Anda di halaman 1dari 42

UJIAN AKHIR SEMESTER

ANALISIS PERMASALAHAN PENGELOLAAN KELAS YANG TERJADI


PADA KELOMPOK BELAJAR KELAS IV A DI SDN 2 LOKTABAT
SELATAN KOTA BANJARBARU
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah
PENGELOLAAN KELAS
Dosen Pengampu :
Diani Ayu Pratiwi,S.Pd.,M.Pd.

Disusun Oleh:
Nama : Muhammad Kurnia Ramadhan
NIM : 1910125310055
No.Absen : 40
Kelas : 5 E PGSD
KEMENTRIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN RISET DAN
TEKNOLOGI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah
SWT. Karena atas limpahan Karunia, Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa
kesehatan, sehingga Makalah yang berjudul “Analisis Permasalahan Pengelolaan
Kelas Yang Terjadi Pada Kelompok Belajar Kelas IV A Di SDN 2 Loktabat Selatan
Kota Banjarbaru” dapat selesai tepat waktu. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Pengelolaan Kelas Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala
2. Ibu Diani Ayu Pratiwi,S.Pd.,M.Pd
3. Ayah dan Ibu tercinta
4. Teman-teman kelas 5E PGSD FKIP Universitas Lambung Mangkurat

Proposal ini disusun sebagai tugas individu mata kuliah Penglolaan Kelas.
Saya berusaha menyusun Makalah ini dengan segala kemampuan, namun Makalah
ini kemungkinan masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan
maupun segi penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun akan Saya terima dengan senang hati demi perbaikan proposal
selanjutnya. Semoga Makalah ini bisa memberikan informasi mengenai
“Analisis Permasalahan Pengelolaan Kelas Yang Terjadi Pada Kelompok Belajar
Kelas IV A Di SDN 2 Loktabat Selatan Kota Banjarbaru” dan bermanfaat bagi para
pembacanya. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat
makalah ini Saya ucapkan terima kasih.

Banjarmasin, November 2021

Muhammad Kurnia Ramadhan

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................5

A. Latar Belakang ......................................................................................................5

B. Rumusan Masalah .................................................................................................6

C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................6

D. Manfaat Penulisan .................................................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................8

A. Kerangka Toritis ....................................................................................................8

1. Pengertian Belajar ..............................................................................................8

2. Pengertian Mengajar ..........................................................................................9

3. Pengertian Pengelolaan Kelas ..........................................................................10

BAB III HASIL OBSERVASI .........................................................................................11

A. Keadaan Sekolah .................................................................................................11

B. Keadaan Kelas .....................................................................................................12

C. Keadaan Siswa ....................................................................................................12

D. Fakta unik di Sekolah ..........................................................................................13

E. Kendala Dalam Pengelolaan Kelas ......................................................................13

F. Faktor Permasalahan di SD .................................................................................14

G. Solusi Permasalahan di SD ..................................................................................16

H. Inovasi Menarik dan Relevan di SD ....................................................................17

BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................................18

iii
A. Instrumen Pengamatan Pengelolaan Kelas ..........................................................18

B. KESIMPULAN ...................................................................................................25

C. SARAN ...............................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................27

LAMPIRAN.....................................................................................................................28

iv
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam mengembangkan
kemajuan bangsa. pendidikan di Indonesia memiliki harapan besar dalam
mewujudkan bangsa yang bermartabat, hal tersebut tertuang pada Undang-Undang
No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 yang
menyatakan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Pencapaian tujuan pendidikan pada kenyataannya tidaklah mudah. Banyak
tantangan dan hambatan yang datang, baik dari segi ekonomi maupun masalah
kependudukan. Indonesia sebagai negara berkembang, masalah kependudukan
menjadi salah satu faktor yang banyak menimbulkan dampak negatif bagi
pendidikan di Indonesia. Dampak negative yang ditimbulkan salah satunya adalah
lambatnya perkembangan pendidikjihan di Indonesia. Berdasarkan laporan tahunan
UNESCO Education for All Global Monitoring Report (2015:232), mutu
pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 120 negara secara
internasional. Hal tersebut membuktikan bahwa pendidikan di Indonesia masih
membutuhkan banyak perhatian, baik perbaikan dalam kualitas kemampuan
pendidik, siswa, sekolah, dan lain-lain.
Dalam proses pendidikan, terdapat tiga pusat pendidikan yang memiliki
peranan besar, yang disebut tri pusat pendidikan. Menurut Ki Hadjar Dewantara
(dalam Haryanto, 2010), tiga pusat pendidikan yang berperan adalah (1) pendidikan
di lingkungan keluarga, (2) pendidikan di lingkungan perguruan atau sekolah, dan

5
(3) pendidikan di lingkungan kemasyarakatan atau alam pemuda. Tiga pusat
pendidikan tersebut memiliki andil besar dalam pembentukan karakter anak.
Pemberdayaan yang efektif pada masing-masing pusat akan menghasilkan anak
yang berkembang optimal.
Pemberdayaan yang efektif pada lingkungan sekolah akan mendukung
keberhasilan siswa dalam pencapaian tujuan belajar yang diharapkan. Lingkungan
siswa di sekolah yang paling dekat adalah lingkungan kelas. Menurut Nawawi
(1989:100) kelas adalah ruangan yang dibatasi oleh empat dinding dimana siswa
berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi pengelolaan kelas yang terjadi saat ini di SDN 2 Loktabat
Selatan?
2. Apa saja fakta unik dan menarik yang terjadi di SDN 2 Loktabat Selatan?
3. Apakah ada kendala yg terjadi di dalam pengelolaan kelas saat ini?
4. Apa faktor yang menyebabkan permasalahan di SDN 2 Loktabat Selatan?
5. Apa solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan yg ada temukan di SDN
2 Loktabat Selatan?
6. Bagaimana inovasi yang menarik dan relevan terhadap objek observasi di SDN
2 Loktabat Selatan
C. Tujuan Penulisan
1. Agar mendapatkan data kondisi pengelolaan kelas yang terjadi saat ini di
SDN 2 Loktabat Selatan
2. Untuk mengetahui fakta unik dan menarik yang terjadi di SDN 2 Loktabat
Selatan
3. Untuk Mengetahui kendala apa saja yang terjadi di dalam pengelolaan kelas
di SDN 2 Loktabat Selatan
4. Untuk Mengetahui faktor apa saja yang menjadi penyebab permasalahan di
SDN 2 Loktabat Selatan

6
5. Agar Mengetahui solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan yg ada
temukan di SDN 2 Loktabat Selatan
6. Untuk Mengetahui inovasi yang menarik dan relevan terhadap objek
observasi di SDN 2 Loktabat Selatan
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang diperoleh dari Penulisan ini adalah :
1. Bagi Sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan pengelolaan
kelas terhadap hasil belajar yang berkualitas.
2. Bagi Guru, sebagai sumber bahwa dalam pendidikan pengelolaan kelas penting
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi Siswa, untuk menghilangkan kejenuhan siswa dalam mengikuti
pembelajaran di kelas.
4. Bagi Pembaca, memberikan tambahan informasi penelitian ini sebagai bahan
referensi untuk melakukan penelitian-penelitian yang sejenis selanjutnya.

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Toritis
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan yang berproses dari yang tidak tahu
menjadi tahu. Misalnya Agnes yang tadinya tidak pandai berhitung setelah
melakukan proses latihan maka sekarang menjadi mahir dalam berhitung.
Belajar merupakan suatu kewajiban bagi seorang siswa. Namun, belajar tak
selamanya wajar, terkadang lancar, terkadang juga tidak, terkadang bisa dengan
mudah menangkap materi yang diajarkan guru, namun terkadang juga susah
menangkap materi, semuanya itu juga berhubungan dengan semangat belajar
siswa. Belajar dipahami sebagai sebuah proses yang berlangsung sepanjang
hayat, oleh karena itu, perhatian tentang belajar, bagaimana belajar, proses
belajar dan hasil belajar telah menjadi bagian penting yang menjadi perhatian
guru. Menurut Ahmadi A dalam Ihsana El Khuluqo (2017:5) menyatakan
“Belajar adalah proses perubahan dalam diri manusia”. Slameto dalam Asep
Jihad (2013:2) menyatakan “Belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”. Menurut Sardiman (2016:20) menyatakan bahwa “Belajar itu
senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan
serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mendengarkan, meniru”.
Menurut Euis nanamans (2015:188) menyatakan “Belajar merupakan sebuah
proses perubahan di dalam kepribadian manusia sebagai hasil dari pengalaman
atau interaksi antara individu dengan lingkungan”. Menurut Purwanto
(2017:38) menyatakan “Belajar merupakan proses dalam diri individu yang
berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam
perilakunya”.

8
Berdasarkan dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu proses yang mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku
atau pengetahuan siswa melalui interaksi dengan lingkungan, pengalaman serta
latihan yang dilakukan secara terus menerus.
2. Pengertian Mengajar
Secara sederhana, mengajar menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh
guru dalam kegiatan membimbing, menyampaikan pengetahuan kepada peserta
didik agar peserta didik mengalami proses belajar. Jika belajar dikatakan milik
siswa, maka mengajar dikatakan sebagai kegiatan guru. Seorang guru harus
memiliki kemampuan mengajar. Kemampuan mengajar selain merupakan bakat
juga bisa merupakan keahlian yang dapat dipelajari sehingga pada dasarnya
semua orang bisa menjadi guru. Salah satu ilmu yang dipelajari dalam
menambah kemampuan mengajar adalah kemampuan dalam menghadapi anak
didik yang memiliki karakter kemampuan serta keinginan yang berbeda-beda.
Menurut Arifin dalam Bisri Mustofa (2015:194) mendefinisikan bahwa
“Mengajar sebagai suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran
kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai, dan
mengembangkan bahan pelajaran itu”. Selanjutnya teori Tyson dan Caroll
dalam Bisri Mustofa (2015:194) mendefinisikan bahwa “Mengajar adalah
sebuah cara dan sebuah proses hubungan timbal balik antara siswa dan guru
yang sama-sama aktif melakukan kegiatan”. Menurut De Queliy dalam Asep
Jihad (2013:8) menyatakan bahwa “Mengajar adalah menanamkan
pengetahuan pada seseorang dengan cara yang paling cepat dan tepat”.
Sardiman (2016:47) menyatakan bahwa “Mengajar adalah menyampaikan
pengetahuan pada anak didik”. Alvin W.Howar dalam Slameto (2013:32)
menyatakan bahwa “Mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong,
membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan
skill, attitude, ideals (cita-cita), appreciations (penghargaan) dan knowledge”.

9
Berdasarkan dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa mengajar
merupakan suatu rangkaian kegiatan penyampaian ilmu pengetahuan kepada
siswa, untuk meningkatkan pegetahuan yang dimiliki siswa sehingga mampu
belajar sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
3. Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas merupakan suatu kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan
oleh guru. Menurut Syaiful Bachri Djamarah dalam Erwin Widiasworo
(2018:12) menyatakan bahwa “Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru
untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya bila ada gangguan dalam proses pembelajaran”.
Selanjutnya menurut Nawawi dalam Euis Karwati (2015:6) “Manajemen kelas
dapat diartikan sebagai kemampuan guru dalam mendayagunakan potensi kelas
berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah”. Menurut Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dalam Erwin Widiasworo (2018:13) menyatakan
bahwa “Pengelolaan kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk
mewujudkan suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan serta dapat
memotivasi peserta didik untuk belajar sesuai kemampuan”.
Berdasarkan dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
pengelolaan kelas merupakan suatu kegiatan yang dipegang, dikelola, diatur,
dikendalikan oleh guru untuk mendapatkan kondisi pembelajaran yang efektif
dan menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

10
BAB III
HASIL OBSERVASI
A. Keadaan Sekolah
1. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SDN 2 Loktabat Selatan
Status Sekolah : Negeri
Alamat Sekolah : Jalan R.O Ulin Kelurahan Loktabat Selatan,
Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru
Status Akreditasi : Akreditasi A
Kelas yang di analisis : Kelas 4 A
Tema / Sub Tema : Matematika
Hari/ Tnggal : Kamis 18 November 2021
Pertemuan Ke :3
Waktu : 08.30 – 09.45
Nama Guru Kelas : Praptini Dasawati, M.Pd
Semester :2

2. Keadaan Lingkungan Sekolah


SDN 2 Loktabat Selatan terletak di lingkungan yang cukup ideal dan
strategis sebagai pusat kegiatan pendidikan dan pengajaran. Selain itu keadaan
dan letak bangunannya sangat strategis dan jauh dari kebisingan jalan
raya,sehingga sangat mendukung untuk kegiatan proses belajar mengajar yang
nyaman serta kondusif. SDN 2 Loktabat Selatan mempunyai halaman sekolah
yang sangat luas dan mempunyai tanaman hias di halaman sekolahnya.
Halaman sekolah digunakan untuk berbagai macam kegiatan, dianataranya
untuk kegiatan Upacara Bendera, Olahraga, Pramuka, Bermain dan kegiatan
lainnya.

11
Salah satu cara mendorong agar sadar akan menjaga kebersihan sekolah,
dibeberapa dinding sekolah di pasang gambar tentang kesadaran akan
kebersihan dan kerapian sekolah.\

B. Keadaan Kelas
Keadaan Kelas di SDN 2 Loktabat Selatan secara umum baik, Ruang Kelas
yang digunakan Sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar di SDN
2 Loktabat selatan sebanyak 14 Kelas. Di setiap kelas selain terdapat sirkulasi udara
yang baik juga dipasangi instalasi listrik, kipas angina, tempat air minum dan alat
pendukung pembelajaran lainnya.
Selain itu pendukung lainnya bias dilihat dari sarana dan prasarana yang ada
di setiap kelas seperti meja , kursi dan lemari. Di setiap kelas di SDN 2 Loktabat
Selatan terdiri atas 30 orang siswa, tetapi di saat observasi keadaan sekolah sedang
melakukan pembelajaran dengan siswa 50% saja, berarti hanya 15 orang siswa yang
masuk sedangkan 15 siswa lainnya melakukan secara daring. Penataan tempat
duduknya telah disesuaikan dengan kondisi kelas yang berjaga jarak dan siswa
siswanya berjarak paling tidak 1 – 1,5 meter.
Di kelas juga ada ada perlengkapan lainnya yang menunjang pembelajaran di
kelas seperti pajangan-pajangan yang menarik dan di kelas dilengkapi dengan
struktur organisasi kelas dengan baik dan benar. Struktur organisasi ditempatkan di
tempat yang tepat dan mudah di baca, terdapat juga uraian tugas tugas untuk siswa,
dan juga strukturnya sudah di tandatangani oleh guru dan kepala sekolah, di kelas
juga terdapat daftar piket siswa, untuk daftar piketnya ditempatkan di tempat yang
strategis dan mudah dibaca, dan sudah di tandatangani oleh guru.

C. Keadaan Siswa
Kegiatan belajar mmengajar yang dilakukan setiap hari tepat pukul 07.30
akan tetapi karena kondisi dan situasi pandemic maka diperbolehkan masuk di jam

12
08.00 sebelum memasuki kelas, siswa mengadakan kegiatan rutin yaitu kegiatan
pembiasaan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan kemudian baris-berbaris di
depan kelas dan kemudian di lanjutkan memasuki kelas, membaca doa serta
melakukan kegiatan belajar yang di pimpin oleh guru.
Kegiatan belajar mengjar yang dilakukan sampai jam 13.15 akan tetapi
karena pandemic maka hanya sampai jam 9.45, selain itu kegiatan belajar siswa
dapat di lakukan di ruangan perpustakaan secara bergilir dengan jadwal yang
ditentukan oleh pengurus perpustakaan beserta guru.
Siswa memiliki kegiatan yang di pimpin oleh guru guna untuk
mengembangkan bakat,kepedulian dan kepribadian siswa. Kegiatan tersebut seperti
kegiatan ekstrakurikuler.

D. Fakta unik di Sekolah


Fakta unik yang terjadi di SDN 2 Loktabat Selatan ini adalah dimana ada
seorang siswa di kelas IV A yang memiliki bakat yang sangat bagus dalam Karya
Seni, anak ini memiliki bakat menggambar suatu kartun dan juga menggambar
manusia dengan hasil yang sangat bagus, dan juga fakta lainnya adalah dimana ada
siswa yang baru sekolah atau pindahan dari sekolah lain, masih mengenakan
pakaian merah putih di hari kamis yang seharusnya memakai pakaian sasirangan
yang merupakan adat dari Kalimantan selatan yang menjadi ciri dan khas dimiliki
daerah.

E. Kendala Dalam Pengelolaan Kelas

Kendala yang ada di dalam pengelolaan kelas mungkin hanya sedikit saja
karena di SDN 2 Loktabat Selatan memiliki pengelolaan kelas yang cukup baik
dalam mengelola, karena untuk siswanya sendiri tidak ada yang membuat kericuhan
dan keributan yang di buat oleh siswa, karena disiplinnya sekolah SDN 2 Loktabat
Selatan yang membuat siswa taat terhadap aturan aturan yang berlaku di dalam

13
sekolah dan kemungkinan masih ada sedikit anak yang nakal untuk kelas V- VI SD,
karena dari hasil observasi sendiri di kelas IV siswa-siswanya tidak ada yang
membuat kericuhan dan keributan, mereha hanya diam di tempat duduk di saat jam
pembelajaran dan bergerak disaat ada perintah oleh guru untuk maju kedepan, pada
saat istirahat pun siswa masih di dalam kelas memakan makanan bekal mereka
bawa ke sekolah yang sudah di siapkan oleh orangtuanya karena sudah di atur oleh
sekolah untuk membawa bekal dari rumah, tidak seperti SD lain yang memiliki
Kantin Sekolah dan membeli jajanan sekolah.

F. Faktor Permasalahan di SD
Menurut Rohani (2004: 157-160) terdapat beberapa faktor penghambat
pengelolaan kelas antara lain yaitu: (a) faktor guru, (b) faktor peserta didik, (c)
faktor keluarga, dan (d) faktor fasilitas. Masing-masing faktor akan dijelaskan
sebagai berikut.
a. Faktor Guru Faktor penghambat yang datang dari guru dapat berupa hal-hal
seperti:
1) Tipe Kepemimpinan Guru Tipe kepemimpinan guru yang otoriter dan
kurang demokratis akan menumbuhkan sikap pasif atau agresif peserta
didik.
2) Format belajar mengajar yang monoton Format belajar mengajar yang
tidak bervariasi dapat menyebabkan para peserta didik bosan, frustasi/
kecewa, dan hal ini akan merupakan sumber pelanggaran disiplin.
3) Kepribadian guru Seorang guru yang berhasil untuk bersikap hangat,
adil, objektif, dan fleksibel sehingga terbina suasana emosional yang
menyenangkan dalam proses belajar mengajar.
4) Pengetahuan guru Terbatasnya pengetahuan guru tentang masalah
pengelolaan kelas dan pendekatan pengelolaan. Baik yang sifatnya
teoritis maupun pengalaman praktis. Untuk itu dibutuhkan diskusi

14
dengan teman sejawat, sehingga dapat meningkatkan keterampilan
mengelola kelas dalam proses belajar mengajar.
5) Pemahaman guru tentang peserta didik Guru harus memahami tingkah
laku peserta didik dan latar belakangnya. Pemahaman guru terhadap
peserta didik kurang mungkin karena tidak tahu caranya ataupun karena
beban mengajar di berbagai sekolah sehingga guru datang ke sekolah
semata-mata untuk mengajar.
b. Faktor Peserta Didik Peserta didik dalam kelas dapat dianggap sebagai
individu dalam suatu masyarakat kecil yaitu kelas dan sekolah. Kekurang
sadaran peserta didik dalam memenuhi tugas dan haknya sebagai anggota
suatu kelas atau sekolah dapat merupakan faktor utama penyebab masalah
pengelolaan kelas.
c. Faktor keluarga Tingkah laku peserta didik di dalam kelas merupakan
pencerminan keadaan keluarga. Sikap otoriter orang tua akan tercermin dari
tingkah laku peserta didik yang agresif atau apatis. Di dalam kelas sering
ditemukan ada peserta didik pengganggu dan pembuat ribut. Mereka itu
biasanya berasal dari keluarga yang tidak utuh atau kacau (broken-home).
Kebiasaan yang kurang baik di lingkungan keluarga seperti tidak tertib,
tidak patuh pada disiplin, kebebasan yang berlebihan ataupun terlampau
dikekang akan merupakan latar belakang yang menyebabkan peserta didik
melanggar disiplin di kelas.

Di SDN 2 Loktabat Selatan memiliki siswa yang jarang ada permasalahan


kelas, karena di kelas IVA siswa siswinya tidak ada yang memiliki
permasalahan tingkah laku yang buruk, akan tetapi mereka taat terhadap
peraturan yang diterapkan pihak sekolah dan juga guru-guru yang ada di SDN
2 Loktabat Selatan sendiri memiliki keahlian dalam mengkoordinir dan
mengatur siswa siswa yang memungkinkan akan terjadinya permasalahan, dari
hasil observasi yang di dapatkan dari wawancara guru “ Faktor permasalahan

15
di SD jarang di temui, karena siswa siswinya yang taat dan hanya diberikan
teguran sedikit saja anak didik bias menyesuaikan dan menuruti perintah dari
guru, beda halnya dengan siswa yang ada di kelas tinggi , di kelas V-IV ada
beberapa siswa yang kadang membuat keributan dan permasalahan,
permasalahannya sendiri disebabkan oleh teman yang jahil dan terjadi
perkelahian dan juga siswa yang sedang bermain game yang menjadi
permasalahan, dengan diberikan teguran mereka terkadang kurang menurut dan
juga susah diatur karena sifat mereka yang terpengaruhi oleh perilaku orang
orang luar negeri yang mencontohkan hal hal kurang baik”.

G. Solusi Permasalahan di SD
Sebagai seorang guru yang bertanggung jawab terhadap berbagai tingkah
laku peserta didik yang menimbulkan masalah dalam proses pembelajaran maka
guru harus berupaya untuk mengatasi setiap masalah yang terjadi. Seperti yang
dikatakan oleh Ahmad Rohani (2004: 127); Martinis Yamin dan Maisah (2009: 39)
sebagai upaya guru dalam menciptakan kondisi yang optimal agar proses belajar
mengajar berlangsung efektif dan sebagai usaha mengatasi masalah pengelolaan
kelas baik individu maupun kelompok terdapat dua tindakan guru yaitu tindakan
pencegahan dan tindakan korektif.
Tindakan pencegahan merupakan tindakan guru dalam mengatur lingkungan
belajar, mengatur peralatan, dan lingkungan sosio-emosional. Untuk tindakan
korektif dapat dikategorikan menjadi dua yaitu tindakan yang seharusnya segera
diambil guru pada saat terjadi gangguan dan tindakan penyembuhan terhadap
tingkah laku yang menyimpang yang terlanjur terjadi agar penyimpangan tersebut
tidak berlarut-larut.
Peneliti menyimpulkan bahwa dalam mengatasi masalah-masalah
pengelolaan kelas, terdapat dua tindakan yang dapat dilakukan oleh guru. Pertama
yaitu tindakan pencegahan yang menyangkut tindakan-tindakan untuk mencegah
terjadinya masalah-masalah pengelolaan kelas. Kemudian yang kedua yaitu

16
tindakan korektif yaitu tindakan sebagi upaya guru dalam mengembalikan suasana
kelas agar dapat berjalan secara maksimal kembali ketika terdapat masalah
pengelolaan kelas.
H. Inovasi Menarik dan Relevan di SD
Pengelolaan kelas yang telah lama dilakukan oleh guru di kelas pasti
memerlukan pembaharuan atau inovasi dengan harapan supaya tercipta
pembelajaran yang kondusif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif
dan efisien. Inovasi dalam pengelolaan kelas ini berhubungan dengan hal-hal baru
yang mesti dilakukan oleh seorang guru.
Selanjutnya, Ahmad (Ropiq,2009:21) berpendapat bahwa kelas merupakan
taman belajar bagi peserta didik dan menjadi tempat mereka, bertumbuh dan
berkembang baik secara fisik, intelektual maupun emosional. Oleh karena itu kelas
harus dikelola sedemikian rupa sehingga benar-benar merupakan taman belajar
yang menyenangkan atau disebut dengan kelas yang efektif.
Dengan memperhatikan pendapat Ahmad di atas jelas sekali bahwa dalam
pengelolaan kelas dibutuhkan sosok guru yang inovatif dalam mengelola kelas
sehingga kelas yang dikelola benar-benar menjadi taman belajar yang
menyenangkan atau kelas yang efektif untuk belajar. Kelas dikatakan efektif untuk
belajar tentu saja memiliki syarat-syarat tertentu seperti yang diungkapkan Prihatin
(2011:25) bahwa syarat-syarat kelas yang efektif untuk belajar adalah: rapi, bersih,
sehat, tidak lembab, cukup cahaya yang meneranginya, sirkulasi udara cukup,
perabot dalam keadaan baik, cukup jumlahnya dan ditata dengan rapi, dan jumlah
peserta didik tidak lebih dari 40 orang.
Penataan kelas, penciptaan hubungan interpersonal, penegakan disiplin,
pemberian hadiah dan hukuman pada siswa, dan penanganan perilaku menyimpang
siswa yang selama ini dilakukan oleh guru mesti mendapat pembaharuan atau
inovasi demi tercapainya pembelajaran yang efektif dan efisien.

17
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Instrumen Pengamatan Pengelolaan Kelas

INDEKS RATA-RATA HASIL OBSERVASI


4 PENATAAN RUANG KELAS
3,5
3 PENGELOLAAN PROGRAM
2,5
PEMBELAJARAN
2
1,5 KESISWAAN
1
0,5
0 KUNJUNGAN KELAS

PENINGKATAN KARIR GURU


(PKG)
INVENTARIS

LAPORAN PENDIDIKAN

 PENATAAN RUANG KELAS


1) Denah Ruangan
Penataan Ruang kelas pada denah ruangan mendapatkan Skor 3 karena
Dengah ruangan di kelas IV A SDN 2 Loktabat Selatan menggambarkan
keadaan ruang kelas yang sesuai arah mata angin dan tidak dilengkapi
sandi , Denah ruangannya pun di kelas tidak di tanda tangani oleh guru
nya.
2) Struktur Organisasi Kelas
Penataan Ruangan kelas pada Struktur organisasi kelas mendapatkan
skor 4 karena di kelas IV A SDN 2 Loktabat Selatan Terdapat stuktur
oganisasi kelas dengan baik dan benar. Struktur organisasi ditempatkan

18
di tempat yang tepat dan mudah dibaca, dan di dalam ruangan juga
Terdapat uraian tugas untuk siswa kelas IV A. Untuk Bagian Struktur
juga sudah ditandatangani oleh guru dan kepala sekolah. Dan juga Guru
memiliki salinan dokumennya.
3) Kelompok Belajar Siswa
Penataan Ruangan kelas pada Kelompok Belajar Siswa mendapatkan
skor 0 karena di kelas IV A SDN 2 Loktabat Selatan karena tidak
terdapat kelompok belajar siswa di dalam ruangan kelas
4) Daftar Piket Siswa
Penataan Ruangan kelas pada Daftar Piket Siswa mendapatkan skor 4
karena di kelas IV A SDN 2 Loktabat Selatan Terdapat daftar piket
siswa di dalam ruangan kelas, Daftar piket siswa juga ditempatkan di
tempat yang stategis dan mudah dibaca dan Daftar piket sudah
ditandatangani oleh guru dan kepala sekolahnya, Guru memiliki salinan
dokumen terhadap daftar piket siswa
5) Sudut/Papan Hasil Karya Siswa
Penataan Ruangan kelas pada Sudut/Papan Hasil Karya Siswa
mendapatkan skor 4 karena di kelas IV A SDN 2 Loktabat Selatan
Didalam kelas terdapat dinding hasil karya siswa yang digunakan
sebagai tempat menempel hasil karya siswa dan aktif diganti sebanyak
satu semester 4 kali
6) Pojok Literasi
Penataan Ruangan kelas pada Pojok Literasi mendapatkan skor 4 karena
di kelas IV A SDN 2 Loktabat Selatan Didalam kelas terdapat pojok
literasi yang aktif digunakan setiap hari, dan referensi buku selalu
berganti setiap semester
7) Pencahayaan

19
Penataan Ruangan kelas pada Pencahayaan mendapatkan skor 4 karena
di kelas IV A SDN 2 Loktabat Selatan Didalam kelas pencahayaan
matahari masuk dengan baik, jendela kelas aktif dibuka dan digunakan
setiap hari, memiliki horden jendela, memiliki lampu yang bisa
digunakan setiap saat.
 PENGELOLAAN PROGRAM PEMBELAJARAN
1) SKBM/KKM
Pengelolaan Program Pembelajaran pada SKBM/KKM mendapatkan
Skor 4 dikarenakan SDN 2 Loktabat Selatan Terdapat KKM di dalam
kelas. KKM memuat seluruh mata pelajaran di kelas,KKM juga
ditempatkan di tempatkan di tempat yang stategis. Dan sudah
Ditandatangani oleh guru dan kepala sekolah. Sudah Dibuatkan grafik
pencapaian KKM setiap semesternya dan Guru memiliki salinan
dokumen
2) Kalender Pendidikan
Pengelolaan Program Pembelajaran pada Kalender Pendidikan
mendapatkan Skor 3 dikarenakan SDN 2 Loktabat Selatan Terdapat
kalender pendidikan di dalam kelas. Kalender pendidikan ditempatkan
di tempat yang kurang strategis, dan Guru sudah memiliki salinan
dokumen
3) Alokasi Waktu Jam Pembelajaran
Pengelolaan Program Pembelajaran pada Alokasi Waktu Jam
Pembelajaran mendapatkan Skor 4 dikarenakan SDN 2 Loktabat Selatan
Terdapat alokasi waktu jam pelajaran di kelas. Alokasi waktu jam
pelajaran ditempatkan di tempat yang stategis. Alokasi waktu jam
pelajaran sesuai dengan kurikulum sekolah. ditandatangani guru dan
kepala sekolah. Guru memiliki salinan dokumen
4) Jadwal Pelajaran

20
Pengelolaan Program Pembelajaran pada Jadwal Pembelajaran
mendapatkan Skor 4 dikarenakan SDN 2 Loktabat Selatan Terdapat
jadwal pelajaran di dalam kelas. Jadwal pelajaran dibuat dengan rapi,
ditempatkan di tempat yang stategis. Jadwal pelajaran sesuai dengan
alokasi waktu jam pelajaran. ditandatangan guru dan kepala sekolah.
Guru memiliki salinan dokumen
5) Jadwal Pengembangan Diri
Pengelolaan Program Pembelajaran pada Jadwal Pengembangan Diri
mendapatkan Skor 0 dikarenakan SDN 2 Loktabat Selatan Tidak
memiliki Jadwal Pengembangan diri di dalam pengelolaan program
pembelajaran.
 KESISWAAN
1) Data Usia Siswa
Kesiswaan pada data usia siswa mendapatkan Skor 4 dikarenakan di
Kelas IVA SDN 2 Loktabat Selatan Terdapat data usia siswa menurut
umur dan jenis kelamin untuk seluruh siswa
2) Data Siswa Menurut Agama
Kesiswaan pada Data Siswa Menurut Agama mendapatkan Skor 4
dikarenakan di Kelas IVA SDN 2 Loktabat Selatan Terdapat data siswa
menurut agama yang dianut untuk seluruh siswa. Data siswa menurut
agama yang dianut diketahui dan ditandatangani kepala sekolah
3) Tinggi dan Berat Badan Siswa
Kesiswaan pada Tinggi dan Berat Badan Siswa mendapatkan Skor 4
dikarenakan di Kelas IVA SDN 2 Loktabat Selatan Terdapat data
seluruh siswa menurut tinggi dan berat badan..Data siswa menurut
tinggi dan berat badan ditandatangani dan diketahui kepala sekolah.
4) Siswa Berprestasi

21
Kesiswaan pada Siswa Berprestasi mendapatkan Skor 4 dikarenakan di
Kelas IVA SDN 2 Loktabat Selatan Terdapat data siswa berprestasi,
untuk seluruh prestasi siswa yang pernah diraih baik prestasi individu
mupun kelompok, mulai dari tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten,
provinsi dan nasional.
5) Hoby Siswa
Kesiswaan pada Hoby Siswa mendapatkan Skor 4 dikarenakan di Kelas
IVA SDN 2 Loktabat Selatan Terdapat data seluruh hoby siswa.
6) Mutasi Siswa
Kesiswaan pada Mutasi Siswa mendapatkan Skor 4 dikarenakan di
Kelas IVA SDN 2 Loktabat Selatan Terdapat buku mutasi
siswa. Mutasi siswa ditutup setiap bulan dan ditandatangani.
7) Kejadian Kejadian Penting
Kesiswaan pada Kejadian Kejadian Penting mendapatkan Skor 4
dikarenakan di Kelas IVA SDN 2 Loktabat Selatan Terdapat catatan
selruh kejadian-kejadian peting, dan cara penanggulangannya .
8) Pengembangan Diri Siswa
Kesiswaan pada Pengembangan Diri Siswa mendapatkan Skor 4
dikarenakan di Kelas IVA SDN 2 Loktabat Selatan Terdapat data
pengembangan diri siswa dan jadwal pengembangan diri. Data
pengembangan diri sesuai dengan kurikulum sekolah dan hoby/bakat
siswa.
 KUNJUNGAN TAMU
1) Buku Supervisi Kelas
Kunjungan Tamu pada Buku Supervisi Kelas mendapatkan Skor 4
dikarenakan di Kelas IVA SDN 2 Loktabat Selatan Terdapat buku
supervisi kelas. Buku supervisi kelas terisi dengan hasil pelaksanaan

22
supervisi. Akademik, manajerial dan lingkungan kepala sekolah dan
pengawas binaan.
2) Buku Tamu Kelas
Kunjungan Tamu pada Buku Tamu Kelas mendapatkan Skor 4
dikarenakan di Kelas IVA SDN 2 Loktabat Selatan Terdapat buku tamu
kelas. Buku Tamu kelas mencerminkan seluruh tamu yang berkunjung
ke kelas.
 PENINGKATAN KARIR GURU (PKG)
1) Kegiatan KKG
Peningkatan Karir Guru pada bagian Kegiatan KKG mendapatkan Skor
4 dikarenakan Di SDN 2 Loktabat Selatan Terdapat buku kegiatan PKG
Buku Kegiatan PKG diisi sesuai jadwal kegiatan PKG yang diikuti
2) Penataran dan Pelatihan
Peningkatan Karir Guru pada bagian Penataran dan Pelatihan
mendapatkan Skor 4 dikarenakan Di SDN 2 Loktabat Selatan Terdapat
buku kegitan pengingkatan karir guru. Buku kegiatan peningkatan karir
guru sesuai dengan kegiatan pelatihan kedinasan yang diikuti, dan
diketahui kepala sekolah. Terdapat seluruh bukti Surat Tugas atau
Piagam.
3) Notulen Rapat
Peningkatan Karir Guru pada bagian Notulen Rapat mendapatkan Skor
4 dikarenakan Di SDN 2 Loktabat Selatan Terdapat buku notulen rapat
sekolah. Terdapat catatan seluruh hasil rapat di sekolah Cataran hasil
rapat ditandatangani dan diketahui kepala sekolah setiap kali rapat.
 INVENTARIS
1) Inventaris Kelas
Inventaris pada bagian Inventaris Kelas mendapatkan Skor 4
dikarenakan di kelas IVA SDN 2 Loktabat Selatan Terdapat buku

23
inventaris kelas. Seluruh inventaris kelas dicatat dengan benar, sesuai
kondisi pisik dan tahun perolehan, dan dievaluasi setiap akhir tahun.

2) Inventaris Alat Pembelajaran


Inventaris pada bagian Inventaris Alat Pembelajaran mendapatkan Skor
4 dikarenakan di kelas IVA SDN 2 Loktabat Selatan Terdapat buku
inventaris alat pelajaran Inventaris alat pelajaran dicatat sesuai tanggal
perolehan dan kegunaan.Buku inventaris alat pelajaran dievaluasi
setiap tahun, diketahui kepala sekolah.
3) Inventaris Pegangan Guru
Inventaris pada bagian Inventaris Pegangan Guru mendapatkan Skor 4
dikarenakan di kelas IVA SDN 2 Loktabat Selatan Terdapat inventaris
buku pegangan guru. Inventaris buku pegangan guru dicatat dengan
tertib sesuai tanggal perolehan Buku inventaris pegangan guru dicatat
dan dievaluasi setiap tahun, diketahui kepala sekolah
4) Inventaris Pegangan Murid
Inventaris pada bagian Inventaris Pegangan Murid mendapatkan Skor 4
dikarenakan di kelas IVA SDN 2 Loktabat Selatan Terdapat inventaris
buku pegangan murid. Inventaris buku murid dicatat dengan
tertib sesuai tanggal perolehan Buku inventaris pegangan murid dicatat
dan dievaluasi setiap tahun, diketahui kepala sekolah.
5) Buku Penghapusan
Inventaris pada bagian Buku Penghapusan mendapatkan Skor 4
dikarenakan di kelas IVA SDN 2 Loktabat Selatan Terdapat buku
penghapusan inventaris kelas Buku penghapusan inventaris kelas
dilaporkan kepada kepala sekolah untuk memperoleh persetujuan

24
 LAPORAN PENDIDIKAN
1) Laporan Pendidikan
Laporan Pendidikan pada bagian Laporan Pendidikan mendapatkan
Skor 4 dikarenakan di SDN 2 Loktabat Selatan Mengisi rapor seluruh
siswa. Raport siswa diisi dengan baik
2) Pengembalian dan Penerimaan Rapor
Laporan Pendidikan pada bagian Pengembalian dan Penerimaan Rapor
mendapatkan Skor 4 dikarenakan di SDN 2 Loktabat Selatan Mencatat
data penyerahan raport pada seluruh siswa. Mencatat data
pengembalian raport dari siswa. Data penerimaan ditandatangan
penerima dan data pengembalian ditanda tangani pengembali.
3) Kenaikan Kelas/Rapot
Laporan Pendidikan pada bagian Kenaikan Kelas/Rapot mendapatkan
Skor 4 dikarenakan di SDN 2 Loktabat Selatan Melaporkan seluruh
siswa naik dan tidak naik kelas/lulus/tidak lulus dibuktikan dengan
Rapot yang ditandatangai kepala sekolah.

B. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat di ambil dari hasil observasi yang di lakukan di SDN
2 Loktabat Selatan adalah Upaya mengatasi masalah pengelolaan kelas antara
masalah individu dan kelompok yang pertama kali guru lakukan dengan memberi
teguran dan nasehat. Ketika teguran dan nasehat sudah tidak dihiraukan lagi, guru
mulai melakukan pendekatan individu atau kelompok. Selanjutnya jika siswa masih
mengulangi kembali perbuatannya, maka guru akan melaporkan kepada guru wali
kelas dan guru bimbingan konseling. Penanganan masalah individu dilakukan
langsung pada individu yang bermasalah, sedangkan untuk masalah kelompok guru
harus mengatasi pada kelompok yang bermasalah.

25
C. SARAN

Berdasarkan hasil temuan penelitian, maka peneliti dapat memberikan saran


sebagai berikut:

1. Masalah pengelolaan kelas merupakan masalah yang komplek terjadi pada saat
pembelajaran berlangsung. Untuk mengantisipasi masalah pengelolaan kelas yang
akan terjadi, maka guru harus dapat mengamati setiap tingkah laku siswa yang
muncul dalam pembelajaran.
2. Tingkah laku siswa yang mencerminkan masalah pengelolaan kelas sangat beragam
baik masalah individu maupun masalah kelompok. Sebagai seorang guru alangkah
baiknya dapat membuat hierarki masalah-masalah pengelolaan kelas baik masalah
individu maupun kelompok dari masalah yang sering terjadi sampai masalah yang
jarang terjadi, hal ini dilakukan agar dapat mempermudah guru dalam mengetahui
masalah pengelolaan kelas yang terjadi dan mempermudah dalam mengatasinya.

26
DAFTAR PUSTAKA

Asep Jihad, A. H. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Euis Karwati, D. J. (2015). Manajemen Kelas (Classroom Management). Bandung:


Alfabeta.

Khuluqo, I. E. (2017). Belajar Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Mustofa, B. (2015). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Parama Ilmu.

Purwanto. (2017). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sardiman. (2016). Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Raja


Grafindo Persada.

Slameto. (2013). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka


Cipta.

Widiasworo, E. (2018). Cerdas Pegelolaan Kelas. Yogyakarta: DIVA Press.

27
LAMPIRAN

28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Anda mungkin juga menyukai