Anda di halaman 1dari 5

Nama : Reza Febriyanto Budi

NIM : 1502619010

Tugas IV MOTOR DIESEL (115)

1. Jelaskan fungsi dan nama-nama komponen sistem pelumasan!

1. Oil pan/Carter

Fungsi oil pan adalah untuk menyimpan oli mesin.

2. Pompa Oli

Oil pump merupakan sebuah pompa hidrolis yang digunakan untuk memompa oli mesin untuk
dinaikan ke seluruh komponen mesin. Pompa ini, bekerja secara rotary yang inputnya berasal
dari poros engkol mesin. Sehingga ketika mesin bekerja, oli secara otomatis terpompa. Pompa
oli memiliki dua saluran, yakni saluran inlet yang langsung mengarah ke bak oli dan saluran
outlet yang langsung tersambung dengan oil feed.

3. Filter Oli

Fungsi filter pasti sudah diketahui oleh anda. Pada sistem pelumasan mengapa perlu diberikan
filter, bukannya sistem ini tertutup didalam mesin ?

Memang benar, sistem pelumas memiliki sistem yang tertutup. Namun bukan berarti kotoran
tidak bisa masuk kedalam mesin. Kerak juga bisa terbentuk pada komponen mesin, kerak yang
disebabkan sisa pembakaran yang masuk ke ruang engkol dibersihkan oleh oli dan kerak
tersebut terkandung pada aliran oli mesin.

Sehingga perlu diberikan saringan agar kerak dan kotoran didalam aliran oli tidak memasuki
oil feed yang memiliki diameter saluran kecil.

Kotoran dan kerak yang tersaring akan mengumpul lada element filter sehingga perlu
dilakukan penggantian oil filter secara rutin. Umumnya penggantian oil filter mengikuti
interval penggantian oli mesin.

4. Oli Pressure Sensor

Sensor yang terletak pada saluran oli setelah pompa ini bertujuan untuk mendeteksi tekanan
oli mesin yang keluar dari pompa. Sensor ini bisa menandakan dua hal, yakni kesehatan
pompa dan volume oli mesin.

Jika indikator oli pada dashboard menyala maka sensor oli mendeteksi adanya lebihan atau
kekurangan tekanan pada sistem pelumas. Ini bisa menandakan bahwa volume oli mesin
berlebihan atau bahakan kurang dari standar pemakaian.

Untuk itu, jika indikator ini menyala kita perlu melakukan pengecekan oli mesin melalui stik
oli yang tersedia disekitar mesin. Jika volume oli normal maka masalah diatas timbul pada
pompa oli.

5. Oil feed

Fungsi oil feed sebenarnya hanya sebagai jalur oli. Jalur ini secara default sudah terbentuk saat
pembuatan blok mesin bersama water jacket. Hal ini karena letak oil feed ini berada didalam
blok silinder.

Selain inner oil jet, biasanya juga ada outer oil jet. Outer oil jet ini terbentuk seperti pipa biasa
yang umumnya berbahan logam. Fungsi saluran ini yakni menghubungkan oli ke komponen
luar mesin seperti turbocharger atau oil cooler.

6. Oil jet

Jika oil feed fungsinya sebagai jalur oli, oil jet berfungsi menyemprotkan oli dari dalam
saluran oli. Jika dilihat, maka oil jet ini mirip injektor dimana ujung oil jet memiliki lubang
cukup kecil yang akan memancarkan oli saat tekanan oli meningkat.

Buasanya oil jet ditemui pada bagian bawah silinder mesin, fungsinya untuk menyemburkan
oli kebagian piston dan commecting rod. Selain itu dibagian timming chain juga biasanya ada
sebuah oil jet yang digunakan untuk melumasi rantai timming.

7. PCV Valve

Pada kendaraan lawas, uap oli dari mesin langsung dibuang begitu saja ke udara. Akubatnya
menimbulkan suatu polusi tertentu. PCV atau Positive crankcase ventilation fungsinya untuk
menyalurkan uap oli dari dalam mesin ke dalam saluran intake tanpa terjadinya kebocoran oli.

Artinya terdapat sebuah PCV valve yang akan terbuka saat tekanan udara didalam crank case
atau ruang engkol meningkat. Tekanan ini diperoleh karena ada sebagian oli yang menguap
karena kepanasan dan faktor tekanan kompresi yang sedikit bocor melalui celah ring piston.

Tekanan udara tersebut kemudian dilewatkan ke komponen oil separator untuk memisahkan
oli mesin yang terbawa pada PCV valve. Barulah udara tersebut disalurkan kedalam saluran
intake untuk kemudian masuk ke ruang bakar untuk melalui proses pembakaran mesin.
Sehingga polusi tetap stabil.

8. Oil atau Lubricant

Komponen terakhir yang cukup penting adalah oil atau lubricant sebagai media pelumas. Oli
mesin haruslah memiliki daya lekat serta memiliki sifat yang licin. Selain itu oli mesin juga
harus memiliki ukuran partikel kecil dan tidak mudah menguap. Karena oli harus bisa masuk
ke celah-celah kecil untuk melapisi komponen mesin.

Untuk itu, saat ini banyak ditemui oli sintetis dengan berbagai campuran zat adiitive yang
tentunya bisa meningkatkan performa mesin. Namun, perlu diingat juga oli memiliki batas
pemakaian. Sehingga sebagus apapun oli yang dipakai pada mesin kendaraan kita, juga perlu
diganti sesuai intervalnya.

2. Jelaskan mengapa mekanisme engine harus dilumasi!

Fungsi utama pelumas adalah mengurangi gesekan antar komponen di dalam mesin. Kalau
gesekan ini tidak dikurangi atau dilumasi akan membuat komponen mesin cepat aus. Fungsi
kedua dari pelumas mesin adalah membantu mengurangi panas mesin. Gesekan antar
komponen mesin pasti menimbulkan panas. Nah, untuk mereduksi panas pada komponen
tersebut, maka panas yang timbul ini ditransfer ke oli.Terakhir, oli mesin bertugas
membersihkan mesin dari jelaga atau kotoran. Gesekan antar komponen mesin yang
berlangsung cepat ini kerap menghasilkan serpihan-serpihan metal yang berukuran sangat
kecil. Selain itu, proses pembakaran mesin juga menghasilkan residu atau kotoran. Lalu,
serpihan metal dan kotoran sisa pembakaran ini dibawa oleh oli mesin. Jadi bagian dalam
mesin tetap bersih dari kotoran atau material sisa tersebut.

3. Jelaskan kegunaan, ukuran kekentalan dan kualitas dari minyak pelumas untuk motor
diesel!

 Fungsi utama dari sistem pelumasan terdiri dari empat yaitu :

a. Pelumas : Untuk mengurangi keausan dan gesekan bagian-bagian yang bergerak.

b. Pendingin : Untuk mendinginkan dengan cara menghanyutkan panas.

c. Perapat : Untuk menyumbat dengan baik ronggarongga yang terdapat pada cincin-cincin
torak dengan dinding silinder.

d. Pembersih : Untuk membantu membersihkan bidangbidang lumas.

 Ukuran Kekentalan

SAE merupakan indeks kekentalan cairan yang ada pada oli mesin. SAE ini merupakan
singkatan dari Society of Automotive Engineers (SAE) sebagai badan internasional yang
menetapkan indeks kekentalan oli secara internasional. Ini artinya, tingkat kekentalan oli
sudah diklasifikasikan berdasarkan sistem numerik yang mereka tetapkan guna mengetahui
tingkat kekentalan pelumas mesin berdasarkan suhu yang sudah ditetapkan. SAE ini ada yang
Single grade ada juga yang Multi grade. Semakin besar angka yang tertera, maka semakin
kental pula tingkat kadar kekentalan oli tersebut. Contohnya untuk mobil tahun 2000 ke bawah
sebaiknya menggunakan SAE 10W-40 atau SAE 20W-50 yang kekentalannya lebih kental
dibanding oli dengan SAE angka kecil.

 Kualitas Pelumas

API (American Petrolium Institute) mengklasifikasikan pelumas mesin berdasarkan kinerjanya


pada beberapa mesin tertentu yang beroperasi pada kondisi terkendali yang dibuat sebagai
simulasi kondisi kerja yang sangat berat di lapangan. Klasifikasi kinerja API mencakup
pelumas mesin bensin, pelumas mesin diesel dan pelumas roda gigi kendaraan. Untuk
tingkatan mutu standar API ditandai dengan kode-kode huruf dan hanya tertera pada mesin.
Kode tersebut terdiri atas dua bagian yang dipisahkan garis miring. Contohnya, API Service
SG/CD, SH+/CE+ dan sebagainya. Kode yang berawalan S (kependekan dari kata Spark yang
berarti percikan api) adalah 21 spesifikasi untuk mesin bensin. Pembakaran pada mesin bensin
memang dinyalakan oleh percikan api busi. Pada mesin diesel pembakaran terjadi karena
adanya tekanan udara sangat tinggi, sehingga kode mutu pelumas mesinnya diawali huruf C
(Compression). Huruf kedua pada kode mutu merupakan tingkatan mutunya, sesuai dengan
urutan huruf atau alfabet. Semakin mendekati huruf Z semakin bagus mutu pelumas tersebut.

4. Bedakan prinsip kerja antara bypass dan full flow oil filter!

-Bypass saluran bypass valve yang berfungsi untuk mensirkulasikan oli mesin saat elemen
filter oli tersumbat, namun tentu saja oli yang disirkulasikan adalah oli yang tidak disaring.
Saat tekanan di dalam filter oli melebihi tekanan yang telah ditentukan, saluran bypass valve
akan terbuka dan oli mesin dapat bersirkulasi.

-Full Flow Oil Filter Minyak pelumas setelah dipompa kemudian disaring lewat filter oli.
Minyak pelumas mengalir melalui filter dan kemudian mengalir untuk melumasi komponen .
Ini yang disebut sistem penyaringan aliran penuh (full-flow filtering system). Tidak ada
minyak pelumas yang mengalir pada bagian yang dilumasi tanpa terlebih dahulu disaring.

5. Uraikan jenis-jenis bahan aditif dalam minyak pelumas dan fungsinya masing-masing!
a. Detergent

Sebagai pembersih dan penetralisir zat-zat yang berbahaya, membentuk lapisan pelindung
pada permukaan logal, mencegah endapan varnish, mengurangi timbulnya deposit,
mengendalikan korosi.

b. Dispersants

Sebagai pelindung agar jelaga tidak menggumpal, mengendalikan keausan, mengurangi


timbulnya lumpur dan mengendalikan peningkatan viskositas.

c. Alkalinity agents

Sebagai penetralisir pembentukan material asam dan oli yang teroksidasi, bagian dari bahan
bakar dan kandungan sulfur dalam bahan bakar yang terbakar.

d. Anti-oxidant

Sebagai aditif untuk mengurangi reaksi pro-oxidants yang terjadi pada kondisi suhu tinggi.

e. Anti-wearagents

Sebagai pelindung permukaan yang bergesekan dengan lapisan tipis oli.

f. Pour Point Dispersant

Aditif untuk memperlambat efek merugikan bila terjadi pembekuan.

g. Rust & Corrosion Inhibitor

Sebagai pencegah karat atau penetralisir asam dan membentuk lapisan pelindung.

h. Anti Foam Agents

Sebagai pencegah terjadinya busa yang berlebihan pada oli.

i. Viscosity Index Improver

Sebagai pengendali kekentalan oli pada tingkat yang diharapkan.

j. Friction Modifiers

Sebagai peningkat kemampuan daya cengkram.

Anda mungkin juga menyukai