KEPENDIDIKAN
Dosen Pengampu:
Made Juniantari, M.Pd
I Putu Pasek Suryawan, S.Pd., M.Pd.
Dra.Ni Made Sri Mertasari, M.Pd
Oleh :
Kelompok 5
i
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat dan anugrah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan. Adapun judul
makalah yang penulis buat adalah “Manajemen Tenaga Kependidikan”
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Made Juniantari, M.Pd dan bapak I Putu Pasek Suryawan, S.Pd., M.Pd. serta ibu
Dra.Ni Made Sri Mertasari, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Undiksha yang telah membimbing
serta memotivasi penulis dalam pembuatan makalah ini.
2. Pihak keluarga yang senantiasa memberi dukungan dan memberikan banyak motivasi
kepada penulis.
3. Teman-teman sekelas yang telah memberi masukan, juga berperan dalam proses
pembuatan makalah ini sebagai rekan sharing sebaya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, sehingga dengan
kerendahan hati penulis mohon maaf sebesar-besarnya jika ada kesalahan yang terdapat
dalam makalah ini dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca untuk lebih menyempurnakan makalah ini.Semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata penulis sampaikan.
Terimakasih atas perhatiannnya.
Om Santih, Santih, Santih, Om
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
RINGKASAN..................................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................13
3.2 Saran. 13
DAFTAR RUJUKAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Mengacu pada era globalisasi yang menuntut keunggulan bersaing dari setiap
organisasi, persaingan global telah meningkatkan standar kinerja dalam berbagai dimensi,
meliputi kualitas, biaya dan operasionalisasi yang lancar. Penting pula pengembangan
lanjut dari organisasi dan para pegawainya. Dengan menerima tantangan yang ditimbulkan
dari standar yang makin meningkat ini, organisasi yang efektif bersedia melakukan hal-hal
penting untuk dapat bertahan dan meningkatkan kemampuan strategis. Hanya dengan
mengantisipasi tantangan ini, organisasi dapat meningkatkan kemampuannya dan para
pegawai dapat mempertajam keahlian mereka.Dalam sistem pendidikan nasional,
organisasi yang bergerak dalam sistem tersebut merupakan sub sistem yang memiliki
sumber daya manusia yang perlu dikelola secara tepat. Secara nyata mereka adalah para
tenaga kependidikan yang memiliki peran sangat penting dalam mewujudkan tujuan
organisasi pendidikan yang pada gilirannya memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap pencapaian tujuan pendidikan nasional. Sehubungan dengan tuntutan ke arah
profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan, maka sekarang ini sedang digalakkan
program peningkatan mutu pendidikan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan yang telah
menjadi komitmen nasional.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latarr belakang diatas dapat dirumuskan beberapa permasalahan
diantaranya
1.2.1 Bagaimana Pengertian dan Jenis – Jenis Tenaga Kependidikan ?
1.2.2 Bagaimana Pengadaan Tenaga Kependidikan ?
1.2.3 Bagaimana Pengangkatan Dan Penempatan Tenaga Pendidikan?
1.2.4 Bagaimana Pembinaan Dan Pengembangan Tenaga Kependidikan ?
1.2.5 Bagaimana Pemberhentian Tenaga Kependidikan
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam masyarakat, tenaga kependidikan masih dianggap mempunyai dua arti yaitu
guru yang ada dalam masyarakat (informal) seperti guru mengaji, ustad maupun orang
tertua atau disegani dalam masyarakat tersebut. Yang kedua yaitu tenaga kependidikan
formal yaitu guru yang ada dalam sekolah-sekolah. Namun peran guru disini tidak hanya di
sekolah saja tetapi juga di lungkungan masyarakatnya sehari- hari.Tenaga kependidikan
berbeda dengan tenaga personil (tenaga lembaga pendidikan). Lembaga pendidikan
merupakan organisasi pelaksana pendidikan dan pengelola penyelenggara pendidikan.
Tenaga pendidikan termasuk personil yang ada di dalam lembaga pendidikan, tetapi tidak
semua personil yang ada di dalam lembaga pendidikan dapat disebut tenaga pendidikan.
Tenaga kependidikan adalah tenaga- tenaga (personil) yang berkecimpung di dalam
lembaga atau organisasi pendidikan yang memiliki wawasan pendidikan (memahami
falsafah dan ilmu pendidikan), dan melakukan kegiatan pelaksanaan pendidikan (mikro
atau makro) atau penyelenggaraan pendidikan. (Hartati Sukirman, 2000: 8).
Berikut beberapa Pengertian Tenaga Kependidikan
Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal
1 ayat 5 dan 6 yang dimaksud dengan Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat
yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
(Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, 2009:230)
Menurut Hadari Nawawi, 2000; Kinggundu, 1989 pengertian Manajemen Pendidik dan
Tenaga Kependidikan sebangun dengan pengertian manajemen sumber daya manusia.
Sumber daya manusia (SDM) adalah manusia yang memiliki potensi, bekerja, menjadi
asset dan modal non material di suatu organisasi. (Hartani, 2011:93)
Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan adalah aktivitas yang harus dilakukan
mulai dari tenaga pendidik dan kependidikan itu masuk ke dalam organisasi pendidikan
sampai akhirnya berhenti melalui proses perencanaan SDM, perekrutan, seleksi,
3
penempatan, pemberian kompensasi, penghargaan, pendidikan dan
latihan/pengembangan dan pemberhentian. (Tim Dosen Administrasi Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia, 2009:231)
Manajemen tenaga kependidikan adalah kegiatan mengelola personal pendidikan dalam
melaksanakan tugas-tugas sesuai tugas dan fungsinya agar berjalan dengan dengan
efektif. (Rugaiyah dan Atiek, 2011:79)
4
Tempat Kerja di Luar
Status Ketenagaan Tempat Kerja di Sekolah
Sekolah
Tenaga Struktural * Kepala Sekolah* Wakil Kepala * Pusat : Menteri, Sekjen, Dirjen*
Sekolah- Urusan Kurikulum Wilayah : Ka.Kanwil ; Kormin ;
Kepala Bidang* Daerah :
– Urusan Kesiswaan
Kakandepdiknas Kab./Kec.
: Kasi
– Urusan Sarana dan Prasarana
* Pustakawan
* Petugas TU
5
Sedangkan menurut Hartati Sukirman (2000:8), tenaga kependidikan dibagi menjadi :
1. Tenaga pendidik
Tenaga pendidik adalah personil di lembaga pelaksanaan pendidikan yang
melakukan salah satu aspek atau seluruh kegiatan (proses) pendidikan, mikro ataupun
makro. Adanya tenaga pendidik selain mengajar secara teori juga diharapkan dapat
membimbing anak didiknya. Tenaga pendidik dapat dikelompokkan menjadi tiga macam
yaitu:
Pengajar
Supervisor pendidikan
Supervisor pendidikan adalah personil yang bertugas melaksanakan kegiatan
pendidikan terhadap para pengajar dan pembimbing dalam pelaksanaan tugasnya.
2. Tenaga administrator pendidikan
Administrator pendidikaan merupakan personil yang bertugas melaksanakan
kegiatan pengelolaan penyelenggaraan pendidikan. Personil yang meiliki wawasan
pendidikan yang luas dan kemampuan administratorial pengelolaan penyelenggaraan
pendidikan.
Kelompok administrator tersebut meliputi:
6
3. Tenaga teknisi pendidikan
Merupakan orang-orang yang bertugas memberikan layanan pendidikan melalui
pendekatan kondisional ( fasilitas dan layanan khusus). Tenaga teknisi pendidikan ini dapat
meliputi:
1. Pustakawan pendidikan
3. Laboran-pendidik
Tenaga kependidikan merupakan hasil analisis jabatan yang dibutuhkan oleh suatu
sekolah atau satuan organisasi yang lebih luas. Sejalan dengan UU No.22 Tahun 1999
tentang pemerintahan daerah dan PP No.25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah
dan Kewenangan Provinsi sebagai daerah otonom, maka jenis-jenis tenaga kependidikan
dapat bervariasi sesuai kebutuhan organisasi yang bersangkutan.
2.2 Pengadaan Tenaga Kependidikan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan guru
harus memenuhi syarat :
a. Berijazah paling rendah Sarjana (S1) atau Diploma IV (D-IV) dan bersertifikat
pendidik
b. Pangkat paling rendah Penata Muda , golongan ruang III/a
c. Memiliki kinerja yang baik yang dinilai dalam masa program induksi
8
Memiliki pengalaman sebagai guru paling singkat 2 (dua) tahun
Pangkat yang ditetapkan bagi PNS adalah sama dengan pangkat yang dimilikinya,
sedangkan jenjang jabatannya ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang diperoleh
setelah melalui penilaian dan penetapan angka kredit dari jabatan yang berwenang yang
bersal dari unsur utama dan unsur penunjang. Di samping persyaratan sebagaimana
dimaksud, pengangkatan PNS dalam jabatan fungsional guru dilaksanakan sesuai formasi
jabatan fungsional guru, dengan ketentuan sebagai berikut :
Pengangkatan PNS Pusat dalam jabatan fungsional guru dilaksanakan sesuai formasi
jabatan fungsional guru yang ditetapkan oleh Menteri yang bertanggungjawab
dibidang pendayagunaan aparatur negara setelah mendapat pertimbangan Kepala
Badan Kepegawaian Negara
Pengangkatan PNS Daerah dalam jabatan fungsional guru dilaksanakan sesuai
formasi jabatan fungsional. Guru ditetapkan oleh Kepala daerah masing- masing
setelah mendapat persetujuan tertulis Menteri yang bertanggungjawab dibidang
pendayagunaan aparatur negara dan setelah mendapat pertimbangan Kepala Badan
Kepegawaian Negara. (Hartani, 2011:112)
B. Penempatan Tenaga Kependidikan
Oleh karena itu, koordinasi dan kerjasama antar daerah untuk mengatasi kebutuhan
tenaga guru ini perlu diadakan melalui lembaga dan instansi yang jelas, sehingga tiap
daerah dapat berhubungan dengan lembaga dan instansi itu dengan jelas dan mudah yang
dapat mendekatkan antara pengguna guru dengan penghasil guru dan termasuk lulusannya
9
itu sendiri. Atau gagasan pendidikan guru dijadikan pendidikan kedinasan segera dapat
direalisir, karena memang kondusif dengan keadaan sistem pemerintahan kita sekarang ini.
Data keadaan sekolah dan kebutuhan guru saat ini, dengan penambahan jumlah propinsi di
negara kita belum ada, namun agar kita mendapat gambaran keadaan pendidikan di negara
kita dapat disajikan data kasar yang terjadi di tahun 1995/1996. (Djohar, 2006:49)
2.4 Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Kependidikan
A. Pembinaan Tenaga Kependidikan
Pembinaan dilakukan dalam upaya mengelola dan mengendalikan pegawai selama
melaksanakan kerja di lembaga/sekolah. Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya
peningkatan pegawai agar lebih berkualitas kinerjanya. Pendidikan dan pelatihan
dimaksudkan sebagai pengembangan bagi tenaga kependidikan. Pendidikan dan pelatihan
dalam contoh memberikan kesempatan kepada guru-guru dan staf untuk mengikuti
penataran, melanjutkan pendidikan, seminar, workshop, dan lain- lain. (Rugaiyah dan
Atiek, 2011:80). Pembinaan dan pengembangan guru meliputi pembinaan dan
pengembangan profesi dan karier. Pembinaan dan pengembangan profesi guru meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional. Pembinaan dan pengembangan profesi guru dilakukan melalui jabatan
fungsional. Pembinaan dan pengembangan karier guru meliputi penugasan, kenaikan
pangkat, dan promosi.
Kebijakan strategis pembinaan dan pengembangan profesi dan karier guru pada
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, atau
masyarakat ditetapkan dengan peraturan Menteri. Pemerintah dan pemerintah daerah wajib
membina dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi guru pada satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat. Satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat wajib membina dan
mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi guru. Pemerintah dan pemerintah
daerah wajib memberikan anggaran untuk meningkatkan profesionalitas dan pengabdian
guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau masyarakat. (Hartani, 2011:121)
10
B. Pengembangan Tenaga Kependidikan
Sejalan dengan azas proses manajemen sumber daya manusia, lebih-lebih untuk
pendidik dan tenaga kependidikan, ada suatu usaha untuk memelihara, meningkatkan
kemampuan, kapasitas maupun profesionalismenya. Proses tersebut disebut dengan
pendidikan, pelatihan, dan pengembangan. Diklat dan pengembangan merupakan proses
sistematik pengubahan perilaku para pendidik dan tenaga kependidikan dalam suatu arah
guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Diklat dan pengembangan penting karena
keduanya merupakan cara yang digunakan oleh organisasi untuk mempertahankan,
menjaga, memelihara pendidik dan tenaga kependidikan dan sekaligus meningkatkan
keahlian para pendidik dan tenaga kependidikan untuk kemudian dapat meningkatkan
produktivitasnya. Pengembangan (development) adalah mewakili suatu investasi yang
berorientasi ke masa depan dalam diri pendidik dan tenaga kependidikan. Pengembangan
didasarkan pada kenyataan bahwa seorang pendidik dan tenaga kependidikan akan
membutuhkan serangkaian pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang berkembang
supaya bekerja dengan baik dan suksesi posisi yang ditemui selama karirnya.
Tujuan utama diklat dan pengembangan adalah berikut ini :
11
karyawan dengan suatu organisasi perusahaan. Pensiun adalah pemberhentian karyawan
atas keinginan perusahaan/undang-undang atau keinginan karyawan sendiri. Alasan
pemberhentian disebabkan oleh undang-undang, keinginan perusahaan, keinginan
karyawan, pensiun, kontrak kerja berakhir, kesehatan karyawan, meninggal dunia,
perusahaan likuidasi. Pemberhentian harus didasarkan UU No. 12 Tahun 1964 KUHP dan
seijin Panitia Perselisihan Pegawai dan Perusahaan Daerah (P4D) secara
berperikemanusiaan dan menghargai pengabdian yang diberikannya kepada organisasi.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 1 ayat 5 dan 6 yang dimaksud dengan Tenaga Kependidikan adalah anggota
masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan. Jenis-jenis tenaga kependidikan terdiri atas tenaga fungsional
kependidikan, tenaga teknis kependidikan, tenaga pengelola satuan pendidikan, dan
tenaga administrative.
2. Pengadaan tenaga kependidikan merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan
pegawai pada suatu lembaga.
3. Pengangkatan dan penempatan tenaga kependidikan telah diatur sesuai dengan
ketetapan yang ada. Penempatan guru dengan otonomi daerah tentunya menjadi
wewenang daerah, disesuaikan dengan kebutuhan nyata dari tiap daerah itu.
4. Pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan diadakan untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas setiap tenaga kependidikan.
5. Pemberhentian dan pemensiunan merupakan konsep yang hampir bersamaan, yaitu
sama-sama terjadi pemutusan kerja. Istilah pemberhentian atau pemutusan hubungan
kerja digunakan di perusahaan. Istilah pensiun sering digunakan pada lembaga
pemerintahan atau bagi pegawai negeri.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen tenaga kependidikan
merupakan rangkaian proses dan tata cara untuk memaksimalkan kinerja tenaga
kependidikan sesuai dengan tugas dan fungsinya
3.2 Saran
Dari pembahasan di atas, penulis menyarankan dalam meningkatkan mutu tenaga
kependidikan implementasi dari rangkaian proses manajemen tenaga kependidikan seperti
pengadaan tenaga kependidikan, pengangkatan dan penempatan tenaga kependidikan,
pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan, dan pemberhentian tenaga
kependidikan harus sesuai dengan undang – undang yang berlaku.
13
DAFTAR RUJUKAN
1. Pengangkatan tenaga kependidikan hanya untuk PNS saja atau bagaimana? Dan
bagaimana menurut penyaji tentang isu penghapusan honorer? Jadi disini saya ingin
menanggapi pengangkatan tenaga kependidikan itu dimaksud pengangkatan untuk
mengisi lowongan formasi jabatan fungsional guru melalui pengangkatan calon pegawai
negeri sipil. Untuk dapat diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil, calon tenaga pendidik
yang bersangkutan harus kualifikasi sebagai tenaga pengajar dan memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan. Jadi menurut saya disini pegangkatan tenaga kependidikan itu
bukan hanya untuk PNS saja asalkan mereka memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan. Pendapat saya mengenai Penghapusan honorer yaitu pemerintah sepakat
untuk menghapus tenaga honorer di semua instansi negara, baik pusat maupun daerah.
Hal ini disepakati oleh Kemenpan RB dan BKN. Menurut saya kebijakan ini menuai pro
dan kontra karena peran tenaga honorer penting karena jumlah Pegawai Negeri Sipil
(PNS) yang masih kurang. Terutama pada sektor tertentu, tenaga honorer sangat
dibutuhkan, seperti guru honorer pada sektor pendidikan.Sekian dan terimakasih.
2. Kebutuhan yang dimaksud yaitu pekerjaan dan jabatan seperti apa yang diperlukan
sehingga perlu dilakukan analisis pekerjaan (job analisis) dan analisis jabatan untuk
memperoleh deskripsi pekerjaan (gambaran tentang tugas-tugas dan pekerjaan yang harus
dilaksanakan). Sekian dan terimakasih
Pada tenaga kependidikan apakah menanajemen para tenaga pendidik juga sama pentingnya