Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

INOVASI TENAGA PENDIDIK


Dosen Pengampu : Eko Sucahyo, M. Pd.

Disusun Oleh : Kelompok 10


1. Rani Kumala Sari (20140183)
2. Ravina Sari Daulay (20140184)
3. Riana Batubara (20140185)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN
BAHASA
INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudulkan ”Inovasi Tenaga Pendidik” dengan
tepat waktu.

Makalah ini ditunjukkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Inovasi


Pendidikan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Eko Sucahyo, M.Pd,
selaku dosen pembimbing mata kuliah Inovasi Pendidikan.

Penulis menyadari makalah ini banyak kekurangan dan kelemahannya, baik


dalam hal pengetikkan maupun keseluruhan isinya. Hal ini disebabkan karena
keterbatasan pengetahuan dan wawasan kami. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kami dan
umumnya bagi pembaca.

Padangsidimpuan, 29 September 2022

Penyusun : Kelompok 10

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN...........................................................................
1
1. Latar Belakang ....................................................................... 1
2. Rumusan Masalah ..................................................................
1
3. Tujuan .................................................................................... 1
BAB II
Inovasi Tenaga Pendidik …...........................................................
2
1. Pengertian Tenaga Pendidik .................................................
2
2. Inovasi Dalam Tenaga Pendidik ............................................
5
BAB III
PENUTUP ......................................................................................
7
Kesimpulan .....................................................................................
7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................
iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inovasi Pendidikan – Sebagai pendidik, guru dan siswa perlu memotivasi diri
sendiri berulang-ulang agar tumbuh menjadi manusia yang kreatif dan inovatif.
Ketika inovasi untuk pendidikan maka disebut inovasi pendidikan. Lalu
bagaimana konsep dasar inovasi pendidikan? Inovasi pendidikan adalah suatu
gagasan, produk, atau pekerjaan baru yang dapat digunakan sebagai pembaharu
untuk mencapai tujuan pendidikan atau memecahkan masalah dalam dunia
pendidikan.
Inovasi di bidang pendidikan diharapkan dapat meningkatkan dan menyasar
kualitas pendidikan. Jenis inovasi ini perlu didorong lebih lanjut baik di SD, SMP,
SMA, dan perguruan tinggi. Apalagi di zaman kemajuan teknologi seperti
sekarang ini.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan di negara kita, tenaga kependidikan
secara langsung memiliki peranan sangat besar, oleh karena itu kinerja tenaga
kependidikan juga perlu diperhatikan untuk memperoleh hasil kerja yang optimal.
Peningkatan kinerja tersebut dirasa penting agar sistem pendidikan di sekolah
dapat berjalan dengan lancar.
Seperti yang kita ketahui bahwa dari tahun ke tahun dengan semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tentunya semakin besar pula
tuntutan kinerja tenaga kependidikan yang didalamnya terdapat kepala satuan
pendidikan, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya seperti pustakawan.
Maka dari itu untuk meningkatkan kualitas tenaga kependidikan tersebut
mungkin akan dirasa lebih mudah jika adanya inovasi-inovasi yang tentunya akan
bermanfaat bagi peningkatan mutu tenaga kependidikan tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah tenaga pendidik itu?
2. Bagaimana inovasi dalam tenaga pendidikan ?

C. Tujuan
1. Mengetahui arti tenaga pendidik

1
2. Mengetahui seperti apa inovasi tenaga pendidikan
BAB II
INOVASI TENAGA PENDIDIK

A. Pengertian Tenaga Pendidik

Menurut UU No. 20 tahun 2013 pasal 1, BAB 1 ( Ketentuan umum), tenaga


kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan . Pendidik adalah energi
profesional yg bertugas merencanakan serta melaksanakan proses pembelajaran,
menilai dampak pembelajaran, melakukan pembimbingan serta pembinaan, dan
melakukan penelitian serta pengabdian di rakyat terutama bagi pendidik.
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Tenaga kependidikan
dapat pula disebut sebagai tenaga penyelenggara pendidikan. Tugasnya ialah
melaksanakan pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada suatu satuan pendidikan. Tenaga kependidikan berkewajiban
untuk membantu menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis. Selain itu, juga harus dapat menjadi
teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Jenis Tenaga Kependidikan menurut Peraturan Pemerintah (PP) No.38 Tahun
1992 tanggal 17 Juli 1992 pasal (1) sampai (3) disebutkan beberapa jenis tenaga
dalam lingkup ketenagaan pendidikan yaitu tenaga kependidikan dan tenaga
pendidik. Pengelola satuan pendidikan terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua,
rektor, dan pemimpin satuan pendidikan diluar sekolah.
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
profesionalisme tenaga kependidikan berupa :
1. Upaya Administratif
Upaya administratif berkaitan dengan sistem dan tata peraturan normatif
kepegawaian yang berlaku. Misalnya seperti, secara konstitusional pasal 41
UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas menyebutkan bahwa tenaga kependidikan

2
dapat bekerja secara lintas daerah. Pengangkatan, penempatan, dan
penyebaran tenaga kependidikan diatur oleh lembaga yang mengangkat
berdasarkan kebutuhan satuan pendidikan formal. Promosi dan penghargaan
bagi tenaga kependidikan dilakukan berdasarkan: latar belakang pendidikan,
pengalaman, kemampuan, dan prestasi kerja dalam bidang pendidikan
2. Upaya Struktural dan Kesejawatan
Upaya struktural dan kesejawatan berkaitan dengan program-program
pengembangan dan peningkatan karier dan jabatan ketenagaan dalam melihat
hasil evaluasi kinerja maupun promosi. Sebagai contoh ialah dengan
peningkatan mutu bagi tenaga kependidikan yang dapat dilakukan melalui
program-program sebagai berikut :
a. Peningkatan Gaji Dan Kesejahteraan: Peningkatan mutu tenaga
kependidikan adalah memberikan kesejahteraan guru dengan gaji yang
layak untuk kehidupannya. Hal ini dinilai amat vital dan strategis untuk
meningkatkan tenaga kependidikan karena ada dua alas an. Pertama, ada
lima syarat pekerjaan sebagai profesi, yaitu (1) bahwa pekerjaan itu
memiliki fungsi dan signifikansi bagi masyarakat, (2) bahwa pekerjaan itu
memerlukan bidang keahlian tertentu, (3) bidang keahlian itu dapat dicapai
dengan melalui cabang pendidikan tertentu (body of knowledge), (4)
bahwa pekerjaan itu memerlukan organisasi profesi dan adanya kode etik
tertentu, dan kemudian (5) bahwa pekerjaan tersebut memerlukan gaji atau
kompensasi yang memadai agar pekerjaan itu dapat dilaksanakan secara
profesional. Dari kelima syarat tersebut, yang masih belum terpenuhi
sepenuhnya adalah gaji dan kompensasi yang memadai. Alasan kedua,
karena peningkatan gaji dan kesejahteraan merupakan langkah yang
memiliki dampak yang paling berpengaruh (multiplier effects) terhadap
langkah-langkah lainnya. Kenaikan gaji dapat dilakukan secara
menyeluruh dan bertahap. Hal ini terkait dengan maraknya tindak korupsi
yang telah mencapai tingkat yang berbahaya seperti virus yang telah
menjangkiti semua aspek kehidupan manusia. Tetapi jika standar gaji akan
dinaikkan, maka standar kompetensi juga perlu dinaikkan juga. Jadi yang

3
akan diberikan kenaikan gaji adalah para tenaga kependidikan yang telah
mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan.
b. Membangun sistem sertifikasi tenaga kependidikan, serta sistem
penjaminan mutu pendidikan sebagaimana diamanatkan dalam PP Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan: Penataan sistem
sertifikasi tenaga kependidikan tidak boleh tidak harus dilakukan untuk
menjamin terpenuhinya berbagai standar nasional pendidikan yang telah
ditetapkan. Jika sistem sertifikasi ini telah mulai berjalan, maka sistem
kenaikan pangkat bagi tenaga kependidikan harus disesuaikan. Kenaikan
pangkat tenaga kependidikan bukan semata-mata sebagai proses
administrasi semata-mata, melainkan lebih merupakan proses penting
dalam sertifikasi yang berdasarkan kompetensi.
c. Membangun satu standar pembinaan karir (career development path):
Seiring dengan pelaksanaan sertifikasi tersebut, disusunlah satu standar
pembinaan karier. Sistem itu harus dalam bentuk dokumen yang disyahkan
dalam bentuk undang-undang atau setidaknya berupa peraturan
pemerintah yang harus dilaksanakan oleh aparat otonomi daerah. Sebagai
contoh, untuk menjadi instruktur, atau menjadi kepala sekolah, atau
pengawas, seorang pendidik harus memiliki standar kompetensi yang
diperlukan, dan harus melalui proses pencapaian yang telah baku. Standar
pembinaan karir ini akan dapat dilaksanakan dengan matap apabila
memenuhi prasyarat antara lain jika sistem sertifikasi tenaga kependidikan
telah berjalan dengan lancar.
d. Meneruskan peningkatan kompetensi melalui kegiatan diklat, dan
pendidikan profesi dari lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK),
serta melibatkan organisasi pembinaan profesi guru dan tenaga
kependidikan
e. Upaya peningkatan kompetensi tenaga kependidikan harus dilaksanakan
secara terencana dan terprogram dengan sistem yang jelas oleh semua
instansi yang terkait dengan preservice education, inservice training, dan
on the job training. Kegiatan sinergis peningkatan mutu tenaga

4
kependidikan harus melibatkan organisasi pembinaan profesi guru, seperti
Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP), Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), dan Musyawarah
Kerja Penilik Sekolah (MKPS). Sudah tentu termasuk PGRI, organisasi
perjuangan para guru.

B. Inovasi Dalam Tenaga Pedidik


Inovasi, secara teoretik-konseptual dapat dijelaskan sebagai suatu ide atau
gagasan yang baru dalam konteks sosial tertentu. Sesuatu yang baru itu
mungkin sudah lama dikenal, tetapi belum dilakukan perubahan (Ansyar dan
Nurtain, 1992:31). Pendapat lain menyebutkan bahwa inovasi adalah suatu
pengenalan hal-hal yang baru, masukan, pembaharuan, penemuan baru dari
hal-hal yang sudah ada atau dikenal sebelumnya,baik berupa gagasan, metode
maupun alat (Depdikbud, 1990 : 333). Inovasi merupakan suatu usaha untuk
menemukan sesuatu yang baru dengan melakukan kegiatan inventiondan
discovery. Invention adalah suatu penemuan yang benar-benar baru, belum
pernah ada. Discovery adalah suatu penemuan sesuatu benda, dan sesuatu itu
memang telah ada sebelumnya (Subandijah, 1992:80). Ibrahim (1989)
mengatakan, bahwa inovasi adalah penemuan yang dapat berupa ide, barang,
kejadian , metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi
seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Berdasarkan atas beberapa
uraian tersebut,dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah suatu penemuan
baru,baik invention maupun discovery, maupun berupa ide (gagasan), metode
dan alat.
Dalam kaitannya dengan inovasi tenaga kependidikan guru, Undang-
Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003) dijelaskan bahwa yang
dimaksud tenaga kependidikan adalah meliputi tenaga pendidik,
pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti, pengembang
pendidikan, pustakawan, laboran dan teknisi sumber belajar. Adapun tugas-
tugas tenaga kependidikan dijelaskan pada pasal 27 ayat 1 antara
lain,melakukan kegiatan mengajar, meneliti, melatih, mengembangkan,

5
mengelola,dan memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan. Pada
pasal lain,ditegaskan pula bahwa setiap tenaga kependidikan berkewajiban
membina loyalitas pribadi peserta didik terhadap ideologi negara Pancasila
dan UUD 1945, menjunjung tinggi kebudayaan bangsa, memiliki tanggung
jawab pengabdian dan meningkatkan kemampuan profesional, sesuai
dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berdasarkan
atas uraian-uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tenaga kependidikan
meliputi, tenaga-tenaga edukatif dan non edukatif yang memiliki peranan yang
amat kompleks, baik kegiatan belajar mengajar, pelatihan, penelitian,
pengembangan, pengelolaan maupun layanan teknisi dalam bidang
pendidikan. Atas dasar pengertian tersebut, tampaknya guru sebagai salah
satu bagian dari tenaga kependidikan, kecuali tugas sehari-hari mengajar,
mempunyai tugas lain, seperti melakukan kegiatan pelatihan, penelitian,
pengembangan, pengelolaan ataupun layanan teknisi pendidikan lainnya.

6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Untuk meningkatkan mutu pendidikan di negara kita, tenaga kependidikan
secara langsung memiliki peranan sangat besar, oleh karena itu kinerja tenaga
kependidikan juga perlu diperhatikan untuk memperoleh hasil kerja yang optimal.
Peningkatan kinerja tersebut dirasa penting agar sistem pendidikan di sekolah
dapat berjalan dengan lancar.
Diharapkan dengan adanya berbagai inovasi dalam tenaga kependidikan akan
sangat membantu untuk peningkatan kualitas tenaga kependidikan dan akan
berdampak pula pada peningkatan kualitan pendidikan di negara Indonesia.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ansyar, Mohammad dan Nurtain, 1992. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum.


Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Arbi, Sutan Zanti dan Syahmiar Syahrun, 1992. Dasar-Dasar Kependidikan.
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Danim, Sudarwan, 2016. novasi pendiidikan : dalam upaya peningkatan
profesionalisme tenaga kependidikan. Bandung : Pustaka Setia

iii

Anda mungkin juga menyukai