Anda di halaman 1dari 76

LAPORAN PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI

“TATA RIAS PENGANTIN SUMATERA BARAT”

Oleh :
IRNA JULINGGA

NIM : 17078013/2017

PROGRAM STUDI D4 PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN


TATA RIAS DAN KECANTIKAN
FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr Wb.

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dalam

keadaan sehat dengan tujuan sebagai persyaratan pelaksanaan mata kuliah

Pengalaman Lapangan Industri (PLI), serta bisa menyelesaikan laporan PLI yang

berjudul “Tata Rias Pengantin Sumatera Barat”.

Laporan ini disusun berdasarkan bahan dan data yang penulis peroleh dari

referensi pustaka, sumber langsung dari pembimbing di tempat magang dan buku

panduan PLI Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang.

Selanjutnya dalam pelaksanaan PLI ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Ibu. Dra. Ernawati, M.Pd.,Ph.D sebagai Dekan Fakultas Pariwisata dan

Perhotelan (FPP) UNP.

2. Ibu. Weni Nelmira, S.Pd,M.Pd.T sebagai koordinator Pengalaman

Lapangan Industri Fakultas Pariwisata dan Perhotelan (FPP) UNP.

3. Ibu Murni Astuti, S.Pd., M.Pd.T sebagai Ketua Jurusan Tata Rias dan

Kecantikan (FPP) UNP.

4. Ibu Mimi Yupelmi, S.ST., M.Pd sebagai Koordinator Pengalaman Lapangan

Industri Jurusan Tata Rias dan Kecantikan

5. Ibu Dra. Hayatunnufus, M.Pd sebagai dosen Pembimbing


6. Bpk. Hafiz Mustari selaku Pemilik dari Perusahaan/Salon.

7. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa, dorongan, motivasi, kepada

penulis.

8. Semua pihak yang membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan Pengalaman


Lapangan Industri di hafiz makeup.

Penulis berdoa semoga bantuan, bimbingan dan dorongan yang telah

diberikan menjadi amal baik dan ditempatkan Allah SWT sebagai ibadah dan bernilai

pahala disisi-Nya. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam pembuatan

laporan ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis harapkan semoga

laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan bagi diri penulis pribadi. Aamiin.

Padang, Maret 2021

Irna Julingga
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN FAKULTAS ........................................... i
HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN ..................................... ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Tujuan Pengalaman Lapangan Industri........................................... 3

C. Ruang Lingkup Kerja............................................................. ........ 4

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan........................................... .......... 4

E. Rencana Kegiatan Praktek Industri....................................... ......... 5

BAB II KAJIAN TEORI


A. Deskripsi Industri/perusahaan......................................................... 6

1) Sejarah Perusahaan atau Industri........................................ ...... 6

2) Visi dan Misi Perusahaan.......................................................... 6

B. Struktur Organisasi Hafiz makeup................................................. 7

C. Tugas dan Fungsi Industri................................................................ 8

D. Gambaran singkat kegiatan yang dilakukan ................................... 9

BAB III PENUTUP


A. Tugas dan peran di Industri ............................................................ 10

B. Uraian Kegiatan PLI....................................................................... 10

C. Relevansi materi PLI dengan materi Perkuliahan.......................... 11

D. Hambatan-hambatan dalam pekerjaan dan penyelesainnya........... 13


BAB IV KAJIAN TEORI
A. Pengertian Rias Wajah................................................................... 14

B. Tata Rias Pengantin di Sumatera Barat.......................................... 15

C. Tujuan rias wajah pengantin........................................................... 16

D. Jenis-jenis Kulit Wajah................................................................... 17


E. Pembersihan Wajah........................................................................ 17

F. Bentuk-bentuk Wajah.................................................................... 19

G. Koreksi Bentuk Wajah................................................................... 23

H. Macam-Macam Alat, Bahan, Lenan Dan Kosmetika..................... 27

I. Bahan yang digunakan untuk rias wajah pengantin ........................ 34

J. Lenan yang digunakan .................................................................... 36

K. Kosmetika yang digunakan dalam rias wajah pengantin............... 37

L. Proses kerja rias wajah pengantin sumatera barat.......................... 40

M. Pembahasan dan Ulasan............................................................... 47

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................... 49

B. Saran............................................................................................. 49

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………… 51


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

DENAH LOKASI HAFIZ MAKEUP .......................................................... 52

LAMPIRAN 2

SURAT PERMOHONAN PLI ..................................................................... 53

LAMPIRAN 3

SURAT PENGIRIMAN PLI ..................................................................... 54

LAMPIRAN 4

SERTIFIKAT ............................................................................................. 55

LAMPIRAN 5

LOGBOOK HARIANI .............................................................................. 56

LAMPIRAN 6

FOTO DOKUMENTASI HASIL KEGIATAN PLI .................................. 65


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelaksanaan Pengalaman Lapangan Industri


Bangsa Indonesia memiliki tujuan untuk mengembangkan dan
meningkatkan pola fikir masyarakat. Masyarakat Indonesia harus memiliki
wawasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) baik secara formal atau
nonformal. Untuk mendapatkan pola fikir yang maju, masyarakat harus
mempunyai tujuan, terutama tujuan pendidikan.
Tujuan pendidikan nasional diarahkan pada pengembangan dan
peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu manusia Indonesia seutuhnya
yang memiliki wawasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), memiliki
keterampilan dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk mencapai
tujuan tersebut, perlu dilaksanakan satu program pendidikan dan pelatihan secara
berkesinambungan. Hal ini dimaksudkan agar terjadi keterkaitan yang baik antara
dunia pendidikan dengan dunia industri dalam hubungan saling membutuhkan,
saling melengkapi dan saling mendukung pencapaian tujuan pembangunan.
Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang (FPP UNP)
sebagai salah satu lembaga pendidikan yang bertugas menghasilkan tenaga kerja
yang profesional dalam bidang supervisi, berupaya melaksanakan program-
program pendidikan yang bertujuan menghasilkan lulusan yang tidak hanya
memahami ilmu pengetahuan dan teknologi secara konseptual dan teoritis di
perkuliahan, tetapi juga mampu mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu
tersebut di dunia industri secara praktis.
Salah satu upaya pencapaian tujuan tersebut, Fakultas Pariwisata dan
Perhotelan Universitas Negeri Padang (FPP UNP) mengirimkan mahasiswa yang

1
2

telah memenuhi persyaratan akademis untuk melaksanakan Pengalaman


Lapangan Industri (PLI). PLI merupakan salah satu perwujudan Pendidikan
Sistem Ganda. Yang dimaksud Pendidikan Sistem Ganda adalah Pendidikan
yang dilaksanakan pada dua lingkungan, yaitu di lingkungan akademis dan
diaplikasikan di lingkungan industri, dunia usaha atau dunia kerja dengan tujuan
agar ilmu yang didapat selama perkuliahan dapat diaplikasikan dan
dikembangkan di dunia industri, sebagai persiapan mahasiswa menghadapi dunia
kerja/industri setelah menyelesaikan studi. Lama waktu pelaksanaan PLI
dilaksanakan sesuai dengan beban Satuan Kredit Semester (SKS) yang diambil
dan jumlah jam kerja perminggu dari industri tempat pelaksanaan PLI biasanya
selama dua bulan sesuai dengan standar jam kerja di Indonesia.
Dengan pelaksanaan kegiatan PLI tersebut diharapkan mahasiswa mampu
menyempurnakan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama perkuliahan
dengan pengetahuan dan pengalaman kerja selama di dunia industri. Dengan
demikian terjadi sinkronisasi perkembangan dunia industri dengan
perkembangan kurikulum pendidikan di perkuliahan, sehingga lulusan yang
dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan standar industri.
PLI juga dimaksudkan untuk memberikan wawasan yang lebih luas
kepada mahasiswa mengenai perkembangan aktual di dunia industri, PLI dapat
memberikan dampak positif bagi perusahaan, untuk menilai secara langsung
kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa, dengan tujuan mencari tenaga kerja
yang sesuai atau dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Pengalaman Lapangan Industri (PLI) merupakan jembatan penghubung
antara Industri dengan Lembaga Pendidikan. Bertolak dari fenomena diatas,
pelaksanaan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) bagi mahasiswa sangatlah
penting untuk menambah wawasan di dunia industri, sebagai acuan dalam
persiapan memasuki dunia kerja atau dunia industri. Di samping itu, pelaksanaan
PLI untuk dapat memahami, serta mengenal lebih jauh implementasi disiplin
3

ilmu sesuai dengan program studi yang dijalani. Lebih dari pada itu, pelaksanaan
PLI memberi masukan bagi mahasiswa dalam hal menemukan, merekayasa dan
mengembangkan objek yang ditemukan di industri, sehingga nantinya
diharapkan bermanfaat bagi pengembangan industri maupun masyarakat.
Dari latar belakang tersebut penulis mengajukan permohonan untuk dapat
melaksanakan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) di Hafiz make up Adapun
alasan pelaksanaan Hafiz make up adalah karena sangat tertarik dengan teknis
make up

B. Tujuan Pengalaman Lapangan Industri


1. Umum
Secara umum tujuan Praktek Lapangan Industri (PLI ) FPP- UNP adalah :
a Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa di bidang
teknologi/kejuruan melalui keterlibatan langsung dalam berbagai kegiatan
perusahaan atau industri yang ditetapkan.
b Memperlihatkan, mempelajari, dan memahami proses aturan kerja
industri, sehingga terlatih dan mampu mengaplikasikannya.Sebagai
wadah atau sarana untuk perbandingan antara teori yang didapat di
perkuliahan dengan industri.
2. Khusus
a. Mempelajari sesuatu yang baru untuk meningkatkan wawasan dan
pengetahuan serta keterampilan mahasiswa.
b. Mampu menerapkan disiplin ilmu yang telah diperoleh di bangku
perkuliahan.
c. Mampu mengatasi dan mengantisipasi berbagai permasalahan yang
timbul dilapangan dengan menggunakan ilmu yang telah dimiliki.
d. Melatih beradaptasi dengan lingkungan industri dan dunia usaha melalui
4

keikutsertaan dalam disiplin kerja dan mematuhi peraturan yang telah


ditetapkan oleh pihak industri.
e. Sebagai persiapan untuk terjun langsung ke industri, yang merupakan
tujuan dari Program studi FPP-UNP.
f. Melaksanakan tugas dan kegiatan industri dan mengamati mutu di tempat
praktek industri.
g. Membuat laporan Pengalaman Lapangan Industri dengan format yang
benar.

C. Ruang Lingkup Kerja


Untuk lebih sesuai antara pekerjaan pengalaman di industri dengan
bidang studi penulis di Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri
Padang (FPP UNP), maka dengan ini penulis menjelaskan bidang keahlian yang
sedang dijalani oleh penulis adalah Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan
konsentrasi D4 pendidikan Tata Rias dan Kecantikan.

D. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Pengalaman LapanganIndustri

1. WaktuPelaksanaanPLI
Pengalaman lapangan industri (PLI) dilaksanakan selama 2 bulan, yakni dari
tanggal 01Januari sampai dengan 01 Maret 2021.

2. Tempat PelaksanaanPLI

Penulis melakukan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) di studio Hafiz


makeup yang beralamatkan di jl. Berok siteba. Berdasarkan kriteria-kriteria
dan syarat dari Pada buku pedoman PLI FPP-UNP dinyatakan bahwa
perusahaan atau industri tempat mahasiswa melaksanakan PLI, ditentukan
oleh koordinator PLI FPP-UNP berdasarkan saran atau rekomendasi dari
5

dekan atau ketuajurusan


E. Rencana Kegiatan Praktek Industri
Pengalaman Lapangan Industri ini penulis harapkan dapat terlaksana pada
tanggal 01 Januari 2021 sampai tanggal 01 Maret 2021, jadwal tersebut dapat
mengalami perubahan berdasarkan kesepakatan dengan pihak industri. Rincian
lama pelaksanaan dan lain-lain seperti di bawah ini:

No Tanggal Kegiatan Catatan


1 01 Januari 2021 Kedatangan di perusahaan
2 02 s.d 06 Januari Orientasi Lapangan Tanggal dan
2021 lama kegiatan
3 07 Januari - 27 Pengumpulan data observasi ini dapat
Februari 2021 dan ikut serta dalam kegiatan berubah sesuai
maintenance dengan kondisi
4 20 Februari – 31 Penyelesaian laporan perusahaan
Februari 2021
5 01 Maret 2021 Kembali ke kampus
6

BAB II
GAMBARAN UMUM INDUSTRI TEMPAT PLI

A. Deskripsi Industri/Instansi
1. Sejarah perusahaan/industri
Hafiz mustari/ hafiz makeup dahulu terjun di dunia per makeup
an dimulai sejak masa perkuliahan. Dimana, pada saat mengikuti sebuah
organisasi bertemu dengan iping sparkling dan pada sebuah organisasi
tersebut menampilkan sebuah penampilan bakat seperti tari. Dalam sebuah
pertunjukkan tersebut harus tampil cantik dan menarik jadi pada saat itu juga
hafiz mustari dan iping sparkling memberanikan diri untuk mendandani teman
temannya dan akhirnya menjadi hobi yang menarik. Berawal dari itu hafiz
mustari mulai mendalami dunia per makeupan dan mulai membeli satu
persatu kosmetik dengan uang mereka sendiri. namun karena memiliki skill
dan hobby dalam make up Hafiz bersama temannya akhirnya membuka studio
make up ,selain make up di studio hafiz make up juga terdapat baju kebaya
yang di desain dan dirancang langsung oleh hafiz itu sendiri. Hafiz juga sering
mengikuti lomba make up dan sering menang ketika mengikuti lomba.
sehingga pada tahun Hafiz akhirnya memutuskan untuk membuka studio
make up dan kebaya.

2. Visi dan misi perusahaan


a. Visi:
Untuk memberikan pelayanan dan kepuasan dalam kecantikan bagi
seluruh wanita serta meningkatkan nilai produk jual dalam maupun luar negeri
agar dapat bersaing dengan produk global.
b. Misi :
1.) Menggunakan bahan bahan yang aman dan halal
7

2.) Mempromosikan di sosial media dengan unik sehingga menarik


konsumen
3.) Mengadakan beauty class tiap bulan
4.) Mengadakan event kecantikan di kota kota besar dengan tujuan
memperkenalkan produk kepada masyarakat.
5.) Selalu berinovasi,bertumbuh dan berkembang
6.) Meresppon positif dan cepat tanggap atas segala permasalahan
yang dihadapi oleh konsumen.
3. Bidang usaha
Hafiz make up menyerap bidang make up dan juga bidang mendesain baju
kebaya.

B. Struktur Organisasi Hafiz Makeup

Pimpinan Studio Hafiz Make Up

Manajer

Karyawan Karyawan

Mahasiswa PLI
8

C. Tugas dan Fungsi Industri/Tempat PLI


Dalam melaksanakan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) terdapat
beberapa fungsi yang dapat dirasakan bagi Fakultas Pariwisata dan Perhotelan,
Program Studi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan, bagi Penulis serta bagi
Industri. Fungsi dari Pengalaman Lapangan Industri (PLI), menjalin hubungan
kerjasama dengan perusahaan / industri, menjadikan mahasiswa PLI sebagai calon
tenaga kerjayang lebih kompeten di bidangnya, membantu.
industri dengan menghadirkan tenaga kerja yang mampu di bidangnya
dan bagi penulis berfungsi sebagai kesempatan untuk terjun langsung dalam
menangani klien atau pelanggan serta mendapatkan ilmu, keterampilan serta
wawasan yang luas.
Tugas tempat PLI:

1. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional,


dengan keterampilan ,pengetahuan ,serta etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan zaman.

2. Membentuk pola pikir mahasiswa agar terkonstruktif baik serta memberikan


pengalaman dalam dunia insdustri maupun dunia kerja.

3. Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih


tenaga kerja yang berkualitas.

4. Mengenalkan mahasiswa pada pekerjaan lapangan didunia insdustri dan


usaha sehingga pada saatnya terjun kelapangan pekerjaan yang
sesungguhnya dapat beradaptasi dengan cepat.
9

D. Gambaran Singkat Kegiatan yang Dilakukan Industri Tempat PLI


Di tempat hafiz make up biasanya saya melakukan make up untuk
photoshoot,make up untuk prawedding, make up untuk putri dan putra pariwisata,dan
juga make up untuk wisudah dan nikah. Saya disana bertugas sebagai asisten yang
membantu pimpinan hafiz make up untuk melakukan rias wajah dan juga
menyiapkan alat dan kosmetik yang akan digunakan untuk merias wajah. Selain make
up kami disana juga diajarkan untuk memasangkan payet pada baju kebaya dan juga
me sum baju yang akan dikenakan sehingga pas dikenakan ditubuh konsumen.
10

BAB III
PELAKSANAAN PLI

A. Tugas dan Peran di Industri


Jika PLI ini sukses dilaksanakan oleh mahasiswa, maka diharapkan tidak akan
terjadi lagi kecanggungan bagi mahasiswa memasuki dunia kerja sewaktu mereka
tamat dari pendidikan. Pengalaman sewaktu menjalani PLI hendaknya merupakan
masukan bagi mahasiswa untuk memahami kebutuhan industri terhadap persyaratan
calon tenaga kerja. Sewaktu pulang dari PLI mahasiswa diharapkan dapat
menginformasikan kekurangan-kekurangan yang selama ini dialami kepada dosen-
dosennya di kampus. Akhirnya dosen-dosen akan mendapat kesempatan untuk
menyempurnakan segala kekurangan wawasan yang dimilikinya, kemampuan
mahasiswa yang ditemukan dalam PLI sehingga kemampuan mahasiswanya dapat
lebih dimaksimalkan lagi atau kompetensinya dapat disesuaikan dengan tuntutan
dunia kerja.PLI bermanfaat dalam memberikan bekal terhadap mahasiswa tentang apa
yang perlu mereka miliki nantinya kalau ingin terjun ke dunia industri. Mahasiswa
yang sukses dalam PLI lebih mudah beradaptasi dengan dunia kerja karena mereka
diasumsikan telah memahami kebutuhan industri yang diharapkan dari mereka
sebagai calon pekerja. Melalui kegiatan PLI maka pihak industri akan dapat
melakukan observasi secara lebih baik terhadap calon pekerja, baik dari segi
kemampuan kerja (keterampilan, pengetahuan dan sikap) dalam waktu yang relatif
cukup panjang yaitu selama mahasiswa melaksanakan kegiatan PLI.
11

B. Uraian Kegiatan PLI


1. Pengamatan
Kegiatan awal yang ingin penulis lakukan yaitu mengamati bagaimana teknik
rias penganti sumatera barat, apa saja pelayanan prima yang diterapkan untuk
konsumen..
2. Ikut serta dalam pekerjaan
Setelah melakukan pengamatan, penulis berharap pihak perusahaan dapat
memberi kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk ikut serta dalam
pekerjaan seperti menangani pelanggan, Penulis berharap selama penulis
pengalaman lapangan industri (PLI) diperusahaan yang bersangkutan, penulis
dapat menambah dan menggali ilmu baru.
3. Studi kepustakaan
Sebagai pendukung dari kegiatan pengalaman lapangan industri penulis
menggunakankan beberapa buku sumber dengan berberapa penulis yang
berbeda sesuai kebutuhan penerapan kegiatan Magang.

C. Relevansi Materi PLI dengan Materi Perkuliahan


Untuk mendukung pelaksanaan Pengalaman lapangan Industri yang akan
penulis laksanakan di Hafiz make up maka pada bagan berikut dijelaskan
beberapa mata kuliah yang telah penulis selesaikan di Jurusan Tata Rias dan
Kecantikan, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan, Universitas Negeri Padang,
sebagai pendukung pelaksanaan kegiatan yang penulis harapkan :

No Nama Mata kuliah Sks Sinopsis


1 Hygiene dan sanitasi 2 Mempelajari tentang kebersihan diri,
bahan dan kosmetik, serta
kebersihan lingkungan.
2 Anatomi fisiologi kulit dan 2 Mempelajari tentang anatomi kulit,
12

rambut struktur kulit, jenis-jenis kulit


beserta ciri-cirinya.
3 Pelayanan prima 2 Mempelajari tentang bagaimana
melayani pelanggan dengan baik,
sehingga pelanggan merasa nyaman
dan puas terhadap pelayanan yang
diberikan.
4 Grooming 3 Mempelajari tentang dasar-dasar
merias wajah, mulai dari lima pokok
pembersihan, koreksi wajah dan
dapat merias sesuai dengan
kesempatan.
5 Pengetahuan alat tata rias 2 Mempelajari tentang alat-alat yang
digunakan dalam tata rias maupun
perawatan badan, serta mempelajari
tentang bagaimana cara
penyimpanan alat, mensterilkan alat,
dan cara menggunakan alat sesuai
dengan SOP (standar operasional)
6 Kosmeteologi 3 Mempelajari tentang kandungan dari
kosmetik yang terdapat didalam
kosmetik dan juga mana kosmetik
yang legal dan kosmetik yang ilegal.
7 Perawatan dan penataan 3 Mempelajari tentang perawatan
rambut rambut seperti pencucian rambut,
creambath dan penataan rambut
(pratata)
8 Rias wajah 3 Mempelajari tentang teknik merias
13

wajah sesuai kesempatan (rias pagi


hari, rias sore hari, dan rias malam
hari)
9. Tata rias pengantin Sumatera 2 Mempelajari tentang rias wajah
Barat penganten sumatra barat.
10 Tata rias film/foto 3 Mempelajari tentang rias karakter
(badut, geriatri, dan rias cikatri)
11 Tata rias pengantin Indonesia 2 Mempelajari tentang rias wajah
pengantin indonesia
(jawa,sunda,bali,yogyakarta)
12 Tata rias panggung 3 Mempelajari tentang rias MC, rias
Penyanyi dan Rias penari.
13 Tata rias pengantin barat 3 Mempelajari tentang rias pengantin
barat, busana, dan hand bouqet.
14 Tata rias fantasi 3 Mempelajari tentang rias
fantasi,busana, dan aksesoris

D. Hambatan-hambatan dalam pekerjan dan Penyelesaiannya


1. Hambatan
Hambatan yang ditemui oleh penulis disaat kegiatan Pengalaman Lapangan
Industri (PLI), yaitu waktu yang terbatas dalam mengerjakan penataan rambut
maupun makeup serta sulit menyesuaikan teknik-teknik penataan rambut yang
dipelajari di kampus ke lapangan kerja atau industri.
14

BAB IV

KAJIAN TEORI

A. Aspek-Aspek Teroritis
1. Rias Wajah Pengantin Sumatera Barat
a. Pengertian Rias Wajah Pengantin Sumatera Barat

Keanekaragaman suku bangsa dengan keunikan budayanya


diseluruh wilayah Indonesia merupakan kekayaan bangsa yang perlu
mendapatkan perhatian khusus.Setiap suku bangsa memiliki nilai-nilai
budaya yang khas yang menjadi ciri dan jati diri daerah mereka
masing-masing. Salah satu nilai kekayaan budaya yang menjadi ciri
dari masing-masing daerah adalah tata rias pengantin dalam adat
pernikahan.
Santoso (2010: 1) menjelaskan bahwa “Sebagai bangsa yang
terdiri atas ratusan suku, Indonesia memiliki kekayaan yang tak
ternilai seperti adat dan istiadat yang ada di tiap suku merupakan
warisan turun temurun yang patut dijaga kelestariannya. Salah satunya
bentuk kekayaan itu adalah tata rias pengantin, pada setiap suku
mempunyai tata cara dan tradisi yang berbeda satu sama lain, dalam
hal menata dan merias pengantin.”
Berdasarkan ungkapan diatas dapat diartikan bahwa Tata Rias
pengantin merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang
menjadi adat istiadat turun- temurun yang patut dilestarikan. Setiap
daerah di Indonesia memiliki keunikan budaya Tata Rias Pengantin
yang mencirikan daerah itu sendiri, hal ini mempengaruhi bentuk
riasan dan busana pengantin masing-masing daerah.Menurut
Syamsudin dkk (1993:24) terdapat tiga unsur-unsur pokok dalam
15

penampilan (tata rias) seorang pengantin wanita yaitu tata rias wajah,
tata busana dan perhiasannya.
Senada dengan pendapat, Ibrahim dkk (1985:5) juga
menyatakan bahwa “unsur-unsur pokok dalam rangkaian persiapan
penampilan seorang pengantin wanita adalah unsur tata rias pengantin
wanita, unsur tata busana pengantin wanita dan unsur perhiasan yang
digunakan oleh pengantin wanita”
Salah satu daerah di Indonesia yang juga memiliki keunikan
Tata Rias Pengantin adalah Daerah Padang Sumatra Barat. Setiap tata
rias Pengantin Sumatera Barat pada umumnya tidak banyak berbeda
dengan suku suku lainnya yang mendiami daerah Sumatera Barat.
Mengingat pentingnya arti suatu upacara perkawinan baik bagi kedua
pengantin,sanak famili serta masyarakat sekitar maka sangat penting
sekali jika upacara tersebut diselenggarakan secara khusus, menarik
dan hikmat dengan melibatkan masyarakat di sekitar kampung atau
Nagari.
Tata Rias Wajah Pengantin Sumatera Barat adalah proses
pengaturan riasan pada pengantin dengan menggunakan kosmetik dan
teknik tertentu yang bertujuan untuk merubah ke arah lebih cantik dan
diperlukan pengetahuan, ketelitian, keseriusan, kesabaran, serta
penyediaan waktu yang cukup untuk melakukannya (tidak tergesa
gesa) agar riasan yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.
Dimana setiap detail dari semua yang digunakan pengantin
memiliki makna tersendiri dalam pelaksanaannya. Pada saat sekarang
ini pakaian pernikahan di Sumatera Barat sudah dimodifikasi oleh
pihak pelaminan dengan keinginan pelanggan, yaitu modifikasi warna
yang tidak selalu berwarna merah seperti warna pakaian pernikahan
16

Minangkabau terdahulu, dan tambahan ekor di bagian bawah baju


pengantin wanita.

b. Tujuan Rias Pengantin Sumatera Barat


1) Memperindah dan mempercantik penampilan pengantin agar
terlihat pangling pada hari pernikahannya.
2) Membuat wajah lebih terlihat ceria dan anggun
3) Mengimbangi dengan keadaan sebuah pesta pernikahan
4) menyembunyikan kekurangan pada wajah dan menonjolkan
kelebihan pada wajah.

c. Prinsip Rias Pengantin Sumatera Barat


Prinsip utama yang harus diperhatikan dalam tata rias
Pengantin Sumatera Barat adalah kombinasi warna. Kombinasi warna
sangat penting dan harus diserasikan, antara lain, warna bayangan
mata, pemerah pipi dan lipstik hendaknya disesuaikan dengan warna
mata, rambut, kulit serta busana yg ingin dikenakan. Bagian wajah yg
lebar bisa dipersempit dengan warna redup atau tua, sedangkan bagian
wajah yg sempit bisa diperlebar dengan warna cerah atau muda.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam Rias Pengantin
SumateraBarat adalah :
1. Anatomi (untuk memberikan bentuk ideal anggota tubuh)
2. Karakterisasi warna dan garis (untuk memberikan karakterisasi
personal)
3. Gradasi warna (untuk memperhalus hasil akhir tata rias)
4. Komposisi warna
17

D. Jenis-Jenis Kulit Wajah

Tiap orang memiliki jenis kulit wajah yang berbeda-beda, untuk melakukan
perawatan kulit tersebut tentunya harus mengetahui jenis kulit yang
dimiliki.Kategori kulit yang berbeda juga tentunya memiliki perawatan yang
berbeda juga.Rostamailis (2005) menjelaskan, “jenis kulit wajah terbagai atas
(hal. 95).:
1. Jenis kulit normal, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. Tidak berminyak, tidak kering.
b. Segar dan kelihatan sehat.
c. Tidak berjerawat.
2. jenis kulit kering, dengan ciri-ciri seperti :
a. Kelihatan kering, pori-pori halus.
b. Kulit muka sensitive (perasa) sekali.
c. Lekas berkerut karena kelenjar minyak kurang aktif bekerja.

3. Jenis kulit kombinasi, dengan ciri-ciri sebagai berikut :


a. Sebagian wajah berminyak seperti dahi, hidung, dagu, daerah T.
b. Sebagian kering, biasanya dibawah muka dan bagian lainnya.
c. Adanya jerawat.

E. PEMBERSIHAN WAJAH
Lima gerakan pokok dalam massage dan manfaatnya :
1. Effleurage/ stroking movement
Merupakan istilah gerakan mengusap yang dilakukan dengan ringan
dan memberikan efek menenangkan.
a. Untuk meratakan media pengurutan seperti minyak atau krim urut.
b. Sebagai gerakan awal pengurutan sebelum melakukan gerakan yang
18

lain.

2. Petrissage
Adalah gerakan menekan, meremas dan menggulung otot di bawahkulit.
Manfaatnya :
a. mendorong aliran darah kembali ke jantung.
b. Mendorong keluarnya sisa-sisa pembakaran.
c. Merelaksasi otot.
d. Meningkatkan tonus kulit.

3. Friction
Adalah gerakan melingkar kecil-kecil dengan perlahan dan berirama.
Manfaatnya :
a. Merangsang kelenjar palit dan kelenjar lemak pada lapisan kulit.
b. Memperbaiki selaput kolagen dan elastin sehingga meningkatkan
kekenyalan otot.
c. Menghaluskan wajah karena dengan menggosok memungkinkan sel-sel
tanduk yang sudah melunak dapat terlepas.

4. Tapotage
Adalah gerakan menepuk, mengetuk, atau mengetik dengan ringan dan cepat
dilakukan dengan telapak tangan maupun jari-jari tangan.
Manfaatnya :
- Merangsang reaksi ujung-ujung syaraf kulit.
- Mengurangi timbunan lemak.
-Merangsang tonus otot dan mengembalikan kekendoran otot.
- Meningkatkan aktivitas pembuluh darah.
- Mengencangkan dan menyegarkan jaringan kulit.
19

5. Vibration
Adalah gerakan menggetar yang di timbulkan oleh pangkal lengan
dengan dengan menggunakan telapak tangan ataupun bantalan jari-jari
tangan.
- Memberikan rasa rileks dan mengurangi ketegangan otot.
- Merangsang lapisan kulit yang paling dalam.
- Merangsang dan menenangkan syaraf.

F. BENTUK-BENTUK WAJAH
Untuk mendapatkan hasil make up atau tata rias yang cantik dan sempurna,
maka akan diperlukan teknik khusus yang disesuaikan dengan model bentuk wajah
seseorang seperti di bawah ini:
1. Wajah Oval
Bentuk wajah Oval dikategorikan sebagai bentuk wajah yang paling
ideal.Bentuk wajah oval biasanya memiliki struktur wajah panjang dengan tulang
rahang yang tidak terlalu menonjol. Karena bentuk wajah ini ideal, maka tidak
diperlukan koreksi dalam riasan atau make up.

Gambar 2. Bentuk wajah oval


Sumber: http://www.tampilcantik.com
20

2. Wajah Bulat
Bentuk wajah bulat memerlukan koreksi dalam riasan atau make up. Bentuk
wajah ini cenderung lebih pendek dari wajah oval. Wajah Bulat memiliki jarak
dahi ke dagu yang kurang lebih berjarak sama dengan jarak antara pelipis kiri ke
pelipis kanan, berpipi bulat, serta tulang rahang yang tidak terlalu kuat atau
mononjol.

Gambar 3. Bentuk wajah oval


Sumber: http://www.tampilcantik.com

3. Wajah Persegi
Bentuk Wajah Persegi terkesan berbentuk kotak. Bentuk wajah ini memiliki
lebar pelipis dan rahang yang kurang lebih sama. Dagu lebih dan tidak begitu
lancip, dan biasanya memiliki tulang rahang yang kuat atau menonjol.Bentuk
wajah persegi ini pun memerlukan koreksi dalam riasan wajah.
21

Gambar 5. Bentuk wajah persegi


Sumber:http://www.tampilcantik.com

5. Wajah Panjang
Bentuk Wajah Panjang memiliki tulang rahang yang tidak terlalu menonjol,
namun memiliki tulang dagu yang lebih panjang dan menonjol.Dan biasanya,
bentuk wajah panjang memiliki jarak mata ke dahi yang lebih jauh atau lebih
panjang dari bentuk-bentuk wajah lainnya. Diperlukan koreksi dalam make up
wajah pada bentuk wajah panjang.

Gambar 6. Bentik wajah panjang


Sumber: http://www.tampilcantik.com
22

6. Wajah Segi Tiga


Bentuk wajah Segi Tiga memiliki pelipis yang lebih lebar dibanding
rahang, dengan dagu yang cukup panjang. Bentuk wajah seperti ini juga
memerlukan koreksi dalam make up.

Gambar 7. Bentuk wajah segi tiga


Sumber: http://www.tampilcantik.com
7. Wajah Diamond
Bentuk Wajah Diamond memiliki dahi yang sempit, pelipis serta daerah pipi
yang lebih lebar dari ukuran idealnya.Dagu pada wajah diamond lebih lancip dan
cenderung panjang. Maka akan diperlukan koreksi bentuk wajah dalam tata riasan
atau make up.Kekuranganpada bentuk wajah dapat dikoreksi dengan menggunakan
foundation atau blush on dengan cara membuat shading

Gambar 8. Bentuk wajah Diamond


Sumber: http://www.tampilcantik.com
23

G . KOREKSI BENTUK-BENTUK WAJAH


Dalam melakukan sebuah rias wajah yang sempurna diperlukan koreksi
bentuk bentuk wajah dengan shading dan tint.Pembuatan shading dan tint dapat
dilakukan dengan menggunakan:
1. Alas bedak
Sebelum pemakaian bedak, bubuhkan accent colour atau alas bedak yang
lebih gelap untuk keperluan shading, dan accent colour yang lebih terang untuk
keperluan tint.
2. Pemulas pipi (blush on, rouge)
Dapat memberikan kesan segar, pemulas pipi dapat pula digunakan untuk
mengkoreksi bentuk wajah, yaitu sebagai shading dengan membubuhkan pemulas
pipi berwarna terang yang mengandung pearl/mutiara.
Koreksi bentuk - bentuk wajah sebagai berikut:
a. Bentuk wajah belah ketupat
Untuk wajah belah ketupat pengaplikasian shading dilakukan pada daerah
tulang pipi dan dagu agar tidak tampak terlalu lebar, dan tint pada dahi kiri dan
kanan serta rahang, kemudian pemulas pipi dengan arah ke samping atas.

Gambar 9. Koreksi bentuk wajah diamond


Sumber: http://www.tampilcantik.com
24

b. Bentuk wajah segitiga


Untuk wajah segitiga pengaplikasian shading dilakukan pada bagian
dagu yang panjang dan bagian dahi yang lebar, tint pada bagian rahang yang
sempit untuk memberi kesan melebar dan pemulas pipi diaplikasikan dengan
arah mendatar.

Gambar 10. Koreksi bentuk wajah segitiga


Sumber: http://www.tampilcantik.com

c. Bentuk wajah bulat


Koreksi wajah yang dilakukan pada wajah bulat dengan aplikasi shading
pada bagian pipi, tint pada bagian dagu agar berkesan panjangdan pemulas
pipi diaplikasikan dengan arah ke atas sehingga member kesan lonjong.

Gambar 11. Koreksi bentuk wajah bulat


Sumber: http://www.tampilcantik.com

d. Bentuk wajah buah pir


Koreksi bentuk wajah buah pir yaitu dengan pemakian shading pada
rahang bagian bawah, tint pada dahi bagian samping untuk member kesan
25

dahi lebih lebar dan pemulas pipi diaplikasikan dengan arah kesamping atas.

Gambar 12. Koreksi bentuk wajah buah pir


Sumber: http://www.tampilcantik.com

e. Bentuk wajah panjang


Koreksi bentuk wajah panjang dengan shading pada bagian dagu dan
pada dahi bagian batas rambut agar kesan bentuk wajah lebih pendek, tint
pada bagian pipi di depan telinga agar wajah tanpak lebih lebardan pemulas
pipi diaplikasikan secara mendatar.

Gambar 13. Koreksi bentuk wajah panjang


Sumber: http://www.tampilcantik.com

f. Bentuk wajah persegi


Koreksi bentuk wajah persegi dengan pemakaian shading pada bagian
rahang yang menonjol, dan pemulas pipi diaplikasikan dengan arah melebar
ke samping dengan bentuk segi tiga.
26

Gambar 14. Koreksi bentuk wajah persegi


Sumber: http://www.tampilcantik.com

H . MACAM-MACAM ALAT, BAHAN, LENAN DAN KOSMETIKA


Alat-alat yang digunakan untuk rias wajah pengantin sumatera barat:

1. Spons Bedak (Make Up Puff)


Bulat atau oval dengan bahan beludru yang lembut.Untuk membubuhkan bedak
tabur.

Gambar 15. spons bedak tabur


Sumber: Dokumen pribadi
27

2. Spons foundation(Make Up Sponge)


Bulat atau persegi den gan bahan sintetis namun dapat menyerap air.Untuk
membubuhkan bedak padat, alas bedak dan memperbaiki rias wajah (touch up).

Gambar 16. Sposns


Sumber: Dokumen pribadi

3. Kuas Perona Pipi (Blush On Brush)


Sama dengan kuas bedak namun lebih kecil.Untuk membubuhkan serbuk
pemulas pipi pada tulang pipi

Gambar 17. Blush on brush


Sumber: Dokumen pribadi

4. Kuas Bedak Besar (Powder Brush)


Besar dan lebar terbuat dari bulu-bulu halus.Untuk merapikan bedak tabor
sekaligus membuang sisa bedak yang berlebih.
28

Gambar 18. Powder brush


Sumber: Dokumen pribadi

5. Kuas Mata Tumpul (Blunt Shadow Brush)


Kecil dan rata Untuk mewarnai tulang mata di bawah alis(highlight).

Gambar 19. Kuas eyeshadow


Sumber: Dokumen pribadi

6. Kuas Pegoreksi (Countour Brush)


Lebih kecil dari kuas blush on, untuk mengoreks bagian-bagian wajah yang perlu di
beri bayangan gelap (shade) atau bayangan terang (tint).
29

Gambar 20. Countour brush


Sumber: Dokumen pribadi

7. Kuas Pembersih riasan mata (Applicator Brush)


Untuk membubuhkan perona mata, membaurkan warna dan menghilangkan
bubuk perona mata

Gambar 21. Kuas sapu


Sumber: Dokumen pribadi

8. Kuas Pembaur (Fluff Brush)


Kecil dengan ujung kuas membulat/oval dan sangat lembut.Untuk mewarnai
kelopak mata dan membaurkan warna-warna antara pad arias mata.
30

Gambar 22.Kuas baur


Sumber: Dokumen pribadi

9. Kuas Bibir (Lip Brush)


Untuk membingkai bibir dan meratakan pemerah bibir atau lipstick.Hampir
sama dengan kuas garis mata naun bulu lebih besar sedikit.

Gambar 23.Kuas Bibir


Sumber: Dokumen pribadi

10. Sikat alis dan bulu mata (Eye brow and Lashes Brush)
Untuk menyikat bulu-bulu alis dan meratakan warna alis setelah dibentuk dengan
pensil alis,sedangkan yang berbentuk seperti sisir kecil berfungsi untuk
membaurkan mascara pada bulu mata agar tidak menempel satu sama lain.
31

Gambar 24. Sikat alis


Sumber :Dokumen pribadi
11. Penjepit Bulu Mata
Berbentuk unik dengan pegangan seperti gunting, untuk melentikkan bulu
mata sebelum dibuuhkan mascara.

Gambar 25. Penjepit Bulu Mata


Sumber: Dokumen pribadi

12. Pinset (Tweezers)


Untuk mecabut dan merapikan bulu-bulu alis.

Gambar 26. Pinset


32

Sumber: Dokumen pribadi

13. Meja dan Kursi Rias


Untuk bercermin dan duduk model.

Gambar 27. Meja rias


Sumber: Dokumen pribadi

14. Tempat Sampah


Untuk membuang sampah saat proses merias klien

Gambar 28. Tempat sampah


Sumber: Dokumen pribadi
33

15. Peruncing Pensil


Untuk mempertajam pensil alis, garis mata, dan pensil bibir.

Gambar 29. Serutan


Sumber: Dokumen pribadi

I. Bahan yang digunakan untuk rias wajah pengantin sumatera barat


1. Kapas
Untuk mengangkat atau membersihkan kosmetik.

Gambar 30.Kapas
Sumber: Dokumen pribadi

2. Tissue
Untuk mengangkat atau membersihkan kosmetik.
34

Gambar 31. Tissue


Sumber: Dokumen pribadi

3. Cotton Buds
Untuk membersihkan riasan mata.

Gambar 32. Cutton Buds


Sumber: Dokumen pribadi
4. Bulu mata Palsu
Untuk mempertebal bulu mata.

Gambar 33. Bulu mata palsu


35

Sumber: Dokumen pribadi

J. Lenan yang digunakan dalam rias wajah


1. Hair bando
Untuk menutupi kepala klien agar rambut tidak berantakan.

Gambar 34.Bandana
Sumber: Dokumen pribadi
2. Cape rias
Untuk menutupi bagian dada agar pakaian klien tidak kotor
36

K. Kosmetik yang digunakan dalam rias wajah pengantin sumatera barat


1. Milk Cleanser
Untuk membersihkan wajah dari kotoran, debu, dan sisa kosmetik

Gambar 35. Susu Pembersih


Sumber: Dokumen pribadi

2. Toner/Face Tonic
Untuk meringkaskan pori-pori dan menyegarkan wajah.

Gambar 36. Penyegar


Sumber: Dokumen pribadi
37

3. Foundation
Untuk menutup noda dan sebagai covering.

Gambar 37.Alas bedak


Sumber: Dokumen pribadi

4. Concealer
Untuk menutupi noda agar warna kulit terlihat sama.

Gambar 38.Concealer
Sumber:http:Dokumen pribadi

5. Loose Powder
Untuk membedaki wajah dan untuk menentralkan minyak pada foundation.
38

Gambar 39. Bedak tabur


sumber:Dokumen pribadi

6. Compact Powder
Untuk membedaki wajah atau finishing dalam merias wajah.

Gambar 40. Bedak padat


Sumber: Dokumenpribadi

7. Pallet Makeup
Untuk merias wajah yang sudah dilengkapi dengan eyeshadow, blushon dan
lipstick.

Gambar 41. Pallet makeup


Sumber:Dokumen pribadi
39

L. PROSES KERJA RIAS WAJAH PENGANTIN SUMATERA BARAT


1. PERSIAPAN
a.Area Kerja
1.) Memiliki ruang gerak yang bebas.
2.) Tempat kerja bersih.
3.) Tempat kerja teratur.
4.) Menyediakan tempat sampah.

b.Pribadi
1.) Memakai pakaian kerja (jas lab).
2.) Memotong kuku ( kuku tidak boleh panjang).
3.) Melepas perhiasan.
4.) Sanitasi tangan

c. Kosmetik
1.) Menyiapkan kosmetik yang akan digunakan di secara berurutan.
2.) Kosmetik baru di buka saat akan digunakan.
3.) Tidak mengambil kosmetik secara berlebihan.
4.)Jika terlanjur berlebihan, kosmetik tidak boleh dimasukkan kembali ke
dalam tempatnya. Ambil kosmetik sesuai tipe kulit klien

d. Klien
1.) Melepas semua perhiasan.
2.) Memakai hair bando.
3.) Memakai cape rias.
40

2. PELAKSANAAN
No Kegiatan Foto
1 Membersihkan wajah menggunakan
susu pembersih

2 Aplikasikan moisturizer secukupnya


pada wajah kemudian ratakan
keseluruh bagian wajah dan leher.
Biarkan sesaat hingga pelembab
meresap ke dalam kulit.

3 Aplikasikan toner atau astringent


dengan cara ditepuk-tepuk lembut pada
seluruh wajah dan leher.

4 Merapikan alis
41

5 Pulaskan concealer pada bagian kulit


yang bernoda atau cacat agar warnanya
sama dengan kulit yang asli.

6 Pulaskan foundation cream perhatikan


bagian yang harus diberi shadding atau
tinting. Foundation boleh dipulaskan
meggunakan jari tangan atau spons.

7 Mengoreksi bentuk wajah dengan


mengaplikasikan shading dan tint
42

8 Lanjutkan dengan memberi loose


powder menggunakan saput bedak atau
menggunakan powder brush sambil
bersihkan kelebihan bedak pada wajah
menggunakan powder brush.

9 Lapisi dengan compact powder agar


dasar tata rias lebih halus dan tahan
lama

10 Membentuk alis boleh menggunakan eye


brow definer dan pensil alis.
43

10 Memulaskan eye shadow dengan warna


coklat ke emasan dan silver
menggunakan kuas perona mata.

11 Membingkai mata bagian atas dan


bawah menggunakan eye liner pencil
dan cair.

12 Membentuk shadding dan tinting pada


hidung, tulang pipi dan bagian-bagian
wajah yang kurang proporsional.
44

13 Memakai blush on menggunakan kuas


blush on. Arah pengolesan dimulai dari
arah atas ke bawah, dan harus
disesuaikan dengan bentuk wajah serta
warna yang digunakan.

14 Melentikkan bulu mata menggunakan


pelentik bulu mata, lalu pasang bulu
mata palsu. Satukan bulu mata palsu
dengan aslinya menggunakan lem bulu
mata dan beri mascara lalu oleskan
eyeliner atas lagi.

15 Membingkai bibir
45

16 Mengoleskan lipstick warna merah


pada bibir.

20 Memasangkan baju klien dan hair do


untuk rias pengantin sumatera barat.
46

M. PEMBAHASAN DAN ULASAN


Berdasarkan proses Rias Wajah pengantin minang kabau yang penulis
dapatkan pada saat melakukan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) di Hafiz Make
Up dan Kebaya merupakan hal baru yang menjadi tambahan dan masukan dari
pelajaran dan teori lainnya yang penulis dapatkan dari bangku perkuliahan.
Melalui Pengalaman Lapangan Industri ini penulis dapat melihat dan
merasakan langsung kegiatan dalam industri mulai dari komunikasi, team work,
persiapan dan hal lain yang dilakukan di Hafiz Make Up dan Kebaya. Serta
penulisdapat mengetahui kelebihan, kekurangan dan perbedaan proses kerja yang
ada pada Hafiz Make Up dan Kebaya dengan yang penulis pelajari saat
perkuliahan di kampus.

Kelebihan - kelebihan yang penulis temukan pada proses Rias Wajah


pengantin minang kabau di Hafiz Make Up dan Kebaya di diantaranya adalah
hubungan sosial yang baik sekali antara mahasiswa magang dengan klien pada saat
proses rias wajah serta komunikasi yang lancar dengan karyawan di asisten Hafiz
Make Up dan kebaya. kosmetik yang digunakan terdiri dari berbagai merek seperti
chanel,make over, LT pro MAC, Ivan Gunawan,silvana dan lain lain. Waktu yang
di terapkan sangat efisien sehingga tidak merugikan siapapun. Sedangkan
kekurangan yang penulis temukan pada saat pelaksanaan pengalaman industri.
47

BABV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada bagian penutup ini, penulis dapat mengambil kesimpulan serta
mengemukakan beberapa saran yang mungkin bergunabagi Fakultas Pariwisata dan
Perhotelan Universitas Negeri Padang, Jurusan Tata Rias dan Kecantikan, Program
Studi Tata Rias dan Kecantikan khususnya. Pengalaman Lapangan Industri
merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa Fakultas Pariwisata dan
Perhotelan Universitas Negeri Padang di dalam menyelesaikan studinya. Dengan
adanya pelaksanaan Pengalaman Lapangan Industri, maka mahasiswa dapat
menambah pengalaman, ilmu pengetahuan dan keterampilan serta dapat
mengembangkan diri sewaktu terjun ke lapangan sehingga dapat menghasilkan
calon pendidik yang memiliki kemampuan yang bisadiandalkan.
1. Dengan adanya Pengalaman Lapangan Industri ini, maka mahasiswa dapat
membandingkan antara teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan
Pengalaman yang diperoleh di lapangan, sehingga apa yang didapatkan
dibangku kuliah dapat diterapkan di lapanganindustri.
2. Suatu perusahaan akan bergerak maju apabila dikelola oleh personil yang
professional, teroganisir, manajemen yang baik serta adanya kerjasama yang
baik antara karyawan dengan staf.

B. SARAN

1. Diharapkan kepada mahasiswa yang akan melaksankan Pengalaman Lapangan


Indutri harus mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan berbagai ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang ada, untuk perbekalan dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan di perusahaan-
perusahaan tempat mahasiswa melaksanakan PLI.
48

2. Dalam melaksanakan PLI hendaknya jangan hanya sebagai sarana pengumpul


data, tetapi lebih jauh dari itu mahasiswa dapat magang di perusahaan tersebut
sehingga pengetahuan dan wawasan di bidang industri bertambah

3. Untuk meningkatkan hubungan kerja yang baik dari suatu perusahaan haruslah
memberikan pelayanan yang memuaskan terhadap pemesan maupun pelayanan
terhadapkaryawan.
49

DAFTAR PUSTAKA

Gusnaldi.(2008). IDO Bridal Makeup.PT Gramedia pustaka Utama. Jakarta

Kusuma Dewi. (2003). The power of makeup. Jakarta. PT Gramedia Pustaka


Utama.

Santoso,tien.2012.tata rias&busana pengantin seluruh indonesia.jakarta:gramedia


50

Foto Dokumentasi Denah Lokasi


studio
“Hafiz Makeup"

Gambar. 42
Denah Lokasi Sumber:
Penulis 2021
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63

Foto Dokumentasi Hasil Kegiatan PLI

Gambar 43.
Sumber:Pribadi

Gambar 44.
Sumber:Pribadi
64

Sumber:Pribadi

Gambar 45.
Sumber:Pribadi

Gambar 46
Sumber:Pribadi
65

Gambar. 47
Sumbr: Pribadi

Gambar. 48
Sumber: Pribadi
66

Before After

Gambar. 49
Sumber: Pribadi

Gambar. 50
Sumber: Pribadi
67

Dokumentasi Kegiatan Pendukung

Gambar 51. Kegiatan Photoshoot

Gambar 52. Kegiatan Photoshoot


68

Anda mungkin juga menyukai