Anda di halaman 1dari 10

KLIPING SENJATA TRADISIONAL

KARYA :

1. IKLILUL ADILA AL AMIN


2. NAZILATUL FEBRIANA
3. MUHAMMAD AMSYAR DENIS

MADRASAH IBTIDAIYAH DARUL ULUM


BANGSAL SARI BANYUURIP UJUNGPANGKAH
TAHUN PELAJARAN 2022-2023
SENJATA TRADISIONAL
DI INDONESIA

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan keanekaragaman hasil


kebudayaan. Keanekaragaman hasil kebudayaan itu bisa dilihat dari wujud hasil
kebudayaan seperti nilai - nilai, norma-norma, tindakan dalam hidup bermasyarakat,
dan benda-benda hasil karya manusia. Hasil kekayaan kebudayaan yang
beranekaragam itu lahir dan terbentuk karena adanya usaha nenek moyang kita pada
masa lampau dalam mengatur kehidupan dan beradaptasi dengan lingkungannya.
Salah satu keanekaragaman hasil kebudayaan nenek moyang kita adalah senjata
tradisional.

Senjata tradisional merupakan alat-alat yang digunakan masyarakat sebagai


alat untuk melindungi diri ataupun sebagai alat untuk mempermudah kegiatan sehari-
hari. Senjata tradisional juga memiliki peran pembantu pada kehidupan nenek
moyang bangsa Indonesia misalnya sebagai alat-alat untuk berburu, bertani,
berperang atau perlindungan diri dari serangan musuh atau binatang buas. Biasanya
senjata tradisional dapat dilihat pada pakaian adat, upacara adat dan museum.
Keberadaan senjata tradisional, merupakan warisan nenek moyang yang tersebar
diseluruh Indonesia. Senjata-senjata tradisional diciptakan dengan memiliki makna
dan fungsi tersendiri dalam kehidupan masyarakat tergantung dari daerah masing-
masing. Di Indonesia yang memiliki banyak keberadaan dan budaya, terdapat
peninggalan senjata tajam kuno dari beragam suku. Beberapa diantara telah diteliti
dari aspek metalurgisnya, namun penelitian dengan aspek metalurgi masih sangat
minim dan hanya mencakup sedikit dari jenis-jenis senjata tajam dalam negeri.

Seiring perkembangan zaman. Senjata – senjata yang sifatnya manual tersebut


sedikit demi sedikit digantikan dengan senjata yang lebih otomatis. Seperti senapan,
meriam, dan perkakas rumah tangga yang lebih modern. Namun di indonesia masih
banyak yang masih menggunakan senjata tradisional. Berikut adalah contoh senjata
tradisional dari beberapa provinsi:
1. JAWA TIMUR (Celurit)

Senjata yang sangat terkenal di Jawa Timur adalah Celurit. Celurit


adalah sejenis arit dan bentuknya cukup mengerikan. Orang-orang Madura
sering menyelipkan celurit di pinggangnya. Senjata tradisional Jawa Timur ini
terkenal sangat mematikan. Bentuknya yang melengkung dengan ujung yang
runcing menjadikan jenis senjata ini sangat tajam dan ditakuti.
Dikutip dari situs perpustakaan, celurit merupakan salah satu senjata
tradisional Jawa Timur dari Suku Madura yang memiliki nilai historis tinggi.
Seban, keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari tradisi dan kebudayaan
masyarakat Madura hingga saat ini.
Konon, senjata ini pernah digunakan oleh tokoh Madura, Sakera untuk
melawan penjajah Belanda. Ratusan tentara belanda pernah meregang nyawa
karena sabetan celurit ini: Karena itu, senjata tradisional ini sangat ditakuti.
Pada perkembangannya, celurit kental dengan tradisi carok di Madura,
yakni pertarungan satu lawan satu menggunakan celurit. Biasanya, senjata ini
digunakan masyarakat Madura untuk melindungi diri dan martabatnya. Siapa
yang menginjak-injak martabat, maka celurit ini yang bicara.
Senjata lainnya di Jawa Timur adalah sondre, kodi, tombak, pisau
belati, dan arit bulu ayam.
2. JAWA TENGAH (Keris)

Keris adalah senjata tradisional di daerah Jawa Tengah yang mendapat


tempat penting dalam kehidupan masyarakatnya Keris dapat menunjukkan
kedudukan seorang dalam masyarakat.
Keris merupakan senjata tradisional Jawa Tengah yang paling terkenal
dibanding senjata-senjata adat khas Jawa Tengah lainnya. Tentu saja Anda
sudah pernah melihat bentuk asli dari keris ini.
Senjata Keris ini memang sudah diakui oleh masyarakat Jawa Tengah
bahkan dunia sebagai senjata adat yang bernilai seni yang tinggi.
Pada jaman dahulu, senjata adat ini digunakan oleh masyarakat
setempat sebagai identitas diri sendiri, keluarga, ataupun kelompok Pada masa
itu Keris milik seorang raja berbeda dengan Keris milik perwira juga yang
lainnya sesuai dengan status sosialnya.
Kita juga dapat menemukan senjata ini di daerah Kalimantan,
Sumatera, Sulawesi, Bali, bahkan hingga Negeri Jiran. Tetapi Keris khas Jawa
Tengah ini lebih condong terkenal karena sering sekali dianggap memiliki
tuan tertentu.
Senjata adat Jawa Tengah yang bernama Keris ini bisa ditemukan
dalam berbagai bentuk, ada yang tanpa luk/lekukan, ada yang berlekuk 3, 5, 7,
dan seterusnya. Pada saat ini Keris lebih difungsikan sebagai aksesoris
pakaian adat Jawa Tengah juga sebagai benda souvenir yang banyak dikoleksi
para wisatawan domestik maupun mancanegara.
3. JAWA BARAT (Kujang)

Kujang ialah salah satu senjata tradisional Jawa Barat yang bentuk
aslinya mirip kudi yang awalnya digunakan sebagai alat pertanian, namun
karena perubahan zaman, kudi menjadi senjata tradisional. Senjata tradisional
ini dibuat dalam berbagai variasi yang merupakan inti dari ajaran budaya
Sunda berupa burung dan unggas, hewan berkaki empat, juga katak.

Berdasarkan variasi ini berbagai kelompok senjata kujang diberi nama


tergantung pada morfologi flora dan fauna budaya Sunda. Misalnya, Kujang
Jago, Kujang Kunnu, atau Kujang Naga Lalu, ada juga yang disebut Kujang
Ciung yang menjadi salah satu senjata populer dan juga berlaku sebagai
senjata khas Jawa Barat Pada umumnya kujang memiliki bentuk ujung
runcing yang estetis.

Fungsi kujang tergantung pada ukuran bilahnya. Jika ukuran bilahnya


10 sampai 15 cm, senjata kujang ini dipercaya berfungsi sebagai Jimat. Jika
ukuran bilahnya 20 sampai 35 cm, senjata itu tergolong kategori pusaka. Jika
panjang bilah pisau adalah 40 sampai 50 cm, maka kujang tersebut termasuk
dalam kategori kapak yang berfungsi sebagai kepala kapak atau mata tombak.

Selain itu, sebagai senjata tradisional Jawa Barat, kujang juga


memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Digunakan sebagai simbol seperti logo pemerintah atau organisasi
b. Dapat digunakan sebagai alat pertanian dan berdasarkan teks
Sanghyang kuno orang Sunda biasanya menggunakan senjata ini
untuk menebang pohon, memotong tanaman, dan nyaker, atau
Grameds bisa menyebutnya alat pemangkasan. 3. Dapat digunakan
sebagai hiasan atau pajangan. Senjata ini biasanya bisa dilihat di
tembok rumah-rumah Sundo.
c. Pusaka Kujang adalah senjata perang Kapak pusaka dapat
dijadikan sebagai lambang kehormatan dan perlindungan.

4. KALIMANTAN BARAT (Mandau)

Masyarakat Dayak Kalimantan Barat mempunyai nenek moyang yang


sama dengan masyarakat Dayak di Provinsi lain di Kalimantan. Tidak
mengherankan jika kemudian mereka mengenal mandau sebagai salah satu
alat perlindungan diri. Mandau khas Kalimantan memang sangat populer.
Bersama dengan Telawang, mandau sering dijadikan barang antik dan
dikoleksi para kolektor.
Mandau merupakan senjata utama dan merupakan senjata turun
temurun yang dianggap Keramat Bentuknya panjang dan selalu ada tanda
ukiran baik dalam bentuk tatahan maupun hanya ukiran biasa, Mandau dibuat
dan batu gunung, ditatah, diukir dengan emas/perak/tembaga dan dihiasi
dengan bulu burung atau rambut manusia. Mandau mempunyai nama asli
yang disebut “Mandau Ambang Birang Bitang Pono Ajun Kajau", merupakan
barang yang mempunyai nilai religius, karena dirawat dengan baik oleh
pemiliknya, Batu-batuan yang sering dipakai sebagai bahan dasar pembuatan
Mandau dimasa yang telah lalu yaitu: Batu Sanaman Mantike, Batu Mujat
atau batu Tengger, Batu Montalat

5. SUMATRA UTARA (Tongkat Tunggal Panaluan)

Senjata berikutnya yaitu Tongkat Tunggal Panaluan, berbentuk seperti


tongkat atau tungkot yang panjangnya kurang lebih 170 cm. Biasanya, tongkat
ini dimiliki oleh seorang dukun besar atau Datu Bolon atau raja Batak. Dalam
perkembangannya tongkat tersebut dimiliki oleh Ketua adat dan dipakai pada
saat mengadakan acara besar, misalnya Mambukka Huta, acara Horja bius dan
sebagainya. Sekarang tongkat pusaka raja Batak ini disimpan di museum
Gereja Katolik Kabupaten Samosir
Perlu diketahui, Tongkat Tunggal Panaluan ini juga termasuk hasil
seni yang diukir bergambar wajah yang tersusun ke atas.

Pada Tongkat Tunggal Panaluan ini terdapat ukiran-ukiran wajah yang


diyakini memiliki kesaktian. Masyarakat Suku Batak juga mempercayai
Tongkat Tunggal Panaluan ini memiliki kekuatan supranatural. Seperti
meminta hujan, menahan menolak bala, menghindari wabah dan
menyembuhkan orang sakit.

6. PAPUA (tombak tradisional papua)

Tombak Tradisional Papua merupakan senjata yang dapat digunakan


untuk pertempuran atau perguruan. Biasanya tombak juga sering digunakan
oleh masyarakat Papua sebagai properti dalam tarian.

Tombak biasanya terbuat dari bahan dasar yang mudah dijumpai di


alam, yakni Kayu yang digunakan untuk membuat gagang, sedangkan batu
kali yang akan dipertajam dan digunakan sebagai mata ombak.

Hal tersebutlah yang menjadikan tombak dapat bertahan sebagai


senjata wajib yang ada dalam kegiatan berburu maupun berperang.
Yang membuat senjata tersebut spesial adalah adanya aturan yakni,
tidak diperbolehkan untuk menggunakan tombak selain digunakan untuk
keperluan berburu atau berperang.

Contohnya tidak diperbolehkan memotong tunas pohon muda dengan


menggunakan tombak, atau menggunakan tombak untuk membawa hasil dari
kebun. Jika aturan tersebut di karang, akan mendapatkan kesialan.

Sedangkan proses pembuatannya yakni, satu rangka tombak akan


memakan waktu yang cukup lama. Dimulai dari pengambilan kayu yang
langsung diambil dari pohonnya, kemudian dipotong dengan ukuran 3 m
dalam keadaan yang sudah dijemur. Jika sudah dijemur, kayu yang digunakan
untuk gagang akan dibentuk sedemikian rupa, digosok dengan menggunakan
serbuk keong laut hingga menjadi runcing yang akan memerlukan waktu
kurang lebih dari 1 Minggu.

Dalam adat tradisional Papua tombak dapat diartikan sebagai lambang


dari kegagahan seorang laki-laki. Sehingga tombak tersebut harus selalu
disimpan dengan baik. Biasanya senjata tersebut digantungkan pada langit-
langit atau diletakkan pada sebuah penyangga yang ada di tembok rumah.

Anda mungkin juga menyukai