Anda di halaman 1dari 11

ASAS ASAS PENDIDIKAN

DIBUAT OLEH :

Nama : I Komang Tegar Sastrawan


NIM : 202201050066
No. Absen : 30

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI MAHADEWA INDONESIA
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan
rahmat sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Tanpa ada petunjuk dari-Nya mustahil makalah ini dapat dirampungkan.
Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada pengajar mata
kuliah Dasar Dasar Pendidikan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul ”Asas Asas Pendidikan”.
Besar harapan saya bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan
sebagai pegangan dalam mempelajari materi tentang Asas Asas Pendidikan. Juga
merupakan harapan saya dengan hadirnya makalah ini, akan mempermudah semua
pihak dalam proses perkuliahan pada mata kuliah Dasar Dasar Pendidikan.
Saya menyadari makalah yang saya buat ini masih memiliki banyakkekurangan.
Oleh karena itu. Saya membutuhkan kritik dan saranyangmembangun untuk
memperbaiki kekurangan yang ada.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang……………………………………………………………………… 1
2. Rumusan Masalah....................................................................................................... 1

3. Tujuan........................................................................................................................... 1

BAB II

PEMBAHASAN
1. Macam-Macam Asas Pendidikan................................................................................. 2

a. Asas Semesta Menyeluruh dan Terpadu.................................................................. 2

b. Asas Pendidikan Seumur Hidup.............................................................................. 3

c. Asas Tanggung Jawab Bersama............................................................................... 5

d. Asas Manfaat, Adil, dan Merata.............................................................................. 5

e. Asas Tut Wuri Handayani........................................................................................ 6

f. Asas Kemandirian dalam Belajar............................................................................. 7

2. Asas Pokok Pendidikan................................................................................................ 8


BAB III

PENUTUP
Kesimpulan......................................................................................................................... 8
Saran................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 9
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu dan teknologi terutama teknologi informasi
menyebabkanaruskomunikasi cepat. Hal ini berdampak pada norma kehidupan dan
ekonomi, seperti tersingkirnya pekerja yang tidak profesional dan kurang terampil.
Menurunnyanormamasyarakat kita yang bersifat pluralistik sehingga rawan
terhadap timbulnyasosial serta integrasi bangsa. Pendidikan sebagai usaha dasar
yang sistematis-sistemik selalu bertolak dari sejumlahasas tertentu. Asas-asas
tersebut sangat penting karna pendidikan merupakanpilarutama terhadap
perkembangan manusia dan masyarakat tertentu.
Khususuntukpendidikan indonesia, terdapat sejumlah asas pendidikan yang
memberi arahdalammerancang dan melaksanakan pendidikan itu. Di antara
sejumlah asas tersebut, akandikaji lebih lanjut tiga asas yaitu Asas Tut Wuri
Handayani,Ing Ngarsa Sung Tulada,AsasIng Madya Mangun Karsa, Asas
Kemandirian dalam Belajar dan Asas Belajar SepanjangHayat,Asas Alam
Takambanag Jadi Guru,dan Implementasi dari masing- masingasasdalam
pendidikan . Keempat asas itu dipandang sangat relevan denganupayapendidikan,
baik masa kini maupun masa depan.
B. Rumusan Masalah
1. Ada berapa asas asas pendidikan?

2. Apakah pengertian asas-asas pendidikan?

C. Tujuan

Untuk mengetahui asas-asas pendidikan dan macam-macam asas pendidikan.


PEMBAHASAN

A. Macam-Macam Asas Pendidikan

1. Asas Semesta Menyeluruh dan Terpadu.

Semesta maksudnya pendidikan diselenggarakan secara terbuka bagi seluruh rakyat


Indonesia. Menyeluruh maksudnya, pendidikan harus mencangkup semua jenis dan
jenjang pendidikan. Terpadu artinya pendidikan tidak dapat dipisahkan dari
keseluruhan pembangunan Bangsa.

Asas semesta, menyeluruh, dan terpadu, yang berarti bahwa pendidikan nasional
terbuka bagi setiap manusia Indonesia, mencakup semua jenis dan jenjang pendidikan,
dan merupakan satu kesatuan usaha sadar yang tidak dapat dipisahkan dari
keseluruhan usaha pembangunan bangsa.
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) mempunyai hak untuk memperoleh
pendidikan yang sama dengan anak normal. Hal tersebut telah dinyatakan dalam
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 tentang hak dan kewajiban warga
negara, bahwa setiap warga negara Indonesia berhak mendapat kesempatan
meningkatkan pendidikan sepanjang hayat termasuk Anak Berkebutuhan Khusus
(ABK).
Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang
berbeda dengan anak pada umumnya, tanpa menunjukkan pada ketidakmampuan
mental, emosi atau fisik. Karena, karakteristik dan hambatan yang dimiliki anak
berkebutuhan hidup memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang
disesuaikan dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki masing-masing anak. Anak
berkebutuhan khusus biasanya bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) sesuai dengan
kekhususannya masing-masing.
Pendidikan luar biasa adalah merupakan pendidikan bagi peserta didik yang
memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik,
emosional, mental sosial, tetapi memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
Selain itu pendidikan luar biasa juga berarti pembelajaran yang dirancang khususnya
untuk memenuhi kebutuhan yang unik dari anak kelainan fisik. Pendidikan luar biasa
akan sesuai apabila kebutuhan siswa tidak dapat diakomodasikan dalam program
pendidikan umum. Secara singkat pendidikan luar biasa adalah program pembelajaran
yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan unik dari individu siswa.

2. Asas Pendidikan Seumur Hidup

Artinya, setiap manusia Indonesia diharapkan untuk selalu berkembang sepanjang


hidupnya dan dilain pihak masyarakat dan pemerintah diharapkan agar dapat
menciptakan situasi yang menantang untuk belajar.
Pendidikan sepanjang hayat adalah pendidikan yang harus :
a. Meliputi seluruh hidup setiap individu.

b. Mengarah kepada pembentukan, pembaruan, peningkatan, dan penyempurnaan


secara sistematis pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat
meningkatkan kondisi hidupnya.

c. Tujuan akhirnya adalah mengembangkan penyadaran diri (self fulfilment)


setiap individu.

d. Meningkatkan kemampuan dan motivasi untuk belajar mandiri.

e. Mengakui konstribusi dari semua pengaruh pendidikan yang mungkin terjadi


termasuk yang formal, nonformal, dan informal.
3. Asas Tanggung Jawab Bersama.

Tanggung jawab adalah kewajiban terhadap segala sesuatunya; fungsi menerima


pembebanan sebagai akibat sikap tindak sendiri atau pihak lain. Tanggung jawab
sangat berkaitan dengan kewajiban seseorang terhadap tugas atau perbuatan yang
dilakukan. Sesuatu aktivitas atau perbuatan yang dilakukan tanpa adanya tanggung
jawab akan terjadi secara tidak terarah dan cenderung asal-asalan saja dan bahkan
dapat menimbulkan masalah yang lain lagi.
Kegiatan dalam proses pendidikan haruslah selalu didasarkan pada asas tanggung
jawab, karena kegiatan apapun yang dilakukan dalam pendidikan selalu diarahkan
untuk mencapai tujuan yakni membimbing dan mendidik para siswa agar dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki.
Aktualisasi dari pengembangan dan penerapan asas tanggung jawab dalam proses
pelaksanaan kegiatan pendidikan akan tercermin dalam pemilihan dan penetapan
materi, metode, strategi, pelaksanaan, hubungan antara guru dengan siswa, sampai
pada evaluasi, harus berfokus pada pencapaian tujuan pendidikan dan pembelajaran itu.
4. Asas Manfaat, Adil, dan Merata.

Yang memandang manusia Indonesia seutuhnya tanpa ada diskriminasi antara


rakyat kota, desa, daerah-daerah, suku-suku bangsa, jenis kelamin, agama, dan lain-
lain.
Hendaknya hasil pendidikan dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi
kemanusiaan, bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, dan bagi pengembangan pribadi
setiap manusia indonesia.

5. Asas Tut Wuri Handayani.

Asas tut wuri handayani (jika dibelakang, mengikuti dengan awas) yang
merupakan asas pendidikan Indonesia hingga saat ini bersumber dari asas Taman
Siswa. Asas ini dikumandangkan oleh Ki Hajar Dewantara. Asas tut wuri handayani ini
bermakna bahwa setiap orang berhak mengatur dirinya sendiri dengan berpedoman
kepada tata tertib kehidupan yang umum. Asas ini merupakan inti dari sistim among
dari perguruan tinggi itu yang merupakan asas pertama. Asas yang dikumandangkan
oleh Ki Hajar Dewantara ini mendapat tanggapan positif dari Drs. R.M.P.
Sostrokartono (filsuf dan ahli bahasa).
Terdapat dua semboyan untuk melengkapinya agar menjadi satu kesatuan asas, yakni :

a. Ing Ngarsa Sung Tuladha

Ing ngarsa sung tuladha (di depan memberi contoh) adalah hal yang baik
mengingat kebutuhan anak maupun pertimbangan guru. Di bagian depan, seorang
guru akan membawa buah pikiran para muridnya itu ke dalam sistem ilmu
pengetahuan yang lebih luas. Ia menempatkan pikiran / gagasan / pendapat para
muridnya dalam cakrawala yang baru, yang lebih luas. Dalam posisi ini ia
membimbing dan memberi teladan. Akhirnya, dengan filosofi semacam ini, siswa
(dengan bantuan guru dan teman-temannya) mengkonstruksi pengetahuannya
sendiri di antara pengetahuan yang telah dikonstruksi oleh banyak orang
termasuk oleh para ahli.

b. Ing Madya Mangun Karsa

Ing madya mangun karsa (di tengah membangkitkan kehendak) diterapkan


dalam situasi ketika anak didik kurang bergairah atau ragu-ragu untuk mengambil
keputusan atau tindakan, sehingga perlu diupayakan untuk memperkuat motivasi.
Dan, guru maju ke tengah- tengah (pemikiran) para muridnya. Dalam posisi ini ia
menciptakan situasi yang memungkinkan para muridnya mengembangkan,
memperbaiki, mempertajam, atau bahkan mungkin mengganti pengetahuan yang
telah dimilikinya itu sehingga diperoleh pengetahuan baru yang lebih masuk akal,
lebih jelas, dan lebih banyak manfaatnya.

6. Asas Kemandirian dalam Belajar

Asas ini tidak dapat dipisahkan dari 2 asas ; tut wuri handayani dan belajar
sepanjang hayat. Implikasi dari asas ini adalah pendidik harus menjalankan peran
komunikator, fasilitator, organisator, dsb. Pendidik diharapkan dapat menyediakan dan
mengatur berbagai sumber belajar sedemikian rupa sehingga memudahkan peserta
didik berinteraksi dengan sumber belajar tersebut.
Pengembangan kemandirian dalam belajar ini sebaiknya dimulai dalam kegiatan
intrakurikuler, yang dikembangkan dan dimantapkan selanjutnya dalam kegiatan
kokurikuler dan ekstrakurikuler atau untuk latar perguruan tinggi. Dimulai dalam
kegiatan tatap muka dan dikembangkan lalu dimantapkan dalam kegiatan terstruktur
dan kegiatan mandiri. Kegiatan intrakurikuler berfungsi membentuk konsep-konsep
dasar dan cara-cara pemanfaatan berbagai sumber belajar, yang menjadi dasar
pengembangan kemandirian dalam belajar di dalam bentuk-bentuk kegiatan terstruktur
dan mandiri atau kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler.
B. AsasPokokPendidikan
Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau
tumpuan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan
pendidikan. Khusus di Indonesia, terdapat beberapa asas pendidikan yang
memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Asas-asas
tersebut bersumber baik dari kecenderungan umum pendidikan di dunia
maupun yang bersumber dari pemikiran dan pengalaman sepanjang sejarah upaya
pendidikan di Indonesia. Diantara asas tersebut adalah Asas semesta menyeluruh
dan terpadu, Asas Belajar Sepanjang Hayat, Asas tanggung jawab bersama, Asas
Tut Wuri Handayani, Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, dan Asas
Kemandirian dalam Belajar. Asas-asas itu dianggap sangat relevan dengan upaya
pendidikan, baik masa kini maupun masa datang. Oleh karena itu, setiap tenaga
kependidikan harus memahami dengan tepat ketiga asas tersebut agar dapat
menerapkannya dengan semestinya dalam penyelenggaraan pendidikan sehari-hari.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas dapat kami simpulkan sebagai berikut.
Asas pendidikan memiliki arti hukum atau kaidah yang menjadi acuan
kitadalammelaksanakan kegiatan pendidikan. Asas pendidikan merupakan suatu
kebenaranyangmenjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik pada tahap
perencanaanmaupunpelaksanaan pendidikan. Beberapa asas pendidikan yang memberi
arahdalammerancang dan melaksanakan pendidikan itu. Diantara asas tersebut
adalahAsasTutWuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan asas Kemandirian
dalambelajar. Maksud tut wuri handayani adalah sebagai pendidik hendaknya
mampumenyalurkandan mengarahkan perilaku dan segala tindakan siswa untuk
mencapai tujuan pendidikan yang dirancang. Proses belajar mandiri atau Asas
KemandiriandalamBelajar akan mampu menggiring manusia untuk tetap “Belajar
sepanjangHayatnya”. Implikasi dari kemajuan ilmu dan teknologi yang amat pesat
tersebut ialahseseorang dituntut untuk mau dan mampu belajar sepanjang hayat. Asas
Tut Wuri Handayani mempunyai prinsip pendidik memberikan
kesempatankepadapeserta didik dalam menyampaikan ide-idenya ketika
dalamprosespembelajaran, Asas belajar sepanjang hayat lebih menekankan bahwa
setiapmanusiaitu berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan sistematis untuk
mendapatkanpengajaran, studi dan belajar kapan pun sepanjang hidupnya
(longlifeeducation). Sedangkan asas kemandirian dalam belajar lebih menekankan
bahwasiswadituntut untuk aktif sendiri dalam kegiatan belajar tanpa ada bimbinganlagi
dari seorang guru.
Saran
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang
membangun guna kesempurnaan pembuatan makalah ini dan bermanfaat khususnya
untuk penulis dan umumnya untuk pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Hanifah. 1950. Rintisan Filsafat, Filsafat Barat Ditilik dengan Jiwa Timur, JilidI.
Syahril, dan Zelhendri Zen. 2012. Pengantar Pendidikan. Padang : Sukabina
http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/08/asas-asas-pendidikan/,
H.Zahara Idris, dan H.Lisma Jamal.1992. Pengantar Pendidikan 2. Jakarta :
PT.Gramedia Widiasarana Indonesia
Suardi.2012. Pengantar Pendidikan Teori dan Aplikasi. Ja

Anda mungkin juga menyukai