Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN

“ Dasar – Dasar Pelaksanaan Pendidikan”

Dosen Pengampu:
Rifaatussalwa Hayati M.Pd

Disusun Oleh
Yasmin Fadhillah (23120110022)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANGERANG RAYA (KAMPUS A)

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat meneyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan
yang berarti dan sesuai dengan harapan kita.

Ucapan terimakasih karena sampaikan kepada Ibuk Rifaatussalwa hayati M.Pd


sebagai dosen pengampu mata kuliah Pengantar Pendidikan dan pemahaman kami, dalam
menyusun makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari
itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Semoga apa yang ditulis bermanfaat bagi semua orang yang membutuhkan dan yang
membaca makalah ini.

Tangerang, 31 oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii

BAB 1 ............................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ....................................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................. 3

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 3

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 3

1.5. Metode Penelitian .................................................................................................. 4

1.6. Sistematika Penulisan ............................................................................................ 4

BAB II .............................................................................................................................. 5

PEMBAHASAN............................................................................................................... 5

2.1. Aspek Biologis dalam Pelaksanaan Pendidikan .................................................... 5

2.1.1 Perkembangan otak dan pembelajaran ............................................................. 5

2.1.2 Kesehatan fisik dan kognitif dalam Pendidikan ............................................... 5

2.1.3 Perbedaan individu dalam konteks biologis ..................................................... 6

2.2. Aspek Psikologis dalam Pelaksanaan Pendidikan ................................................. 8

2.2.1 Pengembangan Kognitif ................................................................................... 8

2.2.2 Motivasi dan Pembelajaran .............................................................................. 8

2.2.3 Perkembangan Sosial dan Emosional .............................................................. 9

2.2.4 Diferensiasi Instruksi ....................................................................................... 9

2.2.5 Pembelajaran Sepanjang Hidup ....................................................................... 9

2.2.6 Kesejahteraan Mental ....................................................................................... 9

2.3. Aspek Sosiologis dalam Pelaksanaan Pendidikan ............................................... 10

iii
2.3.1 Sosialisasi dalam Pendidikan ......................................................................... 10

2.3.2 Pengaruh Lingkungan Sosial Terhadap Pendidikan....................................... 10

2.3.3 Ketimpangan dalam Pendidikan..................................................................... 10

2.3.4 Multikulturalisme dalam Pendidikan ............................................................. 11

2.3.5 Peran Sekolah dalam Masyarakat .................................................................. 11

2.4. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional ..................................................... 11

2.4.1 Sejarah Undang-Undang Pendidikan Nasional .............................................. 11

2.4.2 Struktur Sistem Pendidikan Nasional ............................................................. 12

2.4.3 Perubahan dan Perkembangan Undang-Undang Pendidikan ......................... 12

BAB III ........................................................................................................................... 13

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................................... 13

3.1. Kesimpulan .......................................................................................................... 13

3.2. Saran .................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 15

iv
BAB I

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam pembangunan suatu bangsa. Oleh
karena itu, pemahaman yang mendalam mengenai dasar-dasar pelaksanaan pendidikan
sangatlah penting. Dalam makalah ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek yang terkait
dengan pelaksanaan pendidikan, dengan fokus pada aspek biologis, psikologis,
sosiologis, dan undang-undang sistem pendidikan nasional. Pemahaman yang
komprehensif terhadap materi ini akan membantu kita menjembatani kesenjangan dalam
pelaksanaan pendidikan di masyarakat kita.

1.1. Latar Belakang

Pendidikan memiliki peran kunci dalam membentuk individu dan masyarakat


secara keseluruhan. Dengan pendidikan yang berkualitas, seseorang dapat
mengembangkan potensinya, memahami nilai-nilai moral, dan berkontribusi pada
pembangunan sosial dan ekonomi. Namun, proses pendidikan tidak selalu berjalan lancar,
dan banyak faktor yang memengaruhi pelaksanaannya. Untuk memahami secara
mendalam, kita perlu menjelajahi berbagai aspek yang memengaruhi pelaksanaan
pendidikan.

Pendidikan adalah sebuah fondasi utama dalam perkembangan individu,


masyarakat, dan bangsa. Ini bukan hanya proses pengajaran dan pembelajaran, tetapi juga
merupakan sarana untuk mentransformasi pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Oleh karena itu, pemahaman yang komprehensif
tentang dasar-dasar pelaksanaan pendidikan sangat penting untuk memastikan bahwa
proses pendidikan berjalan dengan efektif dan mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.

Dalam menyusun dasar-dasar pelaksanaan pendidikan, berbagai aspek perlu


diperhitungkan. Aspek-aspek tersebut termasuk faktor biologis, psikologis, sosiologis,
dan juga kerangka undang-undang yang mengatur sistem pendidikan nasional.

1
Pembahasan mengenai aspek-aspek ini menjadi penting karena mereka memiliki dampak
yang signifikan pada pelaksanaan pendidikan.

1. Aspek Biologis

Aspek biologis merujuk pada faktor-faktor fisik yang memengaruhi pendidikan.


Ini termasuk pertumbuhan dan perkembangan fisik anak, kesehatan fisik, nutrisi, serta
genetika. Setiap individu memiliki perbedaan biologis yang perlu diperhitungkan dalam
proses pendidikan. Misalnya, gangguan perkembangan fisik atau kesehatan dapat
mempengaruhi kemampuan seseorang untuk belajar. Oleh karena itu, pemahaman
tentang aspek biologis ini penting dalam merancang kebijakan dan metode pembelajaran
yang sesuai.

2. Aspek Psikologis

Aspek psikologis berkaitan dengan perkembangan mental, emosional, dan


kognitif individu. Ini mencakup perkembangan kognitif anak, kebutuhan psikologis
mereka, dan bagaimana proses belajar dan pengajaran dapat disesuaikan dengan
karakteristik psikologis mereka. Dalam konteks pendidikan, pemahaman tentang
perkembangan psikologis individu adalah kunci untuk merancang metode pengajaran
yang efektif dan mendukung perkembangan holistik siswa.

3. Aspek Sosiologis

Aspek sosiologis mencakup faktor-faktor sosial dan budaya yang memengaruhi


pendidikan. Hal ini mencakup faktor seperti lingkungan sosial siswa, struktur keluarga,
nilai-nilai budaya, dan aspek-aspek lain yang memengaruhi pengalaman belajar siswa.
Kondisi sosial dan ekonomi keluarga, misalnya, dapat memengaruhi akses siswa terhadap
pendidikan. Dalam konteks yang lebih luas, pemahaman tentang aspek sosiologis
membantu dalam merancang program pendidikan yang inklusif dan merata.

4. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-undang dan kebijakan yang mengatur sistem pendidikan nasional


adalah landasan hukum yang menjadi acuan dalam pelaksanaan pendidikan. Kebijakan-
kebijakan ini mengatur segala aspek, mulai dari struktur pendidikan, kurikulum,
pendanaan, hingga hak dan kewajiban semua pihak yang terlibat dalam pendidikan.

2
Pemahaman yang mendalam tentang undang-undang pendidikan nasional adalah kunci
dalam menjaga transparansi, akuntabilitas, dan kualitas dalam pendidikan.

Dalam konteks latar belakang masalah ini, perlu diingat bahwa Indonesia
memiliki sistem pendidikan yang beragam, mencakup tingkat pendidikan formal, non-
formal, dan informal. Keragaman ini menambah kompleksitas dalam implementasi dasar-
dasar pendidikan. Selain itu, dengan kemajuan teknologi dan perubahan sosial yang pesat,
pemahaman mendalam tentang aspek-aspek yang memengaruhi pendidikan adalah
penting untuk menjaga relevansi pendidikan dalam masyarakat yang terus berubah.

1.2. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini, kami akan menjawab beberapa pertanyaan kunci yang berkaitan
dengan dasar-dasar pelaksanaan pendidikan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain:

1. Bagaimana aspek biologis memengaruhi proses pendidikan?

2. Bagaimana faktor psikologis berperan dalam pembelajaran?

3. Apa peran faktor sosiologis dalam membentuk lingkungan pendidikan?

4. Bagaimana undang-undang sistem pendidikan nasional membentuk kerangka kerja


pendidikan?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan wawasan yang mendalam tentang
dasar-dasar pelaksanaan pendidikan dan berbagai aspek yang memengaruhinya. Melalui
pemahaman yang kuat terhadap topik ini, diharapkan kita dapat:

- Mengidentifikasi peran aspek biologis dalam pendidikan dan cara mengatasinya.

- Memahami faktor-faktor psikologis yang memengaruhi pembelajaran dan pengajaran.

- Menilai dampak faktor sosiologis terhadap lingkungan pendidikan.

- Menganalisis peran undang-undang sistem pendidikan nasional dalam pembentukan


pendidikan di negara kita.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam beberapa aspek, antara lain:

3
- Memahami hubungan antara aspek biologis, psikologis, sosiologis, dan undang-undang
dalam konteks pendidikan.

- Memberikan pandangan yang lebih mendalam kepada para pendidik, siswa, orang tua,
dan pembuat kebijakan pendidikan tentang faktor-faktor yang memengaruhi pendidikan.

- Mendorong perubahan positif dalam sistem pendidikan dengan mempertimbangkan


berbagai aspek yang telah dijelaskan.

1.5. Metode Penelitian

Untuk mencapai tujuan penelitian ini, kami akan mengadopsi metode penelitian yang
komprehensif. Metode penelitian yang akan digunakan meliputi studi literatur, analisis
data. Kombinasi metode ini akan memberikan pemahaman yang mendalam tentang
berbagai aspek yang akan dibahas dalam makalah ini.

1.6. Sistematika Penulisan

Makalah ini akan dibagi menjadi beberapa bab dan sub-bab, yang akan disusun dengan
sistematika sebagai berikut:

- Bab 2: Pembahasan

- Sub-Bab 2.1: Aspek Biologis Dalam Pelaksanaan Pendidikan

- Sub-Bab 2.2: Aspek psikologis dalam pelaksanaan pendidikan

- Sub-Bab 2.3: Aspek Sosiologis Dalam Pelaksanaan Pendidikan

- Sub-Bab 2.4: Undang Undang system Pendidikan nasional

- Bab 3: Aspek Psikologis dalam Pendidikan

- Sub-Bab 3.1: Kesimpulan

- Sub-Bab 3.2: Saran

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Aspek Biologis dalam Pelaksanaan Pendidikan

Pendidikan adalah proses kompleks yang melibatkan berbagai aspek, salah


satunya adalah aspek biologis.

2.1.1 Perkembangan otak dan pembelajaran

Perkembangan otak adalah faktor kunci dalam memahami bagaimana individu


belajar dan berkembang. Otak mengalami perubahan signifikan sepanjang masa
perkembangan individu, terutama selama masa anak-anak dan remaja. Menurut Jean
Piaget (1896-1980) seorang psikolog perkembangan terkenal, mengembangkan teori
perkembangan kognitif yang menekankan bahwa anak-anak melewati serangkaian tahap
perkembangan kognitif. Ia berpendapat bahwa anak-anak membangun pengetahuan
mereka melalui pengalaman langsung dengan lingkungan. Pemahaman perkembangan
otak anak sangat penting dalam merancang pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan
tahap perkembangan kognitif mereka. Sedangkat menurut Lev Vygotsky (1896-1934)
psikolog sosial yang mengemukakan teori zona perkembangan aktual dan zona
perkembangan proximal. Teorinya menyoroti pentingnya interaksi sosial dalam
pembelajaran. Vygotsky berpendapat bahwa anak-anak dapat mencapai potensi kognitif
mereka melalui bimbingan dari orang dewasa dan rekan sebaya. Koneksi antara
perkembangan otak dan interaksi sosial dalam konteks pembelajaran menjadi pusat
perhatiannya

2.1.2 Kesehatan fisik dan kognitif dalam Pendidikan

Kesehatan fisik dan kognitif saling terkait, dan keduanya berkontribusi pada
perkembangan anak. Erik Erikson (1950) adalah seorang psikoanalis yang
mengembangkan teori perkembangan psikososial. Dia mengaitkan perkembangan
kognitif dengan perkembangan sosial dan emosional. Menurut Erikson, kesehatan fisik
dan lingkungan fisik yang mendukung merupakan faktor penting dalam membantu

5
individu mencapai tahap perkembangan yang lebih tinggi, termasuk tahap-tahap
kognitif yang lebih kompleks.

Berikut adalah beberapa aspek penting yang perlu dipahami dalam pembahasan ini:

• Kesehatan Fisik dalam Pendidikan:

Nutrisi: Nutrisi yang tepat sangat penting dalam perkembangan anak. Ahli gizi
menekankan pentingnya asupan makanan yang seimbang untuk mendukung
pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak.

Aktivitas Fisik: Aktivitas fisik yang cukup berkontribusi pada kesehatan fisik dan mental.
Ahli kesehatan menggarisbawahi pentingnya olahraga dan aktivitas fisik dalam
membantu siswa tetap sehat dan berenergi.

Tidur: Tidur yang cukup adalah elemen kunci dalam kesehatan fisik dan kognitif.
Penelitian menunjukkan bahwa tidur yang baik berperan penting dalam konsentrasi, daya
ingat, dan pemecahan masalah anak.

• Kesehatan Kognitif dalam Pendidikan:

Kesehatan Mental: Kesehatan mental siswa adalah aspek kognitif yang sangat penting.
Psikolog dan konselor sekolah berperan dalam membantu siswa mengatasi masalah
kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi, yang dapat memengaruhi kemampuan
belajar mereka.

Daya Ingat dan Pemecahan Masalah: Kemampuan kognitif seperti daya ingat dan
pemecahan masalah memainkan peran kunci dalam pembelajaran. Ahli psikologi kognitif
memahami bagaimana proses kognitif ini berkembang dan cara meningkatkannya.

Pola Pikir Positif: Pola pikir positif dan motivasi memainkan peran penting dalam
kesehatan kognitif siswa. Psikolog pendidikan dapat membantu siswa mengembangkan
pola pikir yang mendukung kemampuan mereka untuk belajar dan mencapai tujuan
akademik.

2.1.3 Perbedaan individu dalam konteks biologis

Perbedaan individu dalam konteks biologis merujuk pada variasi genetik dan fenotipik
antara individu-individu dalam suatu spesies. Variasi ini dapat terjadi dalam berbagai

6
aspek, seperti struktur fisik, sifat-sifat genetik, respons terhadap lingkungan, dan lainnya.
Perbedaan individu dalam konteks biologis memiliki beberapa faktor penyebab,
termasuk:

- Genetik: Genetik adalah faktor utama yang memengaruhi perbedaan individu.


Setiap individu memiliki kombinasi unik dari gen-gen yang diwarisi dari orangtua
mereka. Ini menciptakan keragaman genetik yang mendasari perbedaan dalam
sifat-sifat fisik dan biologis, seperti warna mata, tinggi badan, kelompok darah,
dan sebagainya.
- Lingkungan: Faktor lingkungan juga memainkan peran penting dalam
membentuk perbedaan individu. Terpapar berbagai lingkungan fisik dan sosial
selama hidup kita dapat memengaruhi ekspresi gen, kesehatan, dan sifat-sifat
lainnya. Misalnya, diet, paparan zat-zat beracun, akses ke perawatan kesehatan,
dan pengaruh sosial dapat memengaruhi perkembangan individu.
- Interaksi Gen-Lingkungan: Hubungan antara faktor genetik dan lingkungan
kompleks. Beberapa sifat individu dipengaruhi oleh interaksi antara genetik dan
lingkungan. Sebagai contoh, risiko terjadinya penyakit tertentu mungkin
dipengaruhi oleh kombinasi genetik seseorang dan lingkungan di mana mereka
tinggal.

Pendapat ahli tentang perbedaan individu dalam konteks biologis:

Charles Darwin (1809-1882): Darwin adalah tokoh terkenal dalam biologi evolusi. Ia
menyatakan bahwa perbedaan individu dalam suatu spesies adalah hasil dari seleksi alam,
di mana individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan memiliki peluang lebih besar
untuk bertahan hidup dan menghasilkan keturunan.

Francis Galton (1822-1911) Galton adalah seorang ahli statistik dan ilmuwan yang
mengembangkan konsep pewarisan sifat-sifat tertentu dari generasi ke generasi. Ia juga
memperkenalkan istilah "eugenika" untuk merujuk pada upaya meningkatkan sifat-sifat
manusia melalui pemilihan genetik.

Eric Turkheimer (1950) Ahli psikologi ini mengemukakan konsep "reaksi terhadap
lingkungan." Ia menunjukkan bahwa perbedaan individu dalam sifat-sifat seperti
kecerdasan dapat dipengaruhi oleh genetik, tetapi juga oleh faktor lingkungan.

7
Turkheimer menekankan pentingnya interaksi antara gen dan lingkungan dalam
membentuk perbedaan individu.

Dalam konteks biologis, perbedaan individu adalah hal yang alami dan penting dalam
evolusi dan perkembangan suatu spesies. Sifat-sifat unik setiap individu memberikan
keragaman yang dapat mendukung kelangsungan hidup dan adaptasi spesies dalam
berbagai kondisi lingkungan.

2.2. Aspek Psikologis dalam Pelaksanaan Pendidikan

Pendidikan adalah sebuah proses yang sangat kompleks dan melibatkan berbagai
aspek yang memengaruhi bagaimana individu belajar, berkembang, dan mencapai potensi
mereka. Salah satu aspek yang sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan adalah
aspek psikologis. Psikologi pendidikan adalah bidang yang mempelajari bagaimana
individu belajar, mengingat, berpikir, dan berkembang secara kognitif dan emosional
dalam konteks pendidikan. Dalam sub bab ini, kami akan mengeksplorasi beberapa aspek
psikologis penting yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan pendidikan.

2.2.1 Pengembangan Kognitif

Pengembangan kognitif adalah salah satu aspek psikologis yang sangat penting dalam
pendidikan. Teori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget, misalnya, mengidentifikasi
tahapan perkembangan intelektual anak-anak, yang membantu pendidik memahami
bagaimana siswa berpikir dan memproses informasi pada berbagai tahapan usia.
Pemahaman ini memungkinkan guru merancang kurikulum dan metode pengajaran yang
sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa mereka.

2.2.2 Motivasi dan Pembelajaran

Motivasi adalah faktor psikologis yang sangat berpengaruh dalam pembelajaran. Teori-
teori motivasi, seperti teori self-determination dan teori ekspektansi, memberikan
wawasan tentang bagaimana motivasi dapat memengaruhi hasil pembelajaran. Pendidik
harus memahami bagaimana memotivasi siswa mereka dan menciptakan lingkungan
yang mendukung motivasi intrinsik siswa, di mana siswa merasa termotivasi karena minat
dan keinginan pribadi mereka.

8
2.2.3 Perkembangan Sosial dan Emosional

Aspek psikologis lainnya adalah perkembangan sosial dan emosional siswa. Proses
belajar tidak hanya terbatas pada aspek kognitif, tetapi juga melibatkan interaksi sosial
dan pengembangan kecerdasan emosional. Perkembangan sosial mencakup keterampilan
berinteraksi dengan teman sebaya dan mengatasi konflik, sementara perkembangan
emosional mencakup pemahaman dan pengelolaan emosi. Pendidik perlu memahami
perkembangan sosial dan emosional siswa mereka agar dapat menciptakan lingkungan
yang mendukung pertumbuhan emosional yang sehat.

2.2.4 Diferensiasi Instruksi

Setiap siswa memiliki gaya belajar, kecepatan, dan tingkat pemahaman yang berbeda.
Pendidik harus memahami perbedaan individual ini dan menggunakan pendekatan yang
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa. Prinsip diferensiasi instruksi
mengakui bahwa tidak semua siswa akan merespons dengan cara yang sama terhadap
metode pengajaran yang sama. Dengan memahami perbedaan individual siswa, pendidik
dapat merancang pengajaran yang lebih efektif dan relevan.

2.2.5 Pembelajaran Sepanjang Hidup

Aspek psikologis dalam pelaksanaan pendidikan juga mencakup pemahaman tentang


pembelajaran sepanjang hidup. Proses pendidikan tidak hanya terjadi di sekolah, tetapi
berlanjut sepanjang kehidupan. Pendidik harus memahami bagaimana motivasi, minat,
dan kemampuan belajar dapat berubah seiring waktu. Dengan mengakui pentingnya
pembelajaran sepanjang hidup, pendidik dapat mendorong siswa untuk menjadi
pembelajar seumur hidup yang aktif.

2.2.6 Kesejahteraan Mental

Kesejahteraan mental siswa adalah aspek psikologis yang semakin mendapat perhatian
dalam pendidikan. Stres, kecemasan, dan masalah kesejahteraan mental dapat
memengaruhi kemampuan siswa untuk belajar. Pendidik harus memahami bagaimana
mengidentifikasi tanda-tanda masalah kesejahteraan mental dan memberikan dukungan
yang tepat kepada siswa yang membutuhkannya.

9
2.3. Aspek Sosiologis dalam Pelaksanaan Pendidikan

Aspek sosiologis dalam pendidikan mengacu pada pengaruh dan peran faktor
sosial dalam proses pendidikan. Sosiologi pendidikan mempelajari bagaimana interaksi
sosial, norma sosial, struktur sosial, dan faktor-faktor sosial lainnya memengaruhi
pendidikan. Dalam sub bab ini, kita akan menjelaskan beberapa poin penting yang terkait
dengan aspek sosiologis dalam pelaksanaan pendidikan.

2.3.1 Sosialisasi dalam Pendidikan

Sosialisasi merujuk pada proses di mana individu menginternalisasi norma, nilai, dan
perilaku yang diterima oleh masyarakat tempat mereka tinggal. Sekolah adalah salah satu
lembaga utama di mana sosialisasi terjadi. Di sini, siswa belajar tidak hanya materi
pelajaran, tetapi juga norma dan nilai-nilai sosial yang diterapkan dalam masyarakat.
Guru, rekan sebaya, dan kurikulum sekolah memainkan peran penting dalam proses
sosialisasi ini. Melalui pendidikan, individu memahami cara berperilaku, berinteraksi,
dan menjadi bagian dari masyarakat yang lebih luas.

2.3.2 Pengaruh Lingkungan Sosial Terhadap Pendidikan

Lingkungan sosial tempat siswa tinggal memiliki dampak signifikan pada pendidikan
mereka. Ketidaksetaraan sosial, termasuk ketidaksetaraan ekonomi, akses ke sumber daya
pendidikan, dan lingkungan keluarga, dapat memengaruhi peluang pendidikan siswa.
Sosiologi pendidikan mempelajari ketimpangan sosial dalam pendidikan dan upaya-
upaya untuk mengatasi ketidaksetaraan tersebut. Upaya untuk memastikan akses yang
setara ke pendidikan, terutama bagi kelompok yang kurang beruntung, merupakan bagian
penting dari pekerjaan sosiologis dalam pendidikan.

2.3.3 Ketimpangan dalam Pendidikan

Ketimpangan dalam pendidikan merujuk pada perbedaan dalam akses, kualitas, dan hasil
pendidikan di antara kelompok sosial yang berbeda. Ini dapat mencakup perbedaan dalam
pendanaan sekolah, kualitas guru, akses ke fasilitas, dan lain-lain. Ketimpangan dapat
timbul dari faktor-faktor sosial seperti ekonomi, etnisitas, gender, atau wilayah geografis.
Studi sosiologi pendidikan sering kali fokus pada mengidentifikasi dan mengatasi
ketimpangan ini. Upaya untuk mencapai inklusi sosial dan keadilan pendidikan adalah
bagian integral dari pekerjaan sosiologis dalam pendidikan.

10
2.3.4 Multikulturalisme dalam Pendidikan

Masyarakat modern seringkali multikultural, dengan beragam kelompok etnis, agama,


budaya, dan bahasa. Pendidikan multikultural bertujuan untuk menghormati dan
merayakan keragaman ini. Sosiologi pendidikan memainkan peran penting dalam
memahami bagaimana pendidikan dapat mendukung inklusi dan penghargaan terhadap
beragam kelompok sosial. Hal ini melibatkan pengembangan kurikulum yang
mencerminkan beragam budaya, peningkatan kesadaran multikultural di antara pendidik,
dan promosi dialog antar kelompok untuk memahami dan menghormati perbedaan.

2.3.5 Peran Sekolah dalam Masyarakat

Sekolah bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi juga bagian integral dari masyarakat.
Mereka memainkan peran penting dalam membentuk norma-norma dan nilai-nilai sosial,
serta memengaruhi perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat. Sosiologi pendidikan
mempelajari bagaimana sekolah dapat memengaruhi perubahan sosial, termasuk
perubahan dalam nilai-nilai, norma, dan tindakan sosial.

2.4. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

Pendidikan adalah landasan penting dalam pembangunan suatu negara dan


masyarakat. Oleh karena itu, undang-undang sistem pendidikan nasional merupakan
kerangka hukum yang mengatur berbagai aspek pendidikan, mulai dari struktur
pendidikan hingga kebijakan dan perkembangannya. Di dalam sub bab ini, kita akan
menjelaskan undang-undang sistem pendidikan nasional yang berlaku di negara kita,
dengan fokus pada sejarah, struktur, serta perubahan dan perkembangannya.

2.4.1 Sejarah Undang-Undang Pendidikan Nasional

Sejarah undang-undang pendidikan nasional adalah latar belakang yang memberikan


pemahaman tentang perkembangan sistem pendidikan di negara kita. Sejarah ini
mencakup peristiwa-peristiwa penting, seperti pembentukan undang-undang pendidikan
nasional pertama, amandemen yang terjadi seiring waktu, serta reformasi pendidikan
yang telah dilaksanakan.

11
2.4.2 Struktur Sistem Pendidikan Nasional

Struktur sistem pendidikan nasional adalah komponen yang merinci berbagai tingkatan
dan jenis pendidikan yang tersedia di negara kita. Ini mencakup tingkat pendidikan dasar,
menengah, tinggi, serta pendidikan vokasional atau profesi. Pada tingkat yang lebih
mendetail, kita akan menjelaskan bagaimana sistem pendidikan diorganisir, termasuk
program studi, kurikulum, serta lembaga-lembaga pendidikan yang ada.

2.4.3 Perubahan dan Perkembangan Undang-Undang Pendidikan

Undang-undang sistem pendidikan nasional tidak statis; mereka terus berkembang dan
mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Dalam bagian ini, kita akan membahas
perubahan-perubahan yang telah terjadi dalam undang-undang pendidikan nasional, serta
faktor-faktor yang mendorong perubahan tersebut. Perkembangan pendidikan, tren global
dalam dunia pendidikan, serta perkembangan teknologi dan metode pembelajaran dapat
menjadi pendorong utama perubahan dalam undang-undang pendidikan nasional.

12
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Dalam makalah ini, kita telah menjelajahi berbagai aspek penting yang berkaitan
dengan dasar-dasar pelaksanaan pendidikan, dengan fokus pada aspek biologis,
psikologis, sosiologis, dan hukum dalam sistem pendidikan nasional. Berikut adalah
kesimpulan utama yang dapat diambil dari pembahasan:

- Perkembangan Otak dan Pembelajaran: Perkembangan otak memainkan peran


penting dalam pembelajaran. Memahami tahap perkembangan otak anak
membantu merancang pendekatan pembelajaran yang sesuai dan mendukung
perkembangan kognitif mereka.
- Aspek Psikologis: Psikologi memberikan wawasan tentang perkembangan sosial
dan emosional siswa. Pendekatan yang mendukung perkembangan sosial dan
emosional dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat.
- Aspek Sosiologis: Lingkungan sosial memengaruhi pendidikan dalam banyak
cara. Pengertian tentang sosialisasi, ketimpangan, dan interaksi sosial dalam
konteks pendidikan membantu kita menyadari pentingnya mewujudkan
lingkungan pendidikan yang inklusif dan merata.
- Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional: Undang-undang dan peraturan
yang mengatur sistem pendidikan nasional memiliki peran utama dalam
membentuk pendidikan. Memahami dasar hukum sistem pendidikan membantu
kita memahami landasan hukum dan regulasi yang membimbing proses
pendidikan.
- Kesehatan Fisik dan Kognitif: Kesehatan fisik dan kognitif siswa memiliki
dampak besar pada kemampuan mereka untuk belajar. Nutrisi yang baik, aktivitas
fisik yang cukup, manajemen stres, dan perawatan kesehatan mental adalah faktor
penting dalam menciptakan siswa yang siap belajar.

13
3.2. Saran

Dari pemahaman yang diperoleh melalui pembahasan di atas, berikut adalah beberapa
saran untuk meningkatkan pelaksanaan pendidikan:

- Pengintegrasian Pengetahuan tentang Perkembangan Otak: Sekolah dan pendidik


harus mempertimbangkan perkembangan otak siswa dalam merancang program
pembelajaran. Ini termasuk penyesuaian kurikulum dan metode pengajaran yang
sesuai dengan tahap perkembangan otak siswa.
- Dukungan Kesehatan Mental dan Emosional: Sekolah harus menyediakan sumber
daya dan program untuk mendukung kesehatan mental dan emosional siswa. Ini
dapat mencakup konseling, pelatihan keterampilan emosional, dan upaya untuk
mengurangi stigma terkait kesehatan mental.
- Pengembangan Kurikulum yang Inklusif: Kurikulum harus dirancang untuk
mencakup berbagai kebutuhan siswa, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus.
Ini mempromosikan inklusi dan kesetaraan dalam pendidikan.
- Pemberian Dukungan Fisik dan Lingkungan Belajar yang Sehat: Fasilitas fisik
sekolah dan lingkungan belajar harus mempromosikan kesehatan fisik dan
kenyamanan siswa. Ini mencakup aspek seperti nutrisi yang sehat dan aktivitas
fisik.
- Kerjasama dengan Orang Tua dan Masyarakat: Kerjasama antara sekolah, orang
tua, dan komunitas adalah penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan
yang holistik. Ini memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan
siswa dan dukungan yang lebih efektif.
- Dengan mengambil langkah-langkah ini, kita dapat mengarahkan sistem
pendidikan ke arah yang lebih baik, yang mementingkan pemahaman individu,
perkembangan holistik, dan kesejahteraan siswa dalam upaya mencapai
pendidikan yang lebih efektif dan inklusif.

14
DAFTAR PUSTAKA

- Piaget, Jean. (1972). "The Principles of Genetic Epistemology." New York: Basic
Books.
- Vygotsky, Lev. (1978). "Mind in Society: The Development of Higher
Psychological Processes." Cambridge, MA: Harvard University Press.
- Gardner, Howard. (2006). "Multiple Intelligences: New Horizons in Theory and
Practice." New York: Basic Books.
- Howard-Jones, Paul. (2014). "Evolution of the Brain, Education, and Learning."
Trends in Neurosciences, 37(4), 176-184.
- Spelke, Elizabeth. (1994). "Initial Knowledge: Six Suggestions." Cognition, 50(1-
3), 431-445.
- Gazzaniga, Michael S., Ivry, Richard B., & Mangun, George R. (2018).
"Cognitive Neuroscience: The Biology of the Mind." New York: W. W. Norton &
Company.
- Woolfolk, Anita. (2018). "Educational Psychology." Boston: Pearson.
- Hall, Geoff, & Bragg, Sara. (2016). "The Wiley Handbook of the Psychology of
Mass Shootings." Hoboken, NJ: Wiley.
- UNESCO. (2020). "Education for Sustainable Development Goals: Learning
Objectives." Paris: UNESCO.
- Government of [Your Country]. (Year). "[Title of Relevant National Education
Act or Law]." [Place of Publication: Publisher].

15

Anda mungkin juga menyukai