Thornes Publisher Limited.

Young. H.D. (1992) UNIVERSITY PHYSICS, 8th Edition. Addison-Wesley Publishing Company,
Inc.
LKP 14 MODUL 8 KP 2
BUMI DAN ALAM SEMESTA
ALAM SEMESTA

A. JUDUL PERCOBAAN
Gerhana
B. TUJUAN PERCOBAAN
Membuktikan terjadinya gerhana
C. ALAT DAN BAHAN
• Bola ping pong
• Statis berkawat runcing 3 buah
• Bola plastik dengan diameter 10cm
• Lampu senter
• spidol

D. LANDASAN TEORI
Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di
antara bumi dan matahari sehingga terlihat menutup sebagian atau seluruh cahaya
matahari di langit bumi. Berdasarkan cara tertutupnya matahari, terdapat empat jenis
gerhana matahari: gerhana matahari total, gerhana matahari cincin, gerhana matahari
sebagian, dan gerhana matahari hibrida/campuran. Walaupun bulan berukuran sekitar
400 kali lebih kecil daripada matahari, bulan terletak sekitar 400 kali lebih dekat ke
bumi sehingga kedua benda langit ini tampak hampir sama besar di langit bumi. Karena
orbit bulan berbentuk elips, jaraknya dari bumi sedikit berubah-ubah sehingga kadang
tampak lebih besar dan mampu menutupi matahari (menyebabkan gerhana total) atau
kadang lebih kecil dan hanya dapat menyebabkan gerhana matahari cincin.
Gerhana matahari tidak terjadi di setiap fase bulan baru, karena orbit bulan memiliki
kemiringan 5° terhadap bidang ekliptika (bidang orbit bumi mengelilingi matahari)
sehingga posisi bulan sering kali tidak satu bidang dengan bumi dan matahari. Gerhana
hanya terjadi jika bulan cukup dekat dengan bidang ekliptika pada saat yang bersamaan
dengan bulan baru. Kedua peristiwa ini terjadi dengan jadwal berbeda: bulan baru
terjadi sekali setiap 29,53 hari (bulan iqtirani atau sinodis) sedangkan bulan melintasi
ekliptika dua kali setiap 27,21 hari (bulan drakonis). Karena itu, gerhana matahari
maupun bulan hanya terjadi pada saat kedua peristiwa ini terjadi berdekatan, yaitu pada
"musim gerhana". Secara matematis, setiap tahunnya terjadi minimal dua musim
gerhana, dengan total dua hingga lima gerhana matahari, dan gerhana matahari total
terjadi maksimal dua kali. Gerhana matahari total lebih langka karena posisi bulan harus
lebih tepat berada di tengah-tengah garis antara matahari dan pengamat di bumi, dan
posisi bulan harus cukup dekat sehingga tampak cukup besar dan tidak terjadi gerhana
cincin. Selain itu, peristiwa gerhana matahari total biasanya hanya terlihat di sebuah
jalur kecil di permukaan bumi; di luar jalur tersebut pada saat yang sama hanya terlihat
gerhana sebagian (di dalam penumbra).
M. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Menuliskan bulan pada bola pingpong, matahari pada senter dan gambar bola plastik
sebagai globe (bumi)
b. Masing –masing alat atau bahan diatur pada sebuah garis lurus dengan posisi
diurutkan dan tegak dari kiri matahari, bumi dan bulan, dengan cara diturutkan dan
diikatkan pada statis berkawat runcing.
c. Alat/bahan tersebut disusun dalam ruang gelap.
d. Senter/matahari dinyalakan dan diamati bayangan yang dihasilkan
e. Dengan cara yang sama lalu merubah posisi bulan.bola pingpong.

• Percobaan Gerhana Matahari


Lampu senter dinyalakan sinarnya akan mengenai bola pingpong (bulan) maka
kedudukan bulan berada pada bidang ekliptika, hampir kedudukan matahari, bulan dan
bumi berada pada satu garis lurus, lalu ayang-bayang bulan akan jatuh pada permukaan
bumi dan sinar-sinar matahari akan tersembunyi bagi pengamat dalam daerah bayang-
bayang. Hal inilah yang menyebabkan terjaidnya gerhana matahari yaitu posisi matahari,
bulan dan bumi pada garis lurus dimana bulan berada di antara matahari dan bumi
sehingga bulan menutup sebagian atau seluruh matahari. Biasanya gerhana matahari
terjadi pada siang hari.

J. HASIL PENGAMATAN

Ketika senter dinyalakan, cahaya yang terpancar dari senter ke bola tenis tertutup oleh
bola pingpong. Akibatnya, ada bagian dari bola tenis yang tertutup oleh bayangan bola
pingpong. Saat bola pingpong digerakkan ke kiri dan ke kanan, bentuk bayangan yang
ada pada bola tenis akan tampak berubah-ubah.

G. PEMBAHASAN

Gerhana Bulan dapat dibagi menjadi tiga yaitu:


 Gerhana bulan total dibagi menjadi 2 yaitu:

Gerhana bulan total negatif: Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah NTT
dan warna bulan menjadi merah tetapi tidak rata.
Gerhana bulan total positif: Pada gerhana ini, bulan melalui titik pusat daerah umbra
dan warna bulan menjadi merah merata.
 Gerhana bulan sebagian

Pada gerhana ini, bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari.
Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra. Sehingga
masih ada sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan bulan.
 Gerhana bulan penumbra
Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih
dapat terlihat dengan warna yang suram.

H. KESIMPULAN
Gerhana Bulan dapat dibagi menjadi tiga yaitu: Eksperimen yang dilakukan
menggambarkan proses terjadinya gerhana matahari. Cahaya seter diumpamakan
sbagai sinar matahari, bola pingpong sebagai bulan, dan bola tenis. Saat gerhana
matahati, bulan berada di antara bumi dan matahari, sehingga sebagian sinar matahari
ke permukaan bumi tertutup oleh bulan. Terdapat empat jenis gerhana matahari, yaitu
gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian, gerhana matahari cincin, dan
gerhana matahari hibrida.

I. JAWABAN PERTANYAAN
1. Gerhana adalah kegelapan cahaya dari suatu tempat benda langit oleh benda langit
lainnya.
2. Proses terjadinya gerhana matahari adalah sebagai berikut:
Bulan berada pada atau dekat fase baru dan berada pada suatu garis lurus dengan
bumi dan matahari sehingga sinar matahari tertutup oleh bulan. Terjadinya gerhana
bulan jika bulan berada pada fase purnama dan pada satu garis lurus dengan bumi dan
matahari sehingga bayangan bumi menutupi sinar bulan sehingga bulan tampak gelap
kemerahan.
3. Umbra adalah daerah saat gerhana total/penuh/gambaran total/penuh/bayangan
inti. Penumbra adalah daerah saat gerhana sebagian/bayangan kabur.

J. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Tahap Awal / Pembukaan

Deskripsi foto/video
Mempersiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam pratikum
Deskripsi foto/video
Proses Kegiatan Lampu senter dinyalakan sinarnya akan
mengenai bola pingpong (bulan) maka
kedudukan bulan berada pada bidang
ekliptika, hampir kedudukan matahari, bulan
dan bumi berada pada satu garis lurus, lalu
ayang-bayang bulan akan jatuh pada
permukaan bumi dan sinar-sinar matahari
akan tersembunyi bagi pengamat dalam
daerah bayang-bayang.

Tahap Akhir

Deskripsi foto/video
Hal inilah yang menyebabkan terjaidnya
gerhana matahari yaitu posisi matahari, bulan
dan bumi pada garis lurus dimana bulan
berada di antara matahari dan bumi sehingga
bulan menutup sebagian atau seluruh
matahari. Biasanya gerhana matahari terjadi
pada siang hari.

DAFTAR PUSTAKA
MODUL 9

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai