Anda di halaman 1dari 9

KONSEP PENDIDIKAN KONSUMEN

MATA KULIAH PENDIDIKAN KONSUMEN

Disusun Oleh:

Adi Satya Putra Pratama 16050394041

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TATA BOGA


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah tentang Konsep Pendidikan Konsumen dalam pembelajaran ini
sesuai dengan mata kuliah Pendidikan Konsumen yang diberikan oleh dosen manajemen.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semuah pihak yang sudah membantu
untuk menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari bahwa penyusunan tugas ini masih
banyak kekurangan, walaupun saya sudah berusaha menyelesaikan makalah dengan sebaik-
baiknya. Kritik dan saran sangat saya harapkan untuk menyempurnakan makalah ini. Akhir
kata, saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Surabaya, Februari 2019

Penyusun
PEMBAHASAN

A. Konsumen

PENGERTIAN
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk lain dan
tidak untuk diperdagangkan.(Pasal 1 UU Nomor 8 tahun 1999).

Konsumen ada dua macam yaitu konsumen akhir dan konsumen antara. Konsumen akhir
adalah penggunaan atau pemanfaatan akhir dari suatu produk, sedangkan konsumen antara
adalah konsumen yang menggunakan suatu produk sebagai bagian dari proses produksi suatu
produk lainnya.

Pelaku usaha merupakan orang atau lembaga berbentuk badan hukum maupun badan
hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum
negara RI, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan
usaha dalam berbagai bidang ekonomi.

Pengertian konsumen menurut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI):


• Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia: “Pemakai barang atau jasa yang tersedia
dalam masyarakat, bagi keperluan diri sendiri atau keluarganya atau orang lain dan
tidak untuk diperdagangkan kembali”

Pengertian Pendidikan Konsumen


Pendidikan konsumen adalah suatu penerapan konsep pendidikan di dalam bidang
berkonsumsi barang atau jasa. Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar
menuju ke perubahan perilaku yang lebih positif, dewasa, bertanggung jawab dan
bijaksana.
Pendidikan konsumen juga memiliki arti sebagai proses memperoleh ilmu pengetahuan
dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatur sumber daya konsumen dan
mengambil tindakan untuk mempengaruhi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
konsumen serta berperan serta dalam masyarakat.

Tiga konsep dalam definisi pendidikan konsumen:


1. Pengaturan keuangan personal
2. Pilihan konsumen dan pembuatan keputusan
3. Partisipasi warganegara dalam pangsa pasar

B. Tujuan Pendidikan Konsumen


Pemberian pendidikan pada konsumen penting gunanya dan harus dilakukan. Berikut ini
adalah beberapa tujuan dalam pendidikan konsumen
1. Meningkatkan pengetahuan,kesadaran dan ketrampilan dalam mengambil keputusan
yang bijaksana dan bertanggung jawab dalam berkonsumsi barang atau jasa.
2. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam pengaturan keuangan
perorangan atau keluarga dalam berkonsumsi barang atau jasa.
3. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan ketrampilan dalam pemilihan barang
kebutuhan sehari-hari yang berkualitas.
4. Meningkatkan kesadaran konsumen akan prilaku positif dan cinta tanah air.
misalnya: budaya teliti, waspada, hemat, cermat, bersahaja, kritis, berkomunikasi
yang santun dan efektif. analitis, kreatif, inovatif, produktif , cinta dan mau
mengembangkan produk dalam negeri.

C. Manfaat Mempelajari Pendidikan Konsumen


1. Untuk diri sendiri
Pendidikan Konsumen memberikan pengetahuan, keterampilan, arahan, dan
bimbingan agar seseorang memiliki kebiasaan berkonsumsi barang atau jasa
yang baik dan menjadi konsumen yang bijaksana, kritis dan bertangung jawab,
terampil memecahkan masalah, menambah keterampilan hidup dan
kehidupan, menjadi pembelanja yang cerdas, hati-hati dalam menggunakan
sumber daya, terampil mengatur sumber keuangan penganggaran biaya
menabung/ investasi/ kredit yang penting, meningkatkan kepercayaan diri,
mandiri, kreatif, inovatif, dan termotivasi untuk lebih produktif sehingga dapat
memperbaiki kualitas hidup dan kehidupannya.

2. Manfaat untuk masyarakat


Pendidikan konsumen juga dapat memberikan kontribusi terhadap masyarakat
pada umumnya, karena dengan memahami dan menerapkan pengetahuan
menjadi konsumen yang bertanggung jawab dan bijaksana, sehingga dapat
mengurangi gangguan sosial misalnya: kurangnya toleransi dalam
berkonsumsi barang atau jasa, dll.

3. Manfaat untuk produsen


Konsumen yang puas akan menjadi ajang promosi mouth to mouth yang
sangat efektif, dan lebih dipercaya sehingga dapat membangun loyalitas
terhadap suatu produk. Produk yang sudah dipercaya oleh konsumen
kelanjutan produktifitasnya akan lebih terjamin.

D. Ruang Lingkup Pendidikan Konsumen


Menurut The U.S. Department of Education :
Consumer Decision making. Covers critical thinking skills related to
consumers' goals, needs, wants, and the effects of attitudes, advertising,
information and opportunity costs on consumer behavior.
Economics. Examines the allocation of scarce resources among competing
wants. Explores the principles of supply and demand and how prices are
determined. Other topics include growth and productivity, global
interdependence and the interrelated roles of consumers, producers, and
government in an economic system.
Personal Finance. Includes budgeting, record keeping, income and net worth
statements, credit, saving and investing, retirement and estate planning,
insurance, and taxes.
Rights and Responsibilities. Includes responsible citizenship concerning
consumer protection laws and regulations, and redress mechanisms. Also
addresses topics such as the environment, safety, health care and affordable
goods and services.
Menurut Solomon (2007) ruang lingkup pendidikan konsumen diantaranya,
tingkatan unit analisis perilaku konsumen terdiri atas 5 tipe yaitu (1)
konsumen di pasar (2) konsumen sebagai individu yang terdiri dari persepsi,
pembelajaran dan memory, nilai dan motivasi, kepribadian dan gaya hidup,
sikap, perubahan sikap dan komunikasi interaktif (3) konsumen sebagai
pengambil keputusan terdiri dari pengambil keputusan individu (4) konsumen
dan budaya yang terdiri dari pendapatan dan kelas sosial, Ethnik, Rasial, and
kebudayaan agama, serta Age Subcultures (5) Konsumen dan budaya yang
terdiri dari Cultural Influences dalam perilaku konsumen.

E. Penggolongan Konsumen
Konsumen digolongkan menjadi beberapa golongan menurut kemampuan
daya belinya. Antara lain:
1. Konsumen Super Marginal
Konsumen Super Marginal adalah konsumen yang memiliki daya beli lebih
dibandingkan dengan kelompok konsumen lainnya. Pada konsumen ini
mereka mampu membeli lebih banyak dari apa yang mereka butuhkan
sehingga mereka memiliki Premi Konsumen. Biasanya kelompok konsumen
ini menjadi sasaran program pemasaran produsen untuk memotivasi membeli
lebih banyak komoditas dengan menawarkan produk lainnya.

2. Konsumen Marginal
Konsumen Marginal adalah konsumen yang memiliki cukup daya beli untuk
membeli komoditas ditingkat harga keseimbangan. Mereka tidak punya daya
beli lebih untuk membeli komoditas lebih banyak, kalaupun mereka mampu
membeli lebih mereka akan mengorbankan kebutuhan lainya.

3. Konsumen Sub Marginal


Konsumen Sub Marginal adalah konsumen yang tidak memiliki daya beli pada
tingkat harga keseimbangan. Mereka tidak mampu membeli komoditas yang
ditawarkan produsen, mereka akan menunggu membeli komoditas itu apabila
dirasa harga mulai menurun atau menungu program pemasaran produsen
seperti diskon besar-besaran pada waktu tertentu.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bab ini menjelaskan beberapa hal penting tentang pendidikan konsumen. Pendidikan
konsumen adalah suatu penerapan konsep pendidikan di dalam bidang berkonsumsi barang
atau jasa. Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar menuju ke perubahan perilaku
yang lebih positif, dewasa, bertanggung jawab dan bijaksana.

Tujuan pendidikan konsumen adalah meningkatkan pengetahuan,kesadaran dan


ketrampilan dalam mengambil keputusan.

Kemudian manfaat untuk mempelajari pendidikan konsumen adalah memberikan


pengetahuan, keterampilan, arahan, dan bimbingan agar seseorang memiliki kebiasaan
berkonsumsi barang atau jasa yang baik dan menjadi konsumen yang bijaksana, kritis dan
bertangung jawab.

Penggolongan konsumen dibagi menjadi 4 antara lain: Konsumen super marginal,


konsumen marginal, dan konsumen sub marginal.

B. Saran
Dari makalah yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi semua
umumnya saya pribadi. Dan saya sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, masih
banyak kesalahan dari berbagai sisi, jadi saya harapkan saran dan kritik nya yang bersifat
membangun, untuk perbaikan makalah-makalah selanjutnya.
Daftar Pustaka
Alma, Buchari. 2013. Manajemen Pemasaran danPemasaran Jasa. Bandung: CV Alfabeta
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131282344/pendidikan/kumpulan-power-point-bahan-ajar-
pendidikan-konsumenedit.pdf (diakses pada 4 Februari 2019, pukul 15.48)
The U.S. Departement of Education
Dwiastuti, Rini, dkk. 2012. Ilmu Perilaku Konsumen. Malang : UB Press
SOAL :
1. Jelaskan definisi pendidikan konsumen!
2. Mengapa mempelajari apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada saat ini
merupakan hal yang sangat penting?
3. Salah satu ruang lingkup pendidikan konsumen menurut U.S. Department of Education
adalah Consumer Decision Making, jelaskan!
4. Sebutkan pengertian konsumen super marginal, konsumen marginal, dan konsumen sub
marginal!
5. Apakah perbedaan Antara konsumen super marginal, konsumen marginal, dan
konsumen sub marginal?

Anda mungkin juga menyukai