i
KATA PENGANTAR
Puji syukur Saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat dan Rahmat
Karunia-Nya serta kesehatan kepada Saya sehingga Saya dapat menyelesaikan tugas
Laporan Akhir PLP II ini dengan baik dan tepat waktu meskipun banyak kekurangan
didalamnya.
Disamping itu, Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu saya selama pembuatan Laporan Akhir PLP II ini berlangsung sehingga
terealisasikanlah proposal ini.
Laporan Akhir ini Saya susun dengan sistematis dan jelas. Sebagai Penulis, Saya
menyadari bahwa mungkin laporan akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun demi kesempurnaan
laporan akhir ini. Akhir kata, Saya berharap semoga laporan akhir ini bermanfaat untuk
Mahasiswa ataupun pihak pihak lain yang membutuhkannya.
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat (1)
menyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Pada Pasal 8 menyatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selanjutnya Pasal 9 menyatakan bahwa
kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan
tinggi program sarjana atau program diploma empat.
Berdasarkan amanah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
maka penyiapan calon pendidik selanjutnya diatur di dalam Peraturan Menteri Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 55 tahun 2017 tentang
Standar Pendidikan Guru (SN Dikgu). Pendidikan guru sebagaimana dijelaskan pada SN
Dikgu meliputi Program Sarjana Pendidikan dan Program Pendidikan Profesi Guru. Hal ini
sesuai dengan SN Dikgu Pasal 1 Ayat (4) Program Sarjana Pendidikan adalah program
pendidikan akademik untuk menghasilkan sarjana pendidikan yang diselenggarakan oleh
LPTK. Selanjutnya pasal 5 menyatakan bahwa Program Pendidikan Profesi Guru yang
selanjutnya disebut Program PPG adalah program pendidikan yang diselenggarakan setelah
program sarjana atau sarjana terapan untuk mendapatkan sertifikat pendidik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan
menengah.
7
Menyikapi berbagai perundangan di atas, maka model pengembangan kurikulum
pendidikan guru dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
Kedua, Keterkaitan mengajar dan belajar. Prinsip ini menunjukkan bahwa bagaimana cara
guru mengajar harus didasarkan pada pemahaman tentang bagaimana peserta didik
sebenarnya belajar dalam lingkungannya. Dengan demikian penguasaan teori, metode,
strategi pembelajaran yang mendidik dalam perkuliahan di kelas harus dikaitkan dan
dipadukan dengan bagaimana peserta didik belajar di sekolah dengan segenap latar
belakang sosial-kulturalnya. Oleh karena itu, pada struktur kurikulum pendidikan
akademik untuk calon guru harus menempatkan pemajanan awal (early exposure), yaitu
pemberian pengalaman sedini mungkin kepada calon guru dengan Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP) atau internship di sekolah mitra secara berjenjang.
Dari kerangka pikir tersebut dapat dinyatakan bahwa penyiapan guru profesional harus
disiapkan mulai dari jenjang akademik baik pada tataran akademik di kampus maupun
pengenalan lapangan sedini mungkin pada seting nyata (latar otentik) di sekolah atau
lembaga pendidikan lainnya. Hal ini dimaksudkan agar sedini mungkin calon pendidik
memahami, mengetahui, menghayati, menjiwai, dan memiliki kemampuan kritis dan
analitis terhadap profesinya kelak. Untuk itulah, seluruh mahasiswa Program Sarjana
8
Pendidikan wajib mengikuti tahapan pemagangan penyiapan calon guru profesional
melalui PLP.
B. Tujuan PLP II
9
BAB II
INFORMASI UMUM SEKOLAH MITRA PLP II
Visi
Misi
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, berdaya guna dan berhasil guna
2. Menumbuhkan semangat keunggulan dalam bidang akademik
3. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya budaya bersih, cinta lingkungan, hemat air dan listrik
4. Peningkatan sumber daya manusia
5. Pengoptimalan kinerja warga sekolah
6. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, sehingga terwujudnya lingkungan yang
kondusif
7. Meningkatkan kegiatan kemampuan intelektual dan keterampilan
8. Koordinasi dengan komite sekolah dan instansi terkait
B. Organisasi Sekolah
10
C. Sumber Daya Manusia Di Sekolah
12
11. Bangunan adalah gedung yng digunakan untuk menjalankan fungsi
sekolah.
12. Ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori dan praktek yang tidak
memerlukan peralatan khusus.
13. Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan memperoleh informasi
dari berbagai jenis bahan pustaka.
14. Ruang laboratorium adalah ruang untuk pembelajaran secara praktek yang
memerlukan peralatan khusus.
15. Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan melakukan kegiatan pengelolaan
sekolah.
16. Ruang guru adalah ruangan untuk guru bekerja di luar kelas, beristirahat, dan
menerima tamu.
17. Ruang tata usahaa didik adalah ruang untuk pengelolaan administrasi
sekolah.
18. Ruang BK(konseling) adalah ruang untuk peserta didik mendapatkan layanan
konseling dari konselor berkaitan dengan pengembangan pribadi, social, belajar,
dan karir.
19. Ruang UKS adalah ruang untuk menangani peserta didik yang mengalami
gangguan kesehatan dini dan ringan di sekolah/madrasah.
20. Tempat beribadah adalah tempat warga sekolah/madrasah melakukan ibadah yang
diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu sekolah.
21. Ruang organisasi kesiswaan adalah ruang untuk melakkukan kegiatan
kesekertariatan pengelolaan organisasi peserta didik.
22. Jamban adalah ruang untuk buang air besar dan kecil.
23. Gudang adalah ruang untuk menyimpan peralatan pembelajaran di luar kelas,
peralatan sekolah/madrasah yang tidak/belum berfungsi, dan arsip
sekolah/madrasah.
24. Tempat berolahraga adalah ruang terbuka atau tertutup yang dilengkapi dengan
sarana untuk melakukan pendidikan jasmani dan olahraga.
25. Tempat bermain adalah ruang terbuka atau tertutup untuk peserta didik dapat
melakukan kegiatan bebas.
26. Rombongan belajar adalah kelompok peserta didik yang terdaftar pada satu satuan
kelas.
a. SATUAN PENDIDIKAN
1. Satu SMA memiliki sarana dan prasarana yang dapat melayani minimum 3
rombongan belajar dan maksimum 27 rombongan belajar.
2. Minimum satu SMA disediakan untuk satu kecamatan.
3. Seluruh SMA dalam setiap kecamatan menampung semua lulusanSMP/MTS di
kecamatan tersebut.
4. Lokasi setiap SMA dapat ditempuh peserta didik yang berjalan kakimaksimum
6 km melalui lintasan yang tidak membahayakan.
13
b. LAHAN
1. Untuk SMA yang memiliki 15 sampai dengan 36 peserta didik per rombongan
belajar, lahan memenuhi ketentuan rasio minimum luas lahan terhadap peserta
didik.
2. Luas lahan yang dimaksud pada poin pertama di atas adalah luas lahan yang dapat
digunakan secara efektif untuk membangun prasarana sekolah berupa bangunan dan
tempat bermain/ berolahraga.
3. Lahan terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan
jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.
4. Lahan terhindar dari gangguan-gangguan berikut:
a) Pencemaran air, sesuai dengan PP RI No. 20 Tahun 1990 tentang
Pengendalian Pencemaran air.
b) Kebisingan, sesuai dengan Kepmen Negara KLH nomor
94/MENKLH/1992 tentang Baku Mutu Kebisingan.
c) Pencemaran udara, sesuai dengan Kepmen Negara KLH Nomor
02/MENKLH/1988 tentang Pedoman Pendapatan Baku Mutu Lingkungan.
5. Lahan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam Peraturam Daerahtentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota atau rencana lain yang lebih rinci
dan mengikat, dan mendapat izin pemanfaatan tanah dari Pemerintah Daerah
setempat.
c. BANGUNAN
1. Untuk SMA yang memiliki 15 sampai dengan 36 peserta didik per rombongan
belajar, bangunan memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai terhadap peserta
didik.
2. Untuk SMA yang memiliki kurang dari 32 peserta didik per rombongan belajar,
lantai bangunan memenuhi ketentuan luas minimum.
3. Bangunan memenuhi ketentuan tata bangunan yang terdiri dari :
a) Koefisien dasar bangunan maksmum 80%
b) Koefisien lantai bangunan dan ketinggian maksismum bangunan yang
ditetapkan dalam Peraturan Daerah.
4. Bangunan memenuhi persyaratan keselamatan berikut.
a) Memiliki konstruksi yang stabil dan kukuh sampai dengan kondisi
pembebanan maksumum dalam mendukung beban muatan hidup dan beban
muatan mati, serta untuk daerah/zona tertentu kemampuan untuk menahan
gempa dan kekuatann alam lainnya.
b) Dilengkapi sistem proteksi pasif dan proteksi aktif untuk mencegah dan
menanggulangi bahaya kebakaran dan petir.
5. Bangunan memenuhi persyaratan kenyamanan berikut.
a) Mempunyai fasililtas secukupnya untuk ventilasi udara dan pencahayaan
yang memadai.
14
b) Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan meliputi saluran air bersih,
saluran air kotor / air limbah, tempat sampah, dan saluran airhujan.
c) Bahan bangunan yang aman bagi kesehatan pengguna bangunan dan tidak
minumbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
6. Bangunan memenuhi persyaratan kenyamanan berikut.
a) Bangunan mampu meredam getaran dan kebisingan yang mengganggu
kegiatan pembelajaran.
b) Setiap ruangan memiliki pengaturan penghawaan yang baik.
c) Setiap ruangan dilengkapi dengan lampu penerangan.
7. Bangunan bertingkat memenuhi persyaratan berikut.
a) Maksimum terdiri dari tiga lantai
b) Dilengkapi tangga yang mempertimbangkan kemudahan, keamanan,
keselamatan, dan kesehatan pengguna.
8. Bangunan dilengkapi sistem keanan berikut.
a) Peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar darurat, dan jalur evakuasi
jika terjadi bencana kebakaran atau bencana lainnya.
b) Akses evakuasi yang dapat dicapai dengan mudah dan dilengkapi petunjuk
arah yang jelas.
9. Bangunan dilengkapi instalasi listrik dengan daya minimum 5000 watt.
10. Pembangunan gedung atau ruang baru harus dirancang, dilaksanakan, dan diawasi
secara professional.
11. Kualitas bangunan minimum permanen kelas B, sesuai dengan PP No. 19 Tahun
2005 Pasal 45, dan mengacu pada Standar PU.
12. Bangunan sekolah/madrasah baru dapat bertahan minimum 20 tahun.
13. Pemeliharaan bangunan sekolah/ madrasah adalah sebagai berikut.
a) Pemeliharaan ringan, meliputi, pengecatan ulang, perbaikan, sebagian daun
jendela/pintu, penutup lantai, penutup atap plafon, instalasi air, dan listrik,
dilakukan minimum sekali dalam lima tahun .
b) Pemeliharaan berat, melputi penggantian rangka atap, rangka plafon, rangka
kayu, kusen, dan semua penutup atap, dilakukan minimum sekali dalam 15
tahun.
14. Bangunan dilengkapi izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan sesuai
ketentuan peratturan perundang-undangan yang berlaku.
1. Ruang kelas,
2. Ruang perpustakaan,
3. Ruang pimpinan,
4. Ruang guru,
5. Ruang tata usaha,
15
6. Ruang BK (Konseling),
7. Ruang Laboratorium
8. Tempat beribadah,
9. Ruang UKS,
10. Ruang organisasi kesiswaan,
11. Jamban,
12. Gudang,
13. Tempat bermain/berolahraga.
1. Ruang Kelas
a. Fungsi ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelaran teori ,praktek yang
tidak memerlukan peralatan khusus atau praktek dengan alat khusus yang
mudah dihadirkan.
b. Jumlah minimum ruang kelas sama dengan banyak banyak rombongan belajar
c. Kapasitas maksimum 40 orang.
d. Untuk rombongan belajar kurang dari 32 orang , luas minimum 42 m2 dan
lebar minimun 6 meter
e. Ruang kelas memiliki jendela yang memungkinkan pecahayaan untuk membaca
buku dan pandangan keluar ruangan
f. Ruang kelas memiliki infokus atau proyektor mini
g. Setiap ruang kelas memiliki Hand Sanitizer
h. Ruang kelas dilengkapi sarana tercantum.
16
BAB III
HASIL KEGIATAN PLP II
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan
oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan
diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.Penyusunan
perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang
pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari
sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat
mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan
pembelajaran secara menyeluruh.
Perangkat pembelajaran memiliki peranan penting bagi seorang guru sebelum memulai
proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses
belajar mengajar dapat berupa: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
Lembar Aktivitas Siswa (LAS).
SMA Negeri 4 Medan sudah memakai kurikulum 2013 pada semua mata pelajaran,
contohnya pada mata pelajaran Pembelahan Sel. Pembelahan Sel ini mempelajari tentang
Amitosis, Mitosis, Meiosis dan Gametogenesis baik itu Spermatogenesis dan Oogenesis.
Teknik evaluasi yang digunakan oleh guru mata pelajaran Pembelahan Sel adalah
menggunakan quiz dan latihan soal uji kompetensi dan juga penilaian diri siswa dari hasil
presentasi yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok dalam setiap pertemuan mata
pelajaran biologi..
17
Berdasarkan hasil pengamatan RPP yang telah dibuat oleh guru pelajaran Pengolahan
dan Penyajian Makanan, sudah sesuai dengan komponen-komponen Rencana
Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) standar proses No 65 Tahun 2013. Karena RPP nya
dikembangkan melalui silabus yang ada dan kurikulum 2013.
Bahan ajar yang disediakan oleh guru mata pelajaran Biologi di SMA Negeri 4 Medan,
menggunakan buku cetak yaitu buku Biologi penerbit Grafindo, yang cukup lengkap
sehingga dapat mencakup apa yang diperlukan oleh siswa.
Berdasarkan dari pengamatan yang dilakukan pada pelajaran Pengolahan dan Penyajian
Makanan, guru menggunakan LKPD berupa tugas yang ada di bahan ajar, ataupun
memberikan tugas langsung kepada murid, Contohnya bisa berupa menggambar proses
spermatogenesis ataupun oogenesis.
Latihan praktik mengajar terbimbing adalah latihan praktik mengajar lengkap dengan
persiapan menggunakan fasilitas yang ada, serta mengembangkan metode dan
keterampilan mengajar di kelas, dengan bimbingan guru pembimbing/guru pamong (guru
kelas) dan dosen pembimbing.
menyampaikan materi Pembelahan Sel dan Hereditas kepada kelas XII IPA 1, IPA 3
dan IPA 5 dengan menggunakan perangkat pembelajaran yaitu:
RPP
Silabus
Media Pembelajaran Baik secara Online maupun Offline
LKPD
Laptop
Infocus
Zoom
Dalam kegiatan ini kami menggunakan audiens siswa kelas XII IPA 1, IPA 3 dan IPA
5 yang berjumlah 36 siswa dan juga 1 guru pamong yang membimbing kami dalam
kegiatan berlangsung.
18
C. Kegiatan Kokurikuler Dan Ekstrakulikuler
Kegiatan Kokurikuler
Kegiatan terakhir ini bertujuan untuk lebih memperdalam dan menghayati mata
pelajaran yang telah dipelajari dalam kegiatan intrakulikuler. Kegiatan ini dapat
dilakukan sendiri ataupun kelompok. Dalam hal ini, perlu diperhatikan ialah menghindari
terjadinya pengulangan dan ketumpah tindihan antara mata pelajaran yang satu dengan
mata pelajaran yang lain.
Selain itu, perlu dijaga agar para siswa tidak "berlebihan" karena semua guru memberi
tugas dalam waktu bersamaan, sehingga siswa mendapat beban yang cukup berat. Oleh
karena itu, koordinasi dan kerja sama antar guru merupakan hal yang harus
diperhatikan.Dari pokok-pokok landasan kegiatan kokurikuler, hal-hal yang harus
diperhatikan guru untuk merancang dan melaksanakan kegiatan kokurikuler adalah sebagai
berikut:
Kegiatan Ektrakulikuler
19
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat dimaknai bahwa kegiatan ekstrakurikuler
adalah kegiatan tambahan di luar struktur program yang dilaksanakan di luar jam pelajaran
biasa agar memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan peserta
didik.
Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler Pengembangan sekolah melalui kegiatan kurikuler
atau intrakurikuler merupakan upaya untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki
kemampuan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial. Secara sederhana pengembangan
aspek-aspek tersebut bertujuan agar peserta didik mampu menghadapi dan mengatasi
berbagai perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam lingkungan pada lingkup
terkecil dan terdekat, hingga lingkup yang terbesar. Luasnya jangkauan kompetensi yang
diharapkan itu meliputi aspek intelektual, sikap emosional, dan keterampilan- menjadikan
kegiatan ekstrakurikuler sangat diperlukan guna melengkapi ketercapaian kompetensiyang
diprogramkan dalam kegiatan intrakurikuler tersebut.
Jadi, kegiatan ekstrakurikuler meliputi kegiatan rutin mingguan dan kegiatan sewaktu-
waktu termasuk pada waktu liburan sekolah yang terangkum dalam berbagai kegiatan
berupa olahraga, kesenian dan kerohanian atau keagamaan. Kegiatan tersebut
diprogramkan sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing dan pelaksanaannya dapat
diselenggarakan di sekolah ataupun di luar sekolah sesuai dengan bentuk dan jenis kegiatan
yang akan dilakukan. Perencanaan program kegiatan dan kerjasama yang baik dari berbagai
pihak sangat diperlukan dalam proses pembinaan peserta didik melalui kegiatan
ekstrakurikuler.
Kata administrasi berasal dari bahasa latin ad dan ministrare yang menurut Gei (1992)
artinya melayani, membantu, menunjang, pencapaian tujuan sehingga benar-benar tercapai.
Pengertian administrasi secara lengkap menurut Gei adalah segenap rangkaian kegiatan
penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam
kerjasama mencapai tujuan tertentu. Secara umum, administrasi pendidikan adalah
keseluruhan proses dengan sumber-sumber manusia yang cocok dibuat tersedia dan efektif
bagi pencapaian maksud-maksud organisasi secara efisien.
Dari definisi di atas maka administrasi dapat diuraikan menjadi lima pengertian pokok
yaitu:
20
4) Proses itu dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
5) Proses pengelolaan itu dilakukan agar tujuan dicapai secara efektif dan efisien.
Pengertian tentang administrasi guru akan lebih mudah dipahami kalau kita mencoba
melukiskan administrasi pendidikan dari berbagai sudut pandang, dan mencoba
memahaminya dari sudut pandang itu.
Menurut Sutjipto & Raflis (1994) administrasi guru dapat dilihat dari berbagai aspek:
a. Bila dilihat dari segi aspek kerja sama maka administrasi pendidikan dapat diartikan
kerjasama diantara orang-orang/personil sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan
secara efektif dan efisien. Pelaksanaan kegiatan pokok pendidikan tidaklah mungkin
dilakukan seorang diri oleh guru tetapi perlu ada penataan oleh personil sekolah
lainnya.
b. Administrasi pendidikan adalah proses pencapaian tujuan pendidikan yang dimulai
dari proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan dan evaluasi
dalam pencapaian tujuan pendidikan.
21
Pada tingkat sekolah, sebagai salah satu bentuk kerja sama dengan pendidikan
misalnya, terdapat tujuan sekolah. Untuk mencapai tujuan pendidikan disekolah itu
diperlukan kerja sama diantara semua personel sekolah (guru, murid, kepala sekolah, staf
tata usaha), dan orang diluar sekolah yang ada kaitannya dengan sekolah (orang tua, kepala
kantor departemen P dan K, dokter puskesmas, dan lain-lain). Kerja sama dalam
menyelenggarakan sekolah harus dibina sehingga semua yang terlibat dalam urusan
sekolah tersebut memberikan sumbangannya secara maksimal. Kerja sama untuk mencapai
tujuan pendidikan dengan berbagai aspeknya ini dapat dipandang sebagai administrasi
pendidikan.
Pada tingkat sekolah, sebagai salah satu bentuk kerja sama dengan pendidikan
misalnya, terdapat tujuan sekolah. Untuk mencapai tujuan pendidikan disekolah itu
diperlukan kerja sama diantara semua personel sekolah (guru, murid, kepala sekolah, staf
tata usaha), dan orang diluar sekolah yang ada kaitannya dengan sekolah (orang tua, kepala
kantor departemen P dan K, dokter puskesmas, dan lain-lain). Kerja sama dalam
menyelenggarakan sekolah harus dibina sehingga semua yang terlibat dalam urusan
sekolah tersebut memberikan sumbangannya secara maksimal. Kerja sama untuk mencapai
tujuan pendidikan dengan berbagai aspeknya ini dapat dipandang sebagai administrasi
pendidikan.
22
dicapai, bagaimana mencapainya, berapa lama, berapa orang yang diperlukan, dan berapa
banyak biayanya. Perencanaan ini dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan.
Pengkoordinasian mengandung makna menjaga agar tugas-tugas yang telah dibagi itu
tidak dikerjakan menurut kehendak yang mengerjakannya saja, tetapi menuruti aturan
sehingga menyumbang terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan atau disepakati.
Tiap-tiap orang harus mengetahui tugas masing-masing sehingga tumpang tindih yang
tidak perlu dapat dihindarkan. Di samping itu,dalam menjalankan tugas pendidikan,
pengaturan waktu merupakan hal penting. Ada kegiatan yang harus didahulukan, ada yang
harus dilakukan kemudian dan ada pula yang harus dikerjakan secara berbarengan.
Fungsi administrasi dilihat dari konsep dan teori administrasi, maka dapat ditegaskan
bahwa proses pengelolaan itu pada prinsipnya dimulai dari proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pemantauan, dan penilaian atau evaluasi terhadap semua
program kerja yang memerlukan pengaturan yang baik oleh para professional untuk
mengeliminasi (efisiensi) dan memaksimalkan tingkay pencapaian (keefektifan) potensi
sumber daya yang tersedia. Berikut ini diuraikan fungsi-fungsi administrasi yang juga dapat
diimplementasikan dalam kegiatan pendidikan.
a) Perencanaan
b) Pengorganisasian
c) Pengarahan
d) Pengkoordinasian
23
Koordinasi merupakan kegiatan mengatur dan mengintegrasikan kegiatan para
bawahan, metode, bantuan, ide, saran-saran dalam suatu kegiatan yang lebih besar, secara
harmonis, saling menunjang sehingga kegiatan berlangsung lebih efektif dan terarah pada
pancapaian tujuan.
e) Pengawasan
Pengawasan menurut Siagian (1986) adalah proses pengamatan dari pada pelaksanaan
seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan
berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Telah disebutkan bahwa tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar-mengajar
dalam suatu lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan subsistem pendidikan
nasional dan disamping sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga mempunyai
komponen-komponen lainnya. Guru harus memahami apa yang terjadi di lingkungan
kerjanya.
24
Dalam hubungannya dengan pengadministrasian, seorang guru dapat berperan sebagai
berikut :
E. Refleksi
Hasil pengamatan yang penulis dapatkan selama masa PLP II terhadap analisis
Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran yaitu interaksi antara siswa dan guru sangat baik
karna guru mengerti apa yang diperlukan oleh siswanya dan juga menggunakan strategi
pembelajaran yang cocok dengan siswanya hal ini baik untuk meningkatkan pengetahuan
siswa. Serta evaluasi pembelajaran dan penilaian pembelajaran dilakukan oleh guru berupa
ujian tertulis menggunakan tes pilihan berganda dan essay ataupun dilakukannya kuis
secara langsung dan juga kegiatan evaluasi kelompok (team work) seperti mengerjakan
TTS (Teka Teki Silang) yang berkaitan dengan materi Pembelahan Sel yang nantinya akan
diakumulasikan kedalam nilai yang akan dicantumkan kedalam rapor. Hasil penilaian
dilaporkan kepada orang tua siswa melalui lembar hasil belajar siswa (Rapor) pada akhir
semester ganjil dan akhir semester genap.
Hasil pengamatan yang penulis dapatkan selama masa PLP II terhadap mengajar
terbimbing adalah kami para mahasiswa lebih bisa melatih kepercayaan diri didepan
25
murid maupun didepan guru mata pelajarannya langsung, dan dapat dikoreksi oleh guru
pamong jika ada kekurangan yang kami perbuat dan mendapat saran yang baik dari pamong
yang berguna untuk kami sebagai pengalaman mengajar.
Hasil pengamatan yang penulis dapatkan selama masa PLP II terhadap kegiatan
kokulikuler dan ekstrakulikuler adalah dikarenakan pandemic covid-19 sekolah tidak
berjalan seperti biasanya, membatasi setiap kegiatan, dikarenakan hal tersebut, sekolah
mentiadakan sementara kegiatan kokulikuler dan ekstrakulikuler dan menggantikannya
dengan kegiatan senam pagi dan penanaman apotek hidup dan tanaman hias setiap
minggunya, yang bermanfaat bagi ke-asri-an lingkungan sekolah.
Hasil pengamatan yang penulis dapatkan selama masa PLP II terhadap kegiatan
administrasi adalah guru melakukan kegiatan pendataan siswa untuk kepentingan siswa
maupun kepentingan sekolah. dan juga kami ikut serta dalam membantu mendata nama
siswa kedalam buku induk siswa serta menginput nilai rapor siswa
26
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil Kegiatan selama masa PLP II terhadap keseluruhan kegiatan yang kami
lakukan di sekolah, dapat disimpulkan bahwa SMA Negeri 4 Medan memakai kurikulum
2013 dengan metode belajar yang kompeten bagi siswa dan guru juga mampu memberi
ilmu yang dibutuhkan oleh siswa dan tetap memenuhi standart dan kaidah RPP, Silabus,
dan Penilaian yang telah guru buat sebelumnya. Terhadap mengajar terbimbing, kami para
mahasiswa dapat melatih kepercayaan diri didepan murid maupun didepan guru mata
pelajarannya langsung, dan dapat dikoreksi oleh guru pamong jika ada kekurangan yang
kami perbuat dan mendapat saran yang baik dari pamong yang berguna untuk kami sebagai
pengalaman mengajar. Terhadap kegiatan kokulikuler dan ekstrakulikuler dikarenakan
pandemic covid-19 ekstrakulikuler dan kokulikuler sekolah tidak berjalan seperti biasanya,
membatasi setiap kegiatan, dikarenakan hal tersebut, sekolah mentiadakan sementara
kegiatan kokulikuler dan ekstrakulikuler dan menggantikannya dengan kegiatan
pengaktifakn laboratorium biologi setiap minggunya, yang bermanfaat bagi ke-asri-an
ruangan lab biologi sekolah. Terhadap kegiatan administrasi, guru melakukan kegiatan
pendataan siswa untuk kepentingan siswa maupun kepentingan sekolah. dan juga kami ikut
serta dalam membantu mendata nama siswa kedalam buku induk siswa serta menginput
nilai rapor siswa.
B. Saran
Dengan terlaksananya Program PLP 2 ini diharapkan kami bisa memahami dan
mengaplikasikannya dalam program selanjutnya. Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena saya telah menyelesaikan laporan Magang 2 dengan sebaik- baiknya
meski jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan laporan ini. Semoga kedepannya ini menjadi sebuah pembelajaran bagi
kami untuk menjadi seorang pendidik yang profesional nantinya.
27
LAMPIRAN- LAMPIRAN
PAPAN TULIS
28
B. Absensi Mingguan
29
C. Jurnal Mingguan
Kurikulum : K13
Kelas/Semester : XII / I
NIP : 196410111988032002
Solusi
Pertem Waktu Permasal yang Paraf
No Hari/Tgl Aktivitas di Lapangan
uan Ke- Kunjungan ahan diberika Guru
n
1 Rabu, 13 07.30 s/d Observasi awal dan - -
Okt 2021 13.30 WIB pembagian guru pamong
1
serta kelas yang akan
diajar.
30
5 Senin/ 18 07.30 – Membantu - -
oktober 2021 5 13.30 WIB administrasi/
mengisi buku
induk sekolah
7 Rabu/ 20 07.30- - -
oktober 2021 11.20 WIB Membantu
7 administrasi/
Membantu diruang
komputer
menghitung dan
mendata jumla
tablet.
9 Sabtu/ 23 07.30 – - -
Oktober 2021 12.30 WIB Membantu
membersihkan
9 laboraturium
biologi
31
11 Kamis/ 28 11 09.10 – 09. - -
oktober 2021 50 WIB Mengajar dan
meminta siswa
untuk
mempresentasika
n tugas PPT yang
telah diberikan
mengenai materi
pembelahan sel
34
D. Surat Izin Melaksanakan Plp Dari Fakultas
35
E. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Plp I
36
F. Dokumentasi
Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)
37
(Kelas XII IPA 1)
38
Kegiatan Pembelajaran Daring
39
Kegiatan Pengaktifan Laboratorium
40
Tampilan Ruangan Laboratorium sesudah dilaksanakan kegiatan pengaktifan Laboratorium
41
Kegiatan Administrasi
42
Lampiran 1 Penilaian Kompetensi Kepribadian Dan Sosial
43
Lampiran 2 Pelaksanaan Administrasi Sekolah
44
Lampiran 3 Penilaian Tugas Administrasi
45
Lampiran 4 Laporan Pelaksanaan Ekstrakulikuler
46
Lampiran 5 Penilaian Pelaksanaan Ekstrakulikuler
Petunjuk :
1. Perhatikanlah dengan cermat pelaksanaan tugas yang dilaksanakan atau
2. Lakukan wawancara dengan sasaran kegiatan
3. Perhatikanlah laporan pelaksanaan kegiatan yang dibuat
4. Nilailah kemampuan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan tersebut dengan
menggunakan format penilaian ini dengan memberi tanda ( ) pada kolom yang tersedia.
Nilai
No Aspek yang dinilai
1 2 3 4
1 Kedisplinan
2 Tanggung jawab
3 Semangat
4 Kerapian
5 Kreatifitas
6 Sikap terhadap pembina
7 Sikap terhadap siswa
8 Hasil yang dicapai
Kemampuan menghadapi dan mengatasikendala
9
Skor Total 90
j𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠ko𝑟
𝑁i𝑙𝑎i = 𝑥 100
40
47
Lampiran 6 Laporan Pelaksanaan Tugas Bimbingan Belajar
48
Lampiran Daftar Absesnsi Siswa Pada Kegiatan Bimbingan Belajar
49
Lampiran 7 Penilaian Pelaksanaan Tugas Bimbingan Belajar
50
Lampiran 8 Instrumen Penilaian Analisis Silabus
INSTRUMEN PENILAIAN ANALISIS SILABUS
PETUNJUK
1. Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka
pada kolom skor (2,3,4,5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut:
2 = kurang baik
3 = cukup baik
4 = baik
5 = sangat baik
No Aspek Yang Dinilai Skor
1 Kemampuan merancang peta Konsep materi 2 3 4 5
pembelajaran
2 Menentukan pembagian alokasi waktu
berdasarkan jam efektif pembelajaran di sekolah
berdasarkan peta konsep materi pembelajaran
yang telah disusun
3 Kemampuan menentukan model/metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi
4 Kemampuan memilih media pembelajaran
5 Kemampuan menentukan sistem penilan yang
sesuai dengan materi pembelajaran
Skor Total 84
Dengan ini saya menyatakan bahwa penilaian yang saya lakukan sesuai dengan kondisi
peserta yang sebenarnya, dan apabila dikemudian hari ternyata pernyataan saya tidak benar,
saya bersedia mempertanggungjawabkannya.
51
Lampiran 9 Penilaian Bahan Ajar
Petunjuk
Kompenen Skor
No Kriteria
Penilaian
Judul Ada judul yang menarik dan sesuai 1 2 3 4 5
1
dengan isi
SK-KD Mencantumkan Standar Kompetensi
2
dan Kompetensi Dasar
Indikator Kesesuaian antara Indikator dengan
3
Kompetensi dasar
Tujuan a. Tujuan pembelajaran sesuai
Pembelajaran dengan SK-KD
4
b. Menunjukkan manfaat yang
diperoleh bagi peserta didik
Materi a. Sesuai dengan tujuan pebelajaran
5 b. Ada apersepsi dan pengayaan
materi
Contoh Soal a. Ada contoh soal sesuai dengan
tujuan pembelajaran
6
b. Menstimulus peserta didik untuk
mengembangkan pengetahuan
Latihan/tes/Simul Ada latihan/tes/simulasi yang sesuai
asi dengan tujuan pembelajaran yang
7 memungkinkan peserta didik untuk
menguasi kompetensi dasar yang
Diharapkan
Refrensi a. terdapat daftar referensi yang
aktual berasal dari buku, media
8 cetak/elektronik, jurnal ilmiah
52
b. Kesesuaian terhadap aturan
penulisan referensi
53
Lampiran 10 Penilaian Media Pembelajaran
INSTRUMEN PENILAIAN MEDIA PEMBELAJARAN
Petunjuk
Skor
No. Asfek yang dinilai
1 2 3 4 5
1 Media yang digunakan mampu membuat informasi yang
abstrak menjadi lebih nyata/konkret
2 Media yang digunakan akan mampu membuat pikiran siswa
lebih terpusat pada informasi /konsep/prinsip yang diajarkan
atau dipelajari
3 Media yang digunakan akan mampu membuat perhatian
siswa teralih dari hal-hal lain ke infornasi/konsep/prinsip
yang diajarkan atau dipelajari
4 Media yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang direncanakan untuk dicapai oleh siswa
5 Media yang digunakan sesuai dengan karakteristik
kebanyakan siswa yang diajar (tingkat perkembangan
mental, tingkat pengetahuan, pengalaman belajar, dll)
6 Media yang digunakan adptif atau dapat berubah secara
fleksibel dan spontan untuk memberi feedback terhadap
respons/reaksi, atau jawaban siswa selama proses
pembelajaran berlangsung
7 Media yang digunakan mendorong siswa lebih aktif/lebih
terlibat secara fisik/psikomotorik
8 Media yang digunakan mendorong siswa lebih aktif/lebih
terlibat secara emosional (melibatkan hati dan rasa)
54
9 Media yang digunakan melibatkan berbagai penggunaan
panca indra sebagai saluran informasi secara serentak
(penglihatan, pendengaran, penciuman, danperasaan).
55
Lampiran 11 Penilaian LKPD
Petunjuk
56
57
Lampiran 12 Penilaian Instrumen Penilaian
Petunjuk
58
59
Lampiran 13 Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PETUNJUK
Baca dengan cermat “rencana pembelajaran” yang digunakan oleh mahasiswa ketika mengajar.
kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam rencana pembelajaran tersebut dengan
menggunakan tanda ceklis (√) pada kolom yang sesuai.
61
62
Lampiran 14 Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
PETUNJUK
Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka pada
kolom skor (2,3,4,5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut :
(1) 2 = kurang baik,; (2) 3 = cukup baik; (3) 4 = baik; (4) 5 = sangat baik
Skor
No Aspek yang dinilai
2 3 4 5
I. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa dan
memberi salam
2 Mengaitkan materi pembelajran sekarang dengan pengalaman
peserta didik atau pembelajaran sebelumnya.
3 Mengajukan pertanyaan menantang untuk memotivasi
4 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
5 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi
Pembelajaran
Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan
6 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik
7 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja
kelompok, dan melakukan observasi
II. Kegiatan Inti
Penguasaan Materi Pembelajaran
8 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran
9 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan, perkembang Iptek dan kehidupan nyata
10 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat
11 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit
ke abstrak)
Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik
12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang
akan dicapai
13 Melaksanakan pembelajaran secara runtut
14 Menguasai kelas
15 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif
peserta didik dalam mengajukan pertanyaan
16 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif
peserta didik dalam mengemukakan pendapat
63
17 Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan keterampilan
peserta didik sesuai dengan materi ajar
18 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
19 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan dan sikap positif (nurturant effect)
20 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang
Direncanakan
Penerapan Pendekatan Scientific
21 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk
Mengamati
22 Memancing peserta didik untuk bertanya apa, mengapa dan
Bagaimana
23 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk
mengumpulkan informasi
24 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk
mengasosiasikan data dan informasi yang dikumpulkan
25 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk
mengkomunikasikan pengetahuan dan keterampilan yang
diperolehnya
Pemanfaatan Sumber Belajar/ Media dalam Pembelajaran
26 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar
yang bervariasi
27 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media
Pembelajaran
28 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar
Pembelajaran
29 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media
Pembelejaran
30 Menghasilkan pesan yang menarik
Pelaksanaan Penilaian Authentic
31 Melaksanakan penilaian sikap
32 Melaksanakan penilaian pengetahuan
33 Melaksanakan penilaian keterampilan
34 Kesesuaian teknik dengan instrumen dan indikator pencapaian
Kompetensi
35 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen penilaian
Authentic
36 Ketersediaan pedoman penskoran
Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran
37 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi
guru, peserta didik, sumber belajar
38 Merespon positif partisipasi peserta didik
39 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik
40 Menunjukkna hubungan antara pribadi yang kondusif
41 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta dalam belajar
Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran
42 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
43 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
III. Kegiatan Penutup
64
65
Lampiran 15 Penilaian Laporan PLP II
NIP. 19890531201903101
Lampiran 16. RPP Materi Pembelahan Sel
Kompetensi Dasar
3.3 Menjelaskan keterkaitan antara proses pembelahan mitosis dan meiosis dengan pewarisan
sifat.
Tujuan pembelajaran :
Siswa mampu mengidentifikasi sel yang akan bereprodukasi.
Siswa mampu menjelaskan urutan dan ciri tahapan mitosis.
Siswa mampu menunjukkan lokasi pada makhluk hidup yang mengalami mitosis.
Siswa mampu menjelaskan urutan dan ciri tahapan meiosis.
Siswa mampu membedakan proses, tahapan, tempat terjadinya, fungsi pembelahan
mitosis dan meiosis.
Siswa mampu menjelaskan gametogenesis terkait dengan pewarisan sifat.
Siswa mampu membedakan gametogenesis pada hewan dan tumbuhan
1. Daring:
1. Ringkasan materi
Reproduksi sel
a.Mitosis adalah proses pembelahan sel melaluisatu kali tahapan Profase, Metafase, Anafase dan
telofase dan jumlah sel anak adalah 2 dengan jumlah kromosom identik dengan sel induk Mitosis
terjadi pada sel-sel tubuh, orngan tujuan penambahan dan perbaikan sel
b.Meiosis adalah proses pembelahan sel melalui 2 kali tahapan yaiti Profase 1 dan 2 , Metafase 1
dan 2 , Anafase 1 dan 2 dan Telofase 1 dan 2 dengan jumlah sel anak 4 dan masing memiliki
jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom induk Meosis terjadi pada alat kelamin dengan
tujuan pembentukan sel gamet
a. Metode: Diskusi Informasi
b. Sumber Belajar: Buku Paket, Vidio pembelajaran dan PPT dan Internet
c. Media/Alat/bahan: LCD, computer
d. Rincian Kegiatan Pembelajaran
a.
Alokasi
Langkah Rincian Kegiatan Waktu 6
(menit) 7
Pendahuluan Menanyakan pengetahuan siswa tentang proses 10’
Mitosis dan Meiosis serta tujuannya
Kegiatan Inti - Mendiskusikan tahapan, ciri-ciri dan tempat terjadinya 30
mitosis dan meiosis dari kajian gambar/ literatur dan
PPT
- Membandingkan proses, tahapan, fungsi mitosis dan
meiosis menggunakan gambar dan vidio
pembelajaran
2. Tatap Muka
2. Ringkasan materi
Reproduksi sel
A. Metode: Teka-teki silang
B. Sumber Belajar: Buku Paket, Buku Kerja
C. Media/Alat/bahan: lembar kerja siswa
D. Rincian Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Langkah Rincian Kegiatan Waktu
(menit)
Pendahuluan - Menanyakan pengetahuan siswa Kembali mengenai 10’
istilah-istilah pada pembelahan sel
3. Daring:
1. Ringkasan materi
Reproduksi sel
a. Gametogenesis.adalah proses terbentuknya sel kelamin (gamet) , baik kelamin jantan maupun
kelamin betina. Pembentukan gamet jantan (Spermatogenesis) terjadi di testis pada hewan dan
kepala sari pada tumbuhan .
b. Sedangkan pembentukan gamet betina (Oogenesis) terjadi pada ovairium pada hewan dan putik
pda tumbuhan.
2. Metode: Diskusi Informasi
3. Sumber Belajar: Buku Paket, Buku Kerja, Vidio dan PPT pembelajaran dan Internet 68
4. Media/Alat/bahan: komputer, PPT
Alokasi
Langkah Rincian Kegiatan Waktu
(menit)
Pendahuluan - Menanyakan pengetahuan siswa tentang proses 10’
Spermatogenesis dan Oogenesis serta tujuannya
4. Daring:
5. Ringkasan materi
Reproduksi sel
c. Gametogenesis.adalah proses terbentuknya sel kelamin (gamet) , baik kelamin jantan maupun
kelamin betina. Pembentukan gamet jantan (Spermatogenesis) terjadi di testis pada hewan dan
kepala sari pada tumbuhan .
d. Sedangkan pembentukan gamet betina (Oogenesis) terjadi pada ovairium pada hewan dan putik
pda tumbuhan.
6. Metode: Quiz
7. Sumber Belajar: Buku Paket dan Internet
8. Media/Alat/bahan: komputer, aplikasi quiziz
Alokasi
Langkah Rincian Kegiatan Waktu
(menit)
Pendahuluan - Menanyakan pengetahuan siswa tentang proses 10’
Spermatogenesis dan Oogenesis serta tujuannya
6
9
7
0
Lampiran 17. RPP LKPD Pembelahan Sel
1. Interfase
Merupakan fase istirahat dari pembelahan sel. Namun tidak berarti sel tidak beraktifitas justru tahap ini
merupakan tahap yang paling aktif dan dan penting untuk mempersiapkan pembelahan. Fase ini
membutuhkan waktu paling lama dibandingkan dengan fase fase pembelahan sel (fase mitotik). Terbagi
atas tiga fase, yaitu:
a. Fase G1 (growth 1/pertumbuhan 1)
Merupakan fase paling aktif berlangsung selama 9 jam. Pada fase ini sel mengadakan pertumbuhan dan
perkembangan. Pada fase ini sel bertambah ukuran dan volumenya.
b. Fase S (Sintesis)
Merupakan fase sintesis DNA atau duplikasi kromosom, dengan waktu 10 jam
c. Fase G2 (Growth 2/Pertumbuhan 2)
Merupakan fase yang didalamnya terjadi proses sintesis protein. Pada fase ini sel siap untuk mengadakan
pembelahan.
Gambar 1 . Interfase
7
Sekali lagi bahwa fase Mitosis tidak diawali dengan Interfase tetapi Fase Profase , karena Interfase
1
merupakan persiapan mitosis , merupakan fase istirahat sel tidak membelah. sedangkan Mitosis itu Fase
sel melakukan pembelahan / reproduksi. Mitosis terjadi pada sel-sel tubuh (somatic). Terdiri atas 4 tahapan
yang saling berurutan : profase, metaphase, anaphase dan telofase
PERTANYAAN DISKUSI
1. Pasangkanlah/Jodohkan…?
3. Pasangkanlah fase-fase mitosis berikut dengan cara menggeser nama tahap mitosis ke gambar fase
mitosis tersebut!
7
2
ANAFASE METAFASE
TELPFASE PROFASE
BENAR SALAH
7
3
BENAR SALAH
BENAR
SALAH
BENAR
SALAH
7
4
Lampiran 18. Quiz TTS Pembelahan Sel
ACROSS 7
3. Pelekat dari 2 kromatid agar bisa tersambung satu sama lain….. 5
5. Pembelahan yang terjadi pada sel tubuh organisme dan berperan dalam pertumbuhan…..
7. Seorang siswa mengamati sel ujung akar bawang merah yang sedang aktif membelah. Siswa menemukan
sebuah sel yang kromosomnya menebal, membarn intinya tidak tampak, memiliki dua sentriol yang tampak
menuju kutub yang berbeda. Keadaan ini menunjukkan bahwa sel sedang mengalami proses pembelahan
yaitu pada…..
9. Kromosom dapat diamati secara jelas pada tahap…..
10. Pembentukan sel kelamin disebut….
13. Proses pemisahan sitoplasma disebut….
DOWN
1. Pembelahan yang terjadi pada sel tubuh organisme dan berperan dalam pertumbuhan….
2. Jeda waktu antara Meiosis I menuju Meiosis II disebut……
4. Pada pembelahan sel mitosis, pemisahan kromatid dari sentromer terjadi pada…..
6. Proses pembelahan mitosis berlangsung di….
8. Pembelahan langsung yang dilakukan tanpa melewati tahap-tahap pembelahan sel…….
11. Pembelahan amitosis terjadi pada organisme bersel satu, contohnya yaitu….
12. Fase istirahat dan tidak membelah pada saat pembelahan sel disebut fase…..
7
6
Lampiran 19. Soal Latihan Melaluin Aplikasi Quiziz
7
7