Fungsi utama Rencong pada masa-masa itu adalah sebagai senjata, berbeda
halnya setelah Indonesia merdeka. Keberadaan Rencong di tengah-tengah
masyarakat Aceh telah bergeser fungsinya menjadi sebuah perhiasan yang terselip
pada pinggang para penari Seudati yang menghiasi kegagahan gerak tari Seudati,
terselip di pinggang pengantin pria pada saat berlangsungnya upacara pernikahan
sebagai simbolisasi dari keberanian, ketangguhan, dan kejantanan dari lelaki Aceh
dalam memimpin keluarga. Pun sebagai souvenir khas dari Aceh bagi siapa saja
yang datang berkunjung ke Negeri Atas Angin ini.
Rencong dari Daerah Aceh
SEJARAH RENCONG
Menurut catatan sejarah, Rencong merupakan senjata tradisional yang
digunakan di Kesultanan Aceh sejak masa pemerintahan Sultan Ali
Mughayat Syah yang merupakan Sultan Aceh yang pertama. Kedudukan
Rencong di Kesultanan Aceh sangatlah penting, Rencong selalu diselipkan
di pinggang Sultan Aceh, selain itu para Ulee Balang dan masyarakat biasa
juga menggunakan Rencong. Rencong emas milik Sultan Aceh dapat kita
jumpai di Museum Sejarah Aceh, dari bukti sejarah tersebut dapat
disimpulkan bahwa Rencong memang sudah terlahir sejak masa
Kesultanan Aceh namun pembuat pertamanya sampai saat ini belum
diketahui.