Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN MINIRISET (MR)

MK. FILSAFAT PENDIDIKAN


PRODI S1 PEND.GEOGRAFI

Skor Nilai :

PERAN DAN HUBUNGAN FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP


PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Nama Mahasiswa:

Hilda Glory Maharani Manik : (3203131010)


Lutfiah Putri Maharani : (3201131001)
Rizki Amelia Naindi : (3201131010)
Wahyu Surya Abdi Harahap : (3203331007)
Christ Williams Marbun : (3203331039)
Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan
Dosen Pengampu: Erwita Ika Violina, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN NOVEMBER, 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena
atas berkat dan rahmatnyalah kami diberi Kesehatan untuk dapat menyelesaikan
tugas Mini Riset kami yang berjudul “Peran dan Hubungan Filsafat Pendidikan
Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan Pada Jenjang Sekolah Menengah Atas
(SMA). Hasil makalah ini ditulis guna memenuhi tugas pada mata kuliah Filsafat
Pendidikan pada semester ini.

Kami Menyadari bahwa hasil makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
maka dengan segala kerendahan hati kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan di hari depan dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis terlebih bagi pembaca. Akhir kata kami ucapkan
terimakasih.

Medan, November 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................................4
B. Identifikasi Masalah............................................................................................................5
C. Batasan Masalah............................................................................................................5
D. Rumusan Masalah..........................................................................................................5
E. Tujuan Survey.....................................................................................................................6
F. Manfaat Survey...................................................................................................................6
BAB II..............................................................................................................................................7
LANDASAN TEORI.......................................................................................................................7
A. Pengertian Filsafat Pendidikan.........................................................................................7
B. Pandangan filsafat Tentang Pendidikan..........................................................................8
C. Dasar Penyelenggaraan Pendidikan Di Indonesia.....................................................9
D. Pengertian Sekolah Menengan Atas..........................................................................11
BAB III...........................................................................................................................................12
METODE SURVEY......................................................................................................................12
A. Waktu Survey....................................................................................................................12
B. Subjek Survey...................................................................................................................12
C. Teknik Pengambilan Data..................................................................................................12
D. Instrumen Survey.................................................................................................................12
E. Teknik Analisis Data.........................................................................................................13
BAB IV...........................................................................................................................................14
HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................................14
A. Gambaran Hasil Survey...................................................................................................14
B. Pembahasan.....................................................................................................................17
BAB V............................................................................................................................................19
PENUTUP.....................................................................................................................................19
A. KESIMPULAN...................................................................................................................19

3
B. SARAN...............................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan sebagai upaya manusia merupakan aspek dan hasil
budaya terbaik yang mampu disediakan setiap generasi manusia untuk
kepentingan generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup
mereka dalam konteks sosio-budaya. Pendidikan bagi kehidupan manusia
merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa
pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup
berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan
bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka (Fuad Ihsan, 2008: 2).
Pendidikan memegang peranan penting dalam mewujudkan
pembangunan bangsa. Melalui pendidikan akan lahir manusia-manusia
yang mampu memberikan sumbangan pada negara dengan potensi dan
bakat yang dimiliki. Agar lahir manusia-manusia yang memberikan
sumbangan terhadap pembangunan bangsa. Maka proses pendidikan
harus mendapatkan perhatian khusus (Ngalim Purwanto, 1996: 13).
Untuk memajukan kehidupan bangsa, maka pendidikan menjadi
sarana utama yang perlu dikelola secara sistematis dan konsisten
berdasarkan berbagai pandangan teoritikal dan praktikal sepanjang waktu
sesuai dengan lingkungan hidup bangsa tersebut. Pendidikan bagi bangsa
yang sedang membangun seperti bangsa Indonesia saat ini merupakan
kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan tuntutan
pembangunan secara tahap demi tahap. Pendidikan yang dikelola dengan
tertib, teratur, efektif dan efisien akan mempercepat jalannya proses
pembudayaan bangsa (Fuad Ihsan, 2001: 3).
Penelitian ini akan menyoroti permasalahan pendidikan yang ada di
Indonesia pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Permasalahannya
yaitu kendala proses belajar yang dihadapi oleh siswa/i SMA, baik SMA

4
Negeri maupun SMA swasta. Berdasarkan hasil survey dengan siswa/i
SMA yang menyatakan bahwa kenyataan yang terjadi dalam praktik sehari-
hari masih terdapat siswa yang mengalami kendala dalam proses belajar
yang kurang baik, hal itu diperoleh dari pemahaman materi maupun fasilitas
belajar yang ada di sekolah.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat
diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut :
1. Adanya kendala yang dihadapi siswa/i dalam menghadapi proses
pembelajaran.
2. Adanya faktor yang mempengaruhi proses berlangsungnya
pembelajaran, seperti fasilitas yang tersedia di sekolah.
3. Masih sedikitnya siswa/i yang paham akan materi dalam proses
pembelajaran daring.
4. Proses pembelajaran di sekolah yang belum terjadi secara efisien.

C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dipaparkan di atas,
penulis membatasi masalah agar penelitian terarah. Pembatasan masalah
tersebut adalah :
1. Hubungan Filsafat Pendidikan terhadap penyelenggaraan
Pendidikan pada jenjang SMA.
2. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa/i SMA, baik SMA Negeri
maupun SMA swasta.
3. Tanggapan siswa/i mengenai proses pembelajaran di sekolah, dan
kendala yang dihadapi pada saat proses pembelajaran daring.
4. Tanggapan siswa/i di survey melalui sistem google form.

5
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka
dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana hubungan filsafat Pendidikan dengan penyelenggaraan
Pendidikan pada jenjang SMA?
2. Kegiatan produktif apa yang dilakukan siswa/i diwaktu jam istirahat?
3. Bagaimana tanggapan siswa/i terkait proses pembelajaran di
lingkungan sekolah?
4. Bagaimana tanggapan siswa/i terkait proses pembelajaran daring?
5. Kendala apa yang sering dihadapi saat proses pembelajaran?

E. Tujuan Survey
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hubungan filsafat Pendidikan dengan
penyelenggaraan Pendidikan.
2. Untuk mengetahui tanggapan siswa/i terkait proses pembelajaran di
lingkungan sekolah.
3. Untuk mengetahui tanggapan siswa/i terkait proses pembelajaran
daring.
4. Untuk mengetahui kendala yang sering dihadapi saat proses
pembelajaran.

F. Manfaat Survey
Penelitian ini penting karena menghasilkan informasi yang
memberikan manfaat. Manfaat penelitian ini adalah :
1. Memberitahu pembaca tentang pengaruh filsafat Pendidikan
terhadap penyelenggaraan Pendidikan.
2. Memberikan informasi terkait kegiatan siswa/i pada saat jam
istirahat.

6
3. Memberikan informasi kepada sekolah, tentang proses
pembelajaran di lingkungan sekolah.
4. Memberikan informasi tanggapan siswa/i terhadap proses
pembelajaran daring.
5. Memberikan informasi mengenai kendala yang dihadapi siswa
terhadap proses pembelajaran di sekolah agar bisa diperbaiki.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Filsafat Pendidikan


Menurut Al-Syaibani Filsafat Pendidikan adalah aktivitas pikiran yang teratur dan
menjadikan filsafat sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan
memadukan proses Pendidikan (Al-Syaibani dalam Jalaluddin & Idi 2015:19).

Pendidikan sejatinya merupakan proses dialog antara pendidik dan peserta didik.
Yang terjadi bukan komunikasi satu arah, melainkan komunikasi dua arah, baik
dialog peserta didik dengan pendidik, maupun dialog peserta didik dengan teks.

Filsafat pendidikan merupakan kaidah filosofis dalam bidang pendidikan yang


menggambarkan aspek-aspek pelaksanaan falsafah umum dan menitikberatkan
pada pelaksanaan prinsip-prinsip dan kepercayaan yang menjadi dasar dari
filsafat umum dalam upaya memecahkan persoalan-persoalan pendidikan secara
praktis (Jalaluddin & Idi, 2007).

Teori Pendidikan yang mula-mula dikenal dalam sejarah ialah filsafat pendidikan


(the philosophy of education) sebagai bagian dari sistem berpikir filsafat tertentu,
sejajar dengan adanya penerapan ajaran agama tertentu ke dalam pendidikan. 

Tujuan dari pendidikan, merujuk pada pemikiran John Dewey dalam Noddings
(2007) bahwa tujuan pendidikan adalah lebih dari sekadar pendidikan. Pendidikan
dengan demikian berfungsi sebagai pendidikan---wadah tranfer informasi---dan
melampaui pendidikan secara teknis. 

7
Filsuf pendidikan, seperti juga filsuf umum berusaha mencari yang hak dan hakiki
serta masalah yang berkaitan dengan proses pendidikan. Ia berusaha sungguh-
sungguh untuk mendalami konsep-konsep pendidikan dan memahami sebab-
sebab yang hakiki tentang masalah pendidikan. Sebagaimana ia juga berusaha
membahas tentang segala yang mungkin mengarahkan proses pendidikan,
misalnya nilai-nilai, dan lain-lain (Al-Syaibany, 1979).

B. Pandangan filsafat Tentang Pendidikan


Filsafat mempunyai pandangan hidup yang menyeluruh dan sistematis sehingga
menjadikan manusia berkembang, maka hal semacam ini telah dituangkan dalam
sistem pendidikan, agar dapat terarah untuk mencapai tujuan pendidikan.

Pendidik merupakan individu yang manpu melaksanakan tindakan mendidik


dalam satu situasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan
peserta didik adalah anak yang sedang tumbuh dan berkembang baik ditinjau dari
segi fisik maupun segi perkembangan mental.

Setiap anak memiliki pembawaan yang berlainan. Karena itu pendidik wajib
senantiasa berusaha untuk mengetahui pembawaan masing-masing anak
didiknya, agar layanan pendidikan yang diberikan sesuai dengan keadaan
pembawaan masing-masing.

Adapun hubungan filsafat pendidikan dengan sistem pendidikan yaitu :

 Bahwa sistem pendidikan bertugas merumuskan alat-alat, prasarana,


pelaksanaan teknik-teknik dan atau pola-pola proses pendidikan dan
pengajaran yang makna akan dicapai akan dicapai dan dibina tujuan-tujuan
pendidikan, dan ini meliputi proplematika kepemimpinan dan metode
pendidikan, politik, sampai seni pendidikan (The Art of Education).
 Isi moral atau pendidikan adalah berupa perumusan norma-norma atau
nilai spiritual etis yang akan dijadikan sistem nilai pendidikan atau

8
merupakan konsepsi dasar moral pendidikan, yang berlaku segala jenis
dan tingkat pendidikan.
 Filsafat pendidikan sebagai suatu sumber lapangan studi bertugas
merumuskan secara normatif dasar-dasar dan tujuan pendidikan, hakikat
dan sifat hakikat manusia, hakikat dan segi-segi pendidikan, isi moral
pendidikan, sistem pendidikan yang meliputi politik kependidikan,
kepemimpinan pendidikan dan metodologi pengajaranya, pola-pola
akulturasi dan peranan pendidikan dalam pembangunan masyarakat.

C. Dasar Penyelenggaraan Pendidikan Di Indonesia

Yang dimaksud dengan dasar di sini adalah sesuatu yang menjadi kekuatan bagi
tetap tegaknya suatu bangunan atau lainnya, seperti pada rumah atau gedung,
maka pondasilah yang menjadi dasarnya.Begitu pula halnya dengan pendidikan,
dasar yang dimaksud adalah dasar pelaksanaannya, yang mempunyai peranan
penting untuk dijadikan pegangan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah-
sekolah atau di lembaga-lembaga pendidikan lainnya.
Adapun dasar pendidikan di negara Indonesia secara yuridis formal telah
dirumuskan antara lain sebagai berikut::

Dengan demikian jelaslah bahwa dasar pendidikan di Indonesia adalah Pancasila


dan Undang-Undang Dasar 1945 sesuai dengan UUSPN No. 2 tahun 1989 dan
UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003. Adapun maksud Undang-Undang tersebut yaitu:

1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

2. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar

9
pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dantanggap terhadap
tuntutan perubahan zaman.

3. Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang


saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

4. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan


potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan tertentu.

5. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan


diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.

6. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,


konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan
lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan.

7. Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk


mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan
tujuan pendidikan.

8. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan


tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan
yang dikembangkan.

9. Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan


pendidikan suatu satuan pendidikan.

10. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang


menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada
setiap jenjang dan jenis pendidikan.

11. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang
yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

12. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang
dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

13. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

10
14. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.

15. Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari
pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui
teknologi komunikasi, informasi, dan media lain.

16. Pendidikan berbasis masyarakat adalah penyelenggaraan pendidikan


berdasarkan kekhasan agama, sosial, budaya, aspirasi, dan potensi masyarakat
sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat.

17. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan
di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

18. Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh
Warga Negara Indonesia atas tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah
Daerah.

19. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.

20. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

21. Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan


penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban
penyelenggaraan pendidikan.

22. Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dalam satuan


pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

11
23. Sumber daya pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam
penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat,
dana, sarana, dan prasarana.

24. Dewan pendidikan adalah lembaga mandiri yang beranggotakan berbagai


unsur masyarakat yang peduli pendidikan.

25. Komite sekolah/madrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang


tua/wali peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli
pendidikan.

26. Warga Negara adalah Warga Negara Indonesia baik yang tinggal di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia maupun di luar wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

27. Masyarakat adalah kelompok Warga Negara Indonesia nonpemerintah yang


mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan.28. Pemerintah
adalah Pemerintah Pusat.

29. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten, atau


Pemerintah Kota.

30. Menteri adalah menteri yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan
nasional.

D. Pengertian Sekolah Menengan Atas

SMA merupakan jenjang terakhir sekolah setelah dasar dan menengah.


Dimana SMA lah sebagai penghantar siswa tersebut ke jenjang Pendidikan
yang lebih tinggi yaitu Universitas untuk itu Pada saat SMA sangat dibutuhkan
faktor-faktor pendukung yang tepat untuk mendukung kemampuan siswa
tersebut dalam melangkah kejenjang yang lebih tinggi. Sehingga Pengertian
Sekolah Menengah Atas Yaitu SMA merupakan jenjang Pendidikan
menengah yang mengutamakan penyiapan siswa untuk melanjutkan
Pendidikan yang lebih tinggi dengan pengkhususan (Depdiknas, 2004:112).

12
BAB III

METODE SURVEY

A. Waktu Survey
Waktu Survey penelitian adalah sekitar 4 hari tepatnya pada tanggal
10 November 2020 -14 November 2020.

B. Subjek Survey
Menurut Arikunto(2010), Pengertian subjek survey atau subjek
penelitian adalah sebagai tempat dimana data untuk variabel penelitian
diperoleh dan ditentukan dalam kerangka pemikiran. Sehingga subjek
survey dalam penelitian ini dan sesuai dengan Judul Penelitian maka
subjek surveynya yaitu Siswa dan Siswi Sekolah Menengah Atas (SMA).

C. Teknik Pengambilan Data


Teknik Pengambilan data yaitu cara yang dilakukan untuk
memperoleh data. Menurut Sugiyono(2016:193) Teknk Pengumpulan Data
adalah suatu Langkah yang strategis dalam penelitian, karena tujuan yang
utama dalam memperoleh data. Teknik Pengambilan data dalam penelitian
ini yaitu dengan memberikan Angket (Lembar Kuesioner) yang berisi
beberapa pertanyaan. Seperti yang dikemukakan Suharsimi Arikunto,
Kuesioner/Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang
13
lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan
pengguna.

D. Instrumen Survey
Instrumen Survey yang digunakan dalam penelitian ini berupa
pertanyaan-pertanyaan Adapun prosedur dalam penyusunan indtrumen ini
adalah:
1. Tahap Perencanaan
Yaitu tahap ini dilakukan oleh peneliti. Pada tahap ini yang
ditentukan yaitu :
a. Subjek survey yaitu orang yang akan mengisi jawaban
pertanyaan
b. Bentuk-Bentuk Pertanyaan yang akan digunakan

2. Pembuatan Pertanyaan
Pembuatan pertanyaan ini dilakukan oleh peneliti
berdasarkan materi penelitian dan perencanaan yang telah
dibuat.

E. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data adalah suatu metode atau cara untuk memproses
suatu data menjadi informasi sehingga data tersebut menjadi mudah
diterapkan dan diimplementasikan untuk menemukan solusi dari
permasalahan penelitian. Teknik analisis data yang kami gunakan dalam
penelitian ini yaitu:

a. Teknik analisis data kualitatif yaitu membahas secara


konseptual dan data berupa kata-kata atau tulisan. Yaitu
analisis naratif yaitu sebuah paradigma dengan melakukan
penggambaran.
b. Teknik analisis data Kuantitatif yaitu Teknik yang
berhubungan dengan pengolahan data numerik atau angka

14
dari data hasil survei. Analisi numerik dalam penelitian ini
yaitu berupa penghintungan rasio dll.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Hasil Survey


Penelitian ini kami buat berdasarkan angket yang berisi pertanyaan
kepada siswa SMA yang berbeda-beda yaitu dari Ssekolah
menegah atas yang ada di lingkungan penulis yaitu Sma St.Petrus
Sidikalang, MAN Labuhan Batu, Sma Negeri 5 Pematangsiantar,
dan Sma Negeri 4 Padang Sidempuan. Yang mana angket tersebut
kami sebarkan secara online melalui media sosial.
Yang mana Pertanyaan nya yaitu berupa aktivitas siswa tersebut
saat jam istirahat, kendala pembelajaran biasa sebelum nya dan
setelah pembelajaran daring.

Dan juga data yang menyangkut sarana dan prasarana atau pun
fasilitas sekolah kami dapatkan melalui Dapodik dan website sekolah
masing-masing.
Adapun Data sarana Prasarananya yaitu :
1. Data SMA St. Petrus Sidikalang

Luas Pekarangan Sekolah 50.000 m²

15
Jumlah Ruang Kelas 20 ruangan
Jumlah Guru 38
Jumlah Siswa 673
Sarana dan prasarana Lab komputer (1), Lab Bahasa
(1),lapangan volley dan bola
kaki(1),kamar mandi (5 unit ),
peralatan di dalam kelas (1
buah papan tulis, 1 buah
infocus, peralatan kebersihan
kelas, meja dan
kursi,perlengkapan olahraga,
perpustakaan (1), Peralatan
Marching Band, lab komputer
(1)
2. Data MAN Labuhan Batu

Luas Pekarangan Sekolah 18.690 m²


Jumlah Ruang Kelas 25
Jumlah Guru 60
Jumlah Siswa 899
Sarana dan prasarana Kamar mandi (15), perpustakaan
(1), lab ipa(3), masjid (1),
peralatan didalam kelas ( 1
papan tulis, 1 infocus, meja dan
kursi, perlengkapan kebersihan
kelas, alat praktikum, kipas
angin, dispenser),perlengkapan
olahraga,kantin, lab computer (1)

3. Data SMAN 5 Pematang Siantar

Luas Pekarangan Sekolah 26.500 m²


Jumlah Ruang kelas 30 ruangan
Jumlah Guru 69
Jumlah Siswa 1052

16
Sarana dan Prasaran Kamar mandi (6), lab ipa
(2),kantin (2),lapangan olahraga
(2),peralatan didalam
kelas( meja dan kursi, kipas
angin (1), infocus(1),papan
tulis(1),dispenser(1),rak sepatu
(1),peralatan musik,
perlengkapan olahraga, lab.
Computer (1).

4. SMA N 4 Padang Sidempuan

Luas Pekarangan Sekolah 32.000 m²


Jumlah Ruang Kelas 29 ruangan
JUmlah Guru 60
Jumlah Siswa 900
Sarana dan Prasarana Kamar mandi, lapangan
olahraga (3), Laboratorium ipa
(2),lab.bahasa(1), Ruang agama
(1), Pearalatan didalam
kelas( meja dan kursi, 1 papan
tulis,peralatan kebersihan
kelas,dispenser,infocus (1), lab
komputer (1).

5. Data SMAN 1 Dolok Sanggul

Luas Pekarangan Sekolah 12.000 m²


Jumlah Ruang Kelas 30 ruangan
Jumlah Guru 70
Jumlah siswa 1.100
Sarana Prasarana Kamar mandi (12),
1perpustakaan, 3 lab.
Computer,2 lab ipa, 2 ruang
musik,1 ruang agama islam,
infocus (5), Peralatan dalam
kelas( meja dan kursi, 1 papan

17
tulis , peralatan kebersihan
kelas) perlengkapan olahraga,
alat musik.

B. Pembahasan
Seperti artinya filsafat Pendidikan merupakan aktivitas pikiran yang
teratur dan menjadikan filsafat sebagai jalan untuk mengatur,
menyelaraskan dan memadukan proses Pendidikan. Sehingga dari
penegertian ini pula kita dapat mengetahui bahwa Filsafat
Pendidikan menajadi dasar adanya Pendidikan untuk itu dengan
filsafat Pendidikan ini pula lah tercipta ketetapan-ketetapan
penyelenggaraan Pendidikan seperti dibutuhkannya tenaga
pengajara atau guru, sarana dan prasarana termasuk fasilitas yang
dibutuhkan dan masih banyak lagi. Sehingga dengan begitu maka
dapat di simpulkan kualitas sekolah atau pun instansi Pendidikan
tersebut.

Seperti dari data diatas yang sudah kami paparkan dapat kita lihat
bahwa setiap sekolah yang kami jadikan objek penelitian memiliki
fasilitas sarana dan prasarana, jumlah guru dan siswa yang berbeda
maka dari data diatas kami mendapatkan ratio ( Perbandingan) yang
mana dengan perbandingan ini nantinya dapat ditarik kesimpulan
manakah sekolah yang sudah dapat dikatakan layak dan sesuai
dengan kriteria penyelenggaraan Pendidikan yang diminta. Dari data
diatas kami mengambil rasio antara jumlah guru dan siswa yaitu

Nama Sekolah Rasio Jumlah Guru & Siswa


SMA St. Petrus Sidikalang 17,71
MAN Labuhan Batu 14,98
SMAN 5 Pematang Siantar 17,53
SMAN 4 Padang Sidempuan 15
SMAN 1 Dolok Sanggul 15,71

18
Sehingga dari data rasio diatas dapat kami menyimpulkan bahwa
beberapa Sekolah Menengah Atas Diatas ada yang mengalami
kekurangan guru dan jumlah siswa yang terlalu banyak. Sehingga
Dari data diatas dapat kita ketahui bahwa kualitas penyelenggaraan
Pendidikan disana masih kurang efektif karena terjadi ketimpangan.

Dan juga kami mengambil hubungan filsafat Pendidikan dengan


Covid-19 ini yaitu dimana seperti pengertian filsafat Pendidikan
tersebut sehingga filsafat Pendidikan ini juga sangat berpengaruh
terhadap kebijakan Pendidikan yang diambil saat ini agar
penyelenggaraan Pendidikan tetap tersalurkan dimana filsafat
Pendidikan inilah yang menjadi dasar pemikiran dan tumbuhnya
kebijakan pemerintah Pendidikan untuk mengadakan pembelajaran
daring ( online). Dan dari Angket yang kami bagikan tersebut kami
menyimpulkan bahwa banyak tanggapan serupa dari berbagai siswa
dari SMA diatas yang kami jadikan objek penelitian yaitu bahwa
pembelajaran daring ini masih sulit di ikuti karena banyak memiliki
kendala yaitu seperti dari jaringan yang kurang lancar dan juga dari
segi penggunaan data internet yang tinggi. Sehingga juga dengan
adanya covid-19 ini siswa tidak bisa lagi melakukan aktivitas-
aktivitas seperti disekolah misalnya aktivitas saat istirahat disekolah
yang sangat disenangi para siswa/I tersebut.

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Filsafat Pendidikan merupakan aktivitas pikiran yang teratur dan sistematis
yang dilakukan secara sadar sehingga filsafat Pendidikan dijadikan untuk
mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses Pendidikan. Sehingga
filsafat Pendidikan sangat erat kaitannya dengan Pendidikan dimana
dengan adanya cara berpikir filsafat inilah maka Pendidikan itu ada dan

19
hinggasaat ini filsafat Pendidikan menjadi dasar dalam penentuan
penyelenggaraan Pendidikan dan membantu para pemerintah dalam
bidang Pendidikan untuk membuat kebijakan-kebijakan yang tepat dalam
mengatasi berbagai masalah Pendidikan yang ada seperti saat ini dimasa
pandemic diadakan pembelajaran daring agar Pendidikan tersebut tetap
tersalur kepada pelajar di I ndonesia dan hal ini merupakan suatu kebijakan
yang tersalur melalui pemikiran yang berdasarkan filsafat Pendidikan.

B. SARAN
Dalam Penyelesaian tugas ini kami memiliki banyak kekurangan baik dalam
hal penulisan maupun dalam hal pengkajian dan penganalisisan topik,
maka dari itu kami selaku penulis memohon maaf atas kekurangan tugas
laporan ini. Dan Adapun saran dari penulis yaitu bahwa filsafat Pendidikan
adalah dasar penyelenggaraan Pendidikan dan juga untuk kebijakan
pemerintah terkait dengan pembelajaran daring tersebut marilah kita
mengikutinya dengan baik sebab tidak ada usaha yang menghianati hasil.

DAFTAR PUSTAKA

https://endang965.wordpress.com/peraturan-diknas/uu-sisdiknas/
https://penelitianilmiah.com/teknik-analisi-data/
https://ayusyifasfr.wordpress.com/2017/10/20/pengertian-filsafat-
pendidikan-menurut-para-ahli-/

20

Anda mungkin juga menyukai