DISUSUN OLEH :
KATA PENGANTAR
Tim Penulis
P a g e | iii
DAFTAR ISI
RINGKASAN ............................................................................................. iv
RINGKASAN
Suatu keluarga dalam membina keluarga yang sejahtera tidak terlepas dari
PKK, karena dalam PKK memuat teori-teori menuju keluarga yang sejahtera
misalnya, cara membimbing anak, makanan, kesehatan dan lain-lain . Mengingat
manusia sebagai makhluk sosial, pada hakekatnya pelajaran PKK sangatlah
penting bagi kita, karena menyangkut tat cara hidup bermasyarakat, dan
bernegara.
Page |5
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan IPTEK saat ini telah mengubah berbagai aspek kehidupan masyarakat begitu
cepat tak terlepas kehidupan keluarga. Dalam hal ini pendidikan mempunyai peranan yang
sangat penting karena pendidikan berkaitan langsung dengan pembentukan karakter manusia.
Pendidikan mempunyai kewajiban meletakkan dasar-dasar karakteristik dari setiap manusia.
Dengan adanya Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK), kita dapat mempelajari dan
mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan keluarga mulai dari hubungan inter dan antar
keluarga, cara membimbing dan mengasuh anak, mengatur sandang pangan papan, mengatur
pola hidup sehat, mengatur keuangan, hingga menjaga keharmonisan dalam sebuah keluarga.
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) tidak telepas dari kegiatan pembelajaran yang
meliputi kegiatan melihat, mendengar, membaca, mengamati dan memahami sesuatu yang
dipelajari.
Langkah yang harus dilakukan oleh pelaku pendidikan adalah menyambung kembali
hubungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
mempunyai potensi dan peran ke arah itu, namun sementara ini potensi PKK belum
tergali secara optimal, sehingga banyak peluang bidang garapan PKK dimanfaatkan
pihak lain. Upaya untuk menggali potensi PKK, dengan cara mengenal jati dirinya dalam
berbagai perspektif, sehingga akhirnya dapat dipetakan potensi PKK dalam
membangun SDM berkualitas, dan sekaligus dicari solusi pengembangan PKK dalam
menyongsong masa depan.
PKK adalah salah satu jurusan yang ada di Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya
yang memiliki enam progam studi yaitu S1 Pendidikan Tata Boga, S1 Pendidikan Tata Rias,
S1 Pendidikan Tata Busana, S1 Gizi, D4 Tata Busana dan D4 Tata Boga. Jurusan PKK sesuai
dengan fungsi dan peranannya selain menghasilkan calon tenaga pendidik juga harus mampu
menghasilkan tenaga ahli dibidangnya sesuai dengan perkembangan IPTEK. Mahasiswa
jurusan PKK disiapkan dalam rangka meningkatkan efektivitas dan produktivitas serta
keprofesionalan dalam bidang tersebut, maka sebagai mahasiswa harus lebih menambah
wawasan dan pengetahuan tentang latar belakang pendidikan kesejahteraan serta fungsi
pendidikan kesejahteraan diberbagai lembaga pendidikan.
B. Tujuan
C. Manfaat
1. Makalah ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan dapat menjadi
referensi untuk penelitian-penelitian yang releven di masa yang akan datang
2. Makalah ini diharapkan dapat digunakan untuk sarana acuan atau bacaan dalam
menambah wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan pendidikan
kesejahteraan keluarga
Page |7
3. Makalah ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah referensi sebagai bahan
informasi
4. Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi terhadap
pendidikan kesejahteraan rakyat
Page |8
BAB 2
KAJIAN TEORI DAN EMPIRIS
PKK mempunyai potensi besar menyambung hubungan antara keluarga, sekolah dan
masyarakat, karena menyangkut pembinaan keluarga, wanita, pria dan anak-anak.
Namun sangat disayangkan sementara ini potensi PKK belum tergali secara optimal,
karena orang-orang PKK sendiri kurang memahami potensi yang dipunyainya.
Akibatnya banyak peluang bidang garapan PKK dimanfaatkan pihak lain. Hal ini
kalau terus dibiarkan PKK sendiri akan kehilangan jati dirinya, karena kalah bersaing
dalam bidangnya sendiri.
Menurut pada beberapa bacaan, pada akhir abad XIX adalah momentum penting
dibukanya kesempatan bagi kaum perempuan, karena pada masa itu bermunculan
sekolah kepandaian puteri, sekolah gadis, sekolah keibuan sebagai wadah pendidikan
perempuan. Dimulai dari daerah Jawa dan Sunda kemudian menyebar ke daerah-daerah
lain. Sekolah-sekolah ini pada dasarnya bertujuan untuk memperluas pandangan
perempuan dengan menekankan tugas yang mulia sebagai ibu dan istri. Hal ini dapat
diketahui dari kurikulum yang diberikan, yaitu:
Page |9
Aspek-aspek yang tertuang dalam nilai dan tujuan PKK, memiliki perspektif yang
unik, karena integrasi aspek tersebut dapat memberi kontribusi bagi kehidupan keluarga
dan kehidupan individu. Berdasarkan landasan tersebut berkembanglah pendidikan
kesejahteraan keluarga dengan kajian 10 segi PKK yaitu :
1. Hubungan inter dan antar keluarga
2. Membimbing anak
3. Makanan
4. Pakaian
5. Kesehatan
6. Perumahan
7. Keuangan
8. Tata Laksana Rumah Tangga
9. Perencanaan Sehat
10. Keamanan lahir dan bathin.
P a g e | 11
* Corak atau bentuk kehidupan keluarga dalam menjalankan aktivitas tergantung dari dua
faktor, ialah :
2. Faktor sumber (sources) material dan cultural yang dimiliki dan dapat digali untuk
mencapai tujuannya.
1. Faktor lingkungan yang datang dari dalam, dimana faktor-faktor tersebut datang dari
keluarga sendiri. Misalnya sumber keluarga bertambah besar dari gaji,warisan, dan
sebagainya.
2. Faktor lingkungan yang datang dari luar, pengaruhnya faktor ini jelas terutama setelah
Indonesia lepas dari belenggu penjajahan. Misalnya kemajuan teknik di Indonesia (TV, dan
lain-lain.
1. Kebutuhan Jasmaniah
2. Kebutuhan Kecerdasan
3. Kebutuhan Rasa
4. Kebutuhan Rohaniah
5. Kebutuhan Kemasyarakatan, yang dibagi lagi dalam 3 kebutuhan yang dirasakan oleh 3
manusia :
1. Waktu
4. Hubungan Pribadi
Berdasarkan prioritas yang dicanangkan sejak beberapa dekade yang lalu, PKK telah
mencanangkan sebuah visi dan misi untuk menghadapi perubahan. Pendidikan akan
tetap relevan apabila mampu menghadapi perubahan.
Beragamnya model yang ada saat ini merupakan kekayaan yang dapat saling
melengkapi dan berkompetisi membangun SDM yang berkualitas. Implikasi dari
penerapan berbagai model PKK ini perlu adanya penataan dan pengembangan agar PKK
selalu sesuai dengan jamannya. Hal yang perlu menjadi pertimbangan adalah
model PKK yang mengembangkan Competency Based Profesional Education (boga,
busana, rias) jangan lepas dari filosofinya, dan model PKK yang berkonsentrasi pada
ketahanan keluarga, seyogyanya memikirkan kompetensi lulusannya yang sesuai
dengan tuntutan, baik sebagai pendidik dalam ilmu-ilmu PKK, pekerja/konsultan dalam
PKK, bisnis, dan penelitian dalam ilmu PKK, sehingga peluang yang menjadi garapan PKK
bisa ditangani secara baik.
komposit yang terdiri dari berbagai indikator yang spesifik dan operasional. Karena indikator
yang yang dipilih akan digunakan oleh kader di desa, yang pada umumnya tingkat
pendidikannya relatif rendah, untuk mengukur derajat kesejahteraan para anggotanya dan
sekaligus sebagai pegangan untuk melakukan melakukan intervensi, maka indikator tersebut
selain harus memiliki validitas yang tinggi, juga dirancang sedemikian rupa, sehingga cukup
sederhana dan secara operasional dapat di pahami dan dilakukan oleh masyarakat di desa.
Atas dasar pemikiran di atas, maka indikator dan kriteria keluarga sejahtera yang
ditetapkan adalah sebagai berikut :
Keluarga pra sejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu atau
lebih dari 5 kebutuhan dasarnya (basic needs) Sebagai keluarga Sejahtera I, seperti kebutuhan
akan pengajaran agama, pangan, papan, sandang dan kesehatan.
2. Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan 2 (dua) kali sehari atau lebih.
5. Bila anak sakit atau pasangan usia subur ingin ber KB dibawa kesarana/petugas
kesehatan.
Keluarga sejahtera tahap II yaitu keluarga yang disamping telah dapat memenuhi
kriteria keluarga sejahtera I,
P a g e | 16
3. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru per
tahun.
4. Luas lantai rumah paling kurang delapan meter persegi tiap penghuni rumah.
6. Paling kurang 1 (satu) orang anggota keluarga yang berumur 15 tahun keatas
mempunyai penghasilan tetap
7. Seluruh anggota keluarga yang berumur 10-60 tahun bisa membaca tulisan latin.
9. Bila anak hidup 2 atau lebih, keluarga yang masih pasangan usia subur memakai
kontrasepsi (kecuali sedang hamil)
Keluarga sejahtera tahap III yaitu keluarga yang memenuhi syarat 1 sampai 9 dan
dapat pula memenuhi syarat 1 sampai 7, syarat pengembangan keluarga yaitu:
2. Sebagian dari penghasilan keluarga dapat disisihkan untuk tabungan keluarga untuk
tabungan keluarga.
3. Biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari dan kesempatan itu
dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar anggota keluarga.
Keluarga yang dapat memenuhi kriteria diatas dan dapat pula memenuhi kriteria-
kriteria pengembangan keluarganya yaitu :
1. Secara teratur atau pada waktu tertentu dengan sukarela memberikan sumbangan
bagi kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk materiil.
f. Keluarga Miskin.
Keluarga miskin adalah keluarga Pra Sejahtera alasan ekonomi dan KS - I karena
alasan ekonomi tidak dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator yang meliputi :
b. Setahun terakhir seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel
pakaian baru.
Keluarga miskin sekali adalah keluarga Pra Sejahtera alasan ekonomi dan KS - I
karena alasan ekonomi tidak dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator yang meliputi :
a. Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan 2 kali sehari atau lebih.
Dalam pendidikan formal ini proses belajarnya diatur, tingkatan kelas yang berbeda-
beda, mengikuti aturan kurikulum, materi pelajaran bersifat intelektual, akademis dan
berkesinambungan serta memiliki anggaran atau biaya pendidikan yang ditentukan sesuai
dengan peraturan yang telah ditetapkan. Lembaga pendidikan yaitu pendidikan di sekolah ini
merupakan lanjutan dari pendidikan di lingkungan keluarga dan merupakan jembatan bagi
anak untuk terjun dalam kehidupan bermasyarakat.
P a g e | 19
Lembaga non formal ini didapat atau diperoleh dari lingkungan masyarakat. Apa yang
terjadi di masyarakat merupakan pendidikan dan pembelajaran bagi setiap individu. Layanan
pendidikan di lingkungan masyarakat ini dibutuhkan warganya sebagai tambahan, pengganti
atau pelengkap dari pendidikan yang diperoleh di sekolah atau d rumah. Dalam pendidikan
kesejahteraan diharapkan lulusannya mampu terjun dalam kemasyarakatan karena dalam pkk
tidak hanya mempelajari tentang kekeluargaan tetapi juga tentang berhubungan sosial
masyarakat yang baik dan benar.
P a g e | 20
BAB 3
Studi Kasus
BAB 4
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Djohar, M.S. 1999. Reformasi dan Masa Depan Pendidikan di Indonesia; sebuah
Rekonstruksi Pemikiran Prof. Dr. Djohar, MS. Yogyakarta: IKIP Negeri Yogyakarta.
Kelompok Kerja Pengkajian dan Perumusan Filosofi, Kebijakan dan Srtategi Pendidikan
Nasional. (2000) Filosofi, Kebijakan dan Stategi Pendidikan Nasional. Indonesia :
DEPDIKNAS.
Maria Ulfah Subandio .1986. Peranan dan Kedudukan Wanita Indonesia. Yogyakarta:
GAMA Press
Myra Diarsi. 1990. Ideologi Gender dalam Pendidikan. Jakarta: Pusat Pengembangan
Sumberdaya Wanita.
Sri Wening. (2207) Pembentukan Karakter Remaja Awal Melalui Pendidikan Nilai yang
Terkandung dalam Pendidikan Konsumen. Desertasi . Yogyakarta : UNY
Sugito. 1994. Interaksi dalam Keluarga sebagai Dasar Pengembangan Kepribadian Anak.
Jurnal Cakrawala Pendidikan Yogyakarta: IKIP Yogyakarta