Anda di halaman 1dari 24

KELOMPOK 4

NAMA KELOMPOK
Elly Faridatus
Winda kristiani
Siti Zulaichah
MODUL 4 KP 2
GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
DAN GERAK LURUS BERUBAH
BERATURAN (GLBB)
Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Tujuan Percobaan
• Untuk mengetahui Gerak Lurus Beraturan (GLB)
 
• Alat dan Bahan
Katrol gantung tunggal
Stop watch
Penggaris
Beban gantung 100gr (2 buah)
Statif dan klem
Benang kasur
Plastisin
Beban tambahan
Landasan Teori

(Sarojo, 2002 : 37-39) Gerak lurus beraturan adalah gerak benda


titik yang membuat lintasan berbentuk garis lurus dengan sifat
bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu tetap baik
besar maupun arah. Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama
dengan sesaat yang tetap baik besar maupun arah. Dengan
perkataan lain: Kecepatan rata-rata pada gerak lurus beraturan
tak tergantung ada interval (jangka) waktu yang dipilih.
Percepatan pada gerak lurus beraturan adalah , sebab tetap,
berarti pada gerak lurus berarturan tidak ada percepatan.
Prosedur Percobaan

• Isilah lembar kerja sesuai dengan pentunjuk !


• Rakitlah alat dan bahan seperti tampak pada Gambar 4.8.
• Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas
bila M1 turun dan M2 naik.
• Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi
dengan titik A.
• Ukur panjang BC.
• Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu
yang diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C.
• Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-
beda (tinggi A tetap, B tetap, C berubah).
• Catat datanya pada tabel di bawah ini.
Hasil Pengamatan

N
Jarak BC s (m) Waktu t (sek)
o

1 0,15 0,50

2 0,20 0,60

3 0,25 0,70

4 0,30 0,80

5 0,35 0,90
Pertanyaan dan jawaban
1. Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi
waktu (t) berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertical
dan t sumbu horizontal)
.

Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik diatas!


Pembahasan
• Setelah melakukan percobaan dan di lihat dari data
pengamatan tersebut dapat diketahui bahwa pada gerak lurus
beraturan (GLB) suatu benda, semakin jauh jaraknya maka
semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bergerak
• GLB adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
lurus dengan kecepatan tetap. Dengan melihat grafik dan
perhitungan kecepatan pada GLB dengan beban yang sama
beratnya, maka makin dekat jaraknya makin cepat pula waktu
yang diperlukan. Kecepatan pada GLB dapat dihitung dengan
melihat jarak (s) dan waktu (t) yang diperlukan benda tersebut
bergerak.
Kesimpulan
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang
lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap. Dengan
beban yang sama beratnya, makin dekat jaraknya makin cepat
pula waktu yang diperlukan. Perbandingan antara jarak dan
waktu suatu benda untuk bergerak lurus beraturan (GLB) adalah
berbanding lurus. Sedangkan kecepatan yang digunakan adalah
konstan
Foto/Dokumentasi
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

• TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
 
• ALAT DAN BAHAN
• Katrol gantung tunggal
• Stop watch
• Penggaris
• Beban gantung 100 gr (2 buah)
• Statif dan klem
• Benang kasur
• Plastisin
• Beban tambahan
Landasan Teori
Gerak lurus adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus. Gerak
lurus terbagi menjadi dua, yaitu gerak lurus beraturan (GLB) dan
gerak lurus berubah beraturan (GLBB). GLBB adalah gerak suatu
benda pada lintasan lurus dengan percepatan linear tetap
dengan kecepatan (percepatan positif), maka kecepatannya
semakin lama semakin cepat yang disebut dengan GLBB
dipercepat. Sebaliknya apabila percepatan berlawanan arah maka
kecepatannya semakin lama semakin lambat dan akhirnya
berhenti. Hal tersebut dinamakan GLBB diperlamabat.
(Kumalasari, 2021)
PROSEDUR PERCOBAAN

• Isilah lembar kerja sesuai dengan


pentunjuk !
• Susun alat dan bahan.
• Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (Usahakan AB>BC)
• Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik,
usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas
B.
• Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dar A keB (tAb) dan M1
untuk bergerak dari B ke C (t BC)
• Lakukan Percobaan sampai 5x dengan jarak AB (titik A tetap, C
tetap, B berubah) dan catat datanya pada tabel
Hasil Pengamatan
No Beban SAB TAB(sek) SBC(cm) tBc(sek)
( gr)

1 100 25 0,5 3 0,173

2 100 23 0,480 5 0,224

3 100 21 0,458 7 0,265

4 100 19 0,436 9 0,3

5 100 17 0,412 11 0,332


Pertanyaan - Pertanyaan
• Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t)
berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu
horizontal)
• Hitunglah kecepatan benda berdasarkan garis grafik di atas
• Buatlah kesimpulannya?
• Buatlah grafik hubungan antara jarak AB(SAB) sebagai fungsi waktu (tAB)
pada percobaan GLBB
• Hitunglah Percepatan benda berdasarkan grafik diatas!
• Buatlah kesimpulan ?
• Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB( S fungsi
t)
Jawaban
.
.
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dari kelima
percobaan dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh
memiliki nilai yang berbeda. Tetapi masing-masing percobaan
memiliki nilai percepatan yang sama/tetap yaitu 1 m/s2. Hal ini
membuktikan bahwa gerak lurus berubah beraturan dalah suatu
gerak lurus yang memiliki kecepatan selalu berubah disetiap saat
dan mempunyai percepatan tetap.Grafik hubungan antara jarak
sebagai fungsi waktu pada percobaan
Kesimpulan
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang
lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah
secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada
arah mendatar dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini
dikarenakan adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain
benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau
mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya
karena ada percepatan (a= +) atau perlambatan (a = -).
Foto Praktikum
DAFTAR PUSTAKA (SKOR ≤ 2)
Ichwan. (2000). PETUNJUK PRAKTIKUM KONSEO DASAR IPA I, Modul 11. Jakarta: Universitas
Terbuka.
 
Mujadi. (2000). PETUNJUK PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA 1, Modul 11. Jakarta: Universitas
Terbuka.
 
Resnick, R., Halliday, D., Krane, K.S. (1992). FISIKA DASAR 1 (terjemahan silaban). Jakarta: Erlangga.
 
Sudomo, Joko. (2000). PETUNJUK PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA 1, Modul 11. Jakarta:
Universitas Terbuka.
 
Tim Penyusun Kamus Besar Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka, Depdikbud.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai