FARIDA JULINDA
1906101020033
PENDIDIKAN SEJARAH
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Laporan Pengenalan Persekolahan (PLP) II di
SMAS Laboratorium Unsyiah. Shalawat beserta salam semoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, yang telah berjasa membawa kita umat Islam dari alam Jahiliyah menuju Alam
Islamiyah seperti saat ini.
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk melengkapi tugas
akhir Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP). Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak
mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara individu maupun secara
kelompok. Atas segala bantuan dan bimbingannya, penulis mengucapkan terima kasih serta
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Dr. Usman Nasir, M. Pd selaku kepala Sekolah SMAS Laboratorium Unsyiah yang telah
menerima, mengawasi dan membimbing penulis selama menjadi mahasiswa PLP II.
2. Ibu Aneeza Astriet, S. Pd selaku koordinator guru pamong yang telah membimbing, membantu
serta memberi arahan kepada penulis.
3. Seluruh guru pamong yang telah membimbing dan memberi arahan kepada penulis baik ketika
wawancara serta observasi maupun ketika membuat laporan.
4. Bapak T. Bahagia Kesuma, S. Pd., M. Pd, selaku dosen pembimbing yang telah menjadi
pembimbing kami selama menjalani program PLP II sehingga mendapatkan banyak arahan dan
pengetahuan yang sangat berguna bagi penulis.
5. Seluruh Dewan Guru dan Staf Tata Usaha SMAS Laboratorium Unsyiah yang telah bekerja
sama dengan kami dalam membimbing para siswa dan juga yang telah memberikan informasi.
Penulis telah menyusun laporan ini sesempurna mungkin, namun tiada hal yang sempurna
tanpa adanya saran yang membangun, Penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikan yang
bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Farida Julinda
i
ABSTRAK
Pengenalan Lapangan Persekolahan atau yang disingkat PLP II adalah tahapan kedua
dalam pengenalan lapangan persekolahan program sarjana pendidikan, yang dilaksanakan pada
semester tujuh. Kegiatan PLP II dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2022 di sekolah SMAS
Laboratorium Unsyiah. Sebagai tahap kedua, setelah PLP I yang sudah di tempuh sebelumnya
pada saat semester lima. PLP II bertujuan untuk dapat memantapkan kompetensi akademik
kependidikan dan bidang studi yang disertai dengan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan
berpikir tingkat tinggi mahasiswa melalui kegiatan sebagai berikut: Melakukan orientasi sekolah,
Mengembangkan perangkat pembelajaran (RPP, media pembelajaran, LKPD bahan ajar, dan
perangkat evaluasi) dengan bimbingan guru pamong dan DPP pada semester berjalan, Latihan
mengajar dengan bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing PLP II, dengan tujuan
merasakan langsung proses pembelajaran, serta pemantapan jati diri calon pendidik,
Melaksanakan tugas-tugas pendampingan peserta didik dan kegiatan ekstrakurikuler, dan
Membantu dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan administrasi sekolah menyangkut proses
kegiatan pembelajaran, kegiatan ko-kurikuler dan ekstra kurikuler.
Mahasiwa yang telah mengikuti kegiatan PLP II dituntut agar mampu mendeskripsikan
karakteristik umum peserta didik yang kelak akan menjadi tanggung jawab dalam praktis
kependidikan, mendeskripsikan struktur organisasi dan tata kerja sekolah, mendeskripsikan
peraturan dan tata tertib sekolah, mengidentifikasi kegiatan-kegiatan seremonial-formal di sekolah,
mengidentifikasi kegiatan-kegiatan rutin berupa kurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuluer, dan
mendeskripsikan praktik-praktik pembiasan dan kebiasan positif di sekolah tempat PLP II
dilaksanakan.
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Program PLP II ..................................................................................................... 2
1.3 Manfaat Program PLP II ................................................................................................... 3
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 55 Tahun 2017 Tentang Standar Pendidikan Guru,Mata Kuliah Pengenalan Lapangan
Persekolahan (selanjutnya disingkat PLP) adalah proses pengamatan/observasi dan
pemagangan yang dilakukan oleh mahasiswa Program Sarjana Pendidikan untuk
mempelajari aspek-aspek pembelajaran dan pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan.
Mata Kuliah ini merupakan pengganti Mata Kuliah Praktek Pengalaman Lapangan
(selanjutnya disingkat PPL) yang menjadi Mata Kuliah Wajib Program Pendidikan Profesi
Guru (PPG), yang berfungsi mempersiapkan sarjana pendidikan (S1) dan sarjana lulusan non
pendidikan untuk menjadi guru profesioanl. Sesuai dengan peraturan Menteri Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi di atas, Mata Kuliah PLP memiliki bobot minimal 4 (empat)
SKS, yang meliputi:
1. Perencanaan; dilakukan oleh mahasiswa di bawah bimbingan Dosen Pembimbing dan
Guru Pamong
2. Pelaksanaan; di Sekolah Mitra di satuan pendidikan
3. Pelaporan hasil pengamatan
4. Penilaian dan pemberian umpan balik langsung; dilakukan Dosen Pembimbing dan Guru
Pamong.
Ringkasnya Mata Kuliah PLP merupakan sarana pembelajaran yangakan
menghantarkan mahasiswa sarjana pendidikan mengenal, mengobsevasi, mempelajari,
menganalisis aspek-aspek pendidikan yang dapat mencakup perencanaan pembelajaran,
proses pembelajaran, penilaian hasil belajar, analisis hasil belajar, pelaporan hasil belajar,
manajemen pendidikan, administrasi pendidikan, tenaga pendidik dan kependidikan serta
hubungan pendidikan dengan masyarakat dan pemerintah. Sebagai pengantar kepada Mata
Kuliah PPL (dalam Program PPG), Mata Kuliah PLP harus mempunyai sasaran yang jelas,
tepat dan terukur, sehingga setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa sarjana
pendidikan 2 mempunyai wawasan lengkap tentang segala aspek yang berhubungan dengan
praktik atau pelaksanaan pendidikan di satuan pendidikan. Di samping itu, Mata Kuliah PLP
juga harus mampu memberikan kontribusi kepada satuan pendidikan dalam usaha
pembangunan pendidikan baik hal-hal segi konseptual, perencanaan, implementasi, dan
1
evaluasi. Secara umum aspek-aspek praktik pendidikan yang harus diamati, dianalisis,
dipelajari, dan dipahami oleh mahasiswa PLP adalah: kurikulum pendidikan, implementasi
kurikulum,perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran,
penilaian hasil belajar, pelaporan hasil belajar, kesiswaan, manajemen persekolahan,
manajemen kelas, manajeman sumber belajar, kebijakan pendidikan, dan lingkungan internal
persekolahan. Sifat Mata Kuliah PLP berbentuk penelitian, pengabdian dan pemagangan
dengan jenis kegiatan bervariasi. Namun demikian, tujuan umum yang harus dicapai oleh
mahasiswa PLP ialah agar mereka memahami bahwa persekolahan adalah suatu lembaga
pendidikan yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan kompleks dalam fungsinya sebagai
instansi pendidikan. PLP merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat dari mahasiswa
FKIP Universitas Syiah Kuala.
Setelah memahami bahwa persekolahan sebagai lembaga pendidikandengan satu
kesatuan yang utuh, mahasiswa harus mendalami satu aspek darisekian banyak aspek yang
terlibat dalam praktik pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Pendalaman suatu aspek akan
bermanfaat untuk mengembangkan pendidikan dan pembelajaran. Dengan adanya
pendalaman kajian suatu aspek tertentu oleh setiap mahasiswa PLP, akan muncul gagasan-
gagasan baru yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan dan pembangunan pendidikan
dan pembelajaran, baik secara teoretis maupun praktis. Pendalaman harus diarahkan kepada
salah satu aspek yang digariskan di atas.
2
5. Membantu dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan administrasi sekolah menyangkut
proses kegiatan pembelajaran, kegiatan ko-kurikuler dan ekstra kurikuler.
3
BAB II
HASIL PENGAMATAN DAN PELAKSANAAN PLP II
4
2. Motivasi Siswa belum Bagaimana Mengaitkan materi
belajarsiswa sadarakan agar siswa pembelajarandengan
sangat kurang manfaat dari dapat masalah yang
materi menyadari dijumpai dalam
yangdiajarkan manfaat kehidupan sehari
di sekolah materi hari siswa.
yangdiajarkan
3. Siswa sering Materi ajar Bagaimana Menyajikan materi
bosan, dan yangdisajikan agar materi dengan menarik
terkadang kurang ajar yang seperti melalui PPT
menarik bagi disajikan atau video
mengantuk
siswa menjadi lebih
dalam menarik bagi
pembelajran siswa
4 Siswa mudah Model Penerapan Menerapkan model Dengan
bosan dalam Pembelajaran model pembelajaran diterapkannya
melaksanakan Kurang pembelajaran Problem based model
kegiatan Menarik interaktif dan learning pembelajaran
belajar aktif yang aktif dan
mengajar interaktif
sejarah seperti PBL
akan
membuat
anak tidak
bosan bahkan
menarik anak
untuk belajar.
5 Siswa lebih Kurangnya Dapat diatasi Adapun media Dengan
senang minat belajar dengan pembelajaran yang terfokus pada
bermain hp sejarah siswa menggunakan digunakan adalah siswa maka
daripada media ppt, maind maping proses
mendengarkan pembelajaran dan plano. pembelajaran
pembelajaran yang menarik akan lebih
dikarenakan asik dan
adanya menarik
kebebasan menggunakan
membawa hp media yang di
ke sekolah. sediakan
guru.
6 Enggan Tidak Lebih sering Memberikan pr atau Dengan
membuat dibiasakan diberikan tugas dalam bentuk membiasakan
tugas ilmiah membuat tugas yang makalah yang menulis
tugas atau pr berupa dikerjakan secara makalah
5
seperti yang makalah agar kelompok agar tidak maka anak
makalah berbentuk terbiasa terlalu berat. akan berpikir
ilmiah seperti kritis dan
makalah aktif.
6
a. Silabus
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 65 Tahun 2013
Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah menjelaskan bahwa silabus
merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata
pelajaran. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi
untuk satuan pendidikan dasar dan menegah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap
tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana
pelaksanaan pembelajaran. Silabus untuk mata pelajaran SMA secara umum berisi:
• Identitas mata pelajaran, Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas
Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam
aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk
semua jenjang pendidikan, kelas dan mata pelajaran.
• Kompetensi dasar, berkaitan dengan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran.
• Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi
• Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan
• Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
• Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu
semester atau satu tahun, dan
• Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau
sumber belajar lain yang relevan.
b. RPP
Menurut Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman
Umum Pembelajaran, bahwa tahap pertama dalam pembelajaran menurut standar proses
yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Selanjutnya dijelaskan bahwa RPP adalah rencana
pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang
7
mengacu pada silabus. RPP mencakup beberapa hal yaitu: (1) Data sekolah, mata pelajaran,
dan kelas/ semester; (2) Materi Pokok; (3) Alokasi waktu; (4) Tujuan pembelajaran, KD dan
indikator pencapaian kompetensi; (5) Materi pembelajaran; metode pembelajaran; (6) Media,
alat dan sumber belajar / bahan ajar; (7) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (7)
Penilaian.
c. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Menurut Depdiknas (2007), LKS adalah lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan
oleh siswa. Tugas yang diperintahkan dalam LKS harus mengacu pada kompetensi dasar yang
akan dicapai siswa. Tugas tersebut dapat berupa tugas teoritis dan tugas praktis (Abdul Majid,
2008: 176-177). LKS digunakan sebagai sarana untuk mengoptimalkan hasil belajar peserta
didik dan meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam proses belajar-mengajar.
d. Instrumen Penilaian
Penilaian bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar peserta
didik. Dalam Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman
Umum Pembelajaran dijelaskan bahwa penilaian dalam setiap mata pelajaran meliputi
kompetnsi pengetahuan, kompetensi keterampilan dan kompetensi sikap. Penilaian dilakukan
berdasarkan indikator-indikator pencapaian hasil belajar dari masing-masing domain tersebut.
Ada beberapa teknik dan instrumen penilaian yang digunakan untuk mengumpulkan informasi
tentang kemajuan peserta didik baik berupa tes maupun non-tes antara lain tes tertulis,
penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian hasil karya, penilaian portofolio dan penilaian
diri.
8
2. Berpusat pada peserta didik
Guru yang menerapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik pertamatama
memperlakukan siswa sebagai subyek didik atau pembelajar. Dilihat dari sudut pandang
peserta didik, guru bukanlah seorang intruktur, pawang, komandan, atau birokrat. Guru
bertindak sebagai pembimbing, pendamping, fasilitator, sahabat, atau abang/kakak bagi
peserta didik terutama dalam mencapai tujuan pembelajaran yakni kompetensi peserta didik.
Oleh karena itu guru seyogyanya merancang proses pembelajaran yang mampu mendorong,
memotivasi, menumbuhkan minat dan kreativitas peserta didik. Hak ini dapat berjalan jika
seorang guru mengenal secara pribadi siapa (saja) siswanya, apa mimpi-mimpinya, apa
kegelisahannya, passion-nya, dan sebagainya.
3. Berbasis konteks
Pembelajaran berbasis konteks dapat terwujud apabila guru mampu mengidentifikasi dan
memanfaatkan berbagai sumber belajar lokal (setempat), guru mengenal situasi dan kondisi
sosial ekonomi peserta didik, mengenal dan mengedepankan budaya atau nilai-nilai kearifan
lokal, tanpa kehilangan wawasan global. Sebagai contoh nilai gotong royong di Jawa atau pela
gandong di Maluku dapat dijadikan inspirasi mengembangkan proses dan kegiatan
pembelajaran. Pembelajaran juga dapat dimulai dari apa yang sudah diketahui oleh peserta
didik sesuai dengan konteksnya dan baru pada konteks yang lebih luas.
4. Berorientasi kekinian
Ini adalah pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dan nilai-nilai kehidupan masa kini.Guru yang berorientasi kekinian adalah guru yang
“gaul”, tidak “gaptek”, “melek informasi”, bahkan sebaiknya well informed, selalu meng-update
dan meng-up grade ilmu pengetahuan yang menjadi bidangnya, termasuk teori-teori dan
praktik baik di bidang pendidikan/pembelajaran. Dengan demikian rancangan pembelajaran
yang dikembangkan guru dapat menjadi inspirasi bagi siswa dana abagi guru-guru yang lain.
5. Mengembangkan kemandirian belajar
Guru yang mengembangkan kemandirian belajar (siswa) selalu akan berusaha agar pada
akhirnya siswa berani mengemukakan pendapat atau inisiatif dengan penuh percaya diri. Di
samping itu guru tersebut juga selalu mendorong keberanian siswa untuk menentukan tujuan-
tujuan belajarnya, mengeksplorasi hal-hal yang ingin diketahui, memanfaatkan berbagai
sumber belajar, dan mampu menjalin kerja sama, berkolaborasi dengan siapa pun. Idealnya
semuau ini tercermin dalam rencana kegiatan pembelajaran siswa.
9
6. Memberi umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan
remedi.
7. Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atauantarmuatan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD, indikator
pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.RPP disusun dengan
mengakomodasi pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek
belajar, dan keragaman budaya.
8. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
Kegiatan pembelajaran dalam RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan
teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan
situasi dan kondisi. Sebagai contoh ketika guru menugasi siswa mengeksplorasi sumber-
sumber pengetahuan lewat internet, guru harus bias menunjukkan kepad siswa alamat situs-
situs web atau tautan (link) yang mengarahkan siswa pada sumber yang jelas, benar, dan
bertanggungjawab.
Dalam menyusun RPP, mahasiswa praktikan dibimbing oleh guru pembimbing dalam
pembuatan RPP. Jika ada kekurangan atau pun terjadi kesalahan yang dilakukan mahasiswa
PLP II dalam menyusun RPP, maka guru pembimbinglah yang memberikan arahan,
bimbingan, serta saran kepada mahasiswa PLP II setelah proses belajar mengajar di kelas.
Dengan mendengarkan arahan, bimbingan, dan saran dari guru pembimbing, dari sini dapat
dilihat bahwa telah terjadi diskusi singkat sehingga ada kerja sama antara mahasiswa
praktikan dengan guru pembimbing.
10
pembelajaran dengan cara dijelaskan terlebih dahulu konsep dari pembuatan perangkat
pembelajaran, kemudian ditugaskan untuk membuat berbagai macam program tersebut
sendiri yang dibimbing langsung oleh guru pembimbing. Mahasiswa praktikan membuat
berbagai macam program perangkat pembelajaran tersebut sesuai dengan konsep dan teori
yang pernah diajarkan sebelumnya, akan tetapi kegiatan PLP II 2022 di beberapa sekolah
sudah menggunakan kurikulum merdeka. Jadi, mahasiswa PLP dituntut untuk
mempelajarinya saat PLP II ini agar bisa diterapkan dalam proses pembelajaran ke depan.
2.3.2. Mengajar Terbimbing
Pada tanggal 3 Agustus 2022, pertama kali saya melihat dan mengobservasi guru
mengajar di kelas X IPAS 4. Kemudian empat hari setelahnya saya langsung mengajar
terbimbing yang dilihat oleh guru pamong di kelas XII IPA 1. Saya mengajar dengan
memanfaatkan media proyektor dengan menampilkan sebuah PPT terkait materi pada hari itu.
selain itu saya juga menggunakan metode Problem Based Learning dan diskusi dengan
student center. Jadi ketika mengajar, saya selalu bertanya dan meminta siswa-siswa untuk
menjelaskan tentang materi yang akan kami pelajari, kemudian saya akan memberikan
penguatan-penguatan dari penjelasan siswa melalui PPT. Kemudian setelah penjelasan-
penjelasan selesai, dilanjutkan dengan membuat tugas kelompok. Tugasnnya dengan
memberi sebuah masalah, misalnya setiap kelompok diberi sebuha teks untuk dianalisis.
Kemudian pada akhir pembelajaran saya meminta siswa untuk memberi kesimpulan terkait
pembelajaran hari ini.
2.4. Hasil Latihan Mengajar Mandiri
Mengajar mandiri adalah kegiatan pelatihan keterampilan pembelajaran dengan mengajar
tatap muka secara shift yang harus dimiliki mahasiswa praktik selama di kelas, pada saat
mengajar mahasiswa praktikan juga harus berusaha agar peserta didik mudah dalam
memahami materi yang hendak ingin disampaikan. Sebelum mahasiswa praktikan
melaksanakan pelatihan, mahasiswa praktikan harus membuat persiapan pembelajaran
terlebih dahulu, dengan mencari cara penyampaian materi semudah mungkin dan sejelas
mungkin untuk dimengerti peserta didik serta bahan ajar dan media pembelajaran yang
efesien bagi peserta didik.
Pada tahapan ini mahasiswa praktik mandapatkan pengalaman baru dengan berhadapan
langsung dengan siswa, bagaimana menciptakan kegiatan belajar yang tepat, bagaimana
menciptakan kelas yang aktif, serta bagaimana mengembangkan metode pembelajarn yang
11
menarik minat belajar peserta didik untuk belajar setelah kegiatan pembelajaran daring
sebelumnya. Di sini mahasiswa praktik harus berupaya menguasai keterampilan membimbing
peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.
Saya melakukan kegiatan mengajar mandiri pada tanggal 15 Agustus 2022 di kelas XII IPA
1. Saya mengajar dengan memanfaatkan media proyektor dengan menampilkan sebuah PPT
terkait materi pada hari itu. selain itu saya juga menggunakan metode problem based learning
dan diskusi dengan student center. Jadi ketika mengajar, saya selalu bertanya dan meminta
siswa-siswa untuk menjelaskan tentang materi yang akan kami pelajari, kemudian saya akan
memberikan penguatan-penguatan dari penjelasan siswa melalui PPT. Kemudian setelah
penjelasan-penjelasan selesai, dilanjutkan dengan membuat tugas kelompok. Tugasnnya
dengan memberi sebuah masalah, misalnya setiap kelompok diberi sebuha teks untuk
dianalisis. Kemudian pada akhir pembelajaran saya meminta siswa untuk memberi kesimpulan
terkait pembelajaran hari ini.
12
pengertiannya yang dikutip dari Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Politeknik Ganesha
Guru. Sementara itu, mengutip dari salah satu jurnal Universitas Bina Sarana Informatika
(BSI), buku induk siswa adalah kumpulan data peserta didik sepanjang masa dari awal
berdirinya suatu sekolah yang berisi data lengkap dari setiap siswa yang pernah terdaftar di
sekolah tersebut, yang terdiri dari identitas siswa, data orang tua, prestasi belajar dan nilai
siswa dari tahun ketahun. Jika boleh disederhanakan, buku induk peserta didik ini merupakan
daftar nama siswa yang belajar di sekolah tersebut, baik yang masih menjalani maupun yang
sudah lulus. SMAS Laboratorium Unsyiah sudah memakai sistem web dalam menginput data-
data siswanya kedalam buku induk yang diakses melalui jaringan internet dan media digital.
Berikut tampilan data siswa yang tersusun secara digital dalam web sekolah SMAS
Laboratorium Unsyiah
13
Gambar 2.1. Buku Induk Siswa
b. Remediasi
Kata remedial berasal dari bahasa Inggris yang berarti bersifat menyembuhkan, mengobati,
membetulkan atau membuat menjadi baik. Hal ini berarti bahwa pembelajaran remedial adalah
pembelajaran yang bersifat menyembuhkan sehingga menjadi baik atau sembuh dari masalah
14
pembelajaran yang dirasa sulit. Mukhtar dan Rusmini (2005) mengemukakan pembelajaran
remedial adalah proses pembelajaran yang berupa kegiatan perbaikan yang terprogram dan
sistematis, sehingga diharapkan dapat mempercepat ketuntasan belajar siswa. Arifin (2009)
mengemukakan pembelajaran remedial merupakan kelanjutan dari pembelajaran biasa atau
regular di kelas. Melalui PermendikBud Nomor 103 dan 104 Tahun 2014, pemerintah secara tegas
menyatakan bahwa sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan, di mana
semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dikuasai,
serta untuk mengetahui kesulitan siswa. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut
berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi dan program pengayaan bagi
siswa yang telah memenuhi ketuntasan. Beban belajar setiap mata pelajaran dinyatakan dalam
Satuan Kredit Semester (SKS). Beban belajar satu sks meliputi satu jam pembelajaran tatap muka
yang berupa proses interaksi antara siswa dengan pendidik, satu jam penugasan terstruktur
dengan waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik, dan satu jam kegiatan
mandiri dengan waktu penyelesaiannya diatur oleh siswa atas dasar kesepakatan dengan pendidik.
SMAS Laboratorium Unsyiah memiliki sistem remediasi berupa dua bentuk penyelesaian, yakni
remediasi yang dimiliki oleh guru Bimbingan Konseling berkaitan dengan sikap peserta didik, dan
kemudian yang dimiliki oleh masing-masing guru yang berkaitan dengan keterampilan dan
pengetahuan. Berikut salah satu bentuk remediasi di SMAS Laboratorium Unsyiah.
15
c. Buku kegiatan harian
Buku kegiatan harian siswa memang biasanya dapat ditujukan untuk membentuk
kebiasaan baik bagi siswa. Sebab, buku kegiatan harian tersebut dapat menjadi pedoman bagi
kegiatan harian siswa. Biasanya, buku kegiatan harian diisi dengan pengawasan orang tua.
Berikut tampilan lembar kegiatan harian di SMAS Laboratorium Unsyiah.
d. Tugas pengayaan
Program pengayaan adalah salah satu upaya guru untuk membantu peserta didik yang
sudah mencapai KKM untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan yang telah
dimilikinya. Dengan demikian fokus dari program pengayaan adalah pendalaman dan
perluasan dari kompetensi yang dipelajari peserta didik. Fokus dari kegiatan pengayaan
adalah pendalaman materi agar siswa mendapat pengetahuan yang lebih dalam, terperinci
maupun komprehensif terhadap suatu materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Selain itu
pengayaan bisa juga dipandang sebagai pemberian kesempatan dan penghargaan untuk
kelompok siswa yang telah mampu dengan baik mendapatkan hasil diatas KKM (kriteria
ketuntasan minimal) dalam sebuah aktivitas penilaian. Selain dilakukan dengan tujuan
memperdalam materi yang telah diajarkan, siswa juga bisa diberikan kesempatan untuk
menambah wawasan yang masih terkait dengan materi ajar yang sudah diberikan agar
pengetahuan peserta didik dapat lebih luas lagi. Sedang untuk siswa yang belum mencapai
16
kualifikasi minimal maka akan diberikan program remidial untuk membantu mereka mencapai
kompetensi yang ditetapkan.
Berikut adalah beberapa tujuan dan manfaat dari program pengayaan SMAS Laboratorium
Unsyiah yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki ketangkasan dan kemampuan
cepat dalam memahami materi :
1. Sebagai sarana bagi peserta didik untuk lebih mendalami materi tertentu. Perlu diingat
bahwasanya dalam sebuah pembelajaran, guru melalui MGMP maupun KKG
melakukan seleksi materi sehingga muncullah materi esensial. Dengan memahai
tujuan pengayaan ini, guru dapat mengkondisikan kelompok siswa yang telah lebih
cepat melampaui standar tertentu bisa berkesempatan untuk mempelajari suatu
materi lebih dalam lagi.
2. Memfasilitasi mereka yang memang memiliki bakat dan kemampuan yang baik dalam
menguasai materi. Masih terkait pendalaman materi, dengan strategi pembelajaran
berbasis pengayaan, guru berkesempatan memfasilitasi peserta didik untuk lebih
mengembangkan kemampuan akademis yang dimiliki, baik itu kompetensi inti di
bidang pengetahuan maupun kompetensi inti di ranah keterampilan.
3. Memperkaya pengetahuan yang sudah dimiliki oleh peserta didik. Tujuan pengayaan
juga adalah sebagai sarana yang tepat bagi peserta didik, dalam hal ini siswa, untuk
memperkaya pengetahuan mereka, khususnya mengenai hal-hal yang masih terkait
tema besar yang diajarkan dalam materi tersebut. Dengan pembimbingan atau
mentoring dari guru sebagai mentor belajar, siswa mampu lebih baik lagi dalam
meningkatkan wawasan mereka.
4. Sebagai stimulus untuk terus meningkatkan performa dalam belajar. Baik remidi
maupun program ini sebenarnya juga punya tujuan utama, yakni sebagai stimulus
untuk terus meningkatkan pengetahuan dan skill dari peserta didik, khususnya dalam
menuntaskan materi ajar dan tema yang sedang dipelajari. Keduanya bisa dipandang
sebagai upaya menjaga kondisi psikologis siswa sehingga benar-benar mampu
memotivasi ataupun menjaga semangat mereka untuk terus belajar meningkatkan
kemampuan internal masing-masing.
17
e. Lembar refleksi guru
Refleksi pembelajaran dilakukan oleh guru dan siswa sehingga guru dan siswa juga bisa
merasakan manfaat aktivitas ini. Bagi guru refleksi pembelajaran berguna untuk meninjau
sebuah kelompok atau kelas untuk menggambarkan situasi atau kondisi dari sebuah kelas,
serta guru bisa mengetahui potensi setiap individu dan siswa-siswi di kelas tersebut. Dengan
begitu, guru dapat meningkatkan kegiatan evaluasi berlanjut dan berjenjang. Sedangkan
manfaat refleksi pembelajaran bagi siswa yaitu untuk menyalurkan ungkapan proses
pembelajaran yang sudah dilakukan, apakah sudah baik atau masih kurang. Hal ini dapat
melatih kepercayaan diri siswa untuk mengungkapkan pendapat, serta memperbaiki kegiatan
belajar sesuai dengan minat dan metode yang mereka inginkan. Untuk mengetahui lebih
lanjut, berikut ini merupakan informasi seputar tujuan, manfaat dan contoh refleksi
pembelajaran.m
18
Pembinaan/Pelatihan kegiatan STUDY Tour ketempat bersejarah
4 √
kokurikuler
Tidak di perlombakan kegiatan
5 Daftar prestasi kegiatan Kokurikuler √
kokurikuler
g. Jurnal Mengajar
19
h. Roster Guru
Berikut susunan roaster mengajar guru di SMAS Laboratorium Unsyiah yang sudah
disusun berdasarkan keputusan administrasi sekolah.
20
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II) adalah tahapan kedua dalam Pengenalan
Lapangan Persekolahan Program Sarjana Pendidikan yang diprogramkan pada semester
keenam dan pelaksanaanyya dibuka pada setiap semester ganjil dan genap yang dimaksud
untuk memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan bidang studi melalui berbagai
bentuk aktivitas sekolah.
Guru harus memiliki 4 kompetensi dasar, yaitu: kompetensi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Keberhasilan guru
dalam mengajar sangat tergantung pada penguasaan materi pembelajaran dan keterampilan
guru dalam menjelaskan materi tersebut.
Dari hasil semua kegiatan PLP II yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa:
1. Dengan adanya kegiatan PLP II, mahasiswa akan dihadapkan langsung dengan
lingkungan sekolah yang sesungguhnya, menghadapi siswa sebagaimana seorang
guru yang sesungguhnya meskipun hanya selama PLP II.
2. Mahasiswa PLP II harus menjalankan tugasnya terlebih dalam mengajar, hendaknya
seperti seorang guru yang sesungguhnya. Tidak beranggapan bahwa sekedar
memenuhi tugasPLP II saja akan tetapi hendaknya dilakukan dengan sepenuh hati
agar nantinya benar-benar bias menjadi seorang guru yang profesional dan siap pakai
dimanapun berada.
3. Sebelum melaksanakan PLP II, sangat penting bagi mahasiswa untuk benar-benar
mempersiapkan diri sebaik mungkin, seperti persiapan mental, ilmu teori
kependidikan, dan menguasai setiap materi yang akan diajarkan kepada siswa ketika
berhadapan langsung dengan siswa di dalam kelas, tidak ada sedikitpun merasa
kakupada saat memberikan materi kepada siswa serta pandai dalam pengelolahan
kelas, artinya seorang guru harus pandai menguasai kelas.
4. Mahasiswa PLP II juga harus bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolah, sehingga
bisa berinteraksi dengan baik pada masyarakat sekolah, mulai kepala sekolah, guru,
staf, karyawan, siswa dan semua yang ada di lingkungan sekolah. Agar selalu tercipta
suasana yang harmonis dan akrab selama berada di lokasi PLP II.
21
3.2. Saran dan Rekomendasi
Mahasiswa calon guru harus serius menuntut ilmu di Universitas agar mahasiswa calon
guru dapat berhasil mengaplikasikan secara terpadu seluruh pengalaman belajarnya selama
di Universitas ke dalam program latihan. Lembaga-lembaga yang ada di Indonesia harus
sering mengadakan pelatihan untuk guru agar sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan
dan guru juga dapat mengembangkan kompetensi-kompetensi dasarnya.
Kami berharap pihak UP-PPL dapat memberikan informasi secara lebih rinci karena
banyak sekali mahasiswa yang bingung mengenai tugas dan bidang pengelompokannya.
Kepada dosen pembimbing, kami berharap bimbingan dan kunjungan ke sekolah yang lebih
sering karena kami masih sangat butuh bimbingan. Kepada pihak sekolah, semoga peraturan-
peraturan yang telah dibuat dapat dijalankan dengan lebih maksimal, seperti peraturan tentang
pengelolaan sampah. Adapun kepada pihak pengelola lokasi PLP, kami berharap agar lokasi
sekolah yang ditunjuk tidak terlalu jauh dengan tempat tinggal mahasiswa agar pengelolaan
waktu menjadi lebih efisien dan PLP II berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Akdon. 2006. Strategic management for educational management: manajemen strategik
untuk manajemen pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi dan Lia Yuliana. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Ditya Media.
Heryanti. 2018. “Penilaian Hasil Belajar dan Karakter”. Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitian
Pendidikan dan Pembelajaran 2 (2). Hal 118-128.
Ihtiar, H. W. 2016. “Analisis Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 92/DSN-MUI/IV/2014
Tentang Pembiayaan Yang Disertai RAHN”. An-Nisbah 3 (1) Hal 23-38.
Kusumaningrum, Sih. 2015. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Pendekatan
Saintifik dengan Model Pembelajaran PjBL untuk Meningkatkan Keterampilan Proses
Sains dan Kreativitas Siswa Kelas X. Tesis. Pascasarja UNY
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sagala, Syaiful. 2000. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta.
Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Jakarta: Prenada Media.
Siagian, Sondang P. 2005. Filsafat Administrasi. Jakarta: Gunung Agung.
Rustaman. 2001. “Keterampilan Bertanya dalam Pembelajaran IPA.” Dalam Handout Bahan
Pelantikan Guru-Guru IPA SLTP Se-Kota Bandung di PPG IPA. Jakarta: Depdiknas.
Ushansyah. 2017. “Pentingnya Administrasi Sekolah Untuk Kemajuan Pendidikan.” Ittihad
Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan. HaL:: 13-22.
Zuhdan Kun Prasetyo, dkk. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sains Terpadu
Untuk Meningkatkan Kognitif, Keterampilan Proses, Kreativitas serta Menerapkan
Konsep Ilmiah Peserta Didik SMP. Program Pascasarjana UNY.
23
LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
A. Kompetensi Inti
• KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
• KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
• KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
• KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3. Menganalisis secara aktif 3.1.1. Menganalisis sistem pemerintahan
Perkembangan kehidupan pada masa demokrasi liberal
politik bangsa Indonesia pada 3.1.2. Menguraikan Peran partai politik pada
masa Demokrasi Liberal masa demokrasi liberal
3.1.3. Menelaah proses terjadinya
pemilihan umum pertama di
Indonesia
4.1 Menyajikan secara kritis 4.1.1. Membuat tulisan/mind maping terkait
Perkembangan kehidupan politik Perkembangan kehidupan politik
bangsa Indonesia pada masa bangsa Indonesia pada masa
Demokrasi Liberal dalam bentuk Demokrasi Liberal.
tulisan dan/atau media lain
24
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, dengan menggunakan model Problem Based
Learning, Peserta didik mampu, Menganalisis sistem pemerintahan pada masa demokrasi
liberal, Menguraikan Peran partai politik pada masa demokrasi liberal dan Menelaah proses
terjadinya pemilihan umum pertama di Indonesia serta Membuat tulisan/mind maping terkait
Perkembangan kehidupan politik bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Liberal dengan
Benar.
D. Materi Pembelajaran
Perkembangan kehidupan politik bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Liberal dan
Sistem Pemerintahan Indonesia Pada Masa Demokrasi Liberal
• Sistem Partai Pada Masa Demokrasi Liberal
• Proses Pelaksanaan PEMILU pertama di Indonesia
25
E. Media dan Alat/Bahan Pembelajaran
Media :
• PPT mengenai Sistem Pemerintahan Indonesia pada masa demokrasi liberal, sistem
partai, dan pemilu pertama di Indonesia
• Poster yang Berisi perkembangan sistem politik pada masa demokrasi liberal
Alat/Bahan :
• Jaringan Internet
• Laptop/PC/Smartphone
• Worksheet atau Lembar kerja (siswa)
• Lembar Penilaian
F. Sumber Belajar
• Ratna Hapsari, M. Adil. (2016) . Sejarah SMA/ MA Kelas XII Ilmu Pengetahuan Sosial.
Jakarta. Penerbit Erlangga
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Alok
N asi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
o Wak
tu
1 Pendahuluan Pendahuluan / Kegiatan Awal 5
• Guru menyampaikan salam dan selanjutnya peserta didik men
menjawab it
• Guru mengecek kehadiran peserta didik dan menanyakan
kesiapan dalam mengikuti pembelajaran
• Guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum
memulai pembelajaran
• Guru menyampaikan informasi cakupan materi pembelajaran
yang akan dilaksanakan
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
• Guru menyampaikan rancangan penilaian
2 KEGIATAN 20
AKTIVITAS GURU AKTIVITAS PESERTA DIDIK
INTI(SINTAK) men
Orientasi Guru menyampaikan masalah yang Kelompok mengamati dan it
peserta didik akan dipecahkan secara kelompok / memahami masalah yang
pada masalah individu melalui Video pembelajaran disampaikan guru atau yang
• https://youtu.be/SM8WZ0ztM diperoleh dari bahan bacaan
uc yang disarankan.
Guru menjelaskan peristiwa
Perkembangan kehidupan politik
bangsa Indonesia pada masa
Demokrasi Liberal Proses
Terjadinya pengakuan
kemerdekaan RI secara
26
Internasional terhadap
perkembangan Republik
Indonesia
Mengorganisa Guru memastikan setiap anggota Peserta didik berdiskusi dan
sikan peserta memahami tugas masing-masing membagi tugas untuk
didik untuk mencari data/bahan-
belajar bahan/alat yang diperlukan
untuk menyelesaikan
masalah.
Memimbing Guru memantau keterlibatan peserta Peserta didik melakukan
penyelidikan didik dalam pengumpulan penyelidikan untuk bahan
individu data/bahan selama proses diskusi kelompok terkait
maupun pembelajaran Perkembangan kehidupan
kelompok politik bangsa Indonesia pada
masa Demokrasi Liberal
Proses Terjadinya pengakuan
kemerdekaan RI secara
Internasional terhadap
perkembangan Republik
Indonesia
Mengembang Guru memantau keterlibatan peserta Peserta didik melakukan
kan dan didik dalam pengumpulan penyelidikan untuk bahan
menyajikan data/bahan selama proses diskusi kelompok
hasil karya pembelajaran
Menganalisis Guru memantau diskusi dan Kelompok melakukan diskusi
dan membimbing pembuatan laporan untuk menghasilkan solusi
mengevaluasi sehingga karya setiap kelompok siap pemecahan masalah dan
proses untuk dipresentasikan hasilnya dipresentasikan
pemecahan
masalah
3 Penutup Langkah-Langkah 5
men
it
• Guru memberikan tugas
mandiri di rumah
• Guru meminta siswa
mengirimkan tugas yang
sudah dikerjakan, guru juga
menyebutkan reward apabila
pengumpulan tugas tepat
waktu akan mendapat nilai
tambahan/reward
• Guru menutup kegiatan
pembelajaran dengan
Hamdallah
27
I. Penilaian Pembelajaran
28
Instrumen Lembar Penilaian Keterampilan
Kompetensi Inti : 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi 4.1 Menyajikan secara kritis perkembangan politik Indonedia pada masa
Dasar : demokrasi liberal.
Rubrik Penilaian
No Indikator Rubrik Nilai
1 Membentuk Mengikuti pembentukan kelompok, A
kelompok dan mampu bekerjasama dalam
kelompok secara aktif, melakukan
pendekatan dengan kelompok lain
Mengikuti pembentukan kelompok dan B
bekerjasama dalam kelompok.
Tidak kooperatif dalam kelompok, C-D
tidak saling membantu.
2 Melakukan Menggali informasi yang akan dikaji
penggalian informasi dalam kelompok secara aktif dan
A
dalam kelompok interaktif, menggunakan sumber yang
variatif dan terpercaya.
29
No Indikator Rubrik Nilai
Menggali informasi yang akan dikaji
B
dalam kelompok secara aktif
Kurang menggali informasi yang akan
dikaji bahkan tidak melakukan
penggalian secara benar misal C-D
menggunakan sumber yang tidak
dapat dipercaya.
3 Melakukan diskusi Aktif dalam kelompok, melakukan
dalam kelompok tanya jawab dan menanggapi
pertanyaan dan pernyataan dari
A
kelompok lain dengan menggunakan
sumber yang sudah dikaji dan di
pertanggungjawabkan kebenarannya.
Melakukan tanya jawab, dan
menjawab pertanyaan dari kelompok B
lain
Mengikuti diskusi tidak menyawab dan
C-D
mengajukan pertanyaan
4 Menyiapkan bahan Menyiapkan, membuat dan
presentasi menyelesaikan bahan-bahan
keperluan presentasi dengan lengkap A
kemudian menyajikannya secara
menarik dan lugas
Menyiapkan dan membuat bahan-
bahan presentasi kemudian B
menyajikannya
Tidak menyiapkan bahan-bahan
presentasi dan tidak menyajikan C-D
presentasi
5 Mempresentasikan Mampu mempresentasikan hasil
hasil diskusi diskusi dengan benar secara
A
kelompok substantif, bahasa mudah dimengerti,
dan disampaikan secara percaya diri.
Mampu mempresentasikan hasil
diskusi dengan benar secara
substantif, bahasa mudah dimengerti, B
dan disampaikan kurang percaya diri.
30
No Indikator Rubrik Nilai
Mampu menyimpulkan hasil diskusi B
dengan benar secara substantif,
bahasa mudah dimengerti, dan
disampaikan kurang percaya diri.
31
J. Rencana Tindak Lanjut Hasil Penilaian
• Remedial
Peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM maka dianjurkan dan diwajibkan
melakukan penugasan kembali menjawan soal-soal tentang perkembangan politik
Indonesia pada masa demokrasi liberal
• Pengayaan
Kegiatan Pengayaan di ajukan kepada siswa dengan nilai yang melampau KKM
dengan memberikan materi pembahasan sub berikutnya mengenai perkembangan
Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin
32
Lampiran 2. LKPD
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Setelah mengikuti proses pembelajaran, dengan menggunakan model Problem
Based Learning, Peserta didik mampu, Menganalisis sistem pemerintahan pada masa
demokrasi liberal, Menguraikan Peran partai politik pada masa demokrasi liberal dan
Menelaah proses terjadinya pemilihan umum pertama di Indonesia serta Membuat
tulisan/mind maping terkait Perkembangan kehidupan politik bangsa Indonesia pada
masa Demokrasi Liberal dengan Benar.
33
NAMA KELOMPOK:
NAMA ANGGOTA KELOMPOK:
1.
2.
3.
PETUNJUK :
1. Awali dengan membaca Basmallah
2. bacalah LKS berikut dengan cermat
3. jika mengalami kesulitan dengan LKS, maka tanyakan pada guru dengan syarat
sudah berusaha memahami semaksimal mungkin terlebih dahulu
4. akhiri dengan membaca Hamdallah
Kegiatan Pembelajaran 1
SOAL
TULISKAN INFORMASI-INFORMASI PENTING MENGENAI PERKEMBANGAN POLITIK
INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL
No Informasi Penting
1
34
2
35
Lampiran 3. Bahan Ajar
36
Lampiran 4. Alokasi Waktu Minggu Efektif
ALOKASI WAKTU
MINGGU EFEKTIF SEMESTER GANJIL
2. Agustus 4 8 0 0 4 8 -
3. September 5 10 0 0 5 10 -
4. Oktober 4 8 0 0 4 8 -
5. November 4 8 0 0 4 8 -
6. Desember 5 10 4 8 1 2 Ujian Semester
1/Pembagian
Rapor
Libur Semester 1
Jumlah 27 54 7 14 20 40
Total = 14 JP
37
B. Jumlah Minggu Efektif : 20
C. Jumlah Jam Efektif : 40
38
Lampiran 5. Program Tahunan
PROGRAM TAHUNAN
Satuan Pendidikan : SMAS LABSCHOOL UNSYIAH
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas / Semester : XII IPS / Ganjil
Tahun Pelajaran 2022 / 2023
Kompetensi Inti
• KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
• KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
• KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
• KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Alokasi
SMT KOMPETENSI DASAR
Waktu
3.1 Menganalisis upaya bangsa indonesia dalam menghadapi ancaman
disintegrasi bangsa antara lain PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA,
Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G30-S/PKI
1 4.1 Merekonstruksi upaya bangsa indonesia dalam menghadapi 10 JP
ancaman disintegrasi bangsa antara lain PKI Madiun 1948, DI/TII,
APRA, Andi Aziz RMS, PRRI, Permesta, G30-S/PKI dan
menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah.
3.2 Mengevaluasi peran dan nilai-nilai perjuangan tokoh nasional dan
daerah dalam mempertahankan keutuhan negara dan bangsa
Indonesia pada masa 1945–1965.
1 8 JP
4.2 Menuliskan peran dan nilai-nilai perjuangan tokoh nasional dan
daerah yang berjuang mempertahankan keutuhan negara dan
bangsa Indonesia pada masa 1945–1965
39
Alokasi
SMT KOMPETENSI DASAR
Waktu
3.3 Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa
Indonesia pada masa awal kemerdekaan sampai masa Demokrasi
Liberal
1 10 JP
4.3 Merekonstruksi perkembangan kehidupan politik dan ekonomi
Bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan sampai masa
Demokrasi Liberal dan menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis
3.4 Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa
Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin
1 4.4 Melakukan penelitian sederhana tentang kehidupan politik dan 8 JP
ekonomi Bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin dan
menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis
40
Lampiran 6. Program Semester
PROGRAM SEMESTER
Juli Agustus
Septemb Oktober Keterangan
Materi Pokok / Kompetensi Jml November Desember
er
Dasar JP
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Menganalisis upaya bangsa
indonesia dalam menghadapi
ancaman disintegrasi bangsa
8 JP 2 2 2 2
antara lain PKI Madiun 1948,
DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS,
PRRI, Permesta, G30-S/PKI
Mengevaluasi peran dan nilai-
nilai perjuangan tokoh nasional
dan daerah dalam
8 JP 2 2 2 2 2
mempertahankan keutuhan
negara dan bangsa Indonesia
pada masa 1945–1965.
Menganalisis perkembangan 2 2
kehidupan politik dan ekonomi
10
Bangsa Indonesia pada masa 2 2 2
JP
awal kemerdekaan sampai
masa Demokrasi Liberal
41
Menganalisis perkembangan
kehidupan politik dan ekonomi 8
2 2 2 2
Bangsa Indonesia pada masa JP
Demokrasi Terpimpin
36
Jumlah Jam Efektif
JP
Jumlah Jam Cadangan 4 JP 2 2
Jumlah Jam Total Semester 40
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Ganjil JP
42
Dokumentasi Kegiatan PLP II SMAS Laboratorium Unsyiah
43
Gambar 3. Kegiatan Mengajar Mandiri
44
Gambar 4. Kegiatan Kokurikuler
45
Gambar 5. Kegiatan Ekstrakurikuler
46
Gambar 6. Upacara Bendera memperingati HUT RI 17 Agustus 1945
47
Gambar 8. Diskusi Bersama
48