Anda di halaman 1dari 35

HAKEKAT DAN FUNGSI

BUSANA

Kegunaan busana
Ukuran standar busana
Fungsi Busana
Busana  merupakan kebutuhan pokok
manusia yang harus dipenuhi, karena fungsi
dasarnya untuk melindungi tubuh dan
terpenuhinya unsur kesusilaan, di samping
fungsi lain seperti;
alat untuk mengekspresikan diri dan
menunjukkan status sosial seseorang.
Pengertian busana secara umum,
adalah segala sesuatu yang
dikenakan oleh seseorang dari ujung
rambut sampai ujung kaki, termasuk
pelengkap busana, tatarias wajah dan
tatarias rambutnya.
Pada awalnya, tujuan seseorang
mengenakan busana hanya untuk:
melindungi tubuh dari pengaruh cuaca/iklim
sekitarnya, kemudian kebutuhan tersebut
berkembang  yaitu untuk memenuhi rasa
kesusilaan dan rasa keindahan,  serta
merupakan cermin kebudayaan suatu daerah
atau masyarakat tertentu
Seiring perkembangan jaman, tujuan berbusana
saat ini menjadi semakin kompleks, yaitu

Memenuhi unsur etika dan estetika


Menutupi aurat
Menutupi kecacatan /kekurangan pada tubuh
Menunjukkan identitas seseorang
Menunjukkan status sosial ekonomi
Menjadi gaya hidup (lifestyle) seseorang
1. Kegunaan Busana
Busana sebagai kebutuhan manusia
dapat diklasifkasikan sebagai :

1. Kebutuhan Primer,

2. Kebutuhan Sekunder, dan

 3. Kebutuhan Tertier.
Busana sebagai kebutuhan primer

Yaitu busana sebagai penutup


aurat, perlindungan dari alam
seperti cuaca, iklim, gigitan
serangga dan gejala alam lainnya,
yang dapat mengganggu kesehatan
seseorang.
Busana sebagai kebutuhan sekunder

Yaitu busana untuk pergi ke


undangan atau ke pesta,
mengunjungi orang sakit, melayat
yang meninggal, bekerja, piknik,
dan olah raga.
Busana sebagai kebutuhan tertier
Yaitu busana khusus untuk
keperluan dalam rangka
mengadakan “bargaining
position” perusahaan, busana
pegantin, busana untuk para
atlet , busana untuk pesta yang
glamor, busana fantasi.
Kegunaan busana
Untuk menutup aurat, melindungi badan
agar tetap sehat, dan untuk penampilan
yang serasi.

Kegunaan busana pada iklim yang pasti


berubah dratis yaitu ada musim panas
(summer), musim dingin (winter), dan
musim semi (spring), serta musin rontok
(autum).
Dalam kondisi iklim yang sangat drastis,
terutama musim dingin dan panas
memerlukan dan hendaknya menggunakan
busana yang betul-betul dapat melindungi
tubuh, memilih dan menggunakan busana
yang betul-betul fokusnya atau penekanan
perhatiannya dapat memelihara, melindungi
tubuh agar tetap terawat kesehatannya.

Untuk itu harus direncanakan terutama


model dan jenis bahannya.
Pada keadaan musim dingin dan juga
mereka yang berada di daerah Kutub Utara
seperti suku Eskimo perlu melindungi badan
dari keadaan dinginnya, sehingga model
yang dipilih yaitu model yang menutup
seluruh tubuh dengan bahan yang menjaga
kehangatan suhu tubuh agar tetap stabil
tidak kedinginan, seperti bahan wol.
Pada saat musim panas, bahannya perlu
dipilih yang menyerap keringat seperti
katun, lenan, shantung, batik, voile,
dengan model yang agak terbuka (bagi
yang non muslim
2. Fungsi Busana

Manusia pada masa sekarang


umumnya membutuhkan busana untuk
menutupi tubuh dalam melakukan
kegiatan sehari-hari, sehingga busana
akan mempunyai fungsi sebagai
pelindung, alat penunjang komunikasi,
dan keindahan atau membuat seseorang
berpenampilan serasi
1. Busana sebagai Pelindung

Manusia sebagai mahluk hidup akan berusaha


mempertahankan dirinya dari berbagai tantangan alam
ataupun lingkungan sekitarnya serta dari keamanan diri.

 Mempertahankan diri dari tantangan alam, misalnya


dari angin, panas, hujan, sengatan binatang.

Salah satu alat yang dapat melindungi badan agar tetap


sehat yaitu busana, apabila bahan, model warna sesauai
dengan iklim atau cuaca.
Busana yang dapat menunjang agar seseorang tetap sehat
yaitu
Bahan harus dipilih sesuai dengan iklim di mana busana itu
dipakai, karena bahan pakaian mempunyai sifat yang berbeda,
sebagai contoh :

Bahan yang berasal dari kapas mempunyai sifat hygroskopis sehingga


terasa dingin kalau dipakai.

Bahan sintetis susah untuk menyerap air, sehingga


bahan ini sesuai dipergunakan di daerah yang sejuk.

Bahan wol memiliki sifat penghantar panas, dan sesuai digunakan di


daerah yang berhawa dingin.

Bahan sutera dapat menyesuaikan dengan keadaan iklim.


Model busana harus disesuaikan dengan iklim
yaitu model busana yang berlengan panjang
dengan kerah tegak menutup leher akan lebih
sesuai dipergunakan di daerah dingin

Warna; yang dipilih hendaknya diseuaikan dengan


iklim dan waktu pemakaian.

Warna hitam dan gelap akan lebih memberikan


kehangatan kepada seluruh tubuh dibandingkan
dengan warna putih atau warna-warna muda.
Dengan demikian, warna hitam dan gelap sesuai
digunakan di iklim yang sedang dan dingin atau
waktu sore sampai malam hari,

Warna putih dengan warna-warna muda sesuai


dipergunakan pada iklim panas, terutama untuk
busana bagian atas
2. Busana Sebagai Alat Penunjang
Komunikasi

Dalam berkomunikasi terdapat pernyataan dan


interaksi antara manusia.

Komunikasi merupakan proses penyampaian


pesan (message) dari komunikator
(communicator) kepada komunikan
(communicant).
Pada umumnya, salah satu yang dipakai pada
waktu berkomunikasi adalah busana.

Dengan demikian busana dapat dikatakan
sebagai alat penunjang yang dipergunakan
dalam berkomunikasi.
Agar busana dapat menjadi alat penunjang
yang memadai dalam berkomunikasi, maka
perlu diperhatikan beberapa hal seperti
1. Keberhasihan dan Kerapihan
Dengan busana yang rapih dan bersih,
masyarakat disekeliling di mana busana
dipakai akan mudah menerimanya karena
busananya tidak berbau yang tidak enak, serasi
dipandang, sehingga tidak mengganggu dalam
pergaulan.
2. Kesopanan, Kesusilaan, atau Peradaban

Faktor ini dalam berkomunikasi perlu


diperhatikan, karema dengan berbusana yang
sopan, memenuhi kesusilaan sesuai dengan
peradaban, norma, agama, sesuai dengan
lingkungan setempat, sesuai dengan harapan
masyarakat, sehingga cenderung akan dapat
memudahkan seseorang untuk berkomunikasi
3. Keseragaman Busana

Berbusana yang sesuai dengan tata tertib


setempat,misalnya berbusana seragam
akan dapat memudahkan berkomunikasi,
karena dia merasa tidak ada ganjalan
dalam dirinya, misalnya takut dimarahi,
malu tidak sama busanya dengan yang
lain, takut dihukum, takut diketahui
sebagai siswa yang melanggar tatatertib
atau ada perasaan tidak percaya diri
4. Keserasian

Keserasian akan menimbulkan rasa kagum,


enak bagi yang melihatnya dan dapat
menunjukkan status sosial seseorang serta
dapat memperlancar dalam berkomunikasi.
Contoh ; orang akan lebih mudah diterima oleh
seseorang atau lingkungan jika busanya serasi
dari pada busana kumal, asal berbusana.
3. Busana Sebagai Alat Untuk
Memperindah
Pada dasarnya manusia adalah mahluk yang senang pada
sesuatu yang serasi, bagus dan indah.
Dapat dikatakan bahwa manusia membutuhkan sesuatu yang
indah atau senang melihat yang indah.

Sebelum manusia mempergunakan bahan tekstil, untuk


memperindah tubuhnya dengan cara melumuri tubuhnya
dengan lumpur berwarna, menghias badanya dengan tattoo
atau menutup badannya dengan rantai dari kerang, manik-
manik, daun-daunan, kulit kayu yang dipukul-pukul, selain
dari itu mereka melubangi telinga atau hidungnya untuk
menggantungkan perhiasan, menata rambut, kuku dan ber
make-up.

Agar busana dapat berfungsi untuk keindahan kalau seseorang terampil memilih warna, corak, dan model yang
disesuaikan dengan
pemakai, sehingga busana itu dapat :

1. Menutupi kekurangan pada tubuh seseorang:

Busana
 dapat berfungsi untuk menutupi kekurangan pada tubuhnya, seperti;
Orang yang gemuk agar tampak langsing perlu memilih model atau corak yang

banyak menggunakan garis vertikal.

Bahu yang terlalu miring, dapat diperbaiki melalui busana yaitu dengan
memakai bantalan bahu, pinggang yang terlalu atas (badan atas terlalu pendek)
pilihlah model busana bebe tanpa sambungan,

Panggul
 yang besar, pilihlah model rok yang tidak berkerut, lipit yang tidak
terlalu banyak dan dijahit sampai pang 
 
 
 
 
 
2. Membuat seseorang lebih cantik dan
tanpan

Dengan pemilihan warna/corak, model


yang sesuai dengan pemakai, juga
perlengkapan busana yang sesuai dengan
busananya, kesempatan pemakaian, akan
menambah seseorang lebih menarik,
cantik atau tanpan.
 
Bentuk Dasar Ukuran
Standar Busana

Bentuk busana saat ini sangat


beragam baik di Indonesia
(Nusantara) maupun di seantero dunia.
Bentuk busana apabila kita amati
sangat tergantung pada tingkat, citra
dan motif perdaban (civilization).
Masyarakat yang sederhana atau
masyarakat Primitif bentuk busana sangat
ditentukan oleh pengaruh alam, seperti
dibuat dari kulit pohon, daun-daunnan,
rantai, kerang dan bulu binatang.
Sebagai contoh: pada suku Asmat di
wilayah Irian Jaya, suku Aborizin di
Australia, suku Indian di Amerika, suku
Eskimo di Kutub Utara dan suku-suku
lain di Cina, Jepang. Bentuk dasar busana
dari suku-suku tersebut, saat ini umumnya
telah berkembang seiring perkembangan
dan peradaban manusia.
Dilihat dari ras yang ada di dunia
ini, bahwa manusia
dikelompokkan menjadi tiga
kelompok ras yang besar, yaitu
1. Caucasia (Caucasoid),
2. Mongoloid, dan,
3. Negroid.
Ras yaitu konsepsi biologis yang
memberikan batasan, persamaan tanda-
tanda fisik yang sifatnya akan menurun .

Tanda-tanda fisik yang menurun yang


masih terlihat pada fisik suku-suku bangsa
di dunia, terlihat pada bangsa-bangsa di
setiap benua dan negara.
Dari setiap negeri benua itu
relatif mempunyai ciri-ciri fisik
tertentu, misalnya orang dari Asia
berbeda dengan dari Amerika,
Australia dan Eropa, yaitu
tubuh /badan lebih pendek dan
berhidung lebih pendek pula
Ciri-ciri
fisik yang diturunkan dari ketiga
kelompok ras tadi, dapat dijadikan dasar
untuk mengelompokkan ukuran standar
busana yaitu
ukuran Large (L),
Extra Large (E L),
Medium (M) dan
Small (S).
Ukuran standar L, EL, M, dan S pada
bangsa-bangsa di Asia, Amerika, Australia,
dan Eropa secara umum dapat berbeda,
karena mempunyai bentuk dan ukuran
tubuh yang berbeda.

Oleh karena itu dalam memproduksi


busana dapat menyesuiakan dengan ciri-ciri
fisik secara umum dari setiap bangsa di
negara-negara tersebut.

Anda mungkin juga menyukai