1 Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Sarune Kale, Rapai, Bangsi Alas, Arbab, Geundrang, Canang,
Celempong, Tambo, Taktok Trieng, dan Berenguh
2 Sumatra Utara Aramba, Oloan, Panggora, Doal, Hesek, Garantung, Gordang, Taganing, Odap,
Sarune Bolon, Sarune Bulu, Ole-ole, dan Sulim
3 Sumatra Barat Saluang, Pupuik Batang Padi, Bansi, Talempong, Rabab, Gandang Tabuik, Tambua,
dan Serunai
4 Riau Gambus
6 Jambi Serangko
16 Yogyakarta Gamelan
25 Gorontalo Ganda
31 Maluku Arababu
32 Maluku Utara Fu
33 Papua Tifa
Dikutip dari ebook Mengenal Seni dan Budaya Indonesia karya R. Rizky dan T. Wibisono,
Rencong adalah senjata tradisional dari Aceh.
Rencong terbuat dari bahan metal, seperti kuningan atau besi, dan gagangnya terbuat dari
tanduk kerbau.
Secara umum, masyarakat Aceh mengenal 4 jenis Rencong yakni Rencong Meukure,
Rencong Pudoi, Rencong Meupucok, Rencong Meucegek.
2. Piso Surit (Sumatra Utara)
Sumatra Utara punya senjata tradisional bernama Piso Surit. Kata "piso" sendiri artinya pisau.
3. Kerambit (Sumatra Barat)
Kerambit adalah pisau genggam yang bentuknya melengkung, senjata tradisional Sumatra
Barat.
Pedang Jenawi merupakan senjata khas Riau yang konon sering digunakan para panglima dan
prajurit dalam peperangan di masa lalu.
5. Badik Tumbuk Lado (Kepulauan Riau)
Badik Tumbuk Lado adalah jenis senjata berbentuk keris, yang punya bilah mirip badik dari
Sulawesi. Panjang bilahnya sekitar 27-39 cm dengan lebar antara 3,5 - 4 cm.
6. Keris Jambi (Jambi)
Keris khas Jambi menjadi senjata tradisional yang bentuk kedua sisi belahnya meruncing
tajam. Senjata ini adalah senjata tusuk genggam. Salah satu keris pusaka di Jambi ialah Keris
Siginjai.
7. Trisula dan Keris (Sumatra Selatan)
Keris khas Palembang ini punya lekukan yang ganjil dan trisula merupakan alat sejenis
tombak.
8. Keris (Bangka Belitung)
Siwar Panjang adalah senjata tradisional dari Bangka Belitung, yang mirip pedang panjang.
Bentuknya memancing di bagian ujungnya dan lurus.
9. Keris (Bengkulu)
Keris senjata tradisional khas Bengkulu memiliki panjang 13 jari dan bentuknya lurus. Keris
ini biasanya digunakan para kepala adat suku sana pada saat perang, upacara para adat, atau
untuk membela diri.
10. Terapang (Lampung)
Berdasarkan catatan detikcom, terapang adalah senjata yang bentuknya keris gabus. Zaman
dahulu, terapang digunakan masyarakat Lampung sebagai senjata untuk berperang.
11. Golok Ciomas (Banten)
Golok ciomas merupakan senjata tradisional asal Banten. Bagi masyarakat Banten, golok
ciomas juga dianggap sebagai senjata yang daya magis. Konon, senjata ini perlu dibuat pada
bulan Mulud (Rabi'ul Awal dalam kalender Hijriah).
12. Dohong (Kalimantan Barat)
Dohong asal Kalimantan Barat, menjadi senjata tradisional khususnya bagi suku Dayak
Ngaju. Dohong bentuknya seperti tombak yang bisa beralih fungsi sebagai pisau.
13. Mandau (Kalimantan Timur)
Mandau adalah senjata tradisional asal Kalimantan Timur, yang dibuat oleh sang pandai besi.
Senjata ini diberi hiasan ukiran burung Enggang.
Selain dikenal melambangkan perjuangan rakyat Kaltim, senjata ini juga dikenal memiliki
kekuatan gaib.
14. Keris Bujak Beliung (Kalimantan Selatan)
Keris Bujak Beliung merupakan senjata tradisional dari daerah Kalimantan Selatan.
Senjata ini memiliki panjang sekitar 30 cm serta memiliki ciri khas pada bagian ujung
bawahnya, di mana terdapat ukiran khas suku Kalimantan Selatan yang terdapat filosofi di
dalamnya.
15. Lunduk Sumpit (Kalimantan Tengah)
Senjata tradisional ini sering digunakan dalam pertempuran terbuka, sekaligus menjadi
senjata rahasia untuk pembunuhan diam-diam masyarakat Kalteng. Selain itu, senjata ini juga
cocok untuk digunakan dalam membunuh pada jarak jauh.
16. Lonjo (Kalimantan Utara)
Dilansir laman Warisan Budaya Kemdikbud, Lonjo adalah senjata tradisional Kalimantan
Utara, khususnya masyarakat Dayak.
Bentuk Lonjo adalah berupa mata tombak yang terbuat dari besi, lalu dipasang atau diikat
dengan anyaman rotan serta bertangkai yang berasal dari bambu atau kayu keras.
17. Golok Betawi (Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta)
Golok Betawi adalah senjata tradisional yang populer. Menjadi senjata tradisional, sampai
dengan tahun 1960-an, para laki-laki punya kebiasaan membawa golok di pinggangnya.
Peranan golok juga bisa kenali dari cerita-cerita dan film terkenal seperti Si Jampang Jago
Betawi, Si Mirah (Si Betina dari Marunda), hingga Si Pitung dari Rawabelong.
18. Kujang (Jawa Barat)
Kujang merupakan senjata tradisional asal Jawa Barat. Nama kujang sendiri diambil dari
gabungan dari kata Kudi dan Hyang.
Di bahasa Sunda, lata "Kudi" berarti senjata berkekuatan sakti, sementara kata "Hyang"
artinya kedudukan di atas dewa.
19. Keris (Jawa Tengah)
Keris khas Jawa Tengah adalah senjata tradisional yang memiliki nilai seni tinggi. Daya
sering keris dapat melumpuhkan lawan dari jarak dekat.
20. Keris dan Tombak (Daerah Istimewa Yogyakarta)
Dalam buku repository Kemdikbud Senjata Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta oleh
Sumintarsih, dkk., peperangan keris digunakan saat sedang berhadapan begitu dekat dengan
lawan.
Sementara rombak digunakan sebagai alat lempar atau tusuk saat peperangan atau saat
sedang berburu.
21. Clurit (Jawa Timur)
Clurit merupakan senjata tradisional asal Jawa Timur, khususnya di daerah Madura. Senjata
ini terbuat dari besi baja, sejenis arit yang bentuknya sabit melengkung setengah lingkaran.
22. Keris (Bali)
Ciri Keris Bali adalah bentuknya yang cukup besar dan panjang, yang terbuat dari kayu dan
berhiaskan susunan batu permata. Senjata ini digunakan untuk mempertahankan dan
membela diri.
23. Keris (Nusa Tenggara Barat)
NTB memiliki beberapa jenis keris, di antaranya keris Sampari dan keris Sondi. Masyarakat
Lombok menamakan Sondi dengan Grantim.
24. Parang (Nusa Tenggara Timur)
Dalam buku repository Kemdikbud Senjata Tradisional Daerah Nusa Tenggara Timur yang
disusun oleh B.K. Kotten, dkk., Parang digunakan sebagai senjata untuk kebutuhan perang
untuk orang-orang tertentu.
Biasanya Para terbuat dari besi baja atau besi tua, dengan ganggang yang terbuat dari kayu.
Dalam bahasa daerah Lamaholot di Flores Timur, Parang disebut juga peda atau kenube.
25. Baladu (Gorontalo)
Dikutip dari laman Museum Pemerintah Provinsi Gorontalo, Baladu dadalah senjata
tradisional masyarakat Gorontalo dalam perang pada zaman dahulu.
Baladu bentuknya seperti keris pendek dengan ukiran pandungo, yang bermotif mahkota serta
tameng (taupo) dari kayu hitam.
26. Badik (Sulawesi Barat)
Badik menjadi salah satu simbol identitas bagi masyarakat Sulawesi. Pada era luwu kuno
(Klasik) Badik dikenal dengan sebutan Kalio. Pada zaman dahulu, Bading lebih banyak
digunakan sebagai alat-alat pertanian.
Seiring berjalannya waktu, Badik digunakan untuk sebagai senjata dalam bertahan hidup,
dikala masyarakat Bugis terancam untuk menjaga diri.
27. Pasatimpo (Sulawesi Tengah)
Pasatimpo adalah senjata tradisional dari Sulawesi Tengah, yang bentuknya mirip pedang.
Namun, bentuk hulunya bengkok ke bawah dan ada tali di sarungnya.
28. Peda (Sulawesi Utara)
Dikutip ebook Ensiklopedia Pelajar dan Umum oleh Gamal Komandoko, Peda khas Sulawesi
terbuat dari baja atau besi. Bentuknya mirip parang berukuran 50 cm.
29. Lembing (Sulawesi Tenggara)
Lembing merupakan salah satu senjata tradisional dari Sulawesi Tenggara. Senjata ini
digunakan untuk berperang jarak jauh.
30. Bessing Banranga (Sulawesi Selatan)
Dalam buku repository Kemdikbud Senjata Tradisional Daerah Sulawesi Selatan yang
disusun oleh Pananrangi Hamid, dkk., Bessing Banranga adalah senjata tradisional asal
Sulawesi Selatan yang berbentuk tombak bercabang dari besi dan ganggang yang terbuat dari
kayu, dengan panjang sekitar 1 meter lebih.
31. Parang Salawaku (Maluku)
Parang Salawaku adalah senjata tradisional yang berasal dari Maluku. Senjata ini terdiri dari
Parang (pisau panjang) dan Salawaku atau perisai.
Selain digunakan untuk berperang, senjata ini juga difungsikan untuk berburu binatang di
hutan.
32. Parang Salawaku dan Tombak (Maluku Utara)
Senjata Tradisional masyarakat Maluku Utara sama dengan yang ada di Maluku, yakni
Parang Salawaku.
33. Tombak (Papua)
Tombak termasuk senjata tradisional masyarakat Papua, seperti Suku Dani. Panjang tombak
umumnya ada di antara 2-3 meter. Senjata ini biasa digunakan berburu dan untuk berperang
mempertahankan atau merebut wilayah kekuasaan.
Biasanya, tombak Papua terbuat dari batang bambu atau batang nibun dengan mata tombak
terbuat dari kayu besi/batang pohon pinus. Namun, banyak juga yang membuatnya dengan
bahan logam.
34. Pisau Belati (Papua Barat)
Pisau Belati memiliki ujung yang runcing dengan kedua sisi yang tajam. Kesamaan budaya di
Papua dan Papua Barat bisa dijumpai dari senjata tradisionalnya yang sama, yakni Pisau
Belati.
35. Panah (Papua Pegunungan)
Dalam buku repository Kemdikbud Senjata Tradisional di Provnsi Irian Jaya, masyarakat
Kecamatan Kurulu mengenal dua jenis bentuk panah yakni Panah Supa sebagai panah yang
dipakai untuk berperang, dan Panah Warn Wakiwy yang dipakai untuk berburu burung. Di
mana, yang membedakan kedua panah tersebut adalah bentuk anak panahnya.
Kurulu merupakan sebuah distrik yang berada di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.
Senjata ini sering digunakan sebagai alat perang dan berburu dari nenek moyangnya.
Namun, saat ini panah tidak lagi hanya untuk berperang dan berburu melainkan sebagai salah
satu alat olahraga.
36. Busur Panah (Papua Tengah)
Senjata tradisional dari Provinsi Papua Tengah sama dengan Papua yaitu busur panah.
Umumnya busur panah terbuat dari bambu dan kayu.
37. Tombak (Papua Selatan)
Senjata tradisional dari Provinsi Papua Selatan adalah tombak yang terbuat dari kayu yang
mudah ditemukan di alam. Biasanya, mata tombak akan terbuat dari batu kali yang diasah
hingga tajam.
38. Pisau Belati (Papua Barat Daya)
Papua Barat Daya adalah provinsi di Indonesia yang merupakan pemekaran dari Papua Barat.
Sehingga, memiliki kesamaan budaya dari senjata tradisionalnya dari Papua Barat seperti
Pisau Belati.
Baca artikel detikedu, "38 Nama Senjata Tradisional di Indonesia Beserta Asalnya Lengkap"
selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6973472/38-nama-senjata-tradisional-
di-indonesia-beserta-asalnya-lengkap.
4. Lagu daerah Provinsi Sumatera Barat: Ayam Den Lapeh, Bareh Solok, Dayung Palinggam,
Kampuang Nan Jauh di Mato
9. Lagu daerah Provinsi Lampung: Sang Bumi Ruwa Jurai, Lipang Lipangdang, Cangget
Agung
10. Lagu daerah Provinsi Bangka Belitung: La Berage, Gunung Tajam, Ke Pice, Zapin
Serumpun Sebalai
11. Lagu daerah Provinsi Kalimantan Barat: Cik-Cik Periuk, Tikanang Urang Tue, Alon-
Alon
12. Lagu daerah Provinsi Kalimantan Timur: Indung-indung, Buah Bolok, Oh Adingkoh
14. Lagu daerah Provinsi Kalimantan Tengah: Oh Indang Oh Apang, Malauk Manjala
15. Lagu daerah Provinsi Kalimantan Utara: Tuyang, Bebalon, Pinang Sendawar
16. Lagu daerah Provinsi Banten: Jereh Bu Guru, Dayung Sampan, Bendrong Lesung
17. Lagu daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta): Jali-Jali, Kicir-Kicir
18. Lagu daerah Provinsi Jawa Barat: Cing Cangkeling, Bubuy Bulan
19. Lagu daerah Provinsi Jawa Tengah: Gambang Suling, Gundul Pacul, Ilir-Ilir
20. Lagu daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY): Suwe Ora Jamu
21. Lagu daerah Provinsi Jawa Timur: Rek Ayo Rek, Kerraban Sape, Gai Bintang
22. Lagu daerah Provinsi Bali: Bibi Rangda, Putri Cening Ayu
23. Lagu daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur: Anak Kambing Saya, Desaku, Potong
Bebek Angsa
24. Lagu daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat: Bolelebo, Haleleu Ala De Teang
25. Lagu daerah Provinsi Gorontalo: Tilola Malo Wolo Wololo, Tahuli Li Mama, Moholunga
27. Lagu daerah Provinsi Sulawesi Tengah: Tondok Kadadingku, Posisani, Topi Gugu
29. Lagu daerah Provinsi Sulawesi Tenggara: Tana Wolio, Koemo Moghae, Molulo
34. Lagu daerah Provinsi Papua: Yamko Rambe Yamko, Apuse, Sye Insose, Padaido, Paik
Akori, Sup Mowi Ya
35. Lagu daerah Provinsi Papua Selatan: Ayua Nok, Mbiyan, Anum Ela
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Daftar Nama Senjata Tradisional dari
38 Provinsi di Indonesia", Klik untuk baca:
https://regional.kompas.com/read/2023/01/04/225049878/daftar-nama-senjata-tradisional-
dari-38-provinsi-di-indonesia?page=all.
Senjata ini memiliki bentuk yang cukup unik karena terbuat dari kuningan atau besi putih,
sementara sarungnya dibuat dari tanduk kerbau.
Tapi sekarang juga ada yang membuat sarung rencong dari kayu. Senjata rencong menjadi
simbol identitas diri, keberanian, dan ketangguhan dari masyarakat Aceh.
ADVERTISEMENT
Sumatera Barat sebenarnya memiliki banyak senjata tradisional, salah satunya adalah karih.
Senjata ini mirip dengan keris. Jadi bentuknya ini panjang bergerigi dengan sarung yang
menyelimutinya.
Karih merupakan salah satu senjata yang dianggap sakral dan memiliki nilai historis serta
kultural yang tinggi bagi masyarakat Minangkabau.
Selain digunakan sebagai senjata untuk bertahan dalam pertempuran, karih juga memiliki
peran penting dalam adat dan upacara adat masyarakat Minangkabau.
Selain karih, ada piarik, ruduih, kerambit, dan klewang yang juga menjadi senjata khas dari
Sumatera Barat.
Baca Juga: Mengenal Rumah Limas, Rumah Adat Sumatera Selatan yang Unik!
Senjata tradisional Indonesia selanjutnya berasal dari Sumatera Selatan, yaitu tombak trisula.
Senjata ini juga dikenal dengan sebutan "Tombak Tiga Mata" karena memiliki tiga mata atau
kepala tombak yang menyolok.
Senjata ini berbentuk tombak kayu sepanjang 180 cm dengan bagian ujung atas yang
berbentuk seperti garpu.
Selain tombak trisula, Sumatera Selatan juga punya senjata tradisional lainnya seperti keris
Palembang, klewang hembrug, kudhok, dan senjata skin.
Senjata tradisional Indonesia satu ini khas dari Sumatera Utara. Senjata ini dulunya sering
digunakan oleh Raja Batak.
Piso gaja dompak diambil dari nama piso yakni pisau, gaja yang artinya gajah, dan dompak
yang artinya kewibawaan.
Selain piso gaja dompak ada senjata khas lainnya seperti piso surit, hujur, tongkat tunggal
panaluan.
Baca Juga: 7 Rumah Adat Sumatera Utara yang Punya Ciri Khas Unik
Pedang jenawi adalah senjata tradisional Indonesia dari Riau. Senjata ini mirip dengan
pedang moor dari Arab.
Pedang ini memiliki bilah bermata satu berukuran sepanjang satu meter dengan ujung yang
lancip dan ramping.
Kepulauan Riau punya senjata tradisional yang bernama badik tumbuk lado.
Senjata ini dulunya sering digunakan sebagai alat untuk membela diri dari musuh.
Bahan utama badik tumbuk lado terbuat dari campuran besi dan baja dengan ukuran 20-30
cm.
Bagian sarung penutupnya terbuat dari bahan kayu lunak yang dilapisi lempengan emas atau
perak.
Keris tumbuk lada adalah senjata tradisional Indonesia yang berasal dari Jambi yang
tampilannya mirip dengan badik tumbuk lado.
Bedanya bagian kepala terbuat dari tanduk atau kayu. Panjangnya sekitar 27–29 cm dengan
lebar sekitar 4 cm.
Baca Juga: 10+ Jenis Pakaian Adat Aceh, Penuh dengan Filosofis
Keris Bengkulu masuk dalam deretan senjata tradisional Indonesia yang berasal dari
Bengkulu.
Keris Bengkulu memiliki ciri khas yang membedakannya dari keris dari daerah lain.
Biasanya, keris Bengkulu memiliki bentuk bilah yang lebih lurus, dengan gagang yang elegan
dan hulu yang dihiasi dengan ukiran-ukiran indah.
Senjata ini menjadi benda pusaka karena dulunya sering digunakan dalam upacara adat.
Tak hanya keris Bengkulu, senjata tradisional lainnya dari Bengkulu adalah kerambit, sewar,
dan padang.
Siwar panjang memiliki bilah yang membungkuk atau melengkung ke dalam dengan bahan
yang terbuat dari besi tempa dan tangkai dari kayu.
Selain siwar panjang ada kedik dan parang badau yang jadi senjata khas Kepulauan Bangka
Belitung.
Meski menyerupai keris, pada terapang bilahnya ini agak sedikit berlekuk.
Keunikannya adalah adanya ukiran kepala atau burung di bagian sarungnya yang
melambangkan keberanian.
Baca Juga: 8 Permainan Tradisional Anak yang Seru dan Mendidik untuk Dilakukan
di Rumah
Dari Pulau Sumatera, kita beranjak ke Pulau Jawa. Ada golok ciomas yang asalnya dari
Banten.
Golok ciomas adalah golok asli Banten yang konon dibuat dengan ritual dan persyaratan
khusus.
Selain golok ciomas, ada golok sulangka, parang, dan congkrang yang juga menjadi senjata
tradisional Banten.
Senjata tradisional Indonesia ini berukuran sekitar 20–25 cm, dan sering dijumpai sebagai
aksesoris pada pakaian adat laki-laki Jawa Barat.
Selain kujang, ada bedog, baliung, congkrang, arit, sulimat, dan balincong yang jadi senjata
tradisional Jawa Barat.
Baca Juga: Sarana Edukasi Anak, Ini 10 Ragam Tarian Tradisional Indonesia
Untuk DKI Jakarta, senjata tradisionalnya adalah golok. Golok tenttu saja masuk dalam
deretan senjata tradisional Indonesia, ya Moms.
Golok merupakan senjata dengan bilah panjang dan tajam yang terbuat dari besi atau baja
dengan gagang yang dibuat dari kayu keras.
Tak hanya golok, senjata tradisional DKI Jakarta lainnya ada badik cangkingan, belati, punta,
trisula, toya, dan tusuk konde.
Senjata tradisional Indonesia selanjutnya adalah keris. Senjata ini pastinya sudah sangat
terkenal, ya Moms.
Keris menjadi senjata khas dari Jawa Tengah. Senjata ini memiliki bentuk berkelok dengan
jumlah kelokan ganjil.
Ada tiga jenis bagian dalam keris, yakni wilah yang menjadi bagian ujung, warangka yang
menjadi sarung keris, dan pegangan keris.