Anda di halaman 1dari 18

Peran Administrasi Pendidikan dalam Pembangunan Pendidikan

Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Teori Administrasi Pendidikan

Disusun Oleh:

Mochamad Fauzi Ali (82322223011)


Ilma Sripa Nurmila (82322223012)
Lela Badriah (82322223027)
Dian Novrita Malasari (82322223006)
Yuyun Soneangsih (82322223026)

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. Djam'an Satori, M.A.

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS GALUH
2022
KATA PENGANTAR

Dengan kebesaran Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
penulis panjatkan rasa puji syukur atas hidayah-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah “Peran Administrasi Pendidikan dalam Pembangunan
Pendidikan”. Adapun Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Teori Administrasi Pendidikan.
Adapun makalah ilmiah "Peran Administrasi Pendidikan dalam
Pembangunan Pendidikan” ini telah penulis usahakan dapat disusun dengan
sebaik mungkin dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga
penyusunan makalah ini dapat diselesaikan secara tepat waktu. Untuk itu penulis
tidak lupa untuk menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam penulisan makalah ini. Kami mengucapkan terima
kasih yang sedalam-dalamnya kepada Prof. Dr. H. Djam'an Satori, M.A. yang
telah menjelaskan peta konsep dari mata kuliah ini untuk masing-masing topik
perkuliahan, sehingga kami mendapatkan gambaran yang relatif utuh dari topik
perkuliahan ini.
Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya, penulis tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan, baik dari
segi penggunaan kosa-kata, tata bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang bermaksud untuk memberikan kritik dan saran kepada penulis agar
penulis dapat memperbaiki kualitas makalah ilmiah ini.
Penulis berharap semoga makalah "Peran Administrasi Pendidikan dalam
Pembangunan Pendidikan” ini bermanfaat, dan dapat diambil hikmah dan
manfaatnya oleh para pembaca.

Ciamis, 20 Oktober 2022

Tim Penulis.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Konsep Administrasi Pendidikan...................................................................3
2.1.1 Pengertian Administrasi Pendidikan........................................................3
2.1.2 Ruang Lingkup Adminintrasi Pendidikan...............................................4
2.1.3 Fungsi Administrasi Pendidikan..............................................................4
2.2 Upaya Implementasi Administrasi Pendidikan..............................................5
2.3 Indikator Keberhasilan...................................................................................6
2.4 Analisis SWOT...............................................................................................7
2.5 Analisis Diagram Tulang Ikan.......................................................................8
2.6 Rekomendasi Agar Praktek Administrasi Pendidikan Dapat Berhasil
Dijalankan..........................................................................................................10
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
3.1 Kesimpulan...................................................................................................13
3.2 Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.2 Siklus PDCA........................................................................................4


Gambar 2.2 Diagram Tulang Ikan...........................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep adminitrasi sama dengan konsep manajemen. Manajemen
pendidikan terdiri dari du kata yaitu manajemen dan pendidikan, jadi manajemen
pendidikan dapat diartikan sebagai manajemen yang di terapkan pada bidang
pendidikan. Pada hakikatnya ilmu adminitrasi pendidikan adalah ilmu tentang
penyelenggaraan pedidikan di sekolah ataupun di tempat-tempat pendidikan.
Administrasi pendidikan merupakan suatu usaha menciptakan kerja sama yang
melibatkan seluruh elemen di sekolah untuk mencapai tujuan yang telah
disepakati oleh bersama. Wilayah kerja administrasi pendidikan meliputi tiga hal,
yaitu perencanaan, pelaksanaan dan kepengawasan. Dengan meliputi bidang
sumber daya manusia (SDM), sumber belajar, dan sumber fasilitas dan dana,
sehingga dapat terlihat apa yang sedang dikerjakan dalam konteks administrasi
pendidikan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan secara produktif dan effisien
untuk perorangan ataupun Lembaga.
Pembangunan di dalam bidang pendidikan merupakan suatu cara untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas hidup manusia.
Pendidikan bukan hanya sekedar media dalam menyampaikan dan meneruskan
kebudayaan dari generasi ke generasi, melainkan dapat menghasilkan perubahan
dan pengembangan kemajuan kehidupan bangsa. Keberhasilan program
pendidikan dapat membantu kelancaran pencapaian tujuan pembangunan
nasional. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilakukan di dalam keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Keberhasilan pendidikan nasional tanggung jawab
bersama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan di atas, maka masalah
yang akan dirumuskan di makalah ini adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan konsep administrasi pendidikan?


2. Bagaimanakah upaya Implementasi Administrasi pendidikan?
3. Faktor-faktor apa sajakah untuk dapat mencapai indikator keberhasilan?
4. Bagaimanakah penerapan Analisis SWOT pada administrasi pendidikan?

1
2

5. Bagaimanakah penerapan Analisis Diagram Tulang Ikan pada adminitrasi


pendidikan?
6. Apa saja rekomendasi agar praktek administrasi pendidikan bisa berhasil
dijalankan?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah dapat mengetahui:
1. Konsep administrasi pendidikan.
2. Upaya Implementasi Administrasi pendidikan.
3. Faktor-faktor untuk dapat mencapai indikator keberhasilan.
4. Penerapan Analisis SWOT pada administrasi pendidikan
5. Penerapan Analisis Diagram Tulang Ikan pada adminitrasi pendidikan
6. Rekomendasi agar praktek administrasi pendidikan bisa berhasil dijalankan
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penilitian ini adalah:
1. Secara Teoritis, yaitu untuk memberikan landasan bagi peneliti dan bagi
para peneliti lain dalam melakukan penelitian yang sejenis dalam
memahami lebih dalam mengenai teori administrasi pendidikan.
2. Secara Praktis, dapat memperluas wawasan dan pengalaman bagi para
peneliti.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Administrasi Pendidikan


2.1.1 Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi atau manajemen pendidikan adalah bidang dengan cakupan
ilmu yang luas dan saling berkaitan, sehingga dalam memahami tentang
administrasi pendidikan memerlukan wawasan yang cukup luas. Oteng Sutisna
(1989:382) menyatakan bahwa administrasi pendidikan hadir dalam tiga bidang
perhatian dan kepentingan yaitu : (1) Setting Administrasi pendidikan (geografi,
demografi, ekonomi, ideologi, kebudayaan, dan pembangunan); (2) Pendidikan
(bidang garapan administrasi); dan (3) Substansi administrasi pendidikan (tugas-
tugasnya, prosesnya, asas-asasnya, dan perilaku administrasi).
Berikut ini adalah beberapa pengertian yang berkaitan dengan makna
manajemen atau administrasi pendidikan yang di kemukan oleh para ahli.
Table 1.2 Pendapat Pakar Tentang Manajemen atau Administrasi
Pendidikan

NO Pengertian Administrasi Pendidikan Pendapat

1 Keseluruhan proses kerjasama dengan (Djam’an Satori,


memanfaatkan semua sumber personil dan 1980:4)
materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara
efektif dan efisien.

2 Dalam pendidikan, manajemen itu dapatdiartikan (Made Pidarta,


sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber 1988:4)
pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai
tujuan pendidikan yang telah
ditentukansebelumnya

3 Manajemen pendidikan ialah suatu ilmu yang (Engkoswara,


mempelajari bagaimanamenata sumber daya 2001:2)
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
secara produktif dan bagaimana menciptakan
suasana yang baik bagi manusia yang turut serta
di dalam mencapai tujuan yang disepakati

3
4

bersama.

Dengan memperhatikan pengertian yang telah dikemukan oleh para ahli


tampak bahwa manajemen/administrasi pendidikan pada prinsipnya adalah suatu
bentuk penerapan manajemen atau administrasi dalam mengelola, mengatur, dan
mengalokasikan sumber daya yang terdapat dalam dunia pendidikan.
2.1.2 Ruang Lingkup Adminintrasi Pendidikan
Sudut pandang dasar ruang lingkup adminintrasi pendidikan secara umum
menurut Suharsaputra (2013) menyatakan dapat dikelompokan menjadi tiga
yaitu: (1) sudut pandang proses, (2) sudut pandang esensi/subtansi, (3) sudut
pandang subtansi kerja. Sudut pandang proses adalah cara pandang adminitrasi
pendidikan dengan melihat bagaimana proses manajemen dijalankan dan hal ini
terkait dengan fungsi-fungsi manajemen secara umum. Sudut pandang esensi
berkaitan dengan bidang-bidang yang menjadi perhatian dalam manajemen seperti
kinerja pegawai, iklim, kepemimpinan, iklim dan budaya organisasi. Dan yang
terakhir yaitu sudut pandang subtansi kerja berkaitan dengan bidang-bidang
berhubungan langsung dengan dunia pendidikannya yaitu seperti kepala sekolah,
fasilitas pendidikan, pembiayaan pendidikan, organisasi sekolah, proses
pendidikan, dan kinerja guru.
2.1.3 Fungsi Administrasi Pendidikan
Prinsipnya fungsi dari adminitrasi pendidikan sama dengan fungsi
manajemen pada umumnya. Dari sudut pandang lingkup manajemen pendidikan
sama halnya dengan sudut pandang proses maka dari itu dalam konteks
peningkatan mutu pendidikan model siklus yang sering di gunakan untuk fungsi-
fungsi manajemen pendidikan adalah model dari Edwars Deming (Deming Cycle)
yaitu Plan (merencanakan), Do (melaksanakan),
Check (perbaikan), Act (penindaklanjutan).

Gambar 1.2 Siklus PDCA


5

Impilkasinya adalah dalam manajemen pendidikan diperlukan upaya untuk


perbaikan terus menerus, dan upaya ini pada dasarnya merupakan prinsip dasar
dari manajemen mutu pendidikan yang telah menjadi paradigma penting dalam
membangun pendidikan.
2.2 Upaya Implementasi Administrasi Pendidikan
Kegiatan pelaksanaan administrasi pendidikan hendaknya didasarkan pada :
1. Tujuan pendidikan dan perkembangan anak didik
2. Adanya koordinasi dalam semua usaha
3. Penggunaan waktu, tenaga dan alat secara efektif dan efisien
4. Partisipasi yang luas dalam menentukan policy dan program
5. Memindahkan kekuasaan yang sesuai dengan tanggung jawab
Pelaksanaan garapan bidang administrasi pendidikan :
1. Cakupan Administrasi Kesiswaan
 Pengelolaan penerimaan siswa baru
 Pengelolaan bimbingan dan penyuluhan
 Pengelolaan kelas
 Pengelolaan organisasi siswa
 Pengelolaan data tentang siswa
2. Administrasi Personal Sekolah
Berkaitan dengan proses yang paling dasar dalam pengumpulan informasi
yang berhubungan dengan sistem kepegawaian seperti proses perekaman data
umum kepegawaian, mencakup:
 Biodata pegawai
 Sejarah kepangkatan
 Sejarah jabatan
 Sejarah pendidikan formal
 Sejarah pendidikan substansi
 Keahlian berbahasa asing
 Penggunaan fasilitas perusahaan
3. Administrasi kurikulum
6

 Berhubungan dengan tugas guru atau pendidik


 Berhubungan dengan peserta didik
 Berhubungan dengan seluruh aktivitas akademika atau warga sekolah
 Menyangkut proses belajar mengajar
4. Administrasi Keuangan
 Menyelenggarakan pendidikan secara efisien
 Menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan sekolah
 Mencegah kekeliruan, kebocoran atau penyimpangan penggunaan dana
 Menjamin akuntabilitas perkembangan sekolah

2.3 Indikator Keberhasilan


Dalam pelaksanaannya, administrasi mempunyai indikator-indikator tertentu yang
harus dilaksanakan agar dapat berjalan dengan lancar. Berikut merupakan
indikator keberhasilan dari administrasi pendidikan yaitu :
1. Perencanaan
Proses perencanaan harus dilaksanakan secara kalaboratif, artinya
mengikutsertakan semua personil dalam penyusunannya sehingga
menimbulkan perasaan ikut memiliki yang dapat memberikan dorongan
kepada personil lainnya agar rencana tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.
Perencanaan pendidikan berdasarkan jangka waktunya dapat dibedakan atas
perencanaan jangka pendek (1-2 tahun), jangkauan menengah (3- 7 tahun),
dan jangka panjang (8-25 tahun).
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pengaturan
kekuasaan, wewenang pekerjaan, tanggung jawab dari personil yang
mempunyai tata hubungan satu sama lain, sehingga setiap tenaga pengajar
sekolah mengetahui kedudukan, tanggung jawab, tugas, wewenang dan cara
berhubungan satu sama lain, sehingga dapat menjamin tercapainya tujuan
sekolah.
3. Pengarahan
Pengarahan menurut Nurhadi (1983) adalah usaha memberikan bimbingan dan
pengarahan yang diberikan sebelum suatu kegiatan pelaksanaan dilakukan
untuk memelihara, menjaga dan memajukan organisasi melalui orang-orang
7

yang terlibat baik struktural maupun fungsional, agar setiap kegiatan yang
dilakukan nantinya tidak terlepas dari usaha pencapaian tujuan pendidikan.
4. Pengkoordinasian
Pengkoordinasian diartikan sebagai usaha untuk mengatur pendidikan
kegiatan dari berbagai individu atau unit kerja sekolah agar pelakasanaan
kegiatan berjalan selaras dengan kebutuhan anggota/unit kerja di sekolah dan
anggota atau unit kerja lainnya dalam usaha mencapai tujuan sekolah.
5. Pengawasan
Menurut Nurhadi (1983) pengawasan adalah kegiatan mengukur tingkat
efektivitas kegiatan kerja yang sudah dilaksanakan dan tingkat efisiensi
penggunaan komponen pendidikan lain dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan. Untuk mengukur tingkat efektivitas dan efisiensi, perlu dilakukan
evaluasi untuk mengukur sampai dimana pelaksanaan pendidikan yang
dilakukan mencapai tujuan yang telah direncanakan serta memiliki kekuatan
dan kelemahan program yang dijalankan.
2.4 Analisis SWOT
Impilkasinya Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai factor secara
sistematis untuk merumuskan strategi berdasarkan logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (strenghs) dan peluang (opportunities), dan secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).
Menurut Rangkuti (2008), analisa SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor
secara sistematis untuk merumuskan satrategi perusahaan. Analisa didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan, peluang dan sekaligus juga
meminimalkan kelemahan dan ancaman. Adapun implemntasi SWOT pada
administrasi pendidikan di sekolah Raudhatul Athfal Generasi Rabbani Ciamis
adalah sebagai berikut:
1. Strengths (Kekuatan)
 Mengembangkan lingkungan sekolah menuju komunitas belajar
dan bermain yang ideal, yaitu dapat menerapkan program
kenyamanan dan kekeluargaan
 Membentuk Tim Evaluasi program dan kegiatan sekolah secara
efektif dan efisien
8

 Memasukan pendidikan yang ramah lingkungan ke dalam


kurikulum agar seluruh siswa memiliki karakter yang peduli
terhadap lingkungan.

2. Weakness (Kelemahan)
 Komunikasi уаng kurаng еfеktіf аntаrа реngеlоlа dаn
реndіdіk/kаrуаwаn
 Kurangnya kreativitas dan improvisasi pembelajaran yang
dilakukan sehingga berpengaruh terhadap pencapaian standar
kompetisi lulusan yang telah di tetapkan lembaga.
 Kesulitan dalam menghadapi karakteristik siswa yang beragam.
3. Oрроrtunіtіеѕ (Peluang)
 Kesadaran orang tua akan kegiatan pendidikan anak usia dini yang
semakin tinggi.
 Hubungan kеrjаѕаmа dеngаn lembaga profesional рѕіkоlоgі anak
sehingga dapat mengetahui pertumbuhan peserta didik secara
spesifik.
 Harapan orang tua siswa yang tinggi terhadap pentingnya layanan
pendidikan yang bermutu bagi anak-anaknya, sehingga orang tua
aktif dan peduli terhadap pengembangan pendidikan anak-anaknya.
4. Thrеаt (Ancaman/Tantangan)
 Adanya lembaga PAUD yang berdiri dalam satu wilayah dengan
biaya pendidikan yang lebih terjangkau.
 Beberapa masyarakat yang memiliki pemikiran atau menuntut
bahwa setiap anak dari yang lulus dari sekolah PAUD harus sudah
dapat membaca dan menulis sehingga bisa langsung diterima di
Pendidikan Dasar.

2.5 Analisis Diagram Tulang Ikan


Fishbone Digram atau diagram tulang ikan adalah suatu metode untuk
menganalisa penyebab dari suatu masalah. Menurut Murnawan (2014), Fishbone
merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas yang ditemukan oleh ilmuwan
Jepang pada tahun 1960-an. Dr. Kaoru Ishikawa adalah seorang ilmuwan yang
9

lahir di Tokyo, Jepang pada tahun 1915 dan juga merupakan alumnus Teknik
Kimia di Universitas Tokyo. Diagram ini disebut juga dengan diagram cause
effect atau diagram sebab akibat. Adapun implementasi diagram tulang ikan pada
administrasi pendidikan di sekolah Raudhatul Athfal Generasi Rabbani Ciamis
adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2 Diagram Tulang Ikan


1. Metode
a. Komunikasi kurang efektif
Faktor penghambat komunikasi yang efektif dapat muncul dari
komunikator, lingkungan, medai maupun komunikan. Masih adanya
beberapa hambatan pada komunikasi yang menjadikan komuniksi menjadi
kurang efektif seperti tidak adanya prosedur kerja yang jelas, pemilihan
media yang kurang tepat dan kurangnya informasi.
b. Kurangnya pelatihan bagi pendidik
Minimnya anggaran untuk pelatihan sehingga guru yang mendapatkan
pelatihan menjadi tidak merata, sehingga tenaga susah dalam memenuhi
standar kerja seperti yang diharapkan.
2. Lingkungan
a. Kurangnya dukungan dari masyarakat
10

Salah satu bentuk sikap masyarakat yang kurang mendukung adanya


pendidikan anak usia dini adalah masyarakat tersebut tidak menganggap
PAUD sebagai sesuatu yang wajib untuk dirasakan oleh anaknya.
b. Masih terdapat ruangan yang kurang nyaman
Kenyamanan suatu ruangan dapat mempengaruhi kinerja dan produktivitas
tenaga pendidik maupun siswa. Beberapa kondisi ruangan yang dimaksud
adalah masih ada beberapa ruangan yang minim fasilitas pendukung
seperti belum lengkapnya Alat Peraga Edukatif (APE) dalam menunjang
pembelajaran.
3. Tenaga Kerja
a. Tenaga pendidik yang kurang inovasi.
Masih terdapat SDM yang kurаng bеrkоmреtеn, pembelajaran yang
diberikan pendidik masih bersifat monoton dan komunikasi yang
digunakan hanya satu arah
b. Kurang persiapan dalam mengajar.
Sebagian guru masih belum tertib dalam pembuatan rencana persiapan
pengajaran harian maupun mingguan (RPPH) dan (RPPM) sehingga dapat
menghambat perkembangan siswa dalam hal akademis
4. Sarana/Alat
a. Fasilitas pendukung belum berkembang.
Masih terdapat fasilitas yang belum ikut berkembang sesuai dengan
kemajuan teknologi. Padahal, fasilitas memiliki peranan yang sangat
penting dalam mendukung kegiatan belajar. sehingga mengakibatkan
tenaga pendidik kurang semangat dalam memberikan materi terkait
pelajaran.
b. Konsepsi yang belum maksimal.
Tenaga pendidik harus merencanakan konsepsi yang akan digunakan
secara matang. Karena rancangan atau ide yang akan diterapkan akan
berkaitan dengan bagaimana penerapan pendidikan dalam meciptakan
peserta didik yang berkualitas.
11

2.6 Rekomendasi Agar Praktek Administrasi Pendidikan Dapat Berhasil


Dijalankan
1. Administrasi Pendidikan Sekolah
Pegawai pada suatu sekolah ialah semua manusia yang tergabung di dalam
kerja sama suatu sekolah untuk melaksanakan tugas-tugas dalam mencapai
tujuan pendidikan. Dari sudut administrasi pendidikan (sekolah) dapat dilihat
bahwa komunikasi pada hakikatnya adalah problem hubungan kerja sama
manusia (human relationship). Keberhasilan dalam hubungan-hubungan
kerjasama manusia ini akan di tentukan oleh efesiensi dan efektifitas mereka
yang berkepentingan dalam:
a. Menyampaikan berita kepada orang lain.
b. Memahami dengan tepat isi/maksudnya dengan harapan mau menerima
2. Administrasi Kurikulum
Pada jenis dan tingkat sekolah apa pun, yang menjadi tugas utama kepala
sekolah ialah menjamin adanya program pengajaran yang baik bagi murid-
murid. Inilah tanggung jawab kepala sekolah yang paling penting dan banyak
tantangannya. Sedangkan stafnya mendapat bagian tanggung jawab dalam
membantu usaha pelaksanaan dan pengembangan program pengajaran yang
efektif. Agar kepala sekolah mampu memberikan pimpinan yang efektif dalam
bidang ini, hendaknya ia mengetahui berbagai teori mengenai kurikulum dan
menyadari kaitannya dengan kebijaksanaan dan langkah-langkah administratif
yang sedang berlaku.
3. Administrasi Prasarana dan Sarana Pendidikan
Secara etimologis, prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai
tujuan. Dalam pendidikan misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah,
lapangan olahraga, uang dan sebagainya. Sedang sarana seperti alat langsung
untuk mencapai tujuan pendidikan. Administrasi sarana dan prasarana
pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan
agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada jalannya
proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan,
pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventarisasi, dan penghapusan serta
penataan.
4. Administrasi Siswa
12

Pengelolaan dan kesiswaan merupakan salah satu garapan Administrasi murid


yang tidak dapat ditinggalkan. Pada intinya ada 3 macam data yang perlu
sekali dikelola, yaitu; data tentang identitas murid, tentang hasil belajar murid
dan tentang kehadiran murid. Beberapa hal yang harus di perhatikan dalam
administrasi ini yaitu: pembinaan peserta didik menangkal kenakalan
anak/remaja dan penanggulangan penyalahgunaaan narkotika, ganja, morfin,
dan alkohol.
5. Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Hal yang mencakup hubungan sekolah-sekolah lain, hubungan sekolah dengan
pemerintah setempat, hubungan sekolah dengan istansi-istansi dan jawaban-
jawaban lain, dan hubungan sekolah dengan masyarakat pada umumnya.
Hendaknya semua hubungan itu merupakan hubungan kerja sama yang
bersifat pedagogis, sosiologi, dan produktif, yang dapat mendatangkan
keuntungan dan perbaikan serta kemajuan dari kedua belah pihak.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dari sudut
administrasi pendidikan (sekolah) dapat dilihat bahwa komunikasi pada
hakikatnya adalah problem hubungan kerja sama manusia (human relationship).
Keberhasilan dalam hubungan-hubungan kerjasama manusia ini akan di tentukan
oleh efesiensi dan efektifitas mereka yang berkepentingan. Selain itu, agar kepala
sekolah mampu memberikan pimpinan yang efektif dalam bidang ini, hendaknya
ia mengetahui berbagai teori mengenai kurikulum dan menyadari kaitannya
dengan kebijaksanaan dan langkah-langkah administratif yang sedang berlaku.
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga
sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal
dan berarti pada jalannya proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini meliputi
kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventarisasi, dan
penghapusan serta penataan. Kemudian juga, beberapa hal yang harus di
perhatikan dalam administrasi siswa, yaitu: pembinaan peserta didik menangkal
kenakalan anak atau remaja dan penanggulangan penyalahgunaaan narkotika,
ganja, morfin, dan alkohol. Hal yang mencakup hubungan sekolah-sekolah lain,
hubungan sekolah dengan pemerintah setempat, hubungan sekolah dengan istansi-
istansi dan jawaban-jawaban lain, dan hubungan sekolah dengan masyarakat pada
umumnya. Hendaknya semua hubungan itu merupakan hubungan kerja sama yang
bersifat pedagogis, sosiologi, dan produktif, yang dapat mendatangkan
keuntungan dan perbaikan serta kemajuan dari kedua belah pihak.
3.2 Saran
Dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, kepala sekolah dan
guru harus mampu bekerja sama dalam meningkatkan mutu pendidikan dan
mengembangkan kualitas pembalajaran. Dengan terciptanya suasana
pembelajaran yang kondusif untuk belajar, siswa akan merasa senang dan nyaman
sehingga peserta didik menjadi kreatif, inovatif, terampil, dan mampu berpikir
kritis terhadap masalah yang dihadapinya serta memiliki karakter, kepribadian,
akhlak mulia dan pengendalian diri dalam diri peserta didik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Engkoswara. 2001. Paradigma Manajemen Pendidikan Menyongsong Otonomi


Daerah. Bandung: Yayasan Amal Keluarga.

Murnawan, H. 2014. Perencanaan Produktivitas Kerja Dari Hasil Evaluasi


Produktivitas Dengan Metode Fishbone Di Perusahaan
Percetakankemasan PT. X. Jurnal Teknik Industri HEURISTIC, 11(1), 27-
46.

Nurhadi, M.A. 1983. Administrasi Pendidikan Di Sekolah. Yogyakarta: Andi


OFFSET.

Oteng, Sutisna. 1989. Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis Untuk Praktek


Profesional. Bandung: Angkasa.

Pidarta, Made. 1988. Manajemen Pendidikan Indonesia, Cet. 1. Jakarta: Bina


Aksara.

Rangkuti, Freddy. 2008. Analisa SWOT Teknik Membedah kasus Bisnis, Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.

Satori, Djam’an. 1980. Administrasi Pendidikan, Bandung: Adsup IKIP Bandung.

Suharsaputra, Uhar. 2013. Administrasi Pendidikan, Cet. Ke-2 (Edisi Revisi).


Bandung: PT Refika Aditama.

14

Anda mungkin juga menyukai