DOSEN PENGAMPU :
Dra.Hotmaria Tampubolon, M.Pd
OLEH :
Kelompok 3
1. ANGGI PRATIWI
2. MEILA HASVINA
3. SINTIA AULI
4. NURUL FRANSISCA
Pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur kepada tuhan yang maha
esa, karena berkatrahmat dan hidayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah. Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah saya yaitu “TATA
RIAS GROOMING”
Tugas makalah ini disusun dengan tujuan dan harapan agar dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kita. Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata
sempurna. Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, saya
mohon maaf karena sesungguhnya pemahaman dan pengetahuan saja masih sedikit
dan terbatas. Oleh karena itu, saya mohon saran dan kritikan yang mebangun dari
pembaca guna menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga tugas critical book
report ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatiannya saya ucapkan
terimakasih.
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Busana merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia disamping kebutuhan
makanan dan tempat tinggal. Busana berperan besar dalam menentukan citra
seseorang, lebih daripada itu busana adalah cermin dari identitas, status, hierarkhi,
gender, memiliki nilai simbolik dan merupakan ekspresi cara hidup tertentu. Busana
juga mencerminkan sejarah, hubungan kekuasaan, serta perbedaan dalam pandangan
sosial, politik, dan religius.
Para akademisi memerlukan moral akademik. Kalau kata moral dikaitkan
dengan akademik maka dimaksudkan adalah ukuran baik dan buruk bagi sikap,
tingkah laku, dan tindakan keseharian tiap individu berprofesi sebagai akademisi.
Didalam berbusana manusia memiliki kebebasan akan tetapi dibatasi oleh
kaidah sosial yaitu etika. Etika bukanlah permasalahan yang baru dalam kehidupan di
kampus. Kedudukan etika dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting
sekali bagi seorang mahasiswa
C. Tujuan
Tujuan dan manfaat dari makalah ini, penulis bermaksud :
1. Mahasiswa lebih memahami pengertian busana
2. Mahasiswa, dapat mengethaui macam-macan gaya berbusana
3. Mahasiswa mampu menyikapi kriteria gaya berbusana yang ada sekarang ini
4. Mahasiswa memgetahui etika dan estetika berbusana
D. Manfaat
Sesuai dengan tujuan dari pembuatan makalah ini, diharapkan para pembaca
khususnya mahasiswa dapat mengikuti kriteria dan estetika berbusana di kamous
3
sesuai dengan kesempatan dan juga kebutuhan serta mengetahui kriteria dalam
berbusana
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Busana
Istilah busana berasal dari bahasa sansakerta yaitu “bhusana” dan istilah yang
popular dalam bahasa Indonesia yaitu “busana” yang dapat diartikan “pakaian”.
Namun pengertian busana dan pakaian terdapat sedikit perbedaan, dimana busana
mempunyai konotasi “pakaian yang bagus dan indah” yaitu pakaian yang serasi,
harmonis, selaras, enak dipandang, nyaman melihatnya, cocok dengan pemakai serta
sesuai dengan kesempatan.
Pengertian busana dalam arti luas adalah segala sesuatu yang dipakai mulai
dari kepala sampai dengan ujung kaki yang memberi kenyamanan dan menampilkan
keindahan bagi si pemakai. Busana mutlak yaitu busana yang tergolong busana pokok
seperti baju, rok, kebaya, blus, bebe dan lain-lain, termasuk pakaian dalam seperti
singlet, bra, celana dalam dan lain sebagainya.
B. Etika berbusana
Etika berbusana dapat diartikan sebagai suatu bidang pengetahuan yang
membicarakan bagaimana berbusana yang tepat sesuai dengan bentuk tubuh.
Berbusana yang indah dan serasi yang menetapkan nilai-nilai estetika berarti harus
dapat memilih model, warna dan corak, tekstur, yang sesuai dengan pemakai.
Dalam kaitannya dengan berbusana, maka dapat diartikan bahwa etika
berbusana yaitu suatu ilmu yang memikirkan bagaimana seseorang dapat mengambil
sikap dalam berbusana tentang model, warna, corak (motif) mana yang tepat baik
sesuai dengan kesempatan, kondisi dan waktu serta norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat.
Berbusana untuk kuliah perlu memperhatikan tata krama atau tatacara
berbusana yang sopan yang sesuai dengan aturan-aturan berbusana yang ada di
4
kampus. Warna seyogianya dipilih warna-warna yang tenang, tidak mencolok, seperti
biru, hijau, merah tua, merah hati, merah bata, jingga. Pemilihan corak juga pilihlah
yang tidak ramai, seperti corak yang tenang yang apabila dilihat tidak membuat orang
menjadi pusing, dapat dipilih corak flora, fauna, geometri, abstrak. Untuk pemilihan
tekstur dapat dipilih yang kasar, halus, tidak berkilau atau warna emas dan perak, tak
berbulu.
Busana kampus merupakan busana yang dikenakan untuk kesempatan di
kampus. Busana yang dikenakan ketika berada di kampus, baik untuk kegiatan
perkuliahan maupun kegiatan diluar perkuliahan.
Setiap Universitas memiliki ketentuan - ketentuan dan berbagai macam
kriteria tentang busana. Dari busana yang dikenakan oleh karyawan, dosen sampai
busana yang digunakan mahasiswa. Universitas telah menerapkan secara turun
temurun kriteria dari busana yang dikenakan mahasiswa ketika kuliah sesuai dengan
etika berbusana yang ada di lingkungan Universitas.
C. Penampilan dikampus
Penampilan merupakan proses, cara, perbuatan menampilkan. Kampus berarti
sebuah kompleks atau daerah tertutup yang merupakan kumpulan gedung-gedung
universitas atau perguruan tinggi. Yang dimaksud penampilan di kampus adalah cara
mahasiswa menampilkan busana di lingkungan kampus ketika melakukan kegiatan
perkuliahan.
Penerapan Busana di kampus, berbusana merupakan kebutuhan pokok sehari-
hari selain pangan dan papan. Dari pengertian tersebut maka dalam berbusana
seseorang diharapkan memenuhi kebutuhan yang cukup. Cukup bukan berarti harus
berbusana yang mahal, akan tetapi selain untuk kesehatan juga untuk keindahan.
Berbusana untuk kuliah perlu memperhatikan tata krama atau tata cara
berbusana yang sopan sesuai dengan aturan-aturan berbusana yang ada di kampus,
misalnya rok tidak mini, kancing kemeja tidak dibuka sampai dibawah dada atau
cukup dibuka pada bagian kerah penegaknya saja, tidak mempergunakan T-shirt,
bahan blus atau kemeja tidak transparan, rok dan celana dari bahan tebal seperti drill,
5
model sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bagi mereka yang tidak ada peraturan
pakaian seragam, maka perlu memperhatikan tentang usia/umur, warna, corak, dan
bahan.
6
c. Corak yang tidak ramai seperti : flora, fauna, geometri, abstrak.
2. Teknik
Mahasiswa Teknik selalu memiliki tugas yang banyak dan kegiatan praktek
terus menerus. Dari hal tersebut, mahasiswa dari jurusan ini sering
berpenampilan lebih cuek dan santai. Jadi, jangan heran kalau kamu melihat
mahasiswa Teknik sedikit agak berantakan, karena tidak terlalu memikirkan
penampilan saat pergi ke kampus.
7
3. Ekonomi
Jurusan ini juga biasanya dipenuhi dengan mahasiswa yang selalu
memperhatikan penampilannya. Namun, anak ekonomi memiliki penampilan
lebih rapi cenderung ke formal agar melatih sebelum memasuki dunia kerja.
4. Pendidikan
Mahasiswa yang berkuliah di Fakultas Pendidikan, pasti akan memakai
pakaian yang rapi. Naluri seorang guru sudah ada didalam dirinya dan
kemungkinan besar mereka akan menjadi panutan dari anak-anak yang
mereka didik nantinya. Mahasiswanya akan memakai kemeja formal yang
akan membuat penampilan calon guru ini jadi mempunyai wibawa.
7. Kedokteran
Fakultas Kedokteran ini termasuk fakultas yang selalu banyak peminatnya.
Selain itu, mahasiswa Kedokteran selalu menjaga penampilan, agar terlihat
8
lebih rapi dan bersih. Mereka biasanya menggunakan kemeja dengan celana
bahan, walaupun rapi, tapi tetap simpel.
F. Estetika Berbusana
Syarat-syarat Berbusana yang Estetis antara lain :
1. Sesuai Dengan Kepribadian
Ada 2 kepribadian yaitu, kepribadian Lembut Dan Kepribadian Sportif.
a. Kepribadian Lembut (Feminim)
Kepribadian Lembu tini memiliki sifat lembut dalam pembawaannya,
agak pemalu, dan suka menyendiri dari perhatian umum. Busana yang tepat
untuk kepribadian ini ialah model busana dengan hiasan lipit-lipit, kerut
kerutan, hiasan renda, pita, dan lain-lain.
b. Kepribadian Sportif (Maskulin)
Kepribadian Sportif Ini memiliki sifat terbuka, agresif, mudah
berkomunikasi, dan mudah menerimahal-hal yang baru. Pemilihan Busana
yang tepat untuk kepribadian ini adalah model jas/semi jas, yaitu busana
wanita yang terdiridari 3 bagian , Yaitu Mantelpak, Mempunyai garishias
yang tegas, dan tidak hanyahiasan.
2. Bentuk Tubuh
Macam-macam Bentuk Tubuh Manusia :
a. Langsing (Ideal)
b. KurusTinggi
c. KurusPendek
9
d. GemukTinggi
e. GemukPendek
3. Warna Kulit
Kombinasi warna dalam desain pakaian harus disesuaikan dengan warna kulit,
misalnya :
1. Orang yang berkulit hitam sebaiknya tidak memakai warna terang/panas.
2. Kulit Orang Indonesia umumnya terbagiats 3 bagian, yaitu Putih,
KuningLangsat, Dan Sawo Matang.
3. Untuk Orang Yang Berkulit putih dapat memilih busana dengan warna
warna dingin seperti : hijau, biru, ungu, biru kehijauan, dan biru
keunguan.
4. Bila warna kulit kuning langsat dan sawo matang dapat memilih busana
dengan warna-warna panas seperti :merah, kuning, jingga, merah
kejinggan, dan kuning kejinggaan.
10
5. Trend mode yang sedang Berlaku
Tren mode adalah tolok ukur kecendrungan perkembangan mode yang
sudah merupakan norma atau kaidah yang mutlak. Meliputi gaya, warna,
motif, tekstur, asesoris, bentuk atau model-model terbaru. Dalam berbusana
sebaiknya meliputi tren mode, tetapi tetap harus memperhatikan kepribadian
bangsa dan norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berbusana sangatlah penting peranannya dalam kehidupan manusia dalam
segala kegiatan. Dengan berbusana manusia dapat menunjukan pribadi individu
masing, gaya hidup, lingkungan, budaya bahkan status sosial yang berjenjang dalam
masyarakat. Remaja harus bisa menentukan mana busana yang baik dan tepat sesuai
waktu dan tempat.
12
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Pengaruh Pengetahuan Busana Dan Etika Berbusana Terhadap Penampilan Di
Kampus
https://edulab.co.id/ciri-khas-mahasiswa-sesuai-jurusan/
http://fabriqueromantique.blogspot.com/2014/08/etika-dan-estetika-berbusana.html
13