KEPENDIDIKAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
Gad Charles (1502619051)
FAKULTAS TEKNIK
2020
KATA PENGANTAR
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Konsep Profesi Tenaga
Kependidikan Dalam Perspektif Akademik Dan Yuridis ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3
3.1 Kesimpulan....................................................................................................17
3.2 Penutup...........................................................................................................17
DAFTAR PUSAKA.........................................................................................................19
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal penting wajib yang harus jalani oleh seseorang
untuk kehidupannya. Bahkan pendidikan memang sudah diterapkan dari masa
kecil agar menjadi acuan berkembangnya suatu generasi yang akan datang.
Pendidikan merupakan satu hal yang penting untuk dijalani, hal tersebut karena
pendidikan dapat menentukan generasi suatu bangsa yang akan menjadi gambaran
dimasa akan datang. Pentingnya tenaga kependidikan mendukung kelancaran
sistem pembelajaran karena peran mereka tidak hanya sebagai perlengkap sarana
pembelajaran namun juga menjadi fasilitator para siswa dalam pembelajaran. ini
mengapa tenaga kependidikan dari dulu hingga sekarang tidak digantikan oleh
mesin.
Ruang lingkup tugas yang luas menuntut para pendidik dan tenaga
kependidikan untuk mampu melaksanakan aktifitasnya secara sistematis dan
sistemik. Karena itu tidak heran kalau ada tuntutan akan kompetensi yang jelas
dan tegas yang dipersyaratkan bagi para pendidik, semata-mata agar mereka
1
mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Sehubung dengan tuntunan ke arah
profesionalisme tenaga kependidikan, maka semakin di rasakannya desakan itu
untuk peningkatan mutu pendidikan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan
yang telah menjadi komitmen pendidikan nasional. Dalam sistem pendidikan
nasional, organisasi yang bergerak dalam sistem tersebut merupakan sub-sistem
yang memiliki sumber daya manusia yang perlu dikelola secara tepat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut UUSPN No. 20 Tahun 2003 khususnya Bab I Pasal 1 ayat (5)
menyebutkan bahwa tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang
3
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
Dimana tenaga kependidikan tersebut memenuhi syarat yang ditentukan oleh
undang-undang yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang, diserahi
tugas dalam suatu jabatan dan digaji pula menurut aturan yang berlaku.
a) Tenaga struktural
Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan-jabatan eksekutif
umum (pimpinan) yang bertanggung jawab baik langsung maupun tidak
langsung atas satuan pendidikan.
b) Tenaga fungsional
Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan fungsional yaitu
jabatan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mengandalkan keahlian
akademis kependidikan.
c) Tenaga teknis kependidikan
Merupakan tenaga kependidikan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya
lebih dituntut kecakapan teknis operasional atau teknis administratif.
1. Tenaga pendidik
Tenaga pendidik adalah personil di lembaga pelaksanaan pendidikan yang
melakukan salah satu aspek atau seluruh kegiatan (proses) pendidikan,
mikro ataupun makro. Adanya tenaga pendidik selain mengajar secara teori
juga diharapkan dapat membimbing anak didiknya. Tenaga pendidik dapat
dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu :
a) Pengajar
Pengajar adalah personil yang secara legal profesional bertugas
melaksanakan kegiatan pendidikan. Pengajar tidak hanya di
konotasikan sebagai pemberi materi pelajaran saja, melainkan utuh
sebagai pendidik, hanya saja pendidikannya dilakukan melalui materi
pelajaran tertentu.
b) Pembimbing
Pembimbing adalah personil yang bertugas melaksanakan kegiatan
pendidikan yang khas, yaitu tertuju pada orang-orang yang
bermasalah secara psikologis-rohaniah atau sosial.
c) Supervisor pendidikan
Supervisor pendidikan adalah personil yang bertugas melaksanakan
kegiatan pendidikan terhadap para pengajar dan pembimbing dalam
pelaksanaan tugasnya.
2. Tenaga administrator pendidikan
Administrator pendidikan merupakan personil yang bertugas melaksanakan
kegiatan pengelolaan penyelenggaraan pendidikan. Personil yang memiliki
wawasan pendidikan yang luas dan kemampuan adminis teritorial
5
pengelolaan penyelenggaraan pendidikan. Kelompok administrator tersebut
meliputi :
− Perencana pendidikan profesional
− Pengembang kurikulum pendidikan
− Peneliti dan pengembang pendidikan
− Perancang sarana dan media pendidikan
3. Tenaga teknisi pendidikan
Merupakan orang-orang yang bertugas memberikan layanan pendidikan
melalui pendekatan kondisional (fasilitas dan layanan khusus). Tenaga
teknisi pendidikan ini dapat meliputi :
− Pustakawan pendidikan
− Petugas pusat sumber belajar
− Laboran-pendidik
kependidikan adalah :
7
d) The right man on the right place, kesesuaian tugas dengan kemampuan yang
dimiliki pegawai.
1. Pengumuman
Pengumuman ini dilakukan untuk memberitahukan kepada seluruh
masyarakat yang memenuhi kualifikasi melalui media cetak maupun
media elektronik. Dalam pengumuman pengadaan tenaga kependidikan,
hal yang harus tercantum adalah sebagai berikut; Jenis atau macam
pegawai yang dibutuhkan :
− Persyaratan yang dituntut dari para pelamar.
− Batas waktu dimulai dan diakhiri pendaftaran.
− Alamat dan tempat pengajuan pelamaran.
− Lain-lain yang dipandang perlu.
2. Pendaftaran
Pendaftaran dilakukan setelah pengumuman tersebar dan pendaftar
mengajukan pemohonan dengan memenuhi syarat yang telah
ditentukan beserta lampiran lainnya yang dibutuhkan.
3. Seleksi atau penyaringan
Dalam pengadaan tenaga kependidikan, penyaringan dilaksanakan
melalui dua tahap yaitu :
a) Penyaringan administrative
Penyaringan administrative dilaksanakan berupa pemeriksaan
terhadap kelengkapan beserta lampirannya. Apabila terdapat
kekurangan lengkapan dalam hal administrative maka pesrta
tersebut akan gagal.
b) Ujian atau test
Setelah peserta yang lulus dala tes penyaringan administrative
maka akan mengikuti ujian pegawai dengan materi pengetahuan
umum, pengetahuan tehnis, dan lainnya yang dipandang perlu.
8
4. Pengumuman.
Pengumuman ini berisi peserta yang lolos dalam seleksi sesuai
ketentuan dan penempatan kerja.
Untuk dapat diangkat sebagai tenaga pendidik, calon tenaga pendidik yang
bersangkutan selain memiliki kualifikasi sebagai tenaga pengajar harus pula
memenuhi persyaratan berikut :
1. Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan tanda bukti dari yang
berwenang, yang meliputi :
a) Tidak menderita penyakit menahun (kronis) dan/atau yang menular.
b) Tidak memiliki cacat tubuh yang dapat menghambat pelaksanaan
tugas sebagai tenaga pendidik.
c) Tidak menderita kelainan mental.
9
Kegagalan dalam pengangkatan dan penampatan tenaga kependidikan
akan menyebabkan berbagai hal seperti tidak tercapainya sasaran program
pendidikan, tidak adanya suasana kerja yang harmonis, pelaksanaan kerja yang
tidak efisien, penyimpangan prosedur kerja, kurang diperhatikannya aturan kerja
yang ada, penyalah gunaan tanggung jawab, dan lain sebagainya.
10
c) Mendorong peningkatan kontribusi setiap individu terhadap organisasi
pendidikan dalam sistem satuan pendidikan; dan menyediakan bentuk-
bentuk penghargaan, kesejahteraan dan insentif sebagai imbalan guna
menjamin terpenuhinya secara optimal kebutuhan sosial ekonomis
maupun kebutuhan sosial-psikologi.
d) Mendidik dan melatih seseorang sebelum maupun sesudah menduduki
jabatan atau posisi.
e) Dirancang untuk memenuhi tuntutan pertumbuhan dalam jabatan,
pengembangan profesi, pemecahan masalah, kegiatan remidial,
pemeliharaan motivasi kerja dan ketahanan organisasi pendidikan.
f) Pembinaan dan jenjang karir tenaga kependidikan disesuaikan dengan
kategori masing-masing jenis kependidikan itu sendiri.
1. Menganalisis kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara mengidentifikasi
ketrampilan kinerja, menyusun program-program yang sesuai,
melaksanakan riset, dan meningkatkan kinerja.
2. Menyusun rancangan instruksional
Rancangan instruksional meliputi sasaran, metode intruksional,
media, urutan dan gambaran mengenai materi pelatihan, yang
merupakan kurikulum bagi program pelatihan tersebut.
3. Mengesahkan program latihan
Suatu program pelatihan harus memperoleh pertimbangan dan
persetujuan dari unsur instansi yang berwenang.
4. Tahap implementasi
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan program pelatihan yang
menggunakan berbagai teknik pelatihan misalnya diskusi, loka
karya, dan seminar, dalam rangka penyampaian pengetahuan
kepada para peserta program pelatihan.
11
5. Tahap evaluasi dan tindak lanjut
Pada tahap ini program pelatihan dinilai sejauhmana
keberhasilannya atau kegagalannya. Aspek yang perlu dievaluasi
misalnya kemampuan dan hasil belajar, reaksi peserta terhadap
program pelatihan, dan perilaku kinerja setelah mengikuti program
pelatihan.
Cara yang lebih populer adalah melalui penataran (inservice training) baik
dalam rangka penyelenggaraan maupun dalam rangka peningkatan kemampuan
tenaga kependidikan. Cara-cara lainnya dapat dilakukan sendiri-sendiri (self
propelling growth) atau bersama-sama (collaborative effort), misalnya mengikuti
kegiatan atau kesempatan; more-service training, on the job training, seminar,
workshop, diskusi panel, rapat-rapat, simposium, konferensi dan sebagainya.
12
Penilaian tenaga kependidikan bukan hanya dimaksudkan untuk kenaikan
dalam jabatan atau promosi, perpindahan jabatan atau mutasi bahkan turun
jabatan atau demosi, melainkan juga berguna untuk perbaikan prestasi kerja,
penyesuaian gaji atau tunjangan atau insentif, penyelenggaraan pendidikan dan
latihan, pengembangan karir, perancang bangunan pekerjaan, pengembangan dan
perolehan kesempatan kerja secara adil an dalam rangka menghadapi tantangan-
tantangan eksternal keorganisasian. Penilaian diselenggarakan secara kooperatif,
komprehensif. Sedangkan cara – cara yang ditempuh dapat menggunakan
berbagai metode, seperti :
a) Rating scale, yaitu penilaian atas prestasi kerja personil yang didasarkan
pada skala tertentu misalnya sangat baik, baik, sedang, jelek, sangat jelek.
b) Weighted performance checklist, yaitu penilaian atas prestasi kerja personil
yang didasarkan pada kriteria tertentu dengan menggunakan bobot
penilaian.
c) Critical incident method, yaitu metode penilaian yang didasarkan atas
perilakuperilaku sangat baik dari seseorang dalam pelaksanaan pekerjaan.
d) Test and observation, yaitu penilaian prestasi kerja didasarkan atas tes
pengetahuan dan keterampilan dan atau melalui observasi.
e) Rank method, yaitu penilaian yang dilakukan untuk menentukan siapa yang
lebih baik dengan menempatkan setiap personil dalam urutan terbaik hingga
terburuk.
f) Forced distribution, yaitu penilaian atas personil yang kemudian
dikategorikan dalam kategori yang berbeda.
g) Self appraisals, yaitu penilaian oleh diri sendiri dimaksudkan untuk
mempelajari pengembangan diri dan sebagainya.
13
2.8 Pelayanan Prima
Pelayanan prima atau “excellence service” adalah suatu sikap atau cara
karyawan dalam melayani pelanggan secara memuaskan (Elthainammy, 1990).
Pelayanan prima merupakan suatu pelayanan terbaik, melebihi, melampaui,
mengungguli pelayanan yang diberikan pihak lain atau daripada pelayanan waktu
yang lalu. Secara sederhana, pelayanan prima (excellent service) adalah suatu
pelayanan yang terbaik dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan.
Dengan kata lain, pelayanan prima merupakan suatu pelayanan yang memenuhi
standar kualitas. Pelayanan yang memenuhi standar kualitas adalah suatu
pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kepuasan pelanggan/masyarakat.
Dalam pelayanan prima terdapat dua elemen yang saling berkaitan, yaitu
pelayanan dan kualitas. Kedua elemen tersebut sangat penting untuk diperhatikan
oleh tenaga pelayanan (penjual, pedagang, pelayan, atau salesman). Konsep
pelayanan prima dapat diterapkan pada berbagai organisasi, instansi, pemerintah,
ataupun perusahaan bisnis.
Perlu diketahui bahwa kemajuan yang dicapai oleh suatu negara tercermin
dari standar pelayanan yang diberikan pemerintah kepada rakyatnya.
Negaranegara yang tergolong miskin pada umumnya kualitas pelayanan yang
diberikan di bawah standar minimal. Pada negara-negara berkembang kualitas
pelayanan telah memenuhi standar minimal. Sedangkan di negara-negara maju
kualitas pelayanan terhadap rakyatnya di atas standar minimal.
14
kepada pelanggan dengan menggunakan pendekatan sikap (attitude), perhatian
(attention), dan tindakan (action).
1. Permohonan sendiri.
2. Meninggal dunia.
3. Mencapai batas usia pensiun, dilakukan oleh penyelenggara satuan
pendidikan yang bersangkutan.
1. Hukuman jabatan;
2. Akibat pidana penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, dilakukan oleh penyelenggara satuan
pendidikan yang bersangkutan.
15
1. Pemberhentian atas permintaan sendiri.
2. Pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun.
3. Pemberhentian karena adanya penyederhanaan organisasi.
4. Pemberhentian karena melakukan pelanggaran.
5. Pemberhentian karena tidak cakap jasmani dan rohani.
6. Pemberhentian karena meninggalkan tugas.
7. Pemberhentian karena meninggal dunia atau hilang.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a) Tenaga Struktural
b) Tenaga Fungsional
c) Tenaga Teknis Kependidikan
a) Tenaga Pendidik
b) Tenaga Administrator Pendidikan
c) Tenaga Teknisi Pendidikan
3.2 Penutup
Demikianlah makalah yang kami buat. Tak lupa kami mengucapkan terima
kasih karena kesediaannya untuk membaca makalah yang kami buat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Profesi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan . Tentunya masih
banyak kekurangan karena berbagai keterbatasan kami baik itu berupa pengetahuan
17
maupun bahan referensi, Oleh karena itu masukan berupa saran dan kritik sangat
kami harapkan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Makalah.
mk/553104516ea834c6548b456a/antara-tenaga-pendidik-dan-tenaga-
http://onlinelearning.unj.ac.id/mod/book/view.php?id=66206&chapterid=89996
19