Anda di halaman 1dari 18

Tugas P5 (Budaya Daerah)

Tari Saman

Nama Kelompok :
1. I Kadek Lenno Sugiawan (07)
2. I Komang Agus Priadnyana (09)
3. I Putu Agus Ariawan (10)
4. Ketut Wira Prayoga (14)
5. I Gede Arya Adi Putra (02)

SMP NEGERI 1 DAWAN


TAHUN AJARAN 2023/2024
Daerah: Jawa Barat
Seni Dan Budaya

I. Sastra
A. Sangkuriang

Sumber: Dongeng Kita


https://youtu.be/LY9CniwEvNU

Sangkuriang adalah seorang anak yang durhaka, karena ia ingin menikahi


ibu kandung nya sendiri.dikarena kan ia tidak mengetahui dan tidak percaya
bahwa itu adalah ibu kandung nya.

B. Situ Bagendit

Sumber: Dongeng Kita


https://youtu.be/A5orbZ5OFAY

Situ Bagendit adalah tentang sikap dalam mengelola harta. Sifat pelit,
tamak, serta sombong terhadap harta yang dimiliki bukanlah sikap yang baik.
Sifat-sifat tersebut justru bisa merugikan atau bahkan membawa musibah bagi
seseorang di kemudian hari.

C. Lutung Kasarung
Sumber: Dongeng Kita
https://youtu.be/dSQWnYuPqGI

Kisah ini bercerita tentang pangeran tampan bernama Sanghyang


Guruminda yang dihukum dengan dibuang ke bumi karena melakukan
kesalahan di kayangan dalam wujud seekor lutung. Sebagai seekor lutung,
Sanghyang Guruminda tersesat di sebuah hutan sehingga ia diberi nama Lutung
Kasarung.

D. Misteri Telaga

Sumber: Dongeng Kita


https://youtu.be/uMoNM3-PMQ4

Telaga Warna terjadi karena ulah seorang putri manja kerajaan


Kutatanggeuhan yang bernama Putri Gilang Rukmini, yang kasar menolak
hadiah ulang tahun berupa kalung emas dan permata. Sang Ratu sangat sedih
melihat kelakuan putrinya tersebut.

II. Senjata Tradisional


A. Kujang

Kujang menjadi senjata khas yang cukup populer di Tanah Sunda. Alat
pertanian ini unik sebab memiliki bentuk mirip peta Jawa Barat, namun dengan
dua ujung yang tajam dan lancip. Ciri khas lainnya, terdapat lubang di bagian
punggungnya.

B. Bajra dan Gada

Alat ini digunakan untuk perlindungan diri, dengan sisi runcing untuk
menusuk (bajra) dan sisi tumpul untuk memukul musuh (gada).

C. Gacok
Gacok punya fungsi untuk mencangkul tanah. Namun, kemudian
masyarakat mulai menggunakan alat ini untuk memangkas rumput atau
mengumpulkan jerami. Senjata tradisional ini mulai langka ditemukan dan alih
fungsi menjadi hiasan dinding.

D. Arit

Arit sudah menyebar dan tidak hanya digunakan oleh warga Jawa Barat
saja. Pertanian masih menjadi fungsi utama dalam senjata ini, yakni memangkas
rerumputan atau mengambil pakan ternak.
E. Baliung
Baliung adalah senjata adat yang lebih memiliki kemiripan dengan kapak,
namun lebih tebal. Karena alat ini cukup besar dan berat, baliung dapat
digunakan untuk menebang pohon atau membelah kayu dengan daya tekan yang
kuat.

F. Balincong

Balincong memiliki ciri khas bentuk yang menyerupai kapak. Salah satu
ujungnya lancip dan ujung lainnya berujung pipih. Meski bentuknya
menyerupai kapak, namun senjata ini punya dua mata yang tajam dan lebih
tipis. Balincong punya fungsi sebagai alat pemecah batu dan penggali tanah.
G. Bedog

Alat ini memiliki bentuk menyerupai pisau dengan ukuran yang cukup
besar sekitar 30-40cm dan pipih. Bedog memiliki banyak nama sesuai dengan
fungsi masing-masing, seperti bedog pameuncitan untuk menyembelih, bedog
dapur untuk memasak dan memotong daging, begog tani untuk bertani, dan
lainnya.
III. Rumah Adat Tradisional
A. Rumah Adat Kasepuhan Cirebon

Dilansir dari buku Arsitektur tradisional daerah Jawa Barat dari


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Jakarta, rumah adat Jawa Barat
yang paling populer bernama Keraton Kasepuhan Cirebon.

B. Rumah Adat Suhunan Jolopong

Jolopong adalah istilah Sunda artinya tergolek lurus. Suhunan Jolopong


juga dikenal dengan sebutan suhunan panjang. Bangunan rumah ini kerap
ditemukan di Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang.

C. Rumah Adat Tagog Anjing


Dilansir dari laman resmi Kemdikbud, rumah adat Jawa Barat satu ini
memiliki bentuk atap Tagog Anjing atau jago anjing (sikap anjing sedang
duduk).

D. Rumah Adat Badak Heuay

Hampir mirip dengan bentuk rumah adat tagog anjing, Badak Heuay
memiliki bidang atap belakang yang melewati batang suhunan. Bentuknya
menyerupai badak bermulut menganga.

E. Rumah Adat Parahu Kumureb


Bentuk atap rumah adat Jawa Barat selanjutnya memiliki empat buah
bidang atap. Keunikan rumah ini terletak pada sepasang bidang atap sama
luasnya berbentuk trapesium.

F. Rumah Adat Julang Ngapak

Berdasarkan buku Arsitektur tradisional daerah Jawa Barat dari


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Jakarta, bentuk atap "julang
ngampak" sudah dikenal oleh masyarakat Sunda sejak beberapa waktu yang
lampau.

IV. Tari Tradisional


A. Tari Jaipong

Tari Jaipong merupakan sebuah tarian tradisional yang berasal dari


daerah Karawang, Jawa Barat. Tarian ini berkembang di era tahun 1960 an.

B. Tari Merak

tari merak merupakan tarian yang berasal dari tanah Pasundan, Jawa
Barat. Tari merak ini merupakan tari kreasi yang mengekspresikan kehidupan
seekor burung merak.

C. Tari Topeng
Seni tradisional lainnya adalah seni Tari Topeng, kesenian ini merupakan
kesenian asli daerah Cirebon, termasuk Indramayu.

D. Tari Ketuk Tilu

Seni tradisional lainnya adalah seni Tari Topeng, kesenian ini merupakan
kesenian asli daerah Cirebon, termasuk Indramayu.

V. Pakaian Adat
A. Pangsi

Pangsi adalah pakaian adat laki-laki di Sunda. Mulai dari atasan hingga
bawahan semua serba hitam. Desainnya sangat sederhana, celananya hitam
longgar tak melebihi mata kaki. Sementara atasannya berupa kemeja dengan
kerah tegak yang biasa disebut salontreng. Bagian dalam pangsi terkadang
dipadukan dengan kaos putih polos.

B. Menak

Tampilan pakaian adat yang satu ini mewah dan glamor, menunjukkan
bahwa dulu pakaian ini untuk kaum terpandang. Pakaian untuk pria
menggunakan jas bludru berwarna gelap yang disulam benang emas, sabuk
emas, dan selop gelap. Kemudian pakaian untuk wanita menggunakan kebaya
manik-manik hitam dengan bawahan kain jarik motif rereng. Dipercantik
dengan banyak aksesori, seperti peniti rantai dan perhiasan emas lainnya.

C. Mojang Jajaka
Dalam bahasa Sunda, mojang berarti gadis dan jajaka artinya perjaka.
Sesuai namanya, pakaian adat ini diperuntukkan bagi muda mudi Sunda yang
lajang. Pakaian ini digunakan dalam acara-acara tertentu di Jawa Barat. Untuk
mojang, menggunakaan kebaya yang senada dengan pakaian jajaka.
Bawahannya menggunakan kain kebat bermotif batik, senada dengan batik yang
melilit di pinggang pria. Sementara baju jajaka berupa beskap atau jas tertutup,
celana panjang, serta penutup kepala yang disebut bendo.

D. Bedahan

Jika pria menggunakan bedahan, wanita menggunakan kebaya dengan


warna senada untuk berpasangan. Berbentuk seperti kebaya umumnya, namun
warna kebaya Sunda identik dengan warna cerah. Kebaya Sunda dibuat panjang
menutup pinggang hingga paha, bahkan ada pula yang menjuntai hingga bawah
mata kaki. Motifnya di leher membentuk huruf U, kebaya dipadukan dengan
sinjang bundel atau kain jarik. Tak lupa aksesoris seperti giwang, kalung,
gelang, serta siger sunda saat upacara pernikahan.
V. Alat Musik Tradisional
A. Angklung

Alat musik ini terbuat dari bilah-bilah bambu yang disusun dimana ketika
digetarkan atau digoyangkan menghasilkan bunyi yang begitu merdu dan khas.
Untuk menciptakan harmoni yang indah, dibutuhkan sejumlah orang untuk
memainkan angklung ini. Karena satu angklung mewakili satu tangga nada.

B. Calung

Sama-sama terbuat dari bambu, alat musik calung. Bedanya yakni dari cara
memainkannya. Cara menabuh calung yaitu dengan memukul-mukul batang
dari ruas-ruas atau tabung bambu yang tersusun.

C. Gembyung
Gembyung merupakan alat musik perkusi yang terbuat dari kulit dan
kayu. Berdasarkan onomatopea (kata mengikuti bunyi), kata gembyung berasal
dari bunyi pola tabuh gem (ditabuh dan ditahan) dan byung (ditabuh dan
dilepas).

D. Tarawangsa

Bentuk alat musik Tarawangsa ini sangat berbeda dengan alat musik gesek
lainnya, seperti rebab. Resonator tarawangsa terbuat dari kayu berleher panjang
dengan jumlah dawai antara 2 sampai 3 utas.
VI. Lagu Daerah
A. Tokecang
“Tokecang” merupakan lagu daerah dari Jawa Barat yang diciptakan R.C.
Hardjosubroto. Lagu ini cukup dikenal masyarakat luas karena sempat
menjadi lagu utama sebuah serial televisi.
Meski memiliki melodi yang riang dan ceria, makna lagu “Tokecang”
cukup dalam. “Tokecang” merupakan singkatan dari tokek makan kacang,
perumpamaan kerakusan atau keserakahan.
Lagu daerah ini mengajak orang-orang untuk tidak serakah, egois,
mementingkan diri sendiri, dan tidak peduli terhadap orang lain di sekitarnya.
Berikut lirik lagu “Tokecang”, lagu daerah Jawa Barat ciptaan R.C.
Hardjosubroto.

Berikut Lirik Lagu Tokecang:


Tokecang tokecang bala gendir tosblong
Angeun kacang angeun kacang sapependil kosong
Aya listrik di masigit meuni caang katingalna
Aya istri jangkung alit karangan dina pipina
Tokecang tokecang bala gendir tosblong
Angeun kacang angeun kacang sapependil kosong
Aya listrik di masigit
Meuini caang katingalna
Aya rencang jangku alit
Karangan dina pipina
Tokecang-tokecang bola gendir tosblong
Angeun kacang angeun kacang
Sapariuk kosong
Tokecang-tokecang bola gendir tosblong
Angeun kacang angeun kacang
Sapariuk kosong
Aya listrik di masigit
Aya rencang jangkung alit
Karangan dina pipina...

Anda mungkin juga menyukai