Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN REKAYASA IDE

KURANGNYA SARANA DAN PRASARANA PADA SEKOLAH PEDESAAN DALAM


MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
(Studi Kasus: SMA Negeri 2 Pangururan Desa Siopat Sosor)

Disusun untuk Memenuhi salah satu Tugas dalam Mata Kuliah Administrasi Sarana dan Prasarana
Dosen Pengampu: Dodi Pramana S.Sos., M.Si

Disusun Oleh:

Kelompok 2

Nama : Alya Najah Zulinda (7203144002)


Daniel Situmorang (7203144002)
Elsi Ana Novela Rosres (7205044002)
Karina Sri Ulina Keliat (7202444004)
Mega Citra Sari Situmorang (7202344004)
Nikmah Abidah Telaumbanua (7202444009)
Ridha Lasthree Putri (7203344023)
Prodi/Kelas : Pendidikan Administrasi Perkantoran/B

Fakultas : Ekonomi (FE)

PROGRAM PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
September, 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide ini dengan keadaan baik.
Walaupun terkadang banyak halangan dan benturan yang dialami oleh penulis pada saat proses
pembuatan Makalah ini.

Makalah ini merupakan bentuk tugas Rekayasa Ide Mata Kuliah Administrasi Sarana dan
Prasarana. Kelompok kami dalam hal ini membahas tentang kasus kurangnya sarana dan prasarana.
Berusaha menjelaskan masalah, penyebab masalah serta solusi atas masalah yang dibahas. Dengan
harapan akan memperoleh penilaian yang baik nantinya.

Makalah tidak dapat tersusun dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu
kelompok kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kelancaran
penulisa Makalah ini.

Meski dalam penyusunan Makalah ini, penulis telah berusaha dengan maksimal, namun
mungkin saja terdapat kesalahan-kesalahan baik dari segi penulisan, kepadatan materi maupun
penggunaan kata yang mungkin tidak sesuai, maka dari itu penulis meminta kritik dan saran
pembaca makalah kami ini. Kami berharap nantinya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, September 2022

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................3

A. Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan Pada Sekolah SMA


Negeri 2 Pangururan ..................................................................................................3
B. Faktor Penyebab Kurangnya Sarana Dan Prasarana Pendidikan Pada
Sekolah SMA Negeri 2 Pangururan..........................................................................4
C. Ide/ Solusi Dalam Penanggulangan Terkait Masalah Kurangnya
Sarana dan Prasarana Pendidikan Pada Sekolah SMA Negeri 2 Pangururan............5

BAB III PENUTUP..........................................................................................................................

A. Kesimpulan...................................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sekolah merupakan suatu wadah dari sekumpulan manusia yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan pendidikan. Fattah (2003) mengutarakan bahwa “Sekolah adalah mengelola
sumber daya manusia (SDM) yang diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas, sesuai
dengan tuntutan kebutuhan masyarakat, serta pada gilirannya lulusan sekolah di-harapkan dapat
memberikan kontribusi pada pembangunan bangsa-bangsa (Setiawan, 2021). Salah satu faktor
pendukung keberhasilan dalam proses pembelajaran di sekolah yaitu pengelolaan sarana prasarana
pendidikan yang ada di sekolah secara efektif dan efisien. Sarana prasarana di sekolah tersebut
harus dikelola dan didayagunakan untuk kepentingan proses pembelajaran di sekolah (Dimyanti &
Mujiono, 2006). Pengelolaan itu dimaksudkan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara
efektif dan efisien. Dalam Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 pasal 45, dinyatakan bahwa
“Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana prasarana yang memenuhi
keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan
intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik”.

Sarana dan prasarana merupakan faktor pendukung terealisasikan program sekolah. Dengan
adanya sarana dan prasarana yang baik maka membutuhkan manajemen yang baik juga. Dengan
adanya perencanaan matang yang dibutuhkan oleh sekolah maka sarana dan prasarana akan
terealisasikan. Barnawi (2012: 47-48), berpendapat bahwa prasarana pendidikan adalah semua
perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan
di sekolah.

Pendidikan di Indonesia dapat dikategorikan sangat minim terutama dalam hal kekurangan
sarana dan prasarana terlebih lagi di daerah pedesaan, dapat dikatakan kurang diperhatikan.
Seharusnya dalam proses belajar mengajar sangat membutuhkan tempat dan fasilitas yang nyaman
atau layak untuk proses belajar. Jika sarana dan prasarana tidak memadahi maka akan berakibat
pada rendahnya pendidikan.

Tetapi kita kembali pada realitanya masih banyak di pedesaan yang sarana dan prasarana tidak
memadahi. Dan dapat memicu mutu pendidikan di pedesaan, dan mengakibatkan timbulnya
permasalahan pendidikan. Keberhasilan dari sebuah pendidikan dipengaruhi dengan kenyamanan
yang diciptakan dalam ruang atau lingkungan sekitar sekolah. Jika saja sarana dan prasarana sangat
diperhatikan oleh pemerintah tanpa melihat keberadaan sekolah tersebut, maka pendidikan di
1
Indonesia akan mengalami perkembangan yang diinginkan. Kurangnya sarana dan prasarana sangat
berakibat pada mutu pendidikan yang ada. Dengan begitu pemerintah harus menindak lanjuti
masalah tersebut. Namun sayangnya, sarana dan prasarana pendidikan pembagiannya belum
merata, serta pemerintah mengabaikan pendidikan yang berada di daerah terpencil atau pedalaman.
Seperti halnya pada sekolah SMA NEGERI 2 PANGURURAN pada Desa Siopat Sosor yang
kerap kekurangan fasilitas penunjang pembelajaran tidak bisa melakukan pembelajaran secara
maksimal.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul


Rekayasa Ide “KURANGNYA SARANA DAN PRASARANA PADA SEKOLAH PEDESAAN
DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN” , sehingga dari makalah Rekayasa ide ini
dapat memberikan ide maupun solusi dari setiap permasalahan terkait kurangnya sarana dan
prasarana pada sekolah terkait.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan pada sekolah SMA NEGERI 2
PANGURURAN ?
2. Apa saja faktor penyebab kurangnya sarana dan prasarana pada sekolah SMA NEGERI 2
PANGURURAN ?
3. Bagaimana ide/solusi dalam penanggulangan terkait masalah kurangnya sarana dan
prasarana pada sekolah SMA NEGERI 2 PANGURURAN ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan Pada Sekolah SMA Negeri 2


Pangururan

Sekolah SMA Negeri 2 Pangururan saat ini sudah terlihat memiliki bangunan yang
letaknya strategis dan mudah dijangkau antar ruang kelas dan ruang lainnya, namun masih
terdapat beberapa kekurangan yaitu seperti, letak toilet di sekolah SMA Negeri 2
Pangururan yang berada di desa letaknya berdekatan dengan kantin. Hal ini, terlihat kurang
strategis dan kurang higienis. Apalagi toilet di sekolah SMA Negeri 2 Pangururan
cenderung lebih kotor dan kurang terjaga kebersihannya. Bahkan beberapa daerah di desa
masih mengalami kesulitan air bersih, hal ini akan membuat keadaan toilet yang semakin
kurang terawat dan pada akhirnya menimbulkan bau yang tidak sedap dan mengganggu
aktifitas kita di kantin sekolah.
Sekolah SMA Negeri 2 Pangururan juga terlihat dari letak lapangan olahraga yang
kurang strategis dan keamanan lapangan kurang diperhatikan. Seperti, lapangan dikelilingi
oleh ruang kelas yang tidak dilengkapi oleh penyangga lapangan, sehingga apabila terdapat
aktivitas olahraga seperti main bola, maka bola tidak jarang yang masuk ke kelas dan
mengganggu pembelajaran bahkan tak jarang kaca jendela ruang kelas pecah gara-gara
kasus ini.
Kemudian pada sekolah SMA Negeri 2 Pangururan terdapat juga fasilitas ruang
selain ruang kelas yaitu ruang kesehatan, ruang kesenian dan juga laboratorium. Namun,
fasilitas pada ruangan tersebut belum terlihat memadai. Selain itu juga fasilitas pada ruang
perpustakaan sekolah SMA Negeri 2 Pangururan belum memadai seperti buku. Buku- buku
yang berada di perpustakaan tidak lengkap, seperti buku-buku pelajaran pendukung lainnya
selain buku cetak di kelas sebagai penunjang belajar siswa. Kemudian, buku di perpustakaan
terlihat kurang update, artinya perpustakaan belum melakukan pengembangan dalam
meningkatkan jenis-jenis buku yang ada di perpustakaan. Selain itu, kualitas buku di
perpustakaan ini juga dapat dikatakan kurang baik, karena banyak buku-buku yang sudah
tidak layak baca, sebagai contohnya adalah sampul buku yang rusak bahkan ada beberapa
halaman yang hilang tercecer entah kemana.

3
Selanjutnya dilihat dari penataan sarana sekolah pada sekolah SMA Negeri 2
Pangururan meskipun sudah mengikuti aturan dari penataan sarana sekolah, namun masih
banyak sarana yang tidak lengkap. Misalnya, di ruang kelas tidak tersedianya rak buku jadi
buku berserakan di meja guru. Kemudian, kurang lengkap dalam perlengkapan kelas seperti
tidak adanya jadwal piket, sehingga siswa siswi di sekolah SMA Negeri 2 Pangururan
kurang disiplin dalam membersihkan ruangan kelas. Kemudian untuk pengelolaan sarana
dan prasarana media, alat dan bahan pembelajaran pada sekolah SMA Negeri 2 Pangururan
pihak sekolah mempersiapkan sebuah media, alat dan bahan pembelajaran yang disesuaikan
dengan keadaan fasilitas di sekolah tersebut. Artinya, media pembelajaran juga masih
sederhana.

B. Faktor Penyebab Kurangnya Sarana Dan Prasarana Pendidikan Pada Sekolah SMA
Negeri 2 Pangururan

Kurangnya sarana dan prasarana di setiap sekolah menjadi masalah yang sangat
penting. Kurangnya sarana dan prasarana ini membuat pembelajaran di sekolah berjalan
kurang optimal dan tidak mencapai tujuan yang diinginkan. Ada beberapa faktor penyebab
kurangnya sarana dan prasarana Pendidikan Pada Sekolah SMA Negeri 2 Pangururan yakni:
a) Alokasi Dana yang Terhambat
Terjadinya kasus dana yang terhambat dikarenakan adanya penyalahgunaan dana
administrasi sekolah, ketidakmajuan sarana dan prasarana yang dibuat sehingga tidak
sesuai dengan tujuan yang diharapkan, bermain dalam menjalankan tugas
pengelolaan uang dalam administrasi menjadikan pendidikan lambat mencapai titik
keberhasilan. Banyak oknum sekolah yang tidak bertanggung jawab
menyalahgunakan dana yang diberikan oleh pemerintah dalam rangka peningkatkan
mutu pendidikan yang ada di Indonesia.
b) Faktor Geografis
Keterbatasan sarana dan prasarana yang minim menjadi permasalahan utama dalam
setiap sekolah di Indonesia. Terutama di pedesaan yang jauh dari kota seperti
sekolah, permasalahan seperti ini mengakibatkan kesenjangan mutu pendidikan.
Banyaknya peserta didik yang tinggal di pedesaan tidak bisa merasakan kenyamanan
serta kelengkapan fasilitas seperti halnya peserta didik yang berada di perkotaan.
Oleh sebab itu, kualitas pendidikan antara di desa dan di kota jauh berbeda, Kualitas
pendidikan di desa semakin kalah saing dengan kualitas pendidikan di kota. Hal
seperti ini disebab kan oleh letak geografis dari Sekolah terkait yakni SMA Negeri 2
4
Pangururan, sebab letaknya daerahnya sangat terpencil dan teknologi yang belum
memadai menyebabkan komunikasi dengan daerah lain (pemerintah pusat) sangat
sulit. Oleh karna itu membuktikan bahwa lembaga pendidikan kurang memfasilitasi
bakat dan minat peserta didik dalam mengembangkan diri karena ketidak tersedianya
fasilitas (saran dan prasarana) yang dibutuhkan, maka para pelajar pun memiliki
waktu yang lebih dengan melakukan hal-hal yang negatif.
c) Perawatan yang buruk
Sekolah yang tidak peduli akan fasilitas yang ada mengakibatkan butuknya sarana
dan prasarana. Tidak adanya pengawasan dan sikap yang acuh tak acuh dari
pemerintah, berakibat banyaknya fasilitas sekolah yang terbengkalai. Penggunaan
fasilitas yang kurang nyaman seperti banyak yang rusak, membuat para peserta didik
enggan untuk menggunakannya. Hal ini terjadi dikarenakan tidak ada kesadaran dari
setiap guru, pengurus sekolah, dan siswa (Mulasi, 2019).

C. Ide/ Solusi Dalam Penanggulangan Terkait Masalah Kurangnya Sarana dan


Prasarana Pendidikan Pada Sekolah SMA Negeri 2 Pangururan

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Proses pendidikan tanpa adanya sarana dan prasarana pendidikan, akan mengalami
kesulitan yang sangat serius, bahkan bisa menggagalkan pendidikan. Oleh karena itu sarana
dan prasarana mesti dikelola dengan tata kelola yang baik agar dapat berkembang secara
dinamis dan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman. Tata kelola sarana dan prasarana
pendidikan secara sudah ada semenjak zaman Dahulu, namun masih dikelola dengan
manajemen yang sederhana. Walaupun sederhana, namun kegiatan manajemen sarana dan
prasarana pendidikan sudah terlihat seperti adanya kegiatan.

B. Saran

Penyusun mengharapkan makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu pedoman
untuk mengatasi masalah tentang kurangnya sarana prasarana pada sekolah di daerah
terpencil. Makalah ini di sarankan bagi pemerintah untuk memperbaiki kinerja pemerintah
terhadap pendidikan dan peduli akan pendidikan yang ada di daerah terpencil. Untuk
masyarakat agar mendukung proses pendidikan agar tercapai suatu pendidikan yang lebih
baik. Lembaga sekolah sebagai pengelola sarana dan prasarana agar dapat dimanfaatkan
sesuai kegunaan dan menjaga fasilitas sarana prasarana dengan baik agar dapat
meningkatkan mutu pendidikan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai