Provinsi Aceh mempunyai senjata tradisional bernama rencong yang bentuknya mirip
seperti huruf L bak belati.
Bagian gagang rencong berbentuk huruf Arab serta diambil dari padanan kata “bismillah”
untuk menunjukkan bahwa rakyat Aceh memegang teguh ajaran Islam.
2. Senjata Tradisional Hujur dari Sumatera Utara
Senjata tradisional piso gaja dombak berasal dari Sumatera Utara. Pada bagian
tangkai, terdapat ukiran seperti gajah.
Senjata tersebut dianggap sakral karena mempunyai kekuatan magis dan
hanya dimiliki oleh raja-raja dan diwariskan turun-temurun.
Badik tumbuk lado adalah senjata tradisional seperti keris dari Kepulauan Riau.
Ukuran panjangnya 27-29 sentimeter dengan lebar bilah 3,5-4 sentimeter.
Penggunaan badik tumbuk lado adalah untuk menikam, mengiris, serta
menjajah saat ada pertempuran jarak pendek.
Masyarakat lokal meyakini bahwa setelah badik tumbuk lada ditarik dari
sarungnya, harus ada yang ditikam, baik benda maupun binatang.
Karih atau keris tergolong senjata tikam atau senjata tajam dari Sumatera
Barat.
Karih diletakkan di depan pinggang dan biasanya dipakai oleh laki-laki. Fungsi
karih adalah untuk pertahanan diri.
Tombak mata panah atau kuju (istilah daerah Kerinci) merupakan senjata
tradisional yang hingga saat ini masih diproduksi.
Dalam satu tahun, tombak mata panah dimandikan dua kali untuk perawatan
serta diasapi dengan kemenyan.
Komponen tombak mata panah terdiri dari mata panah, punting, kuping,
tangkai, serta besi pelapis manau.
Ukuran tangkai tombak mata panah sekitar satu meter dengan panjang kepala
20 sentimeter.
8. Senjata Tradisional Keris dari Bengkulu
Jika keris identik dengan senjata tradisional di Pulau Jawa, Bengkulu ternyata
juga mempunyai keris yang khas dengan bentuk berbeda dari keris di Jawa.
Bentuk keris asli Bengkulu seperti pisau dengan adanya lengkungan.
Keris dari Bengkulu tidak terlalu pendek, tetapi juga tidak terlalu panjang, kira-
kira 13 ruas jari atau sepanjang telapak kaki orang dewasa.
Sejarah keris Bengkulu juga unik karena dulu dipakai kepala adat dan para hulu
balang raja saat mengadakan upacara adat hingga berperang.
Beredar kepercayaan masyarakat Bengkulu bahwa orang yang menggunakan
keris tersebut adalah orang yang pemberani.
Namun, keris Bengkulu saat ini hanya dipakai saat ada upacara adat.
Siwar atau badik merupakan senjata pusaka tradisional dari Kabupaten Lahat,
Provinsi Sumatera Selatan.
Sayangnya, produksi siwar secara massal sudah tidak dilakukan. Pembuatan
siwar dilakukan oleh tokoh masyarakat serta ahli waris saja.
Parang dari Bangka Belitung dipakai oleh masyarakat saat berkelahi jarak
pendek.
Bentuk parang mempunyai ujung lebar dan berat dengan tujuan meningkatkan
berat, sehingga lawan bisa terpotong dengan cepat.
Penggunaan parang yang ukurannya sedang adalah untuk menebang pohon.
13. Senjata Tradisional Tombak atau Payan dari Lampu
Golok ciomas dari Banten dulunya digunakan untuk mengusir para penjajah.
Golok ini sangat terkenal karena tajam, halus, dan bentuknya seimbang. Di
samping itu, golok ciomas juga dikenal cukup mistis.
Uniknya, pembuatan golok ciomas hanya dilakukan pada bulan kelahiran Nabi
Muhammad Saw serta wajib melalui tahapan ritual dan penempatan besi
khusus.
Kujang adalah senjata tradisional dari Jawa Barat yang mempunyai bentuk
yang unik dengan tonjolan pada pangkal, gerigi pada satu sisi dan lengkungan
pada bagian ujung.
Ukuran kujang panjangnya 20-30 sentimeter dengan lebar 5 sentimeter .
Keris dari Jawa Tengah bisa ditemukan di berbagai wilayah. Bentuk keris cukup
beragam, seperti keris dengan bilah berkelok-kelok dan keris dengan bilah
lurus.
Penempatan keris pun berbeda-beda berdasarkan kondisi, seperti diletakkan
pada bagian pinggang belakang saat masa damai, namun saat ada perang
letakknya dipindah di depan.
5. Senjata Tradisional di Indonesia Keris dari DIY
Senjata keris dari Daerah Istimewa Yogyakarta dibuat dari logam. Bagian keris
terdiri dari wilah (mata pisau), warangka (sarung), dan ukiran (pegangan keris).
Celurit dari Jawa Timur dibuat dari besi atau baja dan berbentuk bilah
melengkung seperti bulan sabit dengan gagang dari kayu.
Celurit dipakai untuk membela diri dari musuh. Serta dalam kepercayaan
masyarakat Jawa Timur digunakan untuk membela harkat dan martabat.
Senjata Tradisional Bali – Nusa Tenggara
Keris sebagai senjata tradisional masyarakat Bali mempunyai ciri khas adanya
ukiran. Bentuk keris dengan gagang kayu tersebut sangat beragam, seperti
bentuk patung dewa, penari, raksasa, kepala kuda, dan masih banyak lagi.
Keris bali digunakan untuk membela diri. Selain itu, keris juga digunakan untuk
mewakili seseorang saat menghadiri undangan pernikahan.
Masyarakat Bali percaya jika keris yang direndam di dalam air dapat dipakai
untuk mengobati seseorang dari gigitan binatang berbisa.
Sampari juga termasuk senjata tradisional seperti keris. Sampari berasal dari
Pulau Sumbawa bagian timur, Nusa Tenggara Barat.
Wamilo dari Gorontalo mempunyai bentuk mirip golok namun bagian ujung
hulunya sedikit melengkung ke bawah.
2. Senjata Tradisional Badik dari Sulawesi Barat
Badik merupakan senjata tradisional yang bentuknya mirip pisau, tetapi
melengkung cukup dalam di bagian ujung.
3. Senjata Tradisional Pasatimpo dari Sulawesi Tengah
Peda adalah senjata tradisional Sulawesi sejenis parang yang dibuat dari besi dan biasa dipakai
bertani atau menyadap enau. Peda berukutan pendek sekitar 50 sentimeter.
Badik adalah senjata tradisional dari Melayu, Makassar, Bugis dan Mandar di Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Barat yang terbuat dari bahan besi, baja dan pamor.
Bentuk badik seperti pisau belati dan ukurannya pendek. Panjang bilah badik berkisar antara 20-30
sentimeter.
Senjata tradisional dari Maluku salah satunya adalah parang salawaku dengan bentuk parang dan
tameng.
Senjata dengan panjang hampir 1 meter tersebut dipakai untuk perang dan berburu binatang.
2. Senjata Tradisional Tombak dari Maluku
Tombak sebagai senjata tradisional dari Maluku dipakai untuk menangkap ikan.
Bagian penyusun tombak terdiri dari tongkat untuk pegangan dan mata (kepala tombak) dari besi
atau baja yang tajam.
Senjata Tradisional dari Pulau Papua
1. Senjata Tradisional di Indonesia Pisau Belati dari Papua
Senjata tradisional yang cukup unik bernama pisau belati untuk berburu atau berperang berasal dari
Papua.
Senjata tersebut dibuat dari tulang kaki Burung Kasuari. Bagian hulu belati dihiasi dengan bulu
burung Kasuari.
Di Papua Barat, senjata tradisional yang digunakan adalah busur dan panah.
Busur terbuat dari bambu atau kayu, tali busur terbuat dari rotan, dan anak panahnya terbuat dari
bambu, kayu atau tulang.