Anda di halaman 1dari 6

ETIKA DAN ESTETIKA BERBUSANA

OLEH :
Putu Darwin Wijana :1915011029
Rian Ramadhan : 1915011052

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


SINGARAJA
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan busana dari masa ke masa mengalami mperubahan yang sangat signifikan.
Bahkan dari tahun ke tahun mode atau style berubah menurut pemikiran dan perkembangan
budaya dan tekhnologi.
Tidak di pungkiri berbagai macam model busana telah menjadi trend di kalangan
masyarakat ,namun lepas dari itu tata cara berbusana tetaplah menjadi hal utama yang harus di
perhatikan yaitu dari segi etika dan estetika ,karena ketika kita tidak memperhatikan hal tersebut
maka model atau trend busana yang kita kenakan tidak akan ada artinya
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Yang Di Maksud Dengan Etik Dan Estetika Berbusana
2. Bagaimana Penerapan Etika Berbusana
3. Bagaimana Syarat Berbusana Sesuai Dengan Estetika

1.3 Tujuan
1. Untuk Dapat Mengetahui Definisi Dari Etika Dan Estetika Berbusana
2. Agar Dapat Menerapkan Etika Berbusana Yang Sesuai
3. Untuk Dapat Mengetahui Syarat Syarat Berbusana Sesuai Dengan Estetika

1.4 Manfaat
1. Kita Dapat Mendefinisikan Pengertian Dari Etika Dan Estetika Berbusana
2. Kita Dapat Menerapkan Etika Berbusana Yang Sesuai
3. Kita Dapat Mengetahui Apa Saja Syarat Berbusana Yang Sesuai Dengan Estetika
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mendefinisikan Pengertian Etika Berbusana dan EstetikaBerbusana

2.1.1 Mendefinisikan Pengertian Etika Berbusana


Kata “Etika” berasal dari bahasa Perancis yang artinya adalah falsafah norma dan
merupakan pedoman cara hidup yang benar dilihat dari sudut budaya, susila, dan agama.
Tujuannya adalah membina watak dan mental seseorang agar menjadi manusia yang
baik. Dalam kaitannya dengan berbusana, maka dapat diartikan bahwa etika berbusana
yaitu suatu ilmu yang memikirkan bagaimana seseorang dapat mengambil sikap dalam
berbusana tentang model, warna, corak (motif) mana yang tepat baik sesuai dengan kesempatan,
kondisidan waktu serta norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Norma-norma Berbusana yang berlaku di masyarakata ntara lain memakai busana sesuai dengan
Adat Ketimuran ,Lingkungan ,Norma Agama, Norma Kebudayaan

2.1.2 Mendefinisikan Pengertian EstetikaBerbusana


Estetika berasal dari kata “estetis” yang berarti indah. Estetika berbusana berarti
tatacara berbusana dengan memperhatikan syarat-syarat estetika atau keindahan. Tujuan estetika
antara lain agar :
1. Dapat bergaul dengan baik tanpa rasa rendah diri
2. Menimbulkan kewibawaan seseorang karena berbusana yang indah,

2.2 PenerapanEtikaBerbusana
Menerapkan etika berbusana dalam kehidupan manusia perlu memahami tentang kondisi
lingkungan, budaya dan waktu pemakaian. Untuk hal itu baik jenis, model, warna atau corak
busana perlu disesuaikan dengan ketiga hal tersebut, agar seseorang dapat diterima
dilingkungannya.

2.2.1 Etik Berbusana Yang Baik Di Antaranya :


1. Menutup Aurat Bagian Tubuh
Saat ini banyak kita jumpai gadis dan wanita yang tidak menutup aurat dengan
bajunya, sehingga dapat memunculkan rangsangan kepada kaum laki-laki yang
melihatnya. Ada banyak pilihan pakaian yang tertutup dan sopan yang bisa digunakan
tanpa mengurangi kecantikan perempuan. Seharusnya pemerintah memberikan teguran
dan hukuman bagi orang-orang yang mengumbar tubuhnya.
2. Sesuai Dengan Tujuan, Situasi dan Kondisi Lingkungan
Jika ingin sekolah gunakanlah pakaian seragam sekolah, bukan pakaian untuk
tidur (piyama), renang, kerja, dan lain-lain. Apabila suhu di luar rumah sangat dingin,
gunakanlah jaket yang tebal, bukan memakai pakaian tipis.

3. Tampak Rapi, Bersih, Sehat, dan Ukurannya Pas


Pakaian yang dipakai sebaiknya pakaian yang telah dicuci bersih, disetrika rapi
dan jika dipakai tidak kebesaran maupun kekecilan. Pakaian yang kotor merupakan
sarang penyakit bagi kita diri sendiri maupun kepada oang lain yang ada di sekitarnya.

4. Tidak Mengganggu Orang Lain


Pakailah baju-baju yang biasa-biasa saja tidak mengganggu akivitas maupun
kenyamanan orang lain. Misalnya menggunakan gaun wanita dengan ekor puluhan meter
sangat tidak pantas jika kita gunakan di tempat seperti di bus umum.

5. Tidak Melanggar Hukum Negara dan Hukum Agama


Sebelum memakai pakaian ada baiknya diingat-ingat dulu hukum di dalam
maupun di luar negeri. Hindari memakai pakaian yang bertentangan dengan adat istiadat,
hukum budaya yang berlaku di tempat tersebut. Di mana bumi di pajak, di situ langit di
junjung.

2.3 Syarat- syaratBerbusanaEstetika


Syarat-syarat berbusana yang estetis adalah berbusana yang indah dan harmonis sesuai dengan:

1. Kepribadian
Ada 2 kepribadian yaitu, kepribadian Lembut Dan Kepribadian Sportif.
a. Kepribadian Lembut (Feminim)
Kepribadian Lembu tini memiliki sifat lembut dalam pembawaannya, agak
pemalu, dan suka menyendiri dari perhatian umum. Busana yang tepat untuk
kepribadian ini ialah model busana dengan hiasan lipit-lipit, kerut-kerutan,
hiasan renda, pita, dan lain-lain.
b. Kepribadian Sportif (Maskulin)
Kepribadian Sportif Ini memiliki sifat terbuka, agresif, mudah berkomunikasi,
dan mudah menerimahal-hal yang baru.
Pemilihan Busana yang tepat untuk kepribadian ini adalah model jas/semi jas,
yaitu busana wanita yang terdiridari 3 bagian , Yaitu Mantelpak, Mempunyai
garishias yang tegas, dan tidak hanyahiasan.

2.BentukTubuh
Fungsi Analisis Untuk menutupib agian-bagian tubuh yang kurangs empurna
dan menonjolkan bagian bagiantu buh yang baik.
Macam-macam Bentuk Tubuh Manusia :
a. Langsing (Ideal)
b. KurusTinggi
c. KurusPendek
d. GemukTinggi
e. GemukPendek

3. WarnaKulit
Kombinasi warna dalam desain pakaian harus disesuaikan dengan warna kulit,
misalnya :
 Orang yang berkulit hitam sebaiknya tidak memakai warna
terang/panas.
 Kulit Orang Indonesia umumnya terbagiats 3 bagian, yaitu Putih, KuningLangsat, Dan Sawo
Matang.
 Untuk Orang Yang Berkulit putih dapat memilih busana dengan warna-warna dingin seperti :
hijau, biru, ungu, biru kehijauan, dan biru keunguan.
 Bila warna kulit kuning langsat dan sawo
matang dapat memilih busana dengan warna-warna panas seperti :merah, kuning, jingga, merah
kejinggan, dan kuning kejinggaan.

4.Suasana Atau Kesempatan


Berbusana Berdasarkan kesempatan terbagi atas formal, semi formal
dan Privat/pribadi.
-Formal (Publik) = Busana yang dikenakan padakesempatan resmi
, misalnya setelan jas, kain dankebaya, atau busana
nasional, long dress, dan busana kerja, seperti blazer, setelan rok, dan
blus.
- Semi Formal = Busana yang dikenakan sehari-hari seperti busana
casual (santai) dan busana rekreasi (seperti celana).
- Privat Atau Pribadi = Busana yang dikenakan dirumah, seperti baju
tidur, daster, celana pendek, kulot, t-shirt (kaos), blus dan rok yang longgar.

5. Trend Mode (Mode Yang SedangBerlaku)


Tren mode adalah tolok ukur kecendrungan perkembangan mode
yang sudah merupakan norma atau kaidah yang mutlak. Meliputi
gaya, warna, motif, tekstur, asesoris, bentuk atau model-model
terbaru. Dalam berbusana sebaiknya meliputi tren mode, tetapi tetap
harus memperhatikan kepribadian bangsa dan norma-norma yang
berlaku di lingkungan masyarakat.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa etika artinya adalah falsafah norma
dan merupakan pedoman cara hidup yang benar dilihat dari sudut budaya, susila, dan agama
sedangkan estetika artinya sesuatu yang indah jadi etika dan estetika berbusana artinya suatu tata
cara dan berbusana yang indah yang di lihat dari sudut budaya susila dan agama
Penerapan etika berbusana yaitu tata cara bagaimana kita menyesuaikan busana yang kita
kenakan sesuai dengan situai dan kondisi dimana kita mengenakan busana tersebut
Dan syarat syarat berbusana yang sesuai dengan estetika yaitu bagaimana busana tersebut
di kenakan oleh seseorang dengan menyesuaikan busana dengan si pemaikai baik di lihat dari
segi kepribadian,warna kulit,bentuk tubuh ,suasana dan kesempatan maupun trend .

Anda mungkin juga menyukai