Nama senjata tradisional Bengkulu adalah keris. Namun bentuk keris dari Bengkulu ini
berbeda jauh dari karakter keris Jawa yang telah dikenal luas. Sekilas keris Bengkulu
berbentuk seperti pisau, tetapi agak sedikit melengkung. Senjata adat ini juga tidak
begitu panjang. Biasanya hanya sepanjang 13 ruas jari / sepanjang telapak kaki orang
dewasa.
Dahulu keris Bengkulu ini digunakan oleh kepala adat beserta hulu balangnya ketika
perang, upacara adat dan dalam keadaan mendesak. Berdasarkan kepercayaan warga
Bengkulu, siapa pun yang berperang menggunakan keris ini akan dianggap pemberani.
Nama senjata tradisional Lampung adalah Terapang. Bentuk dari terapang ini
menyerupai dengan keris Jawa. Namun pada senjata adat ini mempunyai sebuah ciri
khas yang sangat unik. Ciri khas dari terapang Lampung adalah memiliki bulu – bulu
halus. Bulu – bulu halus yang terdapat pada Terapang terbuat dari kayu.
Jika dilihat secara detail, bulu – kayu tersebut membentuk sebuah ukiran motif yang
cukup apik dan artistik. Ada yang berbentuk burung, kepala orang dan lain – lain.
Dari provinsi Jambi adalah Badik Tumbuk Lada. Bentuk dari senjata adat ini juga mirip
dengan keris, namun mempunyai ukuran yang lebih pendek dan lebih kecil daripada
Untuk bentuk dari Badik Tumbuk Lada tidak selalu bergelombang seperti keris. Ada
juga beberapa badik Tumbuk Lada Jambi yang berbentuk lurus. Pada bagian kepala
terbuat dari material kayu ataupun tanduk hewan. Sedangkan pada pangkal senjata dari
Jambi ini berbentuk menyerupai bulan sabit. Selain badik Tumbuk Lada, di provinsi
Jambi juga terdapat beberapa senjata lainnya. Misalnya sejenis tombak, pedang ataupun
sumpit.
Senjata Tradisional Kepulauan Riau “Badik Tumbuk Lada”.
Nama dari senjata adat dari Kepulauan Riau hampir sama dengan nama senjata adat
Jambi. Senjata tersebut bernama Badik Tumbuk Lado. Meskipun mempunyai nama
yang hampir sama dengan senjata Jambi, bentuk dari Badik Tumbuk Lado ini cukup
Bentuk dari senjata adat ini menyerupai belati. Ukuran panjang dari senjata Kepulauan
Riau antara 27 cm – 29 cm. Sedangkan untuk lebar senjata adalah 3,5 cm – 4 cm.
Fungsi dari Badik Tumbuk Lado adalah berburu dan melindungi diri, keluarga serta
sanak saudara. Kini Badik Tumbuk Lado hanya sekedar digunakan aksesoris
Ada yang menarik dari senjata adat dari provinsi Sumatera Selatan. Dari beberapa jenis
senjata dari Sumatera Selatan, ada sebuah senjata yang sangat unik. Senjata tersebut
adalah trisula. Trisula ini merupakan sebuah tombak yang mempunyai mata 3.
Tombak trisula Sumatera Selatan ini bukan merupakan tombak biasa. Karena bentuk
dari tombak ini sama seperti senjata yang digunakan oleh Dewa Neptunus. Dewa
Neptunus merupakan dewa air dalam mitologi Romawi kuno. Hal tersebut terlihat
sangat jelas pada gambaran karakter Dewa Neptunus pada Spongebob Squarepants,
Fairytale Disney Ariel dan lain – lain.
Fungsi dari tombak trisula Sumatera Selatan tidak sama dengan tombak Dewa
Neptunus yang dapat mengeluarkan petir. Melainkan hanya digunakan untuk
menyerang dari kejauhan. Untuk bentuk dari ujung tombak trisula ini sama seperti dewa
Neptunus. Pada bagian tengah lebih tinggi daripada kedua sisi dari mata tombak. Selain
mitos mengenai tombak Dewa Neptunus, bentuk ujung mata tombak ini hampir sama
dengan lafadz Allah pada huruf arab.
Senjata Adat Bangka Belitung “Siwar Panjang”.
sejenis pedang. Pedang pada Bangka Belitung disebut dengan siwar panjang. Bentuk
dari pedang ini panjang dan mempunyai ujung runcing. Pada ujung pedang yang
runcing hanya pada satu sisi. Sementara sisi yang lain berbentuk lurus.
Bagian dari gagang senjata melengkung. Pada bagian ujung gagang senjata, jika
diperhatikan dengan seksama berbentuk menyerupai kepala burung. Selain itu, sarung /
penutup dari siwar panjang juga sangat unik. Penutup tersebut berbentuk seperti tongkat
biasa. Jika dilihat secara keseluruhan, pedang ini berupa seperti pedang biasa dengan
Senjata Tradisional Riau terdapat sebuah jenis pedang yang digunakan oleh para
panglima kerajaan untuk berperang. Senjata tersebut adalah pedang Jenawi. Pedang
Jenawi Riau ini mempunyai bentuk yang sangat ramping dan lurus. Ciri lain dari
pedang Jenawi Riau ini adalah memiliki sebuah tonjolan kecil pada bagian ujung
Bentuk dari penutup pedang Jenawi Riau adalah persegi panjang. Penutupnya juga
mempunyai ukuran ramping sama seperti pedang Jenawi Riau tersebut. Selain pedang
Jenawi, di provinsi Riau juga terdapat senjata lain. Tetapi hanya jenis senjata adat ini
yang sangat khas akan budaya Riau. Sementara jenis senjata lain hampir sama dengan
Salah satu senjata dari provinsi Aceh yang terkenal adalah Rencong. Senjata khas Aceh
yang satu ini adalah sejenis belati. Ciri khas dari rencong Aceh adalah kepemilikan atas
senjata ini. Pada dasarnya, senjata tradisional Indonesia ini mempunyai sebuah kasta
yang terbagi antara jenis material pada mata pisau. Kasta tertinggi dari rencong
mempunyai material emas pada mata pisau. Untuk kasta rencong yang rendah terbuat
dari kuningan ataupun besi putih.
Kepemilikan dari rencong kasta tertinggi / emas adalah para raja. Sementara itu untuk
rakyat biasa hanya diperbolehkan memiliki rencong kasta bawah / rencong besi. Baik
rencong emas maupun rencong besi mempunyai ukuran panjang yang hampir sama
yaitu mulai dari 10 cm – 50 cm. Bentuk mata pisau ini ada yang lurus dan ada pula
yang melengkung. Bentuk dari rencong Aceh juga sangat unik. Sekilas senjata ini
berbentuk seperti huruf L.
Selain kasta, rencong ini juga terbagi atas bentuk dari ujung gagang. Ada yang ujung
gagang berbentuk melengkung yang disebut dengan rencong Meuncugek. Sedangkan
untuk rencong yang memiliki gagang kecil dan ujung gagang rencong besar disebut
dengan rencong Meupucok.
Senjata Adat Sumatera Utara “Piso Gaja Dombak”.
Provinsi Sumatera Utara yang sangat identik dengan kebudayaan batak memiliki sebuah
senjata tradisional Indonesia yang bernama Piso Gaja Dombak. Keunikan dari senjata
ini terletak pada bagian tangkai. Tangkai dari Piso Gaja Dombak mempunyai suatu
ukiran yang berbentuk seperti Gajah. Bagi suku batak, senjata ini dianggap sangat
sakral. Sebab seluruh suku batak percaya bahwa senjata daerah ini mempunyai
kekuatan supranatural.
Hanya para raja – raja yang mempunyai senjata ini. Kemudian diwariskan secara turun
temurun hingga kini. Sang pewaris juga selalu menjaga Piso Gaja Dombak dengan baik.
Dengan keberadaan dari senjata adat Indonesia ini, dapat mengetahui dengan mudah
tentang latar belakang suatu keluarga. Jika dalam keluarga tersebut menyimpan senjata
Senjata yang berasal dari provinsi Sumatera Barat mempunyai nilai seni yang cukup
tinggi. Senjata tersebut bernama karih. Senjata Karih Sumatera Barat merupakan sebuah
senjata yang tergolong ke dalam belati. Nilai estetika dari karih Sumatera Barat ini
terletak pada gagang belati dan juga penutupnya. Pada bagian ujung gagang karih
terdapat ukiran yang tampak bersinar. Begitu pula dengan bagian bawah penutup karih
yang juga terdapat ukiran.
Dengan warna gagang dan penutup berwarna hitam, dipadukan dengan warna mata
pisau yang putih terlihat sangat kontras. Hal ini menyebabkan senjata Karih Sumatera
Barat ini sangat memesona. Bentuk dari karih ini biasanya melengkung mulai dari
ujung mata pisau hingga bagian bawah gagang karih. Sehingga membentuk seperti
bulan sabit.
Pada ujung gagang mempunyai sebuah lingkaran. Senjata ini biasanya dimiliki oleh
para raja Minangkabau. Dengan senjata ini, para raja Minangkabau dapat menjaga diri
sendiri dari berbagai macam serangan yang mengancam nyawa.
Senjata Tradisional DKI Jakarta “Golok”.
Senjata khas DKI Jakarta yang paling terkenal adalah golok. Dengan menjadi pusat
Ibukota, kebudayaan Jakarta yang khas dengan Betawi mempunyai juga sangat populer.
Budaya Betawi sendiri hanya terdapat pada suatu kompleks kampung wisata Betawi
setu babakan. Di destinasi wisata tersebut dapat dijumpai golok yang merupakan senjata
khas Betawi. Bentuk dari senjata ini sangat sederhana jika dibandingkan dengan senjata
dari berbagai macam suku lainnya. Golok Jakarta tidak terlalu panjang dan tidak terlalu
Dahulu setiap orang Betawi pasti mempunyai sebuah golok minimal 1 buah golok
dalam satu rumah. Fungsi dari golok pun hanya sebagai perlindungan diri. Kini golok
hanya dijadikan sebagai aksesoris pada pakaian tradisional adat Betawi. Terkadang,
golok Betawi juga digunakan pada suatu pertunjukan seni tradisional, seni bela diri dan
modern.
Kujang dari Jawa Barat
Senjata dari Jawa Barat juga mempunyai nilai estetika tinggi sama seperti senjata dari
provinsi Sumatera Barat, Karih. Sedangkan senjata di Jawa Barat bernama Kujang.
Kujang Jawa Barat termasuk ke dalam jenis pisau belati. Bentuk dari Kujang sangat
unik menyerupai simbol api pada sebuah mitologi kuno. Simbol api juga sering
dijumpai pada beberapa anime, film China, Korea hingga Hollywood.
Selain bentuk Kujang Jawa Barat yang unik, tekstur mata pisau sangat estetis. Karena
sebelah bagian terdapat suatu ukiran dan bagian yang lain polos. Ukiran pada mata
pisau menyerupai dengan motif batik. Lalu juga terdapat beberapa lubang hitam.
Sementara untuk sarung kujang Jawa Barat sangat sederhana. Hanya terbuat dari sebuah
material yang mempunyai karakteristik seperti kain. Biasanya berwarna hitam. Senjata
Kujang Jawa Barat ini biasanya hanya digunakan sebagai aksesoris pakaian adat
ataupun hanya sekedar koleksi.
Senjata Adat Banten “Golok Ciomas”.
Senjata dari provinsi Banten cukup unik, namun mempunyai kesan yang sedikit
menyeramkan. Senjata tersebut adalah golok ciomas Banten. Sekilas golok ini
mempunyai bentuk seperti Kujang. Tetapi pada golok ciomas tidak terdapat kesan
estetika apapun.
Tekstur pada mata pisau sangat tidak teratur dan terasa bergelombang ketika dipegang.
Hal inilah yang menjadikan golok ciomas mempunyai kesan sedikit menyeramkan.
Menurut kepercayaan warga setempat, golok ciomas tersebut memang mempunyai aura
Pada bagian sisi golok ciomas tersebut terdapat beberapa lubang. Pada salah satu sisi
golok ciomas hanya terdapat sebuah lubang. Lubang itulah yang menyerupai mata.
Sekilas bagian ujung golok ciomas berbentuk seperti kepala hewan yang mempunyai
paruh runcing.
Golok Ciomas ini mempunyai 2 buah jenis ukuran, yaitu besar dan kecil. Pada masa
kolonial golok ciomas ini digunakan sebagai senjata untuk mengusir bangsa Belanda.
Oleh karena itu ketajaman dari golok ciomas ini tidak perlu diragukan lagi.
Senjata Khas Jawa Tengah “Keris & Ketapel”.
Salah satu senjata tradisional Jawa tengah yaitu ketapel. Dalam bahasa Jawa disebut
dengan plinteng. Senjata tradisional Indonesia ini adalah salah satu senjata yang masih
secara bebas digunakan hingga kini. Umumnya sering digunakan oleh anak – anak
untuk bermain. Bahkan di beberapa lapak dan toko mainan menjual ketapel / plinteng
ini.
Senjata ini hanya berupa ranting pohon kecil yang bercabang 2. Pada masing – masing
kedua sisi cabang ranting diikatkan dengan karet. Lalu kedua ujung karet yang tidak
Penggunaan ketapel / plinteng ini bukan hanya di kalangan anak – anak. Tetapi orang
dewasa pun juga sering kali menggunakan senjata ini untuk berburu, biasanya berburu
burung. Plinteng Jawa Tengah, termasuk ke dalam jajaran senjata yang sangat aman dan
tidak berbahaya.
Selain itu juga tidak mempunyai aura mistik apapun. Sehingga semua orang tanpa
Yogyakarta mempunyai kebudayaan keraton yang masih bertahan hingga kini. Untuk
senjata khas keraton adalah keris. Ada berbagai macam keris Jawa mulai dari yang kecil
Biasanya setiap keris dianggap mempunyai suatu jiwa yang berupa golongan jin. Konon
sebagian besar orang yang membuat keris mempunyai kekuatan spiritual yang tinggi.
Fungsi keris dari dahulu hingga kini adalah sama, begitu pula dengan cara
perawatannya. Keris dapat menjadi benteng / perlindungan diri sendiri dari segala
bahaya. Lalu keris juga dapat dijadikan sebagai aksesoris pakaian adat laki – laki.
Untuk cara perawatan keris harus dilakukan secara intensif. Setiap hari Jumat harus
diperhatikan dan tidak boleh sembarangan. Tempat penyimpanan terbaik untuk keris
Selanjutnya adalah Senjata Tradisional Indonesia yang berasal dari provinsi Jawa
Timur, bentuknya sangat unik. Senjata tersebut berbentuk seperti sabit yang merupakan
salah satu alat pertanian. Nama dari senjata ini adalah celurit. Walaupun berbentuk
seperti sabit, ada hal yang membedakan antara senjata celurit dan sabit.
Untuk senjata tradisional Jawa Timur mempunyai bentuk yang lebih ramping dan
mempunyai ujung yang lebih runcing. Celurit juga sangat tajam daripada sabit.
Senjata ini juga dilengkapi dengan sarung atau penutup. Pada penutup celurit terdapat
sebuah ukiran, ada yang sederhana dan ada pula ukiran yang mempunyai nilai estetika
tinggi. Pada bagian ganggang senjata ini terbuat dari material kayu. Sedangkan untuk
Jenis Senjata tradisional yang paling terkenal dari provinsi Kalimantan Timur adalah
Mandau. Senjata ini berbentuk pedang, namun diyakini mempunyai kekuatan gaib. Ciri
khas dari Mandau Kalimantan Timur terletak pada gagang pedang. Pada ujung bawah
gagang pedang terdapat ukiran yang berupa hiasan burung Enggang. Lalu pada ukiran
Bentuk dari mata pedang terlihat ramping pada bagian bawah. Namun pada bagian
tengah dan ujung mata pedang jauh lebih besar. Pada satu sisi pedang terdapat sebuah
ukiran yang juga dihiasi dengan lubang – lubang. Untuk sarung pedang memiliki
Pedang Mandau terdapat 2 buah jenis, yaitu Mandau biasa dan Mandau Tampilan.
Untuk pedang Mandau biasa digunakan dalam sehari – hari, baik itu berburu maupun
aktivitas rutin lainnya. Sedangkan untuk pedang Mandau Tampilan digunakan sebagai
Di provinsi Kalimantan Barat mempunyai sebuah senjata yang sangat kuno, yaitu
Dohong. Senjata ini tergolong ke dalam jenis pisau belati. Tetapi Dohong Kalimantan
Barat ini mempunyai bentuk unik. Sekilas bentuk dari Dohong Kalimantan Barat sangat
mirip dengan ujung mata tombak. Keunikan lain dari Senjata Tradisional Kalimantan
Dahulu Dohong Kalimantan Barat digunakan untuk perang, berburu, memotong tali
pusar dan aktivitas adat lainnya. Kini Dohong hanya digunakan untuk menyembelih
hewan dan upacara adat ataupun hanya sekedar koleksi. Hanya kepala suku yang dapat
memiliki Dohong ini. Kepala suku tersebut mempunyai sebutan sebagai pirus.
Senjata Tradisional Kalimantan Utara.
Di provinsi Kalimantan Utara mempunyai suatu senjata jarak jauh yang sangat terkenal
dan khas. Senjata tersebut adalah sumpit, senjata ini sangat identik dengan budaya suku
Dayak Kalimantan Utara. Cara menggunakan senjata ini adalah memasukkan peluru
terlebih dahulu pada ujung sumpit, lalu diarahkan ke target dan ditiup.
Bentuk dari sumpit Kalimantan Utara seperti seruling yaitu silinder bulat yang ramping.
Tetapi untuk senjata ini jauh lebih panjang daripada seruling. Panjang dari sumpit
Kalimantan Utara sebesar 1,5 m – 2 m. Senjata sumpit Kalimantan Utara ini memiliki
ketepatan yang sangat akurat. Lalu untuk jarak dari tembakan sumpit dapat mencapai
±200 m. Ketika digunakan, senjata ini tidak akan menimbulkan suara apapun.
Sehingga sumpit ini sangat baik digunakan untuk berburu. Untuk masyarakat Dayak
Kalimantan Utara sendiri juga masih menggunakan sumpit untuk berburu di hutan.
Selain untuk berburu, terkadang senjata ini dijadikan sebagai mas kawin.
Senjata Tradisional Kalimantan Tengah “Lonjo”.
Provinsi Kalimantan Tengah sangat identik dengan senjata jarak jauh. Senjata tersebut
bernama Lonjo. Senjata jenis tombak ini adalah senjata yang cukup mematikan. Untuk
tombak dari Kalimantan Tengah ini cukup istimewa. Karena senjata ini mempunyai
dual fungsi.
Untuk mata tombak sangat tajam. Biasanya digunakan sebagai senjata perburuan jarak
dekat. Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah sendiri biasanya melapisi ujung tombak
dengan racun yang diambil dari pelepah pohon. Musuh pun dapat dengan muda
dilumpuhkan.
Pada gagang tombak, telah dilengkapi dengan sebuah tangkai panjang yang berlubang
dan dapat dilepas. Tangkai tersebut mempunyai fungsi khusus ketika dilepas, yaitu
dapat digunakan pula sebagai sumpit. Karena itulah senjata ini merupakan salah satu
dari senjata dual fungsi. Tombak Lonjo untuk senjata jarak dekat. Sedangkan sumpit
Untuk jenis senjata dari provinsi Kalimantan Selatan ini bukan merupakan senjata yang
dapat digunakan untuk berperang. Namun hanya digunakan untuk melindungi diri pada
Material yang digunakan untuk dalam pembuatan perisai talimpang Kalimantan Selatan
ini adalah kayu biasa yang tidak terlalu berat dan cukup ringan. Tetapi sangat kuat
untuk menangkis berbagai macam serangan. Perisai Telawang ini juga sangat awet dan
Panjang dari perisai ini sekitar 1 m – 1,5 m. Sedangkan untuk lebar perisai adalah 30 –
50 cm. Lalu perisai ini mempunyai ukiran – ukiran yang sangat apik dan khas akan
budaya Dayak. Motif yang biasanya dijadikan sebagai ukiran perisai adalah hewan
Untuk Senjata adat Nusa Tenggara Barat ini hampir sama dengan sumpit Kalimantan
Utara yaitu penggunaannya dengan cara ditiup. Tetapi untuk senjata dari Nusa
Tenggara Barat ini mempunyai ukuran yang lebih kecil. Senjata ini bernama Tulup.
Material yang digunakan dalam pembuatan Tulup Nusa Tenggara Barat adalah kayu
pohon meranti. Kemudian, pada bagian tengah dilubangi. Dahulu senjata Tulup ini
digunakan untuk berburu. Bahkan sekarang pun juga masih menjadi senjata yang
Karena sebagian besar penduduk Nusa Tenggara Barat masih mempertahankan cara
Peluru yang biasanya digunakan seperti lidi atau ranting pohon yang tajam, pelepah
pohon enau yang bentuknya seperti mata panah dan lain – lain. Pada peluru biasanya
dilapisi dengan racun alami. Racun tersebut dibuat dari pelepah pohon tatar.
Senjata Tradisional Nusa Tenggara Timur “Sundu”.
Nusa Tenggara Timur mempunyai sebuah senjata keris yang disebut dengan Sundu.
Walaupun termasuk ke dalam jenis keris, perbedaan antara sundu dengan keris sendiri
Mata pisau dari Sundu adalah lurus dan melengkung. Pada mata pisau dan penutup
terdapat ukiran yang merupakan ciri khas budaya daerah Nusa Tenggara Timur. Motif
ukiran yang terdapat pada mata pisau biasanya menggunakan motif burung. Senjata ini
termasuk ke dalam jajaran senjata nusantara yang sangat dianggap sakral. Penyimpanan
Ada beberapa senjata nusantara tradisional yang sama, yaitu wedhung. Senjata ini
terdapat 2 jenis yaitu wedhung Bali dan wedhung Cirebon. Senjata ini tergolong ke
dalam jenis belati. Bentuk dari wedhung Bali dan wedhung Cirebon sangat mirip.
Untuk membedakan antara kedua wedhung ini adalah mata pisaunya. Mata pisau dari
wedhung Cirebon tidak ada dan terkesan cukup polos. Sedangkan untuk mata pisau dari
wedhung Bali mempunyai motif – motif yang sangat apik. Material dari wedhung ini
terbuat dari logam. Sedangkan untuk sarung / penutupnya terbuat dari kayu.
Senjata Tradisional Maluku Utara “Salawaku”.
Provinsi Maluku Utara mempunyai senjata adat bernama Parang dan Salawaku. Untuk
Parang adalah senjata pedang. Hal yang istimewa dari Parang adalah ukurannya.
Karena ukurannya itu, Parang Maluku Utara ini tidak dapat dikategorikan sebagai
pedang. Tetapi juga bukan termasuk ke dalam belati. Panjang dari pedang ini sekitar 90
cm – 100 cm.
Sedangkan salawaku adalah perisai. Desain dari salawaku cukup apik, sebab
mempunyai hiasan yang cantik. Motif hiasan tersebut juga bukan ukiran, melainkan
Salah satu senjata yang berasal dari provinsi Maluku sangat unik adalah tombak
Kalawai. Mata tombak dari Kalawai ini sama seperti tombak trisula yang mempunyai 3
mata pisau. Walaupun mempunyai 3 buah mata pisau, namun susunan dari tombak ini
tidak sama seperti tombak trisula maupun tombak Dewa Neptunus. Melainkan
berbentuk seperti kurungan. Fungsi dari senjata adat ini untuk berburu di sungai.
Senjata khas dari provinsi Maluku ini juga terdapat pada Maluku Utara. Sebab kedua
provinsi tersebut masih termasuk ke dalam satu wilayah. Kebudayaan adat istiadatnya
juga sama.
Senjata Tradisional Papua “Panah”.
Papua mempunyai Senjata adat yang disebut dengan busur dan panah. Untuk busurnya
ada yang istimewa. Karena mempunyai 5 buah lubang panah. Jadi dalam sekali
Panah pada senjata adat ini terbuat dari bambu. Sedangkan untuk busurnya terbuat dari
pohon rotan. Senjata ini digunakan untuk berburu dan berperang. Senjata ini juga masih
digunakan hingga kini. Hampir sama dengan senjata lainnya. Pada ujung mata panah
senjata ini juga diolesi dengan racun. Racun yang digunakan diambil dari getah pohon
sembaru.
oggiesmusic.com
Untuk Senjata dari provinsi Papua Barat sangat identik dengan budaya khas Papua.
Senjata adat ini adalah sejenis belati. Bentuk dari belati ini juga sangat unik. Sayangnya
penduduk dari Papua tidak memberikan nama khusus bagi senjata etnik ini.
Pembuatan dari senjata ini sepenuhnya menggunakan burung kasuari. Spesies dari
burung kasuari merupakan salah satu hewan yang mempunyai habitat asli di wilayah
Papua. Tulang aki burung ini digunakan sebagai mata pisau. Sedangkan untuk bulunya
Dengan hiasan bulu burung kasuari, belati ini terkesan sangat etnik dan khas dengan
Papua Barat. Di Papua Barat juga memanfaatkan burung kasuari untuk berbagai macam
Ada sebuah senjata dari provinsi Sulawesi Utara yang memiliki bentuk unik. Senjata
adat ini disebut dengan Pedang Bara Sangihe. Pedang ini berasal dari suku Sangihe.
Bentuk dari pedang ini sangat unik. Pada kedua ujung pedang bercabang 2, baik pada
bagian gagang dan mata pisaunya. Tepat pada bagian tengah cabang mata pisau
Selain mempunyai bentuk yang unik, pedang ini juga sangat istimewa. Karena salah
satu pahlawan nasional menggunakan pedang ini untuk melawan penjajah. Pahlawan
Senjata tradisional 34 Provinsi di Indonesia yang sangat artistik juga terdapat pada
provinsi Sulawesi Selatan. Senjata tersebut adalah badik lompo battang. Untuk nama
dari senjata ini diambil dari bahasa Bugis, yang berarti perut. Sedangkan arti dari Badik
Badik Lompo Battang Sulawesi Selatan ini termasuk ke dalam jenis belati. Senjata dari
Sulawesi Selatan ini mempunyai bentuk yang sangat unik. Dari semua jenis senjata
khas nusantara lainnya, hanya senjata ini yang mempunyai nilai artistik yang paling
tinggi.
Hal dapat terlihat dari hiasan batik Lompo Battang, baik pada pegangan hingga penutup
badik. Pada penutup batik terdapat ukiran dengan berbagai macam motif, biasanya
menggunakan motif tumbuhan. Lalu juga terdapat hiasan yang seperti diamond.
31. Senjata Adat Sulawesi Barat “badik lawu”.
@senjatatradi
sionalindonesia
Nama Senjata dari provinsi Sulawesi Barat ini juga disebut dengan Badik. Namun nama
dari Badik ini adalah badik lawu. Bentuk dari Badik lawu hampir sama dengan Badik
Lompo Battang. Hanya saja pada bagian ujung gagang badik lawu adalah runcing,
namun sedikit oval. Sedangkan bentuk dari Badik lawu adalah pipih.
Penutup atau sarung dari Badik ini sangat polos. Tetapi pada ujung bawah penutup
mempunyai sebuah ukiran yang sangat khas. Untuk badik ini mempunyai sebuah mitos
yang sangat aneh. Keyakinan akan mitos tersebut termasuk ke dalam kategori
cssr.com
Di Sulawesi Tenggara juga terdapat senjata yang berupa keris. Bentuk dari keris
Sulawesi Tenggara dan Jawa adalah sama, yaitu lurus dan bergelombang. Nama dari
keris ini adalah kawali. Pada keris Sulawesi Tenggara ini mempunyai suatu keunikan
yang berupa aturan – aturan dalam pembuatan keris. Jumlah dari lengkungan keris
Material pembuatan keris juga bukan merupakan material logam biasa dan sangat
istimewa. Kawali dibuat dengan batu meteor yang telah mengeras. Untuk itu, keris ini
Senjata yang satu ini tidak disebut dengan Badik. Karena senjata ini tidak tergolong ke
dalam jenis belati, melainkan pedang. Senjata ini adalah pasatimpo, untuk bentuk dari
pedang pasatimpo sangat mirip dengan bentuk badik lainnya. Hanya saja mempunyai
Pada bagian penutup / sarung pedang terdapat tali panjang. Bentuk dari pedang ini
sangat polos. Fungsi dari pedang pasatimpo pada dahulu digunakan untuk berperang
serta memotong hewan. Kini pedang tersebut hanya berfungsi sebagai aksesoris pakaian
nbudaya
Untuk senjata dari Gorontalo sangat unik. Senjata ini tergolong ke dalam jenis pedang.
Tetapi mempunyai bentuk yang jauh dari bentuk pedang pada umumnya. Biasanya mata
pedang mempunyai ujung yang runcing, baik pada salah satu atau kedua sisinya.
Berbeda halnya dengan pedang dari Gorontalo yang disebut dengan Wamilo.
Ujung dari mata pedang Wamilo adalah pipih. Meskipun pipih, tetapi pedang wamilo
sangat tajam. Selain berbentuk pipih, bentuk dari pedang ini juga sangat unik. Sekilas
pedang walimo terlihat sangat polos. Tetapi jika dipegang dan diperhatikan dari dekat,