Anda di halaman 1dari 4

Nama Kelompok

• Hendri Surya Saputra


• Ipah Yanti Wahyu Ningsih
• Nursalma Syarifah
• Syafrudin

RUMAH ADAT
1. Nama bangunan rumah adat Sunda satu ini terinspirasi dari bentuk perahu yang terbalik. Jadi,
tidak mengherankan rumah adat ini bernama Perahu Kumureb. Bentuk rumah Perahu Kumureb
ini cukup unik karena menggabungkan berbagai bentuk, seperti bentuk trapesium pada di bagian
depan dan belakang rumah, serta bentuk segitiga sama sisi di bagian kiri dan kanan rumah.
Rumah adat provinsi Perahu Kumureb sendiri banyak dijumpai di kawasan Garut, Cimahi, dan
Tasikmalaya.

2. Jenis rumah adat Sunda pertama dan merupakan yang tertua dari rumah adat Sunda lainnya
adalah rumah adat Capit Gunting. Bangunan ini telah ada sejak ratusan tahun dan dapat
ditemukan di daerah Tasikmalaya. Rumah ini diberi nama Capit Gunting karena bagian atap
rumah adat ini atau dikenal dengan undagi memiliki bentuk seperti huruf ‘X’ atau gunting. Atap
bangunan rumah adat Capit Gunting pun terbilang cukup tinggi. Umumnya, atap rumah ini
terbuat dari dedaunan kering untuk menjaga suhu ruangan tetap sejuk.

3. Rumah adat Sunda berikutnya adalah Jubleg Nangkub, yang mengandung filosofi sebagai
simbol kepribadian masyarakat Sunda yang sopan, ramah, dan bersahaja. Rumah ini juga kerap
dilambangkan sebagai tanah yang subur, indah, dan makmur. Dengan ciri khas memiliki bentuk
atap bertingkat dan dinding yang terbuat dari bambu, rumah ini bisa kamu temukan di daerah
Sumedang.

MAKANAN KHAS
1. Makanan tradisional Sunda satu ini bisa dikatakan sebagai salah satu makanan khas suku
Sunda paling populer. Sesuai dengan namanya, Tutug Oncom, makanan khas Sunda ini terbuat
dari nasi yang di-’tutug’ atau ditumbuk bersama oncom yang sebelumnya telah digoreng. Sajian
Nasi Tutug Oncom khas Sunda kerap disajikan bersama lauk pauk sederhana khas Sunda seperti
tahu dan tempe goreng, ayam goreng, lengkap bersama lalap sayuran segar serta sambal terasi.

2.Berbeda dengan sate asal Madura yang menggunakan bumbu kacang, makanan khas Sunda
lainnya ini hanya disajikan dengan bumbu kecap saja. Meskipun demikian, resep Sate Maranggi
menawarkan cita rasa gurih yang tak kalah lezat dari menu sate lainnya di daerah lain di
Nusantara. Bahan dasar dari makanan khas Sunda ini adalah daging sapi dan daging kambing
serta paling terkenal di daerah Purwakarta dan Cianjur. Umumnya, Sate Maranggi disajikan
bersama sambal tomat, ketan bakar, ataupun makanan khas Sunda lainnya, yakni Nasi Timbel.

3. Selain Nasi Tutug Oncom, masih ada satu lagi sajian nasi khas Sunda lainnya yang tak kalah
lezat, yakni Nasi Timbel. Makanan khas Sunda ini merupakan sajian nasi kukus yang dibungkus
dengan daun pisang sehingga memiliki aroma cukup khas. Penyajiannya tak berbeda dengan
sajian makanan khas Sunda pada umumnya, yakni bersama lauk-pauk tradisional seperti pepes,
ayam goreng, tahu dan tempe, serta lalapan dan sambal sebagai pelengkap. Makanan Sunda ini
cukup mudah ditemukan di restoran-restoran dan warung-warung makan khas Sunda.

BAJU DAERAH/ADAT
Jenis pakaian pengantin di atas tentu saja disesuaikan dengan daerah asal atau tempat
diselenggarakannya masing-masing. Untuk pakaian mempelai wanita, identik dengan kebaya
berwarna putih dengan bawahan menggunakan jarik kebat Lereng Eneng Prada.
Selain itu, baju pengantin ini identik dengan penggunaan siger. Siger merupakan mahkota
perhiasan yang bagi orang Sunda melambangkan kebijaksanaan dan kehormatan wanita Sunda.
Beskap merupakan baju adat Sunda yang biasanya digunakan saat acara-acara penting atau
formal.

Umumnya beskap berwarna hitam polos. Pakaian beskap identik dengan kerahnya yang tebal dan
tinggi tanpa ada lipatan. Bagian belakang baju beskap biasanya lebih pendek dari bagian depan.

SENJATA TRADISIONAL
1.Bedog adalah senjata tradisional Jawa Barat yang berukuran lebih besar dari kujang tetapi lebih
pendek dari pedang dengan bilah yang tebal dan lebar. Senjata ini juga terbuat dari logam.
Namun, saat ini pengrajin biasanya menggunakan bahan baku dari pelat mobil bekas.

Penggunaan senjata bedog dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni bedog gawe atau perkakas untuk
peralatan rumah tangga seperti pertanian dan bedog soren atau ahli yang biasanya digunakan
sebagai pola petarung atau jagoan dalam pencak silat dan jawara.

2.Congkrang adalah salah satu senjata tradisional Jawa Barat yang berbentuk seperti cangkul,
tetapi jauh lebih kecil. Senjata tradisional ini tidak digunakan sebagai senjata tempur, sehingga
umumnya kurang tajam atau tidak runcing. Senjata tradisional congkrang terutama digunakan
untuk mencabut rumput liar dari tanah.

Tidak hanya itu, senjata ini juga digunakan untuk membersihkan rerumputan dan tumbuhan liar
di persawahan dan kebun. Senjata Congkrang juga memiliki beberapa keistimewaan, seperti
kemampuan mengikis rumput hingga ke akar-akarnya. Senjata tradisional ini sudah ada sejak
lama dan masih menjadi alat berkebun yang digunakan wanita untuk membantu suaminya.

3.Kujang ialah salah satu senjata tradisional Jawa Barat yang bentuk aslinya mirip kudi yang
awalnya digunakan sebagai alat pertanian, namun karena perubahan zaman, kudi menjadi senjata
tradisional. Senjata tradisional ini dibuat dalam berbagai variasi yang merupakan inti dari ajaran
budaya Sunda berupa burung dan unggas, hewan berkaki empat, juga katak.

Berdasarkan variasi ini berbagai kelompok senjata kujang diberi nama tergantung pada morfologi
flora dan fauna budaya Sunda. Misalnya, Kujang Jago, Kujang Kunnu, atau Kujang Naga. Lalu,
ada juga yang disebut Kujang Ciung yang menjadi salah satu senjata populer dan juga berlaku
sebagai senjata khas Jawa Barat. Pada umumnya kujang memiliki bentuk ujung runcing yang
estetis.
LAGU DAERAH
Lagu Manuk Dadali menjadi salah satu lagu daerah asal Jawa Barat yang terpopuler. Lagu
Manuk Dadali diciptakan oleh seorang penyiar terkenal, Sambas Mangundikarta.

TARIAN DAERAH
Tari Jaipong
Indonesia memang mempunyai banyak sekali jenis tarian tradisional. Semuanya itu tersebar ke
seluruh penjuru Indonesia. Mulai dari Sabang hingga Merauke mempunyai tarian tradisionalnya
masing-masing. Salah satu tarian tradisional di Indonesia ini yaitu Tari Jaipong. Tarian ini,
merupakan jenis tarian yang berasal dari Jawa Barat. Awalnya, tarian jaipong ini berkembang di
daerah Bandung, dan Karawang.

Tarian Jaipong adalah tarian gabungan dari sejumlah kesenian tradisional, misalnya pencak silat,
ketuk tilu, dan wayang golek. Dari situlah tarian ini populer sebagai tarian yang memiliki
gerakan-gerakan yang unik, energik, dan sederhana. Tak hanya energik saja, tarian jaipong juga
dimainkan dengan suasana yang humoris, dan ceria. Oleh karena itu, tarian ini dapat menghibur
para penonton yang menyaksikannya. Bahkan, tak jarang dari penonton tertawa ketika melihat
pertunjukan tarian jaipong ini.

Mereka yang tertawa tersebut karena dirinya merasa terbawa suasana ketika menyaksikan. Tarian
unik berasal dari Jawa Barat ini sampai saat ini masih tetap dilestarikan, dan dipelajarinya. Nah,
pada pembahasan kali ini akan membahas mengenai Tari jaipong. Bagaimana sejarah, pola
gerakan, ciri khas, makna, dan perkembangan tarian ini. Berikut adalah ulasan selengkapnya.

ALAT MUSIK

1.Alat musik khas Sunda lainnya adalah jentreng. Jentreng merupakan alat musik yang sejenis
dengan kecapi, namun dengan jumlah senar atau dawai sebanyak tujuh buah. Kemudian, ukuran
jentreng juga lebih kecil daripada kecapi pada umumnya. Jentreng dibuat dari bahan kayu
kembang atau kenang, yang bisa juga menggunakan kayu nanga. Cara memainkannya adalah
dengan dipetik menggunakan jari-jari tangan. Ibu jari digunakan untuk memetik nada tinggi,
sedangkan jari tengah, jari telunjuk, tangan kiri digunakan untuk nada rendah.

2. Alat musik yang berasal dari Suku Sunda selain angklung, adalah calung. Sebenarnya, Calung
adalah purwarupa dari angklung, tetapi keduanya memiliki perbedaan dalam cara memainkannya.
Angklung dimainkan dengan cara digoyangkan, sedangkan calung dimainkan dengan cara
dipukul.

Lebih tepatnya memukul bantang bambu yang tersusun sesuai laras nada pada alat musik calung
tersebut. Memiliki kemiripan dengan angklung, alat musik calung dibuat dari bambu. Namun,
bambu yang digunakan adalah awi wulung (bambu hitam) dan sebagian calung lain dibuat dari
awi teman (bambu putih). Calung terbagi menjadi dua jenis, yaitu calung rantay dan calung
jinjing. Calung jinjing menjadi jenis calung yang berkembang hingga saat ini dan lebih dikenal
oleh masyarakat.
3. Alat musik tradisional khas Suku Sunda lainnya adalah rebab, yang sering kali disebut dengan
lengek, dan pemain yang memainkan rebab disebut sebagai ngalengek. Dalam sejarah, rebab
adalah salah satu alat musik penting untuk mengisi melodi dasar dalam nada. Ukuran rebab ini
terbilan kecil dan memiliki badan yang bulat serta leher yang panjang. Rebab khas Sunda, dibuat
secara tegak dan dilengkapi dengan busur. Busur yang digunakan untuk memainkan rebab lebih
melengkung dibandingkan dengan busur yang digunakan pada alat musik biola. Tentunya, rebab
dimainkan dengan cara menggesek busur pada rebab.Awal mulainya, rebab terbuat dari tembaga
serta memiliki tiga senar atau dawai. Namun seiring perkembangannya, rebab dibuat dari bahan
dasar kayu dan berbentuk seperti busur panah.

Anda mungkin juga menyukai