Anda di halaman 1dari 13

Senjata Tradisional

Senjata Tradisional termasuk bagian dari setiap kebudayaan nusantara. Setiap provinsi
mempunyai sejarah khas masing – masing. Senjata antar provinsi juga berbeda satu sama lain
serta mempunyai nilai adat sesuai dengan norma budaya yang berlaku.

Senjata Tradisional Indonesia sangat banyak, hampir setiap kota atau provinsi mempunyai jenis
senjata adat yang berbeda beda. Namun, karena perkembangan teknologi banyak yang
dilupakan dan tidak dipakai. Untuk Anda yang ingin mengetahui Senjata Tradisional 34 Provinsi
yang ada di Indonesia, berikut Perpustakaan.id sajikan untuk Anda.

Senjata Tradisional 34 Provinsi dan Gambarnya


1. Senjata Tradisional Aceh “Rencong”.

Salah satu senjata dari provinsi Aceh yang terkenal adalah Rencong. Senjata khas Aceh yang
satu ini adalah sejenis belati. Ciri khas dari rencong Aceh adalah kepemilikan atas senjata ini.
Pada dasarnya, senjata tradisional Indonesia ini mempunyai sebuah kasta yang terbagi antara
jenis material pada mata pisau. Kasta tertinggi dari rencong mempunyai material emas pada
mata pisau. Untuk kasta rencong yang rendah terbuat dari kuningan ataupun besi putih.

Kepemilikan dari rencong kasta tertinggi / emas adalah para raja. Sementara itu untuk rakyat
biasa hanya diperbolehkan memiliki rencong kasta bawah / rencong besi. Baik rencong emas
maupun rencong besi mempunyai ukuran panjang yang hampir sama yaitu mulai dari 10 cm –
50 cm. Bentuk mata pisau ini ada yang lurus dan ada pula yang melengkung. Bentuk dari
rencong Aceh juga sangat unik. Sekilas senjata ini berbentuk seperti huruf L.

Selain kasta, rencong ini juga terbagi atas bentuk dari ujung gagang. Ada yang ujung gagang
berbentuk melengkung yang disebut dengan rencong Meuncugek. Sedangkan untuk rencong
yang memiliki gagang kecil dan ujung gagang rencong besar disebut dengan rencong
Meupucok.

2. Senjata Adat Sumatera Utara “Piso Gaja Dombak”.

Provinsi Sumatera Utara yang sangat identik


dengan kebudayaan batak memiliki sebuah
senjata tradisional Indonesia yang bernama
Piso Gaja Dombak. Keunikan dari senjata ini
terletak pada bagian tangkai. Tangkai dari Piso
Gaja Dombak mempunyai suatu ukiran yang
berbentuk seperti Gajah. Bagi suku batak,
senjata ini dianggap sangat sakral. Sebab seluruh suku batak percaya bahwa senjata daerah ini
mempunyai kekuatan supranatural.

Hanya para raja – raja yang mempunyai senjata ini. Kemudian diwariskan secara turun temurun
hingga kini. Sang pewaris juga selalu menjaga Piso Gaja Dombak dengan baik. Sehingga masih
tetap utuh dan terlihat masih tajam.

Dengan keberadaan dari senjata adat Indonesia ini, dapat mengetahui dengan mudah tentang
latar belakang suatu keluarga. Jika dalam keluarga tersebut menyimpan senjata ini berarti
mempunyai darah keturunan raja.

3. Senjata Tradisional Sumatera Barat “Karih”.

Senjata yang berasal dari provinsi Sumatera Barat


mempunyai nilai seni yang cukup tinggi. Senjata tersebut
bernama karih. Senjata Karih Sumatera Barat merupakan
sebuah senjata yang tergolong ke dalam belati. Nilai
estetika dari karih Sumatera Barat ini terletak pada gagang
belati dan juga penutupnya. Pada bagian ujung gagang
karih terdapat ukiran yang tampak bersinar. Begitu pula
dengan bagian bawah penutup karih yang juga terdapat
ukiran.

Dengan warna gagang dan penutup berwarna hitam, dipadukan dengan warna mata pisau yang
putih terlihat sangat kontras. Hal ini menyebabkan senjata Karih Sumatera Barat ini sangat
memesona. Bentuk dari karih ini biasanya melengkung mulai dari ujung mata pisau hingga
bagian bawah gagang karih. Sehingga membentuk seperti bulan sabit.

Pada ujung gagang mempunyai sebuah lingkaran. Senjata ini biasanya dimiliki oleh para raja
Minangkabau. Dengan senjata ini, para raja Minangkabau dapat menjaga diri sendiri dari
berbagai macam serangan yang mengancam nyawa.

Senjata Tradisional Minangkabau “Kerambit”:

Senjata adat kerambit

4. Senjata Adat Riau “Pedang Jenawi”.

Senjata Tradisional Riau terdapat sebuah


jenis pedang yang digunakan oleh para
panglima kerajaan untuk berperang.
Senjata tersebut adalah pedang Jenawi.
Pedang Jenawi Riau ini mempunyai
bentuk yang sangat ramping dan lurus.
Ciri lain dari pedang Jenawi Riau ini adalah
memiliki sebuah tonjolan kecil pada bagian ujung gagang pedang. Panjang pedang ini umumnya
mencapai ±1 meter.

Bentuk dari penutup pedang Jenawi Riau adalah persegi panjang. Penutupnya juga mempunyai
ukuran ramping sama seperti pedang Jenawi Riau tersebut. Selain pedang Jenawi, di provinsi
Riau juga terdapat senjata lain. Tetapi hanya jenis senjata adat ini yang sangat khas akan
budaya Riau. Sementara jenis senjata lain hampir sama dengan jenis senjata daerah lain.

5. Senjata Tradisional Kepulauan Riau “Badik Tumbuk Lado”.

Nama dari senjata adat dari Kepulauan


Riau hampir sama dengan nama senjata
adat Jambi. Senjata tersebut bernama
Badik Tumbuk Lado. Meskipun mempunyai
nama yang hampir sama dengan senjata
Jambi, bentuk dari Badik Tumbuk Lado ini
cukup berbeda dari Badik Tumbuk Lada.

Bentuk dari senjata adat ini menyerupai


belati. Ukuran panjang dari senjata
Kepulauan Riau antara 27 cm – 29 cm.
Sedangkan untuk lebar senjata adalah 3,5 cm – 4 cm. Biasanya yang memegang senjata adat ini
adalah laki – laki.

Fungsi dari Badik Tumbuk Lado adalah berburu dan melindungi diri, keluarga serta sanak
saudara. Kini Badik Tumbuk Lado hanya sekedar digunakan aksesoris pada pakaian adat
Kepulauan Riau laki – laki.

6. Senjata Adat Bangka Belitung “Siwar Panjang”.

Senjata Tradisional Indonesia


yang digunakan di provinsi
Bangka Belitung adalah
sejenis pedang. Pedang pada
Bangka Belitung disebut
dengan siwar panjang. Bentuk dari pedang ini panjang dan mempunyai ujung runcing. Pada
ujung pedang yang runcing hanya pada satu sisi. Sementara sisi yang lain berbentuk lurus.

Bagian dari gagang senjata melengkung. Pada bagian ujung gagang senjata, jika diperhatikan
dengan seksama berbentuk menyerupai kepala burung. Selain itu, sarung / penutup dari siwar
panjang juga sangat unik. Penutup tersebut berbentuk seperti tongkat biasa. Jika dilihat secara
keseluruhan, pedang ini berupa seperti pedang biasa dengan ujung kepala burung.

7. Senjata Tradisional Jambi “Badik Tumbuk Lada”.

Dari provinsi Jambi adalah Badik Tumbuk


Lada. Bentuk dari senjata adat ini juga mirip
dengan keris, namun mempunyai ukuran
yang lebih pendek dan lebih kecil daripada
senjata keris yang digunakan untuk perang
pada umumnya.

Untuk bentuk dari Badik Tumbuk Lada tidak


selalu bergelombang seperti keris. Ada juga
beberapa badik Tumbuk Lada Jambi yang berbentuk lurus. Pada bagian kepala terbuat dari
material kayu ataupun tanduk hewan. Sedangkan pada pangkal senjata dari Jambi ini berbentuk
menyerupai bulan sabit. Selain badik Tumbuk Lada, di provinsi Jambi juga terdapat beberapa
senjata lainnya. Misalnya sejenis tombak, pedang ataupun sumpit.

8. Senjata Tradisional Sumatera Selatan “Trisula”.

Ada yang menarik dari senjata


adat dari provinsi Sumatera
Selatan. Dari beberapa jenis
senjata dari Sumatera Selatan,
ada sebuah senjata yang sangat
unik. Senjata tersebut adalah
trisula. Trisula ini merupakan
sebuah tombak yang mempunyai
mata 3.

Tombak trisula Sumatera Selatan


ini bukan merupakan tombak biasa. Karena bentuk dari tombak ini sama seperti senjata yang
digunakan oleh Dewa Neptunus. Dewa Neptunus merupakan dewa air dalam mitologi Romawi
kuno. Hal tersebut terlihat sangat jelas pada gambaran karakter Dewa Neptunus pada
Spongebob Squarepants, Fairytale Disney Ariel dan lain – lain.

Fungsi dari tombak trisula Sumatera Selatan tidak sama dengan tombak Dewa Neptunus yang
dapat mengeluarkan petir. Melainkan hanya digunakan untuk menyerang dari kejauhan. Untuk
bentuk dari ujung tombak trisula ini sama seperti dewa Neptunus. Pada bagian tengah lebih
tinggi daripada kedua sisi dari mata tombak. Selain mitos mengenai tombak Dewa Neptunus,
bentuk ujung mata tombak ini hampir sama dengan lafadz Allah pada huruf arab.

9. Senjata Tradisional Bengkulu “Keris”.

Nama senjata tradisional Bengkulu adalah keris.


Namun bentuk keris dari Bengkulu ini berbeda
jauh dari karakter keris Jawa yang telah dikenal
luas. Sekilas keris Bengkulu berbentuk seperti
pisau, tetapi agak sedikit melengkung. Senjata
adat ini juga tidak begitu panjang. Biasanya
hanya sepanjang 13 ruas jari / sepanjang telapak
kaki orang dewasa.

Dahulu keris Bengkulu ini digunakan oleh kepala


adat beserta hulu balangnya ketika perang, upacara adat dan dalam keadaan mendesak.
Berdasarkan kepercayaan warga Bengkulu, siapa pun yang berperang menggunakan keris ini
akan dianggap pemberani. Kini keris Bengkulu hanya digunakan pada upacara adat Bengkulu.

10. Senjata Tradisional Lampung “Terapang”.

Nama senjata tradisional Lampung adalah


Terapang. Bentuk dari terapang ini
menyerupai dengan keris Jawa. Namun pada
senjata adat ini mempunyai sebuah ciri khas
yang sangat unik. Ciri khas dari terapang
Lampung adalah memiliki bulu – bulu halus. Bulu – bulu halus yang terdapat pada Terapang
terbuat dari kayu.

Jika dilihat secara detail, bulu – kayu tersebut membentuk sebuah ukiran motif yang cukup apik
dan artistik. Ada yang berbentuk burung, kepala orang dan lain – lain. Setiap bentuk ukiran
pada Terapang Lampung mempunyai makna tersendiri.

11.Senjata Adat Banten “Golok Ciomas”.

Senjata dari provinsi Banten cukup unik,


namun mempunyai kesan yang sedikit
menyeramkan. Senjata tersebut adalah golok
ciomas Banten. Sekilas golok ini mempunyai
bentuk seperti Kujang. Tetapi pada golok
ciomas tidak terdapat kesan estetika apapun.

Pada bagian sisi golok ciomas tersebut


terdapat beberapa lubang. Pada salah satu sisi golok ciomas hanya terdapat sebuah lubang.
Lubang itulah yang menyerupai mata. Sekilas bagian ujung golok ciomas berbentuk seperti
kepala hewan yang mempunyai paruh runcing.

Golok Ciomas ini mempunyai 2 buah jenis ukuran, yaitu besar dan kecil. Pada masa kolonial
golok ciomas ini digunakan sebagai senjata untuk mengusir bangsa Belanda. Oleh karena itu
ketajaman dari golok ciomas ini tidak perlu diragukan lagi.

12. Senjata Tradisional DKI Jakarta “Golok”.

Senjata khas DKI Jakarta yang paling terkenal adalah


golok. Dengan menjadi pusat Ibukota, kebudayaan
Jakarta yang khas dengan Betawi mempunyai juga
sangat populer. Walaupun keberadaan dari budaya
Betawi sendiri cukup memprihatinkan. Budaya Betawi
seolah tersisih dari kemodernisasian kota
megapolitan.

Budaya Betawi sendiri hanya terdapat pada suatu kompleks kampung wisata Betawi setu
babakan. Di destinasi wisata tersebut dapat dijumpai golok yang merupakan senjata khas
Betawi. Bentuk dari senjata ini sangat sederhana jika dibandingkan dengan senjata dari
berbagai macam suku lainnya. Golok Jakarta tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek,
hanya sekitar ±50 cm.

Dahulu setiap orang Betawi pasti mempunyai sebuah golok minimal 1 buah golok dalam satu
rumah. Fungsi dari golok pun hanya sebagai perlindungan diri. Kini golok hanya dijadikan
sebagai aksesoris pada pakaian tradisional adat Betawi. Terkadang, golok Betawi juga
digunakan pada suatu pertunjukan seni tradisional, seni bela diri dan modern.

13. Kujang dari Jawa Barat

Senjata dari Jawa Barat juga mempunyai nilai estetika tinggi sama
seperti senjata dari provinsi Sumatera Barat, Karih. Sedangkan
senjata di Jawa Barat bernama Kujang. Kujang Jawa Barat termasuk
ke dalam jenis pisau belati. Bentuk dari Kujang sangat unik
menyerupai simbol api pada sebuah mitologi kuno. Simbol api juga sering dijumpai pada
beberapa anime, film China, Korea hingga Hollywood.

Selain bentuk Kujang Jawa Barat yang unik, tekstur mata pisau sangat estetis. Karena sebelah
bagian terdapat suatu ukiran dan bagian yang lain polos. Ukiran pada mata pisau menyerupai
dengan motif batik. Lalu juga terdapat beberapa lubang hitam.

Sementara untuk sarung kujang Jawa Barat sangat sederhana. Hanya terbuat dari sebuah
material yang mempunyai karakteristik seperti kain. Biasanya berwarna hitam. Senjata Kujang
Jawa Barat ini biasanya hanya digunakan sebagai aksesoris pakaian adat ataupun hanya sekedar
koleksi.

14. Senjata Khas Jawa Tengah “Keris”.

Salah satu senjata tradisional Jawa tengah yaitu


ketapel. Dalam bahasa Jawa disebut dengan
plinteng. Senjata tradisional Indonesia ini adalah
salah satu senjata yang masih secara bebas
digunakan hingga kini. Umumnya sering digunakan
oleh anak – anak untuk bermain. Bahkan di
beberapa lapak dan toko mainan menjual ketapel /
plinteng ini.

Senjata ini hanya berupa ranting pohon kecil yang


bercabang 2. Pada masing – masing kedua sisi
cabang ranting diikatkan dengan karet. Lalu kedua ujung karet yang tidak terikat digabung
dengan potongan ban bekas maupun kulit hewan.

Penggunaan ketapel / plinteng ini bukan hanya di kalangan anak – anak. Tetapi orang dewasa
pun juga sering kali menggunakan senjata ini untuk berburu, biasanya berburu burung. Plinteng
Jawa Tengah, termasuk ke dalam jajaran senjata yang sangat aman dan tidak berbahaya.

Selain itu juga tidak mempunyai aura mistik apapun. Sehingga semua orang tanpa terkecuali
diperbolehkan untuk memiliki serta menggunakan senjata ini.

15. Senjata Asal Daerah Istimewa Yogyakarta “Keris”.

Yogyakarta mempunyai kebudayaan keraton yang


masih bertahan hingga kini. Untuk senjata khas
keraton adalah keris. Ada berbagai macam keris
Jawa mulai dari yang kecil hingga besar. Senjata ini
dianggap sangat keramat.

Biasanya setiap keris dianggap mempunyai suatu


jiwa yang berupa golongan jin. Konon sebagian
besar orang yang membuat keris mempunyai
kekuatan spiritual yang tinggi. Orang yang membuat keris disebut dengan empu.

Fungsi keris dari dahulu hingga kini adalah sama, begitu pula dengan cara perawatannya. Keris
dapat menjadi benteng / perlindungan diri sendiri dari segala bahaya. Lalu keris juga dapat
dijadikan sebagai aksesoris pakaian adat laki – laki. Setiap keris mempunyai nama tersendiri.
Untuk cara perawatan keris harus dilakukan secara intensif. Setiap hari Jumat harus dimandikan
dengan bunga / mandi kembang. Penyimpanan keris juga harus diperhatikan dan tidak boleh
sembarangan. Tempat penyimpanan terbaik untuk keris adalah sebuah peti atau lemari.

16. Senjata Tradisional Jawa Timur “Celurit”.

Selanjutnya adalah Senjata Tradisional Indonesia yang berasal dari provinsi Jawa Timur,
bentuknya sangat unik. Senjata tersebut berbentuk seperti sabit yang merupakan salah satu
alat pertanian. Nama dari senjata ini adalah celurit. Walaupun berbentuk seperti sabit, ada hal
yang membedakan antara senjata celurit dan sabit.

Untuk senjata tradisional Jawa Timur mempunyai bentuk yang lebih ramping dan mempunyai
ujung yang lebih runcing. Celurit juga sangat tajam daripada sabit.

Senjata ini juga dilengkapi dengan sarung atau penutup. Pada penutup celurit terdapat sebuah
ukiran, ada yang sederhana dan ada pula ukiran yang mempunyai nilai estetika tinggi. Pada
bagian ganggang senjata ini terbuat dari material kayu. Sedangkan untuk mata pisaunya terbuat
dari material logam besi maupun baja.

17. Senjata Tradisional Kalimantan Barat “Dohong”.

D
i provinsi Kalimantan Barat mempunyai sebuah
senjata yang sangat kuno, yaitu Dohong. Senjata ini
tergolong ke dalam jenis pisau belati. Tetapi
Dohong Kalimantan Barat ini mempunyai bentuk
unik. Sekilas bentuk dari Dohong Kalimantan Barat
sangat mirip dengan ujung mata tombak. Keunikan lain dari Senjata Tradisional Kalimantan
Barat ini masih dipergunakan hingga kini.

Dahulu Dohong Kalimantan Barat digunakan untuk perang, berburu, memotong tali pusar dan
aktivitas adat lainnya. Kini Dohong hanya digunakan untuk menyembelih hewan dan upacara
adat ataupun hanya sekedar koleksi. Hanya kepala suku yang dapat memiliki
Dohong ini. Kepala suku tersebut mempunyai sebutan sebagai pirus.

18. Senjata Tradisional Kalimantan Tengah


“Lonjo”.
Provinsi Kalimantan Tengah sangat identik dengan senjata jarak jauh. Senjata tersebut bernama
Lonjo. Senjata jenis tombak ini adalah senjata yang cukup mematikan. Untuk tombak dari
Kalimantan Tengah ini cukup istimewa. Karena senjata ini mempunyai dual fungsi.

Untuk mata tombak sangat tajam. Biasanya digunakan sebagai senjata perburuan jarak dekat.
Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah sendiri biasanya melapisi ujung tombak dengan racun
yang diambil dari pelepah pohon. Musuh pun dapat dengan muda dilumpuhkan.

Pada gagang tombak, telah dilengkapi dengan sebuah tangkai panjang yang berlubang dan
dapat dilepas. Tangkai tersebut mempunyai fungsi khusus ketika dilepas, yaitu dapat digunakan
pula sebagai sumpit. Karena itulah senjata ini merupakan salah satu dari senjata dual fungsi.
Tombak Lonjo untuk senjata jarak dekat. Sedangkan sumpit sebagai senjata jarak jauh.

19. Senjata Tradisional Kalimantan Utara.

Di provinsi Kalimantan Utara mempunyai suatu senjata jarak jauh


yang sangat terkenal dan khas. Senjata tersebut adalah sumpit,
senjata ini sangat identik dengan budaya suku Dayak Kalimantan
Utara. Cara menggunakan senjata ini adalah memasukkan peluru
terlebih dahulu pada ujung sumpit, lalu diarahkan ke target dan
ditiup.

Bentuk dari sumpit Kalimantan Utara seperti seruling yaitu silinder


bulat yang ramping. Tetapi untuk senjata ini jauh lebih panjang daripada seruling. Panjang dari
sumpit Kalimantan Utara sebesar 1,5 m – 2 m. Senjata sumpit Kalimantan Utara ini memiliki
ketepatan yang sangat akurat. Lalu untuk jarak dari tembakan sumpit dapat mencapai ±200 m.
Ketika digunakan, senjata ini tidak akan menimbulkan suara apapun.

Sehingga sumpit ini sangat baik digunakan untuk berburu. Untuk masyarakat Dayak Kalimantan
Utara sendiri juga masih menggunakan sumpit untuk berburu di hutan. Selain untuk berburu,
terkadang senjata ini dijadikan sebagai mas kawin.

20. Senjata Tradisional Kalimantan Timur “Mandau”.

Jenis Senjata tradisional yang paling terkenal dari


provinsi Kalimantan Timur adalah Mandau. Senjata ini
berbentuk pedang, namun diyakini mempunyai
kekuatan gaib. Ciri khas dari Mandau Kalimantan Timur
terletak pada gagang pedang. Pada ujung bawah gagang
pedang terdapat ukiran yang berupa hiasan burung
Enggang. Lalu pada ukiran tersebut terdapat rambut
manusia asli.

Bentuk dari mata pedang terlihat ramping pada bagian bawah. Namun pada bagian tengah dan
ujung mata pedang jauh lebih besar. Pada satu sisi pedang terdapat sebuah ukiran yang juga
dihiasi dengan lubang – lubang. Untuk sarung pedang memiliki sebuah tali untuk mengikat
pedang ke tubuh.

Pedang Mandau terdapat 2 buah jenis, yaitu Mandau biasa dan Mandau Tampilan. Untuk
pedang Mandau biasa digunakan dalam sehari – hari, baik itu berburu maupun aktivitas rutin
lainnya. Sedangkan untuk pedang Mandau Tampilan digunakan sebagai senjata perang dan
upacara adat.

21. Senjata Tradisional Kalimantan Selatan “Talimpang”.


Untuk jenis senjata dari provinsi Kalimantan Selatan ini bukan
merupakan senjata yang dapat digunakan untuk berperang.
Namun hanya digunakan untuk melindungi diri pada saat
perang. Senjata ini bernama talimpang.

Material yang digunakan untuk dalam pembuatan perisai


talimpang Kalimantan Selatan ini adalah kayu biasa yang tidak terlalu berat dan cukup ringan.
Tetapi sangat kuat untuk menangkis berbagai macam serangan. Perisai Telawang ini juga sangat
awet dan dapat bertahan selama beberapa abad / ratusan tahun.

Panjang dari perisai ini sekitar 1 m – 1,5 m. Sedangkan untuk lebar perisai adalah 30 – 50 cm.
Lalu perisai ini mempunyai ukiran – ukiran yang sangat apik dan khas akan budaya Dayak. Motif
yang biasanya dijadikan sebagai ukiran perisai adalah hewan mitologi dari kebudayaan Dayak,
seperti burung tingang.

22.Senjata Tradisional Bali “Wedhung”.

Ada beberapa senjata nusantara


tradisional yang sama, yaitu wedhung.
Senjata ini terdapat 2 jenis yaitu wedhung
Bali dan wedhung Cirebon. Senjata ini
tergolong ke dalam jenis belati. Bentuk
dari wedhung Bali dan wedhung Cirebon
sangat mirip.

Untuk membedakan antara kedua


wedhung ini adalah mata pisaunya. Mata
pisau dari wedhung Cirebon tidak ada dan terkesan cukup polos. Sedangkan untuk mata pisau
dari wedhung Bali mempunyai motif – motif yang sangat apik. Material dari wedhung ini
terbuat dari logam. Sedangkan untuk sarung / penutupnya terbuat dari kayu.

23. Senjata Tradisional Nusa Tenggara Barat “Sumpit”.

Untuk Senjata adat Nusa Tenggara


Barat ini hampir sama dengan sumpit
Kalimantan Utara yaitu
penggunaannya dengan cara ditiup.
Tetapi untuk senjata dari Nusa
Tenggara Barat ini mempunyai
ukuran yang lebih kecil. Senjata ini
bernama Tulup.

Material yang digunakan dalam pembuatan Tulup Nusa Tenggara Barat adalah kayu pohon
meranti. Kemudian, pada bagian tengah dilubangi. Dahulu senjata Tulup ini digunakan untuk
berburu. Bahkan sekarang pun juga masih menjadi senjata yang ampuh untuk berburu.

Karena sebagian besar penduduk Nusa Tenggara Barat masih mempertahankan cara bertahan
hidup tradisional, yaitu dengan berburu di hutan maupun sungai.

Peluru yang biasanya digunakan seperti lidi atau ranting pohon yang tajam, pelepah pohon
enau yang bentuknya seperti mata panah dan lain – lain. Pada peluru biasanya dilapisi dengan
racun alami. Racun tersebut dibuat dari pelepah pohon tatar.

24. Senjata Tradisional Nusa Tenggara Timur “Sundu”.


Nusa Tenggara Timur
mempunyai sebuah senjata keris yang disebut dengan Sundu. Walaupun termasuk ke dalam
jenis keris, perbedaan antara sundu dengan keris sendiri sangat mencolok. Nampak terlihat dari
mata pisaunya.

Mata pisau dari Sundu adalah lurus dan melengkung. Pada mata pisau dan penutup terdapat
ukiran yang merupakan ciri khas budaya daerah Nusa Tenggara Timur. Motif ukiran yang
terdapat pada mata pisau biasanya menggunakan motif burung. Senjata ini termasuk ke dalam
jajaran senjata nusantara yang sangat dianggap sakral. Penyimpanan dan kepemilikan dari
senjata ini juga mempunyai aturan tersendiri.

25. Senjata Adat Sulawesi Utara “Pedang Bara Sangihe”.

Ada sebuah senjata dari provinsi


Sulawesi Utara yang memiliki bentuk
unik. Senjata adat ini disebut dengan
Pedang Bara Sangihe. Pedang ini
berasal dari suku Sangihe. Bentuk dari
pedang ini sangat unik. Pada kedua
ujung pedang bercabang 2, baik pada
bagian gagang dan mata pisaunya.
Tepat pada bagian tengah cabang mata pisau mempunyai sebuah lubang.

Selain mempunyai bentuk yang unik, pedang ini juga sangat istimewa. Karena salah satu
pahlawan nasional menggunakan pedang ini untuk melawan penjajah. Pahlawan tersebut
adalah Hengkeng U Nang.

26. Senjata Tradisional Gorontalo, “wamilo”


Untuk senjata dari Gorontalo sangat unik. Senjata ini
tergolong ke dalam jenis pedang. Tetapi mempunyai
bentuk yang jauh dari bentuk pedang pada
umumnya. Biasanya mata pedang mempunyai ujung
yang runcing, baik pada salah satu atau kedua
sisinya. Berbeda halnya dengan pedang dari
Gorontalo yang disebut dengan Wamilo.

Ujung dari mata pedang Wamilo adalah pipih.


Meskipun pipih, tetapi pedang wamilo sangat tajam.
Selain berbentuk pipih, bentuk dari pedang ini juga sangat unik. Sekilas pedang walimo
terlihat sangat polos. Tetapi jika dipegang dan diperhatikan dari dekat, bagian penutup
pedang ini mempunyai ukiran.

27. Senjata Adat Sulawesi Tengah “pasatimpo”.


Senjata yang satu ini tidak disebut dengan Badik. Karena
senjata ini tidak tergolong ke dalam jenis belati,
melainkan pedang. Senjata ini adalah pasatimpo, untuk
bentuk dari pedang pasatimpo sangat mirip dengan bentuk
badik lainnya. Hanya saja mempunyai ukuran yang
lebih panjang

Pada bagian penutup / sarung pedang terdapat tali


panjang. Bentuk dari pedang ini sangat polos. Fungsi
dari pedang pasatimpo pada dahulu digunakan
untuk berperang serta memotong hewan. Kini pedang tersebut hanya berfungsi sebagai
aksesoris pakaian adat Sulawesi Tenggara.

28. Senjata Adat Sulawesi Barat “badik”.

Nama Senjata dari provinsi Sulawesi


Barat ini juga disebut dengan Badik.
Namun nama dari Badik ini adalah
badik lawu. Bentuk dari Badik lawu
hampir sama dengan Badik Lompo
Battang. Hanya saja pada bagian ujung
gagang badik lawu adalah runcing,
namun sedikit oval. Sedangkan bentuk
dari Badik lawu adalah pipih.

Penutup atau sarung dari Badik ini


sangat polos. Tetapi pada ujung bawah penutup mempunyai sebuah ukiran yang sangat khas.
Untuk badik ini mempunyai sebuah mitos yang sangat aneh. Keyakinan akan mitos tersebut
termasuk ke dalam kategori kekerasan. Walaupun sebagian besar penduduk Sulawesi Barat
masih mempercayainya, namun mitos tersebut kini dicekal.

29. Sulawesi Selatan “badik lompo battang”.

Senjata tradisional 34 Provinsi di Indonesia


yang sangat artistik juga terdapat pada
provinsi Sulawesi Selatan. Senjata tersebut
adalah badik lompo battang. Untuk nama
dari senjata ini diambil dari bahasa Bugis,
yang berarti perut. Sedangkan arti dari
Badik sendiri adalah senjata.

Badik Lompo Battang Sulawesi Selatan ini


termasuk ke dalam jenis belati. Senjata
dari Sulawesi Selatan ini mempunyai
bentuk yang sangat unik. Dari semua jenis senjata khas nusantara lainnya, hanya senjata ini
yang mempunyai nilai artistik yang paling tinggi.

Hal dapat terlihat dari hiasan batik Lompo Battang, baik pada pegangan hingga penutup badik.
Pada penutup batik terdapat ukiran dengan berbagai macam motif, biasanya menggunakan
motif tumbuhan. Lalu juga terdapat hiasan yang seperti diamond.

30. Senjata Adat Sulawesi Tenggara


“Keris”.
Di Sulawesi Tenggara juga terdapat senjata yang berupa keris. Bentuk dari keris Sulawesi
Tenggara dan Jawa adalah sama, yaitu lurus dan bergelombang. Nama dari keris ini adalah
kawali. Pada keris Sulawesi Tenggara ini mempunyai suatu keunikan yang berupa aturan –
aturan dalam pembuatan keris. Jumlah dari lengkungan keris harus berjumlah ganjil.

Material pembuatan keris juga bukan merupakan material logam biasa dan sangat istimewa.
Kawali dibuat dengan batu meteor yang telah mengeras. Untuk itu, keris ini tidak akan
terdeteksi oleh metal detektor.

Itulah daftar dari senjata tradisional 34 Provinsi di Indonesia. Dengan faktor dinamika
kebudayaan, fungsi dari senjata tersebut telah bergeser. Bahkan hampir tidak dipergunakan
sama sekali dan hanya sekedar dijadikan sebagai aksesoris maupun bahan koleksi.

31. Senjata Tradisional Maluku Utara “Parang Salawaku”.

Provinsi Maluku Utara mempunyai senjata adat


bernama Parang dan Salawaku. Untuk Parang
adalah senjata pedang. Hal yang istimewa dari
Parang adalah ukurannya. Karena ukurannya itu,
Parang Maluku Utara ini tidak dapat dikategorikan
sebagai pedang. Tetapi juga bukan termasuk ke
dalam belati. Panjang dari pedang ini sekitar 90 cm
– 100 cm.

Sedangkan salawaku adalah perisai. Desain dari salawaku cukup apik, sebab mempunyai hiasan
yang cantik. Motif hiasan tersebut juga bukan ukiran, melainkan ditempel. Biasanya
memanfaatkan kerang.

32. Senjata Tradisional Maluku “Tombak Kalawai”.

Salah satu senjata yang berasal dari provinsi Maluku sangat


unik adalah tombak Kalawai. Mata tombak dari Kalawai ini
sama seperti tombak trisula yang mempunyai 3 mata
pisau. Walaupun mempunyai 3 buah mata pisau, namun
susunan dari tombak ini tidak sama seperti tombak trisula
maupun tombak Dewa Neptunus. Melainkan berbentuk
seperti kurungan. Fungsi dari senjata adat ini untuk
berburu di sungai.

Senjata khas dari provinsi Maluku ini juga terdapat pada


Maluku Utara. Sebab kedua provinsi tersebut masih termasuk ke dalam satu wilayah.
Kebudayaan adat istiadatnya juga sama.

27. Senjata Tradisional Papua “Panah”.

Papua mempunyai Senjata adat yang disebut dengan busur


dan panah. Untuk busurnya ada yang istimewa. Karena
mempunyai 5 buah lubang panah. Jadi dalam sekali
memanah dapat langsung menggunakan 5 buah panah.

Panah pada senjata adat ini terbuat dari bambu. Sedangkan


untuk busurnya terbuat dari pohon rotan. Senjata ini
digunakan untuk berburu dan berperang. Senjata ini juga masih digunakan hingga kini. Hampir
sama dengan senjata lainnya. Pada ujung mata panah senjata ini juga diolesi dengan racun.
Racun yang digunakan diambil dari getah pohon sembaru.

28. Senjata Adat Papua Barat.

Untuk Senjata dari provinsi Papua Barat sangat identik


dengan budaya khas Papua. Senjata adat ini adalah
sejenis belati. Bentuk dari belati ini juga sangat unik.
Sayangnya penduduk dari Papua tidak memberikan
nama khusus bagi senjata etnik ini.

Pembuatan dari senjata ini sepenuhnya menggunakan


burung kasuari. Spesies dari burung kasuari merupakan
salah satu hewan yang mempunyai habitat asli di
wilayah Papua. Tulang aki burung ini digunakan sebagai mata pisau. Sedangkan untuk bulunya
digunakan sebagai hiasan pada gagang pisau.

Dengan hiasan bulu burung kasuari, belati ini terkesan sangat etnik dan khas dengan Papua
Barat. Di Papua Barat juga memanfaatkan burung kasuari untuk berbagai macam keperluan
adat, baik senjata maupun pakaian hingga aksesoris.

Anda mungkin juga menyukai