Makalah Pengantar Pendidikan Yasmin 2
Makalah Pengantar Pendidikan Yasmin 2
Dosen Pengampu:
Rifaatussalwa Hayati M.Pd
Disusun Oleh
Yasmin Fadhillah (23120110022)
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat meneyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan
yang berarti dan sesuai dengan harapan kita.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 ............................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
BAB II .............................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN............................................................................................................... 5
iii
2.3.1 Sosialisasi dalam Pendidikan ......................................................................... 10
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam pembangunan suatu bangsa. Oleh
karena itu, pemahaman yang mendalam mengenai dasar-dasar pelaksanaan pendidikan
sangatlah penting. Dalam makalah ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek yang terkait
dengan pelaksanaan pendidikan, dengan fokus pada aspek biologis, psikologis,
sosiologis, dan undang-undang sistem pendidikan nasional. Pemahaman yang
komprehensif terhadap materi ini akan membantu kita menjembatani kesenjangan dalam
pelaksanaan pendidikan di masyarakat kita.
1
Pembahasan mengenai aspek-aspek ini menjadi penting karena mereka memiliki dampak
yang signifikan pada pelaksanaan pendidikan.
1. Aspek Biologis
2. Aspek Psikologis
3. Aspek Sosiologis
2
Pemahaman yang mendalam tentang undang-undang pendidikan nasional adalah kunci
dalam menjaga transparansi, akuntabilitas, dan kualitas dalam pendidikan.
Dalam konteks latar belakang masalah ini, perlu diingat bahwa Indonesia
memiliki sistem pendidikan yang beragam, mencakup tingkat pendidikan formal, non-
formal, dan informal. Keragaman ini menambah kompleksitas dalam implementasi dasar-
dasar pendidikan. Selain itu, dengan kemajuan teknologi dan perubahan sosial yang pesat,
pemahaman mendalam tentang aspek-aspek yang memengaruhi pendidikan adalah
penting untuk menjaga relevansi pendidikan dalam masyarakat yang terus berubah.
Dalam makalah ini, kami akan menjawab beberapa pertanyaan kunci yang berkaitan
dengan dasar-dasar pelaksanaan pendidikan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain:
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan wawasan yang mendalam tentang
dasar-dasar pelaksanaan pendidikan dan berbagai aspek yang memengaruhinya. Melalui
pemahaman yang kuat terhadap topik ini, diharapkan kita dapat:
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam beberapa aspek, antara lain:
3
- Memahami hubungan antara aspek biologis, psikologis, sosiologis, dan undang-undang
dalam konteks pendidikan.
- Memberikan pandangan yang lebih mendalam kepada para pendidik, siswa, orang tua,
dan pembuat kebijakan pendidikan tentang faktor-faktor yang memengaruhi pendidikan.
Untuk mencapai tujuan penelitian ini, kami akan mengadopsi metode penelitian yang
komprehensif. Metode penelitian yang akan digunakan meliputi studi literatur, analisis
data. Kombinasi metode ini akan memberikan pemahaman yang mendalam tentang
berbagai aspek yang akan dibahas dalam makalah ini.
Makalah ini akan dibagi menjadi beberapa bab dan sub-bab, yang akan disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
- Bab 2: Pembahasan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Kesehatan fisik dan kognitif saling terkait, dan keduanya berkontribusi pada
perkembangan anak. Erik Erikson (1950) adalah seorang psikoanalis yang
mengembangkan teori perkembangan psikososial. Dia mengaitkan perkembangan
kognitif dengan perkembangan sosial dan emosional. Menurut Erikson, kesehatan fisik
dan lingkungan fisik yang mendukung merupakan faktor penting dalam membantu
5
individu mencapai tahap perkembangan yang lebih tinggi, termasuk tahap-tahap
kognitif yang lebih kompleks.
Berikut adalah beberapa aspek penting yang perlu dipahami dalam pembahasan ini:
Nutrisi: Nutrisi yang tepat sangat penting dalam perkembangan anak. Ahli gizi
menekankan pentingnya asupan makanan yang seimbang untuk mendukung
pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak.
Aktivitas Fisik: Aktivitas fisik yang cukup berkontribusi pada kesehatan fisik dan mental.
Ahli kesehatan menggarisbawahi pentingnya olahraga dan aktivitas fisik dalam
membantu siswa tetap sehat dan berenergi.
Tidur: Tidur yang cukup adalah elemen kunci dalam kesehatan fisik dan kognitif.
Penelitian menunjukkan bahwa tidur yang baik berperan penting dalam konsentrasi, daya
ingat, dan pemecahan masalah anak.
Kesehatan Mental: Kesehatan mental siswa adalah aspek kognitif yang sangat penting.
Psikolog dan konselor sekolah berperan dalam membantu siswa mengatasi masalah
kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi, yang dapat memengaruhi kemampuan
belajar mereka.
Daya Ingat dan Pemecahan Masalah: Kemampuan kognitif seperti daya ingat dan
pemecahan masalah memainkan peran kunci dalam pembelajaran. Ahli psikologi kognitif
memahami bagaimana proses kognitif ini berkembang dan cara meningkatkannya.
Pola Pikir Positif: Pola pikir positif dan motivasi memainkan peran penting dalam
kesehatan kognitif siswa. Psikolog pendidikan dapat membantu siswa mengembangkan
pola pikir yang mendukung kemampuan mereka untuk belajar dan mencapai tujuan
akademik.
Perbedaan individu dalam konteks biologis merujuk pada variasi genetik dan fenotipik
antara individu-individu dalam suatu spesies. Variasi ini dapat terjadi dalam berbagai
6
aspek, seperti struktur fisik, sifat-sifat genetik, respons terhadap lingkungan, dan lainnya.
Perbedaan individu dalam konteks biologis memiliki beberapa faktor penyebab,
termasuk:
Charles Darwin (1809-1882): Darwin adalah tokoh terkenal dalam biologi evolusi. Ia
menyatakan bahwa perbedaan individu dalam suatu spesies adalah hasil dari seleksi alam,
di mana individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan memiliki peluang lebih besar
untuk bertahan hidup dan menghasilkan keturunan.
Francis Galton (1822-1911) Galton adalah seorang ahli statistik dan ilmuwan yang
mengembangkan konsep pewarisan sifat-sifat tertentu dari generasi ke generasi. Ia juga
memperkenalkan istilah "eugenika" untuk merujuk pada upaya meningkatkan sifat-sifat
manusia melalui pemilihan genetik.
Eric Turkheimer (1950) Ahli psikologi ini mengemukakan konsep "reaksi terhadap
lingkungan." Ia menunjukkan bahwa perbedaan individu dalam sifat-sifat seperti
kecerdasan dapat dipengaruhi oleh genetik, tetapi juga oleh faktor lingkungan.
7
Turkheimer menekankan pentingnya interaksi antara gen dan lingkungan dalam
membentuk perbedaan individu.
Dalam konteks biologis, perbedaan individu adalah hal yang alami dan penting dalam
evolusi dan perkembangan suatu spesies. Sifat-sifat unik setiap individu memberikan
keragaman yang dapat mendukung kelangsungan hidup dan adaptasi spesies dalam
berbagai kondisi lingkungan.
Pendidikan adalah sebuah proses yang sangat kompleks dan melibatkan berbagai
aspek yang memengaruhi bagaimana individu belajar, berkembang, dan mencapai potensi
mereka. Salah satu aspek yang sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan adalah
aspek psikologis. Psikologi pendidikan adalah bidang yang mempelajari bagaimana
individu belajar, mengingat, berpikir, dan berkembang secara kognitif dan emosional
dalam konteks pendidikan. Dalam sub bab ini, kami akan mengeksplorasi beberapa aspek
psikologis penting yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan pendidikan.
Pengembangan kognitif adalah salah satu aspek psikologis yang sangat penting dalam
pendidikan. Teori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget, misalnya, mengidentifikasi
tahapan perkembangan intelektual anak-anak, yang membantu pendidik memahami
bagaimana siswa berpikir dan memproses informasi pada berbagai tahapan usia.
Pemahaman ini memungkinkan guru merancang kurikulum dan metode pengajaran yang
sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa mereka.
Motivasi adalah faktor psikologis yang sangat berpengaruh dalam pembelajaran. Teori-
teori motivasi, seperti teori self-determination dan teori ekspektansi, memberikan
wawasan tentang bagaimana motivasi dapat memengaruhi hasil pembelajaran. Pendidik
harus memahami bagaimana memotivasi siswa mereka dan menciptakan lingkungan
yang mendukung motivasi intrinsik siswa, di mana siswa merasa termotivasi karena minat
dan keinginan pribadi mereka.
8
2.2.3 Perkembangan Sosial dan Emosional
Aspek psikologis lainnya adalah perkembangan sosial dan emosional siswa. Proses
belajar tidak hanya terbatas pada aspek kognitif, tetapi juga melibatkan interaksi sosial
dan pengembangan kecerdasan emosional. Perkembangan sosial mencakup keterampilan
berinteraksi dengan teman sebaya dan mengatasi konflik, sementara perkembangan
emosional mencakup pemahaman dan pengelolaan emosi. Pendidik perlu memahami
perkembangan sosial dan emosional siswa mereka agar dapat menciptakan lingkungan
yang mendukung pertumbuhan emosional yang sehat.
Setiap siswa memiliki gaya belajar, kecepatan, dan tingkat pemahaman yang berbeda.
Pendidik harus memahami perbedaan individual ini dan menggunakan pendekatan yang
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa. Prinsip diferensiasi instruksi
mengakui bahwa tidak semua siswa akan merespons dengan cara yang sama terhadap
metode pengajaran yang sama. Dengan memahami perbedaan individual siswa, pendidik
dapat merancang pengajaran yang lebih efektif dan relevan.
Kesejahteraan mental siswa adalah aspek psikologis yang semakin mendapat perhatian
dalam pendidikan. Stres, kecemasan, dan masalah kesejahteraan mental dapat
memengaruhi kemampuan siswa untuk belajar. Pendidik harus memahami bagaimana
mengidentifikasi tanda-tanda masalah kesejahteraan mental dan memberikan dukungan
yang tepat kepada siswa yang membutuhkannya.
9
2.3. Aspek Sosiologis dalam Pelaksanaan Pendidikan
Aspek sosiologis dalam pendidikan mengacu pada pengaruh dan peran faktor
sosial dalam proses pendidikan. Sosiologi pendidikan mempelajari bagaimana interaksi
sosial, norma sosial, struktur sosial, dan faktor-faktor sosial lainnya memengaruhi
pendidikan. Dalam sub bab ini, kita akan menjelaskan beberapa poin penting yang terkait
dengan aspek sosiologis dalam pelaksanaan pendidikan.
Sosialisasi merujuk pada proses di mana individu menginternalisasi norma, nilai, dan
perilaku yang diterima oleh masyarakat tempat mereka tinggal. Sekolah adalah salah satu
lembaga utama di mana sosialisasi terjadi. Di sini, siswa belajar tidak hanya materi
pelajaran, tetapi juga norma dan nilai-nilai sosial yang diterapkan dalam masyarakat.
Guru, rekan sebaya, dan kurikulum sekolah memainkan peran penting dalam proses
sosialisasi ini. Melalui pendidikan, individu memahami cara berperilaku, berinteraksi,
dan menjadi bagian dari masyarakat yang lebih luas.
Lingkungan sosial tempat siswa tinggal memiliki dampak signifikan pada pendidikan
mereka. Ketidaksetaraan sosial, termasuk ketidaksetaraan ekonomi, akses ke sumber daya
pendidikan, dan lingkungan keluarga, dapat memengaruhi peluang pendidikan siswa.
Sosiologi pendidikan mempelajari ketimpangan sosial dalam pendidikan dan upaya-
upaya untuk mengatasi ketidaksetaraan tersebut. Upaya untuk memastikan akses yang
setara ke pendidikan, terutama bagi kelompok yang kurang beruntung, merupakan bagian
penting dari pekerjaan sosiologis dalam pendidikan.
Ketimpangan dalam pendidikan merujuk pada perbedaan dalam akses, kualitas, dan hasil
pendidikan di antara kelompok sosial yang berbeda. Ini dapat mencakup perbedaan dalam
pendanaan sekolah, kualitas guru, akses ke fasilitas, dan lain-lain. Ketimpangan dapat
timbul dari faktor-faktor sosial seperti ekonomi, etnisitas, gender, atau wilayah geografis.
Studi sosiologi pendidikan sering kali fokus pada mengidentifikasi dan mengatasi
ketimpangan ini. Upaya untuk mencapai inklusi sosial dan keadilan pendidikan adalah
bagian integral dari pekerjaan sosiologis dalam pendidikan.
10
2.3.4 Multikulturalisme dalam Pendidikan
Sekolah bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi juga bagian integral dari masyarakat.
Mereka memainkan peran penting dalam membentuk norma-norma dan nilai-nilai sosial,
serta memengaruhi perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat. Sosiologi pendidikan
mempelajari bagaimana sekolah dapat memengaruhi perubahan sosial, termasuk
perubahan dalam nilai-nilai, norma, dan tindakan sosial.
11
2.4.2 Struktur Sistem Pendidikan Nasional
Struktur sistem pendidikan nasional adalah komponen yang merinci berbagai tingkatan
dan jenis pendidikan yang tersedia di negara kita. Ini mencakup tingkat pendidikan dasar,
menengah, tinggi, serta pendidikan vokasional atau profesi. Pada tingkat yang lebih
mendetail, kita akan menjelaskan bagaimana sistem pendidikan diorganisir, termasuk
program studi, kurikulum, serta lembaga-lembaga pendidikan yang ada.
Undang-undang sistem pendidikan nasional tidak statis; mereka terus berkembang dan
mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Dalam bagian ini, kita akan membahas
perubahan-perubahan yang telah terjadi dalam undang-undang pendidikan nasional, serta
faktor-faktor yang mendorong perubahan tersebut. Perkembangan pendidikan, tren global
dalam dunia pendidikan, serta perkembangan teknologi dan metode pembelajaran dapat
menjadi pendorong utama perubahan dalam undang-undang pendidikan nasional.
12
BAB III
3.1. Kesimpulan
Dalam makalah ini, kita telah menjelajahi berbagai aspek penting yang berkaitan
dengan dasar-dasar pelaksanaan pendidikan, dengan fokus pada aspek biologis,
psikologis, sosiologis, dan hukum dalam sistem pendidikan nasional. Berikut adalah
kesimpulan utama yang dapat diambil dari pembahasan:
13
3.2. Saran
Dari pemahaman yang diperoleh melalui pembahasan di atas, berikut adalah beberapa
saran untuk meningkatkan pelaksanaan pendidikan:
14
DAFTAR PUSTAKA
- Piaget, Jean. (1972). "The Principles of Genetic Epistemology." New York: Basic
Books.
- Vygotsky, Lev. (1978). "Mind in Society: The Development of Higher
Psychological Processes." Cambridge, MA: Harvard University Press.
- Gardner, Howard. (2006). "Multiple Intelligences: New Horizons in Theory and
Practice." New York: Basic Books.
- Howard-Jones, Paul. (2014). "Evolution of the Brain, Education, and Learning."
Trends in Neurosciences, 37(4), 176-184.
- Spelke, Elizabeth. (1994). "Initial Knowledge: Six Suggestions." Cognition, 50(1-
3), 431-445.
- Gazzaniga, Michael S., Ivry, Richard B., & Mangun, George R. (2018).
"Cognitive Neuroscience: The Biology of the Mind." New York: W. W. Norton &
Company.
- Woolfolk, Anita. (2018). "Educational Psychology." Boston: Pearson.
- Hall, Geoff, & Bragg, Sara. (2016). "The Wiley Handbook of the Psychology of
Mass Shootings." Hoboken, NJ: Wiley.
- UNESCO. (2020). "Education for Sustainable Development Goals: Learning
Objectives." Paris: UNESCO.
- Government of [Your Country]. (Year). "[Title of Relevant National Education
Act or Law]." [Place of Publication: Publisher].
15