Anda di halaman 1dari 10

KEANEKARAGAMAN DI PULAU NUSA TENGGARA BARAT

Guru : Mulkiah S.pd

Dibuat oleh :

.
1. RUMAH ADAT NTB
Rumah adat Nusa Tenggara Barat yang pertama adalah rumah dalam loka. Rumah ini
merupakan desain asli dari rumah raja raja Sumbawa pada masa lalu. Pengaruh budaya
Islam sangatlah besar di wilayah ini pada masa lalu sehingga juga berpengaruh pada aspek
adat dan juga kesukuan masyarakat Sumbawa dalam nilai nilai syariat Islam yang juga
berlaku dalam rumah adat.Dalam loka berasal dari dua kata dalam bahasa Sumbawa yakni
dalam yang berarti istana dan juga loka yang berarti dunia. Penamaan ini sesuai dengan
fungsi dari rumah adat tersebut yang memang dipakai sebagai pusat pemerintahan dan
kediaman raja Sumbawa pada masa lalu.

Bale lainnya yang dikenal sebagai rumah adat NTB adalah Bale Lumbung. Bentuknya
seperti bangunan rumah panggung dengan ujung runcing dan lebar pada bagian atapnya.
Bagian atap sendiri berjarak kurang lebih 1,5 meter hingga 2 meter dari tanah.
Bagian atap dan bubungan rumah adat Bale Lumbung terbuat dari jerami dan alang-alang.
Kemudian bagian dinding dibuat dari anyaman bambu dan bagian lantai dari papan yang
disangga beberapa tiang dan pondasi batu.Warga suku Sasak biasanya menggunakan
bagian atap Bale Lumbung untuk menaruh hasil padi. Struktur rumah sengaja dibuat tinggi
agar hasil panen yang disimpan di rumah tersebut tidak rusak akibat hama tikus atau banjir.
2. BAJU ADAT NTB
Provinsi Nusa Tenggara Barat atau NTB adalah suatu wilayah yang terletak di kepulauan
Nusa Tenggara yang terdiri dari gugusan pulau kecil. Di antara deretan pulau ini, ada dua
yang berukuran terbesar yaitu pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Pulau Lombok mayoritas
dihuni oleh suku Sasak sedangkan pulau Sumbawa mayoritas dihuni oleh suku Bima.Bila
kita mengulas tentang pakaian adat Nusa Tenggara Barat, maka tak akan luput dari
kebudayaan dari ke-2 suku ini, karena keduanya mempunyai keunikan dan ciri khas masing-
masing.Pakaian Adat NTB (Nusa Tenggara Barat) Meskipun terdiri dari dua budaya yang
dominan, di tingkat Nasional, budaya suku Sasaklah yang sering dikemukakan. Hal tersebut
disebabkan karena secara keseluruhan. suku Sasak merupakan suku mayoritas di Provinsi
NTB dengan jumlah sebesar 68% dari populasi penduduknya.

Pakaian adat NTB untuk pria dari suku Sasak dikenal dengan nama pakaian adat Pegon.
Pegon merupakan pakaian yang diadaptasi dari busana orang Jawa dan orang
Eropa.Atasan pakaian adat Nusa Tenggara Barat ini berupa jas berwarna hitam, sedangkan
bagian bawahannya menggunakan wiron atau cuta, yang berupa kain batik bermotif tulang
nangka. Kain wiron yang menjuntai hingga mata kaki melambangkan kerendah
hatian.Busana ini memilki aksesoris berupa ikat pinggang. Laki-laki memakai pelelangan
atau dodot dengan pola hias benang emas. Ikat pinggang ini dipakai khusus untuk upacara
adat, sedangkan untuk kegiatan sehari-hari digunakan ikat pinggang bermotif ragi genep
yang terbuat dari kain songket.Ikat pinggang ini berfungsi sebagai dudukan keris. Ukuran
keris bisa bermacam-macam. Keris yang lebih besar disisipkan di belakang, sedangkan
yang lebih kecil bisa disisipkan di depan. Selain keris, aksesoris lain seperti pisau atau
pengasah dapat digunakan sebagai alternatif barang yang dibawa di ikat
pinggang.Mengenai aksesoris di bagian kepala, pemakaian pegon biasanya dilengkapi
dengan ikat kepala yang disebut capuq dan perade. Capuq atau sapuk biasa digunakan
untuk tugas sehari-hari, sedangkan parade digunakan pada upacara adat. Ikat kepala
perade terbuat dari kain songket emas.
Pakaian adat Nusa Tenggara Barat untuk wanita Sasak dikenal dengan nama pakaian adat
Lambung. Busana ini memiliki karakteristik utama yaitu berwarana hitam, berlengan pendek,
dan kerah berbentuk ‘V’. Pakaian ini biasanya digunakan pada saat menyambut tamu dan
kegiatan upacara lainnya.Biasanya, kain pelung biasa digunakan untuk membuat pakaian
adat lambung. Sementara itu, kain sarung digunakan sebagai pakaian bawahan yang
memanjang hingga mata kaki. Pakaian panjang ini dihiasi dengan sulaman di tepinya dan
menampilkan desain segitiga atau kotak-kotak.Beberapa aksesoris digabungkan untuk
meningkatkan daya tarik dan estetika busana ini. Diantaranya selendang dengan motif ragi
genep yang khas. Selain itu, busana ini juga dilengkapi dengan ikat pinggang anteng,
gelang tangan, gelang perak, dan anting sowang atau lontar.

Pakaian tradisional Nusa Tenggara Barat dari suku Sumbawa, kaum pria biasanya
mengenakan kemeja lengan panjang yang disebut gadu. Baju gadu ini biasanya berwarna
hitam dan dihiasi dengan motif bunga rumit yang disulam dengan benang emas.Gadu
dilengkapi kain simbangan bersilang. Kain simbangan ini juga menampilkan berbagai motif
bunga yang didominasi warna merah untuk menyempurnakan penampilan para pria.
Sedangkan untuk penutup kepala biasanya digunakan pasigar.Sementara itu, pada bagian
bawah busana, pria biasanya memakai celana panjang dengan elemen dekoratif di bagian
pinggirnya. Selain itu, rok pendek dari kain bersulam emas juga dikenakan untuk
melengkapi celana.
3. JAJANAN KHAS NTB

Jajan khas Lombok bisa menjadi salah satu instrumen pelengkap wisata. Pasalnya, kue
khas Lombok tidak hanya lezat untuk disantap, namun juga sangat beragam. Mulai dari kue
kering dengan berbagai macam jenisnya sampai dengan kue basah juga dengan opsi yang
tidak kalah variatif.Berikut beberapa macam jajanan khas yang ada di NTB

1.Kue Keciput

Kue Keciput termasuk yang banyak digemari oleh warga Lombok. Bahkan tidak jarang
penggunaan kue ini pada momen-momen besar tahunan seperti saat lebaran. Kue ini
sebenarnya masih cukup familiar bagi masyarakat di luar Lombok. Keciput memiliki segi
visual yang mirip seperti onde-onde. Hanya saja dengan ukuran yang lebih mungil.

2.Renggi

Renggi sebagai salah satu jenis kue kering ini terbuat dari ketan yang dikukus. Ketan yang
sudah terkukus kemudian dibentuk bulat dan dijemur. Setelah dijemur hingga kering, renggi
digoreng hingga renyah. jajanan ini akan banyak Anda temukan dalam ukuran kecil. Sebab
pembuatan dengan ukuran besar relatif disajikan hanya ketika zaman dahulu oleh orang-
orang suku sasak.

3.Kue Keong

Sesuai dengan namanya, kue ini memiliki bentuk yang menyerupai keong bulat dan
bergerigi. Meski begitu, pembuatan kue ini tidak terlalu sulit. dan di antara bahan-bahan
yang dibuhkan antara lain ada telur, air, tepung terigu, gula pasir serta mentega. Setelah
bahan sudah diadoni maka dicetak denagn cetakan khusus sebelum masuk ke dalam tahap
penggorengan.

4.Jaje Reket

Jaje Reket adalah kue khas Lombok yang diolah dengan cara dibungkus menggunakan
daun pisang dengan bentuk memanjang. Sedangkan untuk bahan dasar dari jajanan khas
yang satu ini Jaje Reket bisa terbuat dari bisa menggunakan beras ketan putih ataupun
beras ketan hitam. Jaje Reket selain nikmat juga memiliki aroma yang menggugah selera.

5.Nagasari

Nagasari terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan santan kelapa dan gula. Adonan
yang sudah siap dimasak hingga tekstur mengeras. Selama proses memasak adonan terus
diaduk agar tingkat kematangannya merata. Setelah dingin, baru kemudian bahan kemas
dengan daun pisang. Sedangkan untuk isian dari Nagasari ini tidak lain adalah buah pisang
atau nangka. Meski tidak menggunakan cetak kemasan modern, kemasan jauh justru
memiliki aroma khas tersendiri.
4. ALAT MUSIK NTB

Gendang Beleq adalah alat musik tradisional yang dimainkan secara berkelompok.
Gendang Beleq berasal dari Suku Sasak.Asal kata Gendang berasal dari bunyi gendang itu
sendiri, yaitu bunyi deng atau dung. Beleg berasal dari bahasa Sasak yang berarti besar.
Gendang Beleg berarti gendang besar.Sejarah Dahulu di Lombok, Gendang Beleg dijadikan
penyemangat prajurit yang pergi berperang dan yang pulang dari peperangan. Dengan
demikian Gendang Beleq dijadikan musik dalam peperangan. Kini Gendang Beleg
digunakan sebagai musik pengiring dalam upacara-upacara adat seperti Merariq
(pernikahan), sunatan (khitanan). Ngurisang (potong rambut bayi atau aqiqah) dan begawe
beleq (upacara besar).Cara Main Gendang Beleq dimainkan secara berkelompok
membentuk orkestra.Orkestra Gendang Beleq terdiri dari dua Gendang Beleq yang disebut
mama (laki-laki) dan gendang nina (perempuan) yang berfungsi sebagai pembawa
dinamika. Juga terdiri atas sebuah Gendang Kodeq (gendang kecil), perembak belek dan
perembak kodeg sebagai alat ritmis. gong dan dua buah reog, yakni reog nina dan reog
mama sebagai pembawa melodi. Pemain Gendang Beleq memainkan Gendang Beleq
sambil menari Pemain Gendang beleg terdiri dari 13 sampai 17 orang. Jumlah tersebut
menunjukan jumlah rakaat dalam shalat (ibadah umat Islam).

Selanjutnya terdapat Palompong yang berasal dari Sumbawa, NTB. Alat musik tradisional ini
dibentuk dengan menggunakan bilah-bilah kayu, sementara cara memainkannya dengan
memukul bilah-bilah tersebut dengan pemukul yang terbuat dari kayu juga.Palompong
hampir sama dengan alat musik modern saat ini, yakni alat musik silofan. Dahulu kala,
Palompong digunakan untuk mengusir suasana sunyi dan sepi saat menanti padi.
5. TEMPAT WISATA NTB

Gunung Rinjani merupakan gunung tertinggi kedua di Indonesia setelah puncak Jayawijaya.
ketinggian Gunung Rinjani adalah mencapai 3.700 meter. Dengan ketinggian tersebut butuh
waktu sekitar 4-5 hari untuk mencapai puncak Gunung Rinjani. Pastinya akan mejadi
petualangan yang seru apabila dapat mencapai puncak Gunung ini. Ditambah dengan
pemandangan alamnya yang sangat mempesona dan luar biasa. Di puncak Gunung Rinjani
terdapat segara anak, yaitu sebuah danau kawah di puncak gunung.

6. BAHASA DAERAH NTB

Bahasa yang digunakan dalam provinsi NTB adalah bahasa Sasak, bahasa Sumbawa dan
bahasa Mbojo

a. Bahasa Sasak berasal dari Pulau Lombok. Dari segi kualitatif, berdasarkan ciri-ciri
kesamaan linguistik yang berupa inovasi dan retensi bersama, secara fonologis
bahasa Sasak memiliki empat variasi dialek.Bahasa Sasak merupakan bahasa ibu
yang dituturkan oleh suku Sasak yang menjadi etnis mayoritas di pulau Lombok,
Indonesia. Bahasa ini berkerabat dekat dengan bahasa Bali dan bahasa Sumbawa
yang dituturkan di pulau-pulau sekitar Lombok. Ketiganya merupakan bagian dari
rumpun bahasa Austronesia.

b. Bahasa Sumbawa adalah sebuah bahasa yang dituturkan oleh suku Sumbawa di
bekas wilayah Kesultanan Sumbawa yaitu di wilayah Kabupaten Sumbawa dan
Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Jumlah penuturnya sekitar
300.000 orang.Bahasa Sumbawa dituturkan oleh masyarakat yang berada di Pulau
Sumbawa bagian barat, mulai dari Kecamatan Plampang sampai Desa Tongo di
ujung paling barat Pulau Sumbawa. Bahasa itu terdiri atas empat dialek.

c. Bahasa Bima atau Nggahi Mbojo adalah sebuah bahasa Austronesia yang
dipertuturkan oleh Suku Mbojo di Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Selain itu, Nggahi Mbojo juga dituturkan di beberapa wilayah Kabupaten Sumbawa,
Pulau Lombok, dan NTT.Sebaran bahasa Bima terdapat di Kabupaten Bima, Kota
Bima, dan Kabupaten Dompu. Berdasarkan penghitungan dialektometri, dapat
dikatakan bahwa bahasa Bima terdiri atas empat dialek.

7.TARI TRADISIONAL

Banyak tari tradisional yang berasal dari Nusa Tenggara Barat, diantaranya yaitu Tari
Lenggo dan Tari Batu Nganga. Tari Lenggo ada dua jenis yaitu Tari Lenggo Melayu Dan
Lenggo Mbojo. Tari Siwe (tari perempuan), yaitu jenis tari yang dimainkan oleh para penari
perempuan seperti lenggo siwe (lenggo Mbojo), toja, lengsara, katubu dan karaenta. Tari
Mone (tari laki-laki), yaitu jenis tari yang dimainkan oleh penari laki-laki, seperti kanja, sere,
soka, manca, lenggo mone (lenggo melayu) dan mpa'a sampari.
8. LAGU DAERAH NTB

Lagu daerah yang terkenal ada Kadal Nongak. Dalam bahasa Indonesia, Kadal Nongak
artinya Kadal Nengok. Lagu ini bercerita tentang seorang anak gadis yang tidak
mendengarkan kata-kata kakaknya. Karena itu, dia pun menerima ganjaran. Sang ibu yang
melihat hal tersebut dilanda rasa iba, lalu menasehati sang buah hati dengan cara
menyairkannya. Kini, Kadal Nongak menjadi lagu yang kerap dijadikan sebagai sarana
didikan terhadap anak-anak di bangku sekolah dasar.

Lirik lagu Kadal Nongak:

Kadal nongak leq kesambiq

Benang kataq setakilan

Aduh dende

Mun cempake siq kembang sandat

Saq sengake jari sahabat

Tajah onyak ndek ne matiq

Payu salaq kejarian

Aduh dende
Mun cempake siq kembang sandat

Saq sengake jari sahabat

9.SENJATA TRADISIONAL NTB

Masyarakat zaman dulu membuat senjata tradisional dengan tujuan sebagai alat untuk
menjaga diri baik, dari serangan musuh maupun dari binatang buas.Selain itu juga senjata
tradisional ini seringkali digunakan untuk berburu binatang yang dijadikan makanan sehari-
hari masyarakat NTB.

Salah satu paling terkenal yaitu keris.Istilah/ nama Keris di Lombok juga dikenal dengan
nama Sampari, yaitu istilah lokal etnis Mbojo (Bima dan Dompu) untuk keris yang berlokasi
di wilayah Pulau Sumbawa bagian timur. Tampilannya masih mengambil dari bentuk induk,
yakni khas jajaran keris Sulawesi Adanya dua jalur yang dilalui budaya keris masuk ke NTB,
yaitu jalur utara dari Bugis masuk ke NTB bagian timur, dan jalur Barat dari Bali ke
Lombok.Perbedaan yang paling mencolok dari keduanya adalah dari segi bentuk, Keris
lombok pada umumnya berukuran sedikit lebih besar serta lebih panjang, yakni antara 58
cm – 71 cm.Sementara keris Sumbawa berukuran besar dan pendek, yakni antara 34 cm –
51 cm. Sementara untuk keris Jawa berukuran sedang antara 49 cm- 51 cm.Kayu yang
dipakai untuk desain senjata keris NTB biasanya memakai dua jenis, yaitu pada angkup
(menyerupai badan kapal phinisi) dan hulu menggunakan jenis kayu kemuning dengan
struktur yang lebih padat.Sedangkan pada gandar yang berwarna coklat gelap belum jelas
jenis kayu apa yang digunakan. Namun, jika dilihat dari tekstur kayu yang digunakan tidak
sepadat Kemuning namun jika melihat tekstur formasi belang seperti merujuk pada jenis
kayu dari Sulawesi yaitu kayu Bawang.

Anda mungkin juga menyukai