Anda di halaman 1dari 8

NAMA: DESI NUR AISYAH

NIM: 213020703070

ILMU PEMERINTAHAN (A)

TUGAS DAYAKOLOGI

Berikut penjelasan mengenai benda-benda bersejarah di seluruh Kalimantan Tengah.

A. Alat Berburu Suku Dayak di Kalimantan Tengah

1. Sumpit/Sumpitan

Dalam bahasa Kalimantan sumpit/sumpitan biasa disebut dengan nama sipet yang
merupakan senjata tradisional Suku Dayak yang digunakan untuk berburu maupun dalam
pertempuran terbuka atau sebagai senjata rahasia untuk pembunuhan diam-diam. Sumpit ini
berbentuk kayu panjang seperti tombak, yang memiliki lubang dibagian tengahnya. Lalu ada
semacam anak panah atau jarum yang ditiup pada lubang tersebut, hingga meleset seperti peluru.
Ngerinya, jarum-jarum itu sudah dilumuri racun mematikan, sekali kena nyawa melayang. Dari
penggunaannya sumpit atau sipet ini memiliki keunggulan tersendiri karena dapat digunakan
sebagai senjata jarak jauh dan tidak merusak alam karena bahan pembuatannya yang alami. Dan
salah satu kelebihan dari sumpit atau sipet ini memiliki akurasi tembak yang dapat mencapai 200
meter.
2. Mandau

Mandau adalah senjata utama Suku Dayak. Sebenarnya, mandau juga dimiliki oleh
semua suku di Kalimantan, bukan hanya Dayak saja. Sekilas mandau terlihat bak pedang
tradisional pada umumnya. Namun, mandau biasanya dibuat dengan pola etnik yang kental.
Hiasannya detil, mulai dari pegangan, sarung, hingga bilah. Meski sekilas tampak terbuat dari
besi, nyatanya mandau terbuat dari batu khusus berjenis mantikei. Batu ini mempunyai unsur
besi yang dominan. Meski demikian, seiring perkembangan, mandau saat ini lebih banyak yang
diproduksi dengan bahan besi. Hanya mandau asli dan tua saja yang menggunakan bahan
mantikei.

Konon katanya, mandau, sebelum dipakai berperang biasanya diberi unsur magis. Tak heran,
muncur berita tentang mandau yang terbang sendiri dan memenggal kepala musuh. Kepercayaan
masyarakat dulu, mandau yang telah keluar dari sarungnya pantang kembali sebelum memenggal
kepala musuh. Oleh karenanya, ilmu ini tak boleh sembarangan dipraktikkan

3. Lonjo

Lonjo adalah senjata yang berbentuk tombak panjang dan tajam tetapi, kedua sisinya
tajam. Sama seperti mandau, senjata ini sering diberi unsur magis untuk memastikan
kemenangan dalam perang. Lonjo juga biasa dipakai untuk berburu hewan di hutan.
4. Dohong

Senjata dohong sering dipakai dalam berperang. Dohong ini memiliki bentuk seperti
pisau panjang yang khas. Meski dipakai dalam perang, tak sembarang orang boleh
menggunakam dohong. Senjata ini diperuntukan bagi orang-orang tertentu saja, terkadang
dijadikan benda sakral saat upacara adat.

B. Alat Kesenian Suku Dayak di Kalimantan Tengah

1. Japen

Japen adalah alat musik tradisional Kalimantan Tengah yang bentuknya menyerupai
kecapi, gitar, atau mandolin. Japen adalah hasil akulturasi budaya suku Dayak dengan pedagang
China yang masuk ke tanah Kalimantan Tengah untuk berdagang. Japen terbuat dari kayu dan
dilengkapi dengan empat buah senar. Bagian badan japen juga dihiasi dengan ornament khas
suku Dayak yang memiliki banyak makna filosofis. Ketika dawai japen dipetik, akan
menghasilkan nada yang unik namun akan terdengar sedikit mirip dengan musik kebudayaan
Tionghoa.
2. Garantung

Garantung adalah alat musik tabuh yang berbentuk mirip dengan gong. Ada dua buah
pendapat tentang asal-usul gerantung. Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, ada satu pendapat yang menganggap gerantung adalah hasil akulturasi budaya
Dayak dengan Jawa, namun ada juga yang beranggapan gerantung adalah hasil akulturasi budaya
Dayak dengan China Selatan (Yunani). Gerantung adalah alat musik yang sakral bagi
masyarakat Suku Dayak Ngaju karena merupakan pengiring penting dalam upacara tiwah
(upacara kematian). Dalam upacara tiwah gerantung dimainkan dalam ritme yang cepat untuk
mengiringi jenazah ke alam lewu watu ( surga dalam bahasa keharingan) sembari melepas
kesialan dan bala bagi keluarga yang ditinggalkan.

3. Suling Balawung

Suling balawung merupakan alat musik tiup yang banyak digunakan di Kalimantan
Tengah. Suling ini terbuat dari bahan bambu dengan ukuran kecil, memiliki 5 lubang di bagian
bawah dan 1 lubang di bagian atas. Dalam masyarakat suku Dayak, suling ini biasa dimainkan
para kaum wanita yang tinggal di sepanjang sungai Katingan.
4. Gandang Tatau

Gandang tatau merupakan alat musik jenis gandang Kalimantan dengan ukuran yang
lebih kecil dari berkepala tunggal. Alat musik ini biasa digunakan dalam upacara penyambutan
tamu agung dan upacara tiwah. Dalam permainannya, gandang tatau biasanya dikombinasikan
dengan 3 hingga 5 buah gong seperangkat kangkanung.

C. Alat Rumah Tangga Suku Dayak di Kalimantan Tengah

Panggitang, begitu nama peralatan masak tradisional khas suku dayak. Panggitang yang
memiliki arti perapian terdiri dari tungku, katip/penjepit, dan pasiung.

1. Tungku

Tungku terbuat dari besi memanjang yang berfungsi meletakkan alat memasak, misal
wajan penggorengan, panci, dll. Bagian atas tungku dibuat langit-langit yang berfungsi sebagai
tempat menaruh kayu bakar. Di bagian bawah tungku dilapisi tanah yang sudah dipadatkan.
Semakin sering digunakan, maka tanah tersebut akan semakin kuat dan keras.
2. Nyiru

Nyiru atau Tampah merupakan anyaman yang terbuat dari bambu yang dibelah tipis dan
dianyam dengan membentuk bundar. Biasanya nyiru digunakan untuk membersihkan gabah
kotor. Pekerjaan ini disebut menampi. Selain itu digunakan pula untuk keperluan-keperluan,
misalnya untuk tempat menjemur ikan yang akan dikeringkan. Nyiru jarang atau ayakan,
digunakan untuk memisahkan antah dari beras.

3. Pasiung

Pasiung terbuat dari bambu panjang atau sedang tergantung selera. Fungsinya untuk
meniup api agar tetap menyala lewat lubang bambu tersebut, supaya ada jarak antara api dan
yang memasak.

D. Alat Berladang Suku Dayak di Kalimantan Tengah

Biasanya jenis pertanian yang dilakukan Suku Dayak pada umumnya adalah ‘Bahuma’ atau
menanam padi. Adapun alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut;

1. Tatujah

Tatujah digunakan untuk membuat lubang di tanah persawahan yang basah atau berair
untuk menanam padi. Di tanah ladang atau sawah pematang di pergunakan asak seperti alu yang
ujung bawahnya di runcingkan.
2. Ranggaman (ani-ani)

Ranggaman (ani-ani) atau ketam adalah sebuah pisau kecil yang dipakai untuk memanen
padi. Dengan ranggaman tangkai bulir padi dipotong satu-satu, sehingga proses ini memakan
banyak pekerjaan dan waktu, tetapi keuntungannya ialah, bebeda dengan penggunaan sebuah
celurit atau arit, tidak semua batang ikut terpotong. Dengan demikian, bulir padi yang belum
masak tidak akan terpotong.

3. Lanjung

Lanjung digunakan untuk mengangkut hasil pertanian tetutama mengangkut padi


bertangkai dari sawah ke rumah

Anda mungkin juga menyukai