Anda di halaman 1dari 7

PENJELASAN

❖ Pahlawan
1. Dewi Sartika
Dewi Sartika dikenal sebagai tokoh Jawa Barat yang menjadi perintis
pendidikan bagi kaum perempuan. Ia mendirikan sekolah bagi kaum perempuan
bernama Sekolah Isteri di Pendopo Kabupaten Bandung. Pada 11 September
1947, Dewi Sartika meninggal. Ia dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional
Indonesia pada 1 Desember 1966.

2. Raden Eddy Martadinata


Raden Eddy Martadinata atau populer disebut R. E. Martadinata merupakan
seorang laksamana dan diplomat Angkatan Laut. Pria kelahiran lahir di
Bandung, 29 Maret 1921. Martadinata memiliki jasa yang besar dalam
membentuk dan memimpin Barisan Keamanan Rakyat (BKR) laut Jawa Barat.
BKR kemudian berganti nama menjadi Angkatan Laut Republik Indonesia
(ALRI). R. E. Martadinata wafat dalam kecelakaan pesawat helikopter di daerah
Riung Gunung, Purwakarta, Jawa Barat pada tanggal 6 Oktober 1966. Ia wafat
dalam pesawat yang membawanya menghadiri upacara peringatan ABRI ke 21.

❖ Tari Tradisional
1. Tari Jaipong
Tari jaipong adalah seni tari yang diciptakan oleh seorang seniman asal
bandung, yaitu Gugum Gumbira. Diciptakan pada tahun 1961. Jaipong
merupakan seni tari pergaulan tradisional masyarakat sunda, Jawa barat.
Jaipong merupakan seni tari yang diiringi oleh musik degung yang dulunya
bernama ketuk tilu, kliningan.

Tarian Jaipong awalnya hanya tari hiburan bagi rakyat biasa, seiring berjalannya
waktu tari Jaipong saat ini disebut sebagai jenis kesenian tari tersendiri di Jawa
Barat, saat ini Jaipongan menjadi tarian yang sering ditampilkan dalam acara-
acara penting seperti menjadi tarian untuk meyambut tamu Negara yang
berkunjung.

2. Tari Topeng Cirebon


Tari topeng Cirebon adalah salah satu tarian di wilayah kesultanan Cirebon. Tari
Topeng Cirebon, kesenian ini merupakan kesenian asli daerah Cirebon,
termasuk Subang, Indramayu, Jatibarang, Majalengka, Losari, dan Brebes.
Disebut tari topeng karena penarinya menggunakan topeng di saat menari. Tari
topeng Cirebon dikenal memiliki ragam jenis tari yang berbeda, hal ini dikenal
dengan nama Topeng Panca Wanda atau Topeng Lima Rupa. Ciri khas tarian
ini terletak pada gerakan tangan yang gemulai dengan diiringi musik gendang
dan rebab yang mendominasi sepanjang pementasan. Saat ini tari topeng tidak
hanya dipentaskan dalam hajatan di kampung-kampung saja.
❖ Rumah Adat
1. Rumah Jolopong adalah rumah adat yang berasal dari Provinsi Jawa Barat.
Istilah jolopong dalam bahasa sunda memiliki arti terkulai atau tegak lurus,
bentuk suhunan Jolopong ini dianggap sebagai bentuk atap paling tua dan
merupakan dasar atap pada rumah adat sunda. Bentuk atap ini digunakan oleh
hampir seluruh rumah adat sunda di perkampungan jawa barat.Rumah jolopong
memiliki bentuk atap yang memanjang dan terdiri dari dua bidang atap. Kedua
bidang atap ini dipisahkan oleh jalur suhunan di tengah bangunan rumah yang
dinamakan bubungan, jalur suhunan tersebut merupakan sisi bersama (rangkap)
dari kedua bidang atap. Batang suhunan sama panjangnya dan sejajar dengan
kedua sisi bawah bidang atap yang menyebelah. Sedangkan pasangan sisi
lainnya lebih pendek dibanding dengan suhunan dan memotong tegak lurus
kedua ujung suhunan itu.

2. Rumah Kasepuhan Cirebon adalah salah satu rumah adat yang pertama kali
dibuat pada sekitar tahun 1529 oleh Pangeran Cakrabuana, yakni putra dari
Prabu Siliwangi. Rumah Kasepuhan Cirebon memiliki desain yang sangat unik,
mewah dan berbeda dari rumah adat yang berada di Jawa Barat lainnya.

Rumah adat ini difungsikan sebagai tempat pelatihan bagi para prajurit kerajaan
dan terdapat juga sebuah tempat untuk diadakannya pengadilan dan
menjalankan proses hukum adat di daerah tersebut.

Jika dilihat secara teliti, Rumah Kasepuhan memiliki beberapa keunikan yang
bisa dilihat dari bentuk bangunannya.
1) Bentuk rumah adatnya melebar.
Rumah Kasepuhan memiliki bentuk rumah yang melebar ke samping,
sehingga terlihat seperti panggung. Bentuk ini hampir bisa ditemui di
seluruh bagian Rumah Kasepuhan.
2) Ada dua jenis gerbang utama
Rumah Kasepuhan memiliki dua gerbang utama yang terletak di sebelah
utara dan di selatan. Gerbang utara disebut Kreteg Pangrawit, berupa
jembatan. Sedangkan gerbang selatan disebut Lawang Sanga atau pintu
sembilan.
3) Bisa digunakan untuk berbagai hal
Rumah Kasepuhan memiliki banyak fungsi yang bisa dilihat dari
bangunannya. Misalnya Pancaratna yang digunakan sebagai tempat
pertemuan para pembesar desa dengan Demang atau Wedana. Contoh
lainnya Jinem Pangrawit yang difungsikan sebagai serambi keraton.
4) Banyak hiasan berupa ukiran
Rumah Kasepuhan dihiasi dengan berbagai ukiran yang berbeda. Perlu
diketahui jika bangunan Rumah Kasepuhan ini dibuat dari bahan kayu
jati yang memungkinkan untuk dihiasi dengan berbagai ukiran.
❖ Makanan Khas
1. Baso Aci
Baso aci adalah bakso yang murni berasal dari adonan tepung kanji tanpa
dicampuri daging giling. Dari bahan utama tepung kanji, atau orang Sunda
menyebutnya dengan aci, tampilannya mirip dengan cilok kuah yang sering kita
temui. Perbedaan baso aci dan cilok kuah di sini adalah rasa dan cara
penyajiannya.

2. Mi Kocok
Mie kocok ini merupakan sebuah kuliner dari mie yang memiliki cita rasa kaldu
sapi khas kota Bandung, Jawa Barat. Hidangan ini terdiri atas mi kuning yang
disajikan dalam kuah kaldu sapi kental, irisan kikil (tendon kaki sapi), taoge,
bakso, jeruk nipis, dan ditaburi irisan seledri, daun bawang, dan bawang goreng.
Beberapa resep mungkin menambahkan babat sapi.

Istilah kocok dalam nama hidangan ini merujuk kepada proses memasaknya,
yaitu mengocok-ngocok mi dalam wadah logam bolong-bolong bergagang,
seraya mencelupkannya ke dalam air panas. Jenis mi yang digunakan adalah mi
kuning gepeng yang bertekstur lebih lembut.

❖ Alat Musik
1. Calung
Calung adalah alat musik yang terbuat dari bambu. Alat musik ini adalah musik
tradisional masyarakat Sunda, yang juga dikenal dengan angklung yang
dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah dengan
memukul bilah atau ruas yang tersusun menurut titi laras pentatonik.

2. Angklung
Angklung merupakan salah satu alat tradisional Indonesia yang terbuat dari
bambu. Angklung adalah alat musik yang berasal dari tanah Sunda yakni Jawa
Barat. Berbeda dengan alat musik lainnya yang dipukul atau ditiup, cara
memainkan angklung terbilang unik karena dilakukan dengan cara digoyangkan
atau digetarkan. Angklung terdiri dari dua, tiga atau empat bambu dengan
susunan dua, tiga dan empat nada. Bambu yang biasa digunakan untuk membuat
angklung adalah awi wulung atau bambu hitam dan awi temen atau bambu
putih.

❖ Lagu
1. Manuk Dadali
Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang
Meberkeun jangjangna bangun taya karingrang
Kukuna ranggoas reujeung pamatukna ngeluk
Ngapak mega bari hiberna tarik nyuruwuk
Saha anu bisa nyusul kana tandangna
Tandang jeung pertentang taya bandinganana

Dipikagimir dipikaserab ku sasama


Taya karempan kasieun leber wawanenna

Refrain :
Manuk dadali manuk panggagahna
Perlambang sakti Indonesia Jaya
Manuk dadali pangkakoncarana
Resep ngahiji rukun sakabehna
Hirup sauyunan tara pahiri-hiri
Silih pikanyaah teu inggis bela pati
Manuk dadali ngandung siloka sinatria
Keur sakumna Bangsa di Nagara Indonesia

Makna lagu Manuk Dadali ialah menggambarkan keperkasaan burung garuda


sebagai lambang kejayaan bangsa Indonesia. Dengan penggambaran tersebut,
maka masyarakat Indonesia diharapkan dapat terus memiliki rasa cinta terhadap
tanah air agar negara kita bisa terus jaya dan perkasa sebagaimana sosok burung
garuda.

❖ Pakaian
1. Mojang Jalaka
Pakaian ini biasanya digunakan dalam acara-acara tertentu di Jawa Barat. Baju
mojang jajaka ini dipakai oleh anak-anak muda untuk menampilkan
kebudayaan Jawa Barat kepada masyarakat luas. Tampilannya pun sangat segar
dan lebih luwes untuk ukuran pakaian adat.

Untuk pakaian perempuan, biasanya menggunakaan kebaya warna polos


dengan balutan kain kebat di bagian bawahnya. Disertakan juga selendang dan
ikat pinggang beubeur sebagai aksesorinya. Alas kaki yang digunakan pun
biasanya senada dengan warna pakaiannya.

Di sisi lain, baju sang mojang menggunakan beskap atau jas tertutup dan celana
panjang bahan. Pilihan warna mojang dan jajaka biasanya serupa untuk
membuatnya serasi saat tampil di hadapan masyarakat. Pria juga biasanya
menggunakan penutup kepala dan sepatu supaya tetap terlihat pantas tampil
dalam acara formal.

2. Pangsi
Pangsi biasanya pangsi berwarna serba hitam, mulai dari atasan hingga
bawahannya. Atasannya berupa kemeja dengan kerah tegak yang biasa disebut
salontreng. Bawahannya adalah celana panjang longgar yang panjangnya tidak
melebihi mata kaki.

Pangsi biasa dipakai oleh masyarakat Jawa Barat yang berprofesi sebagai petani
dan buruh. Pakaian ini biasa disandingkan dengan baju kaos berwarna putih di
bagian dalamnya. Beberapa orang juga sering membawa sarung saat
mengenakan pakaian pangsi ini.

❖ Wisata
1. Puncak Bogor
Puncak adalah sebuah daerah wisata pegunungan yang termasuk ke dalam
wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Puncak
terletak 70 km sebelah selatan di Jakarta. Kawasan puncak selalu menjadi tujuan
wisata akhir pekan dan libur akhir tahun baik bagi masyarakat yang tinggal di
Bogor, maupun masyarakat yang tinggal di luar kota. Wisata yang ditawarkan
di puncak Bogor ini ada banyak sekali, selain destinasi alam banyak juga tempat
yang bagus dan aesthetic untuk foto-foto.

2. Kawah Putih
Kawah Putih adalah sebuah tempat wisata di Jawa Barat yang terletak di Desa
Alam Endah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung Jawa Barat yang
terletak di kaki Gunung Patuha. Kawah putih merupakan sebuah danau yang
terbentuk dari letusan Gunung Patuha. Tanah yang bercampur belerang di
sekitar kawah ini berwarna putih, lalu warna air yang berada di kawah ini
berwarna putih kehijauan, yang unik dari kawah ini adalah airnya kadang
berubah warna.

❖ Senjata
1. Kujang
Kujang adalah sebuah senjata unik dari wilayah Pasundan. Kujang mulai dibuat
sekitar abad ke-8 atau ke-9, terbuat dari besi, baja dan bahan pamor, panjangnya
sekitar 20 sampai 25 cm dan beratnya sekitar 300 gram.

Secara umum, Kujang mempunyai pengertian sebagai pusaka yang mempunyai


kekuatan tertentu yang berasal dari para dewa (Hyang), dan sebagai sebuah
senjata, sejak dahulu hingga saat ini Kujang menempati satu posisi yang sangat
khusus di kalangan masyarakat Sunda. Sebagai lambang atau simbol dengan
nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya, Kujang dipakai sebagai salah
satu estetika dalam beberapa lambang organisasi serta pemerintahan. Di
samping itu, Kujang pun dipakai pula sebagai sebuah nama dari berbagai
organisasi, kesatuan dan tentunya dipakai pula oleh Pemda Provinsi Jawa Barat.
2. Bedog
Bedog atau Golog merupakan senjata khas dari Jawa Barat. Di tiap daerah di
Jawa Barat kebutuhan dan kegunaan golok atau bedog berbeda-beda. Biasanya
senjata ini digunakan untuk memotong kayu atau menyembelih hewan. Ukuran
alat ini kisaran 30 sampai dengan 40 cm.

❖ Adat Istiadat
1. Tradisi Seren Taun
Tradisi Seren Taun adalah sebuah upacara yang intinya mengangkut padi dari
sawah ke lumbung dengan memakai Rengkong (pikulan khas yang terbuat dari
bambu) dan diiringi tetabuhan alat musik tradisional. Bisa banyak dijumpai
tradisi ini di daerah Cigugur, Kuningan, dan Sirnarasa Cisolok, Sukabumi.

Tujuan tradisi Seren Taun ini sebagai ungkapan syukur terhadap Tuhan Yang
Maha Esa karena keberhasilan panen dan permohonan hasil pertanian yang
lebih baik pada masa panen mendatang.

Ciri khas upacara ini terletak pada prosesi laporan segala hasil tani yang sudah
mereka capai untuk dinikmati para pejabat yang menghadiri upacara ini.
Masyarakat setempat menamakan prosesi ini dengan sebutan Seba.

2. Upacara Turun Taneuh


Turun Taneuh merupakan upacara yang dilakukan kepada sang bayi oleh pihak
keluarga ketika sang bayi akan menginjakkan tanah untuk pertama kalinya.
Setelah bayi menginjakkan tanah untuk yang pertama kalinya, maka kemudian
mereka akan melakukan sebuah prosesi berupa sang bayi memilih aneka
pemberian orang tuanya, seperti padi, emas, dan uang. Menurut mitos yang
beredar, barang yang diambil oleh sang bayi itulah jalan hidup yang nantinya
akan dia jalani selama hidupnya. Sebagai contoh misalnya, jika sang bayi
mengambil uang maka sang bayi akan mudah dalam proses mencari rejeki
dalam kehidupannya kelak.

❖ Arti Lambang Jawa Barat


- Bentuk bulat telur pada lambang Jawa Barat berasal dari bentuk perisai sebagai
penjagaan diri.
- Ditengah-tengah terlihat ada sebilah kujang. Kujang ini adalah senjata suku bangsa
Sunda yang merupakan penduduk asli Jawa Barat. Lima lubang pada kujang
melambangkan dasar negara Indonesia yaitu Pancasila.
- Padi satu tangkai yang terdapat di sisi sebelah kiri melambangkan bahan makanan
pokok masyarakat Jawa Barat sekaligus juga melambangkan kesuburan pangan,
dan jumlah padi 17 menggambarkan tanggal Proklamasi Republik Indonesia.
- Kapas satu tangkai yang berada di sebelah kanan melambangkan kesuburan
sandang, dan 8 kuntum bunga menggambarkan bulan proklamasi Republik
Indonesia.
- Gunung yang terdapat di bawah padi dan kapas melambangkan bahwa daerah Jawa
Barat terdiri atas daerah pegunungan, khususnya di daerah sebelah selatan.
- Sungai dan terusan yang terdapat di bawah gunung sebelah kiri melambangkan di
Jawa Barat banyak terdapat sungai dan saluran air yang sangat berguna untuk
pertanian.
- Petak-petak yang terdapat di bawah gunung sebelah kanan melambangkan
banyaknya pesawahan dan perkebunan. Masyarakat Jawa Barat umumnya hidup
mengandalkan kesuburan tanahnya yang diolah menjadi lahan pertanian.
- Dam atau bendungan yang terdapat di tengah-tengah bagian bawah antara gambar
sungai dan petak, melambangkan kegiatan di bidang irigasi yang merupakan salah
satu perhatian pokok mengingat Jawa Barat merupakan daerah agraris. Hal ini juga
melambangkan dam-dam yang berada di Jawa Barat seperti Waduk Jatiluhur.

Anda mungkin juga menyukai