Anda di halaman 1dari 19

KLIPING

Tentang

SENJATA TRADISIONAL

DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD AUNIL MATIN

SD NU PENAWAJA 01
KEC. TALANG KAB. TEGAL
34 Nama Senjata Tradisional di Indonesia
Beserta Gambarnya

1. Senjata Tradisional Bengkulu “Keris”.

Nama senjata tradisional Bengkulu adalah keris. Namun bentuk keris dari Bengkulu ini
berbeda jauh dari karakter keris Jawa yang telah dikenal luas. Sekilas keris Bengkulu
berbentuk seperti pisau, tetapi agak sedikit melengkung. Senjata adat ini juga tidak begitu
panjang. Biasanya hanya sepanjang 13 ruas jari / sepanjang telapak kaki orang dewasa.

Dahulu keris Bengkulu ini digunakan oleh kepala adat beserta hulu balangnya ketika perang,
upacara adat dan dalam keadaan mendesak. Berdasarkan kepercayaan warga Bengkulu, siapa
pun yang berperang menggunakan keris ini akan dianggap pemberani. Kini keris Bengkulu
hanya digunakan pada upacara adat Bengkulu.

2. Senjata Tradisional Lampung “Terapang”.

Nama senjata tradisional Lampung adalah Terapang. Bentuk dari terapang ini menyerupai
dengan keris Jawa. Namun pada senjata adat ini mempunyai sebuah ciri khas yang sangat
unik. Ciri khas dari terapang Lampung adalah memiliki bulu – bulu halus. Bulu – bulu halus
yang terdapat pada Terapang terbuat dari kayu.
Jika dilihat secara detail, bulu – kayu tersebut membentuk sebuah ukiran motif yang cukup
apik dan artistik. Ada yang berbentuk burung, kepala orang dan lain – lain. Setiap bentuk
ukiran pada Terapang Lampung mempunyai makna tersendiri.

3. Senjata Tradisional Jambi “Badik Tumbuk Lada”.

Dari provinsi Jambi adalah Badik Tumbuk Lada. Bentuk dari senjata adat ini juga mirip
dengan keris, namun mempunyai ukuran yang lebih pendek dan lebih kecil daripada senjata
keris yang digunakan untuk perang pada umumnya.

Untuk bentuk dari Badik Tumbuk Lada tidak selalu bergelombang seperti keris. Ada juga
beberapa badik Tumbuk Lada Jambi yang berbentuk lurus. Pada bagian kepala terbuat dari
material kayu ataupun tanduk hewan. Sedangkan pada pangkal senjata dari Jambi ini
berbentuk menyerupai bulan sabit. Selain badik Tumbuk Lada, di provinsi Jambi juga
terdapat beberapa senjata lainnya. Misalnya sejenis tombak, pedang ataupun sumpit.

4. Senjata Tradisional Kepulauan Riau “Badik Tumbuk Lada”.

Nama dari senjata adat dari Kepulauan Riau hampir sama dengan nama senjata adat Jambi.
Senjata tersebut bernama Badik Tumbuk Lado. Meskipun mempunyai nama yang hampir
sama dengan senjata Jambi, bentuk dari Badik Tumbuk Lado ini cukup berbeda dari Badik
Tumbuk Lada.

Bentuk dari senjata adat ini menyerupai belati. Ukuran panjang dari senjata Kepulauan Riau
antara 27 cm – 29 cm. Sedangkan untuk lebar senjata adalah 3,5 cm – 4 cm. Biasanya yang
memegang senjata adat ini adalah laki – laki.

Fungsi dari Badik Tumbuk Lado adalah berburu dan melindungi diri, keluarga serta sanak
saudara. Kini Badik Tumbuk Lado hanya sekedar digunakan aksesoris pada pakaian adat
Kepulauan Riau laki – laki.
5. Senjata Tradisional Sumatera Selatan “Trisula”.

Ada yang menarik dari senjata adat dari provinsi Sumatera Selatan. Dari beberapa jenis
senjata dari Sumatera Selatan, ada sebuah senjata yang sangat unik. Senjata tersebut adalah
trisula. Trisula ini merupakan sebuah tombak yang mempunyai mata 3.

Tombak trisula Sumatera Selatan ini bukan merupakan tombak biasa. Karena bentuk dari
tombak ini sama seperti senjata yang digunakan oleh Dewa Neptunus. Dewa Neptunus
merupakan dewa air dalam mitologi Romawi kuno. Hal tersebut terlihat sangat jelas pada
gambaran karakter Dewa Neptunus pada Spongebob Squarepants, Fairytale Disney Ariel dan
lain – lain.

Fungsi dari tombak trisula Sumatera Selatan tidak sama dengan tombak Dewa Neptunus yang
dapat mengeluarkan petir. Melainkan hanya digunakan untuk menyerang dari kejauhan.
Untuk bentuk dari ujung tombak trisula ini sama seperti dewa Neptunus. Pada bagian tengah
lebih tinggi daripada kedua sisi dari mata tombak. Selain mitos mengenai tombak Dewa
Neptunus, bentuk ujung mata tombak ini hampir sama dengan lafadz Allah pada huruf arab.

6. Senjata Adat Bangka Belitung “Siwar Panjang”.

Senjata Tradisional Indonesia yang digunakan di provinsi Bangka Belitung adalah sejenis
pedang. Pedang pada Bangka Belitung disebut dengan siwar panjang. Bentuk dari pedang ini
panjang dan mempunyai ujung runcing. Pada ujung pedang yang runcing hanya pada satu
sisi. Sementara sisi yang lain berbentuk lurus.

Bagian dari gagang senjata melengkung. Pada bagian ujung gagang senjata, jika diperhatikan
dengan seksama berbentuk menyerupai kepala burung. Selain itu, sarung / penutup dari siwar
panjang juga sangat unik. Penutup tersebut berbentuk seperti tongkat biasa. Jika dilihat secara
keseluruhan, pedang ini berupa seperti pedang biasa dengan ujung kepala burung.

7. Senjata Tradisional Riau “Pedang Jenawi”.

Senjata Tradisional Riau terdapat sebuah jenis pedang yang digunakan oleh para panglima
kerajaan untuk berperang. Senjata tersebut adalah pedang Jenawi. Pedang Jenawi Riau ini
mempunyai bentuk yang sangat ramping dan lurus. Ciri lain dari pedang Jenawi Riau ini
adalah memiliki sebuah tonjolan kecil pada bagian ujung gagang pedang. Panjang pedang ini
umumnya mencapai ±1 meter.

Bentuk dari penutup pedang Jenawi Riau adalah persegi panjang. Penutupnya juga
mempunyai ukuran ramping sama seperti pedang Jenawi Riau tersebut. Selain pedang
Jenawi, di provinsi Riau juga terdapat senjata lain. Tetapi hanya jenis senjata adat ini yang
sangat khas akan budaya Riau. Sementara jenis senjata lain hampir sama dengan jenis senjata
daerah lain.

8. Senjata Tradisional Aceh “Rencong”.

Salah satu senjata dari provinsi Aceh yang terkenal adalah Rencong. Senjata khas Aceh yang
satu ini adalah sejenis belati. Ciri khas dari rencong Aceh adalah kepemilikan atas senjata ini.
Pada dasarnya, senjata tradisional Indonesia ini mempunyai sebuah kasta yang terbagi antara
jenis material pada mata pisau. Kasta tertinggi dari rencong mempunyai material emas pada
mata pisau. Untuk kasta rencong yang rendah terbuat dari kuningan ataupun besi putih.

Kepemilikan dari rencong kasta tertinggi / emas adalah para raja. Sementara itu untuk rakyat
biasa hanya diperbolehkan memiliki rencong kasta bawah / rencong besi. Baik rencong emas
maupun rencong besi mempunyai ukuran panjang yang hampir sama yaitu mulai dari 10 cm –
50 cm. Bentuk mata pisau ini ada yang lurus dan ada pula yang melengkung. Bentuk dari
rencong Aceh juga sangat unik. Sekilas senjata ini berbentuk seperti huruf L.

Selain kasta, rencong ini juga terbagi atas bentuk dari ujung gagang. Ada yang ujung gagang
berbentuk melengkung yang disebut dengan rencong Meuncugek. Meupucok.

9. Senjata Tradisional Sumatera Utara “Piso Gaja Dombak”.

Provinsi Sumatera Utara yang sangat identik dengan kebudayaan batak memiliki sebuah
senjata tradisional Indonesia yang bernama Piso Gaja Dombak. Keunikan dari senjata ini
terletak pada bagian tangkai. Tangkai dari Piso Gaja Dombak mempunyai suatu ukiran yang
berbentuk seperti Gajah. Bagi suku batak, senjata ini dianggap sangat sakral. Sebab seluruh
suku batak percaya bahwa senjata daerah ini mempunyai kekuatan supranatural.

Hanya para raja – raja yang mempunyai senjata ini. Kemudian diwariskan secara turun
temurun hingga kini. Sang pewaris juga selalu menjaga Piso Gaja Dombak dengan baik.
Sehingga masih tetap utuh dan terlihat masih tajam.

Dengan keberadaan dari senjata adat Indonesia ini, dapat mengetahui dengan mudah tentang
latar belakang suatu keluarga. Jika dalam keluarga tersebut menyimpan senjata ini berarti
mempunyai darah keturunan raja.

10. Senjata Tradisional Sumatera Barat “Karih”.

Senjata yang berasal dari provinsi Sumatera Barat mempunyai nilai seni yang cukup tinggi.
Senjata tersebut bernama karih. Senjata Karih Sumatera Barat merupakan sebuah senjata
yang tergolong ke dalam belati. Nilai estetika dari karih Sumatera Barat ini terletak pada
gagang belati dan juga penutupnya. Pada bagian ujung gagang karih terdapat ukiran yang
tampak bersinar. Begitu pula dengan bagian bawah penutup karih yang juga terdapat ukiran.
Dengan warna gagang dan penutup berwarna hitam, dipadukan dengan warna mata pisau
yang putih terlihat sangat kontras. Hal ini menyebabkan senjata Karih Sumatera Barat ini
sangat memesona. Bentuk dari karih ini biasanya melengkung mulai dari ujung mata pisau
hingga bagian bawah gagang karih. Sehingga membentuk seperti bulan sabit.

11. Senjata Tradisional DKI Jakarta “Golok”.

Senjata khas DKI Jakarta yang paling terkenal adalah golok. Dengan menjadi pusat Ibukota,
kebudayaan Jakarta yang khas dengan Betawi mempunyai juga sangat populer. Walaupun
keberadaan dari budaya Betawi sendiri cukup memprihatinkan. Budaya Betawi seolah
tersisih dari kemodernisasian kota megapolitan.

Budaya Betawi sendiri hanya terdapat pada suatu kompleks kampung wisata Betawi setu
babakan. Di destinasi wisata tersebut dapat dijumpai golok yang merupakan senjata khas
Betawi. Bentuk dari senjata ini sangat sederhana jika dibandingkan dengan senjata dari
berbagai macam suku lainnya. Golok Jakarta tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek,
hanya sekitar ±50 cm.

Dahulu setiap orang Betawi pasti mempunyai sebuah golok minimal 1 buah golok dalam satu
rumah. Fungsi dari golok pun hanya sebagai perlindungan diri. Kini golok hanya dijadikan
sebagai aksesoris pada pakaian tradisional adat Betawi. Terkadang, golok Betawi juga
digunakan pada suatu pertunjukan seni tradisional, seni bela diri dan modern.

12. Senjata Tradisional Jawa Barat “Kujang”.

Senjata dari Jawa Barat juga mempunyai nilai estetika tinggi sama seperti senjata dari
provinsi Sumatera Barat, Karih. Sedangkan senjata di Jawa Barat bernama Kujang. Kujang
Jawa Barat termasuk ke dalam jenis pisau belati. Bentuk dari Kujang sangat unik menyerupai
simbol api pada sebuah mitologi kuno. Simbol api juga sering dijumpai pada beberapa anime,
film China, Korea hingga Hollywood.

Selain bentuk Kujang Jawa Barat yang unik, tekstur mata pisau sangat estetis. Karena sebelah
bagian terdapat suatu ukiran dan bagian yang lain polos. Ukiran pada mata pisau menyerupai
dengan motif batik. Lalu juga terdapat beberapa lubang hitam.

Sementara untuk sarung kujang Jawa Barat sangat sederhana. Hanya terbuat dari sebuah
material yang mempunyai karakteristik seperti kain. Biasanya berwarna hitam. Senjata
Kujang Jawa Barat ini biasanya hanya digunakan sebagai aksesoris pakaian adat ataupun
hanya sekedar koleksi.

13. Senjata Tradisional Banten “Golok Ciomas”.

Senjata dari provinsi Banten cukup unik, namun mempunyai kesan yang sedikit
menyeramkan. Senjata tersebut adalah golok ciomas Banten. Sekilas golok ini mempunyai
bentuk seperti Kujang. Tetapi pada golok ciomas tidak terdapat kesan estetika apapun.

Tekstur pada mata pisau sangat tidak teratur dan terasa bergelombang ketika dipegang. Hal
inilah yang menjadikan golok ciomas mempunyai kesan sedikit menyeramkan. Menurut
kepercayaan warga setempat, golok ciomas tersebut memang mempunyai aura mistik yang
sangat kuat.

Pada bagian sisi golok ciomas tersebut terdapat beberapa lubang. Pada salah satu sisi golok
ciomas hanya terdapat sebuah lubang. Lubang itulah yang menyerupai mata. Sekilas bagian
ujung golok ciomas berbentuk seperti kepala hewan yang mempunyai paruh runcing.

Golok Ciomas ini mempunyai 2 buah jenis ukuran, yaitu besar dan kecil. Pada masa kolonial
golok ciomas ini digunakan sebagai senjata untuk mengusir bangsa Belanda. Oleh karena itu
ketajaman dari golok ciomas ini tidak perlu diragukan lagi.

14. Senjata Tradisional Jawa Tengah “Keris & Ketapel”.


Salah satu senjata tradisional Jawa tengah yaitu ketapel. Dalam bahasa Jawa disebut dengan
plinteng. Senjata tradisional Indonesia ini adalah salah satu senjata yang masih secara bebas
digunakan hingga kini. Umumnya sering digunakan oleh anak – anak untuk bermain. Bahkan
di beberapa lapak dan toko mainan menjual ketapel / plinteng ini.

Senjata ini hanya berupa ranting pohon kecil yang bercabang 2. Pada masing – masing kedua
sisi cabang ranting diikatkan dengan karet. Lalu kedua ujung karet yang tidak terikat
digabung dengan potongan ban bekas maupun kulit hewan.

Penggunaan ketapel / plinteng ini bukan hanya di kalangan anak – anak. Tetapi orang dewasa
pun juga sering kali menggunakan senjata ini untuk berburu, biasanya berburu burung.
Plinteng Jawa Tengah, termasuk ke dalam jajaran senjata yang sangat aman dan tidak
berbahaya. Selain itu juga tidak mempunyai aura mistik apapun. Sehingga semua orang tanpa
terkecuali diperbolehkan untuk memiliki serta menggunakan senjata ini.

15. Senjata Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta “Keris”.

Yogyakarta mempunyai kebudayaan keraton yang masih bertahan hingga kini. Untuk senjata
khas keraton adalah keris. Ada berbagai macam keris Jawa mulai dari yang kecil hingga
besar. Senjata ini dianggap sangat keramat.

Biasanya setiap keris dianggap mempunyai suatu jiwa yang berupa golongan jin. Konon
sebagian besar orang yang membuat keris mempunyai kekuatan spiritual yang tinggi. Orang
yang membuat keris disebut dengan empu.

Fungsi keris dari dahulu hingga kini adalah sama, begitu pula dengan cara perawatannya.
Keris dapat menjadi benteng / perlindungan diri sendiri dari segala bahaya. Lalu keris juga
dapat dijadikan sebagai aksesoris pakaian adat laki – laki. Setiap keris mempunyai nama
tersendiri.

Untuk cara perawatan keris harus dilakukan secara intensif. Setiap hari Jumat harus
dimandikan dengan bunga / mandi kembang. Penyimpanan keris juga harus diperhatikan dan
tidak boleh sembarangan. Tempat penyimpanan terbaik untuk keris adalah sebuah peti atau
lemari.

16. Senjata Tradisional Jawa Timur “Celurit”.


Senjata Tradisional Indonesia yang berasal dari provinsi Jawa Timur mempunyai bentuk
sangat unik. Senjata tersebut berbentuk seperti sabit yang merupakan salah satu alat
pertanian. Nama dari senjata ini adalah celurit. Walaupun berbentuk seperti sabit, ada hal
yang membedakan antara senjata celurit dan sabit. Untuk senjata tradisional Jawa Timur
mempunyai bentuk yang lebih ramping dan mempunyai ujung yang lebih runcing. Celurit
juga sangat tajam daripada sabit.

Senjata ini juga dilengkapi dengan sarung atau penutup. Pada penutup celurit terdapat sebuah
ukiran, ada yang sederhana dan ada pula ukiran yang mempunyai nilai estetika tinggi. Pada
bagian ganggang senjata ini terbuat dari material kayu. Sedangkan untuk mata pisaunya
terbuat dari material logam besi maupun baja

17. Senjata Tradisional Kalimantan Timur “Mandau”.

Senjata tradisional yang paling terkenal dari provinsi Kalimantan Timur adalah Mandau.
Senjata ini berbentuk pedang, namun diyakini mempunyai kekuatan gaib. Ciri khas dari
Mandau Kalimantan Timur terletak pada gagang pedang. Pada ujung bawah gagang pedang
terdapat ukiran yang berupa hiasan burung Enggang. Lalu pada ukiran tersebut terdapat
rambut manusia asli.

Bentuk dari mata pedang terlihat ramping pada bagian bawah. Namun pada bagian tengah
dan ujung mata pedang jauh lebih besar. Pada satu sisi pedang terdapat sebuah ukiran yang
juga dihiasi dengan lubang – lubang. Untuk sarung pedang memiliki sebuah tali untuk
mengikat pedang ke tubuh.

18. Senjata Tradisional Kalimantan Barat “Dohong”.


Di provinsi Kalimantan Barat mempunyai sebuah senjata yang sangat kuno, yaitu Dohong.
Senjata ini tergolong ke dalam jenis pisau belati. Tetapi Dohong Kalimantan Barat ini
mempunyai bentuk unik. Sekilas bentuk dari Dohong Kalimantan Barat sangat mirip dengan
ujung mata tombak. Keunikan lain dari Senjata Tradisional Kalimantan Barat ini masih
dipergunakan hingga kini.

Dahulu Dohong Kalimantan Barat digunakan untuk perang, berburu, memotong tali pusar
dan aktivitas adat lainnya. Kini Dohong hanya digunakan untuk menyembelih hewan dan
upacara adat ataupun hanya sekedar koleksi. Hanya kepala suku yang dapat memiliki Dohong
ini. Kepala suku tersebut mempunyai sebutan sebagai pirus.

19. Senjata Tradisional Kalimantan Utara.

Di provinsi Kalimantan Utara mempunyai suatu senjata jarak jauh yang sangat terkenal dan
khas. Senjata tersebut adalah sumpit, senjata ini sangat identik dengan budaya suku Dayak
Kalimantan Utara. Cara menggunakan senjata ini adalah memasukkan peluru terlebih dahulu
pada ujung sumpit, lalu diarahkan ke target dan ditiup.

Bentuk dari sumpit Kalimantan Utara seperti seruling yaitu silinder bulat yang ramping.
Tetapi untuk senjata ini jauh lebih panjang daripada seruling. Panjang dari sumpit
Kalimantan Utara sebesar 1,5 m – 2 m. Senjata sumpit Kalimantan Utara ini memiliki
ketepatan yang sangat akurat. Lalu untuk jarak dari tembakan sumpit dapat mencapai ±200
m. Ketika digunakan, senjata ini tidak akan menimbulkan suara apapun.

Sehingga sumpit ini sangat baik digunakan untuk berburu. Untuk masyarakat Dayak
Kalimantan Utara sendiri juga masih menggunakan sumpit untuk berburu di hutan. Selain
untuk berburu, terkadang senjata ini dijadikan sebagai mas kawin.

20. Senjata Tradisional Kalimantan Tengah “Lonjo”.


Provinsi Kalimantan Tengah sangat identik dengan senjata jarak jauh. Senjata tersebut
bernama Lonjo. Senjata jenis tombak ini adalah senjata yang cukup mematikan. Untuk
tombak dari Kalimantan Tengah ini cukup istimewa. Karena senjata ini mempunyai dual
fungsi.

Untuk mata tombak sangat tajam. Biasanya digunakan sebagai senjata perburuan jarak dekat.
Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah sendiri biasanya melapisi ujung tombak dengan racun
yang diambil dari pelepah pohon. Musuh pun dapat dengan muda dilumpuhkan.

Pada gagang tombak, telah dilengkapi dengan sebuah tangkai panjang yang berlubang dan
dapat dilepas. Tangkai tersebut mempunyai fungsi khusus ketika dilepas, yaitu dapat
digunakan pula sebagai sumpit. Karena itulah senjata ini merupakan salah satu dari senjata
dual fungsi. Tombak Lonjo untuk senjata jarak dekat. Sedangkan sumpit sebagai senjata jarak
jauh.

21. Senjata Tradisional Kalimantan Selatan “Talimpang”.

Untuk jenis senjata dari provinsi Kalimantan Selatan ini bukan merupakan senjata yang dapat
digunakan untuk berperang. Namun hanya digunakan untuk melindungi diri pada saat perang.
Senjata ini bernama talimpang.

Material yang digunakan untuk dalam pembuatan perisai talimpang Kalimantan Selatan ini
adalah kayu biasa yang tidak terlalu berat dan cukup ringan. Tetapi sangat kuat untuk
menangkis berbagai macam serangan. Perisai Telawang ini juga sangat awet dan dapat
bertahan selama beberapa abad / ratusan tahun.

Panjang dari perisai ini sekitar 1 m – 1,5 m. Sedangkan untuk lebar perisai adalah 30 – 50
cm. Lalu perisai ini mempunyai ukiran – ukiran yang sangat apik dan khas akan budaya
Dayak. Motif yang biasanya dijadikan sebagai ukiran perisai adalah hewan mitologi dari
kebudayaan Dayak, seperti burung tingang.

22. Senjata Tradisional Nusa Tenggara Barat “Sumpit”.


Senjata adat Nusa Tenggara Barat ini hampir sama dengan sumpit Kalimantan Utara yaitu
penggunaannya dengan cara ditiup. Tetapi untuk senjata dari Nusa Tenggara Barat ini
mempunyai ukuran yang lebih kecil. Senjata ini bernama Tulup.

Material yang digunakan dalam pembuatan Tulup Nusa Tenggara Barat adalah kayu pohon
meranti. Kemudian, pada bagian tengah dilubangi. Dahulu senjata Tulup ini digunakan untuk
berburu. Bahkan sekarang pun juga masih menjadi senjata yang ampuh untuk berburu.
Karena sebagian besar penduduk Nusa Tenggara Barat masih mempertahankan cara bertahan
hidup tradisional, yaitu dengan berburu di hutan maupun sungai.

Peluru yang biasanya digunakan seperti lidi atau ranting pohon yang tajam, pelepah pohon
enau yang bentuknya seperti mata panah dan lain – lain. Pada peluru biasanya dilapisi dengan
racun alami. Racun tersebut dibuat dari pelepah pohon tatar.

23. Senjata Tradisional Nusa Tenggara Timur “Sundu”.

Senjata dari provinsi Nusa Tenggara Timur adalah sebuah senjata keris yang disebut dengan
Sundu. Walaupun termasuk ke dalam jenis keris, perbedaan antara sundu dengan keris sendiri
sangat mencolok. Nampak terlihat dari mata pisaunya.

Mata pisau dari Sundu adalah lurus dan melengkung. Pada mata pisau dan penutup terdapat
ukiran yang merupakan ciri khas budaya daerah Nusa Tenggara Timur. Motif ukiran yang
terdapat pada mata pisau biasanya menggunakan motif burung. Senjata ini termasuk ke dalam
jajaran senjata nusantara yang sangat dianggap sakral. Penyimpanan dan kepemilikan dari
senjata ini juga mempunyai aturan tersendiri.

24. Senjata Tradisional Bali “Wedhung”.


Ada beberapa senjata nusantara tradisional yang sama, yaitu wedhung. Senjata ini terdapat 2
jenis yaitu wedhung Bali dan wedhung Cirebon. Senjata ini tergolong ke dalam jenis belati.
Bentuk dari wedhung Bali dan wedhung Cirebon sangat mirip.

Untuk membedakan antara kedua wedhung ini adalah mata pisaunya. Mata pisau dari
wedhung Cirebon tidak ada dan terkesan cukup polos. Sedangkan untuk mata pisau dari
wedhung Bali mempunyai motif – motif yang sangat apik. Material dari wedhung ini terbuat
dari logam. Sedangkan untuk sarung / penutupnya terbuat dari kayu.

25. Senjata Tradisional Maluku Utara “Salawaku”.

Senjata perang yang berasal dari provinsi Maluku Utara adalah Parang dan Salawaku. Untuk
Parang adalah senjata pedang. Hal yang istimewa dari Parang adalah ukurannya. Karena
ukurannya itu, Parang Maluku Utara ini tidak dapat dikategorikan sebagai pedang. Tetapi
juga bukan termasuk ke dalam belati. Panjang dari pedang ini sekitar 90 cm – 100 cm.

Sedangkan salawaku adalah perisai. Desain dari salawaku cukup apik, sebab mempunyai
hiasan yang cantik. Motif hiasan tersebut juga bukan ukiran, melainkan ditempel. Biasanya
memanfaatkan kerang.

26. Senjata Tradisional Maluku “Tombak Kalawai”.

Salah satu senjata yang berasal dari provinsi Maluku sangat unik adalah tombak Kalawai.
Mata tombak dari Kalawai ini sama seperti tombak trisula yang mempunyai 3 mata pisau.
Walaupun mempunyai 3 buah mata pisau, namun susunan dari tombak ini tidak sama seperti
tombak trisula maupun tombak Dewa Neptunus. Melainkan berbentuk seperti kurungan.
Fungsi dari senjata adat ini untuk berburu di sungai.

Senjata khas dari provinsi Maluku ini juga terdapat pada Maluku Utara. Sebab kedua provinsi
tersebut masih termasuk ke dalam satu wilayah. Kebudayaan adat istiadatnya juga sama.

27. Senjata Tradisional Papua “Panah”.

Senjata khas dari provinsi Papua ini tidak ada nama khusus. Senjata adat ini hanya disebut
dengan busur dan panah. Untuk busurnya ada yang istimewa. Karena mempunyai 5 buah
lubang panah. Jadi dalam sekali memanah dapat langsung menggunakan 5 buah panah.

Panah pada senjata adat ini terbuat dari bambu. Sedangkan untuk busurnya terbuat dari pohon
rotan. Senjata ini digunakan untuk berburu dan berperang. Senjata ini juga masih digunakan
hingga kini. Hampir sama dengan senjata lainnya. Pada ujung mata panah senjata ini juga
diolesi dengan racun. Racun yang digunakan diambil dari getah pohon sembaru.

28. Senjata Adat Papua Barat.

Senjata dari provinsi Papua Barat sangat identik dengan budaya khas Papua. Senjata adat ini
adalah sejenis belati. Bentuk dari belati ini juga sangat unik. Sayangnya penduduk dari Papua
tidak memberikan nama khusus bagi senjata etnik ini.

Pembuatan dari senjata ini sepenuhnya menggunakan burung kasuari. Spesies dari burung
kasuari merupakan salah satu hewan yang mempunyai habitat asli di wilayah Papua. Tulang
aki burung ini digunakan sebagai mata pisau. Sedangkan untuk bulunya digunakan sebagai
hiasan pada gagang pisau.

Dengan hiasan bulu burung kasuari, belati ini terkesan sangat etnik dan khas dengan Papua
Barat. Di Papua Barat juga memanfaatkan burung kasuari untuk berbagai macam keperluan
adat, baik senjata maupun pakaian hingga aksesoris.
29. Senjata Adat Sulawesi Utara “Pedang Bara Sangihe”.

Ada sebuah senjata dari provinsi Sulawesi Utara yang memiliki bentuk unik. Senjata adat ini
disebut dengan Pedang Bara Sangihe. Pedang ini berasal dari suku Sangihe. Bentuk dari
pedang ini sangat unik. Pada kedua ujung pedang bercabang 2, baik pada bagian gagang dan
mata pisaunya. Tepat pada bagian tengah cabang mata pisau mempunyai sebuah lubang.

Selain mempunyai bentuk yang unik, pedang ini juga sangat istimewa. Karena salah satu
pahlawan nasional menggunakan pedang ini untuk melawan penjajah. Pahlawan tersebut
adalah Hengkeng U Nang.

30. Senjata Tradisional Sulawesi Selatan “badik lompo battang”.

Senjata tradisional 34 Provinsi di Indonesia yang sangat artistik juga terdapat pada provinsi
Sulawesi Selatan. Senjata tersebut adalah badik lompo battang. Untuk nama dari senjata ini
diambil dari bahasa Bugis, yang berarti perut. Sedangkan arti dari Badik sendiri adalah
senjata.

Badik Lompo Battang Sulawesi Selatan ini termasuk ke dalam jenis belati. Senjata dari
Sulawesi Selatan ini mempunyai bentuk yang sangat unik. Dari semua jenis senjata khas
nusantara lainnya, hanya senjata ini yang mempunyai nilai artistik yang paling tinggi.

Hal dapat terlihat dari hiasan batik Lompo Battang, baik pada pegangan hingga penutup
badik. Pada penutup batik terdapat ukiran dengan berbagai macam motif, biasanya
menggunakan motif tumbuhan. Lalu juga terdapat hiasan yang seperti diamond.

31. Senjata Tradisional Sulawesi Barat “badik lawu”.


Senjata dari provinsi Sulawesi Barat ini juga disebut dengan Badik. Namun nama dari Badik
ini adalah badik lawu. Bentuk dari Badik lawu hampir sama dengan Badik Lompo Battang.
Hanya saja pada bagian ujung gagang badik lawu adalah runcing, namun sedikit oval.
Sedangkan bentuk dari Badik lawu adalah pipih.

Penutup atau sarung dari Badik ini sangat polos. Tetapi pada ujung bawah penutup
mempunyai sebuah ukiran yang sangat khas. Untuk badik ini mempunyai sebuah mitos yang
sangat aneh. Keyakinan akan mitos tersebut termasuk ke dalam kategori kekerasan.
Walaupun sebagian besar penduduk Sulawesi Barat masih mempercayainya, namun mitos
tersebut kini dicekal.

32. Senjata Tradisional Sulawesi Tenggara “Keris”.

Di Sulawesi Tenggara juga terdapat senjata yang berupa keris. Bentuk dari keris Sulawesi
Tenggara dan Jawa adalah sama, yaitu lurus dan bergelombang. Nama dari keris ini adalah
kawali. Pada keris Sulawesi Tenggara ini mempunyai suatu keunikan yang berupa aturan –
aturan dalam pembuatan keris. Jumlah dari lengkungan keris harus berjumlah ganjil.

Material pembuatan keris juga bukan merupakan material logam biasa dan sangat istimewa.
Kawali dibuat dengan batu meteor yang telah mengeras. Untuk itu, keris ini tidak akan
terdeteksi oleh metal detektor.

33. Senjata Tradisional Sulawesi Tengah “pasatimpo”.


Senjata yang satu ini tidak disebut dengan Badik. Karena senjata ini tidak tergolong ke dalam
jenis belati, melainkan pedang. Senjata ini adalah pasatimpo, untuk bentuk dari pedang
pasatimpo sangat mirip dengan bentuk badik lainnya. Hanya saja mempunyai ukuran yang
lebih panjang

Pada bagian penutup / sarung pedang terdapat tali panjang. Bentuk dari pedang ini sangat
polos. Fungsi dari pedang pasatimpo pada dahulu digunakan untuk berperang serta
memotong hewan. Kini pedang tersebut hanya berfungsi sebagai aksesoris pakaian adat
Sulawesi Tenggara.

34. Senjata Tradisional Gorontalo.

Untuk senjata dari Gorontalo sangat unik. Senjata ini tergolong ke dalam jenis pedang. Tetapi
mempunyai bentuk yang jauh dari bentuk pedang pada umumnya. Biasanya mata pedang
mempunyai ujung yang runcing, baik pada salah satu atau kedua sisinya. Berbeda halnya
dengan pedang dari Gorontalo yang disebut dengan Wamilo.
Ujung dari mata pedang Wamilo adalah pipih. Meskipun pipih, tetapi pedang wamilo sangat
tajam. Selain berbentuk pipih, bentuk dari pedang ini juga sangat unik. Sekilas pedang
walimo terlihat sangat polos. Tetapi jika dipegang dan diperhatikan dari dekat, bagian
penutup pedang ini mempunyai ukiran.

Itulah daftar dari senjata tradisional 34 Provinsi di Indonesia. Dengan faktor dinamika
kebudayaan, fungsi dari senjata tersebut telah bergeser. Bahkan hampir tidak dipergunakan
sama sekali dan hanya sekedar dijadikan sebagai aksesoris maupun bahan koleksi.

Anda mungkin juga menyukai