Oleh :
VIVI FEBRIANA
(5183342021)
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
Alamat Sekolah Mitra : Jl, Baru Ladanag Bambu, Kec. Medan Tungtungan, Kota
Medan Sumatera Utara.
Guru Pamong : Rendyka Eliadi, S.Pd
Mengetahui : Disetujui
Kepala Sekolah Guru Pamong
Mengetahui
Dosen Pembimbing Lapangan
Puji syukur Saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat dan Rahmat
Karunia-Nya serta kesehatan kepada Saya sehingga Saya dapat menyelesaikan tugas
Laporan Akhir PLP II ini dengan baik dan tepat waktu meskipun banyak kekurangan
didalamnya.
Disamping itu, Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu saya selama pembuatan Laporan Akhir PLP II ini berlangsung sehingga
terealisasikanlah proposal ini.
Laporan Akhir ini Saya susun dengan sistematis dan jelas. Sebagai Penulis, Saya
menyadari bahwa mungkin laporan akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun demi kesempurnaan
laporan akhir ini. Akhir kata, Saya berharap semoga laporan akhir ini bermanfaat untuk
Mahasiswa ataupun pihak pihak lain yang membutuhkannya.
Vivi Febriana
NIM. 5183342006
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat (1)
menyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Pada Pasal 8 menyatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selanjutnya Pasal 9 menyatakan bahwa
kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan
tinggi program sarjana atau program diploma empat.
Berdasarkan amanah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
maka penyiapan calon pendidik selanjutnya diatur di dalam Peraturan Menteri Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 55 tahun 2017 tentang
Standar Pendidikan Guru (SN Dikgu). Pendidikan guru sebagaimana dijelaskan pada SN
Dikgu meliputi Program Sarjana Pendidikan dan Program Pendidikan Profesi Guru. Hal ini
sesuai dengan SN Dikgu Pasal 1 Ayat (4) Program Sarjana Pendidikan adalah program
pendidikan akademik untuk menghasilkan sarjana pendidikan yang diselenggarakan oleh
LPTK. Selanjutnya pasal 5 menyatakan bahwa Program Pendidikan Profesi Guru yang
selanjutnya disebut Program PPG adalah program pendidikan yang diselenggarakan setelah
program sarjana atau sarjana terapan untuk mendapatkan sertifikat pendidik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan
menengah.
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan yang selanjutnya disingkat LPTK
sebagaimana dinyatakan pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen Pasal 1 Ayat (14) adalah perguruan tinggi yang diberi tugas oleh pemerintah untuk
menyelenggarakan program pengadaan guru pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah serta untuk
menyelenggarakan dan mengembangkan ilmu kependidikan dan nonkependidikan.
Implikasi dari berbagai peraturan perundangan yang terkait dengan guru dan pendidikan,
hal yang paling mendasar adalah perubahan, pengembangan, dan penyesuaian adalah
kurikulum untuk penyiapan guru profesional, khususnya kurikulum pendidikan Program
Sarjana Pendidikan. Kurikulum pendidikan Program Sarjana Pendidikan yang bermutu,
akan menghasilkan lulusan calon pendidik yang bermutu. Calon pendidik yang bermutu
akan dapat mengikuti Program PPG dengan baik, dan akhirnya akan dihasilkan luaran
sebagai guru profesional.
1
Menyikapi berbagai perundangan di atas, maka model pengembangan kurikulum
pendidikan guru dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
Pertama, keutuhan penguasaan kompetensi yang terkait dengan akademik
kependidikan dan akademik bidang studi. Dan jika memungkinkan keutuhan untuk
pendidikan akademik dan pendidikan profesi, mulai dari perekrutan, pendidikan akademik,
dan pendidikan profesi. Namun jika tidak memungkinkan terintegrasi antara pendidikan
akademik dan pendidikan profesi, maka keutuhan antara akademik kependidikan dan
akademik bidang studi adalah mutlak.
Kedua, Keterkaitan mengajar dan belajar. Prinsip ini menunjukkan bahwa bagaimana
cara guru mengajar harus didasarkan pada pemahaman tentang bagaimana peserta didik
sebenarnya belajar dalam lingkungannya. Dengan demikian penguasaan teori, metode,
strategi pembelajaran yang mendidik dalam perkuliahan di kelas harus dikaitkan dan
dipadukan dengan bagaimana peserta didik belajar di sekolah dengan segenap latar
belakang sosial-kulturalnya. Oleh karena itu, pada struktur kurikulum pendidikan akademik
untuk calon guru harus menempatkan pemajanan awal (early exposure), yaitu pemberian
pengalaman sedini mungkin kepada calon guru dengan Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP) atau internship di sekolah mitra secara berjenjang.
Ketiga, adanya koherensi antar konten kurikulum. Koherensi mengandung arti
keterpaduan (integrated), keterkaitan (connectedness), dan relevansi (relevance).
Koherensi dalam konten kurikulum pendidikan guru bermakna adanya keterkaitandi antara
kelompok matakuliah bidang studi (content knowledge), kelompok matakuliah yang
berkaitan dengan pengetahuan tentang metode pembelajaran secara umum (general
pedagogical knowledge) yang berlaku untuk semua bidang studi tertentu (content specific
pedagogical knowledge), pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan kurikulum
(curricular knowledge), pengetahuan dan keterampilan dalam pemilihan dan
pengembangan alat penilaian (assesment and evaluation), pengetahuan tentang konteks
pendidikan (knowledge of educational context), serta didukung dengan pengetahuan dan
keterampilan dalam memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran
(information technology). Selain koherensi internal, kurikulum untuk Program Sarjana
Pendidikan harus memperhatikan pula keterkaitan antar konten, baik pedagogi umum,
pedagogi khusus maupun konten matakuliah keahlian dan keterampilan dengan realitas
pembelajaran di kelas sehingga terbangun keterkaitan kurikulum program studi dengan
kebutuhan akan pembelajaran di kelas atau sekolah (university-school curriculum linkage).
Dari kerangka pikir tersebut dapat dinyatakan bahwa penyiapan guru profesional harus
disiapkan mulai dari jenjang akademik baik pada tataran akademik di kampus maupun
pengenalan lapangan sedini mungkin pada seting nyata (latar otentik) di sekolah atau
lembaga pendidikan lainnya. Hal ini dimaksudkan agar sedini mungkin calon pendidik
memahami, mengetahui, menghayati, menjiwai, dan memiliki kemampuan kritis dan
analitis terhadap profesinya kelak. Untuk itulah, seluruh mahasiswa Program Sarjana
2
Pendidikan wajib mengikuti tahapan pemagangan penyiapan calon guru
profesional melalui PLP.
B. Tujuan Plp II
3
BAB II INFORMASI UMUM SEKOLAH MITRA PLP II
Visi
Menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan cerdas serta mampu
berkompetensi baik ditaraf nasional dan internasional.
Misi
Tujuan
1. Melaksanakan kegiatan pembinaan IMTAQ secara rutin, penghayatan dan
mengamalan nilai-nilai keagamaan, budaya luhur bangsa sehingga menjadi sumber
kearifan.
2. Menghasilkan siswa/I yang literat sesuai dengan memaksimalkan perpustakaan
yang ada.
3. Terciptanya lingkungan sekolah yang kondusif, nyaman, aman, disiplin, sehat
kekeluargaan dan penuh tanggung jawab.
4. Dapat menjadi sekolah adiwijaya.
5. Terciptanya lingkungan sekolahyang Clean & Green, indah, sehat dengan cara
melestarikan lingkungan sekitar sekolah.
6. Memiliki kurikulum (K-13) dengan mengacu pada 8 standar dan sesuai dengan
kondisi sekolah.
7. Semua Guru Bersama peserta didik melaksanakan strategi pembelajaran dengan
pendekatan Scientific yang berbasis ICT.
8. Memiliki lulusan berprestasi, di bidang akademik dan non akademik serta
berakhlakul karimah.
9. Mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya manusia dan sarana prasarana yang
ada di sekolah dengan mensinergikan seluruh potensi tersebut guna mewujudkan
visi sekolah.
10. Seluruh warga sekolah dapat menumbuhkan hubungan yang harmonis antara
sekolah dengan wali murid, masyarakat, instansi dan lembaga terkait.
B. Organisasi Sekolah
1. Ibu Nurminta Ginting, M.Pd.T sebagai Kepala Sekolah.
2. Ria Utari Florensia Kaban, S.Pd. sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kurikulum.
4
3. Bapah Herman, A.Md. sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana.
4. Bapak Dedek Dermawan, S.Pd. sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
5. Bapak Surianto Sembiring, A.Md. sebagai Kepala Tata Usaha.
6. Ibu Dra. Rosdya Pratidina Sinuraya sebagai Bendahara Sekolah.
7. Ibu Santa Elisa br, S, A.Md. sebagai Tata Usaha Umum.
8. Ibu Tika Sartika Putri, S.E. sebagai Ketua Jurusan Perhotelan.
9. Ibu Sity Winna Waty, S.Pd. sebagai Ketua Jurusan Tata Busana.
10. Ibu Nurita Sari, S.Pd. sebagai Ketua Jurusan Tata Boga.
11. Ibu Mutiara E.D, S.Pd. sebagai Ketua Jurusan Tata Kecantikan Kulit Dan Rambut.
12. Bapak Ridoan Sanusi, S.Pd. sebagai Ketua Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Dan
Otomotif.
13. Bapak Darmi, S.Pd. sebagai Ketua Jurusan Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor.
14. Bapak Jheki, S.Pd. sebagai Ketua Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan.
15. Ibu Aginta sebagai Petugas Kebersihan.
16. Bapak maridona sitepu sebagai Petugas Keamanan.
17. Bapak dan Ibu wali kelas X, XI dan XII
18. Guru Produktif.
19. Guru Muatan A dan B.
20. Osis.
21. Siswa.
5
C. Sumber Daya Manusia Di Sekolah
Pendidikan Terakhir
No Jabatan LK PR JLH
SMA D3 S1 S2
1 Kepala Sekolah 1 1 1
2 Wakil Kepsek 2 1 2 1 3
3 Guru Tetap Yayasan 6 3 3 6
4 Guru T.Tetap Yayasan 34 1 20 15 35
5 Tenaga TU 2 1 1 3
6 Tenaga Perpustakaan 1 1 1
7 Petugas Kebersihan 1 1 1
8 Penjaga Sekolah 1 1 1 1
Jumlah 27 23 50
1. KETENTUAN UMUM
1. SATUAN PENDIDIKAN
a. Satu SMA/SMK memiliki sarana dan prasarana yang dapat melayani minimum
7
3 rombongan belajar dan maksimum 27 rombongan belajar.
b. Minimum satu SMA/SMK disediakan uutk satu kecamatan.
c. Seluruh SMA/SMK dalam setiap kecamatan menampung semua
lulusan SMP/MTS di kecamatan tersebut.
d. Lokasi setiap SMA/SMK dapat ditempuh peserta didik yang berjalan kaki
maksimum 6 km melalui lintasan yang tidak membahayakan.
2. LAHAN
3. BANGUNAN
9
4. KELENGKAPAN PRASARANA DAN SARANA
Ketentuan mengenai ruang-ruang tersebut besert i seti a sarana yang ada diarur
dalam standar tiap ruang sebagai berikut. yang di setiap ruang.
1. Ruang Kelas
a. Fungsi ruang kelas adalah tempat kegiatan pebelaran teori ,praktek yang tidak
memerlukan peralatan khusus atau praktek dengan alat khusus yang mudah
dihadirkan.
b. Jumlah minimum ruang kelas sama dengan banyak banyak rombongan belajar
c. Kapasitas maksimum 40 orang.
d. Untuk rombongan belajar kurang dari 32 orang , laus minimum 42m2 lebbar
minimun 6 meter
e. Ruang kelas memiliki jendela yang memungkinkan pecahayaanuntuk membaca
buku dan pandangan keluar ruangan
f. Ruang kelas memiliki pintu untuk keluar jika terjadi bahaya dan kunci jika tidak
diperlukan
g. Ruang kelas dilengkapi sarana tercantum.
10
BAB III HASIL KEGIATAN PLP II
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan
oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan
diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.Penyusunan
perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang
pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari
sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat
mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan
pembelajaran secara menyeluruh.
Perangkat pembelajaran merupakan suatu perencanaan yang dipergunakan dalam proses
pembelajaran. Oleh karena itu, Kunandar (2014: 6) menjelaskan bahwa “setiap guru pada
satuan pendidikan berkewajiban menyusun perangkat pembelajaran yang lengkap,
sistematis agar pembelajaran dapat berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpatisipasi aktif”.
Perangkat pembelajaran memiliki peranan penting bagi seorang guru sebelum memulai
proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses
belajar mengajar dapat berupa: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
Lembar Aktivitas Siswa (LAS).
Perangkat yang digunakan dalam proses pembelajaran disebut dengan perangkat
pembelajaran. Ibrahim (dalam Trianto, 2007: 68) menyatakan bahwa “perangkat
pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses belajar mengajar dapat berupa
silabus, RPP, Lembar Kegiatan Siswa (LKS), Instrumen Evaluasi atau Tes Hasil Belajar
(THB), serta Media Alat Peraga pembelajaran”.
SMK Gelora Jaya Nusantara Medan sudah memakai kurikulum 2013 pada semua mata
pelajaran, contohnya pada mata pelajaran Bakrey and Pastry. Bakrey and Pastry dalam
pengolahan ini berbagai jenis kue donat dan bolu lainya. Dalam pengunaan alat yang sesuai
dengan kegunaanya juga sangat diamati dan diperhatikan.
Teknik evaluasi yang digunakan oleh guru mata pelajaran Bakrey and Pastry adalah
menggunakan post-test, pre-test, tes formatif dan praktikum.
Berdasarkan hasil pengamatan RPP yang telah dibuat oleh guru pelajaran Bakrey and
Pastry, sudah sesuai dengan komponen-komponen Rencana Pelakasanaan Pembelajaran
(RPP) standar proses No 65 Tahun 2013. Karena RPP nya dikembangkan melalui silabus
yang ada dan kurikulum 2013.
Bahan ajar yang disediakan oleh guru mata pelajaran Bakrey and pastry, menggunakan
buku cetak yang cukup lengkap sehingga dapat mencakup apa yang diperlukan oleh siswa.
11
Berdasarkan dari pengamatan yang dilakukan pada pelajaran Pengolahan dan Penyajian
Makanan, guru menggunakan LKPD berupa tugas yang ada di bahan ajar, ataupun
memberikan tugas langsung kepada murid dan juga mencari resep dan akan dipraktekan oleh
siswa nantinya.
Latihan praktik mengajar terbimbing adalah latihan praktik mengajar lengkap dengan
persiapan menggunakan fasilitas yang ada, serta mengembangkan metode dan keterampilan
mengajar di kelas, dengan bimbingan guru pembimbing/guru pamong (guru kelas) dan dosen
pembimbing.
Pelaksanaan praktik mengajar terbimbing dilaksanakan di SMK Gelora Jaya Nusantara
Medan Kelas XII Jasa Boga , pada tanggal 10 November 2021.
Disini saya menyampaikan materi Donat Goreng kepada kelas XII Jasa Boga , alat dan
bahan yang saya gunakan ialah :
• RPP
• Silabus
• Media Pembelajaran
• LKPD
Dalam kegiatan ini saya menggunakan audiens siswa kelas XII Jasa Boga yang
berjumlah 15 siswa dan juga 1 guru pamong yang membimbing saya dalam kegiatan
berlangsung.
Kegiatan Kokurikuler
Kegiatan terakhir ini bertujuan untuk lebih memperdalam dan menghayati mata
pelajaran yang telah dipelajari dalam kegiatan intrakulikuler. Kegiatan ini dapat dilakukan
sendiri ataupun kelompok. Dalam hal ini, perlu diperhatikan ialah menghindari terjadinya
pengulangan dan ketumpah tindihan antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran
yang lain.
Selain itu, perlu dijaga agar para siswa tidak "berlebihan" karena semua guru memberi
tugas dalam waktu bersamaan, sehingga siswa mendapat beban yang cukup berat. Oleh
karena itu, koordinasi dan kerja sama antar guru merupakan hal yang harus diperhatikan.Dari
pokok-pokok landasan kegiatan kokurikuler, hal-hal yang harus diperhatikan guru untuk
merancang dan melaksanakan kegiatan kokurikuler adalah sebagai berikut:
1) Tidak menimbulkan beban berlebihan bagi siswa
2) Tidak menimbulkan tambahan beban biaya-biaya yang dapat memberatkan siswa dan
orang tua
3) Kegiatan ini berkaitan langsung dengan kegiatan intrakurikuler. Tujuannya sendiri untuk
memberikan kesempatan kepada siswa mendalami dan menghayati materai pelajaran
12
4) Penanganan kegiatan kokurikuler dilakukan dengan sistem administrasi yang teratur,
penilaian dan pemantauan.
Di SMK Gelora Jaya Nusantara Medan untuk saat kegiatan Kokuriikuler ditiadakan
mengingat adanya pandemi covid-19 dan untuk menghindari kerumuman dan lain
sebagainya yang dapat meningkatkan potensi menyebarnya covid-19 dilingkungan sekolah
selain itu SMK Gelora Jaya Nusantara Medan Baru melaksanakan kegiatan belajar mengajar
tatap muka.
Kegiatan Ektrakulikuler
Ekstrakurikuler atau sering juga disebut dengan ”ekskul” di sekolah merupakan kegiatan
tambahan di luar jam sekolah yang diharapkan dapat membantu membentuk karakter peserta
didik sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Banyak hal yang dapat dikembangkan
melalui kegiatan ekstrakurikuler. Mulai dari kegiatan pembentukan fisik dengan berolah
raga, pembinaan kreatifitas berolah rasa dengan kesenian dan keterampilan sampai dengan
pembangunan dan pengembangan mentalitas peserta didik melalui kegiatan keagamaan atau
kerohanian dan kegiatan lain sejenisnya.
Ekstrakurikuler di sekolah merupakan kegiatan yang bernilai tambah yang diberikan
sebagai pendamping pelajaran yang diberikan secara intrakurikuler. Bahkan menurut
Suharsimi Arikunto, kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan, di luar struktur
program yang pada umumnya merupakan kegiatan pilihan.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat dimaknai bahwa kegiatan ekstrakurikuler
adalah kegiatan tambahan di luar struktur program yang dilaksanakan di luar jam pelajaran
biasa agar memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan peserta
didik.
Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler Pengembangan sekolah melalui kegiatan kurikuler atau
intrakurikuler merupakan upaya untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki
kemampuan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial. Secara sederhana pengembangan
aspek-aspek tersebut bertujuan agar peserta didik mampu menghadapi dan mengatasi
berbagai perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam lingkungan pada lingkup terkecil
dan terdekat, hingga lingkup yang terbesar. Luasnya jangkauan kompetensi yang diharapkan
itu meliputi aspek intelektual, sikap emosional, dan keterampilan- menjadikan kegiatan
ekstrakurikuler sangat diperlukan guna melengkapi ketercapaian kompetensi yang
diprogramkan dalam kegiatan intrakurikuler tersebut.
Jadi, kegiatan ekstrakurikuler meliputi kegiatan rutin mingguan dan kegiatan sewaktu-
waktu termasuk pada waktu liburan sekolah yang terangkum dalam berbagai kegiatan
berupa olahraga, kesenian dan kerohanian atau keagamaan. Kegiatan tersebut diprogramkan
sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing dan pelaksanaannya dapat diselenggarakan di
sekolah ataupun di luar sekolah sesuai dengan bentuk dan jenis kegiatan yang akan
dilakukan. Perencanaan program kegiatan dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak
sangat diperlukan dalam proses pembinaan peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler.
13
D. Kegiatan Administrasi Guru
Kata administrasi berasal dari bahasa latin ad dan ministrare yang menurut Gei (1992)
artinya melayani, membantu, menunjang, pencapaian tujuan sehingga benar-benar tercapai.
Pengertian administrasi secara lengkap menurut Gei adalah segenap rangkaian kegiatan
penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerjasama
mencapai tujuan tertentu. Secara umum, administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses
dengan sumber-sumber manusia yang cocok dibuat tersedia dan efektif bagi pencapaian
maksud-maksud organisasi secara efisien.
Dari definisi di atas maka administrasi dapat diuraikan menjadi lima pengertian pokok
yaitu:
1. Administrasi merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan manusia.
2. Rangkaian kegiatan itu merupakan suatu proses dan bersifat dinamis.
3. Proses ini dilkukan bersama oleh sekelompok manusia yang tergabung dalam satu
organisasi.
4. Proses itu dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
5. Proses pengelolaan itu dilakukan agar tujuan dicapai secara efektif dan efisien.
15
orang diluar sekolah yang ada kaitannya dengan sekolah (orang tua, kepala kantor
departemen P dan K, dokter puskesmas, dan lain-lain). Kerja sama dalam menyelenggarakan
sekolah harus dibina sehingga semua yang terlibat dalam urusan sekolah tersebut
memberikan sumbangannya secara maksimal. Kerja sama untuk mencapai tujuan
pendidikan dengan berbagai aspeknya ini dapat dipandang sebagai administrasi pendidikan.
Administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan
pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pemantauan, dan penilaian. Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin
dicapai, bagaimana mencapainya, berapa lama, berapa orang yang diperlukan, dan berapa
banyak biayanya. Perencanaan ini dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan.
Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi tugas-tugas kepada orang yang
terlibat dalam kerja sama pendidikan tadi.Karena tugas-tugas ini demikian banyak dan tidak
dapat diselesaikan oleh satu orang saja,maka tugas-tugas ini dibagi untuk dikerjakan masing-
masing anggota organisasi.
Pengkoordinasian mengandung makna menjaga agar tugas-tugas yang telah dibagi itu
tidak dikerjakan menurut kehendak yang mengerjakannya saja, tetapi menuruti aturan
sehingga menyumbang terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan atau disepakati.
Tiap-tiap orang harus mengetahui tugas masing-masing sehingga tumpang tindih yang tidak
perlu dapat dihindarkan. Di samping itu,dalam menjalankan tugas pendidikan, pengaturan
waktu merupakan hal penting. Ada kegiatan yang harus didahulukan, ada yang harus
dilakukan kemudian dan ada pula yang harus dikerjakan secara berbarengan.
Fungsi administrasi dilihat dari konsep dan teori administrasi, maka dapat ditegaskan
bahwa proses pengelolaan itu pada prinsipnya dimulai dari proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pemantauan, dan penilaian atau evaluasi terhadap semua
program kerja yang memerlukan pengaturan yang baik oleh para professional untuk
mengeliminasi (efisiensi) dan memaksimalkan tingkay pencapaian (keefektifan) potensi
sumber daya yang tersedia. Berikut ini diuraikan fungsi-fungsi administrasi yang juga dapat
diimplementasikan dalam kegiatan pendidikan.
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan kegiatan awal yang harus dilakukan dalam kegiaatan
administrasi dan sekaligus sebagai persiapan sebelum sesuatu usaha dilakukan.
Rencana merupakan prasyarat dalam melakukan usaha apapun.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian menurut Siagian adalah keseluruhan proses pengelompokan
orang- orang, alat-alat, tugas. Tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa
sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
3. Pengarahan
Pengarahan menurut Nurhadi (1983) adalah usaha memberikan bimbingan dan
pengarahan yang diberikan sebelum suatu kegiatan pelaksanaan dilakukan untuk
memelihara, menjaga dan memajukan organisasi melalui orang-orang yang terlibat
16
baik struktural maupun fungsional, agar setiap kegiatan yang dilakukan nantinya tidak
terlepas dari usaha pencapaian tujuan pendidikan.
4. Pengkoordinasian
Koordinasi merupakan kegiatan mengatur dan mengintegrasikan kegiatan para
bawahan, metode, bantuan, ide, saran-saran dalam suatu kegiatan yang lebih besar,
secara harmonis, saling menunjang sehingga kegiatan berlangsung lebih efektif dan
terarah pada pancapaian tujuan.
5. Pengawasan
Pengawasan menurut Siagian (1986) adalah proses pengamatan dari pada
pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang
sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Tujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi dan efektifitas
penyelenggaraan operasional pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan. Tujuan
administrasi di sekolah dapat dibedakan atas tujuan jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjang.
1. Tujuan Jangka Pendek
Tujuannya adalah agar tersusun dan terlaksanannya suatu sistem pengelolaan
instrumental dari proses pendidikan guna pencapai pelaksanaan pendidikan disekolah
secara efektif dan efisien dan menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah.
2. Tujuan Jangka Menengah
Tujuannya adalah menunjang tercapaianya tujuan institutional msing-masing
jenis dan jenjang pendidikan seperti yang digariskan oleh kurikulum.
3. Tujuan Jangka Panjang
Untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional seperti digariskan
oleh UU Sisdiknas No.2 Tahun 1989
Telah disebutkan bahwa tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar-mengajar
dalam suatu lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan subsistem pendidikan
nasional dan disamping sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen-
komponen lainnya. Guru harus memahami apa yang terjadi di lingkungan kerjanya.
Disekolah guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah. Sekolah melaksanakan
kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya telah ditetapkan. Dalam
lingkup administrasi sekolah itu peranan guru amat penting. Dalam menetapkan
kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian kegiataan kurikulum, kesiswaan, sarana dan
prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat, guru harus aktif
memberikan sumbangan, baik pikiran maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah
pekerjaan yang sifatnya kolaboratif, artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama, dan
bukan bersifat individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus
terlibat.
Dalam hubungannya dengan pengadministrasian, seorang guru dapat berperan sebagai
17
berikut :
1. Pengambilan inisiatif, pengarah, dan penilaian kegiatan-kegiatan pendidikan. Hal
ini berarti guru turut serta memikirkan kegiatan-kegiatan pendidikan yang
direncanakan serta nilainya.
2. Wakil masyarakat, yang berarti dalam lingkungan sekolah guru menjadi anggota
suatu masyarakat. Guru harus mencerminkan suasana dan kemauan masyarakat
dalam arti yang baik.
3. Orang yang ahli dalam mata pelajaran. Guru bertanggung jawab untuk
mewariskan kebudayaan kepada generasi muda yang berupa pengetahuan.
4. Penegak disiplin, guru harus menjaga agar terciptanya suatu disiplin.
5. Pelaksana administrasi pendidikan, disamping menjadi pengajar, guru pun
bertanggung jawab akan kelancaran jalannya pendidikan dan ia harus
melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi.
6. Pemimipin generasi muda, masa depan generasi muda terletak di tangan guru.
Guru berperan sebagai pemimpin mereka dalam mempersiapkan diri untuk
anggota masyarakat yang dewasa.
7. Penerjemah kepada masyarakat, artinya guru berperan untuk menyampaikan
segala perkembangan kemajuan dunia sekitar kepada masyarakat, khusunya
masalah- masalah pendidikan.
Secara keseluruhan administrasi sekolah di SMK Gelora Jaya Nusantara Medan sudah
mencakup semua aspek sebagaimana mestinya yang sesaui dengan standart pendidikan yang
ada guru memiliki tanggung jawab yang sama dan ada beberapa kegiatan administrasi yang
menjadi tugasnya tersendiri seperti mengisi buku induk dan data persekolahan dan
kesiswaan.
E. Refleksi
Hasil pengamatan yang penulis dapatkan selama masa PLP II terhadap analisis
Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran yaitu interaksi antara siswa dan guru sangat baik
karna guru mengerti apa yang diperlukan oleh siswanya dan juga menggunakan strategi
pembelajaran yang cocok dengan siswanya hal ini baik untuk meningkatkan pengetahuan
siswa. Serta evaluasi pembelajaran dan penilaian pembelajaran dilakukan oleh guru berupa
ujian tertulis menggunakan tes pilihan berganda dan essay ataupun dilakukannya kuis secara
langsung, jika praktek guru langsung menilai siswa dari cara pengolahan, penyajian dan
persiapan serta hasil akhir produk yang dihasilkan oleh siswa yang nantinya akan
diakumulasikan kedalam nilai yang akan dicantumkan kedalam rapor. Hasil penilaian
dilaporkan kepada orang tua siswa melalui lembar hasil belajar siswa (Rapor) pada akhir
semester ganjil dan akhir semester genap.
Hasil pengamatan yang penulis dapatkan selama masa PLP II terhadap mengajar
terbimbing adalah kami para mahasiswa lebih bisa melatih kepercayaan diri didepan murid
maupun didepan guru mata pelajarannya langsung, dan dapat dikoreksi oleh guru pamong
18
jika ada kekurangan yang kami perbuat dan mendapat saran yang baik dari pamong yang
berguna untuk kami sebagai pengalaman mengajar.
Hasil pengamatan yang penulis dapatkan selama masa PLP II terhadap kegiatan
kokulikuler dan ekstrakulikuler adalah dikarenakan pandemic covid-19 sekolah tidak
berjalan seperti biasanya, membatasi setiap kegiatan, dikarenakan hal tersebut, sekolah
mentiadakan sementara kegiatan kokulikuler dan ekstrakulikuler dan menggantikannya
dengan kegiatan senam pagi dan penanaman apotek hidup dan tanaman hias setiap
minggunya, yang bermanfaat bagi ke-asri-an lingkungan sekolah.
Hasil pengamatan yang penulis dapatkan selama masa PLP II terhadap kegiatan
administrasi adalah guru melakukan kegiatan pendataan siswa untuk kepentingan siswa
maupun kepentingan sekolah. dan juga kami ikut serta dalam membantu mendata nama
siswa kedalam buku induk siswa serta menginput nilai rapor siswa.
19
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
Hasil pengamatan yang saya dapatkan selama masa PLP II terhadap keseluruhan
kegiatan yang saya lakukan di sekolah, dapat disimpulkan bahwa SMK Gelora Jaya
Nusantara Medan memakai kurikulum 2013 dengan metode belajar yang kompeten bagi
siswa dan guru juga mampu memberi ilmu yang dibutuhkan oleh siswa dan tetap memenuhi
standart dan kaidah RPP, Silabus, dan Penilaian yang telah guru buat sebelumnya. Terhadap
mengajar terbimbing, kami para mahasiswa dapat melatih kepercayaan diri didepan murid
maupun didepan guru mata pelajarannya langsung, dan dapat dikoreksi oleh guru pamong
jika ada kekurangan yang kami perbuat dan mendapat saran yang baik dari pamong yang
berguna untuk kami sebagai pengalaman mengajar. Terhadap kegiatan kokulikuler dan
ekstrakulikuler dikarenakan pandemic covid-19 ekstrakulikuler dan kokulikuler sekolah
tidak berjalan seperti biasanya, membatasi setiap kegiatan, dikarenakan hal tersebut, sekolah
mentiadakan sementara kegiatan kokulikuler dan ekstrakulikuler. Terhadap kegiatan
administrasi, guru melakukan kegiatan pendataan siswa untuk kepentingan siswa maupun
kepentingan sekolah. dan juga kami ikut serta dalam membantu mendata nama siswa
kedalam buku induk siswa serta menginput nilai rapor siswa.
B. Saran
Dengan terlaksananya program Magang 2 ini diharapkan saya bisa memahami dan
mengaplikasikannya dalam program selanjutnya. Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena saya telah menyelesaikan laporan Magang 2 dengan sebaik- baiknya meski
jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran sangat saya harapkan untuk menyempurnakan
laporan ini. Semoga kedepannya ini menjadi sebuah pembelajaran bagi saya untuk menjadi
seorang pendidik yang profesional nantinya.
20
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.umm.ac.id/41720/3/jiptummpp-gdl-ilmahanifa-48506-3-babii.pdf - dikutip
pada 09 November 2021 pukul 17:18 WIB.
21
LAMPIRAN- LAMPIRAN
G N
E g
D 2
g
Gerbang Kantor
1
PINTU
MEJA GURU
PAPAN
TULIS
Gambar 3. Denah Kelas
22
Lampiran 2 Absensi Mingguan
MINGGU PERTAMA (12-14 oktober 2021)
NO NAMA SELASA RABU KAMIS
1 LESTARI PURNAMA SARI TARIGAN
2 TASYA NADIFHA
3 VIVI VEBRIANA
Mengetahui
Guru Pamong
23
Lampiran 3 Jurnal Mingguan
Kurikulum : K13
NUPTK : 4945774675130072
24
1 Selasa, 12 07.30 s/d Observasi dan Mengawasi kelas XI Kurangnya Memberikan
Okt 2021 13.30 WIB Jasa Boga Mata Pelajaran Produk perhatian siswa sanksi dan
Kreatif dan Kewirausahaan. pada guru pada menegur siswa
saat menjelaskan
materi apabila tidak
1 kewirausahaan. memperhatikan
guru yang
sedang
menjelaskan.
2 Rabu, 07.30 Observasi dan Mengawasi kelas XII Siswa datang Memberikan sanksi
13 Okt s/d Jasa Boga Mata Pelajaran Produk terlambat. kepada yang
2021 2 13.30 WIB Kreatif dan Kewirausahaan. terlambat.
3 Kamis, 14 07.30 s/d Melaksanakan Kegiatan piket bersama Hanya Sedikit yang Mengingatkan
Okt 2021 13.30 WIB guru pamong dengan membantu memberikan guru dan ktua
merekap absensi seluruh kelas. rekapan absen ke kelas untuk
meja piket di
3 Gedung 1. memberikan
rekapan absen
ke meja piket
Gedung 1.
4 Selasa, 07.30 s/d Mengikuti kegiatan workshop tentang Hanya sedikit guru Mengundang dan
19 Okt 13.30 WIB Siap Menerapkan Sistem Manajemen dan siswa yang memberitahukan
2021 Mutu ISO 9001/2015 Untuk Penjamin mengikuti kegiatan kepada seluruh guru
4
Muru Pendidikan SMK yang Lebih Workshop tersbut. untuk mengikuti
Baik Lagi. kegiatan Workshop
Tersebut.
25
5 Rabu 07.30 s/d Mengajar mata pelajaran Produk
20 Okt 11.50 WIB Kreatif dan Kewirausahaan kelas XII
5
2021 Jasa Boga Tentang kegiatan produksi
makanan untuk dijual.
6 Kamis, 21 07.30 s/d 1. Melaksanakan kegiatan piket dihari Pembelajaran Membuat interaktif
Okt 2021 13.30 WIB kamis. mudah membuat baru, yaitu
2. Mengantikan guru yang tidak masuk siswa menjadi mengarahkan siswa
dikelas XII Perhotelan. bosan. untuk membuat
6 grup kecil dan
mempresentasikan
materi yang sudah
dibagi.
7 Selasa,26 07.30 s/d - Melakukan kegiatan penyambutan Kurangnya alat dan Mengajukan
Okt 2021 13.30 WIB pagi bersama guru guru, serta sarana untuk proposal kepada
memperhatikan protokol kesehatan melakukan pihak sekolah
dengan menyuruh siswa mencuci kegiatan pratikum.
sehingga alat
tangan, memakai masker, dan
berpakain rapi. yang digunakan
7 bertambah.
- Melaksankan kegiatan praktik untuk
kelas XII BOGA. (praktek makanan
cimol, ayam geprek sambal mata, bola
bola pisang dan steack kentang)
26
8 Rabu, 07.30 s/d Mengikuti kegiatan workshop tentang Hanya sedikit Mengundang
27 Okt 11.50 WIB pelaksanaan komitmen dunia kerja siswa yang dating dan
2021 untuk rekrutmen dan penyaluran di acara workshop memberitahuka
lulusan bersama Hotel Wings. tersebut.
n kepada
8 seluruh siswa
untuk mengikuti
kegiatan
Workshop
Tersebut.
9 Kamis, 28 09.00 s/d Siswa melakukan vaksin yang Susasana ramai Diharapkan kepada
Okt 2021 12.00 WIB diselenggarakan oleh sekolah, yang tidak guru untuk membagi
sehingga tidak ada pembelajaran memenuhi siswanya menjadi
beberapa gelombang
yang dilakukan disekolah protokol untuk
9 supaya tetap
tidak beramai- menjaga protokol
ramai di satu kesehatan untuk
tempat. tidak beramai-ramai
di satu tempat.
10 Selasa, 30 07.30 s/d Melaksanakan kegiatan belajar mata Kurangnya alat dan Mengajukan
Nov 2021 10.00 WIB pelajaran Produk Pastry dan Bakery sarana untuk proposal kepada
membahas tentang apa yang akan di melakukan pihak sekolah
10 masak minggu depannya. kegiatan pratikum.
sehingga alat
yang digunakan
bertambah.
11 Rabu, 09.00 s/d Mengikuti kegiatan unit produksi Kurangnya alat dan Mengajukan
1 Nov 2021 12.00 WIB membuat masakan ayam kecap, sayur sarana untuk proposal kepada
11 melakukan
tumis buncis dan sambal teri kacang. pihak sekolah
kegiatan pratikum.
sehingga alat
27
yang digunakan
bertambah.
12 Kamis, 2 08.30 s/d Melakukan pembelajaran praktikum Kurangnya alat dan Mengajukan
Nov 2021 12.00 WIB mata pelajaran Poduk Kreatif dan sarana untuk proposal kepada
Kewirausahaan materi membuat ayam melakukan pihak sekolah
12 kegiatan pratikum.
penyet, ayam geprek, ayam matah sehingga alat
kelas XII Jasa Boga . yang digunakan
bertambah.
13 Selasa, 08.30 Melaksanakan kegiatan belajar mata Siswa memiliki Memotong kuku dan
7 Nov 2021 s/d pelajaran Produk Pastry dan Bakery kuku Panjang. mencuci tangan
12.00 WIB yaitu membuat Roti Manis, Churos, sebelum pratikum
13
Panada dan Roti Ketawa di kelas XII dimulai.
Jasa Boga.
14 Rabu, 08.00 s/d Melakukan kegiatan praktek Produk Kurangnya alat dan Mengajukan
8 Nov 2021 11.00 WIB Kreatif dan Kewirausahaan bersama sarana untuk proposal kepada
XII jasa boga. melakukan pihak sekolah
14 kegiatan pratikum.
sehingga alat
yang digunakan
bertambah.
15 Kamis, 9 08.00 s/d Melakukan kegiatan praktek Produk Kurangnya alat dan Mengajukan
Nov 2021 12.00 WIB Kreatif dan Kewirausahaan bersama XI sarana untuk proposal kepada
jasa boga. Menjual Risoles dan melakukan pihak sekolah
15 kegiatan pratikum.
Minuman Jasjus. sehingga alat
yang digunakan
bertambah.
28
16 Selasa, 14 07.30 s/d Melakukan kegiatan vaksin kedua Susasana ramai Diharapkan kepada
Nov 13.30 WIB disekolah. yang tidak guru untuk membagi
2021 memenuhi siswanya menjadi
beberapa gelombang
protokol untuk
16 supaya tetap
tidak beramai- menjaga protokol
ramai di satu kesehatan untuk
tempat. tidak beramai-ramai
di satu tempat.
17 Rabu, 15 07. 30 s/d Melakukan praktek kegiatan unit Kurangnya alat dan Mengajukan
Nov 2021 13.30 WIB produksi dikelas XII Jasa Boga. sarana untuk proposal kepada
melakukan pihak sekolah
17 kegiatan pratikum.
sehingga alat
yang digunakan
bertambah.
18 Kamis,16 07.30 Melakukan kegiatan pengawasan Siswa terlalu rebut Memberikan
Nov 2021 s/d pada mata Pelajaran muatan lokal x dan tidak sanksi dan
13.30 WIB TKJ mendengarkan guru menegur siswa
pada saat jam
apabila tidak
18 pelajaran.
memperhatikan
guru yang
sedang
menjelaskan.
Tabel 4 Jurnal Pelaksanaan PLP II Mahasiswa
29
Lampiran 4 Surat Izin Melaksanakan Plp Dari Fakultas
30
Lampiran 5 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Plp I
31
Lampiran 6 Dokumentasi
Gambar 6 Foto Bersama Penerimaan Mahasiswa PLP Gambar 7 Kegiatan menyambut siswa
32
Lampiran 7 Penilaian Kompetensi Kepribadian Dan Sosial
Mohon memberi tanda centang (√) pada kolom sesuai dengan komponen indicator
berdasarkan hasil pengamatan saudara. Skor 1 : sangat kurang; Skor 2 : kurang; Skor 3 :
baik; Skor 4 : sangat baik.
Skor
No Aspek yang Diamati
1 Kewibawaan sebagai guru
2 Kejujuran
3 Kedisiplinan (ketaatan mengikuti tata tertib)
Keteladanan bagi peserta didik dan teman
4
sejawat dalam perilaku dan penampilan
5 Kepercayaan diri
6 Kesantunan dalam berkomunikasi
7 Sikap supel/ramah dalam pergaulan
Kemampuan bekerjasama dengan anak didik,
8
teman sejawat, tenaga kependidikan dan guru
Responsif (cepat tanggap) terhadap berbagai
9
Keadaan
10 Kerapian dalam penampilan
Skor total
JUNLAℎ skor 40
Nilai = x 100
Penilai DP/GP
33
Lampiran 8 Pelaksanaan Administrasi Sekolah
34
Lampiran 9 Penilaian Tugas Administrasi
Petunjuk :
1. Perhatikanlah dengan cermat pelaksanaan tugas yang dilaksanakan atau
2. Lakukan wawancara dengan sasaran kegiatan
3. Perhatikanlah laporan pelaksanaan kegiatan yang dibuat
4. Nilailah kemampuan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan tersebut dengan
menggunakan format penilaian ini dengan memberi tanda ( ) pada kolom yang tersedia.
Nilai
No Aspek yang dinilai
1 2 3 4
1 Kedisplinan
2 Tanggung jawab
3 Semangat
4 Kerapian
5 Kecermatan
6 Kecepatan
7 Kerjasama
8 Prakarsa
9 Sikap terhadap pegawai
Kemampuan menghadapi dan mengatasi
10
Kendala
Skor Total
JUNSah ckor
Nilai = x 100
40
Kepala Sekolah
35
Lampiran 10 Laporan Pelaksanaan Ekstrakulikuler
Memakai alat yang ada dan bergantian, dengan kerja sama tim yang sangat baik.
36
Lampiran 11 Penilaian Pelaksanaan Ekstrakulikuler
Petunjuk :
1. Perhatikanlah dengan cermat pelaksanaan tugas yang dilaksanakan atau
2. Lakukan wawancara dengan sasaran kegiatan
37
Lampiran 12 Laporan Pelaksanaan Tugas Bimbingan Belajar
38
Lampiran 13 Daftar Absesnsi Siswa Pada Kegiatan Bimbingan Belajar
Mengetahui,
Guru Pamong
39
Lampiran 14 Penilaian Pelaksanaan Tugas Bimbingan Belajar
Petunjuk :
Nilai
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4
1 Rumusan tujuan kegiatan
2 Prosedur kegiatan
3 Alat dan media yang digunakan
4 Hasil kegiatan yang dicapai
5 Tindak lanjut
6 Kerjasama dengan pihak lain
7 Kemampuan mengatasi kendala
8 Disiplin
9 Tanggung jawab
Skor Total
Guru Pamong
40
Lampiran 15 Instrumen Penilaian Analisis Silabus
PETUNJUK
1. Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka
pada kolom skor (2,3,4,5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut:
2 = kurang baik
3 = cukup baik
4 = baik
5 = sangat baik
No Aspek Yang Dinilai Skor
1 Kemampuan merancang peta konsep materi 2 3 4 5
pembelajaran
2 Menentukan pembagian alokasi waktu berdasarkan
jam efektif pembelajaran di sekolah berdasarkan
peta konsep materi pembelajaran
yang telah disusun
3 Kemampuan menentukan model/metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi
4 Kemampuan memilih media pembelajaran
5 Kemampuan menentukan sistem penilan yang
sesuai dengan materi pembelajaran
Skor Total
ckor totaS s 100
Nilai =
25
Dengan ini saya menyatakan bahwa penilaian yang saya lakukan sesuai dengan kondisi
peserta yang sebenarnya, dan apabila dikemudian hari ternyata pernyataan saya tidak benar,
saya bersedia mempertanggungjawabkannya.
Medan, 25 November 2021
Penilai DP/GP
41
Lampiran 16 Penilaian Bahan Ajar
Petunjuk
Kompenen Skor
No Kriteria
Penilaian
Judul Ada judul yang menarik dan sesuai 1 2 3 4 5
1
dengan isi
SK-KD Mencantumkan Standar Kompetensi
2
dan Kompetensi Dasar
Indikator Kesesuaian antara Indikator dengan
3
Kompetensi dasar
Tujuan a. Tujuan pembelajaran sesuai
Pembelajaran dengan SK-KD
4
b. Menunjukkan manfaat yang
diperoleh bagi peserta didik
Materi a. Sesuai dengan tujuan pebelajaran
5 b. Ada apersepsi dan pengayaan
materi
Contoh Soal a. Ada contoh soal sesuai dengan
tujuan pembelajaran
6
b. Menstimulus peserta didik untuk
mengembangkan pengetahuan
Latihan/tes/Si Ada latihan/tes/simulasi yang sesuai
mulaasi dengan tujuan pembelajaran yang
7 memungkinkan peserta didik untuk
menguasi kompetensi dasar yang
Diharapkan
42
Refrensi a. terdapat daftar referensi yang
aktual berasal dari buku, media
8 cetak/elektronik, jurnal ilmiah
b. Kesesuaian terhadap aturan
penulisan referensi
B.Substansi materi
Kebenaran a. Sesuai dengan kaidah keilmuan
b. Testabel/teruji
c. Faktualitas (berdasarkan fakta)
d. Logis/Rasional
Cakupan Materi a. Kelengkapan materi
b. Eksplorasi/Pengembangan
c. Kolaborasi dengan materi yang
lain/mata pelajaran lain
d. Deskriptif/Imajinatif
Kekinian a. Aktualitas (dilihat dari segi
materi)
b. Up to date (menggunakan contoh
aplikasi/penerapan berdasarkan
kondisi nyata saai ini)
c. Inovatif (memunculkan hal-hal
yang baru)
Keterbacaan Bahasa baku dan dapat di mengerti
C.Tampilan Fisik
Huruf Terbaca, Proporsional dan komposisi
yang baik
Lay out Tata letak desain proporsional dan
menarik
Skor total
Penilai DP/GP
43
Lampiran 17 Penilaian Media Pembelajaran
INSTRUMEN PENILAIAN MEDIA PEMBELAJARAN
Petunjuk
Skor
No. Asfek yang dinilai
1 2 3 4 5
1 Media yang digunakan mampu membuat informasi yang
abstrak menjadi lebih nyata/konkret
2 Media yang digunakan akan mampu membuat pikiran siswa
lebih terpusat pada informasi /konsep/prinsip yang diajarkan
atau dipelajari
3 Media yang digunakan akan mampu membuat perhatian
siswa teralih dari hal-hal lain ke infornasi/konsep/prinsip
yang diajarkan atau dipelajari
4 Media yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang direncanakan untuk dicapai oleh siswa
5 Media yang digunakan sesuai dengan karakteristik
kebanyakan siswa yang diajar (tingkat perkembangan
mental, tingkat pengetahuan, pengalaman belajar, dll)
6 Media yang digunakan adptif atau dapat berubah secara
fleksibel dan spontan untuk memberi feedback terhadap
respons/reaksi, atau jawaban siswa selama proses
pembelajaran berlangsung
7 Media yang digunakan mendorong siswa lebih aktif/lebih
terlibat secara fisik/psikomotorik
8 Media yang digunakan mendorong siswa lebih aktif/lebih
terlibat secara emosional (melibatkan hati dan rasa)
44
9 Media yang digunakan melibatkan berbagai penggunaan
panca indra sebagai saluran informasi secara serentak
(penglihatan, pendengaran, penciuman, danperasaan)
10 Media yang digunakan mampu mendorong siswa lebih
terlibat pada kegiatan kognitif tingkat tinggi ( pemecahan
masalah, kreatifitas berfikir, kreatifita smencipta,
menginovasi, dll) sesuai dengan tahapan perkembangan
psikologis anak
Skor Total
Penilai DP/GP
45
Lampiran 18 Penilaian LKPD
Petunjuk
46
8 LKPD menyediakan petunjuk yang jelas dan mudah dipahami
tentang apa yang akan dikerjakan dalam menyelesaikan latihan 1 2 3 4 5
9 LKPD menapilkan berbagai sub-pokok bahasan sebagai
perwakilan dari materi yang diajarkan sehingga LKPD 1 2 3 4 5
berfungsi sebagai sarana review (kajian ulang ) yang efektif
10 LKPD menyediakan ruang komentar mengakhiri setiap bagian
latihan terhadap evaluasi diri siswa mengenai bagian mana saja 1 2 3 4 5
yang telah di pahami dengan baik dan bagian mana yang gagal
di lakukan serta informasi lainya yang terkait dengan kegiatan
latihan tersebut
Skor Total
Penilai DP/GP
47
Lampiran 19 Penilaian Instrumen Penilaian
48
Penilaian 1 2 3 4 5
Skor
Total
Penilai DP/GP
49
Lampiran 20 Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PETUNJUK
Baca dengan cermat “rencana pembelajaran” yang digunakan oleh mahasiswa ketika mengajar.
kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam rencana pembelajaran tersebut dengan
menggunakan tanda ceklis (√) pada kolom yang sesuai.
50
Kesesuaian dengan karakteristik
2
peserta didik
3 Keruntutan uraian materi ajar
Tidak Sesuai Sesuai
E Pemilhan Sumber Belajar
Sesuai Sebagian Seluruhnya
Kesesuaian dengan tujuan
1
pembelajaran
Kesesuaian dengan materi
2
pembelajaran
Kesesuaian dengan pendekatan
3
scientifik
Kesesuaian dengan karakteristik
4
peserta didik
Tidak Sesuai Sesuai
F Pemilihan Media Belajar
Sesuai Sebagian Seluruhnya
Kesesuaian dengan tujuan
1
pembelajaran
Kesesuaian dengan materi
2
pembelajaran
Kesesuaian dengan pendekatan
3
scientifik
Kesesuaian dengan karakteristik
4
peserta didik
Tidak Sesuai Sesuai
G Metode Pembelajaran
Sesuai Sebagian Seluruhnya
Kesesuaian dengan tujuan
1
pembelajaran
Kesesuaian dengan materi
2
pembelajaran
Kesesuaian dengan pendekatan
3
scientifik
Tidak Sesuai Sesuai
H Skenario Pembelajar
Sesuai Sebagian Seluruhnya
Menampilkan kegiatan
1 pendahuluan, inti dan penutup
dengan jelas
Kegiatan sesuai dengan
pendekatan scientific
(mengamati, menanya,
2
mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan informasi,
mengkomunikasikan)
Kesesuaian dengan metode
3
pembelajaran
Kesesuaian kegiatan dengan
4
sistematik/ketentuan materi
Kesesuaian alokasi waktu
5 kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti dan kegiatan penutup
51
dengan kecakapan materi
Rancangan Penilaian Tidak Sesuai Sesuai
I
Authentic Sesuai Sebagian Seluruhnya
Kesesuaian bentuk, teknik dan
1 instrumen dengan indikator
pencapaian kompetensi
Kesesuaian antara bentuk,
2 teknik dan instrumen penilaian
sikap
Kesesuaian antara bentuk,
3 teknik dan instrumen penilaian
Pengetahuan
Kesesuaian antara bentuk,
4 teknik dan instrumen penilaian
Keterampilan
SKOR TOTAL
SKOR AKHIR = (Skor total/90) x 100
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………
52
Lampiran 21 Penialaian Pelaksanaan Pembelajaran
PETUNJUK
Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka pada
kolom skor (2,3,4,5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut :
(1) 2 = kurang baik,; (2) 3 = cukup baik; (3) 4 = baik; (4) 5 = sangat baik
53
16 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif
peserta didik dalam mengemukakan pendapat
17 Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan keterampilan
peserta didik sesuai dengan materi ajar
18 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
54
42 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
43 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
III. Kegiatan Penutup
Penutup Pembelajaran
Memfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merangkum
materi pembelajaran
Memfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk
merefleksikan proses dan materi pelajaran
Memberikan tes lisan atau tulisan
Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan
berikutnya dan tugas pengayaan
SKOR TOTAL
NILAI = (Skor total/240 x 100)
Dengan ini saya menyatakan bahwa penilaian yang saya lakukan sesuai dengan kondisi
peserta yang sebenarnya, dan apabila dikemudian hari ternyata pernyataan saya tidak benar,
saya bersedia mempertanggungjawabkannya.
Penilai DP/GP
55
Lampiran 22 Penilaian Laporan Plp II
JUNkah Skor
Nilai Rata- rata = x 100
100
Medan, 25 November 2021
Penilai DP/GP
57
SURAT PERNYATAAN
KESANGGUPAN MEMENUHI PROTOKOL DAN PENCEGAHAN PENULARAN
COVID-19
Mahasiswa
Nama : Vivi Febriana
Nim 5183342021
Program Studi : Pendidikan Tata Boga Fakultas : Teknik
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Medan
Guru Pamong
Nama : Rendyka Eliadi
NIP/NUPTK -
Mata pelajaran : Pastry and bakrey
Nama Sekolah : SMK Gelora Jaya Nusantara Medan
Alamat/No. Wa/Telp : Jl. Satria gang Semar
Desa/Kelurahan : Patumbak Kampung
Kecamatan : Patumbak
Kabupaten : Deli Serdang
Dengan ini kami menyatakan sanggup untuk melaksanakan protokol dan pencegahan
Covid- 19 selama pelaksanaan pembimbingan tata muka langsung mata kuliah PLP
(Pengenalan Lapangan Persekolahan) II, yang akan dilaksanakan pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 12 November 2021
Tempat : SMK Gelora Jaya Nusantara Medan
58
Lampiran 24 RPP, SILABUS, Evaluasi, Instrumen Penilaian
SILABUS
Kompetensi Inti:
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional disar, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkuo kerja tata boga pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat
nasional, regional dan Internasional.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan diri yang dipelajarinya
disekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
3.9. Menganalisis kue Kue Sus (Choux Mengamati : Observasi 1 Jpl (@ 2 Budiningsi,
dari adonan kue sus Paste) 1. Siswa mengamati tayangan materi lewat • Pengamatan sikap saat x 1 Jpl) Annayanti.
(Choux Paste) media LCD power point. berdiskusi,uji coba dan presentasi Atau 2 2018. Produk
Portofolio minggu Pastry dan
Problem statement/Menanya : • Laporan tertulis kelompok Bakery.
Tes
Tes tertulis
63
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
1. Siswa menanggapi presentasi guru dan
menanyakan materi yang belum jelas
tentang materi yang dijelaskan
2. Dengan Tanya jawab, siswa disarankan Jurnal
untuk memahami manfaat dan jenis ikan Catatan perkembangan pengetahuan
serta cara penyimpanannya. dan keterampilan peserta didik serta
Data colletion : sikap selama proses berlangsung
1. Guru membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok dengan tiap kelompok terdiri
atas 3 siswa Tiap kelompok mendapat
tugas untuk menyelesaikan
permasalahan yaitu
• Sebutkan dan jelaskan bahan bahan
pembuatan Choux Pastry
• Sebutkan dan jelaskan metode
pembuatan Choux Pastry
• Apa saja yang harus diperhatikan
saat membuat adonan Choux Pastry
Tugas di selesaikan berdasarkan
worksheet atau lembar kerja yang
dibagikan.
2. Siswa melakukan diskusi untuk
mengumpulkan data terkait tugas
kelompok yang diberikan, lalu
64
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
melakukan analisis dari pertanyaan
pertanyaan yang dibuat
3. Siswa mencatat hasil diskusi kelompok
Asosiasi/ Memastikan :
1. Selama siswa bekerja didalam
kelompok, guru memperhatikan dan
mendorong semua siswa untuk terlibat
diskusi, dan mengarahkan bila ada
kelompok yang melenceng jauh
pekerjaanya,
2. Setiap kelompok melakukan analisis
hasil diskusi kelompok.
3. Setiap kelompok mengkoreksi hasil
diskusi kelompok sebelum di
presentasikan
Mengkomunikasi :
1. Semua kelompok mempersiapkan diri
untuk mempresentasikan hasil diskusi.
2. Guru mengingatkan aturan main yang
harus dipatuhi oleh masing masing
kelompok saat presentasi dilakukan, dan
mengingatkan pentingnya toleransi,
65
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
peduli, dan sikap santun saat menjawab
dan mengajukan pertanyaan.
3. Beberapa kelompok diskusi (tidak harus
terbaik) diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusinya
kedepan kelas, sementara kelompok
lain, menanggapi dan menyempurnakan
apa yang dipresentasikan.
4. Guru mengumpulkan hasil diskusi tiap
kelompok
66
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Standar Kompetensi.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional disar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkuo kerja
tata boga pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional dan Internasional.
KI 4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan diri yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
2.1. Siswa mampu mendeskripsikan sejarah Choux Pastry
2.2. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian Choux Pastry
2.3. Siswa mampu mendeskripsikan 5 bahan pembuatan Choux Pastry
2.4. Siswa mampu mendeskripsikan 5 fungsi bahan Choux Pastry
2.5. Siswa mampu mendeskripsikan 3 metode pembuatan Choux Pastry
2.6. Siswa mampu mendeskripsikan 5 tahapan pembuatan Choux Pastry
2.7. Siswa mampu mendeskripsikan 3 cara pembakaran Choux Pastry
2.8. Siswa mampu mendeskripsikan 5 hal yang harus diperhatikan saat membuat adonan Choux
Pastry
2.9. Siswa mampu mendeskripsikan 7 permasalahan yang harus diperhatikan saat membuat
adonan Choux Pastry
2.10. Siswa mampu mendeskripsikan 5 jenis isian Choux Pastry
C. Indikator Pencapaian
3.1. Mendeskripsikan sejarah Choux Pastry
67
3.2. Mendeskripsikan pengertian Choux Pastry
3.3. Mendeskripsikan 5 bahan pembuatan Choux Pastry
3.4. Mendeskripsikan 5 fungsi bahan Choux Pastry
3.5. Mendeskripsikan 3 metode pembuatan Choux Pastry
3.6. Mendeskripsikan 5 tahapan pembuatan Choux Pastry
3.7. Mendeskripsikan 3 cara pembakaran Choux Pastry
3.8 Mendeskripsikan 5 hal yang harus diperhatikan saat membuat adonan Choux Pastry
3.9. Mendeskripsikan 7 permasalahan yang harus diperhatikan saat membuat adonan Choux
pastry
3.10. Mendeskripsikan 5 jenis isian Choux Pastry
D. Tujuan Pembelajaran
4.1. Siswa mampu menjelaskan sejarah Choux Pastry
4.2. Siswa mampu menjelaskan pengertian Choux Pastry
4.3. Siswa mampu mendeskripsikan 5 bahan pembuatan Choux Pastry
4.4. Siswa mampu mendeskripsikan 5 fungsi bahan Choux Pastry
4.5. Siswa mampu mendeskripsikan 3 metode pembuatan Choux Pastry
4.6. Siswa mampu mendeskripsikan 5 tahapan pembuatan Choux Pastry
4.7. Siswa mampu mendeskripsikan 3 cara pembakaran Choux Pastry
4.8. Siswa mampu mendeskripsikan 5 hal yang harus diperhatikan saat membuat adonan
Choux Pastry
4.9. Siswa mampu mendeskripsikan 7 permasalahan yang harus diperhatikan saat membuat
adonan Choux Pastry
4.10. Siswa mampu mendeskripsikan 5 jenis isian Choux Pastry
E. Materi Pembelajaran
5. Sejarah Choux Pastry
6. Pengertian Choux Pastry
7. 5 bahan pembuatan Choux Pastry
8. 5 fungsi bahan Choux Pastry
9. 3 metode pembuatan Choux Pastry
10. 5 tahapan pembuatan Choux Pastry
11. 3 cara pembakaran Choux Pastry
12. 5 hal yang harus diperhatikan saat membuat adonan Choux Pastry
68
13. 7 permasalahan yang harus diperhatikan saat membuat adonan Choux Pastry
14. 5 jenis isian Choux Pastry
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan menanyakan 5 menit
kesehatan peserta didik
2. Guru memeriksa keadiran siswa dan diserahkan
kepada sekretaris kelas.
3. Berdoa bersama.
Inti • Guru menjelaskan materi yang akan di paparkan 25 menit
• Guru memilih kelompok kecil siswa (5 orang)
untuk memaparkan hasil diskusi nya mengenai
lemak dan minyak)
• Siswa memaparkan hasil diskusi yang telah di
berikan sebelumnya oleh guru
• Siswa membuka sesi tanya jawab ke siswa lain nya
• Siswa lain nya bertanya
• Siswa dengan kelompok kecil (3 orang) menjawab
pertanyaan dari siswa lain
• Siswa mengembalikan proses pembelajaran kepada
guru
69
• Guru menjelaskan dan meluruskan materi yang
telah disampaikan kelompok kecil.
• Siswa mencatat point-point penting tentang materi
yang di sampaikan guru
• Guru memberikan penguatan ketika siswa
menjawab.
o Ketika jawaban siswa benar, guru memberi
penguatan, seperti: bagus, tepat sekali, betul,
pintar, paten, jempol buat kamu,dll
o Ketika jawaban siswa salah, guru memberikan
penguatan, seperti: “jawaban kamu kurang tepat
ya..”, “jawaban kamu sudah oke tapi belum
tepat ya...”
penutup 1. Guru membuat kesimpulan dari hasil belajar 5 menit
2. Guru memberikan umpan balik (post test) kepada
siswa berupa soal essay.
3. Guru menutup pelajaran dengan berdoa Guru
mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan untuk tetap belajar
4. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan
salam
I. Penilaian
1. Teknik penilaian : pengamatan tes tulis
2. Prosedur penilaian :
No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian
1 Sikap Pengamatan Selama
a. terlibat aktif dalam pembelajaran pembelajaran, saat
teori membuat perbedaan bahan diskusi dan praktik
lemak dan minyak. membedakan bahan
b. bekerjasama dalam kegiatan lemak dan minyak.
kelompok
70
c. toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda
dan kreatif
2 Pengetahuan Tes tertulis Penyelesaian tugas
membuat Perbedaan bahan lemak individu dan
dan minyak kelompok
3 Ketrampilan Pengamatan Penyelesaian tugas
a. terampil membuat atau menulis (individu maupun
perbedaan lemak dan minyak kelompok) dan saat
diskusi.
71
J. Penilaian Afektif
a. Penilaian Presentasi
Skor
No Nama Siswa Aspek Penilaian
1 2 3
Signifikansi (kebermaknaan informasi )
Pemahaman terhadap materi
Argumentasi (alasan ulasan, mempertahankan pendapat)
Responsif (kesesuaian jawaban dan pertanyaan)
Kerjasama kelompok (partisipasi, tanggung jawab bersama)
Pedoman Penskoran :
3 = Kegiatan baik sekali
2 = Kegiatan cukup
1 = Kegiatan kurang
72
b. Penilaian diskusi
Pedoman Penskoran :
3 = Kegiatan baik sekali
2 = Kegiatan cukup
1 = Kegiatan kurang
73
c. Penilaian Psikomotor (Pengelompokkan tugas diskusi )
Berilah tanda 1-3 pada kolom aspek penilaian\ dengan ketentuan :
1 = tidak tepat
2 = tepat
3 = sangat tepat
2.
Pedoman Pensekoran :
3 = sangat tepat, jika mampu mengelompokkan dengan sangat runtut dan lengkap
2 = tepat, jika mampu mengelompokkan dengan runtut tetapi tidak lengkap
1 = tidak tepat, jika menyebutkan tidak runtut dan tidak lengkap
74
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
1. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dengan tiap kelompok terdiri atas
3 siswa
2. Tiap kelompok mendapat tugas untuk menyelesaikan permasalahan yaitu melakukan
diskusi tentang:
a. Sebutkan dan jelaskan bahan bahan pembuatan Choux Pastry
b. Sebutkan dan jelaskan metode pembuatan Choux Pastry
c. Apa saja yang harus diperhatikan saat membuat adonan Choux Pastry
Kelompok :
Nama anggota :
Kelas : XII Jasa Boga
Tanggal :
Waktu : 15 menit
75
LAMPIRAN
76
Pastikan kulit sus sudah mengembang dan permukaan kecokelatan, Kulit sus yang sudah mengembang tapi
permukaannya belum kecokelatan atau protein yang ada dalam tepung belum benar-benar mengeras, maka kue sus
akan mengempis setelah dikeluarkan dari oven.
e. Penyajian
Isilah kulit sus dengan isian ketika akan dihidangkan. Kulit sus dapat dibuat beberapa hari sebelum disajikan.
Untuk menghindari kulit sus mudah basi, kemas kulit sus dalam wadah yang tertutup rapat. Simpan dalam freezer
atau lemari pendingin. Bila diperlukan, sebelum disajikan, hangatkan kue sus dengan cara di oven.
77
f. Choux paste volumenya kecil disebabkan adonan kurang matang, adonan terlalu keras, suhu oven tidak tepat,
dan kurang kelembaban.
g. Choux paste terlalu kempis karena adonan terlalu encer, oven dingin atau minyak goreng dingin, terlalu cepat
pintu oven dibuka.
78
LAMPIRAN MATERI
Choux Paste
15. sejarah
Sejarah ditemukannya pastri choux bermula pada tahun 1533 ketika Catherine dari
Medici meninggalkan kota kelahirannya di Firenze, Italia untuk menikah dengan Henri II
dari Prancis. Ia membawa serta seluruh pegawai istananya termasuk para juru
masaknya ke Prancis. Tujuh tahun kemudian, kepala juru masaknya yang bernama Panterelli
menciptakan adonan pasta yang ia gunakan untuk membuat kue. Adonan tersebut kemudian
ia namakan pâte a Panterelli. Nama tersebut tidak bertahan lama karena adonan tersebut
kemudian dikenal juga sebagai pâte a Popelini dan lalu menjadi pâte a Popelin hingga
akhirnya disebut sebagai pâte à choux. Marie-Antoine Carême, seorang juru masak dari
Prancis, menyempurnakan resep yang diciptakan oleh Panterelli hingga menjadi resep yang
digunakan oleh para juru masak saat ini.
16. Pengertian
Choux paste merupakan salah satu jenis pastry dengan karakteristik ringan namun
volume besar dan dikembangkan dengan kuat (strongly leavened) dengan sel yang besar.
Choux paste sering juga disebut kue sus yang didefinisikan sebagai kue yang bertekstur
lembut dan kopong bagian dalamnya, sehingga dapat di isi dengan vla dengan aneka rasa.
Bahkan Sus saat ini tidak hanya diisi Vla, akan tetapi juga di isi dengan berbagai macam
filling seperti layaknya Sandwich. Jadi ada sus yang di isi ragout, bahkan di isi dengan
lembaran smoked beef, keju lembaran, telur rebus yang diiris tipis, dan lain-lain. Ibaratnya,
kulit sus diperlakukan sebagai roti tawar yang bebas di isi apa saja. Bahkan sus selain diisi
sering juga dihiasa bagian atasnya khususnya sus bentuk panjang. Choux paste berasal
mempunyai Nama Perancis yaitu pate a choux (yang berarti adonan kol) mengacu bahwa
cream puff terlihat seperti kol. Choux paste di Indonesia lebih dikenal dengan mana sus. Di
Indonesia choux paste mempunyai tempat tersendiri di lidah kita karena sangat disukai. Sus
memiliki isi yang sangat beragam. Dan dari kulit sus dapat dimodifikasi sehingga tercipta
sus gaya baru. Tidak seperti puff pastry, adonan éclair lebih mudah dibuat. Adonan dapat
disiapkan dalam beberapa menit.
Choux paste yang sering kita sebut kue sus, adalah salah satu dari jenis kue yang
memerlukan perhatian khusus dalam tekhnik pembuatannya. Kue sus sangat fleksibel untuk
di padupadankan dengan berbagai macam isi seperti vla, diisi pudding, ice cream, ragout
79
udang, selada buah atau dibuat sus kering dengan cara di oven dengan api kecil maupun
digoreng. Dengan demikian kegagalan dalam membuat kue sus akan dapat teratasi, apabila
diperhatikan pemilihan bahan dan teknik pembuatan yang baik dan benar.
17. Bahan Pembuatan choux pastry dan Fungsinya
a. Bahan dasar
1) Tepung terigu.
Terigu berfungsi sebagai struktur dan gunakan terigu dengan protein sedang.
2) Telur
Adalah pembentuk kerangka yang mengembangkan kue selama proses pembakaran,
selain itu telur juga memperbaiki warna kerak kue lebih kuning, aroma yang gurih dan
kue lebih bergizi karena terdapat kandungan protein yang tinggi. Untuk kue sus sebaiknya
pilih telur yang baru dengan bentuk seragam dan tidak cacat. Telur juga berfungsi sebagai
pengontrol konsistensi adonan
3) Lemak
Ada dua macam yaitu lemak nabati yang lazim kita sebut dengan margarin dan
lemak hewani atau mentega. Kedua jenis lemak ini memiliki aroma yang berlainan. Jika kita
menginginkan aroma kue yang ringan pilihlah margarin dan untuk aroma yang lebih berat
dengan rasa dan aroma susu yang nyata kita bisa menggunakan mentega. Lemak berfungsi
sebagai pelumas.
4) Air
Pada pembuatan choux paste air mengontrol ketebalan kulit, untuk gelatinisasi
tepung terigu dan melepaskan CO2 dari bahan pengembang.
5) Bahan pengembang
umum digunakan adalah baking powder. Namun perlu diingat choux paste dapat
dibuat tanpa bahan pengembang. Jika menggunakan bahan pengembang yang harus
dikurangi adalah jumlah telur dan tambahkan air.
80
dimasukan setelah adonan suam-suam kuku atau hangat. Jika telur dimasukan dalam
keadaan adonan panas maka kue sus tidak akan mengembang karena telur telah matang
sebelum di oven. Perlu juga diketahui bahwa jumlah telur lebih banyak dibandingkan bahan
lain, karena hal ini akan mengakibatkan kue sus menjadi ringan. Jumlah fat juga jangan
melebihi berat jumlah telur.
Choux paste berdasarkan metode pemasakannya ada tiga jenis yaitu :
a. dipanggang digunakan untuk kue sus, kue sus kering dan figur dekorasi
dalam ukuran lebih kecil juga untuk petit fours.
b. digoreng dengan minyak digunakan untuk syringe fritters, dan beignets. Pada jenis
ini susu digunakan sebagai pengganti air.
c. direbus dengan air ini digunakan untuk fruit dumplings dan stuffed tartlets with plum
jam.
81
samping itu adonan pastry sebaiknya jangan terlalu kering. Adonan harus terlihat
halus (smooth) dan lembap (moist), tidak kering dan tidak kasar. Adonan yang terlalu
kering tidak akan cukup mengembang serta menjadi tebal dan berat. Adonan yang
terbentuk harus mantap, dan tidak terlalu encer, agar dapat dibentuk dengan piping
bag pada loyang yang telah diolah terlebih dahulu dengan margarine.
82
akan menghasilkan kulit kue yang terbentuk akan lebih tebal. Hindari juga penggunaan
olesan mentega yang terlalu tebal dan jika diperlukan dapat menggunakan sedikit taburan
tepung, kue sangat mudah lepas. Jika terlalu banyak tepung adonan sulit menempel di loyang
saat disemprotkan. Kue sus sangat mudah lepas, berbeda dengan cake, jadi olesan lemak
tipis tanpa taburan tepung sudah cukup. Membuat choux paste kering dan renyah Caranya
sama dengan membuat choux paste biasa, hanya bentuknya sebaiknya kecil-kecil.
Cara memanggangnya sebagai berikut :
a. Panggang sus kecil pada suhu 225oC, hingga mengembang, kering dan kuning.
Angkat dinginkan.
b. Panggang kembali dengan suhu 140 C,hingga kering dan kecoklatan. Angkat,
dinginkan dan segera kemas dalam toples rapat.
c. lemak/minyak 75%, air 125% dan telur 175% lebih lengkapnya
perbandingan jumlah rata-rata bahan yang dipakai adalah :
a. Tepung terigu : 15 – 25%
b. Mentega : 10 – 20%
c. Telur : 20 – 40%
d. Air : 25 – 40%
83
Pastikan kulit sus sudah mengembang dan permukaan kecokelatan, Kulit sus yang
sudah mengembang tapi permukaannya belum kecokelatan atau protein yang ada dalam
tepung belum benar-benar mengeras, maka kue sus akan mengempis setelah dikeluarkan dari
oven.
e. Penyajian
Isilah kulit sus dengan isian ketika akan dihidangkan. Kulit sus dapat dibuat beberapa
hari sebelum disajikan. Untuk menghindari kulit sus mudah basi, kemas kulit sus dalam
wadah yang tertutup rapat. Simpan dalam freezer atau lemari pendingin. Bila diperlukan,
sebelum disajikan, hangatkan kue sus dengan cara di oven.
Eclairs dan cream puff dibuat dari adonan yang dinamakan éclair paste (adonan
éclair) atau choux paste (adonan sus). Nama Perancis adalah pate a choux (yang berarti
adonan kol) mengacu bahwa cream puff terlihat seperti kol. Choux paste di Indonesia lebih
dikenal dengan mana sus. Di Indonesia choux paste mempunyai tempat tersendiri di lidah
kita karena sangat disukai. Sus memiliki isi yang sangat beragam. Dan dari kulit sus dapat
dimodifikasi sehingga tercipta sus gaya baru.
84
Tidak seperti puff pastry, adonan éclair lebih mudah dibuat.
Adonan dapat disiapkan dalam beberapa menit. Choux paste yang sering kita sebut
kue sus, adalah salah satu dari jenis kue yang memerlukan perhatian khusus dalam tekhnik
pembuatannya. Kue sus sangat fleksibel untuk di padupadankan dengan berbagai macam isi
seperti vla, diisi pudding, ice cream, ragout udang, selada buah atau dibuat sus kering dengan
cara di oven dengan api kecil maupun digoreng. Dengan demikian kegagalan dalam
membuat kue sus akan dapat teratasi, apabila diperhatikan pemilihan bahan dan teknik
pembuatan yang baik dan benar.
85